Episode kali ini adalah tentang si
pembohong besar alias "The Great Pretender" yaitu Yang Kang, yang memanfaatkan
"Tongkat Pemukul Anjing" yang kebetulan diberikan gadis bodoh padanya untuk
menyamar menjadi Ketua Baru Kaypang. Dengan kepandaiannya bersilat lidah dan
kepiawaiannya dalam mengarang indah (biar lebih halus gitu, kalau pembohong
atau penipu kan kasar tuh hihihi ^_^), Yang Kang berhasil membuat seluruh anggota
Kaypang percaya dengan omongannya jika Ketua Hong Chi Khong sudah meninggal dan
mewariskan jabatan Ketua Kaypang padanya. Lalu bagaimana nasib Guo Jing dan Huang Rong setelah jatuh ke tangan si Penipu
Ulung, Yang Kang?
Dan kisahpun berlanjut...
Guo
Jing dan Huang Rong yang sedang makan di rumah makan, bertemu dengan tetua Pheng
dari kelompok baju bersih yang menghipnotis mereka sehingga membuat sepasang
kekasih tersebut jatuh pingsan.
Setelah
sadar, mereka sudah dikurung di sebuah tempat yang mirip gudang dengan kedua
tangan dan kaki terikat. Tak hanya itu, Yang Kang pun tiba-tiba saja muncul di
sana. Lebih sialnya lagi, lukisan yang menunjukkan kemungkinan lokasi Kitab
Perang Wu Mu yang diberikan oleh Huang Rong kepada Guo Jing, jatuh ke tangan
Yang Kang.
Tak
hanya itu, Ou Yang Feng pun ada di sana dan ingin membunuh mereka. Khususnya
Guo Jing yang dikiranya telah membunuh Ou Yang Khe. Walaupun Huang Rong telah
berusaha menjelaskan bahwa yang membunuh Ou Yang Khe adalah Yang Kang, namun si
Racun Tua tentu saja tidak percaya.
Tapi
akhirnya, Ou Yang Feng menahan keinginannya untuk membunuh Guo Jing sehari lagi
atas permintaan Yang Kang yang dibujuk oleh Mu Nian Chi. Mu Nian Chi yang
mengetahui bahwa kekasihnya yang jahat telah menangkap Guo Jing dan Huang Rong
ingin membantu membebaskan mereka diam-diam. Jadilah Mu Nian Chi membuat siasat
dan berkata bahwa Guo Jing dan Huang Rong dapat membantu Yang Kang agar Yang
Kang memperoleh kepercayaan dari anggota Kaypang.
Akhirnya
hari pemilihan Ketua baru telah tiba. Sesuai rencana, Guo Jing dan Huang Rong
tiba di sana dengan kedua tangan terikat dan ditotok agar tak bisa bicara. Yang
Kang mengarang kebohongan dengan mengatakan bahwa Ketua Hong Chi Khong telah
dibunuh oleh Ketua Pulau Persik, Huang Yao Shi dan 7 Pendeta Chuan Chin.
(“Oh yes, I’m the GREAT PRETENDER !!!”
Mungkin itu yang cocok untuk soundtracknya Yang Kang. Duh, nih manusia satu
emang pembohong besar dan penyebar hoax kelas kakap, mungkin muridnya Ratna
Sarumpaet atau Setya Novanto dan pendukungnya capres jomblo yang gagal nyapres
berkali-kali mungkin, ya )
Guo
Jing dan Huang Rong sangat shock mendengar kebohongan Yang Kang. Tetua Lu
spontan tak percaya mendengar kebohongan Yang Kang.
“Ketua
Hong tak ada dendam dengan Sesat Timur Huang dan 7 Pendeta Chuan Chin, kenapa
mereka membunuhnya?” tanya Lu Yu Jiao curiga.
Note
: Nih Yang Kang cocok banget jadi penulis novel, jago mengarang indah soalnya
ckckck...Elu bikin novel aja sana, salurkan bakat >_<
Yang
Kang beralasan bahwa mereka membunuh Hong Chi Khong demi agar pesaing untuk
turnament pedang di Gunung Hua berkurang satu. Yang Kang juga berkata, sebelum
meninggal, Ketua Hong Chi Khong telah menunjuknya sebagai Ketua Kaypang yang
baru dan mewariskan padanya Tongkat Pemukul Anjing.
Bodohnya,
hampir seluruh anggota Kaypang percaya pada kebohongan Yang Kang, kecuali Tetua
Lu dan beberapa anggota partai pengemis baju kotor.
“Tunggu!
Ketua Hong tak ada hubungan apa pun denganmu, kenapa harus memilihmu sebagai
penerusnya?” tanya Tetua Lu Yu Jiao curiga.
Tapi
Yang Kang memang seorang pengarang yang hebat, pembohong besar kelas kakap yang
sudah berpengalaman dalam menipu orang, dia dengan mudahnya mengatakan bahwa
saat tak sengaja lewat di Ling An, dia bertemu dengan Hong Chi Khong yang
terluka parah lalu menolongnya. Karena berhutang budi itulah, akhirnya Hong Chi
Khong mewariskan Tongkat Hijau Kaypang padanya. ( Mulus banget bohongnya kayak
jalan tol, Lancar Jaya banget tanpa hambatan kayak jalan Tol yang dibangun
Bapak Jokowi ^_^)
Tetua
Pheng meminta Tetua Lu untuk memeriksa keaslian "Tongkat Pemukul Anjing" tersebut
dan setelah melihat tongkatnya asli, dia tak bisa berkata apa pun. Semua
anggota segera berlutut menyembah Yang Kang sebagai Ketua baru Kaypang.
Tetua
Lu mengusulkan untuk balas dendam, namun Yang Kang berkelit bahwa tidak mudah
membunuh Huang Yao Shi dan 7 Pendeta Chuan Chin, tapi sekarang mereka telah
menangkap kaki tangannya, yaitu Guo Jing dan Huang Rong. (Yang Kang nih murid
durhaka, padahal salah satu dari 7 Pendeta Chuan Chin yaitu Chiu Chu Chi (Khu
Chi Khe) adalah gurunya ckckck...)
Anggota
partai pengemis baju kotor yang pernah ditolong oleh Guo Jing dan Huang Rong
saat di Bao Ying (episode 18) mengetahui bahwa Guo Jing dan Huang Rong adalah
orang baik dan juga murid Hong Chi Khong, jadi tidak mungkin Guo Jing dan Huang
Rong mencelakai Hong Chi Khong.. Tetua Lu juga tampak tak percaya.
“Mereka
adalah murid Ketua Hong, bagaimana mungkin mencelakai guru sendiri?” ujar Tetua
Lu kembali curiga.
“Mereka
adalah murid yang diangkat sendiri oleh Ketua Hong. Ini pasti kesalahpahaman.”
Ujar salah satu pengemis baju kotor, membela Guo Jing dan Huang Rong.
Akhirnya
Tetua Lu meminta agar sebelum dibunuh, mereka terlebih dulu menginterogasi Guo
Jing dan Huang Rong. Yang Kang setuju tapi tetap tidak melepaskan totokan Guo
Jing dan Huang Rong serta sengaja memberikan pertanyaan yang menjebak. Yang
Kang hanya menyuruh Guo Jing untuk menjawab dengan anggukan atau gelengan
kepalan. Licik emank nih manusia satu ckckck...
Pertanyaan
pertama, “Apa nona ini adalah Putri Huang Yao Shi?” yang dijawab dengan
anggukan kepala oleh Guo Jing. (Pertanyaan apa itu? Gak ada hubungannya, keles
>__<)
Pertanyaan
kedua, “Putri Huang Yao Shi adalah tunanganmu, benar tidak?" yang dijawab dengan anggukan kepala mantap oleh Guo Jing.
Note : Kok
ngangguk sih, Jing Gege? Tunanganmu kan si Hua Cheng. Katanya uda janji mau nikahin Hua Cheng? Lupa lagi,
ya? Guo Jing benar-benar gak niat nikahin Hua Cheng nih. Tapi jelaslah Guo Jing ngangguk, karena
dalam hati, dia hanya ingin menikahi Rong’er. Guo Jing juga pernah datang
melamar. Walau pada akhirnya Guo Jing janji menikahi Hua Cheng tapi dia juga
pernah melamar Huang Rong, kan? Tapi masalahnya, pertanyaan apa ini? Gak nyambung banget sama kasusnya )
Pertanyaan
ketiga yang juga gak nyambung sama sekali, “Pendeta Chuan Chin pernah
mengajarimu kungfu, benar tidak?” yang lagi-lagi Guo Jing mengiyakan.
Untunglah
pada saat algojo ingin memenggal kepala Guo Jing, dua orang pengemis yang
pernah bertemu dengan Guo Jing dan Huang Rong di Bao Ying spontan menghalangi
dan bersikeras mengatakan bahwa ini pasti hanya salah paham. Untunglah, Ketua
Partai Tapak Besi – Chiu Chian Ren (ASLI) datang dengan membawa banyak sekali
permata.
Di
saat Yang Kang sibuk menyambut tamunya, Guo Jing justru termenung memandang
bintang. Lebih tepatnya memandang 7 Formasi Bintang Biduk di langit, karena
merasa formasi bintang tersebut mirip dengan formasi Bintang Biduk 7 Pendeta
Chuan Chin yang dilihatnya di ruang rahasia.
Tapi
Huang Rong yang tak tahu hanya menatap bingung sang kekasih.
“Jing
Gege, kita sudah mau mati tapi kau malah ada waktu memandang bintang.” Ujar
Huang Rong dalam hati.
Kemudian
Yang Kang berkata ingin memindahkan base camp Partai Pengemis ke Selatan, bukan
lagi Utara. Hal ini karena kerajaan Chin ingin menguasai Wilayah Utara, tapi
dengan adanya partai pengemis yang memiliki banyak anggota, tentu tujuan itu
akan sulit tercapai.
Para
anggota Partai Pengemis tentu menolak rencana perpindahan ini, khususnya Tetua
Lu Yu Jiao. Namun akhirnya karena tidak bersedia untuk pindah ke Selatan, beberapa
pengemis yang menentangnya pun terpaksa bunuh diri.
Bagaimana dengan nasib Partai Pengemis selanjutnya? Episode berikutnya, kita akan disajikan
adegan perebutan "Tongkat Pemukul Anjing" antara Huang Rong, sang ketua asli vs
Yang Kang, sang Ketua Palsu.
So, see you next episode...
Berikutnya : Episode 37
Written
by : Liliana Tan
NOTE
: DILARANG MENG-COPY PASTE TANPA IJIN DARI PENULIS !!! REPOST WITH FULL CREDITS
!!!
Credit
Pict : WEIBO ON LOGO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar