Author :
LIANA HUI
Starring :
Kim Hyun
Joong as Yoon Ji Hoo
Jung So Min
as Hong Mo
Nae
Kim Hyun
Joong As Himself (HJL Played Double Casting)
Kim Yoon Ji
as Herself (Yoon Ji Hoo Fiance)
Heo Young
Saeng as Himself
Kim Kyu Jong
as Himself (Kim Hyun Joong’s Brother)
Park Jung Min
as Himself
Kim Hyung Jun
as Himself (Kim Hyun Joong’s Brother)
Kim Joon as
Song Woo Bin
Lee Min Ho as
Gu Jun Pyo
Kim Bum as So
Yi Jung
“ Yoon Ji Hoo After Story – A Moment To Remember 15 / SS501 Fanfiction “
Kim Yoon Ji & Kim Hyun Joong
“ CHAPTER 15 : LET ME BE THE ONE “
KIM MANSION..
“ Aku tidak percaya ini..
Hyung, apa yang sebenarnya terjadi ??”, Tanya Kim Kyu Jong bingung. Dia sedang
berada di ruang kerja kakaknya, menuntut jawaban.
“ Soal apa ??”. ujar Hyun
Joong dengan polosnya.
“ Pernikahanmu dengan Mo
Nae “, jawab Kyu Jong tidak sabar.
“ Bukankah seharusnya kau
bahagia melihat kakakmu menikah ??”, Hyun Joong balik bertanya tanpa ekspresi.
“ Bahagia ?? Aku hanya
bahagia jika melihat kakakku menikah dengan wanita yang dia cintai dan juga
mencintainya, bukan dengan wanita yang jelas-jelas mencintai pria lain dan
bahkan mengandung anak dari pria itu “, jawab Kyu Jong tanpa basa-basi.
“ Hyung, Kyu Jong Hyung is
right !!! Bagaimana mungkin kami bisa bahagia bila melihat kau menghancurkan
dirimu sendiri seperti ini ??”, ujar Jung Min, ikut menentang.
“ Jadi kalian juga
menentang ??? Bukankah seharusnya kalian di pihakku dan bukan di pihak Yoon Ji
Hoo ??”, Tanya Hyun Joong dengan ekspresi terluka.
“ Ini bukan masalah siapa
berada di pihak siapa, tapi ini masalah kenyataan. Kenyataannya Hong Mo Nae
tidak mencintaimu !! MIANHE kalau kata-kata kami menyakitimu, tapi sebelum kau
mulai menghancurkan hidupmu dengan menikahi wanita yang di dalam hatinya ada
pria lain, tidakkah sebaiknya kau batalkan rencana pernikahan ini dan mencoba mencari
kebahagiaanmu sendiri ?? “, tambah Saengie.
“ Hyun Joong Hyung, memang ada beberapa hal di dunia ini yang walaupun
kita berusaha keras meraihnya, kita tetap tidak bisa mendapatkannya. Jadi
melepaskan kadang adalah jalan terbaik bagi semua orang “, Saengie mencoba
bersikap bijak.
“
Kami percaya pasti ada seseorang untukmu di luar sana dan yang perlu kau lakukan hanyalah
membuka pintu hatimu untuk orang lain dan
mencari kebahagiaanmu sendiri “, ujar Jung Min memberi semangat.
“
Mencari kebahagiaanku sendiri ?? tapi menikah dengan Hong Mo Nae
adalah impianku sejak kecil.. Haruskah ku lepaskan begitu saja jika kesempatan
sudah jelas ada didepan mata ??”, ujar Hyun Joong, bertarung dengan hatinya.
Pada
saat itu tiba-tiba terdengar pintu di banting keras mengagetkan semua orang dan
Kim Hyung Jun – Maknae dalam Grup datang dengan napas tersengal-sengal seolah
baru berlari 100 meter.
“
YAAAA !!! KIM HYUNG JUN. berapa kali aku bilang, KETUK PINTU DULU !!! Kau
membuat kami semua jantungan !!!”, Hyun Joong memarahi adiknya.
“
Junnie-ah, sekali lagi kau seperti ini aku akan melaporkanmu pada ayah. Ini
akibat Ayah terlalu memanjakanmu sampai kau punya kebiasaan buruk seperti ini
!!”, tambah Kyu Jong kesal.
“
Laporkan saja dia, Hyung !!! Untung saja aku tidak punya penyakit jantung, jika
tidak, aku pasti sudah mati karena ulahmu “, Jung Min menimpali.
“
YAAA !!! Ada
berita penting yang harus ku sampaikan pada kalian, itu sebabnya aku
terburu-buru “, Maknae membela diri.
“
Berita penting apa ?? Apa Presiden kita tewas di tembak ??”, Tanya Jung Min
dengan sinis.
“
Bukan Presiden tapi Putrinya “, jawab Hyung Jun membenarkan.
“ Ada apalagi dengan gadis
manja itu ??”, Tanya Jung Min penasaran.
“
Aku sedang mengantar Hyo Rin yang tangannya tersiram air panas ke RS,
saat aku tidak sengaja melihat F4 ada disana. Mereka menunggu dengan cemas di
depan Ruang ICU “, ujar Hyung Jun bersemangat.
“
Apa yang dilakukan F4 disana ??”, tanya Young Saeng, ikut penasaran.
“
Dari yang ku dengar dari Perawat disana, Kim Yoon Ji mencoba bunuh diri dengan
memotong nadinya..”, jawab Hyung Jun berapi-api.
“
That girl must be Crazy !!!”, ujar Jung Min tak habis pikir.
“
Dia tidak mati kan
??”, Tanya Hyun Joong tiba-tiba menjadi cemas.
“
TIDAK !!! Tapi mereka hampir saja kehilangan bayi dalam kandungannya “, jawab
Hyung Jun dengan polosnya.
“
MWO ???”, ujar Young Saeng, Kyu Jong dan Jung
Min serentak, kaget dengan berita yang dibawa Hyung Jun.
PRAAANNNNGGGG…
Terdengar
suara benda terjatuh ke lantai dengan keras. Kim Hyun Joong tanpa sadar telah
menjatuhkan gelas
whiski yang dia pegang.
“
Hyung, kau mengagetkan kami “, omel Jung Min tapi Hyun Joong tidak
mempedulikannya. Dia justru menatap Hyung Jun dengan tatapan serius.
“
BAYI ?? Apa maksudmu ??”, Tanya Hyun Joong tidak percaya dengan wajah pucat
pasi.
