Starring :
Kim Hyun
Joong as Yoon Ji Hoo
Jung So Min
as Hong Mo
Nae
Kim Hyun
Joong As Himself ( HJL Played Double Casting )
Kim Yoon Ji
as Herself ( Yoon Ji Hoo Fiance )
Heo Young
Saeng as Himself
Kim Kyu Jong
as Himself ( Kim Hyun Joong’s Brother )
Park Jung Min
as Himself
Kim Hyung Jun
as Himself ( Kim Hyun Joong’s Brother )
Kim Joon as
Song Woo Bin
Lee Min Ho as
Gu Jun Pyo
Kim Bum as So
Yi Jung
“ Yoon Ji Hoo After Story -
A Moment To Remember 8 “
“ CHAPTER 8 : LETS THE BATTLE BEGIN “
VENETIAN
HOTEL MACAU ..
“ Kau ingin kemana, Sayang
??”, Tanya Ji Hoo dengan lembut dan mesra. Mo Nae menggeleng pelan. “ Aku tidak
tau, terserah kau saja “, jawab Mo Nae sambil bergelayut di lengan Ji Hoo
manja.
Ji
Hoo hanya tersenyum bahagia. “ Baik, kita ikuti insting saja. Instingku
mengatakan, sepertinya aku pernah kemari, hanya saja aku tidak ingat kapan “,
jawab Ji Hoo sambil menggandeng Mo Nae dan menuju kearah Kanal di belakang
Hotel.
“
Kita mau kemana ?”, Tanya Mo Nae bingung.
“
Mau naik Gondola ?? Lihat !!! Ada
gondola lengkap dengan penyanyinya. Serasa seperti di Venice, Italia. Bukankah ini romantis ?”,
sahut Ji Hoo seraya menunjuk Gondolanya.
“
Tapi Gondola harus di bayar tunai, bukan dengan kredit, Seung Jo “, protes Mo
Nae sambil tertawa.
“ Aahh, iya.. kau benar. Kalau begitu aku akan cari cara untuk mendapatkan uang tunai. Tunggu sebentar “, ujar Ji Hoo lalu mulai memandang sekelilingnya dan mencari ide.
“ Aahh, iya.. kau benar. Kalau begitu aku akan cari cara untuk mendapatkan uang tunai. Tunggu sebentar “, ujar Ji Hoo lalu mulai memandang sekelilingnya dan mencari ide.
Begitu
dia melihat seorang pengamen di jalan, dia tersenyum lalu mendekati pengamen
itu.
“
Boleh aku pinjam gitarmu ?? Aku kehilangan dompetku jadi aku butuh uang untuk
pulang ke hotel. Nanti akan kubagi setengahnya untukmu. Bolehkan ?? Pacarku
sedang menunggu. Kumohon “, pinta Ji Hoo dalam bahasa Macau.
Dia sendiri kaget, kapan dia pernah belajar bahasa Macau
sehingga bisa fasih begini. Tapi Ji Hoo tidak peduli, dia hanya ingin mencari
uang sekarang.
Pengamen
itu terlihat berpikir tapi kemudian mengganguk mengiyakan. “ Baiklah !!”,
jawabnya seraya menyerahkan gitar itu.
Well,
Yoon Ji Hoo pun mulai mngamen. Sama seperti waktu pertama kali dia datang
bersama Jan Di. Senar gitar mulai dipetik, lalu Ji Hoo mulai bernyanyi.
NB : MY
LEADER IS SINGING … “THANK YOU” YA JI HOO hehehe,, *Request ke Ji Hoo*
“ Komapta nae
gyeotte meo mulleo jwosso
( Terima Kasih karena kau ada disisiku )
( Terima Kasih karena kau ada disisiku )
Tteolinda
neowa hamkke gal ihgiri
( Dengan gugup berjalan bersamamu dijalan ini )
( Dengan gugup berjalan bersamamu dijalan ini )
Saranghae ni
appeseo haneun yosaekhan mal
(Aku mencintaimu, rasanya aneh mengucapkannya dihadapanmu )
(Aku mencintaimu, rasanya aneh mengucapkannya dihadapanmu )
Haengbokkae
jal sarajwo yahae
( Aku ingin melihatmu bahagia )
( Aku ingin melihatmu bahagia )
Mianhe na
gatteun saram manaseo
( Maaf karena harus bertemu orang sepertiku )
( Maaf karena harus bertemu orang sepertiku )
Appeuda cham
manhi bujokhan naega
( menyakitkan karena aku masih banyak kekurangan )
( menyakitkan karena aku masih banyak kekurangan )
Noye
gyeotteseo kkeutkaji hamkke haejullkae
( Aku akan disisimu hingga akhir )
( Aku akan disisimu hingga akhir )
Yeppeun noye
moseub jikyeoga julkke
( Aku akan melindungimu )
( Aku akan melindungimu )
Jugeodo ihson
nohji ahngil gido hae
( Aku berdoa agar tidak melepaskan tangan ini walau aku mati )
( Aku berdoa agar tidak melepaskan tangan ini walau aku mati )
Sesang
kkeutkaji hamkke geureo gagil yaksokhae
( Aku berjanji akan berjalan denganmu hingga akhir dunia )
( Aku berjanji akan berjalan denganmu hingga akhir dunia )
Jidokhan
sarangi shigane jichyeoseo uneun naredo
( Karena Cinta Sejati tidak terhapus oleh waktu )
( Karena Cinta Sejati tidak terhapus oleh waktu )
Maengse
halkke yeppeun chu eok jikilkke
( Aku bersumpah akn menyimpan semua kenangan dan bahkan hari saat kita menangis )
( Aku bersumpah akn menyimpan semua kenangan dan bahkan hari saat kita menangis )
Komawoyo nae
gyeotte meo mulleo jwoso
( Terima kasih karena kau ada disisiku )
( Terima kasih karena kau ada disisiku )
Begitu Ji Hoo mulai bernyanyi, semua orang
yang lewat di tempat itu langsung berkumpul mengelilinginya dan berlomba
melemparkan koin, bahkan ada yang melemparkan uang kertas padanya. Sambil
bernyanyi, Ji Hoo melemparkan senyum sejuta dollarnya kearah pengunjung.
NB : YA
IYALAH, PENGAMENNYA CAKEP GTU.. GUE BAHKAN BUKAN NGASI DUIT NIH KE JI HOO, TAPI
SELURUH HATIKU KALAU DIA MINTA wkwkwk,, *khayalan tingkat dewa*
Mo
Nae hanya memandang dengan kagum dari arah kerumunan Penonton. Pria yang
didepannya bukan hanya tampan dan baik, tapi juga pintar bermain musik dan
bernyanyi. Mo Nae merasa jatuh cinta padanya sekali lagi. Setelah merasa uang
tunai yang di dapatnya cukup, Ji Hoo pun berhenti bernyanyi sambil mengucapkan
terima kasih pada pengunjung yang telah memberinya uang. Dan seperti yang telah
di janjikan, dia memberikan setengahnya pada si Pemilik Gitar.
NB : GAK
IKUTAN NYANYI TP IKUTAN DPT DUIT ckckck,, KLO MAU UANG, YA KERJA DONK !!!
JANGAN DI TIRU YA ANAK2 hehehe,, *lirik tu si Pemilik Gitar*
“ Aku tidak tau harus bicara apa.. Seung
Jo-ah, kau sangat mengagumkan. Apa dulu kau seorang Musisi ?”, Tanya Mo Nae
sambil mencium pipi Ji Hoo sekilas. Ji Hoo terlihat berpikir dan ingatan saat
dia mengamen bersama Seorang gadis berambut pendek pun muncul kembali. Kejadian
yang sama seperti saat ini. Dia mengamen dan gadis itu bertepuk tangan dari
arah penonton. Ji Hoo ingat kalau gadis itu adalah adalah si Pengantin Wanita
dalam kenangannya waktu itu dan dia tertawa getir.
“
Dia sudah menikah “, ujarnya tiba-tiba. “ Siapa ??”, Tanya Mo Nae tidak
mngerti.
“
Aku pernah kesini sebelumnya. Kejadian yang sama, saat itu aku mngamen dengan
seorang gadis berambut pendek yang tidak bisa ku ingat namanya. Sama sepertimu,
dia tersenyum dan bertepuk tangan dari arah penonton “, jelas Ji Hoo, Mo
Nae terlihat cemburu.
“
Apa gadis itu pacarmu ?”, Tanya Mo Nae lirih.
Ji Hoo tertawa.
“ DIA SUDAH MENIKAH !! Bukankah tadi kubilang dia sudah menikah ??”, jawab Ji Hoo sambil mencubit hidung Mo Nae gemas.
“ DIA SUDAH MENIKAH !! Bukankah tadi kubilang dia sudah menikah ??”, jawab Ji Hoo sambil mencubit hidung Mo Nae gemas.
“ Jadi pacarmu mencampakkanmu dan menikahi pria lain begitu ?? kau ditinggalkan pacarmu ??”, Tanya Mo Nae mencari tau.
“
DIA BUKAN PACARKU !!!”, jawab Ji Hoo mantap. “ HANYA KAU PACARKU !!!”,
lanjutnya lagi, pelan dan dalam.
“
Darimana kau tau ?? Apa kau sudah ingat ?”, Tanya Mo Nae tidak percaya.
“
AKU PERCAYA PADA HATIKU !!! HATIKU BERKATA DIA BUKAN PACARKU !!! sudah, Jangan
cemburu lagi !!!”, sahut Ji Hoo sambil menyeret MO Nae menaiki Gondola.
“ Siapa
yang cemburu ??”, protes Mo Nae sambil cemberut.
Lalu
merekapun naik Gondola disepanjang Sungai Macau, dengan diiringi penyanyi Opera
yang menyanyi sambil mendayung Gondola itu untuk mereka. Mo Nae terlihat
bahagia, Ji Hoo sangat bahagia melihat senyum bahagia diwajah Gadisnya. Hatinya
mendadak dipenuhi kehangatan.
Setelah mengelilingi Venetian Hotel dengan naik
Gondola, merekapun memulai perjalanan mereka ke tempat wisata lainnya.
“
Sekarang kita kemana ?”, Tanya Mo Nae lagi. Ji Hoo melihat peta.
“
bagaimana kalau ke LAPANGAN SENADO ?”, tanyanya sambil menunjuk gambar dipeta.
“
Baik. Kita buat foto kenangan yang banyak ya ?’, pinta Mo Nae sambil bergelayut
manja dilengan Ji Hoo. Ji Hoo tersenyum lalu merekapun naik Bus Venetian menuju
tempat itu.
AUTHOR
OPINION : AUTHOR AKAN MENGAJAK READER SEKALIAN JALAN-JALAN DI MACAU
hehehe,, Gunakan Imajinasi kalian untuk membayangkan tempatnya ya …
“ Lapangan
Senado atau nama lainnya SENADO SQUARE,
langsung terlihat dengan kolam dan air mancur ditengah lapangan. Daerah ini
merupakan saksi sejarah masuknya Negara Barat ke Tiongkok di masa lalu. Kau
lihat itu ? Hampir setiap sudut lapangan itu menampilkan arsitektur Gedung
bergaya Eropa “, terang Ji Hoo pada Mo Nae yang sibuk memotret dengan HPnya.
Dia menarik tangan Ji Hoo dan mengajaknya foto bersama di depan air mancur itu.
“
Apa itu Gereja, Seung Jo ?”, Tanya Mo Nae sambil menunjuk kearah sebuah
bangunan kuno. “ benar. Itu adalah Gereja St. Dominic. Dan yang di sebelahnya
itu namanya Holy House Of Mercy, bangunan itu merupakan institusi pertama yang
mencetuskan ide Klinik Bergaya Barat pertama di Macau
“, sahut Ji Hoo menjelaskan.
“ Jadi disebelah Gereja itu adalah Klinik ?”, Tanya
Mo Nae antusias, Ji Hoo mngangguk lagi.
Di
antara gedung-gedung tua itu banyak toko dan restoran yang bisa dikunjungi. Mo
Nae sibuk membeli cinderamata di salah satu toko yang menjual souvenir.
Dari Lapangan Senado, perjalanan pun di lanjutkan ke Reruntuhan Katedral St Paul. Sepanjang jalan menuju reruntuhan ini banyak sekali kios makanan dan souvenir. Dari kejauhan, Reruntuhan ini terlihat indah terutama dengan taman bunga yang ada di sisi kiri tanjakan menuju Gereja. Dari puncak reruntuhan, pemandangan kota Macau terlihat sangat mengagumkan.
“ Seung Jo-ah, kita berfoto disana ya ??’, pinta Mo Nae manja lalu mnyeret Ji Hoo kesana dan berfoto bersama dengan latar Reruntuhan Gereja dan taman bunga yang indah.
Mata Mo Nae sekilas menangkap deretan bunga berwarna ungu yang sangat indah yang tumbuh ditaman itu.
“ Bunga itu indah kan ?? Aku baru melihat ada bunga berwarna Ungu. Kupikir semua bunga di dunia berwarna merah “, ujar Mo Nae sambil memandang Bunga berwarna ungu di depannya dan menyentuhnya kagum.
“ Kau suka bunga itu ?? Namanya Bunga Mawar Ungu atau PURPLE ROSE. PURPLE ROSE MEMANG SANGAT LANGKA DAN MAHAL,
termasuk bunga yang paling langka di dunia. Purple Rose hanya bisa
tumbuh di tempat dengan lingkungan alam yang cocok dengannya. Di Korea
pun, aku tidak tau Purple Rose ada atau tidak. Kita beruntung karena
bisa melihatnya di Macau “, jawab Ji Hoo.
“ kau juga tau soal bunga itu ??”, Tanya Mo Nae kagum.
“ Seung Jo-ah, sebelum hilang ingatan, kau sebenarnya orang yang seperti apa ?? Kenapa kau sangat tau banyak hal ?? Aku merasa sama sekali tidak mngenalmu “, jawab Mo Nae lirih.
“ Seung Jo-ah, sebelum hilang ingatan, kau sebenarnya orang yang seperti apa ?? Kenapa kau sangat tau banyak hal ?? Aku merasa sama sekali tidak mngenalmu “, jawab Mo Nae lirih.
“ Aku adalah aku, siapapun namaku dan seperti apa
masa laluku, itu tidak penting kan ?? Yang penting adalah aku
mencintaimu “, jawab Ji Hoo mesra sambil menarik Mo Nae dalam dekapannya dan mencium bibirnya lembut.
NB : YOON JI HOO IS SO SWEET !!!
Setelah puas berfoto di bekas Reruntuhan Gereja St Paul, mereka melanjutkan perjalanan dengan mengunjungi Gedung Kasino. “ Kau mau masuk ??”, Tanya Ji Hoo nakal.
“ Apa kau bisa berjudi ?”, Tanya Mo Nae. Ji Hoo menggeleng.
“ Masuk ke Gedung Kasino bukan berarti harus berjudi kan ??
Kita bisa cukup dengan mengagumi Desain Interiornya. Apa kau tau selain
Venetian Macau, Ada beberapa Gedung Kasino yang cukup sedap dipandang
baik luar maupun dalam ??”, Tanya Ji Hoo, membuat Mo Nae penasaran.
“ Apa ada banyak Gedung Kasino yang indah seperti ini ?’, Tanya Mo Nae. Ji Hoo mengangguk.
“ Apa ada banyak Gedung Kasino yang indah seperti ini ?’, Tanya Mo Nae. Ji Hoo mengangguk.
“ Banyak sekali. Contohnya di Grand Lisboa dan MGM Grand yang terletak di Avenida De Dr Sun Yat Sen.
