Masih bersama Chen Zhe Yuan. Jika sebelumnya kita membahas tentang profile dan fakta-fakta Chen Zhe Yuan serta synopsis dan review “Hidden Love”, kali ini kita akan membahas tentang karakter legendaris yang telah mengangkat nama Chen Zhe Yuan dan telah membuatnya terkenal hingga seantero Asia bahkan Dunia.
Siapa lagi
jika bukan Duan Jia Xu? “Kakak Malaikat” yang sejak kecil selalu membantu Sang
Zhi setiap kali gadis itu mendapatkan masalah. Karakter Duan Jia Xu yang tak
hanya ganteng dan pintar, namun juga baik hati, pengertian, sabar walaupun
kadang sedikit licik ini disebut-sebut sebagai karakter cowok Paling Green Flag
yang pernah ada di dunia per-dracinan.
Mungkin bagi
mayoritas orang, sebelum kemunculannya di “Hidden Love”, nama Chen Zhe Yuan
masih terdengar sangat asing di telinga. Jujur, sebelum “Hidden Love” pun, aku
sendiri tidak mengenal siapa itu Chen Zhe Yuan. Not before “Duan Jia Xu”. Jadi,
agar kalian tidak penasaran, apalagi bagi yang belum menonton drama ini, tidak
ada salahnya ikut menyimak.
“Duan Jia Xu, si Malaikat Pelindung dalam Hidden Love”
Chen Zhe Yuan,
sebuah nama yang awalnya kurang dikenal publik ini mendadak menjadi tenar dalam
sekejap berkat perannya di sebuah serial drama China popular, berjudul “Hidden
Love” yang diangkat dari novel karya Zhu Yi dan berjudul asli “Secretly,
Secretly : But Unable To Hide It!”.
Berperan
sebagai Duan Jia Xu, seorang pria muda yang tak hanya berparas tampan, namun
juga sangat pintar dan memiliki kepribadian yang menyenangkan, dia sosok
“kakak” yang baik untuk Sang Zhi, sang karakter wanita dalam drama. Konon
menurut rumor yang beredar, sang penulis Novel yaitu Zhu Yi menuliskan novel
ini berdasarkan pengalaman pribadinya dan ketidakberuntungannya dalam cinta.
Dan karena dia tidak beruntung itulah, akhirnya dia menuliskan novel yang
berisi semua harapannya.
Mungkin itulah
sebabnya, karakter Duan Jia Xu begitu sempurna dan menjadi idaman banyak
wanita. Karena dia terlahir dari harapan terdalam seorang wanita yang berharap
akan ada seorang pria seperti Duan Jia Xu di dunia ini.
Terima kasih sekali lagi kepada Zhu Yi yang telah menciptakan karakter sempurna seperti Duan Jia Xu dan membuat para penonton dapat kembali merasakan moment-moment manis cinta pertama saat SMA, walaupun faktanya banyak di antara para penonton yang sudah lulus sekolah belasan dan bahkan puluhan tahun yang lalu, seperti penulis blog ini contohnya.
Jia Xu Ge
(Kakak Jia Xu), begitulah Sang Zhi memanggilnya, adalah sahabat dekat dari
kakak Sang Zhi yang bernama Sang Yan. Duan Jia Xu dan Sang Yan adalah sahabat
dekat sekaligus teman satu asrama saat mereka duduk di bangku kuliah.
Namun walau
begitu, kepribadian dua pria itu bagaikan langit dan bumi, setidaknya di mata
Sang Zhi. Bagi Sang Zhi, kakaknya (Sang Yan) adalah sosok yang selalu
menindasnya, dan Duan Jia Xu yang pada akhirnya selalu muncul sebagai penengah
di antara pertengkaran tak berkesudahan antara dua kakak beradik yang walaupun
saling menyayangi namun selalu ribut sepanjang waktu.
Duan Jia Xu
adalah anak tunggal yang diceritakan hidup seorang diri setelah ayahnya koma di
Rumah Sakit karena memilih bunuh diri melompat dari balkon apartment-nya
daripada harus masuk penjara setelah menabrak mati seorang pria, yang tak lain
adalah ayah dari teman SMA Jia Xu, Bernama Jiang Ying.
