Kamis, 07 Maret 2024

Karakter Terfavorit dalam “Chinese Paladin 4” (Most Favorite Character in Chinese Paladin 4).

Setelah membahas tentang karakter dalam serial wuxia Fantasy “Chinese Paladin 4” atau yang memiliki judul lain “The Sword and Fairy 4”, sekarang saatnya membahas tentang karakter terfavorite dalam drama tersebut. Di antara banyaknya karakter dalam "Chinese Paladin 4", baik karakter utama ataupun karakter pendukung, hanya tiga diantaranya yang merupakan karakter favoritku. Siapa sajakah mereka? Let's check this out below...




Warning : Bila tidak sesuai dengan pendapat kalian, harap dipahami bila setiap orang punya selera.

1. Chen Zhe Yuan as Yun Tian He.

Yun Tian He adalah karakter utama dalam serial wuxia Fantasy sepanjang 36 episode ini. Sepanjang drama, sejak menit pertama serial ini tayang, penonton sudah diperlihatkan pada adegan pertarungan antara Klan Siluman melawan murid-murid dari Sekte Qiong Hoa, yang mana saat itu Su Yu (Ibu Yun Tian He) tampak memegang sebuah Pedang pusaka yang diarahkan ke arah langit, kemudian Yun Tian Qing (ayah Yun Tian He) datang dan membawa Su Yu pergi dari arena pertempuran itu.




Menit berikutnya, adegan beralih ke puncak Gunung Qing Luan, di mana seorang remaja laki-laki tampak bermain kejar-kejaran dengan dua ekor Siluman Babi. Yup, remaja laki-laki tersebut adalah Yun Tian He, yang adalah putra Yun Tian Qing dan Su Yu yang tinggal menyendiri di Puncak Gunung Qing Luan bersama dua ekor siluman babi sebagai teman satu-satunya.




Menit berikutnya, remaja laki-laki tersebut berubah menjadi seorang pemuda tampan yang polos, lugu namun berani dan setia kawan. Dia adalah Yun Tian He dewasa diperankan oleh Chen Zhe Yuan. Lihat, kan? Sejak menit pertama serial ini tayang, sudah diperlihatkan mengenai Yun Tian He dan keluarganya yang nantinya akan menjadi inti kisah dari Chinese Paladin 4 ini.






Perjalanan mencari rahasia masa lalu orang tua Yun Tian He dan tentang asal usul dari pedang pusaka peninggalan sang ayah, yang menjadi incaran banyak orang akan menjadi inti kisah serial sepanjang 36 episode ini.

Dari alur ceritanya saja, sudah sangat jelas kalau tokoh sentral dan tokoh utama Chinese Paladin 4 ini adalah YUN TIAN HE, BUKAN HAN LING SHA YANG BUKAN SIAPA-SIAPA!


Yun Tian He dan Pedang Wang Shu.

Tak hanya ahli pedang, Yun Tian He juga jago menggunakan panah.


Adegan saat Yun Tian He hampir mati karena menyelamatkan cewek beban, Han Ling Sha yang disandera. Uda beban, karakter gak guna, minta First Billing pula -__-

Dengan tidak tahu dirinya, pemeran utama wanita Ju Jing Yi yang berperan sebagai Han Ling Sha, NGOTOT INGIN MEMINTA NAMANYA MUNCUL PERTAMA KALI dalam Credit Title drama. BENAR-BENAR TIDAK TAHU DIRI! DASAR WANITA NARSIS !!!

Kisahnya bukan tentang dia, tapi dia ngotot namanya HARUS YANG PERTAMA karena DIA LEBIH SENIOR! Uda gak tahu diri, karakternya gak guna, gak bisa akting pula, akting nangis aja butuh waktu tiga hari, tapi hasilnya malah gak menyentuh sama sekali, keliatan FAKE air matanya -__-


Inilah sosok "Siluman Ular" yang gak tahu diri NGOTOT FIRST BILLING walaupun kisah dalam drama ini BUKAN menceritakan tentang dirinya! Ibaratnya kisahnya tentang Marimar, tapi yang muncul pertama kali adalah nama Fulgoso, anjingnya Marimar. Gimana gak sebel tuh? -__-

Berbeda dengan akting Chen Zhe Yuan sebagai “Cah nggunung” yang naif, polos, lugu, berani namun baik hati yang sejak episode 1 memang sudah patut diacungi jempol. Chen Zhe Yuan mampu membawakan karakter Yun Tian He yang lugu dan tidak tahu apa-apa mengenai dunia luar, dengan sangat sempurna. Lugu dan “Ndeso”-nya bener-bener keliatan ^_^ Sangat polos banget seperti anak kecil yang melihat mainan baru.





