Minggu, 16 Desember 2012

Yoon Ji Hoo After Story - A Moment To Remember 8 / SS501 & Jung So Min Fanfiction

Author : LIANA HUI

Starring :

Kim Hyun Joong as Yoon Ji Hoo
Jung So Min as Hong Mo Nae
Kim Hyun Joong As Himself ( HJL Played Double Casting )
Kim Yoon Ji as Herself ( Yoon Ji Hoo Fiance )
Heo Young Saeng as Himself
Kim Kyu Jong as Himself ( Kim Hyun Joong’s Brother )
Park Jung Min as Himself
Kim Hyung Jun as Himself ( Kim Hyun Joong’s Brother )
Kim Joon as Song Woo Bin
Lee Min Ho as Gu Jun Pyo
Kim Bum as So Yi Jung


“ Yoon Ji Hoo After Story - A Moment To Remember 8 “
 


“ CHAPTER 8 : LETS THE BATTLE BEGIN “


VENETIAN HOTEL MACAU ..
    “ Kau ingin kemana, Sayang ??”, Tanya Ji Hoo dengan lembut dan mesra. Mo Nae menggeleng pelan. “ Aku tidak tau, terserah kau saja “, jawab Mo Nae sambil bergelayut di lengan Ji Hoo manja.

  Ji Hoo hanya tersenyum bahagia. “ Baik, kita ikuti insting saja. Instingku mengatakan, sepertinya aku pernah kemari, hanya saja aku tidak ingat kapan “, jawab Ji Hoo sambil menggandeng Mo Nae dan menuju kearah Kanal di belakang Hotel.

    “ Kita mau kemana ?”, Tanya Mo Nae bingung.
   “ Mau naik Gondola ?? Lihat !!! Ada gondola lengkap dengan penyanyinya. Serasa seperti di Venice, Italia. Bukankah ini romantis ?”, sahut Ji Hoo seraya menunjuk Gondolanya.

    “ Tapi Gondola harus di bayar tunai, bukan dengan kredit, Seung Jo “, protes Mo Nae sambil tertawa.
    “ Aahh, iya.. kau benar. Kalau begitu aku akan cari cara untuk mendapatkan uang tunai. Tunggu sebentar “, ujar Ji Hoo lalu mulai memandang sekelilingnya dan mencari ide.
         
     Begitu dia melihat seorang pengamen di jalan, dia tersenyum lalu mendekati pengamen itu.
    “ Boleh aku pinjam gitarmu ?? Aku kehilangan dompetku jadi aku butuh uang untuk pulang ke hotel. Nanti akan kubagi setengahnya untukmu. Bolehkan ?? Pacarku sedang menunggu. Kumohon “, pinta Ji Hoo dalam bahasa Macau. Dia sendiri kaget, kapan dia pernah belajar bahasa Macau sehingga bisa fasih begini. Tapi Ji Hoo tidak peduli, dia hanya ingin mencari uang sekarang.

  Pengamen itu terlihat berpikir tapi kemudian mengganguk mengiyakan. “ Baiklah !!”, jawabnya seraya menyerahkan gitar itu.
    Well, Yoon Ji Hoo pun mulai mngamen. Sama seperti waktu pertama kali dia datang bersama Jan Di. Senar gitar mulai dipetik, lalu Ji Hoo mulai bernyanyi.


                       
                                                          Tempat Ngamen Yoon Ji Hoo


NB : MY LEADER IS SINGING … “THANK YOU” YA JI HOO hehehe,, *Request ke Ji Hoo*


“ Komapta nae gyeotte meo mulleo jwosso 
( Terima Kasih karena kau ada disisiku )
Tteolinda neowa hamkke gal ihgiri 
( Dengan gugup berjalan bersamamu dijalan ini )
Saranghae ni appeseo haneun yosaekhan mal 
(Aku mencintaimu, rasanya aneh mengucapkannya dihadapanmu )
Haengbokkae jal sarajwo yahae 
( Aku ingin melihatmu bahagia )
Mianhe na gatteun saram manaseo 
( Maaf karena harus bertemu orang sepertiku )
Appeuda cham manhi bujokhan naega 
( menyakitkan karena aku masih banyak kekurangan )
Noye gyeotteseo kkeutkaji hamkke haejullkae 
( Aku akan disisimu hingga akhir )
Yeppeun noye moseub jikyeoga julkke 
( Aku akan melindungimu )

Jugeodo ihson nohji ahngil gido hae 
( Aku berdoa agar tidak melepaskan tangan ini walau aku mati )
Sesang kkeutkaji hamkke geureo gagil yaksokhae 
( Aku berjanji akan berjalan denganmu hingga akhir dunia )
Jidokhan sarangi shigane jichyeoseo uneun naredo 
( Karena Cinta Sejati tidak terhapus oleh waktu )
Maengse halkke yeppeun chu eok jikilkke 
( Aku bersumpah akn menyimpan semua kenangan dan bahkan hari saat kita menangis )
Komawoyo nae gyeotte meo mulleo jwoso 
( Terima kasih karena kau ada disisiku )

   Begitu Ji Hoo mulai bernyanyi, semua orang yang lewat di tempat itu langsung berkumpul mengelilinginya dan berlomba melemparkan koin, bahkan ada yang melemparkan uang kertas padanya. Sambil bernyanyi, Ji Hoo melemparkan senyum sejuta dollarnya kearah pengunjung.

NB : YA IYALAH, PENGAMENNYA CAKEP GTU.. GUE BAHKAN BUKAN NGASI DUIT NIH KE JI HOO, TAPI SELURUH HATIKU KALAU DIA MINTA wkwkwk,, *khayalan tingkat dewa*

  Mo Nae hanya memandang dengan kagum dari arah kerumunan Penonton. Pria yang didepannya bukan hanya tampan dan baik, tapi juga pintar bermain musik dan bernyanyi. Mo Nae merasa jatuh cinta padanya sekali lagi. Setelah merasa uang tunai yang di dapatnya cukup, Ji Hoo pun berhenti bernyanyi sambil mengucapkan terima kasih pada pengunjung yang telah memberinya uang. Dan seperti yang telah di janjikan, dia memberikan setengahnya pada si Pemilik Gitar.
         
NB : GAK IKUTAN NYANYI TP IKUTAN DPT DUIT ckckck,, KLO MAU UANG, YA KERJA DONK !!! JANGAN DI TIRU YA ANAK2 hehehe,, *lirik tu si Pemilik Gitar*
         
   “ Aku tidak tau harus bicara apa.. Seung Jo-ah, kau sangat mengagumkan. Apa dulu kau seorang Musisi ?”, Tanya Mo Nae sambil mencium pipi Ji Hoo sekilas. Ji Hoo terlihat berpikir dan ingatan saat dia mengamen bersama Seorang gadis berambut pendek pun muncul kembali. Kejadian yang sama seperti saat ini. Dia mengamen dan gadis itu bertepuk tangan dari arah penonton. Ji Hoo ingat kalau gadis itu adalah adalah si Pengantin Wanita dalam kenangannya waktu itu dan dia tertawa getir.

    “ Dia sudah menikah “, ujarnya tiba-tiba. “ Siapa ??”, Tanya Mo Nae tidak mngerti.
    “ Aku pernah kesini sebelumnya. Kejadian yang sama, saat itu aku mngamen dengan seorang gadis berambut pendek yang tidak bisa ku ingat namanya. Sama sepertimu, dia tersenyum dan bertepuk tangan dari arah penonton “, jelas Ji Hoo, Mo Nae terlihat cemburu.

    “ Apa gadis itu pacarmu ?”, Tanya  Mo Nae lirih. Ji Hoo tertawa.
    “ DIA SUDAH MENIKAH !! Bukankah tadi kubilang dia sudah menikah ??”, jawab Ji Hoo sambil mencubit hidung Mo Nae gemas.
   
    “ Jadi pacarmu mencampakkanmu dan menikahi pria lain begitu ?? kau ditinggalkan pacarmu ??”, Tanya Mo Nae mencari tau.

   “ DIA BUKAN PACARKU !!!”, jawab Ji Hoo mantap. “ HANYA KAU PACARKU !!!”, lanjutnya lagi, pelan dan dalam.
    “ Darimana kau tau ?? Apa kau sudah ingat ?”, Tanya Mo Nae tidak percaya.
   “ AKU PERCAYA PADA HATIKU !!! HATIKU BERKATA DIA BUKAN PACARKU !!! sudah, Jangan cemburu lagi !!!”, sahut Ji Hoo sambil menyeret MO Nae menaiki Gondola.
    “ Siapa yang cemburu ??”, protes Mo Nae sambil cemberut. 

    Lalu merekapun naik Gondola disepanjang Sungai Macau, dengan diiringi penyanyi Opera yang menyanyi sambil mendayung Gondola itu untuk mereka. Mo Nae terlihat bahagia, Ji Hoo sangat bahagia melihat senyum bahagia diwajah Gadisnya. Hatinya mendadak dipenuhi kehangatan.


                                 
                                                                                             Venetian Gondola 1

                     
                                                                         Venetian Gondola 2


    Setelah mengelilingi Venetian Hotel dengan naik Gondola, merekapun memulai perjalanan mereka ke tempat wisata lainnya.

      “ Sekarang kita kemana ?”, Tanya Mo Nae lagi. Ji Hoo melihat peta.
      “ bagaimana kalau ke LAPANGAN SENADO ?”, tanyanya sambil menunjuk gambar dipeta.
     “ Baik. Kita buat foto kenangan yang banyak ya ?’, pinta Mo Nae sambil bergelayut manja dilengan Ji Hoo. Ji Hoo tersenyum lalu merekapun naik Bus Venetian menuju tempat itu.

AUTHOR OPINION : AUTHOR AKAN MENGAJAK READER SEKALIAN JALAN-JALAN DI MACAU hehehe,, Gunakan Imajinasi kalian untuk membayangkan tempatnya ya …

                          
                                                                                       Senado Square
 

   Lapangan Senado atau nama lainnya SENADO SQUARE, langsung terlihat dengan kolam dan air mancur ditengah lapangan. Daerah ini merupakan saksi sejarah masuknya Negara Barat ke Tiongkok di masa lalu. Kau lihat itu ? Hampir setiap sudut lapangan itu menampilkan arsitektur Gedung bergaya Eropa “, terang Ji Hoo pada Mo Nae yang sibuk memotret dengan HPnya. Dia menarik tangan Ji Hoo dan mengajaknya foto bersama di depan air mancur itu.

    “ Apa itu Gereja, Seung Jo ?”, Tanya Mo Nae sambil menunjuk kearah sebuah bangunan kuno. “ benar. Itu adalah Gereja St. Dominic. Dan yang di sebelahnya itu namanya Holy House Of Mercy, bangunan itu merupakan institusi pertama yang mencetuskan ide Klinik Bergaya Barat pertama di Macau “, sahut Ji Hoo menjelaskan.


                     
                                                                                        St Dominic Church


     “ Jadi disebelah Gereja itu adalah Klinik ?”, Tanya Mo Nae antusias, Ji Hoo mngangguk lagi.
    Di antara gedung-gedung tua itu banyak toko dan restoran yang bisa dikunjungi. Mo Nae sibuk membeli cinderamata di salah satu toko  yang menjual souvenir.

    Dari Lapangan Senado, perjalanan pun di lanjutkan ke  Reruntuhan Katedral St Paul. Sepanjang jalan menuju reruntuhan ini banyak sekali kios makanan dan souvenir. Dari kejauhan, Reruntuhan ini terlihat indah terutama dengan taman bunga yang ada di sisi kiri tanjakan menuju Gereja. Dari puncak reruntuhan, pemandangan kota Macau terlihat sangat mengagumkan.

                  
                                                                                    Reruntuhan Katedral St Paul

     “ Seung Jo-ah, kita berfoto disana ya ??’, pinta Mo Nae manja lalu mnyeret Ji Hoo kesana dan berfoto bersama dengan latar Reruntuhan Gereja dan taman bunga yang indah.
    
     Mata Mo Nae sekilas menangkap deretan bunga berwarna ungu yang sangat indah yang tumbuh ditaman itu. 
     
     “ Bunga itu indah kan ?? Aku baru melihat ada bunga berwarna Ungu. Kupikir semua bunga di dunia berwarna merah “, ujar Mo Nae sambil memandang Bunga berwarna ungu di depannya dan menyentuhnya kagum.

                              
                                                                      Taman Bunga Purple Rose

    “ Kau suka bunga itu ?? Namanya Bunga Mawar Ungu atau PURPLE ROSE. PURPLE ROSE MEMANG SANGAT LANGKA DAN MAHAL, termasuk bunga yang paling langka di dunia. Purple Rose hanya bisa tumbuh di tempat dengan lingkungan alam yang cocok dengannya. Di Korea pun, aku tidak tau Purple Rose ada atau tidak. Kita beruntung karena bisa melihatnya di Macau “, jawab Ji Hoo.
     “ kau juga tau soal bunga itu ??”, Tanya Mo Nae kagum.
    “ Seung Jo-ah, sebelum hilang ingatan, kau sebenarnya orang yang seperti apa ?? Kenapa kau sangat tau banyak hal ?? Aku merasa sama sekali tidak mngenalmu “, jawab Mo Nae lirih.
     Aku adalah aku, siapapun namaku dan seperti apa masa laluku, itu tidak penting kan ?? Yang penting adalah aku mencintaimu “, jawab Ji Hoo mesra sambil menarik Mo Nae dalam dekapannya dan mencium bibirnya lembut.


NB : YOON JI HOO IS SO SWEET !!!
     
   Setelah puas berfoto di bekas Reruntuhan Gereja St Paul, mereka melanjutkan perjalanan dengan mengunjungi Gedung Kasino. “ Kau mau masuk ??”, Tanya Ji Hoo nakal.
    
    “ Apa kau bisa berjudi ?”, Tanya Mo Nae. Ji Hoo menggeleng.
   “ Masuk ke Gedung Kasino bukan berarti harus berjudi kan ?? Kita bisa cukup dengan mengagumi Desain Interiornya. Apa kau tau selain Venetian Macau,  Ada beberapa Gedung Kasino yang cukup sedap dipandang baik luar maupun dalam ??”, Tanya Ji Hoo, membuat Mo Nae penasaran.

   “ Apa ada banyak Gedung Kasino yang indah seperti ini ?’, Tanya Mo Nae. Ji Hoo mengangguk.

                                  
                                                                                                      Grand Lisboa
    “ Banyak sekali. Contohnya di Grand Lisboa dan MGM Grand yang terletak di Avenida De Dr Sun Yat Sen. Sesuai dengan namanya, tema interior pun bertema film. Beberapa bagian taman dan restorannya disulap seperti lokasi pembuatan film. Taman Panda yang bersebelahan dengan Casino pun menjadi tempat yang ramai dikunjungi Wisatawan, karena disetiap pintu masuk Kasino kita langsung di sambut oleh Patung Kungfu Panda Emas jelas Ji Hoo. Akhirnya Mo nae pun merengek ingin kesana. Ji Hoo pun hanya tersenyum dan dengan sabar mengikuti keinginan kekasihnya itu.

 
NB : NGAREP PUNYA PACAR KAYAK JI HOO hehehe…
    
   Setelah puas berkeliling Gedung Casino MGM Grand, mereka mengunjungi PATUNG KUAN IM. Patung ini terbuat dari Emas setinggi 20 Meter di atas Gedung yang berbentuk seperti Kuncup bunga Teratai.


                                                                                            Macau Lotus

     “ Apa itu patung Kwan Im ?’, Tanya Mo Nae sambil menunjuk kearah patung.
   “ Benar sekali. Apa kau tau siapa yang mendesain patung ini ?”, Tanya Ji Hoo. Mo Nae menggeleng.
    
    “ Patung ini didesain oleh Seniman asal Portugis yang bernama Christina Rocha Leiria “, jawab Ji Hoo.
    “ Kau juga tau soal ini ?’, Tanya Mo Nae kagum. Kali ini Ji Hoo tersenyum gugup smbil menunjuk tulisan di bawah patung.
    
    “ Kali ini aku membacanya. Itu.. Tertulis disana “, jawabnya malu.
   Mo Nae menjawab smbil memukul lengannya ringannya “ YAAAA !!! kukira kau tau segalanya ckckck.. “, canda  Mo Nae.

      
      “ Hei, sebelumnya aku juga tau banyak kan ?”, protes Ji Hoo.
     “ Baiklah.. Baiklah.. Pacarku memang pintar “, jawab Mo Nae sambil tertawa.
     
     “ Kalau begitu aku pantas dapat hadiah “, canda Ji Hoo.
   “ Apa ??”, Tanya Mo Nae. Tapi alih-alih menjawab, Ji Hoo menarik Mo Nae dan menciumnya sekali lagi. Sebuah ciuman panjang yang membuat mereka berdua kehabisan napas.

   
     “ AKU MENCINTAIMU, HONG MO NAE !!! AKU TIDAK PERNAH MENGINGINKAN SESEORANG SEPERTI INI SEBELUMNYA.. JANGAN TINGGALKAN AKU APAPUN YANG TERJADI !!!”, pinta Ji Hoo setelah ciumannya selesai.
     
     Mo Nae tersenyum dan mengangguk. “ AKU JUGA MENCINtAIMU, YOON JI HOO “, ujar Mo Nae dengan mata berkaca-kaca.
     
    “ Kau panggil aku apa ??’, Tanya Ji Hoo bingung.
    “ bukankah kau adalah Yoon Ji Hoo dari F4 ?”, jawab Mo Nae polos.
   “ Tapi aku ingin menjadi Baek Seung Jo bila bersamamu “, jawab Ji Hoo, tidak suka dipanggil dengan nama aslinya.

   
    “ BAEK SEUNG JO atau YOON JI HOO, AKU MENCINTAI KEDUANYA “, jawab Mo Nae manis sambil mencium bibir Ji Hoo sekali lagi.

   Hari sudah hampir sore saat Ji Hoo dan Mo Nae selesai berjalan-jalan mengelilingi berbagai tempat wisata di Macau.
    
    “ Tinggal 1 tempat lagi yang harus kita datangi ”, ujar Ji Hoo lalu menggandeng Mo Nae dan naik Bus menuju tempat itu. Setelah 15 menit perjalanan, sampailah mereka didepan sebuah Menara yang sangat tinggi.
    
    “ Jika Korea punya Namsan Tower, Macau juga punya MACAU TOWER “, ujar Ji Hoo smbil memandang keatas.
     
    “ Apa dari atas kita bisa memandang Bintang ?”, Tanya Mo Nae penuh semangat.
   Ji Hoo mengangguk. “ Dengan sangat jelas. Ayo “, ajaknya sambil menggandeng tangan Mo Nae dan masuk ke Menara.
    
    “ Wow… indah sekali !!! Seung Jo-ah, aku sangat bahagia. Aku bagaikan terbang diantara bintang-bintang “, teriak Mo Nae senang, saat mereka sudah masuk kedalam Menara.


                              
                                                  Macau Tower The night view of Macau Tower Convention and Sai Van bridge
 
   Ji Hoo merasa melihat sebuah kenangan. Dia dan seorang gadis berambut pendek sedang masuk kedalam Menara smbil memandang kilauan lampu kota.
    

   “ Gadis berambut pendek itu lagi.. Siapa dia sebenarnya ?? Bukankah dia sudah menikah ??”, batin Ji Hoo, tapi dia menampik kenangan itu dan langsung menghampiri Mo Nae dan memeluknya dari belakang.

   “ Semoga aku masih punya banyak waktu untuk menciptakan kenangan indah bersamamu seperti saat ini “, bisik Ji Hoo mesra di telinga Mo Nae.
   “ Seung Jo..”, Mo Nae bingung harus berkata apa.

   “ Kita menikah saja. Sebelum mereka memaksaku pulang dan memisahkan kita. Setelah kita kembali ke Korea, aku akn menemui orang tuamu dan melamarmu “, bisik Ji Hoo lagi.

   
   Mo Nae menangis terharu. “ Aku pun tidak mau berpisah denganmu, Ji Hoo.. aku takut Song Woo Bin akan membawamu pergi. Aku  Takut sekali !!!”, jawab Mo Nae lalu memutar tubuhnya dan membenamkan kepalanya di dada Ji Hoo sambil menangis.

    
   “ Mo Nae, ada sesuatu yang ingin kukatakan. Aku ingin kau mendengarnya dariku dan bukan dari orang lain “, ujar Ji Hoo sambil memeluk Mo Nae erat.
    
    “ Apa ?”, Tanya Mo Nae singkat.
    “ Woo Bin bilang aku punya Tunangan. Seseorang yang bahkan tidak kukenal. Seseorang yang tidak ingin ku nikahi. Ijinkan aku pulang sebentar dan membatalkan pertunangan itu lalu aku pasti kembali dan menikahimu. Percayalah !!”, jawab Ji Hoo tulus, meminta ijin.

   
    “ Benarkah kau akan kembali padaku ?? Bagaimana jika keluargamu tidak mengizinkanmu pergi dan memaksamu menikahi gadis itu ??”, Tanya Mo Nae sambil menangis.
    
   “ Aku akan lebih memilih mati daripada menikahi gadis itu. HANYA KAU !!! HANYA KAU GADIS YANG KUCINTAI DAN INGIN KUNIKAHI, BUKAN GADIS LAIN !!! “, jawab Ji Hoo mantap.

   
  “ Aku melarikan diri dari rumah juga karena ingin lari dari pertunangan “, ujar Mo Nae sedih.
  
  “ Hari saat aku menabrakmu. Hari itulah aku memutuskan untuk meninggalkan Keluarga Hong untuk mengejar cintaku “, lanjut Mo Nae. Ji Hoo tercekat.
  “ Kau lari dari rumah karena ingin mengejar Cintamu ??? Apa ada seseorang yang kau cintai ??”, Tanya Ji Hoo, mendadak hatinya sakit.


  Mo Nae mengangguk mantap. “ Ayahku berkata, dia akan membatalkan pertunangan itu hanya jika aku bisa membawa Pemuda yang kucintai ke hadapannya. Tapi aku tidak tau siapa dia, itu sebabnya aku lari dari rumah untuk mencarinya “, jawab Mo Nae tegas.

  
  Perlahan Ji Hoo melepaskan pelukannya dan memutar tubuhnya menjauhi Mo Nae. Hatinya merasa terluka. Dia sangat mencintai Hong Mo Nae dan bahkan ingin menikahinya tapi ternyata Mo Nae malah berkata bahwa dia melarikan diri dari rumah karena ingin MNGEJAR CINTANYA. Perlahan Ji Hoo meneteskan airmata. DIA DITINGGALKAN. SEKALI LAGI, DIA DITINGGALKAN.

  
   “ Mo Nae, kita pulang saja “, Ji Hoo mendadak menjadi dingin.
   Mo Nae tersenyum mngerti atas perubahan sikap pacarnya itu. Dia memeluk Ji Hoo dari belakang dan berkata lirih. “ KAULAH ORANG ITU !!! AKU MELARIKAN DIRI DARI RUMAH UNTUK MENCARIMU.. ORANG YANG KU CINTAI ADALAH KAU, YOON JI HOO.. AKU MENCARIMU MALAM ITU, Tidak kusangka aku menemukanmu dengan cara seperti itu. MAAFKAN AKU !!!”, bisik Mo Nae sambil menangis.

   
  Ji Hoo terpana. Seulas senyum tersungging dibibirnya. Dia berpikir bahwa Mo Nae mencintai orang lain dan itu membuat hatinya sakit.

  
  “ Bawa aku menemui orang tuamu. Sebagai Baek Seung Jo mungkin mereka akan menolakku, tapi sebagai YOON JI HOO, aku yakin mereka akan merestuiku. YOON JI HOO KAYA RAYA, DIA PUNYA SEGALANYA. Aku yakin orang tuamu tidak punya alasan lagi untuk menolak “, ujar Ji Hoo sambil memutar tubuh MO Nae dan memeluknya lagi.
   
    “ Tapi Yoon Ji Hoo punya Tunangan…”, Mo Nae menggantung kalimatnya.
   “ Tapi Yoon Ji Hoo tidak mencintai gadis itu.. YOON JI HOO MENCINTAIMU, HONG MO NAE !!!”, jawab Ji Hoo tulus, membuat Mo Nae menangis terharu.

   
   “ AKU TIDAK AKAN MENYERAH !! AKU AKAN MEMPERJUANGKAN CINTA KITA. So, LETS THE BATTLE BEGIN !!! I WILL FIGHT FOR YOU “, jawab Ji Hoo mantap, lalu memberikan Mo Nae ciuman panas untuk meneguhkan janji mereka.

                          

BACK TO SEOUL, SO YI JUNG GALLERY ….
       “ APA ?? BUKAN PARK JUNG MIN DARI PARK GRUP ???”, seru Yi Jung tidak percaya.
       “ Lalu siapa yang menculik Tunanganku ???”, Tanya Yi Jung tidak sabar.
       Terdengar perdebatan di telp, So Yi Jung berteriak marah. “ LUKISAN SIALAN !!! Hanya karena sebuah lukisan, mereka menculik tunanganku “ , teriaknya kesl ditelp.

      
      “ DIMANA HEO YOUNG SAENG ?? SUDAH KALIAN SELIDIKI ??? AKU HARUS MENDAPATKAN KEMBALI LUKISAN ITU JIKA INGIN TUNANGANKU SELAMAT “, teriaknya marah pada anak buahnya.
         
       Terdengar percakapan di telp.
       “ MWO ?? MACAU ???”, Yi Jung bertambah kesal karena Heo Young Saeng ternyata tidak ada di Korea. “ PERGI KE MAKAU !!! CARI HEO YOUNG SAENG DAN CURI LUKISAN itu darinya !!! Aku akan ke Jepang untuk bicara pada Tuan Yamamoto “, perintah Yi Jung ditelp lalu membntingnya kesal.

 
VENETIAN HOTEL MACAU …

                                 
                                                                 Lobby Venetian Hotel Macau
   
   Kim Kyu Jong, Heo Young Saeng dan Park Jung Min sedang berdiri di Lobby menunggu untuk mnyambut tamu penting di Hotel. Selang beberapa menit kemudian, sebuah Limosin tiba di depan Hotel dan turun seorang Pria setengah baya dengan pakaian yang sangat keren. Mereka bertiga tersenyum dan menyambut tamu itu dengan ramah.

        
  “ SELAMAT DATANG, TUAN.. VENETIAN HOTEL akan melayani Anda dengan nyaman “, sambut Kim Kyu Jong ramah.
    
   “ Sungguh kehormatan bagiku jika sang Pemilik Hotel sendiri yang menyambutku “, jawab si tamu bersopan-santun.
       
    “ Hotel ini milik kakakku, aku hanya mewakilinya disini “, jawab Kyu Jong rendah hati.
   
   “ Kau pasti Putra Kedua KIM ENTERPRISE, KIM KYU JONG kan ??? Kakakmu sering sekali memujimu didepanku. Dia bilang sangat bangga karena memiliki 2 adik yang sangat pintar. Mana adikmu yang satu lagi ?”, Tanya si tamu mencoba beramah tamah.
    
   “ Adik bungsu kami, KIM HYUNG JUN ada di Korea menemani Kakak. Hyun Joong Hyung mnyuruhku mewakilinya disini karena Hyung ada urusan. Hyung menitipkan permintaan maafnya karena tidak bisa menyambut Anda secara langsung “, ujar Kyu Jong sopan.
    
   “ Dan mereka…”, Tanya Tamu itu sambil menatap kearah Young Saeng dan Jung Min.
   “ Dia adalah Heo Young Saeng dari Heo Corporation dan yang disebelahnya adalah Park Jung Min dari Park Group. Young Saeng Hyung ada sesuatu yang ingin di hadiahkannya pada Anda, begitu juga dengan Jung Min. Jika anda tidak keberatan, mari kita bicarakan masalah ini di kamar Anda “, pinta Kyu Jong sopan setelah memperkenalkan teman-temannya.
   
   “ Park Jung Min dari Park Group.. Kau adalah Pengacara Handal itu kan ?? Kim Hyun Joong sering sekali membicarakanmu. Firma Hukummu sangat terkenal di Korea, tidak ada masalah hukum yang tidak bisa kalian selesaikan. Kim Enterprise selalu menyerahkan masalah hukum mereka pada kalian. Sepertinya aku harus berhati-hati bila didekatmu, Tuan Park “, ujar si Tamu berbasa-basi.
   
   Jung Min tertawa. “ Tidak perlu seperti itu, Tuan. Kita semua adalah teman. Teman Hyun Joong Hyung adalah temanku juga “, jawab Jung Min dengan manis.
   
   “ Tuan Heo, kudengar selain Dokter, kau juga adalah seorang Pengamat dan Kolektor Seni. Aku pernah mengunjungi Gallery Senimu, menarik sekali, penuh dengan barang-barang antik. Sepertinya lain kali, kita perlu bertukar Koleksi “, ujar Tamu itu lagi.
  
  Heo Young Saeng tersenyum. “ Itulah tujuanku ada disini. Ada sesuatu yang ingin kutukarkan dengan Anda. Aku yakin Anda pasti tertarik melihat dan memilikinya “, jawab Young Saeng lirih.
   
   Merekapun bercakap-cakap sambil tertawa hingga tiba di kamar Hotel tempat tamu itu mnginap.
BACK TO SEOUL, RED DRAGON BARS …
   Hujan masih turun membasahi Seoul, Kim Hyun Joong dan gadis itu masih terperangkap didalam café smbil menunggu hujan berhenti. Mereka duduk dipojok ditempat yang jauh dari keramaian, disebuah sofa yang berada tepat disamping jendela.
    
   Gadis itu menarik napas. “ Banyak orang bilang hari hujan membuat sedih, seseorang disuatu tempat mungkin sedang menangis “, gumamnya sambil termenung memandang hujan.
    
    “ Kurasa orang itu kau sendiri “, jawab Hyun Joong sambil menyeruput kopinya.
    Gadis itu melotot padanya. “ Apa aku terlihat sedang menangis ?”, tanyanya tajam.
   Hyun Joong menggeleng pelan. “ siapa yang tau kalau kau menangis dalam hati “, jawabnya santai sambil ikut memandang keluar jendela.
    
   “ Dia sangat suka hujan, tapi dia takut pada Guntur dan Petir. Saat kecil, dia pasti menangis setiap mendengar suara Guntur dan Petir “, kenang Hyun Joong pahit.
    
    “ Dia ?? Apa kau sedang bicara tentang gadis yang kau cintai ??”, tnya gadis itu.
    Hyun Joong mengangguk pelan. “ Aku selalu disampingnya. Tapi entah kenapa, dia tidak pernah bisa melihatku. Aku mnyedihkan bukan ??”, ujar Hyun Joong pahit.
    
    “ Aku jauh lebih menyedihkan. Sejak kecil aku menyukainya, tapi dia bahkan mungkin tidak pernah menganggap aku ada. Saat orang tuanya meninggal dalam kecelakaan, aku ingin sekali menghiburnya tapi dia selalu menutup hatinya untuk orang lain dan hanya membukanya untuk 1 orang saja.. MIN SEO HYUN, dia hanya membuka hatinya untuk Min Seo Hyun. Saat itulah aku putuskan untuk menyerah dan melupakannya, sampai saat aku mndengar kabar bahwa gadis itu sudah menikah dengan pria lain, aku begitu gembira. Kupikir aku akan punya kesempatan. Ayahku yang tau tentang perasaanku padanya sengaja mengatur Pertunanganku dengannya, tapi ternyata dia tetap menolak “, Gadis itu bercerita dengan mata berkaca-kaca.
     
     “ Lalu apa pertunanganmu sudah dibatalkan ?’, Tanya Hyun Joong.
     “ BELUM. Tapi begitu dia kembali, dia pasti akan segera membatalkannya “, sahut gadis itu lagi. “ KEMBALI ????”, Tanya Hyun Joong bingung.
   
    “ Dia melarikan diri dari rumah dan pergi dengan wanita yang dicintainya. Aku sempat melihat mereka di Mall, tertawa dan bergandengan tangan “, jelas Gadis itu dengan setetes air jatuh dipipi.
     
     “ itu sebabnya kau ingin bunuh diri ??”, Tanya Hyun Joong lagi, merasa simpati.
     Gadis itu mengangguk mantap. “ kau cantik dan berpendidikan, kau juga gadis yg baik, aku yakin pasti ada seseorang yang mencintaimu nantinya “, jawab Hyun Joong, berusaha menghibur.
      
     “ TAPI AKU MENCINTAINYA !!!”, protes gadis itu.
     “ TAPI CINTA TIDAK BISA DIPAKSA !!! “, jwab Hyun Joong mantap.
     “ KENAPA SEMUA ORANG MENYURUHKU UNTUK MENYERAH ???”, protes gadis itu lagi.
         
   “ Agar kau tidak lebih terluka. Ada kalanya melepaskan jauh lebih baik daripada memaksakan perasaan kita pada orang lain “, ujar Hyun Joong lagi.
     “ Lalu apa kau juga akan menyerah ??”, Tanya Gadis itu.

     “ Yang ku inginkan hnyalah melihat dia bahagia.. Bagiku, itulah CINTA SEJATI. Bukankah Cinta menjadi Lebih Mulia bila tidak mengharapkan apa-apa ??’, jawab Hyun Joong mencoba berbesar hati.

     Gadis itu tampak termenung memandang Hyun Joong.
    “ Aku berharap akulah yang jadi Tunanganmu itu, dicintai seperti caramu mencintai Tunanganmu pasti sangat membahagiakan. Jika aku adalah dia, aku pasti merasa menjadi orang yang paling beruntung di dunia”, ujar Hyun Joong tiba-tiba.
     
    “ Justru aku berharap akulah wanita yang kau cintai. Dicintai oleh pria sepertimu, siapapun pasti merasa bahagia. Kau tampan dan kaya, dan kulihat kau juga pria yang baik. Aku heran, kenapa gadis itu tidak menyukaimu ?”, jawab Gadis itu tulus.
     
     “ Baik ?? Aku sudah mengambil kesucianmu dan kau masih bilang aku baik ?”, goda Hyun Joong sambil tersenyum nakal. Wajah gadis itu seketika memerah.
     
    “ Aku tidak bisa sepenuhnya menyalahkanmu. Itu salah kita berdua. Kau menyuruhku menghentikanmu, tapi aku tidak melakukannya. Jadi ini juga salahku”, jawab Gadis itu dengan wajah memerah.
    
   “ Oia, ini milikmu “, Hyun Joong tiba-tiba ingat dengan dompet gadis itu, lalu mengeluarkannya dan mngembalikannya.
     
     “ Aaahh.. jadi tertinggal di tempatmu ?? Kupikir jatuh dimana “, sahut gadis itu senang seraya menyimpan dompetnya dalam tas. “ Gomawo ya “, ujarnya smbil tersenyum.
     
    “ KIM YOON JI. Senang berkenalan denganmu, kita belum sempat berkenalan secara resmi kan ?”, Tanya Gadis itu sambil mengulurkan tangannya, mengajak bersalaman.
     
     “ KIM HYUN JOONG. Aku pewaris KIM ENTERPRISE “, ujarnya memperkenalkan diri. Tapi gadis itu hanya tertawa.
     
    “ Si dingin dan gila kerja, yang tidak pernah tertarik pada wanita ?? Kau pikir aku percaya ??”, cibirnya meledek. Hyun Joong hanya tersenyum santai.
      “ Itu lebih baik daripada mengaku Putri Presiden “, balas Hyun Joong santai.
      “ YAAAA !!! Aku memang Putri Presiden “, protes Yoon Ji.
      “ Yeah.. whatever !! “, jawabnya santai lalu mereka berdua tertawa lagi.
VENETIAN HOTEL MACAU ….
     “ Well, Tuan Heo.. apa yang ingin kau tawarkan padaku ?”, Tanya Tamu itu penasaran saat mereka sudah sampai di kamar hotel Presiden Suite Room-nya. Young Saeng tersenyum lalu menelpon seseorang dan beberapa saat kemudian terdengar suara ketukan di pintu.
      
     “ MASUK !!”, seru Kyu Jong lantang, mempersilahkan siapapun yang ada di luar untuk masuk. Pintu dibuka dan tampaklah beberapa orang pria membawa sebuah Lukisan yang berukuran lumayan besar kedalam kamar.
    
     “ Tuan, ijinkan kami mempersembahkan pada Anda sebuah Karya Masterpiece Dunia”, ujar Young Saeng lalu membuka kain putih yang menutupi Lukisan itu dengan bangganya.
      
      Jung Min tersenyum senang saat melihat ekspresi Tamu itu.
      “ Apa lukisan itu ASLI ?’, tanyanya tidak percaya.
    “ TENTU !!! INI ADALAH LUKISAN YANG ASLI. Sang Bidadari Merah yang sangat Anda inginkan “, jawab Young Saeng. “ Anda bisa memeriksa sendiri tingkat keasliannya “, tantang Young Saeng dengan berani.
    
     Tamu itu berjalan maju kearah Lukisan itu dan mengamatinya dengan seksama. Matanya berkilat senang saat menyadari bahwa Lukisan itu memang ASLI.
     “ BERAPA HARGANYA ?? Akan kubayar berapapun yang kau inginkan, Tuan Heo ?”, Tanya Tamu itu bersemangat.
    
     “ Tapi sayang sekali Tuan Yamamoto, Lukisan ini TIDAK DIJUAL !!!”, jawab Young Saeng santai. Menyadari kalau Lawan Bicaranya tidak menginginkan Uang, Tuan Yamamoto akhirnya mencoba bernegosiasi.
    
      “ Lalu apa yang kau inginkan sebagai pertukarannya ?”, Tanya Tuan Yamamoto tertarik.
      “ BRAVO !!! Itulah jawaban yang kutunggu. LETS THE BATTLE BEGIN “, batin Jung Min senang.
      Young Saeng tersenyum dan menoleh pada Jung Min, memberinya tanda.
      “ SEORANG GADIS “, jawab Jung Min tegas.
      “ DAN SEBUAH HOTEL “, lanjut Kyu Jong tidak lama kemudian.
    
    Young Saeng mengangguk pada tuan Yamamoto dan berkata “ ITULAH YANG KAMI INGINKAN, TUAN. Tidak sulit kan ?? Anda sangat kaya, seorang Gadis dan sebuah Hotel kurasa Bukan masalah besar “, Young Saeng bernegosiasi.
       
      Tuan Yamamoto tampak berpikir. “ HANYA ITU ??”, tanyanya Tidak percaya.
      Mereka bertiga mengangguk bersamaan.
    “ BAIKLAH !!! KATAKAN GADIS DAN HOTEL YANG MANA ???”, jawab Tuan Yamamoto akhirnya, menyetujui keinginan mereka.
TOKYO, JAPAN ….
      “ APA ?? Tuan Yamamoto, ada di Macau ??”, Tanya Yi Jung tidak percaya.
      “ AAAAARRRGGGHHHH …….”, teriaknya kesal.
     “ Susah payah aku ke Jepang dan dia malah ke Macau ?? Kapan Tuan Yamamoto akan kembali ?’, serunya tidak sabar.
    “ TIDAK TAU !!!”, jawab salah satu anak buahnya. Akhirnya Yi Jung pergi dari sana dengan kesal.
     “ Woo Bin bilang Kim Kyu Jong juga ada di Macau, semoga ini tidak ada hubungannya dengan KIM ENTERPRISE “, batin Yi Jung berdoa.
RED DRAGON BAR’S …..
    Kim Hyun Joong dan Kim Yoon Ji sedang asyik mengobrol saat telp Hyun Joong berbunyi. Melihat identitas penelponnya, Hyun Joong segera mengangkatnya dengan cepat.
    “ Sudah selesai ?? BAGUS !!! LAKUKAN AKUISISI SEKARANG !!!! Sita semuanya”, perintah Hyun Joong senang.
    
   “ AKUISISI ?? Siapa dia sebenarnya ?? Apa benar dia adalah KIM HYUN JOONG dari KIM ENTERPRISE ?’, batin Yoon Ji penasaran.
    “ Hujan sudah reda. Mau kuantar pulang ?’, tawar Hyun Joong ramah pada Yoon Ji. Yoon Ji berpikir, tapi akhirnya dia mengangguk setuju.
    “ Jika kau tidak keberatan, baiklah “, jawab Yoon Ji lalu Hyun Joong segera membayar Billnya dan pergi.
     
    Beberapa menit kemudian mereka sampai di depan Apartment Yoon Ji. “ Gomawo. Apa kau mau mampir ??”, Tanya Yoon Ji bersopan santun.
   “ Bolehkah ??”, Tanya Hyun Joong lagi. “ Tentu saja. Kita kan teman “, sahut Yoon Ji sambil mengajak Hyun Joong masuk ke Apartmentnya.
VENETIAN HOTEL MACAU, SONG WOO BIN ROOM …
     Song Woo Bin baru saja akan pergi mengurus Pengakusisian Paradise Hotel saat tiba-tiba Jae Kyung menelpon.
    “ Mereka merebutnya. Perusahaanku di akuisisi. Semua milik kami disita. Aku tidak punya apa-apa lagi sekarang “, isak Jae Kyung di telpnya.
      “ MWO ?? ADA APA SEBENARNYA ??”, teriak Woo Bin kaget.
       
    “ Orang tuaku kalah dalam Tender besar dan berhutang banyak uang pada Investor asing, dan karena kami tidak sanggup membayarnya, mereka mengambil Perusahaan kami. Kami bangkrut sekarang. Woo Bin-ah, cepatlah pulang “, pinta Jae Kyung sambil menangis.
    
    “ lalu bagaimana dengan Shinhwa ?? bukankah kalian bekerja sama dengan Grup Shinhwa ?? Melihat kalian hancur, Shinhwa tidak mungkin diam saja kan ??”, Tanya Woo Bin panik.
    “ SHINHWA MEMBUANG KAMI !!!”, jawab Jae Kyung sedih.
    
     “ Jun Pyo tidak mungkin…”, Woo Bin mencoba membela Sahabatnya.
   “ Presdir Kang mengatakan bahwa jatuhnya Perusahaan kami juga berdampak pada kelangsungan hidup Shinhwa.. Shinhwa juga diambang kehancuran sekarang, mereka tidak sanggup membantu kami. Hutang kami terlampau banyak. “, isak Jae Kyung.
     
    “ aku harus bagaimana ??”, tangis Jae Kyung semakin pecah.
   “ Aku akan segera pulang “, jawab Woo Bin akhirnya, lalu segera mengemasi barang-barangnya.
   
   “ SIAL !!! Paradise Hotelku. Jika aku pulang, Kim Kyu Jong sudah pasti akan merampasnya “, batin Woo bin kesal, tapi dia tidak punya pilihan. Kekasihnya sedang membutuhkannya sekarang.
BACK TO SEOUL, PROYEK KOTA TANPA ASAP …
    “ Kota Tanpa Asap, sebuah Hunian Eksklusif yang khusus dirancang untuk mereka yang peduli pada lingkungan hidup yang sehat, bersih dan bebas polusi. GO GREEN atau Penghijauan kembali adalah tujuan utama dari Proyek ini di buat, dengan mempertimbangkan aspek-aspek social yang sangat penting bagi kehidupan, seperti misalnya dengan adanya isu tentang Pemanasan Global atau Global Warming, juga tentang dampak buruk yang diakibatkan oleh Polusi yang berasal dari asap rokok ataupun asap kendaraan bermotor yang bisa berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan manusia, Kami – KIM ENTERPRISE ingin berperan serta aktif dalam mendukung kampanye ini dalam usahanya melindungi bumi dengan memberikan dukungan Finansial secara penuh untuk Pengembangan Proyek ini. Selain itu juga, kami ingin memberikan ide baru untuk mendukung kesuksesan rancangan ini, dengan ide penemuan mobil Bertenaga Surya yang khusus digunakan didalam Area Pemukiman Kota Tanpa Asap ini. Hal ini dimaksudkan agar lingkungan internal Hunian tersebut benar-benar terbebas dari Polusi asap yang disebabkan oleh kendaraan bermotor “, Kim Hyung Jun memulai presentasinya merebut Proyek Kota Tanpa Asap.
         
    “ Ide yang bagus, Tuan Kim.. Sebuah Mobil Bertenaga Surya yang khusus digunakan di area pemukiman secara tidak langsung bisa mngurangi tingkat polusi udara. Tapi itu berarti bahwa setiap penghuni di kawasan eksklusif ini mau tidak mau harus meninggalkan mobil pribadi mereka disebuah tempat yang jauh dari lingkungan pemukiman ?? Apa hal tersebut efektif dan aman mengingat mobil pribadi para pemilik hunian tersebut harus berada jauh dari tempat tinggal mereka ??”, Tanya salah seorang investor yang juga terlibat dalam Meeting.
        
    “ Kami sudah mempertimbangkan hal tersebut, KOTA TANPA ASAP bukan hanya sebuah kawasan eksklusif yang menyediakan Fasilitas Perumahan dan Apartement saja tapi juga menyediakn Fasilitas umum lainnya, seperti RS, Restoran dan Café, Mall atau Pusat Perbelanjaan, Ruang Pertemuan atau Ballroom, Gedung Bioskop, Pusat Kebugaran dan SPA, Gereja, bahkan sekolah dan Universitas juga akn dibuka disana. Selain itu juga ada fasilitas tempar parkir yang sangat luas, yang berada di depan pintu gerbang KOTA TANPA ASAP . Disana para penghuni bisa memparkirkan kendaraan pribadi mereka dan menggantinya dengan mobil bertenaga Surya jika ingin masuk ke area pemukiman. Area parkir tersebut akan dibangun dalam gedung yang tertutup setinggi 6 lantai, sehingga kendaraan pribadi para penghuni tidak akn terkena hujan ataupun panas “, terang Hyung Jun menjelaskan rencana perusahaannya.
     
     Semua orang yang hadir disana berdecak kagum mendengar presentasinya.
     “ Wah.. lengkap sekali Tuan Kim… Sepertinya Kim Enterprise memang sudah memikirkan semuanya dengan matang ??”, puji investor yang lain sambil tersenyum kagum.
     
   “ Tapi bagaimana dengan Mobil Bertenaga Surya itu ??? Para pembeli pasti akan keberatan jika mereka harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli mobil tersebut ?? Sama sekali tidak efektif ”, bantah Gu Jun Pyo.  
   Kim Hyung Jun hanya tersenyum tenang. “ Mobil tersebut diberikan secara Cuma-Cuma sebagai hadiah langsung bagi setiap pembeli yang tertarik untuk membeli sebuah unit disana “, jawab hyung jun tenang.
    
   Lalu, bagaimana dengan asap rokok ??”, Tanya Jun Pyo, ingin menyudutkan.
   “ kami berencana akan memasang ALAT PENDEKTATOR ASAP ROKOK disetiap sudut rumah hunian tersebut. Jadi bila alat tersebut mendeteksi adanya asap rokok maka alarm tanda bahaya akan berbunyi dan Petugas Keamanan pun akan mendatangi rumah tersebut untuk mendenda penghuni yang lalai itu. Prinsip utama PROYEK KOTA TANPA ASAP ini adalah menjadikan sebuah kawasan hunian Eksklusif yang BEBAS DARI ASAP, baik asap kendaraan maupun asap rokok, dan semua penghuni yang tinggal di wilayah tersebut HARUS MEMATUHI PERATURAN tersebut jika tidak ingin terkena sanksi. Peraturan tersebut juga akan kami sertakan bersamaan dengan ditanda tanganinya Persetujuan jual beli antara kedua belah pihak. Bagi mereka yang ingin tinggal disini berarti mereka harus bersiap mengucapkan selamat tinggal pada asap rokok “, jawab Hyung Jun santai.
   
   Jun Pyo hanya mendelik kesal karena Rivalnya selalu bisa memberikan solusi dari tiap masalah yang dia tanyakan. “ Kukira  dia bodoh, tidak kusangka dia juga pintar. Pasti kakaknya yang sudah mengajarinya “, batin Jun Pyo kesal. 
    
   “Dasar Keriting Bodoh !! Kau pikir aku akan kalah darimu ?? Hyun Joong Hyung akan memecatku jadi adik kalau aku sampai gagal mendapatkan Proyek ini “, batin Hyung Jun saat melihat Rivalnya kesal.
   
   “ Sepertinya KIM ENTERPRISE memang siap untuk menginvestasikan uang mereka dalam jumlah yang sangat besar ?? Apa kalian tidak takut rugi jika seandainya proyek ini gagal ??”, ujar seorang pria lainnya.
   
  “ kakakku selalu berkata bahwa uang bukanlah suatu ukuran untuk melakukan segala sesuatu. Dalam proyek ini, tujuan utama kami bukanlah semata-mata karena ingin mendapatkan keuntungan atau  apa, tapi lebih kepada Isu Sosial tentang Pemanasan Global itu sendiri. Coba Anda bayangkan, jika ada sebuah wilayah khusus yang bebas asap, bukankah bumi akan menjadi sedikit lebih baik ?? Kim Enterprise memang tidak mungkin sanggup mengubah Korea, tapi setidaknya dengan adanya Proyek Kota Tanpa Asap ini, kami bisa sedikit membantu MENGURANGI EFEK LANGSUNG DARI PEMANASAN GLOBAL. Itulah tujuan kami yang sebenarnya  “, jawab Hyung Jun dengan penuh wibawa.
   
  “ Benar. Dengan adanya semua fasilitas yang Anda sebutkan tadi, KOTA TANPA ASAP memang tampak mirip dengan sebuah kota kecil dalam imajinasi polos anak kecil. Sebuah kota tanpa asap, bersih, nyaman, aman dan menjanjikan kehidupan yang lebih baik, jauh dari adanya polusi kota yang mengancam kesehatan. Presentasi yang bagus Tuan Kim.. Aku sepenuhnya mendukungmu “, seru seorang pria sambil bertepuk tangan lalu kemudian berdiri untuk menyalami Hyung Jun.
  
   Hanya Gu Jun Pyo, satu-satunya orang yang tidak memberikan tepuk tangan. SEbaliknya dia terlihat sangat kesal dengan kesuksesan presentasi Rivalnya.
   “ Bagaimana jika kita dengarkan Presentasi Tuan Gu Jun Pyo dari Shinhwa sebelum kita memberikan keputusan ??”, usul salah seorang pendukung Grup Shinhwa.
   
  Tapi saat Gu Jun Pyo ingin mempresentasikan rencananya tentang tender Proyek Kota Tanpa,  dia mendapat pesan bahwa JK GROUP sudah jatuh dan di ambil alih oleh Perusahaan Lain yang masih dirahasiakan namanya. Pesan lain mengatakan kalau jatuhnya JK GROUP sangat berimbas pada Shinhwa sehingga tidak mungkin bagi mereka untuk membuat Proyek baru sekarang mengingat mereka sudah tidak memiliki dana.
  
   “ Jun Pyo, pulang saja. Lepaskan Kota Tanpa Asap, kita tidak punya dana membiayainya “, bunyi tulisan di telp itu, dari Ibunya.
  
   Dengan kesal Jun Pyo menutup telpnya dan meminta maaf karena harus mengundurkan diri sekarang. “SHINHWA sedang dalam masalah besar. Aku tidak bisa menyertakan diri dalam Proyek ini lagi, Maaf “, sahutnya lalu memohon pergi.
   
  Tidak jauh di depannya, Kim Hyung Jun tersenyum senang. Dengan menyingkirnya Shinhwa, Kim Enterprise akan menjadi satu-satunya Perusahaan besar yang berkuasa.

   
    “ Sepertinya Shinhwa takut pada kim  Enterprise.. Tuan Kim, sepertinya Proyek ini akan jatuh ke tanganmu “, ujar seorang pria yang tadi sempat berdiri dan menjabat tangan Hyung Jun.
 
VENETIAN HOTEL MACAU …
 
       
                                                       Venetian Hotel Macau

     Yoon Ji Hoo dan Hong Mo Nae baru saja kembali dari kencan mereka saat mereka berpapasan dengan Song Woo Bin yang terburu-buru keluar dari Hotel sambil menyeret kopernya.
         
    “ Bukankah dia temanmu ?? Tidak mau menyapanya ?”, tanya Mo Nae pada Ji Hoo. Tapi Ji Hoo hanya menggeleng pelan.
     “ Tidak perlu. Ayo jalan”, ajak Ji Hoo sambil mnggendeng Mo Nae mesra dan berjalan kearah restoran. Ternyata Di dalam Restoran itu ada sebuah ruangan private yang biasa disewa oleh para tamu bila ingin makan malam tanpa diganggu siapapun.
     
    Park Jung Min sudah membantu menyewakan ruangan itu untuk makan malam romantis Ji Hoo dan Mo Nae. Mo Nae sangat senang melihat makan malam romantis yang dipersiapkan untuknya. Dekorasi bunga  Mawar ungu terlihat dimana-mana.
     
    Ji Hoo dengan lembut membawa Mo Na ke meja mereka. “ kau suka makan malamnya ?”, Tanya Ji Hoo mesra.
    
     “ itu bunga yang tadi kan ?”, Tanya Mo nae seraya mngambil Mawar Ungu yang ada di atas meja. Ji Hoo mengangguk.
     
    “ Kau tau apa arti BUNGA MAWAR UNGU ??”, Tanya Ji Hoo dengan senyum manisnya. Mo Nae hanya menggeleng seperti biasa.

                         


        BUNGA MAWAR UNGU MELAMBANGKAN KESETIAAN DAN PENANTIAN CINTA, juga CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA. PURPLE ROSE MELUKISKAN PERASAANKU PADAMU saat ini”, ujar Ji Hoo smbil meraih tangan Mo Nae dan menciumnya lembut.
        
      Lalu setelah itu makanan pun dihidangkan dan mereka pun menikmatinya dengan lahap. Setelah selesai makan, Ji Hoo mengajak Mo Nae berdansa dengan mesra, mereke berpelukan smbil berdansa lalu sesekali Ji Hoo tampak mencuri ciuman dari Mo Nae, sehingga membuat pipi MO Nae memerah.
 
SONG WOO BIN PRIVATE JET …
    “ Jadi Ji Hoo kehilangan ingatan ?? Pantas saja dia tidak ingat padaku “, batin Woo Bin saat memeriksa berkas-berkas yang di serahkan oleh orang-orangnya.
    Berkas-berkas itu berisi laporan penyelidikan tentang Kecelakaan Ji Hoo dan hal-hal yang terjadi setelahnya. Woo Bin juga melihat nama RS tempat Ji Hoo dirawat setelah kecelakaan.
    
  “ BAEK SEUNG JO ?? Sekarang aku mngerti kenapa kami semua kesulitan melacak keberadaan Ji Hoo, itu karena dia memakai nama Baek Seung Jo dan bukan Yoon Ji Hoo “, gumam Woo Bin pada dirinya sendiri.
     
    Mendadak Woo Bin ingat pertemuannya yang pertama dengan Yoon Ji Hoo setelah Ji Hoo menghilang. “ Aku BUKAN Yoon Ji Hoo.. Namaku Baek Seung Jo dan aku tidak merasa mengenalmu. Maaf Tuan, kurasa kau salah mengenali orang “, kenang Woo Bin pada perkataan Ji Hoo malam itu.
    
    “ Oh Shit !!! Kenapa aku baru sadar sekarang ??? Harusnya aku bisa menebak bahwa dia kehilangan ingatan saat dia tidak mengenaliku saat itu. Kupikir dia hanya bercanda. Ji Hoo, Whats Wrong with You, Man ?? Bagaimana bisa kau terlibat dengan orang-orang dari Kim Enterprise ?? Kecelakaan seperti apa yang membuatmu jadi kehilangan ingatan seperti itu ??”, ujar Woo Bin pada dirinya sendiri.
     
    Saat ini dia sedang ada di dalam pesawat Jet pribadinya dalam perjalanan kembali ke Korea. Woo Bin menghabiskan waktu di dalam pesawat untuk memeriksa laporan dari orang-orangnya. Beberapa saat kemudian, Woo Bin membuka laptopnya dan melakukan Video Call dengan seseorang disana.
    
     “ Tolong cari tau mengenai kondisi kesehatan Ji Hoo di RS SEOUL.. Dia terdaftar di sana dengan nama Baek Seung Jo, cari tau siapa Dokter yang merawatnya dan minta catatan kesehatannya lengkap. Saat aku tiba di Korea, aku mau mendengar laporan lengkapnya, kau mngerti ?? 1 lagi, cari tau siapa saja yang ada bersamanya saat kecelakaan itu terjadi. SELENGKAP MUNGKIN !!! ”, perintah Woo Bin pada anak buahnya, lalu Video Call itu selesai dan dia mulai memeriksa berkas-berkas itu lagi.
     
    “ Tapi ini sangat aneh, jika Ji Hoo memang kehilangan ingatan, kenapa dia mengingat Hong Mo Nae ?? Dan apa ini ?? Hong Mo Nae ada di lokasi kejadian kecelakaan malam itu ??? Aku semakin bingung. Ada apa sebenarnya ?? Benarkah dugaanku kalau orang yang menabrak Yoon Ji Hoo adalah Hong Mo Nae sendiri ??”, beribu pertanyaan campur aduk dalam benak Song Woo Bin.
    
    “ Apa Ji Hoo tau hal ini ?? Apa dia tau kalau Mo Nae yang menabraknya ??? Dan bagaimana jika Seandainya Ji Hoo tau ?? Apa dia akan tetap mencintai orang yang sudah menabraknya ??”, Woo Bin mencoba memikirkan segala kemungkinan.
      
     “ Aaaarrggghhh.. kepalaku benar-benar mau pecah. Ji Hoo, kenapa kau tidak pernah beruntung dalam cinta ?? I’m Pitty of You, Man “, ujar Woo Bin sambil menarik napas.
      “ Apa yang harus kulakukan agar bisa membantumu ???”, batin Woo Bin bingung.
 
BACK TO VENETIAN HOTEL MACAU..
    Park Jung Min memandang dari luar ruangan dengan tersenyum. Rencananya berhasil. Malam itu dia berjanji akan membantu Ji Hoo dan dia sudah melakukannya.
       
    “ Kulihat kau berbeda, YOON JI HOO. Dan kuharap penilaianku tidak salah. Maaf aku harus menghancurkan teman-temamnu tapi aku tidak punya pilihan. Aku hanya ingin mereka merasakan sakitnya kehilangan, agar mereka lebih menghargai orang lain dan tidak menganggap orang lain sebagai binatang”, batin Park Jung Min.
    
   “ Mereka benar-benar saling mencintai kan ?”, Tanya Kyu Jong yang sudah berdiri disamping Jung Min. Jung Min mengangguk.
       
    “ Tidak akan kubiarkan siapa pun memisahkan mereka, bahkan F4. Aku menyayangi Mo Nae seperti adikku sendiri dan aku ingin dia bahagia “, jawab Jung Min tulus.
    
    “ Dan jika hanya Yoon Ji Hoo yang bisa membuatnya bahagia, kenapa tidak ??”, lanjutnya lagi. Kyu Jong tersenyum.
    “ tapi ini akan sulit. Kita sudah menghancurkan teman-temannya, apa menurutmu Ji Hoo tidak akan marah jika ingatannya pulih ?”, Tanya Kyu Jong agak khawatir.
    “ siapa yang menabur angin, dia harus menabur badai kan ?”, jawab Jung Min mantap.
      
   “JK Group Hancur, Shinhwa Group sedang goncang, Gadis itu ditangan kita dan KIM ENTERPRISE juga berhasil mendapatkan Kota Tanpa Asap dan Paradise Hotel. Begitu banyak yang terjadi hari ini, kuharap itu tidak akan mempengaruhi hubungan Ji Hoo dan Mo Nae”, ujar Kyu Jong.
    
    “ Ohh, Come on.. FIGHT THE BAD FEELING !!! Untuk sementara kita harus Bersulang untuk kemenangan kita. Apa yang akan terjadi besok, kita akan pikirkan lagi nanti”, ujar Jung Min sambil mengangkat gelasnya.

To Be Continued ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Native Ads