Jumat, 31 Oktober 2014

(Photos) Kim Kyu Jong & Kim Hyung Jun SS501 Instagram Update



Seems like it was a long time ago I didnt make some update with My SS501’s boys hehehe =) So, here we go again.. Welcome back in My blog to Our Lovely Center, Kim Kyu Jong and Our cute Maknae, Kim Hyung Jun. Nice pictures Baby.. I just know this morning that the two of you have a nice photos together.. Thank you for sharing with us, Jun =) For all Triple S Family, here are the photos..


“(Photos) Kim Kyu Jong & Kim Hyung Jun SS501 Instagram Update”






Credit : as Tagged

(Photos) UEE After School @ Nexen Baseball Game 28.10.2014



Finally I have time to update my blog hehehe =) UEE, you looks so beautiful when you wearing your dad jersey team. Yup, UEE have first pitch for Nexen Heroes Baseball Game on 28.10.2014 and she is wearing her dad jersey team. Thank you so much to the one who upload these pictures and sharing with us hehehe =) Here some photos I’ve got from UEE After School @ Nexen Baseball Game for all the Playgirlz/Playboyz around the world...


“(Photos) UEE After School @ Nexen Baseball Game 28.10.2014”






UEE's Father.. Hello, Ahjussi !!




















Credit : as Tagged

Return Of The Living Dead – Sekuel Of ‘The Dead Dont Stay Dead’ / SS501 Fanfiction Special Halloween Day (One Shot)



Author : LIANA HWIE

Starring : 
Joo Won as Lucifer (The Fallen Angel)
Author as Lily Kim Lee An (Lucifer’s Lover)
Park Jung Min as Hades (Dewa Kematian)
Uee’s After School as Kim Yoo Jin (Kim Lee An’s Sister)
Kim Jae Joong JYJ as Michael The Archangel 
Jung Ill Woo as Gabriel The Archangel 
Kim Hyun Joong as Himself (Kim Yoo Jin’s Husband)

VICTIMS / 3 ORANG YANG SELALU SUKA IKUT CAMPUR URUSAN ORANG :
Choi Ih Da 
Han Hyo Hee 
Kim Meu Ra

NB : PELAJARAN YANG BISA DIPETIK DARI FF INI, JANGAN SUKA IKUT CAMPUR URUSAN ORANG LAIN, JIKA DIRI SENDIRI BELUM TENTU BENAR !!! URUS URUSAN KALIAN SENDIRI DAN TAK PERLU MENGURUSI URUSAN ORANG LAIN !!! TERLALU BANYAK TAHU MEMANCING PEMBUNUHAN !!! HAPPY HALLOWEEN DAY, HATERS !!! SAMPAIKAN SALAMKU PADA DEWA KEMATIAN !!!


Return Of The Living DeadSekuel Of ‘The Dead Dont Stay Dead’ / SS501 Fanfiction Special Halloween Day (One Shot)”





11 tahun yang lalu.. API - di tiang pembakaran telah membakar Kim Yoo Jin yang tak bersalah. Demi untuk menghidupkan kembali adiknya dari kematian, Kim Lee An the REAL WITCH membantai seluruh keluarga Jung yang sudah dengan kejam membakar hidup-hidup adiknya, tapi untuk itu ada harga yang harus dibayar dengan sangat mahal dan dia pun HARUS MEMBAYARNYA. Kim Lee An harus menghabiskan hidupnya dengan menjadi Ratu dari dunia orang-orang mati, selamanya tidak akan bisa melihat cahaya matahari dan terkurung dalam kegelapan abadi. Apakah semuanya selesai sampai disini? TIDAK !! Now it’s Kim Yoo Jin’s turn to make the last sacrifice for her sister’s sake.

“BRING BACK MY SISTER FROM DEATH.” sekali lagi mantera itu diucapkan, tapi kali ini dia memohon pada Lucifer, Sang Malaikat Yang Terbuang. Mampukah Lucifer membebaskan Kim Lee An dari jerat Sang Dewa Kematian, Hades? Lalu adakah harga yang harus dibayar oleh Kim Yoo Jin atas apa yang sudah dilakukannya ini? Tak ada sesuatu yang gratis, benarkan? Apalagi untuk pertukaran sebuah nyawa?

Mansion Kim - New Orleans, Oktober 1817... 
Seorang wanita berusia sekitar 28 tahunan sedang duduk bersimpuh ditengah ruangan kamarnya yang gelap gulita, di sekelilingnya belasan lilin menyala dan dia tampak memegang sebuah bola kristal, di lehernya  sebuah amulet tergantung dengan indahnya.

Awalnya semua baik-baik saja, tapi sesaat kemudian nyala lilin-lilin itu mulai bergoyang dan tampak tirai jendela kamar itu perlahan tersingkap, pintu balkon mendadak terbuka dan sesosok tubuh berjubah hitam dengan sayap yang lebar di punggungnya, melayang masuk dari sana.




“Aku tau kau pasti akan datang.” ujar gadis itu tenang, seolah bisa menebak kedatangan “tamunya”.  
“Apa yang kau inginkan dariku?” tanya sosok hitam itu dengan dingin dan angkuh. 
“Aku yang seharusnya terbaring didalam pusara itu kan?” ujar wanita itu menerawang.

“Gadis itu. Jung Somin. Dia yang telah mengkhianatiku dan membakarku hidup-hidup di tiang pembakaran. Harusnya itu makamku, tapi kakak menukar hidupnya dengan hidupku agar aku bisa bangkit dari kematian. Ini tidak adil untuknya..” serunya sambil menangis pelan.

       “Kakakku orang yang baik. Aku tak percaya dia membunuh orang hanya demi aku.” ujarnya menyesal, airmata masih menetes pelan di wajahnya yang cantik. Sosok itu masih terdiam.

      “Amulet ini telah memberitahuku semuanya. Kakakku menggunakan tubuh dan jiwa Jung Somin sebagai persembahan dan pertukaran agar aku hidup kembali. Dia menyihir semua penduduk kota dan memanipulasi ingatan mereka soal siapa yang di bakar hari itu. Bukan hanya itu, Kakak juga membantai seluruh Keluarga Jung dan untuk semua pembantaian yang telah dia lakukan, dia harus membayarnya dengan nyawanya. Kenapa harus membangkitkanku dari kematian? Karena aku, banyak orang yang mati sia-sia.” ujarnya sedih dan menyesal.

       “Kurasa Kakakmu sangat mencintaimu, demi kau, dia rela lakukan apapun. Tapi sayang sekali aku tak punya waktu untuk mendengarkan curahan hatimu.” Jawab sosok itu tetap dengan dingin dan angkuh.

       Perlahan Yoo Jin menggenggam amuletnya dan berkata dingin “Aku mempelajari sihir di buku itu, aku ingin membawa Kakakku kembali dari kematian dan aku butuh bantuanmu.” Ujar Yoo Jin tak kalah dingin.



“Apa kau yakin kau akan melakukannya? Kau bukan Penyihir. Kemampuanmu takkan cukup untuk melakukannya. Tanpa amulet itu, kau tak punya kemampuan apa-apa. Kau kuat karena amulet itu tergantung dilehermu, karena kekuatan kakakmu ada dalam amulet itu. Lagipula, bersekutu dengan Iblis, harga yang harus kau bayar sangatlah mahal.Lupakan saja keinginanmu! Jangan lakukan hal yang sia-sia. Kau takkan sanggup melakukannya!” sosok itu memperingatkan, lalu menghilang dalam detik berikutnya.

       Aku tak peduli apapun persyaratannya. AKU PASTI BISA! NECROMANCY. Aku akan pakai cara yang sama seperti kakakku melakukannya. SEGERA !! AKU AKAN MEMBAWA KAKAKKU KEMBALI DARI KEMATIAN !!” sumpahnya bertekad, sambil menangis pelan mengingat Lee An yang tewas dalam kebakaran.

Menit berikutnya, pintu kamar itu terbuka, seorang pria lain masuk kedalam, terlihat cemas. 
“Kau melakukannya lagi? Tolong hentikan! Ini tak ada gunanya. Kau bukan Penyihir! Kau takkan mampu melakukannya. Tolong jangan membuat tragedi yang sama terulang. Jika kau menyayangi kakakmu, jangan buat semua pengorbanannya sia-sia.” Ujar pria itu terlihat putus asa karena istrinya tidak mau menuruti kata-katanya.

“TIDAK! AKU PASTI BISA! Jika kakakku bisa, aku juga pasti bisa. Aku punya amulet ini. Kekuatan kakakku ada didalamnya.” Jawab gadis muda itu bersikeras. 
“KIM YOO JIN!” bentak pria itu. 
“HYUN JOONG OPPA, jika kau mencintaiku, kau harus mendukungku. Aku tak bisa hidup dengan rasa bersalah atas kematian kakakku. Please, biarkan aku mencobanya.” Pinta Yoo Jin memelas.

“Aku tak mau kau korbankan anak-anak kita atau dirimu sendiri.” Jawab Hyun  Joong akhirnya, mengalah. 
“Tentu! Aku takkan mengorbankan keluarga kita.Tapi ijinkan aku mencobanya.” Yoo Jin berjanji dengan seringai dingin pada wajahnya.

New Orleans Village, 31 Oktober 1817..
   “Aku yakin pasti ada yang salah disini.” Ujar seorang gadis tiba-tiba pada 2 orang temannya saat mereka sedang asyik makan disebuah kedai di pinggir kota.
      “Apanya yang salah?” tanya gadis berambut pendek sebahu.

      “11 tahun yang lalu, entah kenapa aku merasa semuanya sangat aneh. Kita semua tidak ingat apa yang terjadi dengan pasti hari itu. Tiba-tiba saja semua orang menganggap bahwa seluruh anggota keluarga Jung, termasuk Jung Somin dan para sepupunya adalah sekumpulan Penyihir Jahat dan mereka semua mati terbakar. Kita yang membakarnya. Tapi aku tidak ingat kalau kita pernah membakar mereka semua. Bagaimana jika semua itu hanya konspirasi yang dibuat Kim Lee An?” tanya seorang gadis yang mengenakan penutup kepala.

      “CHOI IH DA, aku tak mengerti kenapa tiba-tiba kau bicara seperti ini. Itu semua masa lalu, tidak perlu mencari tahu lagi. Kim Lee An dan Jung Somin sama-sama sudah mati, makam mereka bahkan terletak bersebelahan. Apa gunanya mengungkit ini?” ujar seorang temannya menasehati.

      “Iya, Han Hyo Hee benar. Terlalu banyak tahu memancing pembunuhan, apa kau tahu? Semuanya sudah berlalu, tak ada penyihir lagi di daerah ini. Penyihir terakhir, Jung Somin, sudah terbakar mati ditiang pembakaran 11 tahun yang lalu.” Jawab temannya yang lain.

     “Tapi aku bisa merasakan ada yang aneh dengan kastil itu. Aku pernah tak sengaja melihat kalung yang dikenakan Kim Yoo Jin dilehernya. Kalung dengan liontin yang aneh. Setiap kali aku melihatnya, aku merasa tak tenang.” Choi Ih Da masih bersikeras ingin menyelidiki.

       “Untuk apa kau selalu ingin tahu urusan orang? ITU NAMANYA USIL, kau tahu itu? Selama orang tersebut tidak mengganggumu, kenapa kau harus peduli apa yang mereka lakukan atau apa yang mereka kenakan? Apa mereka PERNAH mengurusimu? Sadarkah kau kalau di urusi itu sama sekali tidak mengenakkan? Bagaimana jika seandainya orang yang kau urusi itu menjadi marah lalu melakukan sesuatu untuk membalasmu?” ujar Han Hyo Hee, frustasi dengan sikap temannya yang selalu ingin tahu urusan orang.

       “Benar. Aku setuju dengan Han Hyo Hee. Lebih baik kita tidak usah ikut campur urusan orang. Aku tak mau terlibat dengan siapapun yang nantinya akan menyeretku dalam bahaya. Mengurusi hidupku sendiri saja sudah susah, lalu untuk apa aku membuat diriku sendiri repot dengan mengurusi urusan orang? KURANG KERJAAN SEKALI !!” jawab Kim Meu Ra setuju.

      “Tapi aku yakin Kim Yoo Jin menyembunyikan sesuatu. Kalung itu adalah benda yang sangat jahat. Aku tahu itu. Bagaimana jika seandainya Kim Yoo Jin-lah Penyihirnya? Jika dia manusia normal, lalu buat apa dia dan suaminya tinggal di sebuah kastil yang jauh dari keramaian penduduk dan ditengah Hutan Terlarang? Aku akan menyelidiki masalah ini.” Jawab Choi Ih Da dengan sikap INGIN TAHU-nya yang membuat orang lain geleng-geleng kepala. ( HUKUMAN UNTUK ORANG YANG SOK TAHU, AKAN KUPASTIKAN KAU AKAN MATI DENGAN MENGENASKAN !!!)

      “KAU SUDAH GILA !! JANGAN MENCAMPURI URUSAN MEREKA !! Kenapa sih kau suka sekali mencampuri urusan orang? Bagaimana Jika Kim Yoo Jin dan suaminya tak suka kau mencampuri urusan mereka? Apa kau sendiri suka jika ada orang lain yang usil mencampuri urusanmu?” tanya Han Hyo Hee melarang.

     “Kalian takut kan? Han Hyo Hee, Kim Meu Ra, kalian hanya terlalu pengecut untuk mengungkap kebenaran.” Tantang Choi Ih Da dengan nada meremehkan.

       “Terserah apa katamu! Tapi pada saatnya nanti kau pasti akan tahu kalau sikapmu yang suka mencampuri urusan  orang itu akan berdampak buruk pada dirimu. TAK ADA SEORANG PUN DI DUNIA INI YANG SUKA URUSAN MEREKA DICAMPURI !! Dont Forget that EVERYBODY HAS SECRET, dan mereka berhak menyimpan rahasia itu dengan alasan mereka sendiri dan orang lain tak berhak mengungkapkannya apapun alasannya. SELAMA MEREKA TIDAK MENGUSIKMU, JANGAN PERNAH MENGUSIK KEHIDUPAN ORANG !! Harusnya kau tahu hal itu, Nona Choi Ih Da yang SOK TAHU !!” jawab Han Hyo Hee kesal.

      “Benar! Semua yang dikatakan Hyo Hee benar. Jika kau terlibat dalam bahaya saat mengungkap sesuatu yang kau bilang kebenaran itu, maka kami tak mau ikut campur. Kami tak mau kau menyeret kami dalam masalahmu karena sifatmu yang selalu ingin tahu itu. Kau camkan itu, Choi Ih Da !!” ujar Kim Meu Ra Setuju.

       “Aku paham jika kalian takut. Tapi malam ini aku akan mengungkap semuanya. Akan kubuktikan bahwa Kim Yoo Jin adalah Penyihir yang sebenarnya dan seluruh orang di desa ini akan berterima kasih padaku. Mereka akan menganggapku Pahlawan.” Jawabnya bangga.

      “Pahlawan? Jadi kau hanya ingin jadi pahlawan, kawan? Kim Lee An, Kim Yoo Jin ataupun suaminya tak pernah mengusik kita, tapi kau malah menyodorkan dirimu pada mereka dengan menyelidiki kehidupan pribadi mereka YANG BUKAN URUSANMU. Lakukan apa maumu, tapi kami lebih ingin berumur panjang daripada menjadi Pahlawan Kesiangan.” Jawab Han Hyo Hee.

        “Aku tetap akan kesana malam ini.” Teriak Choi Ih Da bersikeras saat kedua temannya sudah melangkah pergi. Tanpa mereka sadari, Kim Yoo Jin sendiri ada ditempat itu dan mendengar semuanya dengan jelas. Sebuah senyum tersungging di bibirnya.

      “Kau ingin menyelidikiku? Aku tak pernah mencari masalah denganmu. Kenapa kau mengusik hidupku, Choi Ih Da? DASAR USIL !! Benar apa kata temanmu, TERLALU BANYAK TAHU MEMANCING PEMBUNUHAN !!” batin Kim Yoo Jin seraya menggenggam amulet bertuahnya dan menatap secangkir kopi panas yang kini dipegang oleh Choi Ih Da.

       Hanya satu lirikan mata, dia membuat tangan Ih Da bergerak dengan sendirinya dan menyiram sendiri tangannya dengan cangkir kopi yang dipegangnya, seolah ada tangan yang tidak kelihatan yang membimbingnya.

“AAHHH.. PANAS SEKALI !! Tolong !! Tanganku melepuh !!” teriaknya kesakitan, mengundang tatapan bingung semua orang di kedai itu. Kim Yoo Jin tersenyum sinis melihat usahanya berhasil.

        “ITU BARU PERMULAAN !! Sampai jumpa nanti malam, MANUSIA USIL !!” batinnya sinis, lalu melangkah keluar dari kedai itu saat perhatian semua orang tertuju pada tangan Choi Ih Da yang melepuh.

Kim Lee An’s Grave, Hutan Terlarang, 31 Oktober 1817...
       Kim Yoo Jin sedang berdiri di depan makam kakaknya sambil merenung. Setahun sejak Lee An tewas dalam kebakaran, Yoo Jin berlatih dan berlatih agar bisa menemukan cara untuk membawa kembali kakaknya dari kematian, melepaskannya dari jeratan Sang Dewa Kematian, Hades dan membuatnya hidup kembali. Tapi sekeras apapun Yoo Jin berlatih, dia tak menemukan cara untuk membawa kakaknya kembali.

       Dia bukan Penyihir. Dia tidak terlahir dengan kekuatan supranatural seperti kakaknya. Jadi walau amulet bertuah itu menyimpan kekuatan sihir Lee An dan membuat siapapun yang memakainya akan memiliki kekuatan yang sama, tapi saat amulet itu dilepaskan maka Yoo Jin tidak memiliki kekuatan apa-apa, alias sama seperti manusia biasa. Yoo Jin tak ingin membahayakan anak-anaknya, jadi sejak hari pemakaman kakaknya, dia mengirim ke 3 anaknya ke asrama di Lousiana untuk sekolah disana selama beberapa tahun lamanya hingga mereka lulus SMU. Tak boleh ada yang tahu selain suaminya, kalau dia selalu berusaha mempelajari sebuah sihir yang mengerikan, NECROMANCY, untuk menghidupkan kembali kakaknya.

Malam itu dia baru saja kembali dari Kastil Lucifer yang ada di dalam Hutan Bisikan, salah satu bagian dari Hutan Terlarang yang tak pernah bisa dimasuki orang karena tertutup sebuah sihir pelindung yang sangat kuat.

      “I want blood..Aku menginginkan darah dari 3 orang gadis muda sebagai pertukarannya. Kau bisa mencarikannya untukku? KILL THEM and I WILL SAVE YOUR SISTER.” Kenang Yoo Jin pada ucapan Lucifer. Pria itu tampak dingin dan misterius, selalu terkurung dalam kegelapan bersama beberapa bawahannya, sesama Malaikat Yang Terbuang dalam sebuah kastil tua ditengah hutan belantara yang dilindungi oleh sebuah sihir yang sangat kuat.

       Kastil itu ada, tapi tak ada yang mampu melihatnya dengan mata terbuka, jika mereka tidak diijinkan untuk melihatnya dan tak punya kekuatan untuk melihatnya. Tapi Kim Yoo Jin bisa, kekuatan Lee An yang terkunci dalam amulet bertuah itu memberinya kekuatan dan ini bukan pertama kalinya Yoo Jin mendatangi Lucifer untuk membuat permohonan.

“Apa kau akan mengembalikan kakakku padaku?” tanya Yoo Jin memastikan.
         “TIDAK!” jawab Lucifer tegas.
         “Apa maksudmu?” Yoo Jin tak percaya.
      “Bukankah kau baru saja berkata “KILL THEM AND I WILL SAVE YOUR SISTER”? My sister.” Protes Yoo Jin.

        “I said I will save your sister from Hades tapi bukan mengembalikannya padamu. LILY KIM AKAN JADI MILIKKU! HANYA MILIKKU! Dan dia baru bisa pergi jika aku yang mengijinkannya. HANYA JIKA AKU MENGIZINKAN!” tegas Lucifer, pelan dan dingin, membuat bulu kuduk Yoo Jin meremang.

       Yoo Jin dilanda dilema. Kakaknya kembali terperangkap. Ini sama saja dengan lepas dari mulut harimau tapi masuk ke mulut buaya. Lepas dari Dewa Kematian tapi jatuh ke tangan Malaikat Yang Terbuang, apa bedanya itu? Batin Yoo Jin miris. Kenapa sulit sekali?

         “Jika kau ingin kakakmu kembali padamu, maka kau harus korbankan keluargamu atau dirimu sendiri. Sama seperti yang dilakukan kakakmu dulu, dia mengorbankan dirinya sendiri. Tapi jika kau mengorbankan orang lain, maka dia akan jadi milikku. Akan kubebaskan dia dari cengkeraman Hades tapi dia akan jadi milikku selamanya.” Jawab Lucifer, seolah mengerti yang Yoo Jin pikirkan.

     “Setidaknya dia hidup kembali kan? Setidaknya kau bisa melihatnya ada disini. Setidaknya dia bisa melihat matahari lagi. Setidaknya dia tidak berada dalam Neraka yang panas. Kau boleh mengunjunginya disini kapanpun kau mau, tapi kau tak bisa membawanya pergi.” Lanjut Lucifer, menegaskan persyaratannya. Yoo Jin terdiam. Dia tahu Lucifer benar dan hanya dia yang bisa membebaskan kakaknya dari jeratan Dewa Kematian.

         “Baik. Asal dia hidup kembali dan asalkan aku bisa melihatnya kapanpun aku mau, aku terima tawaranmu.” Jawab Yoo Jin akhirnya, pasrah.

      “Bawa pentagram itu! Bunuh 3 orang gadis muda dan lakukan ritualnya.Malam ini. Lakukan malam ini juga. Tanggal 31 Oktober, bertepatan dengan Halloween Day, adalah hari yang pas untuk melakukan ritualnya. Kau lakukan ritual untukku dan aku akan membawa kakakmu kembali dari kematian.” Perintah Lucifer seraya melemparkan sebuah simbol Satanisme berbentuk Pentagram dengan simbol Baphomet ditengahnya. Yoo Jin berlutut dan mengambilnya.




        “Malam ini? BAIK.” Yoo Jin menyanggupi karena teringat jika Choi Ih Da akan datang malam ini untuk mengungkap “kebenaran.”
    “YA. Lakukan malam ini atau perjanjian batal.” Lucifer tak ingin mengubah keputusannya.

      “Satu hal lagi, aku tak mau kau mengatakan padanya bahwa aku adalah Malaikat Yang Terbuang. Aku akan menghapus sebagian ingatannya. Kuperingatkan padamu. Dont say anything about me!” Lucifer kembali mengingatkan sebelum akhirnya lenyap begitu saja menjadi kepulan asap.

       Kim Yoo Jin sedang berpikir keras, Choi Ih Da bisa menjadi tumbal pertama, tapi siapa calon korban kedua dan ketiga? Andai saja kedua temannya juga datang, maka lengkaplah semuanya. Ritual Necromancy itu pasti bisa langsung dilaksanakan.

     “Bagaimana caranya aku memancing 2 yang lain untuk datang kemari?” Kim Yoo Jin berpikir. Dia harus mulai mencari 3 orang gadis muda untuk persembahan kepada Lucifer malam ini juga. Dia baru saja berpikir memancing kedua gadis lainnya saat tiba-tiba dia mendengar beberapa langkah kaki mendekat. Dengan cepat Yoo Jin bersembunyi di balik salah satu pohon, tak jauh dari makam kakaknya.

Choi Ih Da berjalan dengan cepat diantara gelapnya malam. Lalu tanpa takut menerobos rimbunan pepohonan dan berjalan menuju kastil tempat Kim Yoo Jin dan suaminya tinggal. Setelah dia masuk ke dalam hutan, tak jauh di belakangnya, 2 orang gadis lain berjalan mengikutinya.

        “Bagaimana ini? Dia benar-benar nekat mendatangi kastil itu dan mencari tahu.” Ujar Han Hyo Hee pada Kim Meu Ra. 

        “Aku tak suka ini. Kenapa kita harus peduli? Aku tak mau terlibat dalam masalah yang dia buat. Lebih baik kita kembali saja.” Usul Kim Meu Ra tak suka. 

“Tapi bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk padanya? Ini Hutan Terlarang. Banyak sekali rumor mengerikan yang berkembang disini.” tanya Han Hyo Hee panik.

“Itu adalah urusannya. Siapa suruh dia suka ikut campur urusan orang. Bukankah di malam Halloween seperti ini, lebih baik kita tidur dirumah?” jawab Kim Meu Ra tak tenang.

Yoo Jin melihat mereka dan sebuah ide terlintas dalam otaknya. Dia tersenyum senang, dia tak perlu susah mencari karena mereka muncul sendiri di hadapannya. 3 orang gadis bodoh datang mencari kematiannya sendiri, menyebut sebuah kastil yang bisa dipastikan itu adalah kastilnya.

“Selamat Datang dikastilku, anak-anak.” Batinnya dengan seringai dingin di wajahnya.
        “Kalian yang datang sendiri mencariku. Jadi jangan salahkan aku!” lanjutnya dalam hati saat melihat salah satu dari gadis itu berjalan masuk ke dalam hutan, sementara 2 lainnya menunggu dengan bingung disana.

    “Hei, bukankah itu makam penyihir itu? Jung Somin?” ujar Kim Meu Ra, seraya menunjuk ke makam disamping Lee An.
    “DIBAKAR DI SINI SEBAGAI PENYIHIR, JUNG SOMIN, 13 JUNI 1806. Jadi itu benar?” tanya Han Hyo Hee dengan suara gemetar.
    “Lebih baik kita pergi dari sini. Aku merasakan sesuatu yang tidak enak disini.” Jawab Kim Meu Ra.
     “kau benar, Kim Meu Ra. Lets go!” jawab Han Hyo Hee.
     “Tapi, apa bisa kita meninggalkan Choi Ih Da disini sendiri?” Han Hyo Hee terlihat ragu.

     “Tinggalkan saja dia! Dia punya kaki kan? Dia bisa cari jalan keluar sendiri. Lagipula jika dia tertangkap biar dia tahu rasa, siapa suruh HOBINYA MENGURUSI URUSAN ORANG LAIN. MANUSIA MANA DI DUNIA INI YANG SUKA HIDUPNYA DI URUSI ORANG LAIN ?” Jawab Kim Meu Ra dengan egois lalu berjalan meninggalkan Han Hyo Hee lebih dulu.

     Han Hyo Hee menoleh ke arah belakang tempat Ih Da menghilang tadi seraya berpikir, lalu kemudian kembali berpaling kedepan dan berkata “Baiklah! Kurasa kau benar. Ayo kita..” kalimatnya terhenti saat menyadari temannya sudah pergi meninggalkannya lebih dulu.

“YAA! KIM MEU RA, kau egois sekali meninggalkan aku lebih dulu. Tunggu aku!” teriak Han Hyo Hee ketakutan walau dia tidak melihat siapapun disana. Lalu dia segera bergegas meninggalkan tempat itu juga.

      Tanpa dia ketahui, sebenarnya Kim Meu Ra masih disana, tapi dia tidak bisa melihatnya karena kekuatan amulet Yoo Jin telah membuat sebuah dinding tak terlihat yang membuat mereka tak bisa saling melihat keberadaan masing-masing dan menciptakan sebuah dimensi yang berbeda.

      “Kenapa terburu-buru sekali? Bukankah tadi kalian bilang ingin melihat kastilku?” tanya Yoo Jin, mendadak muncul di depan Han Hyo Hee dari balik pohon rindang. Han Hyo Hee terperanjat mendengar seorang wanita tiba-tiba muncul dari balik kegelapan.

      “Anda siapa?” tanyanya gemetar.
     “Aku pemilik kastil yang didatangi temanmu itu.” Jawab Yoo Jin tenang, ketenangan yang menyeramkan.

    “Untuk apa mengendap-endap? Jika kau ingin mencari tahu soal kastilku, aku akan mengundang kalian kesana. Apa kau bersedia mampir ke kastilku? Kau bisa tanya apa saja yang kalian mau agar tidak penasaran lagi.” tawar Yoo Jin ramah dan dalam, dia tersenyum tapi senyumnya mengandung maksud. Han Hyo Hee tampak takut, dia hanya berdiri tanpa menjawab sepatah katapun.

    Di dimensi yang lain, Kim Meu Ra juga mengalami hal yang sama. Kim Yoo Jin mengundangnya masuk ke dalam kastilnya di tengah hutan.
       “APA?” Kim Meu Ra terperanjat dengan tawaran itu.

      “Aku jarang sekali menerima tamu. Rasanya sangat menyenangkan bila ada yang mampir ke kastilku.” Ujar Yoo Jin seramah mungkin. Kim Meu Ra memandangnya bingung, tapi pada akhirnya kedua gadis itu menerima tawaran Yoo Jin.

Mansion Kim, The Forbidden Forest New Orleans, 31 OKTOBER 1817..
      “AAAAAHHH..” Choi Ih Da berteriak ketakutan saat dia melihat sesosok bayangan keluar dari dalam lukisan di dalam kastil tua di tengah Hutan Terlarang itu. Entah bagaimana caranya dia bisa masuk dengan sangat mudah ke dalam kastil itu, seolah dia memang diijinkan untuk masuk ke dalam sana. Dan disinilah dia sekarang, setelah melihat-lihat dengan kagum dan berusaha mencari tahu sesuatu yang mencurigakan, dia tak tahu dimana jalan keluarnya. Semua pintu terlihat sama. Dia terperangkap, benar-benar terperangkap. Choi Ih Da hanya berputar-putar di dalam kastil itu hingga dia melihat sebuah lukisan besar seorang wanita di tengah ruang keluarga.

      “KIM LEE AN.” Itu nama yang terukir di lukisan itu. Choi Ih Da teringat tentang Kim Lee An yang tewas terbakar setahun yang lalu. 

      “Jadi ini Kim Lee An?” Choi Ih Da mulai bergidik ketakutan. Apalagi saat tiba-tiba saja foto dalam lukisan itu mulai bergerak, awalnya hanya bola matanya saja, tapi kemudian foto itu mulai menunjukkan seringai aneh padanya lalu mulai merangkak keluar dari sana.

“AAAHHHH..” sekali lagi Choi Ih Da berteriak keras dan lari terbirit-birit dari sana. Kemana saja, asal jauh dari tempat ini, pikirnya. Tapi dia mengambil langkah yang salah dengan masuk ke dalam kamar dilantai atas. Dengan napas tersengal-sengal dia menutup pintu kamar itu, mengira dirinya aman. Tapi dia salah. Dan dia baru menyadari kesalahannya saat sekali lagi dia melihat foto Kim Lee An ada disana.

      “TIDAK !! Kenapa aku malah kemari?” batinnya tercekat. Kemudian melangkah kearah pintu dan mencoba membukanya. TIDAK BISA !!  Seperti biasa pintunya terkunci rapat, Choi Ih Da menggedor-gedor pintunya dengan panik.

“SOMEBODY HELP ME !!!” teriaknya takut, keringat dingin mengucur membasahi keningnya. Sia-sia, dia mulai menyandarkan tubuhnya di pintu sambil berusaha menenangkan dirinya. Saat tiba-tiba jendela tertutup dengan keras.

BRAKKKKK…
      Bunyi jendela yang tertutup keras membuat gadis itu sontak ketakutan, lampu dikamar itu pun meredup dan menyala silih berganti, semua benda di kamar itu melayang. Choi Ih Da terpekik ngeri, dia mengangkat tangan menutupi mulutnya saat tiba-tiba didekat jendela, dia melihat siluet seorang gadis bergaun putih dan berambut panjang seolah menari ditengah api, disekeliling siluet itu, api berkobar menyala. Dia melihat wajah gadis itu, gadis yang sama di foto itu mengernyit kesakitan saat perlahan tapi pasti, api melalap tubuhnya. Kim Lee An tewas terbakar hidup-hidup ditengah api yang panas menyala.




    “AAARRRRRGGGHHHH !!!!” dia mendengar pekik jerit kesakitan gadis itu saat dia terbakar hidup-hidup. Sangat jelas. Seolah kejadian itu benar-benar terjadi dihadapannya, seolah-olah gadis itu benar-benar ada dihadapannya sekarang. Choi Ih Da melihat penampakan Kim Lee An yang terbakar hidup-hidup di dalam gudang. Choi Ih Da menahan napas dan hanya bisa menutup matanya ketakutan.

      “AKU TIDAK BERSALAH. Ini semua mereka yang memulainya. Aku hanya membalas semua yang mereka lakukan! ujar siluet itu dingin. Tiba-tiba gadis itu perlahan melangkah menembus api, melayang dengan wajah penuh dendam, menatapnya nanar. Tubuhnya penuh darah, matanya berkilat marah, dan wajahnya hangus terbakar. Perlahan dia maju mendekati Choi Ih Da yang tampak ketakutan.

      “Maafkan aku! Aku seharusnya tak datang kemari mengganggumu. Tolong lepaskan aku!” serunya, memohon ketakutan. 

      “TIDAK ADA SEORANGPUN YANG BISA LEPAS.. KALIAN PASTI MENYESAL !!” ujarnya penuh amarah, hantu Lee An terus mendekat, lalu kemudian menghilang dan sedetik kemudian muncul dibelakangnya.

“AAAARRGGGHHH !!” pekik Choi Ih Da saat tiba-tiba lengan hantu Lee An yang hangus mencengkeramnya erat. 

        “TIDAK !! TIDAK !!!” jeritnya ketakutan sambil berusaha melepaskan diri dari hantu itu. Hantu Lee An menyeringai tajam lalu melepaskannya, seolah memberinya kesempatan untuk berlari. Choi Ih Da yang ketakutan tidak menyadari kemana dia berlari, gadis itu berlari ke balkon saat tiba-tiba hantu Lee An kembali muncul di tengah api dan perlahan mendekatinya.




“TIDAK !! JANGAN MENDEKAT !!” jeritnya takut sambil terus berjalan mundur. Hantu Lee An merentangkan tangannya kearah gadis itu dan saat menghindari cekikan hantu Lee An, Choi Ih Da terjatuh. Tubuhnya melayang indah, jatuh dengan keras dari salah satu kamar yang ada di lantai atas, dan terhempas ke tanah dengan suara berdebam keras.

       Choi Ih Da jatuh dengan posisi kepala tertekuk ke belakang, darah mengucur deras dari tubuhnya, memberikan kesan seolah dia sedang berenang di dalam kubangan darah. Dari balik tirai kamar itu, Hantu Kim Lee An tersenyum puas lalu perlahan menghilang.

       2 orang temannya yang tiba disana hanya bisa menjerit ngeri melihat teman mereka tewas terjatuh dari atas. Seketika sihir terselubung itu menghilang, dan mereka sekarang berdiri saling bersebelahan. “Sejak kapan kau disini?” tanya Han Hyo Hee terkejut pada Kim Meu Ra yang juga tak kalah kagetnya.

“Harusnya aku yang bertanya seperti itu.” Jawab Kim Meu Ra tak kalah terkejut. Mereka melihat sekeliling dengan takut. 
“Selamat datang di kastilku.” Yoo Jin kembali muncul didepan mereka berdua dengan seringai dingin. 

“Tak lama lagi, aku bisa membawa kakakku kembali.” Ujarnya dingin dan senang. Kedua gadis itu saling pandang kemudian seolah mengerti maksudnya mereka segera melarikan diri dari sana.

Yoo Jin tertawa dingin lalu mengulurkan kedua tangannya ke depan, dan tiba-tiba saja sebuah akar tanaman merambat melilit tubuh kedua gadis itu dan menyeret mereka kembali kearah Yoo Jin. “Kenapa buru-buru? Bukankah kalian ingin melihat kastilku?” tanya Yoo Jin dingin dan tajam seraya mencekik kedua gadis itu dengan masing-masing tangannya.

“Lucifer pasti senang bertemu kalian.” Ujarnya lagi lalu melempar mereka ketanah dengan keras dan begitu tubuh mereka terhempas ketanah, sebuah tiang mendadak muncul dan mengikat mereka berdua dengan erat.

“LEPASKAN KAMI! APA MAUMU?” tanya Han Hyo Hee ketakutan, saat melihat Yoo Jin meraih tubuh Choi Ih Da yang sudah mati dan meletakkan di tanah diantara simbol-simbol aneh yang belum pernah mereka lihat. Yoo Jin menggambar sebuah simbol Pentagram di atas tanah dan meletakkan mayat Choi Ih Da ditengahnya, dia menjentikkan jarinya dan belasan lilin pun bermunculan di sekitar pentagram itu. 13 lilin menyala terang. Yoo Jin meraih baskom di dekatnya dan menggenggam sebilah pisau lalu menghujamkannya ke dada Choi Ih Da, membuka dadanya dan mengambil jantungnya, tepat di depan mata kedua temannya.

     “TIDAK!! KAU KEJAM!” teriak Kim Meu Ra ngeri saat melihat mayat temannya dimutilasi. Tapi Yoo Jin tak peduli, dia hanya ingin kakaknya bangkit kembali. 

    “Karena sebuah ketidakadilan, kakakku harus tewas terbakar. Aku harus melakukan ini sebagai syarat agar kakakku hidup kembali, aku tak punya pilihan.” Jawab Yoo Jin, terdengar pasrah. 

“Kau sedang melakukan ritual setan? Dan kau ingin mengorbankan kami untuk tujuanmu yang mengerikan itu? INI TIDAK ADIL! APA SALAH KAMI?” protes Kim Meu Ra ketakutan.

“Kesalahan kalian hanya satu yaitu kalian SELALU INGIN IKUT CAMPUR URUSAN ORANG dan mendatangi kastilku. Bukankah itu sama saja dengan mencari mati. Itu salah kalian sendiri. Jika kalian tidak datang kemari, nasib kalian tidak akan sesial ini. TERLALU BANYAK TAHU, MEMANCING PEMBUNUHAN.” Jawab Yoo Jin santai.

“Daripada dibakar hidup-hidup, kalian akan merasakan kesakitan yang dalam, dengan begini akan lebih mudah bagi kalian kan? Sampaikan salamku untuk Dewa Kematian.” ujarnya dingin, seraya menghampiri kedua gadis itu dan menusuk lalu merobek dada mereka yang perlahan mati dan mengambil jantungnya. Dia kembali menyentikkan jarinya dan api di dalam Pentagram itu mulai menyala.

Yoo Jin menampung darah ketiga gadis itu didalam baskom dan merendam amuletnya sendiri dan amulet Lucifer serta ketiga jantung itu didalam baskom. Jantung dan darah itu perlahan merasuk kedalam kedua amulet itu, dan sesosok tubuh berjubah hitam keluar dari dalam amulet pentagram itu.

      “BRING BACK MY SISTER FROM DEATH !!!” Sekali lagi mantera itu diucapkan, tapi kali ini dia memohon pada Lucifer, Sang Malaikat Yang Terbuang. Yoo Jin mulai melakukan serangkaian ritual ilmu hitam untuk membangkitkan Lee An dari kematian. Mulutnya komat-kamit membaca mantera. Dia menggunakan tubuh ketiga gadis itu sebagai persembahan, kemudian setelah mata, jantung, hati dan darah mereka diambil untuk ritual, dia menerbangkan tubuh ketiga gadis itu kedalam api yang telah diciptakannya, dan tak lama setelah itu, sesosok tubuh melangkah keluar dari dalam api dan berjalan kearahnya.

      “KAKAK !!” panggil Yoo Jin bahagia. KIM LEE AN IS BACK. SHE IS BACK FROM THE DEATH.

FLASHBACK..
     Di kastilnya, Lucifer mendapat tanda. Kim Yoo Jin memanggilnya, saatnya sudah tiba untuk menerima ritual yang dipersembahkan untuknya, dan sudah waktunya pula dia harus turun ke Neraka dan merebut wanita itu dari tangan Sang Dewa Kematian.

     “Sekarang saatnya!” perintah Lucifer pada anak buahnya dan segera mereka semua menghilang dalam kepulan asap hitam. Hades di Istananya merasakan sesuatu yang tak beres saat semua penghuni Neraka membuat ulah, dan Cerberus, anjing berkepala 3 yang ditugaskan untuk menjaga pintu Neraka tiba-tiba saja menyalak dengan keras, memberi tanda akan datangnya seorang tamu yang tidak diundang.

      Hanya dalam hitungan detik, terlihat sebuah kepulan asap hitam muncul di hadapannya. Dari dalam asap hitam itu, muncul Lucifer, Pemimpin Malaikat Kegelapan. Dia terlihat sangat tampan, dia memiliki kesempurnaan Malaikat Surga, tetapi juga memiliki aura misterius yang tidak biasa. Tubuhnya seperti manusia, berwajah tampan seperti Malaikat Surga pada umumnya, tetapi memiliki bola mata yang berwarna biru terang, raut ketegasan tergambar jelas di wajahnya, rambutnya berwarna hitam pekat dengan kulit putih bening bagaikan salju, dia memiliki sayap serupa dengan Michael dan Gabriel, dan para Malaikat Tuhan yang lain, tetapi sayap itu berwarna hitam dan pada saat sayapnya terbuka, terlihat bulu-bulunya bagaikan anak pedang yang tajam. Lucifer berdiri dengan diapit beberapa bawahannya, sesama Malaikat Yang Terbuang. Beelzebub, Azazel, Asmodeus, Abbadon, Asytoret, Asyera dan Terafim.

        “Berikan wanita itu padaku!” seru Lucifer tanpa basa basi.
        “TIDAK! DIA MILIKKU!” jawab Hades, mengerti siapa yang diinginkannya.
        “Tapi mulai sekarang dia akan jadi milikku.” Lucifer bersikeras.
        “Jadi Kim Yoo Jin memohon padamu?” sindir Hades tajam.


Park Jung Min SS501 as Hades


       “Apa kau pikir kau bisa menang melawanku? Apa kau sudah lupa siapa aku? Aku adalah Malaikat Kesayangan Tuhan. Aku diciptakan dari cahaya-Nya. Sedangkan kau hanyalah Makhluk Kegelapan.” Seru Lucifer dengan suaranya yang merdu tapi menyeramkan.

       “Tapi kau juga harus ingat bahwa kau adalah Malaikat Yang Terbuang. Kesombonganmu dan Ketamakanmu telah membuat Tuhan murka dan membuangmu ke dunia. Kau tak punya lagi tempat di Surga. Tak ada seorang pun yang menginginkanmu ada disana. Kau sama sepertiku sekarang, sama-sama Makhluk Kegelapan. Tapi aku jauh lebih beruntung karena kau adalah Makhluk Yang Terbuang, sedangkan aku TIDAK!” jawab Hades dengan bangga.

       “Tapi jangan lupa siapa aku ini, siapa yang paling disayangi dan dikasihi-Nya selama ini? Tak pernah ada yang lain selain AKU, LUCIFER !!” ujar Lucifer dengan percaya diri disertai tawa yang melengking merdu dan aneh.

Dan akhirnya pertempuran pun tak bisa dihindarkan antara Lucifer, Sang Malaikat Yang Terbuang melawan Sang Dewa Kematian, Hades. Tapi bagaimanapun Hades berusaha melawan, dia tetap tak sekuat Malaikat Tuhan. Tidak peduli walau sekarang Lucifer sudah terbuang dari Surga, kenyataan bahwa dulu dia adalah kesayangan Tuhan dan diciptakan dari cahaya-Nya membuatnya sangat kuat, selain para Malaikat Tuhan yang dipimpin Michael dan Yang Kuasa sendiri, tak ada yang sanggup mengalahkannya. Apalagi saat Lucifer sudah membawa pergi Lee An keatas, melewati gerbang Neraka, Hades yang tak diijinkan keluar dari Gerbang Neraka tak punya pilihan selain membiarkan mereka.

“Akan kurebut dia kembali! Kim Lee An Ratuku, takkan kuijinkan siapapun membawanya pergi. Akan kurebut dia kembali!” sumpah Hades saat melihat wanita pujaannya telah dibawa lari. 

End Of Flashback..

Sebulan Kemudian... 
Seorang gadis berambut panjang hitam lurus, bertubuh langsing dan berwajah cantik tampak berdiri merenung sendirian di depan jendela kamarnya. Dia tersenyum melihat sinar matahari pagi yang menerobos jendela kamarnya.

“Nona, adik Anda menunggu diruang tamu.” Ujar seorang pria berpakaian serba hitam dengan sopan pada gadis itu. Gadis itu menoleh dan senyum kebahagiaan tampak diwajahnya. 

“Benarkah? Terima kasih.” Jawab gadis itu seraya berlari keluar menemui adiknya dengan bahagia. 

“Yoo Jin-ah..” panggil gadis itu dengan riang. 
“Kakak. Bagaimana kabarmu?” ujar Yoo Jin seraya memeluk kakaknya rindu. 
“Aku bosan sekali. Sudah sebulan aku terkurung disini.” Jawab gadis itu yang ternyata adalah Lily Kim Lee An, dia mempersilakan adiknya duduk disebuah sofa diruang tamu.

“Apa mereka memperlakukanmu dengan buruk?” tanya Yoo Jin khawatir. 
“TIDAK! Sebaliknya, mereka menanggapku tak pernah ada. Orang itu, yang kau bilang telah membebaskan aku dari cengkeraman Hades, aku tak pernah bertemu dia sekalipun. Aku tak pernah tahu wajahnya, suaranya, atau siapa sebenarnya dia dan apa maksudnya mengurungku disini. Kupikir awalnya dia akan menjadikan aku budak atau tawanan, tapi ternyata dia memperlakukan aku dengan baik. Yah, setidaknya dia tidak pernah menyiksaku kan? Itu yang membuatku sangat bingung. Pada siapa kau membuat permohonan? Selain Tuhan dan Dewa Kematian, adakah seseorang yang lain yang mampu melakukan ini?” tanya Lily penasaran. Yoo Jin terdiam. Dia sudah bersumpah untuk tidak mengatakan apa-apa.

“Maaf. Aku sudah bersumpah untuk tidak mengatakan apa-apa. Jika saatnya sudah tiba, dia pasti akan muncul di hadapanmu. Yang penting dia tidak pernah menyakitimu kan? Dan karena dia, kau bisa kembali kesisiku, bisa kembali melihat sinar matahari dan lepas dari jeratan Hades. Kurasa itu cukup, benarkan kakak?” jawab Yoo Jin menenangkan kakaknya.

“Aku mendengar tentang kematian 3 orang gadis desa untuk sebuah ritual ilmu hitam. Apa mereka yang kau korbankan agar aku bisa hidup kembali?” tanya Lily lagi dengan cemas.Yoo Jin mengangguk singkat.

“Tak ada yang gratis di dunia ini. Apalagi untuk pertukaran sebuah nyawa. Kau tahu dengan jelas bahwa NECROMANCY selalu meminta tumbal, aku hanya melakukan apa yang dulu pernah kau lakukan.” Jawab Yoo Jin jujur.

“Tapi kematian ketiga gadis itu mengundang kecurigaan warga desa. Mereka mencurigai ada sebuah sekte penyembah Setan mulai muncul disini. Simbol itu, sebuah Pentagram dengan salib terbalik, dan kepala Baphomet muncul di lengan para korban yang mati dimutilasi. Kau mengambil mata, jantung, hati dan darah mereka kan? Mayat yang terbakar itu tidak memiliki mata, jantung dan hati serta tak ada darah yang tersisa.” Ujar Lily ngeri.

“Kak, tak perlu bicarakan mereka lagi. Yang penting kau hidup kembali. Aku kemari ingin melihatmu dan mengembalikan amulet ini.” Ujar Yoo Jin seraya mengeluarkan sebuah amulet dan menyerahkannya pada kakaknya. Tapi sebuah amulet yang lain terjatuh saat dia mengambil keluar amulet kakaknya, menggelinding di kaki Lily. Lily membungkuk dan memungutnya, memandangnya dengan heran.

“Amulet ini milikmu, sekarang sudah saatnya kembali pada pemiliknya yang sah. Kau menyimpan kekuatanmu pada amulet ini dan karena amulet ini, aku bisa menghidupkanmu kembali.” Ujar Yoo Jin. Lily meraih amulet itu dan kembali mengenakannya. Seketika tubuhnya merasa sangat panas, seolah kekuatan itu kembali masuk ke dalam tubuh dan jiwanya.

“Bagaimana denganmu?” tanya Lily cemas. 
“Aku punya amuletku sendiri.” Jawab Yoo Jin, menunjukkan amuletnya yang sama persis. 
“Tapi tanpa amuletku, kau tak punya kekuatan.” Ujar Lily. 

“Sejak awal aku memang tak punya. Aku hanya meminjam kekuatan dari amulet itu kan? Sekarang aku tak butuh lagi, keinginanku untuk melihatmu hidup kembali sudah terwujud, jadi aku tak ingin apa-apa lagi.” Jawab Yoo Jin tulus.
 
“Yoo Jin-ah, kau adik yang baik.Terima kasih.” Ujar Lily terharu lalu kembali memeluk adiknya. 

“Sekarang aku hanya berharap kau bisa menemukan pria yang baik dan membangun sebuah keluarga yang bahagia bersamanya. Tapi dengan kau terkurung disini, kurasa itu tak mungkin.” Yoo Jin terlihat sedih.

“Lalu ini milik siapa? Amulet dengan simbol pentagram dan kepala Baphomet? Ini sama persis dengan yang digambarkan oleh warga desa.” Ujar Lily mengembalikan amulet yang menggelinding di bawah kakinya tadi. 

“Aku datang kemari juga untuk mengembalikan itu padanya.” Jawab Yoo Jin pelan lalu merebut amulet ini dan kembali menyimpannya.

“Diakah orangnya? Sepertinya aku pernah melihat simbol ini, tapi aku tak ingat dimana.” Jawab Lily berpikir. Tak ingin kakaknya terus membahas ini, Yoo Jin segera mengalihkan pembicaraan.

“Kak, kau ingin apa untuk hadiah Natalmu nanti?” tanya Yoo Jin , pura-pura antusias. Lily terpancing, matanya berkilat senang.

“Aku tak ingin hadiah apapun. Aku hanya ingin bertemu keponakanku. Aku sangat ingin keluar dari sini sehari saja. Tapi aku tahu itu tak mungkin. Aku rindu keponakanku.” Ujar Lily sedih.

Hari Natal nanti, datanglah kemari bersama suami dan anak-anakmu. Kita rayakan Natal bersama. Aku tak bisa keluar, jadi aku berharap kalian bisa datang kemari.” Lily berkata penuh harap.

“Natal? Kau ingin merayakan Natal disini?” ulang Yoo Jin tak percaya. 
“Benar. Dan aku juga akan mengundang si pemilik kastil ini untuk merayakan Natal bersama kita. Aku ingin menghadiahkan sesuatu untuknya sebagai tanda terima kasihku. Dia seorang pria kan? Menurutmu apa yang disukainya?” tanya Lily dengan bersemangat tanpa tahu apa-apa, sementara Yoo Jin hanya bisa pasrah.

“Natal? Andai saja kau tahu bahwa Lucifer si Malaikat Yang Terbuang membenci Hari Natal..Langit sudah membuangnya, Tuhan sudah mencampakkannya, bagaimana mungkin kau berharap Lucifer akan ikut merayakan Hari Natal, Hari kelahiran sang Juru Selamat, Putra Allah, putra seseorang yang sudah membuangnya? Kau sungguh lucu, Kakak.” Batin Yoo Jin miris. Tanpa tahu bahwa Lucifer menguping pembicaraan mereka dari balik dinding.

“Kau berterima kasih padaku. Ini pertama kalinya aku mendengar seseorang berterima kasih padaku. Sejak dulu mereka selalu mengutukku. Lucifer, sang Malaikat Yang Terbuang, Raja Iblis, adalah sumber dari semua kejahatan di bumi. Jika kau tahu yang sebenarnya, masihkah kau berterima kasih padaku, Lily Kim? Aku, Sang Malaikat Yang Terbuang berharap bisa kembali ke Surga, tapi pintu Surga sudah tertutup untukku. Aku lelah dihujat. Aku ingin seperti Michael dan yang lainnya, selalu dipuja dan dibanggakan. Tapi dimana aku? LUCIFER, kau tak lebih dari Pecundang dan pengkhianat. Aku Sang Malaikat Cahaya, mendadak kehilangan seluruh cahayanya setelah Tuhan membuangku dari Surga. Hanya kegelapan yang menemaniku sekarang. Aku berharap bisa kembali mendapatkan cahaya. Aku lelah berjalan di jalan kegelapan.” ujar Lucifer miris, sebelum melangkah pergi.

Setelah puas berbincang-bincang, Yoo Jin pun pamit pergi dan Lily kembali ke kamarnya. Tak lama kemudian dia mendengar pintu kamar diketuk pelan. Seorang pengawal masuk dan menyampaikan pesan untuknya dari dia yang namanya tak pernah diketahuinya.

“Tuan menyampaikan pesan, Anda diijinkan keluar dari Kastil ini selama seminggu, Nona. Tapi setelah seminggu, Anda harus segera kembali. Jika tidak, kami yang akan mencari dan menyeret Anda.” Ujar si pengawal dengan datar. Lily tersenyum senang mendengarnya.

“Benarkah? Sampaikan terima kasihku padanya. Aku akan kembali dalam seminggu, kalian tak perlu mencariku. Aku tahu aku berhutang budi pada Tuan kalian, jadi aku takkan lari. Ahh..aku juga akan membelikan sesuatu untuknya sebagai rasa terima kasihku.” Ujar Lily bahagia.

Tak perlu menunggu lama, Lily segera membawa baju seperlunya lalu melangkah meninggalkan kastil tua itu dan pulang kerumahnya sendiri. Lily begitu bahagia hingga dia tak sadar bahwa dia diikuti.

Krraak.. Bunyi ranting terinjak spontan menyadarkannya bahwa dia tidak sendirian ditempat ini. Lily membeku ditempatnya, dia mencengkeram erat amulet dilehernya, lalu mengucapkan mantera dan muncul sebuah pedang ditangannya.

“Siapa kau? Cepat keluar!” ujarnya berani. 
“Hallo Witch! Akhirnya kau sendirian. Dimana pelindungmu? Bangkit dari kematian apa sudah membuatmu merasa hebat?” ujar seorang pria dari balik pepohonan.

“Tangkap dia! Hades pasti senang melihatnya.” Ujarnya dan dalam sekejap, belasan werewolf muncul dari balik pohon rindang. Lily terkejut bukan kepalang, mereka adalah orang suruhan Hades sementara dia hanya sendirian. Tak punya pilihan, Lily pun bertempur melawan mereka. Tapi bagaimanapun juga, dia seorang wanita. Berkali-kali werewolf itu mencakar tangan dan kakinya, meninggalkan bekas luka dimana-mana. Merasa terdesak, Lily berteriak minta tolong, Suaranya terdengar hingga kastil Lucifer. Lucifer tersentak. Gadisnya dalam bahaya, dalam sekejap Lucifer muncul disana dan mengalahkan gerombolan werewolf itu dan tersisa pria muda itu.

“Hallo, Lu..” tak sempat bicara, Lucifer segera memenggal kepala pria itu sebelum identitasnya terbongkar. 
“Kau tak apa-apa?” tanya Lucifer khawatir saat melihat tubuh Lily tersayat disana sini. 
“Tidak apa-apa. Terima kasih.” Jawab Lily menahan sakit. Tapi dia juga melihat luka pada lengan Lucifer akibat gigitan salah satu serigala itu.

“Ya Tuhan, kau juga terluka.” Ujar Lily berbalik khawatir. Spontan dia merobek gaunnya dan membalutkannya di lengan Lucifer, membuatnya tersentak. Saat tangan halus Lily menyentuh lengannya, ada sebuah sensasi aneh yang tak pernah dirasakannya. Hatinya mendadak menjadi hangat. Dalam diam, dia mengamati mata gadis itu yang memancarkan kehangatan.

“Perasaan hangat apa ini?” batin Lucifer, jantungnya berdebar tak tenang, ada sebuah perasaan dalam hatinya yang membuatnya ingin sekali meraih wanita itu dan memeluknya. Dan itulah yang dia lakukan. Spontan dia menarik Lily ke dalam pelukannya dan mendekapnya erat, memeluknya tanpa kata-kata.

“Hangat sekali. Aku tak pernah memeluk seseorang sebelumnya. Apa rasanya sehangat ini? Aku merasa lubang kosong dalam hatiku perlahan terisi. Sepertinya aku melihat cahaya bersinar didepan mataku.” Batin Lucifer seraya mengeratkan pelukannya.

“Ahhhh..” Lily merintih saat pelukan erat Lucifer menekan luka ditubuhnya. Spontan Lucifer melepaskan pelukannya dan menyadari bahwa tubuh Lily penuh dengan luka. Hatinya seketika menjadi sakit melihat luka dan darah yang ada ditubuh halus gadis itu.

“Hades. Benarkan?” tanya Lucifer dalam. 
“Darimana kau tahu?” Lily balik bertanya. 
“Jadi Hades masih menginginkan gadis ini? Harusnya aku tidak biarkan dia pergi sendiri.” Lucifer menyalahkan dirinya sendiri. 

“Kau akan pergi kemana? Aku akan menemanimu.” Tawarnya, berusaha sewajar mungkin. Lily terdiam, ingin menolak tapi dia takut sendirian.

“Aku ingin kerumah adikku di tengah Hutan Terlarang. Apa tidak merepotkanmu? Aku bahkan tidak tahu namamu.” Ujar Lily sungkan. 

“Ahh ya..Namaku Moon Joo Won.” Lucifer mengarang sebuah nama samaran. Entah kenapa dia tidak ingin identitas aslinya terbongkar. Dia takut jika gadis ini tahu dia adalah Malaikat Yang Terbuang, Sang Raja Iblis Lucifer, dia takut gadis ini akan ketakutan.

“Senang berkenalan denganmu. Terima kasih sudah menolongku. Aku Lily Kim Lee An.” Ujar Lily dengan tersenyum manis seraya mengulurkan tangannya. Lucifer meraih tangan itu dan mereka berkenalan. Sekali lagi gelombang aneh memasuki hatinya. Sebuah perasaan hangat yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Sejak saat itu, Lucifer aka Joo Won menemani dan melindungi Lily sepanjang perjalanan. 

Begitu sampai di kastil Yoo Jin, Yoo Jin terkejut bukan kepalang melihat Lucifer datang bersama kakaknya dan menyamar sebagai orang lain, tapi sesuai yang dijanjikan, Yoo Jin berpura-pura tak tahu apa-apa. Semakin hari hubungan mereka semakin dekat. Tanpa sadar, baik Lily dan Lucifer diam-diam menyimpan perasaan satu sama lain.

“Apa ini bagus? Aku ingin memberikan sesuatu untuk seseorang yang sudah menyelamatkanku. Kau juga pria kan? Aku harap kau bisa membantuku memilihkan hadiah untuknya.” Ujar Lily seraya menunjukkan sebuah jam tangan yang indah.

Lucifer memandangnya lekat. “Hadiah untukku? Tak pernah ada yang memberikan hadiah untukku sebelumnya.” Batin Lucifer tersentuh.

“Aku tak suka kau memperhatikan pria lain.” Jawab Lucifer kesal. Dia tahu hadiah itu untuknya, tapi dia tak suka melihat Lily begitu memperhatikan pria yang sudah menyelamatkannya walau pria itu adalah dia sendiri.

“Bagaimana jika yang menyelamatkannya adalah pria lain?” batin Lucifer cemburu. 
“APA? KAU CEMBURU?” tanya Lily asal menebak. Tapi bukannya menjawab, Lucifer justru berbalik pergi dari toko itu. Lily melihatnya dan menyadari kenyataan bahwa mungkin pria itu menyukainya. Dia tersenyum lalu berbalik mengejarnya.

“Moon Joo Won, kau cemburu?” ulang Lily menggodanya. 
“BENAR! AKU CEMBURU !! Aku tak suka kau memperhatikan pria lain. Karena aku menyukaimu, Lily Kim. Puas?” jawab Lucifer marah, saat mereka sudah sampai di depan kastil Yoo Jin. Lily terus mengikuti Lucifer hingga kekamarnya. 

“Kau benar-benar marah ya? Untuk apa kau marah? Aku hanya berterima kasih padanya. Berterima kasih belum tentu aku menyukainya kan? Karena sebenarnya aku menyukai pria lain.” Ujar Lily malu-malu. Lucifer terdiam membeku.

“Siapa laki-laki itu? Aku pasti akan membunuhnya. Tak ada yang boleh menantang Raja Iblis Lucifer.” Batin Lucifer marah dan cemburu. 
“Siapa laki-laki itu?” tanyanya dingin dan datar. Dia benar-benar tak ingin mendengar namanya tapi dia perlu tahu namanya untuk membuat perhitungan.

“Berbaliklah dan kau akan tahu.” Jawab Lily malu-malu. Dengan perlahan, Lucifer membalikkan tubuhnya dan begitu dia berbalik, Lily spontan menciumnya dengan penuh gairah. 

“I LOVE YOU, MOON JOO WON!” ujar Lily lalu kembali mencium Lucifer dengan penuh gairah. Lucifer merasakan hatinya sangat bahagia, dia memeluk tubuh Lily erat dan menggendongnya masuk ke dalam kamarnya. Mereka terlibat ciuman panas hingga saat tubuh mereka berdua terhempas ke ranjang.

“I WANT YOU, LILY KIM! I WANT YOU NOW!” ujar Lucifer serak saat Lily berbaring di bawahnya. Lily mengangguk pelan dengan tersenyum hangat. 
“I’M YOURS NOW !!” ujarnya lalu kembali mencium Lucifer. Lucifer yang tak pernah bercinta sebelumnya, benar-benar tak mengerti apa yang harus dia lakukan. Dia hanya tahu dia ingin segera menjadikan gadis ini miliknya.

“AAARGGGHH !!” Lily menjerit keras kesakitan saat Lucifer menghujamkan kemaluannya dengan kasar. Airmata mengalir di pipinya yang halus dan darah segar mengalir turun dari selangkangannya. Lucifer tersentak, tak mengerti kenapa Lily menjerit dan menangis.

“Sayang, apa aku melukaimu?” tanyanya panik. Lily membuka matanya perlahan dan mengangguk pelan. 

“Ini pertama kalinya bagiku. Bisakah kau sedikit lembut?” pinta Lily malu-malu. Lucifer tersentak mendengar kata “Pertama kali”, hatinya semakin girang saat mengetahui gadisnya belum tersentuh laki-laki manapun.

“Hades tak pernah menyentuhmu?” tanya Lucifer pelan. Lily menggeleng mantap. 
“Aku tak mau dia menyentuhku. Aku selalu berlindung di belakang kakak Persefone.” Jawab Lily menceritakan pengalamannya di Dunia Bawah saat masih menjadi Ratu Hades. Lucifer mengangguk lega.

“Syukurlah! Aku bahagia karena akulah yang pertama dalam hidupmu. Terima kasih. I LOVE YOU, KIM LEE AN !!” ujar Lucifer mesra dan kembali, mereka terlibat dalam percintaan yang panas. Lucifer tak tahu, bahwa setelah ini kelalaiannya akan membuat kedoknya terbongkar.

=========

Lily terbangun di pagi hari dengan sensasi aneh pada tubuhnya. Dia mencari Lucifer tapi pria itu sudah tak ada disampingnya. Saat dia akan turun dari ranjang dan berpakaian, tanpa sengaja sesuatu terjatuh dari dalam selimut saat Lily menarik selimut itu untuk menutupi tubuhnya.

CLING.. Amulet itu terjatuh ke lantai dibawah ranjang. Lily berlutut dan meraihnya. Matanya terbelalak saat menyadari itu adalah amulet yang sama seperti yang akan dikembalikan Yoo Jin hari itu. Amulet berbentuk pentagram dengan simbol kepala Baphomet terukir sebagai liontinnya. Bentuk yang sama seperti bentuk luka di tubuh para gadis yang mati sebagai pertukaran nyawanya. Lily tersentak. Kenapa amulet itu ada disini? Di tempat dimana semalam Joo Won tertidur bersamanya. Apakah mungkin Joo Won adalah pria yang sudah menyelamatkannya? Lily bergegas mandi dan mengenakan pakaiannya lalu diam-diam kembali ke kastil tempat dia dikurung selama ini. Para pengawal bingung saat melihat Lily kembali padahal waktu seminggu belum habis.

Lily terus berlari ke arah sebuah ruangan yang selama ini tak boleh dia masuki. Pintu itu terkunci tapi dengan kekuatan sihirnya, Lily berhasil membuka pintu kamar itu dan begitu pintu itu terbuka, dia melihat banyak sekali simbol-simbol pemujaan aneh ada disana.

Simbol pentagram dengan gambar bintang lima yang menggambarkan bintang kejora yang jatuh yang menunjuk pada Lucifer itu tergantung dengan jelas di tengah ruangan, sangat besar. Tak jauh dari sana simbol Freemason dengan Mata Satu Dewa Ra juga tergantung disana. Lambang yang umum adalah angka 666, kalung salib terbalik, kuda bertanduk, kuda berkepala manusia, dan Pentagram berkepala kambing, pentagram yang umumnya digambarkan terbalik yaitu salah satu ujungnya menghadap ke bawah.

Lily tersentak. LUCIFER. Ini semua adalah simbol Lucifer, Sang Malaikat Yang Terbuang. Dia terdiam dan berpikir dan akhirnya dia kembali pada 1 kesimpulan : KIM YOO JIN MEMOHON PADA LUCIFER, SANG MALAIKAT YANG TERBUANG dan JOO WON ADALAH LUCIFER itu sendiri. Lily terdiam shock. Dia putuskan untuk mencari Lucifer dan menanyakan sendiri kebenarannya.

Saat Lily dalam perjalanan kembali ke kastil adiknya. Dia mendengar percakapan beberapa penduduk desa. 
“Aku yakin di tempat ini telah berkembang sekte pemuja setan. Mereka yang tidak mau bergabung akan mati dengan mengenaskan. Mereka membunuhnya dengan cara yang kejam, mengambil jantung, mata, hati dan meminum darah korbannya. Di tubuh para korban itu selalu ada simbol pentagram dan angka 666 di lengan mereka. Aku yakin ini perbuatan pengikutnya.” Ujar seorang wanita pada temannya.

“Pengikut siapa?” tanya temannya penasaran. 
“LUCIFER.” Jawab si wanita pertama. 
“Jika kita tidak berhati-hati, kita bisa masuk dalam perangkap mereka. Sudah 13 orang yang mati, aku yakin setelah ini akan ada lebih banyak lagi. Semuanya untuk persembahan pada Lucifer.” Lanjut si wanita pertama. 
“Apa Lucifer begitu kejam?” tanya temannya penasaran.

“Dia adalah Raja Iblis. Konon, dia adalah Malaikat yang dibuang Tuhan dari Surga karena memberontak. Tentu saja dia kejam. Sudah banyak buktinya kan? Kau tahu patung Malaikat di depan pintu masuk pemakaman itu? Konon jika kau berdiri disana saat jam 9 malam, maka pasukan Iblis Lucifer akan menculikmu. Jika kau mau bergabung dengan mereka, kau akan diampuni. Jika kau menolak, kau akan mati.” Ujar si wanita pertama menjelaskan.

Lily shock mendengarnya. Lucifer yang dia kenal bukan orang yang kejam. Dia bilang dia mencintai Lily, dia selalu melindungi dan memperhatikan gadis itu, terlebih lagi, mereka sudah pernah bercinta sebelumnya. Lily bahkan rela menyerahkan kesuciannya padanya. Dia bisa membuat Lily merasa bahagia bagaikan di Surga.

“Aku tak percaya! Semua pembunuhan itu bukan ulah Lucifer. Pasti Lucifer yang lain. Aku harus melihat dengan mata kepalaku sendiri.” Putus Lily menyangkal. Dia memutuskan untuk berdiri di bawah patung Malaikat yang Terjatuh itu seperti yang mereka katakan. Menunggu seseorang atau sesuatu menjemputnya dengan jantung berdebar kencang.

“Aku Kim Lee An, seorang Penyihir yang pernah menghabiskan setahun hidupnya di Neraka, menjadi Ratu Dunia Bawah. Hidup bersama Sang Dewa Kematian, Hades jauh lebih menakutkan dari ini. Aku tak takut pada apapun lagi.” Lily mencoba menguatkan dirinya.

Dan benar, tepat pukul 9 malam sebuah kereta kuda tiba-tiba muncul dari balik kepulan asap berhenti didepannya. Seorang pria berkerudung hitam turun dari dalam kereta kuda itu dan bertanya dengan suara serak “Apa kau menunggu kami?” tanyanya dingin. Lily mengangguk mantap.

“BAWA AKU BERTEMU LUCIFER !!” ujarnya berani. Dan pria itu segera mengambil kain hitam untuk menutup matanya dan mengarahkannya masuk kedalam kereta kuda itu. Tak lama kemudian, pria itu membuka penutup mata Lily dan tiba-tiba saja Lily sudah berada ditengah kerumunan orang didalam sebuah kastil yang besar dan tua. Simbol-simbol itu kembali dipajang disana.

Lily sepertinya datang terlambat. Saat dia datang, dia melihat ada sebuah upacara seperti Jumat Agung dimana ada seorang laki-laki diseret sampai keatas panggung dengan memikul salib besar di punggungnya, dan kepalanya diberi mahkota duri. Lalu kemudian dia dipaku di kayu salib. Disana dia disiksa secara brutal, dicambuk, ditusuk hingga disumut api hingga sekarat. Bau daging terbakar tercium hingga ke tempat Lily berdiri. Tapi anehnya mereka semua yang hadir bersorak sorai, dan upacara tersebut berkembang menjadi pembunuhan, saat perlahan-lahan pria itu terkulai dan mati. Seorang pria lain yang berpakaian seperti Pendeta bergerak maju dan menampung darah yang menetes di tubuhnya, dan meletakkannya di atas meja.

Lily menahan napas. “INI PEMBUNUHAN !! Ini penghinaan terhadap Yesus Kristus!” batinnya terkejut. Belum cukup sampai disana, dia melihat seorang wanita muda dengan perut yang membuncit diseret hingga ke atas panggung, lalu wanita muda itu dibaringkan diatas panggung itu kemudian beberapa orang pria memasukkan tangannya diantara kedua selangkangan wanita muda itu. Terdengar jeritan keras dari mulut wanita itu saat salah seorang laki-laki itu menarik tangannya keluar dari selangkangan wanita itu dan tampak janin bayi berlumur darah ditangannya. Pria itu kemudian menusuk bayi itu hingga mati dan menampung darahnya di sebuah cawan. Sang wanita yang bayinya diambil paksa itu pun dibunuh dengan dirobek dadanya dan diambil darahnya.

“Kita bersulang untuk Lucifer.” Serunya pada semua orang yang hadir disana. Dan darah pria yang tadi sempat diletakkan oleh pendeta yang satu lagi kini terbang melayang kearah sesosok hitam sebuah tubuh yang mendadak muncul disana, semua orang disana pun saling melukai tangan mereka sendiri dan meminum darah mereka sendiri sebagai bentuk pemujaan kepada Lucifer.

“INI GILA !! CUKUP SUDAH !! HENTIKAN LUCIFER !!” teriak Lily, sontak membuat semua orang berpaling menatapnya. Sosok hitam berkerudung itu terlihat terkejut saat melihat Lily ada disana. Perlahan dia menurunkan kerudungnya, mata mereka bertatapan beberapa saat.

“JELASKAN PADAKU !!” pinta Lily tak percaya. Lucifer melayang mendekati Lily dan dalam sekejap berdiri di hadapannya. 

“Aku ingin dia. Wanita ini akan ikut denganku. Kalian lanjutkan sisanya!” perintahnya dengan dingin pada pengikutnya. Mereka mengira Lucifer sudah memilih Pengantinnya, seseorang yang akan menjadi Ratu Kejahatan berikutnya. Tapi mereka salah, Lucifer bermaksud menjelaskan semuanya.

Dia mencengkeram tangan Lily lalu membawanya ikut menghilang. Dalam sekejap mereka kembali ke kastil Lucifer ditengah Hutan. 
“Aku tak percaya kau lakukan ini!” ujar Lily sambil menangis. 

“Jadi kau sudah tahu? Ya. Akulah LUCIFER, Sang Malaikat Yang Terbuang. Setelah Tuhan membuangku dari Surga, aku kehilangan semua cahayaku. Aku hidup dalam kegelapan. Aku bersumpah akan memerangi langit yang sudah membuangku. Tapi untuk itu aku butuh pasukan.” Jawab Lucifer dingin.

“Aku tahu semuanya. Aku tahu kau yang membunuh mereka semua. Aku tahu kau sangat kejam dan..” kalimat Lily terputus saat Lucifer memotong kalimatnya. 

“Tapi akulah yang menyelamatkanmu dari jeratan Hades. Akulah yang membebaskanmu dari Neraka yang panas itu.Aku tahu aku tak seharusnya membohongimu. Tapi aku takut kau akan takut dan membenciku jika tahu yang sebenarnya.” Potong Lucifer, mengungkit semua jasanya.

“AKU MENCINTAIMU. Aku tulus mencintaimu, Lucifer. Dan kau juga mencintaiku kan?” ujar Lily lembut seraya memeluk Lucifer hangat, membuat kemarahan Lucifer seketika hilang. Dia balas memeluk Lily hangat.

“Kau tak takut padaku?” tanya Lucifer selembut mungkin. 
“Aku tahu dalam hatimu masih tinggal seorang Malaikat, bukan Iblis seperti yang tadi kulihat. Kembalilah! Aku ingin melihat Lucifer yang penuh cinta.” Ujar Lily lembut, berusaha merayu Lucifer agar berubah pikiran.

“Aku hidup dalam kegelapan. Dalam duniaku tak ada cinta.” Jawab Lucifer pahit. 
“Aku ada disini untuk memberikan cahaya dalam hidupmu. Tinggalkan sekutu Iblismu !! Kita mulai hidup baru. Kau, aku dan anak kita kelak. Kita akan mulai hidup baru yang bahagia. Jangan membunuh lagi! Bertobatlah Lucifer!” pinta Lily lembut seraya menatap mata Lucifer dalam. Lalu menciumnya dengan dalam dan penuh hasrat. Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk kembali terlibat dalam sesi percintaaan yang panas.

“Kembalilah! Tinggalkan mereka !! Aku tahu dalam hatimu masih tinggal seorang Malaikat. Itu sebabnya aku mencintaimu.” Ujar Lily lembut disela-sela sesi percintaan panas mereka. Dan permintaan Lily sukses membuat Lucifer galau selama beberapa minggu lamanya.

Hari itu Lily merasakan ada yang aneh dengan dirinya. Dia merasa mual dan pusing setiap pagi. Lucifer pun menyadari hal ini. “Kau kenapa? Wajahmu pucat. Kau sakit?” tanya Lucifer perhatian, saat tiba-tiba Lily pingsan dalam pelukannya.

“Untuk apa kau peduli padaku? Kau lebih peduli pada sekutu Iblismu.” Lily mendorong Lucifer menjauh, tapi dia tetap berpegangan pada pinggiran Meja karena rasa pusing masih menyerangnya. Lucifer kembali mendekatinya. “Lily..” panggilnya khawatir. Sudah beberapa minggu ini kekasihnya tidak sehat.

“Apa kau mencintaiku?” tanya Lily lagi. Lucifer mengangguk mantap “Aku tak pernah jatuh cinta sebelumnya. Kau yang pertama dan terakhir dalam hidupku. Aku mencintaimu.” Jawabnya mantap.

“Kalau begitu tinggalkan mereka untukku! Jangan berbuat jahat lagi dan hiduplah denganku dalam ketenangan, kau mau kan?” Lucifer terdiam mendengar pertanyaan Lily. Sebenarnya dia juga sedang mempertimbangkan hal itu. Dia sudah lelah hidup dalam kegelapan. Dia ingin menghabiskan sisa waktunya sebelum Hari Penghakiman tiba untuk bersama Wanita yang dicintainya.

“Apa Malaikat bisa menghamili manusia?” tanya Lily lagi saat Lucifer masih terdiam. 
“Maksudmu?” tanya Lucifer clueless.
“Saat kita bercinta, apa mungkin itu bisa membuatku hamil?” tanya Lily lagi, tiba-tiba pikiran itu terlintas dalam kepalanya mengingat dia pusing dan mual.
“Tentu. Aku seorang pria juga. Apa kau hamil?” tanya Lucifer berapi-api. 
“Entahlah. Kita melakukannya berkali-kali dan sekarang aku pusing dan mual.” Ujar Lily malu-malu.

“Jika aku benar-benar hamil, tidak bisakah demi aku dan anak kita, kau bertobat Lucifer? Aku ingin anakku bangga pada Ayahnya jika kelak kuceritakan padanya bahwa ayahnya adalah seorang Malaikat.” Bujuk Lily lagi.

“Kemarilah! Akan kulihat kau sedang hamil atau tidak.Aku punya kekuatan dan aku bisa melihatnya.” Ujar Lucifer seraya menarik Lily mendekat lalu dia berlutut dan menempelkan kepalanya di perut Lily.

“Apa kabar, Ayah?” seru janin di perut Lily. Lucifer tersentak sesaat, dia menatap mata Lily dengan penuh kebahagiaan lalu memeluknya erat. 
“Terima kasih, sayang. Kau benar. Janin Lucifer ada dirahimmu.” Ujarnya mesra. 
“Demi kami, bisakah kau..” Lily sekali lagi membujuk. 
“Demi kau, akan kulakukan apapun. Aku tak ingin lagi hidup dalam kegelapan. Aku ingin anakku bangga padaku.” Jawab Lucifer. Lily berseru senang mendengar jawaban Lucifer. 

“BENARKAH? Kau takkan jadi Raja Iblis lagi kan?” Lily memastikan lagi. Lucifer mengangguk mantap.

“Saat Tuhan membuangku dari Surga ke Bumi. Aku kehilangan semua cahayaku. Tapi kau datang dan memberiku cahaya baru. Aku tak ingin hidup dalam kegelapan lagi. Malam ini akan kubereskan semuanya.” Janji Lucifer. Lily tersenyum senang, tanpa tahu bahwa Asmodeus, salah seorang pengikut Lucifer mendengar semuanya.

Asmodeus segera memberitahukan ini pada yang lain. Mereka merasa dikhianati oleh pimpinan mereka sendiri. Akhirnya setelah berunding, Beelzebub menyarankan agar mereka bergabung dengan Hades untuk membunuh Lily Kim, karena dialah yang membuat Lucifer berpaling dari mereka. Jika Lily Kim tak ada, Lucifer akan kembali pada mereka, karena tanpa Lucifer, pasukan Iblis tak ada apa-apanya, mereka takkan sanggup mengalahkan Michael dan bala tentara Surga yang dipimpinnya.

Malam itu Lily sangat bahagia, Lucifer sudah berjanji akan bertobat dan meninggalkan sekutu Iblisnya, dia hamil dan mereka akan segera menikah. Tapi imbas dari kehamilan ini, kekuatan sihir Lily jadi menghilang, dia menjadi sangat lemah dan untuk menggunakan sihir kecil saja dia sudah merasa sangat lelah. Sambil menunggu Lucifer pulang dan membawakan berita gembira ini untuknya, Lily ingin memasakkan sesuatu untuknya. Tapi ternyata Hades dan pasukannya datang untuk menculiknya.

“Kalian mau apa?” tanya Lily terkejut saat pasukan Hades muncul di hadapannya. 
“Hallo sayang..Lama tidak jumpa. Apa kabar Ratuku?” ujar Hades dengan seringai licik diwajahnya lalu segera menggendong Lily dan membawanya pergi dari sana.

“LUCIFER, TOLONG AKU !!! LEPASKAN AKU, HADES !!!” teriak Lily kencang. Karena Lily dan Lucifer sudah menjadi satu dengan anak itu sebagai penghubungnya, jadi sejauh apapun Lucifer berada, dia dapat mendengar suara Lily.

PRANGGGGG.. Cawan yang digenggam Lucifer terjatuh.
“LILY..” kepanikan mencengkeramnya. Dia menatap sekutunya satu demi satu. 
“Kita akan bicara lagi nanti. Aku harus segera kembali.” Ujarnya pada mereka. 
“Kenapa? Terjadi sesuatu pada wanita tercintamu?’ sindir Asmodeus tajam. Lucifer tersentak. 

“Sebaiknya kalian tidak ada hubungannya dengan ini semua. Jika tidak, akan kubunuh kalian semua.” Lucifer murka lalu bergegas kembali ke kastilnya tapi yang ditemukannya hanya keadaan kastil yang berantakan. 

“LILY..” panggilnya putus asa. 
“HADES, Aku akan buat perhitungan denganmu.” Jeritnya marah lalu segera mengambil pedang Malaikatnya dan turun ke dunia bawah menyelamatkan Ibu dari anaknya.

Setelah mengalahkan semua pasukan Neraka milik Hades, Lucifer segera mencari dimana wanitanya disembunyikan, hanya untuk melihat semua teman-temannya berdiri di belakang Hades yang sekarang tampak seperti pemimpin mereka.

        “Kalian..Jadi ini memang ulah kalian?” Lucifer berseru marah pada bawahannya. 
        “Kau mengkhianati kami, Lucifer. Demi wanita ini, kau ingin berdamai dengan Tuhan. Memohon ampun pada-Nya dan bersujud di kaki-Nya. Ingatlah bahwa kita pernah bersumpah akan selamanya memerangi langit yang sudah membuang kita hingga Akhir Zaman, hingga hari Penghakiman tiba. Tapi apa ini? Kau mengkhianati kami semua. Kau tak pantas lagi menjadi pemimpin kami. Kau mengkhianati kami karena wanita itu, jadi sekarang wanita itu harus mati ditangan kami.” Ujar Beelzebub marah, para Malaikat Yang Terbuang yang pernah menjadi bawahannya kini bergabung dengan Hades, Sang Dewa Kematian untuk melawannya.

“Apa kau lupa jika dia pernah mengkhianati Tuhan? Jika Tuhan saja bisa dia khianati, apalagi kita.” Sindir Asmodeus tajam.

Lucifer memandang semua musuhnya satu per satu, Neraka ini, tak ada bedanya dengan alam kegelapan yang dipenuhi hawa dendam para iblis, yang marah kepada Tuhan, manusia, dan hawa penderitaan para manusia yang penuh dosa yang kini terkurung dalam Neraka yang panas membara. Mata Lucifer mencari, dan akhirnya dia melihat seorang wanita yang terpasung dengan wajah tersenyum penuh cinta padanya.

“Lucifer, aku tahu kau akan menolongku.” Gumamnya lirih, tapi Lucifer mampu membaca gerak bibirnya. Hatinya mengerang sakit. Dia merasa ini sungguh ironis. Ada cinta dalam kegelapan, cinta yang baru pertama kali dirasakannya. Cinta yang membuatnya begitu menderita, jauh lebih sakit dibanding pada saat Tuhan membuangnya dari Surga.

“Aku Lucifer, Pemimpin Malaikat Kegelapan yang terkenal kejam dan tak punya perasaan, kini bertekuk lutut di hadapan seorang wanita dan bahkan rela bertarung melawan teman-temanku sendiri demi dirinya. Apa ini hukuman dari Tuhan karena aku sudah memberontak melawan-Nya? Hukuman ini bahkan jauh lebih menyakitkan daripada dikurung dalam Jurang Maut yang paling dalam pada Hari Penghakiman.” Batin Lucifer miris.

Lucifer mengeluarkan pedang Malaikatnya, pedang yang dulu pernah digunakannya untuk bertarung melawan Michael dan bala tentara Surgawi, hari ini dipakainya lagi untuk melawan sekutunya sendiri. Dia harus bisa membebaskan wanita itu dari rantai belenggu yang mengikatnya di tiang itu.

Hades, Beelzebub, Asmodeus, Leviathan dan bala tentara Iblis menyerang Lucifer bersamaan. Sehebat apapun dia, tentu takkan sanggup melawan mereka sendirian. Hades memukul telak tubuh Lucifer, membuatnya terluka parah.

“BERANINYA KAU!! DIA MILIKKU!” seru Hades marah, kembali menjauhkan Lucifer dari wanitanya. 
“Tidak! Kau tidak berhak atas dirinya. DIA MILIKKU karena Dia mencintaiku. Kami saling mencintai.” Jawab Lucifer tegas.

“CINTA!! JANGAN BUAT AKU TERTAWA, LUCIFER !!” cibir Hades sambil terus menyerangnya.
“Kau adalah Malaikat Yang Terbuang, Raja Iblis, Pemimpin Malaikat Kegelapan, kau orang yang selama ini hidup dalam kegelapan. Kau tidak bisa merasakan perasaan itu, kau terlarang merasakannya sejak Tuhan membuangmu dari Surga ke Bumi. Kau tak lebih dari makhluk terbuang yang malang. Tuhan saja tidak menginginkanmu, apalagi wanita ini.” Lanjut Hades, menertawakan nasih Lucifer.

“LANCANG!!! Aku tidak bisa merasakan cinta katamu! Siapa kau berani bicara seperti itu? Kau sendiri Dewa Kematian, tugasmu adalah mencabut nyawa manusia, kau sendiri mengerti apa soal cinta?” Lucifer sangat marah mendengar pernyataan Hades yang seolah menganggap remeh perasaannya pada wanita ini.

“Dialah yang membawa kembali cahaya dalam hidupku yang dulu pernah dirampas Tuhan dariku. Dia yang selalu percaya bahwa di dalam hatiku tinggal seorang Malaikat, bukan Iblis seperti yang dikatakan semua orang. Dia, yang membuatku sadar bahwa aku telah banyak melakukan kesalahan. Aku ingin kembali pada Tuhan. Aku tak ingin lagi hidup dalam kegelapan. Mulai hari ini, aku ingin berjalan di jalan yang terang bersamanya. Sesuai dengan namaku, Pembawa Cahaya, aku pun ingin menjadi cahaya bagi semua orang. Cahaya dalam arti yang sebenarnya. Aku tak ingin lagi menjadi sumber kejahatan. Aku ingin kembali ke sisi Tuhan, berkumpul bersama Michael, Gabriel dan Raphael seperti sebelumnya, dan aku akan membawanya bersamaku. Kami berdua akan tinggal di Surga bersama.” Dan dengan kalimat itu, Lucifer bertarung mati-matian melawan Hades dan yang lainnya.

Dengan sisa kekuatannya, Lucifer terbang menghampiri Lily dan memutus rantai yang mengikatnya dengan pedangnya, memakai kekuatannya yang tersisa untuk membawa mereka berdua terbang keluar dari Neraka dan kembali ke dunia manusia. Hades berusaha mengejar tapi tak bisa masuk ke alam manusia karena Tuhan melarangnya. Kekuasaan Hades hanya berada di dunia bawah. Sayap malaikat Lucifer mulai patah, pedang Malaikatnya mulai menghilang seiring dengan kekuatannya yang semakin menipis. Tapi dia terus mendekap Lily dalam pelukannya agar wanita itu tidak terhempas ke tanah.

“Tidak, aku tidak bisa membiarkan wanita yang setengah mati aku selamatkan, wanita yang mengandung bayiku, ikut terhempas ke tanah dan tewas bersamaku.” Lucifer bertekad akan melindungi Lily dan anak mereka sampai mati.

Dia lalu menangis dan memohon pada Tuhan. 
“Tuhan… Aku tahu aku bersalah karena telah memberontak melawan-Mu. Aku akui itu, aku terima Kau membuangku dari sisi-Mu, aku terima hukuman apapun yang Kau berikan padaku. Hanya satu keinginanku, wahai Penguasa Dunia ini, tolong lindungilah wanita ini. Dia tidak bersalah. Dia tidak harus menanggung dosa besar yang diakibatkan olehku sendiri. Lindungilah dia dan bayi dalam kandungannya! Jangan biarkan Hades dan para Iblis itu menangkapnya. Aku tak sunggup lagi melindunginya.” Untuk yang pertama kalinya, Lucifer memohon pada Tuhan sejak dia dilempar dari Surga.

“Lucifer..” dia mendengar wanita itu memanggil namanya sambil menangis, tapi Lucifer tak sanggup lagi, dia terluka parah, pandangannya mulai menggelap, sayapnya telah hilang seiring kesadarannya yang perlahan mulai menghilang. Mereka berdua meluncur kencang ke bumi, keras menghantam tanah. 

=======

       “Akhirnya kau tersadar. Aku takut sekali.” Lily menarik napas lega saat perlahan Lucifer membuka matanya. Senyum gadis itu adalah yang pertama dilihatnya. 

“Lily..” ujar Lucifer lembut seraya menyentuh pipi Lily dan menghapus airmatanya. Tapi kemesraan mereka terganggu saat mereka mendengar gonggongan anjing yang semakin mendekat.

“Cerberus. Itu anjing milik Hades.” Ujar Lucifer saat dari kejauhan dia bisa melihat anjing berkepala 3 berlari kearah mereka. 
“Kita harus segera pergi.” Ujar Lucifer seraya perlahan mulai berdiri. 
“Tapi kau terluka parah..” Lily terlihat cemas 

“Lalu? Apa aku harus diam saja melihat mereka menangkap wanita yang kucintai? TIDAK AKAN! Tuhan saja berani aku lawan, apalagi hanya pasukan Iblis dan makhluk kegelapan.” Jawab Lucifer percaya diri.

“Tapi dulu kau membawa 1/3 Malaikat Tuhan dan sekarang kau sendirian..” jawab Lily lirih. 
“Aku akan baik-baik saja.” Janji Lucifer lalu mulai berdiri dan bersiap mengajak Lily terbang bersamanya, tapi sepertinya dia tak perlu lakukan itu karena para Malaikat yang dipimpin Michael tiba-tiba muncul dihadapan mereka.

“Hallo Lucifer. Kita bertemu lagi.” Ujar seorang Malaikat Bersayap putih dan berwajah tampan yang tiba-tiba muncul didepan mereka. 
“MICHAEL ??” ujar Lucifer terkejut saat melihat 'teman lamanya'.




“Aku kemari karena Tuhan yang mengutusku. Tuhan mengabulkan doamu.Sebelum jatuh ketangan Hades dan para Iblis itu, aku ditugaskan untuk menolong kalian berdua. Dosamu sangat besar Lucifer, aku kemari untuk menangkapmu. Akan kuhadapi mereka dulu, setelah itu kau harus ikut aku untuk menerima hukuman..” Ujar Michael lalu segera berbalik dan bertempur melawan pasukan kegelapan yang di pimpin Hades.

Pertempuran sengit terjadi antara kejahatan dan kebaikan, dan sekali lagi Malaikat Tuhan mengibarkan panji kemenangannya. Para Iblis dan Hades dipukul mundur oleh bala tentara Surga yang di pimpin Malaikat Michael, untuk sementara mereka aman.

“Ayo pergi! Aku akan membawamu untuk menerima hukuman.” Ujar Michael dingin dan tegas, tak peduli walau Lucifer terluka parah. 

“Wait, MICHAEL !! Hold On. You cannot kill Lucifer. It’s not the right time! I am GABRIEL. I stand in the very presence of GOD. It was He who bring you this good news. Let Lucifer go!” ujar seorang Malaikat lain yang tiba-tiba turun dari langit dan berada ditengah mereka. 




“Apa maksudmu, GABRIEL ??” tanya Michael tak mengerti.
“Aku membawa pesan dari Tuhan. Tapi sebelumnya, RAPHAEL, tolong sembuhkan dulu lukanya.” Perintah GABRIEL pada Seorang Malaikat yang lain.
  
"Baik. Aku mengerti, GABRIEL !!” Raphael, Malaikat Penyembuh, maju dan mengarahkan kedua tangannya kearah tubuh LUCIFER yang terluka parah. Dan tak lama kemudian, sebuah cahaya putih yang menyilaukan menerpa tubuh Lucifer dan ajaib, semua luka ditubuh Lucifer menghilang, bahkan kini sayapnya yang patah juga kembali seperti semula. Lebih ajaib lagi saat tiba-tiba sayap hitam Lucifer berubah menjadi berwarna putih seperti Para Malaikat Tuhan yang lain.

“Kau menyembuhkan aku, Raphael?” Lucifer berseru tak percaya seraya memandang sayap barunya. 
“Kau bahkan mengembalikan sayapku yang dulu?” lanjut Lucifer saat menyadari warna sayapnya kembali menjadi putih seperti saat sebelum dia dibuang dari Surga. 

“Aku tak bisa membantah perintah Yang Maha Kuasa. Aku berharap kau bisa kembali pada kami. Sayap putih itu melambangkan pertobatanmu.” Jawab Raphael bijaksana seraya tersenyum lembut, lalu menoleh pada Gabriel, si pembawa pesan.

“Tugasku sudah selesai. Sampaikan pesan yang kau bawa, kawan.” Ujar Raphael mempersilakan Gabriel melakukan tugasnya.

“Lucifer, Kau adalah Malaikat Yang Terbuang. Dulu kau memberontak melawan Tuhan dan membuat dosa besar. Tapi Tuhan ingin memberimu 1 kesempatan untuk bertobat. Pertemuanmu dengan wanita ini adalah salah satu dari rencana Tuhan. Dia ditakdirkan untuk menjadi Ratu Akhir Zaman. Dialah yang terpilih untuk menjalankan rencana besar menyelamatkan umat manusia, dia yang akan membawa kembali cahaya dalam hidupmu yang selama ini hilang begitu Tuhan membuangmu dari Surga. Dia dengan segala kebaikan hatinya yang akan membimbingmu kembali ke jalan Tuhan. Dia akan bersamamu hingga Akhir Zaman, dia yang akan mengingatkanmu jika kau ingin berbuat jahat. Pada akhir zaman nanti, akan terjadi pertempuran besar antara Malaikat dan Iblis. Dan saat itu kau harus memilih, kembali pada sekutu Iblismu yang itu berarti kau harus ikut binasa bersama mereka atau berdiri di jalan Tuhan, yang itu berarti sebuah Pengampunan.” Gabriel terdiam beberapa saat sebelum melanjutkan kalimatnya.

“Jika kau kembali pada sekutu Iblismu itu, aku pastikan saat itu aku takkan mengampunimu. Aku, dengan tanganku sendiri akan melemparmu ke dalam Jurang Maut dan Neraka Abadi. Kita akan bertemu lagi dan saat itu, aku, Michael, pemimpin Pasukan Surgawi, takkan berbaik hati padamu.” Ujar Michael dengan tegas. Gabriel mengangguk pelan.

“Tapi jika pada Hari Penghakiman nanti, kau bisa sepenuhnya menerima Tuhan dan bertobat, maka kau dan wanita ini, akan terangkat kembali ke Surga. Kau akan kembali menjadi Malaikat Tuhan seperti dulu, dan wanita ini pun akan selamanya bersamamu. Dan jika kau gagal dan kembali menjadi Iblis yang menyesatkan manusia, maka pada Hari Penghakiman nanti, kau akan dilempar ke Jurang Maut yang terdalam dan selamanya akan tersiksa di Api Neraka yang panas, dan hanya wanita ini yang akan terangkat ke Surga untuk melayani Allah Bapa. Jadi semuanya tergantung kau, Lucifer. Kau masih memiliki waktu hingga akhir zaman nanti. Kembali menjadi Malaikat Tuhan atau tetap memilih berada di dalam kegelapan abadi, kau yang tentukan sendiri.” Ujar Gabriel menerangkan.

“Jadi aku kembali dibebaskan?” tanya Lucifer tak percaya. Dia berpikir Michael dan bala tentara Surga-nya akan membawanya menghadap Yang Maha Kuasa untuk memberinya hukuman saat ini juga, tapi dia justru diberi 1 kesempatan untuk bertobat. Dia benar-benar sulit percaya.

“Benar. Tuhan Maha Pengasih dan Pengampun, tidak peduli sebesar apapun dosamu, Dia masih mengampunimu. Pergilah! Aku akan mengembalikan kekuatanmu. Pergi dan mulailah hidup baru di jalan Tuhan bersama wanita itu. Lindungi dan cintailah dia, karena dialah yang telah membimbingmu menemukan jalan kembali ke Rumah Tuhan.” Jawab Michael sambil tersenyum ramah.

Lucifer tersenyum haru pada mantan temannya. “Terima kasih, kawan. Sejujurnya, aku juga sudah lelah hidup dalam kegelapan.” Jawab Lucifer lega.

“Berterima kasihlah pada Tuhan. Aku hanya diutus untuk melindungi kalian dan Gabriel diutus untuk menyampaikan pesan pada kalian. Hades, Beelzebub, Asmodeus dan para pasukan Iblis mungkin akan datang kembali untuk menghasutmu, tapi aku jamin mereka takkan berani menyentuh wanita itu, karena menyentuhnya berarti harus berhadapan dengan Malaikat Tuhan. Tapi bukan berarti kau lepas tangan dalam melindunginya.” Ujar Michael lembut seraya merentangkan tangannya kearah Lucifer dan sebuah sinar putih yang menyilaukan mengelilingi Lucifer.

“Aku akan berdoa pada Tuhan dan menyampaikan terima kasihku pada-Nya.” Jawab Lucifer yang dalam sekejap kembali pulih karena kekuatan Michael. Michael mengembalikan kekuatan Lucifer yang sempat hilang karena terluka parah.

“Aku menunggu hari dimana kau akan kembali ke Surga dan kita akan bersama melayani Tuhan seperti dulu.” Ujar Michael dengan senyum Malaikatnya. 

“Lily Kim, aku serahkan dia padamu. Dia akan kembali menjadi Raja Iblis atau Malaikat Tuhan, semuanya tergantung dari bagaimana kau akan mengarahkan dia.” Ujar Michael untuk yang terakhir kalinya.

“Terima kasih Angel Michael. Terima kasih Angel Gabriel. Dan untukmu juga, Angel Raphael. aku akan berusaha mengarahkannya kembali ke Jalan Tuhan.” Jawab Lily Kim sambil tersenyum berterima kasih.

“Apa itu berarti Lily tak perlu mati lagi?” tanya Lucifer meyakinkan dirinya. 
“TIDAK! Kau sudah membuat pengorbanan terakhir dengan meninggalkan sekutu Iblismu dan kembali ke jalan Tuhan. Bagi Tuhan, itu juga sebuah pengorbanan. Jiwa yang pernah mati kini sudah dibangkitkan, jadi dia tidak akan mati hingga Hari Penghakiman. Dia Immortal, sama seperti kita.” Jawab Michael, membuat Lucifer sangat lega.

Jika Lily tak bisa mati, berarti mulai saat ini, selamanya, Hades takkan bisa membawanya kembali ke Neraka dengan alasan hidupnya sudah berakhir dan dia sudah saatnya mati. Lucifer menarik napas lega. Mulai hari ini, hidup barunya bersama wanita ini akan dimulai. Tak ada lagi kejahatan. Tak ada lagi kegelapan, karena mulai hari ini, hidupnya akan dipenuhi cahaya dan warna-warni yang indah.

“Aku ingin kembali menjadi seperti namaku..LUCIFER, SANG PEMBAWA CAHAYA!” ujarnya senang, sambil perlahan melambaikan tangannya pada para Malaikat Surga yang satu per satu terbang ke angkasa.

“Aku suka sayap barumu. Kau lebih tampan dengan sayap putih itu.” Puji Lily malu-malu. Lucifer menatapnya dalam dan perlahan mendekatinya. 
“Mulai saat ini tak ada lagi yang bisa memisahkan kita. Kita akan bersama selamanya hingga Hari Penghakiman.” Ujar Lucifer seraya memandang Lily mesra.

“Aku tak ingin hingga Hari Penghakiman. Aku ingin setelah Hari Penghakiman pun, kita bisa bersama. Jangan lakukan kejahatan lagi. Kembalilah ke jalan Tuhan. Aku tak mau kau menjadi Iblis. Bisakah kau lakukan untukku?” bujuk Lily manja. Lucifer menatap dalam mata kekasihnya. Dia hampir saja kehilangan wanita itu selamanya karena kebodohannya, mana mungkin dia rela begitu saja kehilangan wanita yang sudah setengah mati dia selamatkan?

“Kau adalah Ratu Akhir Zaman. Sang Terpilih. Mana berani aku melanggar perintah Sang Ratu Yang Mulia, benarkan?” goda Lucifer sambil tersenyum lalu meraih wajah Lily dan menciumnya mesra. Mereka terlibat ciuman panas selama beberapa saat.

“Aku tak sabar menunggu kelahiran Sang Malaikat Kecil. Putra Lucifer. Keturunan Malaikat Yang Terbuang.Seorang bayi Nephilim ada di rahimku. Aku bahagia sekali.” Ujar Lily disela-sela ciumannya, spontan membuat Lucifer menghentikan ciumannya dan memandangnya penuh cinta. Lucifer masih merasa ajaib mendengarnya. Seorang anak. Bayi Malaikat kecil. Bayi Malaikat dari wanita yang dia cintai. Bagi Lucifer, tak ada lagi berita yang lebih hebat dari ini.

“Anakku. Ada seorang Malaikat kecil dalam perutmu. Aku tak sabar menanti kelahirannya. Lily, will you marry me?” Lucifer melamar kekasihnya. Lily mengangguk mantap sambil tersenyum.

“Kau yakin? Aku Malaikat Yang Terbuang, Raja Iblis. Sosok yang dikutuk semua orang. Kau tak menyesal memilih bersamaku?” tanya Lucifer lagi. 

“Tidak! Aku takkan menyesal, karena aku tahu dalam hatimu masih tinggal seorang Malaikat. Aku Mencintaimu Lucifer, dan aku bersedia menikah denganmu. Jangan lakukan kejahatan lagi dan jadilah contoh yang baik bagi anak kita.” Jawab Lily yakin dan detik berikutnya, Lucifer mengangkat tubuhnya dan menggendongnya berputar-putar sambil tertawa.

“Aku akan jadi ayah. Tidak ada lagi yang lebih hebat dari ini. Terima kasih. Terima kasih. Tuhan, terima kasih. Aku sudah memberontak melawan-Mu tapi Kau bukan hanya mengampuniku tapi juga memberiku anugerah seindah ini. Terima kasih Tuhan. Demi istri dan calon anakku, aku Lucifer, akan berjalan di jalan Tuhan mulai sekarang.” Janji Lucifer sambil memeluk Lily erat.

Tamat.

NB : Andai Iblis benar-benar bertobat, maka dunia akan aman sentosa. Takkan ada kejahatan lagi. Jangankan Iblis, 1 jiwa bertobat, Malaikat Tuhan sudah bersorak.