Author : LIANA HUI
Starring :
Kim Hyun Joong as Himself
Uee’s After School as Kim Yoo Jin / Uee
Kim Kyu Jong as Himself
Park Jung Min as Himself
Author as Kim Lee An
HATERS : ALL PLAYED BY JUNG SO MIN.
Jung So Min
Kim Yoon Ji
Hong Mo Nae
Oh Ha Ni
Starring :
Kim Hyun Joong as Himself
Uee’s After School as Kim Yoo Jin / Uee
Kim Kyu Jong as Himself
Park Jung Min as Himself
Author as Kim Lee An
HATERS : ALL PLAYED BY JUNG SO MIN.
Jung So Min
Kim Yoon Ji
Hong Mo Nae
Oh Ha Ni
“Shadow
Past – SS501 Fanfiction (Special
Halloween Day)”
“I KNOW WHAT YOU
DID AND I WILL MAKE YOU PAID !!! YOU ARE NEXT !! JUST BEWARE !!!”
Cewek baru itu pucat seperti mayat dan kecantikannya tidak seperti manusia biasa. Kim Hyun Joong sudah terpesona padanya sejak pertama kali melihatnya, sejak saat itu makannya tak enak dan tidur pun tak nyenyak. Gadis itu terus menghantui pikirannya. Sejak kedatangannya yang tiba-tiba di kampus ini, hal mengerikan terus menerus terjadi. Seolah kedatangannya di kampus ini membawa pertanda buruk. Jung So Min, Kim Yoon Ji, Hong Mo Nae dan Oh Ha Ni ketakutan, apalagi setelah mereka mendapat surat ancaman yang berisi sajak kematian. Seminggu sebelum Halloween Day, satu per satu mereka semua mati dengan mengenaskan.
“Tidak perlu kau cari si Penulis Sajak, nantikan Halloween Day saat kau menghilang tanpa jejak”
Siapa sebenarnya gadis itu dan kenapa hanya Kim Yoon Ji, Jung So Min, Oh Ha Ni dan Hong Mo Nae yang mendapatkan surat ancaman itu ??
Flashback..
Cewek baru itu pucat seperti mayat dan kecantikannya tidak seperti manusia biasa. Kim Hyun Joong sudah terpesona padanya sejak pertama kali melihatnya, sejak saat itu makannya tak enak dan tidur pun tak nyenyak. Gadis itu terus menghantui pikirannya. Sejak kedatangannya yang tiba-tiba di kampus ini, hal mengerikan terus menerus terjadi. Seolah kedatangannya di kampus ini membawa pertanda buruk. Jung So Min, Kim Yoon Ji, Hong Mo Nae dan Oh Ha Ni ketakutan, apalagi setelah mereka mendapat surat ancaman yang berisi sajak kematian. Seminggu sebelum Halloween Day, satu per satu mereka semua mati dengan mengenaskan.
“Tidak perlu kau cari si Penulis Sajak, nantikan Halloween Day saat kau menghilang tanpa jejak”
Siapa sebenarnya gadis itu dan kenapa hanya Kim Yoon Ji, Jung So Min, Oh Ha Ni dan Hong Mo Nae yang mendapatkan surat ancaman itu ??
Flashback..
Semuanya
berawal dari sini, Halloween Day 1 tahun yang lalu…
Siang itu, seorang gadis berambut panjang lurus sedang duduk menyendiri di sudut ruang kelasnya. Semua teman-teman sekelasnya sudah pulang sedari tadi, tapi dia justru duduk menyendiri disini dan menulis. Menulis semua mimpinya didalam sebuah buku, tenggelam dalam lamunannya hingga tidak menyadari jika dia tidak sendiri lagi di kelas itu.
“Dan akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia selamanya”, cibir seorang gadis lain seraya merebut buku itu dari gadis itu.
“Kembalikan !!! Jung Somin, apa yang kau mau ??”, seru gadis itu seraya mencoba merebut kembali bukunya.
“Sungguh lucu !! Berhentilah bermimpi gadis bodoh dan lihatlah kenyataan !! Tidak ada hidup yang seindah itu. Lagipula apa ini ?? Kim Lee An dan Kim Hyun Joong ? Kau menulis kisahmu sendiri hah ?? Kau bermimpi menikah dengan Idola kampus, apa kau pikir dia akan melirikmu ? Sadarlah Nona Pemimpi !! Bangun dari tidurmu !!”, sentak gadis yang bernama Jung Somin.
“Apa yang kutulis itu bukan urusanmu !! Kenapa kau begitu suka menggangguku?”, gadis itu, Kim Lee An berkata dengan berani.
“Jadi kau berani melawanku ? Seret dia keluar !!”, seru gadis itu pada beberapa temannya yang langsung mengiyakan perintahnya dan seketika itu juga mereka menarik gadis malang itu dari kelas dan membawanya keatas atap.
“Apa yang kalian mau? Lepaskan aku !!” seru Lee An, berteriak ketakutan saat ke 4 gadis itu, Jung So Min, Kim Yoon Ji, Oh Ha Ni dan Hong Mo Nae menyeretnya ke atas atas sambil menarik rambut panjangnya. Lee An meringis kesakitan sambil terus meronta.
“Hahahaha.. Kita lihat saja apa Pangeran Berkuda Putihmu itu akan datang menolongmu”, seru Kim Yoon Ji dengan sinis.
PLAAAAKKKKKK…
Sebuah tamparan keras mendarat keras dipipi Lee An dan darah segar meluncur deras dari bibir mungilnya. Hong Mo Nae, pelaku penamparan hanya menatapnya dengan sinis.
“Apa kau tau kalau kami muak dengan wajahmu yang sok polos itu ?? Harusnya dulu Ayahku tidak perlu menerimamu di kampus ini. Kau hanya sampah menyebalkan !!”, serunya jahat. Lee An menatap semua penyiksanya satu demi satu, dalam hati dia bersumpah bahwa mereka pasti akan membayar semua perbuatannya padanya suatu hari nanti.
“Apa kau lihat-lihat ??”, Tanya Oh Ha Ni dengan sinis sambil menjambak rambutnya ke belakang dan terus mendorongnya ke pinggir atap.
“Aaaarrggghhh !!!”, teriak Lee An saat wajahnya disiram air keras oleh Hong Mo Nae, salah satu gadis terkaya dan juga Putri rector kampus ini. Lee An mengerang merasakan sakit yang menerpa wajahnya, dia merasakan wajahnya memanas, gadis itu meringkuk sambil menangis tak berdaya.
“TOLONG !!! Seseorang tolong aku !!”, batinnya miris. Tapi 4 gadis jahat didepannya terus tertawa dengan bahagia. Puas menyiksa gadis itu dan melihatnya kesakitan.
“Hahahaha.. Rasakan kau !!! harusnya kau tidak melawan kami “, ucap Jung So Min sinis dengan tawa jahatnya.
“Makanya jangan sok jadi anak pintar.. Lagakmu yang sok polos membuat kami muak”, lanjut Ha Ni.
“Enaknya kita apakan gadis sialan ini ??”, Tanya Kim Yoon Ji dingin seraya meminta pendapat teman-temannya.
“Kita dorong saja dari atas, bagaimana ?? Sangat menyenangkan rasanya melihat wajahnya hancur saat menghantam tanah ??”, usul Oh Ha Ni dengan jahatnya.
“Apa tidak apa-apa ?? Itu pembunuhan”,Hong Mo Nae terlihat ragu.
“Bukan pembunuhan bila dia sendiri yang melompat kan ??”, sanggah Jung So Min, secara tidak langsung mendukung usulan Oh Ha Ni. Lalu mendadak segera berbalik kearah Lee An yang sejak tadi hanya meringkuk merasakan sakitnya siraman air keras di wajahnya.. Darah segar mengalir di pipinya, kulit wajahnya mulai mengelupas dan gadis itu menangis keras dan tubuhnya gemetaran.
“Berdiri !!”, perintah Jung So Min sambil menarik lengan Lee An dan mendorongnya ke tepi atap.
“LOMPAT !! AKU INGIN KAU LOMPAT !! SEKARANG !!!”, serunya kejam, Lee An hanya menggeleng takut tanpa mampu bicara, tenggorokannya tercekat merasakan siraman air keras di wajah dan lehernya, pandangannya mulai kabur, matanya terasa perih karena terkena air keras itu.
“TI.. DAK !!! JA.. NGAN !!”, ujarnya terbata-bata, tapi So Min semakin melangkah dengan cepat, menyudutkannya seraya mengacungkan sebuah belati kearahnya, dia mengacungkan belati itu kearah perut Lee An, darah segar mengalir deras dari perut gadis itu saat belati itu menancap di perutnya. Dia mengerang pelan, tak mampu berteriak lalu sedetik kemudian, tubuhnya lunglai dan jatuh melayang dari gedung atap kampus dan berbedam keras di tanah
“Mudah sekali !!! Cukup 1 dorongan dan matilah kau !! Selamat Tinggal Lee An !! inilah akhir kisahmu. Hahahaha..”, teriaknya puas, Sementara ke3 temannya memandangnya kaget.
“Kau benar-benar membunuhnya ?? Kukira kita hanya mengancam”, ujar Yoon Ji ketakutan. “Aku tidak membunuhnya, dia sendiri yang lompat”, sahut So Min santai lalu berlalu pergi dari sana.
Hong Mo Nae dan Oh Ha Ni hanya mampu melihat dengan ngeri sesosok tubuh yang sekarang terkulai di tanah dengan bergelimang darah. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang melihat perbuatan jahat mereka.
END OF FLASHBACK..
“To..long..balas..kan..den..dam..ku.A..ku.mo..hon..”, pintanya tersendat-sendat dengan sisa napasnya yang terakhir. Gadis itu menggenggam tangan Lee An sambil menangis tersedu.”Tentu.. Unnie..Akan kubuat mereka membayar mahal”, janjinya saat perlahan gadis yang dipanggil Unnie itu menutup matanya.
Siang itu, seorang gadis berambut panjang lurus sedang duduk menyendiri di sudut ruang kelasnya. Semua teman-teman sekelasnya sudah pulang sedari tadi, tapi dia justru duduk menyendiri disini dan menulis. Menulis semua mimpinya didalam sebuah buku, tenggelam dalam lamunannya hingga tidak menyadari jika dia tidak sendiri lagi di kelas itu.
“Dan akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia selamanya”, cibir seorang gadis lain seraya merebut buku itu dari gadis itu.
“Kembalikan !!! Jung Somin, apa yang kau mau ??”, seru gadis itu seraya mencoba merebut kembali bukunya.
“Sungguh lucu !! Berhentilah bermimpi gadis bodoh dan lihatlah kenyataan !! Tidak ada hidup yang seindah itu. Lagipula apa ini ?? Kim Lee An dan Kim Hyun Joong ? Kau menulis kisahmu sendiri hah ?? Kau bermimpi menikah dengan Idola kampus, apa kau pikir dia akan melirikmu ? Sadarlah Nona Pemimpi !! Bangun dari tidurmu !!”, sentak gadis yang bernama Jung Somin.
“Apa yang kutulis itu bukan urusanmu !! Kenapa kau begitu suka menggangguku?”, gadis itu, Kim Lee An berkata dengan berani.
“Jadi kau berani melawanku ? Seret dia keluar !!”, seru gadis itu pada beberapa temannya yang langsung mengiyakan perintahnya dan seketika itu juga mereka menarik gadis malang itu dari kelas dan membawanya keatas atap.
“Apa yang kalian mau? Lepaskan aku !!” seru Lee An, berteriak ketakutan saat ke 4 gadis itu, Jung So Min, Kim Yoon Ji, Oh Ha Ni dan Hong Mo Nae menyeretnya ke atas atas sambil menarik rambut panjangnya. Lee An meringis kesakitan sambil terus meronta.
“Hahahaha.. Kita lihat saja apa Pangeran Berkuda Putihmu itu akan datang menolongmu”, seru Kim Yoon Ji dengan sinis.
PLAAAAKKKKKK…
Sebuah tamparan keras mendarat keras dipipi Lee An dan darah segar meluncur deras dari bibir mungilnya. Hong Mo Nae, pelaku penamparan hanya menatapnya dengan sinis.
“Apa kau tau kalau kami muak dengan wajahmu yang sok polos itu ?? Harusnya dulu Ayahku tidak perlu menerimamu di kampus ini. Kau hanya sampah menyebalkan !!”, serunya jahat. Lee An menatap semua penyiksanya satu demi satu, dalam hati dia bersumpah bahwa mereka pasti akan membayar semua perbuatannya padanya suatu hari nanti.
“Apa kau lihat-lihat ??”, Tanya Oh Ha Ni dengan sinis sambil menjambak rambutnya ke belakang dan terus mendorongnya ke pinggir atap.
“Aaaarrggghhh !!!”, teriak Lee An saat wajahnya disiram air keras oleh Hong Mo Nae, salah satu gadis terkaya dan juga Putri rector kampus ini. Lee An mengerang merasakan sakit yang menerpa wajahnya, dia merasakan wajahnya memanas, gadis itu meringkuk sambil menangis tak berdaya.
“TOLONG !!! Seseorang tolong aku !!”, batinnya miris. Tapi 4 gadis jahat didepannya terus tertawa dengan bahagia. Puas menyiksa gadis itu dan melihatnya kesakitan.
“Hahahaha.. Rasakan kau !!! harusnya kau tidak melawan kami “, ucap Jung So Min sinis dengan tawa jahatnya.
“Makanya jangan sok jadi anak pintar.. Lagakmu yang sok polos membuat kami muak”, lanjut Ha Ni.
“Enaknya kita apakan gadis sialan ini ??”, Tanya Kim Yoon Ji dingin seraya meminta pendapat teman-temannya.
“Kita dorong saja dari atas, bagaimana ?? Sangat menyenangkan rasanya melihat wajahnya hancur saat menghantam tanah ??”, usul Oh Ha Ni dengan jahatnya.
“Apa tidak apa-apa ?? Itu pembunuhan”,Hong Mo Nae terlihat ragu.
“Bukan pembunuhan bila dia sendiri yang melompat kan ??”, sanggah Jung So Min, secara tidak langsung mendukung usulan Oh Ha Ni. Lalu mendadak segera berbalik kearah Lee An yang sejak tadi hanya meringkuk merasakan sakitnya siraman air keras di wajahnya.. Darah segar mengalir di pipinya, kulit wajahnya mulai mengelupas dan gadis itu menangis keras dan tubuhnya gemetaran.
“Berdiri !!”, perintah Jung So Min sambil menarik lengan Lee An dan mendorongnya ke tepi atap.
“LOMPAT !! AKU INGIN KAU LOMPAT !! SEKARANG !!!”, serunya kejam, Lee An hanya menggeleng takut tanpa mampu bicara, tenggorokannya tercekat merasakan siraman air keras di wajah dan lehernya, pandangannya mulai kabur, matanya terasa perih karena terkena air keras itu.
“TI.. DAK !!! JA.. NGAN !!”, ujarnya terbata-bata, tapi So Min semakin melangkah dengan cepat, menyudutkannya seraya mengacungkan sebuah belati kearahnya, dia mengacungkan belati itu kearah perut Lee An, darah segar mengalir deras dari perut gadis itu saat belati itu menancap di perutnya. Dia mengerang pelan, tak mampu berteriak lalu sedetik kemudian, tubuhnya lunglai dan jatuh melayang dari gedung atap kampus dan berbedam keras di tanah
“Mudah sekali !!! Cukup 1 dorongan dan matilah kau !! Selamat Tinggal Lee An !! inilah akhir kisahmu. Hahahaha..”, teriaknya puas, Sementara ke3 temannya memandangnya kaget.
“Kau benar-benar membunuhnya ?? Kukira kita hanya mengancam”, ujar Yoon Ji ketakutan. “Aku tidak membunuhnya, dia sendiri yang lompat”, sahut So Min santai lalu berlalu pergi dari sana.
Hong Mo Nae dan Oh Ha Ni hanya mampu melihat dengan ngeri sesosok tubuh yang sekarang terkulai di tanah dengan bergelimang darah. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang melihat perbuatan jahat mereka.
END OF FLASHBACK..
“To..long..balas..kan..den..dam..ku.A..ku.mo..hon..”, pintanya tersendat-sendat dengan sisa napasnya yang terakhir. Gadis itu menggenggam tangan Lee An sambil menangis tersedu.”Tentu.. Unnie..Akan kubuat mereka membayar mahal”, janjinya saat perlahan gadis yang dipanggil Unnie itu menutup matanya.
**************
1 TAHUN KEMUDIAN, 1 Minggu Sebelum Halloween Day..
BRAKKKKKK..
Buku yang dipegang Jung So Min terjatuh spontan saat melihat secarik foto bersimbah darah digantung di pintu lokernya. “AAARRRGGGHHHH !!!”, So Min menjerit spontan karena terkejut dengan apa yang dilihatnya.
“Ada apa ?? Kau mengagetkan kami”, ujar Yoon Ji tak kalah kaget.
“Itu.. Itu..”, tunjuk So Min kearah lokernya. Ketiga temannya berjalan mendekat kearah yang ditunjuk So Min dan melihat foto seorang gadis yang bersimbah darah tergantung di lokernya, Oh Ha Ni meraba cairan merah itu dengan ngeri.
“Ini benar-benar darah”, suaranya mengambang, wajahnya mendadak pucat. Tapi Hong Mo Nae bertindak cepat dengan meraih foto bersimbah darah itu dan membuangnya ke tempat sampah dengan tangan gemetar ketakutan.
“I KNOW WHAT YOU DID AND I WILL MAKE YOU PAID !!! JUST BEWARE !!!”, itu kalimat yang tertulis di belakang foto itu.
“Ini hanya ulah orang iseng...Tidak perlu dibesar-besarkan”, ujarnya sok berani.
“Mo Nae-ah, tapi apa kau sadar itu foto siapa ?? Itu foto gadis yang mati itu”, seru So Min tercekat. “Lalu ?? Dia sudah mati.. Dia tidak mungkin bangkit dari kubur lalu menuntut balas pada kita kan ??”, sergah Mo Nae.
“Lagipula kau yang menusuk dan mendorongnya sampai mati, Itu salahmu Nona Jung So Min”, tambah Mo Nae dingin.
“Bagaimana bisa kau bilang itu salahku ?? Kita semua terlibat”, protes So Min.
“Jangan lupa kau yang menyiram wajahnya dengan air keras, Hong Mo Nae !!”, So Min berkata sambil tersenyum licik.
Merasa terdesak, Mo Nae memutuskan untuk tidak memperpanjang masalah ini.
“Kita lupakan saja !! Anggap saja tidak terjadi apa-apa”, serunya dengan suara gemetar tapi kemudian melangkah pergi, diikuti ketiga temannya.
Dari balik koridor itu, tanpa mereka sadari seorang gadis mengintai dengan seringai dingin.
“Ini baru dimulai”, gumamnya penuh dendam.
2 hari kemudian, Kantin Mahasiswa..
“Kau sudah melihat Mahasiswa Baru itu, hyung ?? Dia cantik sekali”, ujar Kyu Jong kagum.
“Ku dengar dia pindahan dari Luar Negeri. Tapi tidak ada seorang pun yang mampu mendekatinya. Dia sangat misterius dan…cantik”, ungkap Kyu Jong lagi.
“Oh iya.. Siapa namanya ? AKu jadi penasaan”,jawab Hyun Joong dengan bertanya-tanya. Baru saja dia akan bertanya pada Kyu Jong soal gadis cantik itu saat tiba-tiba terdengar teriakan dari arah gedung olahraga.
“Ini sangat mengerikan. Oh Ha Ni, ditemukan jatuh tertimpa pilar penyangga yang ada di gedung olahraga”, seseorang berlari memberitau semua orang yang ada di kantin.
“APA ??”, seru hampir semua orang yang ada disana, bisik-bisik mulai terdengar dan mereka bergegas untuk melihat, termasuk Hyun Joong dan Kyu Jong. Saat sampai di gedung olahraga itu, mereka menemukan seorang gadis yang jatuh terkulai dengan bersimbah darah, ketiga temannya mengelilinginya seraya berteriak memanggil-manggil ambulance yang tidak kunjung datang.
Diantara kerumunan orang yang mengelilingi tragedy itu, Hyun Joong melihat seorang gadis cantik yang belum pernah dilihatnya berdiri memandangi Oh Ha Ni yang terkapar, sebuah senyuman tersungging di bibirnya.
DEG..
“Dia tersenyum”, batin Hyun Joong aneh. Saat semua orang panic dan ketakutan. Gadis itu justru tersenyum manis. Tapi perhatian Hyun Joong segera teralihkan saat Oh Ha Ni dengan sisa-sisa tenaganya menunjuk kearah kerumunan orang dan berkata lirih “Di..a..tau.. yang..se..be..narnya..hati-hati..lah..”, gadis itu memperingatkan teman-temannya.
“Dia ??? Dia siapa ?? Katakan pada kami, Ha Ni-ah !!”, desak So Min ketakutan.
“Di..a”, ujar Ha Ni terbata, seraya mencoba mengangkat tangannya menunjuk seseorang tapi sayang maut sudah terlebih dulu menjemputnya, tangannya terkulai lemas tanpa sempat memberitau temannya siapa pelakunya.
“TIDAK !!! TIDAK !!!”, seru So Min histeris seraya mengguncang-guncang tubuh temannya. Kim Yoon Ji membeku ditempatnya.
“Dia menuntut balas..”, gumamnya ngeri.
“Apa kau bilang ??”, Tanya Mo Nae terkejut.
“Ha Ni menelponku semalam. Dia bilang seseorang baru saja menerobos masuk apartmentnya. Tidak ada satu pun barang yang hilang, tapi apartmentnya berantakan, lalu Ha Ni melihat sebuah ancaman tertulis di dinding apartmentnya, ditulis dengan darah..”, Yoon Ji memandang ngeri sahabatnya yang terkulai tak bernyawa.
“Apa tulisannya ??”, Tanya Mo Nae takut sekaligus penasaran.
“YOU ARE NEXT !!!”, jawab Yoon Ji ngeri.
1 TAHUN KEMUDIAN, 1 Minggu Sebelum Halloween Day..
BRAKKKKKK..
Buku yang dipegang Jung So Min terjatuh spontan saat melihat secarik foto bersimbah darah digantung di pintu lokernya. “AAARRRGGGHHHH !!!”, So Min menjerit spontan karena terkejut dengan apa yang dilihatnya.
“Ada apa ?? Kau mengagetkan kami”, ujar Yoon Ji tak kalah kaget.
“Itu.. Itu..”, tunjuk So Min kearah lokernya. Ketiga temannya berjalan mendekat kearah yang ditunjuk So Min dan melihat foto seorang gadis yang bersimbah darah tergantung di lokernya, Oh Ha Ni meraba cairan merah itu dengan ngeri.
“Ini benar-benar darah”, suaranya mengambang, wajahnya mendadak pucat. Tapi Hong Mo Nae bertindak cepat dengan meraih foto bersimbah darah itu dan membuangnya ke tempat sampah dengan tangan gemetar ketakutan.
“I KNOW WHAT YOU DID AND I WILL MAKE YOU PAID !!! JUST BEWARE !!!”, itu kalimat yang tertulis di belakang foto itu.
“Ini hanya ulah orang iseng...Tidak perlu dibesar-besarkan”, ujarnya sok berani.
“Mo Nae-ah, tapi apa kau sadar itu foto siapa ?? Itu foto gadis yang mati itu”, seru So Min tercekat. “Lalu ?? Dia sudah mati.. Dia tidak mungkin bangkit dari kubur lalu menuntut balas pada kita kan ??”, sergah Mo Nae.
“Lagipula kau yang menusuk dan mendorongnya sampai mati, Itu salahmu Nona Jung So Min”, tambah Mo Nae dingin.
“Bagaimana bisa kau bilang itu salahku ?? Kita semua terlibat”, protes So Min.
“Jangan lupa kau yang menyiram wajahnya dengan air keras, Hong Mo Nae !!”, So Min berkata sambil tersenyum licik.
Merasa terdesak, Mo Nae memutuskan untuk tidak memperpanjang masalah ini.
“Kita lupakan saja !! Anggap saja tidak terjadi apa-apa”, serunya dengan suara gemetar tapi kemudian melangkah pergi, diikuti ketiga temannya.
Dari balik koridor itu, tanpa mereka sadari seorang gadis mengintai dengan seringai dingin.
“Ini baru dimulai”, gumamnya penuh dendam.
2 hari kemudian, Kantin Mahasiswa..
“Kau sudah melihat Mahasiswa Baru itu, hyung ?? Dia cantik sekali”, ujar Kyu Jong kagum.
“Ku dengar dia pindahan dari Luar Negeri. Tapi tidak ada seorang pun yang mampu mendekatinya. Dia sangat misterius dan…cantik”, ungkap Kyu Jong lagi.
“Oh iya.. Siapa namanya ? AKu jadi penasaan”,jawab Hyun Joong dengan bertanya-tanya. Baru saja dia akan bertanya pada Kyu Jong soal gadis cantik itu saat tiba-tiba terdengar teriakan dari arah gedung olahraga.
“Ini sangat mengerikan. Oh Ha Ni, ditemukan jatuh tertimpa pilar penyangga yang ada di gedung olahraga”, seseorang berlari memberitau semua orang yang ada di kantin.
“APA ??”, seru hampir semua orang yang ada disana, bisik-bisik mulai terdengar dan mereka bergegas untuk melihat, termasuk Hyun Joong dan Kyu Jong. Saat sampai di gedung olahraga itu, mereka menemukan seorang gadis yang jatuh terkulai dengan bersimbah darah, ketiga temannya mengelilinginya seraya berteriak memanggil-manggil ambulance yang tidak kunjung datang.
Diantara kerumunan orang yang mengelilingi tragedy itu, Hyun Joong melihat seorang gadis cantik yang belum pernah dilihatnya berdiri memandangi Oh Ha Ni yang terkapar, sebuah senyuman tersungging di bibirnya.
DEG..
“Dia tersenyum”, batin Hyun Joong aneh. Saat semua orang panic dan ketakutan. Gadis itu justru tersenyum manis. Tapi perhatian Hyun Joong segera teralihkan saat Oh Ha Ni dengan sisa-sisa tenaganya menunjuk kearah kerumunan orang dan berkata lirih “Di..a..tau.. yang..se..be..narnya..hati-hati..lah..”, gadis itu memperingatkan teman-temannya.
“Dia ??? Dia siapa ?? Katakan pada kami, Ha Ni-ah !!”, desak So Min ketakutan.
“Di..a”, ujar Ha Ni terbata, seraya mencoba mengangkat tangannya menunjuk seseorang tapi sayang maut sudah terlebih dulu menjemputnya, tangannya terkulai lemas tanpa sempat memberitau temannya siapa pelakunya.
“TIDAK !!! TIDAK !!!”, seru So Min histeris seraya mengguncang-guncang tubuh temannya. Kim Yoon Ji membeku ditempatnya.
“Dia menuntut balas..”, gumamnya ngeri.
“Apa kau bilang ??”, Tanya Mo Nae terkejut.
“Ha Ni menelponku semalam. Dia bilang seseorang baru saja menerobos masuk apartmentnya. Tidak ada satu pun barang yang hilang, tapi apartmentnya berantakan, lalu Ha Ni melihat sebuah ancaman tertulis di dinding apartmentnya, ditulis dengan darah..”, Yoon Ji memandang ngeri sahabatnya yang terkulai tak bernyawa.
“Apa tulisannya ??”, Tanya Mo Nae takut sekaligus penasaran.
“YOU ARE NEXT !!!”, jawab Yoon Ji ngeri.
******
Kim Hyun Joong berlari menerobos kerumunan orang mencari gadis itu. Gadis cantik dengan senyuman manis yang dilihatnya berdiri di kerumunan paling belakang.
“Dimana dia ?? Cepat sekali menghilang.. Dia cantik tapi sangat pucat”,batin Hyun Joong sambil melihat ke sekeliling taman kampus, tempat dia melihat gadis itu terakhir sebelum menghilang.
“Kau mencariku ??”, Tanya seorang gadis dengan suaranya yang lembut. Hyun Joong tersentak, dia sama sekali tidak mendengar suara langkah kaki di belakangnya.
Melihat Hyun Joong tersentak, gadis itu tersenyum seraya bertanya lagi “Apa aku mengejutkanmu, Senior ??”, tanyanya sopan dan lembut. Hyun Joong terdiam, suaranya sangat lembut, langkah kakinya sangat ringan, dia juga memiliki wajah secantik Malaikat, walau terlihat sangat pucat dan rapuh.
“I..iya..A..ku.. mencarimu, Nona”, Hyun Joong berkata terbata, terpesona dengan kecantikan dan kelembutannya. “Kalau boleh tau kenapa kau mencariku ??”, tanyanya lagi dengan senyuman manisnya.
“Tidak.. Aku hanya ingin berkenalan.Aku belum pernah melihatmu sebelumnya. Apa kau mahasiswa baru ??”, Tanya Hyun Joong basa-basi. Gadis itu tersenyum dan mengangguk.
“Kim Hyun Joong.Aku..”, belum sempat Hyun Joong menyelesaikan kalimatnya, gadis itu sudah memotong kalimatnya.
“Aku tau..Pangeran Kampus kan ?? Kau idola semua gadis di kampus ini, termasuk gadis yang mati tadi”, jawabnya santai.
DEG.
Bicara soal gadis yang mati tadi aka Oh Ha Ni, sejurus tadi Hyun Joong sempat melihat gadis ini tersenyum manis. Dia ingin bertanya kenapa, tapi takut menyinggung gadis ini. Jadi Hyun Joong memutuskan untuk melupakan saja masalah ini.
“Kau adalah..”,Tanya Hyun Joong dengan sorot mata penasaran.
“Uee.. Aku adalah Kim Uee. Aku baru saja pindah dari Namwon. Kudengar kampus ini kampus terbaik di Seoul, tapi tidak disangka kampus ini penuh misteri. Aku jadi berpikir mungkin sebaiknya aku pindah lagi ke kampus lain”, jawabnya dengan ekspresi ketakutan.
“Maksudmu soal Oh Ha Ni ?”,tebak Hyun Joong.
“Bukankah sebelumnya juga ada gadis lain yang mati ?? Aku tidak tau soal gadis yang mati sebelumnya, tapi begitu mendengar gossip yang beredar, aku jadi berpikir mungkin sebaiknya aku pergi saja dari sini”, ujarnya sedih, takut, dan waspada.
“Kim Lee An ?? Peristiwa itu terlalu mengerikan untuk di ingat. Pihak kampus berusaha untuk menutup kasus itu rapat-rapat agar nama baik kampus tidak tercemar, tapi tidak ada seorangpun di kampus ini yang bisa benar-benar melupakannya. Dia gadis yang baik, pintar dan juga penulis hebat, tidak terpikirkan sebelumnya dia akan mati dengan cara seperti itu. Kecelakaan yang tragis kan ??”, jelas Kim Hyun Joong, wajahnya terlihat sedih.
“Maaf jika kau disambut dengan berbagai macam tragedy”,lanjutnya, tapi ekspresi Uee yang tadinya lembut berubah menjadi dingin.
“ITU PEMBUNUHAN !!!”, ujarnya dingin. Hyun Joong terkejut. Gadis yang tadinya manis berubah menjadi dingin.
“APA ??”, Hyun Joong terkesiap, menatap gadis itu dengan kaget.
“Maksudku, mungkin saja itu pembunuhan”,jawabnya cepat-cepat.”Mianhe Sunbae, kurasa aku harus pergi sekarang. Senang bisa berkenalan denganmu”, ujarnya lalu berlari tanpa mengatakan apa-apa lagi.
“KIM HYUN JOONG !!! Kau juga terlibat. Dia mencintaimu, itu sebabnya dia mati dengan cara seperti itu. Jika saja dia tidak mencintaimu, ke 4 gadis jahat itu tidak akan membunuhnya. KAU BERIKUTNYA !!!”, batinnya sambil berlari meninggalkan kampusnya dengan wajah sedingin es.
*****
Kim Hyun Joong berlari menerobos kerumunan orang mencari gadis itu. Gadis cantik dengan senyuman manis yang dilihatnya berdiri di kerumunan paling belakang.
“Dimana dia ?? Cepat sekali menghilang.. Dia cantik tapi sangat pucat”,batin Hyun Joong sambil melihat ke sekeliling taman kampus, tempat dia melihat gadis itu terakhir sebelum menghilang.
“Kau mencariku ??”, Tanya seorang gadis dengan suaranya yang lembut. Hyun Joong tersentak, dia sama sekali tidak mendengar suara langkah kaki di belakangnya.
Melihat Hyun Joong tersentak, gadis itu tersenyum seraya bertanya lagi “Apa aku mengejutkanmu, Senior ??”, tanyanya sopan dan lembut. Hyun Joong terdiam, suaranya sangat lembut, langkah kakinya sangat ringan, dia juga memiliki wajah secantik Malaikat, walau terlihat sangat pucat dan rapuh.
“I..iya..A..ku.. mencarimu, Nona”, Hyun Joong berkata terbata, terpesona dengan kecantikan dan kelembutannya. “Kalau boleh tau kenapa kau mencariku ??”, tanyanya lagi dengan senyuman manisnya.
“Tidak.. Aku hanya ingin berkenalan.Aku belum pernah melihatmu sebelumnya. Apa kau mahasiswa baru ??”, Tanya Hyun Joong basa-basi. Gadis itu tersenyum dan mengangguk.
“Kim Hyun Joong.Aku..”, belum sempat Hyun Joong menyelesaikan kalimatnya, gadis itu sudah memotong kalimatnya.
“Aku tau..Pangeran Kampus kan ?? Kau idola semua gadis di kampus ini, termasuk gadis yang mati tadi”, jawabnya santai.
DEG.
Bicara soal gadis yang mati tadi aka Oh Ha Ni, sejurus tadi Hyun Joong sempat melihat gadis ini tersenyum manis. Dia ingin bertanya kenapa, tapi takut menyinggung gadis ini. Jadi Hyun Joong memutuskan untuk melupakan saja masalah ini.
“Kau adalah..”,Tanya Hyun Joong dengan sorot mata penasaran.
“Uee.. Aku adalah Kim Uee. Aku baru saja pindah dari Namwon. Kudengar kampus ini kampus terbaik di Seoul, tapi tidak disangka kampus ini penuh misteri. Aku jadi berpikir mungkin sebaiknya aku pindah lagi ke kampus lain”, jawabnya dengan ekspresi ketakutan.
“Maksudmu soal Oh Ha Ni ?”,tebak Hyun Joong.
“Bukankah sebelumnya juga ada gadis lain yang mati ?? Aku tidak tau soal gadis yang mati sebelumnya, tapi begitu mendengar gossip yang beredar, aku jadi berpikir mungkin sebaiknya aku pergi saja dari sini”, ujarnya sedih, takut, dan waspada.
“Kim Lee An ?? Peristiwa itu terlalu mengerikan untuk di ingat. Pihak kampus berusaha untuk menutup kasus itu rapat-rapat agar nama baik kampus tidak tercemar, tapi tidak ada seorangpun di kampus ini yang bisa benar-benar melupakannya. Dia gadis yang baik, pintar dan juga penulis hebat, tidak terpikirkan sebelumnya dia akan mati dengan cara seperti itu. Kecelakaan yang tragis kan ??”, jelas Kim Hyun Joong, wajahnya terlihat sedih.
“Maaf jika kau disambut dengan berbagai macam tragedy”,lanjutnya, tapi ekspresi Uee yang tadinya lembut berubah menjadi dingin.
“ITU PEMBUNUHAN !!!”, ujarnya dingin. Hyun Joong terkejut. Gadis yang tadinya manis berubah menjadi dingin.
“APA ??”, Hyun Joong terkesiap, menatap gadis itu dengan kaget.
“Maksudku, mungkin saja itu pembunuhan”,jawabnya cepat-cepat.”Mianhe Sunbae, kurasa aku harus pergi sekarang. Senang bisa berkenalan denganmu”, ujarnya lalu berlari tanpa mengatakan apa-apa lagi.
“KIM HYUN JOONG !!! Kau juga terlibat. Dia mencintaimu, itu sebabnya dia mati dengan cara seperti itu. Jika saja dia tidak mencintaimu, ke 4 gadis jahat itu tidak akan membunuhnya. KAU BERIKUTNYA !!!”, batinnya sambil berlari meninggalkan kampusnya dengan wajah sedingin es.
*****
Pintu apartment terbuka dan seorang gadis melangkah masuk dengan tenang ke dalamnya, diatas meja dia sudah melihat sebuah bungkusan kecil tergeletak. Dia membuka dan mengeluarkan isinya dan sebuah senyuman tersungging di bibirnya.
“YOU ARE NEXT !!!”, gumamnya dingin.
Seoul
University..
2 hari setelah kematian Oh Ha Ni yang tiba-tiba, tidak ada seorang pun dari ke 3 sahabat itu bisa tidur dengan tenang. Itu bukan kecelakaan. Kematian Oh Ha Ni adalah sebuah pembunuhan, siapapun pembunuhnya, dia pasti ingin membalas dendam. Foto Lee An yang bersimbah darah dan disertai dengan surat ancaman adalah bukti nyata bahwa orang itu, siapapun dia pasti ada hubungannya dengan kematian gadis itu setahun yang lalu dan dia berniat menuntut balas.
Kim Yoon Ji tersentak saat dia akan mengeluarkan buku dari dalam tasnya, dia merasakan sesuatu yang lengket ada di dalam tasnya, dengan ragu dia menarik tangannya keluar dan dia melihat cairan merah menetes dari dalam tas ranselnya.
“AAAARRGGHHH !!!”, jeritnya mengagetkan seisi kelas. Dosennya yang sedang asyik mengajar spontan menoleh dan berteriak marah. “KIM YOON JI !!! KAU SEDANG APA ??”, teriaknya marah.
“Da..Da..Rah..”, ujarnya dengan wajah pucat seraya menuding tasnya yang terjatuh ke tanah, setetes cairan merah memang merembes dari sana. Jung So Min dan Hong Mo Nae terpekik ngeri.
“Ancaman lagi ??”, pikir mereka saling pandang.
Perlahan, semua orang berjalan mendekat. Dosen Lee yang notabene-nya adalah seorang pria memberanikan diri meraih tas ransel Kim Yoon Ji dan menjungkirnya, membuat semua isi tasnya berhamburan keluar. Dan akhirnya penyebab kegemparan itu terkuak. Seekor kucing kecil mati ada di dalamnya.. Tubuh kucing itu mengeluarkan darah segar dan sebuah pesan singkat yang di selipkan ke tali leher kucing itu bertuliskan “YOU ARE NEXT !!!”. Tulisan itu dituliskan di balik sebuah foto seorang gadis muda yang sekarang sudah berubah warna menjadi merah.
“KIM LEE AN !!!”, jeritnya spontan dengan ekspresi ketakutan. “Kau sudah mati. Kenapa harus mengganggu kami ??”, teriak Yoon Ji histeris. Mo Nae dan So Min berusaha menenangkannya, mereka langsung menyeretnya keluar kelas karena takut Yoon Ji yang shock bisa membongkar rahasia mereka.
“Aku berikutnya.. Aku berikutnya”, Kim Yoon Ji mulai meracau. Dia ketakutan, sangat ketakutan. Dari jauh, seseorang mengawasi ketiga gadis itu sambil tersenyum culas.
********
2 hari setelah kematian Oh Ha Ni yang tiba-tiba, tidak ada seorang pun dari ke 3 sahabat itu bisa tidur dengan tenang. Itu bukan kecelakaan. Kematian Oh Ha Ni adalah sebuah pembunuhan, siapapun pembunuhnya, dia pasti ingin membalas dendam. Foto Lee An yang bersimbah darah dan disertai dengan surat ancaman adalah bukti nyata bahwa orang itu, siapapun dia pasti ada hubungannya dengan kematian gadis itu setahun yang lalu dan dia berniat menuntut balas.
Kim Yoon Ji tersentak saat dia akan mengeluarkan buku dari dalam tasnya, dia merasakan sesuatu yang lengket ada di dalam tasnya, dengan ragu dia menarik tangannya keluar dan dia melihat cairan merah menetes dari dalam tas ranselnya.
“AAAARRGGHHH !!!”, jeritnya mengagetkan seisi kelas. Dosennya yang sedang asyik mengajar spontan menoleh dan berteriak marah. “KIM YOON JI !!! KAU SEDANG APA ??”, teriaknya marah.
“Da..Da..Rah..”, ujarnya dengan wajah pucat seraya menuding tasnya yang terjatuh ke tanah, setetes cairan merah memang merembes dari sana. Jung So Min dan Hong Mo Nae terpekik ngeri.
“Ancaman lagi ??”, pikir mereka saling pandang.
Perlahan, semua orang berjalan mendekat. Dosen Lee yang notabene-nya adalah seorang pria memberanikan diri meraih tas ransel Kim Yoon Ji dan menjungkirnya, membuat semua isi tasnya berhamburan keluar. Dan akhirnya penyebab kegemparan itu terkuak. Seekor kucing kecil mati ada di dalamnya.. Tubuh kucing itu mengeluarkan darah segar dan sebuah pesan singkat yang di selipkan ke tali leher kucing itu bertuliskan “YOU ARE NEXT !!!”. Tulisan itu dituliskan di balik sebuah foto seorang gadis muda yang sekarang sudah berubah warna menjadi merah.
“KIM LEE AN !!!”, jeritnya spontan dengan ekspresi ketakutan. “Kau sudah mati. Kenapa harus mengganggu kami ??”, teriak Yoon Ji histeris. Mo Nae dan So Min berusaha menenangkannya, mereka langsung menyeretnya keluar kelas karena takut Yoon Ji yang shock bisa membongkar rahasia mereka.
“Aku berikutnya.. Aku berikutnya”, Kim Yoon Ji mulai meracau. Dia ketakutan, sangat ketakutan. Dari jauh, seseorang mengawasi ketiga gadis itu sambil tersenyum culas.
********
Uee sedang asyik menikmati makan siangnya saat tiba-tiba 2 orang pria menghampirinya.
“Halo Nona, boleh kami duduk disini ??”, Tanya salah satunya dengan sopan. Uee menatap mereka, satunya Kim Hyun Joong tapi satunya lagi dia tidak kenal. Menyadari gadis itu menatap mereka dengan bingung, Pria yang 1 lagi langsung memperkenalkan dirinya.
“Aku Kim Kyu Jong..Selamat Datang di kampus kami, gadis cantik”, rayu Kyu Jong sambil tersenyum manis. “Apa kami boleh makan bersamamu ??”, tanyanya lagi. Uee mengangguk pelan.
“Silakan saja”, jawabnya, lalu Hyun Joong dan Kyu Jong duduk mengapit Uee.
“BAgaimana tanggapanmu dengan kampus kami ?? Apa kau betah disini ??”,Tanya Kyu Jong mencoba berbasa-basi.
“Kampus yang penuh misteri, tidak ada yang bagus”, jawabnya datar. Kyu Jong tersentak.
“Maksudmu..”, tanyanya tidak mengerti. “Aku menyesal memilih kampus ini. Andai aku tau disini pernah terjadi pembunuhan, aku tidak akan mau kuliah disini. Pembunuh berkeliaran di kampus ini, apa kalian tidak takut ??”, Tanya Uee dengan pelan dan dalam. Kyu Jong menelan ludah, ada yang aneh dengan gadis ini tapi dia tidak tau apa.
“Lalu apa kau tidak takut, Nona ??”,Hyun Joong balik bertanya.
“Aku hanya mahasiswa baru. Saat gadis itu, Kim Lee An terbunuh, aku tidak ada disini. Jadi kenapa aku harus takut ??”,jawabnya tenang sambil memakan sandwichnya.
“Maksudmu, ini benar-benar ada kaitannya dengan Kim Lee An ??”,Tanya Kyu Jong seolah menjadi detektif.
“Aku tidak bilang seperti itu, tapi bisa saja kan ?? Mungkin saja hantunya penasaran…”, Uee membiarkan kalimatnya menggantung.
Tidak lama setelah itu terdengar pekikan keras dari arah kantin yang lain, suara itu berasal dari meja 3 orang gadis, Hong Mo Nae, Kim Yoon Ji dan Jung So Min. Semua orang menoleh bingung kearah mereka, semua orang dikantin itu, terkecuali Uee, yang tetap makan dengan tenangnya seolah tidak terpengaruh sama sekali.
“Apa yang terjadi ??”, Tanya pria muda di belakang mereka. “Yoon Ji-ah..Yoon Ji-ah. Kau kenapa ??”, teriak Mo Nae saat melihat temannya memegangi lehernya, seolah tercekik, seraya menuding bekal makannya, keringat dingin mengalir keras dari dahinya.
“Ra..cun..Di..a..me..ra..cu..ni..ku”,ujarnya terbata-bata, wajahnya mengernyit kesakitan, makin lama makin pucat, dan sedetik kemudian mulutnya mengeluarkan busa.
“AAAARRRGGGHHHH !!!”, pekik Jung So Min dan Hong Mo Nae dengan ngeri saat melihat tubuh temannya terkulai lemas. MATI..
Semua orang terpana.. Mereka terdiam di tempatnya, terlalu terkejut dengan semua yang terjadi. Baru tadi pagi Kim Yoon Ji menjerit histeris saat melihat ada seekor kucing kecil mati di dalam tas ranselnya disertai dengan surat ancaman, siangnya, gadis itu langsung menghembuskan napas terakhirnya.
“Satu lagi korban yang mati..Ini sangat aneh kan ?? Apakah menurutmu ada yang menaruh dendam pada mereka ??”, Tanya Uee datar dan tenang. Pertanyaan yang membuat Kim Hyun Joong dan Kim Kyu Jong tersadar bahwa ada orang lain disekitar mereka. Gadis itu masih tetap memakan sandwichnya dengan santai, tanpa sedikitpun menoleh kearah terjadinya sumber kehebohan. Tenang. Ketenangan yang mencurigakan.
“Sudah selesai..”, ujarnya lagi.
”Apa ??”,Tanya Kim Hyun Joong bingung.
“Yang harus ku lakukan disini”,jawabnya seraya membereskan bekal makan siangnya dan segera berdiri dengan tenang, tapi sebelum berdiri, Uee sempat menoleh dan tersenyum pada mereka. Tidak. Lebih tepatnya pada Hyun Joong. “Sampai Jumpa lagi”, senyumnya manis, lalu berjalan dengan langkahnya yang sangat ringan. Hyun Joong dan Kyu Jong hanya memandang bingung kearahnya.
“Dia sangat aneh. Benarkan, Hyung ??”, ujar Kyu Jong.
“Gadis itu membuatku penasaran. Wajahnya sepertinya pernah kulihat. Tidak asing. Dia mirip seseorang, hanya saja aku tidak ingat”, gumam Hyun Joong penasaran.
******
Setelah pemakaman Kim Yoon Ji, kedua gadis itu berjalan beriringan dalam diam. Hong Mo Nae dan Jung So Min merasa takut sekaligus sedih karena 1 per 1 sahabatnya telah mati.
“Hanya tinggal kita berdua, So Min-ah. Menurutmu, kau atau aku berikutnya ??”, Tanya Mo Nae takut, pasrah dan panik mencengkeramnya.
“Tutup mulutmu dan jangan bodoh !!!”, sergah So Min.
“Akuilah kalau kau juga takut kan ?? Hanya 2 hari berselang setelah Ha Ni tewas tertimpa pilar penyangga di gedung olahraga, Kim Yoon Ji mati keracunan. Siapa dia ?? Apa motifnya ?? Dan bagaimana caranya dia mendekati kita ??”, Mo Nae semakin takut membayangkannya.
“Dia tau.. Ha Ni bilang dia tau yang sebenarnya.. Apa ?? Tau soal apa ??”,So Min mulai merinding membayangkan saat ini pembunuh itu mengawasinya.
“Foto Lee An.. Selalu ada foto Lee An yang menyertai surat ancaman. Orang itu, siapapun dia, mengetahui penyebab kematian Lee An yang sebenarnya. Kita.. Dia tau kitalah yang sudah membunuh Lee An.. Dia ingin menuntut balas”, jawab Mo Nae ngeri.
“Tapi siapa ?? Bagaimana caranya dia meletakkan kucing mati dan juga racun di bekal makan siang Yoon Ji ?? Bagaimana caranya dia menjatuhkan pilar penyangga yang begitu berat sehingga mengenai Ha Ni ??”, Tanya So Min bingung.
“Anak baru itu..Sejak dia muncul teror dimulai”, ujar Mo Nae, tiba-tiba teringat seseorang. AKu ingat dia ada disana saat Ha Ni tertimpa pilar, dia juga ada disana saat Yoon Ji keracunan. Aku yakin dia orangnya”, tuduh Mo Nae dingin.
“SIAPA ??”, Tanya So Min penasaran. “UEE”, ujarnya tegas dan yakin.
“Gadis pendiam itu ?? TIDAK MUNGKIN !!!”, Jung So Min memekik ngeri.
*****
Uee berjalan pelan, dia tau ada yang mengikutinya. Dia sengaja memperlambat langkahnya untuk menebak berapa jumlah mereka. Satu.. dua.. Tiga..
Dua langkah lainnya sangat ringan. “Wanita”, batin Uee sambil tersenyum tipis.
“Jadi kalian ingin main-main denganku ?? Baiklah !!! Ku ikuti kemauan kalian”,batinnya lagi. Sengaja mengarahkan mereka ke sebuah rumah tua yang sudah lama tidak di huni. Dengan tenang dia masuk ke dalam rumah itu, menunggu umpannya.
Langkah ketiga terdengar lebih berat. “Seorang pria. Jika tebakanku tidak salah, dia adalah..”, Uee tersenyum. Sebuah rencana muncul cepat di kepalanya.
“Baguslah !! Ayo kita mulai, teman”, batinnya sambil bersembunyi di salah satu sudut gelap rumah ini.
“Apa kita harus masuk ?? Itu rumah hantu yang seram. Ada banyak gossip tentang rumah itu. Aku tidak mau masuk kedalam”, seru Jung So Min takut.
“Justru itu masalahnya. Untuk apa gadis itu masuk kedalam rumah hantu itu ?? Apa yang dia lakukan didalam sana ??”, ujar Mo Nae ingin tau.
“Kau saja yang masuk. Aku tidak mau !! Aku tidak mau mati konyol di bunuh hantu”, seru So Min kesal dan takut.
“Jika kita tidak mencari tau, kita akan mati di bunuh gadis itu. Siapapun dia, dia ada hubungannya dengan Kim Lee An dan dia kemari untuk menuntut balas pada kita. Dia tau kalau kita yang membunuh Lee An. Kita harus menghentikannya sebelum kita bernasib sama seperti Yoon Ji dan Ha Ni”, Mo Nae bersikeras.
Sesosok lain yang bersembunyi dibalik pohon terkejut mendengarnya. “Lee An dibunuh ?? Itu bukan kecelakaan ??”, batinnya terkejut.
“ITU PEMBUNUHAN !!!”, ujar Uee dingin. Hyun Joong terkejut saat teringat akan ucapan gadis itu dan bagaimana ekspresinya yang tadinya manis berubah menjadi dingin.
“Kalau begitu, sebelum dia membunuh kita, kita yang akan membunuhnya lebih dulu”, sahut So Min dingin seraya menatap rumah hantu itu.
Hyun Joong lebih tersentak. Dia tidak menyangka akan mendengar kalimat itu keluar dari mulut kedua gadis cantik yang jadi primadona kampus.
“Satu lagi korban yang mati..Ini sangat aneh kan ?? Apakah menurutmu ada yang menaruh dendam pada mereka ??”, ucapan Uee kembali terngiang, ekspresi wajahnya datar dan tenang padahal baru saja ada seseorang yang mati di depannya.
“Benarkah Uee pembunuhnya ?? Apa hubungan Uee dengan Lee An ?? Tidak peduli apa hubungan mereka, Uee tidak mungkin tega membunuh orang”, batin Hyun Joong berperang.
“Aku tidak boleh diam saja.. Mo Nae dan So Min ingin membunuh Uee sama seperti mereka membunuh Lee An. Tidak akan ku biarkan mereka melakukannya. AKu harus kesana”, Hyun Joong memutuskan.
Dia baru saja akan melangkah mendekati mereka saat tiba-tiba dia melihat bayangan putih melintas keluar dari dalam rumah hantu itu.. Rambut panjangnya berkibar, dia berdiri, bukan, dia melayang membelakangi kedua gadis itu. So Min dan Mo Nae hanya menutup mulutnya dengan ngeri saat tiba-tiba sesosok bayangan putih itu menoleh, dengan seringai tajam, sosok itu menyeringai pada mereka, dan mengulurkan tangan seolah ingin mencekik mereka berdua. Wajahnya hancur sebelah dan berdarah. Dia terus mendekat dan mendekat, melayang kearah mereka.
Hyun Joong terdiam ngeri. Sekali lagi dia teringat perkataan Uee saat dikantin.
“Mungkin saja hantunya penasaran…”, Uee membiarkan kalimatnya menggantung. Hyun Joong tersentak. Benar. Sosok putih yang melayang itu, adalah gadis yang mati setahun yang lalu, jatuh dari atap gedung kampus mereka. Dia pernah melihat mayatnya sekilas dan sebelah wajahnya hancur saat tubuhnya menghantam tanah.
“AAAARRGGHHH !!!”, jerit kedua gadis jahat itu. “You kill me..”, serunya sambil melayang mendekati kedua gadis itu. “bring back my life”, lanjutnya dengan tatapan sedingin es.
“I know what you did !! YOU KILL ME !!”, ujar sosok melayang itu sambil terus mendekati kedua gadis itu dan mengulurkan tangannya ingin mencekik mereka.
“TIDAK !!!! JANGAN !!!!”, teriak Mo Nae ketakutan sambil berlari menghindari kejaran sosok putih itu. Dia berlari dan terus berlari hingga tidak sadar saat sebuah mobil melintas kearahnya, terlalu takut menghindari kejaran hantu, Yoon Ji tidak melihat ada sebuah mobil melaju kearahnya. Tabrakan tak terhindarkan. Gadis itu menghantam mobil yang melaju itu dengan keras.
BRAKKKKKKK… tubuhnya terpental berkali-kali setelah akhirnya terhempas ke tanah. Sebelah wajahnya hancur karena tabrakan maut itu. Mo Nae tewas seketika dengan tubuh bersimbah darah. Jung So Min terpekik ngeri, 1 lagi temannya mati. Hyun Joong membeku di tempatnya, dia tidak mampu bergerak sama sekali, semua yang dilihatnya, terjadi di luar dugaan. Sosok putih itu pun tiba-tiba menghilang begitu saja, begitu tubuh Mo Nae tertabrak.
NB : DALAM CERITA, LEE AN WAJAHNYA HANCUR SAAT DISIRAM AIR KERAS MA MO NAE !!! SEKARANG MO NAE BERNASIB SAMA !!! INDAHNYA PEMBALASAN !!! WALAU HANYA DALAM CERITA TAPI INI MENYENANGKAN !!! HAHAHA ^.^
Dia membeku. Dia tak mampu bicara atau bergerak. Semua terjadi begitu cepat dan membingungkan. Jung So Min berlutut disamping mayat temannya yang bergelimang darah sambil menangis keras. Tubuhnya menggigil ngeri. Sementara si Penabrak kabur begitu saja. Tidak ada saksi lain selain So Min dan Hyun Joong yang sedang bersembunyi.
Hyun Joong hanya terdiam, tidak berniat menolong gadis itu atau menghiburnya yang sedang menangis. “Dia menuntut balas. Kalian yang memulainya, kalian harus membayar mahal atas semua yang telah kalian lakukan. Aku tidak melihat apapun malam ini“, Hyun Joong memandang So Min dengan dingin.
Lalu matanya berkeliling mencari Uee, “Dimana Uee ??”, Hyun Joong mencari dengan matanya, saat tiba-tiba dia melihat Uee terbaring pingsan di belakang rumah hantu itu, ditengah-tengah semak.
“Uee-ah..bangunlah. Kau tidak apa-apa ??”, tanyanya khawatir melihat wajah Uee yang pucat. Uee terdiam, matanya masih terpejam. Hyun Joong menyentuh dahinya dan menyadari kalau gadis itu sedang demam. Akhirnya dengan panic dia menggendong gadis itu dan melarikannya ke Rumah Sakit.
“Dia menderita anemia akut, itu sebabnya wajahnya begitu pucat dan dia sangat lemah. Tolong minta kekasih Anda agar lebih banyak makan dan tidak boleh terlalu lelah”, ujar dokter itu sambil tersenyum ramah. Hyun Joong tersentak dengan kalimat “Kekasih” yang diucapkannya tapi dia tersenyum mendengarnya. Karena tidak tau dimana rumah gadis itu, jadi terpaksa dia menemani Uee di rumah sakit hingga dia tersadar.
Hyun Joong memandangi wajah Uee dengan banyak pertanyaan dalam hatinya. “Kenapa kau ada di Rumah Hantu itu ?? Ada apa sebenarnya ?? Siapa kau dan darimana asalmu ?? Kenapa kau begitu misterius ?? Benarkah kau dalang di balik semua pembunuhan di kampus ini ?? Apa hubunganmu dengan Kim Lee An ?? Kumohon ceritakan padaku !! Aku akan mengerti. Aku tidak akan menyalahkanmu. AKu akan percaya padamu. AKu tau kau gadis yang baik. Uee-ah, I Think I Love You”, bisik Hyun Joong di bibir gadis itu sebelum mendaratkan ciuman lembut saat gadis itu sedang tertidur.
Tidak berapa lama kemudian, ponselnya berbunyi. Kim Kyu Joong menelpon, memintanya menemuinya segera.
“Tidak bisa sekarang, Kyu !! Uee sedang sakit dan tidak ada yang menjaganya”, jawab Hyun Joong berat jika harus meninggalkan Uee sendirian saat gadis itu sedang demam.
“Ini juga soal Uee, hyung !! Aku sudah tau siapa dia sebenarnya”, ujar Kyu di telepon. Hyun Joong tersentak, dia terdiam.
“Baik.. Aku akan menemuimu pagi-pagi sekali”, ujar Hyun Joong akhirnya sambil memandang wajah damai uee yang sedang tertidur.
“Apapun yang terjadi, siapapun dirimu, aku akan percaya padamu”, ujarnya mantap seraya sekali lagi mencuri ciuman dari Uee yang tertidur.
*********
Malam berlalu cepat, Hyun Joong terbangun saat seorang perawat menepuk pundaknya lembut. “Tuan, sebaiknya Anda pulang sekarang”, seru perawat itu ramah. Hyun Joong terbangun dan menyadari tempat tidur Uee telah kosong, dia sejenak kebingungan. Perawat mengatakan bahwa pasien Uee sudah sadar dan sudah pulang pagi-pagi sekali saat dia terlelap. Diatas nakas disamping tempat tidurnya, tergeletak sebuah kertas berisi sebuah pesan singkat.
“Terima kasih sudah menjagaku. Maaf sudah merepotkanmu. Uee”, Hyun Joong mendekap kertas kecil itu dan memeluknya erat. Lalu dia segera berlari ke kampus menemui Kyu Jong yang sudah menunggunya di perpustakaan.
*********
Jung So Min berdiri dengan perasaan hampa menatap makam temannya, Hong Mo Nae yang baru saja tewas tertabrak tadi malam. Semua orang kaget mendengar berita kematiannya. Dia ingat semua orang dikampus sangat terkejut dan ketakutan, teror demi teror terjadi, dalam seminggu sudah ada 3 orang yang mati. Semua ketakutan tapi hanya 1 orang yang terlihat sangat tenang, Kim Uee.. Dia duduk disudut kelas sambil membaca buku, tidak menghiraukan kehebohan disekelilingnya perihal kematian Hong Mo Nae yang tiba-tiba.
Tadi pagi saat dikampus, Jung So Min sempat menangkap sebuah senyuman simpul di bibir gadis itu, seolah-olah sangat bahagia. So Min menatapnya dengan sinis, sekilas mata mereka bertatapan. Tapi Uee hanya tersenyum memandangnya dan itu membuat So Min semakin kesal.
Kemudian saat dia akan mengeluarkan sesuatu dari dalam lokernya, dia menemukan foto Lee An yang bersimbah darah, di belakang foto itu, sekali lagi ancaman di tuliskan.. Walau dia sudah menebak siapa pelakunya, tapi tetap perasaan takut itu mencengkeramnnya. Kenyataan bahwa semua teman-temannya mati dengan mengenaskan dan pembunuh itu selalu berhasil melakukan ancamannya membuatnya semakin ketakutan.
“HANYA KAU YANG TERSISA !! YOU ARE NEXT !!!”, begitu bunyi ancaman yang tertulis di belakang foto itu. Somin merobek foto itu dengan kesal sambil menatap kosong makam temannya yang masih basah, lalu sesaat kemudian segera berlari meninggalkan area pemakaman tempat Mo Nae dimakamkan..
“Kim Uee.. gara-gara kau 3 temanku mati. Mungkin aku memang tidak memiliki bukti, tapi aku tau kaulah pelakunya. Tidak peduli apapun hubunganmu dengan Kim Lee An, aku jamin kau pasti akan membayar mahal. Kau atau aku yang mati ?? Hanya itu pilihan yang tersisa sekarang”, batin So Min penuh dendam.
So Min berjalan dengan gontai kembali ke mobilnya, dia berniat kembali ke kampus untuk mencari tau dimana gadis itu sebenarnya tinggal, bagian administrasi tidak mungkin tidak tau kan ?? Awalnya semua baik-baik saja, tapi saat akan berbelok ke tikungan dia menyadari bahwa rem mobilnya tidak bisa dikendalikan alias blong.
“TIDAK !!! Mobilku..”, serunya panik. “gadis brengsek itu memotong remnya”, ujarnya takut. Akhirnya setelah segala cara tidak berhasil dilakukannya, So Min memecah kaca jendela dan melompat dari mobilnya, tepat sesaat sebelum mobilnya menabrak pembatas jalan dan meledak.
“Hampir saja !!!”, ujarnya panik.”Aku tidak boleh mati !! AKu tidak mau mati. Kalau harus ada yang mati, orang itu bukanlah aku !!”, Jung So Min berkata dengan yakin.. Dia meraba saku jaketnya, ingin mencari sesuatu tapi ternyata dia malah mendapatkan secarik kertas ada disana.
“Lolos dari maut ?? Jangan senang dulu. Aku punya rencana lain untukmu. Tidak perlu kau cari si Penulis Sajak, nantikan Halloween Day saat kau menghilang tanpa jejak”
Uee’s Mansion..
Kim Hyun Joong menunggu dengan gelisah di ruang tamu. Dia tidak menyangka jika ternyata Uee tinggal dirumah sebesar ini. Mansion..Rumah mewah bergaya Victoria dan terletak dipinggir kota Seoul, tempat pemukiman orang-orang kaya tinggal. Sambil menunggu para pelayan memangggil Nona Uee mereka, Hyun Joong mengamati seisi rumah. Dia melihat diatas perapian terpajang sebuah foto keluarga..Mereka ber5, sepasang ayah dan Ibu, juga ketiga Putri mereka, 2 diantaranya kembar. Umur ke 2 gadis kembar itu mungkin hanya selisih 2 atau 3 tahun lebih muda dari anak perempuan yang 1 lagi. Saat dia sedang sibuk mengamati, seorang gadis berdehem di belakangnya.
“Ehem..”, dia berdehem pelan, seolah meminta perhatian dari sang tamu. Hyun Joong menoleh dan dia melihat seorang gadis dengan rambut panjang tergerai indah dengan gaun berwarna ungu muda berdiri di hadapannya. Hyun Joong terpana, dia sangat cantik dan terkesan elegan.
“Apa aku mengenalmu, Tuan Kim ?? Aku tidak ingat pernah mengenal seseorang bernama Hyun Joong”, ujarnya ramah dengan mata penuh tanya.
Hyun Joong tersentak. Kata “tidak mengenal” yang keluar dari mulut gadis itu sangat menghantam benaknya. Baru tadi malam mereka bermalam bersama,baru tadi malam Hyun Joong menggendong gadis ini dengan panik ke rumah sakit karena gadis ini karena dia sedang dengan demam, tapi sekarang gadis ini mengatakan bahwa dia “Tidak kenal” dengannya, Dengan santainya. Batin Hyun Joong tak terima.
“Kau tidak mengenalku ?? Jangan bercanda Uee. Semalam aku yang membawamu ke Rumah Sakit saat kau sedang demam”, ujar Hyun Joong tak terima.
Gadis di depannya terdiam, berpikir lalu tersenyum tenang padanya. “Tunggu sebentar”, ujarnya lalu memanggil pelayannya dengan menggunakan sebuah bel kecil, tidak lama kemudian seorang pelayan pria masuk ke dalam ruang tamu itu.
“Nona Muda memanggil saya ??”,tanya pelayan itu dengan hormat.
“Apa semalam Nona Kecil pulang ke rumah ??”, tanya gadis itu dengan tenang tapi ekspresinya menyimpan kecemasan.
Pelayan itu menggeleng pelan seraya berkata lirih “Nona Kecil tidak pulang semalam, tempat tidurnya masih rapi dan dingin Nona”, jawabnya pelan. Uee berpikir.
“Apa belakangan ini dia bertingkah aneh ?? Apa dia mengungkit soal kakak lagi ??”, tanya gadis itu ingin tau. Pelayan itu nampak berpikir dan menjawab.
“Saya sempat melihat Nona Kecil mengambil beberapa foto Mendiang Nona Besar dan sebuah buku harian, Nona.. Saya juga pernah mendapat telepon dari seorang pria yang mengaku dari Seoul University yang mencari Nona Muda, tapi Nona Kecil merebut telepon itu dari saya dan memperingatkan saya agar tidak perlu mengatakan apa-apa pada Anda”, lapor pelayan itu.
“Apa kau berasal dari Seoul University ??”, tanya gadis itu pada Hyun Joong. Hyun Joong mengangguk mantap sambil menatapnya bingung.
“Ikut aku !!! Sepertinya adikku membuat ulah lagi. Aku mulai mngerti apa yang terjadi, akan ku jelaskan padamu agar kau mengerti”, seru gadis itu, tegas dan tepat sasaran.Gadis di hadapannya ini bukan gadis yang selama ini dikenalnya, gadis di hadapannya ini sangat anggun, sopan, tenang, dan berwibawa.Benar-benar menunjukkan sikap seorang Wanita kelas atas. Berbeda dengan Uee yang dikenalnya, Uee yang dikenalnya sangat misterius, tertutup, unik, pemalu dan pendiam. Mereka 2 orang yang berbeda.
“Apa mungkin mereka kembar ?? Jadi foto gadis kembar yang ada diatas perapian itu...”, Hyun Joong tidak melanjutkan pemikirannya,semua sudah jelas sekarang.
Seoul University..
“Kenapa kita tidak langsung membunuhnya ?? tadi itu momen yang tepat”, protes seorang pria bertubuh tinggi pada seorang gadis cantik di hadapannya.
“TIDAK !! DIA DALANGNYA !! Dia yang menusuk dan mendorongnya dari atas, aku ingin dia lebih menderita”, jawab si gadis dengan tenang. Tidak lama setelah itu, pintu ruang musik terbuka lebar, seorang gadis lain menerobos masuk dengan kasar.
“Akhirnya ku temukan kau disini.. Kau pasti kecewa karena aku tidak mati kan ??”, tuduhnya kasar dengan senyum kemenangan. Jung Somin berharap dia akan melihat ekspresi kaget atau ketakutan karena berhasil membongkar kedoknya, tapi gadis itu malah dengan santai memainkan pianonya.
“Jung Min Oppa, kau keluarlah !!! Sepertinya dia ingin bicara berdua denganku”, ujarnya pelan dan dalam. Dia terlihat santai dan tenang.
”Tapi..”, Jung Min ingin memprotes tapi gadis itu menghentikannya.
“Aku akan baik-baik saja..Kau tunggulah diluar”,ujarnya sambil tersenyum manis. Akhirnya dengan langkah ragu, Jung Min meninggalkan ruangan itu.
“Aku bisa melaporkanmu ke polisi dengan tuduhan pembunuhan”, ancam Somin.
“Oia, benarkah ?? Apa kau punya bukti aku melakukannya ??”, jawabnya dengan santai. Dia menoleh kearah Somin dan menunjukkan seringai dingin. Dia meraih sebuah remote lalu mengarahkannya kearah layar LCD diruang musik itu,dan sebuah rekaman terlihat.
Adegan itu kembali terulang. Bagaimana mereka berempat mengeroyok Lee An dan memaksanya melompat. “Kau membunuhnya !!! Kau menusuknya sebelum kau mendorongnya jatuh, benarkan ?? Aku punya buktinya”, ujarnya santai. Somin tercekik. Gadis ini tau yang sebenarnya.
“Siapa kau sebenarnya ??”, tanya Somin tercekat. Gadis ini siapapun dia, dengan bukti rekaman yang dimilikinya, dia bisa menyeret mereka ke penjara tapi kenapa harus membunuh mereka semua ??.
“Kau pasti ingin bertanya kenapa aku tidak menggunakan bukti itu untuk menyeret kalian ke penjara kan ?? TIDAK !!! Penjara terlalu enak untuk manusia keji seperti kalian. Kalian orang kaya, orang tua kalian berkuasa, hanya dengan menyogok beberapa juta won aku yakin kalian pasti bebas dari penjara. Semudah itu ?? TIDAK !!! AKU INGIN KALIAN MENDERITA !!!”, ujarnya dingin dengan mata penuh amarah.
“Jadi kau memang pelakunya ??”, tanya Somin takut, sekarang dia berdua dengan pembunuh. Nyawanya sedang terancam. “Tidak penting siapa pelakunya, yang penting ketiga temanmu sudah menemani dia di alam sana. Kakakku tidak akan kesepian”, jawabnya seraya perlahan berdiri menghampiri Somin yang ketakutan.
“KAKAK..”, batin Somin tercekat.
DEGG...
Dia tidak tau jika Lee An mempunyai seorang adik perempuan. TIDAK. Lee An gadis yang pendiam dan tertutup, dia tidak memiliki teman baik atau kekasih, dia hanya gemar menyendiri sambil menulis novel, tidak ada seorangpun yang tau latar belakang gadis itu.
“Kupikir tidak ada saksi”, batin Somin tercekat.
“Kau.. Bagaimana kau melakukan semua ini ?? bagaimana kau menjatuhkan pilar penyangga di ruang olahraga ?? Bagaimana kau meracuni Mo Nae ?? Bagaimana caranya kau mengirim semua surat ancaman itu ??”, teriak Somin menuntut tapi Uee hanya terdiam sambil tersenyum penuh misteri.
“Kenapa kita tidak langsung membunuhnya ?? tadi itu momen yang tepat”, protes seorang pria bertubuh tinggi pada seorang gadis cantik di hadapannya.
“TIDAK !! DIA DALANGNYA !! Dia yang menusuk dan mendorongnya dari atas, aku ingin dia lebih menderita”, jawab si gadis dengan tenang. Tidak lama setelah itu, pintu ruang musik terbuka lebar, seorang gadis lain menerobos masuk dengan kasar.
“Akhirnya ku temukan kau disini.. Kau pasti kecewa karena aku tidak mati kan ??”, tuduhnya kasar dengan senyum kemenangan. Jung Somin berharap dia akan melihat ekspresi kaget atau ketakutan karena berhasil membongkar kedoknya, tapi gadis itu malah dengan santai memainkan pianonya.
“Jung Min Oppa, kau keluarlah !!! Sepertinya dia ingin bicara berdua denganku”, ujarnya pelan dan dalam. Dia terlihat santai dan tenang.
”Tapi..”, Jung Min ingin memprotes tapi gadis itu menghentikannya.
“Aku akan baik-baik saja..Kau tunggulah diluar”,ujarnya sambil tersenyum manis. Akhirnya dengan langkah ragu, Jung Min meninggalkan ruangan itu.
“Aku bisa melaporkanmu ke polisi dengan tuduhan pembunuhan”, ancam Somin.
“Oia, benarkah ?? Apa kau punya bukti aku melakukannya ??”, jawabnya dengan santai. Dia menoleh kearah Somin dan menunjukkan seringai dingin. Dia meraih sebuah remote lalu mengarahkannya kearah layar LCD diruang musik itu,dan sebuah rekaman terlihat.
Adegan itu kembali terulang. Bagaimana mereka berempat mengeroyok Lee An dan memaksanya melompat. “Kau membunuhnya !!! Kau menusuknya sebelum kau mendorongnya jatuh, benarkan ?? Aku punya buktinya”, ujarnya santai. Somin tercekik. Gadis ini tau yang sebenarnya.
“Siapa kau sebenarnya ??”, tanya Somin tercekat. Gadis ini siapapun dia, dengan bukti rekaman yang dimilikinya, dia bisa menyeret mereka ke penjara tapi kenapa harus membunuh mereka semua ??.
“Kau pasti ingin bertanya kenapa aku tidak menggunakan bukti itu untuk menyeret kalian ke penjara kan ?? TIDAK !!! Penjara terlalu enak untuk manusia keji seperti kalian. Kalian orang kaya, orang tua kalian berkuasa, hanya dengan menyogok beberapa juta won aku yakin kalian pasti bebas dari penjara. Semudah itu ?? TIDAK !!! AKU INGIN KALIAN MENDERITA !!!”, ujarnya dingin dengan mata penuh amarah.
“Jadi kau memang pelakunya ??”, tanya Somin takut, sekarang dia berdua dengan pembunuh. Nyawanya sedang terancam. “Tidak penting siapa pelakunya, yang penting ketiga temanmu sudah menemani dia di alam sana. Kakakku tidak akan kesepian”, jawabnya seraya perlahan berdiri menghampiri Somin yang ketakutan.
“KAKAK..”, batin Somin tercekat.
DEGG...
Dia tidak tau jika Lee An mempunyai seorang adik perempuan. TIDAK. Lee An gadis yang pendiam dan tertutup, dia tidak memiliki teman baik atau kekasih, dia hanya gemar menyendiri sambil menulis novel, tidak ada seorangpun yang tau latar belakang gadis itu.
“Kupikir tidak ada saksi”, batin Somin tercekat.
“Kau.. Bagaimana kau melakukan semua ini ?? bagaimana kau menjatuhkan pilar penyangga di ruang olahraga ?? Bagaimana kau meracuni Mo Nae ?? Bagaimana caranya kau mengirim semua surat ancaman itu ??”, teriak Somin menuntut tapi Uee hanya terdiam sambil tersenyum penuh misteri.
************
“TELEKINESIS !!!”, ujar gadis cantik itu. Hyun Joong terpana.
“Apa itu ??”, tanyanya bingung.
“Saudara kembarku memiliki sebuah kekuatan aneh bernama Telekinesis. Dia bisa menggerakkan benda-benda hanya dengan melihatnya atau mengangkat tangannya. Dengan kekuatan itu, dia pernah tidak sengaja membunuh orang. Saat itu kami sekeluarga sedang menginap disebuah hotel bintang 5 yang sedang direnovasi, saat sedang berjalan, sebuah kayu besar hampir saja terjatuh menimpa Lee An Unnie, Yoo Jin yang melihatnya spontan mengarahkan kayu besar itu kearah lain agar tidak menimpa Unnie, tapi yang terjadi, balok kayu itu justru menimpa tamu lain yang ada di hotel itu. Dia meninggal seketika. Semua orang menganggap itu kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian pihak Hotel, tapi kami semua tau, bahwa Yoo Jin lah, dengan kekuatannya yang menggerakkan balok kayu itu untuk melindungi kakak kami”, gadis itu terdiam.
“Siapa itu Yoo Jin ??”,Tanya Hyun Joong semakin bingung.
”Dia adalah gadis yang selama ini kau temui”,jawabnya tenang.
”MWO ?? Maksudmu nama aslinya adalah Yoo Jin dan kaulah Uee ??”,Tanya Hyun Joong memperjelas. Gadis itu mengangguk.
“Sepertinya dia meminjam identitasku untuk suatu tujuan tertentu.Lee An Unnie meninggal dengan cara yang tragis, walau pihak kampus mengatakan bahwa itu murni kecelakaan, tapi pihak keluarga yakin itu pembunuhan. Kami tidak punya buktinya jadi kami hanya diam. Kurasa Yoo Jin tau hal itu dan berusaha menuntut balas pada pelakunya. Yoo Jin menggunakan namaku untuk menyamar agar tidak seorangpun bisa melacak masa lalunya. Jika sampai ada yang tau bahwa dia pernah dirawat di Rumah sakit jiwa, mungkin pihak kampus tidak akan menerimanya mendaftar disana”, jelasnya santai. Hyun Joong semakin pusing.
“Dia pernah masuk Rumah Sakit Jiwa ?? tapi dia terlihat normal”,protes Hyun Joong, ada bagian dari dirinya yang seolah memprotes kenyataan.
“DIA MEMANG TIDAK GILA !! Tapi semua orang sayangnya berpikir seperti itu.. Mungkin mereka takut pada kekuatannya. Itu sebabnya Ayah dan Ibu kami mengurungnya, mereka takut padanya. Harus kuakui, awalnya pun aku takut padanya. Hanya Lee An Unnie satu-satunya yang tidak takut padanya. Lee An Unnie, dengan segala usahanya berusaha membebaskan Yoo Jin dari Rumah Sakit Jiwa itu. Dia merasa dialah yang membuat Yoo Jin jadi begini. Lee An Unnie selalu berusaha melindungi Yoo Jin, saat semua orang menjauhi Yoo Jin dan menganggapnya monster, hanya Lee An Unnie yang selalu berada disisinya. 2 tahun yang lalu, Lee An Unnie membuat perjanjian dengan orang tua kami, dia mau menikah dengan bandot tua yang sudah memiliki 3 istri sebelumnya demi keuntungan perusahaan, tapi dengan 1 syarat..”, Uee terdiam, mengenang.
“Apa syaratnya ??”, Tanya Hyun Joong penasaran.
“Lee An Unnie ingin Yoo Jin dilepaskan dari Rumah Sakit Jiwa dan orang tua kami harus menandatangani surat perjanjian di depan notaris dan sederetan Pengacara bahwa mulai saat kakakku bertunangan dengan bandot tua itu, Yoo Jin tidak boleh lagi dikurung dimanapun juga, apapun alasannya. Demi Yoo Jin, Lee An Unnie menukar kebahagiaannya. YOO JIN ISTIMEWA, bagi kakak, dia istimewa.. Saat orang lain menganggap Yoo Jin Monster yang harus dijauhi, hanya Lee An Unnie yang menganggap Yoo Jin istimewa dan menyayanginya sepenuh hati.. Saat Yoo Jin tau Lee An Unnie meninggal dengan cara yang tragis, dia sangat shock.. Dia membisu selama 2 bulan lamanya seraya memandang foto Lee An Unnie sambil menangis. Namun tiba-tiba tanpa sengaja dia menemukan sebuah buku dikamar Unnie, dan esoknya dia kembali normal. Dia bilang dia ingin kuliah, tapi dia tidak pernah mengatakan dimana dia ingin kuliah”, Uee terdiam sejenak, mengambil jeda.
“Akupun tak tau.. Hingga tadi pagi kau datang menemuiku. Aku begitu terkejut saat mengetahui bahwa dia memakai namaku dan kuliah di kampus tempat Unnie terbunuh”, lanjutnya pelan.
“3 orang gadis meninggal dengan cara yang tragis, apa menurutmu saudaramu terlibat ??”, Tanya Hyun Joong spontan. Dan disambut dengan tatapan sinis Uee.. sadar bahwa dia telah menyinggung gadis ini, Hyun Joong segera meminta maaf.
“MAAF.. bukan maksudku untuk…”, kalimatnya terputus.
“Tidak apa-apa”, jawab Uee dengan ekspresi sedih.
“Dia saudara kembarku, tapi aku tak pernah mengerti dia. Dia lebih dekat dengan Lee An Unnie daripada aku, saudara kembarnya. Ini salahku.. Jika terjadi sesuatu padanya, ini murni salahku. Setelah Lee An Unnie meninggal, hanya aku tempatnya bergantung”, ujar Uee sedih dengan mata berkaca-kaca. Kemudian dia berdiri dan menggeledah kamar Yoo Jin dengan membuka lemarinya, seolah ingin mencari sesuatu.
“Apa yang kau cari ??”, Tanya Hyun Joong bingung.
“Buku itu..Aku pernah melihat dia menyimpannya. Buku yang ditemukannya dikamar kakak. Aku ingin tau apa isinya. Dia tidak pernah membiarkan orang lain melihatnya, tidak juga aku”, sahut Uee sambil mengaduk-aduk rak lemari bukunya.
“TELEKINESIS !!!”, ujar gadis cantik itu. Hyun Joong terpana.
“Apa itu ??”, tanyanya bingung.
“Saudara kembarku memiliki sebuah kekuatan aneh bernama Telekinesis. Dia bisa menggerakkan benda-benda hanya dengan melihatnya atau mengangkat tangannya. Dengan kekuatan itu, dia pernah tidak sengaja membunuh orang. Saat itu kami sekeluarga sedang menginap disebuah hotel bintang 5 yang sedang direnovasi, saat sedang berjalan, sebuah kayu besar hampir saja terjatuh menimpa Lee An Unnie, Yoo Jin yang melihatnya spontan mengarahkan kayu besar itu kearah lain agar tidak menimpa Unnie, tapi yang terjadi, balok kayu itu justru menimpa tamu lain yang ada di hotel itu. Dia meninggal seketika. Semua orang menganggap itu kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian pihak Hotel, tapi kami semua tau, bahwa Yoo Jin lah, dengan kekuatannya yang menggerakkan balok kayu itu untuk melindungi kakak kami”, gadis itu terdiam.
“Siapa itu Yoo Jin ??”,Tanya Hyun Joong semakin bingung.
”Dia adalah gadis yang selama ini kau temui”,jawabnya tenang.
”MWO ?? Maksudmu nama aslinya adalah Yoo Jin dan kaulah Uee ??”,Tanya Hyun Joong memperjelas. Gadis itu mengangguk.
“Sepertinya dia meminjam identitasku untuk suatu tujuan tertentu.Lee An Unnie meninggal dengan cara yang tragis, walau pihak kampus mengatakan bahwa itu murni kecelakaan, tapi pihak keluarga yakin itu pembunuhan. Kami tidak punya buktinya jadi kami hanya diam. Kurasa Yoo Jin tau hal itu dan berusaha menuntut balas pada pelakunya. Yoo Jin menggunakan namaku untuk menyamar agar tidak seorangpun bisa melacak masa lalunya. Jika sampai ada yang tau bahwa dia pernah dirawat di Rumah sakit jiwa, mungkin pihak kampus tidak akan menerimanya mendaftar disana”, jelasnya santai. Hyun Joong semakin pusing.
“Dia pernah masuk Rumah Sakit Jiwa ?? tapi dia terlihat normal”,protes Hyun Joong, ada bagian dari dirinya yang seolah memprotes kenyataan.
“DIA MEMANG TIDAK GILA !! Tapi semua orang sayangnya berpikir seperti itu.. Mungkin mereka takut pada kekuatannya. Itu sebabnya Ayah dan Ibu kami mengurungnya, mereka takut padanya. Harus kuakui, awalnya pun aku takut padanya. Hanya Lee An Unnie satu-satunya yang tidak takut padanya. Lee An Unnie, dengan segala usahanya berusaha membebaskan Yoo Jin dari Rumah Sakit Jiwa itu. Dia merasa dialah yang membuat Yoo Jin jadi begini. Lee An Unnie selalu berusaha melindungi Yoo Jin, saat semua orang menjauhi Yoo Jin dan menganggapnya monster, hanya Lee An Unnie yang selalu berada disisinya. 2 tahun yang lalu, Lee An Unnie membuat perjanjian dengan orang tua kami, dia mau menikah dengan bandot tua yang sudah memiliki 3 istri sebelumnya demi keuntungan perusahaan, tapi dengan 1 syarat..”, Uee terdiam, mengenang.
“Apa syaratnya ??”, Tanya Hyun Joong penasaran.
“Lee An Unnie ingin Yoo Jin dilepaskan dari Rumah Sakit Jiwa dan orang tua kami harus menandatangani surat perjanjian di depan notaris dan sederetan Pengacara bahwa mulai saat kakakku bertunangan dengan bandot tua itu, Yoo Jin tidak boleh lagi dikurung dimanapun juga, apapun alasannya. Demi Yoo Jin, Lee An Unnie menukar kebahagiaannya. YOO JIN ISTIMEWA, bagi kakak, dia istimewa.. Saat orang lain menganggap Yoo Jin Monster yang harus dijauhi, hanya Lee An Unnie yang menganggap Yoo Jin istimewa dan menyayanginya sepenuh hati.. Saat Yoo Jin tau Lee An Unnie meninggal dengan cara yang tragis, dia sangat shock.. Dia membisu selama 2 bulan lamanya seraya memandang foto Lee An Unnie sambil menangis. Namun tiba-tiba tanpa sengaja dia menemukan sebuah buku dikamar Unnie, dan esoknya dia kembali normal. Dia bilang dia ingin kuliah, tapi dia tidak pernah mengatakan dimana dia ingin kuliah”, Uee terdiam sejenak, mengambil jeda.
“Akupun tak tau.. Hingga tadi pagi kau datang menemuiku. Aku begitu terkejut saat mengetahui bahwa dia memakai namaku dan kuliah di kampus tempat Unnie terbunuh”, lanjutnya pelan.
“3 orang gadis meninggal dengan cara yang tragis, apa menurutmu saudaramu terlibat ??”, Tanya Hyun Joong spontan. Dan disambut dengan tatapan sinis Uee.. sadar bahwa dia telah menyinggung gadis ini, Hyun Joong segera meminta maaf.
“MAAF.. bukan maksudku untuk…”, kalimatnya terputus.
“Tidak apa-apa”, jawab Uee dengan ekspresi sedih.
“Dia saudara kembarku, tapi aku tak pernah mengerti dia. Dia lebih dekat dengan Lee An Unnie daripada aku, saudara kembarnya. Ini salahku.. Jika terjadi sesuatu padanya, ini murni salahku. Setelah Lee An Unnie meninggal, hanya aku tempatnya bergantung”, ujar Uee sedih dengan mata berkaca-kaca. Kemudian dia berdiri dan menggeledah kamar Yoo Jin dengan membuka lemarinya, seolah ingin mencari sesuatu.
“Apa yang kau cari ??”, Tanya Hyun Joong bingung.
“Buku itu..Aku pernah melihat dia menyimpannya. Buku yang ditemukannya dikamar kakak. Aku ingin tau apa isinya. Dia tidak pernah membiarkan orang lain melihatnya, tidak juga aku”, sahut Uee sambil mengaduk-aduk rak lemari bukunya.
SEOUL
UNIVERSITY..
“Aku senang sekali.. Senang saat melihat wajah temanmu itu, Hong Mo Nae hancur saat mobil itu menabraknya. Hahahaha..”, ujar Yoo Jin dengan dingin seraya mendekati Somin perlahan, spontan membuat Somin mundur ketakutan.
“Kau ingat hari apa ini ??”,tanyanya tetap dengan ekspresi dingin. Belum sempat Somin menjawab, Yoo Jin mengangkat sebelah tangannya kearah kalender dinding yang tergantung diluar music dan wuuuuzzzzzzz…
Kalender itu terjatuh dan terbalik seolah ada angin yang meniupnya. Somin tersentak. Tidak ada angin disana. Bahkan jendela dan pintu tertutup rapat. Lalu apa itu tadi ?? gadis itu lebih tersentak saat tiba-tiba, sekali lagi dengan tangannya, Yoo Jin membuat kalender itu terbang diantara mereka dan menunjukkan tanggal hari ini.
31 Oktober.. Somin merinding, keringat dingin meluncur dari dahinya. Gadis yang ada didepannya ini bisa menerbangkan kalender tanpa menyentuhnya, hanya mengangkat sebelah tangannya dan menyentakkan seujung jarinya, dia membuat kalendernya terbang melayang.
“31 Oktober.. Happy Hallowen Day, Jung Somin”, ujarnya dingin.
“Tak perlu kau cari si Penulis Sajak, nantikan Halloween day saat kau menghilang tanpa jejak”, lanjutnya lagi dengan seringai dingin. Somin teringat surat ancamannya.
“Hari ini, tepat setahun yang lalu, kalian bunuh kakakku. Apa kau ingat bagaimana wajah cantiknya menjadi sangat jelek saat kulit wajahnya terkelupas akibat siraman air keras itu ? Hong Mo Nae yang melakukannya kan ?? Tapi aku senang karena membuat wajahnya juga hancur”, tanyanya dengan sinis.
“KALIAN PEMBUNUH !!! PEMBUNUH BERDARAH DINGIN !!!”, serunya marah seraya mengangkat tangannya dan wuuuzzzz… Tubuh Jung Somin terangkat dan terbanting dengan keras kearah piano itu. Somin mendarat ke tanah dengan wajah meringis kesakitan.
“KAU..”, ujarnya kaget.
“Beginilah caranya..Beginilah caranya aku menjatuhkan pilar penyangga di ruang olahraga. Kau benar !! Aku yang memancing Ha Ni kesana dan menjatuhkan pilar penyangga itu hingga mengenai tubuhnya. Melihatnya merintih kesakitan, aku sangat puas. Aku ingin dia merasakan apa yang dirasakan kakakku saat tubuhnya jatuh menghantam tanah dengan keras. Dan sekarang giliranmu !!”, ujar Yoo Jin dengan dingin. Somin berusaha bangun tapi sekali lagi Yoo Jin membuat tubuhnya melayang keatas, dia memutar-mutar tubuh gadis itu seraya tertawa puas. Lalu kemudian menjatuhkannya ke tanah dengan keras.
BRAKKKKKK…
Terdengar debam keras saat tubuh Somin jatuh menghantam tanah. Darah mulai menetes dari luka-luka disekujur tubuhnya tapi sepertinya Yoo Jin belum puas.
“AAARRRGGGHHH !!!”, teriak Somin lagi saat sekali lagi Yoo Jin melempar tubuhnya.
“KAU MON..STER..”, serunya terbata-bata, seraya mengusap darah dibibirnya.
“Jika aku Monster maka kalian adalah Iblis.. kalian lah yang membangunkan monster dalam diriku”, serunya dingin lalu kembali mengangkat tangannya dan melemparkan semua yang ada disekitarnya pada gadis itu. Kaleng, botol, kalender, bangku, bahkan piano beterbangan kearah Somin yang menjerit kesakitan akibat hantaman keras di tubuhnya.
Uee’s Mansion..
“Ketemu..Aku menemukannya”, ujar Uee senang saat tangannya meraba kolong tempat tidur dan melihat buku yang dicarinya disimpan disana. Buku harian Lee An. Uee segera membuka dan membacanya dan dia merinding tak percaya melihat apa yang tertulis disana. Lee An yang dari luar terlihat tegar dan kuat, gadis yang dari luar terlihat baik-baik saja, ternyata menyimpan luka yang sangat besar. Dia selalu di bully dan di jadikan bulan-bulanan oleh 4 orang gadis kaya dan berkuasa dikampus yang menganggap diri mereka adalah Ratu kampus. Uee membacanya dengan airmata menetes pelan. Lee An yang tertutup tak pernah menceritakan masalahnya, bagaimana dia selalu disiksa oleh ke 4 gadis jahat itu dan seperti apa penderitaannya.
Sampai pada halaman terakhir, gadis itu menemukan sebuah tulisan yang berbeda dengan tulisan Lee An. “AKU AKAN MENUNTUT BALAS. AKAN KU BUAT MEREKA MERASAKAN APA YANG KAU RASAKAN !!!”, tulisan di bagian paling belakang buku harian itu ditulis dengan warna merah, bau anyir darah tercium saat Uee membalik halaman itu, dan disampingnya foto 4 orang gadis yang tidak dikenalnya tertempel disana, foto yang 3 diantaranya sudah ternoda dengan warna merah yang sama.. Dan 1 foto yang tersisa tertulis jelas di bawahnya tulisan “YOU ARE NEXT !!!”.. Uee terkesiap..
“Oh Ha Ni, Kim Yoon Ji dan Hong Mo Nae..Apakah mereka semua sudah mati ??”, Tanya Uee berbisik lirih. Hyun Joong mengangguk pelan.
“Darimana kau tau ??”, tanyanya bingung.
“Mereka orang-orang yang telah menyiksa kakakku. Nama mereka tertulis disini. JUNG SO MIN BERIKUTNYA !!!”, jawabnya tercekat.
“kita harus menghentikan saudaraku.. aku tidak mau dia menghancurkan hidupnya sendiri. Lee An Unnie melakukan apapun agar dia tidak dikurung, aku tidak mau karena balas dendam ini, dia dikurung seperti dulu”, ujar Uee ketakutan. Tepat pada saat itu, seorang pelayan melangkah masuk dan mengatakan bahwa seorang pria bernama Park Jung Min menelpon.
“Yeoboseyo.. kau siapa ??”,Tanya Uee dengan gemetar. Takut mendengar berita buruk soal saudaranya.
SEOUL UNIVERSITY..
BRAKKKKKKK… Tubuh Somin kembali terlempar keras ke tanah. Dia terlihat ketakutan dan tidak berdaya. Yoo Jin dengan kekuatannya tidak mungkin sanggup dilawannya. Jika pilar penyangga yang begitu berat saja bisa dia robohkan, apalagi tubuh kecilnya yang tidak terlalu tinggi.
“BANGUN DAN LAWAN AKU !!!”, seru Yoo Jin sinis seraya menjambak rambut Somin dan melemparkannya kembali ke dinding. Kemudian dia mengambil sebotol air keras seraya menarik wajah gadis itu.
“Apa salah kakakku pada kalian ?? Kenapa kalian selalu menyakitinya ?? Apa karena dia mencintai pemuda itu ?? KATAKAN !!! APA SALAHNYA ???”, sentak Yoo Jin seraya menampar wajahnya keras-keras. Kembali Somin terlempar keras.
“Aku akan mati.. Aku pasti mati”, pikir Somin saat itu.
“Kau lihat apa ini ??”, Tanya Yoo Jin lagi seraya mengangkat sebuah botol didepan wajahnya. Somin membeliak kaget, itu adalah botol berisi air keras yang setahun lalu Mo Nae siramkan ke wajah Lee An.
“BENAR !! Ini adalah air keras yang kalian siramkan ke wajah kakakku. Apa kalian tau kalau separuh wajahnya rusak karena siraman air keras ini ??”,tanya Yoo Jin dingin dan seram.
“Bukan aku.. bukan aku.. Hong Mo Nae yang..”, kalimatnya terhenti saat Yoo Jin kembali melemparkan tubuhnya keras.
“Tapi kau yang menusuk dan mendorongnya jatuh kan ?? Park Jung Min melihatnya, dia tidak sengaja merekam semua yang kalian lakukan. Betapa kejinya kalian menyiksa kakakku seperti itu. Bagaimana jika seandainya air keras itu tersiram ke wajahmu ??”, tanyanya dingin dan tanpa ekspresi.
“Ja..ngan.. Ku..mohon.. Maaf..”, Somin ketakutan saat perlahan Yoo Jin mengangkat botol ditangannya.
“Maaf ?? Jangan ?? apa saat kakakku berkata jangan, kalian mendengarkannya ??”, sentaknya marah lalu sedetik kemudian dia menyiram wajah gadis itu dengan air keras yang dipegangnya.
“AAARRRGGGHHHHH !!! WAJAHKU…”teriak Somin menangis sambil memegangi wajahnya yang perlahan mulai mengelupas dan berdarah. Yoo Jin tertawa puas.
“Aku ingin kalian merasakan apa yang kakakku rasakan. Bagaimana rasanya ?? Harusnya sebelum menyiksa orang, kalian pikirkan dulu akibatnya. SELAMAT TINGGAL NONA JUNG SOMIN !!!”, seru Yoo Jin, kembali mengangkat tangannya dan kembali tubuh Somin melayang.
BRAKKKK…
“YOO JIN HENTIKAN !!! JANGAN LAKUKAN LAGI !!!”, seru Uee dengan airmata menetes pelan. Yoo Jin tersentak, spontan menurunkan tangannya dan tubuh somin terlempar jatuh. Melihat kakak kembarnya ada disana, dia melirik tajam pada pria yang berdiri dibelakang Uee.
“KAU !!! KENAPA KAU MEMANGGILNYA ??”, Tanya Yoo Jin marah pada Jung Min.
“Jangan lakukan itu lagi.. Aku tidak ingin kau menyakiti dirimu sendiri”, jawab Jung Min pelan.
“Selama ini kau selalu membantuku. Kenapa sekarang bicara seperti itu ??”, sentaknya marah pada Jung Min. Sejenak dia terlupa pada Somin.
“Karena kau bukan Monster. Aku tidak mau kau berubah jadi monster. Aku ingat Lee An pernah berkata bahwa Yoo Jin, adiknya tersayang adalah gadis yang baik dan istimewa. Lee An..Demi kau, demi agar kau tidak dikurung dia rela melakukan apa saja. Karena dia sangat menyayangimu. Aku akui aku khilaf, aku begitu mencintai Lee An sehingga aku ingin membalas orang-orang yang sudah membunuhnya. Tapi aku terus saja dihantui rasa bersalah setelah memasukkan racun di bekal makan siang Yoon Ji. Dalam mimpi aku melihat Lee An berkata “JANGAN LAKUKAN LAGI !!”.. Aku melihat Lee An menangis. Dia minta aku menghentikanmu, dia tidak ingin melihat adik yang sangat disayanginya berakhir dalam kurungan. Demi Lee An, berhentilah !!!”, pinta Jung Min.
“TIDAK !! KAU BOHONG !!”, teriak Yoo Jin menolak.
“Mereka sudah membuat kakakku menderita selama hidupnya, dan membunuhnya dengan cara yang keji dan hina. Apa kau pikir aku akan diam saja ?? TIDAK !!! MEREKA HARUS MEMBAYAR MAHAL !!!”, teriaknya marah.
“Yoo Jin, kumohon !!”, Uee mencoba membujuknya.
“Dendam tidak akan ada habisnya. Biarkan Lee An Unnie beristirahat dengan tenang”, pinta uee lagi. Sesaat Yoo Jin terdiam. Dia terlihat ragu. Namun akhirnya dia mengangguk pelan.
“Baik.. Aku..”, tapi belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya, Somin dengan sisa tenaganya yang tersisa berjalan terhuyung kearah mereka dengan menggenggam pecahan kaca dan mengarahkannya pada Yoo Jin.
“TIDAK !! AWAS !!!”, seru Uee saat dia melihat Somin sudah ada dibelakang Yoo Jin dan berniat menusuknya. Spontan Uee memutar tubuh mereka, melindungi Yoo Jin, menggunakan tubuhnya sendiri sebagai tameng. Uee tertusuk. Darah segar mengalir diperutnya.
“TIDAKKKKKK !!!! KAKAKKKKKK…!!!”, teriak Yoo Jin murka. Dia menangkap tubuh Uee yang perlahan melemas dalam pelukannya dan darah segar mengucur deras dari perutnya. “KAKAK…”panggilnya, tapi mata Uee tetap terpejam.
“Uee-ah..”, Hyun Joong spontan mendekat dan mendekap wajah Uee dalam pelukannya.
“TIDAK AKAN KUBIARKAN KAU MELUKAI KAKAKKU LAGI !!!”, sentaknya marah, lebih marah dari sebelumnya. Dia menatap Somin yang berdiri sempoyongan seraya berpegangan pada pinggiran meja dengan seringai dingin di wajahnya, tubuhnya penuh darah dan sebelah wajahnya mulai terkelupas. Dia mengernyit menahan sakit.
Wuuuzzzz… Sekali lagi Yoo Jin mengangkat tangannya dan melemparkannya ke dinding dengan keras. Tubuh Somin menghantam lampu diatap ruang musik itu dan saat lampu itu jatuh mengenai air keras aka alcohol yang tercecer ke tanah, bersamaan dengan tubuh gadis itu, spontan api menyala dengan cepat, membakar ke 4 sudut ruang musik itu.
So Min menjerit keras saat tubuhnya terbakar api. Lidah-lidah api menari dengan indahnya. Hyun Joong spontan menggendong tubuh Uee yang terluka dan membawanya keluar sementara Jung Min berusaha menyeret Yoo Jin yang terpaku ditempatnya.
Saat mereka ingin keluar, sebuah tangan menahan kaki Yoo Jin dan membuatnya terjatuh. Somin yang walau tubuhnya sudah hampir terbakar masih sempat menarik kaki Yoo Jin, membuatnya terperangkap ditengah api.
“Yoo Jin-ah..”, teriak Jung Min saat gadis itu terjatuh dan kobaran api serentak membuatnya mundur dan memisahkan dia dan Yoo Jin.
“PERGILAH !!! AKU HARUS MEMBAYAR PERBUATANKU !!”, serunya sambil menangis.
“TIDAK !! KAU HARUS PERGI BERSAMAKU !!!”, Ujar Jung Min.
“Aaaaaarrrrrgggghhh !!!”, Yoo Jin berteriak saat tiba-tiba atap ruang music jatuh menimpanya.
“Aku senang sekali.. Senang saat melihat wajah temanmu itu, Hong Mo Nae hancur saat mobil itu menabraknya. Hahahaha..”, ujar Yoo Jin dengan dingin seraya mendekati Somin perlahan, spontan membuat Somin mundur ketakutan.
“Kau ingat hari apa ini ??”,tanyanya tetap dengan ekspresi dingin. Belum sempat Somin menjawab, Yoo Jin mengangkat sebelah tangannya kearah kalender dinding yang tergantung diluar music dan wuuuuzzzzzzz…
Kalender itu terjatuh dan terbalik seolah ada angin yang meniupnya. Somin tersentak. Tidak ada angin disana. Bahkan jendela dan pintu tertutup rapat. Lalu apa itu tadi ?? gadis itu lebih tersentak saat tiba-tiba, sekali lagi dengan tangannya, Yoo Jin membuat kalender itu terbang diantara mereka dan menunjukkan tanggal hari ini.
31 Oktober.. Somin merinding, keringat dingin meluncur dari dahinya. Gadis yang ada didepannya ini bisa menerbangkan kalender tanpa menyentuhnya, hanya mengangkat sebelah tangannya dan menyentakkan seujung jarinya, dia membuat kalendernya terbang melayang.
“31 Oktober.. Happy Hallowen Day, Jung Somin”, ujarnya dingin.
“Tak perlu kau cari si Penulis Sajak, nantikan Halloween day saat kau menghilang tanpa jejak”, lanjutnya lagi dengan seringai dingin. Somin teringat surat ancamannya.
“Hari ini, tepat setahun yang lalu, kalian bunuh kakakku. Apa kau ingat bagaimana wajah cantiknya menjadi sangat jelek saat kulit wajahnya terkelupas akibat siraman air keras itu ? Hong Mo Nae yang melakukannya kan ?? Tapi aku senang karena membuat wajahnya juga hancur”, tanyanya dengan sinis.
“KALIAN PEMBUNUH !!! PEMBUNUH BERDARAH DINGIN !!!”, serunya marah seraya mengangkat tangannya dan wuuuzzzz… Tubuh Jung Somin terangkat dan terbanting dengan keras kearah piano itu. Somin mendarat ke tanah dengan wajah meringis kesakitan.
“KAU..”, ujarnya kaget.
“Beginilah caranya..Beginilah caranya aku menjatuhkan pilar penyangga di ruang olahraga. Kau benar !! Aku yang memancing Ha Ni kesana dan menjatuhkan pilar penyangga itu hingga mengenai tubuhnya. Melihatnya merintih kesakitan, aku sangat puas. Aku ingin dia merasakan apa yang dirasakan kakakku saat tubuhnya jatuh menghantam tanah dengan keras. Dan sekarang giliranmu !!”, ujar Yoo Jin dengan dingin. Somin berusaha bangun tapi sekali lagi Yoo Jin membuat tubuhnya melayang keatas, dia memutar-mutar tubuh gadis itu seraya tertawa puas. Lalu kemudian menjatuhkannya ke tanah dengan keras.
BRAKKKKKK…
Terdengar debam keras saat tubuh Somin jatuh menghantam tanah. Darah mulai menetes dari luka-luka disekujur tubuhnya tapi sepertinya Yoo Jin belum puas.
“AAARRRGGGHHH !!!”, teriak Somin lagi saat sekali lagi Yoo Jin melempar tubuhnya.
“KAU MON..STER..”, serunya terbata-bata, seraya mengusap darah dibibirnya.
“Jika aku Monster maka kalian adalah Iblis.. kalian lah yang membangunkan monster dalam diriku”, serunya dingin lalu kembali mengangkat tangannya dan melemparkan semua yang ada disekitarnya pada gadis itu. Kaleng, botol, kalender, bangku, bahkan piano beterbangan kearah Somin yang menjerit kesakitan akibat hantaman keras di tubuhnya.
Uee’s Mansion..
“Ketemu..Aku menemukannya”, ujar Uee senang saat tangannya meraba kolong tempat tidur dan melihat buku yang dicarinya disimpan disana. Buku harian Lee An. Uee segera membuka dan membacanya dan dia merinding tak percaya melihat apa yang tertulis disana. Lee An yang dari luar terlihat tegar dan kuat, gadis yang dari luar terlihat baik-baik saja, ternyata menyimpan luka yang sangat besar. Dia selalu di bully dan di jadikan bulan-bulanan oleh 4 orang gadis kaya dan berkuasa dikampus yang menganggap diri mereka adalah Ratu kampus. Uee membacanya dengan airmata menetes pelan. Lee An yang tertutup tak pernah menceritakan masalahnya, bagaimana dia selalu disiksa oleh ke 4 gadis jahat itu dan seperti apa penderitaannya.
Sampai pada halaman terakhir, gadis itu menemukan sebuah tulisan yang berbeda dengan tulisan Lee An. “AKU AKAN MENUNTUT BALAS. AKAN KU BUAT MEREKA MERASAKAN APA YANG KAU RASAKAN !!!”, tulisan di bagian paling belakang buku harian itu ditulis dengan warna merah, bau anyir darah tercium saat Uee membalik halaman itu, dan disampingnya foto 4 orang gadis yang tidak dikenalnya tertempel disana, foto yang 3 diantaranya sudah ternoda dengan warna merah yang sama.. Dan 1 foto yang tersisa tertulis jelas di bawahnya tulisan “YOU ARE NEXT !!!”.. Uee terkesiap..
“Oh Ha Ni, Kim Yoon Ji dan Hong Mo Nae..Apakah mereka semua sudah mati ??”, Tanya Uee berbisik lirih. Hyun Joong mengangguk pelan.
“Darimana kau tau ??”, tanyanya bingung.
“Mereka orang-orang yang telah menyiksa kakakku. Nama mereka tertulis disini. JUNG SO MIN BERIKUTNYA !!!”, jawabnya tercekat.
“kita harus menghentikan saudaraku.. aku tidak mau dia menghancurkan hidupnya sendiri. Lee An Unnie melakukan apapun agar dia tidak dikurung, aku tidak mau karena balas dendam ini, dia dikurung seperti dulu”, ujar Uee ketakutan. Tepat pada saat itu, seorang pelayan melangkah masuk dan mengatakan bahwa seorang pria bernama Park Jung Min menelpon.
“Yeoboseyo.. kau siapa ??”,Tanya Uee dengan gemetar. Takut mendengar berita buruk soal saudaranya.
SEOUL UNIVERSITY..
BRAKKKKKKK… Tubuh Somin kembali terlempar keras ke tanah. Dia terlihat ketakutan dan tidak berdaya. Yoo Jin dengan kekuatannya tidak mungkin sanggup dilawannya. Jika pilar penyangga yang begitu berat saja bisa dia robohkan, apalagi tubuh kecilnya yang tidak terlalu tinggi.
“BANGUN DAN LAWAN AKU !!!”, seru Yoo Jin sinis seraya menjambak rambut Somin dan melemparkannya kembali ke dinding. Kemudian dia mengambil sebotol air keras seraya menarik wajah gadis itu.
“Apa salah kakakku pada kalian ?? Kenapa kalian selalu menyakitinya ?? Apa karena dia mencintai pemuda itu ?? KATAKAN !!! APA SALAHNYA ???”, sentak Yoo Jin seraya menampar wajahnya keras-keras. Kembali Somin terlempar keras.
“Aku akan mati.. Aku pasti mati”, pikir Somin saat itu.
“Kau lihat apa ini ??”, Tanya Yoo Jin lagi seraya mengangkat sebuah botol didepan wajahnya. Somin membeliak kaget, itu adalah botol berisi air keras yang setahun lalu Mo Nae siramkan ke wajah Lee An.
“BENAR !! Ini adalah air keras yang kalian siramkan ke wajah kakakku. Apa kalian tau kalau separuh wajahnya rusak karena siraman air keras ini ??”,tanya Yoo Jin dingin dan seram.
“Bukan aku.. bukan aku.. Hong Mo Nae yang..”, kalimatnya terhenti saat Yoo Jin kembali melemparkan tubuhnya keras.
“Tapi kau yang menusuk dan mendorongnya jatuh kan ?? Park Jung Min melihatnya, dia tidak sengaja merekam semua yang kalian lakukan. Betapa kejinya kalian menyiksa kakakku seperti itu. Bagaimana jika seandainya air keras itu tersiram ke wajahmu ??”, tanyanya dingin dan tanpa ekspresi.
“Ja..ngan.. Ku..mohon.. Maaf..”, Somin ketakutan saat perlahan Yoo Jin mengangkat botol ditangannya.
“Maaf ?? Jangan ?? apa saat kakakku berkata jangan, kalian mendengarkannya ??”, sentaknya marah lalu sedetik kemudian dia menyiram wajah gadis itu dengan air keras yang dipegangnya.
“AAARRRGGGHHHHH !!! WAJAHKU…”teriak Somin menangis sambil memegangi wajahnya yang perlahan mulai mengelupas dan berdarah. Yoo Jin tertawa puas.
“Aku ingin kalian merasakan apa yang kakakku rasakan. Bagaimana rasanya ?? Harusnya sebelum menyiksa orang, kalian pikirkan dulu akibatnya. SELAMAT TINGGAL NONA JUNG SOMIN !!!”, seru Yoo Jin, kembali mengangkat tangannya dan kembali tubuh Somin melayang.
BRAKKKK…
“YOO JIN HENTIKAN !!! JANGAN LAKUKAN LAGI !!!”, seru Uee dengan airmata menetes pelan. Yoo Jin tersentak, spontan menurunkan tangannya dan tubuh somin terlempar jatuh. Melihat kakak kembarnya ada disana, dia melirik tajam pada pria yang berdiri dibelakang Uee.
“KAU !!! KENAPA KAU MEMANGGILNYA ??”, Tanya Yoo Jin marah pada Jung Min.
“Jangan lakukan itu lagi.. Aku tidak ingin kau menyakiti dirimu sendiri”, jawab Jung Min pelan.
“Selama ini kau selalu membantuku. Kenapa sekarang bicara seperti itu ??”, sentaknya marah pada Jung Min. Sejenak dia terlupa pada Somin.
“Karena kau bukan Monster. Aku tidak mau kau berubah jadi monster. Aku ingat Lee An pernah berkata bahwa Yoo Jin, adiknya tersayang adalah gadis yang baik dan istimewa. Lee An..Demi kau, demi agar kau tidak dikurung dia rela melakukan apa saja. Karena dia sangat menyayangimu. Aku akui aku khilaf, aku begitu mencintai Lee An sehingga aku ingin membalas orang-orang yang sudah membunuhnya. Tapi aku terus saja dihantui rasa bersalah setelah memasukkan racun di bekal makan siang Yoon Ji. Dalam mimpi aku melihat Lee An berkata “JANGAN LAKUKAN LAGI !!”.. Aku melihat Lee An menangis. Dia minta aku menghentikanmu, dia tidak ingin melihat adik yang sangat disayanginya berakhir dalam kurungan. Demi Lee An, berhentilah !!!”, pinta Jung Min.
“TIDAK !! KAU BOHONG !!”, teriak Yoo Jin menolak.
“Mereka sudah membuat kakakku menderita selama hidupnya, dan membunuhnya dengan cara yang keji dan hina. Apa kau pikir aku akan diam saja ?? TIDAK !!! MEREKA HARUS MEMBAYAR MAHAL !!!”, teriaknya marah.
“Yoo Jin, kumohon !!”, Uee mencoba membujuknya.
“Dendam tidak akan ada habisnya. Biarkan Lee An Unnie beristirahat dengan tenang”, pinta uee lagi. Sesaat Yoo Jin terdiam. Dia terlihat ragu. Namun akhirnya dia mengangguk pelan.
“Baik.. Aku..”, tapi belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya, Somin dengan sisa tenaganya yang tersisa berjalan terhuyung kearah mereka dengan menggenggam pecahan kaca dan mengarahkannya pada Yoo Jin.
“TIDAK !! AWAS !!!”, seru Uee saat dia melihat Somin sudah ada dibelakang Yoo Jin dan berniat menusuknya. Spontan Uee memutar tubuh mereka, melindungi Yoo Jin, menggunakan tubuhnya sendiri sebagai tameng. Uee tertusuk. Darah segar mengalir diperutnya.
“TIDAKKKKKK !!!! KAKAKKKKKK…!!!”, teriak Yoo Jin murka. Dia menangkap tubuh Uee yang perlahan melemas dalam pelukannya dan darah segar mengucur deras dari perutnya. “KAKAK…”panggilnya, tapi mata Uee tetap terpejam.
“Uee-ah..”, Hyun Joong spontan mendekat dan mendekap wajah Uee dalam pelukannya.
“TIDAK AKAN KUBIARKAN KAU MELUKAI KAKAKKU LAGI !!!”, sentaknya marah, lebih marah dari sebelumnya. Dia menatap Somin yang berdiri sempoyongan seraya berpegangan pada pinggiran meja dengan seringai dingin di wajahnya, tubuhnya penuh darah dan sebelah wajahnya mulai terkelupas. Dia mengernyit menahan sakit.
Wuuuzzzz… Sekali lagi Yoo Jin mengangkat tangannya dan melemparkannya ke dinding dengan keras. Tubuh Somin menghantam lampu diatap ruang musik itu dan saat lampu itu jatuh mengenai air keras aka alcohol yang tercecer ke tanah, bersamaan dengan tubuh gadis itu, spontan api menyala dengan cepat, membakar ke 4 sudut ruang musik itu.
So Min menjerit keras saat tubuhnya terbakar api. Lidah-lidah api menari dengan indahnya. Hyun Joong spontan menggendong tubuh Uee yang terluka dan membawanya keluar sementara Jung Min berusaha menyeret Yoo Jin yang terpaku ditempatnya.
Saat mereka ingin keluar, sebuah tangan menahan kaki Yoo Jin dan membuatnya terjatuh. Somin yang walau tubuhnya sudah hampir terbakar masih sempat menarik kaki Yoo Jin, membuatnya terperangkap ditengah api.
“Yoo Jin-ah..”, teriak Jung Min saat gadis itu terjatuh dan kobaran api serentak membuatnya mundur dan memisahkan dia dan Yoo Jin.
“PERGILAH !!! AKU HARUS MEMBAYAR PERBUATANKU !!”, serunya sambil menangis.
“TIDAK !! KAU HARUS PERGI BERSAMAKU !!!”, Ujar Jung Min.
“Aaaaaarrrrrgggghhh !!!”, Yoo Jin berteriak saat tiba-tiba atap ruang music jatuh menimpanya.
***********
SEOUL HOSPITAL..
“Kau tidak apa-apa ??”, Tanya Hyun Joong saat gadis yang sudah ditungguinya berhari-hari itu akhirnya tersadar. Gadis itu mengangguk pelan. Dia terdiam sesaat lalu airmata menetes pelan.
“Apa ada yang sakit ?? Katakan dimana ??”,Tanya Hyun Joong khawatir. Gadis itu mengangguk lalu menunjuk dadanya.
“Sakit sekali.. Disini”, ujarnya lirih, airmata menetes lagi. Spontan Hyun Joong memeluknya dan berkata lembut “jangan menangis”, ujarnya lembut seraya mengelus rambut gadis itu.
“Semuanya sudah berakhir, benarkan ?? Sekarang aku tidak memiliki siapa-siapa lagi”, ujar gadis itu sambil menghapus airmata.
“Siapa bilang ?? Kau masih memiliki aku disini”, jawab Hyun Joong menghiburnya.
“Tapi Yoo Jin-lah yang kau sukai”, ujar Uee lirih dan sedih.
“Yoo Jin membuatku terpesona, ada sesuatu dari dirinya yang sangat misterius dan istimewa,kuakui aku menyukainya. Tapi sayang Takdir tidak mengizinkan kami bersama”,jawab Hyun Joong menerawang.
“Jadi kau hanya menjadikan aku penggantinya ??”, Tanya Uee dengan ekspresi penuh luka.
“TIDAK !! Aku tidak ingin yang satu menggantikan yang lain, kalian istimewa dengan cara kalian sendiri. Dan aku ingin mengenalmu lebih dalam lagi, itupun jika kau bersedia memberiku kesempatan”, ujar Hyun Joong membesarkan hatinya.
“Semuanya sia-sia kan ?? Andai aku tidak tertusuk, aku bisa memadamkan apinya. Tapi kurasa ini yang terbaik, kurasa Yoo Jin sudah bahagia di Surga bersama kakak”,ujar Uee lemah seraya mengenang saudara kembarnya.
Beberapa saat kemudian, Uee memaksa Hyun Joong untuk mengantarnya ke tempat kedua saudaranya dimakamkan. Dia terduduk lemas disana. Sekarang hanya tinggal dia sendiri. Andai saja ke 4 gadis jahat itu tidak membunuh Lee An dengan sadis, maka Yoo Jin tidak akan balas dendam, dan jika Yoo Jin tidak balas dendam, dia tidak mungkin terbunuh dalam kebakaran. Terlalu banyak kata “jika” dalam benaknya. Uee menyadari bahwa kedua saudaranya tidak pernah merasakan apa itu bahagia. Kisah hidup mereka terlalu menyedihkan untuk diceritakan.
Sekejap Uee tersentak, dia ingat dia memiliki sesuatu yang bisa membuat keadaan berubah. Amulet itu. Amulet bertuah yang ditemukannya didalam hutan jauh dibelakang Mansion mereka.
“Jika saja aku bisa memutar kembali waktu, apa yang menurutmu akan terjadi ??’, ujar Uee tiba-tiba, ekspresinya menjadi dingin, menatap dingin pusara itu. Hyun Joong tercekat, mendadak tubuhnya diliputi hawa dingin mencekam.
“Uee-ah..”, ujar Hyun Joong mencoba menebak apa yang dipikirkan gadis disampingnya. Uee terdiam. Airmata mengalir pelan dari pelupuk matanya, suasana hatinya sangat berbalik dengan suasana di area pemakaman itu.
Suasana diarea pemakaman sangat cerah, matahari bersinar terang padahal seharusnya cuaca mendung dan tertutup awan. Saat akan berjalan meninggalkan area pemakaman itu, sekilas dia melihat 3 orang berpakaian putih, TIDAK, bukan 3 orang tapi 3 sosok bayangan yang tersenyum padanya, melambai dengan senyum bahagia padanya.
“Uee, hiduplah dengan bahagia. Sekarang aku tidak akan kesepian lagi”, ujar gadis berambut panjang lurus itu dengan lembut.
“Lee An Unnie..”, Uee terpaku melihat sosok yang tersenyum itu. Tidak ada bekas luka siraman air keras seperti yang seharusnya ada dipipi gadis itu.
“Unnie, aku bahagia sekali. Sekarang Lee An Unnie sudah menjagaku, kau tidak perlu khawatir lagi. Hiduplah dengan bahagia”, ujar sosok gadis yang 1 lagi, seseorang yang berwajah mirip dengannya. Belum pernah dia melihat gadis itu tersenyum dengan begitu bahagia seperti ini.
“Akhirnya aku bisa bersama wanita yang kucintai. Semuanya sudah selesai”, ujar si pria. Park Jung Min berdiri disamping Lee An sambil menatap Lee An dengan hangat. Lalu perlahan, sosok itu mulai menghilang.
“Kau tidak apa-apa ??”, Tanya Hyun Joong khawatir saat melihat Uee terpaku dengan wajah seputih salju, pucat karena melihat sesuatu yang tidak seharusnya.
“Mereka sudah bahagia sekarang. Mungkin memang ini yang terbaik untuk kita semua, benarkan ??’, ujarnya lirih.
“Iya..Mereka pasti bahagia karena bisa bersama-sama dengan orang yang mereka sayang”, jawab Hyun Joong setuju, tidak ingin melihat gadis ini terus bersedih.
“Oppa, aku sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi, maukah kau menemaniku setelah ini ??”, Tanya Uee dengan malu-malu, seraya menggenggam amulet dibalik jaketnya.
“Tentu. Sejak awal aku sudah terpesona padamu. Pada Uee. Hanya Uee”, ujarnya berseri-seri.
“Terima kasih Oppa”, ujar Uee seraya memeluk Hyun Joong hangat. “Jika saatnya sudah tiba, aku akan mengirimmu kesana. KAU BERIKUTNYA !! Ke 4 gadis itu tidak akan membunuh kakakku jika seandainya kakakku tidak mencintaimu. KAU AWAL DARI SEMUA MUSIBAH yang menimpa kami. KAU !!!”, batin Uee perih sambil tetap memeluk Hyun Joong erat tetapi sebelah tangannya mengangkat belati.
“YOU ARE NEXT !!!”, batinnya dengan ekspresi dingin.
SEOUL HOSPITAL..
“Kau tidak apa-apa ??”, Tanya Hyun Joong saat gadis yang sudah ditungguinya berhari-hari itu akhirnya tersadar. Gadis itu mengangguk pelan. Dia terdiam sesaat lalu airmata menetes pelan.
“Apa ada yang sakit ?? Katakan dimana ??”,Tanya Hyun Joong khawatir. Gadis itu mengangguk lalu menunjuk dadanya.
“Sakit sekali.. Disini”, ujarnya lirih, airmata menetes lagi. Spontan Hyun Joong memeluknya dan berkata lembut “jangan menangis”, ujarnya lembut seraya mengelus rambut gadis itu.
“Semuanya sudah berakhir, benarkan ?? Sekarang aku tidak memiliki siapa-siapa lagi”, ujar gadis itu sambil menghapus airmata.
“Siapa bilang ?? Kau masih memiliki aku disini”, jawab Hyun Joong menghiburnya.
“Tapi Yoo Jin-lah yang kau sukai”, ujar Uee lirih dan sedih.
“Yoo Jin membuatku terpesona, ada sesuatu dari dirinya yang sangat misterius dan istimewa,kuakui aku menyukainya. Tapi sayang Takdir tidak mengizinkan kami bersama”,jawab Hyun Joong menerawang.
“Jadi kau hanya menjadikan aku penggantinya ??”, Tanya Uee dengan ekspresi penuh luka.
“TIDAK !! Aku tidak ingin yang satu menggantikan yang lain, kalian istimewa dengan cara kalian sendiri. Dan aku ingin mengenalmu lebih dalam lagi, itupun jika kau bersedia memberiku kesempatan”, ujar Hyun Joong membesarkan hatinya.
“Semuanya sia-sia kan ?? Andai aku tidak tertusuk, aku bisa memadamkan apinya. Tapi kurasa ini yang terbaik, kurasa Yoo Jin sudah bahagia di Surga bersama kakak”,ujar Uee lemah seraya mengenang saudara kembarnya.
Beberapa saat kemudian, Uee memaksa Hyun Joong untuk mengantarnya ke tempat kedua saudaranya dimakamkan. Dia terduduk lemas disana. Sekarang hanya tinggal dia sendiri. Andai saja ke 4 gadis jahat itu tidak membunuh Lee An dengan sadis, maka Yoo Jin tidak akan balas dendam, dan jika Yoo Jin tidak balas dendam, dia tidak mungkin terbunuh dalam kebakaran. Terlalu banyak kata “jika” dalam benaknya. Uee menyadari bahwa kedua saudaranya tidak pernah merasakan apa itu bahagia. Kisah hidup mereka terlalu menyedihkan untuk diceritakan.
Sekejap Uee tersentak, dia ingat dia memiliki sesuatu yang bisa membuat keadaan berubah. Amulet itu. Amulet bertuah yang ditemukannya didalam hutan jauh dibelakang Mansion mereka.
“Jika saja aku bisa memutar kembali waktu, apa yang menurutmu akan terjadi ??’, ujar Uee tiba-tiba, ekspresinya menjadi dingin, menatap dingin pusara itu. Hyun Joong tercekat, mendadak tubuhnya diliputi hawa dingin mencekam.
“Uee-ah..”, ujar Hyun Joong mencoba menebak apa yang dipikirkan gadis disampingnya. Uee terdiam. Airmata mengalir pelan dari pelupuk matanya, suasana hatinya sangat berbalik dengan suasana di area pemakaman itu.
Suasana diarea pemakaman sangat cerah, matahari bersinar terang padahal seharusnya cuaca mendung dan tertutup awan. Saat akan berjalan meninggalkan area pemakaman itu, sekilas dia melihat 3 orang berpakaian putih, TIDAK, bukan 3 orang tapi 3 sosok bayangan yang tersenyum padanya, melambai dengan senyum bahagia padanya.
“Uee, hiduplah dengan bahagia. Sekarang aku tidak akan kesepian lagi”, ujar gadis berambut panjang lurus itu dengan lembut.
“Lee An Unnie..”, Uee terpaku melihat sosok yang tersenyum itu. Tidak ada bekas luka siraman air keras seperti yang seharusnya ada dipipi gadis itu.
“Unnie, aku bahagia sekali. Sekarang Lee An Unnie sudah menjagaku, kau tidak perlu khawatir lagi. Hiduplah dengan bahagia”, ujar sosok gadis yang 1 lagi, seseorang yang berwajah mirip dengannya. Belum pernah dia melihat gadis itu tersenyum dengan begitu bahagia seperti ini.
“Akhirnya aku bisa bersama wanita yang kucintai. Semuanya sudah selesai”, ujar si pria. Park Jung Min berdiri disamping Lee An sambil menatap Lee An dengan hangat. Lalu perlahan, sosok itu mulai menghilang.
“Kau tidak apa-apa ??”, Tanya Hyun Joong khawatir saat melihat Uee terpaku dengan wajah seputih salju, pucat karena melihat sesuatu yang tidak seharusnya.
“Mereka sudah bahagia sekarang. Mungkin memang ini yang terbaik untuk kita semua, benarkan ??’, ujarnya lirih.
“Iya..Mereka pasti bahagia karena bisa bersama-sama dengan orang yang mereka sayang”, jawab Hyun Joong setuju, tidak ingin melihat gadis ini terus bersedih.
“Oppa, aku sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi, maukah kau menemaniku setelah ini ??”, Tanya Uee dengan malu-malu, seraya menggenggam amulet dibalik jaketnya.
“Tentu. Sejak awal aku sudah terpesona padamu. Pada Uee. Hanya Uee”, ujarnya berseri-seri.
“Terima kasih Oppa”, ujar Uee seraya memeluk Hyun Joong hangat. “Jika saatnya sudah tiba, aku akan mengirimmu kesana. KAU BERIKUTNYA !! Ke 4 gadis itu tidak akan membunuh kakakku jika seandainya kakakku tidak mencintaimu. KAU AWAL DARI SEMUA MUSIBAH yang menimpa kami. KAU !!!”, batin Uee perih sambil tetap memeluk Hyun Joong erat tetapi sebelah tangannya mengangkat belati.
“YOU ARE NEXT !!!”, batinnya dengan ekspresi dingin.
TAMAT !!!!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar