Selasa, 02 Juli 2013

Lee Yong Dae Ingin Jadi Pelatih



Melanglang buana di dunia maya dan mendapat berita ini sungguh sangat mengejutkan saya..What ?? My Badminton Prince, Lee Yong Dae ingin mengakhiri karirnya di dunia bulutangkis setelah Olimpiade Brazil 2016 ?? Setelah si tampan Bao Chun Lai pensiun tahun 2011 lalu, 3 tahun lagi giliran Lee Yong Dae.. Hiks T.T stok orang ganteng makin lama makin habis dong *mewek di pelukan Yong Dae*

Tentu berita ini sangat mengejutkan saya, karena Lee Yong Dae memang idola saya apalagi di tahun 2016 nanti dia baru berusia 28 tahun.. You still Young, Yong Dae-ah !! Why you did that to me ?? *lebay kumat* Semua atlit tentu akan pensiun pada akhirnya tapi pensiun di usia 28 tahun (tahun 2016) bukankah masih terlalu muda ?? Well, masih sisa 3 tahun lagi bagi penggemar pemain bulutangkis imut ini untuk bisa menikmati wajah tampannya di lapangan. Mulai detik ini saya akan menikmati sebaik-baiknya memandang Lee Yong dae di setiap tournament tidak peduli dia menang atau kalah.. No Matter what happened, You STILL MY FAVORIT LEE YONG DAE !!!!!!



“Lee Yong Dae Ingin Jadi Pelatih






Pebulutangkis berparas tampan asal Korea Selatan, Lee Yong Dae yang diwawancara secara eksklusif disela-sela turnamen Malaysia Open bulan lalu menuturkan bahwa karir bulutangkisnya sebagai pemain akan diakhiri setelah Olimpiade Rio De Janeiro Brazil 2016, dimana usai turnamen itu, ia berencana menjadi seorang pelatih.

Dan yang lebih mengejutkan lagi, pemain yang mengoleksi dua medali Olimpiade itu menuturkan bahwa ia ingin melatih di luar negeri. “Usai Olimpiade Brasil, saya telah berpikir untuk berhenti dari tim nasional dan bermain di kompetisi domestik untuk beberapa waktu. Tetapi jika ada peluang yang baik di negara-negara lain, saya bersedia untuk pergi dan menjadi pelatih disana,” tutur Lee.



Apa yang dilakukan oleh Lee Yong Dae  seperti ingin menyamai apa yang dicapai oleh idolanya, Kim Dong Moon, mantan pemain Korea yang kini melatih di Kanada. Semenjak ditandemi oleh Kim, Kanada berhasil mencetak pemain yang cukup berpotensi, seperti Michelle Li, Alex Bruce, Toby Ng dan Grace Gao yang mendominasi turnamen-turnamen yang digelar di kawasan regional Amerika.

Selain membeberkan keinginannya menjadi pelatih di negara lain, Lee Yong Dae juga mengungkapkan harapan terbesarnya untuk duet barunya bersama Ko Sung Hyun dan sedikit menyinggung mengenai penampilannya di Olimpiade London bersama Jung Jae Sung. 




Berikut kutipan wawancara bersama Lee Yong Dae.

Sekarang Anda berpartner dengan Ko Sung Hyun, apakah ada sesuatu yang ingin anda katakan kepada pasangan Anda?
Ketika saya bermitra dengan Jung Jae-Sung, kami lebih bermain pasif atau agresif setelah servis, namun duet saya dengan Ko Sung Hyun lebih tegas. Meskipun sekarang penampilan kami terlihat menurun, saya berharap kami dapat meningkatkan penampilan kami sehingga kami menjadi kombinasi yang sempurna.

Bagaimana Anda memahami karakter kekuatan pasangan anda?
Butuh waktu lebih dari 2 tahun untuk membangun hubungan dengan Jung Jae-Sung, tetapi dengan Ko Sung Hyun, saya pikir kami akan menggunakan pengalaman bermain kami untuk berkomunikasi sehingga kami dapat memahami satu sama lain dengan cepat.

Saya melihat anda dan Jae Sung memiliki ‘winning pose‘ ketika anda menang, apakah Anda pernah berpikir untuk menciptakan yang baru dengan Ko Sung Hyun?
Winning pose dengan Jae Sung adalah tampilan alami ketika kami telah saling memahami satu sama lain. Saat ini, saya belum membicarakan hal ini dengan Ko Sung Hyun, tapi mungkin kita akan memilikinya suatu saat nanti.

Setelah hanya memenangkan medali perunggu dalam event akbar olahraga London tahun 2012, apakah anda puas akan hasil itu?
Saya menyesal karena saya hanya mencapai hasil ini karena saya ingin memenangkan emas. Tapi sekarang, saya hanya mengingatnya sebagai pengalaman dan pembelajaran, sehingga saya bisa bekerja lebih keras untuk Olimpiade mendatang.

Apa yang salah sehingga anda kalah saat Semifinal berlangsung?
Selama permainan itu, masalah utama yang terjadi adalah pemain Denmark telah meretakkan pertahanan kami. Karena itu, di kompetisi mendatang, selain saya akan memperkuat pertahanan, kami berharap dapat mengalahkan tim lain dengan serangan yang lebih sengit lagi. Saya percaya di Brasil 2016, saya akan tampil lebih dewasa sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik.

Selain menceritakan pengalaman di London dan harapan mengenai duetnya itu, Lee juga menjawab beberapa pertanyaan mengenai sisi lain dalam dirinya, berikut kutipannya.

Bagaimana raket favorit anda?
Saya suka raket yang menekankan kecepatan, dengan kepala raket yang lebih berat sehingga saya dapat melakukan smash dengan lebih mudah dan lebih kuat.

Dalam hal pemilihan raket, apa saran Anda bagi para pemula?
Saran saya untuk pemula adalah memilih raket yang tidak akan menyebabkan cedera. Berdasarkan pengalaman saya sendiri, raket yang tidak terlalu kaku akan lebih cocok untuk pemula.

Untuk sepatu, bagaimana tipe yang cocok untuk anda?
Sebelumnya, saya memilih sepatu berdasarkan warna. Tapi sekarang, saya lebih fokus pada kenyamanan, yaitu sepatu yang mengurangi beban pada kaki saya. Selain itu, sepatu yang menjadi prioritas saya adalah sepatu memiliki kemampuan rebound (melambung) dan stabilitas saat anda jatuh.

Bagaimana tipe berpakaian anda? pernahkah anda berpakaian formal?
Jas adalah sesuatu yang tidak ingin saya pakai, saya suka gaya yang lebih kasual. Bagi saya, Kemeja dan celana jeans adalah pakaian yang sering saya pakai.

Setiap hari anda selalu berlatih dan bermain bulutangkis, apakah Anda pernah berpikir untuk berhenti?
Saya tidak berpikir itu melelahkan ketika saya masih muda, tapi setelah 2 acara olahraga besar, dimana salah satunya tahun ini (Kejuaraan Dunia – red), saya ingin mengambil setidaknya 3 bulan istirahat, tetapi saya yakin pelatih tidak akan membiarkan hal itu.
Pada saat itu, saya berpikir tentang berhenti dan mencoba sesuatu yang lain, tapi pikiran ini hanya berlangsung singkat karena bagi saya, bulu tangkis adalah olahraga favorit saya.

Apa yang ingin anda katakan kepada fans yang telah mendukung Anda selama ini?
Tentu saja saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang telah mendukung saya. Ketika saya terbang ke negara yang berbeda untuk bertanding, saya akan melihat fans dari berbagai negara di seluruh dunia mendukung saya di lapangan. Ini mengejutkan saya dan membuat saya sangat bersyukur. Mendengarkan mereka bersorak hangat memberi saya energi yang besar dan membuat saya ingin melakukan yang lebih baik lagi.
 



Credit : DuaRibuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Native Ads