Author :
LIANA HUI
Starring :
Kim Hyun
Joong as Yoon Ji Hoo
Jung So Min
as Hong Mo
Nae
Kim Hyun
Joong As Himself ( HJL Played Double Casting )
Kim Yoon Ji
as Herself ( Yoon Ji Hoo Fiance )
Heo Young
Saeng as Himself
Kim Kyu Jong
as Himself ( Kim Hyun Joong’s Brother )
Park Jung Min
as Himself
Kim Hyung Jun
as Himself ( Kim Hyun Joong’s Brother )
Kim Joon as
Song Woo Bin
Lee Min Ho as
Gu Jun Pyo
Kim Bum as So Yi Jung
Kim Bum as So Yi Jung
“Yoon Ji Hoo
After Story – A Moment To Remember 14 / SS501 Fanfiction“
“CHAPTER 14 : EVERYTHING BACK TO NORMAL“
3 hari
kemudian, Seoul Hospital ...
“
Kupikir kau akan benar-benar mati, Ji Hoo-ah..”, seru Woo Bin ceria sambil
menepuk punggung temannya.
“
kau benar-benar membuat kami takut, kawan “, tambah Jun Pyo.
“
Hei, apa kau tidak lelah berbaring terus ?? Cepatlah bangun dan bermain bersama
kami “, ujar Yi Jung lalu duduk disamping Ji Hoo.
“ Apa yang terjadi selama ini ?? Bukankah kalian berjanji akan menceritakannya
padaku ??”, jawab Ji Hoo sambil memandang teman-temannya satu per satu.
“
kau tidak ingat ?? Bahkan pada Hong Mo Nae ??”, Tanya Woo Bin.Ji
Hoo menggeleng pelan.
“ kenapa aku harus mengingatnya ??”, Ji Hoo balik
bertanya dengan polosnya.
“
Karena Mo Nae adalah…”, belum sempat Woo Bin bicara, Yi Jung sudah memotongnya.
“
bagaimana dengan Yoon Ji ?? Kau ingat siapa dia ??”, Tanya Yi Jung.
"
Kenapa kau bertanya soal Yoon Ji ?”, balas Woo Bin tajam.
“
Karena Yoon Ji adalah tunangannya “, jawab Yi Jung santai.
“
Tunangan ??”, ulang Ji Hoo bingung. Dia terlihat berpikir, lalu sebuah kenangan
melintas. Malam dimana kecelakaan itu terjadi.
FLASHBACK..
“ Ini sama sekali tidak
masuk akal !! Bagaimana bisa aku menikah dengan seorang wanita yang tidak
kukenal ? AKU TIDAK MAU !!!”, jawab Ji Hoo keras. Kakeknya hanya tersenyum
penuh arti.
“ apakah kau tidak iri
melihat sahabatmu punya kekasih ? Bahkan punya istri ?”, Tanya kakeknya,
mengetahui bahwa hanya cucunya yang tidak memilki pasangan.
“ Aku tidak peduli !! ini hidupku dan ini
hatiku, tidak ada seorang pun yang bisa memaksaku “, jawab Ji Hoo, kesal dengan
ide Pernikahan yang di jodohkan.
“ kakek lihat apa yang
terjadi dengan Jun Pyo kan
? Pernikahannya dengan Jae Kyung gagal karena mereka tidak saling mencintai ?”,
lanjut Ji Hoo.
END OF
FLASHBACK…
“Aku
ingat sekarang.. Jadi Tunanganku adalah Kim Yoon Ji ?? Dia gadis kecil yang
pernah 1 sekolah dengan kita kan
?? Dia yang selalu mengekor kemanapun aku pergi. Bukankah saat usianya 7 tahun,
dia pergi ke Amerika ?? Jadi sekarang dia sudah kembali ??”, Tanya Ji Hoo, mulai
ingat semuanya.
“
Yeah, that’s right !! She is Your Fiance “, jawab Yi Jung senang.
“ Tidak lagi, Yi Jung-ah !!”, bantah Woo Bin.
“
Kenapa tidak ?? bukankah sekarang Ji Hoo sudah ingat semuanya ??’, desak Yi
Jung bersikeras.
“ Pertunangan
mereka sudah dibatalkan malam itu. Apa kau lupa ??”, Woo Bin dan Yi Jung mulai
adu pendapat.
“
Guys, tenanglah sedikit !! Kalian membuat Ji Hoo bingung. Biarkan dia sendiri
yang memutuskan, okay ??’, Jun Pyo menengahi.
“
Aku benar-benar tidak mengerti “, ujar Ji Hoo polos, menatap bingung temannya.
Saat
Jun Pyo ingin menjawab, tiba-tiba pintu kamar terbuka dan Hong Mo Nae melangkah
masuk dengan Kim Hyun Joong disampingnya.
“
Hi.. How are you today ??”, tanyanya malu-malu.
“
KAU ???”, Ji Hoo terkejut melihat Mo Nae ada disana.
“ Yeah, its me..”, jawabnya sambil berjalan mendekat.
“
Akhirnya kami bisa menemuimu dalam keadaan sadar, beberapa hari ini setiap kali
kami datang, kau selalu tertidur “, ujar Kim Hyun Joong.
“
Kau adalah..”, Tanya Ji Hoo pada Hyun Joong.
“
Kau tidak ingat padaku ??”, Hyun Joong bertanya bingung.
“
Seung Jo-ah.. Ada
apa sebenarnya ?? Kenapa kau tidak ingat pada Hyun Joong Oppa ?? Lalu bagaimana
denganku ??’, Tanya Mo Nae cemas.
Ji
Hoo tampak berpikir, akhirnya dia tersenyum simpul.
“ Tentu aku ingat padamu,
Nona Hong !!! Bukankah kita pernah bertemu di bar waktu itu. Aku Yoon Ji Hoo.
Bukankah saat itu aku belum memperkenalkan diriku secara resmi. Senang bisa
bertemu denganmu “, jawabnya ramah.
“
Seung Jo-ah..”, ujar Mo Nae lirih.
“
Mwo ??”, Hyun Joong berseru kaget.
2 Hari
Kemudian, Shinhwa
High School…
Yoon
Ji Hoo berdiri diatas atap gedung SMU-nya, Shinhwa, saat tiba-tiba seorang
gadis berjalan menghampirinya.
“
Sunbae..”, seru gadis itu lirih. Dengan perlahan Ji Hoo menoleh dan dia melihat
Geum Jan Di ada dibelakangnya.
“
Jan Di-ah, kenapa kau disini ??”, Ji Hoo bertanya sambil menatap kosong
gedung-gedung disekitarnya.
“
Harusnya aku yang bertanya seperti itu. Apa yang kau lakukan disini, Sunbae ??
Bukankah seharusnya kau istirahat ??”, Jan Di balik bertanya.
“ Sepertinya
aku sudah lama tidak kemari. Aku rindu suasana tempat ini. Entah kenapa, berdiri di atap sambil memandang langit membuatku merasa sedikit tenang.
Lagipula Tidur terus bisa membuat tulangku patah “, gurau Ji Hoo. Jan Di pun
tertawa mendengar gurauannya.
“ Ini baru Yoon Ji Hoo yang kukenal “, ujar Jan Di sambil tersenyum.
“
Benarkah ?? Apa aku pernah menjadi bukan diriku ??’, Tanya Ji Hoo lagi.
Jan
Di mengangguk pelan. “ Saat kau menghilang dalam kecelakaan, kupikir aku tidak
akan bisa melihatmu lagi, Malaikat Pelindungku “, jawab Jan Di jujur. Ji Hoo
tersenyum.
“
Malaikat Pelindung ?? Bukankah kau sudah tidak membutuhkan aku lagi ??”, canda
Ji Hoo dengan nada pahit.
“
Sunbae, jangan bicara seperti itu !! Bukankah sekarang gadis yang harus kau
lindungi juga bukan aku lagi ?? Dia lebih membutuhkanmu daripada aku. Dia dan
anakmu “, uajr Jan Di lirih.
“
Apa kau mengenal gadis itu ?? Apa menurutmu dia berkata jujur ??”, tanya Ji Hoo
bimbang.
“ Hong Mo
Nae ?? Diakah yang sedang kau bicarakan sekarang ?? “, Jan Di balik bertanya.
Ji Hoo mengangguk pelan.
“ Jujur, aku tidak mengenal
Hong Mo Nae sebelumnya, tapi menurutku dia gadis yang baik. Kenapa kau tidak
mencoba bertanya pada hatimu ??”, Jan Di memberikan saran padanya.
“
Begitukah ??”, Tanya Ji Hoo ragu-ragu.
“
Pergi dan temui dia, dengan begitu kau akan mendapat jawaban “, ujar Jan Di
seolah terus mendorong Ji Hoo kearah Mo Nae.Ji
Hoo tampak berpikir tapi kemudian dia mengangguk dan tersenyum.
“
Apa kau bahagia ??”, tanyanya lagi.
HONG MANSION..
“
Ayah tidak tau kenapa kau tidak berhenti membuat skandal ?? Belum puas kau
Menikah diam-diam dengan calon menantu
Presiden, sekarang kau bahkan hamil di luar nikah.. Dan yang lebih parah lagi
pria itu bahkan tidak ingat padamu. Hong Mo Nae, inikah yang kau inginkan ??”,
seru Tuan Hong marah besar pada Putrinya.
“
Appa, Ji Hoo hanya lupa.. Siapa tau besok dia akan ingat semuanya “, Mo nae
membela diri.
“
Hanya lupa ?? Benar !! Dulu dia juga hanya lupa, dan sekarang dia sudah ingat
semua masa lalunya.. Dan yang paling menyakitkan adalah di dalam masa lalunya
itu tidak ada dirimu. Sampai kapan kau mau mengharapkannya ??? Dia tidak ingat
padamu, dia sudah kembali menjadi Yoon Ji Hoo yang dulu. Kau tidak ada dalam
kenangan masa lalunya. Harusnya kau sadar bahwa Yoon Ji Hoo adalah orang yang
bisa pergi kapan saja bila ingatannya sudah pulih dan kau seharusnya tidak
jatuh cinta padanya !!!”, lanjut Tuan Hong dengan keras.
“
Appa.. CUKUP !!!!”, ujar Mo Nae sambil menangis. Menangis karena semua yang di
katakan ayahnya benar.
“
Ayah tidak mau nama baik Keluarga kita tercoreng gara-gara ulahmu. Hong Mo Nae,
kau hanya punya 2 pilihan.. Gugurkan bayi itu atau kau harus menikah dengan
pria pilihan Ayah untuk menutupi aibmu. Kau yang putuskan !!!”, sergah Tuan
Hong marah.
“
Appa, apa appa lupa kalau aku melarikan diri dari rumah karena tidak mau di
jodohkan ?? Kenapa sekarang Appa mengangkat kembali topic yang sama ??”, protes
Mo Nae sambil menangis.
“ Karena
sekarang kau tidak punya pilihan. Jika kau ingin mempertahankan bayimu, maka
kau harus menikah untuk menutupi aibmu. Atau kau lebih suka membunuh bayi itu
??”, tantang Ayahnya.
Mo
Nae terdiam karena tidak tau harus bicara apa. Dia tidak ingin menikah dengan
pria lain tapi juga tidak ingin kehilangan bayinya.
“
Kali ini dengan siapa ??”, tanyanya pahit.
“
KIM HYUN JOONG !!!”, jawab ayahnya mantap dan tegas.
“
MWO ???”, ujar Mo Nae terkejut.
SUAM HOSPITAL..
“
Dokter Yoon, senang sekali melihatmu kembali. Kemana saja kau menghilang selama
beberapa hari ini ??”,Tanya salah seorang Dokter pada Yoon Ji Hoo. Ji Hoo hanya
tersenyum manis sebagai jawabannya.
Saat
dia akan masuk ke ruangannya, seorang pria asing berwajah tampan dan mengenakan
jas Dokter tiba-tiba menyapanya.
“
Aku baru ingat kalau Yoon Ji Hoo juga seorang Dokter. So, everything back to
normal now ?? Jujur, kau terlihat tampan dengan jas doktermu Seung Jo Hyung..
ah, Maaf.. harusnya aku memanggilmu Yoon Ji Hoo Hyung, benarkan ?? “, ujar pria
manis berlesung pipit.
Yoon
Ji Hoo membalikkan badannya dengan bingung.
“
Kau…”, dia sengaja membiarkan kaimatnya menggantung.
“
HEO YOUNG SAENG dari Heo Corporation. Aku sedang ada seminar di RSmu. Well,
sepertinya kau juga melupakan aku “, ujar Young Saeng dengan ekspresi sedih.
“
MIANHE, Dokter Heo.. Kau pasti teman Kim Hyun Joong dan Nona Hong, benarkan
??”, Tanya Ji Hoo penasaran. Young Saeng mengangguk.
“
Kau juga tau apa yang terjadi saat aku hilang ingatan ??”, tanyanya lagi.
“ I
KNOW EVERYTHING !!!”, jawab Young Saeng mantap.
“
Well, bagaimana jika kita makan siang bersama ?? Aku ingin mendengar semuanya
dari versimu “, ajak Ji Hoo tanpa basa-basi.
“
SURE !!! WHY NOT ???”, jawab Young Saeng sambil tersenyum ramah.
HONG MANSION …
“
Aku tidak tau apa maksud ini semua. Hyun Joong oppa, bisa kau jelaskan padaku
??”, Tanya Mo Nae bingung pada Hyun Joong saat mereka sedang bicara di taman
Keluarga Hong.
Beberapa saat setelah
ayahnya menyebut soal pernikahan, Mo Nae segera menelpon Hyun Joong untuk
meminta konfirmasi darinya.
“
Seperti yang kau dengar Mo Nae, ayahmu ingin kita menikah “, jawab Hyun Joong
lirih.
“ Tapi kenapa harus kau ??”,
Tanya Mo nae bingung.
“
Jadi kau lebih suka menikah dengan pria yang tidak kau kenal ??”, Tanya Hyun
Joong, langsung tepat pada sasaran.
“
Bukan begitu maksudku.. Aku hanya tidak mengerti Oppa. Selama ini kau hanya ku
anggap kakak, bagaimana bisa aku menikah dengan kakakku sendiri ??”, jawab Mo
Nae jujur.
Kim Hyun Joong menatapnya
dengan ekspresi terluka.
“
Hanya kakak ??”, ulangnya lirih.
Mo
Nae mengangguk mantap.
“
Benar !! Hanya sebagai kakak tersayang “, jawabnya mantap.
“
Tidak bisakah kau melupakan Yoon Ji Hoo dan mencoba menerimaku ?? Bukan sebagai
kakak tersayang tapi sebagai seorang pria. Aku tidak peduli walau bayi dalam
kandunganmu bukan anakku, aku berjanji aku akan menyayanginya seperti anakku
sendiri. Asal kau mau memberiku kesempatan, itu sudah cukup “, pinta Kim Hyun
Joong tulus.
“ Oppa, kau ini kenapa ?? Yoon Ji Hoo hanya lupa, dia masih belum mati. Aku
percaya suatu hari nanti ingatannya pasti akan kembali”, protes Mo Nae.
“ Oh
ya.. dan kapan itu ?? Besok, lusa, 1 minggu lagi, 1 bulan lagi atau kau harus
menunggu seumur hidup ??”, sentak Hyun Joong terluka.
“
Aku tidak tau.. Aku tidak tau, tapi aku percaya hari itu pasti akan tiba. Hari
dimana dia akan mengingatku dan kembali padaku. Karena aku percaya keajaiban
itu ada “, jawab Mo Nae keras kepala.
“ Mo
Nae-ah, There’s No Miracle in the world !!”, ujar Hyun Joong frustasi.
“
Who said ?? There will be Miracle when you believe and I believe one day, he’ll
come back to me. Mungkin bukan hari ini, juga bukan besok, tapi aku yakin suatu
hari nanti pasti !!!”, jawabnya terlihat yakin, walau dalam hatinya dia masih
ragu akan kata-katanya sendiri.
“
Apa kelebihan Yoon Ji Hoo di banding aku ?? Aku yang lebih dulu mengenalmu.
Jauh sebelum dia muncul, aku sudah menyukaimu. Kenapa kau begitu buta ?? Kenapa
kau tidak bisa melihat cintaku ???”, ujar Hyun Joong setengah teriak, membuat
Mo Nae terkejut.
“ Oppa. Aku tidak mengerti apa maksudmu “, jawab Mo nae terkejut.
“
HONG MO NAE, SARANGHAEYO “, ujar Hyun Joong lalu langsung mendekat dan menarik
wajah Mo Nae dan menciumnya lembut.
Mo
Nae yang terkejut hanya bisa diam karena dia tidak tau apa yang harus dia
lakukan. Saat itulah terdengar suara benda terjatuh tidak jauh dari tempat
mereka berdiri sekarang.
“
MIANHE… Sepertinya kami datang di saat yang salah “, ujar seorang pria muda
lain dengan ekspresi terluka. Yoon Ji Hoo dan Heo Young Saeng berdiri
berdampingan di depan pintu gerbang Hong
Mansion. Tidak jauh dari
tempat mereka berdiri, terdapat beberapa bungkusan barang yang terjatuh.
“
Seung Jo-ah.. Ini bukan seperti yang kau pikirkan “, ujar Mo Nae dengan
terkejut sambil berlari kearah mereka.
“
Young Saeng-ah, bagaimana kalian bisa disini ??’, Tanya Hyun Joong tak kalah
terkejut.
“
Seung Jo Hyung.. Maksudku, Ji Hoo Hyung memintaku untuk membawanya kemari dan
kami lihat pintu gerbangnya tidak terkunci. Maaf kalau kami masuk tanpa
permisi. Kami tidak tau kalau kalian sedang…”, kalimat Young Saeng terputus.
“
MIANHE.. Sepertinya ini memang bukan tempatku. Maafkan aku telah mengganggu
kemesraan kalian “, ujar Ji Hoo dengan ekspresi terluka.
“
Seung Jo-ah.. Maksudku, Ji Hoo-ah.. Ini sungguh bukan seperti yang kau pikirkan
“, Mo Nae mencoba menjelaskan.
“
Tidak ada yang perlu kau jelaskan. AKu sudah melihat semuanya, dan ku lihat
sepertinya Kim Hyun Joong sshi sangat mencintaimu, benarkan ?? Awalnya aku sangat
mengkhawatirkanmu, khawatir kalau kau menderita karena aku. Aku kemari karena
ingin meminta 1 kesempatan padamu, tapi sepertinya aku salah telah datang
kemari. MIANHE..”, ujar Yoon Ji Hoo sedih, lalu berniat pergi saat tiba-tiba Mo
Nae menahan tangannya.
“
Seung Jo-ah, apa maksudmu ??”, Tanya Mo Nae kecewa.
“
Walau aku tidak ingat padamu, tapi aku berkata pada diriku sendiri untuk
memberi kesempatan pada diriku untuk lebih mengenalmu. Jika kita memang pernah
saling mencintai, kurasa tidak sulit bagiku untuk kembali mengingatmu, tapi
sepertinya aku salah. Kulihat sepertinya kau sudah bahagia bersamanya. MAAF…”, ujar
Ji Hoo lalu langsung berjalan pergi dengan cepat.
“
Seung Jo-ah.. ini tidak seperti yang kau pikirkan “, seru Mo Nae sambil
menangis, tapi Yoon Ji Hoo sudah terlanjur pergi dengan mobilnya.
“ Mo
Nae-ah, Mianhe.. Aku tidak tau kalau dia akan datang “, ujar Hyun Joong merasa
bersalah. Tapi Mo Nae menggeleng pelan.
“
Kwenchana.. Sekarang aku hanya ingin sendirian “, jawab Mo Nae sedih lalu
berjalan memasuki rumahnya dengan lesu. Dia berhenti sejenak di tempat Yoon Ji
Hoo berdiri tadi dan berlutut memungut bungkusan yang di jatuhkannya.
Mo
Nae menangis saat melihat apa yang ada di dalamnya. Berbagai perlengkapan bayi
ada di dalamnya, mulai dari boneka, mainan, baju-baju mungil yang
berwarna-warni, sepatu mungil, serta sekuntum bunga mawar ungu yang terangkai
dengan sangat manis di dalam bungkusan itu.
Terdapat
sebuah pesan singkat di dalamnya yang membuatnya terharu.
“ Maafkan aku jika tiba-tiba mengirimkan
ini. Maafkan aku jika terlambat melakukannya. Maafkan aku juga jika sudah
membuatmu menderita. Aku mungkin masih tidak ingat apa-apa, tapi demi anak itu,
aku ingin memulai semuanya dari awal denganmu. Apa aku masih punya kesempatan
itu ??”, bunyi pesan di surat itu.
“
Bagaimana ini ?? Ji Hoo ingin memulai semuanya dari awal denganku, tapi dia
sudah terlanjur salah paham.. Apa yang harus ku lakukan Oppa ??”, TANYA Mo Nae
pada Young Saeng yang sekarang berdiri di belakangnya.
“ Go
and talk with him. Yoon Ji Hoo is a nice guy, I think he must be understand “,
usul Young Saeng lirih.
Tanpa mereka ketahui,
seorang gadis mengamati mereka dari jauh. Kim Yoon Ji berdiri diam-diam di
depan pintu gerbang Hong
Mansion dengan sedih dan
sakit hati.
“
Hong Mo Nae, sebenarnya apa hebatnya kau ?? kenapa Yoon Ji Hoo dan Kim Hyun
Joong berlomba untuk mendapatkan cintamu ?? Andai kau tidak muncul, Yoon Ji Hoo
pasti sudah bersamaku sekarang dan bukannya memohon kesempatan padamu. Hong Mo
Nae, aku membencimu !!!”, batin Yoon Ji dengan airmata menetes pelan.
HAN RIVER…
Yoon
Ji Hoo berdiri di tepi Han River sambil
memandang langit yang gelap.
“
tidak ada bintang. Kemana perginya semua bintang ??”, batin Ji Hoo sambil
menatap langit.
Tiba-tiba
sebuah kenangan melintas dalam
pikirannya. Dia duduk di tepi kolam renang dengan seorang gadis dalam
pelukannya.
“ Andromeda bukan hanya
nama sebuah Galaksi tapi juga nama sebuah Rasi Bintang di Langit Utara.
Langit Utara bukan hanya punya 1 Rasi Bintang tapi banyak sekali
bintang-bintang didalamnya, tapi memang hanya beberapa yang bersinar sangat
terang, salah satu contohnya adalah Rasi
Bintang Andromeda dan Bintang POLARIS “, dia melihat dirinya sendiri menerangkan.
“Bintang yang bersinar
terang disana, tidak jauh dari Andromeda adalah bintang POLARIS. Polaris disebut juga Bintang Utara, Para Pelaut menjadikannya sebagai Penunjuk arah Utara.
Kau tau kenapa ?? Karena POLARIS
TERLETAK TEPAT DI KUTUB UTARA BUMI,
sehingga walaupun Bumi bergerak mengelilingi Matahari dan menyebabkan
benda-benda langit disekitarnya seolah-olah ikut berpindah, tapi HANYA POLARIS
YANG TETAP DIAM DI TEMPATNYA. Andromeda pun ikut berpindah seiring dengan
perputaran Bumi terhadap Matahari, karena ANDROMEDA
TERLETAK TIDAK TEPAT DI SUMBU KUTUB UTARA BUMI sehingga Andromeda berpindah
tempat tapi POLARIS TETAP DIAM DISANA..” jawab Ji Hoo seraya menunjuk ke
langit malam yang bertabur bintang.
“ POLARIS juga Melambangkan Sebuah HARAPAN YANG KUAT. Mungkin
karena posisi POLARIS yang tetap diam ditempatnya tidak peduli apapun yang
terjadi, tidak peduli walau semua hal disekitarnya berputar dan terus berubah, HANYA POLARIS SATU-SATUNYA YANG TIDAK AKAN
PERNAH BERUBAH. Walau musim
berganti seiring dengan perubahan bintang-bintang itu, tapi POLARIS tidak akan
pernah berubah sedikitpun. Musim Panas, Musim Semi, MUsim Gugur, ataupun Musim
Dingin, kita akan tetap melihat POLARIS di Langit utara tetap diam ditempatnya.
SELAMANYA TIDAK BERUBAH, sama
seperti Cintaku padamu. ITULAH
KEISTIMEWAAN POLARIS Dibanding bintang-bintang lainnya. Jika kau putus asa,
tataplah POLARIS maka kau pasti akan merasa harapanmu akan muncul kembali”,
lanjut Ji Hoo menjelaskan.
Yoon
Ji Hoo mengerjapkan matanya, dia merasa kenangannya terlihat begitu nyata.
Terlalu nyata hingga dia merasa seperti gadis itu benar-benar seperti ada di
sampingnya.
“
POLARIS.. ANDROMEDA.. Hong Mo Nae… Benarkah itu bagian dari kenanganku
yang terlupakan ??”, batin Ji Hoo seraya memukul kepalanya sendiri.
Sedetik
kemudian, bayangan Mo Nae kembali muncul disampingnya. Ji Hoo melihat Mo Nae
bicara dengan suaranya yang manja sambil menatap ke langit malam.
“ Kisah yang romantis. Kisah tentang Pangeran yang mnyelamatkan
Sang Putri saat Putri itu hampir dibunuh Monster. Apa aku juga bisa seperti
Putri Andromeda, ada Seorang Pangeran yang datang menyelamatkan aku saat aku
terikat di batu karang ?? Mungkin bukan Pangeran Berkuda Putih yang sebenarnya
ataupun ksatria gagah dengan pedangnya seperti dalam dongeng, tapi seorang Pria
yang akan mencintaiku sepenuh hati dan akan selalu siap melindungiku “, ujar Mo
Nae lirih sambil terus menatap Langit.
“ Aku sangat iri pada Andromeda. Aku sangat ingin menemukan
PERSEUSku sendiri. Pangeran Berkuda Putih milikku. Menurutmu akankah aku
menemukannya ? ”, Tanya Mo Nae sambil menatap mata Ji Hoo dengan mata bersinar
lembut.
“ Ijinkan aku menjadi PERSEUSmu ?? Aku ingin menjadi Pangeran
Berkuda Putih untukmu, ksatria yang akan selalu siap melindungimu. Bisakah ??
“, Ji Hoo melihat dirinya sendiri berkata.
“ Perseus ?? Andromeda ??
Polaris ?? Hong Mo Nae ?? Mo Nae-ah.. is that you ??”, ujar
Ji Hoo lirih seraya mengulurkan tangannya ingin meraih Mo Nae, tapi Mo Nae
justru menghilang dari pandangannya.
“ AAARRRRGGGGGHHHHH !!!!!
Ini membuatku bingung. Hong Mo Nae, kenapa kau terus mnghantui pikiranku ???
Benarkah kita pernah saling mencintai ?? Anak itu ?? Benarkah itu anak kita
??”, Ji Hoo berperang dengan batinnya.
Lama Ji Hoo duduk termenung
di tepi Han River sambil mengenang masa
lalunya. 2 kali jatuh cinta, 2 kali di tinggalkan, baginya semua ini sudah
cukup membuatnya menderita. Min Seo Hyun, sang Cinta Pertama, hanya
menganggapnya sebagai adik dan memilih menikah dengan pria lain. Ketika dia
mulai bisa melupakan Min Seo Hyun dan jatuh hati pada gadis lain, gadis itu juga
memilih pria lain. Yeah, gadis itu tidak lain dan tidak bukan adalah Geum Jan
Di, dan pria yang di pilih gadis itu adalah sahabatnya sendiri, Gu Jun Pyo. Ji
Hoo menarik napasnya dalam-dalam, sejak kecil dia selalu ditinggalkan oleh
orang yang dia sayang.
Pertama oleh orang tuanya
yang meninggal dalam kecelakaan, kedua oleh kakeknya yang terus menyalahkannya
atas kematian orang tuanya dan tidak pernah memberinya kasih sayang, lalu oleh
Min Seo Hyun dan terakhir Geum Jan Di.
“ Sampai kapan lagi aku harus
terus ditinggalkan ?? Aku lelah hidup seperti ini. Aku, Yoon Ji Hoo tidak
pernah beruntung dalam cinta. Cinta Pertamaku, Min Seo Hyun menolakku dan hanya
menganggapku sebagai adik, lalu saat aku mulai membuka hatiku dan jatuh cinta
pada gadis lain, aku sudah terlambat, gadis itu juga sudah jatuh cinta pada
pria lain, seseorang yang merupakan teman baikku sendiri. Kadang aku bertanya
pada diriku sendiri, “ Yoon Ji Hoo, akankah ada seseorang untukmu sendiri ?
Ataukah kau harus menjalani hidupmu dalam kesepian dan kesendirian selamanya
?”, Yoon Ji Hoo tersenyum getir mengingat nasibnya.
“ Hong Mo Nae and her
baby.. Aku tidak sendirian, aku masih punya mereka. Tidak akan ku lepaskan !!!
Kali ini aku tidak akan menyerah.. Aku sudah 2 kali kehilangan cinta, aku tidak
mau ini menjadi yang ketiga. Hong
Mo Nae, walau hanya sepenggal
kenangan yang melintas, tapi aku tidak peduli, aku hanya ingin memulai
segalanya denganmu dari awal lagi.. Tuhan, tolong berikan aku kesempatan itu.
Aku tidak ingin sendirian lagi, aku juga ingin memiliki seseorang yang ku
cintai juga mencintaiku. Dan jika Hong Mo Nae orangnya, maka aku pasti akan
memperjuangkannya apapun yang terjadi “, batin Ji Hoo memutuskan.
Lalu dia berjalan kembali
kearah mobilnya dan dengan mantap melaju ke suatu tempat.
HONG MANSION …
Ting
tong ting tong…
Terdengar
bunyi bel di Mansion Hong. Siapapun orangnya,
terlihat jelas bahwa orang
itu sangat tidak sabar. Tidak berapa lama kemudian, seorang pelayan datang
membukakan pintunya.
“
Aku ingin bertemu Hong Mo Nae. Biarkan aku masuk !!!”, pinta pria
itu, Yoon Ji Hoo. Lalu tanpa menunggu jawaban dari sang pelayan, dia langsung
menerobos masuk dan memanggil Mo Nae.
“
HONG MO NAE !!! MO NAE-ah… MO NAE, KAU DIMANA ??”, teriak Ji Hoo di ruang tamu.
“
Tuan, tolong jaga sikapmu !!! Ini sudah malam “, seru pelayan itu terlihat
ketakutan.
“
Tolong panggil Hong Mo Nae kemari !!! Aku ingin bertemu
dengannya.. SEKARANG !!!”, perintah Yoon Ji Hoo tidak sabar.
HONG MO NAE ROOM…
“
HONG MO NAE !!! MO NAE-ah… MO NAE, KAU DIMANA ??”, Mo Nae terlonjak saat mendengar seseorang
memanggil namanya. Dia sedang berbaring di tempat tidurnya seraya memeluk
boneka pemberian Ji Hoo tadi siang.
“
Seung Jo-ah… Kenapa aku seperti mendengar suara Seung Jo ??”, ujarnya pada dirinya
sendiri.
“ Tidak
!!! Tidak mungkin Seung Jo kemari. Bukankah dia sedang salah paham ?? Dia marah
padaku, tidak mungkin dia kembali “, ujarnya lagi.
Tapi
suara itu tetap memanggil, semakin lama semakin keras. Hong Mo Nae
menutup telinganya karena berpikir dia sudah mulai gila.
“
Tidak !!! tidak !!! Tidak !!! Anakku, kurasa Ibu sudah mulai gila. Ibu terlalu
merindukan ayahmu, itu sebabnya Ibu merasa seperti mendengar suaranya “, ujar
Mo Nae, bicara pada bayinya sambil membelai perutnya.
Tapi
keraguan itu mulai menghilang saat Mo Nae mendengar
Tae Ra berteriak marah.
“
Tuan Yoon, apa yang kau lakukan malam-malam di rumahku ?? Berteriak di rumah orang malam-malam begini,
itu sangat tidak sopan. Bersyukurlah kau karena Ayahku masih belum pulang dari kantor “, ujar Tae Ra
marah.
“
Aku ingin bertemu Hong Mo Nae, tolong panggilkan dia kemari “,
pinta Ji Hoo dengan sopan.
Mo
Nae terkesiap. “Seung Jo benar kemari ?? Ayahmu ada disini, sayang !!! Ayahmu
datang untuk menemui Ibu !!”, Mo Nae bicara pada bayinya dengan sangat bahagia,
lalu dia segera melompat turun dari ranjangnya untuk menemui Ji Hoo.
HONG MANSION DINING ROOM…
“
Seung Jo-ah..”, panggil Mo Nae saat dia ada di ujung tangga.
“ Mo
Nae-ah..”, panggil Ji Hoo dengan senyum bahagia, lalu dia segera berlari menghampiri
Mo Nae tanpa mempedulikan Tae Ra.
“
Akhirnya aku bisa menemuimu.. MIANHE !!! MIANHE krn aku tidak datang sejak
dulu..”, ujar Ji Hoo lalu langsung menarik Mo Na eke dalam pelukannya.
“
Kau sudah ingat padaku ??”, Tanya Mo Nae penuh harap.
Ji
Hoo menggeleng pelan. “ TIDAK !!! BELUM !!! MY BRAIN MIGHT NOT REMEMBER YOU BUT MY HEART DOES !!! Aku berjanji akan berusaha mengingatmu jika kau
mau memberimu kesempatan “, jawab Ji Hoo lembut.
“
Seung Jo-ah.. BOGOSHIPPOYO !!!”, ujar Mo Nae lalu langsung mencium Ji Hoo,
tidak peduli walau kakaknya ada disana.
Ji
Hoo yang awalnya terkejut kemudian langsung menutup matanya dan membalas ciuman
Mo Nae dengan mesra. “ Apa wanita hamil mendadak jadi bernafsu seperti ini ?? Kau benar-benar
membuatku terkejut “, ujar Ji Hoo nakal di sela-sela ciumannya.
“ Kurasa bayi kita juga merindukan ayahnya “, jawab Mo Nae
manja.
“
Jeongmal ?? Aku senang mendengarnya..
entah kenapa, walau aku tidak ingat apa-apa tapi aku juga merindukan kalian
berdua “, jawab Ji Hoo lalu kembali mencium Mo Nae.
Kedua
sejoli itu sedang asyik berciuman dan tanpa mereka sadari Tuan Hong sudah ada
disana, memandang mereka dengan marah.
“
Kau pikir apa yang kau lakukan di rumahku ?? Menjauh dari Putriku karena aku
tidak ingin mendapat masalah dengan calon mertuamu !!!”, seru Tuan Hong marah.
Mo
Nae yang terkejut spontan menjauhkan dirinya dari Ji Hoo dan menatap ayahnya
dengan takut.
“
AYAH !!!!”, ujar Mo Nae terkejut.
“
Tuan Hong, maafkan aku telah masuk tanpa ijin darimu.. Tapi aku ingin memulai
semuanya dari awal dengan Mo Nae.. Tolong berilah aku kesempatan !!!”, pinta Ji
Hoo bersungguh-sungguh.
“
SUDAH TERLAMBAT !!! Mo Nae akan segera menikah dengan Kim Hyun Joong 2 minggu
dari sekarang. Jadi lebih baik kau pergi dari sini dan lupakan Putriku !!”,
ujar Tuan Hong dengan dingin.
Belum
sempat Ji Hoo menjawab, Tuan Hong kembali berkata.
“ Ah
ya, aku lupa kalau sekarang kau sudah lupa.. Jadi kurasa saranku agar kau
melupakan Putriku tidak ada gunanya, benarkan ?? Tanpa ku minta pun, kau sudah
melupakan Putriku “, sindir Tuan Hong kejam.
“
HONG MO NAE, MASUK
KE KAMARMU !!! MULAI SEKARANG HINGGA HARI
PERNIKAHAN, KAU TIDAK BOLEH PERGI KEMANA-MANA ATAUPUN MENEMUI SIAPA PUN JUGA
!!! KAU DENGAR ITU ???”, perintah Tuan Hong kejam.
“
Ayah, Yoon Ji Hoo ingin bertanggung jawab, tidak bisakah Ayah memberinya 1
kesempatan ??”, pinta MO Nae memohon sambil menangis.
“ Lalu kemudian apa ??
Setelah ayah memberinya kesempatan kau pikir apa yang akan terjadi ?? Apa kau
pikir Pak Presiden akan melepaskan kita ?? yang terjadi adalah jika kau terus
bersama anak ini, Pak Presiden akan menutup Haeshin Group. Hong Mo Nae,
coba pikirkan nasib 80.000 karyawan Haeshin Group jika Haeshin Group harus di
tutup “, ujar Tuan Hong.
“ Tuan Hong, aku sudah
memutuskan pertunanganku dengan Kim Yoon Ji.. Jadi ku mohon ijinkan aku bersama
Mo Nae “, pinta Ji Hoo tulus.
“ TAE RA, BAWA MO NAE
KEMBALI KE KAMARNYA !!!”, perintah Tuan Hong
tanpa mempedulikan permintaan Ji Hoo.
“ AYAH !!!”, protes Mo Nae
saat Tae Ra mencengkeram lengannya dan menyeretnya pergi.
“ MO NAE-ah..”, panggil Ji
Hoo, berusaha menahan Tae Ra membawa Mo Nae.
“ Ji Hoo, tolong aku !!!
Unnie, tolong lepaskan aku !!!”, seru Mo Nae memohon.
“ Tuan Yoon, tolong jangan
membuat keadaan makin parah “, pinta Tae Ra, seraya tetap berusaha menjauhkan
Mo Nae dari Ji Hoo.
“ PENGAWAL, SERET PEMUDA
INI KELUAR DARI RUMAHKU !!!”, perintah Tuan Hong pada pengawalnya.
“ Tidak !!! Aku tidak mau
!!! Lepaskan !! Aku ingin bersama Mo Nae !!”, teriak Ji Hoo. Berusaha
melepaskan diri dari cengkeraman ke 4 pengawal Tuan Hong.
Tapi sekeras apapun Ji Hoo
berusaha, dia tetap kalah bila di bandingkan dengan ke 4 pengawal Tuan Hong
yang berbadan besar. Akhirnya dengan kasar mereka melemparkan Ji Hook e
jalanan.
“ HONG MO NAE !!! MO NAE
–ah !!! PERCAYALAH PADAKU !!! AKU PASTI AKAN KEMBALI !! AKU TIDAK AKAN MENYERAH
!! TIDAK LAGI !! KAU DENGAR AKU ??? TUAN HONG,
AKAN KU LAKUKAN APAPUN AGAR KAU
MAU MERESTUI KAMI !!”, teriak Ji Hoo dari luar gerbang Mansion Hong.
Di luar hujan turun dengan
deras, Ji Hoo berdiri di tengah hujan dengan tubuh basah kuyup dan suara
gemetar karena tidak sanggup menyaingi suara hujan.
“ HONG MO NAE !!! DEMI KAU
DAN ANAK KITA, AKU TIDAK AKAN MENYERAH !!! AKU AKAN BERJUANG MENGUMPULKAN SEMUA
KENANGAN INDAH KITA YANG HILANG DAN AKU AKAN KEMBALI MENJEMPUTMU !!! TOLONG
TUNGGULAH AKU !!”, teriak Ji Hoo sekali lagi, sebelum akhirnya dia pergi dari sana.
“ Aku tidak akan menyerah
!! Aku sudah patah hati 2 kali, aku tidak ingin ini jadi yang ketiga. CUKUP
SUDAH !!! Aku muak selalu kehilangan.. Yoon Ji Hoo, tidak peduli walau kau
masih belum mengingat apapun, asalkan hatimu percaya pada Mo Nae, itu sudah
cukup. Aku percaya aku pernah mencintainya dan aku hanya tinggal mengumpulkan
semua kenangan yang telah hilang. aku percaya bahwa anak itu adalah anakku dan
Aku tidak ingin kehilangan mereka berdua !! Mereka keluargaku, keluarga yang
harus ku lindungi mulai saat ini ”, ujar Ji Hoo dalam hati seraya menggenggam
erat cincin kawinnya bersama Mo Nae dan juga memandangi foto-foto pernikahan
mereka saat di Macau.
FLASHBACK..
“
Terima kasih sudah mengundangku makan siang, Dokter Yoon. Kebetulan sekali ada
yang ingin ku berikan padamu “, ujar Young Saeng seraya mengeluarkan sebuah
amplop yang berukuran sedang.
Ji
Hoo mengambilnya dengan bingung lalu segera membuka isinya dan betapa
terkejutnya dia saat melihat foto pernikahannya dengan seorang gadis, yang
tidak lain adalah Hong Mo Nae. Pasangan pengantin baru dalam foto
itu terlihat bahagia, mereka berfoto di depan Altar dengan Pak Pendeta di
tengah-tengahnya.
“
Apa ini asli ??”, tanyanya bingung.
“
Jika kau tidak percaya, silakan periksa sendiri. Aku berani jamin bahwa Foto
itu ASLI dan bukan photoshop karena aku lah saksi pernikahan kalian dan aku lah
yang mengambil foto-foto itu “, jawab Young Saeng tegas dan mantap.
“ Ada cincin pernikahanmu di
dalamnya. Saat kau koma, seseorang telah melepas cincin itu dari jarimu dan
membuangnya ke tempat sampah. Aku tidak sengaja menemukannya “, lanjut Young
Saeng lagi.
Ji
Hoo termenung memandangi foto-foto itu dan juga cincin kawinnya, sebelum
akhirnya dia berkata “ Bisakah kau mengantarku menemuinya ??”, pintanya pada
Young Saeng.
“
Siapa ??”, Tanya Young Saeng memastikan meskipun dia sudah tau pasti
jawabannya.
“
HONG MO NAE !!!”, jawab Ji Hoo mantap. That’s it !! Itulah jawaban yang memang
ingin di dengar oleh Young Saeng, dengan tersenyum manis dia langsung
menganggukkan kepalanya dan mengantar Ji Hoo ke rumah Mo Nae.
END OF
FLASHBACK…
Saat
Ji Hoo sibuk memandangi foto-foto pernikahannya dan juga cincin kawinnya,
mendadak ponselnya berdering keras. Dengan enggan dia menjawabnya.
“
Yoboseyo “, jawabnya di telp.
PARADISE
RESTAURANT…
“
Maafkan aku jika aku memintamu datang malam-malam begini. Tapi Oppa, kenapa
bajumu basah ??”, Tanya seorang gadis dengan ramah.
“ Di
luar hujan turun sangat deras dan aku lupa membawa payung, jadi aku berlari
saat masuk kemari “, jawab Ji Hoo, berbohong.
“ Oh
begitu..”, jawab gadis itu singkat, walau sebenarnya dia tau apa yang
menyebabkan Yoon Ji Hoo basah kuyup seperti itu.
Kim
Yoon Ji terus mengikuti Ji Hoo sejak Ji Hoo dinyatakan boleh keluar dari RS,
dia ingin meminta maaf atas apa yang di lakukan ayahnya, juga ingin memulai
semuanya dari awal. Dalam hati dia masih
belum rela melepaskan Ji Hoo untuk Mo Nae, dia masih berharap ada sedikit
kesempatan untuknya tapi melihat apa yang terjadi hari ini, bagaimana Ji Hoo
rela menunggu di tengah hujan agar bisa bertemu Mo Nae, membuatnya yakin bahwa
kesempatan untuknya sudah tidak ada lagi.
“ Ada perlu apa kau
memintaku datang kemari ??”, ucapan Ji Hoo spontan membuyarkan lamunannya. Diam
sejenak, lalu kemudian Yoon Ji menjawab dengan kalimat yang membingungkan.
“
Oppa, apa kau bahagia bersamanya ?? Benarkah sudah tidak ada lagi kesempatan
untukku ?? Sejak kecil aku selalu menyukaimu, tapi kau tidak pernah sekalipun
memandangku.. Saat itu dalam hatimu hanya ada Min Seo Hyun. Aku selalu bertanya
pada diriku, apa kurangnya aku di banding dia ?? tapi sampai sekarang aku belum
menemukan jawabannya. Aku putuskan untuk pergi agar bisa melupakanmu, tapi
ternyata aku tidak bisa. Perasaanku justru semakin dalam. Aku sangat bahagia
saat Kakekmu memintaku untuk menikah denganmu, kupikir impianku akan terwujud.
Sudah tidak ada lagi Min Seo Hyun yang akan menghalangiku. Tapi lagi-lagi aku
salah. Kecelakaan itu telah membuatmu bertemu dengannya dan jatuh cinta
padanya. Lagi-lagi aku kalah “, ujarnya lirih dengan airmata membasahi pipi.
“
Yoon Ji-ah, Mianhe..”,jawab Ji Hoo, tidak tau harus bicara apa.
“
Oppa, apa kau percaya takdir ?? Benarkah takdir itu ada ?? Benarkah kita memang
tidak di takdirkan untuk bersama ??”, lanjutnya lagi dengan berlinang aimata.
“
Entahlah Yoon Ji-ah.. Kurasa memang takdir itu
ada. Semua hal yang terjadi pada kita, takdirlah yang mengaturnya “, jawab Ji
Hoo bijaksana.
“ Begitukah ?? kalu memang benar begitu, mungkin kita memang tidak di takdirkan
untuk bersama di kehidupan ini. Oppa, bisakah aku meminta 1 hal padamu ??”,
Tanya Yoon Ji penuh harap.
“
Apa itu ?? Jika aku bisa aku akan berusaha mengabulkannya “, jawab Ji Hoo
tulus. Bagaimana pun juga, Kim Yoon Ji adalah gadis yang baik dan dia tidak
tega menyakitinya.
“
Berjanjilah padaku, jika di kehidupan berikutnya kita bertemu lagi, kau akan
memilihku dan bukan gadis lain… Bisakah ??’, Tanya Yoon Ji penuh harap.
Yoon
Ji terlihat bingung dengan pertanyaannya tapi akhirnya dia menjawab sambil
tersenyum tulus.
“
Tentu !! di kehidupan berikutnya, jika kita bertemu lagi, aku pasti akan
memilihmu “, jawabnya, berusaha menghibur gadis itu.
Yoon
Ji tersenyum puas mendengar
jawaban Ji Hoo dan berkata lagi.
“
Gomawo Oppa.. Aku sangat bahagia mendengarnya.
Janji ya, jika kita bertemu lagi di kehidupan berikutnya kau harus memilihku..
Kalau begitu pergilah !! Semoga kau bahagia bersamanya “, jawabnya dengan
airmata tapi di penuhi ketulusan.
“
Yoon Ji-ah.. Apa kau serius ?? MIANHE.. Aku tidak bermaksud menyakitimu. Kau
gadis yang baik, kau pasti bisa menemukan seseorang yang lebih baik dari aku “,
ujar Ji Hoo tulus dan merasa bersalah.
“
Kwenchana.. AKu tau cinta tidak bisa di paksakan. Oppa, SAMPAI JUMPA DI KEHIDUPAN BERIKUTNYA
!!!”, jawab Yoon Ji mantap, memaksakan dirinya untuk tersenyum.
“
Apa maksudmu ??”, Tanya Ji Hoo bingung.
Yoon
Ji menggeleng pelan lalu kemudian berkata “ Bukan apa-apa !! Lupakan saja !!
Aku permisi ke toilet sebentar “, jawabnya lalu pergi meninggalkan Yoon Ji Hoo
dalam kebingungan.
Yoon
Ji Hoo menunggu Yoon Ji kembali sambil menatap hujan di luar jendela. Dia tidak
tau berapa lama dia menunggu tapi rasanya lama sekali sejak Yoon Ji berpamitan
ingin ke kamar kecil. Ji Hoo sudah mulai
terlihat khawatir. Ji Hoo terus saja melirik arlojinya.
“
Apa yang terjadi ?? kenapa Yoon Ji lama sekali ?? Apa dia baik-baik saja ?? Apa
toiletnya sangat ramai ??”, batin Ji Hoo cemas sambil sesekali melirik kearah
toilet.
“
Mobilnya masih disini. Itu berarti Yoon Ji belum pergi “, batinnya lagi saat
melihat mobil merah Kim Yoon Ji masih terparkir disana.
Tidak
berapa lama kemudian terdengar suara teriakan dari arah Toilet Wanita.
“
AAARRRGGGGHHH !!! Ada
orang bunuh diri disini. TOLONG !!!”, teriak
salah seorang pengunjung restorant. Spontan semua yang ada di restoran itu
berlari menuju sumber suara. Jantung Ji Hoo mendadak berhenti sejenak saat mendengar apa yang di
katakana pengunjung wanita itu.
Tiba-tiba
dia teringat perkataan Yoon Ji “ Oppa, SAMPAI
JUMPA DI KEHIDUPAN BERIKUTNYA
!!!”, kenangnya pada ucapan terakhir Yoon Ji.
“
TIDAK !!! TIDAK MUNGKIN !!!”, ujarnya seraya menggelengkan kepalanya
menyangkal. Tubuhnya mendadak lemas, kakinya seolah tertancap di tanah.
“
Gadis itu memotong urat
nadinya dengan pecahan kaca. Mengerikan sekali !! Apa dia sudah mati ??”, Tanya
pengunjung lain.
Ji
Hoo yang di terjang ketakutan dan kepanikan, walau dengan kaki yang lemas dia mendekati
pusat keramaian tempat asal bunuh diri sambil berdoa pada Tuhan semoga yang di
takutkannya tidak menjadi kenyataan.
“
Bukan Kim Yoon Ji !! Bukan Kim Yoon Ji !! Tolong Jangan dia, Tuhan !!”, Ji Hoo
berdoa sambil terus melangkah mendekati Toilet
Wanita. Tapi begitu dia melihat sosok
gadis yang tergeletak di sana
dengan bersimbah darah, semua harapannya seolah hilang bersama angin.
“
TIDAKKKKKKKKKKKKKKK !!!!!!!! YOON JI-ah ………..”, teriak Ji Hoo histeris seraya
memeluk tubuh Kim Yoon Ji yang tergeletak lemah bersimbah darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar