Author : Lee An TS501
Starring :
Kim Hyun Joong as Yoon Ji Hoo
Starring :
Kim Hyun Joong as Yoon Ji Hoo
Uee’s After School as Kim Yoo Jin (Herself)
Kim Jae Joong as Himself ( Yoo Jin’s Ex Boyfriend )
Author as Kim Lee An (Kim Yoo Jin’s sister )
Kim Hyun Joong as Shi Lang (Ji Hoo and Jae Joong’s
Friend)
Yeyen Norma Guphyta as Kim Yeon Hee (Yoo Jin’s Best
Friend)
Kim Kyu Jong as himself (Ji Hoo and Jae Joong’s Best
Friend)
“ WISHING STAR / SS501 & Uee Fanfiction ”
"CHAPTER 3 : ENGAGEMENT"
Kim Yoo Jin’s House..
Ji Hoo Sunbae barusaja mengantarku pulang saat Ibu
tiba-tiba masuk ke kamarku dan memberitauku sebuah berita yang mengejutkan..
“Sayang,besok
usahakan pulang lebih cepat.Kakakmu baru saja kembali dari Shanghai dan ingin
bertemu denganmu”,ujar ibuku dengan bahagia.Aku hanya bisa berdiri terpaku
karena bingung.
“Kakak?”,ulangku
bingung.“Benar.Kim Lee An.Kakak
perempuanmu yang selama ini tinggal bersama Ayahmu”,jawab Ibuku sambil
menyiapkan makan malam.
“Baiklah!!
Aku akan pulang cepat besok”,jawabku lirih.Entah kenapa,aku merasa ada sesuatu
yang akan terjadi dengan kepulangannya kali ini.
Esoknya
dikampus aku bercerita pada Ji Hoo Sunbae tentang kepulangannya,tapi
seperti biasa Ji Hoo selalu memberiku semangat. “Bukankah
itu bagus? Kalian
sudah lama tidak bertemu.Harusnya kau bahagia, bukan memasang wajah murung
seperti ini.Tersenyumlah,Yoo Jin-ah !! Rasanya
sudah lama sekali aku tidak melihatmu tersenyum” ujarnya memberi semangat.Dia
benar. Sejak Jae Joong menghilang di Shanghai,aku sudah lupa bagaimana caranya
tersenyum.
“Aku
tahu, Sunbae.Aku hanya bingung bagaimana harus bersikap.Bukankah sudah bertahun-tahun
kami tidak bertemu?”,ujarku berdalih.Yang sebenarnya aku merasa ada sesuatu
yang terjadi yang akan mengiringi kepulangannya kali ini.
“Kau
tahu? Tidak ada tempat yang lebih indah selain dirumah sendiri dan bersama keluarga sendiri. Pulanglah dan
sampaikan salamku pada Ibu dan kakakmu”,ujarnya seraya mendorongku perlahan
keluar kelas.
“Gomawo,
Sunbae”,bisikku lirih yang dibalasnya dengan senyuman.Ji Hoo bagaikan Matahari di musim dingin yang selalu bisa
memberiku kehangatan yang ku butuhkan.Aku beruntung memilikinya di sisiku,
walau hanya sebagai sahabat.. Sahabat ?? Benarkah dia hanya menganggapku
sahabat ?? Pikiran aneh itu mendadak muncul di kepalaku tapi segera aku
enyahkan jauh-jauh.
Aku
berjalan pulang dengan hati galau,kakiku terasa berat melangkah.Bukan aku tidak
ingin bertemu kakakku,hanya saja aku merasa sesuatu yang buruk akan
terjadi.Sesampainya dirumah,aku melihat kedai mie milik Ibuku sengaja ditutup.
”Aneh.Katanya
kakak pulang,kenapa malah rumah sepi seperti ini?Haruskah Ibu menutup kedai?”,batinku
sambil meletakkan tas kuliahku dan berjalan masuk ke ruang keluarga,tapi tidak
ada tanda-tanda kehadiran orang disana.Akhirnya aku melangkahkan kakiku ke
ruang makan, tapi disana juga sepi.
“Pasti
didapur”, ujarku memutuskan.Tapi saat aku membalikkan badanku,seorang gadis
tiba-tiba muncul dari arah pintu dan menyapaku dengan ramah.
“Selamat
datang”,ujarnya sambil tersenyum ceria.Aku terdiam dan berdiri memandangnya.“Yoo Jin-ah, dia kakakmu.Ayo peluk dia”,ujar
Ibuku dan perlahan aku pun mendekatinya dan memeluknya.Rasanya aku masih tidak
percaya gadis yang kupeluk ini adalah kakakku,orang yang sudah pergi dari
hidupku selama 15 tahun.Walau tidak banyak yang kukatakan,setidaknya situasi
kami tidak sekaku sebelumnya.Kami baru akan mulai makan saat tiba-tiba Ibu
berkata bahwa persediaan minuman kami sudah habis.Akupun menawarkan diri untuk
membelinya.
“Biar
aku saja. Aku butuh udara segar”,tawarku seraya berjalan keluar rumah.Aku tidak
menyangka bahwa begitu aku kembali ke rumah,kejutan yang lebih besar telah
menanti.
*****************************
“Aku
pulang..Maafkan aku terlambat”,seruku sambil melepas sepatuku dan masuk kedalam
rumah.Tapi disana sudah ada seorang pria yang berdiri membelakangiku.
“Dia…?”,ujarku
tertahan seraya menunjuk kearah pria itu.Punggung itu seolah pernah ku kenal,tapi
aku tidak yakin dengan apa yang kulihat.
“Oh..Kau
sudah kembali? Baguslah !! Yoo Jin, perkenalkan, dia temanku,Kim Jae Joong”,ujar kakak ceria dan
secara perlahan pria itu
membalikkan badannya.Dia,Orang yang selama ini kucari.Dia berdiri di hadapanku
sambil tersenyum polos dan mengulurkan tangannya padaku, mengajak bersalaman.Dia
bersikap seolah-olah tidak mengenaliku.Aku tidak sanggup menutupi rasa
terkejutku,2 botol sirup yang kupegang pun jatuh dari genggamanku.
PRANNGGGGGGG...
Bunyi botol pecah bahkan tidak sebanding dengan suara detak
jantungku.Jantungku berdegup kencang.Keringat dingin
membasahi sekujur tubuhku,aku hanya bisa berdiri membatu.Aku tidak sanggup mengucapkan
sepatah katapun.Aku hanya terpaku memandangnya,tanpa bisa berkata apa-apa.
“Yoo Jin-ah, kau kenapa?”,tanya kakakku
bingung saat melihatku bereaksi aneh.
“Jae
Joong Oppa, apa kau tidak mengenaliku?”,kudengar suaraku bergetar saat
mengucapkannya. Aku berusaha keras untuk mengontrolnya agar tetap tenang,tapi
aku tidak bisa,benar-benar tidak bisa.
“Apa
kita pernah bertemu sebelumnya?”,tanyanya dengan wajah polos.
DEG…
Ribuan
pedang seolah ditusukkan ke jantungku.Benar-benar sakit.
“Kau
ini bicara apa?Aku benar-benar tidak mengerti.Bagaimana bisa kau tidak
mengenaliku?’,tanyaku, airmataku
perlahan menetes tanpa kusadari.
“Yoo Jin-ah,apa kau mengenalnya?”,tanya
kakak bingung.
“Dia..Dia..Dia
adalah kakak kelasku dikampus.Dia diberitakan menghilang di Shanghai 2 bulan
yang lalu”,jawabku.
BODOH
!! Kim Yoo Jin, apa yang kau katakan?Kenapa kau tidak
katakan saja kalau dia adalah pacarmu? Ada
apa denganmu? Aku
hanya bisa menyesali kebodohanku sendiri.
“Bagus
sekali!! Mungkin Yoo Jin
bisa membantumu mencari kembali masa lalumu”,ujar kakakku dengan polosnya.Satu
kejutan lain menanti.
“Apa
maksud Eonnie dengan mencari kembali masa lalunya?”,tanyaku bingung.
“Jae
Joong mengalami kecelakaan di Shanghai dan kehilangan ingatannya.Aku saja tahu
namanya dari pasport yang jatuh dibawah tempat tidur Rumah Sakit tempat dia dirawat”,ujar kakakku
menerangkan.
“Amnesia? Dia lupa padaku? Pada kenangan kami? Pantas saja dia bersikap aneh seperti
ini”,batinku pahit. Duniaku
serasa hancur.Dia ada dihadapanku tapi sama sekali tidak mengenaliku.Baginya
aku hanyalah orang asing, Kenapa
bisa begini?
“Biar
aku saja yang beli,Eomma”, sahut
kakakku menawarkan diri.
Spontan
aku merebut uang itu dari tangannya dan berkata cepat “Aku saja”,ujarku lalu
beranjak pergi dengan cepat.Aku harus menenangkan diriku.Aku harus berpikir
jernih sebelum memutuskan apa yang harus kulakukan.Tapi ternyata dia
mengejarku.
“Tunggu
!! Nona Kim, kakakmu memintaku untuk menemanimu”,ujarnya
sambil tersengal-sengal.
“Kakak?”,batinku pahit.“Dia kemari karena kakak
yang menyuruhnya.Lalu aku?Apa artinya aku bagimu ?”, ingin rasanya aku meneriakkan kalimat
itu tapi tidak ada kalimat yang keluar, lidahku terasa kelu.Aku hanya bisa berjalan membisu disampingnya, dengan
bulir-bulir airmata yang kapan pun siap menetes perlahan.
“Seperti
apa masa laluku?”, dia
memulai percakapan.“Apa kau benar-benar tidak ingat? Bahkan padaku, Jae Joong Oppa ?”, tanyaku
terluka.
“Aku tidak ingat apapun.Aku hanya melihat
tulisan-tulisan yang ditempel di dinding itu untukku”, jawabnya ujarnya polos.
“Ah,sudahlah
!!Apapun itu, kurasa itu sudah tidak penting lagi untukku”,lanjutnya seraya
melangkah pergi.
“Apa
masa lalu tidak penting bagimu?”,tanyaku lagi, sambil berusaha menahan airmataku.
“Aku
lebih mementingkan masa depanku.Masa depanku bersama orang yang kucintai
sekarang”, jawabnya,terdengar kejam ditelingaku.
“Sekarang ? Lalu
bagaimana dengan pacarmu yang dulu?”,tanyaku tidak terima.
“Dia
tidak penting lagi. Bagiku
dia hanya masa lalu. Dalam
ingatanku yang sekarang hanya ada Kim Lee An.Apapun yang terjadi di masa lalu,bagiku tidak
penting lagi. Aku hanya
melihat tulisan di sepanjang jalan yang dia tujukan untukku, tapi entah kenapa,
aku sama sekali tidak ingin kembali ke masa lalu”, jawabnya tanpa perasaan.Dia melangkah
pergi begitu saja,meninggalkan aku sekali lagi.Tidak.Aku tidak akan membiarkan
ini terjadi.
“Aku
tahu. Kau
sedang dalam perjalanan menuju pulang.Aku akan menunggumu. Selamanya menunggumu.Tidak peduli
kau ada dimana, aku
akan mencari dan menemukanmu. Kim
Jae Joong, Aku
merindukanmu. Tulisan
itukah yang kau lihat ? Aku merindukanmu. Aku sangat merindukanmu. Begitu rindunya aku padamu, hingga tidak peduli sepanjang
apapun jalan yang ku lalui, aku
akan terus memasang kerinduanku di sepanjang jalan di kota ini”,
aku berkata sambil menangis.Aku tidak bisa menahannya lagi.Rasanya sangat
sakit.
“Bagiku tulisan itu hanyalah sampah.Hal-hal
yang tidak penting.Seseorang yang tidak penting,walau aku ingat pasti akan aku
lupakan !!”, ujarnya dingin padaku lalu berjalan semakin jauh.
“
Aku tahu.Ternyata kau benar-benar sudah melupakan aku.Benar-benar sudah lupa”,
isakku semakin keras.Aku menangis tersedu-sedu dipinggir jalan,meratapi nasibku
yang menyedihkan.
“Ternyata
begini rasanya ditinggalkan. Apa
salahku, Tuhan?”, batinku
sambil menangis. Aku
merasa duniaku hancur berantakan dalam sekejap. Semua
pencarian dan penantianku seakan sia-sia. Di tengah tangisan kesedihanku, seseorang datang dan memelukku lembut.
“Menangislah !! Kurasa yang kau butuhkan sekarang
hanyalah menangis sekeras-kerasnya”, ujarnya lembut dan akupun menangis dalam
pelukannya,sekali lagi.
***********************
Kim Yoo Jin’s House...
Disaat
Kim Yoo Jin
sedang menangis sedih karena dicampakkan oleh Sang kekasih, dirumah ibu mereka
tampak sedang berpikir keras.
“Sepertinya
Ibu pernah melihat temanmu itu.Tapi Ibu tidak yakin”, ujar wanita paruh baya
itu. Lee An
semakin penasaran mendengar penuturan Ibunya.
“Maksud
Ibu apa?”, tanyanya penasaran.
“Dia
mirip pacar adikmu.Nama mereka juga sama.Kim
Jae Joong kan namanya ? Ada berapa banyak pria di Korea Selatan ini yang bernama Kim Jae Joong?”, sahut Ibunya, tampak
berpikir.
“Aku
tidak mengerti” jawab Lee An
bingung.
“Tunggu
!! Sepertinya aku pernah melihat fotonya di kamar Yoo Jin”, jawab wanita itu lalu segera
masuk ke kamar Yoo Jin.Lee An yang penasaran pun
mengikutinya.Disana, wanita itu mulai mencari-cari di album foto putrinya.Tidak
butuh waktu lama untuk menemukan apa yang dicarinya.
“LIHAT
!! Mereka mirip kan ?Jangan-jangan Kim
Jae Joong temanmu itu, adalah orang yang sama dengan Kim Jae Joong pacar adikmu?”, ujar ibunya
seraya memberikan sebuah foto sepasang kekasih yang sedang berpelukan mesra di
Seoul N Tower.Dalam foto itu tampak mereka sangat bahagia.Kim Yoo Jin dan kekasihnya yang
tidak lain adalah Kim
Jae Joong. Lee An
terkejut melihatnya.Tangannya gemetar saat melihat foto mereka berdua saling
berpelukan mesra.
“Dimana
pria itu sekarang ?”, tanya Lee An dengan gugup.
“Kekasih
adikmu menghilang saat mereka berlibur ke Shanghai 2 bulan yang lalu”, jawab
ibunya tanpa tahu apa-apa.Hati Kim Lee An seolah tersambar petir mendengarnya.
“Jadi
benar ? Jae Joong adalah kekasih Yoo Jin ? Jadi
gadis itu adalah Yoo Jin ? Gadis yang menempel tulisan disepanjang
jalan itu adalah Yoo Jin ? Apa yang harus ku lakukan ? Aku tidak mungkin merebut pacar adikku
sendiri.Tidak !! Aku harus segera pergi dari sini. Yoo Jin-ah, akan ku kembalikan apa yang
seharusnya menjadi milikmu”, batin Lee An walau hatinya terasa sakit.
**********************
Taman Kota, Kim Yoo Jin POV...
“Kenapa
kau bisa ada disini? Dan
kenapa kau diam saja? Biasanya
kau selalu menghiburku kan ?”, tanyaku pada Ji Hoo saat kami berdua duduk di
bangku sebuah taman, beberapa saat setelah aku meluapkan kesedihanku dengan
menangis keras.
“Sejujurnya,aku
telah kehabisan kata untuk menghiburmu.Aku tidak tahu lagi harus berkata apa.Aku
hanya tahu yang kau butuhkan sekarang adalah menangis sekeras-kerasnya”,j awabnya
pelan.
“Aku
lelah menangis”, jawabku
pahit.
“Aku tahu”, jawabnya singkat.
“Aku
kemari karena aku mendapat firasat bahwa kau sedang membutuhkan aku saat ini”, lanjutnya
lagi, membuatku terharu.
“Ji
Hoo sunbae, kenapa
malam ini aku tidak melihat Polaris ? Apa
itu berarti aku sudah tidak memiliki harapan lagi?”, tanyaku sedih sambil memandang langit
yang mendadak kosong tanpa bintang.
“Polaris
itu ada dalam hatimu. Selama kita percaya, impian
kita pasti akan menjadi kenyataan. Mungkin Tuhan punya rencana lain untukmu, jadi kau hanya perlu menghadapinya
dengan sabar”, jawabnya tenang dan dalam.
NB : Yang punya rencana lain si Author padahal,,bukan Tuhan hehehe ^^
“Kenapa
kau selalu ada di saat aku membutuhkanmu ? Aku
tidak tahu bagaimana jadinya hidupku jika tidak ada kau disisiku”, ujarku
terharu dengan setetes air jatuh dipipi.
“Because I’m your Guardian Angel. Aku
hanya ingin kau tahu bahwa kau bisa mengandalkan aku dalam situasi apapun.Aku
akan selalu disisimu”, jawabnya
lembut sambil tersenyum tulus.
“Ji
Hoo Sunbae, gomawo”, bisikku lirih. Aku
bersyukur pada Tuhan karena setidaknya aku punya dia yang akan selalu
menemaniku.
***************
Rencana
makan malam mereka gagal total saat Kim Yoo Jin ataupun Kim
Jae Joong tidak ada yang kembali ke rumah malam itu. Lee An menunggu hingga pukul 11 malam
tapi tidak ada tanda-tanda mereka akan kembali.Itu sebabnya dia putuskan untuk
kembali ke rumahnya dan membiarkan adiknya tenang lebih dulu.Kim Lee An baru saja pulang ke apartment
kecil yang disewanya bersama Jae Joong saat beberapa orang pria bertubuh tinggi
besar menunggu didepan pintu gedung apartmentnya.
“Siapa kalian ?? Kenapa kalian menghalangi jalanku ??”,
tanya Lee An sedikit takut saat tiba-tiba saja sekumpulan pria berbadan besar
muncul dan menghalangi jalannya.
“Nona, Anda
harus pulang sekarang.Tuan Besar menyuruh kami membawa Anda pulang”, seru salah
satu dari mereka.
“Ohh.. jadi Ayah sudah disini ?? Cepat juga.. Baiklah !!
Aku juga sudah bosan bermain-main, Ayo pulang !!!”, jawab Lee An cuek lalu tanpa perlawanan dia
ikut kembali bersama mereka.Saat dalam perjalanan ke mobil, mereka bertemu Jae
Joong yang baru saja kembali.
“kau
mau kemana ?”, tanyanya bingung saat melihat Lee An bersama orang-orang bertubuh
tinggi besar.
“Aku
ingin kembali menjadi Nona Besar.Apa itu masalah buatmu?”, jawab Lee An dingin dan datar.
“Kenapa
kau seperti ini?Ini seperti bukan dirimu.Kim Lee An, apa
yang terjadi?”,bentak Jae
Joong kesal. Kesal karena melihat gadis yang dicintainya mendadak berubah.
“Selamat
tinggal”, jawab Lee An
dingin lalu berjalan melewati Jae Joong tanpa berkata apa-apa lagi dan langsung
masuk ke dalam mobil. Jae Joong yang tersadar bahwa dia sudah ditinggalkan
segera mengejar mobil itu sambil memanggil-manggil nama Lee An, tapi gadis itu tidak bergeming.
“Maafkan
aku, Jae Joong.Kurasa ini yang terbaik bagi kita semua. Yoo Jin cinta sejatimu.Kau harus kembali
padanya. Aku tidak seharusnya muncul dalam hidup kalian. Semuanya harus kembali
seperti semula.Selamat tinggal”, batinnya sambil menangis pelan menatap bayangan
Jae Joong yang berlari mengejar mobilnya.
Setelah perjalanan yang tidak begitu lama, akhirnya
mereka tiba di sebuah kompleks perumahan mewah. Lee An
berdiri di depan pintu masuk sebuah rumah mewah dengan ekspresi bingung di wajahnya.
“Kupikir
kalian akan membawaku pulang ke Shanghai ?”, tanya Lee An pada orang-orang yang
membawanya.
“Tuan
Besar sudah menunggu Anda, Nona !! Silakan masuk !!”, jawab salah satu dari
mereka seraya membukakan pintu rumahnya. Dan begitu pintu terbuka, seorang pria paruh baya sudah berdiri
disana,menunggu dengan cemas.
“Lee An, gadis
bandel. Kenapa kau pergi diam-diam? Kau
membuat Ayah cemas”, seru
pria itu.Kim Lee An
segera berlari kepelukan pria itu dengan manja.
“AYAHHH
!!”,serunya senang sambil bergelayut manja di pelukan ayahnya. Setelah mendapat
tanda, orang-orang berbadan besar itupun pergi dari sana, meninggalkan mereka
sendiri.
“Lee An sudah besar,jangan memanjakannya
seperti itu lagi.Tidak baik dilihat orang”,seru seorang wanita lain dengan
culas.
“Kau…”,seru
Lee An kaget.“Ayah, kenapa wanita itu
harus ikut kemari?’,protes Lee An pada Ayahnya.
“Bibi
SO MIN adalah Ibumu sayang, tentu dia
harus ikut kemari”, jawab Ayahnya, mencoba bersabar.
“ibu
tiri maksud Ayah ? Aku hanya punya seorang Ibu dan dia adalah Kang Lee Jin !! Wanita
yang mengandung dan melahirkan aku. Bukan wanita
murahan yang merebut suami orang dan menghancurkan rumah tangga orang lain
seperti yang dilakukan oleh Nona JUNG SO MIN Yang terhormat”, jawab Lee An kasar dan dingin.
“Lihat
bagaimana sikap Putrimu padaku ? Sikapnya itu pasti diwarisi dari ibunya yang
malang itu”, jawab JUNG SO MIN
sinis, menghina ibu Lee An.
“Benar
!! Ibuku wanita yang malang karena ditinggalkan oleh suaminya yang lebih
memilih wanita murahan sepertimu”, jawab Lee An tak kalah sinis.
“KIM LEE AN !! JANGAN MULAI LAGI !!”, teriak
Ayahnya marah.
“Kenapa
? Ayah mau menamparku lagi ?”, tantang Lee An dengan berani.
“Sudahlah
!! Ayah tidak mau membahas masalah ini. Ayah kemari karena ingin membicarakan
pernikahanmu”, ujar Ayahnya mengalah.
“MWO ? Pernikahan
apa ? Apa maksud Ayah ?”, tanya Lee An bingung.
“Pernikahanmu
dengan Kim
Jae Joong, putra
kedua dari Pemilik Perusahaan Asuransi Terbesar di Korea, Kim Corporation.Besok malam adalah hari
pertunangan kalian”, jawab Ayahnya santai.
“Aku
tidak mau !! Siapa bilang aku ingin menikah dengannya ?”, protes Lee An.
“Jangan
berbohong !! Ayah tahu kalian saling mencintai.Ayah sudah mengirim detektif
untuk menyelidiki kalian selama beberapa hari ini. Kim Lee An, kali ini Ayah bangga
padamu”, jawab Ayahnya senang.
“Keluarga
Kim adalah keluarga yang terpandang di
Korea. Kau pintar memilih pasangan”, puji Ayahnya sementara Lee An hanya bisa terdiam dan berpikir.
“Jadi
ini adalah pernikahan bisnis kan ? Ayah ingin memperluas bisnis Ayah kan?”, tanya
Lee An sinis.
“Bukankah
ini bagus? Sekali mendayung 2 pulau terlampaui”, sahut ayahnya santai.
“Baik !!
Karena ini hanyalah pernikahan bisnis, aku minta pertukaran”, Lee An mulai mengajukan penawaran.
“Apa
lagi yang kau inginkan?”,tanya Ayahnya tidak sabar.
“Aku
bersedia bertunangan
asalkan Ayah bersedia membawa kembali Ibu dan Yoo Jin pulang.Mereka hidup serba
kesulitan selama ini, tidakkah Ayah kasihan pada mereka?”, pinta Lee An memohon.
“Sayang, jangan
turuti permintaannya”, seru JUNG SO MIN cemas.
Pria
paruh baya itu terlihat berpikir sebelum akhirnya memutuskan.
“Baiklah
!! Ayah akan bawa mereka pulang asalkan kau bersedia menikah”,pria itu
memutuskan. Lee An
tersenyum senang sementara wanita itu terlihat marah dan kesal.“Aku tidak
percaya kau turuti keinginannya”,serunya lalu berjalan pergi dengan kesal.
*********************
Seoul University..
Aku sedang berjalan dengan lemas dan sedih memasuki
gerbang kampus saat tiba-tiba sebuah suara memanggilku. Aku tersentak dari
lamunan dan mengedarkan pandanganku ke sekeliling kampus, mencari asal suara
itu dan akhirnya aku melihat mereka disana. Duduk di sebuah bangku panjang
ditengah-tengah taman kampus, dibawah pohon yang sangat rindang...
“Yoo Jin-ah, kami disini”, seorang gadis
berteriak memanggilku dan kulihat Yeon Hee, Shi Lang, Kyu Jong dan Ji Hoo Sunbae
sedang duduk di bangku di bawah sebuah pohon rindang, ditaman kampus. Dengan
lesu aku berjalan kearah mereka.
“Kau
tidak apa-apa ? Wajahmu terlihat pucat ?”, tanya Yeon Hee khawatir.Aku menggeleng pelan.“Aku
tidak apa-apa. Hanya sedikit lelah”, jawabku lirih.
“Apa
masih tidak ada kabar tentang Jae Joong Sunbae?”,tanya Yeon Hee lagi.Aku sadar dia belum tau yang sebenarnya. Ji Hoo Sunbae
hanya memandangku dengan tatapan mata tak terbaca, antara sedih, kasihan dan
entah apalagi yang dipikirkannya.
Baru
saja aku akan menjawab,seseorang telah terlebih dulu menarik lenganku dengan
kasar dan membentakku keras.
“Nona
Kim Yoo Jin,katakan
padaku dimana kau menyembunyikan Lee An-ku?”,tanyanya seraya mencengkeram lenganku
kasar.Membuatku sakit.Bukan hanya cengkeraman tangannya yang terlalu kuat tapi
juga kalimatnya yang kasar yang menikamku bagai belati.
“Lee An-ku? Kau memanggil Kakak ‘Lee An-ku’? Dulu kau bahkan tidak pernah
memanggilku seperti itu”, ujarku
dengan airmata mengalir pelan. Entah sejak kapan, bulir-bulir bening dari mataku kembali turun. Sakit
sekali. Kenapa dia harus menyakitiku seperti
ini ?
“JAWAB
SAJA !! Kemana kau membawa pergi LEE AN-KU?”,ulangnya
lebih kasar.
“LEPASKAN DIA, JAE JOONG !!”,ujar Ji Hoo memperingatkan, seraya berdiri di sampingku.
“Aku
tidak bicara padamu,orang asing !!
Aku bicara dengan wanita kejam ini.Kau kan yang menyuruhnya kembali ke Shanghai
agar aku kembali padamu? Kau
kan yang mengusirnya pergi? Ku
beritahu padamu, walau
kau telah mengusirnya pergi, aku
tidak akan kembali padamu karena aku mencintai Lee An, bukan
kau !! KATAKAN PADAKU DIMANA DIA ?”,bentaknya seraya mencengkeramku semakin
keras.
“AKU
BILANG LEPASKAN DIA !!”,seru Ji Hoo marah lalu memukulnya keras-keras hingga
dia jatuh menghantam tanah. Yeon Hee berteriak kaget. Spontan Kyu Jong berlari kearah Jae Joong dan
membantunya berdiri, sementara Shi Lang berlari kearah Ji Hoo dan memegang
pundaknya, seolah takut Ji Hoo akan lepas kendali lagi.
“Ji Hoo Hyung, Tenanglah !!! Ini kampus !!! Jangan
berkelahi di kampus atau kau akan kena detensi”, Shi Lang mengingatkannya.
“Bisa beritau kami apa arti semua ini ?? Jae Joong Hyung,
kau ini kenapa ?? Kenapa kau kasar sekali pada Yoo Jin ??”, tanya Kyu Jong seraya membantu Jae Joong
berdiri.
“Yoo Jin-ah, kenapa dengan Jae Joong Sunbae ?? Aku tidak
mengerti”, Yeon Hee hanya berdiri bingung melihat para pria itu saling hantam.Sejenak
kesunyian terasa, sebelum akhirnya Ji Hoo mulai bicara lagi.
“Belum
cukupkah kau menyakitinya ? Apa kau tahu betapa menderitanya dia
saat kau menghilang? Kau
tahu kenapa? Karena
dia sangat mencintaimu.Tapi inikah balasanmu? Aku
tahu kau tidak ingat apapun tentang masa lalumu, tapi
bukan berarti kau bisa bersikap sekasar itu. Dengarkan
aku baik-baik, Tuan
Kim Jae Joong yang terhormat, kalau kau berani menyakitinya lagi, aku akan mematahkan lehermu jadi dua”, ancam Ji Hoo tegas seraya mencengkeram
kerah bajunya dan memukulnya
sekali lagi, menindih tubuhnya hingga dia tidak mampu melawan.
Kyu Jong tersentak, dia bahkan tidak bisa mencegah saat
Ji Hoo menarik Jae Joong dengan cepat lalu kembali memukulnya. Shi Lang pun
sepertinya gagal mendinginkan emosi Ji Hoo. Mereka semua kaget karena tidak
pernah melihat Ji Hoo seperti itu. Ji Hoo yang kami kenal sangat tenang,
pendiam, dan tidak suka bicara apalagi memukul orang.
Tapi Ji Hoo yang sekarang, bagaikan induk
macan yang siap melindungi anaknya saat anaknya dalam bahaya. Aku tidak pernah melihatnya marah
seperti ini, Ji
Hoo membuatku takut.Tapi sejujurnya, perlindungannya
padaku membuatku merasa aman.
“Apa
maksud semua ini,man? Tidak
ingat masa lalu? Siapa
yang tidak ingat masa lalunya? Ji
Hoo Hyung, bisakah
kau jelaskan pada kami ?”, Kyu Jong menuntut penjelasan.
“Tanya
sendiri pada pengecut ini !!”, jawab
Ji Hoo gusar.
“Dengarkan
aku sekali lagi, pria
sejati tidak menyakiti wanita, siapapun
orangnya, terutama
jika dia adalah kekasihnya sendiri.Kalau ku lihat kau menyakiti Yoo Jin lagi, aku akan benar-benar mengulitimu
hidup-hidup. Ayo
pergi, Yoo Jin
!!!”, ujarnya dingin lalu menarikku
pergi,sambil memeluk pinggangku. Aku
tidak menyangka kalau setelah kejadian ini, aku
benar-benar kehilangan Jae Joong.
“Kurasa
kisah kami sudah berakhir, benarkan?”,tanyaku pahit pada Ji Hoo saat kami berada dalam mobilnya.
“Tergantung
bagaimana kau menilainya”,jawabnya singkat.
“Ji
Hoo Sunbae, terima
kasih sudah membela dan melindungiku”,ujarku tulus.
“Setelah
ini jalanmu akan semakin berat, tapi kau harus tetap kuat Yoo Jin-ah..Ingatlah bahwa kau tidak
sendirian”,ujarnya lagi,terdengar cemas.
“Kurasa
aku sudah kalah sekarang.Tidak ada lagi yang tersisa. Benarkan? Haruskah aku berhenti sekarang? Tidak kusangka jalan itu benar-benar
panjang”, sahutku
pelan,dengan nada sedih yang teramat sangat.
“Bukankah
sudah ku katakan, Tidak peduli sepanjang apapun
jalan yang kau lewati,aku akan menemanimu melewati jalan itu dan bila suatu saat
nanti kau sampai di ujung jalan itu, maka aku akan ada diujung jalan itu
bersamamu”,ujarnya menghiburku, seraya menggenggam tanganku erat dan tersenyum manis
padaku.
“Malaikat
Pelindungku, terima
kasih”, ujarku lirih, tulus.
********************
Sementara
itu, Jae Joong yang masih kesal karena tidak tau dimana Lee An, tidak
menyadari jika sedari tadi beberapa
orang sedang mengikutinya sejak dia meninggalkan kampus Yoo Jin.Dia baru saja
tersadar saat tiba-tiba saja seorang pria mencengkeram erat lengannya lalu
temannya yang lain menyeretnya kedalam sebuah mobil van yang melaju cepat
meninggalkan tempat itu.“Kalian mau bawa aku kemana? Siapa
kalian?”,seru Jae Joong sambil meronta, tapi karena jumlah mereka banyak, Jae Joong pun tidak bisa melawan.
********************************
Kim Yoo Jin POV :
“Aku
pulang”, ujarku lemah saat aku masuk kedalam rumah.Aku merasa sangat aneh karena
tidak biasanya Ibuku menutup kedai mie-nya.
“ ibu, ibu dimana?”,tanyaku sedikit
cemas.Tidak ada suara. Akupun
mulai memeriksa sekeliling rumah.Saat aku sampai di ruang keluarga,aku melihat
sebuah cahaya dan kulihat ibuku sudah duduk disana bersama beberapa orang pria.
“Ibu,siapa mereka?”,tanyaku setengah
takut.
“Apa Anda Nona Kim Yoo Jin ? ”,tanya salah satu dari mereka.
“Benar”, jawabku
singkat dan waspada.
“Kami sudah lama menunggu Anda.Mohon
ikut kami untuk berdandan”,ujar mereka seraya berjalan mendekatiku.
“Tapi siapa kalian?”,tanyaku berontak.
“Ayah Anda yang menyuruh kami kemari,Nona
Muda”, jawab salah satunya.Ibuku diam saja tanpa mengatakan apapun,terlihat
ragu tapi sepertinya setuju ikut dengan mereka.
“Ibu..”,protesku bingung.“Kita ikut
saja mereka.Bukankah sudah lama kau tidak melihat Ayahmu?”,jawab Ibuku lembut.
“Sejak kecil aku tidak punya Ayah
lagi.Kenapa tiba-tiba sekarang mereka muncul kembali?”, tanyaku pahit.“Yoo Jin-ah, bagaimanapun juga dia adalah
Ayahmu”,ujar ibuku.“Tapi dia tidak pernah mengakuiku sebagai anaknya”,aku tetap
bersikeras.
“Kita lihat saja apa yang dia
inginkan,okay ?”,bujuk
Ibuku.Akhirnya walau terpaksa,aku pun mengikuti keinginan Ibuku untuk ikut
bersama mereka.
Dan benar saja,orang-orang itu membawa
kami ke butik dan salon mahal,mendandani kami secantik mungkin, entah untuk
apa.Dan kemudian membawa kami ke sebuah hotel bintang 5 yang berkelas di Seoul.
“Shilla Hotel ? Untuk apa kami dibawa
kemari ?”, tanyaku bingung pada orang-orang.
“Tuan Besar dan Nona Besar sudah
menunggu Anda didalam.Silakan masuk Nona Muda dan Nyonya”, jawab mereka sopan
sambil membukakan pintu mobilnya.
Dengan rasa penasaran, kami pun
melangkah masuk ke dalam ballroom mewah Shilla hotel ini. Begitu pintu dibuka, aku
melihat banyak sekali orang-orang dari kalangan atas berkumpul disini.Sebuah
pesta.Aku bisa melihat bahwa kami sedang menghadiri sebuah pesta, tapi aku tidak
tahu pasti ini pesta apa dan kenapa kami dibawa kemari.Seorang pelayan
menghampiriku dan menawarkan segelas sampagne. Aku
mengambilnya dan meminumnya seteguk. Menunggu. Menunggu apapun yang akan terjadi
setelah ini.
Jantungku berdegup kencang, seolah sesuatu yang buruk akan terjadi
dan benar saja,beberapa saat kemudian seorang pria paruh baya berdiri diatas
panggung seraya memegang mikrofon.
“Hari ini kita semua berkumpul disini
untuk merayakan Hari yang bahagia karena hari ini Putri Kesayanganku,Kim Lee An akan
bertunangan dengan kekasihnya,Kim
Jae Joong,putra kedua dan calon pewaris Perusahaan Asuransi Terbesar di Korea”,ujarnya
sambil tersenyum bahagia.
PRAANGGG…
Gelas sampagne yang ku genggam spontan
terlepas dan jatuh dari tanganku begitu aku mendengar pria itu,yang disebut Ibu
sebagai Ayahku, dengan
bahagia mengumumkan pertunangan Putri kesayangannya dengan pacarku, tidak, maksudku
mantan pacarku.
“Yoo Jin-ah..”,ujar Ibuku dengan wajah cemas
seraya memeluk pundakku.
“Apa aku sedang bermimpi, Ibu?”, tanyaku
dengan setetes air jatuh dipipi.Entah sudah berapa kali airmataku menetes.
“Yang sabar nak..Maaf, Ibu tidak tahu akan seperti ini”,ujarnya
lagi sambil mengelus rambutku lembut,berusaha menguatkan aku.
Aku merasa seakan seluruh langit
menimpaku. Semakin
lama aku merasa dunia semakin memusuhiku. Aku
benar-benar ingin menangis. Tapi
aku tidak boleh menangis. Tidak
dipesta ini. Seakan
ada sebuah panah yang menancap di jantungku saat kulihat mereka, kakak dan mantan pacarku berpelukan
mesra diatas panggung.
“Ibu, kurasa tidak ada gunanya lagi
kita disini.Ayo pulang !!”, pintaku lirih dengan suara gemetar.Baru saja kami
akan berbalik dan pergi saat tiba-tiba sebuah pengumuman lain menahan kami
untuk disini.
“Malam ini juga malam yang special
karena malam ini putriku yang sudah lama hilang akhirnya kembali.Kim Yoo Jin, naiklah ke panggung sayang”, ujar pria
paruh baya itu.Aku mencibir dalam hati.
“Sayang
? Sejak kapan dia memanggilku sayang ? Bukankah sejak kecil dia tidak pernah
mengakuiku sebagai anak ?”,
batinku pahit.
Aku ingin menghiraukan panggilan itu
tapi lampu sorot panggung mendadak diarahkan padaku, membuatku tak punya pilihan lain
selain naik ke atas panggung bersama mereka.
“Naiklah sebentar, Yoo Jin. Mereka
semua melihatmu”, bisik
Ibuku seraya mendorongku perlahan.
Aku hanya menarik napas pasrah dan
perlahan naik ke atas panggung dengan hati sakit. Apalagi
saat kulihat Jae Joong seolah sengaja menunjukkan kemesraan mereka di hadapanku
dengan sesekali mencium bibir kakakku. Aku
hanya memalingkan kepala dengan getir.
Sekali lagi, kakak merebut milikku. Aku memaksakan diri tersenyum di
hadapan para tamu apalagi saat kami berdiri diatas panggung dan pria itu
memperkenalkan aku pada rekan bisnisnya.Tapi aku lelah, aku tidak sanggup lagi bertahan.Topeng
kaca yang kupasang mulai retak saat melihat mereka berciuman mesra di taman
belakang hotel bagaikan sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta.
“Kakak, semoga
kau bahagia”, batinku
lalu pergi meninggalkan pesta dengan berlinang airmata.. Semuanya sudah berakhir. Tidak ada yang tersisa
lagi.
“Ji Hoo,
tolong aku....”, batinku perih sambil berlari meninggalkan hotel itu dengan
bersimhan airmata.
To Be Continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar