Kamis, 04 Februari 2016

Berbagai Perayaan Festival Ternama di Taiwan

Dalam kalender perayaan Cina di Indonesia, kita mengenal beragam perayaan, di antaranya Imlek, Cap Go Meh, Pek Chun atau festival perahu naga, hari lahir Dewi Kwan Im dan perayaan bakar tongkang. 

"Berbagai Perayaan Festival Ternama di Taiwan"






Di Taiwan, terdapat gelaran serupa maupun berbeda. Inilah beberapa di antaranya :

1. Chun Jie atau Imlek alias tahun baru. Inilah acara kumpul keluarga nan meriah dan biasanya berlangsung sampai tiga hari. Pastikan untuk datang lebih awal atau setidaknya, karena pada hari-hari itu penginapan dan restoran akan tutup karena para pekerja merayakan bersama keluarga masing-masing.

2. Yuangxiao Jie atau Cap Go Meh. Berlangsung pada purnama pertama setelah Imlek. Selain membuat klepon untuk dinikmati bersama, terdapat tradisi menerbangkan lampion atau Shang Yuan. Silakan mendatangi kota-kota yang memiliki atraksi lampion menarik seperti Pinxi, Kaohsiung dan Taipei.

3. Hari arwah atau hari bersih makam alias Qing Ming Jie, biasanya jatuh sekitar awal April. Anda dapat menyimak warga Taiwan berduyun-duyun kembali ke kota kelahiran untuk membersihkan makam leluhur serta membakar uang kertas atau jinzhi.

4. Hari ulang tahun Dewi Matsu atau Tachia Matsu, dirayakan sekitar minggu ketiga pada bulan ketiga penanggalan Imlek. Sang dewi ini adalah pelindung para pelaut dan nelayan. Mengingat Taiwan merupakan sebuah pulau (berbentuk mirip selembar daun) yang dikelilingi massa lautan, maka dapat dipastikan seluruh kelenteng untuk menghormati Dewi Matsu dipenuhi oleh peziarah dari dalam negeri mereka.

5. Festival perahu naga atau Duanwu Jie. Digelar pada hari kelima bulan kelima setelah perayaan Imlek. Para peziarah mendaraskan doa, menyantap bakcang lalu mengadu kecepatan mengayuh perahu naga dalam balapan di sungai.

6. Festival musim gugur atau Moon Festival alias Zhongqiu Jie. Jatuh sekitar pertengahan bulan ke-delapan Imlek. Di saat itulah bentuk Bulan dianggap paling bulat dan paling terang dalam setahun. Beberapa latar belakang berkait dengan perayaan ini, seperti syukuran kaum petani setelah panen, legenda Dewi Bulan sampai kisah perempuan yang menenun di bawah sinar Bulan.

Acara perayaan adalah berkumpul bersama seluruh anggota keluarga, menyantap kue bulan berisi kuning telur atau kacang merah serta berbagai variasinya ditemani teh cina sembari melihat Bulan benderang dan bulat utuh.

Jadi, jangan ketinggalan untuk menikmati festival menarik ini serta merayakan kebersamaan  warga setempat. 

Sedikit tips : teliti kalender Cina jauh-jauh hari untuk alokasi waktu, akomodasi dan transportasi sehingga tidak kehabisan.

Penanggalan ini dibuat berdasarkan perhitungan Bulan sehingga setiap tahun tanggalnya dapat berubah.

Credit : R. Ukirsari Manggalani from Nationalgeographic.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Native Ads