Sesuai dengan namanya, tema interior pun bertema film. Beberapa bagian
taman dan restorannya disulap seperti lokasi pembuatan film. Taman Panda yang bersebelahan dengan Casino pun menjadi tempat yang ramai dikunjungi Wisatawan, karena disetiap pintu masuk Kasino kita langsung di sambut oleh Patung Kungfu Panda Emas “ jelas
Ji Hoo. Akhirnya Mo nae pun merengek ingin kesana. Ji Hoo pun hanya
tersenyum dan dengan sabar mengikuti keinginan kekasihnya itu.
NB : NGAREP PUNYA PACAR KAYAK JI HOO hehehe…
NB : NGAREP PUNYA PACAR KAYAK JI HOO hehehe…
Setelah puas berkeliling Gedung Casino MGM Grand, mereka mengunjungi PATUNG KUAN IM. Patung ini terbuat dari Emas setinggi 20 Meter di atas Gedung yang berbentuk seperti Kuncup bunga Teratai.
“ Apa itu patung Kwan Im ?’, Tanya Mo Nae sambil menunjuk kearah patung.
“ Benar sekali. Apa kau tau siapa yang mendesain patung ini ?”, Tanya Ji Hoo. Mo Nae menggeleng.
“ Patung ini didesain oleh Seniman asal Portugis yang bernama Christina Rocha Leiria “, jawab Ji Hoo.
“ Benar sekali. Apa kau tau siapa yang mendesain patung ini ?”, Tanya Ji Hoo. Mo Nae menggeleng.
“ Patung ini didesain oleh Seniman asal Portugis yang bernama Christina Rocha Leiria “, jawab Ji Hoo.
“ Kau juga tau soal ini ?’, Tanya Mo Nae kagum. Kali ini Ji Hoo tersenyum gugup smbil menunjuk tulisan di bawah patung.
“ Kali ini aku membacanya. Itu.. Tertulis disana “, jawabnya malu.
Mo Nae menjawab smbil memukul lengannya ringannya “ YAAAA !!! kukira kau tau segalanya ckckck.. “, canda Mo Nae.
“ Kali ini aku membacanya. Itu.. Tertulis disana “, jawabnya malu.
Mo Nae menjawab smbil memukul lengannya ringannya “ YAAAA !!! kukira kau tau segalanya ckckck.. “, canda Mo Nae.
“ Hei, sebelumnya aku juga tau banyak kan ?”, protes Ji Hoo.
“ Baiklah.. Baiklah.. Pacarku memang pintar “, jawab Mo Nae sambil tertawa.
“ Kalau begitu aku pantas dapat hadiah “, canda Ji Hoo.
“ Apa ??”, Tanya Mo Nae. Tapi alih-alih menjawab, Ji Hoo menarik Mo Nae dan menciumnya sekali lagi. Sebuah ciuman panjang yang membuat mereka berdua kehabisan napas.
“ AKU MENCINTAIMU, HONG MO NAE !!! AKU TIDAK PERNAH MENGINGINKAN SESEORANG SEPERTI INI SEBELUMNYA.. JANGAN TINGGALKAN AKU APAPUN YANG TERJADI !!!”, pinta Ji Hoo setelah ciumannya selesai.
Mo Nae tersenyum dan mengangguk. “ AKU JUGA MENCINtAIMU, YOON JI HOO “, ujar Mo Nae dengan mata berkaca-kaca.
“ Kau panggil aku apa ??’, Tanya Ji Hoo bingung.
“ bukankah kau adalah Yoon Ji Hoo dari F4 ?”, jawab Mo Nae polos.
“ Tapi aku ingin menjadi Baek Seung Jo bila bersamamu “, jawab Ji Hoo, tidak suka dipanggil dengan nama aslinya.
“ BAEK SEUNG JO atau YOON JI HOO, AKU MENCINTAI KEDUANYA “, jawab Mo Nae manis sambil mencium bibir Ji Hoo sekali lagi.
Hari sudah hampir sore saat Ji Hoo dan Mo Nae selesai berjalan-jalan mengelilingi berbagai tempat wisata di Macau.
“ Tinggal 1 tempat lagi yang harus kita datangi ”, ujar Ji Hoo lalu menggandeng Mo Nae dan naik Bus menuju tempat itu. Setelah 15 menit perjalanan, sampailah mereka didepan sebuah Menara yang sangat tinggi.
“ Jika Korea punya Namsan Tower, Macau juga punya MACAU TOWER “, ujar Ji Hoo smbil memandang keatas.
“ Apa dari atas kita bisa memandang Bintang ?”, Tanya Mo Nae penuh semangat.
Ji Hoo mengangguk. “ Dengan sangat jelas. Ayo “, ajaknya sambil menggandeng tangan Mo Nae dan masuk ke Menara.
“ Wow… indah sekali !!! Seung Jo-ah, aku sangat bahagia. Aku bagaikan terbang diantara bintang-bintang “, teriak Mo Nae senang, saat mereka sudah masuk kedalam Menara.
Ji Hoo merasa melihat sebuah kenangan. Dia dan seorang gadis berambut pendek sedang masuk kedalam Menara smbil memandang kilauan lampu kota.
“ Gadis berambut pendek itu lagi.. Siapa dia sebenarnya ?? Bukankah dia sudah menikah ??”, batin Ji Hoo, tapi dia menampik kenangan itu dan langsung menghampiri Mo Nae dan memeluknya dari belakang.
“ Semoga aku masih punya banyak waktu untuk menciptakan kenangan indah bersamamu seperti saat ini “, bisik Ji Hoo mesra di telinga Mo Nae.
“ Seung Jo..”, Mo Nae bingung harus berkata apa.
“ Kita menikah saja. Sebelum mereka memaksaku pulang dan memisahkan kita. Setelah kita kembali ke Korea, aku akn menemui orang tuamu dan melamarmu “, bisik Ji Hoo lagi.
Mo Nae menangis terharu. “ Aku pun tidak mau berpisah denganmu, Ji Hoo.. aku takut Song Woo Bin akan membawamu pergi. Aku Takut sekali !!!”, jawab Mo Nae lalu memutar tubuhnya dan membenamkan kepalanya di dada Ji Hoo sambil menangis.
“ Mo Nae, ada sesuatu yang ingin kukatakan. Aku ingin kau mendengarnya dariku dan bukan dari orang lain “, ujar Ji Hoo sambil memeluk Mo Nae erat.
“ Apa ?”, Tanya Mo Nae singkat.
“ Woo Bin bilang aku punya Tunangan. Seseorang yang bahkan tidak kukenal. Seseorang yang tidak ingin ku nikahi. Ijinkan aku pulang sebentar dan membatalkan pertunangan itu lalu aku pasti kembali dan menikahimu. Percayalah !!”, jawab Ji Hoo tulus, meminta ijin.
“ Benarkah kau akan kembali padaku ?? Bagaimana jika keluargamu tidak mengizinkanmu pergi dan memaksamu menikahi gadis itu ??”, Tanya Mo Nae sambil menangis.
“ Aku akan lebih memilih mati daripada menikahi gadis itu. HANYA KAU !!! HANYA KAU GADIS YANG KUCINTAI DAN INGIN KUNIKAHI, BUKAN GADIS LAIN !!! “, jawab Ji Hoo mantap.
“ Aku melarikan diri dari rumah juga karena ingin lari dari pertunangan “, ujar Mo Nae sedih.
“ Hari saat aku menabrakmu. Hari itulah aku memutuskan untuk meninggalkan Keluarga Hong untuk mengejar cintaku “, lanjut Mo Nae. Ji Hoo tercekat.
“ Kau lari dari rumah karena ingin mengejar Cintamu ??? Apa ada seseorang yang kau cintai ??”, Tanya Ji Hoo, mendadak hatinya sakit.
Mo Nae mengangguk mantap. “ Ayahku berkata, dia akan membatalkan pertunangan itu hanya jika aku bisa membawa Pemuda yang kucintai ke hadapannya. Tapi aku tidak tau siapa dia, itu sebabnya aku lari dari rumah untuk mencarinya “, jawab Mo Nae tegas.
Perlahan Ji Hoo melepaskan pelukannya dan memutar tubuhnya menjauhi Mo Nae. Hatinya merasa terluka. Dia sangat mencintai Hong Mo Nae dan bahkan ingin menikahinya tapi ternyata Mo Nae malah berkata bahwa dia melarikan diri dari rumah karena ingin MNGEJAR CINTANYA. Perlahan Ji Hoo meneteskan airmata. DIA DITINGGALKAN. SEKALI LAGI, DIA DITINGGALKAN.
“ Mo Nae, kita pulang saja “, Ji Hoo mendadak menjadi dingin.
Mo Nae tersenyum mngerti atas perubahan sikap pacarnya itu. Dia memeluk Ji Hoo dari belakang dan berkata lirih. “ KAULAH ORANG ITU !!! AKU MELARIKAN DIRI DARI RUMAH UNTUK MENCARIMU.. ORANG YANG KU CINTAI ADALAH KAU, YOON JI HOO.. AKU MENCARIMU MALAM ITU, Tidak kusangka aku menemukanmu dengan cara seperti itu. MAAFKAN AKU !!!”, bisik Mo Nae sambil menangis.
Ji Hoo terpana. Seulas senyum tersungging dibibirnya. Dia berpikir bahwa Mo Nae mencintai orang lain dan itu membuat hatinya sakit.
“ Bawa aku menemui orang tuamu. Sebagai Baek Seung Jo mungkin mereka akan menolakku, tapi sebagai YOON JI HOO, aku yakin mereka akan merestuiku. YOON JI HOO KAYA RAYA, DIA PUNYA SEGALANYA. Aku yakin orang tuamu tidak punya alasan lagi untuk menolak “, ujar Ji Hoo sambil memutar tubuh MO Nae dan memeluknya lagi.
“ Tapi Yoon Ji Hoo punya Tunangan…”, Mo Nae menggantung kalimatnya.
“ Tapi Yoon Ji Hoo tidak mencintai gadis itu.. YOON JI HOO MENCINTAIMU, HONG MO NAE !!!”, jawab Ji Hoo tulus, membuat Mo Nae menangis terharu.
“ AKU TIDAK AKAN MENYERAH !! AKU AKAN MEMPERJUANGKAN CINTA KITA. So, LETS THE BATTLE BEGIN !!! I WILL FIGHT FOR YOU “, jawab Ji Hoo mantap, lalu memberikan Mo Nae ciuman panas untuk meneguhkan janji mereka.
BACK TO SEOUL, SO YI JUNG GALLERY ….
“ APA ?? BUKAN PARK JUNG MIN DARI PARK GRUP ???”, seru Yi Jung tidak percaya.
“ Lalu siapa yang menculik Tunanganku ???”, Tanya Yi Jung tidak sabar.
Terdengar perdebatan di telp, So Yi Jung berteriak marah. “ LUKISAN SIALAN !!! Hanya karena sebuah lukisan, mereka menculik tunanganku “ , teriaknya kesl ditelp.
“ DIMANA HEO YOUNG SAENG ?? SUDAH KALIAN SELIDIKI ??? AKU HARUS MENDAPATKAN KEMBALI LUKISAN ITU JIKA INGIN TUNANGANKU SELAMAT “, teriaknya marah pada anak buahnya.
Terdengar percakapan di telp.
“ APA ?? BUKAN PARK JUNG MIN DARI PARK GRUP ???”, seru Yi Jung tidak percaya.
“ Lalu siapa yang menculik Tunanganku ???”, Tanya Yi Jung tidak sabar.
Terdengar perdebatan di telp, So Yi Jung berteriak marah. “ LUKISAN SIALAN !!! Hanya karena sebuah lukisan, mereka menculik tunanganku “ , teriaknya kesl ditelp.
“ DIMANA HEO YOUNG SAENG ?? SUDAH KALIAN SELIDIKI ??? AKU HARUS MENDAPATKAN KEMBALI LUKISAN ITU JIKA INGIN TUNANGANKU SELAMAT “, teriaknya marah pada anak buahnya.
Terdengar percakapan di telp.
“ MWO ?? MACAU ???”, Yi Jung bertambah kesal karena Heo
Young Saeng ternyata tidak ada di Korea. “ PERGI KE MAKAU !!! CARI HEO
YOUNG SAENG DAN CURI LUKISAN itu darinya !!! Aku akan ke Jepang untuk
bicara pada Tuan Yamamoto “, perintah Yi Jung ditelp lalu membntingnya
kesal.
VENETIAN HOTEL MACAU …
VENETIAN HOTEL MACAU …
Kim Kyu Jong, Heo Young Saeng dan Park Jung Min sedang berdiri di Lobby menunggu untuk mnyambut tamu penting di Hotel. Selang beberapa menit kemudian, sebuah Limosin tiba di depan Hotel dan turun seorang Pria setengah baya dengan pakaian yang sangat keren. Mereka bertiga tersenyum dan menyambut tamu itu dengan ramah.
“ SELAMAT DATANG, TUAN.. VENETIAN HOTEL akan melayani Anda dengan nyaman “, sambut Kim Kyu Jong ramah.
“ Sungguh kehormatan bagiku jika sang Pemilik Hotel sendiri yang menyambutku “, jawab si tamu bersopan-santun.
“ Hotel ini milik kakakku, aku hanya mewakilinya disini “, jawab Kyu Jong rendah hati.
“ Kau pasti Putra Kedua KIM ENTERPRISE, KIM KYU JONG kan ???
Kakakmu sering sekali memujimu didepanku. Dia bilang sangat bangga
karena memiliki 2 adik yang sangat pintar. Mana adikmu yang satu lagi
?”, Tanya si tamu mencoba beramah tamah.
“ Adik bungsu kami, KIM HYUNG JUN ada di Korea menemani
Kakak. Hyun Joong Hyung mnyuruhku mewakilinya disini karena Hyung ada
urusan. Hyung menitipkan permintaan maafnya karena tidak bisa menyambut
Anda secara langsung “, ujar Kyu Jong sopan.
“ Dan mereka…”, Tanya Tamu itu sambil menatap kearah Young Saeng dan Jung Min.
“ Dia adalah Heo Young Saeng dari Heo Corporation dan yang
disebelahnya adalah Park Jung Min dari Park Group. Young Saeng Hyung ada
sesuatu yang ingin di hadiahkannya pada Anda, begitu juga dengan Jung
Min. Jika anda tidak keberatan, mari kita bicarakan masalah ini di kamar
Anda “, pinta Kyu Jong sopan setelah memperkenalkan teman-temannya.
“ Park Jung Min dari Park Group.. Kau adalah Pengacara
Handal itu kan ?? Kim Hyun Joong sering sekali membicarakanmu. Firma
Hukummu sangat terkenal di Korea, tidak ada masalah hukum yang tidak
bisa kalian selesaikan. Kim Enterprise selalu menyerahkan masalah hukum
mereka pada kalian. Sepertinya aku harus berhati-hati bila didekatmu,
Tuan Park “, ujar si Tamu berbasa-basi.
Jung Min tertawa. “ Tidak perlu seperti itu, Tuan. Kita
semua adalah teman. Teman Hyun Joong Hyung adalah temanku juga “, jawab
Jung Min dengan manis.
“ Tuan Heo, kudengar selain Dokter, kau juga adalah seorang
Pengamat dan Kolektor Seni. Aku pernah mengunjungi Gallery Senimu,
menarik sekali, penuh dengan barang-barang antik. Sepertinya lain kali,
kita perlu bertukar Koleksi “, ujar Tamu itu lagi.
Heo Young Saeng tersenyum. “ Itulah tujuanku ada disini. Ada
sesuatu yang ingin kutukarkan dengan Anda. Aku yakin Anda pasti
tertarik melihat dan memilikinya “, jawab Young Saeng lirih.
Merekapun bercakap-cakap sambil tertawa hingga tiba di kamar Hotel tempat tamu itu mnginap.
BACK TO SEOUL, RED DRAGON BARS …
Hujan masih turun membasahi Seoul, Kim Hyun
Joong dan gadis itu masih terperangkap didalam café smbil menunggu
hujan berhenti. Mereka duduk dipojok ditempat yang jauh dari keramaian,
disebuah sofa yang berada tepat disamping jendela.
Gadis itu menarik napas. “ Banyak orang bilang hari hujan
membuat sedih, seseorang disuatu tempat mungkin sedang menangis “,
gumamnya sambil termenung memandang hujan.
“ Kurasa orang itu kau sendiri “, jawab Hyun Joong sambil menyeruput kopinya.
Gadis itu melotot padanya. “ Apa aku terlihat sedang menangis ?”, tanyanya tajam.
Hyun Joong menggeleng pelan. “ siapa yang tau kalau kau
menangis dalam hati “, jawabnya santai sambil ikut memandang keluar
jendela.
“ Dia sangat suka hujan, tapi dia takut pada Guntur dan
Petir. Saat kecil, dia pasti menangis setiap mendengar suara Guntur dan
Petir “, kenang Hyun Joong pahit.
“ Dia ?? Apa kau sedang bicara tentang gadis yang kau cintai ??”, tnya gadis itu.
Hyun Joong mengangguk pelan. “ Aku selalu disampingnya. Tapi
entah kenapa, dia tidak pernah bisa melihatku. Aku mnyedihkan bukan
??”, ujar Hyun Joong pahit.
“ Aku jauh lebih menyedihkan. Sejak kecil aku menyukainya,
tapi dia bahkan mungkin tidak pernah menganggap aku ada. Saat orang
tuanya meninggal dalam kecelakaan, aku ingin sekali menghiburnya tapi
dia selalu menutup hatinya untuk orang lain dan hanya membukanya untuk 1
orang saja.. MIN SEO HYUN, dia hanya membuka hatinya untuk Min Seo
Hyun. Saat itulah aku putuskan untuk menyerah dan melupakannya, sampai
saat aku mndengar kabar bahwa gadis itu sudah menikah dengan pria lain,
aku begitu gembira. Kupikir aku akan punya kesempatan. Ayahku yang tau
tentang perasaanku padanya sengaja mengatur Pertunanganku dengannya,
tapi ternyata dia tetap menolak “, Gadis itu bercerita dengan mata
berkaca-kaca.
“ Lalu apa pertunanganmu sudah dibatalkan ?’, Tanya Hyun Joong.
“ BELUM. Tapi begitu dia kembali, dia pasti akan segera
membatalkannya “, sahut gadis itu lagi. “ KEMBALI ????”, Tanya Hyun
Joong bingung.
“ Dia melarikan diri dari rumah dan pergi dengan wanita yang
dicintainya. Aku sempat melihat mereka di Mall, tertawa dan
bergandengan tangan “, jelas Gadis itu dengan setetes air jatuh dipipi.
“ itu sebabnya kau ingin bunuh diri ??”, Tanya Hyun Joong lagi, merasa simpati.
Gadis itu mengangguk mantap. “ kau cantik dan berpendidikan,
kau juga gadis yg baik, aku yakin pasti ada seseorang yang mencintaimu
nantinya “, jawab Hyun Joong, berusaha menghibur.
“ TAPI AKU MENCINTAINYA !!!”, protes gadis itu.
“ TAPI CINTA TIDAK BISA DIPAKSA !!! “, jwab Hyun Joong mantap.
“ KENAPA SEMUA ORANG MENYURUHKU UNTUK MENYERAH ???”, protes gadis itu lagi.
“ Agar kau tidak lebih terluka. Ada kalanya melepaskan jauh
lebih baik daripada memaksakan perasaan kita pada orang lain “, ujar
Hyun Joong lagi.
“ Lalu apa kau juga akan menyerah ??”, Tanya Gadis itu.
“ Yang ku inginkan hnyalah melihat dia bahagia.. Bagiku,
itulah CINTA SEJATI. Bukankah Cinta menjadi Lebih Mulia bila tidak
mengharapkan apa-apa ??’, jawab Hyun Joong mencoba berbesar hati.
Gadis itu tampak termenung memandang Hyun Joong.
“ Aku berharap akulah yang jadi Tunanganmu itu, dicintai
seperti caramu mencintai Tunanganmu pasti sangat membahagiakan. Jika aku
adalah dia, aku pasti merasa menjadi orang yang paling beruntung di
dunia”, ujar Hyun Joong tiba-tiba.
“ Justru aku berharap akulah wanita yang kau cintai.
Dicintai oleh pria sepertimu, siapapun pasti merasa bahagia. Kau tampan
dan kaya, dan kulihat kau juga pria yang baik. Aku heran, kenapa gadis
itu tidak menyukaimu ?”, jawab Gadis itu tulus.
“ Baik ?? Aku sudah mengambil kesucianmu dan kau masih
bilang aku baik ?”, goda Hyun Joong sambil tersenyum nakal. Wajah gadis
itu seketika memerah.
“ Aku tidak bisa sepenuhnya menyalahkanmu. Itu salah kita
berdua. Kau menyuruhku menghentikanmu, tapi aku tidak melakukannya. Jadi
ini juga salahku”, jawab Gadis itu dengan wajah memerah.
“ Oia, ini milikmu “, Hyun Joong tiba-tiba ingat dengan dompet gadis itu, lalu mengeluarkannya dan mngembalikannya.
“ Aaahh.. jadi tertinggal di tempatmu ?? Kupikir jatuh
dimana “, sahut gadis itu senang seraya menyimpan dompetnya dalam tas. “
Gomawo ya “, ujarnya smbil tersenyum.
“ KIM YOON JI. Senang berkenalan denganmu, kita belum sempat
berkenalan secara resmi kan ?”, Tanya Gadis itu sambil mengulurkan
tangannya, mengajak bersalaman.
“ KIM HYUN JOONG. Aku pewaris KIM ENTERPRISE “, ujarnya memperkenalkan diri. Tapi gadis itu hanya tertawa.
“ Si dingin dan gila kerja, yang tidak pernah tertarik pada
wanita ?? Kau pikir aku percaya ??”, cibirnya meledek. Hyun Joong hanya
tersenyum santai.
“ Itu lebih baik daripada mengaku Putri Presiden “, balas Hyun Joong santai.
“ YAAAA !!! Aku memang Putri Presiden “, protes Yoon Ji.
“ Yeah.. whatever !! “, jawabnya santai lalu mereka berdua tertawa lagi.
VENETIAN HOTEL MACAU ….
“ Well, Tuan Heo.. apa yang ingin kau
tawarkan padaku ?”, Tanya Tamu itu penasaran saat mereka sudah sampai di
kamar hotel Presiden Suite Room-nya. Young Saeng tersenyum lalu
menelpon seseorang dan beberapa saat kemudian terdengar suara ketukan di
pintu.
“ MASUK !!”, seru Kyu Jong lantang, mempersilahkan siapapun
yang ada di luar untuk masuk. Pintu dibuka dan tampaklah beberapa orang
pria membawa sebuah Lukisan yang berukuran lumayan besar kedalam kamar.
“ Tuan, ijinkan kami mempersembahkan pada Anda sebuah Karya
Masterpiece Dunia”, ujar Young Saeng lalu membuka kain putih yang
menutupi Lukisan itu dengan bangganya.
Jung Min tersenyum senang saat melihat ekspresi Tamu itu.
“ Apa lukisan itu ASLI ?’, tanyanya tidak percaya.
“ TENTU !!! INI ADALAH LUKISAN YANG ASLI. Sang Bidadari Merah
yang sangat Anda inginkan “, jawab Young Saeng. “ Anda bisa memeriksa
sendiri tingkat keasliannya “, tantang Young Saeng dengan berani.
Tamu itu berjalan maju kearah Lukisan itu dan mengamatinya
dengan seksama. Matanya berkilat senang saat menyadari bahwa Lukisan itu
memang ASLI.
“ BERAPA HARGANYA ?? Akan kubayar berapapun yang kau inginkan, Tuan Heo ?”, Tanya Tamu itu bersemangat.
“ Tapi sayang sekali Tuan Yamamoto, Lukisan ini TIDAK DIJUAL
!!!”, jawab Young Saeng santai. Menyadari kalau Lawan Bicaranya tidak
menginginkan Uang, Tuan Yamamoto akhirnya mencoba bernegosiasi.
“ Lalu apa yang kau inginkan sebagai pertukarannya ?”, Tanya Tuan Yamamoto tertarik.
“ BRAVO !!! Itulah jawaban yang kutunggu. LETS THE BATTLE BEGIN “, batin Jung Min senang.
Young Saeng tersenyum dan menoleh pada Jung Min, memberinya tanda.
“ SEORANG GADIS “, jawab Jung Min tegas.
“ DAN SEBUAH HOTEL “, lanjut Kyu Jong tidak lama kemudian.
Young Saeng mengangguk pada tuan Yamamoto dan berkata “
ITULAH YANG KAMI INGINKAN, TUAN. Tidak sulit kan ?? Anda sangat kaya,
seorang Gadis dan sebuah Hotel kurasa Bukan masalah besar “, Young Saeng
bernegosiasi.
Tuan Yamamoto tampak berpikir. “ HANYA ITU ??”, tanyanya Tidak percaya.
Mereka bertiga mengangguk bersamaan.
“ BAIKLAH !!! KATAKAN GADIS DAN HOTEL YANG MANA ???”, jawab Tuan Yamamoto akhirnya, menyetujui keinginan mereka.
TOKYO, JAPAN ….
“ APA ?? Tuan Yamamoto, ada di Macau ??”, Tanya Yi Jung tidak percaya.
“ AAAAARRRGGGHHHH …….”, teriaknya kesal.
“ Susah payah aku ke Jepang dan dia malah ke Macau ?? Kapan Tuan Yamamoto akan kembali ?’, serunya tidak sabar.
“ TIDAK TAU !!!”, jawab salah satu anak buahnya. Akhirnya Yi Jung pergi dari sana dengan kesal.
“ Woo Bin bilang Kim Kyu Jong juga ada di Macau, semoga ini
tidak ada hubungannya dengan KIM ENTERPRISE “, batin Yi Jung berdoa.
RED DRAGON BAR’S …..
Kim Hyun Joong dan Kim Yoon Ji sedang asyik mengobrol saat
telp Hyun Joong berbunyi. Melihat identitas penelponnya, Hyun Joong
segera mengangkatnya dengan cepat.
“ Sudah selesai ?? BAGUS !!! LAKUKAN AKUISISI SEKARANG !!!! Sita semuanya”, perintah Hyun Joong senang.
“ AKUISISI ?? Siapa dia sebenarnya ?? Apa benar dia adalah
KIM HYUN JOONG dari KIM ENTERPRISE ?’, batin Yoon Ji penasaran.
“ Hujan sudah reda. Mau kuantar pulang ?’, tawar Hyun Joong
ramah pada Yoon Ji. Yoon Ji berpikir, tapi akhirnya dia mengangguk
setuju.
“ Jika kau tidak keberatan, baiklah “, jawab Yoon Ji lalu Hyun Joong segera membayar Billnya dan pergi.
Beberapa menit kemudian mereka sampai di depan Apartment
Yoon Ji. “ Gomawo. Apa kau mau mampir ??”, Tanya Yoon Ji bersopan
santun.
“ Bolehkah ??”, Tanya Hyun Joong lagi. “ Tentu saja. Kita
kan teman “, sahut Yoon Ji sambil mengajak Hyun Joong masuk ke
Apartmentnya.
VENETIAN HOTEL MACAU, SONG WOO BIN ROOM …
Song Woo Bin baru saja akan pergi mengurus Pengakusisian Paradise Hotel saat tiba-tiba Jae Kyung menelpon.
“ Mereka merebutnya. Perusahaanku di akuisisi. Semua milik
kami disita. Aku tidak punya apa-apa lagi sekarang “, isak Jae Kyung di
telpnya.
“ MWO ?? ADA APA SEBENARNYA ??”, teriak Woo Bin kaget.
“ Orang tuaku kalah dalam Tender besar dan berhutang banyak
uang pada Investor asing, dan karena kami tidak sanggup membayarnya,
mereka mengambil Perusahaan kami. Kami bangkrut sekarang. Woo Bin-ah,
cepatlah pulang “, pinta Jae Kyung sambil menangis.
“ lalu bagaimana dengan Shinhwa ?? bukankah kalian bekerja
sama dengan Grup Shinhwa ?? Melihat kalian hancur, Shinhwa tidak mungkin
diam saja kan ??”, Tanya Woo Bin panik.
“ SHINHWA MEMBUANG KAMI !!!”, jawab Jae Kyung sedih.
“ Jun Pyo tidak mungkin…”, Woo Bin mencoba membela Sahabatnya.
“ Presdir Kang mengatakan bahwa jatuhnya Perusahaan kami
juga berdampak pada kelangsungan hidup Shinhwa.. Shinhwa juga diambang
kehancuran sekarang, mereka tidak sanggup membantu kami. Hutang kami
terlampau banyak. “, isak Jae Kyung.
“ aku harus bagaimana ??”, tangis Jae Kyung semakin pecah.
“ Aku akan segera pulang “, jawab Woo Bin akhirnya, lalu segera mengemasi barang-barangnya.
“ SIAL !!! Paradise Hotelku. Jika aku pulang, Kim Kyu Jong
sudah pasti akan merampasnya “, batin Woo bin kesal, tapi dia tidak
punya pilihan. Kekasihnya sedang membutuhkannya sekarang.
BACK TO SEOUL, PROYEK KOTA TANPA ASAP …
“ Kota Tanpa Asap, sebuah Hunian Eksklusif yang
khusus dirancang untuk mereka yang peduli pada lingkungan hidup yang
sehat, bersih dan bebas polusi. GO GREEN atau Penghijauan kembali adalah
tujuan utama dari Proyek ini di buat, dengan mempertimbangkan
aspek-aspek social yang sangat penting bagi kehidupan, seperti misalnya
dengan adanya isu tentang Pemanasan Global atau Global Warming, juga
tentang dampak buruk yang diakibatkan oleh Polusi yang berasal dari asap
rokok ataupun asap kendaraan bermotor yang bisa berdampak buruk pada
lingkungan dan kesehatan manusia, Kami – KIM ENTERPRISE ingin berperan
serta aktif dalam mendukung kampanye ini dalam usahanya melindungi bumi
dengan memberikan dukungan Finansial secara penuh untuk Pengembangan
Proyek ini. Selain itu juga, kami ingin memberikan ide baru untuk
mendukung kesuksesan rancangan ini, dengan ide penemuan mobil Bertenaga
Surya yang khusus digunakan didalam Area Pemukiman Kota Tanpa Asap ini.
Hal ini dimaksudkan agar lingkungan internal Hunian tersebut benar-benar
terbebas dari Polusi asap yang disebabkan oleh kendaraan bermotor “,
Kim Hyung Jun memulai presentasinya merebut Proyek Kota Tanpa Asap.
“ Ide yang bagus, Tuan Kim.. Sebuah Mobil Bertenaga Surya
yang khusus digunakan di area pemukiman secara tidak langsung bisa
mngurangi tingkat polusi udara. Tapi itu berarti bahwa setiap penghuni
di kawasan eksklusif ini mau tidak mau harus meninggalkan mobil pribadi
mereka disebuah tempat yang jauh dari lingkungan pemukiman ?? Apa hal
tersebut efektif dan aman mengingat mobil pribadi para pemilik hunian
tersebut harus berada jauh dari tempat tinggal mereka ??”, Tanya salah
seorang investor yang juga terlibat dalam Meeting.
“ Kami sudah mempertimbangkan hal tersebut, KOTA TANPA ASAP
bukan hanya sebuah kawasan eksklusif yang menyediakan Fasilitas
Perumahan dan Apartement saja tapi juga menyediakn Fasilitas umum
lainnya, seperti RS, Restoran dan Café, Mall atau Pusat Perbelanjaan,
Ruang Pertemuan atau Ballroom, Gedung Bioskop, Pusat Kebugaran dan SPA,
Gereja, bahkan sekolah dan Universitas juga akn dibuka disana. Selain
itu juga ada fasilitas tempar parkir yang sangat luas, yang berada di
depan pintu gerbang KOTA TANPA ASAP . Disana para penghuni bisa
memparkirkan kendaraan pribadi mereka dan menggantinya dengan mobil
bertenaga Surya jika ingin masuk ke area pemukiman. Area parkir tersebut
akan dibangun dalam gedung yang tertutup setinggi 6 lantai, sehingga
kendaraan pribadi para penghuni tidak akn terkena hujan ataupun panas “,
terang Hyung Jun menjelaskan rencana perusahaannya.
Semua orang yang hadir disana berdecak kagum mendengar presentasinya.
“ Wah.. lengkap sekali Tuan Kim… Sepertinya Kim Enterprise
memang sudah memikirkan semuanya dengan matang ??”, puji investor yang
lain sambil tersenyum kagum.
“ Tapi bagaimana dengan Mobil Bertenaga Surya itu ??? Para
pembeli pasti akan keberatan jika mereka harus mengeluarkan uang lagi
untuk membeli mobil tersebut ?? Sama sekali tidak efektif ”, bantah Gu
Jun Pyo.
Kim Hyung Jun hanya tersenyum tenang. “ Mobil tersebut
diberikan secara Cuma-Cuma sebagai hadiah langsung bagi setiap pembeli
yang tertarik untuk membeli sebuah unit disana “, jawab hyung jun
tenang.
Lalu, bagaimana dengan asap rokok ??”, Tanya Jun Pyo, ingin menyudutkan.
“ kami berencana akan memasang ALAT PENDEKTATOR ASAP ROKOK
disetiap sudut rumah hunian tersebut. Jadi bila alat tersebut mendeteksi
adanya asap rokok maka alarm tanda bahaya akan berbunyi dan Petugas
Keamanan pun akan mendatangi rumah tersebut untuk mendenda penghuni yang
lalai itu. Prinsip utama PROYEK KOTA TANPA ASAP ini adalah menjadikan
sebuah kawasan hunian Eksklusif yang BEBAS DARI ASAP, baik asap
kendaraan maupun asap rokok, dan semua penghuni yang tinggal di wilayah
tersebut HARUS MEMATUHI PERATURAN tersebut jika tidak ingin terkena
sanksi. Peraturan tersebut juga akan kami sertakan bersamaan dengan
ditanda tanganinya Persetujuan jual beli antara kedua belah pihak. Bagi
mereka yang ingin tinggal disini berarti mereka harus bersiap
mengucapkan selamat tinggal pada asap rokok “, jawab Hyung Jun santai.
Jun Pyo hanya mendelik kesal karena Rivalnya selalu bisa
memberikan solusi dari tiap masalah yang dia tanyakan. “ Kukira dia
bodoh, tidak kusangka dia juga pintar. Pasti kakaknya yang sudah
mengajarinya “, batin Jun Pyo kesal.
“Dasar Keriting Bodoh !! Kau pikir aku akan kalah darimu ??
Hyun Joong Hyung akan memecatku jadi adik kalau aku sampai gagal
mendapatkan Proyek ini “, batin Hyung Jun saat melihat Rivalnya kesal.
“ Sepertinya KIM ENTERPRISE memang siap untuk
menginvestasikan uang mereka dalam jumlah yang sangat besar ?? Apa
kalian tidak takut rugi jika seandainya proyek ini gagal ??”, ujar
seorang pria lainnya.
“ kakakku selalu berkata bahwa uang bukanlah suatu ukuran
untuk melakukan segala sesuatu. Dalam proyek ini, tujuan utama kami
bukanlah semata-mata karena ingin mendapatkan keuntungan atau apa, tapi
lebih kepada Isu Sosial tentang Pemanasan Global itu sendiri. Coba Anda
bayangkan, jika ada sebuah wilayah khusus yang bebas asap, bukankah
bumi akan menjadi sedikit lebih baik ?? Kim Enterprise memang tidak
mungkin sanggup mengubah Korea, tapi setidaknya dengan adanya Proyek
Kota Tanpa Asap ini, kami bisa sedikit membantu MENGURANGI EFEK LANGSUNG
DARI PEMANASAN GLOBAL. Itulah tujuan kami yang sebenarnya “, jawab
Hyung Jun dengan penuh wibawa.
“ Benar. Dengan adanya semua fasilitas yang Anda sebutkan
tadi, KOTA TANPA ASAP memang tampak mirip dengan sebuah kota kecil dalam
imajinasi polos anak kecil. Sebuah kota tanpa asap, bersih, nyaman,
aman dan menjanjikan kehidupan yang lebih baik, jauh dari adanya polusi
kota yang mengancam kesehatan. Presentasi yang bagus Tuan Kim.. Aku
sepenuhnya mendukungmu “, seru seorang pria sambil bertepuk tangan lalu
kemudian berdiri untuk menyalami Hyung Jun.
Hanya Gu Jun Pyo, satu-satunya orang yang tidak memberikan
tepuk tangan. SEbaliknya dia terlihat sangat kesal dengan kesuksesan
presentasi Rivalnya.
“ Bagaimana jika kita dengarkan Presentasi Tuan Gu Jun Pyo
dari Shinhwa sebelum kita memberikan keputusan ??”, usul salah seorang
pendukung Grup Shinhwa.
Tapi saat Gu Jun Pyo ingin mempresentasikan rencananya
tentang tender Proyek Kota Tanpa, dia mendapat pesan bahwa JK GROUP
sudah jatuh dan di ambil alih oleh Perusahaan Lain yang masih
dirahasiakan namanya. Pesan lain mengatakan kalau jatuhnya JK GROUP
sangat berimbas pada Shinhwa sehingga tidak mungkin bagi mereka untuk
membuat Proyek baru sekarang mengingat mereka sudah tidak memiliki dana.
“ Jun Pyo, pulang saja. Lepaskan Kota Tanpa Asap, kita tidak
punya dana membiayainya “, bunyi tulisan di telp itu, dari Ibunya.
Dengan kesal Jun Pyo menutup telpnya dan meminta maaf karena
harus mengundurkan diri sekarang. “SHINHWA sedang dalam masalah besar.
Aku tidak bisa menyertakan diri dalam Proyek ini lagi, Maaf “, sahutnya
lalu memohon pergi.
Tidak jauh di depannya, Kim Hyung Jun tersenyum senang.
Dengan menyingkirnya Shinhwa, Kim Enterprise akan menjadi satu-satunya
Perusahaan besar yang berkuasa.
“ Sepertinya Shinhwa takut pada kim Enterprise.. Tuan Kim,
sepertinya Proyek ini akan jatuh ke tanganmu “, ujar seorang pria yang
tadi sempat berdiri dan menjabat tangan Hyung Jun.
VENETIAN HOTEL MACAU …
Yoon Ji Hoo dan Hong Mo Nae baru saja kembali dari kencan mereka saat mereka berpapasan dengan Song Woo Bin yang terburu-buru keluar dari Hotel sambil menyeret kopernya.
“ Bukankah dia temanmu ?? Tidak mau menyapanya ?”, tanya Mo Nae pada Ji Hoo. Tapi Ji Hoo hanya menggeleng pelan.
“ Tidak perlu. Ayo jalan”, ajak Ji Hoo sambil mnggendeng Mo Nae mesra dan berjalan kearah restoran. Ternyata Di dalam Restoran itu ada sebuah ruangan private yang biasa disewa oleh para tamu bila ingin makan malam tanpa diganggu siapapun.
Park Jung Min sudah membantu menyewakan ruangan itu untuk makan malam romantis Ji Hoo dan Mo Nae. Mo Nae sangat senang melihat makan malam romantis yang dipersiapkan untuknya. Dekorasi bunga Mawar ungu terlihat dimana-mana.
Ji Hoo dengan lembut membawa Mo Na ke meja mereka. “ kau suka makan malamnya ?”, Tanya Ji Hoo mesra.
“ itu bunga yang tadi kan ?”, Tanya Mo nae seraya mngambil Mawar Ungu yang ada di atas meja. Ji Hoo mengangguk.
“ Kau tau apa arti BUNGA MAWAR UNGU ??”, Tanya Ji Hoo dengan senyum manisnya. Mo Nae hanya menggeleng seperti biasa.
“ BUNGA MAWAR UNGU MELAMBANGKAN KESETIAAN DAN PENANTIAN CINTA, juga CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA. PURPLE ROSE MELUKISKAN PERASAANKU PADAMU saat ini”, ujar Ji Hoo smbil meraih tangan Mo Nae dan menciumnya lembut.
Lalu setelah itu makanan pun dihidangkan dan mereka pun
menikmatinya dengan lahap. Setelah selesai makan, Ji Hoo mengajak Mo Nae
berdansa dengan mesra, mereke berpelukan smbil berdansa lalu sesekali
Ji Hoo tampak mencuri ciuman dari Mo Nae, sehingga membuat pipi MO Nae
memerah.
SONG WOO BIN PRIVATE JET …
“ Jadi Ji Hoo kehilangan ingatan ?? Pantas saja dia tidak
ingat padaku “, batin Woo Bin saat memeriksa berkas-berkas yang di
serahkan oleh orang-orangnya.
Berkas-berkas itu berisi laporan penyelidikan tentang
Kecelakaan Ji Hoo dan hal-hal yang terjadi setelahnya. Woo Bin juga
melihat nama RS tempat Ji Hoo dirawat setelah kecelakaan.
“ BAEK SEUNG JO ?? Sekarang aku mngerti kenapa kami semua
kesulitan melacak keberadaan Ji Hoo, itu karena dia memakai nama Baek
Seung Jo dan bukan Yoon Ji Hoo “, gumam Woo Bin pada dirinya sendiri.
Mendadak Woo Bin ingat pertemuannya yang pertama dengan Yoon Ji Hoo setelah Ji Hoo menghilang. “ Aku BUKAN Yoon Ji Hoo.. Namaku Baek Seung Jo dan aku tidak merasa mengenalmu. Maaf Tuan, kurasa kau salah mengenali orang “, kenang Woo Bin pada perkataan Ji Hoo malam itu.
“ Oh Shit !!! Kenapa aku baru sadar sekarang ??? Harusnya
aku bisa menebak bahwa dia kehilangan ingatan saat dia tidak mengenaliku
saat itu. Kupikir dia hanya bercanda. Ji Hoo, Whats Wrong with You, Man
?? Bagaimana bisa kau terlibat dengan orang-orang dari Kim Enterprise
?? Kecelakaan seperti apa yang membuatmu jadi kehilangan ingatan seperti
itu ??”, ujar Woo Bin pada dirinya sendiri.
Saat ini dia sedang ada di dalam pesawat Jet pribadinya dalam
perjalanan kembali ke Korea. Woo Bin menghabiskan waktu di dalam
pesawat untuk memeriksa laporan dari orang-orangnya. Beberapa saat
kemudian, Woo Bin membuka laptopnya dan melakukan Video Call dengan
seseorang disana.
“ Tolong cari tau mengenai kondisi kesehatan Ji Hoo di RS
SEOUL.. Dia terdaftar di sana dengan nama Baek Seung Jo, cari tau siapa
Dokter yang merawatnya dan minta catatan kesehatannya lengkap. Saat aku
tiba di Korea, aku mau mendengar laporan lengkapnya, kau mngerti ?? 1
lagi, cari tau siapa saja yang ada bersamanya saat kecelakaan itu
terjadi. SELENGKAP MUNGKIN !!! ”, perintah Woo Bin pada anak buahnya,
lalu Video Call itu selesai dan dia mulai memeriksa berkas-berkas itu
lagi.
“ Tapi ini sangat aneh, jika Ji Hoo memang kehilangan
ingatan, kenapa dia mengingat Hong Mo Nae ?? Dan apa ini ?? Hong Mo Nae
ada di lokasi kejadian kecelakaan malam itu ??? Aku semakin bingung. Ada
apa sebenarnya ?? Benarkah dugaanku kalau orang yang menabrak Yoon Ji
Hoo adalah Hong Mo Nae sendiri ??”, beribu pertanyaan campur aduk dalam
benak Song Woo Bin.
“ Apa Ji Hoo tau hal ini ?? Apa dia tau kalau Mo Nae yang
menabraknya ??? Dan bagaimana jika Seandainya Ji Hoo tau ?? Apa dia akan
tetap mencintai orang yang sudah menabraknya ??”, Woo Bin mencoba
memikirkan segala kemungkinan.
“ Aaaarrggghhh.. kepalaku benar-benar mau pecah. Ji Hoo,
kenapa kau tidak pernah beruntung dalam cinta ?? I’m Pitty of You, Man
“, ujar Woo Bin sambil menarik napas.
“ Apa yang harus kulakukan agar bisa membantumu ???”, batin Woo Bin bingung.
BACK TO VENETIAN HOTEL MACAU..
Park Jung Min memandang dari luar ruangan dengan tersenyum.
Rencananya berhasil. Malam itu dia berjanji akan membantu Ji Hoo dan dia
sudah melakukannya.
“ Kulihat kau berbeda, YOON JI HOO. Dan kuharap penilaianku
tidak salah. Maaf aku harus menghancurkan teman-temamnu tapi aku tidak
punya pilihan. Aku hanya ingin mereka merasakan sakitnya kehilangan,
agar mereka lebih menghargai orang lain dan tidak menganggap orang lain
sebagai binatang”, batin Park Jung Min.
“ Mereka benar-benar saling mencintai kan ?”, Tanya Kyu Jong yang sudah berdiri disamping Jung Min. Jung Min mengangguk.
“ Tidak akan kubiarkan siapa pun memisahkan mereka, bahkan
F4. Aku menyayangi Mo Nae seperti adikku sendiri dan aku ingin dia
bahagia “, jawab Jung Min tulus.
“ Dan jika hanya Yoon Ji Hoo yang bisa membuatnya bahagia, kenapa tidak ??”, lanjutnya lagi. Kyu Jong tersenyum.
“ tapi ini akan sulit. Kita sudah menghancurkan
teman-temannya, apa menurutmu Ji Hoo tidak akan marah jika ingatannya
pulih ?”, Tanya Kyu Jong agak khawatir.
“ siapa yang menabur angin, dia harus menabur badai kan ?”, jawab Jung Min mantap.
“JK Group Hancur, Shinhwa Group sedang goncang, Gadis itu
ditangan kita dan KIM ENTERPRISE juga berhasil mendapatkan Kota Tanpa
Asap dan Paradise Hotel. Begitu banyak yang terjadi hari ini, kuharap
itu tidak akan mempengaruhi hubungan Ji Hoo dan Mo Nae”, ujar Kyu Jong.
“ Ohh, Come on.. FIGHT THE BAD FEELING !!!
Untuk sementara kita harus Bersulang untuk kemenangan kita. Apa yang
akan terjadi besok, kita akan pikirkan lagi nanti”, ujar Jung Min sambil
mengangkat gelasnya.
To Be Continued ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar