Selasa, 30 September 2014

(Photos) After School @ WAPOP Concert 28.09.2014



Back with my Favorite Girlband, AFTER SCHOOL @ WAPOP Concert 28.09.2014.. Last night After School performed with full member : JungAh, JuYeon, UIE, Raina, Nana, Lizzy, E-Young and Ka-Eun, and you know what? I Love their black outfit.. Mianhe I was late (again). Special for all the Playgirlz/Playboyz around the world...



“(Photos) After School @ WAPOP Concert 28.09.2014”










UIE :







Jung Ah :





JuYeon :






 Raina :


Nana :




Nana and Lizzy :





Lizzy :






E-Young :






Ka-Eun :





Credit : as Tagged

Back To You – UEE & Joo Won Fanfiction One Shot (Special Joo Won’s Birthday)



Author : LIANA HWIE

Starring : 
Joo Won as Himself 
UEE’s After School as Herself 
Lizzy’s After School as Herself 
Nana After School as Herself 
Shim Eun Kyung as Herself / Pengganggu Menyebalkan (Cameo)

NB : SPECIAL JOO WON’s BIRTHDAY, 30 SEPTEMBER 2014. WISH THE BEST FOR YOU, JOO WON-AH. SAENGILCHUKKAE HAMNIDA !!!


“Back To You – UEE & Joo Won Fanfiction One Shot (Special Joo Won’s Birthday)”





Incheon International Airport, 20 September 2014..
      Pria muda itu berjalan dengan gagah keluar dari pintu kedatangan Incheon International Airport setelah perjalanan panjang yang melelahkan dari jadwal syuting di Wina, Austria.

      “Terima kasih untuk semuanya. Sampai jumpa lagi nanti. Aku pulang lebih dulu.” Ujar pria muda itu sopan sambil membungkukkan badannya pada staff dan kru drama “Tomorrow Cantabile” yang kembali bersamanya ke Korea.

     “Joo Won Sunbae, hati-hati.” Ujar Shim Eun Kyung, lawan mainnya dalam drama dengan manis padanya.

        “Hhmmm..” gumamnya malas. Joo Won tahu dia tidak seharusnya bersikap seperti itu pada lawan mainnya yang akan bekerja bersamanya selama setidaknya 4 bulan ke depan, tapi dia benar-benar tidak menyukai gadis ini.

     Shim Eun Kyung memang masih muda dan manis, dia selalu mencoba bersikap ramah padanya, tapi ada sesuatu dari keramahan gadis ini yang tidak dia sukai dan membuatnya merasa risih. Joo Won seperti melihat bahwa gadis muda itu menyukainya dan selalu mencari cara untuk mendekatinya bahkan saat kamera sedang tidak diarahkan pada mereka. Keramahan yang dibuat-buat, benar-benar membuatnya tidak nyaman. Wanita tidak seharusnya memulai lebih dulu kan? Itu prinsipnya selama ini.

        “Dia berbeda dengan UEE yang manis.” Batin Joo Won setiap kali merasakan Shim Eun Kyung tiba-tiba muncul di dekatnya saat kamera tidak ada.

      Dulu saat syuting bersama UEE, mereka berdua sangat akrab, bahkan saat syuting sedang berhenti. Dan semua keakraban itu bukanlah akting atau keramahan yang di buat-buat. Berbeda dengan Shim Eun Kyung yang sangat terlihat selalu mencoba mendekatinya saat sedang istirahat. Mungkin awalnya hanya ingin bersikap baik dan ramah agar suasana syuting lebih nyaman, tapi lama kelamaan sikap gadis ini membuatnya menjadi tidak nyaman. Eun Kyung selalu mendekatinya dalam situasi apapun dan selalu berusaha menarik perhatiannya bahkan pada saat Joo Won sangat lelah dan ingin sendirian. Gadis itu seolah tak bisa melihat situasi dan kondisi yang dialami orang lain, berbeda dengan UEE.

Saat dulu bersama UEE, Joo Won lah yang lebih dulu mendekatinya, mengajaknya bicara dan bercanda, bahkan mendiskusikan adegan mereka. Dengan UEE, tak ada kesan seolah dibuat-buat atau terlalu berlebihan. Joo Won bahkan mulai berharap agar syuting ini bisa segera selesai. Dia bertekad, dia tak boleh salah. Dia ingin melakukan semuanya dengan sempurna. Cukup one take and okay, itulah keinginannya agar tidak perlu lama-lama di dekat gadis ini. Lebih cepat selesai lebih baik, itu yang selalu dia pikirkan.

“Hyung, bukankah itu After School?” seru asistennya saat melihat 6 gadis cantik turun dari mobil Van dan berjalan masuk ke dalam Incheon Airport, di belakang mereka, para staff menyusul. Mata Joo Won spontan menoleh kearah yang ditunjuk asistennya dan akhirnya dia melihat gadis itu, gadis yang selalu dipikirkannya, berjalan masuk dengan menebar senyum yang manis ke penggemar yang sudah menunggunya.




 
Gadis berambut coklat panjang itu mengenakan kaos putih dan celana jeans biru dengan menenteng sebuah tas berjalan sambil tertawa diantara rombongan groupnya. Mata Joo Won terpaku, entah sudah berapa dia tidak bertemu gadis itu, terakhir melihatnya saat mereka sama-sama menghadiri acara penghargaan MBC Drama Award 2013  bulan Desember lalu dan sekarang mereka bertemu di sini, tanpa disengaja. Walau bersimpangan jalan, tapi bertemu secara tidak disengaja seperti ini bukankah tandanya mereka berjodoh? Joo Won tersenyum tanpa sadar. Ingin sekali dia menyapa gadis itu tapi dia tahu bahwa After School tergesa-gesa.

“Dia makin cantik kan Hyung?” seru asistennya kagum dengan tatapan mata mengarah ke UEE After School. 
“Mwo? Nugu?” tanya Joo Won, pura-pura bingung.




“UEE-ssi. Mantan kekasihmu itu. Kudengar gosipnya pacaran dengan Kim Hyun Joong sama sekali tidak benar. Kim Hyun Joong sudah punya kekasih dan menurut berita, kekasih rahasia Kim Hyun Joong selama 2 tahun itu kini melaporkannya ke kantor polisi dengan tuduhan penganiayaan dan pemukulan.” Jawab asistennya, menjelaskan tanpa diminta.

“Jadi gosip itu tak benar? UEE masih sendiri?” ulang Joo Won terlihat tertarik. 
“Nde. Kau masih punya kesempatan untuk mendekatinya, Hyung. Aku tahu kau masih suka padanya kan? Syukurlah karena Kim Hyun Joong dan UEE tidak pacaran, karena kalau tidak, mungkin UEE-ssi lah yang akan menjadi korban pemukulan itu.” Lanjut asistennya itu, dengan nada lega.

“Tapi bukankah gadis itu sudah mencabut tuntutannya setelah Kim Hyun Joong meminta maaf?” tanya Joo Won ingin tahu.

“Apa dengan meminta maaf semua akan selesai? Walau Kim Hyun Joong meminta maaf secara terbuka, tetap tidak bisa menghapus luka yang telah dia berikan pada kekasihnya. Kim Hyun Joong sudah mengakui dia memukul kekasihnya. Mana boleh pria memukul wanita?” jawab asisten itu.

“Kurasa itu bukan urusan kita kan? Bila fans Kim Hyun Joong mau memaafkannya, apa hubungannya dengan kita? Biarkan saja lah. Its NOT OUR BUSSINES, right?” Joo Won berusaha bersikap bijaksana dengan tidak mencampuri urusan yang bukan urusannya.

“Arraseo. Tapi aku bersyukur karena bukan UEE kekasihnya itu, jika tidak, aku tidak terima bila melihat atau mendengar berita bahwa Kim Hyun Joong memukul kekasihnya dan ternyata kekasihnya itu UEE. UNTUNG SAJA BUKAN !! Kau tahu aku fans After School kan? Sayang sekali jika tubuh semulus dan seseksi itu harus dihiasi luka.” Jawab asistennya yang di hadiahi tatapan cemburu Joo Won.

“MWO? Tubuh semulus dan seseksi itu? Apa yang ada dalam otak kotormu itu? Jangan mengkhayalkan yang tidak-tidak tentang UEE-ku.” Joo Won memarahi asistennya. 

“UEE-mu? Bukankah kalian sudah putus lama? Karena kau selingkuh dengan Choi Kang Hee kan? Kau memang bodoh, Hyung! Ada gadis muda yang sebaik, secantik, seseksi, dan sepopuler UEE After School, tapi kau malah selingkuh dengan Choi Kang Hee, ckckckck.. Kau bodoh atau apa? SELERAMU MEMANG PAYAH !! KAU LEBIH PILIH WANITA TUA DARIPADA GADIS MUDA YANG SEKSI sekelas UEE. Kau ingin mencari wanita seperti apalagi? Kalau tak mau UEE, katakan saja, aku bersedia menerimanya dengan senang hati. Jika UEE-ssi memilihku, aku akan menjaganya seumur hidup dan akan kulimpahi dia dengan cinta. Lihat itu! Kurang apa sih dia di banding dengan Choi Kang Hee? Kau memang buta! Buta dengan mata kepala terbuka! CHOI KANG HEE TAK ADA APA-APANYA DIBANDINGKAN UEE-ssi !! Kau ingat saat era Flashback? Ya Tuhan, pakaiannya yang super minim membuat tubuhnya yang super seksi terekspose sempurna. Aku bertaruh pasti ada banyak pria yang dibuatnya mimpi basah. Entah sudah berapa banyak yang sudah mengantri di depan pintu rumahnya.” sindir asistennya sambil tertawa menghina.

“YAAAA !!!” Joo Won mendelik kesal, menyadari kekeliruannya dan kebodohannya setahun yang lalu.

“Arreseo.. Arraseo.. Lihat! After School sudah masuk ke dalam. Kita pulang sekarang ya. Jangan lupa nanti malam kau harus terbang lagi ke Cebu, Philipina.” Jawab asistennya, sengaja mengalihkan perhatian seraya berjalan mendahului Joo Won yang sekarang hanya bisa memandang dari belakang punggung para member After School. Joo Won memandang UEE sedari tadi, tapi sepertinya gadis itu tidak menyadari keberadaannya.

“Apa kau sungguh-sungguh tak melihatku? Atau aku sudah tak berarti lagi bagimu? Kim YOO JIN.. Aaahhh, apa kau tahu kalau nama peranku juga YOO JIN? Cha YOO JIN dan Kim YOO JIN, tidakkah menurutmu ini kebetulan yang aneh? Apa itu berarti jodoh kita belum berakhir Yoo Jin-ah?  Dari sekian banyak nama di Korea ini, kenapa mereka harus memilihkan nama peran Cha YOO JIN untukku? Apa takdir sengaja ingin aku kembali mengenangmu? Ingin aku kembali merasakan cinta yang selama ini ku pendam karena tahu kau sudah terluka karena sikapku dan tak mungkin memaafkanku? Yoo Jin-ah, 10 hari lagi hari ulang tahunku, aku sangat berharap kau bisa mengucapkan selamat ulang tahun untukku. Hanya ucapan selamat untuk membuatku tahu bahwa aku sudah dimaafkan. Tapi aku tahu, selamanya kau tidak akan memaafkan aku, benarkan?” ucap Joo Won sedih sambil membalikkan badannya dan melangkah meninggalkan bandara, sementara member After School yang lain menuju pintu keberangkatan.

=======

“Unnie, sepertinya tadi aku melihat Joo Won’ssi.” bisik Lizzy yang berjalan di samping UEE.
        “MWO?” ujar UEE tak mengerti, kenapa Lizzy harus mengungkit Joo Won sekarang ini.
        “Aku melihat Joo Won-ssi menatapmu lekat sejak kita turun dari Mobil Van sampai kita masuk kemari. Apa kau sungguh tidak melihatnya? Kau sungguh tak tahu dia menatapmu sedari tadi?” tanya Lizzy dengan iseng. UEE terdiam tak terpancing.





        “Ayolah! Dari caranya menatapmu tadi sepertinya dia masih menyukaimu. Apa benar tak ada harapan lagi untuk kalian bisa bersatu?Unnie, kau masih menyukai Joo Won Oppa kan?” desak Lizzy ingin tahu.

       “OPPA? Sejak kapan kau panggil dia Oppa? Lucu sekali mendengarnya, Lizzy.” Ujar UEE tertawa kecil.

     “Kurasa Joo Won Oppa sudah berubah. Sejak dia putus denganmu, aku tak pernah mendengar kabar dia menyukai lawan mainnya lagi. Terakhir kali gosip dengan Choi Kang Hee itu kan?” Lizzy terus mengejar, rasa ingin tahunya benar-benar membuat UEE tak habis pikir.

      “YAAA! Park Soo Young, Kau ini cerewet sekali.” Omel UEE pada dongsaengnya.
    “Unnie, kalau misalnya Joo Won Oppa masih menyukaimu, apa ada kemungkinan kau akan menerimanya lagi. Joo Won Oppa sudah berubah, aku yakin dari caranya melihatmu, dia masih menyukaimu dan perasaannya tidak pernah berubah. Aahh, aku sungguh berharap bisa melihat Hwang Tae Hee dan Baek Ja Eun kembali bersama.” Goda Lizzy lagi dengan usil sambil tersenyum genit, menggoda Unnie-nya.

    “Kau ini cerewet sekali.” Ujar UEE, menolak menjawab dan segera mempercepat langkahnya, mendekati JungAh yang berjalan di depan mereka.
     “UEE Unnie, aku belum selesai.” Gerutu Lizzy lalu berlari mengejar UEE yang seolah sedang menghindarinya.

======= 

   Joo Won menghempaskan tubuhnya lelah di atas ranjang di kamar apartmentnya. Tapi hanya sebentar sebelum dia mulai menyalakan laptopnya dan mencari sesuatu di internet.

   “After School Schedule September 2014.” Itu kata kunci yang diketiknya di mesin pencari. 
    “Aha..tanggal 30 September tak ada jadwal untuk After School ataupun UEE. Hari ini mereka akan sampai di China pukul 12 siang, setelah itu pukul 16.00 sore mereka akan gladi bersih sebelum pertunjukan dimulai.” Baca Joo Won di laptopnya, spontan dia melirik jam dinding di kamarnya dan sebuah senyuman tersungging di bibirnya.

   “Pukul 1 siang. Harusnya mereka sudah sampai sekarang. Apa tidak apa-apa jika aku menelponnya atau sekedar mengiriminya pesan? Aku hanya ingin mendengar suaranya sebentar saja.” Batin Joo Won sambil memandang galau layar ponselnya yang masih menggunakan wallpaper Hwang Tae Hee dan Baek Ja Eun di Ojakgyo Brothers.

    “Well, tak ada salahnya kan mencoba?” Joo Won memutuskan seraya memencet sebuah nama di layar ponselnya.

UEE's Hotel Room, China..

    “Unnie, ponselmu berbunyi.” Seru Lizzy yang kebetulan sekamar dengan UEE. Bukan kebetukan sih, tapi memang Lizzy sendiri yang meminta dirinya sekamar dengan UEE. Sebenarnya UEE ingin sekamar dengan Jung Ah dan E-Young dengan Ka Eun, sedang Lizzy dan Raina. Tapi Lizzy beralasan bahwa dia sudah sering sekamar dengan Raina saat promosi Orange Charamel itu sebabnya dia ingin sekamar dengan member After School yang lain, dan segera saja dia memilih sekamar dengan UEE, yang hanya bisa memandang curiga keinginan Lizzy yang tiba-tiba tapi tak bisa berbuat apa-apa untuk menolak.

    “Unnie..” panggil Lizzy lagi saat UEE yang sedang di kamar mandi tak mendengar panggilannya. UEE sedang asyik memanjakan dirinya dengan berendam busa sehingga tidak mempedulikan panggilan Lizzy.

     “Aiisshh jinja..” omel Lizzy sambil meraih ponsel UEE, tapi nomor tak dikenal muncul di layarnya. Lizzy ragu untuk mengangkatnya, tapi dia ingin tahu siapa pemilik nomor tak dikenal itu. Dengan iseng Lizzy mengangkat. Tapi bahkan sebelum dia bicara, si penelpon bicara lebih dulu.

    “UEE-ah, aku senang kau mengangkat teleponnya. Ini aku, Joo Won. Kau pasti kaget menerima telepon dariku kan? Sebenarnya aku ingin mengajakmu bertemu..” ujar Joo Won di ujung telepon. Lizzy nyaris terpekik girang saat tahu siapa penelpon itu. Tapi dia menahan suaranya dan tetap bersikap tenang seraya berdoa agar UEE tidak mendadak muncul di hadapannya dan menangkap basah apa yang dia lakukan.

     “UEE-ah, aku.. Kau pasti terlalu terkejut hingga tak mau bicara, benarkan? Kwenchana. Kau tak perlu mengatakan apapun tapi cukup dengarkan aku. Jika kau tak keberatan, maukah kau menemaniku makan malam tanggal 30 September nanti?” diam sejenak. Lizzy bisa mendengar jika Joo Won sedang menarik napas gugup dan dia hampir saja terkikik geli mengetahuinya.

    “Apa kau bersedia? Hanya sebagai seorang teman. Dulu kita tak sempat putus dengan baik-baik, kau bahkan tak mau memberiku kesempatan untuk menjelaskan dan langsung meninggalkan aku begitu saja. Aku tahu aku bersalah. Sekarang, anggap saja makan malam ini sebagai caraku meminta maaf. Ijinkan aku mentraktirmu makan.. UEE-ah, aku...” belum sempat Joo Won menyelesaikan kalimatnya, terdengar suara ketokan di pintu.

     “Hyung, apa yang kau lakukan? Cepat berkemas! Nanti malam kita akan terbang lagi ke Chebu.” Teriak seseorang dari luar pintu kamar.
     “Arasseo.. Chankanman..” tereak Joo Won pada pemanggilnya dengan nada kesal. Lizzy menahan tawanya dari ujung telepon itu.

     “Aiiishh jinja..UEE-ah, aku harus pergi sekarang. Nanti aku akan mengirimkan sms untukmu untuk memberitahu tempat dan waktunya. Jika kau bersedia menerima ajakanku tolong balas smsku. Tak perlu kalimat yang panjang, cukup “Ya” atau “Tidak”, aku tahu kau orang yang sibuk. Sampai jumpa. Terima kasih sudah mengangkat teleponku.” Ujar Joo Won lalu segera memutus sambungan teleponnya.

Lizzy terdiam sejenak. Dia tahu kalau mereka berdua masih saling menyukai. Tapi mereka berdua, khususnya UEE sudah terlalu sakit hati karena dikhianati.

“Mereka putus tanpa mengatakan apapun. Ini tidak adil untuk Joo Won Oppa. Setidaknya Unnie harus mendengar penjelasannya dulu kan? Aku tak peduli walau sekarang sudah terlambat, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali kan? Aku akan membuat mereka bertemu dan mengakui perasaannya. Tapi bagaimana caranya?” Lizzy sibuk berpikir saat tiba-tiba sebuah pesan singkat masuk ke ponsel UEE.

Dengan buru-buru Lizzy meraih ponsel UEE dan melihat pengirimnya. Dari nomer yang sama. Lizzy buru-buru membuka pesan itu dan membaca isinya.

“Aku ingin mengundangmu makan malam di Restoran A, pada tanggal 30 September pukul 7 malam. Aku menunggumu disana. Balas pesanku jika kau menerima undangannya. Joo Won.” Bunyi di pesan itu.

Lizzy buru-buru meraih ponselnya sendiri lalu mencatat nomer ponsel Joo Won dan mengirimkan ulang pesan itu ke ponselnya sendiri, setelah sebelumnya membalas pesan Joo Won secara singkat “Terima kasih sudah mengundangku, aku akan datang. Sampai jumpa tanggal 30 September.” Bunyi pesan yang ditulis Lizzy lalu kemudian dengan cepat menghapus smsnya dan meletakkan lagi ponselnya di tempat semula.

Di Korea sana, mata Joo Won terbelalak tak percaya saat membaca pesan balasan UEE. “Terima kasih sudah mengundangku. Aku akan datang. Dia akan datang. Benarkah?” Joo Won hampir terpekik girang saat tahu UEE menerima undangannya, tanpa tahu bahwa itu adalah ulah iseng Lizzy dan UEE yang asli tak tahu apa-apa.

“Aku harus meminta Manajer mengosongkan jadwalku untuk tanggal 30 September nanti.” Ujar Joo Won lalu bergegas menemui manajernya.

Sementara itu di China, Lizzy masih memutar otak bagaimana caranya dia membuat UEE datang ke tempat itu tanggal 30 September nanti.

“30 September. Semoga saat itu After School tak ada acara.” Lizzy berharap seraya membuka agenda yang berisi jadwal mereka dan menarik napas lega saat tahu bahwa tak ada jadwal untuk mereka.

“Syukurlah.. Fiuh..Tapi kenapa harus tanggal 30 September ya? Kenapa bukan malam minggu saja? Itu kan lebih romantis?” Lizzy bergumam sendiri seraya iseng mencari di internet tentang jadwal Joo Won di bulan September ini.

“Joo Won’s Birthday?” Lizzy akhirnya mengerti kenapa Joo Won memilih tanggal 30 September dan bukan tanggal yang lain. 
“Aku mengerti sekarang. Ternyata tanggal 30 September adalah hari ulang tahunnya.” Lizzy bergumam sendiri saat tahu alasan dibalik tanggal itu.
“Kenapa kau bergumam sendiri? Aneh sekali.” UEE tiba-tiba muncul dari dalam kamar mandi dan memandang curiga Lizzy. 
“Siapa tadi yang menelpon?” tanya UEE teringat teriakan Lizzy saat dia di kamat mandi.

“Oh tidak! Bukan siapa-siapa! Ternyata bukan ponselmu yang berbunyi tapi ponselku sendiri. Aku lupa aku sudah mengganti ringtone-nya, jadi aku tidak mengenali suara ponselku sendiri hehehe =)” Lizzy mengelak dengan memberikan senyum manisnya.

“Dasar gadis bodoh!” gumam UEE sambil terkikik geli, lalu berjalan menuju meja rias dan mulai mengeringkan rambutnya yang basah.

“Unnie, apa kau mau menemaniku menghadiri pernikahan kakak sepupuku tanggal 30 September nanti? Kita tak ada jadwal hari itu, temani aku ya.” Lizzy mendekati UEE dan berdiri di belakangnya seraya menarik-narik rambut UEE seperti anak kecil.

“Kenapa kau jadi aneh, Park Soo Young? Kenapa aku? Bukankah biasanya kau lebih dekat dengan Raina dan Nana? Kenapa tak ajak mereka saja?” ujar UEE cuek.

“Haahh..Aku ingin membantah gosip dari para haters yang mengatakan kalau After School terpecah. Aku tak suka omongan mereka. Mereka bicara seolah mereka tahu segalanya. Lagipula kita sudah lama tak pergi bersama kan?” bujuk Lizzy dengan cemberut.

“Haters? Tidak usah pedulikan mereka bicara apa. Lagipula, memang apa yang mereka katakan?” UEE terdengar mulai penasaran. Dia memutar duduknya menghadap Lizzy yang kini duduk diatas kasur.

“Para haters itu bilang kalau After School sebenarnya terpecah menjadi 3 kelompok. Orange Charamel, Old Charamel dan dongsaengs E-Young & Ka Eun. Mereka bilang terjadi persaingan diantara kita dan After School sebenarnya tidak akur.” Jawab Lizzy dengan wajah sedih.

“Jeongmal? Bagaimana bisa ada gosip seperti itu?” UEE terlihat sedih dan murung mendengarnya. 
“Kau kesal kan mendengarnya? Aku juga. Itu karena belakangan ini Orange Charamel terlalu sering tampil sendiri tanpa member yang lain. Itu sebabnya untuk membantah rumor itu dan untuk membuktikan pada mereka bahwa After School baik-baik saja, bagaimana kalau kita berdua pergi bersama? Dengan begitu tidak ada yang namanya Orange Charamel atau Old Charamel, yang ada hanya After School. Bagaimana? Ideku bagus kan?” Lizzy kembali memberi usul yang sama. UEE tampak berpikir dan akhirnya dia pun mengakui kalau usul itu bagus juga.

“Baiklah! Bagaimana jika kita ajak member yang lain juga? Semuanya saja ikut.” Usul UEE dengan ceria. 
“Unnie. Kakak sepupuku hanya mengizinkan aku membawa 1 teman, lagipula kakak sepupuku itu sebenarnya penggemarmu. Dia secara khusus memintaku mengajakmu pada hari pernikahannya. Dia ingin aku menganggap hal itu sebagai hadiah pernikahannya dariku. Dia adalah Fans berat UEE AFTER SCHOOL sejak kau berakting sebagai Baek Ja Eun di Ojakgyo Brothers. Jadi temani aku ya. Aku sudah berjanji padanya akan mengajakmu.” Bujuk Lizzy lagi dengan mengiba.

UEE tampak berpikir sebelum akhirnya dia menjawab “Baiklah! Terima kasih sudah mengajakku.” Jawabnya tanpa curiga sedikitpun. 
“Great! Kalau begitu kita harus cari waktu untuk memilihkan gaun yang cantik dan seksi untukmu.” Usul Lizzy lagi. 
“Tidak perlu! Aku pake jeans saja seperti kemarin di pernikahan CEO.” Jawab UEE enteng.

“MWO? Unnie, apa kau tahu kalau belakangan ini selera fashionmu sangat buruk? Kau mungkin tidak menyadarinya tapi kau tidak seperti UEE AFTER SCHOOL yang dulu. UEE yang dulu selalu tampak modis, anggun dan seksi, tapi lihat dirimu sekarang, kau selalu mengenakan celana kemana-mana. Bahkan pada acara pernikahan CEO kita kau juga mengenakan celana? Kemana perginya Honey Tigh UEE? Kenapa kau harus menyembunyikan tubuhmu yang seksi itu?” Lizzy memprotes gaya berpakaian UEE yang belakangan memang berubah.

“Aku sudah tidak muda lagi.” Jawab UEE enteng. 
“Siapa bilang kau tidak muda lagi? Kau baru 26 tahun. Banyak artis yang lebih tua darimu tapi mereka tetap berani berpakaian terbuka. Kau punya tubuh yang indah, kaki yang jenjang dan panjang serta wajah yang cantik, kenapa belakangan ini kau seperti berusaha menyembunyikannya?” Lizzy kembali memprotes.

“Entahlah. Hanya saja belakangan ini aku teringat pada seseorang yang dulu pernah mengatakan padaku kalau dia lebih menyukai UEE yang manis daripada UEE yang seksi. Dia lebih menyukai UEE yang berpakaian tertutup daripada UEE yang selalu memakai rok mini dan pakaian seksi. Jadi aku berpikir, selain untuk pertunjukan, aku ingin mengurangi kebiasaanku berpakaian seksi.” Jawab UEE mengenang.

“Siapa yang pernah mengatakannya padamu? Apa seorang pria? Jika yang mengatakannya adalah seorang pria, hal itu sangat wajar karena mungkin saja dia menyukaimu, dan pria yang menyukaimu tentu tidak ingin tubuhmu yang indah itu juga dinikmati oleh pria lain. Mungkin dia takut bila ada pria lain yang melihat tubuhmu maka mereka pasti akan berpikir kotor tentang dirimu. Itu sangat wajar! Jangan-jangan dia mengatakan itu karena dia memang menyukaimu.” Ujar Lizzy lagi, mendadak berubah menjadi pakar cinta. UEE mendadak tersipu saat mengingat bahwa pria yang pernah mengatakan itu adalah Joo Won.

“Apa dia mantan kekasihmu? Your Hwang Tae Hee, diakah yang mengatakan itu?” tebak Lizzy dengan senyum jahil di wajahnya. 
“Bagaimana jika aku tak mau menjawabnya?” UEE mendadak ketus lalu kembali berbalik menghadap cermin dan meneruskan kegiatannya mengeringkan rambut.

“Baiklah. Tak boleh tahu juga tak apa. Tapi aku tak ingin kau memakai celana jeans di hari pernikahan kakak sepupuku. Tidak boleh! Aku akan memilihkan gaun yang pantas untukmu dan kau harus memakainya. TITIK.” Jawab Lizzy tak bisa dibantah. UEE hanya bisa tertawa melihat kelakuan dongsaengnya. Lizzy memang kadang aneh, jika dia menginginkan sesuatu maka tak seorang pun yang bisa membantahnya.

30 September 2014..
  “Disini tempatnya! Unnie, kau masuk dulu ya. Aku akan segera menyusul.” Ujar Lizzy setelah mengantarkan UEE ke restoran tempat Joo Won mengundangnya makan malam.




   “Disini? Apa kau tak salah? Kenapa sepi sekali? Jika memang di tempat ini ada pesta pernikahan harusnya terlihat ada keramaian kan? Kenapa aku tak melihat siapa-siapa disini, seperti misalnya EO, para pelayan yang mereka sewa, para tamu, pihak keluarga, bahkan tak ada sederetan mobil yang umumnya memenuhi area parkir jika ada sebuah acara penting?” UEE tampak mulai curiga.





   “Mungkin mereka belum tiba. Mungkin kita yang terlalu cepat. Sudahlah. Masuk saja ke dalam nanti akan ada seseorang yang menyambutmu. Aku akan mengambil tasmu sebentar lalu segera menyusulmu.” Bujuk Lizzy dengan gugup, takut kebohongannya terbongkar.

  “Tas?” UEE bertanya bingung, lalu Lizzy mengangkat kedua tangannya, seolah menunjukkan pada UEE kalau dia memang lupa membawa tasnya.
    “Aku meninggalkan tasku di mobil. Unnie, kau masuklah dulu dan tunggulah aku didalam.” Ujar Lizzy lagi.

   “Tidak! Aku akan menunggumu disini. Kita masuk bersama.” UEE mengusulkan tanpa curiga.
     “ANIO !! YOU GOING IN FIRST!” jawab Lizzy bersikeras sambil mendorong UEE masuk ke dalam.




   “YAAA!” UEE kebingungan dengan ulah Lizzy yang tidak biasa. Tapi karena di hadapannya sudah berdiri seorang pria berpakaian jas yang rapi, mau tidak mau UEE terpaksa mengikuti permainan Lizzy karena tidak mau mempermalukan dirinya sendiri.





     “Selamat malam, Nona UEE. Kami sudah menunggu Anda.” Ujar si pria sopan dan ramah.
     “MWO?” UEE tersentak. “Menungguku?” dia mengkoreksi ucapan pria itu, yang kemudian langsung mengangguk dan membungkuk hormat seraya mempersilakannya masuk.

     “Mari saya antarkan, Nona.” Ujar si pria itu yang ternyata adalah pelayan restoran ini. Pelayan itu berjalan mendahului UEE dan mengantarkannya ke sebuah ruangan dengan cahaya lampu remang-remang. 

      “Silakan Nona!” ujarnya sopan lalu mulai berjalan mundur, berdiri di belakang UEE dan membiarkan UEE mengamati ruangan itu dengan kagum. Ruangan itu sangat luas tapi tak ada siapapun disana. Semua kursi dan meja di singkirkan dan hanya tersisa 1 meja dan 2 buah kursi di tengah ruangan yang diterangi oleh cahaya lilin yang terlihat sangat romantis. UEE mengamati sekelilingnya dan dia menyadari jika penerangan yang remang-remang di ruangan ini memang hanya karena cahaya lilin yang tersebar di berbagai sudut ruangan itu.

“CANDLELIGHT DINNER.” Batin UEE. Ruangan ini di desain seromantis mungkin untuk sebuah Candlelight Dinner. Di atas satu-satunya meja yang ada ditengah ruangan itu, bukan hanya ada lilin tapi juga 3 tangkai mawar ungu yang diletakkan disana, membuat meja itu terlihat begitu romantis.

      “Lizzy pasti salah tempat.” Batin UEE dengan yakin tapi saat dia akan berbalik dan pergi, seorang pria menyapanya dengan lembut.
        “Terima kasih sudah memenuhi undanganku.” Ujar pria itu lembut.

      UEE tersentak, dia spontan membatu ditempatnya. Suara itu. Sudah lama sekali dia tidak mendengar suara itu. Suara yang dulu pernah mengatakan suka padanya. Tapi juga suara yang pernah mengatakan suka pada wanita lain. PENGKHIANAT. Itulah kesan UEE saat ini pada pria yang menyapanya.

“Kau tampak sangat cantik dan sempurna dengan gaun itu.” Puji pria itu lagi seraya perlahan mendekatinya.

“Aaahh..Aku lupa kalau kau adalah UEE AFTER SCHOOL yang memang terkenal memiliki tubuh yang sempurna, cantik, tinggi dan seksi. Tentu kau akan pantas memakai baju apa saja.” Imbuhnya lagi dengan melempar senyuman sejuta dollarnya.

UEE masih terdiam tak mengerti, kenapa pria itu bisa ada disini. Dia menoleh ke belakang, mencari si pelayan, tapi entah sejak kapan pelayan itu sudah tak ada lagi dibelakangnya.

“Maaf. Kurasa aku datang ke tempat yang salah.” Jawab UEE dengan dingin lalu segera berbalik dan berniat pergi tapi pria itu menahan tangannya. 
“TUNGGU! JANGAN PERGI! Bukankah kau datang untuk menemuiku?” cegah pria itu putus asa.

“MWO? MENEMUIMU? Apa aku tak salah dengar, Joo Won-ssi? Untuk apa aku menemuimu? Aku tak punya urusan lagi denganmu!” jawab UEE tegas dan dingin, lalu segera menarik tangannya yang sedetik tadi di pegang oleh pria itu.

“Kau bercanda denganku kan? Kau sendiri yang bersedia memenuhi undanganku dan berjanji akan datang. Sekarang kau sudah ada disini, aku mohon jangan pergi begitu saja.” Ujar Joo Won, masih berusaha mencegah.

“Aku tak pernah merasa menerima undanganmu, dan aku juga tak merasa kau sudah mengundangku.” Jawab UEE dengan jujur, tapi tentu saja Joo Won tak percaya. Segera, Joo Won mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sms yang dikirimkan UEE padanya.

     “Aku mengundangmu untuk makan malam denganku dan kau menerimanya. INI BUKTINYA! Aku masih menyimpan sms darimu.” Ujar Joo Won, menyerahkan ponselnya yang berisi sms UEE. UEE terbelalak kaget dan tidak merasa mengirim sms ini.

     “Ini bukan aku yang mengirimnya.” Bantah UEE yang memandang ponsel itu dengan terkejut.
       “Tapi itu nomormu kan?” cecar Joo Won.
       “Ya.. Tapi..” UEE terdiam bingung, lalu mendadak dia menyadari 1 hal.
    “LIZZY !! Dia yang membalas sms ini Dia yang ada dibelakang semua ini. Anak itu memang benar-benar iseng. Beraninya dia mengambil ponselku..” UEE terlihat sangat kesal karena dibohongi mentah-mentah oleh Lizzy. Tak ada pesta pernikahan sepupunya, yang ada dia sengaja memancing UEE kemari agar bertemu mantan kekasihnya.

    “Maafkan memberku. Lizzy memang gadis yang iseng. Ini hanya kesalahpahaman. Maaf sudah membuatmu menunggu. Aku pergi dulu!” jawab UEE lalu segera mengembalikan ponsel Joo Won dan berniat pergi, tapi lagi-lagi Joo Won berusaha mencegahnya.

    “Kau sudah datang kemari. Tidak bisakah kau tinggal sebentar saja?” pinta Joo Won memelas, hatinya sakit saat mengetahui bahwa Lizzy-lah yang sudah memberinya harapan kosong. UEE belum memaafkannya dan takkan pernah memaafkannya.

     “Aku akan mencari Lizzy. Aku akan memintanya menemanimu. Bukankah dia yang sudah menerima undanganmu?” jawab UEE, tetap dengan dingin.
    “TAPI AKU MENGINGINKANMU, KIM YOO JIN !!! Aku ingin kau yang menemaniku di Hari Ulang Tahunku. Hanya kau!” pinta Joo Won lagi, tetap mengiba, dan meminta UEE jangan pergi.

     “Oh ya? Kenapa harus aku? Panggil saja CHOI KANG HEE untuk menemanimu !! Atau Jin Seo Yeon, Moon Chae Won atau mungkin Kim Ah Joong. Aaahh, lawan mainmu Shim Eun Kyung juga sangat manis. Minta satu dari mereka untuk menemanimu di hari Ulang Tahunmu, mereka pasti tak keberatan.” Sindir UEE sakit hati, dia benci menyebutkan nama-nama itu karena itu mengingatkannya pada perselingkuhan Joo Won di masa lalu.

     “MIANHE !! MIANHAMNIDA !!” ujar Joo Won meminta maaf.
    “Untuk apa meminta maaf sekarang? Ucapan maafmu tidak ada gunanya lagi sekarang!” jawab UEE dengan tegas, matanya menatap Joo Won dengan sinar mata penuh luka terlihat jelas di dalamnya.

    “Sekian tahun ini aku sudah berusaha melupakanmu. Kenapa kau harus muncul lagi dalam hidupku? PERGILAH !! Aku tak ingin melihatmu lagi.” Lanjut UEE sakit hati.
    “Benarkah tak ada maaf untukku?” tanya Joo Won dengan sorot mata penuh luka.
    “KECUALI JIKA KAU MATI..” jawabnya dingin lalu segera berbalik dan pergi meninggalkan restoran mewah itu.

    Joo Won terpaku di tempatnya. Rasanya sakit sekali. Beginikah rasanya dicampakkan? Serasa ada sebuah pedang yang ditikamkan ke dadanya. Takkan ada Maaf untuknya. Jika tahu seperti ini rasa sakitnya, harusnya dulu dia tidak bermain api dengan Choi Kang Hee. Niat awalnya memang untuk membuat UEE cemburu demi untuk mengetahui seberapa dalam cinta gadis itu padanya, tapi dia tak menyangka jika tindakannya yang terlalu Over Acting pada Choi Kang Hee benar-benar membuatnya telah kehilangan UEE selamanya, kehilangan cinta dalam hidupnya, yang baru dia sadari setelah UEE meninggalkannya. Andai waktu bisa terulang kembali, tapi sayangnya waktu yang sudah berlalu tak mungkin bisa terulang lagi.

        JEDARRRR...
    Mendadak ada hujan badai diluar sana. Entah kenapa cuaca yang tadinya cerah mendadak turun hujan yang sangat deras.

    “Sepertinya langit ikut menangis bersamaku.” Batinnya dalam hati, seraya memandang langit yang mulai menangis. Mendadak Joo Won menyadari sesuatu, UEE tidak memakai mantel atau apapun untuk menutupi tubuhnya. Dan gaunnya terlalu seksi dan terbuka untuk dikenakan saat turun hujan deras begini.

    “Dia pasti kedinginan di luar sana. UEE-ah, apa kau masih di sekitar tempat ini?” Joo Won segera meraih mantelnya dan bergegas pergi menyusul gadis itu, setelah sebelumnya dia meminjam payung pada pihak restoran.

    “UEE-ah, kau dimana?” panggil Joo Won kencang, berusaha mengalahkan suara deras hujan. Dia mencari dan terus mencari hingga akhirnya dia melihat di ujung jalan, seorang gadis terduduk di depan sebuah toko yang sudah tutup seraya membekap tubuhnya sendiri karena kedinginan. Tubuhnya basah kuyup karena siraman air hujan, rambutnya pun terlihat basah dan bibirnya memutih karena kedinginan.

     Joo Won mendekati gadis itu, dia yakin jika gadis itu adalah UEE mengingat warna dan model gaunnya yang sama. Perlahan dia mendekatinya.
   “UEE-ah.. Kwenchana?” tanyanya pelan. Gadis itu mengangkat kepalanya pelan saat mendengar seseorang memanggilnya.

   “Pakai ini! Kau pasti kedinginan. Ayo kita pulang!” ujar Joo Won, membungkuk menyampirkan mantelnya di tubuh basah UEE yang dingin, tapi diluar dugaan gadis itu menampiknya.

     “Aku tak butuh mantelmu! PERGI !! Tinggalkan aku sendiri!” ujar UEE masih marah. Lalu segera berdiri dan berjalan menerobos hujan.

    “Kenapa kau sangat keras kepala? Hujan turun sangat deras. Kau bisa sakit.” Ujar Joo Won berteriak kencang, karena suaranya teredam suara hujan deras yang mengguyur di sekitar mereka.

   “Untuk apa kau peduli? Saat kau selingkuh dengan Choi Kang Hee, apa pernah kau mempedulikan perasaanku?” tanya UEE sinis, tetap berdiri di tengah hujan seraya memeluk tubuhnya sendiri.

     “Tentu saja aku peduli karena AKU MASIH MENYUKAIMU. AKU MENYUKAIMU, KIM YOO JIN !!” teriak Joo Won lagi. UEE tersentak. Pengakuan cinta di tengah hujan. Sama seperti di film-film romantis Korea.

    “Apa kau sedang berlatih drama? Aktingmu semakin hebat, Joo Won-ssi. Tak salah jika kau mendapat penghargaan Aktor Terbaik.” Sindir UEE tak percaya.

    “Jadi kau pikir aku sedang berakting?” tanya Joo Won tak percaya. Hatinya kembali sakit saat menyadari bahwa pengakuan cintanya yang tulus hanya dianggap akting oleh wanita yang dicintainya.

   “Aku tidak sedang berakting. Bagaimana caranya agar kau percaya padaku? Aku benar-benar menyukaimu, UEE. Dulu, sekarang dan selamanya! Aku tahu aku salah karena mendekati wanita lain saat kita masih pacaran. Aku hanya ingin membuatmu cemburu untuk mengetahui seberapa dalam cintamu padaku. Tapi aku tak menyangka, hal itu akan menjadi bumerang bagi hubungan kita. MAAFKAN AKU !! GIVE ME ONE MORE CHANCE!!” pinta Joo Won memelas. Tapi UEE tetaplah UEE, semua orang sudah tahu jika UEE yang cantik dan seksi adalah wanita yang dingin. Dia tak mudah percaya pada ucapan cinta seorang pria, mengingat dia pernah dikhianati, hal itu sangat wajar.

    “Tidak ada yang bisa kau lakukan. Semuanya sudah berakhir! Tinggalkan aku sendiri dan jangan pernah muncul di hadapanku lagi!” jawab UEE  tegas dan dingin, walau suaranya terdengar gemetar karena rasa dingin yang merayapi tubuhnya.

     “Benarkah hatimu sedingin itu?” Joo Won mencoba mengerti.
    “BENAR !! KECUALI JIKA KAU MATI, baru aku akan memaafkanmu.” Jawabnya dingin lalu berbalik dan pergi. Dan seolah menggenapi kalimat yang diucapkan UEE, Joo Won melihat sebuah mobil yang bergerak dengan cepat kearah gadis itu saat dia ingin menyeberang.

   “UEE-ah, AWAS !!” ujar Joo Won memperingatkan seraya berlari kearah UEE dan mendorong gadis itu ke tepi jalan. Dan BRAKKK..mobil itu pun akhirnya menabrak Joo Won dan membuatnya terkapar di tengah jalan bersimbah darah. Hujan yang turun dengan deras membuat darah yang keluar dari luka di tubuhnya membanjiri jalan. UEE menatap kejadian itu dengan shock dan airmata mengalir spontan dari matanya. Joo Won menyelamatkan nyawanya dan kini pria itu tergeletak bersimbah darah, sementara mobil yang menabraknya kabur begitu saja.

     “OPPAAAA !!!” teriak UEE keras seraya berlari mendekati tubuh Joo Won yang terkapar bersimbah darah. Gadis itu mengangkat kepala Joo Won dan meletakkannya di pangkuannya seraya menangis keras.

    “Uljima..Kwenchana ( Jangan menangis..Aku baik-baik saja)” ujar Joo Won sambil tersenyum lemah.
   “Oppa, Mianhe..Karena menyelamatkan aku, kau...” UEE tak sempat meneruskan kalimatnya karena Joo Won memotongnya.

    “Yang penting kau selamat. Kau tak luka kan? Apa sekarang aku sudah dimaafkan?” ujarnya lemah, selemah bisikan angin malam. UEE menggeleng kuat sambil menangis.
      “Aku baik-baik saja. Tapi kenapa kau begitu bodoh?” tanya UEE sedih.

    “Pria kadang jadi bodoh karena cinta. Aku tidak ingin melihat gadis yang kucintai terluka.” Jawabnya, semakin lemah.

     “Oppa..jangan bicara lagi. Aku akan memanggil ambulance untuk menolongmu. Tunggu sebentar!” ujar UEE, ingin berdiri dan menuju telepon umum yang berada tak jauh dari mereka, tapi Joo Won melarangnya.

     “If I die tonight, I’d go with no regrets. If it’s in your arms, I know that I was blessed. And if your eyes are the last thing that I see, then I know the beauty heaven holds for me. But if I make it through. If I live to see the day. If I’m with you. I’ll know just what to say. The truth be told, Girl you take my breath away, every minute, every hour, every day.” Ujarnya lagi seraya menyentuh lembut pipi UEE.

( Westlife – Moments )

      “Dont say something like that. You will be safe.” Ujar UEE sambil terus menangis.
      “I Love You Kim Yoo Jin and I really do. Please forgive me!” kalimat terakhir Joo Won sesaat sebelum dia menutup matanya.

    “I already forgive you. Wake up, Oppa !! Wake up !! NOOOOOO !!!” UEE menangis perih saat perlahan mata Joo Won terpejam dan tangannya yang tadi membelai lembut wajahnya mulai terkulai lemah.

   “KECUALI JIKA KAU MATI, baru aku akan memaafkanmu.” Kenang UEE pada ucapannya sendiri dan dia semakin histeris mengingatnya.

   “NO !! I’M JUST KIDDING !! DONT DEAD !! DONT LEAVE ME !! I’M SORRY !! AKU MEMAAFKANMU. AKU MEMAAFKANMU. AKU JUGA MENYUKAIMU, JOO WON OPPA !! BANGUNLAH !!” teriak UEE histeris. Suara tangisnya berlomba dengan derasnya hujan yang turun  dari langit.

20 September 2015, 1 Tahun kemudian..
     “UEE-ssi, terima kasih sudah datang menjenguk lagi.” Ujar Manajer Joo Won sungkan.
     “Sudah hampir setahun berlalu tapi dia belum sadar juga. Kecelakaan itu sungguh sangat mengerikan. Sepertinya tahun 2014 adalah tahun yang menyedihkan bagi industri hiburan Korea. Setelah kecelakaan tragis yang merenggut nyawa 2 personil Ladies Code, kini Joo Won juga mengalami hal yang sama. Dia koma selama hampir setahun lamanya. Pihak keluarga bahkan sudah mulai putus asa dan meminta Dokter untuk mencabut semua alat bantu pengobatannya.” Ujar Sang Manajer, membuat UEE tersentak kaget.

    “Mencabut? Apa itu berarti mereka mulai menyerah dan membiarkan Joo Won Oppa mati begitu saja? ANDWE !!” teriak UEE spontan, tanpa sadar dia mulai meneteskan airmata.

     “UEE-ssi, kau tidak apa-apa?” tanya Manajer Joo Won bingung dengan reaksi berlebihan UEE. Ada gosip yang mengatakan bahwa UEE dan Joo Won memiliki hubungan yang special. Sebuah restoran yang berada tak jauh dari lokasi kejadian kecelakaan memberikan kesaksian bahwa pada hari yang sama, sebelum kecelakaan itu terjadi, Joo Won sudah membocking restoran itu untuk merayakan makan malam Ulang Tahunnya bersama kekasihnya, yaitu UEE AFTER SCHOOL. Tapi karena tiba-tiba saja mereka bertengkar, sepasang kekasih itu tak jadi menikmati makan malam yang sudah disiapkan sang pria dan entah bagaimana ceritanya justru berakhir dengan kecelakaan naas itu.

     Fakta bahwa UEE-lah yang ada disamping Joo Won saat kecelakaan itu terjadi dan bagaimana gadis itu menangis histeris memohon Dokter menyelamatkan Joo Won, memang seolah membuktikan semuanya. UEE juga satu-satunya artis wanita yang rutin menjenguk Joo Won selama setahun terakhir Joo Won terbaring koma. Para artis yang pernah menjadi lawan main Joo Won juga datang menjenguknya, tapi mereka hanya sekali saja muncul di sana. Selebihnya hanya teman-teman 1 agensi dan UEE adalah satu-satunya artis wanita yang rutin menampakkan wajahnya di Rumah Sakit dan terang-terangan menjenguknya. Kemunculan UEE selama setahun terakhir di sisi Joo Won memang seolah menjawab dan membenarkan semua gosip yang mengatakan bahwa mereka punya hubungan dan UEE pun tampak tak peduli dengan semua itu.

   “Ini semua salahku! Dia hanya ingin melindungiku. Mobil itu sebenarnya ingin menabrakku.” Ujar UEE di tengah isakan tangisnya.

      “MWO? Benarkah seperti itu kejadian sebenarnya? Joo Won kami ingin melindungimu? Apa benar jika kalian memiliki hubungan istimewa seperti yang di katakan semua orang? Kalian sepasang kekasih?” tanya Manajernya tak percaya.

      UEE mengangguk mantap sebelum berkata “Kami saling mencintai.” Dengan diiringi tangisan sedih. 
“Tolong selamatkan dia! Jangan cabut alat pengobatan itu. Masih ada harapan kan? Jangan biarkan mereka mengambil Oppa-ku. Aku mohon!” pinta UEE sambil menangis. Manajernya hanya menggeleng pasrah. 

     “Aku tak punya hak untuk itu. Keluarganya lah yang memutuskan semua itu. Kudengar jika dia belum sadar juga hingga malam ini, besok, mereka akan meminta dokter mencabut semua alat pengobatan itu. Malam ini adalah malam terakhir.” Jawab sang Manajer, membuat lutut UEE menjadi lemas seketika.

      “KECUALI JIKA KAU MATI, baru aku akan memaafkanmu.” Kembali, kalimat kejam yang diucapkannya malam itu kembali terngiang ditelinganya sendiri. UEE semakin menangis histeris. Dia spontan berlari ke kamar Joo Won dirawat dan duduk disampingnya seraya menggenggam tangannya erat.

    “Kau tak boleh mati, Oppa! Kau dengar itu! Aku sudah memaafkanmu. Aku juga mencintaimu. Kau tak boleh meninggalkan aku seperti ini. Bangunlah! Sadarlah! Kau masih belum menebus kesalahanmu padaku! Aku belum memberikan hukumanku. Aku menghukummu untuk selamanya disisiku, tidak pernah lagi meninggalkan aku. Jadi bangunlah dan terima hukumanmu!” UEE berkata tegas dan dalam, walau suaranya gemetar karena airmata yang membasahi pipinya.

     “SARANGHAE !! SARANGHAEYO, OPPA !! IREONA.. PALLI IREONA !!” teriaknya lagi, tetap dengan airmata mengalir deras di wajahnya yang cantik.

    Orang tua Joo Won dan Manajernya yang kebetulan akan masuk ke dalam kamar tersentuh mendengar perkataan UEE dan memutuskan untuk membiarkannya sendirian disana. Mereka berbalik arah dan tak jadi masuk kedalam kamar.

      “Joo Won Oppa, sebenarnya apa yang kau lihat dalam mimpimu ?? Kenapa kau tidur lama sekali ?? Apa kau tahu kalau kau sudah tidur selama hampir setahun lamanya? Saat kau tidur bintang dilangit sudah banyak yang berubah, mereka pasti berpindah kedalam mimpimu kan ?? Melihat bintang sendirian apa sangat menyenangkan ?? Oppa, aku sangat kesepian.” bisik UEE lirih seraya menggenggam tangan Joo Won erat sambil menangis.

      Hari sudah semakin gelap. UEE makin putus asa, jika malam ini Joo Won tak juga sadar, besok pagi mereka akan segera mencabut alat bantu pengobatannya dan pria itu akan pergi untuk selamanya. Harus ada cara. Tapi apa? UEE hanya bisa mengharapkan keajaiban datang.

Saat dia menangis sendirian, dia melihat seberkas cahaya kecil dijendela. UEE yang penasaran melangkah kearah jendela untuk mencari tahu apa yang dilihatnya.
        “KUNANG-KUNANG??” ujar UEE dalam hati. 

       Lalu dia teringat ucapan kakeknya saat kecil tentang legenda kunang-kunang di Musim Gugur. “Kunang-kunang adalah binatang yang sangat memegang teguh cintanya, dia akan menggunakan nyawanya untuk bersinar terus melewati MUsim Panas sampai dia menemukan pasangan hidupnya. Menghadapi lingkungan dan cuaca yang tidak cocok, kunang-kunang di musim panas akan berubah menjadi kunang-kunang di musim gugur hingga dia menemukan pasangan hidupnya. Asal kau bisa menemukan kunang-kunang di musim gugur, semua impianmu pasti akan menjadi kenyataan.“ kenangnya pada ucapan kakeknya waktu itu. Dulu UEE menganggap itu semua hanya dongeng sebelum tidur, tapi sekarang, dia bahkan ingin berpegang pada dongeng itu untuk mencari secercah harapan.

“Kunang-kunang di musim gugur.. Asal bisa menemukan 1 kunang-kunang dimusim gugur maka impian pasti akan jadi kenyataan.“ batin UEE, merasa ada harapan. 
“Aku akan mencari dan menemukan kunang-kunang di musim gugur itu agar keinginanku untuk melihatmu sembuh bisa terkabul.“ ujar UEE lirih sambil mencium kening Joo Won.

Hutan kecil dibelakang RS..
      UEE berjalan sendirian dalam gelap mencari kunang-kunang. Tapi tidak seekorpun kunang-kunang yang ditemuinya.

       “Harus kutemukan.. Jika aku bisa menemukan 1 saja kunang-kunang di musim gugur, maka impianku agar Joo Won Oppa sadar kembali akan terkabul.” batin UEE dengan tekad kuat. Dia terus mencari dan mencari hingga tanpa sadar terus berjalan masuk kedalam hutan.

Setelah berjam-jam mencari, akhirnya UEE melihat sebuah cahaya kecil yang sedang terbang. “KUNANG-KUNANG!” serunya senang seraya melompat-lompat dengan kaki telanjang dan berusaha menangkap cahaya kecil itu.

     “UEE-ssi, apa yang kau lakukan disana?” tanya seorang pria muda padanya. UEE menoleh spontan dan melihat Jung Il Woo, lawan mainnya dalam Golden Rainbow ada disana.
     “Oppa, baguslah.. Bisa kau bantu aku menangkap kunang-kunang itu??” tanya UEE sambil tersenyum senang.
     “Menangkap apa ??” ulang Jung Il Woo bingung.

    “Kunang-kunang. Saat kecil kakekku pernah berkata kunang-kunang bisa mengabulkan keinginan. Asal bisa menemukan 1 kunang-kunang dimusim gugur maka semua impianmu pasti akan menjadi kenyataan. Aku ingin Joo Won sadar, itu sebabnya aku harus menangkap 1 kunang-kunang.” jelas UEE penuh semangat sambil terus melompat-lompat.

        “Ini gila !!” seru Il Woo.
       “kalau kau tidak mau membantuku, aku akan melakukannya sendiri.“ jawab UEE keras kepala. 
         “UEE-ssi, itu hanya dongeng sebelum tidur.“ ujar Il Woo frustasi.
“Aku tidak punya pilihan. Joo Won sedang berjuang melawan maut, aku tidak mau hanya diam menunggu saja.“ seru UEE dengan mata berkaca-kaca. Lalu dengan keras kepala, dia kembali mencoba menangkap kunang-kunang. 

Akhirnya dengan sangat terpaksa Il Woo pun membantunya. Setelah beberapa jam akhirnya Il Woo berhasil menangkap kunang-kunang dan menyimpannya kedalam toples kaca lalu memberikannya pada UEE.

    “Gomawo oppa..Dengan begini keinginanku agar Joo Won sadar kembali akan terkabul.” ujar UEE riang, lalu dengan cepat berjalan kembali ke RS.

    UEE kembali ke RS dengan hati gembira tapi begitu terkejutnya dia saat tau bahwa kondisi Joo Won semakin buruk sehingga harus dilarikan ke Ruang Gawat darurat.
      “Apa yang terjadi ??” tanyanya pada Manajer Joo Won.
     “Aku tidak tahu pasti, saat aku datang aku lihat mereka sudah membawanya ke ruang operasi.“ jawabnya cemas.
     “Joo Won Oppa.. Dia tidak boleh mati. Tidak !!. Aku belum sempat mengatakan aku mencintainya.“ ujar UEE sambil menangis.

      “Jika sesuatu terjadi padanya aku juga tidak ingin hidup lagi. Dia seperti itu demi melindungiku. Akulah yang seharusnya ada didalam sana, bukan dia! INI SALAHKU !! Ambil saja nyawaku! Jika dia tak sadar lagi, aku juga ingin pergi bersamanya.” lanjutnya dengan airmata berlinang di pipi.

“Unnie, tidak akan terjadi apa-apa. Kau dengar aku ?? Jangan bicara seperti itu! Kami mengerti perasaanmu.” ujar Nana seraya memeluk pundak UEE menenangkannya.

Setelah beberapa saat akhirnya pintu ruang operasi terbuka, seorang dokter melangkah keluar dengan wajah sedih dan berkata dengan menyesal.
“Maaf.. kami sudah berusaha.“ ujarnya lirih. 
“TIDAK !!!! INI TIDAK BENAR !!! KAU BOHONG KAN??” teriak UEE histeris, membuat Nana dan Lizzy harus berusaha keras menenangkannya. 
“Unnie, tenanglah !!” ujar mereka menenangkan.




“Dia sudah lelah. Joo Won Oppa sudah lelah berjuang. Tidak ada lagi yang bisa kulakukan, mungkin inilah yang terbaik. Moon Joo Won, kau tunggulah aku !!! Awalnya aku percaya kau pasti bisa seperti kunang-kunang dimusim gugur, akan bertahan terus. Aku masih menunggumu bersinar, menunggumu mengatakan kau mencintaiku. Aku percaya kau pasti akan bertahan. Tapi ternyata aku salah.“ ujar UEE dengan airmata mengalir dipipi tapi tidak terdengar suara tangis.

Sesaat kemudian, para dokter itu membawa tubuh Joo Won kembali kekamarnya agar pihak keluarga bisa melihatnya untuk yang terakhir kali. Semua orang berkumpul dan menangis..

“Joo Won-ah, kenapa nasibmu malang sekali??“ ujar Uhm Tae Woong sambil terisak. 
"Lihat, Joo Won Oppa.. Aku bawa kunang-kunang untukmu. Apa kau tidak mau melihatnya?? Kau jahat sekali.. AKu berusaha menemukan kunang-kunang ini hingga masuk kedalam hutan, tapi kau malah enak-enak tidur disini. Apa yang kau lihat dalam mimpimu ?? Apa kau melihat kunang-kunang ?? Atau bintang ??”’ ujar UEE lirih sambil menggenggam erat tangan Joo Won dan menangis.

    “Mianhe.. Mianhe..Joo Won Oppa, Mianhe..” tangis UEE menyesal.
    “Asalkan dia bisa hidup lagi, asalkan aku diberi kesempatan sekali lagi, aku akan lakukan apapun yang kau mau. Karena ini salahku. Karena melindungiku kau jadi seperti ini. Sekali lagi aku minta maaf. Jeongmal Mianhe.. Jika kau bisa hidup kembali, aku akan lakukan apapun permintaanmu. Aku memaafkanmu. Dan aku mencintaimu. Sangat mencintaimu, Joo Won Oppa. SARANGHAE !!“ ujar UEE mantap dengan airmata masih berlinang. Namun sesaat kemudian, terjadi keajaiban disana.

    “Lihat itu, Unnie !!!” seru Lizzy tiba-tiba seraya menunjuk alat pendeteksi detak jantung yang tiba-tiba kembali bergerak. 

30 September 2015, Joo Won Birthday...
     “Aaaa..” Joo Won membuka mulutnya lebar-lebar, meminta UEE menyuapinya tapi gadis itu hanya cemberut melihatnya.
        “Apa yang kau lakukan? Cepat suapi aku!” goda Joo Won nakal.
       “Kau kan sudah sembuh total. Kenapa tidak makan sendiri saja? Manja sekali!” jawab UEE kesal melihat Joo Won mendadak menjadi manja padanya.
   “Aku ingin kau menyuapiku. Bukankah kau bilang kau akan melakukan apapun permintaanku?” goda Joo Won, mengingatkan UEE pada janjinya.




   “Kau memang menyebalkan!” jawab UEE seraya memasukkan sesendok penuh nasi kedalam mulut pria itu dengan kasar, membuatnya hampir tersedak karena nasinya terlalu banyak.




    “YAAA!! Uhuk..Uhuk..” Joo Won benar-benar tersedak tapi UEE justru tertawa, lucu melihatnya. Melihat kekasihnya malah menertawainya, Joo Won spontan menarik tangan UEE dan memeluknya erat.





    “Aku rindu mendengar suara tawamu.” Bisiknya di telinga UEE, spontan membuatnya berhenti tertawa dan wajahnya memerah malu. Mereka berpelukan selama beberapa saat sebelum akhirnya Joo Won menjauhkan kedua tubuh mereka lalu memandang UEE dengan tatapan mesra.

    “May I Kiss you?” ujarnya meminta ijin. UEE terdiam tak menjawab tapi dia menutup matanya perlahan, Joo Won tersenyum menyadari jika itu cara UEE memberinya ijin. Tanpa ragu lagi dia mendekatkan wajahnya pada wajah gadis itu lalu mereka berdua berciuman mesra untuk yang pertama kalinya setelah putusnya hubungan mereka tahun 2013 lalu.




     Hati Joo Won bersorak. Hampir kehilangan nyawa pun tak apa asalkan UEE bisa kembali ke sisinya. “Ijinkan aku kembali ke sisimu. Kim Yoo Jin, I really love you.” Bisik Joo Won mesra setelah ciuman mereka berhenti.

     UEE tetap terdiam. “Aku sudah menebus kesalahanku dengan nyawaku dan kau pun sudah memaafkan aku. Aku sudah berubah, aku bukan Joo Won yang dulu, yang mudah terpesona pada lawan mainku. Berilah aku 1 kesempatan! Ijinkan aku kembali ke sisimu.” Pintanya lagi, menatap tajam mata UEE.

     “Sudahlah. Terima saja UEE-ssi. Bukankah kau juga mencintainya? Jika tidak, kau tidak mungkin menangis terus di sisinya selama hampir setahun lamanya saat dia sedang koma, benarkan?” goda Manajer Joo Won saat tiba-tiba masuk ke dalam kamar.

      “Hyung, kau mengganggu saja.” Omel Joo Won kesal.
   “Arasseo..arasseo. Aku sudah mengganggu waktu pacaran kalian. Aku kesini ingin memberitahumu kalau sore ini kau sudah boleh keluar. Hari ini hari ulang tahunmu kan? Kami sudah menyiapkan sebuah pesta untuk merayakan hari ulang tahunmu sekaligus merayakan kesembuhanmu.” Ujar Manajernya memberi informasi.

      “Apa hari ini ulang tahunku?” tanyanya lupa, memasang wajah lucu.
   “Aigoo..Sepertinya kau sudah terlalu lama tidur hingga tidak ingat ulang tahunmu sendiri.” Canda Manajernya.

    “Aku pergi dulu. Orang tuamu akan menjemputmu sore nanti. Dan jangan lupa kalau malam ini ada pesta untukmu. UEE-ssi, kau juga diundang. Datanglah ya. Aku yakin bintang utama kita pasti senang kau hadir pada hari ulang tahunnya.” Ujar Manajer Joo Won seraya melirik Joo Won yang terlihat malu-malu seperti anak remaja yang jatuh cinta.

     “Nde. Gomawo..” jawab UEE singkat, wajahnya masih memerah karena malu. Setelah pria itu pergi, Joo Won kembali meraih tangannya dan kembali bertanya.
      “Aku serius. Aku ingin kembali padamu, bisakah kau menerimaku sekali lagi?” pinta Joo Won tak menyerah.
      “Aku..” belum sempat UEE menjawab, Joo Won sudah memotong kalimatnya.

    “Kau masih ingat restoran tempat setahun yang lalu aku pernah mengundangmu? Kutunggu kau disana malam ini pukul 7. Jika kau menerimaku, aku ingin kau datang. Jika kau memutuskan untuk menolakku, kau tak perlu datang. Kali ini aku mengundangmu langsung, tanpa perantara Lizzy. Jawablah perasaanku disana.” Ujar Joo Won tiba-tiba.

     “Tapi malam ini bukankah ada pesta..” kalimat UEE kembali terpotong.
     “Aku tak peduli pada pesta itu, aku hanya peduli pada perasaanmu padaku.” Jawab Joo Won serius. 
     UEE mengangguk pelan. “Akan kupikirkan dulu.” Jawabnya lirih.

30 September 2015, At Night..
    Joo Won menunggu dengan gelisah direstoran ini seraya terus melihat kearah jam dinding yang terus berputar.
     “Dia tidak datang. Dia sudah menolakku. Lalu apa artinya semua kata-katanya malam itu? Apa hanya karena dia merasa bersalah padaku dan ingin aku kembali hidup? Jika tetap seperti ini, lebih baik saat itu aku mati saja.” Batinnya miris, saat melihat pukul 7 sudah lewat. Setengah jam dia menunggu tapi tak nampak tanda-tanda UEE muncul disana.

     Joo Won baru saja akan beranjak pergi saat tiba-tiba pintu terbuka dan seorang gadis cantik muncul disana dengan tersengal-sengal.





    “MAAFKAN AKU..Jam di kamarku terlambat 30 menit.” Ujarnya dengan napasnya yang naik turun karena berlari. Joo Won tersenyum senang saat tahu UEE ternyata memenuhi undangannya kali ini. Spontan dia berlari kearah gadis itu dan menciumnya penuh gairah.

     UEE terkejut pada awalnya tapi dia membiarkan Joo Won menciumnya. Dia pun mulai melingkarkan kedua lengannya di leher Joo Won dan mereka berdua terlibat ciuman panas selama beberapa saat.






      “AKU MENCINTAIMU. KIM YOO JIN, AKU MENCINTAIMU. MENIKAHLAH DENGANKU !! Itulah yang ingin kukatakan malam itu tapi kau telah lebih dulu menolakku dan meninggalkan aku. Jangan pergi! Jangan tinggalkan aku lagi!” pinta Joo Won dengan napas tersengal-sengal setelah ciuman panas mereka.

     “Aku yang seharusnya berkata seperti itu. Kaulah yang selalu lebih dulu meninggalkan aku. Aku bahkan belum memberimu hukuman karena telah meninggalkan aku demi Choi Kang Hee. Aku kesini karena ingin menghukummu.” Jawab UEE, berpura-pura kesal. Joo Won tersentak, “hukuman? Tidak. Jangan lagi.” Batinnya menjerit pasrah.

      “Asal itu bukan memintaku melupakanmu, aku akan terima apapun hukumanmu. Apapun itu, aku..” kali ini giliran UEE yang memotong kalimatnya.

      “Aku menghukummu untuk selamanya disisiku. Seumur hidup tidak pernah meninggalkan aku dan apapun yang terjadi kau harus selamanya mencintaiku. Siap menerima hukumanmu?” tantang UEE dengan tersenyum nakal. Joo Won tertawa lega. Mendengar hukuman UEE sepertinya gadis itu sudah menerima lamarannya.

     “Aku terima hukuman itu dengan senang hati. Kapan aku bisa mulai menjalaninya? Bisakah mulai hari ini?” Joo Won balik menantang. Lalu mengeluarkan sebuah kotak kecil dan berlutut di hadapan kekasihnya.

     “KIM YOO JIN, WILL YOU MARRY ME?” tanyanya seraya membuka kotaknya. Sebuah cincin berlian berbentuk hati dan bertahtakan batu permata ungu Emerald terlihat disana.

    “Permata ungu Emerald melambangkan cinta pada pandangan pertama dan juga keabadian, cincin ini melambangkan cintaku padamu yang akan abadi selamanya. Maukah kau menerimanya? Cincin ini beserta pria yang memberikannya?” tanyanya lagi dengan mata berbinar penuh harap. UEE spontan menangis pelan karena terharu.





       “Uljima !! Just answer my proposal. Yes or No!” tanyanya lagi, tak sabar.
    “Jangan menjawab dengan “Yes, lets go!” ya. Karena yang berlutut di hadapanmu sekarang bukan Hwang Tae Hee tapi Joo Won. Aku melamarmu bukan sebagai Hwang Tae Hee tapi Joo Won.” Candanya yang sukses membuat UEE tertawa lagi.

      “YES, I WILL !! Bagaimana bisa aku menolak cincin yang begitu indah?” canda UEE lagi.
    “Jadi karena cincinnya?” Joo Won berpura-pura marah tapi kemudian ikut tertawa karena tahu UEE hanya menggodanya.

      “Cepat berikan cincin itu padaku lalu kita makan. Aku lapar sekali!” jawab UEE Sambil tersenyum hangat. Joo Won segera mengambil cincin itu dan menyematkannya di jari lentik UEE.

       “Wah, cantik sekali!” pujinya kagum dengan wajah berseri-seri saat mereka sudah ada dimeja makan. 
       “Jangan buat aku cemburu pada cincinnya. Kau akan menikah denganku, bukan dengan cincin itu, tak bisakah kau hanya memandangku?” Joo Won mendadak cemburu pada cincinnya, tapi UEE hanya tertawa.

        “Oh ya, mana hadiahku?” tanya Joo Won lagi.
        "Aku tidak bisa membawanya!” jawab UEE iseng. 
        “MWO?” Joo Won mendelik kesal.
        “Hari ini ulang tahunku masak tak ada hadiah?” Joo Won pura-pura kesal.
        “Sudah kuberikan.” Jawab UEE singkat.
        “Mana?” Joo Won mengulurkan tangannya meminta hadiah.
        “Hadiahku adalah cintaku yang sudah kuberikan untukmu.” Jawab UEE Malu-malu. Joo Won tersentuh mendengarnya. Dia tak mengira UEE akan berkata seperti itu.
        “Gomawo..” ujar Joo Won mendadak menjadi malu juga.
        “Untuk apa?” tanya UEE canggung.
        “For Marrying me.” Jawabnya lagi.
    “Katakan itu saat pernikahan kita.Sekarang, kita bersulang untuk Ulang Tahunmu. Saengilchukkae Hamnida, Oppa.” Jawab UEE dengan wajah memerah, dan mereka pun tertawa bersama.




   Hari itu adalah hari ulang tahun terindah dalam hidup Joo Won. UEE sudah memaafkannya, dan memberikan cintanya sebagai hadiah ulang tahun untuknya. Sungguh romantis.Mereka makan malam, berdansa, berpelukan, berciuman dan bermesraan sepanjang malam. Benar-benar bagaikan mimpi.

“Aku takkan pernah melupakan hari ini. Aku mencintaimu, Kim Yoo Jin.” Ujar Joo Won sekali lagi sesaat mereka kembali berciuman.

  1 bulan kemudian..
      



Malam itu adalah malam pertama setelah pernikahan mereka yang melelahkan sepanjang siang. Benar. Moon Joo Won dan UEE After School akhirnya melangsungkan hari pernikahan 1 bulan kemudian. Begitu resepsi selesai, Joo Won yang tidak sabar segera membawa istrinya bulan madu untuk menikmati malam pertama mereka.

         “Thank you for marrying me.” Ujarnya mesra saat mereka sudah ada ditempat tidur. 
       “Aku juga. Tidak. Aku yang lebih berterima kasih karena kau tak pernah menyerah terhadapku. Saranghaeyo Oppa.” jawab UEE tersentuh.

“Nado Saranghae, KIM YOO JIN.” jawab Joo Won sambil tersenyum lembut dan mulai mencium bibir istrinya. Ciuman yang awalnya lembut berubah menjadi penuh gairah dan entah sejak kapan dan tidak tau bagaimana caranya, gaun pengantin UEE sudah terlepas saat ciuman Joo Won mulai bergerak turun ke dadanya.

         “Oppa..” desah UEE saat ciuman Joo Won benar-benar mengenai payudaranya.
         “Apa kau takut??” tanya Joo Won lembut, mengetahui ini saat pertama bagi mereka.
         “Sedikit.” jawab UEE malu.

       “Jangan takut. Percayalah padaku. Aku tidak akan menyakitimu, Yoo Jin-ah.” Janji Joo Won dan seperti Joo Won yang selalu menepati janji, malam ini pun dia tidak melanggarnya. Joo Won hanya memberikan kenikmatan dan bukan rasa sakit pada istrinya, dia berhasil membawa UEE terbang ke awan melalui setiap ciuman, sentuhan dan belaiannya.

      “Joo Won oppa..Terima kasih.” ujar UEE hangat setelah sesi percintaan panas mereka.
    “Untuk apa?? akulah yang seharusnya berterima kasih.Karena kau mau memaafkanku, mau menerima segala kekuranganku dan mau kembali mencintaiku. Sejak kau hadir dalam hidupku, aku tak pernah merasa kesepian lagi. Kau yang selalu menghangatkan hatiku yang dingin.” jawab Joo Won seraya membelai pundak istrinya lembut saat UEE berbaring di dadanya.

   “Terima kasih karena kau telah mencintaiku sedalam itu, terima kasih karena kau kembali padaku dan tidak meninggalkan aku. Aku takut sekali jika kau tak pernah bangun lagi selamanya. Aku takut membayangkan aku takkan pernah melihatmu lagi. Tapi kau kembali. Kau kembali padaku.” ujar UEE tulus. Joo Won tersenyum hangat.

     “Terima kasih sudah mengizinkan aku kembali padamu. Nanti tidak hanya ada kita, tapi juga akan ada anak-anak kita yang akan meramaikan keluarga ini. Kau ingin 3 anak kan?? Aku bersedia memberikan sebanyak yang kau inginkan.” goda Joo Won sambil tersenyum nakal sambil memutar tubuh istrinya dan menindihnya seraya menciuminya dengan ganas.

     “KIM YOO JIN, SARANGHAE !!! JEONGMAL SARANGHAE !!” ujar Joo Won sambil menatap istrinya penuh nafsu.
  “Nado saranghae, Oppa.” jawab UEE dengan desahan saat Joo Won sekali lagi menyerangnya.

TAMAT.