Dalam Episode kali ini, Guo Jing dan
Huang Rong melanjutkan petualangan mereka mencari Kitab Perang Wu Mu di Gunung
Lima Jari Partai Tapak Besi. Ini adalah episode di mana Huang Rong terkena
pukulan Ketua Tapak Besi, Chiu Chian Ren (ASLI) saat akan mencari Kitab Perang
Wu Mu di ruas jari kedua Gunung Lima Jari. Buat yang belum nonton, mungkin
potongan adegan ini dapat memberikan sedikit gambaran.
Dan kisahpun berlanjut...
Guo
Jing dan Huang Rong datang ke Gunung Tapak Besi untuk memenuhi undangan Chiu
Chian Ren (PALSU) sekaligus mencari jejak Kitab Perang Wu Mu. Mereka
menggunakan Plat Tapak Besi yang dimiliki Huang Rong dan menyamar menjadi
penjaga. Tapi sayang, baru saja masuk sudah ketahuan.
“Kalian
siapa?” seru suara seseorang yang menangkap basah Guo Jing dan Huang Rong yang
sedang mengintai tempat itu. Untung saja ada Mu Nian Chi yang melindungi mereka
ketika hampir ketahuan.
Dalam
episode ini juga adegan pernikahan Yang Kang dan Mu Nian Chi yang sebenarnya
hanyalah akal-akalan dari Mu Nian Chi dan Wan Yen Hong Lieh untuk mengalihkan
perhatian.
Mu Nian Chi ingin mengalihkan perhatian semua orang agar Guo Jing
dan Huang Rong memiliki kesempatan mengambil Kitab Perang Wu Mu, sementara Wan
Yen Hong Lieh juga memikirkan hal yang sama. Dia ingin perhatian Chiu Chian Ren
(ASLI) teralihkan agar mereka bisa mengambil Kitab Perang Wu Mu.
Melihat persiapan pernikahan antara Yang Kang dan Mu Nian Chi, Huang Rong tampak gembira sementara Guo Jing hanya memandangnya sambil tersenyum. (Mungkin dia membayangkan itu adalah pernikahannya dengan Guo Jing. Btw, adegan pernikahan Yang Kang dan Mu Nian Chi ini adalah salah satu modifikasi kecil super kreatif dari sang penulis skenario, karena aslinya dalam novel, TAK PERNAH ADA ADEGAN PERNIKAHAN ANTARA YANG KANG dan MU NIAN CHI jadi Yang Guo (yoko) adalah anak haram, yang lahir di luar nikah.
Saat
semua orang sedang mabuk, Hou Tong Hai tak sengaja bertemu dengan Chiu Chian
Ren (PALSU) yang memanfaatkan kesempatan di saat semua orang sedang mabuk untuk
mencuri barang-barang berharga milik saudara kembarnya. Hou Tong Hai melihat
sebuah kantong nama berukirkan nama “Guo Jing”.
Ternyata
kantong itu diambil Chiu Chian Ren (PALSU) dari tubuh Tuo Li saat dia menangkap
orang-orang Mongol itu saat di hutan (episode 35). Kantong itu adalah simbol
persaudaraan antara Guo Jing dan Tuo Li saat mereka bersumpah menjadi saudara
angkat. Jadi secara otomatis kantong Guo Jing diberikan pada Tuo Li, demikian
juga sebaliknya. Sama seperti kasusnya belati Guo Jing yang juga diberikan
kepada Yang Kang saat mereka bersumpah menjadi saudara lalu digunakan Yang Kang
untuk menusuk Ou Yang Khe sampai mati. Kantong itu jugalah yang nantinya akan
dipakai oleh Yang Kang untuk mengadu domba Guo Jing dan Huang Rong (episode 40
ke atas).
Singkat
cerita, Huang Rong yang sudah bisa menebak keberadaan Kitab Perang Wu Mu
memutuskan untuk naik dan mengambilnya. Apalagi dia melihat sudah ada penjaga
yang pingsan setelah minum arak yang diberi obat tidur. Huang Rong yang cerdas
sudah bisa menebak ini pasti ulah Wan Yen Hong Lieh yang juga memanfaatkan
kesempatan dalam kesempitan.
Mereka
berdua akhirnya naik ke atas gunung, tapi di sana, mereka bertemu dengan Chiu
Chian Ren (ASLI) yang kemudian memukul Huang Rong hingga membuatnya terluka
dalam.
Huang
Rong awalnya menolak naik ke atas karena sudah terlalu lelah memanjat gunung.
Dia meminta Guo Jing untuk naik sendiri ke atas dan akan menunggunya di bawah,
tapi Guo Jing menolak. Guo Jing tidak mau meninggalkan sang kekasih seorang
diri di bawah.
“Tidak
bisa. Kau seorang diri di sini, aku tidak tenang.” Ujar Guo Jing tegas dan
mantap, tak mau meninggalkan gadisnya.
Saat
itulah Chiu Chian Ren (ASLI) akhirnya muncul di sana. Huang Rong yang tidak
tahu bahwa mereka kembar, mengira bahwa yang mereka temui adalah Chiu Chian Ren
(PALSU) hingga masih bisa bercanda. Tapi Guo Jing yang selalu lebih waspada
dari kekasihnya, merasa ada yang aneh di sana. Dia sempat melarang Huang Rong
bertindak gegabah dan tidak mencari masalah.
Tapi
bukan Huang Rong namanya kalau tidak bermain-main. Gadis itu sengaja memancing
amarah Chiu Chian Ren (ASLI) dengan menertawakannya (yang selalu pura-pura
sakit perut setiap kali akan bertarung), tanpa tahu bahwa yang ada di
hadapannya adalah Chiu Chian Ren (ASLI).
“Kalau
kau memang hebat, kau pukul saja aku.” Tantang Huang Rong dengan nakalnya.
(Duh,
nih cewek satu ya, sukanya main-main deh.)
Chiu
Chian Ren spontan mengangkat tangannya dan mengarahkannya ke arah gadis kecil
itu.
“Rong’er,
awas!” Guo Jing sudah memperingatkan agar Huang Rong menyingkir tapi Huang Rong
tetap berdiri dengan santai karena mengira tenaganya tidak seberapa. (Itu yang
asli, keles.)
Lengah
dan tidak menyangka akan diserang, Huang Rong pun terkena pukulan Tapak Besi
Chiu Chian Ren hingga terluka parah. Tangan Chiu Chian Ren pun tampak terluka
terkena rompi landak Huang Rong.
Melihat
kekasihnya terluka, Guo Jing segera bertindak cepat melindungi sang kekasih dan
membawanya pergi dari sana. Sebelumnya, Guo Jing sempat bertarung dengan Chiu
Chian Ren (ASLI) dan berakhir seri.
“Aku
akan membawamu turun gunung.” Ujar Guo Jing lembut, seraya menggendong Rong’er
di punggungnya.
“Jing
Gege, Kitab Perang Wu Mu.” Gumam Huang Rong lemah.
“Aku
tak mau cari.” Jawab Guo Jing tegas.
Guo
Jing yang bahkan tidak mempedulikan nyawanya sendiri demi mencari Kitab Perang
Wu Mu, kini justru menolak untuk mencari saat melihat kekasihnya terluka. Berarti
bagi Guo Jing, yang terpenting dalam hidupnya : Rong’er, Kitab Perang Wu Mu dan
baru nyawanya sendiri.
“Kau
seorang diri turun gunung, bukanlah sesuatu yang sulit, tapi aku sekarang...”
Huang Rong belum selesai bicara, Guo Jing telah dulu memotong kalimatnya.
“Kau
tenang saja, meskipun aku harus mati, aku tetap akan membawamu keluar.” Ujar
Guo Jing penuh tekad.
“Dengarkan
aku. Kita naik gunung dulu.” Ujar Huang Rong lemah.
“Tapi...”
Guo Jing ingin membantah, tapi Huang Rong memotong kalimatnya. (Gantian nih
ceritanya)
“Aku
tidak ingin karena aku, menghambat urusan Kakak Jing. Aku akan merasa bersalah
seumur hidup. Cepat naik gunung.” Ujar Huang Rong lemah. Guo Jing yang awalnya
membantah terpaksa menuruti keinginan kekasihnya.
Guo
Jing dan Huang Rong akhirnya tiba di ruas kedua Gunung Lima Jari.
“Jing
Gege, ini adalah ruas kedua Gunung Lima Jari, kan? Cepat pergi cari Kitab
Perang Wu Mu.” Ujar Huang Rong lemah.
“Tapi
sekarang kau terluka...” Guo Jing kembali memprotes.
“Untuk
sementara aku tidak apa-apa. Kau cepat pergilah.” Ujar Huang Rong bersikeras.
Menuruti
keinginan Huang Rong, Guo Jing masuk ke dalam gua dan melihat sebuah pintu di
sana. Tapi saat Guo Jing akan masuk ke dalam gua tersebut, mereka bertemu
kembali dengan Chiu Chian Ren. Hhhmmm...asli atau palsu ya kali ini? Mari kita
simak di episode selanjutnya.
See
You next episode...
Berikutnya : Episode 39
Blogger
Opinion :
Episode Huang Rong terluka adalah
episode favorite penulis karena episode-episode ini adalah episode-episode di
mana Guo Jing membuktikan cintanya pada sang kekasih. Mulai dari menggendongnya
ke mana-mana, lalu menaiki tebing yang tinggi dan curam hingga harus menempuh
bahaya jatuh dari sana, bahkan Guo Jing yang tidak mempedulikan nyawanya
sendiri demi mencari Kitab Perang Wu Mu (sampe dibelain ditusuk pisau), kini
tidak peduli lagi pada buku itu saat melihat wanita yang dicintainya terluka
parah. Guo Jing juga rela berlutut semalaman demi berdoa pada Tuhan dan meminta
kesembuhan Rong’er.
Itu sebabnya judul chapternya “I’m All About You”, karena intinya semua yang dilakukan Guo Jing adalah untuk Huang Rong. Huang Rong yang paling penting dalam hidupnya, bahkan melebihi Kitab Perang Wu Mu dan bahkan nyawanya sendiri. How sweet boyfriend. Masak udah kayak gini masih ada yang bilang gak kelihatan cintanya?
Elu kale yang buta jadi gak bisa
melihat ckckck...Atau hatimu sudah dibutakan oleh kebencian pada karakter Guo
Jing? Atau juga mungkin sudah dibutakan oleh fanatisme buta terhadap couple Hu
Ge – Ariel Lin karena terlanjur suka mereka sejak di “Fairy From Wonderland”
jadi tidak suka melihat couple Guo Jing dan Huang Rong yang lain?
Terserah deh bagi yang gak suka couple
Guo Jing dan Huang Rong yang ini, aku sih suka-suka aja. Walau Li Yi Tong gak
cantik, tapi karakternya dia tidak menyebalkan (mengingat Barbara aja terkesan menyebalkan).
Dan yang paling penting, 95% Fans
International yang kubaca komentarnya di Forum Internasional menyukai couple
ini dan khususnya William Yang Xuwen. Butiran debu mah gak ada artinya, yang penting
mayoritas penonton menyukai mereka. It’s enough for me hihihi ^_^
Written
by : Liliana Tan
NOTE
: DILARANG MENG-COPY PASTE TANPA IJIN DARI PENULIS !!! REPOST WITH FULL CREDITS
!!!
Credit
Pict : WEIBO ON LOGO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar