By : LIANA HUI
Pernahkah kalian dengar tentang Bintang SIRIUS ?? Bintang yang paling terang di langit malam ?? Lalu ingatkah kalian pada Ayah Baptis Harry Potter di kisah “HARRY POTTER AND THE PRISONER OF AZKABAN “ ?? Jika kalian ingat, tidakkah kalian sadari bahwa nama SIRIUS BLACK, ayah BAptis Harry Potter tersebut sama dengan nama sebuah Bintang di Langit Selatan ??
Pernahkah kalian dengar tentang Bintang SIRIUS ?? Bintang yang paling terang di langit malam ?? Lalu ingatkah kalian pada Ayah Baptis Harry Potter di kisah “HARRY POTTER AND THE PRISONER OF AZKABAN “ ?? Jika kalian ingat, tidakkah kalian sadari bahwa nama SIRIUS BLACK, ayah BAptis Harry Potter tersebut sama dengan nama sebuah Bintang di Langit Selatan ??
Sirius
adalah bintang paling terang di langit malam yang berwarna biru yang
terletak di Rasi
CANIS MAJOR atau Big Dog atau
Anjing Besar. Rasi Canis Major ini terletak di sebelah tenggara Rasi
Orion. Rasi Canis Major ini melambangkan salah satu anjing yang
mengikuti Orion sang pemburu. Anjing-anjing lainnya adalah Canis Minor
dan Canes Venaticci..
Sirius dapat dilihat hampir di semua tempat di permukaan Bumi kecuali oleh
orang-orang yang tinggal pada lintang di atas 73,284° utara.
Saat terbaik untuk dapat melihat bintang ini adalah sekitar tanggal 1 Januari, dimana dia mencapai meridian pada tengah malam. Pada kondisi yang sesuai, Sirius dapat dilihat dengan mata telanjang saat Matahari masih berada di atas horison. Ketika berada di atas kepala, bintang ini dapat dilihat pada kondisi cuaca sangat bersih, asalkan pengamat berada di tempat yang tinggi, dan posisi Matahari cukup rendah.
Saat terbaik untuk dapat melihat bintang ini adalah sekitar tanggal 1 Januari, dimana dia mencapai meridian pada tengah malam. Pada kondisi yang sesuai, Sirius dapat dilihat dengan mata telanjang saat Matahari masih berada di atas horison. Ketika berada di atas kepala, bintang ini dapat dilihat pada kondisi cuaca sangat bersih, asalkan pengamat berada di tempat yang tinggi, dan posisi Matahari cukup rendah.
Sirius diambil dari bahasa Yunani, Seirios yang berarti menyala-nyala
atau sangat panas
Pada tahun 1884, Friedrich Wilhelm Bessel menarik kesimpulan, bahwa
berdasarkan perubahan geraknya, Sirius kemungkinan memiliki pasangan.
Setelah hampir dua dekade kemudian kesimpulan di atas berhasil
dibuktikan. Pada tahun 1862, Alvan Graham Clark menemukan pasangan
bintang tersebut yang kemudian dinamai Sirius B, sedangkan bintang yang
kita ungkit di atas dinamai Sirius A.
Sirius A duapuluh kali lebih terang, juga dua kali lebih besar
daripada matahari kita. Sedangkan Sirius B mempunyai diameter yang
hampir sama dengan planet Bumi dan massa sebesar 98% massa matahari.
Sirius B lebih redup 10.000 kali dibandingkan Sirius A.
Tampak Sirius dalam tampilan sinar X
Gambar di atas diambil dengan menggunakan kamera dari Chandra Observatory, dalam tampilan sinar X. Tampak Sirius B di belakang Sirius A.
Bercermin pada sejumlah fakta yang dijumpai di bumi,
kehadiran makhluk luar-bumi “extraterrestrial beings” dipercaya oleh
sebagian kalangan telah berkunjung ke planet ini sejak masa prasejarah.
Gagasan bahwa makhluk cerdas luar-bumi telah memberi pengaruh besar
terhadap perkembangan kebudayaan ras manusia melalui serangkaian
kunjungannya jauh pada masa lalu, yang kemudian dikenal sebagai
“paleocontact theory”, untuk pertama kalinya diperkenalkan pada tahun
1919. Bahkan hingga kini, gagasan di atas terus disebarkan melalui
publikasi sejumlah buku. Salah satu di antaranya adalah karya penulis
Robert K.G. Temple.
Pada tahun 1975, di dalam bukunya yang berjudul The
Sirius Mistery, Robert K.G. Temple menggunakan legenda yang dimiliki
suku Dogon di kawasan Afrika Barat untuk mendukung hipotesisnya tentang
astronaut purba (ancient astronaut). Yang menggugah minat Temple atas
orang-orang Dogon ini adalah pengetahuan astronomi yang mereka miliki
yang tersembunyi dalam legenda asal-usul mereka.
Menariknya, sebagai produk budaya lisan, legenda tua
yang mereka miliki justru dibuktikan kebenarannya setelah manusia
mengenal teknologi yang belum tersedia ketika itu. Salah satu di
antaranya adalah pengetahuan mereka tentang bintang Sirius, bintang
paling terang yang menghiasi langit malam di rasi Canis Major (Anjing
Besar), yang juga dipuja-agungkan oleh banyak kultur bangsa.
Legenda Nommo
Legenda orang-orang Dogon yang mendiami wilayah Mali
sekarang ini menyebutkan bahwa proses penciptaan berawal dengan makhluk
surgawi berwujud telur yang disebut Amma. Setelah bergetar sebanyak
tujuh kali, Amma pun menetaskan Nommo atau roh pencipta. Menetasnya
Nommo yang pertama ini diikuti dengan kemunculan sepasang wanita kembar
dan empat pasang Nommo lainnya. Pada tahap berikutnya, Nommo mulai
menciptakan dan mengatur langit dan Bumi, pergantian siang-malam,
musim, dan kehidupan manusia.
Dalam kepercayaan orang-orang Dogon, Nommo yang
pernah berkunjung ke Bumi sejak ribuan tahun lalu berasal dari bintang
Sirius atau Po Tolo dalam bahasa mereka, yang merupakan pusat alam
semesta. Nommo berupa amfibi dan menyerupai ikan duyung, yang hidup di
salah sebuah planet yang mengorbit bintang lainnya dalam sistem bintang
Sirius tersebut. Menariknya, bila ditelusuri jauh ke belakang, tidak
hanya dalam legenda orang-orang Dogon saja, sosok Nommo pun dapat
dijumpai dalam mitologi Babilonia, Akadia, maupun Sumeria.
Disebutkan pula bahwa Nommo telah mendarat di Bumi
menggunakan bahtera besar yang berputar mengeluarkan suara bising dan
angin kencang. Nommo-lah yang mengajari orang-orang Dogon tentang
segala sesuatu, termasuk di antaranya konsep kosmologi mereka. Kelompok
etnik lainnya, Bozo, yang hidup di wilayah berdekatan dengan
orang-orang Dogon juga memiliki legenda serupa tentang bintang Sirius
yang mereka sebut sebagai The Eye Star.
Dalam konsep kosmologi Dogon, alam semesta
digambarkan sebagai “tak berhingga namun terukur” (infinite but
measurable) dan dipenuhi dengan sistem bintang berbentuk spiral
(galaksi spiral) atau Yalu Ulo, yang salah satu di antaranya menjadi
tempat berlabuh Matahari berikut sejumlah planet yang menjadi
pengiringnya.
Dogon dan Rahasia Langit
Bintang Sirius yang menandai jantung “Sang Anjing” di
rasi Canis Major (Anjing Besar) berada di belahan langit selatan,
dekat dengan khatulistiwa langit tempat bernaungnya Orion, Sang
Pemburu. Bukan pekerjaan sulit untuk dapat menemukan Sirius di langit
malam. Dengan mudah bintang yang berwarna putih kebiruan ini ditemukan
dengan bantuan tiga buah bintang terang di bagian pinggang Sang
Pemburu. Bila ketiga bintang yang menandai sabuk Orion kita hubungkan,
perpanjangan garis khayal yang terbentuk akan mengarah ke Sirius.
Dalam dongeng orang-orang Dogon disebutkan bahwa
Sirius atau Po Tolo memiliki bintang pasangan yang tak terlihat oleh
mata manusia. Bintang pasangan ini mengorbit Sirius dalam lintasan
berbentuk elips dan menyelesaikan satu kali revolusinya dalam waktu 50
tahun. Disebutkan pula bahwa bintang tersebut sangat berat sebab
tersusun atas bahan logam dan berpusing pada porosnya (rotasi) dalam
waktu 1 tahun.
Selain Sirius, legenda yang untuk pertama kali
dituliskan oleh dua orang ahli antropologi asal Prancis, Marcel Griaule
dan Germaine Dieterlen, ini juga berkisah tentang rahasia-rahasia
langit lainnya. Seperti tentang keempat buah bulan terang yang dimiliki
Jupiter serta cincin planet Saturnus, sebuah kebenaran yang belum
diketahui manusia modern hingga ditemukannya teleskop pada permulaan
abad ke-17. Mereka pun telah mengetahui bahwa planet-planet sebagai
pengiring Matahari mengitari bintang induknya tersebut dalam orbit
elips.
Griaule dan Dieterlen sampai menghabiskan waktu 25
tahun lamanya (1931 – 1956) tinggal bersama orang-orang Dogon untuk
menggali legenda ini dari empat orang pendeta mereka. Siapakah yang
telah bertutur kepada orang-orang Dogon tentang rahasia-rahasia ilmu
pengetahuan yang justru baru terungkap pada era modern yang tersimpan
secara turun-temurun dalam legenda mereka? Apakah semuanya kebetulan
belaka?
Dalam dunia ilmu pengetahuan Barat, legenda yang
memuat kehadiran bintang pasangan bagi Sirius ini baru terungkap
kebenarannya pada tahun 1862, yakni ketika untuk pertama kalinya Sirius
B (nama yang diberikan astronom untuk bintang pasangan tersebut)
berhasil diamati dengan bantuan teleskop oleh Alvan G. Clark. Meskipun
demikian, bukti otentik sistem bintang ganda ini baru diperoleh pada
tahun 1970 ketika Sirius A dan Sirius B berhasil dipotret dengan
teleskop besar.
Pengetahuan orang-orang Dogon tentang Sirius B yang
“berat” pun baru berhasil ditentukan (verification) pada abad ke-19.
Dari pengamatan gerak orbit sistem bintang ganda, menggunakan Hukum III
Kepler yang sedikit dimodifikasi, astronom dapat menentukan massa
masing-masing bintang. Meskipun massa Sirius B (0,98 kali massa
Matahari) lebih kecil daripada massa Sirius A (2,28 kali massa
Matahari), dari pengamatan spektrum Sirius B diketahui bahwa temperatur
bintang ini lebih panas (8200 derajat Celcius) dibandingkan dengan
Matahari (5500 derajat Celcius). Dari informasi lainnya, bahwa daya yang
dipancarkan Sirius B hanya 1/400 kali daya Matahari, dapat ditentukan
jari-jari Sirius B yang hanya sekitar 2,5 kali jari-jari Bumi! Ukuran
yang sangat kecil untuk sebuah bintang.
Fakta menariknya justru bermula dari sini. Dengan
massa dan jari-jari yang telah diketahui, kita dapat menghitung
kerapatan bintang ini menggunakan persamaan yang sudah kita kenal
dengan baik sejak di bangku sekolah menengah pertama, dan diperoleh
hasil sekitar 100 kilogram tiap cc (centimeter cubic)-nya! Astronom
menyebut bintang berukuran kecil dengan kerapatan yang tinggi seperti
Sirius B ini sebagai bintang Katai Putih (white dwarf).
Bintang Katai Putih tersusun atas materi yang lebih
berat dari hidrogen maupun helium yang berada dalam keadaan
termampatkan dengan sempurna. Bila yang dimaksud oleh legenda
orang-orang Dogon tentang Sirius B yang berat adalah kerapatannya yang
besar, maka dongeng tersebut sesuai dengan fakta yang kini telah
diperoleh para astronom modern.
selalu menambah wawasan blog eonni :D
BalasHapussirius bintang paling trang d mlam hari :D
Rani Vandah Tea
@ Rani Vandah Tea : gomawo for visited saeng.. yup, SIRIUS adlh BINTANG YG PALING TERANG di malam hari.. bhkn aslinya pun dy lbh gede dr matahari tp krn letaknya JAUH BGT dr bumi jd ya kliatan kalah dr matahari pdhl aslinya SIRIUS LBH BESAR hehehe ^^
BalasHapusSyukur deh, kita pny matahari, klo Sirius yg menerangi bumi, bs2 kita mati kepanggang hehehe,, THX TO GOD !!!
sirius....penasaran gogling setelah liat chrome experiment....:D
BalasHapus@ Anonim : Sirius,, jadi keinget Sirius Black From Harry Potter.. thx u for Visited My Blog ^^
BalasHapusSirius Black emang diambil dari ini Bintang sirius, Rasi bintangnya kan Canis yang artinya anjing, Sirius Black juga bisa berubah jadi anjing kan,
BalasHapusnama Belatrix juga diambil dari Bintang yang paling cerah di rasi Orion
@ dhia muhammad : iya, aku tau.. makanya aku tulis coz aku uda tau..
BalasHapus