Author : LIANA HWIE
Starring :
Joo Won as
Lucifer (The Fallen Angel)
Author as Lily
Kim Lee An (Lucifer’s Lover)
Park Jung Min
as Hades (Dewa Kematian)
Uee’s After School as Kim Yoo Jin (Kim Lee An’s Sister)
Kim Jae Joong
JYJ as Michael The Archangel
Jung Ill Woo as
Gabriel The Archangel
Kim Hyun Joong as Himself (Kim Yoo Jin’s Husband)
VICTIMS /
3 ORANG YANG SELALU SUKA IKUT CAMPUR URUSAN ORANG :
Choi Ih Da
Han Hyo Hee
Kim Meu Ra
NB : PELAJARAN
YANG BISA DIPETIK DARI FF INI, JANGAN SUKA IKUT CAMPUR URUSAN ORANG LAIN, JIKA
DIRI SENDIRI BELUM TENTU BENAR !!! URUS URUSAN KALIAN SENDIRI DAN TAK PERLU
MENGURUSI URUSAN ORANG LAIN !!! TERLALU BANYAK TAHU MEMANCING PEMBUNUHAN !!!
HAPPY HALLOWEEN DAY, HATERS !!! SAMPAIKAN SALAMKU PADA DEWA KEMATIAN !!!
“Return Of The Living Dead – Sekuel Of ‘The Dead
Dont Stay Dead’ / SS501 Fanfiction Special Halloween
Day (One Shot)”
11 tahun yang lalu.. API
- di tiang pembakaran telah membakar
Kim Yoo Jin yang tak bersalah. Demi untuk menghidupkan kembali adiknya dari kematian,
Kim Lee An the REAL WITCH membantai seluruh keluarga Jung yang sudah dengan
kejam membakar hidup-hidup adiknya, tapi untuk itu ada harga yang harus dibayar
dengan sangat mahal dan dia pun HARUS MEMBAYARNYA. Kim Lee An harus menghabiskan
hidupnya dengan menjadi Ratu
dari dunia orang-orang mati, selamanya tidak akan bisa melihat cahaya matahari
dan terkurung dalam kegelapan abadi. Apakah semuanya selesai sampai disini?
TIDAK !! Now it’s Kim Yoo Jin’s turn to make the last sacrifice for her
sister’s sake.
“BRING BACK MY SISTER FROM DEATH.” sekali
lagi mantera itu diucapkan, tapi kali ini dia memohon pada Lucifer, Sang
Malaikat Yang Terbuang. Mampukah Lucifer membebaskan Kim Lee An dari jerat Sang
Dewa Kematian, Hades? Lalu adakah harga yang harus dibayar oleh Kim Yoo Jin
atas apa yang sudah dilakukannya ini? Tak ada sesuatu yang gratis, benarkan?
Apalagi untuk pertukaran sebuah nyawa?
Mansion Kim - New Orleans, Oktober 1817...
Seorang
wanita
berusia sekitar 28 tahunan sedang duduk bersimpuh ditengah ruangan kamarnya
yang gelap gulita, di sekelilingnya belasan lilin menyala dan dia tampak
memegang sebuah bola kristal, di lehernya
sebuah amulet tergantung dengan indahnya.
Awalnya
semua baik-baik saja, tapi sesaat kemudian nyala lilin-lilin itu mulai
bergoyang dan tampak tirai jendela kamar itu perlahan tersingkap, pintu balkon
mendadak terbuka dan sesosok tubuh berjubah hitam dengan sayap yang lebar di punggungnya, melayang masuk dari sana.
“Aku tau kau pasti akan datang.” ujar
gadis itu tenang, seolah bisa menebak kedatangan “tamunya”.
“Apa yang kau inginkan dariku?” tanya
sosok hitam itu dengan dingin dan angkuh.
“Aku yang seharusnya terbaring didalam pusara itu kan?” ujar wanita itu menerawang.
“Gadis
itu. Jung Somin. Dia yang telah mengkhianatiku dan membakarku hidup-hidup di
tiang pembakaran. Harusnya itu makamku, tapi kakak menukar hidupnya dengan
hidupku agar aku bisa bangkit dari kematian. Ini tidak adil untuknya..” serunya
sambil menangis pelan.
“Kakakku orang yang baik. Aku tak percaya
dia membunuh orang hanya demi aku.” ujarnya
menyesal, airmata masih menetes pelan di wajahnya yang cantik. Sosok itu masih terdiam.
“Amulet ini telah memberitahuku semuanya. Kakakku menggunakan tubuh dan jiwa Jung Somin
sebagai persembahan dan pertukaran agar aku hidup kembali. Dia menyihir semua
penduduk kota
dan memanipulasi ingatan mereka soal siapa yang di bakar hari itu. Bukan hanya
itu, Kakak juga membantai seluruh Keluarga Jung dan untuk semua pembantaian yang
telah dia lakukan, dia harus membayarnya dengan nyawanya. Kenapa harus membangkitkanku dari kematian?
Karena aku, banyak orang yang mati sia-sia.” ujarnya sedih dan menyesal.
“Kurasa Kakakmu sangat mencintaimu, demi kau, dia
rela lakukan apapun. Tapi sayang sekali aku
tak punya waktu untuk mendengarkan curahan hatimu.” Jawab sosok itu tetap
dengan dingin dan angkuh.
Perlahan Yoo Jin menggenggam amuletnya dan
berkata dingin “Aku mempelajari sihir di buku itu, aku ingin membawa Kakakku kembali dari kematian dan aku butuh bantuanmu.” Ujar Yoo Jin tak kalah dingin.
“Apa kau yakin kau akan melakukannya? Kau bukan Penyihir. Kemampuanmu takkan cukup untuk melakukannya. Tanpa amulet itu, kau tak punya kemampuan apa-apa. Kau kuat karena amulet itu tergantung dilehermu, karena kekuatan kakakmu ada dalam amulet itu. Lagipula, bersekutu dengan Iblis, harga yang harus kau bayar sangatlah mahal.Lupakan saja keinginanmu! Jangan lakukan hal yang sia-sia. Kau takkan sanggup melakukannya!” sosok itu memperingatkan, lalu menghilang dalam detik berikutnya.
“Aku tak peduli
apapun persyaratannya. AKU PASTI BISA! NECROMANCY. Aku akan pakai cara yang
sama seperti kakakku melakukannya. SEGERA !! AKU AKAN MEMBAWA KAKAKKU KEMBALI DARI KEMATIAN !!” sumpahnya
bertekad, sambil menangis pelan mengingat Lee An yang tewas dalam kebakaran.
Menit berikutnya, pintu kamar itu terbuka,
seorang pria lain masuk kedalam, terlihat cemas.
“Kau melakukannya lagi? Tolong hentikan!
Ini tak ada gunanya. Kau bukan Penyihir! Kau takkan mampu melakukannya. Tolong
jangan membuat tragedi yang sama terulang. Jika kau menyayangi kakakmu, jangan
buat semua pengorbanannya sia-sia.” Ujar pria itu terlihat putus asa karena
istrinya tidak mau menuruti kata-katanya.
“TIDAK! AKU PASTI BISA! Jika kakakku bisa,
aku juga pasti bisa. Aku punya amulet ini. Kekuatan kakakku ada didalamnya.”
Jawab gadis muda itu bersikeras.
“KIM YOO JIN!” bentak pria itu.
“HYUN JOONG OPPA, jika kau mencintaiku, kau
harus mendukungku. Aku tak bisa hidup dengan rasa bersalah atas kematian
kakakku. Please, biarkan aku mencobanya.” Pinta Yoo Jin memelas.
“Aku tak mau kau korbankan anak-anak kita
atau dirimu sendiri.” Jawab Hyun Joong
akhirnya, mengalah.
“Tentu! Aku takkan mengorbankan keluarga
kita.Tapi ijinkan aku mencobanya.” Yoo Jin berjanji dengan seringai dingin pada
wajahnya.
New Orleans
Village, 31 Oktober 1817..
“Aku yakin
pasti ada yang salah disini.” Ujar seorang gadis tiba-tiba pada 2 orang
temannya saat mereka sedang asyik makan disebuah kedai di pinggir kota.
“Apanya
yang salah?” tanya gadis berambut pendek sebahu.
“11 tahun
yang lalu, entah kenapa aku merasa semuanya sangat aneh. Kita semua tidak ingat
apa yang terjadi dengan pasti hari itu. Tiba-tiba saja semua orang menganggap
bahwa seluruh anggota keluarga Jung, termasuk Jung Somin dan para sepupunya
adalah sekumpulan Penyihir Jahat dan mereka semua mati terbakar. Kita yang
membakarnya. Tapi aku tidak ingat kalau kita pernah membakar mereka semua.
Bagaimana jika semua itu hanya konspirasi yang dibuat Kim Lee An?” tanya
seorang gadis yang mengenakan penutup kepala.
“CHOI IH
DA, aku tak mengerti kenapa tiba-tiba kau bicara seperti ini. Itu semua masa
lalu, tidak perlu mencari tahu lagi. Kim Lee An dan Jung Somin sama-sama sudah
mati, makam mereka bahkan terletak bersebelahan. Apa gunanya mengungkit ini?”
ujar seorang temannya menasehati.
“Iya, Han
Hyo Hee benar. Terlalu banyak tahu memancing pembunuhan, apa kau tahu? Semuanya
sudah berlalu, tak ada penyihir lagi di daerah ini. Penyihir terakhir, Jung
Somin, sudah terbakar mati ditiang pembakaran 11 tahun yang lalu.” Jawab
temannya yang lain.
“Tapi aku
bisa merasakan ada yang aneh dengan kastil itu. Aku pernah tak sengaja melihat
kalung yang dikenakan Kim Yoo Jin dilehernya. Kalung dengan liontin yang aneh.
Setiap kali aku melihatnya, aku merasa tak tenang.” Choi Ih Da masih bersikeras
ingin menyelidiki.
“Untuk apa
kau selalu ingin tahu urusan orang? ITU NAMANYA USIL, kau tahu itu? Selama
orang tersebut tidak mengganggumu, kenapa kau harus peduli apa yang mereka
lakukan atau apa yang mereka kenakan? Apa mereka PERNAH mengurusimu? Sadarkah kau
kalau di urusi itu sama sekali tidak mengenakkan? Bagaimana jika seandainya
orang yang kau urusi itu menjadi marah lalu melakukan sesuatu untuk
membalasmu?” ujar Han Hyo Hee, frustasi dengan sikap temannya yang selalu ingin
tahu urusan orang.
“Benar.
Aku setuju dengan Han Hyo Hee. Lebih baik kita tidak usah ikut campur urusan
orang. Aku tak mau terlibat dengan siapapun yang nantinya akan menyeretku dalam
bahaya. Mengurusi hidupku sendiri saja sudah susah, lalu untuk apa aku membuat
diriku sendiri repot dengan mengurusi urusan orang? KURANG KERJAAN SEKALI !!”
jawab Kim Meu Ra setuju.
“Tapi aku
yakin Kim Yoo Jin menyembunyikan sesuatu. Kalung itu adalah benda yang sangat
jahat. Aku tahu itu. Bagaimana jika seandainya Kim Yoo Jin-lah Penyihirnya? Jika
dia manusia normal, lalu buat apa dia dan suaminya tinggal di sebuah kastil
yang jauh dari keramaian penduduk dan ditengah Hutan Terlarang? Aku akan
menyelidiki masalah ini.” Jawab Choi Ih Da dengan sikap INGIN TAHU-nya yang
membuat orang lain geleng-geleng kepala. ( HUKUMAN UNTUK ORANG YANG SOK TAHU, AKAN KUPASTIKAN KAU AKAN MATI DENGAN MENGENASKAN !!!)
“KAU SUDAH
GILA !! JANGAN MENCAMPURI URUSAN MEREKA !! Kenapa sih kau suka sekali
mencampuri urusan orang? Bagaimana Jika Kim Yoo Jin dan suaminya tak suka kau
mencampuri urusan mereka? Apa kau sendiri suka jika ada orang lain yang usil
mencampuri urusanmu?” tanya Han Hyo Hee melarang.
“Kalian
takut kan? Han Hyo Hee, Kim Meu Ra, kalian hanya terlalu pengecut untuk
mengungkap kebenaran.” Tantang Choi Ih Da dengan nada meremehkan.
“Terserah
apa katamu! Tapi pada saatnya nanti kau pasti akan tahu kalau sikapmu yang suka
mencampuri urusan orang itu akan
berdampak buruk pada dirimu. TAK ADA SEORANG PUN DI DUNIA INI YANG SUKA URUSAN
MEREKA DICAMPURI !! Dont Forget that EVERYBODY HAS SECRET, dan mereka berhak
menyimpan rahasia itu dengan alasan mereka sendiri dan orang lain tak berhak
mengungkapkannya apapun alasannya. SELAMA MEREKA TIDAK MENGUSIKMU, JANGAN
PERNAH MENGUSIK KEHIDUPAN ORANG !! Harusnya kau tahu hal itu, Nona Choi Ih Da
yang SOK TAHU !!” jawab Han Hyo Hee kesal.
“Benar!
Semua yang dikatakan Hyo Hee benar. Jika kau terlibat dalam bahaya saat
mengungkap sesuatu yang kau bilang kebenaran itu, maka kami tak mau ikut
campur. Kami tak mau kau menyeret kami dalam masalahmu karena sifatmu yang
selalu ingin tahu itu. Kau camkan itu, Choi Ih Da !!” ujar Kim Meu Ra Setuju.
“Aku paham
jika kalian takut. Tapi malam ini aku akan mengungkap semuanya. Akan kubuktikan
bahwa Kim Yoo Jin adalah Penyihir yang sebenarnya dan seluruh orang di desa ini
akan berterima kasih padaku. Mereka akan menganggapku Pahlawan.” Jawabnya
bangga.
“Pahlawan?
Jadi kau hanya ingin jadi pahlawan, kawan? Kim Lee An, Kim Yoo Jin ataupun
suaminya tak pernah mengusik kita, tapi kau malah menyodorkan dirimu pada
mereka dengan menyelidiki kehidupan pribadi mereka YANG BUKAN URUSANMU. Lakukan
apa maumu, tapi kami lebih ingin berumur panjang daripada menjadi Pahlawan
Kesiangan.” Jawab Han Hyo Hee.
“Aku tetap
akan kesana malam ini.” Teriak Choi Ih Da bersikeras saat kedua temannya sudah
melangkah pergi. Tanpa mereka sadari, Kim Yoo Jin sendiri ada ditempat itu dan
mendengar semuanya dengan jelas. Sebuah senyum tersungging di bibirnya.
“Kau ingin
menyelidikiku? Aku tak pernah mencari masalah denganmu. Kenapa kau mengusik
hidupku, Choi Ih Da? DASAR USIL !! Benar apa kata temanmu, TERLALU BANYAK TAHU
MEMANCING PEMBUNUHAN !!” batin Kim Yoo Jin seraya menggenggam amulet bertuahnya dan menatap secangkir kopi panas yang kini dipegang oleh Choi Ih Da.
Hanya satu lirikan mata, dia membuat
tangan Ih Da bergerak dengan sendirinya dan menyiram sendiri tangannya dengan
cangkir kopi yang dipegangnya, seolah ada tangan yang tidak kelihatan yang
membimbingnya.
“AAHHH..
PANAS SEKALI !! Tolong !! Tanganku melepuh !!” teriaknya kesakitan, mengundang
tatapan bingung semua orang di kedai itu. Kim Yoo Jin tersenyum sinis melihat
usahanya berhasil.
“ITU BARU
PERMULAAN !! Sampai jumpa nanti malam, MANUSIA USIL !!” batinnya sinis, lalu
melangkah keluar dari kedai itu saat perhatian semua orang tertuju pada tangan
Choi Ih Da yang melepuh.
Kim Lee An’s
Grave, Hutan Terlarang, 31 Oktober 1817...
Kim Yoo
Jin sedang berdiri di depan makam kakaknya sambil merenung. Setahun sejak Lee
An tewas dalam kebakaran, Yoo Jin berlatih dan berlatih agar bisa menemukan
cara untuk membawa kembali kakaknya dari kematian, melepaskannya dari jeratan
Sang Dewa Kematian, Hades dan membuatnya hidup kembali. Tapi sekeras apapun Yoo
Jin berlatih, dia tak menemukan cara untuk membawa kakaknya kembali.
Dia bukan Penyihir. Dia tidak terlahir
dengan kekuatan supranatural seperti kakaknya. Jadi walau amulet bertuah itu
menyimpan kekuatan sihir Lee An dan membuat siapapun yang memakainya akan
memiliki kekuatan yang sama, tapi saat amulet itu dilepaskan maka Yoo Jin tidak
memiliki kekuatan apa-apa, alias sama seperti manusia biasa. Yoo Jin tak ingin
membahayakan anak-anaknya, jadi sejak hari pemakaman kakaknya, dia mengirim ke
3 anaknya ke asrama di Lousiana untuk sekolah disana selama beberapa tahun
lamanya hingga mereka lulus SMU. Tak boleh ada yang tahu selain suaminya, kalau
dia selalu berusaha mempelajari sebuah sihir yang mengerikan, NECROMANCY, untuk
menghidupkan kembali kakaknya.
Malam itu
dia baru saja kembali dari Kastil Lucifer yang ada di dalam Hutan Bisikan,
salah satu bagian dari Hutan Terlarang yang tak pernah bisa dimasuki orang
karena tertutup sebuah sihir pelindung yang sangat kuat.
“I want
blood..Aku menginginkan darah dari 3 orang gadis muda sebagai pertukarannya.
Kau bisa mencarikannya untukku? KILL THEM and I WILL SAVE YOUR SISTER.” Kenang
Yoo Jin pada ucapan Lucifer. Pria itu tampak dingin dan misterius, selalu
terkurung dalam kegelapan bersama beberapa bawahannya, sesama Malaikat Yang
Terbuang dalam sebuah kastil tua ditengah hutan belantara yang dilindungi oleh
sebuah sihir yang sangat kuat.
Kastil itu ada, tapi tak ada yang mampu
melihatnya dengan mata terbuka, jika mereka tidak diijinkan untuk melihatnya
dan tak punya kekuatan untuk melihatnya. Tapi Kim Yoo Jin bisa, kekuatan Lee An
yang terkunci dalam amulet bertuah itu memberinya kekuatan dan ini bukan
pertama kalinya Yoo Jin mendatangi Lucifer untuk membuat permohonan.
“Apa kau
akan mengembalikan kakakku padaku?” tanya Yoo Jin memastikan.
“TIDAK!”
jawab Lucifer tegas.
“Apa maksudmu?” Yoo Jin tak percaya.
“Bukankah
kau baru saja berkata “KILL THEM AND I WILL SAVE YOUR SISTER”? My sister.”
Protes Yoo Jin.
“I said I
will save your sister from Hades tapi bukan mengembalikannya padamu. LILY KIM
AKAN JADI MILIKKU! HANYA MILIKKU! Dan dia baru bisa pergi jika aku yang
mengijinkannya. HANYA JIKA AKU MENGIZINKAN!” tegas Lucifer, pelan dan dingin,
membuat bulu kuduk Yoo Jin meremang.
Yoo Jin
dilanda dilema. Kakaknya kembali terperangkap. Ini sama saja dengan lepas dari
mulut harimau tapi masuk ke mulut buaya. Lepas dari Dewa Kematian tapi jatuh ke
tangan Malaikat Yang Terbuang, apa bedanya itu? Batin Yoo Jin miris. Kenapa
sulit sekali?
“Jika kau
ingin kakakmu kembali padamu, maka kau harus korbankan keluargamu atau dirimu
sendiri. Sama seperti yang dilakukan kakakmu dulu, dia mengorbankan dirinya
sendiri. Tapi jika kau mengorbankan orang lain, maka dia akan jadi milikku.
Akan kubebaskan dia dari cengkeraman Hades tapi dia akan jadi milikku
selamanya.” Jawab Lucifer, seolah mengerti yang Yoo Jin pikirkan.
“Setidaknya
dia hidup kembali kan? Setidaknya kau bisa melihatnya ada disini. Setidaknya
dia bisa melihat matahari lagi. Setidaknya dia tidak berada dalam Neraka yang
panas. Kau boleh mengunjunginya disini kapanpun kau mau, tapi kau tak bisa
membawanya pergi.” Lanjut Lucifer, menegaskan persyaratannya. Yoo Jin terdiam.
Dia tahu Lucifer benar dan hanya dia yang bisa membebaskan kakaknya dari
jeratan Dewa Kematian.
“Baik.
Asal dia hidup kembali dan asalkan aku bisa melihatnya kapanpun aku mau, aku
terima tawaranmu.” Jawab Yoo Jin akhirnya, pasrah.
“Bawa
pentagram itu! Bunuh 3 orang gadis muda dan lakukan ritualnya.Malam ini.
Lakukan malam ini juga. Tanggal 31 Oktober, bertepatan dengan Halloween Day,
adalah hari yang pas untuk melakukan ritualnya. Kau lakukan ritual untukku dan
aku akan membawa kakakmu kembali dari kematian.” Perintah Lucifer seraya
melemparkan sebuah simbol Satanisme berbentuk Pentagram dengan simbol Baphomet ditengahnya. Yoo Jin berlutut dan mengambilnya.
“Malam
ini? BAIK.” Yoo Jin menyanggupi karena teringat jika Choi Ih Da akan datang
malam ini untuk mengungkap “kebenaran.”
“YA. Lakukan
malam ini atau perjanjian batal.” Lucifer tak ingin mengubah keputusannya.
“Satu hal
lagi, aku tak mau kau mengatakan padanya bahwa aku adalah Malaikat Yang
Terbuang. Aku akan menghapus sebagian ingatannya. Kuperingatkan padamu. Dont
say anything about me!” Lucifer kembali mengingatkan sebelum akhirnya lenyap
begitu saja menjadi kepulan asap.
Kim Yoo
Jin sedang berpikir keras, Choi Ih Da bisa menjadi tumbal pertama, tapi siapa
calon korban kedua dan ketiga? Andai saja kedua temannya juga datang, maka
lengkaplah semuanya. Ritual Necromancy itu pasti bisa langsung dilaksanakan.
“Bagaimana caranya aku memancing 2 yang
lain untuk datang kemari?” Kim Yoo Jin berpikir. Dia harus mulai mencari 3
orang gadis muda untuk persembahan kepada Lucifer malam ini juga. Dia baru saja
berpikir memancing kedua gadis lainnya saat tiba-tiba dia mendengar beberapa
langkah kaki mendekat. Dengan cepat Yoo Jin bersembunyi di balik salah satu
pohon, tak jauh dari makam kakaknya.
Choi Ih Da
berjalan dengan cepat diantara gelapnya malam. Lalu tanpa takut menerobos
rimbunan pepohonan dan berjalan menuju kastil tempat Kim Yoo Jin dan suaminya
tinggal. Setelah dia masuk ke dalam hutan, tak jauh di belakangnya, 2 orang
gadis lain berjalan mengikutinya.
“Bagaimana
ini? Dia benar-benar nekat mendatangi kastil itu dan mencari tahu.” Ujar Han
Hyo Hee pada Kim Meu Ra.
“Aku tak suka ini. Kenapa kita harus
peduli? Aku tak mau terlibat dalam masalah yang dia buat. Lebih baik kita kembali
saja.” Usul Kim Meu Ra tak suka.
“Tapi bagaimana jika terjadi sesuatu yang
buruk padanya? Ini Hutan Terlarang. Banyak sekali rumor mengerikan yang
berkembang disini.” tanya Han Hyo Hee panik.
“Itu adalah urusannya. Siapa suruh dia
suka ikut campur urusan orang. Bukankah di malam Halloween seperti ini, lebih
baik kita tidur dirumah?” jawab Kim Meu Ra tak tenang.
Yoo Jin melihat mereka dan sebuah ide
terlintas dalam otaknya. Dia tersenyum senang, dia tak perlu susah mencari
karena mereka muncul sendiri di hadapannya. 3 orang gadis bodoh datang mencari
kematiannya sendiri, menyebut sebuah kastil yang bisa dipastikan itu adalah
kastilnya.
“Selamat
Datang dikastilku, anak-anak.” Batinnya dengan seringai dingin di wajahnya.
“Kalian
yang datang sendiri mencariku. Jadi jangan salahkan aku!” lanjutnya dalam hati
saat melihat salah satu dari gadis itu berjalan masuk ke dalam hutan, sementara
2 lainnya menunggu dengan bingung disana.
“Hei,
bukankah itu makam penyihir itu? Jung Somin?” ujar Kim Meu Ra, seraya menunjuk
ke makam disamping Lee An.
“DIBAKAR
DI SINI SEBAGAI PENYIHIR, JUNG SOMIN, 13 JUNI 1806. Jadi itu benar?” tanya Han
Hyo Hee dengan suara gemetar.
“Lebih
baik kita pergi dari sini. Aku merasakan sesuatu yang tidak enak disini.” Jawab
Kim Meu Ra.
“kau
benar, Kim Meu Ra. Lets go!” jawab Han Hyo Hee.
“Tapi, apa
bisa kita meninggalkan Choi Ih Da disini sendiri?” Han Hyo Hee terlihat ragu.
“Tinggalkan
saja dia! Dia punya kaki kan? Dia bisa cari jalan keluar sendiri. Lagipula jika
dia tertangkap biar dia tahu rasa, siapa suruh HOBINYA MENGURUSI URUSAN ORANG
LAIN. MANUSIA MANA DI DUNIA INI YANG SUKA HIDUPNYA DI URUSI ORANG LAIN ?” Jawab
Kim Meu Ra dengan egois lalu berjalan meninggalkan Han Hyo Hee lebih dulu.
Han Hyo Hee menoleh ke arah belakang tempat
Ih Da menghilang tadi seraya berpikir, lalu kemudian kembali berpaling kedepan
dan berkata “Baiklah! Kurasa kau benar. Ayo kita..” kalimatnya terhenti saat
menyadari temannya sudah pergi meninggalkannya lebih dulu.
“YAA! KIM
MEU RA, kau egois sekali meninggalkan aku lebih dulu. Tunggu aku!” teriak Han
Hyo Hee ketakutan walau dia tidak melihat siapapun disana. Lalu dia segera
bergegas meninggalkan tempat itu juga.
Tanpa dia
ketahui, sebenarnya Kim Meu Ra masih disana, tapi dia tidak bisa melihatnya
karena kekuatan amulet Yoo Jin telah membuat sebuah dinding tak terlihat yang
membuat mereka tak bisa saling melihat keberadaan masing-masing dan menciptakan
sebuah dimensi yang berbeda.
“Kenapa
terburu-buru sekali? Bukankah tadi kalian bilang ingin melihat kastilku?” tanya
Yoo Jin, mendadak muncul di depan Han Hyo Hee dari balik pohon rindang. Han Hyo
Hee terperanjat mendengar seorang wanita tiba-tiba muncul dari balik kegelapan.
“Anda
siapa?” tanyanya gemetar.
“Aku
pemilik kastil yang didatangi temanmu itu.” Jawab Yoo Jin tenang, ketenangan
yang menyeramkan.
“Untuk apa
mengendap-endap? Jika kau ingin mencari tahu soal kastilku, aku akan mengundang
kalian kesana. Apa kau bersedia mampir ke kastilku? Kau bisa tanya apa saja
yang kalian mau agar tidak penasaran lagi.” tawar Yoo Jin ramah dan dalam, dia
tersenyum tapi senyumnya mengandung maksud. Han Hyo Hee tampak takut, dia hanya
berdiri tanpa menjawab sepatah katapun.
Di dimensi
yang lain, Kim Meu Ra juga mengalami hal yang sama. Kim Yoo Jin mengundangnya
masuk ke dalam kastilnya di tengah hutan.
“APA?” Kim
Meu Ra terperanjat dengan tawaran itu.
“Aku
jarang sekali menerima tamu. Rasanya sangat menyenangkan bila ada yang mampir
ke kastilku.” Ujar Yoo Jin seramah mungkin. Kim Meu Ra memandangnya bingung,
tapi pada akhirnya kedua gadis itu menerima tawaran Yoo Jin.
Mansion
Kim, The Forbidden Forest New Orleans, 31 OKTOBER 1817..
“AAAAAHHH..”
Choi Ih Da berteriak ketakutan saat dia melihat sesosok bayangan keluar dari
dalam lukisan di dalam kastil tua di tengah Hutan Terlarang itu. Entah
bagaimana caranya dia bisa masuk dengan sangat mudah ke dalam kastil itu,
seolah dia memang diijinkan untuk masuk ke dalam sana. Dan disinilah dia
sekarang, setelah melihat-lihat dengan kagum dan berusaha mencari tahu sesuatu
yang mencurigakan, dia tak tahu dimana jalan keluarnya. Semua pintu terlihat
sama. Dia terperangkap, benar-benar terperangkap. Choi Ih Da hanya
berputar-putar di dalam kastil itu hingga dia melihat sebuah lukisan besar
seorang wanita di tengah ruang keluarga.
“KIM LEE
AN.” Itu nama yang terukir di lukisan itu. Choi Ih Da teringat tentang Kim Lee
An yang tewas terbakar setahun yang lalu.
“Jadi ini Kim Lee An?” Choi Ih Da mulai
bergidik ketakutan. Apalagi saat tiba-tiba saja foto dalam lukisan itu mulai
bergerak, awalnya hanya bola matanya saja, tapi kemudian foto itu mulai
menunjukkan seringai aneh padanya lalu mulai merangkak keluar dari sana.
“AAAHHHH..”
sekali lagi Choi Ih Da berteriak keras dan lari terbirit-birit dari sana.
Kemana saja, asal jauh dari tempat ini, pikirnya. Tapi dia mengambil langkah
yang salah dengan masuk ke dalam kamar dilantai atas. Dengan napas
tersengal-sengal dia menutup pintu kamar itu, mengira dirinya aman. Tapi dia
salah. Dan dia baru menyadari kesalahannya saat sekali lagi dia melihat foto
Kim Lee An ada disana.
“TIDAK
!! Kenapa aku malah kemari?”
batinnya tercekat. Kemudian melangkah kearah pintu dan mencoba membukanya.
TIDAK BISA !! Seperti biasa pintunya
terkunci rapat, Choi Ih Da
menggedor-gedor pintunya dengan panik.
“SOMEBODY HELP ME !!!” teriaknya
takut, keringat dingin mengucur membasahi keningnya. Sia-sia, dia mulai menyandarkan
tubuhnya di pintu sambil berusaha menenangkan dirinya. Saat tiba-tiba jendela
tertutup dengan keras.
BRAKKKKK…
Bunyi jendela yang tertutup keras
membuat gadis itu sontak ketakutan, lampu dikamar itu pun meredup dan menyala
silih berganti, semua benda di kamar itu melayang. Choi Ih Da terpekik ngeri, dia mengangkat tangan
menutupi mulutnya saat tiba-tiba didekat jendela, dia melihat siluet seorang
gadis bergaun putih dan berambut panjang seolah menari ditengah api, disekeliling siluet itu, api berkobar
menyala. Dia melihat wajah gadis itu, gadis yang sama di foto itu mengernyit kesakitan saat perlahan tapi
pasti, api melalap tubuhnya. Kim Lee An
tewas
terbakar hidup-hidup ditengah api yang panas menyala.
“AAARRRRRGGGHHHH !!!!” dia mendengar
pekik jerit kesakitan gadis itu saat dia terbakar hidup-hidup. Sangat jelas.
Seolah kejadian itu benar-benar terjadi dihadapannya, seolah-olah gadis itu benar-benar
ada dihadapannya sekarang. Choi Ih Da
melihat penampakan Kim Lee An
yang terbakar hidup-hidup di dalam gudang. Choi Ih Da menahan napas dan hanya bisa menutup matanya ketakutan.
“AKU TIDAK BERSALAH. Ini semua mereka yang memulainya. Aku hanya
membalas semua yang mereka lakukan!” ujar siluet itu dingin. Tiba-tiba gadis itu
perlahan melangkah menembus api, melayang dengan wajah penuh dendam, menatapnya
nanar. Tubuhnya penuh darah, matanya berkilat marah, dan wajahnya hangus
terbakar. Perlahan dia maju mendekati Choi Ih Da yang tampak ketakutan.
“Maafkan aku! Aku
seharusnya tak datang kemari mengganggumu. Tolong lepaskan aku!” serunya,
memohon ketakutan.
“TIDAK
ADA SEORANGPUN
YANG BISA LEPAS.. KALIAN PASTI MENYESAL !!” ujarnya penuh amarah, hantu Lee An terus mendekat, lalu kemudian menghilang
dan sedetik kemudian muncul dibelakangnya.
“AAAARRGGGHHH !!” pekik Choi Ih Da saat tiba-tiba lengan hantu Lee An yang hangus mencengkeramnya erat.
“TIDAK
!! TIDAK !!!” jeritnya ketakutan sambil berusaha melepaskan diri dari hantu
itu. Hantu Lee An menyeringai tajam
lalu melepaskannya, seolah memberinya kesempatan untuk berlari. Choi Ih Da yang ketakutan tidak menyadari kemana dia
berlari, gadis itu berlari ke balkon saat tiba-tiba hantu Lee An kembali muncul di tengah api dan perlahan
mendekatinya.
“TIDAK !! JANGAN MENDEKAT !!” jeritnya
takut sambil terus berjalan mundur. Hantu Lee An merentangkan tangannya kearah gadis itu dan
saat menghindari cekikan hantu Lee An, Choi Ih Da
terjatuh. Tubuhnya melayang indah, jatuh dengan keras dari salah satu kamar
yang ada di lantai atas, dan terhempas ke tanah dengan suara berdebam keras.
Choi Ih Da jatuh dengan posisi kepala tertekuk ke belakang, darah
mengucur deras dari tubuhnya, memberikan kesan seolah dia sedang berenang di
dalam kubangan darah. Dari balik tirai kamar itu, Hantu Kim Lee An tersenyum puas lalu perlahan menghilang.
2 orang temannya yang tiba disana hanya
bisa menjerit ngeri melihat teman mereka tewas terjatuh dari atas. Seketika
sihir terselubung itu menghilang, dan mereka sekarang berdiri saling
bersebelahan. “Sejak kapan kau disini?” tanya Han Hyo Hee terkejut pada Kim Meu
Ra yang juga tak kalah kagetnya.
“Harusnya aku yang bertanya seperti itu.”
Jawab Kim Meu Ra tak kalah terkejut. Mereka melihat sekeliling dengan takut.
“Selamat datang di kastilku.” Yoo Jin
kembali muncul didepan mereka berdua dengan seringai dingin.
“Tak lama lagi, aku bisa membawa kakakku
kembali.” Ujarnya dingin dan senang. Kedua gadis itu saling pandang kemudian
seolah mengerti maksudnya mereka segera melarikan diri dari sana.
Yoo Jin tertawa dingin lalu mengulurkan
kedua tangannya ke depan, dan tiba-tiba saja sebuah akar tanaman merambat
melilit tubuh kedua gadis itu dan menyeret mereka kembali kearah Yoo Jin.
“Kenapa buru-buru? Bukankah kalian ingin melihat kastilku?” tanya Yoo Jin
dingin dan tajam seraya mencekik kedua gadis itu dengan masing-masing
tangannya.
“Lucifer pasti senang bertemu kalian.”
Ujarnya lagi lalu melempar mereka ketanah dengan keras dan begitu tubuh mereka
terhempas ketanah, sebuah tiang mendadak muncul dan mengikat mereka berdua
dengan erat.
“LEPASKAN
KAMI! APA MAUMU?” tanya Han Hyo Hee ketakutan, saat melihat Yoo Jin meraih
tubuh Choi Ih Da yang sudah mati dan meletakkan di tanah diantara simbol-simbol
aneh yang belum pernah mereka lihat. Yoo Jin menggambar sebuah simbol Pentagram
di atas tanah dan meletakkan mayat Choi Ih Da ditengahnya, dia menjentikkan
jarinya dan belasan lilin pun bermunculan di sekitar pentagram itu. 13 lilin
menyala terang. Yoo Jin meraih baskom di dekatnya dan menggenggam sebilah pisau
lalu menghujamkannya ke dada Choi Ih Da, membuka dadanya dan mengambil
jantungnya, tepat di depan mata kedua temannya.
“TIDAK!!
KAU KEJAM!” teriak Kim Meu Ra ngeri saat melihat mayat temannya dimutilasi.
Tapi Yoo Jin tak peduli, dia hanya ingin kakaknya bangkit kembali.
“Karena sebuah ketidakadilan, kakakku
harus tewas terbakar. Aku harus melakukan ini sebagai syarat agar kakakku hidup
kembali, aku tak punya pilihan.” Jawab Yoo Jin, terdengar pasrah.
“Kau sedang melakukan ritual setan? Dan
kau ingin mengorbankan kami untuk tujuanmu yang mengerikan itu? INI TIDAK ADIL!
APA SALAH KAMI?” protes Kim Meu Ra ketakutan.
“Kesalahan kalian hanya satu yaitu kalian SELALU INGIN
IKUT CAMPUR URUSAN ORANG dan mendatangi kastilku. Bukankah itu sama
saja dengan mencari mati. Itu salah kalian sendiri. Jika kalian tidak datang
kemari, nasib kalian tidak akan sesial ini. TERLALU BANYAK TAHU, MEMANCING
PEMBUNUHAN.” Jawab Yoo Jin santai.
“Daripada
dibakar hidup-hidup, kalian akan
merasakan kesakitan yang dalam, dengan begini akan lebih mudah bagi kalian kan?
Sampaikan salamku untuk Dewa Kematian.” ujarnya dingin, seraya menghampiri
kedua gadis itu dan menusuk lalu
merobek dada mereka yang perlahan mati
dan mengambil jantungnya. Dia kembali menyentikkan jarinya dan api di dalam
Pentagram itu mulai menyala.
Yoo Jin menampung darah ketiga gadis itu didalam baskom dan merendam amuletnya sendiri dan amulet Lucifer serta ketiga jantung itu didalam baskom. Jantung dan
darah itu perlahan merasuk kedalam kedua amulet itu, dan sesosok tubuh berjubah hitam
keluar dari dalam amulet pentagram itu.
“BRING BACK MY SISTER FROM DEATH !!!” Sekali lagi
mantera itu diucapkan, tapi kali ini dia memohon pada Lucifer, Sang Malaikat
Yang Terbuang. Yoo Jin mulai
melakukan serangkaian ritual ilmu hitam untuk membangkitkan Lee An dari kematian. Mulutnya komat-kamit membaca
mantera. Dia menggunakan tubuh ketiga gadis itu
sebagai persembahan, kemudian setelah mata, jantung, hati dan darah mereka diambil untuk ritual, dia menerbangkan
tubuh ketiga gadis itu kedalam api yang telah diciptakannya, dan tak lama setelah
itu, sesosok tubuh melangkah keluar dari dalam api dan berjalan kearahnya.
“KAKAK !!”
panggil Yoo Jin bahagia. KIM LEE AN IS BACK. SHE IS BACK FROM THE DEATH.
FLASHBACK..
Di
kastilnya, Lucifer mendapat tanda. Kim Yoo Jin memanggilnya, saatnya sudah tiba
untuk menerima ritual yang dipersembahkan untuknya, dan sudah waktunya pula dia
harus turun ke Neraka dan merebut wanita itu dari tangan Sang Dewa Kematian.
“Sekarang
saatnya!” perintah Lucifer pada anak buahnya dan segera mereka semua menghilang
dalam kepulan asap hitam. Hades di Istananya merasakan sesuatu yang tak beres
saat semua penghuni Neraka membuat ulah, dan Cerberus, anjing berkepala 3 yang
ditugaskan untuk menjaga pintu Neraka tiba-tiba saja menyalak dengan keras, memberi tanda akan
datangnya seorang tamu yang tidak diundang.
Hanya
dalam hitungan detik, terlihat sebuah kepulan asap hitam muncul di hadapannya.
Dari dalam asap hitam itu, muncul Lucifer, Pemimpin Malaikat Kegelapan. Dia
terlihat sangat tampan, dia memiliki kesempurnaan Malaikat Surga, tetapi juga
memiliki aura misterius yang tidak biasa. Tubuhnya seperti manusia, berwajah
tampan seperti Malaikat Surga pada umumnya, tetapi memiliki bola mata yang
berwarna biru terang, raut ketegasan tergambar jelas di wajahnya, rambutnya
berwarna hitam pekat dengan kulit putih bening bagaikan salju, dia memiliki
sayap serupa dengan Michael dan Gabriel, dan para Malaikat Tuhan yang lain,
tetapi sayap itu berwarna hitam dan pada saat sayapnya terbuka, terlihat
bulu-bulunya bagaikan anak pedang yang tajam. Lucifer berdiri dengan diapit
beberapa bawahannya, sesama Malaikat Yang Terbuang. Beelzebub, Azazel,
Asmodeus, Abbadon, Asytoret, Asyera dan Terafim.
“Berikan wanita
itu padaku!” seru Lucifer tanpa basa basi.
“TIDAK!
DIA MILIKKU!” jawab Hades, mengerti siapa yang diinginkannya.
“Tapi
mulai sekarang dia akan jadi milikku.” Lucifer bersikeras.
“Jadi Kim
Yoo Jin memohon padamu?” sindir Hades tajam.
“Apa kau
pikir kau bisa menang melawanku? Apa kau sudah lupa siapa aku? Aku adalah
Malaikat Kesayangan Tuhan. Aku diciptakan dari cahaya-Nya. Sedangkan kau
hanyalah Makhluk Kegelapan.” Seru Lucifer dengan suaranya yang merdu tapi
menyeramkan.
“Tapi kau
juga harus ingat bahwa kau adalah Malaikat Yang Terbuang. Kesombonganmu dan
Ketamakanmu telah membuat Tuhan murka dan membuangmu ke dunia. Kau tak punya
lagi tempat di Surga. Tak ada seorang pun yang menginginkanmu ada disana. Kau
sama sepertiku sekarang, sama-sama Makhluk Kegelapan. Tapi aku jauh lebih
beruntung karena kau adalah Makhluk Yang Terbuang, sedangkan aku TIDAK!” jawab
Hades dengan bangga.
“Tapi jangan lupa siapa aku ini, siapa
yang paling disayangi dan dikasihi-Nya selama ini? Tak pernah ada yang lain selain
AKU, LUCIFER !!” ujar Lucifer dengan percaya diri disertai tawa yang melengking
merdu dan aneh.
Dan akhirnya pertempuran pun tak bisa
dihindarkan antara Lucifer, Sang Malaikat Yang Terbuang melawan Sang Dewa
Kematian, Hades. Tapi bagaimanapun Hades berusaha melawan, dia tetap tak sekuat
Malaikat Tuhan. Tidak peduli walau sekarang Lucifer sudah terbuang dari Surga,
kenyataan bahwa dulu dia adalah kesayangan Tuhan dan diciptakan dari cahaya-Nya
membuatnya sangat kuat, selain para Malaikat Tuhan yang dipimpin Michael dan
Yang Kuasa sendiri, tak ada yang sanggup mengalahkannya. Apalagi saat Lucifer
sudah membawa pergi Lee An keatas, melewati gerbang Neraka, Hades yang tak
diijinkan keluar dari Gerbang Neraka tak punya pilihan selain membiarkan
mereka.
“Akan kurebut dia kembali! Kim Lee An
Ratuku, takkan kuijinkan siapapun membawanya pergi. Akan kurebut dia kembali!”
sumpah Hades saat melihat wanita pujaannya telah dibawa lari.
End Of Flashback..
Sebulan Kemudian...
Seorang gadis berambut panjang hitam lurus,
bertubuh langsing dan berwajah cantik tampak berdiri merenung sendirian di
depan jendela kamarnya. Dia tersenyum melihat sinar matahari pagi yang
menerobos jendela kamarnya.
“Nona, adik Anda menunggu diruang tamu.”
Ujar seorang pria berpakaian serba hitam dengan sopan pada gadis itu. Gadis itu
menoleh dan senyum kebahagiaan tampak diwajahnya.
“Benarkah? Terima kasih.” Jawab gadis itu
seraya berlari keluar menemui adiknya dengan bahagia.
“Yoo Jin-ah..” panggil gadis itu dengan
riang.
“Kakak. Bagaimana kabarmu?” ujar Yoo Jin
seraya memeluk kakaknya rindu.
“Aku bosan sekali. Sudah sebulan aku
terkurung disini.” Jawab gadis itu yang ternyata adalah Lily Kim Lee An, dia
mempersilakan adiknya duduk disebuah sofa diruang tamu.
“Apa mereka memperlakukanmu dengan buruk?”
tanya Yoo Jin khawatir.
“TIDAK! Sebaliknya, mereka menanggapku tak
pernah ada. Orang itu, yang kau bilang telah membebaskan aku dari cengkeraman
Hades, aku tak pernah bertemu dia sekalipun. Aku tak pernah tahu wajahnya,
suaranya, atau siapa sebenarnya dia dan apa maksudnya mengurungku disini.
Kupikir awalnya dia akan menjadikan aku budak atau tawanan, tapi ternyata dia
memperlakukan aku dengan baik. Yah, setidaknya dia tidak pernah menyiksaku kan?
Itu yang membuatku sangat bingung. Pada siapa kau membuat permohonan? Selain Tuhan
dan Dewa Kematian, adakah seseorang yang lain yang mampu melakukan ini?” tanya
Lily penasaran. Yoo Jin terdiam. Dia sudah bersumpah untuk tidak mengatakan
apa-apa.
“Maaf. Aku sudah bersumpah untuk tidak
mengatakan apa-apa. Jika saatnya sudah tiba, dia pasti akan muncul di
hadapanmu. Yang penting dia tidak pernah menyakitimu kan? Dan karena dia, kau
bisa kembali kesisiku, bisa kembali melihat sinar matahari dan lepas dari
jeratan Hades. Kurasa itu cukup, benarkan kakak?” jawab Yoo Jin menenangkan
kakaknya.
“Aku mendengar tentang kematian 3 orang
gadis desa untuk sebuah ritual ilmu hitam. Apa mereka yang kau korbankan agar
aku bisa hidup kembali?” tanya Lily lagi dengan cemas.Yoo Jin mengangguk
singkat.
“Tak ada yang gratis di dunia ini. Apalagi
untuk pertukaran sebuah nyawa. Kau tahu dengan jelas bahwa NECROMANCY selalu
meminta tumbal, aku hanya melakukan apa yang dulu pernah kau lakukan.” Jawab
Yoo Jin jujur.
“Tapi kematian ketiga gadis itu mengundang
kecurigaan warga desa. Mereka mencurigai ada sebuah sekte penyembah Setan mulai
muncul disini. Simbol itu, sebuah Pentagram dengan salib terbalik, dan kepala
Baphomet muncul di lengan para korban yang mati dimutilasi. Kau mengambil mata,
jantung, hati dan darah mereka kan? Mayat yang terbakar itu tidak memiliki mata,
jantung dan hati serta tak ada darah yang tersisa.” Ujar Lily ngeri.
“Kak, tak perlu bicarakan mereka lagi.
Yang penting kau hidup kembali. Aku kemari ingin melihatmu dan mengembalikan
amulet ini.” Ujar Yoo Jin seraya mengeluarkan sebuah amulet dan menyerahkannya
pada kakaknya. Tapi sebuah amulet yang lain terjatuh saat dia mengambil keluar
amulet kakaknya, menggelinding di kaki Lily. Lily membungkuk dan memungutnya,
memandangnya dengan heran.
“Amulet ini milikmu, sekarang sudah
saatnya kembali pada pemiliknya yang sah. Kau menyimpan kekuatanmu pada amulet
ini dan karena amulet ini, aku bisa menghidupkanmu kembali.” Ujar Yoo Jin. Lily
meraih amulet itu dan kembali mengenakannya. Seketika tubuhnya merasa sangat
panas, seolah kekuatan itu kembali masuk ke dalam tubuh dan jiwanya.
“Bagaimana denganmu?” tanya Lily cemas.
“Aku punya amuletku sendiri.” Jawab Yoo Jin, menunjukkan amuletnya yang sama
persis.
“Tapi tanpa amuletku, kau tak punya
kekuatan.” Ujar Lily.
“Sejak awal aku memang tak punya. Aku
hanya meminjam kekuatan dari amulet itu kan? Sekarang aku tak butuh lagi,
keinginanku untuk melihatmu hidup kembali sudah terwujud, jadi aku tak ingin
apa-apa lagi.” Jawab Yoo Jin tulus.
“Yoo Jin-ah, kau adik yang baik.Terima
kasih.” Ujar Lily terharu lalu kembali memeluk adiknya.
“Sekarang aku hanya berharap kau bisa
menemukan pria yang baik dan membangun sebuah keluarga yang bahagia bersamanya.
Tapi dengan kau terkurung disini, kurasa itu tak mungkin.” Yoo Jin terlihat
sedih.
“Lalu ini milik siapa? Amulet dengan
simbol pentagram dan kepala Baphomet? Ini sama persis dengan yang digambarkan
oleh warga desa.” Ujar Lily mengembalikan amulet yang menggelinding di bawah
kakinya tadi.
“Aku datang kemari juga untuk
mengembalikan itu padanya.” Jawab Yoo Jin pelan lalu merebut amulet ini dan
kembali menyimpannya.
“Diakah orangnya? Sepertinya aku pernah
melihat simbol ini, tapi aku tak ingat dimana.” Jawab Lily berpikir. Tak ingin
kakaknya terus membahas ini, Yoo Jin segera mengalihkan pembicaraan.
“Kak, kau ingin apa untuk hadiah Natalmu
nanti?” tanya Yoo Jin , pura-pura antusias. Lily terpancing, matanya berkilat
senang.
“Aku tak ingin hadiah apapun. Aku hanya
ingin bertemu keponakanku. Aku sangat ingin keluar dari sini sehari saja. Tapi
aku tahu itu tak mungkin. Aku rindu keponakanku.” Ujar Lily sedih.
Hari Natal nanti, datanglah kemari bersama
suami dan anak-anakmu. Kita rayakan Natal bersama. Aku tak bisa keluar, jadi
aku berharap kalian bisa datang kemari.” Lily berkata penuh harap.
“Natal? Kau ingin merayakan Natal disini?”
ulang Yoo Jin tak percaya.
“Benar. Dan aku juga akan mengundang si
pemilik kastil ini untuk merayakan Natal bersama kita. Aku ingin menghadiahkan
sesuatu untuknya sebagai tanda terima kasihku. Dia seorang pria kan? Menurutmu
apa yang disukainya?” tanya Lily dengan bersemangat tanpa tahu apa-apa,
sementara Yoo Jin hanya bisa pasrah.
“Natal? Andai saja kau tahu bahwa Lucifer
si Malaikat Yang Terbuang membenci Hari Natal..Langit sudah membuangnya, Tuhan
sudah mencampakkannya, bagaimana mungkin kau berharap Lucifer akan ikut
merayakan Hari Natal, Hari kelahiran sang Juru Selamat, Putra Allah, putra
seseorang yang sudah membuangnya? Kau sungguh lucu, Kakak.” Batin Yoo Jin
miris. Tanpa tahu bahwa Lucifer menguping pembicaraan mereka dari balik
dinding.
“Kau berterima kasih padaku. Ini pertama
kalinya aku mendengar seseorang berterima kasih padaku. Sejak dulu mereka
selalu mengutukku. Lucifer, sang Malaikat Yang Terbuang, Raja Iblis, adalah
sumber dari semua kejahatan di bumi. Jika kau tahu yang sebenarnya, masihkah
kau berterima kasih padaku, Lily Kim? Aku, Sang Malaikat Yang Terbuang berharap
bisa kembali ke Surga, tapi pintu Surga sudah tertutup untukku. Aku lelah
dihujat. Aku ingin seperti Michael dan yang lainnya, selalu dipuja dan
dibanggakan. Tapi dimana aku? LUCIFER, kau tak lebih dari Pecundang dan
pengkhianat. Aku Sang Malaikat Cahaya, mendadak kehilangan seluruh cahayanya
setelah Tuhan membuangku dari Surga. Hanya kegelapan yang menemaniku sekarang.
Aku berharap bisa kembali mendapatkan cahaya. Aku lelah berjalan di jalan
kegelapan.” ujar Lucifer miris, sebelum melangkah pergi.
Setelah puas berbincang-bincang, Yoo Jin
pun pamit pergi dan Lily kembali ke kamarnya. Tak lama kemudian dia mendengar
pintu kamar diketuk pelan. Seorang pengawal masuk dan menyampaikan pesan
untuknya dari dia yang namanya tak pernah diketahuinya.
“Tuan menyampaikan pesan, Anda diijinkan
keluar dari Kastil ini selama seminggu, Nona. Tapi setelah seminggu, Anda harus
segera kembali. Jika tidak, kami yang akan mencari dan menyeret Anda.” Ujar si
pengawal dengan datar. Lily tersenyum senang mendengarnya.
“Benarkah? Sampaikan terima kasihku
padanya. Aku akan kembali dalam seminggu, kalian tak perlu mencariku. Aku tahu
aku berhutang budi pada Tuan kalian, jadi aku takkan lari. Ahh..aku juga akan
membelikan sesuatu untuknya sebagai rasa terima kasihku.” Ujar Lily bahagia.
Tak perlu menunggu lama, Lily segera
membawa baju seperlunya lalu melangkah meninggalkan kastil tua itu dan pulang
kerumahnya sendiri. Lily begitu bahagia hingga dia tak sadar bahwa dia diikuti.
Krraak.. Bunyi ranting terinjak spontan
menyadarkannya bahwa dia tidak sendirian ditempat ini. Lily membeku
ditempatnya, dia mencengkeram erat amulet dilehernya, lalu mengucapkan mantera
dan muncul sebuah pedang ditangannya.
“Siapa kau? Cepat keluar!” ujarnya berani.
“Hallo Witch! Akhirnya kau sendirian.
Dimana pelindungmu? Bangkit dari kematian apa sudah membuatmu merasa hebat?”
ujar seorang pria dari balik pepohonan.
“Tangkap dia! Hades pasti senang
melihatnya.” Ujarnya dan dalam sekejap, belasan werewolf muncul dari balik pohon
rindang. Lily terkejut bukan kepalang, mereka adalah orang suruhan Hades
sementara dia hanya sendirian. Tak punya pilihan, Lily pun bertempur melawan
mereka. Tapi bagaimanapun juga, dia seorang wanita. Berkali-kali werewolf itu
mencakar tangan dan kakinya, meninggalkan bekas luka dimana-mana. Merasa
terdesak, Lily berteriak minta tolong, Suaranya terdengar hingga kastil
Lucifer. Lucifer tersentak. Gadisnya dalam bahaya, dalam sekejap Lucifer muncul
disana dan mengalahkan gerombolan werewolf itu dan tersisa pria muda itu.
“Hallo, Lu..” tak sempat bicara, Lucifer
segera memenggal kepala pria itu sebelum identitasnya terbongkar.
“Kau tak apa-apa?” tanya Lucifer khawatir
saat melihat tubuh Lily tersayat disana sini.
“Tidak apa-apa. Terima kasih.” Jawab Lily
menahan sakit. Tapi dia juga melihat luka pada lengan Lucifer akibat gigitan
salah satu serigala itu.
“Ya Tuhan, kau juga terluka.” Ujar Lily
berbalik khawatir. Spontan dia merobek gaunnya dan membalutkannya di lengan
Lucifer, membuatnya tersentak. Saat tangan halus Lily menyentuh lengannya, ada
sebuah sensasi aneh yang tak pernah dirasakannya. Hatinya mendadak menjadi
hangat. Dalam diam, dia mengamati mata gadis itu yang memancarkan kehangatan.
“Perasaan hangat apa ini?” batin Lucifer,
jantungnya berdebar tak tenang, ada sebuah perasaan dalam hatinya yang
membuatnya ingin sekali meraih wanita itu dan memeluknya. Dan itulah yang dia
lakukan. Spontan dia menarik Lily ke dalam pelukannya dan mendekapnya erat,
memeluknya tanpa kata-kata.
“Hangat sekali. Aku tak pernah memeluk
seseorang sebelumnya. Apa rasanya sehangat ini? Aku merasa lubang kosong dalam
hatiku perlahan terisi. Sepertinya aku melihat cahaya bersinar didepan mataku.”
Batin Lucifer seraya mengeratkan pelukannya.
“Ahhhh..” Lily merintih saat pelukan erat
Lucifer menekan luka ditubuhnya. Spontan Lucifer melepaskan pelukannya dan
menyadari bahwa tubuh Lily penuh dengan luka. Hatinya seketika menjadi sakit melihat
luka dan darah yang ada ditubuh halus gadis itu.
“Hades. Benarkan?” tanya Lucifer dalam.
“Darimana kau tahu?” Lily balik bertanya.
“Jadi Hades masih menginginkan gadis ini?
Harusnya aku tidak biarkan dia pergi sendiri.” Lucifer menyalahkan dirinya sendiri.
“Kau akan pergi kemana? Aku akan
menemanimu.” Tawarnya, berusaha sewajar mungkin. Lily terdiam, ingin menolak
tapi dia takut sendirian.
“Aku ingin kerumah adikku di tengah Hutan
Terlarang. Apa tidak merepotkanmu? Aku bahkan tidak tahu namamu.” Ujar Lily
sungkan.
“Ahh ya..Namaku Moon Joo Won.” Lucifer
mengarang sebuah nama samaran. Entah kenapa dia tidak ingin identitas aslinya
terbongkar. Dia takut jika gadis ini tahu dia adalah Malaikat Yang Terbuang,
Sang Raja Iblis Lucifer, dia takut gadis ini akan ketakutan.
“Senang berkenalan denganmu. Terima kasih
sudah menolongku. Aku Lily Kim Lee An.” Ujar Lily dengan tersenyum manis seraya
mengulurkan tangannya. Lucifer meraih tangan itu dan mereka berkenalan. Sekali
lagi gelombang aneh memasuki hatinya. Sebuah perasaan hangat yang tidak bisa
diungkapkan dengan kata-kata. Sejak saat itu, Lucifer aka Joo Won menemani dan
melindungi Lily sepanjang perjalanan.
Begitu sampai di kastil Yoo Jin, Yoo Jin
terkejut bukan kepalang melihat Lucifer datang bersama kakaknya dan menyamar
sebagai orang lain, tapi sesuai yang dijanjikan, Yoo Jin berpura-pura tak tahu
apa-apa. Semakin hari hubungan mereka semakin dekat. Tanpa sadar, baik Lily dan
Lucifer diam-diam menyimpan perasaan satu sama lain.
“Apa ini bagus? Aku ingin memberikan
sesuatu untuk seseorang yang sudah menyelamatkanku. Kau juga pria kan? Aku
harap kau bisa membantuku memilihkan hadiah untuknya.” Ujar Lily seraya
menunjukkan sebuah jam tangan yang indah.
Lucifer memandangnya lekat. “Hadiah
untukku? Tak pernah ada yang memberikan hadiah untukku sebelumnya.” Batin
Lucifer tersentuh.
“Aku tak suka kau memperhatikan pria
lain.” Jawab Lucifer kesal. Dia tahu hadiah itu untuknya, tapi dia tak suka
melihat Lily begitu memperhatikan pria yang sudah menyelamatkannya walau pria
itu adalah dia sendiri.
“Bagaimana jika yang menyelamatkannya
adalah pria lain?” batin Lucifer cemburu.
“APA? KAU CEMBURU?” tanya Lily asal
menebak. Tapi bukannya menjawab, Lucifer justru berbalik pergi dari toko itu.
Lily melihatnya dan menyadari kenyataan bahwa mungkin pria itu menyukainya. Dia
tersenyum lalu berbalik mengejarnya.
“Moon Joo Won, kau cemburu?” ulang Lily
menggodanya.
“BENAR! AKU CEMBURU !! Aku tak suka kau
memperhatikan pria lain. Karena aku menyukaimu, Lily Kim. Puas?” jawab Lucifer
marah, saat mereka sudah sampai di depan kastil Yoo Jin. Lily terus mengikuti
Lucifer hingga kekamarnya.
“Kau benar-benar marah ya? Untuk apa kau
marah? Aku hanya berterima kasih padanya. Berterima kasih belum tentu aku
menyukainya kan? Karena sebenarnya aku menyukai pria lain.” Ujar Lily
malu-malu. Lucifer terdiam membeku.
“Siapa laki-laki itu? Aku pasti akan
membunuhnya. Tak ada yang boleh menantang Raja Iblis Lucifer.” Batin Lucifer
marah dan cemburu.
“Siapa laki-laki itu?” tanyanya dingin dan
datar. Dia benar-benar tak ingin mendengar namanya tapi dia perlu tahu namanya
untuk membuat perhitungan.
“Berbaliklah dan kau akan tahu.” Jawab
Lily malu-malu. Dengan perlahan, Lucifer membalikkan tubuhnya dan begitu dia
berbalik, Lily spontan menciumnya dengan penuh gairah.
“I LOVE YOU, MOON JOO WON!” ujar Lily lalu
kembali mencium Lucifer dengan penuh gairah. Lucifer merasakan hatinya sangat
bahagia, dia memeluk tubuh Lily erat dan menggendongnya masuk ke dalam
kamarnya. Mereka terlibat ciuman panas hingga saat tubuh mereka berdua
terhempas ke ranjang.
“I WANT YOU, LILY KIM! I WANT YOU NOW!”
ujar Lucifer serak saat Lily berbaring di bawahnya. Lily mengangguk pelan
dengan tersenyum hangat.
“I’M YOURS NOW !!” ujarnya lalu kembali mencium
Lucifer. Lucifer yang tak pernah bercinta sebelumnya, benar-benar tak mengerti
apa yang harus dia lakukan. Dia hanya tahu dia ingin segera menjadikan gadis
ini miliknya.
“AAARGGGHH !!” Lily menjerit keras
kesakitan saat Lucifer menghujamkan kemaluannya dengan kasar. Airmata mengalir
di pipinya yang halus dan darah segar mengalir turun dari selangkangannya.
Lucifer tersentak, tak mengerti kenapa Lily menjerit dan menangis.
“Sayang, apa aku melukaimu?” tanyanya
panik. Lily membuka matanya perlahan dan mengangguk pelan.
“Ini pertama kalinya bagiku. Bisakah kau
sedikit lembut?” pinta Lily malu-malu. Lucifer tersentak mendengar kata
“Pertama kali”, hatinya semakin girang saat mengetahui gadisnya belum tersentuh
laki-laki manapun.
“Hades tak pernah menyentuhmu?” tanya
Lucifer pelan. Lily menggeleng mantap.
“Aku tak mau dia menyentuhku. Aku selalu
berlindung di belakang kakak Persefone.” Jawab Lily menceritakan pengalamannya
di Dunia Bawah saat masih menjadi Ratu Hades. Lucifer mengangguk lega.
“Syukurlah! Aku bahagia karena akulah yang
pertama dalam hidupmu. Terima kasih. I LOVE YOU, KIM LEE AN !!” ujar Lucifer
mesra dan kembali, mereka terlibat dalam percintaan yang panas. Lucifer tak
tahu, bahwa setelah ini kelalaiannya akan membuat kedoknya terbongkar.
=========
Lily terbangun di pagi hari dengan sensasi
aneh pada tubuhnya. Dia mencari Lucifer tapi pria itu sudah tak ada
disampingnya. Saat dia akan turun dari ranjang dan berpakaian, tanpa sengaja
sesuatu terjatuh dari dalam selimut saat Lily menarik selimut itu untuk
menutupi tubuhnya.
CLING.. Amulet itu terjatuh ke lantai
dibawah ranjang. Lily berlutut dan meraihnya. Matanya terbelalak saat menyadari
itu adalah amulet yang sama seperti yang akan dikembalikan Yoo Jin hari itu. Amulet
berbentuk pentagram dengan simbol kepala Baphomet terukir sebagai liontinnya.
Bentuk yang sama seperti bentuk luka di tubuh para gadis yang mati sebagai
pertukaran nyawanya. Lily tersentak. Kenapa amulet itu ada disini? Di tempat
dimana semalam Joo Won tertidur bersamanya. Apakah mungkin Joo Won adalah pria
yang sudah menyelamatkannya? Lily bergegas mandi dan mengenakan pakaiannya lalu
diam-diam kembali ke kastil tempat dia dikurung selama ini. Para pengawal
bingung saat melihat Lily kembali padahal waktu seminggu belum habis.
Lily terus berlari ke arah sebuah ruangan
yang selama ini tak boleh dia masuki. Pintu itu terkunci tapi dengan kekuatan
sihirnya, Lily berhasil membuka pintu kamar itu dan begitu pintu itu terbuka,
dia melihat banyak sekali simbol-simbol pemujaan aneh ada disana.
Simbol pentagram dengan gambar bintang
lima yang menggambarkan bintang kejora yang jatuh yang menunjuk pada Lucifer itu
tergantung dengan jelas di tengah ruangan, sangat besar. Tak jauh dari sana
simbol Freemason dengan Mata Satu Dewa Ra juga tergantung disana. Lambang yang umum
adalah angka 666, kalung salib terbalik, kuda bertanduk, kuda berkepala
manusia, dan Pentagram berkepala kambing, pentagram yang umumnya digambarkan
terbalik yaitu salah satu ujungnya menghadap ke bawah.
Lily tersentak. LUCIFER. Ini semua adalah
simbol Lucifer, Sang Malaikat Yang Terbuang. Dia terdiam dan berpikir dan akhirnya
dia kembali pada 1 kesimpulan : KIM YOO JIN MEMOHON PADA LUCIFER, SANG MALAIKAT
YANG TERBUANG dan JOO WON ADALAH LUCIFER itu sendiri. Lily terdiam shock. Dia
putuskan untuk mencari Lucifer dan menanyakan sendiri kebenarannya.
Saat Lily dalam perjalanan kembali ke
kastil adiknya. Dia mendengar percakapan beberapa penduduk desa.
“Aku yakin di tempat ini telah berkembang
sekte pemuja setan. Mereka yang tidak mau bergabung akan mati dengan
mengenaskan. Mereka membunuhnya dengan cara yang kejam, mengambil jantung,
mata, hati dan meminum darah korbannya. Di tubuh para korban itu selalu ada
simbol pentagram dan angka 666 di lengan mereka. Aku yakin ini perbuatan
pengikutnya.” Ujar seorang wanita pada temannya.
“Pengikut siapa?” tanya temannya
penasaran.
“LUCIFER.” Jawab si wanita pertama.
“Jika kita tidak berhati-hati, kita bisa
masuk dalam perangkap mereka. Sudah 13 orang yang mati, aku yakin setelah ini
akan ada lebih banyak lagi. Semuanya untuk persembahan pada Lucifer.” Lanjut si
wanita pertama.
“Apa Lucifer begitu kejam?” tanya temannya
penasaran.
“Dia adalah Raja Iblis. Konon, dia adalah
Malaikat yang dibuang Tuhan dari Surga karena memberontak. Tentu saja dia
kejam. Sudah banyak buktinya kan? Kau tahu patung Malaikat di depan pintu masuk
pemakaman itu? Konon jika kau berdiri disana saat jam 9 malam, maka pasukan
Iblis Lucifer akan menculikmu. Jika kau mau bergabung dengan mereka, kau akan
diampuni. Jika kau menolak, kau akan mati.” Ujar si wanita pertama menjelaskan.
Lily shock mendengarnya. Lucifer yang dia
kenal bukan orang yang kejam. Dia bilang dia mencintai Lily, dia selalu
melindungi dan memperhatikan gadis itu, terlebih lagi, mereka sudah pernah
bercinta sebelumnya. Lily bahkan rela menyerahkan kesuciannya padanya. Dia bisa
membuat Lily merasa bahagia bagaikan di Surga.
“Aku tak percaya! Semua pembunuhan itu
bukan ulah Lucifer. Pasti Lucifer yang lain. Aku harus melihat dengan mata
kepalaku sendiri.” Putus Lily menyangkal. Dia memutuskan untuk berdiri di bawah
patung Malaikat yang Terjatuh itu seperti yang mereka katakan. Menunggu
seseorang atau sesuatu menjemputnya dengan jantung berdebar kencang.
“Aku Kim Lee An, seorang Penyihir yang
pernah menghabiskan setahun hidupnya di Neraka, menjadi Ratu Dunia Bawah. Hidup
bersama Sang Dewa Kematian, Hades jauh lebih menakutkan dari ini. Aku tak takut
pada apapun lagi.” Lily mencoba menguatkan dirinya.
Dan benar, tepat pukul 9 malam sebuah
kereta kuda tiba-tiba muncul dari balik kepulan asap berhenti didepannya.
Seorang pria berkerudung hitam turun dari dalam kereta kuda itu dan bertanya
dengan suara serak “Apa kau menunggu kami?” tanyanya dingin. Lily mengangguk
mantap.
“BAWA AKU BERTEMU LUCIFER !!” ujarnya
berani. Dan pria itu segera mengambil kain hitam untuk menutup matanya dan
mengarahkannya masuk kedalam kereta kuda itu. Tak lama kemudian, pria itu
membuka penutup mata Lily dan tiba-tiba saja Lily sudah berada ditengah
kerumunan orang didalam sebuah kastil yang besar dan tua. Simbol-simbol itu
kembali dipajang disana.
Lily sepertinya datang terlambat. Saat dia
datang, dia melihat ada sebuah upacara seperti Jumat Agung dimana ada seorang
laki-laki diseret sampai keatas panggung dengan memikul salib besar di
punggungnya, dan kepalanya diberi mahkota duri. Lalu kemudian dia dipaku di
kayu salib. Disana dia disiksa secara brutal, dicambuk, ditusuk hingga disumut
api hingga sekarat. Bau daging terbakar tercium hingga ke tempat Lily berdiri.
Tapi anehnya mereka semua yang hadir bersorak sorai, dan upacara tersebut
berkembang menjadi pembunuhan, saat perlahan-lahan pria itu terkulai dan mati.
Seorang pria lain yang berpakaian seperti Pendeta bergerak maju dan menampung
darah yang menetes di tubuhnya, dan meletakkannya di atas meja.
Lily menahan napas. “INI PEMBUNUHAN !! Ini penghinaan terhadap Yesus Kristus!”
batinnya terkejut. Belum cukup sampai disana, dia melihat seorang wanita muda
dengan perut yang membuncit diseret hingga ke atas panggung, lalu wanita muda
itu dibaringkan diatas panggung itu kemudian beberapa orang pria memasukkan
tangannya diantara kedua selangkangan wanita muda itu. Terdengar jeritan keras
dari mulut wanita itu saat salah seorang laki-laki itu menarik tangannya keluar
dari selangkangan wanita itu dan tampak janin bayi berlumur darah ditangannya.
Pria itu kemudian menusuk bayi itu hingga mati dan menampung darahnya di sebuah
cawan. Sang wanita yang bayinya diambil paksa itu pun dibunuh dengan dirobek
dadanya dan diambil darahnya.
“Kita bersulang untuk Lucifer.” Serunya
pada semua orang yang hadir disana. Dan darah pria yang tadi sempat diletakkan
oleh pendeta yang satu lagi kini terbang melayang kearah sesosok hitam sebuah
tubuh yang mendadak muncul disana, semua orang disana pun saling melukai tangan
mereka sendiri dan meminum darah mereka sendiri sebagai bentuk pemujaan kepada
Lucifer.
“INI GILA !! CUKUP SUDAH !! HENTIKAN
LUCIFER !!” teriak Lily, sontak membuat semua orang berpaling menatapnya. Sosok
hitam berkerudung itu terlihat terkejut saat melihat Lily ada disana. Perlahan
dia menurunkan kerudungnya, mata mereka bertatapan beberapa saat.
“JELASKAN PADAKU !!” pinta Lily tak
percaya. Lucifer melayang mendekati Lily dan dalam sekejap berdiri di
hadapannya.
“Aku ingin dia. Wanita ini akan ikut
denganku. Kalian lanjutkan sisanya!” perintahnya dengan dingin pada
pengikutnya. Mereka mengira Lucifer sudah memilih Pengantinnya, seseorang yang
akan menjadi Ratu Kejahatan berikutnya. Tapi mereka salah, Lucifer bermaksud
menjelaskan semuanya.
Dia mencengkeram tangan Lily lalu
membawanya ikut menghilang. Dalam sekejap mereka kembali ke kastil Lucifer
ditengah Hutan.
“Aku tak percaya kau lakukan ini!” ujar
Lily sambil menangis.
“Jadi kau sudah tahu? Ya. Akulah LUCIFER,
Sang Malaikat Yang Terbuang. Setelah Tuhan membuangku dari Surga, aku
kehilangan semua cahayaku. Aku hidup dalam kegelapan. Aku bersumpah akan
memerangi langit yang sudah membuangku. Tapi untuk itu aku butuh pasukan.”
Jawab Lucifer dingin.
“Aku tahu semuanya. Aku tahu kau yang
membunuh mereka semua. Aku tahu kau sangat kejam dan..” kalimat Lily terputus
saat Lucifer memotong kalimatnya.
“Tapi akulah yang menyelamatkanmu dari
jeratan Hades. Akulah yang membebaskanmu dari Neraka yang panas itu.Aku tahu
aku tak seharusnya membohongimu. Tapi aku takut kau akan takut dan membenciku
jika tahu yang sebenarnya.” Potong Lucifer, mengungkit semua jasanya.
“AKU MENCINTAIMU. Aku tulus mencintaimu,
Lucifer. Dan kau juga mencintaiku kan?” ujar Lily lembut seraya memeluk Lucifer
hangat, membuat kemarahan Lucifer seketika hilang. Dia balas memeluk Lily
hangat.
“Kau tak takut padaku?” tanya Lucifer
selembut mungkin.
“Aku tahu dalam hatimu masih tinggal
seorang Malaikat, bukan Iblis seperti yang tadi kulihat. Kembalilah! Aku ingin
melihat Lucifer yang penuh cinta.” Ujar Lily lembut, berusaha merayu Lucifer
agar berubah pikiran.
“Aku hidup dalam kegelapan. Dalam duniaku
tak ada cinta.” Jawab Lucifer pahit.
“Aku ada disini untuk memberikan cahaya
dalam hidupmu. Tinggalkan sekutu Iblismu !! Kita mulai hidup baru. Kau, aku dan
anak kita kelak. Kita akan mulai hidup baru yang bahagia. Jangan membunuh lagi!
Bertobatlah Lucifer!” pinta Lily lembut seraya menatap mata Lucifer dalam. Lalu
menciumnya dengan dalam dan penuh hasrat. Tak butuh waktu lama bagi mereka
untuk kembali terlibat dalam sesi percintaaan yang panas.
“Kembalilah! Tinggalkan mereka !! Aku tahu
dalam hatimu masih tinggal seorang Malaikat. Itu sebabnya aku mencintaimu.”
Ujar Lily lembut disela-sela sesi percintaan panas mereka. Dan permintaan Lily
sukses membuat Lucifer galau selama beberapa minggu lamanya.
Hari itu Lily merasakan ada yang aneh
dengan dirinya. Dia merasa mual dan pusing setiap pagi. Lucifer pun menyadari
hal ini. “Kau kenapa? Wajahmu pucat. Kau sakit?” tanya Lucifer perhatian, saat
tiba-tiba Lily pingsan dalam pelukannya.
“Untuk apa kau peduli padaku? Kau lebih
peduli pada sekutu Iblismu.” Lily mendorong Lucifer menjauh, tapi dia tetap
berpegangan pada pinggiran Meja karena rasa pusing masih menyerangnya. Lucifer
kembali mendekatinya. “Lily..” panggilnya khawatir. Sudah beberapa minggu ini
kekasihnya tidak sehat.
“Apa kau mencintaiku?” tanya Lily lagi.
Lucifer mengangguk mantap “Aku tak pernah jatuh cinta sebelumnya. Kau yang
pertama dan terakhir dalam hidupku. Aku mencintaimu.” Jawabnya mantap.
“Kalau begitu tinggalkan mereka untukku!
Jangan berbuat jahat lagi dan hiduplah denganku dalam ketenangan, kau mau kan?”
Lucifer terdiam mendengar pertanyaan Lily. Sebenarnya dia juga sedang
mempertimbangkan hal itu. Dia sudah lelah hidup dalam kegelapan. Dia ingin
menghabiskan sisa waktunya sebelum Hari Penghakiman tiba untuk bersama Wanita
yang dicintainya.
“Apa Malaikat bisa menghamili manusia?”
tanya Lily lagi saat Lucifer masih terdiam.
“Maksudmu?” tanya Lucifer clueless.
“Saat
kita bercinta, apa mungkin itu bisa membuatku hamil?” tanya Lily lagi,
tiba-tiba pikiran itu terlintas dalam kepalanya mengingat dia pusing dan mual.
“Tentu. Aku seorang pria juga. Apa kau
hamil?” tanya Lucifer berapi-api.
“Entahlah. Kita melakukannya berkali-kali
dan sekarang aku pusing dan mual.” Ujar Lily malu-malu.
“Jika aku benar-benar hamil, tidak bisakah
demi aku dan anak kita, kau bertobat Lucifer? Aku ingin anakku bangga pada
Ayahnya jika kelak kuceritakan padanya bahwa ayahnya adalah seorang Malaikat.”
Bujuk Lily lagi.
“Kemarilah! Akan kulihat kau sedang hamil
atau tidak.Aku punya kekuatan dan aku bisa melihatnya.” Ujar Lucifer seraya
menarik Lily mendekat lalu dia berlutut dan menempelkan kepalanya di perut
Lily.
“Apa kabar, Ayah?” seru janin di perut
Lily. Lucifer tersentak sesaat, dia menatap mata Lily dengan penuh kebahagiaan
lalu memeluknya erat.
“Terima kasih, sayang. Kau benar. Janin
Lucifer ada dirahimmu.” Ujarnya mesra.
“Demi kami, bisakah kau..” Lily sekali
lagi membujuk.
“Demi kau, akan kulakukan apapun. Aku tak
ingin lagi hidup dalam kegelapan. Aku ingin anakku bangga padaku.” Jawab
Lucifer. Lily berseru senang mendengar jawaban Lucifer.
“BENARKAH? Kau takkan jadi Raja Iblis lagi
kan?” Lily memastikan lagi. Lucifer mengangguk mantap.
“Saat Tuhan membuangku dari Surga ke Bumi.
Aku kehilangan semua cahayaku. Tapi kau datang dan memberiku cahaya baru. Aku
tak ingin hidup dalam kegelapan lagi. Malam ini akan kubereskan semuanya.”
Janji Lucifer. Lily tersenyum senang, tanpa tahu bahwa Asmodeus, salah seorang
pengikut Lucifer mendengar semuanya.
Asmodeus segera memberitahukan ini pada
yang lain. Mereka merasa dikhianati oleh pimpinan mereka sendiri. Akhirnya
setelah berunding, Beelzebub menyarankan agar mereka bergabung dengan Hades
untuk membunuh Lily Kim, karena dialah yang membuat Lucifer berpaling dari
mereka. Jika Lily Kim tak ada, Lucifer akan kembali pada mereka, karena tanpa
Lucifer, pasukan Iblis tak ada apa-apanya, mereka takkan sanggup mengalahkan
Michael dan bala tentara Surga yang dipimpinnya.
