Kamis, 27 Juli 2023

Duan Jia Xu, si Malaikat Pelindung dalam Hidden Love

 Masih bersama Chen Zhe Yuan. Jika sebelumnya kita membahas tentang profile dan fakta-fakta Chen Zhe Yuan serta synopsis dan review “Hidden Love”, kali ini kita akan membahas tentang karakter legendaris yang telah mengangkat nama Chen Zhe Yuan dan telah membuatnya terkenal hingga seantero Asia bahkan Dunia.

Siapa lagi jika bukan Duan Jia Xu? “Kakak Malaikat” yang sejak kecil selalu membantu Sang Zhi setiap kali gadis itu mendapatkan masalah. Karakter Duan Jia Xu yang tak hanya ganteng dan pintar, namun juga baik hati, pengertian, sabar walaupun kadang sedikit licik ini disebut-sebut sebagai karakter cowok Paling Green Flag yang pernah ada di dunia per-dracinan.

Mungkin bagi mayoritas orang, sebelum kemunculannya di “Hidden Love”, nama Chen Zhe Yuan masih terdengar sangat asing di telinga. Jujur, sebelum “Hidden Love” pun, aku sendiri tidak mengenal siapa itu Chen Zhe Yuan. Not before “Duan Jia Xu”. Jadi, agar kalian tidak penasaran, apalagi bagi yang belum menonton drama ini, tidak ada salahnya ikut menyimak.

“Duan Jia Xu, si Malaikat Pelindung dalam Hidden Love”






Chen Zhe Yuan, sebuah nama yang awalnya kurang dikenal publik ini mendadak menjadi tenar dalam sekejap berkat perannya di sebuah serial drama China popular, berjudul “Hidden Love” yang diangkat dari novel karya Zhu Yi dan berjudul asli “Secretly, Secretly : But Unable To Hide It!”.

Berperan sebagai Duan Jia Xu, seorang pria muda yang tak hanya berparas tampan, namun juga sangat pintar dan memiliki kepribadian yang menyenangkan, dia sosok “kakak” yang baik untuk Sang Zhi, sang karakter wanita dalam drama. Konon menurut rumor yang beredar, sang penulis Novel yaitu Zhu Yi menuliskan novel ini berdasarkan pengalaman pribadinya dan ketidakberuntungannya dalam cinta. Dan karena dia tidak beruntung itulah, akhirnya dia menuliskan novel yang berisi semua harapannya.



Mungkin itulah sebabnya, karakter Duan Jia Xu begitu sempurna dan menjadi idaman banyak wanita. Karena dia terlahir dari harapan terdalam seorang wanita yang berharap akan ada seorang pria seperti Duan Jia Xu di dunia ini.

Terima kasih sekali lagi kepada Zhu Yi yang telah menciptakan karakter sempurna seperti Duan Jia Xu dan membuat para penonton dapat kembali merasakan moment-moment manis cinta pertama saat SMA, walaupun faktanya banyak di antara para penonton yang sudah lulus sekolah belasan dan bahkan puluhan tahun yang lalu, seperti penulis blog ini contohnya.


Jia Xu Ge (Kakak Jia Xu), begitulah Sang Zhi memanggilnya, adalah sahabat dekat dari kakak Sang Zhi yang bernama Sang Yan. Duan Jia Xu dan Sang Yan adalah sahabat dekat sekaligus teman satu asrama saat mereka duduk di bangku kuliah.

Namun walau begitu, kepribadian dua pria itu bagaikan langit dan bumi, setidaknya di mata Sang Zhi. Bagi Sang Zhi, kakaknya (Sang Yan) adalah sosok yang selalu menindasnya, dan Duan Jia Xu yang pada akhirnya selalu muncul sebagai penengah di antara pertengkaran tak berkesudahan antara dua kakak beradik yang walaupun saling menyayangi namun selalu ribut sepanjang waktu.



Duan Jia Xu adalah anak tunggal yang diceritakan hidup seorang diri setelah ayahnya koma di Rumah Sakit karena memilih bunuh diri melompat dari balkon apartment-nya daripada harus masuk penjara setelah menabrak mati seorang pria, yang tak lain adalah ayah dari teman SMA Jia Xu, Bernama Jiang Ying.

Setelah ayahnya koma, Jia Xu dan ibunya-lah yang bekerja keras untuk membayar uang kompensasi yang diminta oleh keluarga korban. Dan karena terlalu bekerja keras itulah, Ibu Duan Jia Xu pun akhirnya meninggal dunia karena terlalu lelah bekerja dan tidak memperhatikan kesehatannya sendiri.

Setelah kematian sang Ibu, Jia Xu memilih tinggal di asrama kampus di mana di sana dia berbagi bersama Sang Yan (sahabat dekatnya), Qian Fei (yang kelak jadi penasehat cintanya) dan Chen Ju Wen (yang kelak akan menjadi partnertnya saat Jia Xu ingin mengembangkan bisnis sendiri).

Karena bersahabat dekat dengan Sang Yan inilah, Jia Xu juga diceritakan sering datang ke rumah Sang Yan. Perkenalan pertama Sang Zhi dan Duan Jia Xu terjadi saat Sang Zhi masih berumur empat belas tahun dan duduk di bangku SMP kelas dua.

Sang Zhi yang mendapatkan panggilan orang tua, tidak berani memberitahu orang tuanya. Dia berencana meminta sang kakak, Sang Yan untuk menghadiri panggilan guru di sekolahnya. Namun tentu saja, Sang Yan menolaknya.

Saat itulah, Sang Zhi meminta Duan Jia Xu untuk menyamar sebagai kakak kandungnya dan memenuhi panggilan itu. Duan Jia Xu yang memang baik hati, akhirnya hadir memenuhi panggilan itu dan sejak itulah hubungan mereka semakin dekat.  Namun tentu saja, hubungan mereka masih murni seperti kakak dan adik semata.



Duan Jia Xu murni menganggap Sang Zhi kecil bagaikan adiknya sendiri. Jia Xu selalu bersikap bagaikan Malaikat Pelindung bagi Sang Zhi. Ketika mereka pertama kali bertemu lagi saat Sang Zhi sudah berusia 17 tahun dan duduk di bangku SMA kelas 2, Jia Xu memberikannya boneka rubah sebagai kenang-kenangan. Saat itu, Sang Zhi beralasan ingin membantu sang kakak pindah kamar ke asrama mahasiswa yang baru, walaupun niat sebenarnya adalah bertemu dengan Duan Jia Xu. 

Keesokan harinya, Jia Xu membantu Sang Zhi menyelesaikan PR-nya. Dia pun melindungi gadis itu dari rasa malu saat Sang Zhi mengalami menstruasi dadakan dan membuat rok yang dikenakannya terkena noda darah. Duan Jia Xu berusaha menutupi hal itu dengan berjalan tepat di belakang Sang Zhi agar tak seorangpun melihat noda darah tersebut. 

Jia Xu pun membantu Sang Zhi membeli pembalut, yah walaupun dia meminta Sang Yan menemaninya. Tak hanya itu, Jia Xu juga mengambilkan mainan boneka di mesin penjepit boneka untuk menghibur Sang Zhi yang sempat menangis karena malu.


Jia Xu melindungi Sang Zhi yang dibully

Saat Sang Zhi dibully, Jia Xu selalu datang melindungi, Jia Xu juga yang bertindak sebagai guru private gadis remaja itu saat Sang Zhi mendapat nilai buruk untuk pelajaran Fisika dan sang kakak menyerah mengajarinya karena selalu berakhir dengan pertengkaran. Namun saat Jia Xu yang mengajarinya, Sang Zhi mendadak sangat bersemangat dalam belajar dan bahkan nilainya pun meningkat pesat.




Adegan saat Sang Yan dan Sang Zhi bertengkar saat belajar Fisika benar-benar lucu dan terlihat sangat natural bagaikan real siblings di dunia nyata. Karena real sibling memang selalu bertengkar seperti ini.

Sang Zhi saat diajari oleh kakaknya sendiri. Ogah-ogahan, ujung-ujungnya berantem.

Saat Sang Zhi terjatuh saat mengikuti pertandingan olahraga di sekolahnya, Duan Jia Xu pun yang menggendongnya dan merawat luka gadis itu dengan penuh kesabaran. Hal ini karena sang kakak kandung, Sang Yan lagi-lagi mengomeli dan memarahi Sang Zhi walaupun saat itu, Sang Zhi sedang terluka. 

Bukannya menggendong dengan baik-baik dan merawat dengan penuh perhatian, Sang Yan justru sibuk adu mulut dengan sang adik. Tentu saja, Sang Zhi menolak mati-matian digendong kakaknya walaupun kakinya terkilir. Dia ingin Duan Jia Xu yang menggendongnya. Untunglah ada Duan Jia Xu yang lagi-lagi menjadi penengah di antara pertengkaran dua kakak beradik tersebut.




Sang Zhi yang awalnya menginginkan Duan Jia Xu menjadi kakak kandungnya mengingat Sang Yan selalu menindasnya, perlahan namun pasti, saat dia semakin beranjak dewasa, perasaan tersebut berubah menjadi rasa suka seorang gadis kepada seorang pria pujaannya.

Namun karena tidak ingin perasaannya diketahui oleh orang lain, khususnya Duan Jia Xu, Sang Zhi akhirnya berusaha keras menutupinya dan bahkan mengarang cerita bahwa dia memiliki pacar online yang tinggal di Yihe.


Setelah lulus kuliah, Jia Xu memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Yihe agar lebih mudah menjaga dan merawat sang ayah. Namun tiba-tiba saja sang sahabat, Sang Yan memberitahunya bahwa adiknya, Sang Zhi tiba-tiba datang ke Yihe untuk menemui pacar online-nya. Sang Yan meminta Duan Jia Xu mencari sang adik di bandara dan membantunya kembali mencari tiket pulang ke Nanwu.



Tanpa mengetahui bahwa Sang Zhi memendam rasa padanya, Jia Xu datang ke bandara bersama seorang wanita, yang kelak diketahui adalah bosnya sendiri yang kebetulan datang menemani Jia Xu menggantikan suaminya yang tiba-tiba harus menemui klien. Karena Jia Xu sedang demam dan tidak bisa menyetir sendiri jadi wanita itu akhirnya menemani Jia Xu ke bandara untuk mencari Sang Zhi.

Salah paham dan mengira bahwa wanita itu adalah pacar Jia Xu yang digosipkan oleh kakaknya, Sang Zhi menangis tersedu-sedu dan berkata bahwa “pacar online-nya” itu tidak menyukainya karena dia masih terlalu kecil.



Jia Xu yang tidak mengetahui bahwa pria yang dimaksud Sang Zhi adalah dirinya, menghibur Sang Zhi dan mengatakan kalau keputusan pria itu sudah tepat. Karena Sang Zhi masih kecil, Sang Zhi harus fokus untuk belajar dan bukan pacaran. Kelak bila Sang Zhi sudah dewasa dan masuk Universitas, barulah Sang Zhi memikirkan soal pacaran.

Kalimat Jia Xu merasuk ke dalam hati Sang Zhi. Setelah Sang Zhi pulang, diapun mengubur semua tentang Jia Xu dan berniat melupakannya. Sang Zhi kembali fokus pada studinya agar bisa diterima di Universitas favoritnya. Dan Universitas favoritnya tersebut tak lain dan tak bukan adalah universitas Yihe, di kota yang sama dengan Jia Xu tinggal saat ini.

Dua tahun putus kontak, Duan Jia Xu kembali bertemu dengan Sang Zhi yang sudah dewasa dan masuk kuliah. Pertemuan tak sengaja itu terjadi di sebuah tempat karaoke di mana Sang Zhi merayakan ulang tahun teman sekamarnya, sementara Jia Xu sedang bersama rekan bisnisnya.


Duan Jia Xu yang sudah lama tidak bertemu Sang Zhi dan menyadari sikap dingin gadis itu padanya, mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga membuat Sang Zhi menjauh darinya. Jia Xu selalu berusaha mencari cara untuk terus berhubungan dengan Sang Zhi, bahkan memaksa mengantar gadis itu pulang ke asrama walaupun jarak rumah Jia Xu sangat jauh dari kampus Sang Zhi.

Duan Jia Xu bahkan sengaja menelpon ayah Sang Zhi dan memberitahu bahwa dia telah bertemu Sang Zhi di tempat karaoke dan Sang Zhi bahkan minum alkohol malam itu hingga dia harus mengantarnya pulang ke asrama karena merasa khawatir. Merasa berterima kasih atas perhatian Jia Xu pada Sang Zhi, ayah Sang Zhi menyuruh Sang Zhi mentraktir Duan Jia Xu sebagai ucapan terima kasih.



Namun sayang, janji mentraktir makan itu harus tertunda karena Duan Jia Xu terkena usus buntu dan harus dioperasi malam itu juga. Sang Zhi yang kebetulan berjanji makan malam dengan Jia Xu terpaksa membawanya ke Rumah Sakit dan bahkan menginap di Rumah Sakit untuk menemaninya hingga sembuh.

Saat itulah Jia Xu mulai merasakan sesuatu yang berbeda pada adik sahabatnya itu. Apalagi setelah dia pulang ke rumahnya setelah sembuh dari operasi dan melihat perhatian Sang Zhi padanya tetap tidak berubah, Jia Xu mulai merasakan ada yang aneh dengan hatinya.



Jia Xu baru menyadari perasaannya pada Sang Zhi lebih dari seorang kakak dan ingin menjadi pacarnya Ketika Sang Zhi melindunginya saat Jiang Ying mencoba menindasnya. Malam di tengah hujan bersalju itulah, Jia Xu menyadari kalau dia jatuh cinta pada Sang Zhi. Namun dia masih takut jika Sang Zhi hanya menganggapnya seorang kakak.

Apalagi saat Jia Xu mendengar pengakuan Sang Zhi saat Sang Zhi sedang mabuk bahwa dia menyukai seorang pria namun pria itu tidak menyukainya. Jia Xu yang tidak tahu bahwa Sang Zhi sedang membicarakan dirinya menjadi sangat terluka dan patah hati karena mengira dia telah terlambat.



Namun untunglah setelah menceritakan hal ini pada Qian Fei, Jia Xu seolah mendapat secercah harapan karena kemungkinan besar pria yang diceritakan oleh Sang Zhi saat dia sedang mabuk adalah dirinya sendiri. Apalagi setelah dia mencoba memancing Sang Zhi, gadis itu tampak panik dan memberikan jawaban salah, membuat Jia Xu semakin yakin bahwa memang dialah pria yang disukai oleh gadis itu.

Jia Xu pun segera menyelesaikan kesalahpahaman di bandara dua tahun yang lalu dan menghadirkan atasannya untuk menjelaskan secara langsung bahwa dia bukanlah pacar Jia Xu seperti yang selama ini dikira oleh Sang Zhi. Bahkan wanita itupun sebenarnya sudah menikah. Mendengar ini, akhirnya Sang Zhi sadar bahwa dia telah salah paham pada Jia Xu dan menjauhinya tanpa alasan.


Hubungan mereka pun semakin dekat dan Sang Zhi tampak memberikan lampu hijau untuknya. Merasa cintanya akan terbalas, saat ulang tahun Sang Zhi, Jia Xu terang-terangan mengatakan pada Sang Zhi bahwa dia ingin mengejarnya. Jia Xu berkata bahwa dia tidak ingin menjadi sekedar kakak untuk Sang Zhi, dia ingin menjadi pacarnya. Sang Zhi yang awalnya tidak percaya, akhirnya memutuskan untuk memberikan kesempatan pada Jia Xu untuk mengejarnya.


Setelah melalui proses pendekatan yang cukup intens, Sang Zhi akhirnya menerima pernyataan Jia Xu dan setuju menjadi pacar Jia Xu di hari ulang tahun Jia Xu yang ke-24 tahun. Namun walau begitu, bukan berarti hubungan mereka lancar tanpa hambatan. Selain Jiang Ying yang selalu mengusik hidup Jia Xu dan bahkan melabrak Sang Zhi saat mengetahui bahwa Sang Zhi adalah pacar Jia Xu, masalah lain juga muncul dari Sang Yan.

Sang Yan yang merasa dibohongi oleh sahabat dan adiknya merasa marah dan bahkan menghajar Jia Xu hingga babak belur. Namun walaupun dihajar hingga babak belur oleh Sang Yan, Jia Xu tetap teguh pada pendiriannya dan menolak untuk putus. Jia Xu lebih memilih dihajar oleh Sang Yan daripada harus meninggalkan kekasihnya.



Akhirnya setelah beberapa hari mengamati hubungan antara sang adik dan sahabatnya, Sang Yan pun menerima hubungan mereka dan bahkan mengakui kalau sebenarnya dia merasa lega karena kekasih adiknya adalah Duan Jia Xu dan bukan orang lain. 

Karena Sang Yan sudah sangat mengenal kepribadian Duan Jia Xu dan tahu bahwa Jia Xu adalah pria yang baik dan bertanggung jawab. Jia Xu pun lagi-lagi menjadi penengah antara Sang Yan dan Sang Zhi saat kedua bersaudara itu bertengkar karena dirinya.


Sang Zhi yang tidak terima saat sang kakak  pacarnya, melabrak kakaknya di sebuah restoran dan bahkan mengancam putus hubungan. Untunglah ada Jia Xu yang lagi-lagi mendamaikan pertengkaran mereka hingga kedua bersaudara ini bisa kembali berbaikan.

Tak hanya Sang Yan yang awalnya tak setuju terhadap hubungan Jia Xu dan Sang Zhi, hubungan mereka juga ditentang oleh orang tua Sang Zhi. Saat Sang Zhi dan Jia Xu Kembali ke Nanwu pada liburan kemerdekaan, Ibu Sang Zhi tak sengaja memergoki Jia Xu dan Sang Zhi sedang berciuman mesra di depan rumah.



Orang tua Sang Zhi akhirnya memanggil Jia Xu untuk menginterogasinya. Jelas terlihat bahwa awalnya orang tua Sang Zhi tidak menyetujui hubungan itu dan bahkan meminta Duan Jia Xu meninggalkan Sang Zhi sebelum perasaan mereka semakin kuat.

Kekhawatiran utama orang tua Sang Zhi adalah mengenai keluarga korban tabrak lari yang selama ini selalu menteror Jia Xu dan juga kondisi ayahnya yang masih koma hingga saat ini. Disamping itu, orang tua Sang Zhi pun menginginkan anaknya Kembali ke Nanwu setelah lulus kuliah nantinya. Sementara saat ini, Jia Xu bekerja di Yihe. Orang tua Sang Zhi takut bila Sang Zhi akan tinggal selamanya di Yihe mengingat Jia Xu juga tinggal di sana.

Setelah mendengar penuturan orang tua Sang Zhi memutuskan untuk lebih dulu Kembali ke Yihe agar bisa mempertimbangkan semuanya, namun Sang Zhi yang salah paham mengira Jia Xu mempertimbangkan untuk putus dengannya. Sang Zhi yang panik dan takut Jia Xu akan meninggalkannya segera menyusul pulang ke Yihe.

Di bandara Yihe, Jia Xu datang menjemputnya setelah mendapat kabar dari Sang Yan. Saat itulah Sang Zhi memberitahu semua rahasianya kepada Jia Xu, bahwa selama ini Sang Zhi sudah jatuh cinta pada Jia Xu sejak dia duduk di bangku kelas 2 SMA.


Tak hanya itu saja, Sang Zhi juga menceritakan bahwa sebenarnya dia tidak memiliki pacar online saat itu, sebaliknya Sang Zhi datang ke Yihe adalah agar bisa bertemu dengan Duan Jia Xu dan mengkonfirmasi rumor yang dia dengar dari sang kakak bahwa Duan Jia Xu sudah memiliki pacar Ketika itu. Hingga akhirnya kesalahpahaman terjadi saat melihat Jia Xu datang bersama seorang wanita saat itu.

Sang Zhi menunjukkan ungkapan hatinya yang tersimpan di dalam bintang kertas kepada Duan Jia Xu dengan airmata berderai di pipinya dan memohon agar pria itu tidak meninggalkannya.

Bintang kertas itu bertuliskan, “Aku memiliki sebuah rahasia, walaupun aku tidak ingin mengakuinya, namun sepertinya aku menyukainya, DUAN JIA XU.”

Dan tulisan yang lain berisi, “Ingin mengumpulkan banyak uang, bantu kakak lunasi hutangnya!”


Tulisan ungkapan hati terdalam yang membuat Jia Xu menjadi sangat tersentuh. Dia sama sekali tidak menyangka jika Sang Zhi memikirkannya hingga seperti ini. Bahkan Jia Xu meneteskan airmata haru saat membaca ungkapan hati gadis itu.

Sang Zhi memohon agar Jia Xu tidak usah mempedulikan apa yang dikatakan oleh orang tuanya. Cukup lihatlah Sang Zhi yang sangat menyukainya sejak lama. Duan Jia Xu akhirnya menyadari kebodohannya karena dia sama sekali tidak mengetahui perasaan Sang Zhi padanya saat itu. Dia pun akhirnya menyadari bahwa pria yang ditangisi Sang Zhi saat mabuk saat itu juga adalah dirinya.

Malamnya, Jia Xu yang merasa bersalah karena telah membuat Sang Zhi menangis berkali-kali, untuk pertama kalinya minum alcohol. Sang Zhi yang tak sengaja terbangun di tengah malam, menghampiri Jia Xu dan menghiburnya, Sang Zhi tahu kalau itu bukanlah salah Jia Xu yang tidak mengetahui soal perasaannya dan dia memberitahunya pun bukan untuk membuat Jia Xu merasa bersalah.

Jia Xu akhirnya berjanji bahwa dia akan menebus semua airmata itu dengan membuat Sang Zhi bahagia seumur hidup. Untuk yang pertama kalinya, Jia Xu mengatakan pada Sang Zhi bahwa dia mencintai gadis itu. Dan mereka menghabiskan malam bersama untuk yang pertama kalinya (alias bobok bareng).



Tak lama kemudian, ayah Jia Xu meninggal dunia setelah Jia Xu mengatakan bahwa dia memaafkan ayahnya dan mengatakan bahwa dia akan melepaskan ayahnya sekarang. Sepertinya ayah Jia Xu menolak pergi karena Jia Xu belum rela melepaskannya dan belum memaafkannya. Setelah kata maaf terucap dari bibir sang anak, pria tua itupun akhirnya pergi dengan tenang.


Keesokannya, Jia Xu mengajak Sang Zhi mengunjungi makam sang Ibu. Jia Xu memperkenalkan Sang Zhi sebagai pacar dan orang yang akan mendampinginya seumur hidup. Sang Zhi pun berjanji di depan makam Ibu Jia Xu bahwa mulai saat ini dia akan melindungi Duan Jia Xu dan selama ada Sang Zhi, dia tidak akan membiarkan siapapun menindas Duan Jia Xu. 

Sang Zhi berkata pada Jia Xu bahwa dia tidak akan sendirian lagi di dunia ini. Jia Xu memiliki Sang Zhi, dan cinta semua orang. Semua orang mencintai Duan Jia Xu jadi dia tidak akan lagi merasa kesepian. Sepasang kekasih itu menangis sambil berpelukan di depan makam itu dan berjanji akan saling menguatkan.

Akhirnya Jia Xu bisa melepaskan semua beban berat dalam hatinya, semua beban di masa lalu yang selama ini selalu membelenggunya dan bersiap menyambut masa depan yang bahagia bersama Sang Zhi dan anak-anak mereka kelak. Saat itulah Jia Xu mengatakan bahwa dia telah memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaannya yang sekarang agar bisa memulai bisnis sendiri dari awal di Nanwu.




Jia Xu mengatakan bahwa dia akan pergi ke Nanwu lebih dulu untuk mulai membangun masa depan mereka, agar kelak saat Sang Zhi sudah lulus kuliah, masa depan yang indah telah terbentang dengan indah di hadapannya. Walau sedih karena mereka harus menjalin hubungan jarak jauh mulai saat ini, namun Jia Xu berjanji jika dia memiliki waktu, dia akan mengunjungi Sang Zhi di Yihe. Mereka pun akan rutin melakukan video call setiap malam dan menelpon kapan pun mereka memiliki kesempatan.




Di Nanwu, Jia Xu berkali-kali mengunjungi orang tua Sang Zhi untuk meyakinkan mereka bahwa dia adalah pria yang bisa diandalkan dan dia akan menjaga Sang Zhi dengan baik dan membahagiakannya seumur hidup. Jia Xu memberitahukan rencana masa depannya dan juga business plan-nya kepada calon mertuanya bahkan memberi mereka jaminan bahwa dia tidak akan membuat Sang Zhi hidup dalam kekurangan. Melihat ketulusan Jia Xu, kedua orang tua Sang Zhi akhirnya memberikan restu mereka.


Jia Xu pun menepati janjinya dengan mengunjungi Sang Zhi secara tiba-tiba saat Sang Zhi mendapatkan penghargaan di kampusnya. Jia Xu bahkan hadir sebagai bintang tamu yang memberikan sendiri hadiah itu untuk para pemenang. Kedatangan Jia Xu tentu membuat Sang Zhi sangat gembira karena akhirnya mereka bertemu kembali setelah sekian lama.

Dalam sekejap, dua tahun berlalu dalam kedipan mata, Sang Zhi dan teman-temannya akhirnya lulus kuliah dan mereka bermain-main di pantai untuk merayakan kelulusan mereka dengan Duan Jia Xu sebagai juru kamera anak-anak itu yang siap membidik setiap momen bahagia.



Di pantai itu juga, Jia Xu akhirnya melamar Sang Zhi dengan membawakan sebuket bunga dan berlutut di hadapan gadis itu, melamar Sang Zhi di hadapan keluarga dan teman-temannya. Sebuah lamaran yang tentu saja tidak akan ditolak oleh Sang Zhi. 

Akhirnya cinta masa kecil Sang Zhi menjadi kenyataan karena kini Duan Jia Xu telah melamarnya dan mereka akan menikah. Duan Jia Xu dan Sang Zhi berciuman mesra untuk mengesahkan bersatunya cinta mereka dalam ikatan yang lebih erat.


Adegan dalam drama, diakhiri dengan Sang Zhi yang masuk ke dalam kamarnya dan melihat Jia Xu berdiri di depan balkon kamarnya dengan membawa botol susu kosong yang dulu dia belikan dan satu bintang kecil yang masih tersisa di dalamnya.

Jia Xu bertanya kenapa Sang Zhi masih menyembunyikan satu rahasia darinya dan Sang Zhi segera menjawab pertanyaan itu dengan membuka tulisan di bintang itu bersama-sama.


“Akhirnya aku menemukan impianku, yaitu masuk ke Universitas Yihe.” Begitulah bunyi tulisan di bintang kertas itu yang menjadi bukti bahwa selama ini Sang Zhi kuliah di Yihe adalah karena ingin berada di kota yang sama dengan Jia Xu. Jia Xu tersenyum penuh haru dan sepasang kekasih yang akan segera menikah itu berciuman dengan mesra di balkon kamar Sang Zhi

===============

Author Opinion:

Duan Jia Xu adalah karakter yang benar-benar teramat sangat sempurna. Sudah ganteng, pintar, tinggi, baik, pengertian, sabar dan bahkan rela mengorbankan waktu, tenaga dan uang untuk orang yang dicintainya.

Bayangkan saja, tidak peduli selelah apa pun Jia Xu, dia selalu menjemput Sang Zhi, meluangkan waktu untuk menemuinya dan mendengarkan segala keluh kesahnya, memberinya saran, menghiburnya dan memeluknya dengan hangat untuk meringankan sedikit beban dan kesedihan di pundak gadis itu. Setelah mengantar Sang Zhi kembali ke asrama, dia pun langsung kembali bekerja bahkan hingga tidur di kantornya.


Sang Yan pun sempat menyindir Jia Xu dengan mengatakan, “Kau sibuk pacaran sampai tidak sayang nyawa. Kau menjemput si bocah dari kantornya, menemaninya makan malam, jalan-jalan, menonton bioskop, mengantarnya kembali ke asrama lalu kembali ke kantor untuk bekerja.”

See? Sempurna, kan? Duan Jia Xu adalah satu dari sejuta orang di dunia. He is one in a millions. He is too good to be true. And you know what? Karakter sesempurna Duan Jia Xu konon tercipta karena sang penulis memiliki kisah cinta yang tidak bahagia saat SMA, itulah sebabnya dia menuliskan kisahnya menjadi sebuah novel dan mengubahnya menjadi sebuah akhir yang bahagia. 

Karakter Duan Jia Xu dibuat sesempurna mungkin karena sang penulis sangat berharap ada seseorang di dunia ini yang seperti Duan Jia Xu. Karena tidak ada itulah, makanya dia membuatnya sendiri, pria sempurna yang hanya muncul dalam imajinasinya semata.

Dan karakter ini juga yang membuat pemilik blog ini terpesona pada Chen Zhe Yuan. Karena dia mampu menghidupkan karakter Duan Jia Xu yang sempurna. Jadi bagaimana? Apakah kalian sama sepertiku sekarang? Sedang ter-Yuan Yuan?

Written by : Liana Hwie

NOTE : DILARANG MENGCOPY PASTE TANPA IJIN DARI PENULIS !!! REPOST WITH FULL CREDIT !!!

Native Ads