Kamis, 08 Mei 2014

Lee Yong Dae dan Lin Dan Comeback, Peluang Indonesia di Thomas Cup 2014 Kian Kecil



Welcome back, Lee Yong Dae.. Tak perlu ditanyakan lagi, gue pasti dukung Lee Yong Dae. Sejak awal alasan gue nonton Badminton adalah demi Yong Dae !! I Love Badminton because of Yong Dae !!! He is MY ONLY REASON to watch Badminton.. Saat BWF mengeluarkan sanksi untuk membekukan Lee Yong Dae, tak satupun tournament badminton gue ikutin. Males ah gak ada Yong Dae, dan begitu berita BWF telah mencabut sanksi dan Lee Yong Dae terbukti TAK BERSALAH, langsung deh gue semangat lagi hehehe =)

 

Peluang Thomas Cup, memang FAKTAnya masih cukup sulit bagi tim Indonesia untuk membawa pulang Piala Thomas. Andalan Indonesia di sektor Ganda Putra, Ahsan/Hendra saja TAK PERNAH SANGGUP MENGALAHKAN pasangan LEE YONG DAE/YOO YEON SEONG dalam 3 kali pertemuan mereka. Apalagi jika di sektor Tunggal Putra ditambah dengan Lin Dan, tutup mata pun sudah keliatan gimana hasilnya. Bukan maksud mengecilkan hati, tapi FAKTAnya, Lee Chong Wei sang Nomor 1 Dunia saja TIDAK PERNAH BISA MENGALAHKAN LIN DAN, apalagi tunggal Putra Indonesia yang lain.. Well, tapi kemungkinan tetap saja ada kan? Walau hanya 1% yang penting usaha dulu. FIGHTING !!! Gue dukung tim Indonesia. KECUALI GANDA PUTRA, karena bagaimanapun juga, khusus GANDA PUTRA, gue tetep milih Lee Yong Dae hehehe =) Yang lain boleh menang, tapi TIDAK GANDA PUTRA *maksa bodo amat*

 

 

 

“Lee Yong Dae dan Lin Dan Comeback, Peluang Indonesia di Thomas Cup 2014 Kian Kecil”





Kejuaraan bulutangkis dunia beregu paling bergengsi, yakni Thomas Cup akan segera dilaksanakan di tahun ini. Piala Thomas akan digelar di New Delhi, India, 18 - 25 Mei mendatang. Sesuai hasil drawing, Indonesia tergabung di Grup A bersama Thailand, Nigeria, dan Singapura. Kompetisi dua tahunan ini akan mempertandingkan lima nomor (3 untuk Tunggal Putera dan 2 untuk Ganda Putera). Sebagai salah satu kejuaraan penting, Thomas Cup menjadi incaran pebulu tangkis dunia. Bahkan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menjadikan Thomas Cup sebagai salah satu target utama. Indonesia sendiri menjadi negara paling banyak memenangkan kejuaraan yang dilaksanakan pertama kali di tahun 1948 ini dengan mengoleksi 13 kemenangan. Tahun 2002 terakhir kalinya Indonesia mengangkat trofi Thomas Cup. Sementara itu,China/Tiongkok mendominasi kemenangan setiap pertandingan sejak 2004 hingga 2012. Kini negeri tirai bambu sudah mengoleksi 9 gelar.




Kegagalan Indonesia mempertahankan gelar pada turnamen ini diakibatkan krisis pemain hebat layaknya atlet-atlet di tahun 1990-an, dimana Indonesia selalu Berjaya di berbagai kejuaraan. Tetapi setelah 12 tahun, lahir harapan baru untuk kembali mengangkat trofi Thomas Cup. Kemunculan Ganda Putera Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang hampir selalu memenangkan berbagai pertandingan semenjak dipasangkan seakan menjadi angin segar bagi PBSI. Menjuarai turnamen besar seperti BWF Championship dan All England menjadi bukti ketangguhan ganda Putera Indonesia ini. Dengan koleksi gelar juara dalam berbagai superseries sepanjang 2013-2014, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menjadi ganda Putera Terbaik dunia saat ini. Untuk kategori Tunggal Putera, Indonesia memang tak memiliki prestasi istimewa, kecuali kejutan Simon Santoso yang berhasil menaklukkan Tunggal Putera terbaik dunia saat ini, Lee Chong Wei di Singapore Open 2014 beberapa waktu lalu. Tetapi masih memiliki wakil di peringkat 10 besar dunia. Di ganda putera juga mengekor Markis Kido/Gideon di posisi sepuluh besar dunia. Prestasi ini menjadikan Indonesia sebagai unggulan pertama di Thomas Cup 2014. Disusul Tiongkok, Malaysia, Jepang, Denmark dan Korea.




Tiongkok sebagai juara bertahan di kompetisi ini menjadi salah satu tim paling ditakuti di dunia. Mempunyai pemain Tunggal Putera seperti Chen Long, Du Pengyu dan Wang Zhengming sudah cukup membuat tim Thomas Tiongkok berbahaya. Namun melihat performa Simon Santoso yang berhasil menundukkan Lee Chong Wei beberapa waktu lalu, Indonesia optimis dan tampaknya tak terlalu khawatir. Namun ada yang menarik, mendekati gelaran Thomas Cup yang tinggal sebulan lagi. Tunggal Putera Tiongkok yang belakangan absen di beberapa kejuaraan sepanjang tahun ini kembali muncul. Lin Dan, peraih dua medali emas olimpiade ini kembali angkat raket di Tiongkok Grand Prix Gold yang sedang berlangsung di neegrinya. Tak ada yang berubah dari kemampuan Lin Dan, masih tampil powerful dan energik, dengan mudah Ia melenggang ke babak final. Lin Dan menjadi ancaman tersendiri bagi Indonesia, bahkan bagi semua tim. Walau tak sering tampil di kejuaraan-kejuaraan superseries, Lin Dan tetap menjadi momok menakutkan bagi Tunggal Putera. Bahkan Lee Chong Wei, sebagai satu-satunya tunggal Putera yang mampu mengalahkannya harus bersusah payah setelah beberapa kali takluk di berbagai turnamen. Thomas Cup sebagai kejuaraan besar sudah pasti juga menjadi salah satu target Tiongkok, dan memasukkan Lin Dan di dalam tim pasti menjadi strategi jitu untuk meraih poin bagi Tiongkok. Selain Lee Chong Wei, beban Indonesia akan semakin berat dengan kehadiran Lin Dan.




Di ganda Putera, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan diharapkan menjadi kampiun Merah Putih. Dengan berbagai prestasi yang diraih mereka, besar harapan Indonesia untuk memenangkan Thomas Cup tahun ini. Di sektor ini, Indonesia mungkin tak perlu terlalu cemas. Tetapi itu beberapa bulan lalu, sebelum Ganda Korea Selatan terbebas dari hukuman BADMINTON World Federation (BWF). Korea kembali bernafas lega setelah Lee Yong Dae dibebaskan dari hukuman BWF (15/4/2014). BWF resmi mencabut sanksi larangan bermain setahun (sejak Januari 2014-Januari 2015) untuk Lee. Sebelumnya dua pebulutangkis itu diberi sanksi karena dianggap mangkir dari tes doping. Melalui jajak pendapat dan jalur hukum, Lee terbukti tak bersalah dan akhirnya dibebaskan.

 

 

 

 

Sebagai ganda Putera andalan Korea, Lee Yong Dae sudah pasti diturunkan di Thomas Cup. Bersama pasangannya Yoo Yeon Seong, Korea Selatan menjadi lawan berbahaya bagi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Pasalnya tiga kali bertemu, pasangan Indonesia belum pernah sekalipun memenangkan pertandingan. Bisa dikatakan ganda korea ini menjadi musuh bebuyutan Ahsan/hendra. Dengan absennya Lee/Yoo dalam beberapa pertandingan terakhir pasti akan membuat mereka agresif dan antusias untuk meraih gelar di turnamen tahun ini. 

 

 

 

 

Jika bertemu dengan Korea, bisa jadi peluang menang Thomas Indonesia terancam. Jangankan dengan pasangan Lee/Yoo, melawan Yoo Yeon Seong/Kim Sa Rang yang baru dipasangkan saat di Singapura Terbuka beberapa waktu lalupun pasangan Ahsan/Hendra kalah. Tampaknya Yoo Yeon Seong menjadi momok menakutkan bagi ganda putera andalan Indonesia ini.

 

 

 

 

Comeback-nya Lin Dan dan ganda Korea Lee Yong Dae/ Yoo Yeon Seong memang menjadi rintangan yang tak mudah bagi Tim Thomas Cup Indonesia jika nanti bertemu dengan keduanya. Tetapi apa saja bisa terjadi di Lapangan. Dengan latihan keras dan serius, bukan Tidak mungkin Tim Indonesia kembali membawa pulang gelar Thomas Cup. Setelah lima gelaran terakhir dimenangkan oleh Tiongkok, semoga saja Tim Thomas Cup mampu mengakhiri puasa gelar di tahun ini.

 

Credit : http://olahraga.kompasiana.com/raket/2014/04/20/lin-dan-dan-lee-yong-dae-comeback-peluang-indonesia-di-thomas-cup-2014-kian-kecil-649465.html

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Native Ads