Sabtu, 21 Maret 2015

Chinese Paladin 3 – Jing Tian, From Zero to Hero

Setelah Fei Peng dan Long Yang, sekarang kita beralih ke reinkarnasi Fei Peng yang lain, yaitu Jing Tian. Our main lead in this series. Mirip-mirip Li Xiao Yao sih kalau menurutku. Tapi bedanya Li Xiao Yao playboy, a little bit flirty, saat-saat episode awal Chinese Paladin kan banyak banget tuh cewek yang naksir Xiao Yao, tapi Jing Tian nggak. Selain Xue Jian, yang naksir Jing Tian malah Ratu Siluman yang tinggal di neraka wkwkwk =) 

Seseorang yang digambarkan “Good For Nothing” tapi ternyata adalah reinkarnasi Panglima Fei Peng dan ditakdirkan menjadi penyelamat dunia dari kehancuran yang disebabkan oleh Evil Immortal Sword. So, who is Jing Tian? Bagi yang nonton Chinese Paladin 3 pasti tahu siapa dia. Bagi yang gak tahu dan ingin tahu, let’s check it out...




Jing Tian (景天) adalah seorang pemuda biasa yang selalu bermimpi ingin menjadi orang kaya agar bisa mengambil kembali Yong An Shop yang dulunya adalah milik ayahnya tapi entah kenapa diambil alih oleh orang lain. Jing Tian adalah seorang pemuda yang cerewet, mata duitan, suka berjudi, namun sebenarnya baik hati, setia kawan, lucu, playful, banyak akal dan dia memiliki keahlian untuk membuat barang-barang palsu mirip dengan aslinya, serta sangat mengerti tentang berbagai barang antik dan langka. 


Walau tidak bisa kungfu, tapi dia rela dipukuli demi menolong temannya, seperti saat dia rela dipukuli oleh orang-orang dari keluarga Tang agar Tang Xue Jian bisa masuk kembali ke rumahnya dan bertemu dengan kakeknya untuk yang terakhir kali sebelum kakeknya dimakamkan.


Berbeda dengan Li Xiao Yao, Jing Tian sama sekali tidak berniat menjadi Pahlawan, dia hanya ingin menjadi pemilik Yong An Shop dan punya banyak uang, sama sekali tidak pernah bermimpi untuk menyelamatkan manusia dan menjadi Pahlawan, tapi akhirnya dia malah menjadi seorang Pahlawan karena itu memang takdirnya.


Petualangannya bersama Tang Xue Jian, yang kelak akan menjadi kekasihnya dan cinta dalam hidupnya dimulai saat mereka tak sengaja bertabrakan karena tarikan sepasang pendant/giok jodoh yang didapatkan Jing Tian saat melihat hujan meteor. Ternyata giok itu adalah giok jodoh yang memang diciptakan berpasangan. 

Awalnya adalah milik Panglima Fei Peng dan Dewi Xi Yao, yang karena Panglima Fei Peng harus menjalani hukuman reinkarnasi di bumi, Dewi Xi Yao akhirnya menciptakan Xue Jian yang berasal dari buah ajaib di langit dan memberikannya giok jodoh itu dengan tujuan agar bisa menggantikannya menemani dan mencintai reinkarnasi Fei Peng di bumi. 


Sementara giok jodoh milik Fei Peng dilemparkan pada Jing Tian oleh Dewa Bintang saat hujan meteor. Walau berikutnya, Li Xiao Yao yang datang dari masa depan merebut pendant/giok jodoh itu dari tangan Jing Tian untuk menghalangi Jing Tian agar tidak menjual pendant/giok jodoh tersebut, tapi di episode 36, Li Xiao Yao datang lagi menemui Jing Tian dan mengembalikan pendant/giok jodoh itu ke tangan Jing Tian.


Sejak pertemuan mereka akibat tarikan sihir ajaib dari pendant/giok jodoh itu, Jing Tian dan Xue Jian selalu bertemu kembali, dan kemudian mereka bersama-sama menghadapi manusia beracun. Begitu kakek Xue Jian meninggal, Jing Tian yang merasa kasihan melihat Xue Jian diusir oleh orang-orang yang selama ini dianggapnya sebagai keluarga, menjadi tidak tega melihat gadis itu sebatang kara lalu memutuskan untuk mengajaknya ikut serta dalam perjalanan mencari 5 mutiara, yaitu angin, api, air, tanah dan petir, yang akan digunakan untuk menyelamatkan dunia.


Dalam perjalanan tersebut, tanpa disadari cinta bersemi diantara mereka. Xue Jian yang lebih dulu jatuh cinta pada Jing Tian, dia cemburu saat melihat Long Kui memeluk Jing Tian, tanpa mengetahui kalau Long Kui sebenarnya adalah adik Long Yang (Reinkarnasi Jing Tian sebelumnya). Jing Tian pun tak menyadari perasaannya pada gadis itu. Dia hanya merasa tak suka bila ada pria lain yang mendekati Xue Jian-nya, Jing Tian pun bahkan mengakui Xue Jian sebagai istrinya agar pria tersebut tidak mendekati Xue Jian lagi. 


Jing Tian pun awalnya berusaha menolak rasa cintanya pada Xue Jian, tapi saat melihat gadis itu akan menikahi pria lain, barulah dia menyadari kalau dia sangat mencintai Xue Jian. Jing Tian akhirnya mengakui perasaannya pada Xue Jian saat mereka bertemu di bawah jembatan.


Xue Jian : "Pendekar Xu Chang Ching pernah berkata padaku kalau jodohku adalah seorang pria yang namanya memiliki unsur alam. Saat aku melihat ke atas, aku pasti bisa langsung melihatnya dan dia akan selalu ada sampai kapan pun. Apa mungkin itu Yun?" (Nama pria yang ingin menikahi Xue Jian adalah Yun Ting, dan Yun disini adalah Yun yang berarti “awan”)

Jing Tian : "Tidak. Itu adalah Tian (langit) dan itu adalah aku. Aku menyukaimu. Aku sangat menyukaimu."
Xue Jian : "Seberapa banyak kau menyukaiku?" tanya Xue Jian ingin tahu.
Jing Tian : "Tak terbatas. Sebanyak upil di hidungku yang takkan pernah habis."


Sumpah! Ngakak guling-guling waktu denger jawabannya Jing Tian hahaha ^.^ Nih cowok 1 masih sempet-sempetnya bercanda ckckck...Masak cintanya disamain ma upil? Ihhhh..jijay boookk.. Tapi dia bener loh waktu dia bilang “sebanyak upil dihidungku yang takkan pernah habis.” Upil kan emank gak akan pernah habis selama kita hidup, gak peduli walau diambil setiap hari toh tetep ada terus, kan? Wkwkkwk =) 

Bener tuh Jing Tian, maksudnya dia mungkin “cintanya akan terus abadi. Dia akan mencintai Xue Jian selamanya,” cuma cari perumpamaannya agak nyeleneh aja hahaha ^.^ Tapi kalau gak aneh dan lucu, bukan Jing Tian namanya, kan? Maklum, Jing Tian bukan tipe cowok romantis, dia tipe yang lucu, ngomong seadanya, ceplas ceplos dan cerewet.


Selain mendapatkan kekasih, dalam perjalanan mencari ke 5 mutiara itu, Jing Tian juga menemukan jati dirinya yang sebenarnya yang adalah reinkarnasi dari Panglima Perang Tertinggi Kerajaan Langit – Fei Peng, dan juga Putra Mahkota Kerajaan Jiang, yaitu Pangeran Long Yang. Jing Tian yang sempat dihadang oleh Raja Iblis, Chong Lou yang menantangnya untuk berduel dan berakhir dengan Chong Lou memberikannya sebuah pedang yang bernama Pedang Iblis (The Demonic Sword), yang tanpa disangka di dalam pedang tersebut bersemayam arwah adik Long Yang, yaitu Long Kui, yang langsung terbebas dari dalam pedang saat pedang tersebut tak sengaja terkena darah Jing Tian.


Dari situlah Jing Tian mendapatkan sebuah senjata yang akan berguna dalam perjalanannya kelak, sebuah Pedang Iblis yang akan selalu membantunya setiap kali tuannya berada dalam kesulitan. Pedang itu dulunya adalah milik Penglima Fei Peng yang terjatuh ke bumi saat Panglima Fei Peng dilempar ke bumi untuk menjalani hukuman reinkarnasi. 


Selain itu, Jing Tian juga mendapatkan helm milik Panglima Fei Peng, yang diberikan padanya oleh para tetua di Gunung Shu yang adalah guru dan paman guru dari Xu Chang Ching. Helm itu pernah jatuh di depan istana Pangeran Long Yang bertepatan dengan saat Sang Pangeran kecil terlahir ke dunia. See? Pangeran Long Yang adalah reinkarnasi dari Panglima Fei Peng juga, dan sekarang helm itu diberikan pada Jing Tian. Pedang dan helm itu semuanya adalah milik Panglima Fei Peng dan walau dia sudah dibuang ke bumi untuk menjalani reinkarnasi, barang-barangnya tetap mengikuti ke mana tuannya pergi.


Saat Jing Tian kembali ke istana Langit pun, dia juga mendapatkan pakaian perang milik Panglima Fei Peng sebagai hadiah karena Jing Tian berhasil mengalahkan Raja Iblis, Chong Lou. See? Mulai dari pedang, helm hingga pakaian perang Fei Peng, akhirnya kembali semua ke tangan pemiliknya yang sah, yang saat ini bereinkarnasi menjadi Jing Tian. 

Melalui barang-barang tersebut, Jing Tian mendapatkan pula kekuatan Panglima Fei Peng, dan akhirnya dengan Pedang Iblis (The Demonic Sword) tersebut, Jing Tian berhasil mengalahkan The Evil Immortal Sword dengan menusuk hingga tembus kepalanya dan menghancurkannya hingga berkeping-keping.

Jing Tian dan Evil Immortal Sword.

Apakah semua berakhir bahagia? Well..Sepertinya tidak. Karena di akhir cerita diperlihatkan Jing Tian yang memohon pada Kaisar Langit agar menghidupkan kembali orang-orang yang sudah dibunuh oleh Evil Sword Immortal, tapi karena permintaannya terlalu besar dan mereka yang jasadnya hancur tak bisa dihidupkan kembali, jadi pilihannya hanya 1 : Jing Tian menukar hidup orang-orang yang terbunuh tersebut yang jasadnya masih utuh (yang akhirnya diketahui orang yang dihidupkan itu salah satunya termasuk Xu Chang Ching) dengan hidupnya sendiri.


Di episode 37 diperlihatkan saat Jing Tian dan Xue Jian duduk sambil memandang salju yang turun dari langit. Jing Tian yang awalnya berjalan di belakang Xue Jian terlihat berjalan sedikit limbung dan langsung berpegangan pada sebuah patung agar tidak terjatuh. Beruntung, Xue Jian yang tidak tahu apa-apa dan tidak menyadari kekasihnya hampir terjatuh segera meraih lengannya dan memeluknya, mengajaknya untuk duduk. 

Saat duduk berdampingan, Jing Tian memandang Xue Jian lekat dengan ekspresi sedih dan berkata pelan, "Saljunya sangat cantik. Kenapa aku baru menyadarinya?" sambil tersenyum pahit memandang Xue Jian yang duduk di sampingnya. 


Xue Jian duduk bersandar dengan manja di lengan Jing Tian sambil tertawa bahagia, membuat hati Jing Tian semakin berat. Lalu kemudian Jing Tian memandang langit, perlahan mulai berdiri dan berteriak keras pada udara, "Aku tidak ingin pergi!" aka "I Dont want to leave!" aka "Wo pu siang chou!"



Well, silakan renungi sendiri deh endingnya gimana. Jing Tian sudah menukar hidupnya dengan hidup orang-orang yang terbunuh karena Evil Sword Immortal, so harusnya Jing Tian meninggal gak lama lagi donk. Tapi setidaknya penonton beruntung karena gak diliatin kematian Jing Tian yang pasti bikin gak trima hehehe =)


Oh ya, saat kembali ke Yu Zhou, Jing Tian akhirnya berhasil mendapatkan kembali Yong An Shop miliknya dan dia berkata pada Xue Jian, "Mulai sekarang kau adalah Nyonya Besar Yong An Shop. Milikku adalah milikmu juga. Mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku. Di sini adalah rumahmu." 

So sweet banget, Jing Tian. Setidaknya walau dia sudah meninggal, dia sudah memberikan sebuah rumah untuk Xue Jian agar gadis itu tidak terlantar lagi seperti sebelumnya. 



Di akhir cerita juga diceritakan kalau karena kehebatan bisnis He Ping Bing (teman Jing Tian yang juga meninggal, namun tidak bisa dihidupkan lagi karena jasadnya hancur kale ya) telah menabung banyak uang atas nama Jing Tian dan membuat Jing Tian menjadi orang terkaya di Yu Zhou, walau sebagian uang itu telah dibagikan kepada penduduk kota, tapi Jing Tian tetap menjadi orang terkaya di Yu Zhou, jadi Jing Tian tak perlu khawatir Xue Jian akan hidup susah jika dia tak ada lagi di sisi Xue Jian.


Bagaimana dengan Long Kui dan Mao Mao ?? Jasad mereka tak utuh lagi, Long Kui sekali lagi melompat ke dalam lautan api dan Mao Mao sudah memotong dagingnya untuk memberi makan seluruh penduduk kota. Jing Tian menaburkan abu mereka di tempat yang mereka sukai, Mao Mao di Chang An dan Long Kui di atas danau yang indah.


Well, inilah Jing Tian, from zero to Hero.. Berbeda dengan Li Xiao Yao, Jing Tian sama sekali tidak berniat menjadi Pahlawan, dia hanya ingin menjadi pemilik Yong An Shop dan punya banyak uang, sama sekali tidak pernah bermimpi untuk menyelamatkan manusia dan menjadi Pahlawan, tapi akhirnya dia tetap menjadi Pahlawan karena itu memang takdirnya.

So, here is Hu Ge as Jing Tian images :






















Credit : All Pictures belong to owners.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Native Ads