Setelah
ayahnya koma, Jia Xu dan ibunya-lah yang bekerja keras untuk membayar uang
kompensasi yang diminta oleh keluarga korban. Dan karena terlalu bekerja keras
itulah, Ibu Duan Jia Xu pun akhirnya meninggal dunia karena terlalu lelah
bekerja dan tidak memperhatikan kesehatannya sendiri.
Setelah
kematian sang Ibu, Jia Xu memilih tinggal di asrama kampus di mana di sana dia berbagi
bersama Sang Yan (sahabat dekatnya), Qian Fei (yang kelak jadi penasehat
cintanya) dan Chen Ju Wen (yang kelak akan menjadi partnertnya saat Jia Xu
ingin mengembangkan bisnis sendiri).
Karena
bersahabat dekat dengan Sang Yan inilah, Jia Xu juga diceritakan sering datang
ke rumah Sang Yan. Perkenalan pertama Sang Zhi dan Duan Jia Xu terjadi saat
Sang Zhi masih berumur empat belas tahun dan duduk di bangku SMP kelas dua.
Sang Zhi yang
mendapatkan panggilan orang tua, tidak berani memberitahu orang tuanya. Dia
berencana meminta sang kakak, Sang Yan untuk menghadiri panggilan guru di
sekolahnya. Namun tentu saja, Sang Yan menolaknya.
Saat itulah, Sang Zhi meminta Duan Jia Xu untuk menyamar sebagai kakak kandungnya dan memenuhi panggilan itu. Duan Jia Xu yang memang baik hati, akhirnya hadir memenuhi panggilan itu dan sejak itulah hubungan mereka semakin dekat. Namun tentu saja, hubungan mereka masih murni seperti kakak dan adik semata.
Duan Jia Xu murni menganggap Sang Zhi kecil bagaikan adiknya sendiri. Jia Xu selalu bersikap bagaikan Malaikat Pelindung bagi Sang Zhi. Ketika mereka pertama kali bertemu lagi saat Sang Zhi sudah berusia 17 tahun dan duduk di bangku SMA kelas 2, Jia Xu memberikannya boneka rubah sebagai kenang-kenangan. Saat itu, Sang Zhi beralasan ingin membantu sang kakak pindah kamar ke asrama mahasiswa yang baru, walaupun niat sebenarnya adalah bertemu dengan Duan Jia Xu.
Keesokan harinya, Jia Xu membantu Sang Zhi menyelesaikan PR-nya. Dia pun melindungi gadis itu dari rasa malu saat Sang Zhi mengalami menstruasi dadakan dan membuat rok yang dikenakannya terkena noda darah. Duan Jia Xu berusaha menutupi hal itu dengan berjalan tepat di belakang Sang Zhi agar tak seorangpun melihat noda darah tersebut.
Jia Xu pun membantu Sang Zhi membeli pembalut, yah walaupun dia meminta Sang Yan menemaninya. Tak hanya itu, Jia Xu juga mengambilkan mainan boneka di mesin penjepit boneka untuk menghibur Sang Zhi yang sempat menangis karena malu.
Saat Sang Zhi
dibully, Jia Xu selalu datang melindungi, Jia Xu juga yang bertindak sebagai
guru private gadis remaja itu saat Sang Zhi mendapat nilai buruk untuk
pelajaran Fisika dan sang kakak menyerah mengajarinya karena selalu berakhir dengan pertengkaran. Namun saat Jia Xu yang mengajarinya, Sang Zhi mendadak sangat bersemangat dalam belajar dan bahkan nilainya pun meningkat pesat.
Adegan saat
Sang Yan dan Sang Zhi bertengkar saat belajar Fisika benar-benar lucu dan
terlihat sangat natural bagaikan real siblings di dunia nyata. Karena real
sibling memang selalu bertengkar seperti ini.
Saat Sang Zhi terjatuh saat mengikuti pertandingan olahraga di sekolahnya, Duan Jia Xu pun yang menggendongnya dan merawat luka gadis itu dengan penuh kesabaran. Hal ini karena sang kakak kandung, Sang Yan lagi-lagi mengomeli dan memarahi Sang Zhi walaupun saat itu, Sang Zhi sedang terluka.
Bukannya menggendong dengan
baik-baik dan merawat dengan penuh perhatian, Sang Yan justru sibuk adu mulut
dengan sang adik. Tentu saja, Sang Zhi menolak mati-matian digendong kakaknya walaupun kakinya terkilir. Dia ingin Duan Jia Xu yang menggendongnya. Untunglah ada Duan Jia Xu yang lagi-lagi menjadi penengah di
antara pertengkaran dua kakak beradik tersebut.
Sang Zhi yang
awalnya menginginkan Duan Jia Xu menjadi kakak kandungnya mengingat Sang Yan
selalu menindasnya, perlahan namun pasti, saat dia semakin beranjak dewasa,
perasaan tersebut berubah menjadi rasa suka seorang gadis kepada seorang pria
pujaannya.
Namun karena
tidak ingin perasaannya diketahui oleh orang lain, khususnya Duan Jia Xu, Sang
Zhi akhirnya berusaha keras menutupinya dan bahkan mengarang cerita bahwa dia
memiliki pacar online yang tinggal di Yihe.
Setelah lulus
kuliah, Jia Xu memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Yihe agar
lebih mudah menjaga dan merawat sang ayah. Namun tiba-tiba saja sang sahabat,
Sang Yan memberitahunya bahwa adiknya, Sang Zhi tiba-tiba datang ke Yihe untuk
menemui pacar online-nya. Sang Yan meminta Duan Jia Xu mencari sang adik di
bandara dan membantunya kembali mencari tiket pulang ke Nanwu.
Tanpa
mengetahui bahwa Sang Zhi memendam rasa padanya, Jia Xu datang ke bandara
bersama seorang wanita, yang kelak diketahui adalah bosnya sendiri yang
kebetulan datang menemani Jia Xu menggantikan suaminya yang tiba-tiba harus
menemui klien. Karena Jia Xu sedang demam dan tidak bisa menyetir sendiri jadi
wanita itu akhirnya menemani Jia Xu ke bandara untuk mencari Sang Zhi.
Salah paham
dan mengira bahwa wanita itu adalah pacar Jia Xu yang digosipkan oleh kakaknya,
Sang Zhi menangis tersedu-sedu dan berkata bahwa “pacar online-nya” itu tidak
menyukainya karena dia masih terlalu kecil.
Jia Xu yang
tidak mengetahui bahwa pria yang dimaksud Sang Zhi adalah dirinya, menghibur
Sang Zhi dan mengatakan kalau keputusan pria itu sudah tepat. Karena Sang Zhi
masih kecil, Sang Zhi harus fokus untuk belajar dan bukan pacaran. Kelak bila
Sang Zhi sudah dewasa dan masuk Universitas, barulah Sang Zhi memikirkan soal
pacaran.
Kalimat Jia Xu
merasuk ke dalam hati Sang Zhi. Setelah Sang Zhi pulang, diapun mengubur semua
tentang Jia Xu dan berniat melupakannya. Sang Zhi kembali fokus pada studinya
agar bisa diterima di Universitas favoritnya. Dan Universitas favoritnya
tersebut tak lain dan tak bukan adalah universitas Yihe, di kota yang sama
dengan Jia Xu tinggal saat ini.
Dua tahun
putus kontak, Duan Jia Xu kembali bertemu dengan Sang Zhi yang sudah dewasa dan
masuk kuliah. Pertemuan tak sengaja itu terjadi di sebuah tempat karaoke di
mana Sang Zhi merayakan ulang tahun teman sekamarnya, sementara Jia Xu sedang
bersama rekan bisnisnya.
Duan Jia Xu
yang sudah lama tidak bertemu Sang Zhi dan menyadari sikap dingin gadis itu
padanya, mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga membuat Sang
Zhi menjauh darinya. Jia Xu selalu berusaha mencari cara untuk terus
berhubungan dengan Sang Zhi, bahkan memaksa mengantar gadis itu pulang ke
asrama walaupun jarak rumah Jia Xu sangat jauh dari kampus Sang Zhi.
Duan Jia Xu
bahkan sengaja menelpon ayah Sang Zhi dan memberitahu bahwa dia telah bertemu
Sang Zhi di tempat karaoke dan Sang Zhi bahkan minum alkohol malam itu hingga
dia harus mengantarnya pulang ke asrama karena merasa khawatir. Merasa
berterima kasih atas perhatian Jia Xu pada Sang Zhi, ayah Sang Zhi menyuruh
Sang Zhi mentraktir Duan Jia Xu sebagai ucapan terima kasih.
Namun sayang,
janji mentraktir makan itu harus tertunda karena Duan Jia Xu terkena usus buntu
dan harus dioperasi malam itu juga. Sang Zhi yang kebetulan berjanji makan
malam dengan Jia Xu terpaksa membawanya ke Rumah Sakit dan bahkan menginap di
Rumah Sakit untuk menemaninya hingga sembuh.
Saat itulah Jia Xu mulai merasakan sesuatu yang berbeda pada adik sahabatnya itu. Apalagi setelah dia pulang ke rumahnya setelah sembuh dari operasi dan melihat perhatian Sang Zhi padanya tetap tidak berubah, Jia Xu mulai merasakan ada yang aneh dengan hatinya.
Jia Xu baru
menyadari perasaannya pada Sang Zhi lebih dari seorang kakak dan ingin menjadi
pacarnya Ketika Sang Zhi melindunginya saat Jiang Ying mencoba menindasnya.
Malam di tengah hujan bersalju itulah, Jia Xu menyadari kalau dia jatuh cinta
pada Sang Zhi. Namun dia masih takut jika Sang Zhi hanya menganggapnya seorang
kakak.
Apalagi saat
Jia Xu mendengar pengakuan Sang Zhi saat Sang Zhi sedang mabuk bahwa dia
menyukai seorang pria namun pria itu tidak menyukainya. Jia Xu yang tidak tahu
bahwa Sang Zhi sedang membicarakan dirinya menjadi sangat terluka dan patah
hati karena mengira dia telah terlambat.
Namun
untunglah setelah menceritakan hal ini pada Qian Fei, Jia Xu seolah mendapat
secercah harapan karena kemungkinan besar pria yang diceritakan oleh Sang Zhi
saat dia sedang mabuk adalah dirinya sendiri. Apalagi setelah dia mencoba
memancing Sang Zhi, gadis itu tampak panik dan memberikan jawaban salah,
membuat Jia Xu semakin yakin bahwa memang dialah pria yang disukai oleh gadis
itu.
Jia Xu pun segera menyelesaikan kesalahpahaman di bandara dua tahun yang lalu dan menghadirkan atasannya untuk menjelaskan secara langsung bahwa dia bukanlah pacar Jia Xu seperti yang selama ini dikira oleh Sang Zhi. Bahkan wanita itupun sebenarnya sudah menikah. Mendengar ini, akhirnya Sang Zhi sadar bahwa dia telah salah paham pada Jia Xu dan menjauhinya tanpa alasan.
Hubungan
mereka pun semakin dekat dan Sang Zhi tampak memberikan lampu hijau untuknya.
Merasa cintanya akan terbalas, saat ulang tahun Sang Zhi, Jia Xu terang-terangan mengatakan pada Sang Zhi
bahwa dia ingin mengejarnya. Jia Xu berkata bahwa dia tidak ingin menjadi
sekedar kakak untuk Sang Zhi, dia ingin menjadi pacarnya. Sang Zhi yang awalnya
tidak percaya, akhirnya memutuskan untuk memberikan kesempatan pada Jia Xu
untuk mengejarnya.
Setelah
melalui proses pendekatan yang cukup intens, Sang Zhi akhirnya menerima
pernyataan Jia Xu dan setuju menjadi pacar Jia Xu di hari ulang tahun Jia Xu
yang ke-24 tahun. Namun walau begitu, bukan berarti hubungan mereka lancar
tanpa hambatan. Selain Jiang Ying yang selalu mengusik hidup Jia Xu dan bahkan
melabrak Sang Zhi saat mengetahui bahwa Sang Zhi adalah pacar Jia Xu, masalah
lain juga muncul dari Sang Yan.
Sang Yan yang
merasa dibohongi oleh sahabat dan adiknya merasa marah dan bahkan menghajar Jia
Xu hingga babak belur. Namun walaupun dihajar hingga babak belur oleh Sang Yan,
Jia Xu tetap teguh pada pendiriannya dan menolak untuk putus. Jia Xu lebih
memilih dihajar oleh Sang Yan daripada harus meninggalkan kekasihnya.
Akhirnya setelah beberapa hari mengamati hubungan antara sang adik dan sahabatnya, Sang Yan pun menerima hubungan mereka dan bahkan mengakui kalau sebenarnya dia merasa lega karena kekasih adiknya adalah Duan Jia Xu dan bukan orang lain.
Karena Sang Yan sudah sangat mengenal kepribadian Duan Jia Xu dan tahu bahwa
Jia Xu adalah pria yang baik dan bertanggung jawab. Jia Xu pun lagi-lagi
menjadi penengah antara Sang Yan dan Sang Zhi saat kedua bersaudara itu
bertengkar karena dirinya.
Sang Zhi yang
tidak terima saat sang kakak pacarnya, melabrak kakaknya di sebuah
restoran dan bahkan mengancam putus hubungan. Untunglah ada Jia Xu yang
lagi-lagi mendamaikan pertengkaran mereka hingga kedua bersaudara ini bisa
kembali berbaikan.
Tak hanya Sang
Yan yang awalnya tak setuju terhadap hubungan Jia Xu dan Sang Zhi, hubungan
mereka juga ditentang oleh orang tua Sang Zhi. Saat Sang Zhi dan Jia Xu Kembali
ke Nanwu pada liburan kemerdekaan, Ibu Sang Zhi tak sengaja memergoki Jia Xu
dan Sang Zhi sedang berciuman mesra di depan rumah.
Orang tua Sang
Zhi akhirnya memanggil Jia Xu untuk menginterogasinya. Jelas terlihat bahwa awalnya
orang tua Sang Zhi tidak menyetujui hubungan itu dan bahkan meminta Duan Jia Xu
meninggalkan Sang Zhi sebelum perasaan mereka semakin kuat.
Kekhawatiran
utama orang tua Sang Zhi adalah mengenai keluarga korban tabrak lari yang
selama ini selalu menteror Jia Xu dan juga kondisi ayahnya yang masih koma
hingga saat ini. Disamping itu, orang tua Sang Zhi pun menginginkan anaknya
Kembali ke Nanwu setelah lulus kuliah nantinya. Sementara saat ini, Jia Xu
bekerja di Yihe. Orang tua Sang Zhi takut bila Sang Zhi akan tinggal selamanya
di Yihe mengingat Jia Xu juga tinggal di sana.
Setelah
mendengar penuturan orang tua Sang Zhi memutuskan untuk lebih dulu Kembali ke
Yihe agar bisa mempertimbangkan semuanya, namun Sang Zhi yang salah paham
mengira Jia Xu mempertimbangkan untuk putus dengannya. Sang Zhi yang panik dan
takut Jia Xu akan meninggalkannya segera menyusul pulang ke Yihe.
Di bandara
Yihe, Jia Xu datang menjemputnya setelah mendapat kabar dari Sang Yan. Saat
itulah Sang Zhi memberitahu semua rahasianya kepada Jia Xu, bahwa selama ini
Sang Zhi sudah jatuh cinta pada Jia Xu sejak dia duduk di bangku kelas 2 SMA.
Tak hanya itu
saja, Sang Zhi juga menceritakan bahwa sebenarnya dia tidak memiliki pacar
online saat itu, sebaliknya Sang Zhi datang ke Yihe adalah agar bisa bertemu
dengan Duan Jia Xu dan mengkonfirmasi rumor yang dia dengar dari sang kakak
bahwa Duan Jia Xu sudah memiliki pacar Ketika itu. Hingga akhirnya kesalahpahaman
terjadi saat melihat Jia Xu datang bersama seorang wanita saat itu.
Sang Zhi
menunjukkan ungkapan hatinya yang tersimpan di dalam bintang kertas kepada Duan
Jia Xu dengan airmata berderai di pipinya dan memohon agar pria itu tidak meninggalkannya.
Bintang kertas
itu bertuliskan, “Aku memiliki sebuah rahasia, walaupun aku tidak ingin
mengakuinya, namun sepertinya aku menyukainya, DUAN JIA XU.”
Dan tulisan
yang lain berisi, “Ingin mengumpulkan banyak uang, bantu kakak lunasi
hutangnya!”
Tulisan
ungkapan hati terdalam yang membuat Jia Xu menjadi sangat tersentuh. Dia sama
sekali tidak menyangka jika Sang Zhi memikirkannya hingga seperti ini. Bahkan
Jia Xu meneteskan airmata haru saat membaca ungkapan hati gadis itu.
Sang Zhi
memohon agar Jia Xu tidak usah mempedulikan apa yang dikatakan oleh orang
tuanya. Cukup lihatlah Sang Zhi yang sangat menyukainya sejak lama. Duan Jia Xu
akhirnya menyadari kebodohannya karena dia sama sekali tidak mengetahui
perasaan Sang Zhi padanya saat itu. Dia pun akhirnya menyadari bahwa pria yang
ditangisi Sang Zhi saat mabuk saat itu juga adalah dirinya.
Malamnya, Jia
Xu yang merasa bersalah karena telah membuat Sang Zhi menangis berkali-kali,
untuk pertama kalinya minum alcohol. Sang Zhi yang tak sengaja terbangun di
tengah malam, menghampiri Jia Xu dan menghiburnya, Sang Zhi tahu kalau itu
bukanlah salah Jia Xu yang tidak mengetahui soal perasaannya dan dia
memberitahunya pun bukan untuk membuat Jia Xu merasa bersalah.
Jia Xu
akhirnya berjanji bahwa dia akan menebus semua airmata itu dengan membuat Sang
Zhi bahagia seumur hidup. Untuk yang pertama kalinya, Jia Xu mengatakan pada
Sang Zhi bahwa dia mencintai gadis itu. Dan mereka menghabiskan malam bersama
untuk yang pertama kalinya (alias bobok bareng).
Tak lama
kemudian, ayah Jia Xu meninggal dunia setelah Jia Xu mengatakan bahwa dia
memaafkan ayahnya dan mengatakan bahwa dia akan melepaskan ayahnya sekarang.
Sepertinya ayah Jia Xu menolak pergi karena Jia Xu belum rela melepaskannya dan
belum memaafkannya. Setelah kata maaf terucap dari bibir sang anak, pria tua
itupun akhirnya pergi dengan tenang.
Keesokannya, Jia Xu mengajak Sang Zhi mengunjungi makam sang Ibu. Jia Xu memperkenalkan Sang Zhi sebagai pacar dan orang yang akan mendampinginya seumur hidup. Sang Zhi pun berjanji di depan makam Ibu Jia Xu bahwa mulai saat ini dia akan melindungi Duan Jia Xu dan selama ada Sang Zhi, dia tidak akan membiarkan siapapun menindas Duan Jia Xu.
Sang Zhi berkata pada Jia Xu bahwa dia tidak akan
sendirian lagi di dunia ini. Jia Xu memiliki Sang Zhi, dan cinta semua orang.
Semua orang mencintai Duan Jia Xu jadi dia tidak akan lagi merasa kesepian.
Sepasang kekasih itu menangis sambil berpelukan di depan makam itu dan berjanji
akan saling menguatkan.
Akhirnya Jia
Xu bisa melepaskan semua beban berat dalam hatinya, semua beban di masa lalu
yang selama ini selalu membelenggunya dan bersiap menyambut masa depan yang
bahagia bersama Sang Zhi dan anak-anak mereka kelak. Saat itulah Jia Xu
mengatakan bahwa dia telah memutuskan untuk mengundurkan diri dari
perusahaannya yang sekarang agar bisa memulai bisnis sendiri dari awal di
Nanwu.
Jia Xu
mengatakan bahwa dia akan pergi ke Nanwu lebih dulu untuk mulai membangun masa
depan mereka, agar kelak saat Sang Zhi sudah lulus kuliah, masa depan yang
indah telah terbentang dengan indah di hadapannya. Walau sedih karena mereka
harus menjalin hubungan jarak jauh mulai saat ini, namun Jia Xu berjanji jika
dia memiliki waktu, dia akan mengunjungi Sang Zhi di Yihe. Mereka pun akan
rutin melakukan video call setiap malam dan menelpon kapan pun mereka memiliki
kesempatan.
Di Nanwu, Jia Xu berkali-kali mengunjungi orang tua Sang Zhi untuk meyakinkan mereka bahwa dia adalah pria yang bisa diandalkan dan dia akan menjaga Sang Zhi dengan baik dan membahagiakannya seumur hidup. Jia Xu memberitahukan rencana masa depannya dan juga business plan-nya kepada calon mertuanya bahkan memberi mereka jaminan bahwa dia tidak akan membuat Sang Zhi hidup dalam kekurangan. Melihat ketulusan Jia Xu, kedua orang tua Sang Zhi akhirnya memberikan restu mereka.
Jia Xu pun menepati
janjinya dengan mengunjungi Sang Zhi secara tiba-tiba saat Sang Zhi mendapatkan
penghargaan di kampusnya. Jia Xu bahkan hadir sebagai bintang tamu yang
memberikan sendiri hadiah itu untuk para pemenang. Kedatangan Jia Xu tentu
membuat Sang Zhi sangat gembira karena akhirnya mereka bertemu kembali setelah
sekian lama.
Dalam sekejap,
dua tahun berlalu dalam kedipan mata, Sang Zhi dan teman-temannya akhirnya
lulus kuliah dan mereka bermain-main di pantai untuk merayakan kelulusan mereka
dengan Duan Jia Xu sebagai juru kamera anak-anak itu yang siap membidik setiap
momen bahagia.
Di pantai itu juga, Jia Xu akhirnya melamar Sang Zhi dengan membawakan sebuket bunga dan berlutut di hadapan gadis itu, melamar Sang Zhi di hadapan keluarga dan teman-temannya. Sebuah lamaran yang tentu saja tidak akan ditolak oleh Sang Zhi.
Akhirnya cinta masa kecil Sang Zhi menjadi kenyataan karena kini Duan Jia
Xu telah melamarnya dan mereka akan menikah. Duan Jia Xu dan Sang Zhi berciuman
mesra untuk mengesahkan bersatunya cinta mereka dalam ikatan yang lebih erat.
Adegan dalam
drama, diakhiri dengan Sang Zhi yang masuk ke dalam kamarnya dan melihat Jia Xu
berdiri di depan balkon kamarnya dengan membawa botol susu kosong yang dulu dia
belikan dan satu bintang kecil yang masih tersisa di dalamnya.
Jia Xu
bertanya kenapa Sang Zhi masih menyembunyikan satu rahasia darinya dan Sang Zhi
segera menjawab pertanyaan itu dengan membuka tulisan di bintang itu
bersama-sama.
“Akhirnya
aku menemukan impianku, yaitu masuk ke Universitas Yihe.” Begitulah bunyi
tulisan di bintang kertas itu yang menjadi bukti bahwa selama ini Sang Zhi
kuliah di Yihe adalah karena ingin berada di kota yang sama dengan Jia Xu. Jia
Xu tersenyum penuh haru dan sepasang kekasih yang akan segera menikah itu
berciuman dengan mesra di balkon kamar Sang Zhi
===============
Author
Opinion:
Duan Jia Xu
adalah karakter yang benar-benar teramat sangat sempurna. Sudah ganteng,
pintar, tinggi, baik, pengertian, sabar dan bahkan rela mengorbankan waktu,
tenaga dan uang untuk orang yang dicintainya.
Bayangkan saja, tidak peduli selelah apa pun Jia Xu, dia selalu menjemput Sang Zhi, meluangkan waktu untuk menemuinya dan mendengarkan segala keluh kesahnya, memberinya saran, menghiburnya dan memeluknya dengan hangat untuk meringankan sedikit beban dan kesedihan di pundak gadis itu. Setelah mengantar Sang Zhi kembali ke asrama, dia pun langsung kembali bekerja bahkan hingga tidur di kantornya.
Sang Yan pun
sempat menyindir Jia Xu dengan mengatakan, “Kau sibuk pacaran sampai tidak
sayang nyawa. Kau menjemput si bocah dari kantornya, menemaninya makan malam,
jalan-jalan, menonton bioskop, mengantarnya kembali ke asrama lalu kembali ke
kantor untuk bekerja.”
See? Sempurna, kan? Duan Jia Xu adalah satu dari sejuta orang di dunia. He is one in a millions. He is too good to be true. And you know what? Karakter sesempurna Duan Jia Xu konon tercipta karena sang penulis memiliki kisah cinta yang tidak bahagia saat SMA, itulah sebabnya dia menuliskan kisahnya menjadi sebuah novel dan mengubahnya menjadi sebuah akhir yang bahagia.
Karakter Duan Jia Xu dibuat
sesempurna mungkin karena sang penulis sangat berharap ada seseorang di dunia
ini yang seperti Duan Jia Xu. Karena tidak ada itulah, makanya dia membuatnya
sendiri, pria sempurna yang hanya muncul dalam imajinasinya semata.
Dan karakter
ini juga yang membuat pemilik blog ini terpesona pada Chen Zhe Yuan. Karena dia
mampu menghidupkan karakter Duan Jia Xu yang sempurna. Jadi bagaimana? Apakah
kalian sama sepertiku sekarang? Sedang ter-Yuan Yuan?
Written by :
Liana Hwie
NOTE :
DILARANG MENGCOPY PASTE TANPA IJIN DARI PENULIS !!! REPOST WITH FULL CREDIT !!!