Author : Lee An TS501
Starring :
Kim Hyun Joong as Yoon Ji Hoo
Uee’s After School as Kim Yoo Jin (Herself)
Kim Jae Joong as Himself ( Yoo Jin Ex Boyfriend )
Author as Kim Lee An (Kim Yoo Jin’s sister )
Kim Hyun Joong as Shi Lang ( Shi Lang adalah nama
perannya di We Got Married )
Yeyen Norma Guphyta as Kim Yeon Hee ( Yoo Jin’s Best
Friend )
Kim Kyu Jong as Himself
Kim Hyung Jun as Himself
“ WISHING STAR/ SS501 & Uee Fanfiction ”
“CHAPTER 1 :
WHERE ARE YOU NOW ?”
“Diantara jutaan bintang yang bersinar di Langit Utara. Hanya ada 1 bintang yang bersinar sangat terang melebihi jutaan bintang lainnya. POLARIS, sang Bintang Utara yang melambangkan harapan dan keinginan yang kuat. Saat kau sedang sedih dan putus asa, pandanglah bintang itu maka kau akan merasa harapanmu akan kembali muncul…”
“Kau pernah bilang, tidak ada seorang pun yang bisa mengambil sebuah kenangan. Aku sungguh berharap aku hanya punya satu kenangan, tapi aku punya dua dan aku harus memilih salah satunya kan ?? Aku sungguh berharap aku bisa melupakan kenanganku dengannya, tapi aku tidak bisa.. Waktu dia pergi, semakin aku sadari aku tidak bisa menghapus kenangan itu. Benar-benar tidak bisa “, ucap Yoo Jin pada pria di hadapannya.
“ Saat aku tersesat, saat aku tidak tau
kemana harus melangkah, dia datang dan membukakan jalan. Saat aku berjalan
dalam kegelapan, dia datang membawa seberkas cahaya lilin dan menemaniku
mencari cahaya terang. Saat aku bersedih dan ingin menangis, dia membuka
tangannya dan membiarkan aku menangis di pundaknya. Saat aku jatuh, dialah yang
membuatku bangkit”, ujar Yoo Jin
sambil menangis.
“
DIA.. POLARISKU !!! Dia Bintang Harapanku !!! Dia yang selalu menyinari langkahku..
Dia.. Pilihanku !!! Aku
mencintainya, bukan kau !!!”,
ucapnya lagi. Dan akhirnya keputusanpun di buat.
********************************
Moon’s
Steakhouse and Prime Rib, Xindiandi – Shanghai.
Seorang gadis cantik mengenakan Gaun
Putih sedang duduk menunggu dengan bahagia di tengah restorant paling mewah di
kota Shanghai. Moon’s Steakhouse and Prime Rib, Xindiandi – Shanghai memang
merupakan tempat yang romantis bagi pasangan kekasih untuk menikmati makan
malam yang romantis. Begitu juga dengan Kim Yoo Jin,seorang
gadis cantik yang merupakan turis asal Korea Selatan ini sedang duduk menunggu
Sang kekasih yang mengatakan akan datang tidak lama lagi untuk melamarnya.Tapi
setelah beberapa jam menunggu,tidak terlihat tanda-tanda kemunculan sang
kekasih dan Yoo Jin mulai terlihat cemas.Ditambah lagi,cuaca
yang tadinya cerah dengan langit yang bertabur bintang, sekarang tiba-tiba
turun hujan.
Kim Yoo Jin POV :
PRANGG…
Gelas itu terjatuh dari tanganku.Entah
kenapa,aku seolah mendapat firasat buruk.Perasaanku kacau,sangat kacau.Aku
tidak bisa memikirkan apapun.
“Dimana dia ? Kenapa dia belum datang
?”,ujarku dalam hati seraya kupandangi kaca jendela yang mulai penuh dengan
tetesan air hujan.
“Apa ini pertanda buruk ? Kenapa
langit yang tadinya cerah sekarang tiba-tiba turun hujan? Apa ini ada
hubungannya dengan Jae Joong Oppa ? Tidak !! Tidak mungkin !! Dia pasti datang.
Dia sudah berjanji akan datang“, batinku, menenangkan hatiku sendiri.
Malam ini seharusnya menjadi malam
yang indah. Malam di Shanghai penuh dengan bintang-bintang yang bersinar
terang, dan malam ini, dia berjanji akan menemuiku disini, di restoran ini. Aku
menunggu di restoran ini hingga malam. Menunggu dan terus menunggu, hingga aku
sadar dia tidak akan datang. Aku berjalan sendirian ditengah hujan dengan
pandangan kosong ke depan, hingga akhirnya aku tersadar.
“Sesuatu telah terjadi. Sesuatu yang
buruk telah menimpa Jae Joong”, batinku seraya berlari semakin kencang, menembus
gelapnya malam.
The
Ritz-Carlton Shanghai Pudong Hotel..
“Jae Joong Oppa meninggalkan aku.Dia
mengingkari janji kami”,seruku pada Ji Hoo,sambil memandang kelap-kelip lampu
disetiap deretan gedung dan rumah yang ada di Shanghai dari balkon kamar hotel
tempatku menginap.
The Ritz-Carlton Shanghai Pudong Hotel adalah salah satu dari hotel bintang lima paling mewah di Shanghai dan disinilah tempat aku dan Jae Joong menginap selama liburan musim dingin ini. Saat liburan musim dingin telah tiba, Jae Joong Oppa mengajakku berlibur ke Shanghai untuk merayakan Natal dan Tahun Baru di kota Metropolitan China yang terkenal sangat maju dalam berbagai aspek kehidupan. The Ritz-Carlton Shanghai Pudong Hotel harus kuakui memang adalah hotel yang hebat dan mewah, seumur hidupku, aku tidak pernah menginap ditempat seperti ini sebelumnya.
Aku
Kim Yoo Jin, adalah anak korban perceraian kedua
orang tuaku sejak usiaku masih 6 tahun. Ibu mengatakan kalau Ayahku
menceraikannya karena jatuh cinta pada wanita lain dan setelah bercerai, Ayah
membawa Kakak perempuanku ikut bersamanya entah kemana. Sejak itu aku tidak
pernah mendengar apapun lagi soal Ayah ataupun kakak, aku menjalani tahun-tahun
yang berat hidup dengan orang tua tunggal. Ibuku bekerja membanting tulang agar
bisa terus menyekolahkan aku hingga sekarang. Aku bertekad akan menjadi anak
yang berbakti untuk membalas semua kasih sayang dan kebaikan Ibu padaku. Jadi
begitu Jae Joong Oppa membawaku menginap di hotel semewah ini, aku merasa
bagaikan seorang Putri dalam dongeng yang baru saja bertemu Pangeran Impianku.
Minggu-minggu
pertama liburan kami di Shanghai, kami lalui dalam kegembiraan. Dia membawaku
berkeliling kota Shanghai yang indah. Kami mengunjungi semua obyek wisata di
Shanghai yang terkenal, seperti : Yu Yuan Garden, Nanjing Road, Xindiandi, The
Jade Temple dan The Bund Sightseeing Tunnel yang membuatku seolah-olah memasuki
sebuah terowongan bawah tanah misterius yang penuh warna, serta tempat-tempat
indah lainnya.
The
Ritz-Carlton Shanghai Pudong Hotel sungguh merupakan hotel yang hebat. Tamu
dapat mengatur suhu di kamar dengan pengatur suhu ruangan. Hotel dikelilingi
dengan ruang terbuka hijau dan taman yang menawan. Para tamu juga dapat
menikmati layanan dan perlengkapan yang disediakan untuk kenyamanan spesial.
Business Center yang lengkap tersedia untuk pebisnis di hotel Portman
Ritz-Carlton, Shanghai juga memungkinkan untuk memperoleh beberapa layanan
kantor. Di sini para tamu memperoleh ruangan konferensi yang ideal untuk
perjamuan atau pertemuan.
Layanan
kesehatan dan kebugaran, secara khusus dikembangkan di hotel Portman
Ritz-Carlton, Shanghai. Selain itu, Hotel ini menyediakan pelayanan kehangatan
dan kesegaran. Tersedia berbagai macam peralatan yang lengkap untuk mandi uap,
sehat dan santai. Pemijat profesional membantu memulihkan kesegaran badan para
tamu di ruang pijat khusus. Pusat Kebugaran yang lengkap dengan berbagai
perlengkapan olahraga termasuk kebugaran dan senam. Potong rambut, penata
rambut dan perawatan khusus kecantikan di salon kecantikan juga terdapat di
dalam hotel. Bukan hanya itu saja, di The Ritz-Carlton Shanghai Pudong Hotel tersedia
sangat banyak sarana permainan dan hiburan. Para tamu dapat menikmati hiburan
di area hiburan dengan musik dan tarian, seperti misalnya di Bar & lounge,
suasana yang ideal untuk minum cocktails, dan minuman beralkohol lain yang
nikmat, tentu saja hanya untuk mereka yang menyukai alkohol.
The Ritz-Carlton Shanghai Pudong Hotel menawarkan berbagai area yang telah dilengkapi dengan peralatan untuk berolahraga seperti golf, squash dan lapangan tennis. Restoran di The Ritz-Carlton Shanghai Pudong Hotel memberikan berbagai macam pilihan menu baik itu Chinese Food ataupun international. Liburan Natal di Shanghai harusnya menjadi liburan yang tak terlupakan bagiku, tapi kini semuanya berubah mimpi buruk sejak hari itu.
Malam dimana Jae Joong berjanji akan menemuiku di sebuah restoran kelas atas tapi dia tidak pernah datang. Dia seolah menghilang ditelan bumi dan tidak ada seorang pun yang tahu dia ada dimana hingga hari ini. Hari dimana semua teman-teman kami akhirnya datang dan berkumpul di hotel ini untuk membantuku mencari dan menemukan Jae Joong yang tidak tahu kemana rimbanya.
Dan disinilah aku sekarang, menatap kosong kearah deretan gedung-gedung pencakar langit di kota Shanghai melalui balkon kamar hotel tempatku menginap, berharap dari atas aku bisa melihat keberadaannya. Tapi kurasa semua sia-sia, karena dari atas justru aku tidak bisa melihat apa-apa.
“Dia bukan meninggalkanmu.Dia bukan
mengingkari janji kalian.Dia hanya tidak bisa menepatinya”, ujarnya lirih.
“Tapi kenapa dia tidak bisa
menepatinya?Kenapa dia tidak menelponku bila dia tidak bisa datang?”, ujarku
emosional, membentaknya. Sesaat aku tersadar, aku tidak seharusnya
membentaknya, melihat sinar matanya yang lembut, aku merasa semakin bersalah
padanya.
“Karena sesuatu yang buruk telah
menimpanya”,jawabnya singkat.
Entah kenapa kata-katanya yang singkat
itu bisa membuatku tenang. Sesaat kemudian Ji Hoo mendekat kearahku dan
melingkarkan lengannya di pundakku, sementara tangan kirinya menunjuk kearah
deretan rumah-rumah itu.
“Yoo Jin-ah,
kau lihat deretan rumah-rumah itu?”, tanyanya lirih. Aku mengangguk pelan.
“Tidakkah kau berpikir Jae Joong ada
disana?Dia tersesat.Dia sangat ingin pulang, tapi dia tidak tau jalan menuju
pulang. Mungkin sekarang dia sangat ketakutan.Dia sendirian dan tidak bisa
menemukanmu. Yoo Jin-ah, bila dia tidak bisa menemukanmu
maka kaulah yang harus mencari dan menemukannya,tidak peduli dia ada dimana”,suaranya
terdengar begitu lembut dan menenangkan,begitu memberi semangat.
Kemudian dia melepaskan pelukannya dan
sedikit menjauh dariku, sambil menoleh dan berkata “Sekarang berteriaklah !!
Katakan padanya kau akan mencari dan menemukannya “, ujarnya lembut.Tanpa sadar
airmataku mengalir, aku mengangguk pelan lalu kutelungkupkan kedua tanganku dan
mulai berteriak lantang.
“Kim Jae Joong, ada dimana kau sebenarnya?Aku Yoo Jin..
Tidak peduli kau ada dimana, aku pastikan aku akan mencarimu“,teriakku lantang
sambil menangis.Aku berteriak sekeras-kerasnya pada udara, berharap dia,dimanapun
dia berada akan mendengar dan kembali pulang.
Shanghai
United Family Hospital.
“Ada dimana aku ?”, pria itu tiba-tiba
terbangun dari tidurnya, memandang ke sekeliling ruangan dengan penuh tanda
tanya. Seorang gadis berambut panjang lurus
menghampirinya dan mulai menjelaskan.
“Sebuah mobil menabrakmu, tapi aku
tidak tau orangnya.Aku hanya kebetulan lewat dan kulihat tidak ada seorangpun
yang bersedia menolongmu, jadi aku yang menolongmu.Kebetulan juga RS ini milik
Ayahku“,jawabnya tulus.
“Kamsahamnida Agashi..Ternyata kau
juga orang Korea”,jawab pria itu seraya memegangi kepalanya.
“Tebakanku benar.Melihat dari wajahmu
sudah ku tebak kau orang Korea, itu sebabnya aku tidak pakai bahasa mandarin.
Siapa namamu ? Biar aku menelpon keluargamu“,Tanya gadis itu lagi.
“Keluarga ? Aku tidak tau. Aku tidak
ingat apapun“,jawabnya seraya memukul-mukul kepalanya.
“Arraseo..Arraseo.Aku tidak akan
bertanya lagi,tapi jangan pukul kepalamu lagi, okay ?”,ujar gadis itu lembut.
The
Ritz-Carlton Shanghai Pudong Hotel..
Kim Yoo Jin POV :
Kim Yoo Jin POV :
“Ada kabar!!”,teriak seorang pemuda
dari dalam kamar.Aku dan Ji Hoo Sunbae langsung menerobos masuk dengan lega,menunggu
berita yang menyenangkan.
“Polisi memberitahu kemarin malam
terjadi tabrak lari.Korbannya seorang pria,sepertinya berkebangsaan Korea. Ini
Rumah Sakitnya !!”,seru Kyu Jong Sunbae pada kami.Lalu kami semua segera
menghambur keluar dan menuju Rumah Sakit yang dikatakannya.
Shanghai
United Family Hospital.
Dalam 30 menit kami sampai di Rumah Sakit
itu.Rumah Sakit itu begitu besar dan luas,aku membawa pasport Jae Joong sebagai
tanda pengenal.Kutunjukkan foto di pasport itu kepada para perawat yang ada
disana dan mereka yakin jika memang dia orangnya.Dengan senang kami menerjang
masuk ke kamar tempat dia dirawat tapi yang kulihat ternyata hanya kamar yang
kosong saja.
Aku kecewa..Sangat kecewa.Tinggal
selangkah lagi aku berhasil menemukannya tapi ternyata dia menghilang.
“Kenapa tidak ada? Perawat itu bilang
dia belum pergi, iya kan?”,tanyaku dengan setetes air jatuh dipipi. Aku tidak
bisa menyembunyikan kesedihanku, aku terduduk lemas di tempat tidurnya,aku
hampir saja menangis andai saja Kyu Jong Sunbae tidak memberiku harapan.
“Dia sudah sadar.Mungkin dia sudah kembali
ke hotel dan mencarimu”,ujarnya memberi harapan. Tanpa pikir panjang,kami semua
langsung berlari keluar kamar dan meninggalkan Rumah Sakit itu,tanpa kusadari
sesuatu terjatuh dari tasku.
Shanghai
United Family Hospital’s Rooptof.
“Rupanya kau disini? Aku takut jangan-jangan
kau sudah pergi”,ujar seorang gadis kepada pria muda bertubuh tinggi yang ada
di depannya.Pria itu masih mengenakan seragam pasien dengan perban di
kepalanya,berdiri menatap langit dengan pandangan kosong.
“Aku merasa ada seseorang yang memanggil
namaku”,jawabnya lirih.
“Mwo? Tidak ada seorangpun disini.Kau
mungkin hanya bermimpi.Ayo kembali ke kamar.Disini sangat dingin”,seru gadis
itu lalu dengan lembut memapah pria itu kembali ke kamarnya,tapi begitu mereka
sampai disana,gadis itu menemukan sesuatu terjatuh tepat dibawah tempat
tidurnya.
“Apa ini?Sepertinya pasport”,ujarnya
seraya membungkuk memungut benda itu.
“Benar. Ini pasport.Hei,bukankah ini
kau?”,serunya riang sambil menyodorkan pasport itu pada pria itu.
“KIM JAE JOONG..Jadi namamu Jae
Joong?”,tanyanya riang. Jae Joong meraih pasport itu dan melihat fotonya.
“Sepertinya ini memang aku”,jawabnya
lirih.
“Selesai.. Ayo kita pulang!!”,ujar
gadis itu.
“Haahh..??”, Jae Joong terlihat
bingung.
“Ke Korea.Bukankah di pasport itu ada
alamat rumahmu?Keluargamu pasti mencarimu kemari saat kau tidak ada disini.Aku
yakin mereka pasti cemas sekali.Itu sebabnya kau harus pulang.Ayo pulang!! Aku
bersedia mengantarmu”,ujar gadis itu riang.
“Tapi..”,Jae Joong terlihat ragu.“Tapi
aku tidak ingat mereka”,lanjutnya.
“Jangan bodoh!! Itu sebabnya kau harus
pulang.Keluargamu harus tau bahwa kau baik-baik saja agar mereka tidak cemas”,gadis
itu bersikeras.
“Tapi kenapa kau mau mengantarku?
Bukankah kau tidak mengenalku?”,tanyanya curiga.
“Kalau begitu perkenalkan, Kim Lee An
imnida..Aku senang bisa membantu.Lagipula aku sudah lama tidak pulang ke Korea
dan bertemu Ibu dan adikku.Bisa dibilang, aku sekaligus menemui keluargaku”,
lanjutnya ceria. Jae Joong mengangguk pasrah.
“Kalau begitu akan kupersiapkan semuanya.Kita
pergi malam ini juga.Aku akan pulang untuk berkemas lalu akan menjemputmu
disini. See you..”,ujarnya lalu langsung berlari pergi tanpa memberikan
kesempatan pada Jae Joong untuk menjawab.
Kim’s Mansion.
“Pulang ke Korea? Tapi untuk apa Lee An ?”,tanya
seorang pria tua pada putrinya.
“Menolong orang harus sampai tuntas, Appa.Mana boleh setengah-setengah?”,jawab
Lee An santai.
“Itu hanya alasanmu kan? Sebenarnya
kau ingin mencari Ibu dan adikmu”,tuduh seorang wanita muda lainnya dengan
culas.
“Kalau iya memangnya kenapa? Dia ibu
kandungku..Wanita yang melahirkan aku.Tidak seperti kau perusak rumah tangga
orang”,jawab Lee An tak kalah sinis.
“KIM LEE AN !!
Jangan bicara seperti itu pada bibi Somin”,bentak
ayahnya.
“Apa aku salah ? Kalau wanita ini tidak
muncul,ayah dan ibu tidak akan bercerai dan aku tidak akan berpisah dengan
mereka.Apa ayah tahu kalau wanita ini hanya baik padaku jika ada Ayah?”,jawab Lee An
dengan berani.
PLAKKK..Tamparan keras mendarat di
pipi Lee An.
“Maafkan Ayah,sayang.Ayah tidak
sengaja”,ujar ayahnya.
“Ayah menamparku karena wanita ini?Baiklah
!! Sepertinya aku memang tidak punya alasan lagi untuk tetap tinggal disini.
Selamat malam”,jawab Lee An sambil menangis lalu berlari ke
kamarnya dan mengemasi semua barang-barangnya.
Shanghai
Pudong International Airport.
Malam
itu, Lee An benar-benar menepati janjinya untuk
menemani Jae Joong kembali ke Korea. Setelah mengemasi semua barang-barangnya
dan setelah Ayahnya tertidur pulas, diam-diam dia meninggalkan rumah besar itu,
berniat kembali ke Korea untuk mencari ibu dan adiknya yang hilang. Dengan uang
yang dimilikinya, Lee An berhasil mendapatkan tiket
penerbangan pertama ke Korea malam itu. Pukul 09.30 malam waktu Shanghai, kedua
sepasang muda mudi itu tiba di Bandara Udara International Pudong Shanghai,
bersiap untuk memulai petualangan baru mereka di tanah kelahiran mereka
sendiri, yaitu Korea dengan satu tujuan yang sama, menemukan masa lalu mereka.
Bandar Udara Internasional Pudong Shanghai adalah bandar udara internasional terbesar di Shanghai, Republik Rakyat Cina. Bandara ini dibangun pada 1 Oktober 1999 dan terletak di 30 kilometer timur dari pusat kota Shanghai.
“Terima kasih untuk semuanya.Biaya
perawatanku dan juga tiket pesawat,tapi apa kau serius kita akan pergi malam
ini juga?”,tanya Jae Joong ragu-ragu.
“Tentu. Bukankah kita akan pulang untuk
mencari keluargamu?Ayolah!! Tidak usah takut.Dengan bertemu keluargamu, masa
lalumu pasti akan kembali”,jawabnya santai sambil menyeret lengan Jae Joong. Jae
Joong masih terlihat tidak rela,seolah ada sesuatu atau seseorang yang
menahannya untuk tetap disana.
The
Ritz-Carlton Shanghai Pudong Hotel..
Kim Yoo Jin
POV :
“Aku telah menghubungi bandara.Mereka
bilang ada yang memakai pasport Jae Joong Sunbae dan pulang ke Korea”,seru Kim Yeon Hee.“Kurasa
itu memang Jae Joong, aku juga telah menghubungi pihak Rumah Sakit dan mereka
bilang kemarin malam pasien tabrak lari itu juga telah pergi dari sana”, tambah Shi Lang
Sunbae,membuatku semakin tidak percaya.
“Aku tidak mengerti. Bagaimana mungkin
dia bisa pergi sendiri dan meninggalkan aku disini?’, tanyaku tak percaya. Perlahan airmataku mengalir pelan.
“Yoo Jin,
Mianhe.. Tapi Jae Joong Hyung tidak pergi sendiri, dia bersama
seorang gadis”,lanjut Shi Lang Sunbae lirih.
Hatiku seolah ditusuk ribuan pedang.
“Gadis ? Kau bilang seorang
gadis?”,ulangku tak percaya.“Dia mencampakkan aku dan pergi dengan seorang
gadis ? Apa maksud semua ini?’, tanyaku histeris lalu berlari masuk ke kamar. Aku
mendengar suara langkah kaki seseorang mengikutiku dan aku tau pasti itu adalah
Ji Hoo Sunbae.
“Inikah pengkhianatan? Beginikah
rasanya dicampakkan? Dia bilang dia mencintaiku.Dia bilang dia ingin melamarku.Dia
menyuruhku pergi terlebih dahulu bersama sopir hotel agar dia bisa menyiapkan
kejutan untukku. Inikah kejutannya? Kabur dengan seorang wanita?”, teriakku
sambil menangis seraya mengambil koperku dari atas lemari pakaian dan mengemasi
barang-barangku. Aku ingin pergi dari tempat ini, pulang ke rumah dan menganggap
semua ini tidak pernah terjadi.
“Yoo Jin,
tenanglah !! Saat ini semuanya belum jelas. Menduga-duga bukanlah jalan
menyelesaikan masalah. Yakinlah pada satu hal, Jae Joong mencintaimu dan kau
juga mencintainya, asalkan percaya pada penantian, suatu hari nanti kalian
pasti akan bersama”,hibur Ji Hoo Sunbae padaku, seraya merebut koper itu dan
pelan-pelan memasukkan semua pakaianku kedalamnya,membantuku berkemas.
“Sekarang tidurlah. Anggaplah semua
ini mimpi buruk, begitu kau bangun semuanya akan berakhir. Tapi bila tidak, aku
akan menemanimu melewati mimpi buruk ini”,ujarnya lembut seraya mendorongku ke
tempat tidur dan menyelimutiku.
“Ji Hoo sunbae,kenapa kau begitu baik
padaku?’,batinku sambil perlahan memejamkan mata.
Incheon Airport, South
Korea..
“Akhirnya kita sampai. Korea, I’m Home”, teriak Lee An
senang sambil berputar-putar saat mereka baru saja menginjakkan kaki di Bandara
Incheon, Korea Selatan.
“YAAAA !! Semua orang melihatmu. Berhentilah berputar !!”, seru Jae Joong, pura-pura marah sambil menunduk mengucapkan Maaf pada semua orang yang berada disekitar mereka. Semua penumpang bandara hanya tertawa geli melihat tingkah Hye Won yang berlebihan.
Bandara Internasional Incheon adalah bandara internasional terbaik di Asia. Incheon mempunyai lokasi di 70km (43mil) barat dari ibukota Korea Selatan, Seoul. Dan merupakan pusat dari Korean Air, Asiana Airlines, dan Air Cargo Polar. Jika masuk ke sana, kita tidak akan lagi merasa seperti di Korea. Kita akan merasa seperti di sebuah kawasan bebas teritori yang terjaga selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Arsitekturnya memungkinkan cahaya matahari mampu masuk ke hampir seluruh bagian ruangan. Bandara Internasional ini memiliki beberapa fasilitas seperti toko buku, toko kerajinan tangan, restoran, toko CD dan kosmetik, convinient store, wireless WIFI, Nursing room, pusat perbelanjaan, mall, cafe, bioskop, lapangan golf, spa, kamar tidur pribadi, ice skating, kasino, taman dalam ruangan, dan bahkan Korean Art & Traditional Culture Exhibition Hall ada di sana. Subway di kawasan bawah tanahnya, membuat Incheon lebih seperti pusat perbelanjaan daripada bandara.
“I miss Incheon Airport. Terakhir kali aku kemari saat usiaku 8 tahun, saat Ayah membawaku pergi ke Korea dan Imigrasi ke Shanghai. Itu adalah terakhir kalinya aku bertemu Ibu dan adikku”, ujar Lee An mendadak sedih, sambil menatap kosong orang-orang yang berlalu lalang di hadapannya.
“ Incheon Airport sempurna secara fisik, tapi memiliki satu kekurangan, yaitu kemampuan petugasnya dalam berbahasa Inggris. Lihat kan ?? Bahasa Inggris mereka semua payah “ cibir Lee An sambil tersenyum nakal dan dalam sekejap raut kesedihan di wajahnya mendadak menghilang dan di gantikan dengan senyuman nakal saat mendengar salah seorang petugas Bandara terlihat kesulitan berbicara dengan salah satu penumpang Bandara.
“Lupakan masa lalu.. Aku kembali kemari untuk menemukan Ibu dan adikku, jadi ayo kita semangat !!!”, teriak Lee An bahagia, sambil menari berputar-putar, tidak peduli walau semua orang di Bandara mendadak memandangnya.
Di lantai satu bandara itu, ada sebuah Indoor Square Park. Sebuah taman buatan dalam ruangan. Taman itu berubah menjadi putih cemerlang saat natal tiba. Mereka membangun rumah-rumahan, pohon natal, membuat patung kelinci bahkan rusa dari ranting-ranting pohon di sana. Lalu menghiasnya dengan lampu-lampu.
“Masih suasana Natal. Kau tahu ? Aku ingin sekali merayakan Natal bersama Ibu dan adikku, tapi bisakah semua itu terkabul ?”, Lee An berkata dengan sedih seraya memandang kearah Pohon Natal yang dipajang di dalam taman buatan bandara.
Di taman buatan itu ada pula kolam berbentuk persegi yang cukup besar di tengah taman artifisial itu. Dengan air terjun kecil dan lampu-lampu di dasarnya, kolam itu berpijar. Di dasar kolam yang dilapisi porselen hitam berkilau, bartaburan ratusan, mungkin ribuan uang logam perak dan kuningan. Rupanya orang-orang menjadikan kolam itu sebagai wishing spot. Mereka akan menggenggam uang logam, membelakangi kolam itu, berdoa, dan melemparkan uang itu ke kolam tanpa berbalik. Berharap permintaannya akan terkabul.
“Kau punya uang logam ?”, Tanya Lee An tiba-tiba seraya menatap Jae Joong penuh harap.
“Buat apa ?”, Tanya Jae Joong bingung. “Aku ingin mencobanya”, jawab Lee An singkat seraya menunjuk kearah kolam yang ada didepannya.
“Mencoba apa ?”, Jae Joong masih terlihat tidak mengerti. Lee An menarik napas panjang sebelum akhirnya menjelaskan. “AKu ingin membuat permohonan. Banyak orang percaya jika kau bisa melemparkan koin ke dalam kolam itu dengan membelakanginya lalu berdoa, dan melemparkannya tanpa berbalik dan mengintip, maka permintaan mereka akan dikabulkan”, terang Lee An seraya mencari-cari sesuatu dari dalam tasnya.
“Konyol sekali”, ujar Jae Joong tak percaya. “Terserah !!! Aku percaya !!”, protes Lee An dan wajahnya mendadak berubah gembira saat menemukan apa yang di carinya.
“Aku punya..”, serunya riang, lalu segera menghampiri kolam itu dan membalikkan badannya, setelah memejamkan mata dan berdoa, dia pun segera melemparkan koinnya ke dalam kolam.
“Astaga !! Kau benar-benar percaya tahayul bodoh itu ?”, goda Jae Joong tak percaya.
“Permintaanku adalah agar aku bisa segera bertemu Ibu dan adikku. Kita lihat saja apa akan terkabul”, tantang Lee An dengan percaya diri dan penuh keyakinan, lalu segera berbalik kearah pintu keluar dan berteriak lantang kearah pria itu “Ayo !! Kau tidak ingin pulang ??”,teriaknya senang. Sementara Jae Joong hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan heran melihat tingkah gadis itu yang seperti gadis kecil.
“Astaga !! Wanita apa dia? Benar-benar
aneh!!”,batin Jae Joong sambil tersenyum lalu berjalan mengikuti taksi itu.Setelah
mengatakan alamatnya pada si sopir taksi,mereka pun tiba di komplek perumahan
mewah itu.
“Wow!! Tidak kusangka kau juga anak
orang kaya.Rumahmu besar sekali. Benar yang itu kan?”, Tanya Lee An
sambil menuding sebuah rumah mewah.Jae Joong melihat alamatnya dan mengangguk
pelan.
“Entahlah !! Mungkin”,jawabnya cuek.
“Ayo masuk!!”,jawab Lee An penuh semangat.
“Tunggu !! Lihat itu !!”,seru Jae
Joong, menarik tangan Lee An agar tidak melangkah lebih jauh.
Mereka melihat di depan rumah ada seorang wanita muda yang sedang hamil
menangis dan bertengkar dengan seorang pria muda yang baru saja keluar dari
rumah itu.
“Sudah kubilang enyahlah dari hadapanku.Anak itu bukan anakku!! Pergilah wanita murahan !!”, serunya kasar lalu mendorong wanita itu hingga terjatuh.Wanita itu menghantam tanah dengan keras dan darah mengucur deras dari selangkangannya.
“Astaga !! Kejam sekali dia. Apa dia kakakmu ?”,tanya Lee An tak tega.
“Molla..Ayo tolong dia “, jawab Jae Joong ingin bergerak maju.Tapi belum sempat
dia mendekat, seorang pria tua lain datang mendekat dan menggendongnya.
“Haruskah kita ikuti mereka ?”,tanya Lee An.“Tidak perlu !! Kurasa orang itu mengenalnya. Kita pergi saja”,jawab Jae Joong enggan.
“Pergi ? MWO ? Tapi itu rumahmu, kau mau
pergi kemana?”,tanya Lee An bingung.
“Kemana saja asal tidak ke rumah itu.Kau lihat orang di rumah itu sangat kejam kan ? Aku tidak mau tinggal disana”, seru Jae Joong memutuskan.
“Tapi..”, Lee An ingin memprotes, tapi Jae Joong memotong kalimatnya.
“Masa laluku akan kucari sendiri”,jawabnya
tegas.
“Lebih baik kita ke rumahmu saja”,ajak
Jae Joong santai.
“Tapi aku tidak tau Ibuku pindah
kemana”,protes Lee An
“Tapi kau bawa uang kan?Bukankah kau anak orang kaya?Kita pakai uangmu untuk menyewa tempat tinggal,baru setelah itu perlahan kita cari kerja”,usul Jae Joong.
“Tapi kau bawa uang kan?Bukankah kau anak orang kaya?Kita pakai uangmu untuk menyewa tempat tinggal,baru setelah itu perlahan kita cari kerja”,usul Jae Joong.
“Bukankah kau bilang kau ingin
membantuku?”,tanya Jae Joong memancing.
“Ahh, baiklah !! Menyebalkan !!”,seru Lee An
kesal tapi Jae Joong hanya tertawa.
KIM YOO JIN POV :
Sudah 2 bulan berlalu sejak Jae Joong menghilang di Shanghai. 2 bulan sudah terlewati tapi masih tidak ada berita tentang Jae Joong.
Sudah 2 bulan berlalu sejak Jae Joong menghilang di Shanghai. 2 bulan sudah terlewati tapi masih tidak ada berita tentang Jae Joong.
“Aku harus bagaimana?Oppa, ada dimana kau sebenarnya?Tidakkah kau mendengar suara hatiku? Aku merindukanmu..Aku sangat merindukanmu”,batinku sedih, sambil terus berjalan tanpa arah.
Aku seperti kehilangan arah.Aku tidak tahu lagi kemana harus melangkah.Kemanapun aku melangkah,yang kulihat kekosongan.Sekarang yang aku tahu hanyalah aku ingin berada ditengah keramaian orang.Karena setidaknya dengan begitu, aku tidak lagi merasa sepi,sepi tanpa Jae Joong disisiku.
Aku berdiri terpaku menatap sepasang kekasih yang lewat sambil bergandengan tangan dengan mesra dan tertawa bahagia.Aku tersenyum getir membayangkan Jae Joong bersama gadis lain dan berjalan bergandengan tangan dengan bahagia seperti itu.
“Yoo Jin, Mianhe.. Tapi Jae Joong tidak pergi sendiri, dia bersama seorang gadis”, kenangku pada ucapan Shi Lang Sunbae saat itu.Seorang gadis.Mendadak hatiku sangat sakit dan perlahan aku menangis.
“Katakan padaku siapa namanya ? Aku ingin tahu.Bagaimana penampilannya dan apa saja yang kalian lakukan ? Aku ingin melihat wajahnya,aku perlu mengerti,mengapa kau dan aku harus berakhir ? katakan padaku sekali lagi,aku ingin mendengarnya.Seseorang yang menghancurkan keyakinanku selama ini,seseorang yang tertawa bersamamu saat ini,saat aku disini sendiri,mengingat saat kita masih bersama.Jae Joong Oppa, aku ingin kau muncul dihadapanku saat ini dan mengatakan bahwa semua itu tidak benar.Tidak ada wanita lain.Hanya aku satu-satunya”,batinku sambil menangis,berusaha meyakinkan diriku sendiri.
Aku terus saja berjalan,berjalan dan berjalan hingga akhirnya merasa lelah.Kusandarkan tubuhku pada dinding sebuah rumah.
“Apa yang harus kulakukan untuk menemukanmu?Sudah 2 bulan lamanya aku terus berkeliaran dijalan-jalan,berharap aku bisa bertemu denganmu secara tak sengaja,tapi sepertinya semua usahaku sia-sia.Aku harus bagaimana lagi?Katakan padaku aku harus bagaimana?”,ujarku dalam hati, mulai putus asa.
Aku terduduk lemas dipinggir jalan sambil bersandar di dinding rumah itu.Pikiranku kosong, aku tidak tau harus bagaimana lagi.Tiba-tiba angin bertiup kencang dan menerbangkan selembar kertas tepat dibawah kakiku.Dengan enggan kuambil dan kubaca tulisan di kertas itu dan sebuah ide gila melintas di pikiranku.
“Ada cara. Masih ada cara”,ujarku senang lalu berlari pulang ke rumah.
To Be Continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar