Author :
LIANA HUI
Starring :
Starring :
Kim Hyun
Joong as Yoon Ji Hoo
Jung So Min as Hong Mo Nae
Kim Hyun Joong As Himself ( HJL Played Double Casting )
Kim Yoon Ji as Herself ( Yoon Ji Hoo Fiance )
Heo Young Saeng as Himself
Kim Kyu Jong as Himself ( Kim Hyun Joong’s Brother )
Park Jung Min as Himself
Kim Hyung Jun as Himself ( Kim Hyun Joong’s Brother )
Kim Joon as Song Woo Bin
Lee Min Ho as Gu Jun Pyo
Kim Bum as So Yi Jung
Go Hye Sun as Geum Jan Di
Jung So Min as Hong Mo Nae
Kim Hyun Joong As Himself ( HJL Played Double Casting )
Kim Yoon Ji as Herself ( Yoon Ji Hoo Fiance )
Heo Young Saeng as Himself
Kim Kyu Jong as Himself ( Kim Hyun Joong’s Brother )
Park Jung Min as Himself
Kim Hyung Jun as Himself ( Kim Hyun Joong’s Brother )
Kim Joon as Song Woo Bin
Lee Min Ho as Gu Jun Pyo
Kim Bum as So Yi Jung
Go Hye Sun as Geum Jan Di
“ Yoon Ji Hoo
After Story – A Moment To Remember 10 / SS501 Fanfiction “
“ CHAPTER 10
: I HOPE IT’S NOT DREAM”
FLASHBACK…
KIM ENTERPRISE …
KIM ENTERPRISE …
Kim
Hyun Joong dan Kim Hyung Jun sedang asyik membahas Proyek baru mereka saat Song
woo Bin tiba-tiba datang dan ingin bertemu.
“ Aku datang kemari bukan untuk mencari masalah, sebaliknya, aku ingin berdamai dengan kalian “, ujar Woo Bin dengan sopan.
“ Kau pikir kami akan percaya ?? Hyung, usir dia !!!”, ujar Hyung Jun sinis.
“ Lebih baik dengarkan saja dulu apa yang ingin dia katakan, Jun “, jawab Hyun Joong dengan bijaksana. Hyung Jun ingin memprotes tapi dia tau itu tidak ada gunanya.
“ Silakan duduk, Tuan Song !!! Dan bicaralah !! kami menunggu “, ujar Hyun Joong sopan.
Song Woo Bin pun duduk di kursi disamping Hyung Jun dan mulai bicara.
“ Aku tau kalian sangat membenci kami “, Woo Bin berkata lirih.
“ ITU SUDAH PASTI !!!”, jawab Hyung Jun sinis.
“ Jun, biarkan dia bicara dulu “, perintah Hyun Joong, tenang dan tegas.
“ Ne, hyung..”, jawab Baby sambil cemberut.
“ Pertama, aku ingin MINTA MAAF atas apa yang kulakukan pada Shin Hye, adik Park Jung Min. Aku tau Minta Maaf tidak ada gunanya sekarang, aku juga tau ini sudah terlambat. Tapi pepatah mengatakan, IT’S BETTER TOO LATE THAN NEVER, RIGHT ??? Ini semua salahku.. jadi Akulah yang harus bertanggung jawab. Akulah yang memukulkan balok kayu ke tubuh gadis itu dan menyebabkan kematiannya. Jika kalian ingin balas dendam, balaslah padaku saja, tapi tolong lepaskan Jae Kyung dan semua orang yang tidak ada hubungannya. Aku akan terima apapun perlakuan kalian “, ujar Woo Bin tulus dan bersungguh-sungguh.
Hyun Joong bisa melihat ketulusan dari kata-katanya dan sinar matanya.
“ Walaupun aku memaafkanmu, tapi bagaimana dengan Jung Min ?? Adiknya lah yang sudah kau bunuh, MINTA MAAF lah padanya juga. Dia orang yang paling berhak memberimu maaf, Tuan Song “, jawab Hyun Joong bijaksana.
“ Aku tau. Aku sudah bertemu dia di Macau, juga Yoon Ji Hoo. Kurasa kau pasti sudah tau kan ??”, Tanya Woo Bin, Hyun Joong mengangguk pelan.
“ Aku akan meminta maaf pada Jung Min begitu kita sampai di Macau “, lanjut Woo Bin lagi.
“ KITA ??”, Tanya Hyun Joong bingung.
“ Seperti yang ku katakan tadi kalau So Yi Jung dalam perjalanan ke Macau untuk menyeret pulang Yoon Ji Hoo, dan dia tidak pergi sendiri, Tunangan Ji Hoo juga ada bersamanya. Aku kemari untuk memberi tau kalian agar kalian bisa waspada. Tunangan Ji Hoo bukanlah gadis biasa “, jawab Woo Bin serius.
“ Kenapa kami harus percaya padamu ?? Bagaimana jika seandainya ini hanya perangkapmu ??’, Tanya Hyung Jun masih tetap sinis.
“ Terserah kalau kalian tidak percaya, tapi jangan salahkan aku yang tidak memperingatkan “, ujar Woo Bin lagi. Hyun Joong tampak berpikir dan menimbang-nimbang.
Akhirnya dia meraih telp di mejanya dan menghubungi sekretarisnya.
“ Kim Hyo Rin-ssi, tolong siapkan Helikopter Pribadi untukku, aku harus ke Macau sekarang juga “, perintah Hyun Joong di intercomnya.
“ HYUNG !!! Bagaimana jika ini jebakan ??”, protes Hyung Jun.
“ Kita harus mengambil resiko ini, Jun. Aku akn pergi ke Macau bersamanya. Kau tetap disini dan mengurus Perusahaan selama aku tidak ada “, perintah Hyun Joong pada adiknya.
“ Tapi ini tidak adil, Hyung !!! Kenapa aku di tinggal sendiri ??”, gerutu Hyung Jun manja.
“ Aku percaya padamu, okay ?? Jangan buat aku kecewa. Masih ada Kota Tanpa Asap yang harus kau urus, ingat ??”, bujuk Hyun Joong lembut. Akhirnya Hyung Jun mengangguk pelan.
“ Baiklah. Tapi kalian harus cepat pulang ya “, pinta Maknae dengan manja.
“ TENTU !!! Aku akan pulang begitu masalah selesai “, jawab Hyun Joong menenangkan.
Kemudian dia menelpon seseorang di ponselnya. “ Kyu Jongie, kau dimana ??’, Tanya Hyun Joong pada adiknya yang 1 lagi.
Terdengar pembicaraan seru di telp, sebelum sesaat kemudian telp itu ditutup.
VENETIAN HOTEL MACAU …
“ Aku datang kemari bukan untuk mencari masalah, sebaliknya, aku ingin berdamai dengan kalian “, ujar Woo Bin dengan sopan.
“ Kau pikir kami akan percaya ?? Hyung, usir dia !!!”, ujar Hyung Jun sinis.
“ Lebih baik dengarkan saja dulu apa yang ingin dia katakan, Jun “, jawab Hyun Joong dengan bijaksana. Hyung Jun ingin memprotes tapi dia tau itu tidak ada gunanya.
“ Silakan duduk, Tuan Song !!! Dan bicaralah !! kami menunggu “, ujar Hyun Joong sopan.
Song Woo Bin pun duduk di kursi disamping Hyung Jun dan mulai bicara.
“ Aku tau kalian sangat membenci kami “, Woo Bin berkata lirih.
“ ITU SUDAH PASTI !!!”, jawab Hyung Jun sinis.
“ Jun, biarkan dia bicara dulu “, perintah Hyun Joong, tenang dan tegas.
“ Ne, hyung..”, jawab Baby sambil cemberut.
“ Pertama, aku ingin MINTA MAAF atas apa yang kulakukan pada Shin Hye, adik Park Jung Min. Aku tau Minta Maaf tidak ada gunanya sekarang, aku juga tau ini sudah terlambat. Tapi pepatah mengatakan, IT’S BETTER TOO LATE THAN NEVER, RIGHT ??? Ini semua salahku.. jadi Akulah yang harus bertanggung jawab. Akulah yang memukulkan balok kayu ke tubuh gadis itu dan menyebabkan kematiannya. Jika kalian ingin balas dendam, balaslah padaku saja, tapi tolong lepaskan Jae Kyung dan semua orang yang tidak ada hubungannya. Aku akan terima apapun perlakuan kalian “, ujar Woo Bin tulus dan bersungguh-sungguh.
Hyun Joong bisa melihat ketulusan dari kata-katanya dan sinar matanya.
“ Walaupun aku memaafkanmu, tapi bagaimana dengan Jung Min ?? Adiknya lah yang sudah kau bunuh, MINTA MAAF lah padanya juga. Dia orang yang paling berhak memberimu maaf, Tuan Song “, jawab Hyun Joong bijaksana.
“ Aku tau. Aku sudah bertemu dia di Macau, juga Yoon Ji Hoo. Kurasa kau pasti sudah tau kan ??”, Tanya Woo Bin, Hyun Joong mengangguk pelan.
“ Aku akan meminta maaf pada Jung Min begitu kita sampai di Macau “, lanjut Woo Bin lagi.
“ KITA ??”, Tanya Hyun Joong bingung.
“ Seperti yang ku katakan tadi kalau So Yi Jung dalam perjalanan ke Macau untuk menyeret pulang Yoon Ji Hoo, dan dia tidak pergi sendiri, Tunangan Ji Hoo juga ada bersamanya. Aku kemari untuk memberi tau kalian agar kalian bisa waspada. Tunangan Ji Hoo bukanlah gadis biasa “, jawab Woo Bin serius.
“ Kenapa kami harus percaya padamu ?? Bagaimana jika seandainya ini hanya perangkapmu ??’, Tanya Hyung Jun masih tetap sinis.
“ Terserah kalau kalian tidak percaya, tapi jangan salahkan aku yang tidak memperingatkan “, ujar Woo Bin lagi. Hyun Joong tampak berpikir dan menimbang-nimbang.
Akhirnya dia meraih telp di mejanya dan menghubungi sekretarisnya.
“ Kim Hyo Rin-ssi, tolong siapkan Helikopter Pribadi untukku, aku harus ke Macau sekarang juga “, perintah Hyun Joong di intercomnya.
“ HYUNG !!! Bagaimana jika ini jebakan ??”, protes Hyung Jun.
“ Kita harus mengambil resiko ini, Jun. Aku akn pergi ke Macau bersamanya. Kau tetap disini dan mengurus Perusahaan selama aku tidak ada “, perintah Hyun Joong pada adiknya.
“ Tapi ini tidak adil, Hyung !!! Kenapa aku di tinggal sendiri ??”, gerutu Hyung Jun manja.
“ Aku percaya padamu, okay ?? Jangan buat aku kecewa. Masih ada Kota Tanpa Asap yang harus kau urus, ingat ??”, bujuk Hyun Joong lembut. Akhirnya Hyung Jun mengangguk pelan.
“ Baiklah. Tapi kalian harus cepat pulang ya “, pinta Maknae dengan manja.
“ TENTU !!! Aku akan pulang begitu masalah selesai “, jawab Hyun Joong menenangkan.
Kemudian dia menelpon seseorang di ponselnya. “ Kyu Jongie, kau dimana ??’, Tanya Hyun Joong pada adiknya yang 1 lagi.
Terdengar pembicaraan seru di telp, sebelum sesaat kemudian telp itu ditutup.
VENETIAN HOTEL MACAU …
“ Young Saeng Hyung, tolong kau bawa Seung Jo
Hyung dan Mo Nae pergi dari Hotel ini sampai aku menelponmu. Bisa kan ?? Bawa mereka
kemana saja yang penting menjauh dari Hotel ini “, pinta Kyu Jong pada Young
Saeng.
“ Ada apa sebenarnya ??”, Tanya Young Saeng bingung.
“ Hyun Joong Hyung menelpon, dia bilang kalau So Yi Jung dan tunangan Yoon Ji Hoo datang kemari untuk menyeretnya pulang. Hyun Joong Hyung bilang sampai dia tiba disini, kita harus membawa mereka pergi sementara “, jawab Kyu Jong.
“ TUNANGAN ?? YOON JI HOO PUNYA TUNANGAN ??”, Tanya Jung Min kaget. Kyu mengangguk.
“ Dan kau bilang mereka akan datang SEKARANG ??? Kau bilang sekarang Kyu Hyung ??”, ulang Jung Min. Kyu mengangguk.
“ Aku diminta Hyung untuk menunggu mereka di Hotel dan menghalangi mereka masuk. Jung Min-ah, kau tetap disini membantuku “, ujar Kyu, Jung Min mengangguk.
“ Kurasa kita perlu mengatur ulang rencana, Hyung “, ujar Jung Min pada Kyu. Kyu dan Young Saeng mengangguk.
“ Akan kubawa mereka menyingkir sementara. Tenang saja !!”, jawab Young Saeng lalu berjalan kleuar dari kamar Kyu Jong.
MACAU AIRPORT …
“ Ada apa sebenarnya ??”, Tanya Young Saeng bingung.
“ Hyun Joong Hyung menelpon, dia bilang kalau So Yi Jung dan tunangan Yoon Ji Hoo datang kemari untuk menyeretnya pulang. Hyun Joong Hyung bilang sampai dia tiba disini, kita harus membawa mereka pergi sementara “, jawab Kyu Jong.
“ TUNANGAN ?? YOON JI HOO PUNYA TUNANGAN ??”, Tanya Jung Min kaget. Kyu mengangguk.
“ Dan kau bilang mereka akan datang SEKARANG ??? Kau bilang sekarang Kyu Hyung ??”, ulang Jung Min. Kyu mengangguk.
“ Aku diminta Hyung untuk menunggu mereka di Hotel dan menghalangi mereka masuk. Jung Min-ah, kau tetap disini membantuku “, ujar Kyu, Jung Min mengangguk.
“ Kurasa kita perlu mengatur ulang rencana, Hyung “, ujar Jung Min pada Kyu. Kyu dan Young Saeng mengangguk.
“ Akan kubawa mereka menyingkir sementara. Tenang saja !!”, jawab Young Saeng lalu berjalan kleuar dari kamar Kyu Jong.
MACAU AIRPORT …
“
Apa kau yakin Ji Hoo Oppa ada disini ??”, Tanya Yoon Ji ingin tau.
“ Mata-mataku mengatakan kalau Ji Hoo ada disini, kebetulan sekali Heo Young Saeng, si Pencuri Lukisan itu juga disini “,jawab Yi Jung kesal sambil berjalan keluar Bandara.
“ HEO YOUNG SAENG ?? Siapa lagi dia ??”, Tanya Yoon Ji bingung.
“ Seseorang yang mencuri lukisanku dan karena dia, Ga Eul di culik.. Tujuan utamaku sebenarnya adalah mencari Heo Young Saeng dan meminta kembali lukisan itu “, terang Yi Jung.
“ VENETIAN HOTEL, Pak “, serunya pada sopir taksi bandara.
VENETIAN HOTEL MACAU …
“ Mata-mataku mengatakan kalau Ji Hoo ada disini, kebetulan sekali Heo Young Saeng, si Pencuri Lukisan itu juga disini “,jawab Yi Jung kesal sambil berjalan keluar Bandara.
“ HEO YOUNG SAENG ?? Siapa lagi dia ??”, Tanya Yoon Ji bingung.
“ Seseorang yang mencuri lukisanku dan karena dia, Ga Eul di culik.. Tujuan utamaku sebenarnya adalah mencari Heo Young Saeng dan meminta kembali lukisan itu “, terang Yi Jung.
“ VENETIAN HOTEL, Pak “, serunya pada sopir taksi bandara.
VENETIAN HOTEL MACAU …
Yoon
Ji Hoo sudah mulai merasa curiga kenapa tiba-tiba Young Saeng mengajak mereka
keluar hotel dengan terburu-buru.
“ Apa F4 disini ?? Apa keluarga Yoon yang memintaku kembali ??”, Tanya Ji Hoo ingin tau.
“ Kita pergi dulu, nanti akan kujelaskan. Tapi lebih baik, rahasiakan dulu dari Mo Nae “, pinta Young Saeng sambil berbisik.
“ Oppa, kita akan jalan-jalan lagi ?? Asyik, aku masih belum puas mengelilingi Macau”, seru Mo Nae dengan riang. Young Saeng hanya tersenyum tipis.
“ Tapi kenapa Kyu Jong Oppa dan Jung Min Oppa tidak ikut bersama kita ??”, Tanya Mo Nae lagi.
“ Mereka sibuk “, jawab Young Saeng.
“ Ayolah.. mobilnya sudah menunggu kita “, ujar Young Saeng setengah mendesak mereka masuk kedalam taksi.
Tepat pada saat Ji Hoo dan MO Nae masuk kedalam mobil itulah Kim Yoon Ji, tunangan Ji Hoo juga turun dari taksi yang membawanya dari bandara.
“ JI HOO OPPA !! Bukankah itu Ji Hoo OPpa ?? I HOPE IT’S NOT DREAM !!!”, seru Yoon Ji sambil menuding seorang pria muda yang baru saja masuk kedalam mobil,
END OF FLASHBACK …
VENETIAN HOTEL LOBBY …
“ Apa F4 disini ?? Apa keluarga Yoon yang memintaku kembali ??”, Tanya Ji Hoo ingin tau.
“ Kita pergi dulu, nanti akan kujelaskan. Tapi lebih baik, rahasiakan dulu dari Mo Nae “, pinta Young Saeng sambil berbisik.
“ Oppa, kita akan jalan-jalan lagi ?? Asyik, aku masih belum puas mengelilingi Macau”, seru Mo Nae dengan riang. Young Saeng hanya tersenyum tipis.
“ Tapi kenapa Kyu Jong Oppa dan Jung Min Oppa tidak ikut bersama kita ??”, Tanya Mo Nae lagi.
“ Mereka sibuk “, jawab Young Saeng.
“ Ayolah.. mobilnya sudah menunggu kita “, ujar Young Saeng setengah mendesak mereka masuk kedalam taksi.
Tepat pada saat Ji Hoo dan MO Nae masuk kedalam mobil itulah Kim Yoon Ji, tunangan Ji Hoo juga turun dari taksi yang membawanya dari bandara.
“ JI HOO OPPA !! Bukankah itu Ji Hoo OPpa ?? I HOPE IT’S NOT DREAM !!!”, seru Yoon Ji sambil menuding seorang pria muda yang baru saja masuk kedalam mobil,
END OF FLASHBACK …
VENETIAN HOTEL LOBBY …
“ Apa kau melihatnya ?? Ji Hoo Oppa baru
saja keluar dari hotel ini. Kau benar Yi Jung oppa, dia ada disini “, teriak
Yoon Ji senang sambil menunjuk mobil yang baru saja membawa Ji Hoo pergi.
“ Tenang saja, Yoon Ji. Aku yakin Ji Hoo menginap disini, dia pasti akan kembali nanti. Kita Check In saja dulu “, ajak Yi Jung sambil menyeret kopernya mlangkah kedalam hotel, tapi belum sampai masuk, mereka sudah dihadang oleh sekumpulan orang-orang berbadan besar tapi berjas rapi.
“ Mau apa kalian ??”, Tanya Yi Jung, menyadari ketidakberesan.
“ Apa Anda Tuan So Yi Jung ?”, Tanya salah satu dari mereka.
“ Kalau iya, memangnya kenapa ??”, Tanya Yi Jung curiga.
“ Tolong ikut kami sebentar “, pria itu meminta, lebih tepatnya memerintah.
KATEDRAL ST PAUL, MACAU ….
“ Tenang saja, Yoon Ji. Aku yakin Ji Hoo menginap disini, dia pasti akan kembali nanti. Kita Check In saja dulu “, ajak Yi Jung sambil menyeret kopernya mlangkah kedalam hotel, tapi belum sampai masuk, mereka sudah dihadang oleh sekumpulan orang-orang berbadan besar tapi berjas rapi.
“ Mau apa kalian ??”, Tanya Yi Jung, menyadari ketidakberesan.
“ Apa Anda Tuan So Yi Jung ?”, Tanya salah satu dari mereka.
“ Kalau iya, memangnya kenapa ??”, Tanya Yi Jung curiga.
“ Tolong ikut kami sebentar “, pria itu meminta, lebih tepatnya memerintah.
KATEDRAL ST PAUL, MACAU ….
“
Apa yang sebenarnya terjadi ??”, Tanya Ji Hoo mekin penasaran. Mo Nae sedang
asyik memotret pemandangan alam yang indah saat Ji Hoo memanfaatkan kesempatan
itu untuk bertanya pda Young Saeng.
“ Mereka datang kemari untuk menyeretmu pulang “, jawab Young Saeng tanpa basa basi.
“ Siapa yang kau mksud dengan mereka ?”, Tanya Ji Hoo mkin bingung.
“ Keluarga Yoon atau F4 ?? Atau mungkin orang-orang Presiden ??”, lanjutnya lagi.
“ Presiden ?? Apa hubungannya dengan Presiden ??”, Young Saeng balik bertanya.
“ Song Woo Bin bilang kalau tunanganku adalah Putri presiden Korea “, jawab Ji Hoo.
“ Jadi gadis itu adalah Putri presiden Korea ??? Jesus Christ.. Ini lebih rumit dari yang kubayangkan “, jawab Young Saeng terkejut.
“ Gadis itu ?? Kau bicara seolah-olah sudah bertemu dengannya “, ujar Ji Hoo curiga.
“ TIDAK !!! BELUM !!! tapi mungkin tidak lama lagi… Gadis itu, tunanganmu, si Putri Presiden itu, sedang mengejarmu kemari. Dia datang bersama So Yi Jung, musuh bebuyutan Jung Min “, jawab Young Saeng.
“ MWO ??? Mereka disini ?? Jadi itu sebabnya kau tiba-tiba membawa kami pergi ??”, Tanya Ji Hoo kaget. Young Saeng mengangguk.
“ Hyun Joong Hyung bilang, sampai dia tiba disini, kami harus membawa kalian pergi sementara dari Hotel “, ujar Young Saeng.
“ Hyun Joong juga kemari ??”, Tanya Ji Hoo lagi. Young Saeng menjawab dengan anggukan.
“ Kurasa mereka akan benar-benar menyeretku pulang. Young Saeng-ah, menurutmu aku harus bagaimana ??”, Ji Hoo terlihat sedih.
“ Aku bahagia disini “, lanjutnya lagi smbil melambaikan tangannya pada Mo Nae dan tersenyum lembut padanya.
“ Aku tau.. Tapi mereka kemari untuk membawamu pulang. Mungkin kami bisa menahan mereka sementara, tapi tidak selamanya.. Cepat atau lambat, kau tetap harus pulang “, jawab Yong Saeng dengan wajah prihatin.
“ Young Saeng-ah, boleh aku minta tolong padamu sesuatu ??”, Tanya Ji Hoo dengan wajah cemas. “ Aku ingin menikahi Mo Nae sekarang juga. Jadilah saksi kami “, ujar Ji Hoo berharap-harap cemas.
“ MWO ??? Apa kau serius ??”, Young Saeng sangat terkejut mendengarnya.
JALANAN KOTA MACAU …
“ Mereka datang kemari untuk menyeretmu pulang “, jawab Young Saeng tanpa basa basi.
“ Siapa yang kau mksud dengan mereka ?”, Tanya Ji Hoo mkin bingung.
“ Keluarga Yoon atau F4 ?? Atau mungkin orang-orang Presiden ??”, lanjutnya lagi.
“ Presiden ?? Apa hubungannya dengan Presiden ??”, Young Saeng balik bertanya.
“ Song Woo Bin bilang kalau tunanganku adalah Putri presiden Korea “, jawab Ji Hoo.
“ Jadi gadis itu adalah Putri presiden Korea ??? Jesus Christ.. Ini lebih rumit dari yang kubayangkan “, jawab Young Saeng terkejut.
“ Gadis itu ?? Kau bicara seolah-olah sudah bertemu dengannya “, ujar Ji Hoo curiga.
“ TIDAK !!! BELUM !!! tapi mungkin tidak lama lagi… Gadis itu, tunanganmu, si Putri Presiden itu, sedang mengejarmu kemari. Dia datang bersama So Yi Jung, musuh bebuyutan Jung Min “, jawab Young Saeng.
“ MWO ??? Mereka disini ?? Jadi itu sebabnya kau tiba-tiba membawa kami pergi ??”, Tanya Ji Hoo kaget. Young Saeng mengangguk.
“ Hyun Joong Hyung bilang, sampai dia tiba disini, kami harus membawa kalian pergi sementara dari Hotel “, ujar Young Saeng.
“ Hyun Joong juga kemari ??”, Tanya Ji Hoo lagi. Young Saeng menjawab dengan anggukan.
“ Kurasa mereka akan benar-benar menyeretku pulang. Young Saeng-ah, menurutmu aku harus bagaimana ??”, Ji Hoo terlihat sedih.
“ Aku bahagia disini “, lanjutnya lagi smbil melambaikan tangannya pada Mo Nae dan tersenyum lembut padanya.
“ Aku tau.. Tapi mereka kemari untuk membawamu pulang. Mungkin kami bisa menahan mereka sementara, tapi tidak selamanya.. Cepat atau lambat, kau tetap harus pulang “, jawab Yong Saeng dengan wajah prihatin.
“ Young Saeng-ah, boleh aku minta tolong padamu sesuatu ??”, Tanya Ji Hoo dengan wajah cemas. “ Aku ingin menikahi Mo Nae sekarang juga. Jadilah saksi kami “, ujar Ji Hoo berharap-harap cemas.
“ MWO ??? Apa kau serius ??”, Young Saeng sangat terkejut mendengarnya.
JALANAN KOTA MACAU …
Kim
Yoon Ji berlari menerobos kerumunan orang untuk menghindari kejaran para
penculiknya. Saat orang-orang itu akan membawanya dan So Yi Jung, Yi Jung
berusaha melawan dan berkelahi dengan mereka semua.
“ Yoon Ji.. larilah !!! Minta bantuan pada polisi “, teriak Yi jung saat itu, dia sengaja menghalangi orang-orang itu agar Yoon ji bisa melarikan diri dan meminta bantuan. Dan disinilah dia sekarang, berlari tak tentu arah dijalanan asing di kota Macau. Yoon Ji terus saja berlari dan berlari hingga tak sengaja menabrak seorang Pria.
“ AAAUUUWWW !!!”, seru Yoon Ji saat badannya jatuh mengenai aspal jalanan.
“ Miss, Are You okay ??”, Tanya seorang pria seraya membantunya berdiri.
Saat mata mereka bertemu, Yoon Ji berteriak senang dan memeluk pria itu spontan.
“ Aku senang bertemu denganmu disini. Tolong aku !!! Mereka ingin menculikku “, serunya takut sambil menatap pria didepannya dengan memelas.
“ Kenapa kau selalu menabrakku setiap kali kita bertemu ??”, seru pria itu kesal.
“ 1 lagi, jangan memelukku seperti ini, nanti orang-orang akan salah paham “, gerutu pria itu sambil berusaha melepaskan pelukan Yoon Ji.
“ Siapa yang memelukmu ?? Aku hanya senang karena bertemu teman senegara. Jangan terlalu memandang tinggi dirimu, Tuan “, sergah Yoon Ji, spontan melepaskan pelukannya. Hyun Joong hanya tersenyum tipis.
“ Baiklah !! Senang bertemu denganmu juga tapi aku harus pergi “, jawab Hyun Joong terburu-buru. “ Hei, bisakah aku ikut denganmu ?”, Tanya Yoon Ji malu-malu.
“ MWO ???”, ujar Hyun Joong heran.
“ Aku tidak mengenal siapapun disni, lagipula ada orang yang ingin menculikku, Jadi….”, Yoon Ji terdiam sejenak.
“ Jadi kau butuh seseorang untuk melindungimu, benarkan ??”, lanjut Hyun Joong dengan ekspresi nakal. “ kau pikir aku bodyguardmu ?? SIRRHEO !!! Aku sibuk “, jawab Hyun Joong jual mahal lalu berpura-pura akan pergi.
“ Sekali ini saja. Aku mohon Hyun Joong-ah.. Akan kulakukan apapun untukmu asal kau mau membantuku. Aku takut sekali “, pintanya memohon. Hyun Joong menatapnya sejenak sambil berpikir, lalu sebuah senyuman tersungging di bibirnya.
DI SEBUAH GUDANG TUA ….
“ Yoon Ji.. larilah !!! Minta bantuan pada polisi “, teriak Yi jung saat itu, dia sengaja menghalangi orang-orang itu agar Yoon ji bisa melarikan diri dan meminta bantuan. Dan disinilah dia sekarang, berlari tak tentu arah dijalanan asing di kota Macau. Yoon Ji terus saja berlari dan berlari hingga tak sengaja menabrak seorang Pria.
“ AAAUUUWWW !!!”, seru Yoon Ji saat badannya jatuh mengenai aspal jalanan.
“ Miss, Are You okay ??”, Tanya seorang pria seraya membantunya berdiri.
Saat mata mereka bertemu, Yoon Ji berteriak senang dan memeluk pria itu spontan.
“ Aku senang bertemu denganmu disini. Tolong aku !!! Mereka ingin menculikku “, serunya takut sambil menatap pria didepannya dengan memelas.
“ Kenapa kau selalu menabrakku setiap kali kita bertemu ??”, seru pria itu kesal.
“ 1 lagi, jangan memelukku seperti ini, nanti orang-orang akan salah paham “, gerutu pria itu sambil berusaha melepaskan pelukan Yoon Ji.
“ Siapa yang memelukmu ?? Aku hanya senang karena bertemu teman senegara. Jangan terlalu memandang tinggi dirimu, Tuan “, sergah Yoon Ji, spontan melepaskan pelukannya. Hyun Joong hanya tersenyum tipis.
“ Baiklah !! Senang bertemu denganmu juga tapi aku harus pergi “, jawab Hyun Joong terburu-buru. “ Hei, bisakah aku ikut denganmu ?”, Tanya Yoon Ji malu-malu.
“ MWO ???”, ujar Hyun Joong heran.
“ Aku tidak mengenal siapapun disni, lagipula ada orang yang ingin menculikku, Jadi….”, Yoon Ji terdiam sejenak.
“ Jadi kau butuh seseorang untuk melindungimu, benarkan ??”, lanjut Hyun Joong dengan ekspresi nakal. “ kau pikir aku bodyguardmu ?? SIRRHEO !!! Aku sibuk “, jawab Hyun Joong jual mahal lalu berpura-pura akan pergi.
“ Sekali ini saja. Aku mohon Hyun Joong-ah.. Akan kulakukan apapun untukmu asal kau mau membantuku. Aku takut sekali “, pintanya memohon. Hyun Joong menatapnya sejenak sambil berpikir, lalu sebuah senyuman tersungging di bibirnya.
DI SEBUAH GUDANG TUA ….
“ LEPASKAN AKU !!!! APA YANG KALIAN MAU ???
KALIAN TIDAK TAU SIAPA AKU ???”, teriak So Yi Jung sambil berusaha melepaskan diri
dari ikatan yang membelit tubuhnya kencang.
“ Kami tau siapa kau, tidak perlu berteriak. Lagipula tidak akan ada yang mendengar teriakanmu disini. Percuma saja. Simpan tenagamu !!!”, seru seseorang dengan santai sambil berjalan masuk kedalam ruangan yang gelap itu.
“ Kalian tunggu diluar !!!”, perintahnya pada orang-orangnya dan sekelompok orang berbadan besar itu pun menurut dan meninggalkan ruangan itu satu demi satu.
So Yi Jung mengerjapkan matanya, mencoba menyesuaikan matanya dengan cahaya yang tiba-tiba menyilaukan matanya. Perlahan dia melihat sosok 2 orang pria berdiri di hadapannya dengan santai.
“ PARK JUNG MIN !!! Sudah kuduga ini kau !!! DIMANA HEO YOUNG SAENG ??? DIMANA TEMAN BRENGSEKMU ITU MENYEMBUNYIKAN LUKISANKU YANG SUDAH DIA CURI ??”, teriak Yi Jung dengan emosi.
BRUUKKKK…
Sebuah pukulan keras dari Park Jung Min mendarat di wajahnya yang tampan.
“ JAGA MULUTMU !!! KAU TIDAK PUNYA HAK MENGHINA HYUNG-KU !!! KAULAH YANG BRENGSEK !!! Perlukah ku ingatkan dosamu di masa lalu ??”, sergah Park Jung Min marah.
“ Jung Min-ah, jaga emosimu “, seru pria yang 1 lagi.
“ Tapi aku tidak terima pria brengsek yang sudah membunuh adikku ini menghina Young Saeng Hyung “, balas Jung Min kesal.
“ Ternyata benar, F4 memang sampah. Selain Yoon Ji Hoo, kalian bertiga semuanya sampah “, lanjut Jung Min. Mendengar nama Yoon Ji Hoo disebutkan, Yi Jung seolah tersadar.
“ Yoon Ji Hoo bersama kalian ?? Sudah kuduga sejak awal bahwa kalian lah dalang dibalik hilangnya teman kami, benarkan ?? Ini bagian dari rencana kalian. SEMUANYA !!! Kecelakaan Ji Hoo, bangkrutnya JK GROUP, goncangnya Shinhwa, lepasnya Proyek Kota Tanpa Asap dan Paradise Hotel, Pencurian lukisan bahkan termasuk penculikan Tunanganku.. Semua ini PASTI ulah kalian.. Hebat sekali !!! Rencana yang sempurna kan ?? Kalian memang licik !!! Apa ini bagian dari balas dendammu, PARK JUNG MIN ???”, Yi Jung yang memang paling pintar menganalisis diantara semua teman-temannya menjabarkan semua analisisnya.
Park Jung Min hanya tertawa santai. “ Semuanya BENAR !!! KECUALI 2 HAL.. KECELAKAAN JI HOO DAN PENCULIKAN TUNANGANMU !!! Itu sebabnya aku membawamu kemari karena ingin membuat penawaran denganmu “, jawab Jung Min santai.
“ OMONG KOSONG !!! Kalian pikir aku akan percaya ?? Jadi kau yang menculik Ga Eul kan ?? Kau juga yang menyuruh gadis brengsek itu, Hong Mo NAe untuk menabrak Ji Hoo, iya kan ??”, tuduh Yi Jung dengan kejam.
“ HONG MO NAE TIDAK ADA HUBUNGANNYA !!! KECELAKAAN JI HOO MURNI KECELAKAAN !!!”, seru Kyu Jong membela Mo Nae.
“ Aaaahhh.. Kau Putra Kedua Kim Enterprise kan ??? KIM KYU JONG.. Aku sudah bertemu dengan kakakmu dan kalian sama-sama menyebalkan “, cibir So Yi Jung.
“ Penawaran kami adalah Lupakan masalah kecelakaan Yoon Ji Hoo dan jangan diperpanjang lagi, jangan campuri urusan pribadi Ji Hoo dan Mo Nae, dan sebagai pertukarannya….”, Jung Min terdiam sejenak.
“ Apa pertukarannya ?”, Tanya Yi Jung tidak sabar.
“ Kami akan membawamu kepada Tunanganmu yang cantik itu, Chu ga Eul. 1 di tukar 1, kurasa itu adil, kan ??”, jawab Jung Min, bernegosiasi.
“ wow.. Kurasa kalian memang Master Plan yang sangat hebat. Semuanya sudah kalian perhitungkan dengan sempurna “, sindir Yi Jung.
“ Iya atau tidak ??”, Tanya Kyu Jong tidak sabar.
“ Dengarkan kami baik-baik !! Daripada kau sibuk mencampuri percintaan temanmu yang tidak ada hubungannya denganmu, bukankah lebih baik kau mengurusi kisah cintamu sendiri, tuan So ??”. lanjut Kyu dengan nada mengintimidasi.
“ Kupikir kalian akan membunuhku ?? Bukankah kalian sangat membenciku ??”, Yi Jung balik bertanya, dengan nada yang seolah memancing.
“ kau ingin kami bunuh ?? Baik, jika itu yang kau mau.. Tapi aku tidak mau kau mati begitu saja, aku ingin kau menderita lebih dulu “, jawab Jung Min dengan pelan tapi dalam.
“ PARK JUNG MIN, bukan itu tujuan kita “, ujar Kyu sabar.
“ Aku tau Hyung, tapi bocah ini yang ingin mati sendiri “, jawab Jung Min.
“ KAmi tidak ingin membunuhmu, demi Ji Hoo dan demi Mo Nae. Ji Hoo dan Mo Nae saling mencintai, kami tidak mau jika Ji Hoo membenci Mo nae hanya karena kami sudah membunuh temannya. Lagipula, dendam tidak akan ada habisnya. Kami hanya ingin kau tidak mencampuri urusan Ji Hoo dan Mo nae dan tidak membahas kecelakaan itu lagi. HANYA ITU !!!”, jawab Kyu dengan bijaksana.
“ Bukankah kalian ingin balas dendam ??”, Tanya Yi Jung masih tidak percaya.
“ kami sudah membuat JK GROUP hancur, membuat Shinhwa goncang dan merebut Proyek Kota Tanpa asap dan Paradise Hotel, kurasa itu sudah cukup. Lagipula, kami tidak pernah menculik Ga Eul, apalagi memperlakukannya dengan kasar. Tanya saja sendiri padanya jika kau tidak percaya “, lanjut Kyu lagi.
“ Dia bersama kalian ?? Bukan bersama Tuan Yamamoto ?? AKu kemari ingin mencari Heo Young Saeng dan meminta lukisan itu sebagai syarat membebaskan Ga Eul “, ujar Yi Jung.
“ kami akan membawamu bertemu dia asal kau mau menanda tangani surat perjanjian ini “, ujar Kyu seraya mengeluarkan selembar kertas perjanjian dan menyodorkan sebuah bolpoint pada lawannya.
“ Apa ini ??”, Tanya Yi Jung curiga.
“ Surat Perjanjian agar kau tidak mencampuri urusan Ji Hoo dan Mo Nae serta melupakan masalah kecelakaan Ji Hoo. Jika kau tanda tangani ini maka kami akan melepaskanmu dan membawamu bertemu Tunanganmu. Gampang kan ?? Kami tidak meminta banyak “, jawab Jung Min.
“ Benarkah hanya ini ??”, Tanya Yi Jung, masih tidak percaya.
“ Atau kau ingin aku membunuhmu ???”, sindir Jung Min sinis.
“ TANDA TANGAN ATAU TIDAK ?? Aku seorang pengacara dan surat perjanjian ini punya kekuatan hukum, jika suatu saat kau melanggar kesepakatan yang sudah kau tanda tangani maka aku akan menuntutmu atas tuduhan Pembunuhan berencana terhadap adikku. Kau ingin masalah 5 tahun lalu ku ungkit lagi ?? Pembunuhan berencana, pemukulan juga pemerkosaan minimal dipenjara selama 60 tahun lamanya. Berapa umurmu sekarang ?? 24 atau 25 tahun ?? Well, itu berarti kau baru bebas dari penjara saat umurmu 84 tahun. Kau lebih pilih itu ??”, ancam Jung Min tidak sabar.
“ untuk apa kau mengampuniku ?’, Tanya Yi Jung.
“ Karena aku sayang Mo Nae. Setelah kau bunuh adikku, Mo Nae-lah yang jadi pengobat rinduku. Aku sayang dia dan aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya. Bagiku, kebahagiaan Mo Nae adalah yang utama.. Aaaahhhh,, orang seperti kau mengerti apa ?? “, jawab Jung Min pasrah.
“ TANDA TANGAN ATAU TIDAK ??”, ulangnya tegas.
KATEDRAL ST PAUL, MACAU ….
“ Kami tau siapa kau, tidak perlu berteriak. Lagipula tidak akan ada yang mendengar teriakanmu disini. Percuma saja. Simpan tenagamu !!!”, seru seseorang dengan santai sambil berjalan masuk kedalam ruangan yang gelap itu.
“ Kalian tunggu diluar !!!”, perintahnya pada orang-orangnya dan sekelompok orang berbadan besar itu pun menurut dan meninggalkan ruangan itu satu demi satu.
So Yi Jung mengerjapkan matanya, mencoba menyesuaikan matanya dengan cahaya yang tiba-tiba menyilaukan matanya. Perlahan dia melihat sosok 2 orang pria berdiri di hadapannya dengan santai.
“ PARK JUNG MIN !!! Sudah kuduga ini kau !!! DIMANA HEO YOUNG SAENG ??? DIMANA TEMAN BRENGSEKMU ITU MENYEMBUNYIKAN LUKISANKU YANG SUDAH DIA CURI ??”, teriak Yi Jung dengan emosi.
BRUUKKKK…
Sebuah pukulan keras dari Park Jung Min mendarat di wajahnya yang tampan.
“ JAGA MULUTMU !!! KAU TIDAK PUNYA HAK MENGHINA HYUNG-KU !!! KAULAH YANG BRENGSEK !!! Perlukah ku ingatkan dosamu di masa lalu ??”, sergah Park Jung Min marah.
“ Jung Min-ah, jaga emosimu “, seru pria yang 1 lagi.
“ Tapi aku tidak terima pria brengsek yang sudah membunuh adikku ini menghina Young Saeng Hyung “, balas Jung Min kesal.
“ Ternyata benar, F4 memang sampah. Selain Yoon Ji Hoo, kalian bertiga semuanya sampah “, lanjut Jung Min. Mendengar nama Yoon Ji Hoo disebutkan, Yi Jung seolah tersadar.
“ Yoon Ji Hoo bersama kalian ?? Sudah kuduga sejak awal bahwa kalian lah dalang dibalik hilangnya teman kami, benarkan ?? Ini bagian dari rencana kalian. SEMUANYA !!! Kecelakaan Ji Hoo, bangkrutnya JK GROUP, goncangnya Shinhwa, lepasnya Proyek Kota Tanpa Asap dan Paradise Hotel, Pencurian lukisan bahkan termasuk penculikan Tunanganku.. Semua ini PASTI ulah kalian.. Hebat sekali !!! Rencana yang sempurna kan ?? Kalian memang licik !!! Apa ini bagian dari balas dendammu, PARK JUNG MIN ???”, Yi Jung yang memang paling pintar menganalisis diantara semua teman-temannya menjabarkan semua analisisnya.
Park Jung Min hanya tertawa santai. “ Semuanya BENAR !!! KECUALI 2 HAL.. KECELAKAAN JI HOO DAN PENCULIKAN TUNANGANMU !!! Itu sebabnya aku membawamu kemari karena ingin membuat penawaran denganmu “, jawab Jung Min santai.
“ OMONG KOSONG !!! Kalian pikir aku akan percaya ?? Jadi kau yang menculik Ga Eul kan ?? Kau juga yang menyuruh gadis brengsek itu, Hong Mo NAe untuk menabrak Ji Hoo, iya kan ??”, tuduh Yi Jung dengan kejam.
“ HONG MO NAE TIDAK ADA HUBUNGANNYA !!! KECELAKAAN JI HOO MURNI KECELAKAAN !!!”, seru Kyu Jong membela Mo Nae.
“ Aaaahhh.. Kau Putra Kedua Kim Enterprise kan ??? KIM KYU JONG.. Aku sudah bertemu dengan kakakmu dan kalian sama-sama menyebalkan “, cibir So Yi Jung.
“ Penawaran kami adalah Lupakan masalah kecelakaan Yoon Ji Hoo dan jangan diperpanjang lagi, jangan campuri urusan pribadi Ji Hoo dan Mo Nae, dan sebagai pertukarannya….”, Jung Min terdiam sejenak.
“ Apa pertukarannya ?”, Tanya Yi Jung tidak sabar.
“ Kami akan membawamu kepada Tunanganmu yang cantik itu, Chu ga Eul. 1 di tukar 1, kurasa itu adil, kan ??”, jawab Jung Min, bernegosiasi.
“ wow.. Kurasa kalian memang Master Plan yang sangat hebat. Semuanya sudah kalian perhitungkan dengan sempurna “, sindir Yi Jung.
“ Iya atau tidak ??”, Tanya Kyu Jong tidak sabar.
“ Dengarkan kami baik-baik !! Daripada kau sibuk mencampuri percintaan temanmu yang tidak ada hubungannya denganmu, bukankah lebih baik kau mengurusi kisah cintamu sendiri, tuan So ??”. lanjut Kyu dengan nada mengintimidasi.
“ Kupikir kalian akan membunuhku ?? Bukankah kalian sangat membenciku ??”, Yi Jung balik bertanya, dengan nada yang seolah memancing.
“ kau ingin kami bunuh ?? Baik, jika itu yang kau mau.. Tapi aku tidak mau kau mati begitu saja, aku ingin kau menderita lebih dulu “, jawab Jung Min dengan pelan tapi dalam.
“ PARK JUNG MIN, bukan itu tujuan kita “, ujar Kyu sabar.
“ Aku tau Hyung, tapi bocah ini yang ingin mati sendiri “, jawab Jung Min.
“ KAmi tidak ingin membunuhmu, demi Ji Hoo dan demi Mo Nae. Ji Hoo dan Mo Nae saling mencintai, kami tidak mau jika Ji Hoo membenci Mo nae hanya karena kami sudah membunuh temannya. Lagipula, dendam tidak akan ada habisnya. Kami hanya ingin kau tidak mencampuri urusan Ji Hoo dan Mo nae dan tidak membahas kecelakaan itu lagi. HANYA ITU !!!”, jawab Kyu dengan bijaksana.
“ Bukankah kalian ingin balas dendam ??”, Tanya Yi Jung masih tidak percaya.
“ kami sudah membuat JK GROUP hancur, membuat Shinhwa goncang dan merebut Proyek Kota Tanpa asap dan Paradise Hotel, kurasa itu sudah cukup. Lagipula, kami tidak pernah menculik Ga Eul, apalagi memperlakukannya dengan kasar. Tanya saja sendiri padanya jika kau tidak percaya “, lanjut Kyu lagi.
“ Dia bersama kalian ?? Bukan bersama Tuan Yamamoto ?? AKu kemari ingin mencari Heo Young Saeng dan meminta lukisan itu sebagai syarat membebaskan Ga Eul “, ujar Yi Jung.
“ kami akan membawamu bertemu dia asal kau mau menanda tangani surat perjanjian ini “, ujar Kyu seraya mengeluarkan selembar kertas perjanjian dan menyodorkan sebuah bolpoint pada lawannya.
“ Apa ini ??”, Tanya Yi Jung curiga.
“ Surat Perjanjian agar kau tidak mencampuri urusan Ji Hoo dan Mo Nae serta melupakan masalah kecelakaan Ji Hoo. Jika kau tanda tangani ini maka kami akan melepaskanmu dan membawamu bertemu Tunanganmu. Gampang kan ?? Kami tidak meminta banyak “, jawab Jung Min.
“ Benarkah hanya ini ??”, Tanya Yi Jung, masih tidak percaya.
“ Atau kau ingin aku membunuhmu ???”, sindir Jung Min sinis.
“ TANDA TANGAN ATAU TIDAK ?? Aku seorang pengacara dan surat perjanjian ini punya kekuatan hukum, jika suatu saat kau melanggar kesepakatan yang sudah kau tanda tangani maka aku akan menuntutmu atas tuduhan Pembunuhan berencana terhadap adikku. Kau ingin masalah 5 tahun lalu ku ungkit lagi ?? Pembunuhan berencana, pemukulan juga pemerkosaan minimal dipenjara selama 60 tahun lamanya. Berapa umurmu sekarang ?? 24 atau 25 tahun ?? Well, itu berarti kau baru bebas dari penjara saat umurmu 84 tahun. Kau lebih pilih itu ??”, ancam Jung Min tidak sabar.
“ untuk apa kau mengampuniku ?’, Tanya Yi Jung.
“ Karena aku sayang Mo Nae. Setelah kau bunuh adikku, Mo Nae-lah yang jadi pengobat rinduku. Aku sayang dia dan aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya. Bagiku, kebahagiaan Mo Nae adalah yang utama.. Aaaahhhh,, orang seperti kau mengerti apa ?? “, jawab Jung Min pasrah.
“ TANDA TANGAN ATAU TIDAK ??”, ulangnya tegas.
KATEDRAL ST PAUL, MACAU ….
“
Menikah ?? tapi menikah harus punya Kartu Pengenal, kau kan tidak…”, kata-kata Young Saeng terhenti
saat Ji Hoo menunjukkan kartu pengenalnya sambil tersenyum menang.
“ Woo Bin memberikan kartu pengenal ini padaku untuk membuktikan aku adalah Yoon Ji Hoo. Kartu pengenal ini ada dalam dompetku saat kecelakaan itu terjadi. Apa kau mau menjadi saksi kami ?”, Tanya Ji Hoo dengan berharap-harap cemas.
Young Saeng memandang Mo Nae yang asyik memotret dengan gembira. “ Jika Mo Nae setuju, maka bagiku bukan masalah “, jawab Young Saeng sambil tersenyum manis.
“ terima kasih Saengie-ah “, jawab Ji Hoo sambil memeluk Young Saeng bahagia.
“ Hanya ada 1 masalah,, bagaimana dengan cincinnya ??”, Tanya Young Saeng penasaran.
VENETIAN HOTEL MACAU..
“ Woo Bin memberikan kartu pengenal ini padaku untuk membuktikan aku adalah Yoon Ji Hoo. Kartu pengenal ini ada dalam dompetku saat kecelakaan itu terjadi. Apa kau mau menjadi saksi kami ?”, Tanya Ji Hoo dengan berharap-harap cemas.
Young Saeng memandang Mo Nae yang asyik memotret dengan gembira. “ Jika Mo Nae setuju, maka bagiku bukan masalah “, jawab Young Saeng sambil tersenyum manis.
“ terima kasih Saengie-ah “, jawab Ji Hoo sambil memeluk Young Saeng bahagia.
“ Hanya ada 1 masalah,, bagaimana dengan cincinnya ??”, Tanya Young Saeng penasaran.
VENETIAN HOTEL MACAU..
“ Tunggu !! Kenapa kita
kemari ?”, Tanya Yoon Ji ketakutan, dia bersembunyi di belakang punggung Hyun
Joong.
“ aku menginap disini. Memangnya kenapa ?”, Tanya Hyun Joong dengan santai, tidak mngerti penyebab ketakutan Yoon Ji.
“ Dari sekian banyak Hotel di Macau, kenapa harus Venetian lagi ?? Apa kau tidak bisa menginap di Hotel lain ??”, pinta Yoon Ji membujuk.
“ Venetian Hotel adalah Hotel terbaik di Macau, kenapa aku harus pindah karena dirimu ??”, tanyanya cuek, lalu berjalan masuk dengan santai.
“ Tapi tadi aku hampir di culik disini “, ujar Yoon Ji seraya melirik kekanan dan kekiri, dengan was-was.
“ Tidak akan !! Kau aman bersamaku. Atau mungkin, kau lebih memilih berkeluyuran sendirian diluar sana ??”, ujar Hyun Joong sambil menggoda Yoon Ji.
“ Aman apanya ?? Awas kalau kau sampai berani menyentuhku lagi “, jawab Yoon Ji sambil memandang Hyun Joong curiga.
“ Aku sudah melihat semuanya, bukan hanya melihat tapi juga merasakan, jadi aku sudah tidak tertarik lagi “, jawab Hyun Joong cuek.
“ Dasar kau brengsek !!”, ujar Yoon Ji lalu berniat pergi, tapi Hyun Joong menahan tangannya.
“ Aku hanya bercanda. Ayo masuk !! Hotel ini milikku. Kau akan aman disini “, ujar Hyun Joong seraya mnyeret Yoon Ji masuk.
“ Hotel ini milikmu ?? Kau ingin buat aku tertawa “, sindir Yoon Ji tidak percaya.
Hyun Joong hanya tersenyum simpul sambil menarik tangan Yoon Ji dan menyeret kopernya.
“ aku menginap disini. Memangnya kenapa ?”, Tanya Hyun Joong dengan santai, tidak mngerti penyebab ketakutan Yoon Ji.
“ Dari sekian banyak Hotel di Macau, kenapa harus Venetian lagi ?? Apa kau tidak bisa menginap di Hotel lain ??”, pinta Yoon Ji membujuk.
“ Venetian Hotel adalah Hotel terbaik di Macau, kenapa aku harus pindah karena dirimu ??”, tanyanya cuek, lalu berjalan masuk dengan santai.
“ Tapi tadi aku hampir di culik disini “, ujar Yoon Ji seraya melirik kekanan dan kekiri, dengan was-was.
“ Tidak akan !! Kau aman bersamaku. Atau mungkin, kau lebih memilih berkeluyuran sendirian diluar sana ??”, ujar Hyun Joong sambil menggoda Yoon Ji.
“ Aman apanya ?? Awas kalau kau sampai berani menyentuhku lagi “, jawab Yoon Ji sambil memandang Hyun Joong curiga.
“ Aku sudah melihat semuanya, bukan hanya melihat tapi juga merasakan, jadi aku sudah tidak tertarik lagi “, jawab Hyun Joong cuek.
“ Dasar kau brengsek !!”, ujar Yoon Ji lalu berniat pergi, tapi Hyun Joong menahan tangannya.
“ Aku hanya bercanda. Ayo masuk !! Hotel ini milikku. Kau akan aman disini “, ujar Hyun Joong seraya mnyeret Yoon Ji masuk.
“ Hotel ini milikmu ?? Kau ingin buat aku tertawa “, sindir Yoon Ji tidak percaya.
Hyun Joong hanya tersenyum simpul sambil menarik tangan Yoon Ji dan menyeret kopernya.
“
Berikan dia kamar disebelah kamarku “, pintanya pada Resepsionis Hotel.
“ Baik, Tuan Muda !!”, jawab Resepsionis itu lalu menyerahkan sebuah kunci pada Hyun Joong.
“ Ini kuncimu. Kamar 503. Aku ada disebelahmu “, ujar Hyun Joong sambil mnyerahkan kunci itu pada gadis itu.
“ Kamar 501 ??”, tanyanya ragu-ragu. Hyun Joong mengangguk.
“ Aku masih ada urusan. Selamat Menikmati Liburanmu “, ujar Hyun Joong sambil berjalan pergi.
KATEDRAL ST. PAUL, MACAU ….
“ Baik, Tuan Muda !!”, jawab Resepsionis itu lalu menyerahkan sebuah kunci pada Hyun Joong.
“ Ini kuncimu. Kamar 503. Aku ada disebelahmu “, ujar Hyun Joong sambil mnyerahkan kunci itu pada gadis itu.
“ Kamar 501 ??”, tanyanya ragu-ragu. Hyun Joong mengangguk.
“ Aku masih ada urusan. Selamat Menikmati Liburanmu “, ujar Hyun Joong sambil berjalan pergi.
KATEDRAL ST. PAUL, MACAU ….
Mo Nae sedang sibuk
melihat-lihat cenderamata saat Ji Hoo perlahan mendekatinya.
“ Apa yang kau lihat ??”, Tanyanya tiba-tiba, membuat Mo Nae terlonjak kaget saat menyadari Ji Hoo sudah beriri di belakangnya. Mo nae terdiam, matanya terpana pada sepasang cincin berbentuk bintang. Dia pun mengambil cincin itu dan mengamatinya.
“ Kau suka cincin itu ??”, Tanya Ji Hoo sambil tersenyum. Mo Nae mengangguk mantap. “ Sangat cantik, benarkan ??”, jawabnya sambil mengagumi cincin itu.
“ Ini adalah cincin legenda itu kan ?? Aku pernah membaca disebuah buku tentang sepasang cincin yang bentuknya sama persis seperti ini”, ujar Ji Hoo sambil menggenggam 1 cincinnya.
“ Apa yang kau lihat ??”, Tanyanya tiba-tiba, membuat Mo Nae terlonjak kaget saat menyadari Ji Hoo sudah beriri di belakangnya. Mo nae terdiam, matanya terpana pada sepasang cincin berbentuk bintang. Dia pun mengambil cincin itu dan mengamatinya.
“ Kau suka cincin itu ??”, Tanya Ji Hoo sambil tersenyum. Mo Nae mengangguk mantap. “ Sangat cantik, benarkan ??”, jawabnya sambil mengagumi cincin itu.
“ Ini adalah cincin legenda itu kan ?? Aku pernah membaca disebuah buku tentang sepasang cincin yang bentuknya sama persis seperti ini”, ujar Ji Hoo sambil menggenggam 1 cincinnya.
“ Cincin itu adalah Cincin
Cinta Sejati. Pembuat cincin itu pernah berkata bahwa cincin ini memang
diciptakan sepasang untuk pasangan kekasih yang saling mencintai. Jika bertemu dengan Cinta sejatinya maka
cincin ini akan melekat erat di jarinya dan tidak bisa dilepaskan. Sepasang kekasih yang pernah memakai cincin ini
selamanya tidak akan pernah berpisah dan akan saling mencintai seumur hidup,
tidak peduli meski terpisah sejauh apapun, mereka pasti akan bertemu pada
akhirnya. Karena menurut Legenda, cincin inilah yang mempersatukan mereka.
Benarkan, Pak ??”, Tanya Ji Hoo seraya menatap penjual cincin itu.
“ Benarkah ??”, Mo Nae tampak tertarik mendengarnya. Penjual cincin itu mengangguk mantap.
“ Tapi hanya kekasih yang ditakdirkan yang bisa memakai cincin ini. Jika mereka tidak berjodoh, maka mereka tidak akan bisa memakainya. Pernah ada yang mencoba memakainya tapi ternyata cincinnya menggelinding “, jawab Si Penjual Cincin. Ji Hoo tersenyum karena merasa benar.
“ Boleh aku mencobanya ?”, Tanya Mo Nae penuh harap.
Penjual cincin itu mengangguk. Tapi pada saat Mo Nae akan memakai cincin itu, sebuah tangan menariknya lembut.
“ Biar aku yang memakaikannya untukmu “, seru Ji Hoo sambil mengambil cincin itu dari tangan Mo Nae dan seraya menatap matanya lembut, dia pun memakaikan cincin itu di jari manis Mo Nae.
“ Menikahlah denganku, Hong Mo Nae !! Aku ingin menghabiskan seumur hiduku bersamamu. Will You Marry Me ?”, Tanya Ji Hoo sambil tersenyum penuh arti.
Mo Nae menatapnya dengan terkejut.
“ Benarkah ??”, Mo Nae tampak tertarik mendengarnya. Penjual cincin itu mengangguk mantap.
“ Tapi hanya kekasih yang ditakdirkan yang bisa memakai cincin ini. Jika mereka tidak berjodoh, maka mereka tidak akan bisa memakainya. Pernah ada yang mencoba memakainya tapi ternyata cincinnya menggelinding “, jawab Si Penjual Cincin. Ji Hoo tersenyum karena merasa benar.
“ Boleh aku mencobanya ?”, Tanya Mo Nae penuh harap.
Penjual cincin itu mengangguk. Tapi pada saat Mo Nae akan memakai cincin itu, sebuah tangan menariknya lembut.
“ Biar aku yang memakaikannya untukmu “, seru Ji Hoo sambil mengambil cincin itu dari tangan Mo Nae dan seraya menatap matanya lembut, dia pun memakaikan cincin itu di jari manis Mo Nae.
“ Menikahlah denganku, Hong Mo Nae !! Aku ingin menghabiskan seumur hiduku bersamamu. Will You Marry Me ?”, Tanya Ji Hoo sambil tersenyum penuh arti.
Mo Nae menatapnya dengan terkejut.
“ Seung Jo-ah…”, Mo Nae
tidak mampu bicara dan hanya mampu memandangnya dengan mata berkaca-kaca.
“ Hari ini.. Sekarang juga. Jika kau menerimanya, aku ingin menikahimu sekarang juga “, lanjut ji hoo serius.
“ MWO ?? Are you kidding me ??”, Tanya Mo Nae tidak percaya.
Ji Hoo menggeleng mantap. “ Cincin ini cocok untukmu, tapi aku ingin memakaikannya nanti. Di Gereja, saat kita menikah “, jawab Ji Hoo lalu kembali melepas cincin itu dan menyerahkannya pada Penjual Cincin itu.
“ berapa harganya ?? Aku ingin memakai cincin ini sebagai cincin kawin kami, bisakan ??”, Tanya Ji Hoo pada pria itu.
“ Untuk kalian, GRATIS !!! Semoga cinta kalian bersatu selamanya “, jawab Si Penjual Cincin.
“ Kau serius ???”, Tanya Ji Hoo tidak percaya. Penjual Cincin itu hanya mengangguk mantap.
“ Kuharap kalian bahagia. Selamat atas Pernikahan kalian “, lanjutnya lagi sambil memberikan cincin itu.
“ Terima Kasih, Pak !!”, jawab Ji Hoo sambil tersenyum senang.
“ Tapi Ji Hoo.. Benarkah ??”, Tanya Mo Nae lagi.
“ Ayo !!!”, dengan satu kalimat itu Ji Hoo langsung menyeret Mo Nae ikut dengannya ke suatu tempat.
GEREJA ST. DOMINIC …
“ Hari ini.. Sekarang juga. Jika kau menerimanya, aku ingin menikahimu sekarang juga “, lanjut ji hoo serius.
“ MWO ?? Are you kidding me ??”, Tanya Mo Nae tidak percaya.
Ji Hoo menggeleng mantap. “ Cincin ini cocok untukmu, tapi aku ingin memakaikannya nanti. Di Gereja, saat kita menikah “, jawab Ji Hoo lalu kembali melepas cincin itu dan menyerahkannya pada Penjual Cincin itu.
“ berapa harganya ?? Aku ingin memakai cincin ini sebagai cincin kawin kami, bisakan ??”, Tanya Ji Hoo pada pria itu.
“ Untuk kalian, GRATIS !!! Semoga cinta kalian bersatu selamanya “, jawab Si Penjual Cincin.
“ Kau serius ???”, Tanya Ji Hoo tidak percaya. Penjual Cincin itu hanya mengangguk mantap.
“ Kuharap kalian bahagia. Selamat atas Pernikahan kalian “, lanjutnya lagi sambil memberikan cincin itu.
“ Terima Kasih, Pak !!”, jawab Ji Hoo sambil tersenyum senang.
“ Tapi Ji Hoo.. Benarkah ??”, Tanya Mo Nae lagi.
“ Ayo !!!”, dengan satu kalimat itu Ji Hoo langsung menyeret Mo Nae ikut dengannya ke suatu tempat.
GEREJA ST. DOMINIC …
“ Gereja St Dominic
??”, Tanya Mo Nae.
“ Kita akan menikah disini. Young Saeng sudah mengurus semuanya “, jawab Ji Hoo sambil membuka pintu gereja itu seraya memeluk pinggang Mo Nae lembut.
Begitu pintu gereja dibuka, seorang Pendeta sudah menunggu mereka dengan Heo Young Saeng berdiri disampingnya.
“ Kita akan menikah disini. Young Saeng sudah mengurus semuanya “, jawab Ji Hoo sambil membuka pintu gereja itu seraya memeluk pinggang Mo Nae lembut.
Begitu pintu gereja dibuka, seorang Pendeta sudah menunggu mereka dengan Heo Young Saeng berdiri disampingnya.
“
Mereka Pengantinnya, Pak Pendeta “, ujar Young Saeng seraya menunjuk pada Ji
Hoo dan Mo Nae. Sebelum menuju ke Gereja, Ji Hoo mengajak Mo Nae pergi membeli
Gaun ke sebuah butik yang tidak jauh dari sana.
Dengan uang yang dipinjamnya dari Young Saeng, Ji Hoo ingin membelikan sebuah
Gaun untuk Mo nae agar gadis itu terlihat cantik di Hari Pernikahan mereka.
“ Maafkan aku, karena tidak bisa memberikanmu sebuah pernikahan yang indah. Yang bisa kuberikan adalah sebuah cinta yang tulus untukmu, juga kesetiaan “, ujar Ji hoo lembut dengan ekspresi menyesal.
Mo nae mengelus pipi Ji Hoo dan berkata lembut “ Cintamu sudah cukup untukku. Gomawo Seung Jo-ah.. ahh,, Mianhe, maksudku, Yoon Ji Hoo “, jawab Mo Nae sambil tersenyum terharu.
“ Sekarang, bisakah aku mengantarmu ke Altar ?”, Tanya Ji hoo lembut.
Mo Nae mengangguk mantap sambil meraih tangan Ji Hoo dan berjalan bersamanya menuju Altar.
Mereka berdiri didepan Altar dengan Heo Young Saeng sebagai satu-satunya tamu dan saksi hari itu.
“ Yoon Ji Hoo, Apa kau bersedia menerima Hong Mo Nae sebagai istrimu dan menjaganya serta mencintainya seumur hidupmu, Tidak peduli sakit atau sehat, Tidak peduli tua atau muda, Tidak peduli miskin atau kaya, Tidak peduli senang atau susah, akan selalu bersama hingga MAUT MEMISAHKAN KALIAN ?? “, Tanya Pendeta itu seraya menatap Ji Hoo.
“ AKU BERSEDIA “, jawab Ji Hoo mantap sambil tersenyum dan menatap Mo Nae.
“ Hong Mo Nae, Apa kau bersedia menerima Yoon Ji Hoo sebagai suamimu dan menjaganya serta mencintainya seumur hidupmu, Tidak peduli sakit atau sehat, Tidak peduli tua atau muda, Tidak peduli miskin atau kaya, Tidak peduli senang atau susah, akan selalu bersama hingga MAUT MEMISAHKAN KALIAN ?? “, Tanya Pendeta itu seraya menatap Mo Nae.
“ YA.. AKU BERSEDIA “, jawab Mo Nae dengan mantap dan wajah merona merah karena malu dan bahagia.
“ Kalian boleh bertukar cincin “, Seru Pendeta itu, lalu Young Saeng maju untuk menyerahkan cincinnya pada mereka.
“ Aku berharap Legenda itu benar “, bisik Mo Nae pelan.
“ Aku percaya pasti benar “, jawab Ji Hoo manis.
Setelah cincin terpasang, Pendeta itu melanjutkan tugasnya lagi.
“ Dengan ini aku sahkan kalian sebagai suami istri di hadapan Tuhan dan di hadapan Gereja, dan APA YANG SUDAH DIPERSATUKAN OLEH TUHAN TIDAK BOLEH DIPISAHKAN OLEH MANUSIA, KECUALI MAUT YANG MEMISAHKAN “, ujar Pendeta itu sambil menatap Ji Hoo dan Mo Nae. Mereka berdua mengangguk mantap dan tersenyum bahagia.
“ Tuan Yoon, sekarang kau boleh mencium pengantinmu “, lanjutnya pada Yoon Ji Hoo. Pipi Mo Nae semakin merah merona. Perlahan Ji Hoo menundukkan wajahnya dan mencium bibir Mo Nae lembut. Mo Nae membalas ciumannya dengan malu-malu.
“ Kau adalah Pengantin Paling cantik yang pernah kutemui di dunia. Aku sangat suka Gaun itu dipakai olehmu tapi aku lebih suka melihatnya terlepas. “, bisik Ji Hoo lembut dan nakal di telinga Mo Nae, membuat wajah Mo Nae memerah malu.
“ Ehemm.. Lanjutkan nanti dikamar saja. Sekarang kita harus segera ke Catatan Sipil untuk mendaftarkan Pernikahan kalian “, ujar Young Saeng seraya berjalan mendekat kearah kedua mempelai.
Ji Hoo dan Mo Nae spontan menjauh sambil tersenyum malu.
“ Selamat untuk Pernikahan kalian “, ujar Young Saeng tulus.
Ji Hoo tersenyum. “ Gomawo Saengie-ah..”, jawab Ji Hoo lalu menggandeng tangan Mo Nae kearah Pendeta dan mengucapkan terima kasih padanya.
“ Terima Kasih Pak Pendeta “, sahut Ji Hoo dan Mo Nae bersamaan.
“ Semoga kalian bahagia selamanya “, ujar pendeta itu sambil tersenyum ramah lalu memeluk Ji Hoo dan menyalami Mo Nae.
Kemudian mereka bertiga meninggalkan Gereja itu dan menuju Kantor Administrasi Negara untuk mendaftarkan Pernikahan mereka. Ji Hoo dan Mo Nae menunjukkan kartu identitas mereka dan mendaftarkan pernikahan mreka disana dengan Young Saeng sebagai saksinya.
“ Tanda tangan disini, tuan dan Nyonya “, seru salah seorang petugas pemerintahan.
Ji Hoo dan Mo Nae pun dengan senang hati membubuhkan tanda tangan mereka disurat itu.
“ Ini !! Sekarang kalian resmi menjadi suami istri di hadapan hukum “, ujar Petugas administrasi itu seraya menyerahkan surat itu pada mereka setelah membubuhkan stempelnya.
Mo Nae meraih surat itu dengan bahagia. “ Kita benar-benar menikah ?? Aku istrimu ??”, Tanya Mo nae dengan tawa bahagia.
“ Kau istriku, Yoon Mo Nae !!”, jawab Ji Hoo sambil meremas tangan istrinya lembut.
“ Aku sangat bahagia. I HOPE IT’S NOT DREAM !!! “, seru Mo Nae bahagia.
Ji Hoo tersenyum mengangguk “ Aku tau dan aku bisa melihatnya “, jawab Ji Hoo lalu mencium bibir Mo Nae mesra.
“ Eheemmm..”, Petugas Administrasi dan Young Saeng berdehem bersama, mereka dengan enggan memisahkan diri dengan wajah memerah.
“ Well, tugasku sebagai saksi sudah selesai. Sekarang terserah kalian ingin pulang atau punya rencana lain. Aku akn kembali ke Hotel dulu dan memberitahu kabar gembira ini pada yang lain “, ujar Young saeng, mengerti bahwa sepasang pengantin baru ini butuh waktu untuk sendiri.
“ Oppa, gomawo “, ujar Mo Nae manja, sambil memeluk Young Saeng sayang.
“ Aiiggooo, ternyata adik kecilku sudah menjadi seorang istri sekarang. Kau adalah Pengantin Paling cantik, Mo NAe “, jawab Young Saeng smbil memeluk Mo Nae lembut dan membelai rambutnya.
“ Sudah. Lepaskan aku !! Jika tidak, suamimu bisa cemburu “, goda Young Saeng.
“ Oppa,, kau membuatku malu “, sahut Mo Nae sambil tersipu. Young Saeng dan Ji Hoo hanya tersenyum.
“ Jaga dia, Hyung !! Jika kau sampai menyakitinya, kami semua tidak akan melepaskanmu. Khususnya Jung Min, baginya, Mo NAe adalah pengganti adiknya yang sudah meninggal “, ujar Young Saeng sambil memeluk pundak Ji Hoo.
“ Selamat !! Aku percaya kau bisa menjadi suami yang baik untuknya. Diantara F4, Yoon Ji Hoo-lah yang punya reputasi paling baik “, lanjut Young Saeng.
“ Aku akan berusaha sebaik mungkin “, janji Ji Hoo.
“ Baiklah !!! Aku kembali ke Hotel lebih dulu “, ujar Young Saeng berpamitan pada keduanya. Ji Hoo dan Mo Nae mengangguk.
“ Kami akan menyusul sebentar lagi “, jawab Ji Hoo saat mereka sudah tiba dipintu depan.
“ Tidak perlu !! Nikmati waktu kalian “, jawab Young Saeng lalu melambaikan tangan dan pergi.
VENETIAN RESTAURANT…
“ Maafkan aku, karena tidak bisa memberikanmu sebuah pernikahan yang indah. Yang bisa kuberikan adalah sebuah cinta yang tulus untukmu, juga kesetiaan “, ujar Ji hoo lembut dengan ekspresi menyesal.
Mo nae mengelus pipi Ji Hoo dan berkata lembut “ Cintamu sudah cukup untukku. Gomawo Seung Jo-ah.. ahh,, Mianhe, maksudku, Yoon Ji Hoo “, jawab Mo Nae sambil tersenyum terharu.
“ Sekarang, bisakah aku mengantarmu ke Altar ?”, Tanya Ji hoo lembut.
Mo Nae mengangguk mantap sambil meraih tangan Ji Hoo dan berjalan bersamanya menuju Altar.
Mereka berdiri didepan Altar dengan Heo Young Saeng sebagai satu-satunya tamu dan saksi hari itu.
“ Yoon Ji Hoo, Apa kau bersedia menerima Hong Mo Nae sebagai istrimu dan menjaganya serta mencintainya seumur hidupmu, Tidak peduli sakit atau sehat, Tidak peduli tua atau muda, Tidak peduli miskin atau kaya, Tidak peduli senang atau susah, akan selalu bersama hingga MAUT MEMISAHKAN KALIAN ?? “, Tanya Pendeta itu seraya menatap Ji Hoo.
“ AKU BERSEDIA “, jawab Ji Hoo mantap sambil tersenyum dan menatap Mo Nae.
“ Hong Mo Nae, Apa kau bersedia menerima Yoon Ji Hoo sebagai suamimu dan menjaganya serta mencintainya seumur hidupmu, Tidak peduli sakit atau sehat, Tidak peduli tua atau muda, Tidak peduli miskin atau kaya, Tidak peduli senang atau susah, akan selalu bersama hingga MAUT MEMISAHKAN KALIAN ?? “, Tanya Pendeta itu seraya menatap Mo Nae.
“ YA.. AKU BERSEDIA “, jawab Mo Nae dengan mantap dan wajah merona merah karena malu dan bahagia.
“ Kalian boleh bertukar cincin “, Seru Pendeta itu, lalu Young Saeng maju untuk menyerahkan cincinnya pada mereka.
“ Aku berharap Legenda itu benar “, bisik Mo Nae pelan.
“ Aku percaya pasti benar “, jawab Ji Hoo manis.
Setelah cincin terpasang, Pendeta itu melanjutkan tugasnya lagi.
“ Dengan ini aku sahkan kalian sebagai suami istri di hadapan Tuhan dan di hadapan Gereja, dan APA YANG SUDAH DIPERSATUKAN OLEH TUHAN TIDAK BOLEH DIPISAHKAN OLEH MANUSIA, KECUALI MAUT YANG MEMISAHKAN “, ujar Pendeta itu sambil menatap Ji Hoo dan Mo Nae. Mereka berdua mengangguk mantap dan tersenyum bahagia.
“ Tuan Yoon, sekarang kau boleh mencium pengantinmu “, lanjutnya pada Yoon Ji Hoo. Pipi Mo Nae semakin merah merona. Perlahan Ji Hoo menundukkan wajahnya dan mencium bibir Mo Nae lembut. Mo Nae membalas ciumannya dengan malu-malu.
“ Kau adalah Pengantin Paling cantik yang pernah kutemui di dunia. Aku sangat suka Gaun itu dipakai olehmu tapi aku lebih suka melihatnya terlepas. “, bisik Ji Hoo lembut dan nakal di telinga Mo Nae, membuat wajah Mo Nae memerah malu.
“ Ehemm.. Lanjutkan nanti dikamar saja. Sekarang kita harus segera ke Catatan Sipil untuk mendaftarkan Pernikahan kalian “, ujar Young Saeng seraya berjalan mendekat kearah kedua mempelai.
Ji Hoo dan Mo Nae spontan menjauh sambil tersenyum malu.
“ Selamat untuk Pernikahan kalian “, ujar Young Saeng tulus.
Ji Hoo tersenyum. “ Gomawo Saengie-ah..”, jawab Ji Hoo lalu menggandeng tangan Mo Nae kearah Pendeta dan mengucapkan terima kasih padanya.
“ Terima Kasih Pak Pendeta “, sahut Ji Hoo dan Mo Nae bersamaan.
“ Semoga kalian bahagia selamanya “, ujar pendeta itu sambil tersenyum ramah lalu memeluk Ji Hoo dan menyalami Mo Nae.
Kemudian mereka bertiga meninggalkan Gereja itu dan menuju Kantor Administrasi Negara untuk mendaftarkan Pernikahan mereka. Ji Hoo dan Mo Nae menunjukkan kartu identitas mereka dan mendaftarkan pernikahan mreka disana dengan Young Saeng sebagai saksinya.
“ Tanda tangan disini, tuan dan Nyonya “, seru salah seorang petugas pemerintahan.
Ji Hoo dan Mo Nae pun dengan senang hati membubuhkan tanda tangan mereka disurat itu.
“ Ini !! Sekarang kalian resmi menjadi suami istri di hadapan hukum “, ujar Petugas administrasi itu seraya menyerahkan surat itu pada mereka setelah membubuhkan stempelnya.
Mo Nae meraih surat itu dengan bahagia. “ Kita benar-benar menikah ?? Aku istrimu ??”, Tanya Mo nae dengan tawa bahagia.
“ Kau istriku, Yoon Mo Nae !!”, jawab Ji Hoo sambil meremas tangan istrinya lembut.
“ Aku sangat bahagia. I HOPE IT’S NOT DREAM !!! “, seru Mo Nae bahagia.
Ji Hoo tersenyum mengangguk “ Aku tau dan aku bisa melihatnya “, jawab Ji Hoo lalu mencium bibir Mo Nae mesra.
“ Eheemmm..”, Petugas Administrasi dan Young Saeng berdehem bersama, mereka dengan enggan memisahkan diri dengan wajah memerah.
“ Well, tugasku sebagai saksi sudah selesai. Sekarang terserah kalian ingin pulang atau punya rencana lain. Aku akn kembali ke Hotel dulu dan memberitahu kabar gembira ini pada yang lain “, ujar Young saeng, mengerti bahwa sepasang pengantin baru ini butuh waktu untuk sendiri.
“ Oppa, gomawo “, ujar Mo Nae manja, sambil memeluk Young Saeng sayang.
“ Aiiggooo, ternyata adik kecilku sudah menjadi seorang istri sekarang. Kau adalah Pengantin Paling cantik, Mo NAe “, jawab Young Saeng smbil memeluk Mo Nae lembut dan membelai rambutnya.
“ Sudah. Lepaskan aku !! Jika tidak, suamimu bisa cemburu “, goda Young Saeng.
“ Oppa,, kau membuatku malu “, sahut Mo Nae sambil tersipu. Young Saeng dan Ji Hoo hanya tersenyum.
“ Jaga dia, Hyung !! Jika kau sampai menyakitinya, kami semua tidak akan melepaskanmu. Khususnya Jung Min, baginya, Mo NAe adalah pengganti adiknya yang sudah meninggal “, ujar Young Saeng sambil memeluk pundak Ji Hoo.
“ Selamat !! Aku percaya kau bisa menjadi suami yang baik untuknya. Diantara F4, Yoon Ji Hoo-lah yang punya reputasi paling baik “, lanjut Young Saeng.
“ Aku akan berusaha sebaik mungkin “, janji Ji Hoo.
“ Baiklah !!! Aku kembali ke Hotel lebih dulu “, ujar Young Saeng berpamitan pada keduanya. Ji Hoo dan Mo Nae mengangguk.
“ Kami akan menyusul sebentar lagi “, jawab Ji Hoo saat mereka sudah tiba dipintu depan.
“ Tidak perlu !! Nikmati waktu kalian “, jawab Young Saeng lalu melambaikan tangan dan pergi.
VENETIAN RESTAURANT…
“
Sudah dengar kabar dari Saengie Hyung ?? Dia bilang kalau Seung Jo dan Mo Nae
baru saja menikah “, ujar Kyu Jong memberitau JUng Min.
“ Baguslah !! Dengan begitu tidak ada yang bisa memisahkan mereka lagi “, sahut Jung Min santai.
“ Siapa yang menikah ??”, Tanya Hyun Joong dan langsung duduk disamping Kyu Jong.
“ Kemana Young Saeng membawa mereka pergi ?? Kenapa sampai sekarang belum kembali ?? Tidak terjadi sesuatu yang buruk kan ??”, lanjut Hyun Joong santai.
“ Hyung, apa kau belum tau ??”, Tanya Kyu Jong hati-hati.
“ Tau apa ??”, Tanya Hyun Joong polos.
“ Aku tidak tau bagaimana harus memberitau ini padamu. Kuharap kau tidak terlalu bersedih”, jawab Kyu Jong lagi.
“ Ada apa sebenarnya ??”, Tanya Hyun Joong tidak sabar.
“ Mereka sudah menikah “, jawab Jung Min tanpa basa-basi.
“ Baguslah !! Dengan begitu tidak ada yang bisa memisahkan mereka lagi “, sahut Jung Min santai.
“ Siapa yang menikah ??”, Tanya Hyun Joong dan langsung duduk disamping Kyu Jong.
“ Kemana Young Saeng membawa mereka pergi ?? Kenapa sampai sekarang belum kembali ?? Tidak terjadi sesuatu yang buruk kan ??”, lanjut Hyun Joong santai.
“ Hyung, apa kau belum tau ??”, Tanya Kyu Jong hati-hati.
“ Tau apa ??”, Tanya Hyun Joong polos.
“ Aku tidak tau bagaimana harus memberitau ini padamu. Kuharap kau tidak terlalu bersedih”, jawab Kyu Jong lagi.
“ Ada apa sebenarnya ??”, Tanya Hyun Joong tidak sabar.
“ Mereka sudah menikah “, jawab Jung Min tanpa basa-basi.
“
Mereka siapa ??”, Tanya Hyun Joong, masih tidak mengerti.
“ YOON JI HOO dan…”, belum sempat Kyu Jong melanjutkan kalimatnya, seorang gadis sudah memotong kalimatnya.
“ YOON JI HOO ???”, seru seorang gadis terkejut.
To Be Continued…
“ YOON JI HOO dan…”, belum sempat Kyu Jong melanjutkan kalimatnya, seorang gadis sudah memotong kalimatnya.
“ YOON JI HOO ???”, seru seorang gadis terkejut.
To Be Continued…
Nomu Daebak oenni !! :')
BalasHapusoenni aku udah lama loh nunggu kelanjutan FF ini :') *huff lega akhirnya di post juga:)*
keren oen, apalagi konfliknya, I LIKE THAT !! (y) :)
@ Phutry Hyunmin : Makasih uda baca FFku & Leave comment.. Makasih juga pujiannya tp kyknya ini FF Terakhir yg kubuat ttg HYUNMIN !!! I HATE JUNG SOMIN & aku gk mw dgr namanya lagi aplg bwt FF soal dy.. jdi nikmati aja yg ini, krn dmasa dpn gak akn ada lagi FF HYUNMIN !!!! THANKS TO HYUNMIN SHIPPER YG MENGATAIKU BAJINGAN,, AKU BENCI SOMIN SEKARANG !!!!!! Jadi JGN BRHARAP AKU AKN MEMBERIKAN AKHIR YG BAHAGIA !!!!!!!!!!! MIANHE ..... Ini aja aku post krn TERPAKSA coz ak gak mw ceritaku brenti dtngh jalan..
BalasHapus