Kamis, 06 Februari 2025

Sinopsis & Review : Meteor Garden (2002), saat Tao Ming Tse berselingkuh dari San Chai

“Meteor Garden 2 (流星花園 II)” is the sequel of “Meteor Garden 1”. But it’s hard to even know where to start with the things that I hated about this season of this show. First off, amnesia is the WORST plot device ever. It undid all the development up until that point and instead of building their relationship, you end up spending the series just trying to get back to where we started. Now if you have to do amnesia, keep it to an episode or two.


But “Meteor Garden 2” spends the ENTIRE season on this amnesia plot problem and it is painful. It takes them almost ten episodes to even find Tao Ming Tse after his accident and then it takes 25 episodes for him to get his memory back. Especially when we get to watch Tao Ming Tse fall in love with Ye Sha (bleh!) while San Chai cries her eyes out because she misses him so much, because of the amnesia. I hate these episodes the most and it's no surprise that people usually drop the drama around this point.

Nothing about this is done well at all. I have never before this skipped scenes or episodes as I was watching, but I would never have gotten to the end without doing so. This series is really awful! Just awful!

Dedicate for : My Favorite San Chai ever, Barbie Hsu. 
May your soul Rest In Peace (1976-2025).

Warning : Penyebutan nama di blog ini disesuaikan dengan cara pelafalannya (alias cara bacanya) bukan sesuai kaidah HSK. Misal : nama Tao Ming Tse, kalau menurut standar HSK akan ditulis “Dao Ming Si” dan bagiku itu gak enak diliatnya, aku lebih suka untuk nama dan lirik lagu, aku menuliskan sesuai cara bacanya (pelafalannya).

San Chai Popular Quote :
道明寺,你聽見了嗎? 我是杉菜! 你到底在哪裡?”
“Tao Ming Tse, can you hear it? I am San Chai. Where are you now?”
“Tao Ming Tse, ni ting chien le ma? Wo se San Chai. Ni tao thi cai na li?
“Tao Ming Tse, apa kau mendengarnya? Aku San Chai, ada di mana kau sebenarnya?


Hua Che Lei Popular Quote:
"For me, there are two types regrets in this world; one is loosing someone you love,
and the other is to see the one you love is unhappy."
“Bagiku di dunia ini hanya ada dua penyesalan. Pertama karena kehilangan orang yang kau cintai, dan yang kedua adalah melihat orang yang kau cintai tidak bahagia.”


“Meteor Garden 2” pertama kali ditayangkan di Indonesia pada tahun 2003 silam di stasiun Televisi Indosiar. Namun jika dibandingkan dengan seri pertamanya, seri kedua kali ini ditayangkan sedikit lebih sore yaitu setiap Rabu-Jumat, pukul 20.00 – 22.00 WIB alias jam 8 malam hingga jam 10 malam. Berbeda dengan seri pertamanya, alur cerita “Meteor Garden 2” tak lagi diadaptasi dari manga Jepang melainkan dikarang sendiri oleh Angie Tsai.
Jadi maklum sih bila alur cerita “Meteor Garden 2” ini sangat jauh dari ekspektasi semua orang.

Rating “Meteor Garden 2” mengalami kemerosotan (kalau gak mau dibilang nyungsep dan gagal total) dan tidak sesukses pendahulunya. Bahkan popularitas F4 dan Barbie Hsu seolah gagal mengangkat rating serial ini. Jangankan pecahkan rekor, serial ini bahkan hanya bisa mengantongi total rata-rata 2 persen dari perolehan rating di Taiwan saat pertama kali ditayangkan. Berbeda dengan “Meteor Garden 1” yang rating tertingginya mencapai 6,43% dan rating rata-rata setiap minggunya meraih 4 persen.


Usut punya usut, ternyata ini karena kemunculan tokoh Ye Sha (Michelle Saram) yang sangat dibenci oleh penonton.
Alih-alih menjadi favorit banyak orang seperti halnya “Meteor Garden 1”, serial ini justru membuat banyak orang darah tinggi dan emosi tingkat dewa bahkan sumpah serapah setiap kali melihat adegan Tao Ming Tse yang hilang ingatan jatuh cinta pada pelakor Ye Sha.

Mayoritas penonton (99%) menganggap Ye Sha adalah pelakor yang mencoba merebut Tao Ming Tse dari San Chai dengan cara yang halus dan terkesan munafik. Istilah sekarang mungkin seperti “Teh Hijau, White Lotus” dan karakter “PPB (Polos Polos Bangsat)”.


Ye Sha dengan munafiknya seolah ingin “mengembalikan” Tao Ming Tse pada San Chai namun pada akhirnya dia “menyimpan” Tao Ming Tse untuk dirinya sendiri. Inilah yang membuat penonton tidak menyukai alur cerita “Meteor Garden 2”, karena “pengkhianatan” Tao Ming Tse, pelakor Ye Sha dan second lead Hua Che Lei yang baik namun malang.

Ini salah Angie Tsai sih, karena membuat skenario yang memisahkan Tao Ming Tse dan San Chai dan menghadirkan pelakor di antara mereka, hingga berakibat pemeran pelakornya dibully massa. Kenapa gak dilanjut aja dengan cerita Tao Ming Tse dan San Chai nikah dan punya anak? Aku yakin deh ratingnya bakal mengalahkan “Meteor Garden 1” dan gak hancur lebur kayak sekarang. Tapi well, nasi sudah menjadi bubur. Dan tugasku sekarang hanyalah mereview dengan jujur.


Starring :
1. Barbie Hsu (Hsu Xi Yuan/徐熙媛) as San Chai (杉菜, Japan: Makino Tsukushi/牧野)
2. Jerry Yen (Yen Cheng Xu/言承旭) as Tao Ming Tse (道明寺, Japan : Tsukasa Doumyuoji/道明寺)
3. Vic Zhou (Zhou Yi Min/周渝民) as Hua Che Lei (花澤類, Japan: Hanazawa Rui/花澤類)
4. Ken Zhu (Zhu Xiao Tian/朱孝天) as Xi Men (西門, Japan: Sojiro/總二郎)
5. Vanness Wu (Wu Jian Hao/建豪) as Mei Chuo (美作, Japan: Rei Mimasaka/美作玲)
6. Winnie Qian (Qian Wei Shan/錢韋杉) as Teng Tang Ching (藤堂靜, Japan: Fuji Shizuka/藤堂靜)
7. Marry Hsu (Hsu Hua Feng/徐華鳳) as Tao Ming Chuang (道明莊, Japan: Tsukasa Tsubaki/道明寺 椿)
8. Edward Ou (Ou Ting Xing/歐定興) as Chen Ching He (陳青和, Japan: Aoki Kazuya/青池 和也)
9. Tong Chi Cheng sebagai ayah San Chai
10. Wang Yue sebagai ibu San Chai
11. Chen Xiu Chen sebagai Tao Ming Feng (Ibu Tao Ming Tse dan Tao Ming Chuang, Nyonya besar keluarga Tao Ming).
12. Michelle Saram as Pelakor bangsat Ye Sha.

Sinopsis :
“Meteor Garden 2” dimulai dengan para anggota F4 yang menghadiri acara wisuda mereka dengan cara yang fenomenal dan dengan kostum “semau gue” yang menunjukkan ketampanan dan status sosial mereka, bukan mengenakan toga seperti wisudawan lainnya. Tak hanya itu, mereka pun segera menghampiri podium dosen (yang anehnya cuma satu orang dosen doang) dan meminta ijazah mereka sekarang juga.


Setelah acara wisuda selesai, anggota F4 dan San Chai berencana untuk pergi liburan ke luar negeri. Tentu saja San Chai tak punya uang, namun ada sang pujaan hati yang tentu saja akan menanggung semua biaya perjalanan plus tiket penerbangannya.

Pada hari keberangkatan, F3 memutuskan untuk undur diri dan hanya mengirim Tao Ming Tse pergi berdua dengan San Chai agar sepasang kekasih itu dapat menghabiskan lebih banyak berdua tanpa diwarnai pertengkaran.



Tao Ming Tse dan San Chai akhirnya pergi berlibur ke Barcelona, Spanyol. Semuanya terlihat indah dan bahagia pada awalnya, tanpa tahu tragedi (dan pelakor) akan segera datang menghalangi cinta mereka. Saat sedang asyik berjalan-jalan, San Chai tak sengaja melihat sebuah cincin Meteor yang indah. Cincin itu seharusnya adalah cincin pasangan, namun si penjual tidak memiliki cincin pasangannya.

Dan menurut legenda, hanya jika cincin itu digunakan secara berpasangan maka cinta mereka akan abadi selamanya. Tapi sayangnya cincinnya hanya ada satu, jadi tentu saja legendanya tidak akan berlaku. San Chai pun akhirnya menolak membeli cincin itu. Namun Tao Ming Tse diam-diam membelinya dan berniat melamar San Chai di sebuah gereja kecil di salah satu sudut kota.


Tao Ming Tse pergi lebih dulu untuk membeli cincin itu, buket karangan bunga dan menghias gereja kecil itu untuk menciptakan suasana romantis saat dia akan melamar San Chai. Namun kesialan justru terjadi. Saat cincin itu menggelinding dan dia berniat meraihnya, mobil yang dikendarai Tao Ming Tse berpapasan dengan mobil yang dikendarai Ye Sha (Michelle Saram).

Singkat cerita, Tao Ming Tse mengalami kecelakaan dan kehilangan ingatannya, dia melupakan semua hal tentang San Chai dan semua kehidupan masa lalunya. Dan San Chai yang malang hanya bisa menunggu dengan gelisah di depan gereja kecil itu dengan perasaan khawatir dalam hatinya.


Merasa sudah terlalu lama menunggu, San Chai pun kembali ke hotel tempat mereka menginap dan menghubungi F3 yang segera terbang menggunakan helicopter pribadi untuk membantu San Chai mencari Tao Ming Tse yang mendadak hilang di Barcelona.

Hua Che Lei : "Tao Ming Tse sedang ada di sana. Dia sedang tersesat dan tidak tahu jalan menuju pulang. Jika dia tidak bisa menemukanmu, maka kau yang harus mencari dan menemukannya. Berteriaklah! Katakan padanya kau akan mencari dan menemukannya."

San Chai : "Tao Ming Tse, apa kau mendengarnya? Aku San Chai. Ada di mana kau sebenarnya? Tao Ming Tse, aku merindukanmu, sangat merindukanmu."

Selain F3, Teng Tang Ching (Winnie Hsu) juga tiba di sana untuk menghibur dan menemani San Chai yang sedang bersedih karena hilangnya Tao Ming Tse yang tiba-tiba. Di sanalah Teng Tang Ching mengatakan bahwa dia ingin kembali pada Hua Che Lei karena dia baru saja menyadari perasaannya. Namun sayang, perasaan Hua Che Lei padanya sudah berubah, dia sudah tidak mencintai Teng Tang Ching lagi karena sudah ada San Chai dalam hatinya.


Hubungan Hua Che Lei dan Teng Tang Ching resmi berakhir dan Teng Tang Ching tak lagi diceritakan dalam episode berikutnya. Fokus cerita akan beralih pada Hua Che Lei yang akan selalu di sisi San Chai untuk membantunya dan juga menghiburnya seperti “Pangeran Berkuda Putih” yang akan selalu ada saat “Sang Putri” membutuhkan pertolongan.


Singkat cerita, setelah 10 episode berlalu (sejak kecelakaan Tao Ming Tse), F3 akhirnya bertemu dengan Tao Ming Tse yang kehilangan ingatan dan kini memiliki nama baru yaitu "A Xing". Sialnya Tao Ming Tse yang tidak mengenali satu pun di antara mereka, menolak untuk mengakui teman-temannya dan bahkan menolak masa lalunya. Dia hanya ingin hidup bebas sebagai A Xing. Dia bahkan tidak mengingat San Chai lagi dan sudah jatuh cinta dengan seorang gadis asing bernama Ye Sha (Michelle Saram).


Benar. Selama hidup dalam pencarian, Tao Ming Tse dan Ye Sha selalu bersama-sama, itu sebabnya tumbuh perasaan di antara mereka. Pepatah mengatakan “Tresno jalaran soko kulino” artinya “Cinta datang karena terbiasa bertemu setiap hari”. Itulah yang terjadi pada Tao Ming Tse dan Ye Sha.

Tak terhitung lagi berapa kali aku men-skip semua adegan antara Tao Ming Tse dan Ye Sha yang bagiku memuakkan. Darah tinggi rasanya melihat pelakor Ye Sha selalu tertawa bahagia sementara San Chai selalu meneteskan air mata.


Dan itu terjadi di sepanjang episode drama sejak Tao Ming Tse mengalami kecelakaan. Entah berapa banyak air mata yang San Chai teteskan untuk Tao Ming Tse sementara di sisi lain, Tao Ming Tse tertawa bahagia bersama pelakor Ye Sha. Tertawa di atas penderitaan orang lain ceritanya.

Seiring waktu berlalu, Ye Sha dan San Chai pun bertemu di dalam sebuah bus saat mereka sama-sama mencegah seorang pria mesum yang ingin melecehkan penumpang wanita. Tanpa sadar bahwa Ye Sha adalah pelakor yang telah merebut pacarnya, San Chai berteman dengan Ye Sha dan bahkan menawarkannya pekerjaan di toko roti untuk menggantikan Xiao Yu yang sudah resign karena mengikuti keluarganya pindah ke luar kota.


Di sanalah akhirnya San Chai bertemu kembali dengan Tao Ming Tse yang kehilangan ingatan saat si brengsek itu datang untuk menjemput pelakor Ye Sha yang merupakan pacar barunya. Pelakor Ye Sha yang belum mengetahui hubungan antara San Chai dan Tao Ming Tse meminta tolong Tao Ming Tse untuk menemani San Chai membeli barang.


Dalam perjalanan pulang membeli barang, San Chai mengungkapkan siapa dia sebenarnya. Tentang bagaimana mereka memiliki hubungan di masa lalu, tapi Tao Ming Tse tidak percaya. Untuk membuktikan kalau dia tidak berbohong, San Chai mengatakan apa saja yang dituliskannya di dinding kamar kos tempat Ye Sha dan Tao Ming Tse pernah tinggal sebelumnya.


“Aku tahu, kau sedang dalam perjalanan menuju pulang. Aku akan menunggumu, selamanya menunggumu. Tulisan itukah yang kau lihat? Gadis itu mencurahkan kerinduannya dengan banyak menuliskan sebuah nama, menuliskan banyak nama Tao Ming Tse.” – San Chai.

Tapi tetap saja Tao Ming Tse menolak San Chai karena di hatinya sekarang hanya ada Ye Sha seorang. San Chai yang malang hanya bisa berpura-pura tersenyum dan merestui hubungan Tao Ming Tse dengan Ye Sha walaupun hatinya bagaikan ditusuk ribuan pedang.

Di saat-saat terpuruk dalam hidupnya, hanya Hua Che Lei yang selalu ada di sisinya, menjadi sandarannya, menjadi tempat untuknya meneteskan air mata dan berbagai keluh kesahnya. Hua Che Lei yang selalu siap sedia menjadi pendengarnya yang setia.


“Tidak peduli sepanjang apa pun jalan yang kau lewati, aku akan bersamamu melewati jalan itu. Dan bila suatu saat nanti kau sampai di ujung jalan itu, aku akan ada di ujung jalan itu bersamamu.” – Hua Che Lei.

Itulah yang dikatakan Hua Che Lei agar San Chai tahu bahwa dia tidak sendirian melalui semua ini. Tidak peduli apa pun yang terjadi, Hua Che Lei akan tetap ada di sisinya, dalam suka maupun duka. 
(Tao Ming Tse uda Red Flag sejak “Meteor Garden 1” sekarang makin Red Flag aja di mataku.)


Tak hanya itu saja, Tao Ming Feng, ibu Tao Ming Tse yang mengetahui perihal Tao Ming Tse hilang ingatan, memanfaatkan kesempatan ini untuk memisahkan Tao Ming Tse dan San Chai. Dia menjemput Tao Ming Tse pulang dengan paksa dan bahkan mengatur pertunangannya dengan Ye Sha karena Ye Sha adalah seorang Putri dari Kerajaan Bhutan. Dia adalah keponakan Raja Bhutan saat itu.

Pelakor Ye Sha yang munafiknya tiada tara dan bajingan alus yang saking alusnya sampai gak bisa diayak, menyetujui pertunangan itu dengan syarat membiarkan San Chai bekerja di perusahaan Tao Ming agar bisa berdekatan dengan Tao Ming Tse. Dari luar, pelakor Ye Sha terlihat sangat baik dan tulus, namun di mataku dia sangat munafik.


Pelakor Ye Sha sengaja memasang strategi “Tarik Ulur” untuk memikat Tao Ming Tse. Pura-pura nolak, tapi digenggam erat. Mungkin agar terlihat seperti Malaikat kale ya. Di satu sisi, pelakor Ye Sha seolah mendorong Tao Ming Tse ke arah San Chai, berkali-kali dia mengatakan dia ingin mengembalikan Tao Ming Tse pada San Chai, tapi di sisi lain, dia menggenggam erat tangan Tao Ming Tse dan tak mau melepaskannya.

Dia menggunakan penyakitnya untuk mengikat Tao Ming Tse agar kasihan padanya dan tak pernah meninggalkannya. Dia sengaja menolak minum obat dan menolak segala perawatan agar jatuh sakit dan membuat Tao Ming Tse khawatir, dengan begitu Tao Ming Tse takkan pernah bisa pergi dari sisinya.

Bahkan saat Tao Ming Tse sudah mendapatkan kembali ingatannya, Ye Sha justru mencium Tao Ming Tse dan mengungkapkan perasaannya. Sialnya hal tersebut disaksikan oleh San Chai hingga membuatnya melarikan diri ke desa kecil untuk menenangkan hatinya yang hancur.


Tentu saja Hua Che Lei menemukan San Chai dengan mudah. Dia menemani San Chai menenangkan diri di desa itu selama beberapa saat. Bahkan di desa itu pula, Hua Che Lei akhirnya memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya pada San Chai dan mencium San Chai dengan lembut.


Kali ini, giliran Tao Ming Tse yang sakit hati saat melihat Hua Che Lei dan San Chai berciuman. Namun walaupun memilih untuk pergi saat itu, Tao Ming Tse kembali menemui San Chai malam harinya dan mengatakan kalau dia sudah ingat semuanya. Tao Ming Tse meminta sebuah kesempatan (Enak aja loe uda nyakitin sepanjang 25 episode lebih tapi ujug-ujug minta balik?)

Kali ini, San Chai yang menolaknya. San Chai menyuruh Tao Ming Tse untuk kembali pada Ye Sha karena Ye Sha sedang sakit dan membutuhkan Tao Ming Tse di sisinya, apalagi sebelumnya Tao Ming Tse sudah memilih Ye Sha. San Chai yang baik hati tidak ingin Tao Ming Tse meninggalkan Ye Sha di saat sekarang ini apalagi setelah dia tahu kalau Ye Sha juga mencintai Tao Ming Tse.


Mereka melihat hujan meteor bersama untuk yang terakhir kalinya sebelum San Chai pergi meninggalkan Tao Ming Tse dengan berlinang air mata. Sesampainya di rumah sewaan di desa itu, San Chai seketika menangis terisak di bahu Hua Che Lei saat mengatakan bahwa dia telah melepaskan Tao Ming Tse dan memintanya kembali pada Ye Sha. Hua Che Lei yang siang harinya juga ditolak oleh San Chai hanya diam mendengarkan semua keluh kesah San Chai padanya.

Setelah kembali dari desa, San Chai mengundurkan diri dari toko roti dan bekerja di Tour and Travel. Dia ditunjuk oleh atasannya untuk memandu rombongan tour ke Jepang. San Chai menerimanya dengan senang hati. Namun saat keberangkatan, rekannya tiba-tiba datang dan menyodorkannya sebuah tiket dan memintanya untuk menggantikannya pergi ke Barcelona, alih-alih ke Jepang, mengingat San Chai pernah ke sana sebelumnya jadi San Chai pasti lebih familiar.


Singkat cerita, San Chai kembali ke Barcelona bersama rombongan tournya. Selama perjalanan, San Chai selalu teringat kenangan indahnya bersama Tao Ming Tse di setiap tempat yang dia lalui. Siapa yang menyangka jika Tao Ming Tse ternyata mengejar San Chai ke Barcelona?


Di Barcelona, tanpa sengaja San Chai dan Tao Ming Tse bertemu lagi dan akhirnya mereka kembali bersama lagi. Adegan berakhir dengan Tao Ming Tse dan San Chai berciuman di sebuah gereja kecil di Barcelona, tempat di mana seharusnya Tao Ming Tse melamar San Chai namun kecelakaan terjadi dan menyebabkannya kehilangan ingatan.


Lalu bagaimana dengan pelakor Ye Sha? Dia pergi berlibur bersama Kak Sha (si cowok gendut) ke Prada, Czech Republic sebelum akhirnya pulang ke Bhutan dan memilih menetap ke sana untuk selamanya. Kenapa gak mati aja sih nih pelakor?

Lalu bagaimana dengan F3? Mei Chuo yang awalnya menolak perjodohan dari orangtuanya, kini berbalik jatuh cinta pada tunangannya sendiri. Saat Mei Chuo sukses dalam percintaan, Xi Men si playboy tobat, justru menarik diri dari wanita dan tak mau lagi bersinggungan dengan wanita. Dia fokus pada karirnya dan memimpin Perusahaan, bahkan Xi Men memilih seorang pria culun berkacamata sebagai asisten dan sekretaris pribadinya, alih-alih memilih wanita cantik dan seksi.


Lalu our second lead kita, Hua Che Lei yang malang pun berakhir seorang diri. Saat Mei Chuo dan Xi Men menanyakan kenapa dia melepaskan San Chai dan tidak mengejarnya lebih keras lagi? Hua Che Lei menjawab:

“Bagiku di dunia ini hanya ada dua penyesalan. Pertama adalah menyesal karena kehilangan orang yang kau cintai, dan yang kedua adalah melihat orang yang kau cintai tidak bahagia.” – Hua Che Lei.


Hmm, tapi setidaknya, bukan hanya Hua Che Lei satu-satunya orang yang tak memiliki pasangan saat ini, masih ada Xi Men yang sama sepertinya, tak punya pasangan sampai akhir. Namun bukan karena patah hati, melainkan karena dia memang tak tertarik lagi pada wanita.

Happy Ending? Not really? Well, our second lead not have a happy ending, right? Dan walaupun Tao Ming Tse dan San Chai kembali bersama lagi namun tak ada adegan pernikahan untuk mereka bahkan setelah melewati rintangan berat seperti ini. Bahkan tidak ada adegan Tao Ming Tse memakaikan cincin meteor di jari San Chai dan kembali melamarnya. Sangat mengecewakan.


Review :
AWFUL! REALLY AWFUL! I HATE THIS SERIES! Angie Tsai thought her story would work but it doesn't. It drags and the series is entirely too long (31 episodes!). People (and Me) disliked all the Amnesia episodes and Ye Sha so much that Angie Tsai had to prepare two potential endings for the drama. She eventually had to reveal that Tao Ming Tse and San Chai would end up together in the finale.

I thinks that maybe the series could've succeeded if Ye Sha wasn't there or if she was a love interest for Hua Che Lei. However, I also think that “Meteor Garden 2” never should've been attempted while the manga was still going on. Only a year later, the manga ended and they could've made a proper sequel.


A. Karakter.
1. Barbie Hsu (Hsu Xi Yuan/徐熙媛) as San Chai (杉菜, Japan: Makino Tsukushi/牧野)
San Chai, si gadis miskin yang malang. Dia adalah gadis mungil yang tangguh, kuat, berani, pantang menyerah, pekerja keras, ramah, baik hati, setia kawan dan pintar. Tapi San Chai yang tangguh sekalipun, bisa merasa sakit hati dan meneteskan air mata saat kehilangan pria yang dia cintai.


Di “Meteor Garden 2” ini, San Chai tak lagi mengalami “siksaan” fisik alias bullying dari teman-teman sekampusnya, melainkan mengalami “siksaan” mental dari pacarnya sendiri. Seolah tak cukup dilupakan, Tao Ming Tse pun dengan terang-terangan mengatakan kalau hanya Ye Sha yang dia cintai saat ini. Namun San Chai tak menyerah, setidaknya San Chai ingin menjadi teman.

Tapi semua itu sia-sia, karena tidak peduli seberapa keras dia berusaha memulihkan ingatan Tao Ming Tse tentang dirinya, Tao Ming Tse tetap memilih Ye Sha, apalagi saat mengetahui bahwa Ye Sha sedang sakit parah (lupa sakitnya apa, banyak diskip soalnya bagiannya si pelakor). Puncaknya, San Chai yang melihat Tao Ming Tse berciuman dengan Ye Sha dan mendengar ungkapan hati Pelakor Ye Sha pada mantan pacarnya, San Chai memilih mengalah dan pergi, berdoa untuk kebahagiaan mereka berdua.



Bahkan San Chai, si “Rumput Liar” yang selalu tumbuh meskipun diinjak orang pun bisa merasa lelah dan ingin berhenti berjuang ya? Melihat San Chai menangis, benar-benar membuat hati penonton yang melihatnya menjadi sakit. Akting Barbie Hsu sangat luar biasa keren di sini. Ngenesnya dapet, sakit hatinya dapet, dia mampu membawa keluar semua emosi dalam hati San Chai.

I have to admitted that San Chai is the BEST ROLE from Barbie Hsu so far. Barbie Hsu is San Chai and San Chai is Barbie Hsu. Tidak peduli walau Meteor Garden harus diremake berkali-kali, di mataku, hanya ada SATU SAN CHAI yaitu BARBIE HSU. Barbie Hsu is forever San Chai.


2. Jerry Yen (Yen Cheng Xu/言承旭) as Tao Ming Tse (道明寺, Japan : Tsukasa Doumyuoji/道明寺)
Tao Ming Tse, sang tokoh utama pria dalam drama ini, adalah seorang pemuda yang sombong, kasar, mau menang sendiri, keras kepala, suka menindas orang, namun terkadang childish. Di mataku, Tao Ming Tse itu Red Flag karena dia kasar, suka membully, suka memaksakan kehendaknya kepada orang lain, suka marah-marah, suka mukul kalau kesal, dan suka berkata kasar.


Dia adalah pewaris tunggal dari Tao Ming Enterprise karena kakaknya adalah seorang perempuan dan dinilai tidak cocok menjadi penerus Perusahaan keluarga. Namun setelah mengenal San Chai dan jatuh cinta padanya, Tao Ming Tse perlahan-lahan menjadi dewasa dan tak lagi kekanakan, sikap suka menindas dan mau menang sendirinya pun perlahan mulai menghilang.


Namun walaupun begitu, Tao Ming Tse tetap bukan karakter favoritku, apalagi saat di “Meteor Garden 2” dia berselingkuh dengan Ye Sha dan melupakan San Chai. Karena Tao Ming Tse dan Ye Sha-lah, banyak penonton membenci “Meteor Garden 2” dan menyebabkan serial ini mengalami kegagalan. Makin Red Flag dah Tao Ming Tse di mataku.

Di “Meteor Garden 1” walau dia adalah tukang bully dan kasar. Tao Ming Tse adalah orang yang tegas dan berpendirian teguh, tapi di “Meteor Garden 2”, dia berubah menjadi karakter yang lemah dan tak punya pendirian, gampang banget terombang-ombang dan tidak bisa dengan tegas memilih siapa yang dia cintai. Duh, rasa pengen gampar Tao Ming Tse.


3. Vic Zhou (Zhou Yi Min/周渝民) as Hua Che Lei (花澤類, Japan: Hanazawa Rui/花澤類)
Second Lead dalam drama ini. Karakter yang membuat para penonton terpecah belah dan pada akhirnya, penggemar Tao Ming Tse-pun berubah haluan menjadi tim “Second Lead Syndrom” saat Tao Ming Tse jatuh cinta pada Ye Sha dan melupakan San Chai.


I cannot say it enough how I like the character Hua Che Lei because his character moves the overall story to become more complicated and dramatic. Plus, Vic Zhou portrays the boy with all of that complexity in personality quite well.


Hua Che Lei adalah seorang pemuda introvert, pendiam, kalem, sabar, ramah, pengertian dan hangat. Apalagi waktu di “Meteor Garden 2”, Hua Che Lei benar-benar bagaikan “Pangeran Berkuda Putih” yang siap menolong “Sang Putri” kapan saja. Kapan saja “Sang Putri” butuh bantuan, Hua Che Lei selalu ada dan siap sedia memberikan pertolongan. Green Flag banget lah pokoknya.


Sayangnya di saat Hua Che Lei mulai melupakan Teng Tang Ching dan jatuh cinta pada San Chai, hati San Chai sudah menjadi milik Tao Ming Tse sepenuhnya. Dan Lei pun berakhir patah hati. Vic Zhou memerankan karakter Hua Che Lei dengan sempurna, didukung dengan wajah tampannya, tak heran bila dia menjadi idola para remaja kala itu.


4. Ken Zhu (Zhu Xiao Tian/
朱孝天) as Xi Men (西門, Japan: Sojiro/總二郎)
Xi Men adalah salah satu anggota F4. Dia terkenal sebagai playboy yang selalu mengganti pacar dalam waktu seminggu.


Namun di “Meteor Garden 2”, Xi Men memilih meneruskan perusahaan keluarga dan menjadi atasan yang baik. Karena tidak ingin lagi mempermainkan wanita, Xi Men bahkan memilih seorang pria muda berkacamata sebagai asisten dan sekretarisnya, alih-alih seorang wanita seksi. Selain Hua Che Lei, Xi Men adalah karakter yang tetap menjomblo di akhir drama.


5. Vanness Wu (Wu Jian Hao/建豪) as Mei Chuo (美作, Japan: Rei Mimasaka/美作玲)
Mei Chuo adalah anggota F4 yang lain selain Tao Ming Tse, Hua Che Lei dan Xi Men. Di “Meteor Garden 2”, Mei Chuo akhirnya ditunangkan dengan seorang gadis cantik yang setara dengannya, kaya dan juga berbakat. Walaupun awalnya mereka dijodohkan, namun akhirnya gadis itu berhasil memikat hati Mei Chuo. Kisah cintanya termasuk lancar jaya dan berakhir bahagia.


6. Winnie Qian (Qian Wei Shan/
錢韋杉) as Teng Tang Ching (藤堂靜, Japan: Fuji Shizuka/藤堂靜)
Teng Tang Ching adalah teman masa kecil F4. Dia adalah gadis muda yang berasal dari keluarga kaya, terpandang dan disukai semua orang. Teng Tang Ching diceritakan memiliki umur 2 tahun lebih tua dari para anggota F4. Selain cantik, pintar, anggun, berbakat dan kaya raya, Teng Tang Ching juga merupakan gadis yang mandiri yang tidak mau mengandalkan kekayaan keluarganya.


Setelah lulus dari Universitas Ying Te, dia memilih untuk bekerja sebagai model di Paris. Teng Tang Ching adalah love interest dari Hua Che Lei, namun karena Teng Tang Ching menolaknya, Hua Che Lei pun move on dan mulai menaruh hati pada San Chai, namun sayang cintanya pada San Chai bertepuk sebelah tangan.

Di “Meteor Garden 2”, Teng Tang Ching mengatakan bahwa dia ingin kembali pada Hua Che Lei karena dia baru saja menyadari perasaannya. Namun sayang, perasaan Hua Che Lei padanya sudah berubah, dia sudah tidak mencintai Teng Tang Ching lagi karena sudah ada San Chai dalam hatinya. 
Hubungan Hua Che Lei dan Teng Tang Ching resmi berakhir dan Teng Tang Ching tak lagi diceritakan dalam episode berikutnya.


7. Michelle Saram as Pelakor Ye Sha.
Ini dia sang pelakor di era milenium, Ye Sha. Dialah dalang dibalik kehancuran rating “Meteor Garden 2”. Karakter bangsat yang dibenci seluruh Asia bahkan dunia saat itu. Pelakor Ye Sha adalah karakter paling munafik dalam sejarah perfilman Taiwan. Pelakor Ye Sha dengan munafiknya seolah ingin “mengembalikan” Tao Ming Tse pada San Chai namun pada akhirnya dia “menyimpan” Tao Ming Tse untuk dirinya sendiri.


Singkat kata, pelakor Ye Sha ini “Pick Me”. Istilah sekarang mungkin seperti “Teh Hijau, White Lotus” dan karakter “PPB (Polos Polos Bangsat)”. Pura-pura baik, pura-pura polos, pura-pura ingin mengembalikan Tao Ming Tse pada San Chai, tapi pada akhirnya diembat juga >_< Munak pol. Aku lebih suka terang-terangan jahat aja lah ya, daripada di depan muka Malaikat tapi di belakang Iblis bermuka dua. Dia menggunakan penyakitnya agar terlihat menyedihkan dan agar Tao Ming Tse tidak meninggalkannya dan kembali pada San Chai.


B. Alur Cerita.
Jika di “Meteor Garden 1”, San Chai hanya “disiksa” secara fisik. Dibully mahasiswa sekampus, dijebak sama teman baiknya sendiri (Li Zhen) lalu Tao Ming Tse juga sering bersikap kasar padanya. Namun di “Meteor Garden 2”, San Chai mengalami “siksaan” mental.

Mulai dari hilangnya ingatan Tao Ming Tse karena tak sengaja bertabrakan dengan “pelakor” Ye Sha (Michelle Saram), lalu Tao Ming Tse jatuh cinta pada Ye Sha, kemudian pertunangan Tao Ming Tse dengan Ye Sha, hingga akhirnya Ye Sha (yang munafik yang awalnya berjanji akan mengembalikan Tao Ming Tse pada San Chai) tidak rela mengembalikan Tao Ming Tse dan ingin menyimpan Tao Ming Tse untuk dirinya sendiri, hingga membuat San Chai yang tak sengaja melihat Tao Ming Tse dan Ye Sha berciuman, memilih untuk pergi dari Taipei. Duh, mental dan hatinya San Chai “disiksa” habis-habisan di sini.


Untunglah di saat-saat paling buruk dalam buruknya, ada Hua Che Lei yang selalu setia menemani San Chai di sisinya dan menghiburnya, membuat San Chai kembali tersenyum dan sedikit melupakan kesedihannya. Hua Che Lei yang awalnya menyukai Teng Tang Ching (diperankan oleh Winnie Hsu) perlahan melupakan perasaannya pada Teng Tang Ching dan jatuh cinta pada keberanian dan kesederhanaan San Chai.

Apalagi saat Tao Ming Tse diceritakan menghilang di Barcelona, Spanyol dalam “Meteor Garden 2”. Kesetiaan dan pengabdian Hua Che Lei pada San Chai benar—benar totalitas. Dia dengan tulus membantunya dan menghiburnya dalam setiap langkah, menemaninya hingga akhirnya San Chai dan Tao Ming Tse kembali bertemu dalam keadaan Tao Ming Tse yang sudah kehilangan ingatannya.


Hua Che Lei yang tidak ingin San Chai bersedih selalu memberinya semangat dan dengan senang hati memberikan bahunya untuk bersandar. Saat Tao Ming Tse tetap memilih Ye Sha karena kasihan pada penyakitnya dan San Chai memilih menyerah untuk mengejar cintanya, Hua Che Lei akhirnya memberanikan diri untuk mengutarakan perasaannya pada San Chai. Sayangnya cinta itu tak bisa diubah atau dialihkan pada yang lain, San Chai pun menolak Hua Che Lei.


Alur cerita “Meteor Garden 2” SANGAT LAMBAT dan banyak hal gak penting, yang seharusnya bisa dihilangkan tapi justru tetap ditampilkan, contoh: Adegan Tao Ming Tse belajar goreng telur mata sapi, adegan Tao Ming Tse belajar mengikat tali sepatu, adegan Tao Ming Tse dan Ye Sha membeli banyak kelapa muda lalu sakit perut karena kebanyakan makan kelapa. Itu gak penting banget, Bambang! Dihapus pun gak ngaruh sama jalan ceritanya. Adegan-adegan itu adalah adegan yang kuskip karena kuanggap SAMPAH! GAK PENTING!

Banyak sekali adegan yang justru membuat penonton semakin benci pada karakter Ye Sha. Semakin Angie Tsai berusaha menunjukkan pada penonton bahwa Tao Ming Tse bahagia bersama Ye Sha, selalu tertawa gembira saat bersamanya, sementara di sisi lain, San Chai sangat menderita dan selalu berlinang air mata karena merindukan Tao Ming Tse yang hilang ingatan, semakin benci pula penonton pada si Pelakor bangsat Ye Sha ini. Salah satunya aku. Aku BENCI melihat betapa bahagianya Pelakor Ye Sha, sementara San Chai-ku meneteskan air mata sepanjang drama!


Dan pada akhirnya, gara-gara alur sampah ini, alih-alih meraih rating tinggi dan pecahkan rekor, justru rating “Meteor Garden 2” berakhir nyungsep. Episode di mana Pelakor Ye Sha berjaya dan berbahagia hanya meraih rating Nol Koma sekian persen.

Rating yang lumayan tinggi hanya diraih saat episode awal hingga adegan kecelakaan Tao Ming Tse lalu di episode-episode akhir saat San Chai berlibur ke desa terpencil dan ditemani oleh Hua Che Lei. Coba kalau gak dibantu oleh episode-episode tersebut di atas, uda dipastikan rating rata-rata totalnya “Meteor Garden 2” hanya NASAKOM (Nasib Satu Koma).


The Prince Who Turns Into A Frog 2005

Kisah tentang orang hilang sudah biasa, yang membuatnya luar biasa adalah bagaimana cara penulis skenario mengemasnya. Sama-sama berkisah tentang seorang pria yang kehilangan ingatan, namun “Meteor Garden 2” dan The Prince Who Turns Into A Frog memperoleh hasil yang berbanding terbalik.

Faktanya di Taiwan sendiri, serial drama yang berhasil “Menumbangkan” Rating Meteor Garden 1 dari tahtanya yaitu “The Prince Who Turns Into A Frog adalah drama dengan tema yang serupa, yaitu “Impian Cinderella” dan kisah tentang seorang pria yang kehilangan ingatan.


Sama-sama berjumlah 31 episode, sama-sama berkisah tentang seorang pria kaya yang kehilangan ingatan, sama-sama tentang pria kaya yang jatuh cinta dengan gadis miskin, hanya saja “The Prince Who Turns Into A Frog” mengemasnya dengan lebih menarik dengan sentuhan komedi di dalamnya, sementara “Meteor Garden 2” dengan bumbu pelakor Ye Sha yang membuat ratingnya semakin hancur berantakan.

Lihat, kan? Pelakor Ye Sha adalah dalang dibalik kejatuhan “Meteor Garden”. Kenapa harus ada Pelakor sih? Aku yakin “Meteor Garden 2” akan lebih sukses andaikan Angie Tsai tidak memasukkan Pelakor Ye Sha ke dalam cerita.

C. Akting Pemain.
Akting semua pemain dalam “Meteor Garden 2” memang layak diacungi jempol. Mereka semua, tanpa terkecuali mengalami peningkatan kualitas akting dan terlihat sangat menjiwai karakter masing-masing. Namun pujian yang lebih besar tentu saja jatuh kepada pemeran utama wanita, Barbie Hsu yang berperan sebagai San Chai.


Aktingnya sebagai San Chai tak perlu diragukan lagi. Seolah Barbie Hsu memang terlahir sebagai San Chai, apalagi saat “Crying Scene” alias adegan menangis. Melihat San Chai menangis, benar-benar membuat hati penonton yang melihatnya menjadi sakit. Akting Barbie Hsu sangat luar biasa keren di sini. Ngenesnya dapet, sakit hatinya dapet, dia mampu membawa keluar semua emosi dalam hati San Chai.


Vic Zhou sebagai Hua Che Lei pun aktingnya makin bagus. Patah hatinya Hua Che Lei saat cintanya ditolak oleh San Chai pun dapet banget. Vic berhasil membuat karakter Hua Che Lei disukai semua orang dan membuat banyak penonton berharap dia dan San Chai bersatu di akhir drama, jika mengingat bagaimana Hua Che Lei sangat tulus, sabar dan pengertian ketika menemani dan menghibur San Chai di saat-saat terburuk dalam hidupnya. Kesetiaannya pada San Chai membuat Hua Che Lei layak dijadikan type suami idaman masa kini. Mungkin karena dialah, muncul fenomena “Second Lead Syndrom” saat itu.


Akting pasangan peselingkuh, Jerry Yan dan Michelle Saram pun patut diacungi jempol. Walau akting ceria Michelle Saram terlihat sangat lebay dan dipaksakan. Senyum lebarnya tampak gak natural dan keliatan banget kalau hanya akting belaka. Terlalu lebar, terlalu berlebihan, hingga terkesan lebay gitu aktingnya. Dia seolah berusaha tampil ceria, bukan membawa keluar aura gadis ceria tapi memang berakting sebagai gadis ceria. Tahu kan bedanya? Maksa gitu lah pokoknya akting senyumnya itu.


Yang bagus dan terlihat natural itu aktingnya waktu merebut pacar orang. Saking bagusnya sampai bisa membuatku membenci mereka berdua, khususnya Pelakor Ye Sha. Michelle Saram benar-benar sangat menjiwai karakternya sebagai wanita PErebut LAKik ORang.

Ya, walaupun ada orang Sunda yang berkata kalau sebutan pelakor hanya ditujukan untuk suami orang, tapi bagiku, mau suami kek, mau pacar kek, mau tunangan kek, intinya merebut LAKI-LAKI milik wanita lain, pantas disebut PELAKOR. Kan “LAKIK” yang penting.

Saking kerennya akting Michelle Saram sebagai pelakor
, bahkan menurut artikel yang kubaca di salah satu tabloid saat aku masih remaja dulu, pernah ada sekumpulan orang yang menghujat dan bahkan melempari Michelle Saram dengan tomat busuk, saat tak sengaja bertemu dengan artis pemeran Ye Sha tersebut di tengah jalan. Saking bencinya Masyarakat Taiwan sama nih cewek satu, ya? Hahaha ^_^

Wajah jelek si pelakor

Kasihan sih sebenarnya, tapi aku sendiri pun benci setengah hidup (dan untungnya masih hidup sampe sekarang) pada karakter Ye Sha. Saking bencinya sampai aku ogah rerun “Meteor Garden 2” karena adegannya Ye Sha justru lebih banyak dari adegannya San Chai.

Tak hanya itu, imbas dari kebencian masyarakat terhadap karakter Ye Sha, membuat karir Michelle Saram langsung meredup seketika. Alih-alih bagaikan meteor yang melesat cepat dan tenar dalam sekejap, Michelle Saram justru menjadi sasaran amukan warga Taiwan bahkan dunia karena berani merebut Tao Ming Tse dari San Chai.

Setelah membintangi “Meteor Garden 2” pun, Michelle Saram kesulitan mendapat tawaran drama. Akhirnya dia pun hanya bisa membintangi serial wuxia dan berperan sebagai Siluman, di mana dia harus memakai kostum hingga wajahnya tidak terlalu terlihat. Karena kalau wajahnya terang-terangan terlihat di layar kaca, bisa-bisa dia habis dihujat massa. Aku pun sempet gak sadar kalau itu adalah Michelle Saram karena dia berperan sebagai Siluman dalam serial Wuxia Fantasy “Fairy From Wonderland” yang dibintangi oleh Hu Ge dan Ariel Lin.

Dan kabar terbaru pun menyebutkan kalau Michelle Saram sudah mundur dari dunia hiburan. Ya, walaupun karirnya uda seret sejak “Meteor Garden 2”.

D. Style dan Hairdo.
Why oh why? Di saat semua pemeran F4 terlihat tampan, mempesona dan cetar membahana, tapi kenapa alur ceritanya nyebelin sih? Sumpah! Bahkan ketampanan F4 pun tak sanggup mendongkrak rating drama ini. Popularitas F4 dan Barbie Hsu pun seakan lenyap bagai asap. Sayang banget, padahal tim stylist dan hairdo-nya sudah bekerja keras mengubah penampilan F4 agar terlihat lebih keren dan eyes catching, tapi karena alur ceritanya SANGAT BURUK, semua itu menjadi sia-sia saja.


Setampan apa pun F4, penonton males liat karena muak sama Pelakor Ye Sha. Emang lubang hitam tuh Ye Sha! Penghancur tim! Siapa sih orang waras yang suka melihat pelakor berbahagia dan tertawa di atas penderitaan pasangan sah? Nggak ada! Kalau waras sih, nggak ada ya. Itulah sebabnya aku gak pernah suka dengan tema perselingkuhan, perpelakoran dan pengkhianatan. Sayangnya “Meteor Garden 2” malah mencakup itu semua. Ketampanan yang terbuang sia-sa.


Baju-baju yang dikenakan oleh F3 pun terlihat sangat modis dan mengikuti jaman. Kecuali Jerry Yan ya, karena dia kan perannya jadi orang kaya yang hilang ingatan dan mendadak miskin, jadi sudah pasti kostumnya dia hanya kaos oblong putih dan celana jeans biar terlihat merakyat.

Kostumnya San Chai pun terlihat lebih bagus, rambutnya juga tampak lebih berkilau dan gak kusam seperti di “Meteor Garden 1”. Tapi sayangnya tidak peduli sekeren apa pun outfit dan hairdo-nya, kalau alur ceritanya sampah, penonton tetap tidak akan tertarik untuk menonton.


E. Original Sountrack.
Sama seperti di “Meteor Garden 1”, original soundtrack “Meteor Garden 2” pun didominasi oleh lagu berbahasa asing (kali ini bahasa inggris) dan hanya dua saja yang dinyanyikan oleh F4 dalam Bahasa Mandarin. Dua lagu itu adalah Opening Song (Lagu Pembuka) “Cuei Pu Neng She Chi Ni/Can’t Lose You” dan Ending Song (Lagu Penutup) “Yen Huo Te Chi Chie/Seasons Of Firework)”.

Namun walau begitu, OST kali ini jauh lebih easy listening dan sesuai dengan seleraku. Beberapa yang menjadi favoritku adalah : "Broken Vow, Words, I Loved You All The Way, All By Myself, Blue, Happy" dan satu lagu berbahasa spanyol yaitu “Te Amo”.


F. Setting.
Setting Barcelona, Spanyol jelas memanjakan mata penonton. Itu sebabnya episode di Barcelona mendapatkan rating tinggi. Perolehan rating cukup menggembirakan hingga saat Pelakor Ye Sha muncul dalam cerita dan membuat perolehan rating seketika ancur lebur, jeblok ke angka terendah.


Pemandangan dari atas balkon hotel, lalu pemandangan di sekitar gereja kecil tempat Tao Ming Tse berencana melamar San Chai, lalu semua tempat wisata yang didatangi Tao Ming Tse dan San Chai, semuanya sangat memanjakan mata.

Blogger Opinion :
“Meteor Garden 2” adalah salah satu drama Taiwan yang TIDAK AKAN PERNAH KUTONTON ULANG. Kenapa? Udah jelas, kan? Karena ada pelakornya. Tak hanya aku yang eneg dan muak melihat mukak pelakor Ye Sha, seluruh penonton Asia bahkan dunia pun membenci karakter ini.

Andai saja, andai Ye Sha tak pernah ada dan ceritanya cukup fokus ke Tao Ming Tse dan San Chai menikah dan punya anak lalu hidup bahagia, mungkin sejarah akan ditulis ulang. Aku yakin deh ratingnya bakal mengalahkan “Meteor Garden 1” dan gak hancur lebur kayak sekarang.

Tapi well, nasi sudah menjadi bubur. Dan tugasku sekarang hanyalah mereview dengan jujur.
Berikut review dariku, kalau ada yang kurang berkenan di hati kalian, harap dimaklumi karena setiap orang punya selera.

Written by : Liana Hwie
Credit Pict : As Tagged (all pictures belong to owners)

-----0000-------

Warning :
Dilarang MENG-COPY PASTE TANPA IJIN TERTULIS DARI PENULIS! Siapa yang berani melakukannya, aku akan menyumpahi kalian SIAL 7 TURUNAN!

Semua artikel dan terjemahan lagu dalam blog ini adalah murni hasil pikiranku sendiri, kalau ada yang berani meng-copy paste tanpa menyertakan credit dan link blog ini sebagai sumber aslinya dan kemudian mempostingnya ulang di mana pun, apalagi di Youtube, kalau aku mengetahuinya, aku gak akan ragu untuk mengajukan "Strike" ke channel kalian. Dan setelah 3 kali Strike, bersiaplah channel kalian menghilang dari dunia Per-Youtube-an!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Native Ads