Starring :
Kim Hyun
Joong as Yoon Ji Hoo
Jung So Min
as Hong Mo
Nae
Kim Hyun
Joong As Himself ( HJL Played Double Casting )
Kim Yoon Ji
as Herself ( Yoon Ji Hoo Fiance )
Heo Young
Saeng as Himself
Kim Kyu Jong
as Himself ( Kim Hyun Joong’s Brother )
Park Jung Min
as Himself
Kim Hyung Jun
as Himself ( Kim Hyun Joong’s Brother )
Lee Min Ho as
Gu Jun Pyo
Kim Bum as So
Yi Jung
Kim Joon as
Song Woo Bin
Go Hye Sun as
Geum Jan Di
“ Yoon Ji Hoo
After Story - A Moment To Remember 6 ”
“ CHAPTER 6 :
JUST THE TWO OF US “
VENETIAN
HOTEL MACAU …
Ji Hoo dan Mo Nae masih duduk dipinggir kolam renang sambil
berpelukan erat. Udara malam semakin dingin tapi Mo Nae masih menolak untuk
kembali ke kamar dan tidur. Menyadari Mo Nae merasa kedinginan, Ji Hoo
melepaskan mantelnya dan memberikannya untuk Mo Nae lalu semakin mengeratkan
pelukannya ditubuh gadis itu.
“ Peluk aku erat, Seung Jo
!! Peluk aku agar aku merasa hangat “, pinta Mo Nae yang disambut Ji Hoo dengan
pelukan erat.
“ Mo Nae, apa kau tidak
mengantuk ?”, Tanya Ji Hoo lembut di telinganya.
Mo Nae menggeleng pelan “
Aku masih ingin memandang bintang “, ujarnya lirih sambil terus bersandar di
dada Ji Hoo.
Ji Hoo tersenyum lembut
lalu bertanya lagi “ Sebenarnya apa yang sedang kau pandang ?”, tanyanya seraya
mencari tau kemana arah tatapan Mo Nae.
“ BINTANG UTARA “, jawab Mo Nae pelan sambil menunjuk kerah langit.
Ji Hoo tersenyum mengetahui
arah pandangan Mo Nae.
“ Maksudmu Andromeda ?? Apa
kau sedang memandang Andromeda?”, Tanya Ji Hoo seraya menunjuk kearah yang
sama.
Mo Nae menoleh bingung
kearahnya. “ Jadi namanya Andromeda ? Bukankah Andromeda adalah nama Galaksi Tetangga
di Sebelah Galaksi Bima Sakti kita ? “, tanyanya dengan mata berkilat
penasaran.
Ji Hoo tersenyum dan
berkata “ Andromeda bukan hanya nama
sebuah Galaksi tapi juga nama sebuah Rasi Bintang di Langit Utara. Langit
Utara bukan hanya punya 1 Rasi Bintang tapi banyak sekali bintang-bintang
didalamnya, tapi memang hanya beberapa yang bersinar sangat terang, salah satu
contohnya adalah Rasi Bintang Andromeda
dan Bintang POLARIS “, jawabnya menerangkan.
“ Itu disana.. Bintang yang bersinar terang disana, tidak jauh dari
Andromeda adalah bintang POLARIS. Polaris
disebut juga Bintang Utara, Para Pelaut menjadikannya sebagai Penunjuk arah
Utara. Kau tau kenapa ?”, Tanya Ji Hoo sambil memandang Mo Nae. Mo Nae
menggeleng lagi.
“ Kenapa harus POLARIS ??
Bukankah kau bilang di Langit Utara ada banyak sekali bintang yang lain ??
Kenapa bukan ANDROMEDA saja yang dijadikan Penunjuk Arah Utara ?? Bukankah
mereka sama-sama terletak di Langit Utara dan sama-sama bersinar terang ?”,
Tanya Mo Nae ingin tau.
Ji Hoo tersenyum sambil
menjelaskan “ Karena POLARIS TERLETAK
TEPAT DI KUTUB UTARA BUMI,
sehingga walaupun Bumi bergerak mengelilingi Matahari dan menyebabkan benda-benda
langit disekitarnya seolah-olah ikut berpindah, tapi HANYA POLARIS YANG TETAP
DIAM DI TEMPATNYA. Andromeda pun ikut berpindah seiring dengan perputaran Bumi
terhadap Matahari, karena ANDROMEDA
TERLETAK TIDAK TEPAT DI SUMBU KUTUB UTARA BUMI sehingga Andromeda berpindah
tempat tapi POLARIS TETAP DIAM DISANA..” jawab Ji Hoo seraya menunjuk ke
langit malam yang bertabur bintang.
POLARIS, SANG BINTANG HARAPAN
“ POLARIS juga Melambangkan
Sebuah HARAPAN YANG KUAT. Mungkin karena posisi POLARIS yang tetap diam
ditempatnya tidak peduli apapun yang terjadi, tidak peduli walau semua hal
disekitarnya berputar dan terus berubah, HANYA
POLARIS SATU-SATUNYA YANG TIDAK AKAN PERNAH BERUBAH. Walau musim berganti seiring dengan perubahan
bintang-bintang itu, tapi POLARIS tidak akan pernah berubah sedikitpun. Musim
Panas, Musim Semi, MUsim Gugur, ataupun Musim Dingin, kita akan tetap melihat
POLARIS di Langit utara tetap diam ditempatnya. SELAMANYA TIDAK BERUBAH, sama seperti Cintaku padamu. ITULAH KEISTIMEWAAN POLARIS Dibanding
bintang-bintang lainnya. Jika kau putus asa, tataplah POLARIS maka kau pasti
akan merasa harapanmu akan muncul kembali”, lanjut Ji Hoo menjelaskan.
“ Polaris, SANG BINTANG UTARA YANG MELAMBANGKAN HARAPAN. Waahhh.. ternyata kau tau
banyak ya ?’, puji Mo Nae kagum smbil tersenyum senang.
“ Aku hanya kehilangatan
ingatan, tapi bukan kehilangan kepintaranku “, gurau Ji Hoo sambil mngeratkan
pelukannya.
“ Oh ya, Apa kau tau kalau Andromeda punya sebuah
kisah ?? “, Tanya Ji Hoo lagi sambil menunjuk Rasi Bintang yang tidak jauh
dari POLARIS.
Mo Nae lagi-lagi
menggeleng. “ Aku tidak tau. Ceritakan !!! Aku ingin mendengarnya darimu “,
ujar Mo Nae sambil bergelayut manja di dada Ji Hoo.
ANDROMEDA, THE PRINCESS
“ Menurut Legenda, Andromeda adalah Seorang Putri Raja yang cantik dan
baik hati yang merupakan anak tunggal dari RAJA
CEPHEUS dari Kerajaan Ethiopia dan Ratu Cassiopeia adalah Ibunya. RATU CASSIOPEIA sangat cantik tapi juga
sangat sombong. Dia bahkan berani memproklamirkan dirinya Lebih Cantik dari DEWI CINTA APHRODITE dan PUTRI NEREIDS, Putri Dewa Laut Poseidon. Tidak terima karena Putrinya di hina,
DEWA LAUT POSEIDON menjadi marah dan mengirimkan seekor monster laut bernama CETUS untuk menghancurkan pesisir Pantai
Etiophia dan Kerajaan. Kemudian Para orang bijak mengumumkan bahwa Raja harus
mengorbankan Putrinya kepada si
Monster Laut untuk menghentikan kutukan itu “, Ji Hoo berhenti sejenak
untuk melihat reaksi Mo Nae.
“ Hhhaaahh.. Putri
Andromeda kasihan sekali, dia harus membayar kesalahan yang diperbuat Ibunya
yang sombong. Ini semua kan gara-gara Ratu Cassiopeia sangat sombong sehingga
Dewa Laut Poseidon sangat murka. Lalu bagaimana selanjutnya ?? Apa Putri Andromeda
jadi di korbankan ??”, tanyanya antusias dengan mata berkilat ingin tau.
Ji Hoo senang Mo Nae
tertarik pada ceritanya, lalu dia pun melanjutkan.
“ Keesokannya, PUTRI ANDROMEDA
di rantai pada batu karang di tepi pantai. Menunggu Sang Monster Laut datang
untuk membunuhnya, tapi tiba-tiba seorang Pemuda bernama PERSEUS, yang jatuh cinta pada Putri Andromeda datang dan berusaha
menyelamatkannya “, lanjut Ji Hoo.
“ Benarkah ?? Apa PERSEUS
berhasil ?? Aku tau pasti akan ada seorang Pangeran tampan yang akan
menyelamatkan sang Putri “, ujar Mo Nae bersemangat.
“ Perseus lalu pergi mencari MEDUSA dan membunuhnya, kemudian mengambil
kepalanya “, jawab Ji Hoo lalu Mo Nae memotongnya “ Siapa MEDUSA ?”,
tanyanya bingung.
“ MEDUSA adalah seorang wanita
berambut ular dan siapapun yang menatap matanya akan berubah menjadi batu
“, jawab Ji Hoo lembut.
Mo Nae mulai mengerti maksudnya. “ Aku tau..
jadi PERSEUS ingin menggunakan kepala
MEDUSA untuk dihadapkan pada CETUS, supaya Monster Laut itu berubah menjadi
batu saat dia menatap mata MEDUSA,
benarkan ??”, Mo Nae menebak dengan antusias.
Ji Hoo mengangguk. “ TEPAT
SEKALI !!! Karena memang itulah
satu-satunya cara untuk membunuh CETUS. Akhirnya setelah melalui berbagai
perjuangan, PERSEUS berhasil mengalahkan si Monster Laut dan menyelamatkan
PUTRI ANDROMEDA lalu melepaskannya dari rantai pada batu karang ditepi laut itu “, jawabnya
sambil tersenyum.
“ Dan akhirnya mereka
menikah dan hidup bahagia selamanya. Benarkan ??’, Tanya Mo Nae, puas dengan hasil
akhirnya. Ji Hoo mngangguk mantap.
“ Setelah berbagai kesulitan dan rintangan akhirnya mereka bisa menikah
dan bahagia selamanya. Saat meninggal, Andromeda pun ditempatkan di Langit,
sebagai Galaksi yang paling dekat dengan bumi juga sebagai Rasi Bintang yang
menyala terang. Pada malam-malam cerah yang berbintang sangat mudah melihatnya”,
jawab Ji Hoo sambil memandang bintang di Langit Utara.
“ Itu sebabnya disekitar
Rasi Bintang Andromeda ada bintang Perseus yang menyala terang, legenda itu
mengatakan bahwa Perseus ada disamping Andromeda untuk selalu melindunginya.
Bintang Cepheus dan Bintang Cassiopeia juga ada di sekeliling Andromeda. Mereka
bersinar bersama dengan terang, walau mungkin tidak seterang Sang Putri itu sendiri, ANDROMEDA “, ujar Ji Hoo mengakhiri
kisahnya.
“ Kisah yang romantis.
Kisah tentang Pangeran yang mnyelamatkan Sang Putri saat Putri itu hampir
dibunuh Monster. Apa aku juga bisa seperti Putri Andromeda, ada Seorang
Pangeran yang datang menyelamatkan aku saat aku terikat di batu karang ??
Mungkin bukan Pangeran Berkuda Putih yang sebenarnya ataupun ksatria gagah
dengan pedangnya seperti dalam dongeng, tapi seorang Pria yang akan mencintaiku
sepenuh hati dan akan selalu siap melindungiku “, ujar Mo Nae lirih sambil
terus menatap Langit.
AUTHOR
OPINION : AGAIN, ASTRONOMI AKA ILMU PERBINTANGAN MUNCUL hehe..
“ Aku sangat iri pada
Andromeda. Aku sangat ingin menemukan PERSEUSku sendiri. Pangeran Berkuda Putih
milikku. Menurutmu akankah aku menemukannya ? ”, Tanya Mo Nae sambil menatap
mata Ji Hoo dengan mata bersinar lembut.
“ Ijinkan aku menjadi
PERSEUSmu ?? Aku ingin menjadi Pangeran Berkuda Putih untukmu, ksatria yang
akan selalu siap melindungimu. Bisakah ?? “, pinta Seung Jo aka Ji Hoo sambil
menatap mata Mo Nae dengan penuh cinta.
“ Seung Jo-ah.. “, bisik Mo
Nae, tidak tau harus berkata apa.
“ Aku tau ini terdengar
egois. Bagaimana mungkin seseorang sepertiku yang bahkan tidak ingat masa
lalunya bisa melindungimu ?? Sekarang Aku bahkan harus hidup dengan bantuan
kalian, bagaimana aku bisa membuatmu percaya padaku ?? Aku yang sekarang tidak
bisa memberikanmu apapun, aku hanya punya sebuah hati untukmu. Hanya itu yang
bisa kuberikan, tapi aku tau, aku pun tidak pantas menawarkannya. Aku bukan
siapa-siapa, selain hanya seseorang yang kehilangan ingatan. Mungkin jika kau
ingin memilih, kau pasti lebih memilih Kim Hyun Joong, benarkan ?”, bisiknya
lirih dengan ekspresi sedih, berpikir Mo Nae akan menolaknya.
Mo Nae menangis terharu
lalu membelai lembut wajah Ji Hoo dan berkata pelan tapi dalam.
“ AKU MEMILIHMU, BAEK SEUNG
JO !!! Tidak peduli siapapun dirimu dimasa lalu. Tidak peduli walau kau tidak
ingat apapun. Tidak peduli walau seandainya seluruh dunia membencimu, AKU TETAP
MEMILIHMU !!! AKU MENCINTAIMU !! BUKAN KRN STATUS ATAU NAMAMU, BUKAN KRN KAU
KAYA ATAU MISKIN, BUKAN MERK PAKAIAN APA YANG KAU PAKAI, atau MERK MOBIL APA
YANG KAU KENDARAI.. Tapi karena DIRIMU YANG SESUNGGUHNYA !!! BAEK SEUNG JO YANG
BAIK HATI, BAEK SEUNG JO YANG PENDIAM DAN PENUH MISTERI, BAEK SEUNG JO YANG PERNAH
MENYELAMATKAN AKU DI BAR WAKTU ITU.. Bahkan aku tidak peduli walau seandainya
kau adalah seorang Pengemis. AKU MENCINTAIMU KRN KAU ADALAH PERSEUSKU !!!
Ijinkan aku menjadi Andromeda-mu “, jawab Mo Nae sambil menangis terharu.
Ji Hoo tersenyum penuh haru.
“ Mo Nae-ah..”, bisiknya lalu memeluk Mo Nae semakin erat dan mencium bibirnya
lembut. Terus dan terus, melampiaskan semua hasrat terpendamnya selama ini.
“ ANDROMEDA-KU… MO NAE-KU… BELAHAN JIWAKU ”, bisiknya lembut sambil
membelai pipi gadis itu dan menciumi wajahnya.
“ Sejak pertama kali aku
bertemu denganmu, aku tau kau adalah Takdirku. Aku tidak percaya cinta pada
pandangan pertama, tapi sekarang aku merasakannya “, lanjutnya sambil terus
melumat bibir Mo Nae.
“ Seung Jo-ah.. PERSEUS-KU… BELAHAN JIWAKU. Maafkan aku karena
membuatmu jadi seperti ini “, bisik Mo Nae menyesal.
“ TIDAK !!! Jangan Ungkit
kecelakaan itu lagi. Aku bersyukur pada Tuhan karena telah mempertemukan kita
seperti ini. Asal bisa bersamamu, tidak peduli walau kau akan menabrakku 100
kali, aku tetap akan mencintaimu, Mo Nae-ah.. “, bisik Ji Hoo lembut sambil
menghapus airmata Mo Nae.
“ Tidak boleh menangis.
Berjanjilah padaku, besok kau akan menemaniku membuat kenangan manis kita
berdua. Aku akan membuang nama dan masa laluku dan menciptakan kenangan baru
bersamamu. HANYA BERSAMAMU !!! KAU DAN AKU !!!”, pinta Ji Hoo.
Mo Nae mengangguk mantap. “
Aku tidak akan menangis. Selama kau disampingku, aku tidak akan menangis lagi.
Mari ciptakan kenangan indah bersama. Buang nama dan masa lalumu kemudian kita mulai dari awal “, jawab Mo Nae lalu
mereka berciuman lagi di bawah sinar bintang.
“ Buang nama dan masa
laluku dan mulai dari awal.. AKU TIDAK
MAU MENJADI YOON JI HOO LAGI, AKU
INGIN MENJADI BAEK SEUNG JO SELAMANYA !!! “, batin Ji Hoo sambil tersenyum
bahagia di sela-sela ciumannya.
“ Sekarang aku sudah menemukan Belahan Jiwaku dan selamanya tidak akan
kulepaskan “, lanjutnya dalam hati sambil terus menikmati bibir Mo Nae.
“ Jadi ANDROMEDA ada disana
?? Kupikir 2 bintang kembar yang saling berdekatan itulah ANDROMEDA dan PERSEUS.
Bukankah kau bilang Perseus ada di samping Andromeda untuk selalu melindunginya
?? Kupikir yang itu…”, tunjuk Mo Nae pada sepasang bintang kembar di Langit
Utara yang bersinar terang tidak jauh
dari Rasi Bintang Andromeda berada.
Ji Hoo menggeleng pelan
sambil tersenyum. “ 2 bintang kembar yang kau lihat itu adalah Rasi Bintang
Cappela “, jawab Ji Hoo seraya menunjuk langit.
“ CAPELLA ?? Masih ada lagi
??”, Tanya Mo Nae takjub.
“ Wahh.. kupikir bintang-bintang
itu hanya sekedar bersinar di Langit, aku tidak pernah berpikir mereka akan
memiliki kisah atau semacamnya “, lanjutnya takjub.
CAPELLA, BINTANG KEMBAR DI LANGIT UTARA
“ Yup. CAPELLA Adalah BINTANG KEMBAR DI LANGIT UTARA. CAPELLA,
adalah Bintang paling terang dalam RASI AURIGA. Di langit
malam Capella merupakan bintang paling terang keenam serta BINTANG PALING TERANG KETIGA DI LANGIT UTARA SETELAH ARCTURUS dan VEGA. Sebenarnya Capella merupakan
sebuah bintang ganda yang terdiri atas dua bagian saling edar setiap 104
hari. Bintang ganda ini adalah sepasang bintang yang dihubungkan oleh gravitasi
“, terang Ji Hoo dengan mata menerawang jauh ke langit.
“
Benarkah ?? Kupikir Polarislah bintang yang paling terang di Langit Utara ?”,
Tanya Mo Nae bingung.
Ji Hoo menggeleng pelan. “ POLARIS adalah BINTANG YANG PALING TERANG
DI RASI URSA MINOR, tapi Bukan
yang paling terang di Langit Utara. Bila di langit Utara, POLARIS hanya ADA DI URUTAN
KE 5, STLH ARCTURUS, VEGA, CAPELLA dan ANDROMEDA”, Jawab Ji Hoo dengan
lembut.
“ Tapi kenapa CAPELLA disebut
dengan BINTANG KEMBAR ?? Apa karena mereka saling berdekatan ?? Tapi Andromeda
dan Perseus juga berdekatan ?”, Tanya Mo Nae penasaran.
“ Karena Bintang yang
terletak di rasi Auriga ini tergolong sebagai bintang ganda "dekat", dimana karena
terlalu dekatnya sehingga sifat kegandaannya tidak dapat diamati melalui
teleskop. Keduanya saling mengedari dalam jarak 60 juta mil atau kira-kira dua
pertiga jarak Bumi dan Matahari dengan jarak salah satu yang terdekat dengan
bumi adalah 42 tahun cahaya”, jelas Ji Hoo dengan sabar.
“ Apa kita bisa melihat
Bintang Kembar itu setiap saat ?”, Tanya Mo Nae lagi.
Lagi-lagi Ji Hoo
menggeleng. “ Mungkin bisa tapi agak kecil, karena seiring dengan Perputaran
Bumi mengelilingi matahari, Bintang-bintang itu seolah-olah juga ikut berpindah
tempat. Seperti yang kubilang sebelumnya, HANYA
POLARIS YANG TIDAK PERNAH BERPINDAH TEMPAT DAN TETAP DIAM DI TEMPATNYA
SEPANJANG TAHUN”, jawab Ji Hoo.
“ Benarkah ?? Pantas saja
sekarang Bintang Kembar itu terlihat lebih kecil di banding ANDROMEDA dan
POLARIS, padahal seharusnya Capella yang lebih terang dibanding kedua bintang
itu kan ? Apa sekarang bukan saatnya bagi Capella untuk muncul ?’, Tanya Mo Nae
lagi.
Ji Hoo mengangguk. “ Benar.
Musim berganti seiring dengan perubahan bintang-bintang itu. Karena sekarang
adalah Musim Gugur, maka sekarang saatnya bagi ANDROMEDA untuk beraksi. Di
belahan langit sebelah utara, ANDROMEDA
bersinar terang saat MUSIM GUGUR. CAPELLA
bersinar hampir tepat diatas kepala pada setiap MUSIM DINGIN. Sedangkan ARCTURUS
sebagai bintang paling cemerlang pada rasi tersebut muncul pada MUSIM SEMI disertai VEGA pada MUSIM PANAS..”, jawab Ji
Hoo.
ARCTURUS STAR
Mo Nae mengangguk mengerti
dan menyahut. “ Tapi HANYA POLARIS yang
TERLIHAT SEPANJANG TAHUN dan TIDAK TERPENGARUH OLEH PERGANTIAN MUSIM “,
jawab Mo Nae sambil tersenyum.
“ Apa kau tau kenapa
Polaris menjadi salah satu Favoritku ??”, Tanya Ji Hoo sambil menatap Mo Nae.
Mo Nae tersenyum mesra dan menjawab dengan percaya diri “ Karena POLARIS TIDAK
PERNAH BERUBAH, Tidak peduli walau semua hal di sekitarnya telah berubah, POLARIS SATU-SATUNYA YANG TIDAK PERNAH
BERUBAH. Benarkan ??”, tanyanya meminta konfirmasi.
Ji Hoo tersenyum dan
mengangguk. “ Benar. Sama seperti Cintaku padamu, tidak akan pernah berubah
walau apapun yang terjadi. Aku juga berharap, perasaanmu tidak akan berubah
terhadapku “, jawab Ji Hoo lembut sambil perlahan mencium bibir Mo Nae.
“ Seung Jo-ah, aku berharap
bisa selamanya melihat bintang bersamamu, bersama menghitung bintang-bintang di
angkasa yang bersinar dengan sangat indah itu, bersamamu mendengarmu
menceritakan kisah tentang bintang-bintang itu dan membuat permohonan saat ada
Bintang Jatuh. Aku sangat berharap bisa bersamamu melihat Polaris, Arcturus,
Vega, Capella dan Andromeda. Musim Musim Semi, Musim Panas, Musim Gugur dan
Musim Dingin, Sepanjang tahun bersamamu. Bisakah ??”, pinta Mo Nae saat mereka
selesai berciuman.
Ji Hoo mengangguk mantap.
“Mo Nae-ah, aku juga berharap selamanya bersamamu, selamanya tidak berpisah
denganmu. Aku sangat berharap Tuhan akan mengabulkan permohonanku “, jawab Ji
Hoo sambil memeluk erat Mo Nae di dadanya.
BACK TO
SEOUL, KIM HYUN JOONG APARTMENT ….
“
Masuklah !!! Apa kau ingin berdiri diluar saja ?”, Tanya Hyun Joong pada gadis
itu seraya mempersilahkannya masuk.
“ Kenapa
aku harus menuruti kata-katamu ??”, jawabnya sinis.
“ Baiklah, pergi saja kalau
kau tidak mau. Lagipula aku juga tidak peduli walau kau mati, asal jangan sebut
namaku “, jawab Hyun Joong dengan kesal. Lalu masuk ke dalam Apartmentnya dan
mengambil sebotol Whiski dan menuangkannya di gelas.
“ Aku tidak tau namamu
bagaimana aku bisa menyebutkannya “, jawab Gadis itu lalu perlahan melangkah
masuk kedalam apartmentnya.
“ KIM HYUN JOONG..”, jawab
Hyun Joong sambil meneguk minumannya.
“ Ada lagi ?? Boleh aku
minta ?”, Tanya gadis itu sambil meneliti botol minumannya.
“ Kenapa masuk ?? bukankah
kau mau pergi ?’, balas Hyun Joong tajam, lalu menyodorkan segelas Whiski
padanya.
“ Bukankah kau yang
mengundangku masuk ?”, jawabnya pintar.
Hyun Joong tertawa sinis. “
Jawaban yang pintar “, sindirnya.
“ Kau sudah menggagalkan
acara bunuh diriku, jadi kau harus bertanggung jawab “, ujar Gadis itu lagi
sambil meneguk minumannya.
“ Bagaimana caranya ?’,
Tanya Hyun Joong singkat seraya berdiri dan masuk ke kamarnya untuk berganti
baju.
“ Apartmentmu mewah sekali.
Kau pasti anak orang kaya kan ?”, Tanya Gadis itu seraya mngelilingi Apartment
Hyun Joong.
“ Kau tidak pernah
mendengar namaku ?”, Tanya Hyun Joong saat kembali dari kamarnya.
Dia sudah melepas jasnya
dan hanya memakai singlet berwarna putih yang santai dan kembali duduk di sofa.
“ Aku wanita yang keberapa
?’, tanyanya lagi.
“ Apa ?’, Tanya Hyun Joong
tidak mngerti.
“ Wanita ke berapa yang kau
ajak kemari ?”, jelasnya. Hyun Joong tersenyum tipis.
“ Kau yang kedua “,
jawabnya singkat. “ Benarkah ?? Apa yang pertama adalah pacarmu ?”, tanyanya
penasaran.
“ Aku tidak punya pacar “,
jawabnya singkat.
“ Kau bohong kan ? Kau
tampan dan kaya, bagaimana mungkin tidak punya pacar ?”, cibir gadis itu.
“ Aku tidak tertarik pada
wanita “, jawabnya lagi tanpa basa basi.
“ Jadi kau Homo ?”, gurau
gadis itu. Mata Hyun Joong melotot.
“ Aku tidak tertarik pada
wanita karena sudah ada seseorang dalam hatiku, bukan karena aku Homo. Enak
saja kau bicara “, jawab Hyun Joong kesal, tapi gadis itu hnaya tertawa.
“ Apa dia wanita yang
pertama itu ?? Apa dia mantan pacarmu ?’, tanyanya semakin penasaran.
“ Dia tidak pernah tau
kalau aku mencintainya. Cintaku hanya bertepuk sebelah tangan “, jawab Hyun
Joong sedih.
“ Oohhh.. Maafkan aku !!”,
jawab Gadis itu menyesal.
“ Tidak apa-apa !!”, jawab
Hyun Joong sambil kembali meneguk gelas Whiskinya.
“ Kenapa kita senasib ??
Pria yang ku cintai juga tidak mencintaiku “, ujar gadis itu sedih.
“ Itu sebabnya kau ingin
bunuh diri ?”, Tanya Hyun Joong, sekarang dia yang penasaran.
Gadis itu mengangguk. “ Aku
melihatnya bersama wanita lain. Mereka terlihat sangat bahagia “, jawabnya
sedih.
Hyun Joong tersenyum getir.
“ Mari Bersulang untuk orang-orang yang patah hati “, ujarnya pahit seraya menyodorkan
gelasnya mengajak bersulang.
“ Kita senasib, kurasa kita
bisa jadi teman baik. Benarkan ???”, Tanya gadis itu sambil tersenyum.
“ Kurasa begitu “, jawab Hyun
Joong sambil tersenyum manis dan mereka mengobrol lagi.
VENETIAN
HOTEL MACAU …
Malam semakin larut, tanpa
sadar Mo Nae tertidur dalam pelukan Ji Hoo.
“ Mo Nae-ah, ayo kita
kembali ke kamar “, ajak Ji Hoo tapi Mo Nae hanya terdiam. Ji Hoo memandang
wajah gadis itu lalu baru menyadari kalau gadis itu sudah tertidur. Ji Hoo
tersenyum lalu perlahan mengangkat tubuh gadis itu dan menggendongnya kembali
ke Hotel. Karena sudah tengah malam, suasana Lobby Hotel sudah mulai sepi.
Hanya ada receptionis dan beberapa Staff Hotel yang masih terjaga. Perlahan Ji
Hoo menggendong Mo Nae kembali ke kamar.
Tapi saat tiba di depan
pintu kamar Mo Nae, Ji Hoo tersadar kalau dia memerlukan kunci untuk membuka
pintu itu. Tidak tega membangunkan Mo Nae lalu dia memutuskan untuk membawa Mo Nae
ke kamarnya sendiri. Ji Hoo membaringkan Mo Nae perlahan di ranjangnya lalu dia
berniat tidur di sofa saat tiba-tiba tangan Mo Nae menahannya.
“ JANGAN PERGI !!! TETAP
DISINI, SEUNG JO !!!”, ujar Mo Nae dengan mata tertutup sambil mencengkeram
erat tangan Ji Hoo, tidak melepaskannya.
“ Tapi Mo Nae.. “, Ji Hoo
ingin memprotes saat tiba-tiba Mo Nae menarik tubuh Ji Hoo sehingga jatuh tepat
di atas tubuh Mo Nae dan tanpa sengaja menciumnya. Mo Nae membuka matanya
perlahan dan tersenyum lembut lalu melingkarkan lengannya di leher Ji Hoo dan
membalas ciumannya dengan penuh gairah.
Ji Hoo sekali lagi
terperangkap dalam pesona Mo Nae sehingga tanpa sadar perlahan dia naik ke atas
ranjang dan menindih tubuhnya. Seiring dengan ciuman mereka yang semakin
memanas, tangan Ji Hoo mulai bergerilya dan melepas semua baju Mo Nae. Mo Nae
pun melakukan hal yang sama. Dengan cepat dia melepas baju Ji Hoo dan
melemparkannya ke lantai. Tangannya yang mungil membelai lembut dada Ji Hoo
yang bidang.
“ Mo Nae, tolong minta aku
berhenti sebelum semuanya terlambat “, pinta Ji Hoo penuh nafsu. Mo Nae
menggeleng sambil tersenyum penuh cinta.
“ Mungkin aku akn menyesali
ini nanti, tapi sekarang aku menginginkanmu sama seperti kau menginginkan aku.
TIDAK !!! JANGAN BERHENTI SEUNG JO !! “, jawab Mo Nae lalu kembali mencium Ji
Hoo. Ji Hoo menjauhkan diri sejenak lalu menatap mata Mo Nae dan bertanya
sekali lagi.
“ Apa kau yakin kau
benar-benar menginginkan ini ?’, Ji Hoo bertanya di sela-sela ciumannya.
“ YA “, jawab Mo Nae tanpa
ragu.
“ Akan kupastikan kau tidak
akan pernah melupakan malam ini “, jawab Ji Hoo sambil tersenyum nakal lalu
mulai mengarahkan ciumannya turun kedada Mo Nae dan menciumnya lembut.
NB : UNTUK
YANG DI BAWAH UMUR BERHENTI SAMPAI DI SINI.. KEPUTUSAN AUTHOR TIDAK BISA DI
GANGGU GUGAT !!!!!
BACK TO
SEOUL, KIM HYUN JOONG APARTMENT …
“ Hentikan !!! Jangan minum
lagi. Kau sudah mabuk. Ayo kuantar pulang !!!”, ujar Hyun Joong seraya menarik
gelas Whiski yang di pegang gadis itu.
“
Aku tidak mau pulang !!! Ayahku akan membunuhku kalau melihatku seperti ini “,
jawab Gadis itu sambil melepaskan diri dari Hyun Joong dan mencoba berdiri tapi
dia gagal.
“
Apa kau tau siapa aku ??? Aku adalah Putri Presiden Negeri ini. Jika ayahku
tau, dia akn membunuhku !!!”, celotehnya lagi sambil berdiri sempoyongan.
“
Yeah.. Yeah.. Putri Presiden. Jika kau adalah Putri Presiden maka aku adalah
Pangeran Inggris “, ujar Hyun Joong sambil tertawa, sama sekali tidak percaya.
“
Katakan kau tinggal dimana !! Akan kuantar pulang !!!”, tanyanya lagi.
“
Sudah kukatakan aku tidak mau pulang !!! “, serunya kesal sambil mendorong Hyun
Joong tapi akhirnya dia malah ikut jatuh menimpa Hyun Joong dan mencium
bibirnya tidak sengaja.
Hyun
Joong terpana. Itu adalah ciuman pertamanya. Dia berharap Mo Nae yang akan
menjadi ciuman pertamanya tapi malah gadis itu dengan lancang telah mencurinya.
“
Nona, kau sudah mabuk “, ujar Hyun Joong dengan wajah memerah malu.
“
Apa ini ciuman pertamamu ?? Kenapa wajahmu merah begitu ? hahaha..”, ledeknya
sambil menjelajahi wajah Hyun Joong. Hyun Joong terpana melihat keberanian
gadis itu.
“
Kau tampan juga. Kenapa gadis itu menolakmu ?? Dan bibir ini… lumayan juga
untuk seorang pemula “, ledek gadis itu smbil tertawa geli.
“
YAAAA !!! Kau ini gadis apa ?? Berani sekali !! Apa kau tidak takut aku
memperkosamu ?”, Tanya Hyun Joong marah sambil menakutinya tapi dia tetap
tertawa.
“
Kau tidak akan berani !!!”, tantang gadis itu berani.
“
Well, kita lihat saja !!! Apa perlu kubuktikan ??”, tantang Hyun Joong lagi.
“
Kita lihat apa kau memang berani ???”, tantang balik gadis itu sambil mencibir.
Hyun
Joong tersenyum nakal dan berkata “ Kalau begitu akan kubuktikan padamu “,
jawabnya lalu menggendong tubuh gadis itu dan membawanya ke kamarnya, kemudian
menghempaskannya di ranjang.
“
Apa yang mau kau lakukan ??”, Tanya gadis itu sedikit takut.
“
Kau ingin aku membuktikan kan ?? Sekarang akan kubuktikan !!!”, jawab Hyun
Joong lalu langsung menghujaninya dengan ciuman. Gadis itu ingin menolak tapi
Kim Hyun Joong terlalu kuat, lagipula dia menyukai ciuman ini. Sangat lembut
tapi penuh gairah.
Tanpa
melawan, gadis itu membiarkan Hyun Joong mencumbunya. Melihat tidak ada
perlawanan, Hyun Joong merasa menang dan tidak sanggup lagi menghentikan apa
yang sudah dilakukannya.
“ Jika kau tidak minta aku
berhenti, maka jangan salahkan aku !!”, ujarnya menantang, berharap gadis itu
berhenti sebelum dia lepas kendali.
Tapi
gadis itu hanya tertawa.
“ Aku menyukai caramu
menciumku. Aku menyukai bibir ini “, jawabnya sambil menyentuh bibir Hyun
Joong. Tanpa menunggu jawaban lebuh jauh, Hyun Joong kembali melahap bibir
gadis itu dan memberikan apa yang di
inginkan gadis itu.
“
Jangan menyesal bila ku lakukan ini. Kau yang tidak ingin aku berhenti !!’,
Hyun Joong memperingatkan sekali lagi tapi gadis itu hanya tersenyum tipis
sambil melepaskan singlet Hyun Joong dan membuangnya ke lantai.
Hyun
Joong tersenyum tipis lalu memulai kegiatannya memuaskan dirinya dan gadis itu
dan segera menyatukan tubuh mereka. Hyun Joong sedikit terkejut saat tau dia
lah yang pertama. Dia sedikit shock saat melihat darah yang keluar dari tubuh
gadis itu saat dia mendorong Juniornya masuk. Mendengar jeritan kesakitan dan
airmatanya membuat Hyun Joong merasa bersalah, tapi nasi sudah menjadi bubur,
apalagi gadis itu memintanya meneruskan jadi dia lakukan saja apa yang sudah
dimulainya.
Terus
dan terus mereka menari dalam kenikmatan sampi akhirnya mencapai puncak dan
Hyun Joong melepaskan semua spermanya ke dalam tubuh gadis itu, sambil
mengerang nikmat.
Sebuah
kisah baru sudah dimulai. Mereka yang tidak sengaja dipertemukan oleh Takdir. 2
orang yang sama-sama patah hati. Takdir yang membuat segalanya menjadi semakin
rumit.
VENETIAN
HOTEL MACAU ….
Baek
Seung Jo aka Yoon Ji Hoo yang kehilangan ingatan, dengan hanya mengenakan jubah
tidur berwarna putih sebagai penutup tubuh telanjangnya, berdiri seorang diri
di depan balkon jendela kamar tidurnya. Ia memandang kearah langit yang
bertabur bintang. Waktu saat ini menunjukan pukul tiga pagi. Tapi walaupun
demikian, Ji Hoo sama sekali tidak merasakan rasa kantuk sedikitpun. Ia terlalu
bahagia untuk tertidur saat ini. Atau mungkin lebih tepatnya adalah ia takut
bila semua kebahagiaan yang ia rasakan saat ini hanyalah sebuah mimpi dan
ketika ia terbangun dari tidurnya nanti semuanya telah lenyap menguap tanpa
jejak.
Ji Hoo membalikan badannya
untuk melihat kembali kearah bagian dalam kamarnya. Di sana, diatas tempat tidurnya,
ANDROMEDA-nya tengah tertidur pulas.
Cahaya bulan yang menembus masuk melalui jendela, yang juga menjadi
satu-satunya penerang kamar yang gelap itu, memperlihatkan dengan jelas siluet
tubuh polos kekasihnya yang hanya ditutupi oleh sebuah selimut. Ia kini sudah
sangat mengetahui dan mengenal setiap bagian dari tubuh itu tanpa terkecuali.
Sebuah senyuman perlahan mengembang dibibir Ji Hoo ketika ia kembali mengenang
semua kejadian yang telah terjadi antara dirinya dan Mo Nae hari ini. Dia
bahkan sudah tidak dapat mengingat lagi telah berapa kali mereka bercinta malam
ini karena terlalu bahagia. Baik dirinya dan Mo Nae tampaknya tidak pernah puas
untuk merasakan akan kehangatan satu sama lain.
Setiap sentuhan kulit tubuh
mereka membawa suatu debaran sensasi yang tak terkira. Setiap ciuman yang
mereka lakukan membawa beribu rasa bahagia di dalam hati. Bahkan setiap
erangan, desahan dan jeritan yang keluar dari mulut mereka terdengar bagaikan
suatu irama melodi yang sangat merdu di telinga keduanya. Untung saja lokasi
kamar hotel ini berada di tingkat paling atas dan PRIVATE sehingga tidak ada
tamu lain yang berada di sekitar kamar itu, karena suara musik yang
mereka berdua ciptakan malam ini sudah pasti akan mengundang seluruh tamu hotel
datang untuk mencari tahu apa yang sebenarnya telah terjadi.
Di atas ranjang, Mo Nae
ternyata adalah seorang pecinta yang sangat responsif -hal yang cukup
mengejutkan bagi Ji Hoo mengingat akan sifat Mo Nae yang polos. Ia gabungan
antara kepolosan, keluguan dan sensualitas yang menantang kejantanan Ji Hoo.
Bercak-bercak darah yang terdapat di bagian atas seprai yang ditiduri oleh Mo
Nae menjadi bukti nyata bagi Ji Hoo bahwa dirinya adalah pria pertama yang
telah membuat gadis itu menjadi seorang wanita. Ada sebuah rasa kebanggaan
seorang lelaki yang menyeruak di dalam dirinya bila mengingat akan hal itu.
“Aku adalah pria pertama
dalam hidupnya dan aku juga akan memastikan bahwa hanya dirikulah satu-satunya
pria yang akan selalu membuat dirinya melayang tinggi di angkasa” janji Ji Hoo
dalam hati.
Kini kebahagiaan telah
menghampiri dirinya dan ia sangat bersyukur atas hal itu. Belahan jiwanya yang
selama ini di carinya kini telah hadir ke dalam pelukannya. Dan sekarang ia pun
telah memilikinya utuh jiwa dan raga. Namun bagi Ji Hoo kebahagiaan itu akan
terasa semakin lengkap bila ia telah dapat menjadikan ANDROMEDA-nya itu sebagai
istrinya, orang yang akan selalu mendampingi hidupnya di saat susah dan senang,
sakit dan sehat selamanya. Pikirannya kini dipenuhi oleh sejuta pertanyaan
tentang bagaimana caranya agar ia dapat segera meminang Hong Mo Nae, belahan
jiwanya.
Mo Nae terbangun tiba-tiba.
Tiupan angin malam yang berhembus melalui jendela menyadarkannya dari alam
mimpi. Untuk sesaat ia tampak bingung akan keberadaannya saat ini, ditambah
dengan keadaan tubuhnya yang hanya berbalutkan selimut saja. Namun kemudian
secara perlahan ia dapat kembali mengingat akan segala hal yang telah terjadi
sebelumnya. Sebuah senyuman tipis mengembang di bibirnya mengenang peristiwa
malam pertamanya dengan Seung Jo aka Ji Hoo.
Jika seseorang mencari di internet mengenai
kata “stamina kuat”, maka sudah pasti gambar Baek Seung Jo aka Yoon Ji Hoo-lah
yang akan terpajang disana. Kekuatan pria itu untuk “menghabisi” Mo Nae
benar-benar tidak terbendung dan tak terbatas. Dia seakan tidak pernah puas
merasai kenikmatan yang ditawarkan oleh Mo Nae kepadanya sehingga itulah salah
satu faktor utama yang menyebabkan mereka berulang kali melakukan hal itu malam
ini.
Mo Nae menolehkan kepalanya
ke arah bagian dari tempat tidur yang tadi di tiduri oleh pria jangkung
tersebut, namun ia sama sekali tidak menemukan sosok Ji Hoo disana.
Pandangannya kemudian beralih kearah beranda luar kamar, disanalah dilihatnya
belahan jiwanya sedang berdiri seorang diri menatap ke arah langit yang
bertabur bintang.
Mo Nae kemudian bergerak
turun dari tempat tidur untuk menghampiri Ji Hoo, namun tubuhnya terasa sangat
sakit dan pegal terutama dibagian bawahnya. Ia menyingkapkan sedikit selimut
yang menutupi tubuhnya untuk lebih mempermudah gerakannya, lalu tampaklah
olehnya berberapa tanda kemerahan yang menghiasi seluruh tubuh bagian atasnya.
Perlahan, ia mulai mengusap lembut jejak-jejak cinta yang telah ditinggalkan
oleh Ji Hoo tersebut.
Dan ketika ia sudah bangun
dan bangkit dari tempat tidur, tampak olehnya noda darah yang menghiasi seprai
yang ditidurinya tadi. Mo Nae tersenyum melihatnya, karena baginya itu adalah
bukti kepemilikan yang telah dimateraikan oleh Ji Hoo atas dirinya. Mo Nae
membungkus tubuhnya dengan selimut sebelum akhirnya pergi menghampiri Ji Hoo.
Ji Hoo yang tidak menyadari
akan kehadiran Mo Nae yang secara tiba-tiba muncul di belakangnya dan
memeluknya mesra hanya tersenyum lembut kepadanya. Ia pun kemudian bertanya
“Kenapa kau terbangun sayang?”, Tanya Ji Hoo sambil mengelus tangan Mo Nae yang
memeluknya dari belakang.
“Aku tidak bisa tidur”
jawab Mo Nae manja.
Ji Hoo lalu membuka
tangannya untuk menyambut gadis itu.
“Kemarilah.. Disini dingin,
biar aku menghangatkanmu”, ujarnya sambil memutar tubuh gadis itu.
Mo Nae hanya mengangguk
saja sebelum akhirnya menyerahkan dirinya kedalam dekapan hangat Ji Hoo yang
memeluknya dari belakang. Mereka berdua kemudian berdiri dalam diam sambil
memperhatikan berjuta bintang yang bertebaran di angkasa.
“Apa kau bahagia, sayang?”,
tanya Ji Hoo kemudian, memecah keheningan.
“Sangat”, jawab Mo Nae
pasti sambil menganggukkan kepalanya mantap.
Ji Hoo tersenyum
mendengarnya. Ia merasa sangat senang karena telah membuat gadis yang dicintainya
ini bahagia.
“Apa aku tadi menyakitimu?”,
tanya Ji Hoo lagi karena tiba-tiba ia teringat akan jeritan Mo Nae saat mereka
melakukan hal itu untuk pertama kalinya. Menyakiti Mo Nae adalah hal yang
paling tidak ingin dilakukan olehnya. Maka dari itu ia perlu memastikan apakah
tindakannya tadi telah menyakiti diri Mo Nae atau tidak.
Walaupun setelah itu Mo Nae
tampak sangat menikmati setiap permainan panas mereka, namun tetap saja hati Ji
Hoo merasa bersalah karena telah menyebabkan kekasihnya itu kesakitan.
MO Nae menggelengkan
kepalanya perlahan. “Aku sama sekali tidak merasa sakit….satu-satunya perasaan
yang kurasakan saat ini adalah perasaan bahagia karena kita telah bersatu ”
ujarnya menenangkan hati Ji Hoo.
Ji Hoo memutar tubuh Mo Nae
sehingga menghadap kearahnya. Diletakkannya kepala Mo Nae diatas dadanya sambil
memeluk erat tubuhnya.
“Aku juga merasa sangat bahagia,
sayang…..Sangat sangat bahagia” kata Ji Hoo yang berhasil membuat secercah senyuman
terukir di wajah gadis yang berada dalam dekapannya itu.
“Dan apa kau tahu apa yang
akan membuat kebahagiaanku ini sempurna?” tanya Ji Hoo. Ia menjauhkan sedikit
tubuh Mo Nae dari dirinya agar gadis itu dapat memandangnya.
“Apa?” Mo Nae balik
bertanya.
“Bila aku dapat segera
menjadikan dirimu sebagai istriku secara sah” jawab Ji Hoo yang disambut oleh
rona kemerahan yang timbul di wajah Mo Nae.
“Kau tahu aku sama sekali
tidak membuat persiapan apa-apa untuk melamarmu sekarang, sayang, karena semua
hal yang terjadi diantara kita hari ini sama sekali tidak direncanakan terlebih
dahulu dan tidak masuk ke dalam rencanaku”, ujar Ji Hoo.
“Tapi aku sungguh tidak dapat menahan diri
lagi untuk bisa secepatnya menikah denganmu. Setelah semua yang terjadi pada
kita, aku tidak ingin kau pergi jauh lagi dari sisiku”, Ji Hoo lalu menggenggam
erat kedua tangan Mo Nae.
Diangkatnya lalu diciuminya secara lembut
seraya berkata dengan tatapan mata yang penuh cinta. “Hong Mo Nae, bersediakah
kau menikah denganku?”.
Mo Nae hanya bisa terdiam
mendengar lamaran tiba-tiba dari Ji Hoo tersebut. Sungguh ia sama sekali tidak
pernah menduga bahwa dirinya akan mendengar kata-kata itu keluar dari bibir Ji
Hoo secepat ini.
“ Tapi kau tidak ingat
siapa dirimu, bagaimana bisa kau melamarku ??”, Tanya Mo Nae khawatir. “ Bukankah
kau sendiri yang mengatakan untuk membuang nama dan masa laluku dan memulai
lagi dari awal ?”, terang Ji Hoo. Mo Nae menggangguk.
“ Tapi ayahku sangat
mengerikan. Aku takut bila dia tidak merestui kita “,jawab Mo Nae takut,
teringat akan pertunangannya. Dia belum tau kalau Tunangannya sudah membatalkan
pertunangan mereka.
“ Kalau begitu kita kawin
lari saja “, ajak Ji Hoo aka Seung Jo sambil tersenyum nakal.
“ Seung Jo-ah… kau ini…”,
ujar Mo Nae sambil memukulnya main-main.
“ Pokoknya apapun yang terjadi
aku ingin menikahimu, apalagi setelah aku mengambil sesuatu yang paling
berharga darimu malam ini. Aku akan mencari cara agar ayahmu merestui kita.
Percayalah padaku !!!”, pinta Ji Hoo meyakinkan Mo Nae.
“ Aku percaya padamu. Aku
Mencintaimu “, jawab Mo Nae sambil membenamkan wajahnya didada Ji Hoo.
“Aku jauh lebih mencintaimu”, jawab Ji Hoo
lembut.
Keduanya pun lalu kembali
berciuman mesra dibawah terangnya sinar rembulan dan cahaya bintang serta
tiupan angin malam. Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk mengubah pola dan
ritme ciuman itu sehingga menjadi sebuah ciuman yang panas yang penuh dengan
nafsu. Mo Nae tahu bahwa saat ini Ji Hoo sudah kembali menginginkan dirinya.
Tubuh pria itu sudah cukup
berbicara kepadanya akan hal yang paling diinginkan oleh Ji Hoo saat ini.
Ditambah lagi Ji Hoo yang dengan secara tiba-tiba membuka selimut yang menutupi
tubuh Mo Nae dan menggendongnyanya kembali masuk ke dalam kamar lalu
membaringkannya diatas ranjang tanpa mematahkan ciuman mereka. Ronde selanjutnya
telah dimulai.
To Be Continued ...
NB : KARAKTER LAIN MINGGIR DULU Hehehe..
eonni, lanjutan FF yang ini ku tunggu..hehe xD
BalasHapus@ Nonie : uda ada saeng,, tp di note FB & NOTE-NYA KU KUNCI, jd yg BISA BACA HANYA YANG D TAG aja hehehe...
BalasHapusyaa..aku nda bsa bc dong.. Gk di tulis lg blog ini eon? B)
BalasHapus@ Nonies : di tulis, tp gak skrg.. msh sibuk kerja saeng hehe,, km add fbku aj toh ??
BalasHapusyang rajin kalau kerja eon, biar dapat uang yang byak..hehe#peace eoni ;)
BalasHapussudah aku add eon, kalau udah nulis FF, tag ke aku ya eon..hehe tapi kalau boleh..
@ Nonie : ya km srg nongol juga lah di FBku.. klo km gk nongol, mana eon tw saeng ?? kn tmnku bnyk bgt,, gk inget 1 1 hehehe... km srg komen gtu biar authornya hapal hehehe... but, gomawo for visited saeng,, ^.^
BalasHapusEonnn Nihh FF ga' add smbngann.y lgii yaa ??
BalasHapusmaaphh bruu mmpirr di blog eon lgii,lagii bnyakk tugass .
hehehe .. :)
Eonn kalo cari di google lanjutan ini yg chapter 8 kok gak ada ya aku udah pernah baca sih tapi aku pingin baca lagi....soalnya bagus banget eonn, eonn hebat dehh
BalasHapusMiranda