Rabu, 19 Februari 2025

Sinopsis & Review: “Chinese Ghost Story (2003)”, kisah Siluman Rubah dengan manusia

“Chinese Ghost Story (2003)” adalah serial kedua Barbie Hsu selain “Meteor Garden” yang ditayangkan oleh stasiun televisi swasta Indosiar. “Chinese Ghost Story” memang tayang lebih dulu ketimbang “MARS” karena serial ini pun lebih dulu dirilis di tahun 2003.



Disclaimer: Untuk tanggal/bulan/tahun penayangannya di Indonesia ada kemungkinan tidak akurat karena artikel dalam blog ini ditulis berdasarkan ingatanku semata dan jujur saja, aku sama sekali gak inget tanggal/bulan/tahun penayangannya secara pasti dan cenderung hanya mengingat jam tayangnya saja.

Dedicated for: My Favorite San Chai ever, Barbie Hsu (1976-2025).
May Rest Soul Rest In Peace.

Serial yang merupakan kerjasama antara Taiwan & Singapura ini merupakan adaptasi dari novel “Liao Zhai Zhi Yi” karya Pu Song Ling. Novel “Liao Zhai Zhi Yi” mengisahkan tentang berbagai mitos hantu atau yang umumnya dikenal dengan “Urban Legend” dari Negara China sana.

Dalam serial ini, Barbie Hsu berperan sebagai "Nie Xiao Qian", seorang siluman rubah berekor sembilan (dalam Bahasa Korea disebut Gumiho) yang dikisahkan sangat cantik, yang sedang berjuang menemukan cinta sejatinya. Karakter tersebut terinspirasi dari legenda klasik dari dataran China. Diceritakan bahwa Nie Xiao Qian, sang siluman rubah ekor sembilan hanya memiliki waktu satu bulan untuk menemukan cinta sejatinya atau dia akan menghilang menjadi abu.

Kisah antara Siluman Rubah dan manusia ini telah banyak sekali diadaptasi dalam berbagai versi, baik serial drama maupun film layar lebar. Selain milik Barbie Hsu dan Daniel Chen, versi yang cukup populer lainnya adalah versi layar lebar dari mendiang Leslie Cheung dan Joey Wang lalu di tahun 2005, Hu Ge dan Yang Mi juga membintangi serial remake ini yang diberi judul “Strange Tale Of Liao Zhai: Chinese Ghost Story 2005”, di mana Yang Mi berperan sebagai Nie Xiao Qian dan Hu Ge sebagai Ning Zhai Zheng, namun versi 2005 hanya merupakan versi mini series yang terdiri dari sekitar 6 episode saja.


Title: Qìan Nu You Hun (倩女幽魂)
English Title: Eternity: A Chinese Ghost Story
Genre: Period Drama/Mythology
Director: Chan Sap Sam
Producer: Chan SAP Sam
No. of Episode: 40
Broadcast Network: CTS
Broadcast Period: 2003
Air Time: Sunday 20:00
Opening Theme Song: Qìan Nu You Hun, by: Daniel Chen
Ending Theme Song: What Can I Do, by: Daniel Chen

Starring:
Barbie Hsu as Nie Xiao Qian
Daniel Chen as Ning Chai Cheng
Nie Yuan as Mo Jun Qi Ye (Putra Mahkota Kerajaan Siluman)
Jessica Hsuan as Yan Hong Ye
Jacky Wu as Zhuge Liu Yun


Sinopsis:
Pada jaman Dinasty Tang, seorang pendeta Tao dari aliran Xuan Xin yang bernama Zhen Zhong tak sengaja menemukan sebuah prasasti batu kuno dalam sebuah gua di puncak gunung.

Dalam prasasti tersebut dituliskan sebuah ramalan tentang “Pasangan Yang Terpisah Selama Tujuh Kehidupan” serta catatan ramalan yang memprediksi tentang lokasi serta tanggal kelahiran pasangan tersebut. Dalam prasasti tersebut dituliskan bila “Pasangan Kekasih Tujuh Kehidupan” tersebut bersatu, maka mereka akan menjadi sangat kuat, dan bahkan saking kuatnya bisa membuka gerbang Kerajaan Siluman dan melepaskan pasukan Siluman yang bisa menghancurkan dunia.

Intinya adalah “Pasangan Tujuh Kehidupan” itu tak boleh bersama atau jika tidak, maka para Siluman pasti akan menyerap kekuatan pasangan kekasih tersebut hingga para Siluman menjadi kuat dan menghancurkan dunia. Kerajaan Siluman ingin mereka bersatu namun para pendeta Tao ingin mereka dipisahkan.


Agar ramalan tersebut tidak menjadi kenyataan, Jin Guang, Imam Besar Tang, dan para tetuanya yaitu Yan Chi Xia dan Sima San Niang berusaha melindungi bayi-bayi yang baru lahir (yang kebetulan lahir di lokasi dan tanggal yang sama seperti yang disebutkan dalam catatan prasasti tersebut dan diduga sebagai reinkarnasi dari “Pasangan Tujuh Kehidupan”) karena tahu bahwa Klan Siluman pasti akan berusaha merebutnya.

Tujuan mereka adalah menemukan bayi-bayi tersebut lalu memisahkan mereka dengan cara dibesarkan di tempat yang berbeda, kalau bisa, sejauh mungkin agar sepasang bayi itu tidak memiliki kesempatan untuk bertemu apalagi jatuh cinta. Dijauhin intinya.

Tetapi “Kerajaan Bulan (Moon Kingdom)” yang merupakan negeri para Siluman, berhasil menangkap si bayi perempuan dan merebutnya dari ibu si bayi. Yan Chi Xia dan Sima San Niang melawan dan berusaha mempertahankan si bayi laki-laki, sehingga sang ibu dapat melarikan diri bersama bayi laki-laki tersebut.


Delapan belas tahun kemudian, bayi perempuan yang dibawa pergi oleh Klan Siluman tersebut ternyata telah diubah menjadi siluman rubah berekor sembilan, bernama Nie Xiao Qian (Barbie Hsu). Nie Xiao Qian kemudian diberi tugas berkelana di dunia manusia untuk menemukan cinta sejatinya di antara manusia.

Dia hanya memiliki waktu satu bulan untuk menemukan cinta sejatinya, karena jika tidak, maka dia akan mati dan berubah menjadi abu. Para Siluman ingin mereka bersatu agar mereka bisa menyerap kekuatan “Pasangan Tujuh Kehidupan” tersebut dan menjadi semakin kuat hingga bisa menghancurkan dunia.

Dalam perjalanannya mencari cinta sejati, Nie Xiao Qian bertemu Mei Ji, yang merupakan Siluman Laba-laba yang sengaja memanfaatkan kebaikan hati Nie Xiao Qian untuk menyempurnakan kekuatan siluman miliknya.


Singkat cerita, Nie Xiao Qian akhirnya bertemu dengan seorang pelajar bernama Ning Chai Cheng (Daniel Chen) yang menjual lukisan palsu agar bisa mengumpulkan uang untuk membawa ibunya berobat, di sebuah kuil kosong bernama Kuil Ruo Lan (Ruo Lan temple).

Terdesak oleh waktu, Nie Xiao Qian berusaha membuat Ning Chai Cheng jatuh cinta padanya, dengan memanfaatkan kecantikannya, dia berusaha merayu dan memikat pemuda polos tersebut. Tapi ketika hampir berhasil, Ning Chai Cheng tak sengaja menemukan identitas asli Nie Xiao Qian yang merupakan siluman rubah berekor sembilan hingga membuatnya ketakutan dan kabur begitu saja meninggalkan gadis itu.


Zhuge Liu Yun, murid dari Yan Chi Xia, menyelamatkan Ning Chai Cheng dan mengetahui bahwa Nie Xiao Qian, sang Siluman Rubah tidak bermaksud jahat dan hanya ingin mencari cinta sejatinya. Yan Hong Ye, putri dari Yan Chi Xia dan Sima San Niang, yang tak sengaja bertemu Nie Xiao Qian dan tidak mengetahui semua ini, berusaha melenyapkannya karena berpikir kalau Xiao Qian adalah siluman jahat yang ingin memakan manusia. Namun Zhuge Liu Yun melindunginya.

Setelah bertarung beberapa jurus, akhirnya Hong Ye mengetahui bahwa Zhuge Liu Yun adalah murid ayahnya dan mereka seharusnya berada di kubu yang sama. Memandang Zhuge Liu Yun, Hong Ye akhirnya melepaskan Nie Xiao Qian karena mengetahui bahwa dia tidak bermaksud jahat. Zhuge Liu Yun and Sima Hong Ye sebenarnya saling memiliki perasaan untuk satu sama lain, tapi mereka harus melawan perasaan itu demi misi menghancurkan Kerajaan Siluman.

Lama kelamaan, Hong Ye dan Zhuge Liu Yun pun mengetahui tentang kisah cinta tujuh kehidupan tersebut dan mencurigai bahwa Nie Xiao Qian dan Ning Chai Cheng adalah pasangan yang disebut dalam prasasti tersebut. Mereka yang pada awalnya mendukung pun, berbalik menentang sepasang kekasih itu dan melakukan apa pun untuk memisahkan mereka.


Di lain pihak, di Kerajaan Siluman, ada satu orang yang diam-diam mencintai Nie Xiao Qian dan tidak ingin melihat Xiao Qian dan Ning Chai Cheng bersatu, dia adalah Qi Ye (baca: Chi Ye), sang Putra Mahkota Kerajaan Siluman. Qi Ye (baca: Chi Ye) bahkan menjebak Xiao Qian agar menikah dengannya, walaupun di menit terakhir, pernikahan itu digagalkan.


Singkat cerita, pada akhirnya pertarungan pun terjadi, mengakibatkan Yan Chi Xia dan Sima San Niang terluka parah. Tak hanya itu, Nie Xiao Qian, Qi Ye (sang Putra Mahkota Kerajaan Siluman) serta Yan Hong Ye meninggal. Xiao Qian meninggal di pelukan Ning Chai Cheng dan perlahan tubuhnya berubah menjadi abu.

Dua puluh tahun kemudian, Zhuge Liu Yun tak sengaja bertemu kembali dengan Ning Chai Cheng di sebuah pasar. Saat sedang berjalan-jalan dan mengenang masa lalu mereka, mereka berdua tak sengaja melihat dua orang gadis yang sangat mirip dengan Nie Xiao Qian dan Yan Hong Ye.


Penasaran, mereka berdua pun mengikuti kedua gadis itu, hanya untuk mengetahui bahwa kedua gadis itu bukanlah Xiao Qian ataupun Hong Ye.

Namun, ketika kedua gadis itu tak sengaja melihat lukisan Xiao Qian dan Hong Ye yang dilukis oleh Ning Chai Cheng, anehnya kedua gadis itu tampak mengenali lukisan tersebut, hal itu membawa kegembiraan besar bagi Ning Chai Cheng dan Liu Yun karena mereka berharap bahwa kedua gadis itu memanglah kekasih mereka yang sudah meninggal. Untuk kebenarannya, tentu saja penonton hanya bisa menebak-nebak.


Review:
A. Alur Cerita.

Pertama kali ditayangkan di Indosiar setiap Senin-Jumat pada pukul 00.00 – 02.00 dini hari, di jam tayang yang benar-benar “gak ngotak” dan gak masuk akal, menunjukkan bahwa Indosiar sama sekali gak niat untuk menayangkannya. Siapa coba yang mau liat di jam kalong seperti ini?

Ah ya, mungkin satpam, dokter dan suster jaga di Rumah Sakit atau para pemuda yang jaga siskamling, tapi apakah selera mereka wuxia Fantasy? Hmmm, aku gak yakin. Tapi yang pasti, aku pun gak nonton serial ini secara keseluruhan dan hanya sepotong-sepotong karena aku sendiri harus sembunyi-sembunyi dari mamaku biar gak ketahuan nonton begadang sampe jam 2 dini hari. Itupun aku nontonnya pas hari jumat doang karena besoknya sabtu dan jam pertama adalah olahraga jadi sedikit santai.


Lalu bagaimana aku bisa menuliskan sinopsisnya? Ya itu hanya berdasarkan ingatan yang sepotong-potong dan berdasarkan versi adaptasi yang lain. Seperti yang kukatakan, kalau “Chinese Ghost Story” ini uda diremake berkali-kali dalam berbagai versi, baik layar lebar maupun mini series, apalagi cerita ini diadaptasi dari sebuah Novel, jadi otomatis sedikit banyak, aku uda hapal ceritanya dan gak buta sama sekali walau hanya nonton sepotong-sepotong.

Walau mungkin ada beberapa hal yang berbeda (alias dimodifikasi), untuk membedakannya dari versi lainnya, tapi inti dari “Chinese Ghost Story” tetaplah sama yaitu kisah cinta antara Siluman Rubah dan manusia yang diakhiri dengan sang Siluman Rubah harus mati terbunuh demi melindungi sang kekasih hati dan berubah menjadi debu. Dari semua remake endingnya selalu begitu, jadi ya uda bisa ditebak hihihi ^^ Namanya aja diadaptasi dari novel, kan? Walaupun ada sedikit perbedaan ya itupun gak signifikan.

B. Akting.
Jujur, aku gak bisa mengomentari banyak karena aku hanya menonton sepotong-potong tapi seingatku sih aktingnya Barbie Hsu bagus kok sebagai Siluman Rubah yang cantik, centil namun baik hati. Daniel Chen juga cukup lumayan saat berperan sebagai Ning Chai Cheng. Yah walaupun aku lebih suka Ning Chai Cheng versi Hu Ge sih xixixi ^_^


Namun walau akting mereka gak terlalu buruk, sayangnya aku gak bisa melihat chemistry di antara mereka berdua. Entahlah, mungkin karena di mataku, aku terlanjur sangat menyukai couple Vic Zhou dan Barbie Hsu, jadi ya kalau mereka main bareng yang lain, aku gak bisa menangkap chemistry-nya ^_^

C. Kostum dan Hairdo.
Aku harus jujur sih, selain kostumnya si siluman rubah, Nie Xiao Qian, yang lainnya kostumnya sangat buruk seperti kostum karnaval. Cuma Barbie Hsu doang yang cantik dan kostumnya oke, tapi yang lain amburadul. Ini kan wuxia, woi. Ekspektasiku adalah untuk cowok tentu dengan rambut panjang terurai dan dikuncir tengah dengan kostum yang indah. 


Misal untuk Putra Mahkota Kerajaan Siluman, Qi Ye (baca: Chi Ye) yang notabene identik dengan image tampan, tegas, berwibawa dan berkesan misterius karena dia adalah Putra Mahkota Kerajaan Siluman, harusnya dikasih kostum serba hitam seperti Raja Serigala, Kui Mu Lang dalam “The Princess and The Werewolf” yang diperankan oleh Chen Zhe Yuan. Rambut panjang, kuncir tengah dan kostum serba hitam, itu lebih cocok. Seperti contohnya dalam foto di bawah ini. Bukankah akan lebih sedap dipandang mata?


Raja Serigala Kui Mu Lang (diperankan oleh Chen Zhe Yuan) dalam "The Princess and the Werewolf".
Lihat, kan? Aura Raja dan kesan misteriusnya dapat banget. Berwibawa, tampan dan misterius.

Bukan seperti kostum dan hairdonya si Putra Mahkota Kerajaan Siluman, Qi Ye (baca: Chi Ye) dengan model rambut awut-awutan, gak disisir, gimbal kayak orang gak keramas berbulan-bulan, lalu kostumnya juga ala kadarnya gitu. Ini Pangeran loh, Pangeran! Putra Mahkota alias Calon Raja! Masa Pangeran kayak gitu modelannya? Mana ada Pangeran yang rambutnya gimbal kayak orang gak keramas berbulan-bulan? >_< Yang bener aja. Terima kasih sudah menghancurkan imajinasiku tentang seorang Pangeran.


Daripada seorang Pangeran, style-nya Qi Ye (baca: Chi Ye) lebih mirip anggota geng motor yang urakan, hobi tawuran dan gak terawat. Kucel, dekil, item, awut-awutan, rambutnya gimbal kayak orang gak keramas berbulan-bulan. Duh, gak ada aura Pangerannya samsek, malah lebih mirip anak jalanan di bawah kolong jembatan yang hidupnya susah >_< Sepet mata bener deh ngeliatnya.


Padahal fotonya yang kuposting di sini aja, aku uda berusaha mencari foto terbaiknya dia, di mana Qi Ye (baca: Chi Ye) terlihat paling "ganteng" loh, foto-foto lain malah lebih keliatan gembelnya dan rambutnya lebih awut-awutan >_<


Lalu kostumnya Yan Hong Ye juga sama. Apa gak ada kostum yang lebih feminim lagi untuk Hong Ye? Yang menunjukkan bahwa dia seorang perempuan? Cewek loh ini, tapi kostumnya kayak lakik deh. Uda gitu, rambutnya Hong Ye juga cuma digerai doang, uda gitu, wignya keliatan kaku pula. Setidaknya dikuncir kek, dikasih hiasan rambut, lah ini malah kayak orang ikut karnaval baik kostum maupun rambutnya >_<


Iya, aku tahu karakternya Hong Ye tomboy dan kuat, jago bela diri, tapi banyak kok karakter wanita yang jago bela diri, tomboy dan kuat tapi kostumnya tetap kostum wanita, rambutnya juga masih dikuncir-kuncir, dikasih hiasan rambut pula. Liat deh kostum serial wuxia jaman now yang diproduksi oleh China Daratan, semuanya memanjakan mata, kostumnya warna-warni indah dengan style rambut dan fashion yang gak kayak orang kere atau anak jalanan yang gak pernah sisiran. Tapi serial ini kostumnya jelek banget, sumpah. Kayak gak niat.


Hong Ye baru pakai baju perempuan yang “normal” waktu di episode terakhir saat dia berperan sebagai gadis desa. Harusnya sejak awal kayak gitu ya.

Low budget kah? Gak ada dana buat kostum dan hairdo? Kalau memang gak ada, saranku sih mending ceritanya jangan diulur-ulur dan ditambah-tambahin hal yang gak penting, jadi biaya produksi bisa dialihkan pada kostum dan hairdonya. Gak kayak gini, kostum dan rambutnya aja bikin ilfil. Kalau bukan demi “San Chai”, gak bakal deh aku nonton (ya walaupun hanya sepotong-sepotong sih xixixi ^_^)

D. Original Soundtrack.
Hanya satu lagu aja yang menurutku enak didengar telinga yaitu soundtrack pembuka “Qian Ni You Hen” yang dinyanyikan oleh Daniel Chen. Dia memang penyanyi sih jadi ya wajar kalau suaranya memang enak. Sisanya, karena nontonnya cuma sepotong-sepotong jadinya ya gak ada yang nyantol dalam ingatan dan meninggalkan kesan mendalam xixixi ^_^


Sekian review dariku, semoga membantu bagi kalian yang masih merasa kehilangan Barbie Hsu dan ingin mencari tahu tentang semua drama yang pernah dia bintangi saat masih hidup.

Kalau aku gak sibuk dan lagi mood, aku akan mencoba menuliskan Sinopsis dan Review dari semua drama Barbie Hsu yang pernah diputar di Indonesia. Untuk Meteor Garden dan MARS kan udah, “Chinese Ghost Story” juga udah, jadi untuk ke depannya (kalau gak males), mungkin aku akan mencoba menuliskan sinopsis dan review untuk “Corner With Love” dan “Summer Desire”, kalau gak males loh ya hahaha ^_^ See you on next article.

Written by: Liana Hwie.
Credit Pict: All pictures belong to owners.

----------------0000000000------------

Warning :
Dilarang MENG-COPY PASTE TANPA IJIN TERTULIS DARI PENULIS! Siapa yang berani melakukannya, aku akan menyumpahi kalian SIAL 7 TURUNAN!

Semua artikel dan terjemahan lagu dalam blog ini adalah murni hasil pikiranku sendiri, kalau ada yang berani meng-copy paste tanpa menyertakan credit dan link blog ini sebagai sumber aslinya dan kemudian mempostingnya ulang di mana pun, apalagi di Youtube, kalau aku mengetahuinya, aku gak akan ragu untuk mengajukan "Strike" ke channel kalian. Dan setelah 3 kali Strike, bersiaplah channel kalian menghilang dari dunia Per-Youtube-an!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Native Ads