Rabu, 23 Oktober 2013

Wishing Star - SS501 & Uee Fanfiction (Part 3)



Author : Lee An TS501

Starring :   
Kim Hyun Joong as Yoon Ji Hoo 
Uee’s After School as Kim Yoo Jin (Herself) 
Kim Jae Joong as Himself ( Yoo Jin’s Ex Boyfriend ) 
Author as Kim Lee An (Kim Yoo Jin’s sister ) 
Kim Hyun Joong as Shi Lang (Ji Hoo and Jae Joong’s Friend) 
Yeyen Norma Guphyta as Kim Yeon Hee (Yoo Jin’s Best Friend) 
Kim Kyu Jong as himself (Ji Hoo and Jae Joong’s Best Friend)



“ WISHING STAR / SS501 & Uee Fanfiction



"CHAPTER 3  : ENGAGEMENT"

Kim Yoo Jin’s House..

          Ji Hoo Sunbae barusaja mengantarku pulang saat Ibu tiba-tiba masuk ke kamarku dan memberitauku sebuah berita yang mengejutkan..



“Sayang,besok usahakan pulang lebih cepat.Kakakmu baru saja kembali dari Shanghai dan ingin bertemu denganmu”,ujar ibuku dengan bahagia.Aku hanya bisa berdiri terpaku karena bingung.



“Kakak?”,ulangku bingung.“Benar.Kim Lee An.Kakak perempuanmu yang selama ini tinggal bersama Ayahmu”,jawab Ibuku sambil menyiapkan makan malam.



“Baiklah!! Aku akan pulang cepat besok”,jawabku lirih.Entah kenapa,aku merasa ada sesuatu yang akan terjadi dengan kepulangannya kali ini.



Esoknya dikampus aku bercerita pada Ji Hoo Sunbae tentang kepulangannya,tapi seperti biasa Ji Hoo selalu memberiku semangat. “Bukankah itu bagus? Kalian sudah lama tidak bertemu.Harusnya kau bahagia, bukan memasang wajah murung seperti ini.Tersenyumlah,Yoo Jin-ah !! Rasanya sudah lama sekali aku tidak melihatmu tersenyum” ujarnya memberi semangat.Dia benar. Sejak Jae Joong menghilang di Shanghai,aku sudah lupa bagaimana caranya tersenyum.



“Aku tahu, Sunbae.Aku hanya bingung bagaimana harus bersikap.Bukankah sudah bertahun-tahun kami tidak bertemu?”,ujarku berdalih.Yang sebenarnya aku merasa ada sesuatu yang terjadi yang akan mengiringi kepulangannya kali ini.



“Kau tahu? Tidak ada tempat yang lebih indah selain dirumah sendiri dan bersama keluarga sendiri. Pulanglah dan sampaikan salamku pada Ibu dan kakakmu”,ujarnya seraya mendorongku perlahan keluar kelas.



“Gomawo, Sunbae”,bisikku lirih yang dibalasnya dengan senyuman.Ji Hoo bagaikan Matahari di musim dingin yang selalu bisa memberiku kehangatan yang ku butuhkan.Aku beruntung memilikinya di sisiku, walau hanya sebagai sahabat.. Sahabat ?? Benarkah dia hanya menganggapku sahabat ?? Pikiran aneh itu mendadak muncul di kepalaku tapi segera aku enyahkan jauh-jauh.



Aku berjalan pulang dengan hati galau,kakiku terasa berat melangkah.Bukan aku tidak ingin bertemu kakakku,hanya saja aku merasa sesuatu yang buruk akan terjadi.Sesampainya dirumah,aku melihat kedai mie milik Ibuku sengaja ditutup.



”Aneh.Katanya kakak pulang,kenapa malah rumah sepi seperti ini?Haruskah Ibu menutup kedai?”,batinku sambil meletakkan tas kuliahku dan berjalan masuk ke ruang keluarga,tapi tidak ada tanda-tanda kehadiran orang disana.Akhirnya aku melangkahkan kakiku ke ruang makan, tapi disana juga sepi.



“Pasti didapur”, ujarku memutuskan.Tapi saat aku membalikkan badanku,seorang gadis tiba-tiba muncul dari arah pintu dan menyapaku dengan ramah.



“Selamat datang”,ujarnya sambil tersenyum ceria.Aku terdiam dan berdiri memandangnya.“Yoo Jin-ah, dia kakakmu.Ayo peluk dia”,ujar Ibuku dan perlahan aku pun mendekatinya dan memeluknya.Rasanya aku masih tidak percaya gadis yang kupeluk ini adalah kakakku,orang yang sudah pergi dari hidupku selama 15 tahun.Walau tidak banyak yang kukatakan,setidaknya situasi kami tidak sekaku sebelumnya.Kami baru akan mulai makan saat tiba-tiba Ibu berkata bahwa persediaan minuman kami sudah habis.Akupun menawarkan diri untuk membelinya.



“Biar aku saja. Aku butuh udara segar”,tawarku seraya berjalan keluar rumah.Aku tidak menyangka bahwa begitu aku kembali ke rumah,kejutan yang lebih besar telah menanti.



*****************************



“Aku pulang..Maafkan aku terlambat”,seruku sambil melepas sepatuku dan masuk kedalam rumah.Tapi disana sudah ada seorang pria yang berdiri membelakangiku.



“Dia…?”,ujarku tertahan seraya menunjuk kearah pria itu.Punggung itu seolah pernah ku kenal,tapi aku tidak yakin dengan apa yang kulihat.



“Oh..Kau sudah kembali? Baguslah !! Yoo Jin, perkenalkan, dia temanku,Kim Jae Joong”,ujar kakak ceria dan secara perlahan pria itu membalikkan badannya.Dia,Orang yang selama ini kucari.Dia berdiri di hadapanku sambil tersenyum polos dan mengulurkan tangannya padaku, mengajak bersalaman.Dia bersikap seolah-olah tidak mengenaliku.Aku tidak sanggup menutupi rasa terkejutku,2 botol sirup yang kupegang pun jatuh dari genggamanku.



PRANNGGGGGGG...

Bunyi botol pecah bahkan tidak sebanding dengan suara detak jantungku.Jantungku berdegup kencang.Keringat dingin membasahi sekujur tubuhku,aku hanya bisa berdiri membatu.Aku tidak sanggup mengucapkan sepatah katapun.Aku hanya terpaku memandangnya,tanpa bisa berkata apa-apa.



Yoo Jin-ah, kau kenapa?”,tanya kakakku bingung saat melihatku bereaksi aneh.



“Jae Joong Oppa, apa kau tidak mengenaliku?”,kudengar suaraku bergetar saat mengucapkannya. Aku berusaha keras untuk mengontrolnya agar tetap tenang,tapi aku tidak bisa,benar-benar tidak bisa.



“Apa kita pernah bertemu sebelumnya?”,tanyanya dengan wajah polos.



DEG…

Ribuan pedang seolah ditusukkan ke jantungku.Benar-benar sakit.

“Kau ini bicara apa?Aku benar-benar tidak mengerti.Bagaimana bisa kau tidak mengenaliku?’,tanyaku, airmataku perlahan menetes tanpa kusadari.



Yoo Jin-ah,apa kau mengenalnya?”,tanya kakak bingung.

“Dia..Dia..Dia adalah kakak kelasku dikampus.Dia diberitakan menghilang di Shanghai 2 bulan yang lalu”,jawabku.



BODOH !! Kim Yoo Jin, apa yang kau katakan?Kenapa kau tidak katakan saja kalau dia adalah pacarmu? Ada apa denganmu? Aku hanya bisa menyesali kebodohanku sendiri.



“Bagus sekali!! Mungkin Yoo Jin bisa membantumu mencari kembali masa lalumu”,ujar kakakku dengan polosnya.Satu kejutan lain menanti.

“Apa maksud Eonnie dengan mencari kembali masa lalunya?”,tanyaku bingung.



“Jae Joong mengalami kecelakaan di Shanghai dan kehilangan ingatannya.Aku saja tahu namanya dari pasport yang jatuh dibawah tempat tidur Rumah Sakit tempat dia dirawat”,ujar kakakku menerangkan.



“Amnesia? Dia lupa padaku? Pada kenangan kami? Pantas saja dia bersikap aneh seperti ini”,batinku pahit. Duniaku serasa hancur.Dia ada dihadapanku tapi sama sekali tidak mengenaliku.Baginya aku hanyalah orang asing, Kenapa bisa begini?

“Biar aku saja yang beli,Eomma”, sahut kakakku menawarkan diri.



Spontan aku merebut uang itu dari tangannya dan berkata cepat “Aku saja”,ujarku lalu beranjak pergi dengan cepat.Aku harus menenangkan diriku.Aku harus berpikir jernih sebelum memutuskan apa yang harus kulakukan.Tapi ternyata dia mengejarku.



“Tunggu !! Nona Kim, kakakmu memintaku untuk menemanimu”,ujarnya sambil tersengal-sengal.



“Kakak?”,batinku pahit.“Dia kemari karena kakak yang menyuruhnya.Lalu aku?Apa artinya aku bagimu ?”, ingin rasanya aku meneriakkan kalimat itu tapi tidak ada kalimat yang keluar, lidahku terasa kelu.Aku hanya bisa berjalan membisu disampingnya, dengan bulir-bulir airmata yang kapan pun siap menetes perlahan.



“Seperti apa masa laluku?”, dia memulai percakapan.“Apa kau benar-benar tidak ingat? Bahkan padaku, Jae Joong Oppa ?”, tanyaku terluka.

“Aku tidak ingat apapun.Aku hanya melihat tulisan-tulisan yang ditempel di dinding itu untukku”, jawabnya ujarnya polos.



“Ah,sudahlah !!Apapun itu, kurasa itu sudah tidak penting lagi untukku”,lanjutnya seraya melangkah pergi.

“Apa masa lalu tidak penting bagimu?”,tanyaku lagi, sambil berusaha menahan airmataku.



“Aku lebih mementingkan masa depanku.Masa depanku bersama orang yang kucintai sekarang”, jawabnya,terdengar kejam ditelingaku.

“Sekarang ? Lalu bagaimana dengan pacarmu yang dulu?”,tanyaku tidak terima.



“Dia tidak penting lagi. Bagiku dia hanya masa lalu. Dalam ingatanku yang sekarang hanya ada Kim Lee An.Apapun yang terjadi di masa lalu,bagiku tidak penting lagi. Aku hanya melihat tulisan di sepanjang jalan yang dia tujukan untukku, tapi entah kenapa, aku sama sekali tidak ingin kembali ke masa lalu”, jawabnya tanpa perasaan.Dia melangkah pergi begitu saja,meninggalkan aku sekali lagi.Tidak.Aku tidak akan membiarkan ini terjadi.



“Aku tahu. Kau sedang dalam perjalanan menuju pulang.Aku akan menunggumu. Selamanya menunggumu.Tidak peduli kau ada dimana, aku akan mencari dan menemukanmu. Kim Jae Joong, Aku merindukanmu. Tulisan itukah yang kau lihat ? Aku merindukanmu. Aku sangat merindukanmu. Begitu rindunya aku padamu, hingga tidak peduli sepanjang apapun jalan yang ku lalui, aku akan terus memasang kerinduanku di sepanjang jalan di kota ini, aku berkata sambil menangis.Aku tidak bisa menahannya lagi.Rasanya sangat sakit.



Bagiku tulisan itu hanyalah sampah.Hal-hal yang tidak penting.Seseorang yang tidak penting,walau aku ingat pasti akan aku lupakan !!”, ujarnya dingin padaku lalu berjalan semakin jauh.



“ Aku tahu.Ternyata kau benar-benar sudah melupakan aku.Benar-benar sudah lupa”, isakku semakin keras.Aku menangis tersedu-sedu dipinggir jalan,meratapi nasibku yang menyedihkan.



“Ternyata begini rasanya ditinggalkan. Apa salahku, Tuhan?”, batinku sambil menangis. Aku merasa duniaku hancur berantakan dalam sekejap. Semua pencarian dan penantianku seakan sia-sia. Di tengah tangisan kesedihanku, seseorang datang dan memelukku lembut.



“Menangislah !! Kurasa yang kau butuhkan sekarang hanyalah menangis sekeras-kerasnya”, ujarnya lembut dan akupun menangis dalam pelukannya,sekali lagi.



***********************



Kim Yoo Jin’s House...

Disaat Kim Yoo Jin sedang menangis sedih karena dicampakkan oleh Sang kekasih, dirumah ibu mereka tampak sedang berpikir keras.



“Sepertinya Ibu pernah melihat temanmu itu.Tapi Ibu tidak yakin”, ujar wanita paruh baya itu. Lee An semakin penasaran mendengar penuturan Ibunya.

“Maksud Ibu apa?”, tanyanya penasaran.



“Dia mirip pacar adikmu.Nama mereka juga sama.Kim Jae Joong kan namanya ? Ada berapa banyak pria di Korea Selatan ini yang bernama Kim Jae Joong?”, sahut Ibunya, tampak berpikir.

“Aku tidak mengerti” jawab Lee An bingung.



“Tunggu !! Sepertinya aku pernah melihat fotonya di kamar Yoo Jin”, jawab wanita itu lalu segera masuk ke kamar Yoo Jin.Lee An yang penasaran pun mengikutinya.Disana, wanita itu mulai mencari-cari di album foto putrinya.Tidak butuh waktu lama untuk menemukan apa yang dicarinya.



“LIHAT !! Mereka mirip kan ?Jangan-jangan Kim Jae Joong temanmu itu, adalah orang yang sama dengan Kim Jae Joong pacar adikmu?”, ujar ibunya seraya memberikan sebuah foto sepasang kekasih yang sedang berpelukan mesra di Seoul N Tower.Dalam foto itu tampak mereka sangat bahagia.Kim Yoo Jin dan kekasihnya yang tidak lain adalah Kim Jae Joong. Lee An terkejut melihatnya.Tangannya gemetar saat melihat foto mereka berdua saling berpelukan mesra.



“Dimana pria itu sekarang  ?”, tanya Lee An dengan gugup.

“Kekasih adikmu menghilang saat mereka berlibur ke Shanghai 2 bulan yang lalu”, jawab ibunya tanpa tahu apa-apa.Hati Kim Lee An seolah tersambar petir mendengarnya.



“Jadi benar ? Jae Joong adalah kekasih Yoo Jin ? Jadi gadis itu adalah Yoo Jin ? Gadis yang menempel tulisan disepanjang jalan itu adalah Yoo Jin ? Apa yang harus ku lakukan ? Aku tidak mungkin merebut pacar adikku sendiri.Tidak !! Aku harus segera pergi dari sini. Yoo Jin-ah, akan ku kembalikan apa yang seharusnya menjadi milikmu”, batin Lee An walau hatinya terasa sakit.



**********************



Taman Kota, Kim Yoo Jin POV...

“Kenapa kau bisa ada disini? Dan kenapa kau diam saja? Biasanya kau selalu menghiburku kan ?”, tanyaku pada Ji Hoo saat kami berdua duduk di bangku sebuah taman, beberapa saat setelah aku meluapkan kesedihanku dengan menangis keras.



“Sejujurnya,aku telah kehabisan kata untuk menghiburmu.Aku tidak tahu lagi harus berkata apa.Aku hanya tahu yang kau butuhkan sekarang adalah menangis sekeras-kerasnya”,j awabnya pelan.



“Aku lelah menangis”, jawabku pahit.
“Aku tahu”, jawabnya singkat.

“Aku kemari karena aku mendapat firasat bahwa kau sedang membutuhkan aku saat ini”, lanjutnya lagi, membuatku terharu.



“Ji Hoo sunbae, kenapa malam ini aku tidak melihat Polaris ? Apa itu berarti aku sudah tidak memiliki harapan lagi?”, tanyaku sedih sambil memandang langit yang mendadak kosong tanpa bintang.


“Polaris itu ada dalam hatimu. Selama kita percaya, impian kita pasti akan menjadi kenyataan. Mungkin Tuhan punya rencana lain untukmu, jadi kau hanya perlu menghadapinya dengan sabar”, jawabnya tenang dan dalam.



NB : Yang punya rencana lain si Author padahal,,bukan Tuhan hehehe ^^



“Kenapa kau selalu ada di saat aku membutuhkanmu ? Aku tidak tahu bagaimana jadinya hidupku jika tidak ada kau disisiku”, ujarku terharu dengan setetes air jatuh dipipi.



Because I’m your Guardian Angel. Aku hanya ingin kau tahu bahwa kau bisa mengandalkan aku dalam situasi apapun.Aku akan selalu disisimu”, jawabnya lembut sambil tersenyum tulus.



“Ji Hoo Sunbae, gomawo”, bisikku lirih. Aku bersyukur pada Tuhan karena setidaknya aku punya dia yang akan selalu menemaniku.



***************



Rencana makan malam mereka gagal total saat Kim Yoo Jin ataupun Kim Jae Joong tidak ada yang kembali ke rumah malam itu. Lee An menunggu hingga pukul 11 malam tapi tidak ada tanda-tanda mereka akan kembali.Itu sebabnya dia putuskan untuk kembali ke rumahnya dan membiarkan adiknya tenang lebih dulu.Kim Lee An baru saja pulang ke apartment kecil yang disewanya bersama Jae Joong saat beberapa orang pria bertubuh tinggi besar menunggu didepan pintu gedung apartmentnya.



“Siapa kalian ?? Kenapa kalian menghalangi jalanku ??”, tanya Lee An sedikit takut saat tiba-tiba saja sekumpulan pria berbadan besar muncul dan menghalangi jalannya.



“Nona, Anda harus pulang sekarang.Tuan Besar menyuruh kami membawa Anda pulang”, seru salah satu dari mereka.



Ohh.. jadi Ayah sudah disini ?? Cepat juga.. Baiklah !! Aku juga sudah bosan bermain-main, Ayo pulang !!!”, jawab Lee An cuek lalu tanpa perlawanan dia ikut kembali bersama mereka.Saat dalam perjalanan ke mobil, mereka bertemu Jae Joong yang baru saja kembali.



“kau mau kemana ?”, tanyanya bingung saat melihat Lee An bersama orang-orang bertubuh tinggi besar.



“Aku ingin kembali menjadi Nona Besar.Apa itu masalah buatmu?”, jawab Lee An dingin dan datar.



“Kenapa kau seperti ini?Ini seperti bukan dirimu.Kim Lee An, apa yang terjadi?”,bentak Jae Joong kesal. Kesal karena melihat gadis yang dicintainya mendadak berubah.


“Selamat tinggal”, jawab Lee An dingin lalu berjalan melewati Jae Joong tanpa berkata apa-apa lagi dan langsung masuk ke dalam mobil. Jae Joong yang tersadar bahwa dia sudah ditinggalkan segera mengejar mobil itu sambil memanggil-manggil nama Lee An, tapi gadis itu tidak bergeming.



“Maafkan aku, Jae Joong.Kurasa ini yang terbaik bagi kita semua. Yoo Jin cinta sejatimu.Kau harus kembali padanya. Aku tidak seharusnya muncul dalam hidup kalian. Semuanya harus kembali seperti semula.Selamat tinggal”, batinnya sambil menangis pelan menatap bayangan Jae Joong yang berlari mengejar mobilnya.



Setelah perjalanan yang tidak begitu lama, akhirnya mereka tiba di sebuah kompleks perumahan mewah. Lee An berdiri di depan pintu masuk sebuah rumah mewah dengan ekspresi bingung di wajahnya.



“Kupikir kalian akan membawaku pulang ke Shanghai ?”, tanya Lee An pada orang-orang yang membawanya.



“Tuan Besar sudah menunggu Anda, Nona !! Silakan masuk !!”, jawab salah satu dari mereka seraya membukakan pintu rumahnya. Dan begitu pintu terbuka, seorang pria paruh baya sudah berdiri disana,menunggu dengan cemas.



Lee An, gadis bandel. Kenapa kau pergi diam-diam? Kau membuat Ayah cemas”, seru pria itu.Kim Lee An segera berlari kepelukan pria itu dengan manja.



“AYAHHH !!”,serunya senang sambil bergelayut manja di pelukan ayahnya. Setelah mendapat tanda, orang-orang berbadan besar itupun pergi dari sana, meninggalkan mereka sendiri.



Lee An sudah besar,jangan memanjakannya seperti itu lagi.Tidak baik dilihat orang”,seru seorang wanita lain dengan culas.



“Kau…”,seru Lee An kaget.“Ayah, kenapa wanita itu harus ikut kemari?’,protes Lee An pada Ayahnya.



“Bibi SO MIN adalah Ibumu sayang, tentu dia harus ikut kemari”, jawab Ayahnya, mencoba bersabar.



“ibu tiri maksud Ayah ? Aku hanya punya seorang Ibu dan dia adalah Kang Lee Jin !! Wanita yang mengandung dan melahirkan aku. Bukan wanita murahan yang merebut suami orang dan menghancurkan rumah tangga orang lain seperti yang dilakukan oleh Nona JUNG SO MIN Yang terhormat”, jawab Lee An kasar dan dingin.



“Lihat bagaimana sikap Putrimu padaku ? Sikapnya itu pasti diwarisi dari ibunya yang malang itu”, jawab JUNG SO MIN sinis, menghina ibu Lee An.



“Benar !! Ibuku wanita yang malang karena ditinggalkan oleh suaminya yang lebih memilih wanita murahan sepertimu”, jawab Lee An tak kalah sinis.



“KIM LEE AN !! JANGAN MULAI LAGI !!”, teriak Ayahnya marah.

“Kenapa ? Ayah mau menamparku lagi ?”, tantang Lee An dengan berani.

“Sudahlah !! Ayah tidak mau membahas masalah ini. Ayah kemari karena ingin membicarakan pernikahanmu”, ujar Ayahnya mengalah.



“MWO ? Pernikahan apa ? Apa maksud Ayah ?”, tanya Lee An bingung.



“Pernikahanmu dengan Kim Jae Joong, putra kedua dari Pemilik Perusahaan Asuransi Terbesar di Korea, Kim Corporation.Besok malam adalah hari pertunangan kalian”, jawab Ayahnya santai.



“Aku tidak mau !! Siapa bilang aku ingin menikah dengannya ?”, protes Lee An.

“Jangan berbohong !! Ayah tahu kalian saling mencintai.Ayah sudah mengirim detektif untuk menyelidiki kalian selama beberapa hari ini. Kim Lee An, kali ini Ayah bangga padamu”, jawab Ayahnya senang.



“Keluarga Kim adalah keluarga yang terpandang di Korea. Kau pintar memilih pasangan”, puji Ayahnya sementara Lee An hanya bisa terdiam dan berpikir.

“Jadi ini adalah pernikahan bisnis kan ? Ayah ingin memperluas bisnis Ayah kan?”, tanya Lee An sinis.



“Bukankah ini bagus? Sekali mendayung 2 pulau terlampaui”, sahut ayahnya santai.
“Baik !! Karena ini hanyalah pernikahan bisnis, aku minta pertukaran”, Lee An mulai mengajukan penawaran.



“Apa lagi yang kau inginkan?”,tanya Ayahnya tidak sabar.

“Aku bersedia bertunangan asalkan Ayah bersedia membawa kembali Ibu dan Yoo Jin pulang.Mereka hidup serba kesulitan selama ini, tidakkah Ayah kasihan pada mereka?”, pinta Lee An memohon.



“Sayang, jangan turuti permintaannya”, seru JUNG SO MIN cemas.

Pria paruh baya itu terlihat berpikir sebelum akhirnya memutuskan.

“Baiklah !! Ayah akan bawa mereka pulang asalkan kau bersedia menikah”,pria itu memutuskan. Lee An tersenyum senang sementara wanita itu terlihat marah dan kesal.“Aku tidak percaya kau turuti keinginannya”,serunya lalu berjalan pergi dengan kesal.



*********************



Seoul University..

Aku sedang berjalan dengan lemas dan sedih memasuki gerbang kampus saat tiba-tiba sebuah suara memanggilku. Aku tersentak dari lamunan dan mengedarkan pandanganku ke sekeliling kampus, mencari asal suara itu dan akhirnya aku melihat mereka disana. Duduk di sebuah bangku panjang ditengah-tengah taman kampus, dibawah pohon yang sangat rindang...


Yoo Jin-ah, kami disini”, seorang gadis berteriak memanggilku dan kulihat Yeon Hee, Shi Lang, Kyu Jong dan Ji Hoo Sunbae sedang duduk di bangku di bawah sebuah pohon rindang, ditaman kampus. Dengan lesu aku berjalan kearah mereka.



“Kau tidak apa-apa ? Wajahmu terlihat pucat ?”, tanya Yeon Hee khawatir.Aku menggeleng pelan.“Aku tidak apa-apa. Hanya sedikit lelah”, jawabku lirih.



“Apa masih tidak ada kabar tentang Jae Joong Sunbae?”,tanya Yeon Hee lagi.Aku sadar dia belum tau yang sebenarnya. Ji Hoo Sunbae hanya memandangku dengan tatapan mata tak terbaca, antara sedih, kasihan dan entah apalagi yang dipikirkannya.



Baru saja aku akan menjawab,seseorang telah terlebih dulu menarik lenganku dengan kasar dan membentakku keras.



“Nona Kim Yoo Jin,katakan padaku dimana kau menyembunyikan Lee An-ku?”,tanyanya seraya mencengkeram lenganku kasar.Membuatku sakit.Bukan hanya cengkeraman tangannya yang terlalu kuat tapi juga kalimatnya yang kasar yang menikamku bagai belati.



Lee An-ku? Kau memanggil Kakak ‘Lee An-ku’? Dulu kau bahkan tidak pernah memanggilku seperti itu”, ujarku dengan airmata mengalir pelan. Entah sejak kapan, bulir-bulir bening dari mataku kembali turun. Sakit sekali. Kenapa dia harus menyakitiku seperti ini ?



“JAWAB SAJA !! Kemana kau membawa pergi LEE AN-KU?”,ulangnya lebih kasar.
“LEPASKAN DIA, JAE JOONG !!”,ujar Ji Hoo memperingatkan, seraya berdiri di sampingku.



“Aku tidak bicara padamu,orang asing !! Aku bicara dengan wanita kejam ini.Kau kan yang menyuruhnya kembali ke Shanghai agar aku kembali padamu? Kau kan yang mengusirnya pergi? Ku beritahu padamu, walau kau telah mengusirnya pergi, aku tidak akan kembali padamu karena aku mencintai Lee An, bukan kau !! KATAKAN PADAKU DIMANA DIA ?”,bentaknya seraya mencengkeramku semakin keras.



“AKU BILANG LEPASKAN DIA !!”,seru Ji Hoo marah lalu memukulnya keras-keras hingga dia jatuh menghantam tanah. Yeon Hee berteriak kaget. Spontan Kyu Jong berlari kearah Jae Joong dan membantunya berdiri, sementara Shi Lang berlari kearah Ji Hoo dan memegang pundaknya, seolah takut Ji Hoo akan lepas kendali lagi.



“Ji Hoo Hyung, Tenanglah !!! Ini kampus !!! Jangan berkelahi di kampus atau kau akan kena detensi”, Shi Lang mengingatkannya.



“Bisa beritau kami apa arti semua ini ?? Jae Joong Hyung, kau ini kenapa ?? Kenapa kau kasar sekali pada Yoo Jin ??”,  tanya Kyu Jong seraya membantu Jae Joong berdiri.


“Yoo Jin-ah, kenapa dengan Jae Joong Sunbae ?? Aku tidak mengerti”, Yeon Hee hanya berdiri bingung melihat para pria itu saling hantam.Sejenak kesunyian terasa, sebelum akhirnya Ji Hoo mulai bicara lagi.



“Belum cukupkah kau menyakitinya ? Apa kau tahu betapa menderitanya dia saat kau menghilang? Kau tahu kenapa? Karena dia sangat mencintaimu.Tapi inikah balasanmu? Aku tahu kau tidak ingat apapun tentang masa lalumu, tapi bukan berarti kau bisa bersikap sekasar itu. Dengarkan aku baik-baik, Tuan Kim Jae Joong yang terhormat, kalau kau berani menyakitinya lagi, aku akan mematahkan lehermu jadi dua”, ancam Ji Hoo tegas seraya mencengkeram kerah bajunya dan memukulnya sekali lagi, menindih tubuhnya hingga dia tidak mampu melawan.



Kyu Jong tersentak, dia bahkan tidak bisa mencegah saat Ji Hoo menarik Jae Joong dengan cepat lalu kembali memukulnya. Shi Lang pun sepertinya gagal mendinginkan emosi Ji Hoo. Mereka semua kaget karena tidak pernah melihat Ji Hoo seperti itu. Ji Hoo yang kami kenal sangat tenang, pendiam, dan tidak suka bicara apalagi memukul orang.



Tapi Ji Hoo yang sekarang, bagaikan induk macan yang siap melindungi anaknya saat anaknya dalam bahaya. Aku tidak pernah melihatnya marah seperti ini, Ji Hoo membuatku takut.Tapi sejujurnya, perlindungannya padaku membuatku merasa aman.



“Apa maksud semua ini,man? Tidak ingat masa lalu? Siapa yang tidak ingat masa lalunya? Ji Hoo Hyung, bisakah kau jelaskan pada kami ?”, Kyu Jong menuntut penjelasan.

“Tanya sendiri pada pengecut ini !!”, jawab Ji Hoo gusar.



“Dengarkan aku sekali lagi, pria sejati tidak menyakiti wanita, siapapun orangnya, terutama jika dia adalah kekasihnya sendiri.Kalau ku lihat kau menyakiti Yoo Jin lagi, aku akan benar-benar mengulitimu hidup-hidup. Ayo pergi, Yoo Jin !!!”, ujarnya dingin lalu menarikku pergi,sambil memeluk pinggangku. Aku tidak menyangka kalau setelah kejadian ini, aku benar-benar kehilangan Jae Joong.



“Kurasa kisah kami sudah berakhir, benarkan?”,tanyaku pahit pada Ji Hoo saat kami  berada dalam mobilnya.



“Tergantung bagaimana kau menilainya”,jawabnya singkat.

“Ji Hoo Sunbae, terima kasih sudah membela dan melindungiku”,ujarku tulus.

“Setelah ini jalanmu akan semakin berat, tapi kau harus tetap kuat Yoo Jin-ah..Ingatlah bahwa kau tidak sendirian”,ujarnya lagi,terdengar cemas.



“Kurasa aku sudah kalah sekarang.Tidak ada lagi yang tersisa. Benarkan? Haruskah aku berhenti sekarang? Tidak kusangka jalan itu benar-benar panjang”, sahutku pelan,dengan nada sedih yang teramat sangat.



“Bukankah sudah ku katakan, Tidak peduli sepanjang apapun jalan yang kau lewati,aku akan menemanimu melewati jalan itu dan bila suatu saat nanti kau sampai di ujung jalan itu, maka aku akan ada diujung jalan itu bersamamu,ujarnya menghiburku, seraya menggenggam tanganku erat dan tersenyum manis padaku.

“Malaikat Pelindungku, terima kasih”, ujarku lirih, tulus.



********************



Sementara itu, Jae Joong yang masih kesal karena tidak tau dimana Lee An, tidak menyadari jika  sedari tadi beberapa orang sedang mengikutinya sejak dia meninggalkan kampus Yoo Jin.Dia baru saja tersadar saat tiba-tiba saja seorang pria mencengkeram erat lengannya lalu temannya yang lain menyeretnya kedalam sebuah mobil van yang melaju cepat meninggalkan tempat itu.“Kalian mau bawa aku kemana? Siapa kalian?”,seru Jae Joong sambil meronta, tapi karena jumlah mereka banyak, Jae Joong pun tidak bisa melawan.



********************************



Kim Yoo Jin POV :  

“Aku pulang”, ujarku lemah saat aku masuk kedalam rumah.Aku merasa sangat aneh karena tidak biasanya Ibuku menutup kedai mie-nya.



    “ ibu, ibu dimana?”,tanyaku sedikit cemas.Tidak ada suara. Akupun mulai memeriksa sekeliling rumah.Saat aku sampai di ruang keluarga,aku melihat sebuah cahaya dan kulihat ibuku sudah duduk disana bersama beberapa orang pria.



        “Ibu,siapa mereka?”,tanyaku setengah takut.

        “Apa Anda Nona Kim Yoo Jin ? ”,tanya salah satu dari mereka.

        “Benar”, jawabku singkat dan waspada.

      “Kami sudah lama menunggu Anda.Mohon ikut kami untuk berdandan”,ujar mereka seraya berjalan mendekatiku.



       “Tapi siapa kalian?”,tanyaku berontak.

     “Ayah Anda yang menyuruh kami kemari,Nona Muda”, jawab salah satunya.Ibuku diam saja tanpa mengatakan apapun,terlihat ragu tapi sepertinya setuju ikut dengan mereka.



  “Ibu..”,protesku bingung.“Kita ikut saja mereka.Bukankah sudah lama kau tidak melihat Ayahmu?”,jawab Ibuku lembut.



       “Sejak kecil aku tidak punya Ayah lagi.Kenapa tiba-tiba sekarang mereka muncul kembali?”, tanyaku pahit.“Yoo Jin-ah, bagaimanapun juga dia adalah Ayahmu”,ujar ibuku.“Tapi dia tidak pernah mengakuiku sebagai anaknya”,aku tetap bersikeras.



    “Kita lihat saja apa yang dia inginkan,okay ?”,bujuk Ibuku.Akhirnya walau terpaksa,aku pun mengikuti keinginan Ibuku untuk ikut bersama mereka.

          
       Dan benar saja,orang-orang itu membawa kami ke butik dan salon mahal,mendandani kami secantik mungkin, entah untuk apa.Dan kemudian membawa kami ke sebuah hotel bintang 5 yang berkelas di Seoul.



        “Shilla Hotel ? Untuk apa kami dibawa kemari ?”, tanyaku bingung pada orang-orang.
       “Tuan Besar dan Nona Besar sudah menunggu Anda didalam.Silakan masuk Nona Muda dan Nyonya”, jawab mereka sopan sambil membukakan pintu mobilnya.



       Dengan rasa penasaran, kami pun melangkah masuk ke dalam ballroom mewah Shilla hotel ini. Begitu pintu dibuka, aku melihat banyak sekali orang-orang dari kalangan atas berkumpul disini.Sebuah pesta.Aku bisa melihat bahwa kami sedang menghadiri sebuah pesta, tapi aku tidak tahu pasti ini pesta apa dan kenapa kami dibawa kemari.Seorang pelayan menghampiriku dan menawarkan segelas sampagne. Aku mengambilnya dan meminumnya seteguk. Menunggu. Menunggu apapun yang akan terjadi setelah ini.



      Jantungku berdegup kencang, seolah sesuatu yang buruk akan terjadi dan benar saja,beberapa saat kemudian seorang pria paruh baya berdiri diatas panggung seraya memegang mikrofon.



   “Hari ini kita semua berkumpul disini untuk merayakan Hari yang bahagia karena hari ini Putri Kesayanganku,Kim Lee An akan bertunangan dengan kekasihnya,Kim Jae Joong,putra kedua dan calon pewaris Perusahaan Asuransi Terbesar di Korea”,ujarnya sambil tersenyum bahagia.



         PRAANGGG…

        Gelas sampagne yang ku genggam spontan terlepas dan jatuh dari tanganku begitu aku mendengar pria itu,yang disebut Ibu sebagai Ayahku, dengan bahagia mengumumkan pertunangan Putri kesayangannya dengan pacarku, tidak, maksudku mantan pacarku.



          “Yoo Jin-ah..”,ujar Ibuku dengan wajah cemas seraya memeluk pundakku.

          “Apa aku sedang bermimpi, Ibu?”, tanyaku dengan setetes air jatuh dipipi.Entah sudah berapa kali airmataku menetes.



     “Yang sabar nak..Maaf, Ibu tidak tahu akan seperti ini”,ujarnya lagi sambil mengelus rambutku lembut,berusaha menguatkan aku.



        Aku merasa seakan seluruh langit menimpaku. Semakin lama aku merasa dunia semakin memusuhiku. Aku benar-benar ingin menangis. Tapi aku tidak boleh menangis. Tidak dipesta ini. Seakan ada sebuah panah yang menancap di jantungku saat kulihat mereka, kakak dan mantan pacarku berpelukan mesra diatas panggung.



    “Ibu, kurasa tidak ada gunanya lagi kita disini.Ayo pulang !!”, pintaku lirih dengan suara gemetar.Baru saja kami akan berbalik dan pergi saat tiba-tiba sebuah pengumuman lain menahan kami untuk disini.


     “Malam ini juga malam yang special karena malam ini putriku yang sudah lama hilang akhirnya kembali.Kim Yoo Jin, naiklah ke panggung sayang”, ujar pria paruh baya itu.Aku mencibir dalam hati.


“Sayang ? Sejak kapan dia memanggilku sayang ? Bukankah sejak kecil dia tidak pernah mengakuiku sebagai anak ?”, batinku pahit.



        Aku ingin menghiraukan panggilan itu tapi lampu sorot panggung mendadak diarahkan padaku, membuatku tak punya pilihan lain selain naik ke atas panggung bersama mereka.



          “Naiklah sebentar, Yoo Jin. Mereka semua melihatmu”, bisik Ibuku seraya mendorongku perlahan.



        Aku hanya menarik napas pasrah dan perlahan naik ke atas panggung dengan hati sakit. Apalagi saat kulihat Jae Joong seolah sengaja menunjukkan kemesraan mereka di hadapanku dengan sesekali mencium bibir kakakku. Aku hanya memalingkan kepala dengan getir.



        Sekali lagi, kakak merebut milikku. Aku memaksakan diri tersenyum di hadapan para tamu apalagi saat kami berdiri diatas panggung dan pria itu memperkenalkan aku pada rekan bisnisnya.Tapi aku lelah, aku tidak sanggup lagi bertahan.Topeng kaca yang kupasang mulai retak saat melihat mereka berciuman mesra di taman belakang hotel bagaikan sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta.



      “Kakak, semoga kau bahagia”, batinku lalu pergi meninggalkan pesta dengan berlinang airmata.. Semuanya sudah berakhir. Tidak ada yang tersisa lagi.

     “Ji Hoo, tolong aku....”, batinku perih sambil berlari meninggalkan hotel itu dengan bersimhan airmata.



To Be Continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Native Ads