Senin, 14 Maret 2016

Lee Yong Dae dan Yoo Yeon Seong, Ganda Nomor Satu Dunia yang Saling Melengkapi



Karena pemain favorite yaitu Lee Yong Dae tidak mendapat kesempatan untuk tampil di TV dan foto-fotonya juga tidak bertebaran sebanyak biasanya, Jadi sebagai ganti dan mengobati kekecewaan, beralih ke artikel aja hehehe =) Thank You for fanpage “Badminton Lovers” on FB yang udah sharing artikel ini di FP mereka. Sejauh ini, hanya FP Badminton Lovers yang adminnya sangat adil, ramah dan tidak memihak serta tidak pernah memprovokasi membernya utuk membenci atlet luar negeri, juga tidak pernah menulis sesuatu yang memicu kontroversi yang bersifat provokatif. Semoga tetap seperti itu ya.

“Lee Yong Dae dan Yoo Yeon Seong, Ganda Nomor Satu Dunia yang Saling Melengkapi”







SEOUL, Feb. 11 (Yonhap) – Sebagai ganda tandem nomor satu dunia asal Korea Selatan, Lee Yong Dae dan Yoo Yeon Seong akan mengemban tanggung jawab saat Olimpiade Musim Panas bergulir di Rio de Janeiro -- meski itu bukan alasan tepatnya mengapa Yoo berlatih beban.

Yoo Yeon Seong (29 tahun) hanya berharap untuk menambah kekuatan permainannya – yang diartikan dengan smashnya yang dahsyat– secara sempurna melengkapi keahlian Lee Yong Dae di depan net dan defensnya yang kuat. "Aku sangat berharap lawan kami tidak menaruh perhatian pada kami (di Olimpiade)," Yoo berkata selama sesi latihan terbuka tim nasional Korea di Seoul Kamis pekan kemarin. "Kami ingin menjadi sesempurna mungkin seperti saat persiapan kami."

Lee Hyo Jung / Lee Yong Dae di podium Juara Olimpiade Beijing 2008
 Medali Emas Olimpiade Beijing 2008 setelah mengalahkan Nova Widyanto/Lilyana Natsir


Ini adalah satu sisi Yoo yang Lee bilang paling ingin dia tiru. Lee, 27 tahun, sudah menjadi wajah bulutangkis Korea sejak memenangkan Medali Emas ganda campuran di Olimpiade Beijing 2008 – kedipan matanya di kamera saat selebrasi lebih jauh meroketkan ketenarannya -- tapi dia membuang image pretty boynya saat dia di atas lapangan. Lee adalah tipe pekerja keras yang berjuang di setiap poin dan menyempurnakan kekurangan partnernya dalam bertahan.

"Aku suka belajar bagaimana memukul bola smash seperti Yeon-seong, karena power adalah bagian terpenting permainan (bulutangkis)," tutur Lee. "Lawan akan mencoba mendorongku ke belakang karena aku bukan tipikal pemain dengan power yang kuat."


Lee bergabung dengan Yoo di ruang beban untuk menambah powernya, tapi Lee juga mengukur kekuatannya dan tidak akan memaksakan diri. "Aku tidak hanya fokus di power, aku juga melatih pukulan tajam," kata Lee. "Aku akan mencoba membuat pukulanku lebih sulit dikembalikan." Duo ini pertama dibentuk bulan Oktober 2013. Mereka naik ke rank 1 dunia kurang dari setahun, di bulan Agustus 2014, dan tetap bertahan sejak itu. Mereka meraih 8 gelar di 2015, termasuk empat kali berturut-turut.

Tandem rank 5 dunia asal Indonesia, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan, berjarak 20,000 poin dengan Lee/Yoo, tapi mereka mampu bersaing melawan ganda Korea dalam laga baru-baru ini. Wakil Indonesia ini mengantongi 3 kemenangan dari 5 kali pertemuan tahun 2015. Tapi dalam total 12 kali pertemuan sejak Lee/Yoo dibentuk, wakil Korea ini masih unggul 7-5.


Lee dan Yoo memiliki perbandingan yang lebih mudah melawan tandem rank 3 dunia Fu Haifeng dan Zhang Nan asal China. Mereka telah mengalahkan Fu/ Zhang di 4 pertemuan terakhir, sejak Agustus lalu, dan unggul rekor pertemuan 5-2.

Lee berkata bahwa kalah dari Hendra/Ahsan di final 2014 Asian Games di tanah kelahirannya, Incheon sangat menyakitkan, dan dia berharap mengambil pelajaran dari kekalahan itu. 

"Kurasa kami memiliki perasaan lebih baik tentang apa yang diperlukan untuk mengalahkan mereka," katanya. "Mereka adalah pemain yang cerdik di depan net dan memiliki kecepatan menyerang. Mereka pantas mendapat penghargaan yang mereka raih."

Yoo berkata ada sedikit perbedaan poin antara mereka dan ganda Indonesia untuk bertarung demi poin Olimpiade Rio, Yoo dan Lee harus sempurna. "Kami harus mengeksekusi pukulan bersih lebih akurat lagi," Yoo menambahkan. "Kami mencoba memoles pertahanan dan permainan net kami."

Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung saat memenangkan Medali EMAS Olimpiade Beijing 2008 :




Sebagai tanggung jawab dari harapan yang tinggi di olimpiade, Yoo dan Lee mempersiapkan dengan baik untuk menanganinya dengan percaya diri. Meskipun Lee 2 tahun lebih muda dari Yoo, Lee jauh lebih teruji dan merupakan pemain yang berjasa. Rio akan menjadi Olimpiade ketiganya. Yoo berkata dia mengagumi kemampuan Lee mengatasi tekanan dan meningkatkan kesempatan. "Lee kaya pengalaman di turnamen besar dan dia tahu cara untuk menang," tutur Yoo. "Dia memiliki pemahaman yang sangat baik bagaimana mengatur permainan. Aku harus belajar darinya."

Lee Yong Dae/Jung Jae Sung saat memenangkan Medali Perunggu @ Olimpiade London 2012 : 





Yoo memiliki ekspresi "Apa, aku cemas?" untuk Olimpiade, dan berbicara pada diri sendiri untuk mempercayai bahwa olimpiade tidak sebesar turnamen lainnya. "Waktu aku mulai berpikir tentang besarnya kompetisi itu, aku akan lebih gugup," katanya. "Aku akan mencoba menganggapnya seperti turnamen lainnya, tentu saja aku harus berkonsentrasi lebih baik dari biasanya."

Yoo juga menjadi figur kakak dan alasan untuk Lee, yang telah lama disukai partner yang lebih senior. Yoo adalah seorang yang membuat Lee terbentuk ketika rekan setimnya yang lebih muda ingin lebih maju dari dirinya. "Semakin banyak even yang kami mainkan, aku menjadi lebih rileks dan percaya diri," Yoo berkata. "Aku harus bertahan untuk membantu Lee hal yang sama."

 Ekspresi kemenangan Lee Yong Dae/Jung Jae Sung saat memenangkan Medali Perunggu Olimpiade London 2012

Olimpiade London 4 tahun lalu, Lee, berpartner dengan Jung Jae Sung, juga adalah pemuncak ranking dunia ganda putra. Lee/Jung melaju ke semifinal tanpa kalah satu set di 4 pertandingan sebelumnya, tapi kalah di SF melawan Mathias Boe/ Carsten Mogensen asal Denmark meski mereka telah mengambil set pertama.

Lee mengingat harusnya dia bermain lebih tenang saat memimpin angka. Dia ingin menghapus kenangan mengecewakan itu dan hanya merasa dia memiliki partner yang tepat di sisinya. "Kami memiliki pemahaman yang sangat baik tentang hal yang dibutuhkan untuk menang," kata Lee. "Kami adalah ganda terbaik dan kami terus bertambah percaya diri setelah memenangkan sejumlah turnamen tahun lalu. Kami bahkan akan mencoba lebih baik tahun ini."

By : Yoo Jee-ho 
Translated by : BL10 
Source : english.yonhapnews.co.kr 
BL10
BL 2016 Badminton Lovers 
"The Largest Badminton Community In The World"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.