Dan setelah pertengahan episode, Tian He yang telah mengalami banyak hal menjadi lebih dewasa dan gak “ndeso” lagi, penampilan dan cara berpakaiannya pun mengalami perubahan yang signifikan. Yun Tian He bagaikan “cah nggunung” yang awalnya “ndeso” dan dekil namun berubah menjadi glowing setelah tinggal di kota.

Yun Tian He yang makin glowing setelah turun gunung :










Tapi seperti layaknya anak kecil yang polos yang selama ini berpikir bahwa sang ayah adalah figur yang sempurna, Tian He tampak sangat shock dan tidak terima ketika semua orang di Sekte Qiong Hoa menuduh ayah yang dibanggakannya adalah seorang pengkhianat.




Akting Chen Zhe Yuan saat sedang terpukul, sedih dan tak percaya, terlihat sangat natural. Bahkan kemarahan yang dia tunjukkan pada orang-orang yang telah memfitnah sang ayah terlihat sangat meyakinkan. Saat Tian He menangis sedih ketika papan nisan sang ayah pecah berkeping-keping, membuat penonton ikut menangis bersamanya.

Di episode terakhir, saat dia merasa kecewa karena Xuan Xiao, orang yang pernah dia anggap sebagai pengganti ayahnya (walau dia memanggilnya “Kakak”) tetap berniat mengorbankan nyawa orang-orang yang tak bersalah demi ambisinya untuk menjadi Dewa, akting kecewa, sedih dan marah yang ditunjukkan Chen Zhe Yuan terlihat bisa menyentuh hati penonton.

Akting Chen Zhe Yuan sebagai Yun Tian He sangat sempurna karena mampu membawa keluar semua emosi dari karakter yang diperankannya. Keluguan, kepolosan, keberanian, kesetiakawanannya, kemarahannya, kekecewaannya tergambar jelas dalam setiap ekspresi wajahnya.



Dia LAYAK MENJADI YANG PERTAMA, namun apa daya, Yuan harus berhadapan dengan “Siluman Ular Putih Ribuan Tahun” yang memiliki basis Fans Militan barbar dan gila yang terus menghujatnya nonstop bahkan sampai sekarang, membuatnya lebih memilih mengalah aja daripada sakit hati dihujat mulu. Apalagi pada akhirnya, Produser pun memilih untuk memenangkan si “Siluman Ular” itu.



Cukup deh, ya! Semoga “JANGAN SAMPAI ADA CHEN ZHE YUAN KEDUA!” Cukup Yuan aja yang diinjek-injek mulu sama lawan mainnya.

Tapi terlepas dari masalah perebutan billing dengan “Siluman Ular Putih” itu, Chen Zhe Yuan did a great job for portraying Yun Tian He’s character. Tak heran bila karakter Yun Tian He kerapkali berada di posisi 3 besar sebagai karakter drama terpopuler sejak ditayangkan, bahkan pernah menempati posisi 1. Hanya berharap nama Chen Zhe Yuan semakin terkenal di China sana agar ke depannya, dia tak lagi diinjak-injak karena dianggap tidak terkenal di China. Poor Yuan T__T

2. Wang Duo as Xuan Xiao/Xuan Ying.

Selain Chen Zhe Yuan, sang aktor utama, aktor lain yang aktingnya patut diacungi jempol adalah Wang Duo. Memerankan dua karakter yang berbeda sebagai Xuan Xiao, sang penguasa pedang Xi He yang dingin, kejam dan tak punya hati dan sebagai Xuan Ying, manusia boneka ciptaan Su Yao yang diciptakan dari jiwa manusia hidup dengan menggunakan ilmu terlarang.

Wang Duo sebagai Xuan Ying

Berakting sebagai Xuan Ying, yang seperti robot yang tak punya hati pada awalnya dan hanya bertindak mengikuti perintah majikannya (Su Yao), perlahan Xuan Ying mengerti apa arti persahabatan. Akting Wang Duo sebagai Xuan Ying yang kaku bagaikan robot namun tulus terlihat meyakinkan.

Sebagai Xuan Xiao pun, aktingnya sangat sempurna. Xuan Xiao yang awalnya tak punya hati serta dingin dan kejam, berubah menjadi lembut, penyayang dan lebih berperasaan saat melihat ketulusan dan kepolosan Yun Tian He padanya.

Wang Duo sebagai Xuan Xiao, penguasa pedang Xi He.

Untuk pertama kalinya selain kepada Su Yu, Xuan Xiao menatap seseorang dengan tulus dan tanpa tatapan kebencian, ataupun kecurigaan. Untuk pertama kalinya selain kepada Su Yu, Xuan Xiao Kembali merasakan bagaimana menyayangi seseorang dan berusaha melindungi orang tersebut. Dan orang itu adalah Yun Tian He, putra dari wanita yang diam-diam dia cintai.

Xuan Xiao sebenarnya adalah karakter yang malang. Dia adalah orang yang kesepian. Semua orang meninggalkannya sejak dia masih kecil. Dimulai dari kedua orangtuanya, keluarga besarnya, teman-temannya hingga yang terakhir adalah sahabat dan wanita yang dicintainya, yaitu Yun Tian Qing dan Su Yu.



Keluarga kandungnya meninggalkannya dan bahkan sang ayah pernah berusaha membunuh Xuan Xiao kecil yang dianggap sebagai pembawa sial. Xuan Xiao yang malang melarikan diri hingga tiba di Sekte Qiong Hoa, namun di sana pun, Xuan Xiao dikucilkan oleh teman-teman seperguruannya karena rumor bahwa dia berlumur darah keluarganya, yang sialnya belum terbukti kebenarannya.

Hanya Yun Tian Qing, orang pertama yang bersedia menjadi temannya dan selalu membelanya. Setelah Su Yu datang, mereka bertiga menjadi sahabat karib. Namun sial bagi Xuan Xiao, Nasib baik sepertinya enggan menyapanya.

Xuan Xiao mengajak Tian He bertemu dengan mendiang sang Ibu, Su Yu dengan menggunakan Sihir Ilusi.

Su Yu, wanita yang diam-diam dia cintai justru jatuh cinta pada sahabatnya sendiri, yaitu Yun Tian Qing. Bahkan pada akhirnya, mereka berdua melarikan diri bersama di tengah pertempuran. Xuan Xiao yang kecewa dan patah hati menjadi gila. Namun semua orang berpikir bahwa Xuan Xiao sedang kerasukan Iblis.

Xuan Xiao yang kembali ditinggalkan, merasa sangat kesepian. Kesepian itulah yang mengubah Xuan Xiao yang awalnya baik menjadi penuh dendam dan kemarahan, berkali-kali dia dikecewakan dan dikhianati oleh orang-orang yang dia sayang, ditinggalkan sendirian.




Sejak itulah, Xuan Xiao tidak pernah percaya siapa pun lagi. Dia menutup hatinya untuk semua orang dan berubah menjadi sosok yang dingin dan kejam, menjadi Dewa adalah satu-satunya motivasi yang membuatnya tetap bertahan untuk hidup walaupun dia harus merasakan penderitaan terkurung dalam lapisan es selama 19 tahun lamanya.

Namun sejak kemunculan Yun Tian He, hati Xuan Xiao yang semula mendingin perlahan menjadi hangat. Apalagi saat melihat Tian He rela mati untuknya karena Tian He menganggapnya sebagai keluarga, membuat Xuan Xiao jadi sangat menyayangi Tian He dan selalu berusaha melindunginya.



Xuan Xiao bahkan mengangkat sumpah saudara bersama Tian He dan meminta Tian He memanggilnya “Kakak (Da Ge)”. Xuan Xiao bahkan rela melakukan apa pun agar Tian He tidak meninggalkannya, termasuk mengubah Qiong Hoa menjadi seperti yang Tian He inginkan.

Sayangnya karena kesalahpahaman, karena Zhi Ying tidak menyampaikan fakta bahwa Xuan Xiao tidak ada hubungannya dengan Jiwa Qian Kun yang dibuat Su Yao, yang membuat Ling Sha hampir mati, hingga membuat Tian He menjadi sangat marah dan kecewa padanya, karena Tian He mengira Xuan Xiao mencoba membunuh wanita yang dia cintai.


Kecewa karena Tian He tidak percaya padanya dan tidak memberinya kesempatan untuk menjelaskan, Xuan Xiao pun akhirnya memutuskan hubungan persaudaraannya dengan Tian He dan bertekad bulat menjalankan rencana awalnya untuk menjadi Dewa. Namun walau kecewa dan marah, Xuan Xiao tetap tidak sampai hati membunuh Tian He saat itu. Rasa sayangnya masih begitu besar.

Xuan Xiao yang kecewa karena ditinggalkan Tian He, memilih untuk melanjutkan ambisinya menjadi Dewa.

Akting Wang Duo sangat bagus dan sempurna, hingga membuatku menjadikannya sebagai karakter terfavorit kedua setelah Yun Tian He. Akting kesepian, tatapan mata penuh kesedihan dan juga perubahan karakternya yang awalnya dingin menjadi hangat di depan Tian He, kemudian kembali menjadi dingin dan kejam saat berhadapan dengan orang lain, sangat layak diacungi jempol. Good job, Wang Duo. I Love your Xuan Xiao!

3. Mao Xiao Hui as Liu Meng Li.

Selain Yun Tian He dan Xuan Xiao, karakter favoritku yang ketiga adalah Liu Meng Li. Liu Meng Li diperkenalkan ke dalam drama sebagai putri angkat dari Walikota Shou Yang. Liu Meng Li adalah sosok gadis yang cantik, lembut, baik hati, anggun, jago bermain musik, berani dan setia kawan.



Karakter Liu Meng Li yang sangat plot twist di  beberapa episode akhir, dibarengi dengan akting menawan Mao Xiao Hui juga layak diapresiasi. Siapa yang menyangka jika seorang wanita yang cantik, baik hati, lemah lembut, setia kawan dan sangat anggun ini adalah Ketua Siluman?

Daripada menjadi seorang Ketua Siluman, Liu Meng Li lebih cocok menjadi seorang Putri Raja, apalagi ditambah dengan wajahnya yang cantik dan terkesan sabar. Sikapnya tampak seperti orang yang berpendidikan tinggi. Liu Meng Li selalu berpikir sebelum bertindak dan juga tidak gampang tersulut emosi, dia selalu berkepala dingin dalam menyelesaikan masalah.




Sejak awal kemunculannya, karakter Liu Meng Li sudah menarik perhatian. Apalagi selain cantik dan baik hati, Liu Meng Li juga jago musik dan pengobatan. Meng Li berkali-kali menggunakan kekuatan spiritualnya untuk mengobati Han Ling Sha (karakter utama wanita yang kerjaannya cuma pingsan dan diculik).

Karena kekuatan spiritual Meng Li memang lebih hebat dari Ling Sha dan ternyata itu tak lepas dari identitas aslinya sebagai Ketua Siluman dari Klan Siluman Penghisap Mimpi.





Akting Mao Xiao Hui saat dia menyadari identitas aslinya yang adalah Ketua Siluman sangat sempurna. Ekspresi shock, kecewa, tidak terima dan tidak percaya, yang ditunjukkannya membuat penonton merasa ikutan shock dan sedih juga. Gak nyangka jika Meng Li yang baik hati dan anggun adalah seorang siluman, Ketuanya pula.


Lalu ketika dia berpura-pura jahat saat Tian He dkk mengunjunginya di Dunia Huanming dan memintanya untuk menyerahkan saja Kristal Kecubung pada Xuan Xiao (karena masih belum tahu fungsi Kristal Kecubung yang sebenarnya), akting marah Meng Li terlihat sangat natural.



Dia bisa mengekspresikan dengan baik emosinya saat harus terlihat tegas dan kejam di hadapan para pengikutnya, walaupun hatinya tidak tega dan semua itu tergambar dalam tatapan matanya.

She did a great job portraying Meng Li’s character. Jujur aku bingung kenapa penonton di China mengatakan kalau aktingnya jelek. Jelek dari mananya sih? Baik wajah dan aktingnya sama-sama sempurna kok. Aku bingung dengan standar bagusnya China tuh kayak gimana.


Tapi yasudahlah ya, semua orang punya selera. Dan selera setiap orang tidaklah sama. Apa yang aku suka, belum tentu kalian suka dan apa yang kalian suka, belum tentu aku suka.


Jadi inilah tiga karakter favoritku dalam “Chinese Paladin 4”. Jika kalian tidak sependapat denganku, harap diingat jika setiap orang punya selera. So, respect other’s opinion, especially the blogger ^_^

Credit Pict : All Pictures belongs to owners