Rabu, 12 Desember 2018

Sinopsis Lengkap : Legend Of The Condor Heroes 2017 (Ep 37)

Episode kali ini adalah tentang perebutan kembali "Tongkat Pemukul Anjing" yang diambil oleh Yang Kang. Fightingnya Huang Rong kerena banget di sini. Li Yi Tong terlihat sangat luwes dan tidak kaku saat beradegan silat, beda jauh dengan Ariel Lin yang terkesan kaku. Maklum, Ariel Lin kan biasanya idol drama, bukan wuxia jadi wajar kalau gak luwes dan berkesan kaku. Buat yang belum nonton, mungkin potongan adegan ini dapat memberikan sedikit gambaran.

Duh, mama loe ngidam apa sih kok bisa punya anak seganteng ini? *lirik Mamanya William Yang*





Dan kisahpun berlanjut... 
Di episode sebelumnya, Yang Kang berkata ingin memindahkan base camp Partai Pengemis ke Selatan, bukan lagi Utara. Hal ini karena kerajaan Chin ingin menguasai Wilayah Utara, tapi dengan adanya partai pengemis yang memiliki banyak anggota, tentu tujuan itu akan sulit tercapai.

Para anggota Partai Pengemis tentu menolak rencana perpindahan ini, khususnya Tetua Lu Yu Jiao. Namun akhirnya karena tidak bersedia untuk pindah ke Selatan, beberapa pengemis yang menentangnya pun terpaksa bunuh diri.

Tetua Lu juga tak punya pilihan selain bertarung dengan Chiu Chian Ren (ASLI). Sementara itu, Guo Jing yang sedari tadi hanya terdiam memandang formasi Bintang Biduk (sambil mengingat pertarungan Huang Yao Shi vs 7 Pendeta Chuan Chin), akhirnya bisa melepaskan totokan serta tali yang mengikat tangannya dengan Ilmu 9 Bulan. ( Wih, keren geboy kan Guo Jing gue hihihi ^_^ Dia gak bego kok benernya, cuma mikirnya lamban aja ^.^ )

Guo Jing tiba-tiba berteriak mengagetkan semua orang dan spontan terbang ke arah Lu Yu Jiao dan segera menolongnya. Yang Kang yang takut kebohongannya terbongkar segera memerintah anggota Kaypang menyerang Guo Jing. Untungnya Guo Jing tidak lupa pada sang kekasih tercinta, dia segera melompat ke arah Rong’er dan membebaskannya saat melihat salah seorang anggota partai pengemis berniat menebas leher Rong’er.


Setelah Huang Rong terbebas, sepasang kekasih itu kembali bertarung hingga akhirnya Guo Jing melihat Huang Rong hampir terjatuh ke dalam jurang dan spontan menolongnya. Hal ini dimanfaatkan oleh para anggota Kaypang untuk mendesak mereka ke pinggir jurang.


“Jing Gege, bagaimana?” tanya Huang Rong. 
“Rong’er, jangan takut. Ada aku.” Jawab Guo Jing mantap, kemudian Guo Jing memeluk Huang Rong erat agar kekasih kecilnya tidak ketakutan.


“Jing Gege, bila kita mati, kita akan mati bersama. Bukankah itu bagus?” ujar Huang Rong sambil tersenyum. 


Dalam pikiran Huang Rong, lebih baik mati bersama Guo Jing daripada harus melihat Guo Jing menikahi gadis lain. Tapi dalam pikiran Guo Jing, lebih baik dia saja yang mati daripada harus Rong’er yang mati. Itu sebabnya, Guo Jing menggendong tubuh Huang Rong dan melemparkannya ke tempat yang aman, sementara dia sendiri tetap di pinggir jurang.



Huang Rong yang awalnya kaget dengan tindakan Guo Jing yang di luar dugaan (karena Huang Rong berpikir mereka akan mati bersama), untunglah segera berpikir cepat dan menyerang Yang Kang serta merebut Tongkat ketua.

Note : Adegan saat Huang Rong berebut "Tongkat Pemukul Anjing" melawan Yang Kang terlihat keren abis. Gak terkesan kaku seperti adegan fightingnya Ariel Lin bahkan Athena Chu. Badannya Li Yi Tong benar-benar luwes dan lentur, tidak sia-sia dia belajar dance selama ini.

Setelah merebut "Tongkat Pemukul Anjing", Huang Rong mengangkat tinggi-tinggi tongkatnya dan berseru lantang, “Saudara Kaypang sekalian, mohon hentikan. Ketua Hong belum mati. Semua ini hanya kebohongan palsu yang dikarang maling kecil ini.” seru Huang Rong lantang.

 

“Jangan dengarkan wanita Iblis ini. Sekarang akulah Ketua Kaypang, kalian harus dengarkan perintahku. Dorong bocah itu ke dasar jurang lalu bunuh wanita Iblis ini.” Yang Kang mencoba membela diri.

“Kalian semua lihat! "Tongkat Pemukul Anjing" ada di tanganku. Akulah Ketua Kaypang yang baru. Coba kalian pikirkan baik-baik. Kenapa Kaypang yang begitu tersohor kini terpecah belah? Tetua Li Sheng dan Tetua Yu mati mengenaskan, tetua Lu juga terluka. Sebenarnya ada apa dibalik semua ini?” seru Huang Rong, mencoba menyadarkan para anggota Kaypang.

“Ini semua karena si maling jahat ini. Dia bekerja sama dengan Ketua Partai Tapak Besi, Chiu Chian Ren untuk membohongi kalian semua dengan mengatakan bahwa Ketua Hong sudah mati. Lalu kemudian memerintahkan kalian untuk pergi ke selatan. Apa kalian semua tahu siapa sebenarnya maling jahat ini? Orang ini bukan bermarga Yang, dia adalah putra dari Pangeran Keenam Chin, Wan Yen Hong Lieh. Namanya adalah Wan Yen Kang.” Ujar Huang Rong, membuka rahasia Yang Kang.

( Seneng kan, Yang kang? Bukankah selama ini, elu selalu pengen jadi anaknya Wan Yen Kang dan gak mau ngakuin Yang Tie Xin sebagai ayah kandung? Tuh, uda dipenuhin ma Rong’er hihihi ^_^)

“Ternyata dia adalah orang Chin. Pantas saja menyuruh kita pindah ke Selatan.” Bisik-bisik tetangga, eh, bisik-bisik pengemis mulai terdengar. Tapi ketiga Tetua Baju Bersih tetap tidak percaya dan ingin menjatuhkan Huang Rong sekali lagi.

Akhirnya Huang Rong yang cerdas pun memutuskan untuk melawan racun dengan racun, fitnah dibalas dengan fitnah. Dia mengeluarkan Tanda Pengenal Partai Tapak Besi yang diambil Guru kedua Guo Jing saat di hutan (yang dicurinya dari Chiu Chian Ren Palsu) dan menunjukkannya pada semua orang.

“Kalian semua lihat ini. Tanda pengenal ini aku ambil dari tubuhnya saat kami bertarung tadi. Kalian lihat apa ini?” seru Huang Rong dengan lantang ke arah para anggota Kaypang yang langsung mengenalinya sebagai Plat Partai Tapak Besi.

“Ketua Chiu, ini adalah Tanda Pengenal Partaimu. Benar, kan?” ujar Huang Rong ke arah Chiu Chian Ren (ASLI) yang kebingungan kenapa platnya bisa ada di tangan gadis kecil ini. Ini adalah bukti bahwa Yang Kang dan Partai Tapak Besi berkomplot untuk Chin.

Yang Kang yang marah karena kebohongannya terungkap, segera melemparkan senjata rahasia ke arah Huang Rong, yang untungnya mengenai rompi landak Huang Rong dan tidak melukainya. Melihat kekasihnya akan terluka, Guo Jing segera melompat ke arahnya, “Rong’er, hati-hati.” Dengan cepat, Guo Jing berdiri di depan Huang Rong dan melindunginya.

“Wan Yeng Kang, jika bukan karena takut ketahuan, kenapa kau ingin membunuhku? Kau ini jelas ingin membunuhku untuk menutup mulut.” pancing Huang Rong.

“Yang Kang, sudah seperti ini kenapa kau masih belum mau berubah?” seru Guo Jing marah.

Kemudian Huang Rong menjelaskan bahwa Hong Chi Khong sebenarnya tidak mati dan Yang Kang hanya mengarang indah saja. (100000000000000000 buat Yang Kang karena jago mengarang indah. Angka 100 kayaknya gak cukup buat Yang Kang)

Tak hanya itu, Huang Rong juga mengatakan bahwa Ketua Hong sudah memberikan "Tongkat Pemukul Anjing" itu padanya dan Yang Kang hanya kebetulan memungutnya. 

“Ketua Hong sudah menyerahkan "Tongkat Pemukul Anjing" ini padaku, dan dia kebetulan memungutnya. Lalu dia mencari Chiu Chian Ren untuk meminta bantuan. Tujuannya adalah agar Partai Kaypang mau bekerja sama dengan Chin.” Seru Huang Rong lantang, yang tentu saja langsung dibantah oleh Yang Kang.

“Bicara sembarangan. Kau bilang Ketua Hong menunjukmu sebagai Ketua, apakah kau punya bukti?” cibir Yang Kang dengan over Pedenya. 

“Tongkat ini adalah buktinya. Ketua Hong sudah memberikan padaku "Tongkat Pemukul Anjing", itu adalah bukti yang kuat.” Jawab Huang Rong, sang Ketua asli.

Namun lagi-lagi Yang Kang hanya tertawa. 
“Sungguh lucu! Tongkat pusaka ini jelas-jelas milikku. Semua sudah melihatnya. Kaulah yang merebutnya dari tanganku.” Yang Kang kembali bersilat lidah dan memutar balikkan fakta.

“Jika Ketua Hong memang sudah memberikan "Tongkat Pemukul Anjing", kenapa beliau tidak mengajarkan padamu ilmu “36 Jurus Tongkat Pemukul Anjing”? Jika kau menguasai “36 Jurus Tongkat Pemukul Anjing”, bagaimana mungkin aku bisa dengan mudah merebutnya?” ujar Huang Rong, menggunakan kesempatan ini untuk berbalik menyerang Yang Kang.


“Apanya yang "Tongkat Pemukul Anjing"? Itu adalah tongkat pusaka Ketua. Itu tongkat wasiat, bagaimana bisa seenaknya kau hina?” Jawab Yang Kang, yang spontan tanpa sadar membuka sendiri kebohongannya.

Huang Rong hanya tertawa mendengarnya dan berseru kepada semua anggota Kaypang. 
“Kalian semua sudah dengar, kan? Dia terus saja menyebutnya sebagai tongkat pusaka. Bukankah secara tidak langsung, orang ini sudah mengakui kebohongannya? Dia bahkan tak pernah dengar tentang “36 Jurus Tongkat Pemukul Anjing”, masih bicara sembarangan?” seru Huang Rong dengan tersenyum santai.

“Baiklah. Karena kau begitu menginginkan tongkat ini, kuberikan padamu. Ambil saja. Jangan lupa untuk memegangnya baik-baik.” Huang Rong berkata sambil tertawa seraya melemparkan tongkat tersebut ke arah Yang Kang yang langsung mengambilnya dengan senang hati, tanpa tahu maksud dibaliknya.


Yang Kang segera menyerang Huang Rong dan tentu saja sebagai Ketua Kaypang yang asli, Huang Rong dapat merebut kembali tongkat tersebut dengan sangat mudahnya, sekaligus mempermalukan Yang Kang yang jahat. Guo Jing segera berdiri di samping untuk memberikan ruang bagi kekasihnya. Tapi dia tetap berjaga-jaga seandainya ada yang ingin menyerang Rong’er-nya diam-diam. (Melindungi dari samping nih ceritanya)

Dan benar saja, melihat Yang Kang kalah, Chiu Chian Ren berniat menyerang Huang Rong diam-diam saat gadis itu lengah. Untung saja Guo Jing melihatnya dan segera menghentikan Chiu Chian Ren sebelum si tua itu berhasil menyerang kekasihnya.

“Memangnya Ketua Hong tidak mengajarimu cara memegang tongkat ini erat-erat agar tidak direbut orang?” sindir Huang Rong dengan senyum kemenangan.

 

Tapi lagi-lagi tiga Tetua Baju Bersih yang memang berpihak pada Yang Kang tidak percaya pada Huang Rong. Tetua Pheng bahkan menuduh bahwa jurus yang dipakai Huang Rong bukanlah jurus "Tongkat Pemukul Anjing". Namun Tetua Lu memberikan pembelaan bahwa itu benar jurus "Tongkat Pemukul Anjing" yang hanya diwariskan pada para Ketua Kaypang dari generasi ke generasi dan diajarkan sendiri oleh Ketua sebelumnya.

Akhirnya tiga Tetua yang selalu menentang tersebut menantang untuk berduel. Jika Huang Rong dapat mengalahkan mereka bertiga dengan ilmu “36 Jurus Tongkat Pemukul Anjing” maka mereka akan mengakuinya sebagai Ketua Baru Kaypang.

Dan tentu saja, Huang Rong menang mudah. Karena memang dialah Ketua Baru yang ditunjuk sendiri oleh Hong Chi Khong. Ketiga Tetua itupun segera memberi hormat pada Huang Rong diikuti oleh yang lain.


Sementara Ketua Palsu yang ngaku-ngaku pun akhirnya mulai ambil langkah seribu alias kabur ckckck... Tapi Huang Rong segera menyuruh Guo Jing untuk menghentikan mereka. Guo Jingpun langsung menurut apa kata yayangnya hihihi ^_^ 

William ganteng banget kalau kayak gini. Jie-jie makin falling in lope deh *wink*

Akhirnya terjadi pertarungan seru antara Guo Jing vs Yang Kang-Chiu Chian Ren. Satu lawan dua ceritanya, yang berakhir dengan imbang. Jadi Guo Jing sekarang sudah bisa menghadapi Chiu Chian Ren dan Yang Kang walau bergabung sekaligus. Uda makin hebat kungfunya.


Akhirnya setelah membereskan masalah di Partai Pengemis dan mendapatkan pengakuan sebagai Ketua Baru Kaypang, Guo Jing dan Huang Rong melanjutkan perjalanan untuk mendapatkan Kitab Perang Wu Mu.


Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan Chiu Chian Ren (PALSU) yang mengundang mereka ke Gunung Tapak Besi untuk bertanding. Guo Jing dan Huang Rong pun datang ke sana. 

Mereka menggunakan Plat Tapak Besi yang dimiliki Huang Rong dan menyamar menjadi penjaga. Tapi sayang, baru saja masuk sudah ketahuan.


“Kalian siapa?” seru suara seseorang yang menangkap basah Guo Jing dan Huang Rong yang sedang mengintai tempat itu.

Bagaimanakah nasib Guo Jing dan Huang Rong selanjutnya? Sampai jumpa di episode selanjutnya.

Berikutnya : Episode 38

Written by : Liliana Tan 
NOTE : DILARANG MENG-COPY PASTE TANPA IJIN DARI PENULIS !!! REPOST WITH FULL CREDITS !!! 
Credit Pict : WEIBO ON LOGO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Native Ads