Sabtu, 27 April 2013

Yoon Ji Hoo After Story – A Moment To Remember 14 / SS501 Fanfiction



Author : LIANA HUI

Starring :
Kim Hyun Joong as Yoon Ji Hoo 
Jung So Min as Hong Mo Nae 
Kim Hyun Joong As Himself ( HJL Played Double Casting ) 
Kim Yoon Ji as Herself ( Yoon Ji Hoo Fiance ) 
Heo Young Saeng as Himself 
Kim Kyu Jong as Himself ( Kim Hyun Joong’s Brother ) 
Park Jung Min as Himself 
Kim Hyung Jun as Himself ( Kim Hyun Joong’s Brother ) 
Kim Joon as Song Woo Bin 
Lee Min Ho as Gu Jun Pyo 
 Kim Bum as So Yi Jung


“Yoon Ji Hoo After Story – A Moment To Remember 14 / SS501 Fanfiction“
  

“CHAPTER 14 : EVERYTHING BACK TO NORMAL“

3 hari kemudian, Seoul Hospital ... 
    “ Kupikir kau akan benar-benar mati, Ji Hoo-ah..”, seru Woo Bin ceria sambil menepuk punggung temannya.
     “ kau benar-benar membuat kami takut, kawan “, tambah Jun Pyo.
    “ Hei, apa kau tidak lelah berbaring terus ?? Cepatlah bangun dan bermain bersama kami “, ujar Yi Jung lalu duduk disamping Ji Hoo. 
    “ Apa yang terjadi selama ini ?? Bukankah kalian berjanji akan menceritakannya padaku ??”, jawab Ji Hoo sambil memandang teman-temannya satu per satu. 
           
    “ kau tidak ingat ?? Bahkan pada Hong Mo Nae ??”, Tanya Woo Bin.Ji Hoo menggeleng pelan.
     “ kenapa aku harus mengingatnya ??”, Ji Hoo balik bertanya dengan polosnya.
     “ Karena Mo Nae adalah…”, belum sempat Woo Bin bicara, Yi Jung sudah memotongnya.
     “ bagaimana dengan Yoon Ji ?? Kau ingat siapa dia ??”, Tanya Yi Jung. 
     " Kenapa kau bertanya soal Yoon Ji ?”, balas Woo Bin tajam. 
     “ Karena Yoon Ji adalah tunangannya “, jawab Yi Jung santai.
   “ Tunangan ??”, ulang Ji Hoo bingung. Dia terlihat berpikir, lalu sebuah kenangan melintas. Malam dimana kecelakaan itu terjadi.

FLASHBACK..  
     “ Ini sama sekali tidak masuk akal !! Bagaimana bisa aku menikah dengan seorang wanita yang tidak kukenal ? AKU TIDAK MAU !!!”, jawab Ji Hoo keras. Kakeknya hanya tersenyum penuh arti.
    “ apakah kau tidak iri melihat sahabatmu punya kekasih ? Bahkan punya istri ?”, Tanya kakeknya, mengetahui bahwa hanya cucunya yang tidak memilki pasangan.
   “ Aku tidak peduli !! ini hidupku dan ini hatiku, tidak ada seorang pun yang bisa memaksaku “, jawab Ji Hoo, kesal dengan ide Pernikahan yang di jodohkan. 
    “ kakek lihat apa yang terjadi dengan Jun Pyo kan ? Pernikahannya dengan Jae Kyung gagal karena mereka tidak saling mencintai ?”, lanjut Ji Hoo.

END OF FLASHBACK… 

    “Aku ingat sekarang.. Jadi Tunanganku adalah Kim Yoon Ji ?? Dia gadis kecil yang pernah 1 sekolah dengan kita kan ?? Dia yang selalu mengekor kemanapun aku pergi. Bukankah saat usianya 7 tahun, dia pergi ke Amerika ?? Jadi sekarang dia sudah kembali ??”, Tanya Ji Hoo, mulai ingat semuanya. 
      “ Yeah, that’s right !! She is Your Fiance “, jawab Yi Jung senang.
     “ Tidak lagi, Yi Jung-ah !!”, bantah Woo Bin. 
    “ Kenapa tidak ?? bukankah sekarang Ji Hoo sudah ingat semuanya ??’, desak Yi Jung bersikeras.
    “ Pertunangan mereka sudah dibatalkan malam itu. Apa kau lupa ??”, Woo Bin dan Yi Jung mulai adu pendapat. 

    “ Guys, tenanglah sedikit !! Kalian membuat Ji Hoo bingung. Biarkan dia sendiri yang memutuskan, okay ??’, Jun Pyo menengahi.
     “ Aku benar-benar tidak mengerti “, ujar Ji Hoo polos, menatap bingung temannya. 

    Saat Jun Pyo ingin menjawab, tiba-tiba pintu kamar terbuka dan Hong Mo Nae melangkah masuk dengan Kim Hyun Joong disampingnya.
         “ Hi.. How are you today ??”, tanyanya malu-malu.
        “ KAU ???”, Ji Hoo terkejut melihat Mo Nae ada disana. 
        “ Yeah, its me..”, jawabnya sambil berjalan mendekat. 
       “ Akhirnya kami bisa menemuimu dalam keadaan sadar, beberapa hari ini setiap kali kami datang, kau selalu tertidur “, ujar Kim Hyun Joong.
        “ Kau adalah..”, Tanya Ji Hoo pada Hyun Joong.
        “ Kau tidak ingat padaku ??”, Hyun Joong bertanya bingung.  
        “ Seung Jo-ah.. Ada apa sebenarnya ?? Kenapa kau tidak ingat pada Hyun Joong Oppa ?? Lalu bagaimana denganku ??’, Tanya Mo Nae cemas.
         
        Ji Hoo tampak berpikir, akhirnya dia tersenyum simpul.  
          “ Tentu aku ingat padamu, Nona Hong !!! Bukankah kita pernah bertemu di bar waktu itu. Aku Yoon Ji Hoo. Bukankah saat itu aku belum memperkenalkan diriku secara resmi. Senang bisa bertemu denganmu “,  jawabnya ramah.  
         “ Seung Jo-ah..”, ujar Mo Nae lirih.
         “ Mwo ??”, Hyun Joong berseru kaget.

2 Hari Kemudian, Shinhwa High School…  
       Yoon Ji Hoo berdiri diatas atap gedung SMU-nya, Shinhwa, saat tiba-tiba seorang gadis berjalan menghampirinya.
     “ Sunbae..”, seru gadis itu lirih. Dengan perlahan Ji Hoo menoleh dan dia melihat Geum Jan Di ada dibelakangnya. 
     “ Jan Di-ah, kenapa kau disini ??”, Ji Hoo bertanya sambil menatap kosong gedung-gedung disekitarnya. 
     “ Harusnya aku yang bertanya seperti itu. Apa yang kau lakukan disini, Sunbae ?? Bukankah seharusnya kau istirahat ??”, Jan Di balik bertanya. 

       “ Sepertinya aku sudah lama tidak kemari. Aku rindu suasana tempat ini. Entah kenapa, berdiri di atap sambil memandang langit membuatku merasa sedikit tenang. Lagipula Tidur terus bisa membuat tulangku patah “, gurau Ji Hoo. Jan Di pun tertawa mendengar gurauannya. 
      “ Ini baru Yoon Ji Hoo yang kukenal “, ujar Jan Di sambil tersenyum.
      “ Benarkah ?? Apa aku pernah menjadi bukan diriku ??’, Tanya Ji Hoo lagi.
  
      Jan Di mengangguk pelan. “ Saat kau menghilang dalam kecelakaan, kupikir aku tidak akan bisa melihatmu lagi, Malaikat Pelindungku “, jawab Jan Di jujur. Ji Hoo tersenyum. 
     “ Malaikat Pelindung ?? Bukankah kau sudah tidak membutuhkan aku lagi ??”, canda Ji Hoo dengan nada pahit.
      “ Sunbae, jangan bicara seperti itu !! Bukankah sekarang gadis yang harus kau lindungi juga bukan aku lagi ?? Dia lebih membutuhkanmu daripada aku. Dia dan anakmu “, uajr Jan Di lirih.
     “ Apa kau mengenal gadis itu ?? Apa menurutmu dia berkata jujur ??”, tanya Ji Hoo bimbang. 

     “ Hong Mo Nae ?? Diakah yang sedang kau bicarakan sekarang ?? “, Jan Di balik bertanya. Ji Hoo mengangguk pelan.
         “ Jujur, aku tidak mengenal Hong Mo Nae sebelumnya, tapi menurutku dia gadis yang baik. Kenapa kau tidak mencoba bertanya pada hatimu ??”, Jan Di memberikan saran padanya. 
         “ Begitukah ??”, Tanya Ji Hoo ragu-ragu.
      
      “ Pergi dan temui dia, dengan begitu kau akan mendapat jawaban “, ujar Jan Di seolah terus mendorong Ji Hoo kearah Mo Nae.Ji Hoo tampak berpikir tapi kemudian dia mengangguk dan tersenyum. 
      “ Apa kau bahagia ??”, tanyanya lagi.  

HONG MANSION..
      “ Ayah tidak tau kenapa kau tidak berhenti membuat skandal ?? Belum puas kau Menikah diam-diam dengan  calon menantu Presiden, sekarang kau bahkan hamil di luar nikah.. Dan yang lebih parah lagi pria itu bahkan tidak ingat padamu. Hong Mo Nae, inikah yang kau inginkan ??”, seru Tuan Hong marah besar pada Putrinya. 

     “ Appa, Ji Hoo hanya lupa.. Siapa tau besok dia akan ingat semuanya “, Mo nae membela diri.
        “ Hanya lupa ?? Benar !! Dulu dia juga hanya lupa, dan sekarang dia sudah ingat semua masa lalunya.. Dan yang paling menyakitkan adalah di dalam masa lalunya itu tidak ada dirimu. Sampai kapan kau mau mengharapkannya ??? Dia tidak ingat padamu, dia sudah kembali menjadi Yoon Ji Hoo yang dulu. Kau tidak ada dalam kenangan masa lalunya. Harusnya kau sadar bahwa Yoon Ji Hoo adalah orang yang bisa pergi kapan saja bila ingatannya sudah pulih dan kau seharusnya tidak jatuh cinta padanya !!!”, lanjut Tuan Hong dengan keras.

       “ Appa.. CUKUP !!!!”, ujar Mo Nae sambil menangis. Menangis karena semua yang di katakan ayahnya benar.  
       “ Ayah tidak mau nama baik Keluarga kita tercoreng gara-gara ulahmu. Hong Mo Nae, kau hanya punya 2 pilihan.. Gugurkan bayi itu atau kau harus menikah dengan pria pilihan Ayah untuk menutupi aibmu. Kau yang putuskan !!!”, sergah Tuan Hong marah. 
     “ Appa, apa appa lupa kalau aku melarikan diri dari rumah karena tidak mau di jodohkan ?? Kenapa sekarang Appa mengangkat kembali topic yang sama ??”, protes Mo Nae sambil menangis. 
      “ Karena sekarang kau tidak punya pilihan. Jika kau ingin mempertahankan bayimu, maka kau harus menikah untuk menutupi aibmu. Atau kau lebih suka membunuh bayi itu ??”, tantang Ayahnya.

       Mo Nae terdiam karena tidak tau harus bicara apa. Dia tidak ingin menikah dengan pria lain tapi juga tidak ingin kehilangan bayinya.
         “ Kali ini dengan siapa ??”, tanyanya pahit.
         “ KIM HYUN JOONG !!!”, jawab ayahnya mantap dan tegas.
         “ MWO ???”, ujar Mo Nae terkejut.

SUAM HOSPITAL.. 
        “ Dokter Yoon, senang sekali melihatmu kembali. Kemana saja kau menghilang selama beberapa hari ini ??”,Tanya salah seorang Dokter pada Yoon Ji Hoo. Ji Hoo hanya tersenyum manis sebagai jawabannya. 
    Saat dia akan masuk ke ruangannya, seorang pria asing berwajah tampan dan mengenakan jas Dokter tiba-tiba menyapanya. 

       “ Aku baru ingat kalau Yoon Ji Hoo juga seorang Dokter. So, everything back to normal now ?? Jujur, kau terlihat tampan dengan jas doktermu Seung Jo Hyung.. ah, Maaf.. harusnya aku memanggilmu Yoon Ji Hoo Hyung, benarkan ?? “, ujar pria manis berlesung pipit. 

       Yoon Ji Hoo membalikkan badannya dengan bingung.
       “ Kau…”, dia sengaja membiarkan kaimatnya menggantung.
     “ HEO YOUNG SAENG dari Heo Corporation. Aku sedang ada seminar di RSmu. Well, sepertinya kau juga melupakan aku “, ujar Young Saeng dengan ekspresi sedih.
       “ MIANHE, Dokter Heo.. Kau pasti teman Kim Hyun Joong dan Nona Hong, benarkan ??”, Tanya Ji Hoo penasaran. Young Saeng mengangguk.
         “ Kau juga tau apa yang terjadi saat aku hilang ingatan ??”, tanyanya lagi. 
         “ I KNOW EVERYTHING !!!”, jawab Young Saeng mantap.
       “ Well, bagaimana jika kita makan siang bersama ?? Aku ingin mendengar semuanya dari versimu “, ajak Ji Hoo tanpa basa-basi.
         “ SURE !!! WHY NOT ???”, jawab Young Saeng sambil tersenyum ramah. 

HONG MANSION …
      “ Aku tidak tau apa maksud ini semua. Hyun Joong oppa, bisa kau jelaskan padaku ??”, Tanya Mo Nae bingung pada Hyun Joong saat mereka sedang bicara di taman Keluarga Hong. 
    Beberapa saat setelah ayahnya menyebut soal pernikahan, Mo Nae segera menelpon Hyun Joong untuk meminta konfirmasi darinya.
   “ Seperti yang kau dengar Mo Nae, ayahmu ingin kita menikah “, jawab Hyun Joong lirih. 
    “ Tapi kenapa harus kau ??”, Tanya Mo nae bingung.
   “ Jadi kau lebih suka menikah dengan pria yang tidak kau kenal ??”, Tanya Hyun Joong, langsung tepat pada sasaran. 
   “ Bukan begitu maksudku.. Aku hanya tidak mengerti Oppa. Selama ini kau hanya ku anggap kakak, bagaimana bisa aku menikah dengan kakakku sendiri ??”, jawab Mo Nae jujur.

    Kim Hyun Joong menatapnya dengan ekspresi terluka. 
    “ Hanya kakak ??”, ulangnya lirih.
    Mo Nae mengangguk mantap.
    “ Benar !! Hanya sebagai kakak tersayang “, jawabnya mantap.
      
    “ Tidak bisakah kau melupakan Yoon Ji Hoo dan mencoba menerimaku ?? Bukan sebagai kakak tersayang tapi sebagai seorang pria. Aku tidak peduli walau bayi dalam kandunganmu bukan anakku, aku berjanji aku akan menyayanginya seperti anakku sendiri. Asal kau mau memberiku kesempatan, itu sudah cukup “, pinta Kim Hyun Joong tulus. 

     “ Oppa, kau ini kenapa ?? Yoon Ji Hoo hanya lupa, dia masih belum mati. Aku percaya suatu hari nanti ingatannya pasti akan kembali”, protes Mo Nae. 
   “ Oh ya.. dan kapan itu ?? Besok, lusa, 1 minggu lagi, 1 bulan lagi atau kau harus menunggu seumur hidup ??”, sentak Hyun Joong terluka. 
    “ Aku tidak tau.. Aku tidak tau, tapi aku percaya hari itu pasti akan tiba. Hari dimana dia akan mengingatku dan kembali padaku. Karena aku percaya keajaiban itu ada “, jawab Mo Nae keras kepala. 

    “ Mo Nae-ah, There’s No Miracle in the world !!”, ujar Hyun Joong frustasi.
    “ Who said ?? There will be Miracle when you believe and I believe one day, he’ll come back to me. Mungkin bukan hari ini, juga bukan besok, tapi aku yakin suatu hari nanti pasti !!!”, jawabnya terlihat yakin, walau dalam hatinya dia masih ragu akan kata-katanya sendiri.  
    “ Apa kelebihan Yoon Ji Hoo di banding aku ?? Aku yang lebih dulu mengenalmu. Jauh sebelum dia muncul, aku sudah menyukaimu. Kenapa kau begitu buta ?? Kenapa kau tidak bisa melihat cintaku ???”, ujar Hyun Joong setengah teriak, membuat Mo Nae terkejut.

      “ Oppa. Aku tidak mengerti apa maksudmu “, jawab Mo nae terkejut.
     “ HONG MO NAE, SARANGHAEYO “, ujar Hyun Joong lalu langsung mendekat dan menarik wajah Mo Nae dan menciumnya lembut.

          Mo Nae yang terkejut hanya bisa diam karena dia tidak tau apa yang harus dia lakukan. Saat itulah terdengar suara benda terjatuh tidak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang.

BRUKKKKK…  

    “ MIANHE… Sepertinya kami datang di saat yang salah “, ujar seorang pria muda lain dengan ekspresi terluka. Yoon Ji Hoo dan Heo Young Saeng berdiri berdampingan di depan pintu gerbang Hong Mansion. Tidak jauh dari tempat mereka berdiri, terdapat beberapa bungkusan barang yang terjatuh.

   “ Seung Jo-ah.. Ini bukan seperti yang kau pikirkan “, ujar Mo Nae dengan terkejut sambil berlari kearah mereka.
     “ Young Saeng-ah, bagaimana kalian bisa disini ??’, Tanya Hyun Joong tak kalah terkejut.

      “ Seung Jo Hyung.. Maksudku, Ji Hoo Hyung memintaku untuk membawanya kemari dan kami lihat pintu gerbangnya tidak terkunci. Maaf kalau kami masuk tanpa permisi. Kami tidak tau kalau kalian sedang…”, kalimat Young Saeng terputus.

     “ MIANHE.. Sepertinya ini memang bukan tempatku. Maafkan aku telah mengganggu kemesraan kalian “, ujar Ji Hoo dengan ekspresi terluka.
       “ Seung Jo-ah.. Maksudku, Ji Hoo-ah.. Ini sungguh bukan seperti yang kau pikirkan “, Mo Nae mencoba menjelaskan.

    “ Tidak ada yang perlu kau jelaskan. AKu sudah melihat semuanya, dan ku lihat sepertinya Kim Hyun Joong sshi sangat mencintaimu, benarkan ?? Awalnya aku sangat mengkhawatirkanmu, khawatir kalau kau menderita karena aku. Aku kemari karena ingin meminta 1 kesempatan padamu, tapi sepertinya aku salah telah datang kemari. MIANHE..”, ujar Yoon Ji Hoo sedih, lalu berniat pergi saat tiba-tiba Mo Nae menahan tangannya.

         “ Seung Jo-ah, apa maksudmu ??”, Tanya Mo Nae kecewa.
         “ Walau aku tidak ingat padamu, tapi aku berkata pada diriku sendiri untuk memberi kesempatan pada diriku untuk lebih mengenalmu. Jika kita memang pernah saling mencintai, kurasa tidak sulit bagiku untuk kembali mengingatmu, tapi sepertinya aku salah. Kulihat sepertinya kau sudah bahagia bersamanya. MAAF…”, ujar Ji Hoo lalu langsung berjalan pergi dengan cepat.

      “ Seung Jo-ah.. ini tidak seperti yang kau pikirkan “, seru Mo Nae sambil menangis, tapi Yoon Ji Hoo sudah terlanjur pergi dengan mobilnya.
      “ Mo Nae-ah, Mianhe.. Aku tidak tau kalau dia akan datang “, ujar Hyun Joong merasa bersalah. Tapi Mo Nae menggeleng pelan.

      “ Kwenchana.. Sekarang aku hanya ingin sendirian “, jawab Mo Nae sedih lalu berjalan memasuki rumahnya dengan lesu. Dia berhenti sejenak di tempat Yoon Ji Hoo berdiri tadi dan berlutut memungut bungkusan yang di jatuhkannya.

      Mo Nae menangis saat melihat apa yang ada di dalamnya. Berbagai perlengkapan bayi ada di dalamnya, mulai dari boneka, mainan, baju-baju mungil yang berwarna-warni, sepatu mungil, serta sekuntum bunga mawar ungu yang terangkai dengan sangat manis di dalam bungkusan itu.

    Terdapat sebuah pesan singkat di dalamnya yang membuatnya terharu.
    “ Maafkan aku jika tiba-tiba mengirimkan ini. Maafkan aku jika terlambat melakukannya. Maafkan aku juga jika sudah membuatmu menderita. Aku mungkin masih tidak ingat apa-apa, tapi demi anak itu, aku ingin memulai semuanya dari awal denganmu. Apa aku masih punya kesempatan itu ??”, bunyi pesan di surat itu.

        “ Bagaimana ini ?? Ji Hoo ingin memulai semuanya dari awal denganku, tapi dia sudah terlanjur salah paham.. Apa yang harus ku lakukan Oppa ??”, TANYA Mo Nae pada Young Saeng yang sekarang berdiri di belakangnya.

       “ Go and talk with him. Yoon Ji Hoo is a nice guy, I think he must be understand “, usul Young Saeng lirih.

Tanpa mereka ketahui, seorang gadis mengamati mereka dari jauh. Kim Yoon Ji berdiri diam-diam di depan pintu gerbang Hong Mansion dengan sedih dan sakit hati.
       “ Hong Mo Nae, sebenarnya apa hebatnya kau ?? kenapa Yoon Ji Hoo dan Kim Hyun Joong berlomba untuk mendapatkan cintamu ?? Andai kau tidak muncul, Yoon Ji Hoo pasti sudah bersamaku sekarang dan bukannya memohon kesempatan padamu. Hong Mo Nae, aku membencimu !!!”, batin Yoon Ji dengan airmata menetes pelan.

HAN RIVER…
       Yoon Ji Hoo berdiri di tepi Han River sambil memandang langit yang gelap.
       “ tidak ada bintang. Kemana perginya semua bintang ??”, batin Ji Hoo sambil menatap langit.
       Tiba-tiba sebuah kenangan melintas  dalam pikirannya. Dia duduk di tepi kolam renang dengan seorang gadis dalam pelukannya.
         
“ Andromeda bukan hanya nama sebuah Galaksi tapi juga nama sebuah Rasi Bintang di Langit Utara. Langit Utara bukan hanya punya 1 Rasi Bintang tapi banyak sekali bintang-bintang didalamnya, tapi memang hanya beberapa yang bersinar sangat terang, salah satu contohnya adalah Rasi Bintang Andromeda dan Bintang POLARIS “, dia melihat dirinya sendiri menerangkan.

“Bintang  yang bersinar terang disana, tidak jauh dari Andromeda adalah bintang POLARIS. Polaris disebut juga Bintang Utara, Para Pelaut menjadikannya sebagai Penunjuk arah Utara. Kau tau kenapa ?? Karena POLARIS TERLETAK TEPAT DI KUTUB UTARA BUMI, sehingga walaupun Bumi bergerak mengelilingi Matahari dan menyebabkan benda-benda langit disekitarnya seolah-olah ikut berpindah, tapi HANYA POLARIS YANG TETAP DIAM DI TEMPATNYA. Andromeda pun ikut berpindah seiring dengan perputaran Bumi terhadap Matahari, karena ANDROMEDA TERLETAK TIDAK TEPAT DI SUMBU KUTUB UTARA BUMI sehingga Andromeda berpindah tempat tapi POLARIS TETAP DIAM DISANA..” jawab Ji Hoo seraya menunjuk ke langit malam yang bertabur bintang.

“ POLARIS juga Melambangkan Sebuah HARAPAN YANG KUAT. Mungkin karena posisi POLARIS yang tetap diam ditempatnya tidak peduli apapun yang terjadi, tidak peduli walau semua hal disekitarnya berputar dan terus berubah, HANYA POLARIS SATU-SATUNYA YANG TIDAK AKAN PERNAH BERUBAH. Walau musim berganti seiring dengan perubahan bintang-bintang itu, tapi POLARIS tidak akan pernah berubah sedikitpun. Musim Panas, Musim Semi, MUsim Gugur, ataupun Musim Dingin, kita akan tetap melihat POLARIS di Langit utara tetap diam ditempatnya. SELAMANYA TIDAK BERUBAH, sama seperti Cintaku padamu. ITULAH KEISTIMEWAAN POLARIS Dibanding bintang-bintang lainnya. Jika kau putus asa, tataplah POLARIS maka kau pasti akan merasa harapanmu akan muncul kembali”, lanjut Ji Hoo menjelaskan.

          Yoon Ji Hoo mengerjapkan matanya, dia merasa kenangannya terlihat begitu nyata. Terlalu nyata hingga dia merasa seperti gadis itu benar-benar seperti ada di sampingnya.
          “ POLARIS.. ANDROMEDA.. Hong Mo Nae… Benarkah itu bagian dari kenanganku yang terlupakan ??”, batin Ji Hoo seraya memukul kepalanya sendiri.

          Sedetik kemudian, bayangan Mo Nae kembali muncul disampingnya. Ji Hoo melihat Mo Nae bicara dengan suaranya yang manja sambil menatap ke langit malam.
         
“ Kisah yang romantis. Kisah tentang Pangeran yang mnyelamatkan Sang Putri saat Putri itu hampir dibunuh Monster. Apa aku juga bisa seperti Putri Andromeda, ada Seorang Pangeran yang datang menyelamatkan aku saat aku terikat di batu karang ?? Mungkin bukan Pangeran Berkuda Putih yang sebenarnya ataupun ksatria gagah dengan pedangnya seperti dalam dongeng, tapi seorang Pria yang akan mencintaiku sepenuh hati dan akan selalu siap melindungiku “, ujar Mo Nae lirih sambil terus menatap Langit.

“ Aku sangat iri pada Andromeda. Aku sangat ingin menemukan PERSEUSku sendiri. Pangeran Berkuda Putih milikku. Menurutmu akankah aku menemukannya ? ”, Tanya Mo Nae sambil menatap mata Ji Hoo dengan mata bersinar lembut.

“ Ijinkan aku menjadi PERSEUSmu ?? Aku ingin menjadi Pangeran Berkuda Putih untukmu, ksatria yang akan selalu siap melindungimu. Bisakah ?? “, Ji Hoo melihat dirinya sendiri berkata.

“ Perseus ?? Andromeda ?? Polaris ?? Hong Mo Nae ?? Mo Nae-ah.. is that you ??”, ujar Ji Hoo lirih seraya mengulurkan tangannya ingin meraih Mo Nae, tapi Mo Nae justru menghilang dari pandangannya.

“ AAARRRRGGGGGHHHHH !!!!! Ini membuatku bingung. Hong Mo Nae, kenapa kau terus mnghantui pikiranku ??? Benarkah kita pernah saling mencintai ?? Anak itu ?? Benarkah itu anak kita ??”, Ji Hoo berperang dengan batinnya.

Lama Ji Hoo duduk termenung di tepi Han River sambil mengenang masa lalunya. 2 kali jatuh cinta, 2 kali di tinggalkan, baginya semua ini sudah cukup membuatnya menderita. Min Seo Hyun, sang Cinta Pertama, hanya menganggapnya sebagai adik dan memilih menikah dengan pria lain. Ketika dia mulai bisa melupakan Min Seo Hyun dan jatuh hati pada gadis lain, gadis itu juga memilih pria lain. Yeah, gadis itu tidak lain dan tidak bukan adalah Geum Jan Di, dan pria yang di pilih gadis itu adalah sahabatnya sendiri, Gu Jun Pyo. Ji Hoo menarik napasnya dalam-dalam, sejak kecil dia selalu ditinggalkan oleh orang yang dia sayang.

Pertama oleh orang tuanya yang meninggal dalam kecelakaan, kedua oleh kakeknya yang terus menyalahkannya atas kematian orang tuanya dan tidak pernah memberinya kasih sayang, lalu oleh Min Seo Hyun dan terakhir Geum Jan Di.

“ Sampai kapan lagi aku harus terus ditinggalkan ?? Aku lelah hidup seperti ini. Aku, Yoon Ji Hoo tidak pernah beruntung dalam cinta. Cinta Pertamaku, Min Seo Hyun menolakku dan hanya menganggapku sebagai adik, lalu saat aku mulai membuka hatiku dan jatuh cinta pada gadis lain, aku sudah terlambat, gadis itu juga sudah jatuh cinta pada pria lain, seseorang yang merupakan teman baikku sendiri. Kadang aku bertanya pada diriku sendiri, “ Yoon Ji Hoo, akankah ada seseorang untukmu sendiri ? Ataukah kau harus menjalani hidupmu dalam kesepian dan kesendirian selamanya ?”, Yoon Ji Hoo tersenyum getir mengingat nasibnya.

“ Hong Mo Nae and her baby.. Aku tidak sendirian, aku masih punya mereka. Tidak akan ku lepaskan !!! Kali ini aku tidak akan menyerah.. Aku sudah 2 kali kehilangan cinta, aku tidak mau ini menjadi yang ketiga. Hong Mo Nae, walau hanya sepenggal kenangan yang melintas, tapi aku tidak peduli, aku hanya ingin memulai segalanya denganmu dari awal lagi.. Tuhan, tolong berikan aku kesempatan itu. Aku tidak ingin sendirian lagi, aku juga ingin memiliki seseorang yang ku cintai juga mencintaiku. Dan jika Hong Mo Nae orangnya, maka aku pasti akan memperjuangkannya apapun yang terjadi “, batin Ji Hoo memutuskan.

Lalu dia berjalan kembali kearah mobilnya dan dengan mantap melaju ke suatu tempat.

HONG MANSION …
     Ting tong ting tong…
    Terdengar bunyi bel di Mansion Hong. Siapapun orangnya, terlihat jelas bahwa orang itu sangat tidak sabar. Tidak berapa lama kemudian, seorang pelayan datang membukakan pintunya.

    “ Aku ingin bertemu Hong Mo Nae. Biarkan aku masuk !!!”, pinta pria itu, Yoon Ji Hoo. Lalu tanpa menunggu jawaban dari sang pelayan, dia langsung menerobos masuk dan memanggil Mo Nae.
     “ HONG MO NAE !!! MO NAE-ah… MO NAE, KAU DIMANA ??”, teriak Ji Hoo di ruang tamu.
     “ Tuan, tolong jaga sikapmu !!! Ini sudah malam “, seru pelayan itu terlihat ketakutan.
     “ Tolong panggil Hong Mo Nae kemari !!! Aku ingin bertemu dengannya.. SEKARANG !!!”, perintah Yoon Ji Hoo tidak sabar.

HONG MO NAE ROOM…
     “ HONG MO NAE !!! MO NAE-ah… MO NAE, KAU DIMANA ??”, Mo Nae terlonjak saat mendengar seseorang memanggil namanya. Dia sedang berbaring di tempat tidurnya seraya memeluk boneka pemberian Ji Hoo tadi siang.

       “ Seung Jo-ah… Kenapa aku seperti mendengar suara Seung Jo ??”, ujarnya pada dirinya sendiri.
     “ Tidak !!! Tidak mungkin Seung Jo kemari. Bukankah dia sedang salah paham ?? Dia marah padaku, tidak mungkin dia kembali “, ujarnya lagi.
         
     Tapi suara itu tetap memanggil, semakin lama semakin keras. Hong Mo Nae menutup telinganya karena berpikir dia sudah mulai gila.
     “ Tidak !!! tidak !!! Tidak !!! Anakku, kurasa Ibu sudah mulai gila. Ibu terlalu merindukan ayahmu, itu sebabnya Ibu merasa seperti mendengar suaranya “, ujar Mo Nae, bicara pada bayinya sambil membelai perutnya.
         
          Tapi keraguan itu mulai menghilang saat Mo Nae mendengar Tae Ra berteriak marah.
        “ Tuan Yoon, apa yang kau lakukan malam-malam di rumahku ?? Berteriak di rumah orang malam-malam begini, itu sangat tidak sopan. Bersyukurlah kau karena Ayahku masih belum pulang dari kantor “, ujar Tae Ra marah.

       “ Aku ingin bertemu Hong Mo Nae, tolong panggilkan dia kemari “, pinta Ji Hoo dengan sopan.

          Mo Nae terkesiap. “Seung Jo benar kemari ?? Ayahmu ada disini, sayang !!! Ayahmu datang untuk menemui Ibu !!”, Mo Nae bicara pada bayinya dengan sangat bahagia, lalu dia segera melompat turun dari ranjangnya untuk menemui Ji Hoo.

HONG MANSION DINING ROOM…
      “ Seung Jo-ah..”, panggil Mo Nae saat dia ada di ujung tangga.
   “ Mo Nae-ah..”, panggil Ji Hoo dengan senyum bahagia, lalu dia segera berlari menghampiri Mo Nae tanpa mempedulikan Tae Ra.
     “ Akhirnya aku bisa menemuimu.. MIANHE !!! MIANHE krn aku tidak datang sejak dulu..”, ujar Ji Hoo lalu langsung menarik Mo Na eke dalam pelukannya.

       “ Kau sudah ingat padaku ??”, Tanya Mo Nae penuh harap.
       Ji Hoo menggeleng pelan. “ TIDAK !!! BELUM !!! MY BRAIN MIGHT NOT REMEMBER YOU BUT MY HEART DOES !!! Aku berjanji akan berusaha mengingatmu jika kau mau memberimu kesempatan “, jawab Ji Hoo lembut.
       “ Seung Jo-ah.. BOGOSHIPPOYO !!!”, ujar Mo Nae lalu langsung mencium Ji Hoo, tidak peduli walau kakaknya ada disana.

    Ji Hoo yang awalnya terkejut kemudian langsung menutup matanya dan membalas ciuman Mo Nae dengan mesra. “ Apa wanita hamil mendadak jadi bernafsu seperti ini ?? Kau benar-benar membuatku terkejut “, ujar Ji Hoo nakal di sela-sela ciumannya.
       “ Kurasa bayi kita juga merindukan ayahnya “, jawab Mo Nae manja.

      “ Jeongmal ?? Aku senang mendengarnya.. entah kenapa, walau aku tidak ingat apa-apa tapi aku juga merindukan kalian berdua “, jawab Ji Hoo lalu kembali mencium Mo Nae.
     Kedua sejoli itu sedang asyik berciuman dan tanpa mereka sadari Tuan Hong sudah ada disana, memandang mereka dengan marah.

     “ Kau pikir apa yang kau lakukan di rumahku ?? Menjauh dari Putriku karena aku tidak ingin mendapat masalah dengan calon mertuamu !!!”, seru Tuan Hong marah.
     Mo Nae yang terkejut spontan menjauhkan dirinya dari Ji Hoo dan menatap ayahnya dengan takut.

      “ AYAH !!!!”, ujar Mo Nae terkejut.
    “ Tuan Hong, maafkan aku telah masuk tanpa ijin darimu.. Tapi aku ingin memulai semuanya dari awal dengan Mo Nae.. Tolong berilah aku kesempatan !!!”, pinta Ji Hoo bersungguh-sungguh.
     “ SUDAH TERLAMBAT !!! Mo Nae akan segera menikah dengan Kim Hyun Joong 2 minggu dari sekarang. Jadi lebih baik kau pergi dari sini dan lupakan Putriku !!”, ujar Tuan Hong dengan dingin.

         Belum sempat Ji Hoo menjawab, Tuan Hong kembali berkata.
     “ Ah ya, aku lupa kalau sekarang kau sudah lupa.. Jadi kurasa saranku agar kau melupakan Putriku tidak ada gunanya, benarkan ?? Tanpa ku minta pun, kau sudah melupakan Putriku “, sindir Tuan Hong kejam.

     “ HONG MO NAE, MASUK KE KAMARMU !!! MULAI SEKARANG HINGGA HARI PERNIKAHAN, KAU TIDAK BOLEH PERGI KEMANA-MANA ATAUPUN MENEMUI SIAPA PUN JUGA !!! KAU DENGAR ITU ???”, perintah Tuan Hong kejam.

   “ Ayah, Yoon Ji Hoo ingin bertanggung jawab, tidak bisakah Ayah memberinya 1 kesempatan ??”, pinta MO Nae memohon sambil menangis.
         
“ Lalu kemudian apa ?? Setelah ayah memberinya kesempatan kau pikir apa yang akan terjadi ?? Apa kau pikir Pak Presiden akan melepaskan kita ?? yang terjadi adalah jika kau terus bersama anak ini, Pak Presiden akan menutup Haeshin Group. Hong Mo Nae, coba pikirkan nasib 80.000 karyawan Haeshin Group jika Haeshin Group harus di tutup “, ujar Tuan Hong.

“ Tuan Hong, aku sudah memutuskan pertunanganku dengan Kim Yoon Ji.. Jadi ku mohon ijinkan aku bersama Mo Nae “, pinta Ji Hoo tulus.
“ TAE RA, BAWA MO NAE KEMBALI KE KAMARNYA !!!”, perintah Tuan Hong tanpa mempedulikan permintaan Ji Hoo.
“ AYAH !!!”, protes Mo Nae saat Tae Ra mencengkeram lengannya dan menyeretnya pergi.

“ MO NAE-ah..”, panggil Ji Hoo, berusaha menahan Tae Ra membawa Mo Nae.
“ Ji Hoo, tolong aku !!! Unnie, tolong lepaskan aku !!!”, seru Mo Nae memohon.
“ Tuan Yoon, tolong jangan membuat keadaan makin parah “, pinta Tae Ra, seraya tetap berusaha menjauhkan Mo Nae dari Ji Hoo.

“ PENGAWAL, SERET PEMUDA INI KELUAR DARI RUMAHKU !!!”, perintah Tuan Hong pada pengawalnya.
“ Tidak !!! Aku tidak mau !!! Lepaskan !! Aku ingin bersama Mo Nae !!”, teriak Ji Hoo. Berusaha melepaskan diri dari cengkeraman ke 4 pengawal Tuan Hong.
Tapi sekeras apapun Ji Hoo berusaha, dia tetap kalah bila di bandingkan dengan ke 4 pengawal Tuan Hong yang berbadan besar. Akhirnya dengan kasar mereka melemparkan Ji Hook e jalanan.

“ HONG MO NAE !!! MO NAE –ah !!! PERCAYALAH PADAKU !!! AKU PASTI AKAN KEMBALI !! AKU TIDAK AKAN MENYERAH !! TIDAK LAGI !! KAU DENGAR AKU ??? TUAN HONG, AKAN KU LAKUKAN APAPUN AGAR KAU MAU MERESTUI KAMI !!”, teriak Ji Hoo dari luar gerbang Mansion Hong.

Di luar hujan turun dengan deras, Ji Hoo berdiri di tengah hujan dengan tubuh basah kuyup dan suara gemetar karena tidak sanggup menyaingi suara hujan.

“ HONG MO NAE !!! DEMI KAU DAN ANAK KITA, AKU TIDAK AKAN MENYERAH !!! AKU AKAN BERJUANG MENGUMPULKAN SEMUA KENANGAN INDAH KITA YANG HILANG DAN AKU AKAN KEMBALI MENJEMPUTMU !!! TOLONG TUNGGULAH AKU !!”, teriak Ji Hoo sekali lagi, sebelum akhirnya dia pergi dari sana.

“ Aku tidak akan menyerah !! Aku sudah patah hati 2 kali, aku tidak ingin ini jadi yang ketiga. CUKUP SUDAH !!! Aku muak selalu kehilangan.. Yoon Ji Hoo, tidak peduli walau kau masih belum mengingat apapun, asalkan hatimu percaya pada Mo Nae, itu sudah cukup. Aku percaya aku pernah mencintainya dan aku hanya tinggal mengumpulkan semua kenangan yang telah hilang. aku percaya bahwa anak itu adalah anakku dan Aku tidak ingin kehilangan mereka berdua !! Mereka keluargaku, keluarga yang harus ku lindungi mulai saat ini ”, ujar Ji Hoo dalam hati seraya menggenggam erat cincin kawinnya bersama Mo Nae dan juga memandangi foto-foto pernikahan mereka saat di Macau.

FLASHBACK..
       “ Terima kasih sudah mengundangku makan siang, Dokter Yoon. Kebetulan sekali ada yang ingin ku berikan padamu “, ujar Young Saeng seraya mengeluarkan sebuah amplop yang berukuran sedang.

    Ji Hoo mengambilnya dengan bingung lalu segera membuka isinya dan betapa terkejutnya dia saat melihat foto pernikahannya dengan seorang gadis, yang tidak lain adalah Hong Mo Nae. Pasangan pengantin baru dalam foto itu terlihat bahagia, mereka berfoto di depan Altar dengan Pak Pendeta di tengah-tengahnya.

       “ Apa ini asli ??”, tanyanya bingung.
       “ Jika kau tidak percaya, silakan periksa sendiri. Aku berani jamin bahwa Foto itu ASLI dan bukan photoshop karena aku lah saksi pernikahan kalian dan aku lah yang mengambil foto-foto itu “, jawab Young Saeng tegas dan mantap.

     “ Ada cincin pernikahanmu di dalamnya. Saat kau koma, seseorang telah melepas cincin itu dari jarimu dan membuangnya ke tempat sampah. Aku tidak sengaja menemukannya “, lanjut Young Saeng lagi.

     Ji Hoo termenung memandangi foto-foto itu dan juga cincin kawinnya, sebelum akhirnya dia berkata “ Bisakah kau mengantarku menemuinya ??”, pintanya pada Young Saeng.
       “ Siapa ??”, Tanya Young Saeng memastikan meskipun dia sudah tau pasti jawabannya.
      “ HONG MO NAE !!!”, jawab Ji Hoo mantap. That’s it !! Itulah jawaban yang memang ingin di dengar oleh Young Saeng, dengan tersenyum manis dia langsung menganggukkan kepalanya dan mengantar Ji Hoo ke rumah Mo Nae.
END OF FLASHBACK… 

   Saat Ji Hoo sibuk memandangi foto-foto pernikahannya dan juga cincin kawinnya, mendadak ponselnya berdering keras. Dengan enggan dia menjawabnya.
      “ Yoboseyo “, jawabnya di telp. 

PARADISE RESTAURANT…
  “ Maafkan aku jika aku memintamu datang malam-malam begini. Tapi Oppa, kenapa bajumu basah ??”, Tanya seorang gadis dengan ramah.
  “ Di luar hujan turun sangat deras dan aku lupa membawa payung, jadi aku berlari saat masuk kemari “, jawab Ji Hoo, berbohong.
   “ Oh begitu..”, jawab gadis itu singkat, walau sebenarnya dia tau apa yang menyebabkan Yoon Ji Hoo basah kuyup seperti itu.  

      
       Kim Yoon Ji terus mengikuti Ji Hoo sejak Ji Hoo dinyatakan boleh keluar dari RS, dia ingin meminta maaf atas apa yang di lakukan ayahnya, juga ingin memulai semuanya dari awal. Dalam hati  dia masih belum rela melepaskan Ji Hoo untuk Mo Nae, dia masih berharap ada sedikit kesempatan untuknya tapi melihat apa yang terjadi hari ini, bagaimana Ji Hoo rela menunggu di tengah hujan agar bisa bertemu Mo Nae, membuatnya yakin bahwa kesempatan untuknya sudah tidak ada lagi. 

     “ Ada perlu apa kau memintaku datang kemari ??”, ucapan Ji Hoo spontan membuyarkan lamunannya. Diam sejenak, lalu kemudian Yoon Ji menjawab dengan kalimat yang membingungkan. 


     “ Oppa, apa kau bahagia bersamanya ?? Benarkah sudah tidak ada lagi kesempatan untukku ?? Sejak kecil aku selalu menyukaimu, tapi kau tidak pernah sekalipun memandangku.. Saat itu dalam hatimu hanya ada Min Seo Hyun. Aku selalu bertanya pada diriku, apa kurangnya aku di banding dia ?? tapi sampai sekarang aku belum menemukan jawabannya. Aku putuskan untuk pergi agar bisa melupakanmu, tapi ternyata aku tidak bisa. Perasaanku justru semakin dalam. Aku sangat bahagia saat Kakekmu memintaku untuk menikah denganmu, kupikir impianku akan terwujud. Sudah tidak ada lagi Min Seo Hyun yang akan menghalangiku. Tapi lagi-lagi aku salah. Kecelakaan itu telah membuatmu bertemu dengannya dan jatuh cinta padanya. Lagi-lagi aku kalah “, ujarnya lirih dengan airmata membasahi pipi. 

        “ Yoon Ji-ah, Mianhe..”,jawab Ji Hoo, tidak tau harus bicara apa.
      “ Oppa, apa kau percaya takdir ?? Benarkah takdir itu ada ?? Benarkah kita memang tidak di takdirkan untuk bersama ??”, lanjutnya lagi dengan berlinang aimata.
      “ Entahlah Yoon Ji-ah.. Kurasa memang takdir itu ada. Semua hal yang terjadi pada kita, takdirlah yang mengaturnya “, jawab Ji Hoo bijaksana. 

     Begitukah ?? kalu memang benar begitu, mungkin kita memang tidak di takdirkan untuk bersama di kehidupan ini. Oppa, bisakah aku meminta 1 hal padamu ??”, Tanya Yoon Ji penuh harap.
      “ Apa itu ?? Jika aku bisa aku akan berusaha mengabulkannya “, jawab Ji Hoo tulus. Bagaimana pun juga, Kim Yoon Ji adalah gadis yang baik dan dia tidak tega menyakitinya. 
    “ Berjanjilah padaku, jika di kehidupan berikutnya kita bertemu lagi, kau akan memilihku dan bukan gadis lain… Bisakah ??’, Tanya Yoon Ji penuh harap. 
  
     Yoon Ji terlihat bingung dengan pertanyaannya tapi akhirnya dia menjawab sambil tersenyum tulus.
      “ Tentu !! di kehidupan berikutnya, jika kita bertemu lagi, aku pasti akan memilihmu “, jawabnya, berusaha menghibur gadis itu. 

       Yoon Ji tersenyum puas mendengar jawaban Ji Hoo dan berkata lagi.
      “ Gomawo Oppa.. Aku sangat bahagia mendengarnya. Janji ya, jika kita bertemu lagi di kehidupan berikutnya kau harus memilihku.. Kalau begitu pergilah !! Semoga kau bahagia bersamanya “, jawabnya dengan airmata tapi di penuhi ketulusan. 

      “ Yoon Ji-ah.. Apa kau serius ?? MIANHE.. Aku tidak bermaksud menyakitimu. Kau gadis yang baik, kau pasti bisa menemukan seseorang yang lebih baik dari aku “, ujar Ji Hoo tulus dan merasa bersalah.
      “ Kwenchana.. AKu tau cinta tidak bisa di paksakan. Oppa, SAMPAI JUMPA DI KEHIDUPAN BERIKUTNYA !!!”, jawab Yoon Ji mantap, memaksakan dirinya untuk tersenyum. 

       “ Apa maksudmu ??”, Tanya Ji Hoo bingung.
      Yoon Ji menggeleng pelan lalu kemudian berkata “ Bukan apa-apa !! Lupakan saja !! Aku permisi ke toilet sebentar “, jawabnya lalu pergi meninggalkan Yoon Ji Hoo dalam kebingungan. 

     Yoon Ji Hoo menunggu Yoon Ji kembali sambil menatap hujan di luar jendela. Dia tidak tau berapa lama dia menunggu tapi rasanya lama sekali sejak Yoon Ji berpamitan ingin ke kamar kecil. Ji Hoo sudah mulai terlihat khawatir. Ji Hoo terus saja melirik arlojinya. 
    “ Apa yang terjadi ?? kenapa Yoon Ji lama sekali ?? Apa dia baik-baik saja ?? Apa toiletnya sangat ramai ??”, batin Ji Hoo cemas sambil sesekali melirik kearah toilet.
     “ Mobilnya masih disini. Itu berarti Yoon Ji belum pergi “, batinnya lagi saat melihat mobil merah Kim Yoon Ji masih terparkir disana. 

       Tidak berapa lama kemudian terdengar suara teriakan dari arah Toilet Wanita.
      “ AAARRRGGGGHHH !!! Ada orang bunuh diri disini. TOLONG !!!”, teriak salah seorang pengunjung restorant. Spontan semua yang ada di restoran itu berlari menuju sumber suara. Jantung Ji Hoo mendadak berhenti sejenak saat mendengar apa yang di katakana pengunjung wanita itu.

   Tiba-tiba dia teringat perkataan Yoon Ji “ Oppa, SAMPAI JUMPA DI KEHIDUPAN BERIKUTNYA !!!”, kenangnya pada ucapan terakhir Yoon Ji.
       “ TIDAK !!! TIDAK MUNGKIN !!!”, ujarnya seraya menggelengkan kepalanya menyangkal. Tubuhnya mendadak lemas, kakinya seolah tertancap di tanah. 
       “ Gadis itu memotong urat nadinya dengan pecahan kaca. Mengerikan sekali !! Apa dia sudah mati ??”, Tanya pengunjung lain.

    Ji Hoo yang di terjang ketakutan dan kepanikan, walau dengan kaki yang lemas dia mendekati pusat keramaian tempat asal bunuh diri sambil berdoa pada Tuhan semoga yang di takutkannya tidak menjadi kenyataan. 

     “ Bukan Kim Yoon Ji !! Bukan Kim Yoon Ji !! Tolong Jangan dia, Tuhan !!”, Ji Hoo berdoa sambil terus melangkah mendekati Toilet Wanita. Tapi begitu dia melihat sosok gadis yang tergeletak di sana dengan bersimbah darah, semua harapannya seolah hilang bersama angin. 
   “ TIDAKKKKKKKKKKKKKKK !!!!!!!! YOON JI-ah ………..”, teriak Ji Hoo histeris seraya memeluk tubuh Kim Yoon Ji yang tergeletak lemah bersimbah darah.


TO BE CONTINUED ……… 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Native Ads