Kedua buku ini
di terbitkan di indonesia oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2011.
Awalnya saya hanya iseng membaca Novel ini karena melihat cuplikan di Cover
belakang Novel ini hampir mirip dengan salah satu Drama Korea favorit Saya, 49
Days.. Dan benar saja, walaupun tidak sama persis tetapi inti dari kisah ini
memiliki kemiripan. Novel ini pun terdiri dari 2 bagian yang keduanya cukup
menarik bagi saya.
“The First
Novel : If I Stay”
Di
Novel 1
ini yang berjudul
If I Stay ( Jika Aku Tetap Disini) bercerita tentang seorang
gadis bernama Mia, seorang pemain cello yang mengalami kecelakaan dan akhirnya
menewaskan kedua orang tuanya dan adik yang sangat disayanginya Teddy. Mia
sendiri mengalami koma dan tiba-tiba saja terbangun dan berada di antara Hidup
dan Mati.
Jika
anda penggemar Drama Korea, Anda mungkin pernah melihat kisah yang hampir
serupa yang berjudul “49 Days”.. Di drama tersebut dikisahkan bahwa Shin Ji
Hyun juga mengalami kecelakaan mobil dan terbaring koma selama 49 hari di RS.
Selama dia mengalami koma, dia bisa melihat dirinya terbaring di rumah sakit
dengan bantuan alat alat dan melihat orang tua serta teman-temannya menangis
sedih. Hanya saja bedanya, Sung Ji Hyun dalam 49 Days ini di haruskan
mengumpulkan 3 tetes airmata murni sebagai syarat agar dia bisa hidup kembali.
Tokoh
Mia dalam novel ini pun mengalami hal yang serupa. Dia juga melihat melihat
dirinya sendiri terbaring koma di RS dengan bantuan alat-alat dan bisa melihat neneknya,
temannya , serta Adam kekasihnya yang terus datang menjenguknya setiap hari
tanpa kenal lelah. Hingga pada
akhir cerita, Mia akan disuruh memilih apakah akan tinggal atau pergi.
Awalnya
tertarik sama alur ceritanya yang sedikit mirip dengan drama Korea Favorit
Saya, 49 Days.. Itulah alasan awal saya membeli Novel ini, di tambah lagi saya
sangat menyukai gaya penulisan dan bahasa terjemahannya yang terasa cantik dan
manis untuk dibaca. Sangat mirip dengan gaya penulisan karya Illana Tan dalam
Novel 4 Seasonnya : Summer In Seoul, Autumn In Paris ,Winter In Tokyo, Spring
In London.
Dalam
Novel 1 ini, alur cerita dilihat dari sudut pandang Mia, yang nantinya kita akan di
bawa ke masa lalu kemudian masa sekarang yang membuat kita memahami kisah mia
dan keluarganya serta pertemuannya dengan Adam.
Adam
dideskripsikan sebagai seorang musisi yang sangat bertolak belakang dengan Mia.
Adam merupakan anggota band rock dan Mia seorang pemain cello. Tapi, seperti
yang kita ketahui jika Kutup Positif dan kutub Negatif bertemu akan menghasilkan
suatu energi dan ikatan yang kuat.
Walau
Endingnya agak kurang memuaskan, tapi kalau sudah punya novel ke dua pasti rasa
penasaran nya akan segera terbayarkan
My
Favorite Quote in this Novel is :
“Aku sanggup kehilangan kau seperti itu asalkan aku tidak perlu kehilangan dirimu hari ini. Aku akan melepaskanmu. Jika kau tetap hidup”
“The Second
Novel : Where She Went”
Dalam Novel kedua ini, latarnya
diambil 3 setelah tahun kecelakaan Mia dan Mia meninggalkan Adam. Namun di New
York mereka berdua kembali bertemu ketika Mia sudah menjadi pemain cello
terkenal dan Adam yang juga menjadi tenar dengan Bandnya Shooting Star,
Di
Novel ke2 ini cerita di ambil dari sudut pandang Adam. Disini kita bisa melihat
betapa setia dan romantis nya Adam. Betapa broken heartnya dia setelah di
tinggal Mia. Melihat dari sudut pandang Adam, membuat saya iri dengan tokoh Mia
karena dalam kehidupan nyata mungkin akan sangat jarang atau mungkin tidak ada
lagi, seorang pria yang memiliki Cinta yang tulus dan murni seperti adam.
Seperti
buku pertama kita akan dibawa ke masa lalu dan masa sekarang, Flashback itulah
yang nantinya akan membawa cerita bagaimana kehidupan Adam berlangsung selama 3
tahun sejak di tinggal mia dan di masa sekarang ini dimana Mia ada di
sebelahnya.
Memori-memori
tentang Mia saat flashback itulah yang membuat pembaca menjadi sedih, karena
bahkan walaupun sudah 3 tahun berlalu perasaan Adam masih sama seperti dulu,
tidak berubah sedikitpun. Kesetiaan, penantian cinta yang tidak kenal lelah dan
cinta sejati sang tokoh utama Pria, Adam membuat saya merasa sangat terharu dan
tersentuh membaca lembar demi lembar halaman Novel ini. Haaahhh, andai di dunia
ini ada seorang pria seperti Adam yang akan mencintai saya seperti Adam mencintai
Mia, saya pasti akan menjadi wanita paling bahagia di dunia. But Novel is still
novel, right ???
Untuk
novel kedua ini, Endingnya simple dan cukup memuaskan. Lebih baik dari Novel
pertama yang masih membuat pembaca penasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar