Selasa, 18 Februari 2014

Review Ojakgyo Brothers Ep 51 : The Saddest Goodbye (Even This Is Not Goodbye)

This is NOT GOODBYE! Even the tears filled my eyes, I said I wont cry. Hiks T_T Walaupun sudah tahu endingnya seperti apa tapi tetap saja adegan ini SUKSES membuatku menghabiskan sekotak tissue. Pinginnya sih walau apa pun yang terjadi, mereka gak perlu putus hehehe =) Tapi gak papalah, perpisahan ini semakin menguatkan cinta mereka.

Yup, adegan perpisahan yang menyedihkan ini akhirnya terjadi di episode 51, tepat setelah Nenek Tae Hee pulang dari Rumah Sakit dan semua orang sudah mengetahui bahwa ayah Ja Eun telah diduga sebagai pelaku tabrak lari yang menewaskan ayah kandung Tae Hee 26 tahun yang lalu. Ja Eun yang merasa bersalah, akhirnya memutuskan untuk menepati janjinya pada ayah angkat Tae Hee (paman Hwang) untuk segera meninggalkan Tae Hee secepat mungkin. Seperti telah diduga sebelumnya, adegan ini SUKSES menguras airmata. Untung aja akhirnya mereka berakhir bahagia, kalau sampai nggak, gue bakal beneran ambil tuh award yang diterima ma si Scriptwriternya terus gue lempar ke Segitiga Bermuda saking keselnya wkwkwkwk... sapa suruh tu Scriptwriter alias Penulis Skenario tega banget bikin Tae Hee gue tersiksa, untung aja nggak hehehe =)

"Review Ojakgyo Brothers Ep 51 : The Saddest Goodbye (Even This Is Not Goodbye)"






Tae Hee dan Ja Eun telah mengetahui dengan sangat jelas  bahwa ini adalah kencan terakhir mereka. Mereka tak mungkin bersama karena tragedi tabrak lari yang menewaskan Ayah kandung Tae Hee 26 tahun silam. Sebelum bertemu, mereka sudah menyiapkan dirinya masing-masing. Ja Eun berdandan dengan sangat cantik dan Tae Hee pun mengenakan jas formal yang membuatnya terlihat semakin tampan. 



Untuk yang pertama kalinya, Tae Hee memuji Ja Eun "Kau terlihat sangat cantik."
Ja Eun menjawab "Kau juga terlihat tampan. Dan ini pertama kalinya kau memujiku cantik," membuat Tae Hee menyadari bahwa dia tidak pernah memuji kekasihnya cantik, begitu juga Ja Eun yang tak pernah memuji Tae Hee.

Ja Eun : "Mengapa kita bisa seperti ini? Bukankah seharusnya kita bisa lebih ekspresif (dalam mengungkapkan perasaan)?"


Ja Eun menyadari bahwa Tae Hee belum memakai dasi, dan Tae Hee segera mengulurkan dasinya dan berkata, "Aku masih belum tahu bagaimana cara memasang dasi."
Ja Eun mengambil dasi itu dan kemudian memasangkannya ke leher Tae Hee, seperti saat pertama kali Ja Eun memasangkan dasi Tae Hee ketika mereka akan menghadiri pesta pernikahan Tae Bum musim gugur beberapa bulan yang lalu.


Ja Eun berkata "Sudah selesai," tapi Tae Hee masih belum puas dan meminta Ja Eun mengulanginya lagi.
Tae Hee : "Benarkah? Masih belum sempurna. Tolong ulangi lagi!" pinta Tae Hee dengan mata berkaca-kaca, Ja Eun mengangguk dan kembali melepas ikatan dasi Tae Hee dan mengulanginya lagi, saat itulah Tae Hee mengatakan perasaannya, kapan pertama kalinya dia mulai menyukai Ja Eun.


Tae Hee berkata : "Musim gugur di peternakan, saat pernikahan kakak keduaku, Tae Bum, apa kau ingat kau pernah memasangkan dasiku seperti ini? Saat itulah semuanya dimulai. Itulah pertama kalinya hatiku berdebar kencang karenamu. Pertama kalinya lubang dalam hatiku mulai terisi."

Ja Eun : "Benarkah? Bagiku, itu adalah saat pertama kalinya kau menerobos masuk ke dalam tendaku dalam keadaan mabuk. Tidak adil. Aku yang lebih dulu menyukaimu." Ja Eun berkata dengan mata berkaca-kaca, lalu dia bertanya lagi.
Ja Eun : "Selain aku, apa pernah ada gadis lain yang memasangkan dasi untukmu?"

Tae Hee : "Selain ibuku, tidak pernah ada gadis lain yang memasangkan dasi untukku. Kau satu-satunya."
Ja Eun : "Aku juga. Selain ayahku, kaulah satu-satunya pria yang pernah kupasangkan dasi. Dan mulai hari ini, aku, Baek Ja Eun, selamanya tidak akan pernah memasangkan dasi untuk pria lain selain ayahku."



Tae Hee akhirnya puas dengan dasinya dan mengacungkan jempolnya dan berkata dia sangat puas, Ja Eun mengamati penampilan Tae Hee sejenak dengan mata menahan tangis dan kemudian menciumnya tiba-tiba, seraya berkata "Aku hanya ingin lebih ekspresif."




Setelah mereka siap, hal pertama yang mereka lakukan adalah mengambil foto wisuda. Seo Dong Min yang bertugas menjadi tukang foto dadakan. Saat selesai mengambil foto dia sempat bernyata apakah Ja Eun ingin pergi ke suatu tempat? Tapi baik Tae Hee maupun Ja Eun memilih untuk tidak mengatakan apa-apa.



Kemudian mereka berjalan-jalan ke taman seraya bergandengan tangan. Mereka bermain lempar-lemparan salju sambil tertawa bahagia, minum kopi hangat bersama, menonton konser di panggung terbuka dan kemudian Ja Eun punya ide untuk bernyanyi di atas panggung dan menyanyikan sebuah lagu yang manis untuk Tae Hee. Tae Hee tersenyum terharu melihat Ja Eun yang bernyanyi untuknya.







Malam tiba, saatnya perpisahan. Mereka berdua memutuskan untuk makan malam di restoran mewah. Tae Hee berkata ini adalah jamuan istimewa untuk merayakan wisuda Ja Eun. Tae Hee berkata, tahun lalu Ja Eun mengalami saat-saat sulit dalam hidupnya tapi dia tetap berhasil lulus tepat waktu. Ja Eun menjawab bahwa dia bisa melalui saat-saat sulit itu karena Tae Hee ada di sampingnya. Suasana mendadak menjadi haru, dan mereka berduapun mendadak jadi kehilangan selera makan.



Ja Eun berkata dia ingin mengatakan sesuatu tapi dia ragu-ragu.
Tae Hee : "Bagaimana jika aku saja yang mengatakannya?" Tae Hee sudah bisa menebak apa yang ingin dikatakan kekasihnya.


Ja Eun menolak : "Tidak. Karena aku yang lebih dulu menyukaimu, jadi aku yang harus mengatakannya." Ja Eun terdiam sejenak lalu kemudian dia melanjutkan.

Ja Eun : "Ahjussi, alasanku mengajakmu keluar hari ini adalah karena aku sudah lelah denganmu. Bukankah kita sudah berjanji jika masing-masing dari kita sudah lelah terhadap yang lain, kita akan mengakhirinya baik-baik? Aku tidak bisa bersamamu lagi. Mari kita akhiri ini (Lets break up!)"

Ja Eun berkata seraya mencoba menahan airmatanya. Tae Hee mencoba tersenyum dan berkata "Baiklah." tapi airmata mengalir turun dari wajah mereka berdua.

Huwaaa... scene break up-nya bikin gue nangis guling-guling T__T
 


Ja Eun : "Kau akan tetap hidup dengan baik, kan?"
Tae Hee : "Kau juga akan tetap hidup dengan baik, kan?"

Ja Eun : "Jika kau bisa hidup dengan baik, aku juga akan hidup dengan baik. Aku sudah terbiasa dengan perpisahan. Bukankah tahun lalu, aku juga berpisah dengan ayahku? Aku juga biasa berpisah dengan pelayan di rumahku, ibu tiriku, dan teman-temanku. Ahjussi, soal ayahku..." tapi belum sempat Ja Eun menyelesaikan kalimatnya, Tae Hee terlebih dulu memotong kalimatnya.

Tae Hee : "Aku tidak ingin mendengar apa pun soal ayahmu. Aku membiarkanmu pergi bukan karena ayahmu. Alasanku membiarkanmu pergi adalah..." kali ini Ja Eun yang memotong kalimatnya.



Ja Eun : "Ahjussi, kumohon ingatlah bahwa aku yang menginginkan perpisahan ini, bukan kau. Apa ada lagi yang ingin kau katakan?" tapi Tae Hee hanya terdiam sambil meneteskan air matanya.

Melihat Tae Hee hanya terdiam membisu, Ja Eun pun segera mengakhiri kencan mereka, "SELAMAT TINGGAL, Ahjussi!" lalu kemudian berdiri dan meninggalkan Tae Hee sendiri setelah meletakkan cincin pasangannya (couple ring) di meja. Awalnya, Tae Hee masih bisa menahan diri, tapi saat dia melihat cincin Ja Eun tertinggal di meja, Tae Hee mulai terisak.

NB : Joo Won keren banget kalau di suruh akting nangis. I cry when I saw him cry T__T



Tae Hee yang masih terisak berlari keluar dari restoran dan mencari Ja Eun di jalanan. Saat dia berpikir dia sudah kehilangan Ja Eun, dia melihat Ja Eun berdiri di pinggir jalan dan menatapnya dengan airmata berlinang. 

Melihat Tae Hee berlari mengejarnya, Ja Eun berlari mendekat sambil berkata : "SARANGHAEYO, Ahjussi! Saranghaeyo! (Aku mencintaimu, Ahjussi...Aku mencintaimu). Hingga ingatanku menghilang, aku akan tetap mencintaimu". Dan mereka pun menangis bersama.



Tae Hee menarik wajah Ja Eun dan meminta maaf karena tidak bisa melindunginya.
Tae Hee : "Maafkan aku, aku tidak mampu melindungimu. Setelah mengenalmu, kau telah memberiku banyak sekali kenangan indah, tapi pada akhirnya aku hanya mampu memberikanmu air mata, aku tidak bisa melakukan apa pun untukmu. Mulai hari ini, aku akan belajar memakai dasi jadi kelak tidak akan ada gadis lain yang akan memasangkan dasi untukku selain kau," diam sejenak lalu Tae Hee kembali berkata, "Alasanku membiarkanmu pergi adalah agar AKU BISA TERUS MENCINTAIMU"


 




Setelah mengucapkan kalimat itu, Tae Hee menangkupkan tangannya ke wajah Ja Eun lalu menciumnya lembut sambil berlinang air mata T_T  Beberapa menit kemudian, Tae Hee melepaskan ciumannya tapi kemudian mencium Ja Eun lagi untuk kedua kalinya. 

Note : Aku tahu ini akan terjadi tapi tetap saja nyesek saat melihat 2 orang yang saling mencintai HARUS TERPISAH karena keadaan. Ditambah lagi akting Joo Won dan Uee benar-benar keren. Adegan perpisahan yang diakhiri dengan 3 kali kissing scene yang romantis. 

Ja Eun tak bersalah. Walaupun seandainya ayah Ja Eun benar-benar menabrak ayah kandung Tae Hee, tapi tetap saja anak-anak ini tak bersalah. Ja Eun tak bersalah, Tae Hee juga tak bersalah. Huwaaaa T__T untung aja akhirnya mereka balik lagi, kalau gak, gue bakal beneran kirim rudal korut ke Scriptwriternya wkwkwk =)

Written by : Liliana Tan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Native Ads