“
Yeah.. Perawat itu mengatakan kalau Kim Yoon Ji sedang hamil 3 bulan dan karena
dia telah kehilangan banyak darah akibat usaha
bunuh diri itu, kini kandungannya
dalam kondisi yang sangat lemah. Presiden sudah meminta Pihak RS untuk menjaga
rahasia ini rapat-rapat, khususnya dari Pers “, jawab Hyung Jun menjelaskan.
“
Lalu bagaimana kau bisa mendapat informasi ini ??”, Tanya Kyu Jong curiga.
“
hahaha.. Itu mudah saja, Uang bisa membeli semua informasi. Tidak ada yang
tidak bisa kau lakukan dengan uang “, jawab Hyung Jun dengan santai.
“
Tidak mungkin itu anak Yoon Ji Hoo kan
??’, Tanya Young Saeng skeptis.
“ TIDAK MUNGKIN, HYUNG !!! 3 bulan yang lalu Yoon Ji
Hoo masih bersama kita di Macau !!!”, jawab
Jung Min yakin.
“ Lalu siapa Ayah dari anak itu
??”, Kyu Jong menebak-nebak.
“
Putri Presiden hamil di luar nikah, ini bisa jadi skandal besar “, lanjut Young
Saeng.
“
Aku tidak tau ini berita baik atau buruk.. Baik bila mereka bisa segera
menemukan ayah kandung
bayi itu dan memaksanya bertanggung jawab, tapi buruk bila ternyata pria itu
menolak bertanggung jawab sehingga Yoon Ji Hoo di paksa menikahinya demi untuk
menutupi skandal “, ujar Jung Min memprediksi.
“
Kim Yoon Ji benar-benar menakutkan.. That girl is really something !!
Sepertinya akan sulit bagi Ji Hoo untuk lepas darinya “, ujar Kyu Jong.
Sementara
mereka berempat sibuk berspekulasi tentang segala kemungkinan, Hyun Joong
berdiri mematung saraya memandang keluar jendela ruang kerjanya.
“ 3 bulan.. 3 bulan yang
lalu adalah awal pertemuan kami. Apa aku adalah.. Mungkinkah..??”, Hyun Joong
bahkan tidak sanggup menjawab pertanyaannya sendiri.
“
Tapi hanya sekali.. Hanya sekali.. Tidak mungkin aku bisa membuatnya hamil
hanya dengan sekali berhubungan ?? Tapi waktunya pas.. Aku harus bagaimana ?? Apa
yang harus ku lakukan jika bayi itu memang anakku ?? Tidak.. Aku harus segera
mencari tau “, akhirnya Hyun Joong memutuskan.
SUAM HOSPITAL ..
Kim Hyun Joong menunggu
dengan cemas di sudut ruangan, dia berjalan mondar-mandir ditengah ruangan yang
gelap sambil
sesekali melirik jam tangannya.
Sesaat
kemudian, terdengar suara pintu dibuka dan seorang pria berjas putih masuk
seraya menyodorkan sebuah amplop berukuran sedang.
“ Jae
Joong Hyung, apa ini hasilnya ??”, Tanya Hyun Joong dan meraih amplop itu
dengan tangan gemetar.
Pria
didepannya mengangguk mantap.
“
Aku sudah melakukan apa yang kau suruh. Gadis itu sekarang dalam keadaan koma,
Dokter yang menanganinya bahkan tidak bisa berbuat banyak untuk menjamin
hidupnya. Urat nadinya hampir terpotong dan dia
kehilangan banyak darah, tapi anehnya, bayi dalam kandungannya seolah tak terpengaruh sama
sekali, dia tetap mampu bertahan. Ini sebuah keajaiban, benarkan ?? Aku sudah
melakukan test DNA pada janin dalam kandungannya
dan amplop itu adalah hasilnya..”, pria itu berhenti sejenak seraya menatap
Hyun Joong lekat.
“
Aku tidak tau bagaimana ini bisa terjadi.. Hyun Joong yang ku kenal bukan pria
seperti ini. Tapi hasil test DNA bayi itu sangat cocok dengan milikmu. Tingkat kecocokan
DNA kalian 99,99% Joongie-ah.. Its mean that…”, dia terdiam, ragu untuk
menjawab.
“ Bayi itu adalah anakku..
Itukan yang ingin kau katakan ??”, potong Hyun Joong mantap.
“ Kau menghamili Putri
Presiden.. Ini adalah sebuah skandal besar, di tambah lagi kini gadis itu dalam
keadaan koma. Tuhan bisa mengambil nyawanya kapan saja. Apa yang akan kau
lakukan sekarang ??”, Tanya pria itu, yang ternyata kakak kelas Hyun Joong saat
SMU dulu, Kim Jae Joong.
“ Aku akan bertanggung jawab.
Bayi itu adalah bayiku dan Yoon Ji adalah Ibu dari bayiku, aku tidak bisa
meninggalkan mereka begitu saja dan menganggap seolah itu tidak pernah terjadi.
Aku akan menikahinya, walau apapun yang terjadi.. Dalam kondisi apapun, walau
dia sedang koma sekalipun. Aku dengar pasien yang koma pun masih bisa mendengar, benarkan ??
Aku akan ada disisinya sampai dia sadar.. Aku akan membuatnya tau bahwa dia
tidak sendirian. Yoon Ji Hoo tidak akan ada disisinya tapi aku akan selalu ada
disisinya untuk memberinya semangat agar dia bisa memiliki kemauan untuk
bertahan hidup. Demi anak itu, anakku..”, jawab Hyun Joong memutuskan.
“ Tapi Pak
Presiden tidak mengizinkan siapapun menjenguknya kecuali para medis dan teman
serta kerabat dekatnya. Bagaimana caramu berada disisinya ??”, Tanya Dokter itu
skeptis.
“ Sudah kubilang aku akan
menikahinya “, ujar Hyun Joong yakin.
“ MWO ?? Menikahinya dalam
keadaan koma ?? Kupikir kau akan menunggu hingga dia sadar “, dokter itu
terlihat bingung.
“ Bukankah tadi kau
mengatakan kalau Dokter yang menanganinya pun tidak bisa berbuat banyak ?? Aku
tidak bisa menunggu lagi, bagaimana jika seandainya Tuhan tiba-tiba mengambil
nyawanya ?? TIDAK !!! Aku tidak mau kehilangannya juga bayi dalam kandungannya. Aku ingin
bayi itu, anakku.. Dan anakku tidak akan bisa hidup tanpa Ibunya. Jika aku
ingin anakku hidup, maka aku juga harus membuat Ibunya tetap hidup dan
satu-satunya cara adalah dengan menikahinya agar aku bisa selalu berada
disisinya. Aku ingin dia tau bahwa masih ada orang
yang menyayanginya di dunia ini, orang yang
mengharapkan kesembuhannya, orang
yang sangat membutuhkannya. Yoon Ji Hoo mungkin tidak mencintainya, tapi dia
masih memilikiku dan bayi kami sebagai gantinya. Mungkin aku tidak bisa
mencintainya sekarang tapi aku akan berusaha mencintainya cepat atau lambat.
Kim Yoon Ji harus tau semua itu, dia harus tau bahwa dia tidak sendiri..”,
jawab Hyun Joong panjang lebar.
“ Aku tau kau pria yang
baik, Hyun Joong-ah !! Bisa ku bayangkan betapa beruntungnya wanita yang
menikah denganmu “, ujar pria itu.
“ Aku pria yang baik ??
Pria yang baik tidak akan menghamili gadis diluar nikah, Hyung !! “, jawab Hyun
Joong pahit.
“ Tapi kau bersedia
bertanggung jawab dan berencana menikahinya walau dia sekarat “, sanggah dokter
itu lagi.
“ Gomawo.. Maaf sudah
membuatmu repot dengan masalah ini “, ujarnya seraya menepuk bahu temannya.
“ Semoga berhasil dan
semoga kau akan hidup bahagia bersamanya dan anak kalian. Semoga Tuhan masih
memberi waktu agar anak itu bisa lahir ke dunia “, ujar temannya prihatin.
HONG MANSION..
“
Ayah.. Mo Nae kembali menolak makanannya. Dia protes keras, dia tidak
menginginkan pernikahan ini. Jika dia terus seperti ini, Mo Nae bisa saja mati
kelaparan Ayah. Tidakkah Ayah kasian pada Mo Nae dan bayinya ?? Bagaimanapun
juga bayi itu adalah Cucu Ayah kan
?? Keponakanku..”, ujar Tae Ra memohon.
“
Biarkan saja dia dengan kekeras kepalaannya. Gadis manja itu harus tau bahwa
tidak segala hal bisa dia dapatkan. Jika dia tidak ingin makan, itu terserah
dia. Dan jika terjadi sesuatu pada anaknya, dia sendiri yang akan menyesal “,
jawab Tuan Hong keras kepala.
“
Aku tidak menyangka kalau Ayah ternyata sangat kejam. Harimau saja tidak akan
memakan anaknya sendiri. Tapi lihat Ayah…. Apa Ayah ingin kehilangan seorang
anak lagi ?? Ayah sudah kehilangan kedua Putra Ayah kan ?? 1 karena karena kecelakaan dan 1nya
lagi karena pembunuhan.. Apa Ayah ingin kehilangan yang lain lagi ?? Sekarang
Ayah hanya memiliki aku dan Mo Nae, jika terjadi sesuatu yang buruk pada Mo Nae
karena sikap Ayah yang egois, aku, juga tidak akan pernah memaafkan Ayah dan
aku tidak sudi lagi mengakui Ayah sebagai Ayahku. Dan itu berarti, Ayah akan
kehilangan kami berdua sekaligus.. Apa itu yang Ayah yang inginkan ??”, ancam
Tae Ra.
Tuan
Hong tersentak dengan keberanian Putrinya, saat dia akan menjawab, tiba-tiba
terdengar teriakan seorang pelayan dari kamar
Mo Nae.
“
TIDAKKKKKK !!! Nona Mo Nae… Tuan Besar.. Nyonya besar.. Nyonya
Tae Ra..”, teriak pelayan itu.
Hong
Tae Ra spontan melotot pada Ayahnya.
“
Jika benar-benar terjadi sesuatu yang buruk pada Mo Nae, aku selamanya tidak
akan memaafkan Ayah !!!”, teriak Tae Ra marah lalu segera berlari menuju sumber
suara.
SUAM HOSPITAL..
Yoon
Ji Hoo berdiri di depan Ruang ICU tempat Yoon Ji dirawat, dengan sedih memandang
gadis itu yang terbaring tidak berdaya melalui kaca jendela. Ji Hoo terus
menyalahkan dirinya dalam insiden ini. Dia merasa karena dialah Kim Yoon Ji
nekat bunuh diri.
“
Ini semua salahku !! Andai aku tidak membuat hatinya hancur, Yoon Ji tidak akan
nekat bunuh diri seperti ini “, gumam Ji Hoo sedih.
“
It’s Not your faults, man !!! Kim Yoon Ji tidak berpikir dewasa. Harusnya dia
mngerti bahwa Cinta tidak bisa dipaksa. Harusnya dia melepaskanmu dan mengejar
kebahagiaannya sendiri, bukan bunuh diri dengan cara seperti ini. Lagipula,
kurasa patah hati bukanlah satu-satunya alasan kenapa dia bunuh diri “, ujar
Woo Bin, berdiri disamping Ji Hoo.
“
Apa maksudmu Woo Bin ??”, Tanya Jun Pyo bingung.
“
Bayi itu.. Kim Yoon Ji hamil diluar nikah. Kita tidak tau siapa ayah bayi itu
karena kita tidak tau dengan siapa dia berhubungan. Mungkin alasan pertama dia
bunuh diri adalah takut aibnya terbongkar. Sebelum bunuh diri dia sudah tau
jika dia sedang hamil, Itu sebabnya dia menemui Ji Hoo dan berharap Ji Hoo
bersedia memberinya kesempatan kedua untuk memulai dari awal dan berharap Ji
Hoo bisa menjadi ayah pengganti untuk anaknya. Tapi karena semua tidak berjalan
sesuai rencana, dia nekat melakukan usaha bunuh diri seperti ini. Kita
tau Kim Yoon Ji sangat pintar kan
??”, Woo Bin mulai menganalisis.
Ji
Hoo dan Jun Pyo hanya memandangnya kagum.
“
Wow.. Song Woo Bin, tidak sia-sia kau dijuluki Pangeran Mafia Bawah Tanah,
kemampuanmu menganalisis sangat hebat. Kenapa kau tidak jadi Pengacara atau
Jaksa Penuntut saja ?? Atau mungkin Detektif ?? Kemampuanmu itu bisa digunakan
untuk menangkap penjahat “, puji Jun Pyo kagum.
“
Pengacara ?? Seperti
Park
Jung Min ?? Yeah right, jika itu terjadi aku pasti bosan setengah mati karena
harus bertemu dengannya setiap hari di Pengadilan “, jawab Woo Bin bercanda.
“
Bukankah kalian sudah berdamai ??’, Tanya Ji Hoo bingung.
“
Yeah.. sudah. Tapi tetap saja aku dan dia adalah saingan hehehe ^^ Park Jung
Min dan Kim Kyu Jong sudah merebut hampir semua hotelku di Pulau Jeju.. Walau sekarang kami sudah
berdamai, tapi tetap saja Hotelku tidak kembali “, jawab Woo Bin sedih.
“
Yup.. Dan aku juga kehilangan Kota
Tanpa Asapku karena Kim Hyung Jun. Sial !! Tidak kusangka bocah tengik itu
hebat juga. Aku harus mengakui kepintarannya “, jawab Jun Pyo pahit.
“
Sepertinya F4 dan SS501 Boys selalu bertentangan, benarkan ?? Aku juga akan
kehilangan Hong Mo Nae karena Kim Hyun Joong.. Aku tidak tau
lagi aku harus bagaimana sekarang. Kim Yoon Ji bunuh diri karena aku, aku
bertanggung jawab padanya secara moril. Paman Kim pasti memintaku untuk selalu
disisinya setelah ini, bahkan mungkin menikahinya. Tapi bagaimana dengan Mo NAe
?? Aku ingat aku mencintainya dan aku ingin memilikinya, tapi ini tidak akan
adil bagi Yoon Ji jika aku meninggalkannya seperti ini saat dia membutuhkan
seseorang disampingnya. Apa yang harus kulakukan ??”, Ji Hoo terlihat sedih dan
bingung.
“
Man, sudah ku bilang itu bukan sepenuhnya salahmu. Ingatlah bayi itu !!!
Mungkin Yoon Ji bunuh diri karena tidak sanggup menanggung malu jika harus
punya anak tanpa suami. Jangan terus menyalahkan dirimu seperti ini “, hibur
Woo Bin.
“ Yeah right, Ji Hoo-ah !!
Jangan terus menyalahkan dirimu. Ini semua sudah terjadi, dan kita hanya bisa
berdoa agar Yoon Ji segera sadar agar kau tidak perlu terus menyalahkan dirimu
seperti ini “, tambah Jun Pyo, memberi dukungan.
Ji Hoo ingin menjawab saat
tiba-tiba kalimatnya tertahan karena Yi Jung berlari dengan tergesa-gesa kearah
mereka.
“ Aku tidak sengaja melihat
ambulance membawanya kemari.. Dia sangat pucat, keluarganya terlihat cemas. Aku
tidak tau apa yang terjadi tapi aku melihat mereka membawanya ke ruang operasi
“, ujar Yi Jung tersengal-sengal.
“ Kau ini bicara apa ??
Siapa yang kau lihat ?? Siapa yang ada di ruang operasi ??”, Tanya Jun Pyo
bingung.
“ HONG MO NAE !!!”, jawab
Yi Jung sambil menatap Ji Hoo.
“ HONG MO NAE !!!”, ujar
Woo Bin dan Jun Pyo bersamaan, terkejut dengan berita yang dibawa Yi Jung.
Yoon Ji Hoo berdiri
membatu, pikirannya kosong. Setelah Kim Yoon Ji, sekarang Hong Mo Nae.
Kedua wanita yang mencintainya sekarang terbaring lemah karena dirinya.
“ Mencintaiku, Apakah
sebuah kutukan ??”, batin Ji Hoo perih.
“ Ruang operasi yang mana
??’, ujarnya dengan suara lirih, Lebih menyerupai bisikan.
“ Ruang Operasi khusus
Kehamilan dilantai 1 “, jawab Yi Jung dan tanpa menunggu informasi lebih
lanjut, Ji Hoo segera berlari kesana.
" Hong Mo Nae,
tunggulah aku !!! Jangan pergi kemana-mana !! Aku akan segera ke sisimu !!”,
doa Yoon Ji Hoo.
SUAM HOSPITAL PARKING AREA..
Kim
Hyun Joong baru saja akan berniat
pergi saat tiba-tiba ponselnya berbunyi.
“
Hyung, kau dimana sekarang ?? Kami baru mendapat kabar dari Tae Ra Noona kalau
Mo Nae masuk RS. Dia ada di Suam
Hospital.. Kita bertemu
disana ya “, ujar Kyu Jong cemas.
“ MWO
??? Mo Nae ?? Suam
Hospital ??”, ulang Hyun
Joong kaget, spontan menolah pada RS dibelakangnya.
“
What the hell is that ?? Kim Yoon Ji, Hong
Mo Nae.. Kenapa mereka sama-sama
masuk RS ?? Apa yang terjadi sebenarnya ??”, umpat Hyun Joong dalam hatinya.
“
Ne, Kyu.. Kita bertemu disini “, jawabnya lalu langsung berlari kembali ke RS.
HONG MO NAE
ICU ROOM..
“
Aku hanya ingin tau keadaan Mo Nae ?? Lagipula RS ini adalah milikku, salahkah
jika aku menanyakan kondisi pasienku ??”, desak Yoon Ji Hoo, kesal karena Tuan
Hong menghalanginya melihat Mo Nae.
“
Ayah, Ji Hoo benar.. Ijinkan dia melihat Mo Nae karena kenyataannya
dialah yang paling berhak saat ini “, ujar Tae Ra membela Ji Hoo.
“
Kenapa dia yang paling berhak ?? Aku ayahnya, akulah yang paling berhak”, jawab
Tuan Hong keras kepala.
“
Ayah berhak atas Mo Nae tapi Ji Hoo juga berhak, Ayah. Ji Hoo adalah ayah dari
anak itu dan sekarang anak itu juga Mo Nae sedang berada dalam bahaya, jadi Ji
Hoo berhak tau apa yang terjadi sebenarnya “, desak Tae Ra.
“
Kalau begitu Kim Hyun Joong lah yang paling berhak karena Hyun Joong adalah
calon suaminya “, jawab Tuan Hong tegas.
“
TIDAK !!! Tae Ra Noona benar !! Yoon Ji Hoo lah yang paling berhak atas Mo Nae,
bukan aku “, jawab Hyun Joong yang entah sejak kapan muncul ditempat itu.
“
Kenapa kau bicara seperti itu, Nak ?? Kaulah yang paling berhak atas Mo Nae
Karena kau adalah calon suaminya “, jawab Tuan Hong lembut pada Hyun Joong.
“
Sebelumnya aku harus minta maaf lebih dulu pada Anda, Paman.
Aku tidak bisa lagi menikahi Mo Nae “, ujar Hyun Joong lirih.
“
MWO ???”, Tuan Hong terlihat terkejut mendengar
pengakuan Hyun Joong.
“
Tapi kenapa ?? Kau mencintainya kan
?? Dan kau juga bilang kau tidak peduli siapa ayah dari bayi itu, kau akan
menyayanginya seperti anakmu sendiri, kenapa sekarang tiba-tiba…??”, kalimat
Tuan Hong terhenti oleh perkataan Hyun Joong berikutnya.
“
Setelah kupikir lagi, daripada menikah dengan wanita yang tidak akan pernah
mencintaiku dan menjadi Ayah dari anak orang
lain, bukankah lebih baik aku menjadi Ayah dari anak kandungku sendiri ?? Rasanya sungguh ironis
jika aku disini menjadi Ayah dari anak orang
lain, sementara disana aku menelantarkan anak kandungku sendiri…”, jawab Hyun Joong jujur,
perlahan mengakui hubungannya dengan Yoon Ji.
“ Apa maksudmu dengan anak kandungmu ?? Paman tidak
mengerti “, ujar Tuan Hong bingung.
“ Kurasa sekarang saatnya
aku harus memberitau kalian tentang kenyataan ini ‘, Hyun Joong terdiam
sejenak.
“ Kim Yoon Ji mengandung
anakku dan aku harus bertanggung jawab atas anak itu. Itu sebabnya aku tidak
bisa menikahi Mo Nae. Maafkan aku, Paman Hong !!!”, ujar Hyun Joong lirih.
Semua orang terpana memandangnya, termasuk Tae ra
dan Ji Hoo yang tidak tau harus bicara apa.
“ Hyung, what are you
talking about ?? It’s BULLSHIT, right ??”, ujar Jung Min yang tiba-tiba saja
muncul di belakang Hyun Joong bersama SS501’s boys yang lain.
“ Yeah, apa maksudnya
dengan Kim Yoon Ji mengandung anakmu ??”, Tanya Maknae bingung.
Hyun Joong menarik napas
pasrah sebelum akhirnya mengakui semuanya.
“ Pria sejati harus berani
bertanggung jawab atas semua yang telah dilakukannya kan ?? Itu benar !!! Akulah ayah dari anak
yang dikandung Kim Yoon Ji. Malam itu, kami sama-sama mabuk dan melewatkan
malam bersama. Tapi aku sepenuhnya sadar atas apa yang ku lakukan malam itu,
hanya saja aku tidak berpikir bahwa kencan semalam kami akan membuatnya hamil.
Aku pria pertama dalam hidupnya dan akulah yang merenggut kesuciannya, jika ada
orang yang harus bertanggung jawab maka orang itu adalah aku.
Maaf jika aku mengecewakan kalian semua “, jawab Hyun Joong dengan berani.
“ Well, nasi sudah menjadi
bubur. Pria sejati memang harus bertanggung jawab. SS501’s Leader ternyata
adalah pria yang bertanggung jawab, aku harus mengakuinya. Kau memang pria
hebat, Kim Hyun Joong. Tidak seperti teman kami..”, ujar Woo Bin yang berdiri
disamping Ji Hoo sambil melirik tajam kearah Yi Jung.
“ YAAAA !!! Kau ini F4 atau
SS501 sih ?? Kenapa malah mendukungnya ??”, Tanya Yi Jung tajam.
“ Dia berani berbuat berani
bertanggung jawab, tidak sepertimu kan
?? Dia pantas menjadi Leader karena memberikan contoh yang baik bagi
adik-adiknya.. harus diakui, di bandingkan dengan SS501’s boys, F4 sama sekali
tidak ada apa-apanya, selain pembuat rusuh dan sekumpulan Tuan Muda manja.. Aku
mendadak malu pada diriku sendiri “, jawab Woo Bin menarik napas pasrah.
“ Baru tau kalau kalian
pembuat rusuh ?? Baguslah kalau sudah sadar. Setidaknya ada 2 anggota F4 yang
masih menyadari kekeliruannya dan mengaku salah, tidak seperti yang 1 lagi..”, sindir Park
Jung Min tajam sambil melirik Yi Jung.
“ Congrat Hyung !!! Tidak
lama lagi kau akan jadi Ayah “, ujar Saengie lembut sambil memeluk pundak Hyun
Joong, memberinya selamat.
“ Kuharap anakmu laki-laki,
karena jika wanita, dia pasti manja dan keras kepala seperti Ibunya “, ujar
Maknae, yang di sambut tawa yang lainnya.
“ Chukkae
Hyung.. Kami akan segera jadi Paman. Kuharap Yoon Ji segera sadar agar kalian
bisa segera menikah dan membesarkan anak itu bersama. Aku yakin kau pasti menjadi
Ayah yang hebat “, ujar Kyu memberi semangat.
“ Walau aku tidak terlalu
menyukai Yoon Ji si Nona Manja itu, tapi karena dia adalah Ibu dari anakmu, aku
terpaksa harus menerimanya kan ?? Dan untuk yang pertama kalinya aku setuju
dengan Maknae, ku harap bayimu laki-laki agar dia bisa menjadi seperti
Ayahnya”, giliran Jung Min memberi selamat.
“ Aku juga ingin memberimu
selamat.. Chukkae Hyun Joong-ah !! Yoon Ji
gadis yang baik, walau kadang sedikit manja dan keras kepala. Aku menyesal aku
tidak bisa membahagiakannya, tapi aku tau kau pasti akan menjaganya baik-baik kan ?? Maafkan aku,
karena aku telah merampas Mo nae darimu “, ujar Ji Hoo tulus sambil memeluk
Hyun Joong lembut.
“ Kau tidak merampas Mo Nae
dariku karena sejak awal dia memang bukan milikku. Aku tau kau yang lebih
pantas berada di sisinya. Kau pria yang baik Ji Hoo, cepat atau lambat, paman
Hong pasti akan menerimamu. Ini hanya masalah waktu. Kuserahkan Mo
Nae padamu, buatlah dia bahagia. Dan soal Yoon Ji, tidak perlu cemaskan dia
karena mulai sekarang aku tidak akan membiarkannya mengganggu kalian. AKu akan
menjaganya baik-baik seperti permintaanmu “, jawab Hyun Joong sambil tersenyum.
“ Ayah, jangan lagi keras
kepala. Jika Hyun Joong saja sudah berlapang dada dan melepaskan Mo Nae untuk Ji
Hoo, kenapa Ayah tidak lakukan hal yang sama ?? Biarkan Mo
Nae bahagia bersama pria yang di cintainya juga Ayah dari anaknya.. Aku mohon,
Ayah “, pinta Tae Ra memohon.
“ Aku juga ingin melihat Mo
Nae bahagia. Tapi aku takut Pak Presiden..”, kalimat Tuan Hong sekali lagi
terhenti oleh Hyun Joong.
“ Pak Presiden serahkan
padaku, Paman. Aku akan segera menemuinya dan bertanggung jawab atas
perbuatanku. Aku ingin menikahi Putrinya, kurasa dia tidak akan keberatan dan
tidak mungkin menolak jika ada seorang pria yang bersedia bertanggung jawab,
benarkan ??”, jawab Hyun Joong menenangkan.
Tuan Hong terlihat
berpikir, kemudian menjawab pelan.
“ Demi kebahagiaan Mo Nae..
Baiklah !! Lakukan apa yang kalian inginkan !!! Yoon Ji Hoo, kuserahkan Mo Nae
padamu, tapi jika kau berani membuatnya menangis sekali saja, aku akan
mematahkan lehermu “, ujar Tuan Hong pada Ji Hoo, yang disambut tawa bahagia Ji
Hoo.
“ Kamsahamnida, Ahjussi !!!
Aku berjanji aku akan menjaga Mo Nae baik-baik. Terima kasih sudah memberiku
kesempatan “, jawab Ji Hoo senang. Woo Bin dan Jun Pyo ikiut tertawa senang,
kecuali Yi Jung yang masih tampak
belum rela.
“ Selamat kawan !! Akhirnya
kisah cintamu tidak berakhir menyedihkan.. Kapan pernikahannya ??”, Tanya Woo
Bin antusias.
“ Secepatnya !!! Setelah Mo
Nae dinyatakan sehat dan boleh keluar dari ruang ICU !! Aku sudah tidak sabar
“, jawab Ji Hoo bahagia.
“ Sepertinya kau
benar-benar sangat merindukan sentuhan wanita “, canda Jun Pyo yang disambut
tawa semua orang.
“ Hei, bagaimana jika kita
membuat Double Wedding ??”, usul kyu Jong ceria.
“ Aku ingin sekali. Tapi
aku tidak tau kapan Yoon Ji bisa sadar.. Jadi kurasa usulmu tidak mungkin
terlaksana. Kalian menikah saja lebih dulu, jangan hiraukan aku !!! Aku tidak
bisa menikah tanpa pengantin wanitaku kan
??”, jawab Hyun Joong pahit.
“ Hyung, kau sabar ya ??
Yoon Ji pasti akan segera sadar :, hibur Maknae prihatin.
“ Yeah, dia harus sadar
agar bisa melahirkan keponakan kami ke dunia. Aku tidak sabar ingin melihat
anakmu “, lanjut Saengie, ikut menghibur.
“ Terima kasih semuanya “,
jawab Hyun Joong tulus, tersentuh karena dukungan emua orang.
“ Walau awalnya bukan ini
yang kurencanakan
dan ku impikan, tapi aku tetap berterima kasih dengan pengaturan sperti ini. Kadang
jodoh kita, memang adalah seseorang yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya
“, batin Hyun Joong sambil mengenang pertemuannya dengan Yoon Ji dan bagaimana
mereka saling mengenal. Dia tersenyum sendiri saat mengenang waktu-waktu yang
mereka habiskan bersama.
“ Aku benar-benar penasaran,
akan jadi seperti apa anak kami nantinya “, batin Hyun Joong, mendadak hatinya
dipenuhi kebahagiaan dan kehangatan yang sebelumnya tidak pernah dia rasakan.
Berikutnya, selama beberapa
hari ke depan, Kim Hyun Joong membuktikan niatnya untuk bertanggung jawab
dengan mendatangi Pak Presiden di kediamannya dengan membawa hasil test DNA
janin itu dengan DNA-nya sendiri.
Pak Presiden meraih amplop
berisi hasil test DNA itu dengan ragu-ragu sambil memandang curiga Hyun Joong.
“ Kau yang awalnya ingin
menikah dengan gadis itu kan
?? Hong Mo
Nae.. lalu sekarang tiba-tiba kau datang kemari dan mengakui bahwa kau adalah
Ayah dari bayi Yoon Ji, apa gadis itu yang menyuruhmu ?? Apa dia yang
menyuruhmu agar dia bisa bersama Ji Hoo ??”, Tanya Pak Presiden curiga.
“ Mo Nae tidak ada
hubungannya. Aku datang kemari karena ingin bertanggung jawab atas anakku. Aku
tidak ingin anakku lahir tanpa seorang Ayah, dan hasil test DNA itu sudah
membuktikan kalau aku adalah Ayah dari bayi itu. Bukankah Anda seharusnya
senang karena ada seorang pria yang berani datang kemari dan berniat bertanggung jawab ?? Aku ingin
menikahi Yoon Ji jika Anda tidak keberatan “, jawab Hyun Joong tanpa basa-basi.
“Apa kau mencintai Putriku
??”, Tanya Pak Presiden sekali lagi. Hyun Joong tampak berpikir sebelum menjawab.
“ BELUM !!! Tapi aku akan
berusaha belajar mencintainya, demi anak itu dan demi kebahagiaan kami
nantinya. Aku tidak bisa mengatakan aku mencintainya saat ini, tapi aku bisa
berjanji bahwa demi anak itu, anak kami, aku akan belajar mencintainya. Mungkin
tidak sekarang, tapi nanti, seiring berjalannya waktu, aku yakin cinta diantara
kami pasti akan tumbuh “, jawab Hyun Joong dengan yakin.
“ Yoon Ji adalah Putriku
satu-satunya. Dia hartaku yang paling berharga. Aku selalu berharap ada seorang
pria baik yang bisa menjaganya seumur hidup jika aku sudah meninggal. Awalnya
ku harap orang
itu adalah Ji Hoo, tapi kurasa tidak semua hal di dunia ini berjalan sesuai
rencana, benarkan ??”, jawab Pak Presiden.
“ Benar sekali !! When fate
interfare, there’s nothing you can do… Just go with the flow, right ??”, ujar
Hyun Joong dengan percaya diri.
“KIM ENTERPRISE
adalah sebuah perusahaan
raksasa yang hebat. Dan kudengar kau adalah Pewaris Utamanya.
Ayahmu menjadikanmu sebagai Pewaris
Utamanya, pasti bukan hanya
karena kau anak pertama tapi karena kau juga memiliki kemampuan, benarkan ??
Kudengar sejak ayahmu memutuskan pensiun dan kau mengambil alih jabatannya, KIM
ENTERPRISE semakin maju dan besar. Kim Hyun Joong, Pewaris
Utama KIM ENTERPRISE yang terkenal tampan, bertangan
dingin dan gila kerja juga tidak tertarik pada wanita, sekarang tiba-tiba
muncul di hadapanku dan berkata ingin menikahi Putriku dan bertanggung jawab
atas bayi dalam kandungannya.. Kurasa tidak
ada alasan bagiku untuk menolak pria sepertimu. Aku berani bertaruh kalau di
luar sana pasti
ada banyak Ayah yang mengharapkanmu menjadi menantu mereka “, sahut Pak
Presiden yang mau tidak mau membuat Hyun Joong tertawa gugup.
“ Jadi, Anda menerima
lamaranku ??”, Tanya Hyun Joong tanpa basa-basi.
“ Karena kau sudah berjanji
akan menjaga Putriku dan belajar mencintainya, kurasa tidak ada alasan bagiku
untuk menolak. Jika Yoon Ji sadar, kalian bisa segera menikah “, jawab Pak
Presiden merestui.
“ Terima kasih, tapi Aku
ingin menikahinya saat ini juga “, ujar Hyun Joong mantap.
“ MWO ?? tapi Putriku masih
belum sadar dari komanya “, ujar Pak Presiden bingung.
“ Justru itulah dia
membutuhkan aku disisinya. Aku ingin bersamanya bukan hanya dalam suka tapi juga dalam duka.
Ijinkan aku menikahinya sekarang juga. Tidak perlu tanda tangannya, cukup cap
jempol dari Yoon Ji untuk sementara bisa mengesahkan pernikahan kami. Lagipula,
bagaimana jika Yoon Ji tidak akan pernah sadar ?? Aku tidak ingin membuang
kesempatan selagi masih sempat “, Hyun Joong bersikeras.
“ Tapi…”, Pak Presiden
terlihat ragu-ragu.
“ Bukankah Anda Presiden
Negara ini ?? Tidak ada yang tidak bisa Anda lakukan. Jika Anda bisa
membatalkan pernikahan Ji Hoo dan Mo Nae waktu itu, kurasa Anda juga bisa
menikahkan kami kan
??”, ujar Hyun Joong dengan berani.
Melihat kesungguhan hati
Hyun Joong membuat Pak Presiden tersentuh dan akhirnya menyetujui permintaan
Hyun Joong. Pernikahan sederhana pun dilaksanakan keesokan harinya. Hanya pihak
keluarga dan teman dekat Kim Hyun Joong dan Kim Yoon Ji yang hadir saat itu,
juga pendeta dan pihak catatan sipil.
Tae Ra dan para perawat
mendandani Yoon Ji yang masih koma secantik mungkin, walau tidak memiliki
hubungan apapun dengan Yoon Ji, tapi karena sudah menganggap Hyun Joong sebagai
adiknya sendiri, Tae Ra dengan senang hati membantu. Yoon Ji terlihat cantik
dengan Gaun Pengantin Putihnya, andai saja dia mampu terbangun mungkin dia akan
terlihat lebih cantik dari sekarang.
“ Calon
istriku terlihat seperti seorang Putri Tidur kan ?? Seperti PUTRI AURORA dalam dongeng Putri Tidur, terlihat
cantik dan menawan “, puji Hyun Joong kagum smbil memandang Yoon Ji yang
terbaring ditempat tidur.
“ Yeah right .. dan Sang
Putri akan terbangun dengan ciuman sang Pangeran “, lanjut baby.
“ Hei.. Putri Salju aka
Snow White juga tertidur setelah makan Apel beracun kan ?? Dan Snow White juga terbangun dengan
ciuman sang Pangeran. Hyung, ku harap dia benar-benar seperti Putri dalam
dongeng, akan terbangun setelah kau menciumnya “, Kyu memberi harapan.
“ Realistis sedikit.. Ini
kehidupan nyata, bukan dongeng menjelang tidur. Aisshh Jinja.. Yoon Ji bukan
Putri Tidur dan Hyung bukan Pangeran !!!”, ujar mal sarkas.
“ YAAA !!! MAL !!! Tidak
bisakah kau sedikit memberi semangat ?? Aisshh Jinja,, Si kuda bodoh ini selalu
bicara seenaknya “, seru maknae kesal.
“ He’s right, Junnie !!
Yoon Ji bukan Putri Tidur dan aku juga bukan PAngeran. Aku juga berharap dia
akan terbangun setelah aku menciumnya, tapi aku tau itu tidak mungkin, benarkan
??’, jawab Hyun Joong.
“ Hyung, jangan dengarkan
dia !!! Percayalah bahwa keajaiban itu memang ada “, ujar Saengie lembut sambil
menepuk pundak temannya.
“ Chukkae..
Selamat atas pernikahanmu “, lanjut Saengie tulus.
“ Gomawo saengie-ah..”,
jawab Hyun Joong dengan senyum yang dipaksakan, lalu matanya beralih keperut
Yoon Ji yang memang sedikit membesar.
“ Bayiku ada disana..
Sadarlah, Yoon Ji !! Bayi kita membutuhkanmu.. Jika kau tidak segera sadar,
bagaimana nasib bayi itu ?? Aku benar-benar berharap ciumanku bisa
menyadarkanmu “, batin Hyun Joong sedih.
“ Chukkae
Hyun Joong !!! Kuharap dia segera sadar “, Ji Hoo masuk dan memberi selamat.
“ Gomawo Ji Hoo-ah.. Aku
juga berdoa untuk Mo Nae. Dia juga masih belum sadar kan ??”, Hyun Joong balik bertanya. Ji Hoo
mengangguk sedih.
“ Sudah 2 hari dia
tertidur. Aku tidak tau kenapa dia masih belum sadar juga..”, jawab Ji Hoo
lirih.
“ Kurasa
kita mengalami nasib yang sama..”, jawab Hyun Joong getir.
Ji Hoo tidak datang
sendiri, F3 juga ada disana bersamanya. 1per1 mereka mengucapkan selamat, termasuk
Yi Jung yang walo terlihat enggan tetap memberi selamat.
Akhirnya pernikahan itu pun
dimulai, setelah Pendeta membacakan Sumpah pernikahan yang hanya di ucapkan
oleh Hyun Joong seorang.
“ Mencintainya dan
menjaganya, selalu bersamanya dalam suka dan duka hingga maut memisahkan kami
“, ujar Hyun Joong sambil menggenggam tangan Yoon Ji yang terkulai lemas dalam
pelukannya. Hyun Joong duduk ditempat tidur Yoon Ji dan menyandarkan tubuh Yoon
Ji yang tidak sadarkan diri ke dadanya. Setelah sumpah pernikahan selesai
diucapkan, dengan hati-hati Hyun Joong menyematkan cincin pernikahan mereka di
jari manisnya sambil berbisik lirih.
“ Sayang, apa kau suka
cincinnya ?? Lihat !! Aku khusus memesankan cincin yang paling indah untukmu, kau suka kan ??”, bisik Hyun Joong lembut pada Yoon
Ji yang tertidur.
“ Pengantin Pria boleh
mencium Pengantin Wanita “, ujar Pak Pendeta, masih
melanjutkan ritualnya. Dengan lembut dan airmata menetes, Hyun Joong mencium
pelan bibir Yoon Ji yang dingin dan kenangan malam pertama mereka terlintas
jelas dalam pikirannya, membuatnya semakin sedih.
“ Wake up !!! Wake Up,
Princess !!! Pangeranmu sudah datang dan memberimu ciuman, harusnya kau
langsung terbangun kan
?? Begitulah yang di ceritakan dalam dongeng “, ujar Hyun Joong dalam hati
sambil mencium Yoon Ji dan merasakan airmatanya sendiri menetes.
“ Aahhh, kenapa aku jadi
ingin menangis ?? Hyung kasian sekali “, Maknae yang cengeng langsung
bergelayut di lengan Kyu Jong, kakaknya dan menyembunyikan wajahnya yang hampir
menangis.
“ Tidak berhasil !!
Ciumanku tidak bisa membuatnya sadar. Mungkin karena dia tau aku bukan Pangeran Impiannya, aku
bukan Yoon Ji Hoo yang dia harapkan..”, ujar Hyun Joong seraya menghapus
airmatanya.
“ Hyun Joong-ah, don’t say
like that !! Its your wedding, right ?? be happy !! Aku tidak bisa membuatnya
bahagia dan aku tau hanya kau satu-satunya yang bisa melakukannya. Yoon Ji
milikmu sekarang !!! kau harus tegar agar dia bisa segera sadar “, ujar Ji Hoo
memberi semangat.
“ You right !!! Well, she
is my wife now !! Apapun yang terjadi aku tidak akan meninggalkannya “, ujar
Hyun Joong sambil tersenyum.
“ Sayang, kita harus
menandatangani suratnya
sekarang. Give me your hand !!”, ujar Hyun Joong seraya meraih tangan Yoon Ji
dan menggenggam jempolnya dan mengarahkannya ke tinta biru lalu menempelkannya
ke Surat
Pernikahan mereka.
“ Selamat Tuan.. Kalian
berdua sudah resmi menjadi suami istri, baik dimata hukum dan dimata agama.
Saya harap Istri Anda segera sembuh, Tuan “, ujar Petugas Administrasi itu ramah.
“ Terima Kasih Banyak “,
jawab Hyun Joong mengangguk dan tersenyum.
“ Sayang, kita sudah
menikah sekarang. Dan tugas pertamamu sebagai seorang Istri adalah kau harus
segera sadar agar bisa membuatkan sarapan untukku.. kau dengar, sayang ??
Sekarang tidurlah agar kau bisa cepat sembuh. Aku akan menemanimu disini “,
ujar Hyun Joong lirih seraya membaringkan kembali tubuh Yoon Ji ke tempat
tidur.
“ Menantuku, terima kasih
“, ujar Pak Presiden seraya memeluk haru Hyun Joong.
“ Sudah seharusnya Ayah “,
jawab Hyun Joong lirih, membalas pelukan mertuanya.
“ Yoon Ji-ah, Hyun Joong
sudah begitu baik padamu, kau tidak boleh mengecewakannya ya.. Kau harus segera
sadar karena Ibu dan Ayah ingin melihat anak kalian “, ujar Ibu Hyun Joong
lembut, mengelus rambut Yoon Ji.
“ Menantuku, cepatlah
sembuh !!”, ujar Ayah Hyun Joong seraya mengecup kening menantu perempuannya.
“ Kim Yoon Ji Hyung-soo.. Chukkae. Hyun Joong Hyung orang yang baik, jadi kau juga harus
memperlakukannya dengan baik. Segeralah sadar dan jadilah Istri yang baik
untuknya. Kami semua menyayangimu “, ujar Kyu Jong memeluk tubuh Yoon Ji
ringan.
“ Yoon Ji Hyung-soo,
Selamat ya.. Aku tau kau bisa mendengar
kami. Jadi cepatlah sadar karena aku ingin melihat keponakanku. Nanti aku boleh
bermain dengannya kan
??’, ujar si Maknae, Hyung Jun seraya menyeka airmatanya.
“ Kim Yoon Ji, selamat..
Walau kita pernah berseteru di masa lalu tapi sekarang kau adalah kakak ipar
kami, jadi lupakan semua masalah itu dan cepatlah sembuh “, ujar Jung Min
bergantian memeluk tubuh Yoon Ji.
“ Yoon Ji-ah, jangan
membuat Hyung kami sedih ya.. Cepatlah sadar dan lahirkan anak yang manis
untuknya hehehe ^^”, canda Young Saeng.
“ Yoon Ji, MIANHE
!!! Aku tau ini salahku.. Aku bersalah karena tidak bisa mencintaimu. Aku minta
maaf, walau aku tau minta maaf tidak akan bisa memperbaiki segalanya, tapi aku
harap kita bisa mulai dari awal. I LOVE YOU LIKE MY LITTLE SISTER AND I KNOW
THAT KIM HYUN JOONG CAN BE THE PERFECT HUSBAND FOR YOU !!! Aku percaya dia bisa
membahagiakanmu jadi berilah dia kesempatan untuk melakukan itu “, ujar Ji Hoo
lirih sambil memeluk dan mencium lembut kening Yoon Ji.
“ Cepatlah sadar, My Little
Sister !!!”, lanjutnya lagi.
Tepat setelah Ji Hoo
memberi selamat pada Hyun Joong dan keluarganya, seorang Perawat berlari dengan
tergesa-gesa.
“ Dokter Yoon.. Dokter
Yoon.. Nona Hong.. Dia…”, seru Perawat itu terbata-bata.
Hati Ji Hoo seakan tertimpa
batu besar.
“ Ada apa dengan Mo Nae ??”, tanyanya panic,
Tae Ra yang juga ada disana mendadak wajahnya memucat.
“ Lebih baik Anda ikut kami
sekarang !!”, seru Perawat itu lalu langsung berlari keluar, diikuti dengan Ji
Hoo dan Tae Ra yang berlari dibelakangnya.
TO BE CONTINUED …..
NB : AKU
BERESKAN MASALAH YOON JI DULU, BARU KEMUDIAN MASALAHNYA MO NAE … GANTIAN, okay ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar