Still with Drupadi.. Wanita hebat di belakang para Pandawa. Ada banyak
tokoh wanita dalam serial Mahabharata yang memiliki peran yang cukup penting
dan signifikan, tapi tidak bisa dipungkiri jika di bandingkan mereka semua,
Drupadi atau Panchali adalah tokoh terpenting dalam mitos Mahabharata, karena
dialah wanita yang berada di balik Perang Barathayudha antara Pandawa dan
Kurawa di Padang Kurusetra. Peran tokoh Drupadi dibawakan dengan sangat
sempurna oleh mantan Finalis Miss India 2006, Pooja Sharma. I Love Drupadi and
I Love Pooja Sharma too.. Pooja Sharma, I hope people remember your portrayal
as Drupadi for the next few decades, cause no one can play Drupadi as you..
There was a time when people used to say that no one can play Drupadi as Roopa
Ganguly (Drupadi in Mahabharata 1989), but you have proved them wrong.. You are
just as good, Pooja Sharma and I hope people remember you, FOREVER !!!!
“Drupadi, Wanita di Balik Perang Barathayudha”
Perang Barathayudha yang begitu fenomenal antara Pandawa dan Kurawa secara
tidak langsung di dasari oleh dendam dan rasa sakit hati dari seorang wanita
yang tak lain adalah Drupadi atau Panchali, yang merupakan istri Pandawa Lima
semuanya. Tapi bagaimana bisa perang besar tersebut terjadi hanya karena sakit
hati seorang wanita ?? Well, Anda yang hapal kisah Mitologi Mahabharata tentu
sudah tahu bagaimana kisahnya, tapi bagi Anda yang belum tahu atau masih awam
tentang kisah ini, ada baiknya Anda mulai menyimak..
Putri Drupadi atau Putri Panchali adalah seorang Putri yang cantik dari
Kerajaan Panchala, yang terlahir dari api suci dalam sebuah upacara meminta
anak. Dikisahkan bahwa Putri Drupadi adalah wanita tercantik di seluruh daerah
Arya dan tidak ada seorang pun wanita yang bisa menandingi kecantikannya. Pada
saat kelahirannya, Putri Drupadi sudah ditakdirkan untuk menjadi Seorang Ratu
yang kelak akan membersihkan seluruh daerah Arya dari kejahatan dan
ketidakadilan. Dia lahir untuk mensucikan daerah Arya dan membawa keadilan
serta kedamaian untuk daerah Arya, tapi untuk mencapai semua itu, Putri Drupadi
akan melalui hidup yang penuh dengan liku serta ketidakadilan sepanjang
umurnya.
Hal itu dimulai karena sang ayah, Raja Drupada pada awalnya tidak
menginginkan anak perempuan. Dalam upacara memohon anak tersebut, Raja Drupada
sebenarnya hanya menginginkan anak laki-laki saja, yaitu Dresthadyumna. Tapi
ternyata Dewa berkehendak lain dan memberikan Drupadi padanya, karena itulah
Raja Drupada akhirnya mengutuk Putri Drupadi agar selama hidupnya dia selalu
mengalami ketidakadilan dan kesengsaraan, penderitaan dan sakit hati, tapi
walau begitu Drupadi akan menjadi pilar keadilan dan kemakmuran bagi orang lain.
Raja Drupada awalnya tidak menyukai Putri Drupadi dan bahkan sempat mengusirnya
keluar dari Kerajaan Panchala, tapi karena Basudewa Krisna yang berhasil menunjukkan
pada Raja Drupada bahwa Putri Drupadi adalah seorang anak yang baik hati,
penyayang serta berani mengorbankan nyawanya untuk melindungi ayahnya, maka
Raja Drupada pun mulai tergerak untuk menyayangi Putri Drupadi.
Atas saran dari Basudewa Krisna, Raja Drupada membuat sayembara untuk
mencarikan suami bagi Putri Drupadi. Sayembara memanah itu memang bertujuan
agar Arjuna, Putra Pandu, yang juga merupakan Pangeran Hastinapura bisa
memenangkan sayembara itu. Arjuna dan saudaranya yang lain memang menghadiri
sayembara itu dan Arjuna pun berhasil memenangkan sayembara itu dan meminang
Putri Drupadi sebagai istrinya. Tapi karena kesalahan Kunthi yang tidak
disengaja, Putri Drupadi akhirnya harus dibagi 5 diantara kelima Putranya. Dalam
Mahabharata versi India, disebutkan bahwa ia adalah istri dari kelima Pandawa.
Putri Drupadi akhirnya harus menikahi 5 suami sekaligus.
Drupadi memiliki peran penting di dalam kisah Mahabharata. Bukan hanya
karena dia adalah istri dari Para Pandawa, namun juga karena ia adalah salah
satu tokoh yang menyulut meletusnya perang Bharatayudha. Ia adalah wanita
yang hidup dengan Para Pandawa di masa pengasingannya di dalam hutan.
Bersama
dengan suaminya, ia membangun kerajaan Indraprastha (dalam versi wayang Jawa
bernama Kerajaan Amarta) selepas disingkirkan secara licik dari Kerajaan
Hastinapura oleh Kurawa. Drupadi adalah Ratu di Kerajaan Indraprastha.
Drupadi merasakan jatuh-bangunnya hidup dengan Para
Pandawa. Ia adalah wanita yang rela berkorban untuk suaminya, namun juga
sekaligus mampu mengarahkan langkah Para Pandawa untuk maju perang.
Awal dari Perang Barathayudha
mungkin bisa dibilang saat Permainan Dadu dengan Kurawa. Bisa dibilang, momen yang paling
mempengaruhi hidup Drupadi mungkin adalah saat ia dipermalukan di Balai Utama
Kerajaan Hastinapura usai permainan dadu yang dilakukan oleh Pandawa dan
Kurawa. Saat itu, pihak Kurawa sengaja mengundang Pandawa ke Hastinapura
sebagai balasan atas undangan Pandawa kepada mereka ke Indraprastha. Disana,
mereka diajak bermain judi oleh Sengkuni—Paman dari Para Kurawa, yang merupakan
Raja dari Kerajaan Gandara. Yudhistira yang saat itu berniat menghormati pihak
yang mengundangnya, setuju dengan ajakan Sengkuni untuk bermain dadu.
Sayangnya, Pandawa kalah dalam permainan itu disaat mereka mempertaruhkan
kerajaan masing-masing beserta isinya.
Saat itu, Durshasana (salah satu Kurawa dan adik dari Duryodhana) yang merasa telah menang, memaksa Drupadi untuk membuka busananya. Ia
berusaha menelanjangi Drupadi di depan mata banyak orang. Bukan hanya itu,
Drupadi yang telah malu juga harus merasakan kekecewaan yang mendalam karena
suaminya saat itu hanya diam tak berkutik melihat dirinya dilecehkan. Beruntung
pada saat itu, dengan bantuan Basudewa Khrisna (kerabat Pandawa yang merupakan
titisan Dewa Wisnu) membantu Drupadi dengan kekuatannya, sehingga busana wanita
itu tidak bisa lepas dari tubuhnya. Drupadi meratapi sikap Para Pandawa pada
saat itu. Ia tidak habis pikir mengapa lelaki yang telah banyak membuatnya
berkorban tidak menolong dirinya. Ya, Drupadi tahu ksatria memang harus
sportif. Apabila mereka kalah, mereka harus mengakuinya dengan perbuatan.
Dengan perasaan marah, Drupadi bersumpah pada saat itu untuk tidak menggelung
dan mengeramasi rambutnya sebelum dapat keramas dengan darah Dursasana.
Kejadian itulah yang membuat Drupadi geram dan membuatnya menjadi istri
yang berbeda dari perempuan pada umumnya. Ia telah memafkan Pandawa, namun
kejadian usai permainan dadu itu membuatnya tidak tinggal diam. Dengan tidak
mengurangi rasa hormatnya kepada suaminya, Drupadi berubah menjadi perempuan
yang lebih tegas, mandiri, dan berani. Setelah terbebas dari masa pengasingan
selama 12 tahun ditambah 1 tahun
penyamaran di Wirata, Drupadi menyerukan gugatannya kepada Pandawa.
Drupadi lah yang secara lantang mengingatkan Pandawa mengenai
kecurangan-kecurangan Kurawa. Ia pula yang membakar dada Para Pandawa untuk mau
maju mengambil kembali hak-hak kerjaan yang dirampas oleh Kurawa dengan
liciknya. Ia pula lah yang mengingatkan Pandawa tentang janjinya saat
dipermalukan dulu, hal yang membuat Bima tergerak untuk menuntaskan janji
Drupadi.
Drupadi membuat Para Pandawa
tergerak untuk menuntut Kurawa agar mengembalikan hak-hak mereka, hingga
meletus lah perang Barathayudha yang dahsyat itu.
Dalam Mahabharata Star Plus 2014 episode 248, akhirnya balas dendam Drupadi
pun terbalaskan saat Bhima berhasil membunuh Dhursasana, memotong kedua
lengannya yang dulu telah berani menyeret, memukul, menjambak, mendorong serta
menelanjangi Drupadi di hadapan semua orang, serta membelah dada Dhursasana
agar Drupadi bisa mencuci rambutnya dengan darahnya. Adegan tersebut walau
terlihat ngeri dan sadis namun hal tersebut sangat setimpal dengan apa yang dulu
pernah dilakukan Durshasana pada Drupadi. Bhima telah membuatnya merasakan apa
yang Drupadi rasakan. Apalagi Bhima telah bersumpah bahwa dialah yang akan
merobek dada Durshasana agar Drupadi bisa mencuci rambutnya dengan darahnya
juga akan menghancurkan paha Duryodhana yang dulu pernah menghina Drupadi dengan
meminta Drupadi duduk dipangkuan Duryodhana.
Hal ini sangat dimaklumi mengingat dalam mitos ataupun serial Mahabharata
tersebut, Bhima adalah suami yang mencintai Drupadi dengan setulus hatinya.
Bagi Bhima, Drupadi adalah cinta sejatinya jadi dia pasti akan menjadi orang
pertama yang akan melindungi Drupadi.
Walaupun cinta sejati Drupadi adalah
Arjuna, namun sayangnya Arjuna yang mengetahui bahwa Drupadi harus memberikan
cintanya sama rata dan tidak boleh hanya memberikan cintanya hanya pada satu
orang saja, akhirnya memilih memberikan hatinya pada Subhadra, padahal
sesungguhnya yang dicintai Arjuna adalah Istrinya yang pertama yatu Drupadi..THATS
WHY I HATE SUBHADRA !! VERY VERY HATE !!! POOR DRUPADI !!!
Tapi untunglah dalam Mahabharata versi STAR PLUS ini, yang mencintai
Drupadi dengan tulus bukan hanya Bhima seorang tapi juga Arjuna.. Arjuna dan
Bhima adalah 2 orang yang selalu bergerak lebih dulu membela dan melindungi
Drupadi.
Bukan hanya dalam permainan dadu, tapi juga saat Kechaak dan Jayadrata
berusaha menculik dan melecehkan Drupadi, mereka berdualah yang selalu datang
menolong. Well, setidaknya di versi ini cinta Drupadi TIDAK BERTEPUK SEBELAH
TANGAN kan ?? hehehe =)
Jayadrata yang mencoba melecehkan dan menculik Drupadi
Drupadi adalah tokoh yang memiliki dua sisi yang bertolak belakang, namun
hidup dalam satu jiwa. Dia adalah istri yang lembut, setia, dan penuh
pengabdian dengan suaminya. Di sisi lain dia juga mampu secara tegas
menyampaikan pendapatnya, berani dalam mengambil tindakan, dan bahkan
memberikan masukan kepada suaminya, Para Pandawa. Mungkin, Drupadi adalah sosok
yang cocok untuk menggambarkan kutipan ini:
“Behind every great man, there is a great
woman.”
-Sawitri Wening-
Dikutip SEBAGIAN dari : http://kunta-wijaya.blogspot.com/2013/10/drupadi-perempuan-di-belakang-para.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar