Welcome back, Lee Yong Dae.. Tak perlu ditanyakan lagi, gue pasti dukung Lee Yong Dae. Sejak awal alasan gue nonton Badminton adalah demi Yong Dae !! I Love Badminton because of Yong Dae !!! He is MY ONLY REASON to watch Badminton.. Saat BWF mengeluarkan sanksi untuk membekukan Lee Yong Dae, tak satupun tournament badminton gue ikutin. Males ah gak ada Yong Dae, dan begitu berita BWF telah mencabut sanksi dan Lee Yong Dae terbukti TAK BERSALAH, langsung deh gue semangat lagi hehehe =)
Peluang Thomas Cup, memang FAKTAnya masih cukup sulit bagi tim Indonesia untuk membawa pulang Piala Thomas. Andalan Indonesia di sektor Ganda Putra, Ahsan/Hendra saja TAK PERNAH SANGGUP MENGALAHKAN pasangan LEE YONG DAE/YOO YEON SEONG dalam 3 kali pertemuan mereka. Apalagi jika di sektor Tunggal Putra ditambah dengan Lin Dan, tutup mata pun sudah keliatan gimana hasilnya. Bukan maksud mengecilkan hati, tapi FAKTAnya, Lee Chong Wei sang Nomor 1 Dunia saja TIDAK PERNAH BISA MENGALAHKAN LIN DAN, apalagi tunggal Putra Indonesia yang lain.. Well, tapi kemungkinan tetap saja ada kan? Walau hanya 1% yang penting usaha dulu. FIGHTING !!! Gue dukung tim Indonesia. KECUALI GANDA PUTRA, karena bagaimanapun juga, khusus GANDA PUTRA, gue tetep milih Lee Yong Dae hehehe =) Yang lain boleh menang, tapi TIDAK GANDA PUTRA *maksa bodo amat*
“Lee Yong Dae dan Lin Dan Comeback, Peluang Indonesia di Thomas Cup 2014 Kian Kecil”
Kejuaraan bulutangkis dunia beregu paling bergengsi, yakni
Thomas Cup akan segera dilaksanakan di tahun ini. Piala Thomas akan digelar di New Delhi, India,
18 - 25 Mei mendatang. Sesuai hasil drawing, Indonesia
tergabung di Grup A bersama Thailand,
Nigeria,
dan Singapura. Kompetisi dua tahunan ini akan mempertandingkan lima nomor (3 untuk Tunggal Putera dan 2
untuk Ganda Putera). Sebagai salah satu kejuaraan penting, Thomas Cup menjadi
incaran pebulu tangkis dunia. Bahkan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia
(PBSI) menjadikan Thomas Cup sebagai salah satu target utama. Indonesia
sendiri menjadi negara paling banyak memenangkan kejuaraan yang dilaksanakan
pertama kali di tahun 1948 ini dengan mengoleksi 13 kemenangan. Tahun 2002
terakhir kalinya Indonesia
mengangkat trofi Thomas Cup. Sementara itu,China/Tiongkok mendominasi
kemenangan setiap pertandingan sejak 2004 hingga 2012. Kini negeri tirai bambu
sudah mengoleksi 9 gelar.
Kegagalan Indonesia
mempertahankan gelar pada turnamen ini diakibatkan krisis pemain hebat layaknya
atlet-atlet di tahun 1990-an, dimana Indonesia selalu Berjaya di
berbagai kejuaraan. Tetapi setelah 12 tahun, lahir harapan baru untuk kembali
mengangkat trofi Thomas Cup. Kemunculan Ganda Putera Mohammad Ahsan/Hendra
Setiawan yang hampir selalu memenangkan berbagai pertandingan semenjak
dipasangkan seakan menjadi angin segar bagi PBSI. Menjuarai turnamen besar
seperti BWF Championship dan All England menjadi bukti ketangguhan ganda Putera
Indonesia
ini. Dengan koleksi gelar juara dalam berbagai superseries sepanjang 2013-2014,
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menjadi ganda Putera Terbaik dunia saat ini.
Untuk kategori Tunggal Putera, Indonesia memang tak memiliki prestasi istimewa,
kecuali kejutan Simon Santoso yang berhasil menaklukkan Tunggal Putera terbaik
dunia saat ini, Lee Chong Wei di Singapore Open 2014 beberapa waktu lalu.
Tetapi masih memiliki wakil di peringkat 10 besar dunia. Di ganda putera juga
mengekor Markis Kido/Gideon di posisi sepuluh besar dunia. Prestasi ini
menjadikan Indonesia
sebagai unggulan pertama di Thomas Cup 2014. Disusul
Tiongkok, Malaysia,
Jepang, Denmark
dan Korea.
Tiongkok sebagai juara bertahan di kompetisi ini menjadi
salah satu tim paling ditakuti di dunia. Mempunyai pemain Tunggal Putera
seperti Chen Long, Du Pengyu dan Wang Zhengming sudah cukup membuat tim Thomas
Tiongkok berbahaya. Namun melihat performa Simon Santoso yang berhasil
menundukkan Lee Chong Wei beberapa waktu lalu, Indonesia optimis dan tampaknya tak
terlalu khawatir. Namun ada yang menarik, mendekati gelaran Thomas Cup yang
tinggal sebulan lagi. Tunggal Putera Tiongkok yang belakangan absen di beberapa
kejuaraan sepanjang tahun ini kembali muncul. Lin Dan, peraih dua medali emas
olimpiade ini kembali angkat raket di Tiongkok Grand Prix Gold yang sedang
berlangsung di neegrinya. Tak ada yang berubah dari kemampuan Lin Dan, masih
tampil powerful dan energik, dengan mudah Ia melenggang ke babak final. Lin Dan
menjadi ancaman tersendiri bagi Indonesia,
bahkan bagi semua tim. Walau tak sering tampil di kejuaraan-kejuaraan
superseries, Lin Dan tetap menjadi momok menakutkan bagi Tunggal Putera. Bahkan
Lee Chong Wei, sebagai satu-satunya tunggal Putera yang mampu mengalahkannya
harus bersusah payah setelah beberapa kali takluk di berbagai turnamen. Thomas
Cup sebagai kejuaraan besar sudah pasti juga menjadi salah satu target
Tiongkok, dan memasukkan Lin Dan di dalam tim pasti menjadi strategi jitu untuk
meraih poin bagi Tiongkok. Selain Lee Chong Wei, beban Indonesia akan semakin berat dengan
kehadiran Lin Dan.
Di ganda Putera, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
diharapkan menjadi kampiun Merah Putih. Dengan berbagai prestasi yang diraih
mereka, besar harapan Indonesia
untuk memenangkan Thomas Cup tahun ini. Di sektor ini, Indonesia
mungkin tak perlu terlalu cemas. Tetapi itu beberapa bulan lalu, sebelum Ganda
Korea Selatan terbebas dari hukuman BADMINTON World Federation (BWF). Korea kembali
bernafas lega setelah Lee Yong Dae dibebaskan dari hukuman BWF (15/4/2014). BWF
resmi mencabut sanksi larangan bermain setahun (sejak Januari 2014-Januari
2015) untuk Lee. Sebelumnya dua pebulutangkis itu diberi sanksi karena dianggap
mangkir dari tes doping. Melalui jajak pendapat dan jalur hukum, Lee terbukti
tak bersalah dan akhirnya dibebaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar