Akhirnya Guo Jing dan Huang Rong
bertemu kembali, tapi tetap saja hidup mereka tidak akan pernah tenang selama
masih ada Ou Yang Feng berada di pulau yang sama dengan mereka. Apalagi si
racun tua tersebut terus saja mengancam akan membunuh mereka bertiga (trio guru
dan murid tersebut) jika tak segera menolong keponakannya. Untunglah saat
sedang berjalan-jalan berdua di tepi pantai, dan saat melihat air pasang
menerjang daratan, Huang Rong yang cerdas mendapatkan ide briliant.
Lalu bagaimanakah nasib trio guru dan
murid tersebut setelah Ou Yang Khe diselamatkan? Apakah mereka dapat hidup
dengan tenang? Ya gaklah, kalau mereka hidup dengan tenang, ceritanya tamat
dong. Guo Jing dan Huang Rong aja sampai mati gak pernah hidup dengan tenang
karena harus berjuang melawan Mongol dan menjaga benteng Xiang Yang. Bahkan
mereka berdua harus gugur di medan perang dalam pertempuran melawan Mongol.
Benar-benar pahlawan sejati. Gak kayak Yoko dan Bibi Lung tuh, ngumpet dalem
kuburan. Dasar pasangan pengecut !!! Egois tingkat Dewi Kwan Im >__< Kok
bisa-bisanya orang EGOIS BODO AMAT tralala gini fansnya banyak??? Serius nanya!!!
Yasudahlah, mari kita lupakan tentang
pasangan egois bodo amat itu dan kembali pada pahlawan sejati favoritku, Guo
Jing.
Dan kisahpun berlanjut...
Huang Rong yang secara tak sengaja
menemukan ide bagaimana cara menolong Ou Yang Khe dengan memanfaatkan air
pasang, segera memberitahukan rencana ini pada si Racun Barat. Tapi untuk
melaksanakan rencana tersebut, mereka harus menunggu esok hari di jam yang
sama. Tahu bahwa Ou Yang Feng takkan percaya begitu saja, Huang Rong membohongi
si Racun Tua dengan mengatakan bahwa besok sore akan ada orang yang akan
membantu mereka. Berpikir bahwa yang dimaksud Huang Rong mungkin saja adalah
sang ayah, Huang Yao Shi, maka Racun Tua pun percaya.
Namun setelah membebaskan Ou Yang Khe
dari bawah tindihan batu besar, Ou Yang Feng justru semakin bertindak
semena-mena. Dia mengusir Hong Chi Khong dari dalam gua dan menggunakan gua
tersebut sebagai tempat sang keponakan beristirahat. Bukan hanya itu saja,
diapun memperlakukan trio guru dan murid tersebut bagai pelayan.
Ou Yang Feng menyuruh Guo Jing
menangkap kambing dan menyuruh Huang Rong untuk memasak. Pengemis Tua yang juga
merasa kesal akhirnya mendapat ide untuk mengencingi kambing yang sudah
dipanggang tersebut dan memberikannya pada mereka.
“Begini saja, Guru bantu kalian
melampiaskan amarah.” Ujar Pengemis Tua seraya membawa pergi daging kambingnya
untuk dikencingi hahaha ^_^
Guo Jing, sebagai orang yang paling
jujur di antara mereka bertiga diminta untuk mengantarkan kambing yang bersih
(tanpa dikencingi oleh Hong Chi Khong) pada si Racun Barat dan keponakannya.
Guo Jing awalnya memprotes karena yang
mereka berikan adalah daging kambing yang bersih. Tapi Huang Rong yang cerdas
mengetahui bahwa Ou Yang Feng adalah orang yang licik dan selalu curiga pada
orang lain, jadi dia pasti akan menukar daging kambing yang bersih di tangannya
dengan daging kambing yang sudah dikencingi yang sekarang ada di tangan Hong
Chi Khong. Ini yang namanya siasat “Asli Tapi Palsu”.
“Rong’er, bagaimana kau tahu dia akan
menukar dagingnya?” Guo Jing bertanya dengan polosnya.
Huang Rong menjelaskan teori “Asli Tapi
Palsu” ini berdasarkan sifat Ou Yang Feng yang licik dan terlalu waspada. Mendengar
ini, Guo Jing tertawa terpingkal-pingkal. Dia tampak kagum dengan kepintaran
sang kekasih.
Untung saja Ou Yang Feng tidak
mendengar suara tawa mereka bertiga. Bahkan Ou Yang Khe pun memuji masakan
Huang Rong yang enak dan terasa asin walaupun mereka sedang berada di pulau
terpencil dan tak ada garam di sini. (Ya iyalah, loe makan daging kambing plus
air kencing hahaha ^_^)
“Adik Rong memang sangat pandai
memasak. Daging ini bahkan bisa ada rasa asinnya walau di pulau ini tak ada
garam.” Puji Ou Yang Khe kagum. (Pengen ngakak liat adegan ini hahaha ^_^
Kapok! Karmanya orang jahat.)
Serius deh. Masak ada yang bilang Ou Yang Khe lebih ganteng dari Guo Jing sih? Kayak gini dibilang "Playboy tampan?" Kalau tampannya kayak gini, jeleknya kayak gimana? Serius nanya!
Fixed. Ada yang salah dengan mata orang-orang yang menyebutnya tampan >_<
Back To Scene...
“Kau ini masih belum bisa melupakannya.
Di saat sekarang ini masih saja memikirkannya. Jika kau merasa enak, maka makanlah
yang banyak.” Ujar Ou Yang Feng sambil tertawa gembira melihat keponakannya
tampak gembira dan menyukai makanannya.
Note : Di dalam novel maupun di
berbagai versi yang lain, Ou Yang Khe sebenarnya memang diceritakan sangat
menyukai Huang Rong. Hanya di versi LOTCH 2008 milik Hu Ge dan Ariel Lin saja
yang diceritakan bahwa Ou Yang Khe jatuh cinta pada Mu Nian Chi. Apa karena
Huang Rong 2008 terlalu jelek dan tembem kali, ya? Makanya sampai Ou Yang Khe
pun kagak doyan sama Huang Rong ckckck...
Paginya, Ou Yang Feng masih saja
bertindak semena-mena. Dia menyuruh Guo Jing menebang 100 pohon, jika kurang
satu maka kakinya akan dipotong sebagai gantinya. Dia juga menyuruh Huang Rong
untuk masuk ke dalam gua dan melayani serta merawat Ou Yang Khe. Hal ini tentu
saja membuat Guo Jing marah dan cemburu berat. Dia tentu tidak ingin melihat
kekasih tercintanya berdekatan apalagi merawat saingan cintanya. Tapi mereka
tidak berdaya untuk menolak.
“Guru, aku merasa diriku tidak berguna.
Tak bisa menyembuhkan lukamu, juga tak bisa melindungi Rong’er.” Ujar Guo Jing
menyesal. Dia masih tidak rela gadisnya merawat pria lain.
“Guru dan Rong’er baik-baik saja, tak
perlu kau lindungi.” Jawab Hong Chi Khong, membesarkan hati sang murid.
“Tapi aku tak mau Rong’er merawat Racun
Kecil.” Ujar Guo Jing dengan nada suaranya yang naik setengah oktaf. Jealous
nih ceritanya hihihi ^_^
Awalnya Guo Jing menebang pohon dengan
menggunakan tenaga dalam. (maklum, gak ada gergaji atau alat berat sejenisnya.
Mau nebang pohon pake apaan lagi coba?) Tapi tentu saja jika terus menggunakan
tenaga dalam seperti ini maka lama-lama akan membuat Guo Jing terluka dalam.
Hong Chi Khong pun melarang sang murid untuk memakai tenaga dalam dan
menyuruhnya berhenti menebang.
Akhirnya Pengemis Utara teringat
bahwa Guo Jing menguasai Kitab 9 Bulan
dan meminta Guo Jing membacakan beberapa bagian, siapa tahu ada yang berguna.
Setelah Guo Jing membacakannya, Hong Chi Khong benar-benar merasa ada beberapa
bagian yang ternyata memang berguna, kemudian meminta Guo Jing untuk
membacakannya sekali lagi.
Dari sinilah, Hong Chi Khong memakainya
sebagai siasat untuk membohongi si Racun Tua. Hong Chi Khong berpura-pura
berlatih kungfu dari Kitab 9 bulan dan berpura-pura bahwa kungfunya telah
kembali 30% dengan tujuan untuk menakuti Ou Yang Feng.
Sesuai prediksi, Ou Yang Feng yang
curiga dengan Guo Jing yang tak kunjung kembali, mengintip Guo Jing di dalam
hutan. Di sana, dia melihat Hong Chi Khong dan Guo Jing berlatih Kitab 9 Bulan
dan melihat bagaimana Hong Chi Khong memukul sang murid hingga jatuh menabrak
sebuah pohon hingga pohon tersebut patah.
Huang Rong membuat drama mereka semakin terlihat meyakinkan dengan berpura-pura gembira karena sang guru telah berhasil mendapatkan kembali kungfunya. Tapi tetap saja siasat ini tidak akan bisa bertahan lama. Mereka tetap harus memikirkan cara lain untuk membohongi Ou Yang Feng.
Tapi sebenarnya, Ou Yang Feng menjadi ketakutan sendiri,
karena bila trio guru dan murid tersebut terus berlatih Kitab 9 Bulan maka dia seorang
diri tentu takkan sanggup mengalahkan mereka bertiga, apalagi ditambah Ou Yang
Khe sedang terluka. Jadi sebelum Hong Chi Khong benar-benar pulih, dia dan Ou
Yang Khe lebih baik cepat pergi dari pulau ini.
Ou Yang Feng tidak tahu bahwa Guo Jing
sebenarnya telah menebang pohon tersebut terlebih dahulu dan hanya berpura-pura
terjatuh untuk membohongi Ou Yang Feng, tapi ternyata siasat tersebut berhasil.
Ou Yang Feng akhirnya menyuruh Guo Jing
membuat rakit dan menyiapkan makanan. Dia mengatakan bahwa bila rakitnya telah
siap maka mereka semua akan pergi meninggalkan pulau ini. Guo Jing yang polos
dan lugu, percaya bahwa mereka berlima akan pergi bersama. Tapi Huang Rong yang
cerdas, tentu tahu bahwa Ou Yang Feng yang licik tentu takkan mau pergi
bersama. Jadi dia sengaja mengikat tali di ranting dengan tidak begitu erat
agar di tengah lautan nanti, rakit yang dinaiki Ou Yang Feng akan tenggelam.
Dengan begitu, dia bisa sekaligus melampiaskan kekesalan.
Guo Jing yang tak tahu dan berpikir
mereka akan pergi bersama, berseru tak terima saat Ou Yang Feng merampas rakit
tersebut dan pergi meninggalkan mereka.
“Ou Yang Feng, itu rakit kami. Kau
sudah janji akan pergi bersama.” Protes Guo Jing tak terima.
Tapi Huang Rong justru menahannya
sambil tersenyum tenang, membuat Guo Jing kebingungan dengan sikap sang
kekasih.
“Biarkan saja. Aku ingin lihat sejauh
mana mereka bisa pergi.” Jawab Huang Rong dengan tersenyum licik.
“Guru, Rong’er, apa kalian sudah bisa menebak
bahwa Ou Yang Feng akan merebut rakit kita?” tanya Guo Jing dengan polosnya.
“Tentu saja. Jika tidak rebut maka
namanya bukan Ou Yang Feng, bukan si Racun Tua.” Jawab sang guru santai tapi
dengan tersenyum senang.
“Jika tahu seperti itu, aku tidak akan
buatkan rakit yang besar. Juga tidak siapkan banyak makanan.” Guo Jing masih
tampak tak rela.
“Buat apa besar? Di tengah lautan toh
tetap akan tenggelam.” Jawab Huang Rong dengan tersenyum senang.
“Sampai jumpa lagi, Racun Tua.” Seru Hong
Chi Khong dengan tertawa gembira.
Hong Chi Khong yang mengetahui ide
hebat sang murid langsung tertawa dengan gembira dan bahkan melambaikan tangan
ke arah si Racun Tua dan keponakannya. Siapa suruh Ou Yang Feng licik?
Tenggelam loe sana Hahaha ^_^
Di sisi lain, rakit yang dinaiki Ou
Yang Feng dan keponakannya benar-benar rusak dan tenggelam. Untunglah mereka
bertemu dengan kapal besar Wan Yen Hong Lieh yang memang sengaja mencari
mereka.
Di dalam kapal, Ou Yang Khe bercerita
bahwa yang melukai kakinya adalah Guo Jing dan Hong Chi Khong. Ou Yang Khe
jelas-jelas tahu bahwa yang menjebaknya hingga tertindih batu adalah Huang
Rong, bukan Guo Jing apalagi Hong Chi Khong tapi demi melindungi wanita yang
dia cintai, Ou Yang Khe tidak menyebut-nyebut nama Huang Rong, karena takut
Pamannya akan membalas dendam pada Huang Rong.
( Nih Ou Yang Khe kalau sama Huang Rong
masih punya hati, dia benar-benar terlihat sangat menyukai uang Rong hingga
takut pamannya akan melukai Huang Rong jika tahu yang sebenarnya. Baik juga sih
benernya. Walau playboy tapi terhadap wanita yang dia sukai, masih berusaha
melindungi. Sayangnya loe jelek, coba cakep kayak William Yang, pasti masih
bisa gue belain deh hihihi ^_^ Tapi dari segi karakter, Ou Yang Khe memang
benar-benar suka Huang Rong. Ini yang membuatnya lebih menyenangkan, tidak
seperti Ou Yang Khe 2008 yang justru malah jatuh cinta pada Mu Nian Chi. LOCH 2008 TERLALU BANYAK Modifikasi yang
kebablasan )
Akhirnya, trio guru dan murid tersebut
kembali membuat rakit yang lain untuk mereka pergi.
“Kita hampir saja mati di pulau
tersebut. Sekarang saat pergi, tiba-tiba hati menjadi tidak rela.” Ujar Huang
Rong sedih.
“Jika kau ingin kemari, kelak aku akan
menemanimu datang lagi kemari.” Jawab Guo Jing. Nice boyfriend, Jing Gege ^_^
Boyfriend material banget nih Jing Gege ^_^
“Baiklah.” Jawab Huang Rong gembira.
Kemudian, Huang Rong mengusulkan untuk
memberi nama pada pulau tersebut, hingga guru dan murid itu saling berdebat
mengenai nama pulau tersebut. Tapi tentu saja, Hong Chi Khong hanya sengaja
menggoda muridnya.
Hong Chi Khong bercanda dengan sang
murid perempuan dan berkata ingin menamainya “Pulau Batu Menindih Ou Yang Khe”, tapi tentu saja Huang Rong tak suka.
“Kau di pulau ini menggunakan batu
besar untuk menindih Ou Yang Khe. Bagaimana jika kita memberinya nama “Pulau
Batu Menindih Ou Yang Khe” saja?“ usul Hong Chi Khong, menggoda sang murid.
“Tidak mau. Nanti Rong’er akan teringat
pada Racun Kecil itu. Rong’er tidak suka.” Ujar Huang Rong cemberut. (Kalau
cemberut gini, Li Yi Tong manis juga benernya)
“Rong’er, kalau begitu menurutmu namanya
apa?” tanya Guo Jing. Saat itu terlihat awan merah mengelilingi pulau tersebut
karena hari sudah menjelang sore.
“Kita namai saja Pulau Awan Merah.
Bagaimana Kakak Jing?” Usul Rong’er.
“Pulau Awan Merah? Ini terdengar
bagus.” Puji Guo Jing setuju, membuat Huang Rong tersenyum senang.
“Tidak bagus. Tidak bagus. Pulau Awan
Merah terdengar kuno. Menurutku "Pulau Batu Menindih Ou Yang Khe" lebih bagus,
akan lebih mudah diingat. Kau akan ingat selamanya.” Jawab Hong Chi Khong,
menggoda muridnya.
“Tidak mau, Guru!” protes Huang Rong
yang disambut dengan tawa Hong Chi Khong dan Guo Jing. Huang Rong tahu sang
guru sengaja menggodanya.
“Guru sengaja menggoda Rong’er.” Lanjut
Huang Rong ikut tertawa gembira.
“Pulau Batu Menindih Ou Yang Khe
bagus.” Hong Chi Khong kembali menggoda muridnya.
“Tidak mau, Guru. Tidak mau nama itu.”
Huang Rong kembali memprotes sambil tertawa, membuat Guo Jing tertawa
terbahak-bahak melihat perdebatan tidak penting antara guru dan kekasihnya.
Guo Jing yang sejak kecil tak pernah
terombang-ambing di lautan begitu lama, mulai merasakan mabuk laut dan
muntah-muntah, membuat Huang Rong khawatir. Untungnya (atau sialnya), mereka
bertemu dengan kapal besar milik Wan Yen Hong Lieh yang memang diminta oleh Ou
Yang Feng untuk kembali menjemput Guo Jing dan rombongannya.
Hal ini karena Ou Yang Khe tak kunjung
pulih walau sudah berlatih Kitab 9 Bulan, sehingga memutuskan untuk menjemput
Guo Jing dan rombongannya agar bisa membantunya menterjemahkan bahasa asing di
Kitab 9 Bulan.
Di dalam kapal, mereka bertiga diminta
menterjemahkan bahasa asing di Kitab 9 Bulan dan Huang Rong kembali membual
tentang arti bahasa asing tersebut untuk menahan hidup mereka beberapa saat
sebelum akhirnya mendarat.
Lalu Huang Rong menemukan sebuah ide
cemerlang agar orang-orang jahat tersebut melepaskan mereka dengan sendirinya
yaitu dengan cara sembunyi di bawah ruang rahasia. Karena Hou Tong Hai
berpikir, mereka sudah melarikan diri jadi pintu “penjara” mereka akhirnya
dibiarkan terbuka, jadi dengan begitu mereka bisa melarikan diri. Tapi
sayangnya, mereka bertiga tertangkap basah di atas dek kapal.
Saat tertangkap, trio guru dan murid
ini tampak terlihat sangat kompak saling melindungi.
“Racun Tua, jika kau berani melukai
muridku maka kau akan berhadapan dengan partai Kaypang.” Ujar Pengemis Tua,
agar Ou Yang Feng tidak melukai Huang Rong dan Guo Jing.
“Ou Yang Feng, jika kau melukai Guru
dan Kakak Jing, aku takkan pernah memberitahumu arti bahasa asing tersebut.
Biar saja keponakanmu seumur hidup menjadi orang pincang.” Ancam Huang Rong,
gantian melindungi Guru dan kekasihnya.
“Ou Yang Feng, jika kau ingin membunuh
Guru dan Rong’er, kau bunuh aku dulu!” kali ini giliran Guo Jing mencoba
melindungi guru dan kekasihnya. Dia menantang Ou Yang Feng untuk berduel. (So sweet
banget melihat mereka saling melindungi ^_^)
Untunglah, Chou Pho Tong akhirnya
kembali dan menyelamatkan mereka. Dan akhirnya sampailah mereka kembali ke
China Daratan.
Episode selanjutnya, sampai jumpa di
Desa Niu, kampung halaman Guo Jing. Desa tempat ayah dan Ibu Guo Jing dulu
pernah tinggal.
Berikutnya : Episode 29
Written
by : Liliana Tan
NOTE
: DILARANG MENG-COPY PASTE TANPA IJIN DARI PENULIS !!! REPOST WITH FULL CREDITS
!!!
Credit
Pict : WEIBO ON LOGO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar