Sedikit melenceng dari tema utama blog ini
yaitu “Asian Stars”, kali ini entah mengapa rasanya ingin membahas soal
fenomena Drama Turki yang belakangan makin marak di stasiun televisi Indonesia.
Di tengah derasnya arus drama Turki di Indonesia, tidak terhitung sudah berapa
banyak serial Turki yang ditayangkan di Indonesia. Saat satu drama belum kelar,
sudah ada drama Turki lain yang muncul. Tapi sadarkah Anda jika Drama Turki
sebenarnya adalah tontonan yang SANGAT TIDAK MENDIDIK? Berikut ini adalah
beberapa alasan kenapa menurut saya drama Turki sangat TIDAK MENDIDIK...
“Drama Turki Tidak Mendidik”
1. Mayoritas tokoh utama drama Turki adalah “Wanita Perebut
Suami Orang”
Disadari atau tidak, tokoh utama mayoritas drama Turki
adalah seorang wanita PEREBUT SUAMI ORANG. Tidak peduli apa pun alasannya si
tokoh utama pria tidak mencintai sang isti pertama, tapi tetap saja merebut
suami orang adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan.
Beberapa drama Turki yang mengambil tema “Perebut Suami
Orang” adalah :
A. Cansu dan Hazal (Paramparca)
Pertama kali menonton drama ini karena saya merasa
TERTIPU dengan IKLANNYA yang seolah menceritakan tentang “Putri Yang Tertukar”.
Berpikir bahwa mungkin ini adalah versi lain dari “Autumn In My Heart” aka
“Endless Love” yang adalah serial drama sukses Korea di tahun 2000 yang pertama
kalinya mengangkat tema “Putri Yang Tertukar”.
Berharap memiliki plot yang serupa tapi tak sama, yang lebih
menitikberatkan kepada kisah Sang “Putri Yang Tertukar” yaitu Cansu dan Hazal,
tapi ternyata tema “Putri Yang Tertukar” tersebut HANYALAH PEMANIS semata,
karena yang sesungguhnya adalah drama ini mengusung kisah cinta Ibu kandung
Cansu yaitu Gulseren dengan Ayah angkat Cansu yaitu Cihan. TERTIPU? Tentu.
SANGAT TERTIPU. Jika tahu sejak awal bahwa aktor dan aktris utamanya adalah
bapak-bapak dan emak-emak ya maleslah liat -__- Harapan terbesar nonton drama
ini adalah berpikir bahwa kisahnya akan berputar di sekitar kehidupan Cansu dan
Hazal serta kisah cinta mereka. Well, I’m wrong.
Ternyata tema utama dari drama ini adalah “PEREBUT SUAMI
ORANG” bukan “PUTRI YANG TERTUKAR” -__- Dikisahkan Cihan yang tak mencintai
Dilara istrinya, ingin mengajukan cerai saat tiba-tiba menyadari jika putri
mereka tertukar di Rumah Sakit. Dan ironisnya, Ibu kandung dari putri yang
selama ini dirawatnya sejak kecil adalah wanita yang dicintainya. Intinya, sang
tokoh utama - Gulseren adalah wanita yang MEREBUT SUAMI ORANG, karena Cihan
belum mengajukan cerai secara resmi dengan Dilara, tapi mereka tetap
berhubungan layaknya orang pacaran, walaupun Gulseren berkali-kali mengatakan
jika dia punya martabat, tapi sikapnya yang selalu menemui Cihan justru
membuktikan sebaliknya.
Cansu (atas) dan Hazal (bawah) : Ternyata "Putri Yang Tertukar" hanyalah pemanis semata -_-
B. Antara Nur dan Dia.
Serial drama yang dibintangi oleh Miss Turki 2014, Amine
Gulse juga mengangkat tema serupa, yaitu “MEREBUT SUAMI ORANG”. Walau dalam
cerita dikisahkan bahwa jauh sebelum bertemu dan jatuh cinta pada Nur, Yigit
Kozan sudah berniat menceraikan istrinya, Iclal Kozan dan karena Iclal menolak
untuk diceraikan itulah maka terjadilah kecelakaan yang membuat Iclal terbaring
koma selama bertahun-tahun lamanya. Dan ironisnya saat sang istri sedang koma
itulah, Yigit meminta Ibu mertuanya untuk menandatangani surat cerai atas nama
istrinya. Namun siapa sangka jika di hari pernikahannya dengan Nur, Iclal
terbangun dari komanya.
Walau memang Yigit menceraikan Iclal jauh sebelum dia
bertemu dan jatuh cinta pada Nur, tapi tetap saja status Yigit adalah pria yang
pernah berkeluarga dan sudah memiliki seorang anak. Tak peduli walaupun Yigit
tak pernah mencintai Iclal dan terpaksa menikah dengannya, tapi sebagai seorang
pria yang baik, tidak seharusnya dia memanfaatkan kondisi istrinya yang koma
dan tak sadarkan diri untuk menceraikan istrinya. Dan saat Iclal sadar dari
koma pun, dia sama sekali tidak mengetahui bahwa Yigit sudah menceraikannya.
Ini tidak adil bagi seorang istri dalam kondisi yang koma.
Tidak peduli walau Iclal digambarkan jahat, posesif,
cemburuan, tapi dia tetap istri pertama Yigit dan ibu dari anaknya. Tidak
bisakah para penulis skenario drama Turki mengambil tema cerita yang bukan
menggunakan Pria yang sudah memiliki istri sebagai aktor utama? Kesannya kayak
semua aktris utama drama Turki MEREBUT SUAMI ORANG dan menunjukkan kesan bahwa
di Turki sana, MEREBUT SUAMI ORANG adalah HAL YANG SUDAH BIASA.
C. Belahan Jiwa Kahraman.
Ini yang PALING PARAH di antara dua lainnya. Belahan Jiwa
Kahraman menunjukkan Elif yang malah dengan sengaja terang-terang MEREBUT SUAMI
ORANG. Dikisahkan sepasang suami istri, Kahraman dan Defni yang menghadiri
sebuah pesta di mana dalam pesta tersebut, hampir semua orang bertanya pada
mereka kenapa masih belum memiliki seorang anak. Defni yang frustasi akhirnya
meminta Kahraman untuk mencari seorang wanita yang bersedia menjadi Ibu Bayi
Tabung untuk mereka. Lalu di sinilah Elif muncul. Awalnya Defni berpikir jika
anak yang dikandung Elif adalah bayinya dan Kahraman yang dititipkan di rahim
wanita itu, tapi ternyata anak yang dikandung Elif adalah anak kandung Elif
sendiri dengan Kahraman, yang dengan kata lain ELIF BERSELINGKUH DENGAN SUAMI
ORANG HINGGA HAMIL. Parah banget kan?
Well, setidaknya Nur Kozan masih lebih baik karena Iclal
sudah diceraikan saat dia masih koma di Rumah Sakit, hanya saja Iclal tidak
tahu jika dia telah diceraikan. Tapi Belahan Jiwa Kahraman tidak seperti itu.
Defni, sang istri pertama masih hidup dan sehat, tidak terbaring koma, dan
mereka belum bercerai secara hukum, tapi sang suami Kahraman justru menghamili
Elif, wanita yang seharusnya HANYA dibayar untuk menjadi Ibu Bayi Tabung
mereka. Istri mana yang gak sakit hati coba, ngeliat di depan matanya, sang
suami berselingkuh hingga selingkuhannya hamil? Pantaskah drama MERUSAK MORAL
dan TIDAK MENDIDIK seperti ini diputar di Televisi lalu digandrungi oleh para
penonton Indonesia?
Walau dikisahkan Defni jahat dan kasar, tapi wanita mana
yang kuat melihat suami yang dicintainya selingkuh dan menghamili wanita lain
dengan terang-terangan di hadapannya? Ada apa dengan para penulis Drama Turki?
Apakah MEREBUT SUAMI ORANG sudah menjadi TREND di Turki sana? Apakah MEREBUT
SUAMI ORANG adalah HAL YANG BIASA di Turki sana? Apakah PERSELINGKUHAN adalah
sesuatu yang wajar di Turki? Walaupun wajar, gak sepantasnya dijadikan tema
film karena drama Turki seolah memberikan angin segar kepada para WANITA
PEREBUT SUAMI ORANG, macam : Mayangsari, Mulan Jamidong dll...
Tidak bisakah mereka membuat kisah romantis tentang
sepasang anak muda yang baru merasakan cinta pertama, belum terikat dengan
pernikahan, belum memiliki pasangan sehingga tak perlu menyakiti hati istri
pertama? Lebih bagus lagi jika Turki bisa seperti drama KOREA atau TAIWAN yang
mayoritas mengangkat tema “CINTA MASA KECIL”. Siapa yang lebih dulu bertemu,
mereka yang ditakdirkan untuk saling mencintai walaupun kadang tidak bisa bersatu,
contohnya : At The Dolphin Bay, Snow Angel, Endless Love, Stairway To Heaven,
Winter Sonata dll. Tidak seperti drama Turki yang pada umumnya para tokoh
utamanya telah lebih dulu bertemu dan menikah dengan orang lain baru kemudian
bertemu dengan “CINTA YANG LAIN”. TEMA YANG SANGAT TIDAK MENDIDIK !!!
2. Umumnya menunjukkan bahwa istri pertama itu adalah
figur yang buruk.
Baik Cansu dan Hanzal, Antara Nur dan Dia ataupun Belahan
Jiwa Kahraman selalu menunjukkan bahwa sang istri pertama adalah Figur yang
buruk sehingga pantas untuk diceraikan dan pantas bila sang suami jatuh cinta
pada wanita lain. Memberikan kesan bahwa KAWIN CERAI demi CINTA PADA WANITA
LAIN adalah HAL YANG BIASA di Turki. Bisa dibilang drama Turki mayoritas
memberikan kesan yang MERUSAK IMAGE ISTRI PERTAMA karena selalu menunjukkan
bahwa istri pertama adalah figur yang buruk. Kasihan banget jadi istri pertama
-__-
Berbeda dengan drama TAIWAN atau KOREA yang hanya
mencintai satu wanita hingga mati dan MEMBUKTIKAN BAHWA CINTA ABADI ITU ADA dan
TOKOH UTAMA PRIA SANGAT SETIA PADA PASANGANNYA, contoh : Endless Love yang
22nya mati, Memories Of Bali yang 22nya mati, Stairway To Heaven yang walaupun
hanya tokoh wanita yang mati tapi kekasihnya berkata dia akan segera
menyusulnya ke Surga dll. Drama TURKI menunjukkan SEBALIKNYA, bahwa CINTA ABADI
ITU TIDAK ADA dan umumnya mereka semua TIDAK SETIA, karena pada akhirnya sang
suami lebih memilih berpaling pada wanita lain daripada tetap setia pada sang
istri yang sudah dinikahinya selama bertahun-tahun. Menunjukkan kesan bahwa
begitu ada wanita lain yang lebih muda dan menarik, sang istri pertama langsung
didepak.
Tidak peduli walau Dilara digambarkan sebagai seorang
sosialita yang selalu sibuk dan tak punya waktu untuk mengurus suami dan
anak-anaknya, tapi tidak bisakah Cihan memberinya kesempatan kedua untuk
berubah? Kenapa rasanya semudah itu berpaling pada Gulseren dan melupakan
Dilara yang sudah bertahun-tahun bersamanya? Walaupun dalam cerita dikisahkan
Cihan dan Dilara menikah karena Dilara hamil duluan. Tapi istri tetaplah istri,
istri tetap memiliki hati yang pasti akan sedih bila melihat sang suami ingin
menceraikannya demi wanita lain?
Tidak peduli walau Iclal digambarkan jahat, kasar, dan
sangat posesif, tapi Faktanya dia tetap istri pertama dan Ibu dari anak Yigit.
Jika memang tidak mencintai Iclal saat menikahinya, kenapa dia meniduri Iclal
hingga memiliki seorang anak darinya? KALAU GAK CINTA YA JANGAN DISENTUH !! JANGAN
DITIDURI !! JANGAN DIHAMILI !!! Gak cinta orangnya tapi mau ma tubuhnya, gitu?
-__- Munafik banget loe Yigit. Sebagai wanita dan istri pertama, Iclal tetaplah
rugi, karena dia telah memberikan seluruh tubuh dan jiwanya pada seorang suami
yang tak pernah mencintainya, dan menceraikannya diam-diam pada saat dia
terbaring koma. Adilkah ini?
Tidak peduli walau Defni pun digambarkan jahat dan kasar,
tapi tetaplah dia istri yang sah dari Kahraman. Elif hanyalah wanita yang
dibayar untuk menjadi Ibu Bayi Tabung mereka, tapi semuanya berubah total saat
Kahraman jatuh cinta pada Elif dan berselingkuh dengannya hingga Elif hamil
betulan. Bukan hamil bayi tabung dari Defni dan Kahraman melainkan hamil
bayinya sendiri dan Kahraman. Rasanya pasti sakit ditusuk dari belakang, Elif
adalah sosok yang di mata saya adalah seorang perempuan murahan yang tak tahu
malu karena mengingkari janji dan kesepakatan yang telah dia setujui sendiri.
Ibu Bayi Tabung, bukan Ibu dari bayinya sendiri dan Kahraman, itu
kesepakatannya.
3. Terlalu banyak tokoh jahat dalam cerita.
Selain mayoritas lebih suka mengangkat tema “PEREBUT
SUAMI ORANG”, serial drama Turki juga terlalu banyak memiliki tokoh jahat.
Hadoh, orang jahatnya banyak banget ya? -__- Jahatnya jahat frontal pula, jahat
terang-terangan yang secara langsung menyakiti tokoh utama dengan menjebak, tipu
muslihat yang licik, memaki, bahkan memukul dll.
Berbeda dengan stereotype drama Asia, baik Taiwan atau
Korea yang cenderung memainkan perasaan, tanpa melibatkan "adu jotos" atau menyakiti secara fisik.
Maksudnya di sini adalah orang jahatnya sangat sedikit dan bahkan ada yang
tidak ada orang jahatnya sama sekali, contoh : The First Shop Of Coffee Prince
yang sama sekali gak ada orang jahatnya. Justru orang ketiga dalam drama Taiwan
atau Korea itu adalah sosok yang baik hati, selalu melindungi, perhatian bahkan
selalu ada di sisi sang aktris utama (bila orang ketiga pria), lalu menjadi
pribadi yang lembut, kalem dan cenderung mengalah (bila orang ketiga wanita)
sehingga membuat sang aktor utama mau ninggalin itu gak tega banget, karena
terlalu baik. Intinya kalau drama Taiwan dan Korea itu lebih main perasaan dan
gak perlu ada jebak-menjebak, tipu muslihat licik, memaki apalagi memukul.
Hadoh, gak banget ya kalau drama Asia.
4. Sengaja menunjukkan bahwa Wanita Perebut Suami Orang
ironisnya SELALU MENANG.
Ini ada hubungannya dengan nomor 1 dan nomor 2, yaitu
WANITA PEREBUT SUAMI ORANG IRONISNYA SELALU MENANG. Drama Turki secara tidak
langsung dan tanpa disadari telah memberikan dukungan kepada para wanita
Perebut Suami Orang dengan kisah-kisah yang mereka sajikan. Memberikan PESAN
bahwa “ASALKAN TIDAK MENYERAH, WANITA PEREBUT SUAMI ORANG PASTI AKAN SELALU
MENANG” Hahaha =)
Ironis aja kalau cerita dengan tema seperti ini malah digandrungi oleh para penonton yang mayoritas wanita. Para wanita simpanan di luar sana yang gak sengaja menonton drama Turki ini pasti sedikit banyak merasa telah mendapatkan angin segar, dukungan positif dan semangat tak kenal menyerah untuk lebih berusaha keras merebut suami orang lain -__- Karena disadari atau tidak, perilaku seseorang kadang juga bisa dipengaruhi oleh apa yang ditontonnya sehari-hari. Mungkin setelah ini akan lebih banyak lagi bermunculan para wanita Perebut Suami Orang macam : Mayangsari, Mulan Jamidong dll...
Ironis aja kalau cerita dengan tema seperti ini malah digandrungi oleh para penonton yang mayoritas wanita. Para wanita simpanan di luar sana yang gak sengaja menonton drama Turki ini pasti sedikit banyak merasa telah mendapatkan angin segar, dukungan positif dan semangat tak kenal menyerah untuk lebih berusaha keras merebut suami orang lain -__- Karena disadari atau tidak, perilaku seseorang kadang juga bisa dipengaruhi oleh apa yang ditontonnya sehari-hari. Mungkin setelah ini akan lebih banyak lagi bermunculan para wanita Perebut Suami Orang macam : Mayangsari, Mulan Jamidong dll...
============
Masih adakah yang mengagung-agungkan drama Turki? Well,
itu terserah Anda tapi yang pasti Drama Turki tak ada bedanya dengan Sinetron
Indonesia yang sama-sama TIDAK MENDIDIK !! Di jaman yang semakin maju ini, ada
baiknya kita sebagai penonton lebih selektif lagi dalam membuat keputusan apa
yang layak ditonton dan apa yang tidak layak ditonton. Jujur, selain Cansu dan
Hazal, kedua drama lainnya di atas, saya hanya melihat beberapa episode awal
saja habis gitu gak liat lagi karena sudah sebel duluan dengan tema cerita yang
lagi-lagi berpihak pada WANITA PEREBUT SUAMI ORANG -__- Cansu dan Hazal pun
saya belain tetep liat hingga tamat Season 1 karena pengen liat Cansunya aja.
Note : Saya TIDAK MEMBENCI ARTISNYA hanya menyalahkan Penulis Skenarionya...
Credit Pics : As Tagged (All Photos belongs to the owner)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar