Sabtu, 02 November 2024

Sinopsis & Review : Mr. Bad, drama yang benar-benar sesuai dengan judulnya

Pertama kali menonton drama ini adalah saat stasiun televisi swasta NET TV menayangkan drama ini sejak tanggal 26 September 2024 hingga tanggal 29 Oktober 2024, setiap hari Senin-Jumat, pukul 18.00 WIB. Serial drama berjumlah 24 Episode ini dibintangi oleh Chen Zhe Yuan dan Shen Yue (yang pernah menjadi Shan Chai dalam Meteor Garden 2018).


Warning :
Different eyes, see different things. Bagi penggemar drama ini dan yang menganggap drama ini sangat bagus, luar biasa, menghibur, kocak, seru dan lain-lain, harap TIDAK MEMBACA blog ini agar kalian tidak sakit hati karena pendapat penulis blog ini SANGAT BERBEDA dari yang lain. Harap dipahami bahwa semua orang punya selera dan apa yang menurut kalian bagus, belum tentu bagus di mata orang lainnya. Jika kalian tidak setuju, cukup tutup blog ini dan beralihlah pada blog yang memberikan review sesuai dengan keinginan kalian. Karena yang namanya review, tentu saja tergantung dari sudut pandang dan selera orang yang menontonnya dan selera orang tidaklah sama.

----------000000000----------

Rating:
Douban : 7,2/10
MyDramaList : 8/10
My Rating : 4/10

Starring :
Chen Zhe Yuan as Xiao Wu Di.
Shen Yue as Nan Xing.


Sinopsis :
Kisah “Mr. Bad” bercerita tentang Nan Xing (Shen Yue), seorang gadis yang merupakan penulis novel internet (sejenis Fizzo mungkin), yang ramah dan baik hati. Suatu ketika, dia menciptakan tokoh antagonis bernama Xiao Wu Di (Chen Zhe Yuan) dalam cerita yang ditulisnya. Walaupun antagonis, karakter Xiao Wu Di digambarkan sangat sempurna. Dia tampan, kaya, cerdas, punya ilmu bela diri yang tinggi, walaupun sangat arogan, kejam, dan narsis.



Suatu hari, karena iri melihat sepasang kekasih saling mengumbar kemesraan di hadapannya, Nan Xing membuat sebuah permohonan di depan kolam Peri. Dia memohon agar diberikan sebuah kisah cinta yang tak terlupakan, hingga akhirnya sang Peri mengabulkan permohonannya dengan menghadirkan Xiao Wu Di ke dalam dunia Nan Xing, membawanya keluar dari dalam Novel untuk memenuhi permohonan Nan Xing.


Hal itu terjadi ketika liontin yang dikenakan Nan Xing jatuh ke dalam kolam. Saat Nan Xing ingin mengambil kembali liontin tersebut, dia terjatuh ke dalam kolam dan melihat sesosok tubuh tenggelam di tengah  kolam. Karena kemanusiaan, dia pun berusaha menolong sosok tersebut. Namun saat dia hampir saja meraihnya, tiba-tiba pria itu menghilang menjadi cahaya putih.

Saat Nan Xing tersadar, dia sudah ada di pinggir kolam dengan seorang pria tampan berpakaian  kostum kuno, pingsan di atas pangkuannya. Pria itu adalah Xiao Wu Di, tokoh antagonis yang diceritakan sebagai ciptaan Nan Xing, yang dibawa ke dunia nyata oleh sang Peri.


Singkat cerita, Xiao Wu Di akhirnya tinggal di rumah milik ayah kandung Nan Xing yang awalnya kosong, bersebelahan dengan Nan Xing yang tinggal bersama ibunya. Di mana awalnya, semua makanan dan kebutuhan hidup, Nan Xing yang membayar. Namun kemudian, Xiao Wu Di menjual perhiasan emasnya untuk ditukar dengan sekresek uang.


Nan Xing yang baru saja lulus dari jurusan olahraga kemudian melamar pekerjaan ke Perusahaan penerbitan di mana Lu Zhi Chen, penulis novel favoritnya menjadi pemiliknya. Ye Qing, sang General Manajer yang melihat kesungguhan Nan Xing yang ingin bekerja memberikannya kesempatan dan menerimanya sebagai asisten Presdir (asisten Lu Zhi Chen).

Note : “Ye Zhong” itu arti secara harfiah adalah “General Manajer Ye”, karena “Zhong” di sini adalah singkatan dari “Zhong Jing Li (总经理)” yang artinya adalah “General Manager (GM)” yang entah kenapa diubah jadi CEO oleh pihak NET TV. Apa dipikir aku gak ngerti mandarin? >_<


Sang atasan, Lu Zhi Chen ternyata tak seperti yang dibayangkan oleh Nan Xing. Bosnya itu terlalu dingin, pendiam dan tidak tahu bagaimana caranya berkomunikasi dengan orang lain. Awalnya Nan Xing pun sempat mati kutu setiap kali harus berhadapan dengan bosnya, tapi lama kelamaan dia menjadi orang kepercayaannya. Bahkan sang bos sering mencurahkan isi hatinya mengenai masalah asmaranya pada Nan Xing. (Yang mana bagiku pribadi ini sama sekali gak penting yang di skip pun gak masalah >_<)


Dalam melakukan pekerjaannya ataupun dalam segala hal, Nan Xing selalu dibantu oleh Xiao Wu Di. Mereka bahkan membuat sebuah novel bersama untuk diikutkan dalam lomba yang diselenggarakan oleh kantor tempat Nan Xing bekerja. Novel yang mereka susun bersama diberi judul: “Pacar Antagonisku”.


Karena seringkali bersama, Xiao Wu Di perlahan jatuh hati pada Nan Xing yang baik hati dan ramah, dan dia yang awalnya angkuh dan selalu dianggap “Kejam” oleh Nan Xing, perlahan menjadi baik dan ramah. (Padahal sejak awal, aku gak bisa melihat kejamnya Xiao Wu Di itu di mana, semuanya serba nanggung, sombongnya juga nanggung. Gak dapat feel antagonisnya >_<)

Untuk endingnya, mereka menikah. Walaupun jalan cerita sepanjang drama, khususnya di bagian ending benar-benar SANGAT BURUK, TIDAK MASUK AKAL DAN TERKESAN DIPAKSAKAN! Alias MEKSO! Benar-benar sama seperti judulnya, yaitu “BAD”.


Asumsi terbanyak mengenai ending drama ini menurut para penonton di MydramaList adalah “Ternyata Chen Zhe Yuan adalah Mao Xiao Jun (bukan Xiao Wu Di), dan dia diam-diam menyukai Nan Xing sejak kecil namun tak berani mengungkapkannya, dan akhirnya memiilih untuk menulis novel berdasarkan kisah nyata di mana dia (Mao Xiao Jun) turut berperan di dalam novel itu, novel yang menceritakan Nan Xing sebagai pemeran utama wanita yang berprofesi sebagai penulis novel internet (Novel di dalam novel ceritanya). Dan Novel yang ditulis oleh Nan Xing itu adalah sebuah novel bersetting Kerajaan di mana Xiao Wu Di adalah karakter antagonisnya yang gak sengaja terlempar ke dunia tempat Nan Xing berada hingga akhirnya mereka jatuh cinta, menikah dan hidup bahagia dengan memiliki seorang anak perempuan.“


Penulis Mr. Bad sepertinya tidak mau pusing-pusing memikirkan adanya Plot Hole dan menjelaskan bagaimana bisa Xiao Wu Di menjadi Mao Xiao Jun di akhir episode drama dan membiarkan penonton berasumsi sendiri dan menebak akhir kisahnya.

Sangat tidak masuk akal bila Xiao Wu Di tiba-tiba mendapatkan kartu identitas alias KTP hingga dia bisa menikahi Nan Xing, membuat akte nikah dan juga kartu keluarga. Aku yakin di negara mana pun, memalsukan identitas adalah kejahatan, mungkin itu sebabnya penulis "Mr Bad" akhirnya membelokkan alur ceritanya menjadi tidak masuk akal dengan membuat Xiao Wu Di menjadi Mao Xiao Jun dan membuat penonton "berasumsi" bahwa ini adalah "Novel di dalam Novel". "Berasumsi" karena dalam cerita pun tidak dijelaskan secara gamblang dan seolah membiarkan penonton menebak.


Daripada dibikin ending mumet bin njlimet seperti itu, Kenapa tidak dibuat saja adegan seperti, “Semua itu memang hanyalah novel karangan Mao Xiao Jun, yang karena Mao Xiao Jun sudah meninggal karena terbakar api, maka Nan Xing-lah yang mengakui novel itu sebagai karangannya. Lalu saat acara tanda tangan novel, tiba-tiba saja ada salah satu penggemar yang meminta tanda tangan Nan Xing yang mengaku bernama Xiao Wu Di dan tentu saja, wajahnya adalah wajahnya Chen Zhe Yuan. Jadi endingnya adalah Nan Xing akhirnya bisa bertemu secara nyata dengan seseorang yang berwajah mirip Xiao Wu Di dan secara kebetulan memiliki nama Xiao Wu Di juga, namun kali ini, Xiao Wu Di yang ini bukan lagi tokoh novel karangan Mao Xiao Jun melainkan manusia sesungguhnya yang punya identitas.”


Bukankah alur cerita yang aku buat itu LEBIH MASUK AKAL DARIPADA ENDING ASLI “Mr Bad” yang ruwet bin njlimet? Gak perlu ada adegan membuat identitas palsu yang entah bagaimana caranya, dan juga gak pake ada cerita “Novel di dalam Novel” yang membuat pusing kepala dan berkesan DIPAKSAKAN dan GAK MASUK AKAL, jadi berasa kayak nonton sinetron Indosiar saking meksonya.

Tapi ya sudahlah, karena sudah terlanjur dibuat dan lebih gak masuk akal lagi, ada banyak orang yang suka dengan drama gak masuk akal ini, jadi yang bisa kulakukan hanyalah memberikan kritikan pedas dan review sejujur-jujurnya tentang drama “Mr Bad” yang menurutku “TIDAK SEBAGUS APA KATA ORANG” dan sebenarnya “HANYA DILEBIH-LEBIHKAN”. Terlalu Hiperbola padahal aslinya ceritanya ANCUR BERANTAKAN >_<


My Review :
Sebenarnya aku sudah lama mendengar tentang drama ini sejak aku mulai suka Chen Zhe Yuan di “Hidden Love” (tentu saja sebelum NET TV menayangkan “Hidden Love”, aku uda nonton lebih dulu melalui aplikasi menonton drama).

Saat itu banyak sekali yang merekomendasikan drama “Mr Bad” dan memuji drama ini setinggi langit dan seluas angkasa. Namun entah kenapa, walau banyak yang memberikan review positif dan memuji drama ini setinggi langit dan seluas angkasa, hatiku masih ragu dan bimbang saat akan menonton drama ini, apalagi kalau melibatkan kuota untuk menontonnya. Jujur saja, aku type orang yang gak mau rugi dong, ya. Kuota itu beli pake uang dan harganya pun gak murah, tentu aku harus bijaksana dalam memakainya. Bagaimana kalau ternyata ceritanya gak sesuai ekspektasiku dan gak sebagus apa kata orang? Bisa rugi bandar dong ya, rugi waktu, tenaga dan kuota buat downloadnya ^_^ Apalagi hati kecilku terus saja berkata, “Nanti aja dulu.”


Ya uda, akhirnya aku pun beralih ke drama Yuan yang lain, seperti “The Princess and The Werewolf, The Handsome Sibling 2020 dan Chinese Paladin 4” dan “Mr Bad” lagi-lagi kusingkirkan dari dalam list karena masih ragu. Untunglah pilihanku tepat, walau tak sempurna 100% namun ketiga pilihan dramaku di atas MEMANG JAUH LEBIH BAGUS DAN SERU dibandingkan dengan “Mr Bad” yang justru anehnya mendapatkan pujian setinggi langit dan seluas angkasa oleh orang-orang.

Aku merasa beruntung gak serta merta percaya apa kata orang dan menghabiskan kuotaku untuk mendownload drama garing dan membosankan seperti ini >_< Sungguh, drama ini memang benar-benar sesuai dengan judulnya yaitu “BAD”.


1. Alur Cerita.
Alur cerita drama ini berjalan SANGAT LAMBAT, sangat garing, membosankan, monoton, bertele-tele, semuanya serba datar dan nanggung. Sejak episode pertama aku menontonnya di NET TV, aku uda merasa gak klik dengan drama ini.

Walaupun temanya terdengar cukup menarik, mengenai seorang tokoh antagonis novel dari jaman kuno yang tiba-tiba saja muncul dari dalam novel, terlempar ke dunia modern dan jatuh cinta dengan “penulisnya” sendiri, namun sayangnya pihak produksi tidak tahu bagaimana cara mengemasnya dengan baik agar terlihat seru dan menarik. Drama ini bisa dibilang GAGAL TOTAL (di mataku).


Padahal tema seperti ini belakangan sangat populer di Fizzo, Wattpad dan aplikasi menulis novel lainnya, mayoritas orang menyebut tema seperti ini sebagai “Transmigrasi” (bukan perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya, ya)

Namun sayangnya, tema dan ide cerita yang menarik ini TIDAK DIIMBANGI dengan pengemasan dan alur ceritanya. Bahkan dengan sangat sedih aku harus akui, kalau para penulis amatir di platform kepenulisan Indonesia masih bisa menulis tema “transmigrasi” ini dengan JAUH LEBIH MENARIK DAN SERU daripada alur cerita “Mr. Bad” ini.


“Mr Bad” ini sama sekali gak seru, gak menarik, gak ada kocak-kocaknya sama sekali. Aku bingung, ada apa dengan kalian? Kenapa drama se-gak seru ini bisa mendapatkan banyak sekali review positif, pujian setinggi langit dan seluas angkasa bahkan ada yang memberikan rating 10/10 di MydramaList, yang mana bagiku sangat tidak masuk akal mengingat alurnya yang sangat lambat dan bertele-tele serta ceritanya yang gak seru sama sekali. Seleraku yang terlalu berbeda dari kebanyakan orang atau kalianlah yang gak bisa menilai sebuah drama? Seleraku yang terlalu tinggi atau selera kalian yang terlalu rendah?

Sejak awal episode, ceritanya sudah sangat garing, membosankan dan alurnya sangatlah lambat dan bertele-tele, membuat orang mengantuk saat menontonnya. Apalagi saat Nan Xing (Shen Yue) berada di kantornya, duh, benar-benar sangat membosankan dan bener-bener gak penting untuk diceritakan.


Kalau adegan di kantornya (yang membahas tentang profesi ini) dibuat seperti dalam “The Prince Who Turns Into A Frog 2005” yang menceritakan soal bagaimana si pemeran utama pria (Shan Jun Hao) disingkirkan oleh seseorang yang ingin merebut posisi dan jabatannya lalu kemudian si pemeran utama pria (Shan Jun Hao) ini berusaha merebut kembali posisinya yang sudah dirampas, mungkin akan jauh lebih menarik dan seru. Lalu kemudian ada perebutan proyek dan tender yang melibatkan sebuah perkampungan nelayan yang terancam tergusur dari wilayahnya karena hutang yang sangat besar, mungkin akan jauh lebih menarik, karena setidaknya ada persaingan bisnis di sana yang membuat cerita semakin seru.


Nah “Mr Bad” ini nggak ada samsek. Nan Xing hanya duduk di kantornya dan melakukan entah apa, lalu dengerin bosnya curhat masalah cinta, teman-teman di kantornya pun sejak awal udah baik banget. Gak ada persaingan, gak ada adegan yang bikin geregetan, gak ada yang cari muka, semuanya lancar jaya kayak jalan tol, lurus aja, bebas hambatan. Duh, faktanya di dunia kerja itu gak kayak gitu, gaes >_<

Fiksi ya fiksi tapi yang logis dong, JANGAN UNLOGICAL PLOT mulu kayak gini >_< Plot Hole di mana-mana, anehnya banyak yang muji. Serunya di mana sih? Datar aja gitu ceritanya, letak keseruannya di mana? Serius nanya! >_<

Dari segi logika, masih lebih masuk akal di “Hidden Love” saat Sang Zhi dibully sama atasannya dengan dikasih kerjaan seabrek sampai tiap hari pulang tengah malam. Nah, itu baru masuk akal. Dunia kerja memang seperti itu. Keras, bok!


Lah ini Nan Xing, gak ada rintangan samsek, hidupnya lancar jaya kayak jalan tol, bebas hambatan. Mau dong jadi Nan Xing. Mungkin inilah yang membuat ceritanya sangat boring dan datar, karena gak ada rintangan yang berarti, yang menunjukkan Nan Xing harus berjuang. Baik dalam cinta maupun pekerjaan, Nan Xing sama sekali tidak perlu berjuang. Woi, tahu gak sih, Life is Never Flat! Rintangannya mana? >_<

Gak ada yang membuatku selaku penonton merasa simpati dengan karakter Nan Xing. Gak ada sesuatu yang membuatku geregetan hingga gak sabar menonton episode selanjutnya. Gak ada samsek. Nyante aja nunggu NET nayangin episode berikutnya keesokan sorenya, gak ada rasa penasaran pengen download episode berikutnya karena gak sabar nungguin NET. Nggak! Nggak ada rasa kayak gitu samsek.


Beda saat NET menayangkan “Extraordinary You”, yang membuatku sangat penasaran hingga gak sabar pengen menonton kelanjutan ceritanya dan berujung download duluan, padahal besoknya juga bakal tayang di NET, tapi aku uda gak sabar pengen tahu kelanjutannya. Ingin tahu siapa laki-laki yang wajahnya selalu tertutup cahaya ilahi, gimana wajahnya, siapa dia sebenarnya, dll. Pengemasannya sangat bagus dan membuat orang penasaran.


Nah “Mr Bad” gak ada feeling seperti ini. Woles aja gitu. Gak peduli. Nonton pun murni karena TV-ku biasanya hanya jadi pajangan rumah, hanya untuk mengisi waktu senggang.

Se-gak menarik itu sampai aku nonton pun hanya karena ingin melihat wajah tampan Yuan. HANYA KARENA YUAN. Coba andaikan bukan Chen Zhe Yuan yang main, aku mungkin selamanya gak akan menonton drama ini.

Ini adalah drama paling membosankan, monoton dan garing sepanjang aku menonton drama >_< Sedih nggak, lucu nggak, seru nggak, garing aja gitu. Sangat jauh kalau dibandingkan dengan drama Taiwan era 2000an awal seperti “The Prince Who Turns Into A Frog 2005, Meteor Garden 2001, MARS, Twins/100% Senorita, At The Dolphin Bay",  yang memang sangat seru jalan ceritanya, beralur cepat dan membuat orang penasaran ingin melihat kelanjutannya.


“Mr Bad” ini gak seru sama sekali, semuanya serba nanggung. Mau dibikin komedi romantis, tapi ceritanya gak lucu. Masih lebih lucu “The Prince Who Turns Into A Frog 2005”. Tapi mau dibikin drama tragedi yang menguras air mata juga gak sedih samsek, masih lebih sedih alur cerita “Meteor Garden 2”. Entahlah. Bagiku China Mainland hanya jago di genre Wuxia (drama kostum/kolosal/Kungfu/silat), tapi di genre modern, mereka masih kalah jauh dari Taiwan, apalagi Korea.

Bahkan kehadiran Second Couple di drama ini, yaitu Lu Zhi Chen dan Ye Qing, justru membuat drama ini semakin boring dan monoton abiz, karena kisah mereka yang sama sekali gak menarik. 


Berbeda dengan kisahnya “Ban Ryu dan Soo Yeon” di drama “Hwarang 2016” yang lebih menarik dan lebih disukai penonton daripada kisah cinta para pemeran utama, Park Seo Jun dan Go Ah Ra. Padahal scene Ban Ryu dan Soo Yeon hanya muncul seuprit-seuprit, namun justru kehadiran mereka sangat dinanti para penonton dan chemistry mereka pun terjalin dengan sempurna, mengalahkan pasangan pemeran utama.


Sayangnya di “Mr Bad” hal itu tidak terjadi. Kisah Second Couple (Lu Zhi Chen dan Ye Qing) benar-benar gak menarik dan gak penting banget bagiku, bahkan walau di cut pun, gak ada ruginya sama sekali, se-gak penting itu kisahnya mereka, hingga aku berharap mereka bisa di cut aja dan skip langsung ke adegan Yuan. Duh, alur ceritanya boring abiz, aktingnya kaku pula. Seperti sudah jatuh, tertimpa tangga.

2. Ending Cerita Yang Tidak Masuk Akal dan Ruwet Bin Njlimet.
Seperti yang kukatakan di atas kalau alur drama ini SANGAT LAMBAT, bertele-tele hingga membuatnya terasa boring dan monoton. Tak hanya itu, BANYAK PLOT HOLE di mana-mana. Drama ini GAGAL TOTAL dalam mengembangkan alurnya dan mengemasnya menjadi cerita yang menarik (di mataku).


Alih-alih membuat Plot Twist yang membuat penonton tercengang (ya walau ada lumayan banyak orang aneh yang tercengang sih dan mengatakan kalau plot twistnya bagus dan memuji setinggi langit >_<), aku justru merasa ENDINGNYA DIPAKSAKAN. Alih-alih terasa keren dengan plot twist yang luar biasa (seperti penilaian banyak orang), aku justru merasa ENDINGNYA SANGAT DIPAKSAKAN, TIDAK MASUK AKAL dan RUWET BIN NJLIMET seperti sinetron Indonesia >_<

Sangat aneh rasanya saat tiba-tiba saja Chen Zhe Yuan menjadi Mao Xiao Jun di akhir cerita, padahal saat menikah, dia adalah Xiao Wu Di. Apakah Xiao Wu Di mencuri identitas Mao Xiao Jun dan hidup dengan memakai nama dan identitasnya?


Yah, walaupun itu adalah tindakan yang illegal karena memalsukan identitas adalah kejahatan, tapi aku lebih menyukai asumsi seperti itu daripada asumsi mayoritas penonton yang menyimpulkan bahwa cerita drama ini adalah “Novel di dalam Novel”. Bagiku memalsukan identitas jauh lebih simple daripada membuat plot twist “Novel di dalam Novel”.

Coba bayangkan betapa ribetnya cerita ini bila dilihat dari asumsi mayoritas orang di MydramaList. Menurut apa yang kubaca dari review penonton di sana, inilah kesimpulan yang mereka ambil.


Kesimpulan Ending dari para penonton MyDramaList :
“Ternyata Chen Zhe Yuan adalah Mao Xiao Jun (dan bukan Xiao Wu Di), dia diam-diam menyukai Nan Xing sejak kecil namun tak berani mengungkapkannya, dan akhirnya memiilih untuk menulis novel berdasarkan kisah nyata di mana dia (Mao Xiao Jun) turut berperan di dalam novel itu, novel yang menceritakan Nan Xing sebagai pemeran utama wanita yang berprofesi sebagai penulis novel internet (Novel di dalam novel ceritanya).

Dan Novel yang ditulis oleh Nan Xing itu adalah sebuah novel bersetting Kerajaan di mana Xiao Wu Di adalah karakter antagonisnya yang gak sengaja terlempar ke dunia tempat Nan Xing berada hingga akhirnya mereka jatuh cinta, menikah dan hidup bahagia dengan memiliki seorang anak perempuan. Sungguh sebuah kisah novel yang indah dan bahagia, bukan? Dalam kisah ini, sebenarnya Nan Xing dan Xiao Wu Di sendiri adalah karakter novel karangan Mao Xiao Jun.


Dan Mao Xiao Jun juga ikut berperan dalam novel yang dia tulis sendiri. Ada sebuah karakter dalam novel yang bernama Mao Xiao Jun juga, yang dalam novel (buatan Mao Xiao Jun) diceritakan tewas terbakar api saat berusaha menyelamatkan nyawa ayah Nan Xing. Namun alih-alih berperan sebagai dirinya sendiri (yaitu berperan sebagai Mao Xiao Jun yang terbakar api), Mao Xiao Jun (yang ternyata adalah Chen Zhe Yuan di akhir episode) memilih berperan sebagai Xiao Wu Di (tokoh utama dalam cerita novel yang dikarang Nan Xing).

Itulah sebabnya kenapa di akhir episode, saat di acara tanda tangan, Nan Xing mengakui Chen Zhe Yuan (aku nyebutnya Chen Zhe Yuan aja karena pake wajah Yuan) sebagai suami sekaligus sahabat masa kecilnya dan memanggilnya Mao Xiao Jun, bukan Xiao Wu Di.

Karena Mao Xiao Jun dalam novel yang ditulis oleh Mao Xiao Jun, memilih orang lain untuk memainkan perannya sebagai Mao Xiao Jun, dan Mao Xiao Jun (dengan wajah Chen Zhe Yuan) memilih berperan sebagai Xiao Wu Di.”


Gimana? Gimana? Mumet gak? Mumet, kan? >_< Pusing gak tuh membaca penjelasanku di atas? Ruwet bin njlimet dan terkesan dipaksakan, bukan? Itu yang kurangkum dari komentar dan review orang-orang di MydramaList loh. Itu karena gak ada adegan lebih lanjut, sehingga para penonton pun akhirnya saling melemparkan asumsi sendiri-sendiri.

Bagiku, ending yang lebih logis adalah Yuan memalsukan identitas dan mencuri identitas Mao Xiao Jun. Daripada ENDING VERSI NJLIMET yang terkesan dipaksakan ini.

Alih-alih merasa terkesan dengan (yang disebut penggemar Shen Yue sebagai) Plot Twist “yang luar bisa keren”, aku justru merasa Melongo karena melihat ENDING TAK MASUK AKAL seperti ini >_< MAKSA BANGET, PAK! Berasa nonton sinetron >_<

Aku lebih suka mengasumsikan kalau Xiao Wu Di mencuri identitas Mao Xiao Jun (entah dgn cara apa, menyuap pejabat mungkin) agar dia bisa mendapat KTP dan bisa menikah dengan Nan Xing, daripada dengan asumsi “Novel di dalam Novel” yang bikin pusing kepala T_T


Dahlah, nonton “Mr Bad” uda berasa kayak nonton Sinetron Indonesia yang gak ada nalar dan gak masuk akal samsek, plus gak bisa akting pula. Klop wes. Jika bukan karena Yuan, aku jujur aja males nonton drama gak jelas kayak gini >_< Bisa-bisa ratingnya bukan kukasih 4/10 tapi 0/10 karena parah abiz, hanya karena Yuan, maka ratingnya kuberi 4/10. Itupun rating karena Yuan ganteng dan dia idolaku, udah.

Bener-bener gak habis pikir kenapa orang-orang bisa memberikan rating 10/10 di MydramaList pada drama gak jelas dan gak ada feelnya seperti ini? >_< Aku tahu semua orang punya selera, tapi sungguh, selera kalian memang ANEH. Aku bersyukur gak percaya gitu aja dengan pendapat orang-orang yang mengatakan “Mr Bad” luar biasa bagus dan buru-buru download dramanya, kalau gak, bisa rugi banget deh menghabiskan kuota demi drama gak jelas >_< Aku senang karena feelingku ternyata benar.


3. Akting Pemainnya.
Maaf, Yuan. Aku penggemarmu, tapi sorry to say, di drama ini, aktingmu sangat kaku dan buruk, seperti amatir. Walau aku penggemarmu, tapi aku menilai secara OBYEKTIF. Aku bukan penggemar yang buta mata hati hingga menutup mata dan selalu memuji idolanya. Nggak! Kalau buruk ya buruk aja. Katakan sejujurnya! Review jangan sampai membuat penonton lain tertipu.

Duan Jia Xu "Hidden Love"

Aktingmu sangat jauh bila dibandingkan dengan Duan Jia Xu di “Hidden Love” yang membuatku “Ter-Jia Xu Jia Xu”. Kamu bisa membawa keluar aura Duan Jia Xu yang membuat para wanita jomblo bermimpi bisa memiliki pacar dan suami sepertimu. Tak hanya itu, kamu bisa membuat para Kpopers pindah haluan karena peranmu sebagai Duan Jia Xu, SEKEREN, SEBAGUS dan SESEMPURNA itu.

Xiao Yu Erl "The Handsome Siblings 2020"

Bahkan aktingmu di “The Handsome Sibling 2020” sebagai Xiao Yu Erl yang lucu, cerdas, licik, nakal, punya banyak ide namun baik hati, juga SANGAT BAGUS bila dibandingkan aktingmu sebagai Xiao Wu Di di “Mr Bad”. Aktingmu di “Mr Bad” sangat sesuai dengan judulnya yaitu “Bad” alias “Buruk”.

Li Xiong "The Princess and the Werewolf"

Dalam “The Princess and The Werewolf” pun, aktingmu SANGAT SEMPURNA saat memerankan dua karakter yang berbanding terbalik antara Si Raja Serigala, Kui Mulang yang arogan, dingin, tegas dan berwibawa versus Li Xiong, si pengawal istana yang ramah, baik hati dan hangat. Bahkan si pemeran utama wanita pun berpikir kalau kalian adalah dua orang yang berbeda. Sebagus itu aktingmu, Yuan. Tapi di “Mr Bad”, kamu gagal total.

Yun Tian He "Chinese Paladin 4"

Saat menjadi “Yun Tian He” di "Chinese Paladin 4” pun, aktingmu SANGAT BAGUS dan SEMPURNA. Kamu bisa membawa keluar aura Yun Tian He yang awalnya “cah ndusun” yang polos dan ndeso abiz, serta gampang ditipu oleh Han Ling Sha, namun seiring waktu berubah menjadi seorang pahlawan sejati yang rela mengorbankan dirinya demi orang banyak. SEKEREN itu aktingmu di “Chinese Paladin 4”.

Tapi di “Mr Bad” aku hanya mengelus dada melihat aktingmu yang sangat kaku dan datar dan seperti sedang membaca text proklamasi kemerdekaan >_< No feel at all. What’s wrong with you, Yuan? Aku tahu kamu bisa melakukan lebih dari itu. Apa ini salah Sutradaranya yang gak bisa mengarahkan?

Buktinya akting Yuan di keempat drama yang kusebut di atas, sangat bagus dan sempurna, hanya di “Mr Bad” aja aku gak dapet feelnya. Yuan terlihat seperti benar-benar berakting sebagai Xiao Wu Di dan bukan membawa keluar aura Xiao Wu Di, aktingnya tampak gak natural sama sekali >_<


Tak hanya Chen Zhe Yuan yang aktingnya sangat datar, kaku dan mengecewakan, Shen Yue-pun sama. Namun karena aku gak pernah nonton dramanya Shen Yue yang lain jadi aku gak bisa memberikan komentar lebih banyak. Namun satu yang pasti, akting Shen Yue di sini sangat kaku dan datar, seperti sedang berakting. Nan Xing tidak bisa membuatku menangis saat dia menangis, tidak bisa membuatku tersenyum saat dia sedang tersenyum, semuanya serba datar dan kaku.

Lalu artis yang berperan sebagai Lu Zhi Chen dan Ye Qing juga biasa saja aktingnya. Adegan mereka terasa sangat membosankan di mataku. Bahkan kalau di cut pun rasanya gak ngaruh. Bagiku adegannya mereka sama sekali gak penting.

Jadi, karena bukan hanya Yuan yang terlihat kaku dan datar, Bolehkah aku menyalahkan Sutradaranya saja yang gak bisa mengarahkan akting pemainnya? >_<

4. Karakter Pemain.
A. Chen Zhe Yuan as Xiao Wu Di.
Di awal episode, Xiao Wu Di digambarkan sebagai tokoh antagonis, yang sudah pasti jahat, narsis dan angkuh, namun berubah menjadi baik dan ramah seiring berjalannya waktu. Sayangnya, Yuan gagal membawakan sisi antagonis Xiao Wu Di.

Xiao Wu Di, si antagonis yang tak terlihat antagonis sama sekali

Sekilas, karakter Xiao Wu Di mirip dengan Shan Jun Hao di “The Prince Who Turns Inta A Frog 2005”. Sama seperti Xiao Wu Di, di awal episode, Shan Jun Hao juga digambarkan seperti tokoh antagonis, dia arogant, dingin, tegas, tidak berperasaan, hingga banyak orang tidak menyukainya karena cara kerjanya yang otoriter, namun saat kehilangan ingatan, dia berubah menjadi Tang Oh yang hangat, ramah dan baik hati, berbanding terbalik dengan Shan Jun Hao.

Saat kembali menjadi Shan Jun Hao pun, setelah dia jatuh cinta pada Ye Tian Yu sekali lagi, sifatnya yang arogant, dingin dan tak berperasaan perlahan menghilang dan dia menjadi seperti Tang Oh yang baik hati. Tanpa sadar, Tang Oh hidup dalam hati Shan Jun Hao.

Shan Jun Hao yang sombong (atas) VS Tang Oh yang ramah dan baik hati (bawah)

Namun Ming Tao mampu membawa keluar sisi antagonis Shan Jun Hao dengan sangat sempurna, keliatan banget sombongnya, benar-benar menyebalkan kalau dia sudah dalam mode merendahkan orang, duh, beneran rasanya pengen gampar. Saat berhadapan dengan Ye Tian Yu, Jun Hao berubah menjadi selembut Tang Oh, namun saat berhadapan dengan rival bisnisnya, dia berubah menjadi Shan Jun Hao yang dingin, kejam dan angkuh. Dualisme karakternya benar-benar terlihat jelas.

Shan Jun Hao vs Tang Oh

Shan Jun Hao yang sombong (atas) VS Tang Oh yang baik hati dan ramah (bawah)

Hingga mau diremake berapa kali pun, tetep gak ada yang bisa mengalahkan aura Ming Tao sebagai Shan Jun Hao. Seolah karakter Shan Jun Hao memang diciptakan untuk Ming Tao. Ming Tao tidak seperti sedang berakting. Sombongnya sangat natural. Bahkan pemeran utama wanita pun sempat tidak menyukainya di awal episode hingga berkata, “Apa di dalam mulutmu ada pisau? Kenapa setiap kali bicara selalu menyakiti orang?” karena kata-katanya yang memang selalu nyelekit.


Inilah yang tidak bisa dilakukan oleh Yuan di drama “Mr Bad”. Katanya “Mr Bad”, antagonis, kok aku gak bisa melihat sisi antagonismu ya, Yuan? Semuanya serba nanggung. Datar banget. Sombongnya setengah-setengah, gak all out. Kayak gak niat jadi sombong >_< Masa akting sombong aja gak bisa sih? Tatapan matamu gak bisa bicara di sini. Lihat tatapan mata Ming Tao! Saat jadi Shan Jun Hao yang sombong dan Tang Oh yang baik hati, tatapan matanya ikut berubah. 


Harusnya kamu berguru dulu pada Ming Tao yang sombongnya terlihat sangat natural dan dinginnya benar-benar seperti kulkas tujuh pintu. Ini ibarat professional VS amatir sih. Padahal sekilas mirip loh karakternya, sombong dan nyebelin di awal episode namun berubah menjadi baik hati dan ramah di pertengahan hingga akhir episode. Tapi Ming Tao bisa membawa keluar itu semua, sementara Chen Zhe Yuan GAGAL TOTAL. Senioritas dan pengalaman akting memang tidak bisa diremehkan. Atau haruskah aku salahkan Sutradaranya saja yang gak bisa mengarahkan? >_<

B. Shen Yue as Nan Xing.
Di awal episode, dia diceritakan sebagai gadis muda yang tidak cerdas namun kuat secara fisik karena dia lulus dari jurusan olahraga, seorang gadis muda yang juga merupakan penulis novel internet (kayak Fizzo gitu mungkin). Jangan lupa, Nan Xing KUAT SECARA FISIK. Bahkan saking kuatnya, di episode pertama, dia sudah membantu polisi menangkap penjahat.


Namun ke mana perginya Nan Xing yang KUAT SECARA FISIK ini setelah Xiao Wu Di muncul? Kenapa sedikit-sedikit minta tolong Xiao Wu Di, minta dibantuin? Katanya Strong Woman? Lah kok mendadak jadi menye-menye dan dikit-dikit minta tolong gini? Gak guna amat kayak Han Ling Sha di Chinese Paladin 4 >_< Tapi setidaknya Han Ling Sha (CP4) konsisten sepanjang drama, konsisten gak berguna sejak awal hingga akhir. Tapi ini Nan Xing...kok tiba-tiba jadi lemah gini? >_<

Aku bingung sama karakternya Nan Xing. Kenapa dia tidak terlihat manusiawi sama sekali? Dia seolah digambarkan tak punya kekurangan, dia cantik, baik hati, ramah, suka menolong, murah senyum, disayangi semua orang, punya bakat nulis novel, kuat secara fisik (walau mendadak lemah setelah Xiao Wu Di muncul), ah kurangnya hanya dia digambarkan kurang cerdas makanya masuk jurusan olahraga. Tapi itupun gak diperlihatkan kekurangcerdasannya itu dalam drama, hanya dikatakan saja. Only Tell Not Show! Hei, nobody perfect! Berilah dia kekurangan!


Ah, kehilangan ayah kandungnya dan jadi yatim piatu itu bukan termasuk kekurangan ya, trauma pada api, hidup pas-pasan, juga bukan termasuk kekurangan karakternya, karena itu faktor eksternal, bukan sifat dan karakter yang berasal dari dalam dirinya.

Maksudku adalah seperti contohnya Ye Tian Yu dalam “The Prince Who Turns Into A Frog 2005” yang digambarkan tidak cantik, kasar, suka berbohong dan mata duitan (sebagai kekurangannya), namun dia baik hati (suka menolong orang), ceria, ramah dan mudah berteman dengan siapa saja, juga berpikiran terbuka dan ceplas-ceplos (sebagai kelebihannya). Nah seperti itu misalnya, manusiawi kan karakternya? Ada kelebihan dan ada kekurangan, because Nobody Perfect!

Lah ini Nan Xing gak ada, bahkan walaupun seiring berjalannya waktu, dia uda gak kuat secara fisik lagi dan mendadak menjadi lemah gak berguna, tapi kan penggambaran di awal episode, dia digambarkan kuat secara fisik. Itu sih termasuk PLOT HOLE dan KETIDAK KONSISTENAN alur cerita aja kalau menurutku, bukan kekurangan dalam karakternya. Uda gitu jalan hidupnya lancar jaya kayak jalan tol bebas hambatan pula.

C. Lu Zhi Chen.
Aku gak tahu siapa nama asli cowok ini, males nyari tahu juga karena dramanya sangat boring abiz dan gak worthed untuk dikupas tuntas. Intinya walau dia berwajah tampan dan enak dipandang, juga cocok berperan sebagai anak orang kaya, bos besar di sebuah Perusahaan, namun karakternya gak jelas. Apa dia adalah penulis introvert yang gak banyak bicara  dan gak bisa bergaul? Hhmm... Bisa jadi. Bos yang baik? Bisa juga, karena dia memang gak pernah memarahi bawahannya. Lalu pria pengecut yang gak berani mengejar cintanya? Bisa juga.


Intinya karakter dan aktingnya terlalu datar dan tidak menarik. Dia hanya pria berwajah tampan namun gak ada sesuatu yang membuat karakternya berkesan. Hanya sekedar wajah tampan, That’s all.

D. Ye Qing.
Aku gak tahu nama aslinya, males nyari tahu karena dramanya boring abiz dan gak worthed untuk diselidiki lebih lanjut. Tapi aku harus jujur kalau pemeran Ye Qing sama sekali gak cantik, wajahnya terlalu tua untuk disandingkan dengan Lu Zhi Chen yang memiliki wajah tampan cenderung imut. Daripada pasangan kekasih, mereka lebih cocok jadi ibu dan anak, karena wajah si pemeran Ye Qing yang ketuaan >_<



Oh, ayolah! Aku tahu karakternya Ye Qing adalah seorang wanita karir yang tegas, mandiri, independent woman dan sangat berdedikasi dalam pekerjaannya, tapi tidak bisakah dicari artis lain yang wajahnya tidak terlihat ketuaan seperti itu? Mereka digambarkan seumuran, bukan? Tapi kenapa penampilan mereka terlihat seperti ibu dan anak?

Bahkan walaupun seandainya si pemeran Ye Qing lebih tua secara umur real-nya, tapi banyak loh faktanya yang usianya lebih tua namun wajahnya masih terlihat muda, contoh : Yang Mi, Dilraba Dilmurat, Zhao Li Ying, Guli Nazha, adalah beberapa contoh dari para artis wanita yang dari usia real uda gak lagi muda alias uda setengah tua namun wajah mereka masih awet muda.

Ya aku tahu nama-nama itu gak bakal mau jadi supporting role, tapi maksudku adalah buktinya ada kan yang usianya lebih tua dari pemeran pria namun wajahnya masih awet muda? Kenapa gak nyari yang wajahnya terlihat muda namun memiliki aura tegas dan mandiri jadi bisa membawakan karakter Ye Qing?


Inilah yang membuatku sebagai penonton tidak bisa melihat chemistry di antara mereka dan gak tertarik dengan kisah cinta mereka. Uda secara penampilan gak cocok, kayak Ibu dan Anak, kisahnya boring pula, terlalu bertele-tele dan ditarik ulur gak penting.

Andai aku nontonnya di laptop dan dari download, aku pasti langsung SKIP semua adegan gak penting antara Lu Zhi Chen dan Ye Qing yang boring abiz. Sayangnya aku nonton di TV jadi cuma pasrah aja semua yang dikasih oleh NET.

5. Chemistry.
Sorry to say, gak ada chemistry sama sekali untuk kedua pasangan di drama ini. Baik itu Main Couple alias pemeran utama kita yaitu Xiao Wu Di dan Nan Xing ataupun Second Couple yaitu Lu Zhi Chen dan Ye Qing. NO CHEMISTRY AT ALL!

Xiao Wu Di dan Nan Xing seperti kakak adik vibesnya

Di mataku, Xiao Wu Di dan Nan Xing seperti kakak adik sedangkan Lu Zhi Chen dan Ye Qing seperti Ibu dan Anak, mereka sama sekali tidak terlihat seperti pasangan kekasih. Aku gak bisa melihat tatapan mata penuh cinta dalam mata Xiao Wu Di ataupun Nan Xing saat mereka saling menatap satu sama lain. They are like siblings, NOT LOVERS!

Lu Zhi Chen dan Ye Qing yang lebih cocok jadi ibu dan anak

Sedangkan untuk Lu Zhi Chen dan Ye Qing, itu karena wajah pemeran Ye Qing yang ketuaan, gak cocok jadi pacar Lu Zhi Chen yang gantengnya ke arah imut, lebih cocok jadi Ibunya. Mereka tak punya chemistry dan lebih cocok jadi ibu dan anak.

6. Original Soundtrack.
Kalau untuk yang satu ini, sepertinya berlaku untuk semua drama produksi China Daratan. Karena memang faktanya gak ada satupun drama China daratan yang bisa mengalahkan drama Taiwan lawas era 2000an. Kenapa?

Karena Soundtrack drama China gak ada yang memorable atau meninggalkan kesan mendalam, beda dengan Soundtrack serial drama Taiwan lawas yang sampai punya semua lagunya, bahkan kuterjemahin satu persatu arti lagunya di blog ini. Untuk soundtrack drama produksi China Daratan, saking gak easy listening-nya dan gak memorable samsek, aku pun males mencari, mendownload dan mengartikan soundtracknya. Gak ada yang nyantol di kuping, gak sesuai selera semua, gak memorable pokoknya.


Beda dengan drama Taiwan lawas era 2000an awal, contohnya "The Prince Who Turns Into A Frog 2005" di mana setiap karakter dibuatkan lagu sendiri yang menggambarkan karakter mereka, seperti:
a. "Mi Huen Chi" dan "Magical Smile" untuk karakter Shan Jun Hao.
b. "Chen Ai" untuk karakter Ye Tian Yu.
c. "Wo Che Xiang Yao" untuk karakter Ye Tian Yu dan Fan Yun Xi. 
d. "Pu Khou Yung Kan" untuk karakter Xu Zhi Qian.
e. "Phi Sang Yen Mo Nian San Pien (Call My Name)" untuk karakter Shan Jun Hao dan Ye Tian Yu.


See? Saking niatnya, semua karakter dibuatkan lagu untuk menggambarkan mereka. Itu yang gak bisa ditiru drama produksi China. Original Soundtracknya gak ada yang easy listening sama sekali (setidaknya di telingaku yang sudah mendengarkan ratusan lagu) >_<

Semua drama Chen Zhe Yuan, selain “Hidden Love”, aku gak suka dengan soundtracknya. Gak enak didengar telinga, gak memorable, gak membuat pengen mendownload dan mengartikan lagunya, termasuk soundtracknya “Mr Bad” ini.


Apalagi harus kuakui kalau Yuan itu gak bisa nyanyi, jadi waktu dia menyanyikan ending song-nya bareng Shen Yue, aku gak merasakan feel-nya karena dia gak punya teknik menyanyi dan bahkan suaranya terdengar sumbang dan gak enak didengar telinga.

Sebagai mantan Kpopers dan penggemar mandopop sejak era 2000-an awal serta pernah suka lagu barat era Backstreet Boys, Westlife, Nsync, Britney Spears, dll, aku sudah mendengarkan ratusan lagu dari berbagai bahasa, jadi dengan sangat sedih aku harus mengakui kalau teknik menyanyi para boyband Korea, Taiwan dan Barat masih jauh di atas Chen Zhe Yuan dan Shen Yue, jadi setelah dengerin lagu-lagu Kpop lalu dengerin Yuan nyanyi, sungguh, seperti kaset rusak.

Bahkan teknik vocalnya 183 Club dan 5566 aja masih di atas Yuan. Yuan mungkin setara dengan F4 kalau urusan nyanyi, sama-sama amburadul dan cuma modal tampang. Yuan, uda bener kamu akting aja. Bakatmu di akting, bukan di nyanyi. Lain kali gak usah repot-repot menyumbangkan suara untuk mengisi soundtrack lagi, ya. Fokus akting aja, oke? ^_^


Aku bukan Haters Chen Zhe Yuan loh, aku penggemarnya, tapi bukan berarti sebagai penggemar aku harus menutup mata dan pura-pura tuli atau buta. Pura-pura buta walau aktingnya kaku, dan pura-pura tuli walau suaranya gak enak. Nggak! Aku bukan orang munafik seperti itu. Aku akan bicara jujur apa adanya, karena itulah salah satu tugas blogger saat mereview drama, yaitu kejujuran, agar penonton lain gak merasa tertipu.

Kasihan kan kalau ada drama jelek tapi kubilang bagus dan ujung-ujungnya semua orang pada download, habis kuota banyak, habis duit banyak, tapi ternyata gak sesuai ekspektasi? Jadi aku selalu berusaha sejujur-jujurnya kalau sedang mereview drama. No Tipu-tipu Club!

Kalau kalian adalah type orang yang lebih suka mendengar kebohongan manis daripada kejujuran yang menyakitkan, sepertinya blog ini memang bukan tempat kalian mencari informasi ataupun rekomendasi.


Well, sekian review dariku, bagi yang memiliki pendapat berbeda, boleh aja kok, karena setiap orang memiliki selera masing-masing yang berbeda dengan orang lainnya. Asalkan gak nyampah dan maki-maki di blog ini dan memaksakan pendapat kalian sendiri. Kalau ada pembaca seperti itu, maka Maaf, aku akan langsung menyingkirkanmu. Just rememberDifferent eyes see different things ^^

Writen by : Liana Hwie
Credit Pict : As Tagged (All Pictures belong to owners)

----------------0000000000------------

Warning :
Dilarang MENG-COPY PASTE TANPA IJIN TERTULIS DARI PENULIS! Siapa yang berani melakukannya, aku akan menyumpahi kalian SIAL 7 TURUNAN!

Semua artikel dan terjemahan lagu dalam blog ini adalah murni hasil pikiranku sendiri, kalau ada yang berani meng-copy paste tanpa menyertakan credit dan link blog ini sebagai sumber aslinya dan kemudian mempostingnya ulang di mana pun, apalagi di Youtube, kalau aku mengetahuinya, aku gak akan ragu untuk mengajukan "Strike" ke channel kalian. Dan setelah 3 kali Strike, bersiaplah channel kalian menghilang dari dunia Per-Youtube-an!

4 komentar:

  1. Hi, I'm glad I found your blog. I found it because I was looking for places to visit on my next trip to Taiwan, including the places in "Frog who turns into frog". I've been a fan of Ming Dao since that drama. I decided to check out the latest blog post and I'm so glad you mentioned it here in 2024 too haha in the end there are people who still remember it like I do. I'm also amazed by Ming Dao's acting. I just finished watching a few days ago "Heaven's wedding gown" I was paying more attention to his performance and I was able to identify his technique. It is super basic but not everyone masters it. Unlike you, I didn't feel that the role of Wang zi bian qin wa was made for him, I rather think he mastered the technique of getting into the role and truly being Shan Jun Hao and Dang Oh. But in Heaven's wedding gown I was really surprised by his acting even though he was totally a beginner in TV dramas so I don't doubt that he practiced a lot for his second drama which was a complete success. Last month I watched his latest work "前途海量" (I don't know the english title) it's a movie and it's on IQIYI. It was fun and overwhelming, I really think Ming Dao was born for acting. It makes me laugh how at first it seemed like he was just chatting around when he did his first drama but until now in the movie it seems like he just adapts to the character so that you don't realize it's acting. Of course the difference between his first drama and his last movie is big, he improved a lot over time. And as for the drama you criticize here... I agree that the Taiwanese dramas of the past are much better. I've only seen two Chinese dramas, I liked them, yes, but in general I think that most chinese dramas fail to capture the spark so i don't really watch chinese dramas. I don't even like their super operated and unreal faces, starting from there I don't feel like watching those dramas haha Thank you for recalling Ming Dao's memorable performance so far, it's really touching.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank you so much for reading my blog. And also thank you for remembering Ming Tao in "The Prince Who Turns Into A Frog". Maybe you can read my other post related to "The Prince Who Turns Into A Frog" too.
      Here the link : https://lianastory501.blogspot.com/2013/08/the-prince-who-turns-into-frog-pecahkan.html

      Well, that's okay, every people entitle of their opinion, but for me, who's not watching "Heaven Wedding Gown" because he is NOT THE MAIN LEAD, I cannot give you opinion about that.

      "The Prince Who Turns Into A Frog" is Ming Tao's first drama I've ever watched and I suddenly fell in love with his Shan Jun Hao and Tang Oh. His acting are really excellent, that's why I said "this role was made for Ming Tao", because the other Shan Jun Hao (remake version) cannot act as good as Ming Tao. Their character feels empty. No one can portray Shan Jun Hao and Tang Oh as excellent as Ming Tao did. He is the BEST SHAN JUN HAO EVER!

      Btw, I have so many posts about "The Prince Who Turns Into A Frog" on my blog. The newest one is "Tang Oh Diary". The "Tang Oh Diary" is on my Top 10 popular post now. You can open this blog on laptop/computer or change it to "Web Version", so you can see that my "Frog Prince" posts now on my Top 10 Popular Post.

      Hapus
    2. I agree with you. Chinese Drama Mainland cannot surpassed Taiwanese Drama when it comes to Modern Drama. Chinese Modern Drama are really boring, eventhough their drama full of beautiful and handsome young artist, but their acting are really standard, some even cannot act, I didn't see the sparks, the feeling and the chemistry between the leads, plus the story are really boring as hell, just like this one.

      Chinese drama ONLY GOOD in Wuxia/Xian Xia/drama costume or whatever they called it, but NOT IN MODERN DRAMA.

      I feel that Chinese Mainland Modern Drama cannot beat Taiwanese Modern Drama. I feel empty when watching Chinese Modern Drama, there's no feel at all, no chemistry and the OST also not as good as Taiwanese Drama Ost, which is very easy listening and make people remember it until now. Just like "The Prince Who Turns Into A Frog" OST.

      Hapus

Native Ads