Malam itu Lily sangat bahagia, Lucifer
sudah berjanji akan bertobat dan meninggalkan sekutu Iblisnya, dia hamil dan
mereka akan segera menikah. Tapi imbas dari kehamilan ini, kekuatan sihir Lily
jadi menghilang, dia menjadi sangat lemah dan untuk menggunakan sihir kecil
saja dia sudah merasa sangat lelah. Sambil menunggu Lucifer pulang dan
membawakan berita gembira ini untuknya, Lily ingin memasakkan sesuatu untuknya.
Tapi ternyata Hades dan pasukannya datang untuk menculiknya.
“Kalian mau apa?” tanya Lily terkejut saat
pasukan Hades muncul di hadapannya.
“Hallo sayang..Lama tidak jumpa. Apa kabar
Ratuku?” ujar Hades dengan seringai licik diwajahnya lalu segera menggendong
Lily dan membawanya pergi dari sana.
“LUCIFER, TOLONG AKU !!! LEPASKAN AKU,
HADES !!!” teriak Lily kencang. Karena Lily dan Lucifer sudah menjadi satu
dengan anak itu sebagai penghubungnya, jadi sejauh apapun Lucifer berada, dia
dapat mendengar suara Lily.
PRANGGGGG.. Cawan yang digenggam Lucifer
terjatuh.
“LILY..” kepanikan mencengkeramnya. Dia menatap sekutunya satu demi
satu.
“Kita akan bicara lagi nanti. Aku harus
segera kembali.” Ujarnya pada mereka.
“Kenapa? Terjadi sesuatu pada wanita
tercintamu?’ sindir Asmodeus tajam. Lucifer tersentak.
“Sebaiknya kalian tidak ada hubungannya
dengan ini semua. Jika tidak, akan kubunuh kalian semua.” Lucifer murka lalu
bergegas kembali ke kastilnya tapi yang ditemukannya hanya keadaan kastil yang
berantakan.
“LILY..” panggilnya putus asa.
“HADES, Aku
akan buat perhitungan denganmu.” Jeritnya marah lalu segera mengambil pedang
Malaikatnya dan turun ke dunia bawah menyelamatkan Ibu dari anaknya.
Setelah
mengalahkan semua pasukan Neraka milik Hades, Lucifer segera mencari dimana
wanitanya disembunyikan, hanya untuk melihat semua teman-temannya berdiri di
belakang Hades yang sekarang tampak seperti pemimpin mereka.
“Kalian..Jadi
ini memang ulah kalian?” Lucifer berseru marah pada bawahannya.
“Kau mengkhianati kami, Lucifer. Demi
wanita ini, kau ingin berdamai dengan Tuhan. Memohon ampun pada-Nya dan
bersujud di kaki-Nya. Ingatlah bahwa kita pernah bersumpah akan selamanya
memerangi langit yang sudah membuang kita hingga Akhir Zaman, hingga hari
Penghakiman tiba. Tapi apa ini? Kau mengkhianati kami semua. Kau tak pantas
lagi menjadi pemimpin kami. Kau mengkhianati kami karena wanita itu, jadi
sekarang wanita itu harus mati ditangan kami.” Ujar Beelzebub marah, para
Malaikat Yang Terbuang yang pernah menjadi bawahannya kini bergabung dengan
Hades, Sang Dewa Kematian untuk melawannya.
“Apa kau lupa jika dia pernah mengkhianati
Tuhan? Jika Tuhan saja bisa dia khianati, apalagi kita.” Sindir Asmodeus tajam.
Lucifer memandang semua musuhnya satu per satu, Neraka ini, tak ada bedanya
dengan alam
kegelapan yang dipenuhi hawa dendam para iblis, yang marah kepada Tuhan,
manusia, dan hawa penderitaan para manusia yang penuh dosa yang kini terkurung
dalam Neraka yang panas membara. Mata Lucifer mencari, dan
akhirnya dia melihat seorang wanita yang terpasung dengan wajah tersenyum penuh
cinta padanya.
“Lucifer, aku tahu kau akan menolongku.” Gumamnya lirih, tapi Lucifer mampu
membaca gerak bibirnya. Hatinya mengerang sakit. Dia merasa ini sungguh ironis.
Ada cinta dalam
kegelapan, cinta yang baru pertama kali dirasakannya. Cinta yang
membuatnya begitu menderita, jauh lebih sakit dibanding pada saat Tuhan
membuangnya dari Surga.
“Aku Lucifer, Pemimpin Malaikat Kegelapan yang terkenal kejam dan tak punya
perasaan, kini bertekuk lutut di hadapan seorang wanita dan bahkan rela
bertarung melawan teman-temanku sendiri demi dirinya. Apa ini hukuman dari
Tuhan karena aku sudah memberontak melawan-Nya? Hukuman ini bahkan jauh lebih
menyakitkan daripada dikurung dalam Jurang Maut yang paling dalam pada Hari
Penghakiman.”
Batin Lucifer miris.
Lucifer mengeluarkan pedang Malaikatnya, pedang yang dulu pernah
digunakannya untuk bertarung melawan Michael dan bala tentara Surgawi, hari
ini dipakainya lagi untuk melawan sekutunya sendiri. Dia harus bisa membebaskan
wanita itu dari rantai belenggu yang mengikatnya di tiang itu.
Hades, Beelzebub, Asmodeus, Leviathan dan bala tentara Iblis menyerang Lucifer
bersamaan. Sehebat apapun dia, tentu takkan sanggup melawan mereka sendirian.
Hades memukul telak tubuh Lucifer, membuatnya terluka parah.
“BERANINYA KAU!! DIA
MILIKKU!” seru Hades marah, kembali menjauhkan Lucifer dari
wanitanya.
“Tidak! Kau tidak berhak atas dirinya. DIA MILIKKU karena Dia mencintaiku. Kami saling mencintai.”
Jawab Lucifer tegas.
“CINTA!! JANGAN BUAT AKU TERTAWA, LUCIFER !!” cibir Hades sambil terus
menyerangnya.
“Kau
adalah Malaikat Yang Terbuang, Raja Iblis, Pemimpin Malaikat Kegelapan, kau
orang yang selama ini hidup dalam kegelapan. Kau tidak bisa merasakan perasaan itu,
kau terlarang merasakannya sejak Tuhan membuangmu dari
Surga ke Bumi. Kau tak lebih dari makhluk terbuang yang malang. Tuhan saja tidak
menginginkanmu, apalagi wanita ini.” Lanjut Hades, menertawakan
nasih Lucifer.
“LANCANG!!! Aku tidak bisa merasakan cinta katamu! Siapa kau berani bicara seperti
itu? Kau sendiri Dewa Kematian, tugasmu adalah mencabut nyawa manusia, kau sendiri
mengerti apa soal cinta?” Lucifer sangat marah mendengar
pernyataan Hades yang seolah menganggap remeh perasaannya pada
wanita ini.
“Dialah yang membawa kembali cahaya dalam hidupku yang dulu pernah dirampas
Tuhan dariku. Dia yang selalu percaya bahwa di dalam hatiku tinggal seorang
Malaikat, bukan Iblis seperti yang dikatakan semua orang. Dia, yang membuatku
sadar bahwa aku telah banyak melakukan kesalahan. Aku ingin kembali pada Tuhan.
Aku tak ingin lagi hidup dalam kegelapan. Mulai hari ini, aku ingin berjalan di
jalan yang terang bersamanya. Sesuai dengan namaku, Pembawa Cahaya, aku pun
ingin menjadi cahaya bagi semua orang. Cahaya dalam arti yang sebenarnya. Aku
tak ingin lagi menjadi sumber kejahatan. Aku ingin kembali ke sisi Tuhan,
berkumpul bersama Michael, Gabriel dan Raphael seperti sebelumnya, dan aku akan
membawanya bersamaku. Kami berdua akan tinggal di Surga bersama.” Dan dengan
kalimat itu, Lucifer bertarung mati-matian melawan Hades dan yang lainnya.
Dengan sisa kekuatannya, Lucifer terbang menghampiri Lily dan memutus rantai
yang mengikatnya dengan pedangnya, memakai kekuatannya yang tersisa untuk
membawa mereka berdua terbang keluar dari Neraka dan kembali ke dunia manusia.
Hades berusaha mengejar tapi tak bisa masuk ke alam manusia karena Tuhan
melarangnya. Kekuasaan Hades hanya berada di dunia bawah. Sayap malaikat
Lucifer mulai patah, pedang Malaikatnya mulai menghilang seiring dengan
kekuatannya yang semakin menipis. Tapi dia terus mendekap Lily dalam pelukannya
agar wanita itu tidak terhempas ke tanah.
“Tidak,
aku tidak bisa membiarkan wanita yang setengah mati aku selamatkan, wanita yang mengandung bayiku, ikut terhempas ke
tanah dan
tewas bersamaku.” Lucifer bertekad akan melindungi Lily dan anak mereka sampai
mati.
Dia lalu menangis dan memohon pada Tuhan.
“Tuhan… Aku tahu
aku bersalah karena telah memberontak melawan-Mu. Aku akui itu, aku terima Kau
membuangku dari sisi-Mu, aku terima hukuman apapun yang Kau berikan padaku. Hanya satu keinginanku,
wahai Penguasa Dunia ini, tolong lindungilah wanita ini. Dia
tidak bersalah. Dia tidak harus menanggung dosa besar yang diakibatkan olehku
sendiri. Lindungilah dia dan bayi dalam kandungannya! Jangan biarkan Hades dan
para Iblis itu menangkapnya. Aku tak sunggup lagi melindunginya.” Untuk yang
pertama kalinya, Lucifer memohon pada Tuhan sejak dia dilempar dari Surga.
“Lucifer..” dia mendengar wanita itu memanggil namanya sambil menangis,
tapi Lucifer tak sanggup lagi, dia terluka parah, pandangannya mulai menggelap,
sayapnya telah hilang seiring kesadarannya yang perlahan mulai menghilang.
Mereka berdua meluncur kencang ke bumi, keras menghantam tanah.
=======
“Akhirnya kau tersadar. Aku takut sekali.” Lily menarik napas lega saat
perlahan Lucifer membuka matanya. Senyum gadis itu adalah yang pertama
dilihatnya.
“Lily..” ujar Lucifer lembut seraya menyentuh pipi Lily dan menghapus
airmatanya. Tapi kemesraan mereka terganggu saat mereka mendengar gonggongan
anjing yang semakin mendekat.
“Cerberus. Itu anjing milik Hades.” Ujar Lucifer saat dari kejauhan dia
bisa melihat anjing berkepala 3 berlari kearah mereka.
“Kita harus segera pergi.” Ujar Lucifer seraya perlahan mulai berdiri.
“Tapi kau terluka parah..” Lily terlihat cemas
“Lalu? Apa aku harus diam saja melihat mereka menangkap wanita yang
kucintai? TIDAK AKAN! Tuhan saja berani aku lawan, apalagi hanya pasukan Iblis
dan makhluk kegelapan.” Jawab Lucifer percaya diri.
“Tapi dulu kau membawa 1/3 Malaikat Tuhan dan sekarang kau sendirian..”
jawab Lily lirih.
“Aku akan baik-baik saja.” Janji Lucifer lalu mulai berdiri dan bersiap
mengajak Lily terbang bersamanya, tapi sepertinya dia tak perlu lakukan itu
karena para Malaikat yang dipimpin Michael tiba-tiba muncul dihadapan mereka.
“Hallo Lucifer. Kita bertemu lagi.” Ujar seorang Malaikat Bersayap putih dan berwajah tampan yang tiba-tiba muncul didepan mereka.
“MICHAEL ??” ujar Lucifer terkejut saat melihat 'teman lamanya'.
“Aku kemari karena Tuhan yang mengutusku. Tuhan mengabulkan doamu.Sebelum
jatuh ketangan Hades dan para Iblis itu, aku ditugaskan untuk menolong kalian
berdua. Dosamu sangat besar Lucifer, aku kemari untuk menangkapmu. Akan
kuhadapi mereka dulu, setelah itu kau harus ikut aku untuk menerima hukuman..”
Ujar Michael lalu segera berbalik dan bertempur melawan pasukan kegelapan yang
di pimpin Hades.
Pertempuran sengit terjadi antara kejahatan dan kebaikan, dan sekali lagi
Malaikat Tuhan mengibarkan panji kemenangannya. Para Iblis dan Hades dipukul
mundur oleh bala tentara Surga yang di pimpin Malaikat Michael, untuk sementara
mereka aman.
“Ayo pergi! Aku akan membawamu untuk menerima hukuman.” Ujar Michael dingin
dan tegas, tak peduli walau Lucifer terluka parah.
“Wait, MICHAEL !! Hold On. You cannot kill Lucifer. It’s not the right
time! I am GABRIEL. I stand in the very presence of GOD. It was He who bring
you this good news. Let Lucifer go!” ujar seorang Malaikat lain yang tiba-tiba
turun dari langit dan berada ditengah mereka.
“Apa maksudmu, GABRIEL ??” tanya Michael tak mengerti.
“Aku membawa pesan dari Tuhan. Tapi sebelumnya, RAPHAEL, tolong sembuhkan
dulu lukanya.” Perintah GABRIEL pada Seorang Malaikat yang lain.
"Baik. Aku mengerti, GABRIEL !!” Raphael, Malaikat Penyembuh, maju dan
mengarahkan kedua tangannya kearah tubuh LUCIFER yang terluka parah. Dan tak
lama kemudian, sebuah cahaya putih yang menyilaukan menerpa tubuh Lucifer dan
ajaib, semua luka ditubuh Lucifer menghilang, bahkan kini sayapnya yang patah
juga kembali seperti semula. Lebih ajaib lagi saat tiba-tiba sayap hitam
Lucifer berubah menjadi berwarna putih seperti Para Malaikat Tuhan yang lain.
“Kau menyembuhkan aku, Raphael?” Lucifer berseru tak percaya seraya
memandang sayap barunya.
“Kau bahkan mengembalikan sayapku yang dulu?” lanjut Lucifer saat menyadari
warna sayapnya kembali menjadi putih seperti saat sebelum dia dibuang dari Surga.
“Aku tak bisa membantah perintah Yang Maha Kuasa. Aku berharap kau bisa
kembali pada kami. Sayap putih itu melambangkan pertobatanmu.” Jawab Raphael
bijaksana seraya tersenyum lembut, lalu menoleh pada Gabriel, si pembawa pesan.
“Tugasku sudah selesai. Sampaikan pesan yang kau bawa, kawan.” Ujar Raphael
mempersilakan Gabriel melakukan tugasnya.
“Lucifer, Kau adalah Malaikat Yang Terbuang. Dulu kau memberontak melawan Tuhan
dan membuat dosa besar. Tapi Tuhan ingin memberimu 1 kesempatan untuk bertobat.
Pertemuanmu dengan wanita ini adalah salah satu dari rencana Tuhan. Dia
ditakdirkan untuk menjadi Ratu Akhir Zaman. Dialah yang terpilih untuk
menjalankan rencana besar menyelamatkan umat manusia, dia yang akan membawa
kembali cahaya dalam hidupmu yang selama ini hilang begitu Tuhan membuangmu
dari Surga. Dia dengan segala kebaikan hatinya yang akan membimbingmu kembali
ke jalan Tuhan. Dia akan bersamamu hingga Akhir Zaman, dia yang akan
mengingatkanmu jika kau ingin berbuat jahat. Pada akhir zaman nanti, akan
terjadi pertempuran besar antara Malaikat dan Iblis. Dan saat itu kau harus
memilih, kembali pada sekutu Iblismu yang itu berarti kau harus ikut binasa
bersama mereka atau berdiri di jalan Tuhan, yang itu berarti sebuah
Pengampunan.” Gabriel terdiam beberapa saat sebelum melanjutkan kalimatnya.
“Jika kau kembali pada sekutu Iblismu itu, aku pastikan saat itu aku takkan
mengampunimu. Aku, dengan tanganku sendiri akan melemparmu ke dalam Jurang Maut
dan Neraka Abadi. Kita akan bertemu lagi dan saat itu, aku, Michael, pemimpin
Pasukan Surgawi, takkan berbaik hati padamu.” Ujar Michael dengan tegas.
Gabriel mengangguk pelan.
“Tapi jika pada Hari Penghakiman nanti, kau bisa sepenuhnya menerima Tuhan
dan bertobat, maka kau dan wanita ini, akan terangkat kembali ke Surga. Kau
akan kembali menjadi Malaikat Tuhan seperti dulu, dan wanita ini pun akan
selamanya bersamamu. Dan jika kau gagal dan kembali menjadi Iblis yang
menyesatkan manusia, maka pada Hari Penghakiman nanti, kau akan dilempar ke
Jurang Maut yang terdalam dan selamanya akan tersiksa di Api Neraka yang panas,
dan hanya wanita ini yang akan terangkat ke Surga untuk melayani Allah Bapa.
Jadi semuanya tergantung kau, Lucifer. Kau masih memiliki waktu hingga akhir
zaman nanti. Kembali menjadi Malaikat Tuhan atau tetap memilih berada di dalam
kegelapan abadi, kau yang tentukan sendiri.” Ujar Gabriel menerangkan.
“Jadi aku kembali dibebaskan?” tanya Lucifer tak percaya. Dia berpikir
Michael dan bala tentara Surga-nya akan membawanya menghadap Yang Maha Kuasa
untuk memberinya hukuman saat ini juga, tapi dia justru diberi 1 kesempatan
untuk bertobat. Dia benar-benar sulit percaya.
“Benar. Tuhan Maha Pengasih dan Pengampun, tidak peduli sebesar apapun
dosamu, Dia masih mengampunimu. Pergilah! Aku akan mengembalikan kekuatanmu.
Pergi dan mulailah hidup baru di jalan Tuhan bersama wanita itu. Lindungi dan
cintailah dia, karena dialah yang telah membimbingmu menemukan jalan kembali ke
Rumah Tuhan.” Jawab Michael sambil tersenyum ramah.
Lucifer tersenyum haru pada mantan temannya. “Terima kasih, kawan.
Sejujurnya, aku juga sudah lelah hidup dalam kegelapan.” Jawab Lucifer lega.
“Berterima kasihlah pada Tuhan. Aku hanya diutus untuk melindungi kalian
dan Gabriel diutus untuk menyampaikan pesan pada kalian. Hades, Beelzebub,
Asmodeus dan para pasukan Iblis mungkin akan datang kembali untuk menghasutmu,
tapi aku jamin mereka takkan berani menyentuh wanita itu, karena menyentuhnya
berarti harus berhadapan dengan Malaikat Tuhan. Tapi bukan berarti kau lepas
tangan dalam melindunginya.” Ujar Michael lembut seraya merentangkan tangannya
kearah Lucifer dan sebuah sinar putih yang menyilaukan mengelilingi Lucifer.
“Aku akan berdoa pada Tuhan dan menyampaikan terima kasihku pada-Nya.”
Jawab Lucifer yang dalam sekejap kembali pulih karena kekuatan Michael. Michael
mengembalikan kekuatan Lucifer yang sempat hilang karena terluka parah.
“Aku menunggu hari dimana kau akan kembali ke Surga dan kita akan bersama
melayani Tuhan seperti dulu.” Ujar Michael dengan senyum Malaikatnya.
“Lily Kim, aku serahkan dia padamu. Dia akan kembali menjadi Raja Iblis
atau Malaikat Tuhan, semuanya tergantung dari bagaimana kau akan mengarahkan
dia.” Ujar Michael untuk yang terakhir kalinya.
“Terima kasih Angel Michael. Terima kasih Angel Gabriel. Dan untukmu juga,
Angel Raphael. aku akan berusaha mengarahkannya kembali ke Jalan Tuhan.” Jawab
Lily Kim sambil tersenyum berterima kasih.
“Apa itu berarti Lily tak perlu mati lagi?” tanya Lucifer meyakinkan
dirinya.
“TIDAK! Kau sudah membuat pengorbanan terakhir dengan meninggalkan sekutu
Iblismu dan kembali ke jalan Tuhan. Bagi Tuhan, itu juga sebuah pengorbanan.
Jiwa yang pernah mati kini sudah dibangkitkan, jadi dia tidak akan mati hingga
Hari Penghakiman. Dia Immortal, sama seperti kita.” Jawab Michael, membuat
Lucifer sangat lega.
Jika Lily tak bisa mati, berarti mulai saat ini, selamanya, Hades takkan
bisa membawanya kembali ke Neraka dengan alasan hidupnya sudah berakhir dan dia
sudah saatnya mati. Lucifer menarik napas lega. Mulai hari ini, hidup barunya
bersama wanita ini akan dimulai. Tak ada lagi kejahatan. Tak ada lagi
kegelapan, karena mulai hari ini, hidupnya akan dipenuhi cahaya dan warna-warni
yang indah.
“Aku ingin kembali menjadi seperti namaku..LUCIFER, SANG PEMBAWA CAHAYA!”
ujarnya senang, sambil perlahan melambaikan tangannya pada para Malaikat Surga
yang satu per satu terbang ke angkasa.
“Aku suka sayap barumu. Kau lebih tampan dengan sayap putih itu.” Puji Lily
malu-malu. Lucifer menatapnya dalam dan perlahan mendekatinya.
“Mulai saat ini tak ada lagi yang bisa memisahkan kita. Kita akan bersama
selamanya hingga Hari Penghakiman.” Ujar Lucifer seraya memandang Lily mesra.
“Aku tak ingin hingga Hari Penghakiman. Aku ingin setelah Hari Penghakiman
pun, kita bisa bersama. Jangan lakukan kejahatan lagi. Kembalilah ke jalan
Tuhan. Aku tak mau kau menjadi Iblis. Bisakah kau lakukan untukku?” bujuk Lily
manja. Lucifer menatap dalam mata kekasihnya. Dia hampir saja kehilangan wanita
itu selamanya karena kebodohannya, mana mungkin dia rela begitu saja kehilangan
wanita yang sudah setengah mati dia selamatkan?
“Kau adalah Ratu Akhir Zaman. Sang Terpilih. Mana berani aku melanggar
perintah Sang Ratu Yang Mulia, benarkan?” goda Lucifer sambil tersenyum lalu
meraih wajah Lily dan menciumnya mesra. Mereka terlibat ciuman panas selama
beberapa saat.
“Aku tak sabar menunggu kelahiran Sang Malaikat Kecil. Putra Lucifer.
Keturunan Malaikat Yang Terbuang.Seorang bayi Nephilim ada di rahimku. Aku
bahagia sekali.” Ujar Lily disela-sela ciumannya, spontan membuat Lucifer
menghentikan ciumannya dan memandangnya penuh cinta. Lucifer masih merasa ajaib
mendengarnya. Seorang anak. Bayi Malaikat kecil. Bayi Malaikat dari wanita yang
dia cintai. Bagi Lucifer, tak ada lagi berita yang lebih hebat dari ini.
“Anakku. Ada seorang Malaikat kecil dalam perutmu. Aku tak sabar menanti
kelahirannya. Lily, will you marry me?” Lucifer melamar kekasihnya. Lily mengangguk
mantap sambil tersenyum.
“Kau yakin? Aku Malaikat Yang Terbuang, Raja Iblis. Sosok yang dikutuk
semua orang. Kau tak menyesal memilih bersamaku?” tanya Lucifer lagi.
“Tidak! Aku takkan menyesal, karena aku tahu dalam hatimu masih tinggal
seorang Malaikat. Aku Mencintaimu Lucifer, dan aku bersedia menikah denganmu.
Jangan lakukan kejahatan lagi dan jadilah contoh yang baik bagi anak kita.”
Jawab Lily yakin dan detik berikutnya, Lucifer mengangkat tubuhnya dan
menggendongnya berputar-putar sambil tertawa.
“Aku akan jadi ayah. Tidak ada lagi yang lebih hebat dari ini. Terima
kasih. Terima kasih. Tuhan, terima kasih. Aku sudah memberontak melawan-Mu tapi
Kau bukan hanya mengampuniku tapi juga memberiku anugerah seindah ini. Terima
kasih Tuhan. Demi istri dan calon anakku, aku Lucifer, akan berjalan di jalan
Tuhan mulai sekarang.” Janji Lucifer sambil memeluk Lily erat.
Tamat.
NB : Andai Iblis benar-benar bertobat, maka dunia akan aman sentosa. Takkan ada kejahatan lagi. Jangankan Iblis, 1 jiwa bertobat, Malaikat Tuhan sudah bersorak.
NB : Andai Iblis benar-benar bertobat, maka dunia akan aman sentosa. Takkan ada kejahatan lagi. Jangankan Iblis, 1 jiwa bertobat, Malaikat Tuhan sudah bersorak.
Akhirnya... selesai baca malah nangis... nah loh.. kenapa nangis? Gatau eon, abis baca pertobatan Lucifer malah hati jadi nyess... tuh, malaikat kegelapan yang terbuang aja bisa tobat... sungguh ending yang indah dan mengharukan
BalasHapusFinally, Lee-an bisa bahagia
Untuk pujian soal adegan2 yang digambarkan secara dramatis, eon selalu bagus bikinnya :D apalagi adegan ranjangnya kesannya sexy ya :D hhhihi #hussh jesss#
Trus, bagian thrillernya, itu beneran keren! eon katanya ga bisa bikin adegan thrillernya, katanya bingung banget... lah ini hasilnya mantep banget wkwkwk... salut eon :D #jempolsekalilagi
Chika_erfenn : lah? kok nangis? harusnya kan heppi coz Lee An akhirnya bahagia bisa bersama pria yang dicintai juga mencintainya. Lucifer juga uda bertobat. Iblis bertobat, Malaikat Tuhan bersorak hahaha =) Dunia aman tentram dah andai ini benar, ya gak? *ngarep*
HapusEndingny sesuai requestmu kan saeng? uda memenuhi harapan blm? yang di prekuel kan si Lee An hidupny ngenes bgt. Demi adikny, dia berkorban spt itu.
Adegan yg dramatis tuh yg mana? hahaha =) adegan ranjang uda di cut tuh, sedemikian rupa agar layak posting di blog.. tapi klo di novel sih habis2an gpp ya? wkwkwkwk =) Novelny kan beda, serupa tapi tak sama.. yg versi FF uda di cut sana sini coz gak cukup.
ini aja nama Lee An diganti Lily biar lbh simple *sigh*
yg bagian thriller tuh yg tumbalny Yoo Jin kah yg km mksd? ya kan awalny emk gak bisa saeng, tapi ide2 tertentu kadang kala muncul di saat terakhir hehehe =) mantap ya? wah.. GOMAWO saeng hehehe =) *hug Jess*
thank you for reading.. thank you for liking and thank you for comment.. jadi semangat nyelesaiin yg versi novelnya.. No Cut !! And lebih panjang..