Sabtu, 04 Mei 2013

Yoon Ji Hoo After Story – A Moment To Remember 15 / SS501 Fanfiction



Author : LIANA HUI

Starring : 
Kim Hyun Joong as Yoon Ji Hoo
Jung So Min as Hong Mo Nae 
Kim Hyun Joong As Himself (HJL Played Double Casting)
Kim Yoon Ji as Herself (Yoon Ji Hoo Fiance) 
Heo Young Saeng as Himself
Kim Kyu Jong as Himself (Kim Hyun Joong’s Brother) 
Park Jung Min as Himself
Kim Hyung Jun as Himself (Kim Hyun Joong’s Brother) 
Kim Joon as Song Woo Bin
Lee Min Ho as Gu Jun Pyo 
Kim Bum as So Yi Jung



“ Yoon Ji Hoo After Story – A Moment To Remember 15 / SS501 Fanfiction “


Kim Yoon Ji & Kim Hyun Joong

“ CHAPTER 15 : LET ME BE THE ONE “
 
KIM MANSION.. 
“ Aku tidak percaya ini.. Hyung, apa yang sebenarnya terjadi ??”, Tanya Kim Kyu Jong bingung. Dia sedang berada di ruang kerja kakaknya, menuntut jawaban.
“ Soal apa ??”. ujar Hyun Joong dengan polosnya.
            “ Pernikahanmu dengan Mo Nae “, jawab Kyu Jong tidak sabar.

            “ Bukankah seharusnya kau bahagia melihat kakakmu menikah ??”, Hyun Joong balik bertanya tanpa ekspresi.
         “ Bahagia ?? Aku hanya bahagia jika melihat kakakku menikah dengan wanita yang dia cintai dan juga mencintainya, bukan dengan wanita yang jelas-jelas mencintai pria lain dan bahkan mengandung anak dari pria itu “, jawab Kyu Jong tanpa basa-basi. 

        “ Hyung, Kyu Jong Hyung is right !!! Bagaimana mungkin kami bisa bahagia bila melihat kau menghancurkan dirimu sendiri seperti ini ??”, ujar Jung Min, ikut menentang.  
       “ Jadi kalian juga menentang ??? Bukankah seharusnya kalian di pihakku dan bukan di pihak Yoon Ji Hoo ??”, Tanya Hyun Joong dengan ekspresi terluka.
  
    “ Ini bukan masalah siapa berada di pihak siapa, tapi ini masalah kenyataan. Kenyataannya Hong Mo Nae tidak mencintaimu !! MIANHE kalau kata-kata kami menyakitimu, tapi sebelum kau mulai menghancurkan hidupmu dengan menikahi wanita yang di dalam hatinya ada pria lain, tidakkah sebaiknya kau batalkan rencana pernikahan ini dan mencoba mencari kebahagiaanmu sendiri ?? “, tambah Saengie.


“ Hyun Joong Hyung, memang ada beberapa hal di dunia ini yang walaupun kita berusaha keras meraihnya, kita tetap tidak bisa mendapatkannya. Jadi melepaskan kadang adalah jalan terbaik bagi semua orang “, Saengie mencoba bersikap bijak.
           
      “ Kami percaya pasti ada seseorang untukmu di luar sana dan yang perlu kau lakukan hanyalah membuka pintu hatimu untuk orang lain dan mencari kebahagiaanmu sendiri “, ujar Jung Min memberi semangat.

       “ Mencari kebahagiaanku sendiri ?? tapi menikah dengan Hong Mo Nae adalah impianku sejak kecil.. Haruskah ku lepaskan begitu saja jika kesempatan sudah jelas ada didepan mata ??”, ujar Hyun Joong, bertarung dengan hatinya.

        Pada saat itu tiba-tiba terdengar pintu di banting keras mengagetkan semua orang dan Kim Hyung Jun – Maknae dalam Grup datang dengan napas tersengal-sengal seolah baru berlari 100 meter.

     “ YAAAA !!! KIM HYUNG JUN. berapa kali aku bilang, KETUK PINTU DULU !!! Kau membuat kami semua jantungan !!!”, Hyun Joong memarahi adiknya.

     “ Junnie-ah, sekali lagi kau seperti ini aku akan melaporkanmu pada ayah. Ini akibat Ayah terlalu memanjakanmu sampai kau punya kebiasaan buruk seperti ini !!”, tambah Kyu Jong kesal.
      “ Laporkan saja dia, Hyung !!! Untung saja aku tidak punya penyakit jantung, jika tidak, aku pasti sudah mati karena ulahmu “, Jung Min menimpali.

      “ YAAA !!! Ada berita penting yang harus ku sampaikan pada kalian, itu sebabnya aku terburu-buru “, Maknae membela diri.
       “ Berita penting apa ?? Apa Presiden kita tewas di tembak ??”, Tanya Jung Min dengan sinis.

        “ Bukan Presiden tapi Putrinya “, jawab Hyung Jun membenarkan.
        “ Ada apalagi dengan gadis manja itu ??”, Tanya Jung Min penasaran.

      “ Aku sedang mengantar Hyo Rin yang tangannya tersiram air panas ke RS, saat aku tidak sengaja melihat F4 ada disana. Mereka menunggu dengan cemas di depan Ruang ICU “, ujar Hyung Jun bersemangat.
        “ Apa yang dilakukan F4 disana ??”, tanya Young Saeng, ikut penasaran.
         
     “ Dari yang ku dengar dari Perawat disana, Kim Yoon Ji mencoba bunuh diri dengan memotong nadinya..”, jawab Hyung Jun berapi-api.
       “ That girl must be Crazy !!!”, ujar Jung Min tak habis pikir.
       “ Dia tidak mati kan ??”, Tanya Hyun Joong tiba-tiba menjadi cemas.
     “ TIDAK !!! Tapi mereka hampir saja kehilangan bayi dalam kandungannya “, jawab Hyung Jun dengan polosnya.

      “ MWO ???”, ujar Young Saeng, Kyu Jong dan Jung  Min serentak, kaget dengan berita yang dibawa Hyung Jun.

PRAAANNNNGGGG…
     Terdengar suara benda terjatuh ke lantai dengan keras. Kim Hyun Joong tanpa sadar telah menjatuhkan gelas whiski yang dia pegang.
         
   “ Hyung, kau mengagetkan kami “, omel Jung Min tapi Hyun Joong tidak mempedulikannya. Dia justru menatap Hyung Jun dengan tatapan serius.
       “ BAYI ?? Apa maksudmu ??”, Tanya Hyun Joong tidak percaya dengan wajah pucat pasi.

      “ Yeah.. Perawat itu mengatakan kalau Kim Yoon Ji sedang hamil 3 bulan dan karena dia telah kehilangan banyak darah akibat usaha bunuh diri itu, kini kandungannya dalam kondisi yang sangat lemah. Presiden sudah meminta Pihak RS untuk menjaga rahasia ini rapat-rapat, khususnya dari Pers “, jawab Hyung Jun menjelaskan.

         “ Lalu bagaimana kau bisa mendapat informasi ini ??”, Tanya Kyu Jong curiga.
         “ hahaha.. Itu mudah saja, Uang bisa membeli semua informasi. Tidak ada yang tidak bisa kau lakukan dengan uang “, jawab Hyung Jun dengan santai.
         “ Tidak mungkin itu anak Yoon Ji Hoo kan ??’, Tanya Young Saeng skeptis.
“ TIDAK  MUNGKIN, HYUNG !!! 3 bulan yang lalu Yoon Ji Hoo masih bersama kita di Macau !!!”, jawab Jung Min yakin.
         “ Lalu siapa Ayah dari anak itu ??”, Kyu Jong menebak-nebak.
         “ Putri Presiden hamil di luar nikah, ini bisa jadi skandal besar “, lanjut Young Saeng.
         
        “ Aku tidak tau ini berita baik atau buruk.. Baik bila mereka bisa segera menemukan ayah kandung bayi itu dan memaksanya bertanggung jawab, tapi buruk bila ternyata pria itu menolak bertanggung jawab sehingga Yoon Ji Hoo di paksa menikahinya demi untuk menutupi skandal “, ujar Jung Min memprediksi.

      “ Kim Yoon Ji benar-benar menakutkan.. That girl is really something !! Sepertinya akan sulit bagi Ji Hoo untuk lepas darinya “, ujar Kyu Jong.

      Sementara mereka berempat sibuk berspekulasi tentang segala kemungkinan, Hyun Joong berdiri mematung saraya memandang keluar jendela ruang kerjanya.

“ 3 bulan.. 3 bulan yang lalu adalah awal pertemuan kami. Apa aku adalah.. Mungkinkah..??”, Hyun Joong bahkan tidak sanggup menjawab pertanyaannya sendiri.

       “ Tapi hanya sekali.. Hanya sekali.. Tidak mungkin aku bisa membuatnya hamil hanya dengan sekali berhubungan ?? Tapi waktunya pas.. Aku harus bagaimana ?? Apa yang harus ku lakukan jika bayi itu memang anakku ?? Tidak.. Aku harus segera mencari tau “, akhirnya Hyun Joong memutuskan.

SUAM HOSPITAL ..
      Kim Hyun Joong menunggu dengan cemas di sudut ruangan, dia berjalan mondar-mandir ditengah ruangan yang gelap sambil sesekali melirik jam tangannya.
    Sesaat kemudian, terdengar suara pintu dibuka dan seorang pria berjas putih masuk seraya menyodorkan sebuah amplop berukuran sedang.
         
       “ Jae Joong Hyung, apa ini hasilnya ??”, Tanya Hyun Joong dan meraih amplop itu dengan tangan gemetar.
         Pria didepannya mengangguk mantap.

        “ Aku sudah melakukan apa yang kau suruh. Gadis itu sekarang dalam keadaan koma, Dokter yang menanganinya bahkan tidak bisa berbuat banyak untuk menjamin hidupnya. Urat nadinya hampir terpotong dan dia kehilangan banyak darah, tapi anehnya, bayi dalam kandungannya seolah tak terpengaruh sama sekali, dia tetap mampu bertahan. Ini sebuah keajaiban, benarkan ?? Aku sudah melakukan test DNA pada janin dalam kandungannya dan amplop itu adalah hasilnya..”, pria itu berhenti sejenak seraya menatap Hyun Joong lekat.

       “ Aku tidak tau bagaimana ini bisa terjadi.. Hyun Joong yang ku kenal bukan pria seperti ini. Tapi hasil test DNA bayi itu sangat cocok dengan milikmu. Tingkat kecocokan DNA kalian 99,99% Joongie-ah.. Its mean that…”, dia terdiam, ragu untuk menjawab.

“ Bayi itu adalah anakku.. Itukan yang ingin kau katakan ??”, potong Hyun Joong mantap.
“ Kau menghamili Putri Presiden.. Ini adalah sebuah skandal besar, di tambah lagi kini gadis itu dalam keadaan koma. Tuhan bisa mengambil nyawanya kapan saja. Apa yang akan kau lakukan sekarang ??”, Tanya pria itu, yang ternyata kakak kelas Hyun Joong saat SMU dulu, Kim Jae Joong.

“ Aku akan bertanggung jawab. Bayi itu adalah bayiku dan Yoon Ji adalah Ibu dari bayiku, aku tidak bisa meninggalkan mereka begitu saja dan menganggap seolah itu tidak pernah terjadi. Aku akan menikahinya, walau apapun yang terjadi.. Dalam kondisi apapun, walau dia sedang koma sekalipun. Aku dengar pasien yang koma pun masih bisa mendengar, benarkan ?? Aku akan ada disisinya sampai dia sadar.. Aku akan membuatnya tau bahwa dia tidak sendirian. Yoon Ji Hoo tidak akan ada disisinya tapi aku akan selalu ada disisinya untuk memberinya semangat agar dia bisa memiliki kemauan untuk bertahan hidup. Demi anak itu, anakku..”, jawab Hyun Joong memutuskan.

“ Tapi Pak Presiden tidak mengizinkan siapapun menjenguknya kecuali para medis dan teman serta kerabat dekatnya. Bagaimana caramu berada disisinya ??”, Tanya Dokter itu skeptis.

“ Sudah kubilang aku akan menikahinya “, ujar Hyun Joong yakin.
“ MWO ?? Menikahinya dalam keadaan koma ?? Kupikir kau akan menunggu hingga dia sadar “, dokter itu terlihat bingung.

“ Bukankah tadi kau mengatakan kalau Dokter yang menanganinya pun tidak bisa berbuat banyak ?? Aku tidak bisa menunggu lagi, bagaimana jika seandainya Tuhan tiba-tiba mengambil nyawanya ?? TIDAK !!! Aku tidak mau kehilangannya juga bayi dalam kandungannya. Aku ingin bayi itu, anakku.. Dan anakku tidak akan bisa hidup tanpa Ibunya. Jika aku ingin anakku hidup, maka aku juga harus membuat Ibunya tetap hidup dan satu-satunya cara adalah dengan menikahinya agar aku bisa selalu berada disisinya. Aku ingin dia tau bahwa masih ada orang yang menyayanginya di dunia ini, orang yang mengharapkan kesembuhannya, orang yang sangat membutuhkannya. Yoon Ji Hoo mungkin tidak mencintainya, tapi dia masih memilikiku dan bayi kami sebagai gantinya. Mungkin aku tidak bisa mencintainya sekarang tapi aku akan berusaha mencintainya cepat atau lambat. Kim Yoon Ji harus tau semua itu, dia harus tau bahwa dia tidak sendiri..”, jawab Hyun Joong panjang lebar.

“ Aku tau kau pria yang baik, Hyun Joong-ah !! Bisa ku bayangkan betapa beruntungnya wanita yang menikah denganmu “, ujar pria itu.
“ Aku pria yang baik ?? Pria yang baik tidak akan menghamili gadis diluar nikah, Hyung !! “, jawab Hyun Joong pahit.

“ Tapi kau bersedia bertanggung jawab dan berencana menikahinya walau dia sekarat “, sanggah dokter itu lagi.
“ Gomawo.. Maaf sudah membuatmu repot dengan masalah ini “, ujarnya seraya menepuk bahu temannya.
“ Semoga berhasil dan semoga kau akan hidup bahagia bersamanya dan anak kalian. Semoga Tuhan masih memberi waktu agar anak itu bisa lahir ke dunia “, ujar temannya prihatin.

HONG MANSION..
     “ Ayah.. Mo Nae kembali menolak makanannya. Dia protes keras, dia tidak menginginkan pernikahan ini. Jika dia terus seperti ini, Mo Nae bisa saja mati kelaparan Ayah. Tidakkah Ayah kasian pada Mo Nae dan bayinya ?? Bagaimanapun juga bayi itu adalah Cucu Ayah kan ?? Keponakanku..”, ujar Tae Ra memohon.

       “ Biarkan saja dia dengan kekeras kepalaannya. Gadis manja itu harus tau bahwa tidak segala hal bisa dia dapatkan. Jika dia tidak ingin makan, itu terserah dia. Dan jika terjadi sesuatu pada anaknya, dia sendiri yang akan menyesal “, jawab Tuan Hong keras kepala.

     “ Aku tidak menyangka kalau Ayah ternyata sangat kejam. Harimau saja tidak akan memakan anaknya sendiri. Tapi lihat Ayah…. Apa Ayah ingin kehilangan seorang anak lagi ?? Ayah sudah kehilangan kedua Putra Ayah kan ?? 1 karena karena kecelakaan dan 1nya lagi karena pembunuhan.. Apa Ayah ingin kehilangan yang lain lagi ?? Sekarang Ayah hanya memiliki aku dan Mo Nae, jika terjadi sesuatu yang buruk pada Mo Nae karena sikap Ayah yang egois, aku, juga tidak akan pernah memaafkan Ayah dan aku tidak sudi lagi mengakui Ayah sebagai Ayahku. Dan itu berarti, Ayah akan kehilangan kami berdua sekaligus.. Apa itu yang Ayah yang inginkan ??”, ancam Tae Ra.

      Tuan Hong tersentak dengan keberanian Putrinya, saat dia akan menjawab, tiba-tiba terdengar teriakan seorang pelayan dari kamar Mo Nae.
       “ TIDAKKKKKK !!! Nona Mo Nae… Tuan Besar.. Nyonya besar.. Nyonya Tae Ra..”, teriak pelayan itu.

        Hong Tae Ra spontan melotot pada Ayahnya.
        “ Jika benar-benar terjadi sesuatu yang buruk pada Mo Nae, aku selamanya tidak akan memaafkan Ayah !!!”, teriak Tae Ra marah lalu segera berlari menuju sumber suara.

SUAM HOSPITAL..
    Yoon Ji Hoo berdiri di depan Ruang ICU tempat Yoon Ji dirawat, dengan sedih memandang gadis itu yang terbaring tidak berdaya melalui kaca jendela. Ji Hoo terus menyalahkan dirinya dalam insiden ini. Dia merasa karena dialah Kim Yoon Ji nekat bunuh diri.

      “ Ini semua salahku !! Andai aku tidak membuat hatinya hancur, Yoon Ji tidak akan nekat bunuh diri seperti ini “, gumam Ji Hoo sedih.
       “ It’s Not your faults, man !!! Kim Yoon Ji tidak berpikir dewasa. Harusnya dia mngerti bahwa Cinta tidak bisa dipaksa. Harusnya dia melepaskanmu dan mengejar kebahagiaannya sendiri, bukan bunuh diri dengan cara seperti ini. Lagipula, kurasa patah hati bukanlah satu-satunya alasan kenapa dia bunuh diri “, ujar Woo Bin, berdiri disamping Ji Hoo.

         “ Apa maksudmu Woo Bin ??”, Tanya Jun Pyo bingung.
        “ Bayi itu.. Kim Yoon Ji hamil diluar nikah. Kita tidak tau siapa ayah bayi itu karena kita tidak tau dengan siapa dia berhubungan. Mungkin alasan pertama dia bunuh diri adalah takut aibnya terbongkar. Sebelum bunuh diri dia sudah tau jika dia sedang hamil, Itu sebabnya dia menemui Ji Hoo dan berharap Ji Hoo bersedia memberinya kesempatan kedua untuk memulai dari awal dan berharap Ji Hoo bisa menjadi ayah pengganti untuk anaknya. Tapi karena semua tidak berjalan sesuai rencana, dia nekat melakukan usaha bunuh diri seperti ini. Kita tau Kim Yoon Ji sangat pintar kan ??”, Woo Bin mulai menganalisis.

      Ji Hoo dan Jun Pyo hanya memandangnya kagum.
   “ Wow.. Song Woo Bin, tidak sia-sia kau dijuluki Pangeran Mafia Bawah Tanah, kemampuanmu menganalisis sangat hebat. Kenapa kau tidak jadi Pengacara atau Jaksa Penuntut saja ?? Atau mungkin Detektif ?? Kemampuanmu itu bisa digunakan untuk menangkap penjahat “, puji Jun Pyo kagum.

    “ Pengacara ?? Seperti Park Jung Min ?? Yeah right, jika itu terjadi aku pasti bosan setengah mati karena harus bertemu dengannya setiap hari di Pengadilan “, jawab Woo Bin bercanda.
      “ Bukankah kalian sudah berdamai ??’, Tanya Ji Hoo bingung.

      “ Yeah.. sudah. Tapi tetap saja aku dan dia adalah saingan hehehe ^^ Park Jung Min dan Kim Kyu Jong sudah merebut hampir semua hotelku di Pulau Jeju.. Walau sekarang kami sudah berdamai, tapi tetap saja Hotelku tidak kembali “, jawab Woo Bin sedih.

       “ Yup.. Dan aku juga kehilangan Kota Tanpa Asapku karena Kim Hyung Jun. Sial !! Tidak kusangka bocah tengik itu hebat juga. Aku harus mengakui kepintarannya “, jawab Jun Pyo pahit.

     “ Sepertinya F4 dan SS501 Boys selalu bertentangan, benarkan ?? Aku juga akan kehilangan Hong Mo Nae karena Kim Hyun Joong.. Aku tidak tau lagi aku harus bagaimana sekarang. Kim Yoon Ji bunuh diri karena aku, aku bertanggung jawab padanya secara moril. Paman Kim pasti memintaku untuk selalu disisinya setelah ini, bahkan mungkin menikahinya. Tapi bagaimana dengan Mo NAe ?? Aku ingat aku mencintainya dan aku ingin memilikinya, tapi ini tidak akan adil bagi Yoon Ji jika aku meninggalkannya seperti ini saat dia membutuhkan seseorang disampingnya. Apa yang harus kulakukan ??”, Ji Hoo terlihat sedih dan bingung.
        
       “ Man, sudah ku bilang itu bukan sepenuhnya salahmu. Ingatlah bayi itu !!! Mungkin Yoon Ji bunuh diri karena tidak sanggup menanggung malu jika harus punya anak tanpa suami. Jangan terus menyalahkan dirimu seperti ini “, hibur Woo Bin.

“ Yeah right, Ji Hoo-ah !! Jangan terus menyalahkan dirimu. Ini semua sudah terjadi, dan kita hanya bisa berdoa agar Yoon Ji segera sadar agar kau tidak perlu terus menyalahkan dirimu seperti ini “, tambah Jun Pyo, memberi dukungan.

Ji Hoo ingin menjawab saat tiba-tiba kalimatnya tertahan karena Yi Jung berlari dengan tergesa-gesa kearah mereka.

“ Aku tidak sengaja melihat ambulance membawanya kemari.. Dia sangat pucat, keluarganya terlihat cemas. Aku tidak tau apa yang terjadi tapi aku melihat mereka membawanya ke ruang operasi “, ujar Yi Jung tersengal-sengal.

“ Kau ini bicara apa ?? Siapa yang kau lihat ?? Siapa yang ada di ruang operasi ??”, Tanya Jun Pyo bingung.

“ HONG MO NAE !!!”, jawab Yi Jung sambil menatap Ji Hoo.
“ HONG MO NAE !!!”, ujar Woo Bin dan Jun Pyo bersamaan, terkejut dengan berita yang dibawa Yi Jung.

Yoon Ji Hoo berdiri membatu, pikirannya kosong. Setelah Kim Yoon Ji, sekarang Hong Mo Nae. Kedua wanita yang mencintainya sekarang terbaring lemah karena dirinya.
“ Mencintaiku, Apakah sebuah kutukan ??”, batin Ji Hoo perih.

“ Ruang operasi yang mana ??’, ujarnya dengan suara lirih, Lebih menyerupai bisikan.
“ Ruang Operasi khusus Kehamilan dilantai 1 “, jawab Yi Jung dan tanpa menunggu informasi lebih lanjut, Ji Hoo segera berlari kesana.

" Hong Mo Nae, tunggulah aku !!! Jangan pergi kemana-mana !! Aku akan segera ke sisimu !!”, doa Yoon Ji Hoo.

SUAM HOSPITAL PARKING AREA..
         Kim Hyun Joong baru saja akan berniat pergi saat tiba-tiba ponselnya berbunyi.
        “ Hyung, kau dimana sekarang ?? Kami baru mendapat kabar dari Tae Ra Noona kalau Mo Nae masuk RS. Dia ada di Suam Hospital.. Kita bertemu disana ya “, ujar Kyu Jong cemas.
       “ MWO ??? Mo Nae ?? Suam Hospital ??”, ulang Hyun Joong kaget, spontan menolah pada RS dibelakangnya.
 
      “ What the hell is that ?? Kim Yoon Ji, Hong Mo Nae.. Kenapa mereka sama-sama masuk RS ?? Apa yang terjadi sebenarnya ??”, umpat Hyun Joong dalam hatinya.
         “ Ne, Kyu.. Kita bertemu disini “, jawabnya lalu langsung berlari kembali ke RS.
HONG MO NAE ICU ROOM..
        “ Aku hanya ingin tau keadaan Mo Nae ?? Lagipula RS ini adalah milikku, salahkah jika aku menanyakan kondisi pasienku ??”, desak Yoon Ji Hoo, kesal karena Tuan Hong menghalanginya melihat Mo Nae.

       “ Ayah, Ji Hoo benar.. Ijinkan dia melihat Mo Nae karena kenyataannya dialah yang paling berhak saat ini “, ujar Tae Ra membela Ji Hoo.
       “ Kenapa dia yang paling berhak ?? Aku ayahnya, akulah yang paling berhak”, jawab Tuan Hong keras kepala.
       “ Ayah berhak atas Mo Nae tapi Ji Hoo juga berhak, Ayah. Ji Hoo adalah ayah dari anak itu dan sekarang anak itu juga Mo Nae sedang berada dalam bahaya, jadi Ji Hoo berhak tau apa yang terjadi sebenarnya “, desak Tae Ra.
        “ Kalau begitu Kim Hyun Joong lah yang paling berhak karena Hyun Joong adalah calon suaminya “, jawab Tuan Hong tegas.
         
       “ TIDAK !!! Tae Ra Noona benar !! Yoon Ji Hoo lah yang paling berhak atas Mo Nae, bukan aku “, jawab Hyun Joong yang entah sejak kapan muncul ditempat itu.
         “ Kenapa kau bicara seperti itu, Nak ?? Kaulah yang paling berhak atas Mo Nae Karena kau adalah calon suaminya “, jawab Tuan Hong lembut pada Hyun Joong. 
        “ Sebelumnya aku harus minta maaf lebih dulu pada Anda, Paman. Aku tidak bisa lagi menikahi Mo Nae “, ujar Hyun Joong lirih.
         “ MWO ???”, Tuan Hong terlihat terkejut mendengar pengakuan Hyun Joong.

        “ Tapi kenapa ?? Kau mencintainya kan ?? Dan kau juga bilang kau tidak peduli siapa ayah dari bayi itu, kau akan menyayanginya seperti anakmu sendiri, kenapa sekarang tiba-tiba…??”, kalimat Tuan Hong terhenti oleh perkataan Hyun Joong berikutnya.

      “ Setelah kupikir lagi, daripada menikah dengan wanita yang tidak akan pernah mencintaiku dan menjadi Ayah dari anak orang lain, bukankah lebih baik aku menjadi Ayah dari anak kandungku sendiri ?? Rasanya sungguh ironis jika aku disini menjadi Ayah dari anak orang lain, sementara disana aku menelantarkan anak kandungku sendiri…”, jawab Hyun Joong jujur, perlahan mengakui hubungannya dengan Yoon Ji.

“ Apa maksudmu dengan anak kandungmu ?? Paman tidak mengerti “, ujar Tuan Hong bingung.
“ Kurasa sekarang saatnya aku harus memberitau kalian tentang kenyataan ini ‘, Hyun Joong terdiam sejenak.
“ Kim Yoon Ji mengandung anakku dan aku harus bertanggung jawab atas anak itu. Itu sebabnya aku tidak bisa menikahi Mo Nae. Maafkan aku, Paman Hong !!!”, ujar Hyun Joong lirih.

Semua orang terpana memandangnya, termasuk Tae ra dan Ji Hoo yang tidak tau harus bicara apa.
“ Hyung, what are you talking about ?? It’s BULLSHIT, right ??”, ujar Jung Min yang tiba-tiba saja muncul di belakang Hyun Joong bersama SS501’s boys yang lain.
“ Yeah, apa maksudnya dengan Kim Yoon Ji mengandung anakmu ??”, Tanya Maknae bingung.

Hyun Joong menarik napas pasrah sebelum akhirnya mengakui semuanya.
“ Pria sejati harus berani bertanggung jawab atas semua yang telah dilakukannya kan ?? Itu benar !!! Akulah ayah dari anak yang dikandung Kim Yoon Ji. Malam itu, kami sama-sama mabuk dan melewatkan malam bersama. Tapi aku sepenuhnya sadar atas apa yang ku lakukan malam itu, hanya saja aku tidak berpikir bahwa kencan semalam kami akan membuatnya hamil. Aku pria pertama dalam hidupnya dan akulah yang merenggut kesuciannya, jika ada orang yang harus bertanggung jawab maka orang itu adalah aku. Maaf jika aku mengecewakan kalian semua “, jawab Hyun Joong dengan berani.

“ Well, nasi sudah menjadi bubur. Pria sejati memang harus bertanggung jawab. SS501’s Leader ternyata adalah pria yang bertanggung jawab, aku harus mengakuinya. Kau memang pria hebat, Kim Hyun Joong. Tidak seperti teman kami..”, ujar Woo Bin yang berdiri disamping Ji Hoo sambil melirik tajam kearah Yi Jung.

“ YAAAA !!! Kau ini F4 atau SS501 sih ?? Kenapa malah mendukungnya ??”, Tanya Yi Jung tajam.
“ Dia berani berbuat berani bertanggung jawab, tidak sepertimu kan ?? Dia pantas menjadi Leader karena memberikan contoh yang baik bagi adik-adiknya.. harus diakui, di bandingkan dengan SS501’s boys, F4 sama sekali tidak ada apa-apanya, selain pembuat rusuh dan sekumpulan Tuan Muda manja.. Aku mendadak malu pada diriku sendiri “, jawab Woo Bin menarik napas pasrah.

“ Baru tau kalau kalian pembuat rusuh ?? Baguslah kalau sudah sadar. Setidaknya ada 2 anggota F4 yang masih menyadari kekeliruannya dan mengaku salah, tidak seperti yang 1 lagi..”, sindir Park Jung Min tajam sambil melirik Yi Jung.

“ Congrat Hyung !!! Tidak lama lagi kau akan jadi Ayah “, ujar Saengie lembut sambil memeluk pundak Hyun Joong, memberinya selamat.
“ Kuharap anakmu laki-laki, karena jika wanita, dia pasti manja dan keras kepala seperti Ibunya “, ujar Maknae, yang di sambut tawa yang lainnya.

“ Chukkae Hyung.. Kami akan segera jadi Paman. Kuharap Yoon Ji segera sadar agar kalian bisa segera menikah dan membesarkan anak itu bersama. Aku yakin kau pasti menjadi Ayah yang hebat “, ujar Kyu memberi semangat.

“ Walau aku tidak terlalu menyukai Yoon Ji si Nona Manja itu, tapi karena dia adalah Ibu dari anakmu, aku terpaksa harus menerimanya kan ?? Dan untuk yang pertama kalinya aku setuju dengan Maknae, ku harap bayimu laki-laki agar dia bisa menjadi seperti Ayahnya”, giliran Jung Min memberi selamat.

“ Aku juga ingin memberimu selamat.. Chukkae Hyun Joong-ah !! Yoon Ji gadis yang baik, walau kadang sedikit manja dan keras kepala. Aku menyesal aku tidak bisa membahagiakannya, tapi aku tau kau pasti akan menjaganya baik-baik kan ?? Maafkan aku, karena aku telah merampas Mo nae darimu “, ujar Ji Hoo tulus sambil memeluk Hyun Joong lembut.

“ Kau tidak merampas Mo Nae dariku karena sejak awal dia memang bukan milikku. Aku tau kau yang lebih pantas berada di sisinya. Kau pria yang baik Ji Hoo, cepat atau lambat, paman Hong pasti akan menerimamu. Ini hanya masalah waktu. Kuserahkan Mo Nae padamu, buatlah dia bahagia. Dan soal Yoon Ji, tidak perlu cemaskan dia karena mulai sekarang aku tidak akan membiarkannya mengganggu kalian. AKu akan menjaganya baik-baik seperti permintaanmu “, jawab Hyun Joong sambil tersenyum.

“ Ayah, jangan lagi keras kepala. Jika Hyun Joong saja sudah berlapang dada dan melepaskan Mo Nae untuk Ji Hoo, kenapa Ayah tidak lakukan hal yang sama ?? Biarkan Mo Nae bahagia bersama pria yang di cintainya juga Ayah dari anaknya.. Aku mohon, Ayah “, pinta Tae Ra memohon.

“ Aku juga ingin melihat Mo Nae bahagia. Tapi aku takut Pak Presiden..”, kalimat Tuan Hong sekali lagi terhenti oleh Hyun Joong.
“ Pak Presiden serahkan padaku, Paman. Aku akan segera menemuinya dan bertanggung jawab atas perbuatanku. Aku ingin menikahi Putrinya, kurasa dia tidak akan keberatan dan tidak mungkin menolak jika ada seorang pria yang bersedia bertanggung jawab, benarkan ??”, jawab Hyun Joong menenangkan.

Tuan Hong terlihat berpikir, kemudian menjawab pelan.
“ Demi kebahagiaan Mo Nae.. Baiklah !! Lakukan apa yang kalian inginkan !!! Yoon Ji Hoo, kuserahkan Mo Nae padamu, tapi jika kau berani membuatnya menangis sekali saja, aku akan mematahkan lehermu “, ujar Tuan Hong pada Ji Hoo, yang disambut tawa bahagia Ji Hoo.

“ Kamsahamnida, Ahjussi !!! Aku berjanji aku akan menjaga Mo Nae baik-baik. Terima kasih sudah memberiku kesempatan “, jawab Ji Hoo senang. Woo Bin dan Jun Pyo ikiut tertawa senang, kecuali Yi Jung yang masih tampak belum rela.

“ Selamat kawan !! Akhirnya kisah cintamu tidak berakhir menyedihkan.. Kapan pernikahannya ??”, Tanya Woo Bin antusias.
“ Secepatnya !!! Setelah Mo Nae dinyatakan sehat dan boleh keluar dari ruang ICU !! Aku sudah tidak sabar “, jawab Ji Hoo bahagia.

“ Sepertinya kau benar-benar sangat merindukan sentuhan wanita “, canda Jun Pyo yang disambut tawa semua orang.

“ Hei, bagaimana jika kita membuat Double Wedding ??”, usul kyu Jong ceria.
“ Aku ingin sekali. Tapi aku tidak tau kapan Yoon Ji bisa sadar.. Jadi kurasa usulmu tidak mungkin terlaksana. Kalian menikah saja lebih dulu, jangan hiraukan aku !!! Aku tidak bisa menikah tanpa pengantin wanitaku kan ??”, jawab Hyun Joong pahit.

“ Hyung, kau sabar ya ?? Yoon Ji pasti akan segera sadar :, hibur Maknae prihatin.
“ Yeah, dia harus sadar agar bisa melahirkan keponakan kami ke dunia. Aku tidak sabar ingin melihat anakmu “, lanjut Saengie, ikut menghibur.
“ Terima kasih semuanya “, jawab Hyun Joong tulus, tersentuh karena dukungan emua orang.

“ Walau awalnya bukan ini yang kurencanakan dan ku impikan, tapi aku tetap berterima kasih dengan pengaturan sperti ini. Kadang jodoh kita, memang adalah seseorang yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya “, batin Hyun Joong sambil mengenang pertemuannya dengan Yoon Ji dan bagaimana mereka saling mengenal. Dia tersenyum sendiri saat mengenang waktu-waktu yang mereka habiskan bersama.

“ Aku benar-benar penasaran, akan jadi seperti apa anak kami nantinya “, batin Hyun Joong, mendadak hatinya dipenuhi kebahagiaan dan kehangatan yang sebelumnya tidak pernah dia rasakan.

Berikutnya, selama beberapa hari ke depan, Kim Hyun Joong membuktikan niatnya untuk bertanggung jawab dengan mendatangi Pak Presiden di kediamannya dengan membawa hasil test DNA janin itu dengan DNA-nya sendiri.

Pak Presiden meraih amplop berisi hasil test DNA itu dengan ragu-ragu sambil memandang curiga Hyun Joong.
“ Kau yang awalnya ingin menikah dengan gadis itu kan ?? Hong Mo Nae.. lalu sekarang tiba-tiba kau datang kemari dan mengakui bahwa kau adalah Ayah dari bayi Yoon Ji, apa gadis itu yang menyuruhmu ?? Apa dia yang menyuruhmu agar dia bisa bersama Ji Hoo ??”, Tanya Pak Presiden curiga.

“ Mo Nae tidak ada hubungannya. Aku datang kemari karena ingin bertanggung jawab atas anakku. Aku tidak ingin anakku lahir tanpa seorang Ayah, dan hasil test DNA itu sudah membuktikan kalau aku adalah Ayah dari bayi itu. Bukankah Anda seharusnya senang karena ada seorang pria yang berani datang kemari dan berniat bertanggung jawab ?? Aku ingin menikahi Yoon Ji jika Anda tidak keberatan “, jawab Hyun Joong tanpa basa-basi.

“Apa kau mencintai Putriku ??”, Tanya Pak Presiden sekali lagi. Hyun Joong tampak berpikir sebelum menjawab.
“ BELUM !!! Tapi aku akan berusaha belajar mencintainya, demi anak itu dan demi kebahagiaan kami nantinya. Aku tidak bisa mengatakan aku mencintainya saat ini, tapi aku bisa berjanji bahwa demi anak itu, anak kami, aku akan belajar mencintainya. Mungkin tidak sekarang, tapi nanti, seiring berjalannya waktu, aku yakin cinta diantara kami pasti akan tumbuh “, jawab Hyun Joong dengan yakin.

“ Yoon Ji adalah Putriku satu-satunya. Dia hartaku yang paling berharga. Aku selalu berharap ada seorang pria baik yang bisa menjaganya seumur hidup jika aku sudah meninggal. Awalnya ku harap orang itu adalah Ji Hoo, tapi kurasa tidak semua hal di dunia ini berjalan sesuai rencana, benarkan ??”, jawab Pak Presiden.
“ Benar sekali !! When fate interfare, there’s nothing you can do… Just go with the flow, right ??”, ujar Hyun Joong dengan percaya diri.

“KIM ENTERPRISE adalah sebuah perusahaan raksasa yang hebat. Dan kudengar kau adalah Pewaris Utamanya. Ayahmu menjadikanmu sebagai Pewaris Utamanya, pasti bukan hanya karena kau anak pertama tapi karena kau juga memiliki kemampuan, benarkan ?? Kudengar sejak ayahmu memutuskan pensiun dan kau mengambil alih jabatannya, KIM ENTERPRISE semakin maju dan besar. Kim Hyun Joong, Pewaris Utama KIM ENTERPRISE yang terkenal tampan, bertangan dingin dan gila kerja juga tidak tertarik pada wanita, sekarang tiba-tiba muncul di hadapanku dan berkata ingin menikahi Putriku dan bertanggung jawab atas bayi dalam kandungannya.. Kurasa tidak ada alasan bagiku untuk menolak pria sepertimu. Aku berani bertaruh kalau di luar sana pasti ada banyak Ayah yang mengharapkanmu menjadi menantu mereka “, sahut Pak Presiden yang mau tidak mau membuat Hyun Joong tertawa gugup.


            “ Jadi, Anda menerima lamaranku ??”, Tanya Hyun Joong tanpa basa-basi.
“ Karena kau sudah berjanji akan menjaga Putriku dan belajar mencintainya, kurasa tidak ada alasan bagiku untuk menolak. Jika Yoon Ji sadar, kalian bisa segera menikah “, jawab Pak Presiden merestui.
“ Terima kasih, tapi Aku ingin menikahinya saat ini juga “, ujar Hyun Joong mantap.
“ MWO ?? tapi Putriku masih belum sadar dari komanya “, ujar Pak Presiden bingung.

“ Justru itulah dia membutuhkan aku disisinya. Aku ingin bersamanya bukan  hanya dalam suka tapi juga dalam duka. Ijinkan aku menikahinya sekarang juga. Tidak perlu tanda tangannya, cukup cap jempol dari Yoon Ji untuk sementara bisa mengesahkan pernikahan kami. Lagipula, bagaimana jika Yoon Ji tidak akan pernah sadar ?? Aku tidak ingin membuang kesempatan selagi masih sempat “, Hyun Joong bersikeras.

“ Tapi…”, Pak Presiden terlihat ragu-ragu.
“ Bukankah Anda Presiden Negara ini ?? Tidak ada yang tidak bisa Anda lakukan. Jika Anda bisa membatalkan pernikahan Ji Hoo dan Mo Nae waktu itu, kurasa Anda juga bisa menikahkan kami kan ??”, ujar Hyun Joong dengan berani.

Melihat kesungguhan hati Hyun Joong membuat Pak Presiden tersentuh dan akhirnya menyetujui permintaan Hyun Joong. Pernikahan sederhana pun dilaksanakan keesokan harinya. Hanya pihak keluarga dan teman dekat Kim Hyun Joong dan Kim Yoon Ji yang hadir saat itu, juga pendeta dan pihak catatan sipil.

Tae Ra dan para perawat mendandani Yoon Ji yang masih koma secantik mungkin, walau tidak memiliki hubungan apapun dengan Yoon Ji, tapi karena sudah menganggap Hyun Joong sebagai adiknya sendiri, Tae Ra dengan senang hati membantu. Yoon Ji terlihat cantik dengan Gaun Pengantin Putihnya, andai saja dia mampu terbangun mungkin dia akan terlihat lebih cantik dari sekarang.

“ Calon istriku terlihat seperti seorang Putri Tidur kan ?? Seperti PUTRI AURORA dalam dongeng Putri Tidur, terlihat cantik dan menawan “, puji Hyun Joong kagum smbil memandang Yoon Ji yang terbaring ditempat tidur.

“ Yeah right .. dan Sang Putri akan terbangun dengan ciuman sang Pangeran “, lanjut baby.
“ Hei.. Putri Salju aka Snow White juga tertidur setelah makan Apel beracun kan ?? Dan Snow White juga terbangun dengan ciuman sang Pangeran. Hyung, ku harap dia benar-benar seperti Putri dalam dongeng, akan terbangun setelah kau menciumnya “, Kyu memberi harapan.


“ Realistis sedikit.. Ini kehidupan nyata, bukan dongeng menjelang tidur. Aisshh Jinja.. Yoon Ji bukan Putri Tidur dan Hyung bukan Pangeran !!!”, ujar mal sarkas.
“ YAAA !!! MAL !!! Tidak bisakah kau sedikit memberi semangat ?? Aisshh Jinja,, Si kuda bodoh ini selalu bicara seenaknya “, seru maknae kesal.


“ He’s right, Junnie !! Yoon Ji bukan Putri Tidur dan aku juga bukan PAngeran. Aku juga berharap dia akan terbangun setelah aku menciumnya, tapi aku tau itu tidak mungkin, benarkan ??’, jawab Hyun Joong.

“ Hyung, jangan dengarkan dia !!! Percayalah bahwa keajaiban itu memang ada “, ujar Saengie lembut sambil menepuk pundak temannya.
“ Chukkae.. Selamat atas pernikahanmu “, lanjut Saengie tulus.
“ Gomawo saengie-ah..”, jawab Hyun Joong dengan senyum yang dipaksakan, lalu matanya beralih keperut Yoon Ji yang memang sedikit membesar.


“ Bayiku ada disana.. Sadarlah, Yoon Ji !! Bayi kita membutuhkanmu.. Jika kau tidak segera sadar, bagaimana nasib bayi itu ?? Aku benar-benar berharap ciumanku bisa menyadarkanmu “, batin Hyun Joong sedih.

“ Chukkae Hyun Joong !!! Kuharap dia segera sadar “, Ji Hoo masuk dan memberi selamat.

“ Gomawo Ji Hoo-ah.. Aku juga berdoa untuk Mo Nae. Dia juga masih belum sadar kan ??”, Hyun Joong balik bertanya. Ji Hoo mengangguk sedih.

“ Sudah 2 hari dia tertidur. Aku tidak tau kenapa dia masih belum sadar juga..”, jawab Ji Hoo lirih.
“ Kurasa kita mengalami nasib yang sama..”, jawab Hyun Joong getir.


Ji Hoo tidak datang sendiri, F3 juga ada disana bersamanya. 1per1 mereka mengucapkan selamat, termasuk Yi Jung yang walo terlihat enggan tetap memberi selamat.

Akhirnya pernikahan itu pun dimulai, setelah Pendeta membacakan Sumpah pernikahan yang hanya di ucapkan oleh Hyun Joong seorang.
“ Mencintainya dan menjaganya, selalu bersamanya dalam suka dan duka hingga maut memisahkan kami “, ujar Hyun Joong sambil menggenggam tangan Yoon Ji yang terkulai lemas dalam pelukannya. Hyun Joong duduk ditempat tidur Yoon Ji dan menyandarkan tubuh Yoon Ji yang tidak sadarkan diri ke dadanya. Setelah sumpah pernikahan selesai diucapkan, dengan hati-hati Hyun Joong menyematkan cincin pernikahan mereka di jari manisnya sambil berbisik lirih.

“ Sayang, apa kau suka cincinnya ?? Lihat !! Aku khusus memesankan cincin yang paling indah untukmu, kau suka kan ??”, bisik Hyun Joong lembut pada Yoon Ji yang tertidur.

“ Pengantin Pria boleh mencium Pengantin Wanita “, ujar Pak Pendeta, masih melanjutkan ritualnya. Dengan lembut dan airmata menetes, Hyun Joong mencium pelan bibir Yoon Ji yang dingin dan kenangan malam pertama mereka terlintas jelas dalam pikirannya, membuatnya semakin sedih.


Wake up !!! Wake Up, Princess !!! Pangeranmu sudah datang dan memberimu ciuman, harusnya kau langsung terbangun kan ?? Begitulah yang di ceritakan dalam dongeng “, ujar Hyun Joong dalam hati sambil mencium Yoon Ji dan merasakan airmatanya sendiri menetes.

“ Aahhh, kenapa aku jadi ingin menangis ?? Hyung kasian sekali “, Maknae yang cengeng langsung bergelayut di lengan Kyu Jong, kakaknya dan menyembunyikan wajahnya yang hampir menangis.

“ Tidak berhasil !! Ciumanku tidak bisa membuatnya sadar. Mungkin karena dia tau aku bukan Pangeran Impiannya, aku bukan Yoon Ji Hoo yang dia harapkan..”, ujar Hyun Joong seraya menghapus airmatanya.

“ Hyun Joong-ah, don’t say like that !! Its your wedding, right ?? be happy !! Aku tidak bisa membuatnya bahagia dan aku tau hanya kau satu-satunya yang bisa melakukannya. Yoon Ji milikmu sekarang !!! kau harus tegar agar dia bisa segera sadar “, ujar Ji Hoo memberi semangat.


“ You right !!! Well, she is my wife now !! Apapun yang terjadi aku tidak akan meninggalkannya “, ujar Hyun Joong sambil tersenyum.

“ Sayang, kita harus menandatangani suratnya sekarang. Give me your hand !!”, ujar Hyun Joong seraya meraih tangan Yoon Ji dan menggenggam jempolnya dan mengarahkannya ke tinta biru lalu menempelkannya ke Surat Pernikahan mereka.

“ Selamat Tuan.. Kalian berdua sudah resmi menjadi suami istri, baik dimata hukum dan dimata agama. Saya harap Istri Anda segera sembuh, Tuan “, ujar Petugas Administrasi itu ramah.

“ Terima Kasih Banyak “, jawab Hyun Joong mengangguk dan tersenyum.

“ Sayang, kita sudah menikah sekarang. Dan tugas pertamamu sebagai seorang Istri adalah kau harus segera sadar agar bisa membuatkan sarapan untukku.. kau dengar, sayang ?? Sekarang tidurlah agar kau bisa cepat sembuh. Aku akan menemanimu disini “, ujar Hyun Joong lirih seraya membaringkan kembali tubuh Yoon Ji ke tempat tidur.

“ Menantuku, terima kasih “, ujar Pak Presiden seraya memeluk haru Hyun Joong.
“ Sudah seharusnya Ayah “, jawab Hyun Joong lirih, membalas pelukan mertuanya.


“ Yoon Ji-ah, Hyun Joong sudah begitu baik padamu, kau tidak boleh mengecewakannya ya.. Kau harus segera sadar karena Ibu dan Ayah ingin melihat anak kalian “, ujar Ibu Hyun Joong lembut, mengelus rambut Yoon Ji.
“ Menantuku, cepatlah sembuh !!”, ujar Ayah Hyun Joong seraya mengecup kening menantu perempuannya.

“ Kim Yoon Ji Hyung-soo.. Chukkae. Hyun Joong Hyung orang yang baik, jadi kau juga harus memperlakukannya dengan baik. Segeralah sadar dan jadilah Istri yang baik untuknya. Kami semua menyayangimu “, ujar Kyu Jong memeluk tubuh Yoon Ji ringan.

“ Yoon Ji Hyung-soo, Selamat ya.. Aku tau kau bisa mendengar kami. Jadi cepatlah sadar karena aku ingin melihat keponakanku. Nanti aku boleh bermain dengannya kan ??’, ujar si Maknae, Hyung Jun seraya menyeka airmatanya.

“ Kim Yoon Ji, selamat.. Walau kita pernah berseteru di masa lalu tapi sekarang kau adalah kakak ipar kami, jadi lupakan semua masalah itu dan cepatlah sembuh “, ujar Jung Min bergantian memeluk tubuh Yoon Ji.

“ Yoon Ji-ah, jangan membuat Hyung kami sedih ya.. Cepatlah sadar dan lahirkan anak yang manis untuknya hehehe ^^”, canda Young Saeng.
“ Yoon Ji, MIANHE !!! Aku tau ini salahku.. Aku bersalah karena tidak bisa mencintaimu. Aku minta maaf, walau aku tau minta maaf tidak akan bisa memperbaiki segalanya, tapi aku harap kita bisa mulai dari awal. I LOVE YOU LIKE MY LITTLE SISTER AND I KNOW THAT KIM HYUN JOONG CAN BE THE PERFECT HUSBAND FOR YOU !!! Aku percaya dia bisa membahagiakanmu jadi berilah dia kesempatan untuk melakukan itu “, ujar Ji Hoo lirih sambil memeluk dan mencium lembut kening Yoon Ji.

“ Cepatlah sadar, My Little Sister !!!”, lanjutnya lagi.

Tepat setelah Ji Hoo memberi selamat pada Hyun Joong dan keluarganya, seorang Perawat berlari dengan tergesa-gesa.

“ Dokter Yoon.. Dokter Yoon.. Nona Hong.. Dia…”, seru Perawat itu terbata-bata.
Hati Ji Hoo seakan tertimpa batu besar.
“ Ada apa dengan Mo Nae ??”, tanyanya panic, Tae Ra yang juga ada disana mendadak wajahnya memucat.
“ Lebih baik Anda ikut kami sekarang !!”, seru Perawat itu lalu langsung berlari keluar, diikuti dengan Ji Hoo dan Tae Ra yang berlari dibelakangnya.


TO BE CONTINUED ….. 

NB : AKU BERESKAN MASALAH YOON JI DULU, BARU KEMUDIAN MASALAHNYA MO NAE … GANTIAN, okay ??



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Native Ads