Rabu, 25 Maret 2015

Hu Ge : Li Xiao Yao vs Jing Tian (Chinese Paladin 1 vs Chinese Paladin 3)

Setelah melihat Chinese Paladin 1 dan 3 di mana karakter utama prianya diperankan oleh orang yang sama, yaitu Hu Ge. Jadi mendadak ingin membandingkan kedua karakter yang serupa tapi tak sama tersebut. Mungkin bukan hanya aku yang diem-diem membandingkan kedua karakter tersebut, tapi semua orang yang pernah menonton Chinese Paladin 1 dan 3 sebenarnya dalam hati pernah membandingkan kedua karakter tersebut hanya saja mereka bukan blogger. 



So, walau agak telat bertahun-tahun menonton serial wuxia fantasy ini, but it’s better late than never, right? Baik Li Xiao Yao ataupun Jing Tian, I Love them all because they played by my favorite actor, Hu Ge... So, let’s compared!


Sama-sama diperankan oleh Hu Ge dan menurut cerita memang Li Xiao Yao adalah reinkarnasi dari Jing Tian, yang membuatnya masuk akal jika diperankan oleh orang yang sama, tapi walau begitu, Li Xiao Yao dan Jing Tian adalah 2 karakter yang berbeda, meski hampir mirip di beberapa hal.

1. Wajah dan Penampilan.
Secara wajah dan penampilan, Li Xiao Yao di Chinese Paladin 1 memang lebih tampan dan cute, itu jelas dipahami karena Chinese Paladin 1 dibuat lebih dulu, so Hu Ge pasti lebih muda saat memerankan Li Xiao Yao. 

Sementara Chinese Paladin 3 baru dibuat 4 tahun kemudian, so umur Hu Ge sudah bertambah donk ya, tak ada orang yang bisa selamanya muda (Jangan dipikir semua orang kayak Xiao Lung Ni, dari sejak Yoko kecil sampai Yoko ubanan tetep gak tua-tua. Emang situ makan apaan, Tante Girang? Mau donk resepnya gak bisa tua apaan...Pake susuk atau apa? Uuppzz,, sorry for Xiao Lung Ni fans. I Hate her so much soalnya hehehe ^.^ Di mataku, Xiao Lung Ni gak lebih dari TANTE GIRANG yang naksir anak kecil...Jijay boookkk....)


Hu Ge as Li Xiao Yao


Hu Ge as Jing Tian

But still for me, walau Hu Ge sebagai Jing Tian tidak secakep or seimut Hu Ge sebagai Li Xiao Yao, tapi ada beberapa scene yang membuatnya terlihat masih cakep as ever, contohnya waktu Hu Ge berperan sebagai Panglima Perang Tertinggi Kerajaan Langit – Fei Peng. Di situ dia cakep banget dengan kostum perangnya. Ini nih fotonya kalau gak percaya.



Lalu waktu dia berperan sebagai Putra Mahkota Long Yang. Still dia terlihat cakep abis saat mengenakan kostum perang warna hitamnya. Well, nih cowok satu keliatannya emank lebih pantes pake kostum perang deh daripada kostum biasa. Waktu Jing Tian memakai kostum perang Panglima Fei Peng pun, dia terlihat keren abiz.

Hu Ge as Crown Prince Long Yang "Chinese Paladin 3"

2. Karakter : Dream To Be A Hero vs Dream To Be A Rich Man.
Li Xiao Yao : Sejak kecil selalu bermimpi ingin menjadi seorang Pahlawan.
Jing Tian : Tak pernah bermimpi atau berniat menjadi seorang Pahlawan, dia hanya ingin menjadi kaya dan mengambil kembali Yong An Shop milik ayahnya.


Dari segi karakter, walaupun secara sekilas, Jing Tian dan Li Xiao Yao memiliki karakter yang hampir mirip, yaitu sama-sama playful, ceria, lucu dan banyak akal, tapi Jing Tian dalam Chinese Paladin 3 tak pernah berniat untuk menjadi Pahlawan, dia hanya ingin menjadi kaya dan mengambil kembali Yong An Shop milik ayahnya, walau takdir tetap membuatnya menjadi seorang Pahlawan. 

Berbeda dengan Li Xiao Yao yang sejak kecil memang selalu bermimpi ingin menjadi seorang Pahlawan. Li Xiao Yao juga lebih suka pamer dan sok jadi jagoan, dia terlalu sering show off dan selalu ingin membuktikan bahwa dialah yang paling hebat. Well, itulah perbedaan terbesar diantara keduanya.


3. Fight vs Brain : Otot vs Otak.
Li Xiao Yao : 
Bertarung dulu, bicara kemudian.
Jing Tian : Gunakan akal dan otak, sebisa mungkin menghindari pertarungan.


Walau Li Xiao Yao sangat pintar, dia bisa mempelajari ilmu orang lain walau hanya dengan sekali lihat, tapi dalam pertarungan, Li Xiao Yao benar-benar bertarung menggunakan pedang, bukan dengan diplomasi dan menggunakan otak untuk menang. "Let's Fight! Aku tak terkalahkan!" Li Xiao Yao selalu menganggap dirinya yang paling hebat. Hajar dulu, bicara kemudian. Agak sedikit angkuh sih sebenarnya.


Thats Li Xiao Yao! His character want to show off. Seperti waktu dia ingin mengalahkan Jin Yuan karena cemburu melihat Jin Yuan dekat dengan Ling Er dan sekaligus ingin mempermalukan Jin Yuan, dengan mengajaknya berduel dengan mengikat dirinya sendiri, untuk membuktikan bahwa dia bisa mengalahkan Jin Yuan walau dengan tangan dan kaki terikat. 


Bukan untuk menunjukkan betapa hebat dirinya di depan Ling Er, toh Ling Er juga gak peduli tuh, kan Karakternya Ling Er cuma diem doank, boring banget, gak taulah Xiao Yao harus gimana agar Ling Er terpesona. 

Ling Er gak pernah memuji, gak pernah peduli, cuma diem, diem, diem dan diem aja. Karakter Ling Er pasif banget -_- Membuat Chinese Paladin 1 yang seharusnya bagus jadi agak mengganjal di hati karena gak sreg ma Ling Er-nya (Liu Yi Fei).


Sedang Jing Tian, setiap kali menghadapi musuh atau berada di tengah-tengah pertarungan, Jing Tian dalam Chinese Paladin 3 lebih suka menggunakan akalnya untuk melawan dan selalu mencari cara untuk menang tanpa perlu melalui pertarungan. 

Walaupun kebanyakan sih tetep harus duel juga, tapi setidaknya Jing Tian lebih cenderung menggunakan otak daripada otot, dia sebisa mungkin menghindari pertarungan dan lebih suka berdiplomasi serta memakai akal bulus lah istilahnya, seperti saat Jing Tian harus menghadapi Ratu Siluman saat berada di neraka.


Dia tahu jika Ratu Siluman menyukainya, jadi Jing Tian pura-pura menyukai Ratu Siluman dan bahkan mengajaknya menikah, setelah merayunya sedemikian rupa, Jing Tian memaksanya meminum arak pernikahan yang merupakan kelemahan Ratu Siluman tersebut, kemudian baru merebut Mutiara Api miliknya. Jing Tian is brilliant! He use his brain than fight!


Sebenarnya sih secara pribadi, pria yang lebih menggunakan otak lebih menarik, untuk apa dikit-dikit berkelahi, benarkan? Kayak berandalan aja...Tapi karena ini genre-nya Wuxia Fantasy so emang harus ada duelnya kan, itu sebabnya walau awal-awalnya sebisa mungkin menghindari pertarungan, tapi ujung-ujungnya duel juga. Kalau gak, apa gunanya tuh Pedang Iblis (The Demonic Sword)? Buat pajangan doank? Ya nggak donk...



Walau karakter Jing Tian juga kadang pengen Show Off, khususnya waktu dia uda nyatain cinta ma Xue Jian, dia ingin unjuk gigi di depan gadis yang dia cintai. Jing Tian bahkan berkata pada Xu Chang Ching, "Jangan berebut denganku! Biarkan aku menunjukkan kemampuanku di depan gadis yang kucintai."

Ini menunjukkan kalau Jing Tian bertarung hanya untuk menunjukkan kemampuannnya di depan Xue Jian. Dia tidak ingin Xue Jian memandangnya rendah dan ingin Xue Jian kagum padanya. Saat mengalahkan Raja Iblis -Chong Lou pun, Jing Tian baru bisa menang setelah Xue Jian memberinya semangat dan membuatnya cemburu dengan berkata, "Kakak Chong Lou, kau sangat tampan!"
 

Barulah Jing Tian berseru keras, "Aku cemburu!" lalu mendadak dia menjadi sangat kuat, lebih kuat dari sebelumnya.


Tapi walau begitu, motif Li Xiao Yao dan Jing Tian bertarung sangat berbeda. Kalau Li Xiao Yao emang dari awal ingin menjadi Pahlawan, jadi dia ingin terlihat hebat di depan semua orang. Tapi Jing Tian bertarung hanya untuk ditunjukkan pada gadisnya, bukan karena ingin jadi pahlawan. Itu sebabnya Jing Tian lebih suka menggunakan otak daripada otot.


4. Loyalty : Playboy vs Simple Young Man.
Li Xiao Yao : Playboy yang cenderung tebar pesona di mana-mana.
Jing Tian : Menganggap wanita sangat merepotkan, lebih suka pada uang.


Li Xiao Yao sejak awal digambarkan sebagai playboy yang punya banyak wanita yang menyukainya. Walau mungkin cintanya hanya untuk Ling Er, tapi di episode awal Chinese Paladin 1 dia selalu tampak menggoda dua orang gadis muda di desanya.


Sedang Jing Tian tidak. Dia tidak tertarik dengan wanita, Jing Tian murni lebih suka uang daripada apa pun di dunia ini. Jing Tian seolah hidup hanya untuk uang. Bukan berarti dia gak cakep dan gak ada yang suka loh ya, tuh buktinya Ratu Siluman aja naksir ma Jing Tian. 

Tapi memang menurut karakter, tak ada yang lebih penting bagi Jing Tian selain uang, karena impian terbesarnya memang adalah mengambil kembali Yong An Shop milik ayahnya, tapi itu sebelum Jing Tian bertemu dan jatuh cinta pada Xue Jian.



5. Friendship.
Li Xiao Yao Selalu mengawali persahabatan dengan pertarungan dan permusuhan lebih dulu. Tak bertarung maka tak kenal. Itu prinsipnya. Tak pernah terlihat berkorban untuk teman-temannya, justru teman-temannya yang berkorban untuknya.

Jing Tian : Tak suka bertarung, semua orang yang menjadi sahabatnya dikenalnya tanpa pertarungan lebih dulu. Dia selalu berusaha melindungi teman-temannya dan orang-orang yang dia sayangi, khususnya si gendut Mao Mao. Jing Tian juga mati-matian membawa kembali Xu Chang Ching yang sekarat ke Gunung Shu walau Chang Ching berkali-kali memintanya untuk pergi.


Pahlawan harus memiliki teman untuk membantu mereka, tak ada pahlawan yang sendirian. Li Xiao Yao adalah teman yang baik, tapi di awal pertemuan dengan teman-temannya, Xiao Yao selalu memulainya dengan permusuhan dan pertarungan lebih dulu. Seperti saat dia bertemu dengan Lin Yue Ru, Jin Yuan dan Tang Yu. 

Xiao Yao selalu memulai persahabatannya dengan mereka setelah bertarung lebih dulu. Seperti saat dia bertarung dengan Yue Ru dan Tang Yu, baru kemudian Xiao Yao menyadari bahwa sebenarnya mereka bisa dijadikan teman. Dan pada akhirnya Yue Ru, Tang Yu, Jin Yuan dan Ah Nu, mereka semua berkorban untuknya.


Singkat kata, "Bila tak bertarung maka tak kenal." 
Tapi jujur, aku belum melihat pengorbanan Xiao Yao untuk teman-temannya itu, karena yang aku lihat adalah teman-temannya yang berkorban untuk Xiao Yao, seperti Yue Ru, Jin Yuan, Tang Yu dan Ah Nu.

Li Xiao Yao, walau dia memiliki banyak teman setia seperti Jin Yuan, Tang Yu dan Ah Nu ataupun Lin Yue Ru yang mencintainya setengah mati. Tapi entah kenapa, hanya Lin Yue Ru (Ady An) yang pengorbanannya terlihat paling besar. 

Lin Yue Ru bukan hanya berkorban nyawa untuk menyelamatkan Xiao Yao dan Ling Er tapi dia juga mengorbankan perasaannya. Yue Ru tahu dalam hati Xiao Yao hanya ada Ling Er, tapi dia tetap setia menemani Xiao Yao untuk mencari Ling Er dan sebisa mungkin membuat Xiao Yao dan Ling Er bersatu. Di situlah aku merasa sedih untuk Lin Yue Ru (Ady An).


Lin Yue Ru have a very good heart, she is an angel in my eyes. Inilah yang membuat Chinese Paladin 1 agak mengganjal, karena secara pribadi karakter Lin Yue Ru lebih menarik daripada Ling Er dan ngarep kalau Li Xiao Yao dengan Yue Ru saja. Cinta Lin Yue Ru pun terlihat lebih besar daripada Ling Er. Lin Yue Ru sudah berkorban banyak, bahkan mengorbankan nyawanya.

S
edang Ling Er, apa yang sudah dia lakukan untuk Xiao Yao? Nggak ada, selain menyakitinya lagi, lagi dan lagi. Ahh,,yang dilakukan Ling Er hanya mengandung anak Xiao Yao, hanya itu.


Kalau soal friendship. Jing Tian adalah type yang sangat setia kawan. Saat melihat Tang Xue Jian tidak diijinkan bertemu kakeknya untuk yang terakhir kali sebelum kakeknya dimakamkan, dia nekat menerobos masuk kediaman Tang walaupun untuk itu dia harus dihajar habis-habisan. 


Jing Tian juga tidak membiarkan orang lain menyakiti Mao Mao. Dia pun mati-matian membawa Xu Chang Ching (Wallace Huo) yang sekarat kembali ke Gunung Shu, agar Chang Ching bisa selamat, tak peduli walau dia sendiri hampir mati kelelahan karena mendaki gunung yang begitu tinggi dengan menggendong seseorang di punggungnya dan bahkan sempat terjatuh ke dasar jurang. 

Dia pun menerobos masuk neraka untuk membebaskan Zi Xuan (baca : Chi Suan), Nuwa Descendent yang adalah kekasih Xu Chang Ching. Terlepas dari seorang yang cerewet, Jing Tian sangat setia kawan.


Dalam persahabatan, Jing Tian juga lebih beruntung karena dia memiliki para sahabat seperti Mao Mao dan He Bing Ping yang sangat setia padanya. He Bi Ping mungkin tidak ikut dalam petualangan Jing Tian mencari 5 mutiara, dia tetap tinggal di Yu Zhou, tapi selama dia berada di Yu Zhou, dia selalu giat mencari uang yang semuanya diberikan pada Jing Tian, He Bi Ping pun mati untuknya. 


Lalu Mao Mao, si gendut yang setia. Dia rela memotong daging di tubuhnya sebagai ganti makanan untuk penduduk kota demi membantu Jing Tian yang kalah dalam taruhan. 


Lalu Jing Tian juga memiliki Long Kui, sang adik yang sangat menyayanginya dan rela mati untuknya juga. Tang Xue Jian, sang kekasih pun tidak keberatan berkorban untuknya.

Saat Pedang Iblis (The Demonic Sword) memerlukan darah dari seorang gadis perawan yang dekat dengan Jing Tian untuk membuatnya bertambah kuat agar dapat melawan Evil Immortal Sword, Xue Jian dan Long Kui sama-sama menawarkan diri untuk berkorban dan melompat ke dalam api.


Xue Jian : "Jika kau memang mencintaiku, biarkab aku melompat ke dalam api. Aku rela berkorban untukmu."
Jing Tian : "Tidak! Jika kau harus melompat ke dalam api, lebih baik aku memilih kau tak pernah mencintaiku."

Tapi pada akhirnya, sang adik - Long Kui yang melompat ke dalam api hiks T___T See? Bahkan Tang Xue Jian pun rela berkorban untuk Jing Tian. Tidak seperti Ling Er yang tidak melakukan apa pun untuk Li Xiao Yao! 


6. Love.
Li Xiao Yao : Cinta pada pandangan pertama, tapi sayang kisah cintanya ma Ling Er terkesan BORING ABIS alias MEMBOSANKAN -___-
Jing Tian : Cinta karena terbiasa dan selalu bersama. Cintanya pada Xue Jian-lah yang membuatnya menjadi kuat. Pasangan yang lucu dan sangat lively, gak boring liatnya.


Li Xiao Yao awalnya adalah seorang playboy yang tebar pesona di sana sini, bahkan di episode awal ada dua orang gadis desa yang menyukainya dan Xiao Yao berkata dia akan menjadikan mereka berdua selirnya. 

Tapi setelah bertemu Ling Er dan jatuh cinta padanya, Xiao Yao juga type yang setia. Walau kadang menyebalkan saat melihat betapa butanya Xiao Yao karena tak bisa melihat cinta Yue Ru yang tulus dan selalu berkorban untuknya, tapi selalu memikirkan Ling Er yang selalu menyakitinya.



Mungkin jika yang jadi Ling Er BUKAN LIU YI FEI YANG GAK BISA AKTING, aku pribadi akan mendukung kesetiaan Xiao Yao kale, ya? Dari logika aja kan emang sudah seharusnya seorang suami setia sama istrinya, tapi karena Liu Yi Fei gak bisa akting dan membuat karakter Ling Er jadi boring abiz, maka mayoritas penonton di luar sana lebih berharap Xiao Yao ma Yue Ru, just like me.

 Kayaknya ini MEMANG SALAH LIU YI FEI deh jadinya karakter Ling Er jadi boring banget dan gak bisa menarik simpati publik -__- *sigh* Untung aja loe mati, Ling Er. Jadi adil dah, sama-sama mati, kan? Yue Ru mati dan loe juga mati *evil laugh*



Kisah cinta Xiao Yao dan Ling Er terkesan BORING BANGET karena LING ER HANYA BISA DIEM, DIEM, DIEM, dan DIEM aja *sigh* Ling Er juga terkesan SANGAT EGOIS! Dia gak pernah nunjukin cintanya ke Xiao Yao tapi hanya bisa menyakitinya. Untung endingnya Ling Er mati, jadi adil deh biar sama-sama gak dapet Xiao Yao, coz aku lebih dukung Xiao Yao-Yue Ru ^_^



Jing Tian sejak awal tak pernah tertarik pada wanita, dia bukan playboy seperti Li Xiao Yao, dia hanya tertarik pada uang. Jing Tian bahkan selalu menganggap wanita itu merepotkan. Tapi setelah bersama Xue Jian setiap hari, cinta mulai bersemi dalam hatinya. Tapi Jing Tian selalu berusaha menolak perasaan itu hingga saat Xue Jian ingin menikahi orang lain, barulah dia menyadari dia sangat mencintai Xue Jian dan tidak bisa kehilangan gadis itu.


Jing Tian terang-terangan mengatakan, "Aku menyukaimu. Aku sangat menyukaimu." 
Dan setelah mereka pacaran, Xue Jian seolah menjadi sumber kekuatan Jing Tian. Seperti saat Jing Tian harus bertarung dengan Raja Iblis - Chong Lou, jika bukan karena dukungan semangat dari Xue Jian, tentu Jing Tian tak mungkin menang. Untuk seseorang yang tak pernah jatuh cinta, Xue Jian adalah yang paling berharga dalam hidupnya. 



Jing Tian sangat setia pada Xue Jian, dia selalu berusaha melindungi Xue Jian dan tidak ingin melihatnya terluka. Walau setelah pacaran pun, mereka masih sering berdebat. Tapi kalau berubah jadi diem-dieman kayak Li Xiao Yao dan Ling Er tar boring banget dong. Justru menariknya couple ini karena mereka sering berantem, tapi bukan berantem karena benci tapi karena perhatian dan sayang. 



Berbeda dengan Ling Er yang tak pernah melakukan sesuatu untuk Xiao Yao, Tang Xue Jian dalam Chinese Paladin 3 rela berkorban untuk Jing Tian. Saat Pedang Iblis (The Demonic Sword) memerlukan darah dari seorang gadis perawan yang dekat dengan Jing Tian untuk membuatnya bertambah kuat agar dapat melawan Evil Immortal Sword, Xue Jian dan Long Kui sama-sama menawarkan diri untuk berkorban dan melompat ke dalam api.


Xue Jian : "Jika kau memang mencintaiku, biarkab aku melompat ke dalam api. Aku rela berkorban untukmu."
Jing Tian : "Tidak! Jika kau harus melompat ke dalam api, lebih baik aku memilih kau tak pernah mencintaiku."


So sweet, right? Pernahkah Ling Er seperti ini? Berkorban sesuatu untuk Xiao Yao? NGGAK! Ling Er hanya bisa menyakiti Xiao Yao dengan selalu menghindarinya dan meminta putus, tapi Yue Ru, justru selalu berada di sisinya, mendukung dalam suka dan duka, bahkan rela mengorbankan nyawanya untuk Xiao Yao. Poor Yue Ru -___- And Poor Xiao Yao too -___- Kasihan karena harus jatuh cinta pada Ling Er yang egois abiz -_- Tapi kalau soal kesetiaan, kedua karakter ini, baik Li Xiao Yao ataupun Jing Tian memang patut diacungi jempol.

-----0000------

Kesimpulan :
I Love them both. Li Xiao Yao dan Jing Tian sama-sama diperankan oleh aktor yang sama yaitu Hu Ge. Kalau soal wajah dan penampilan, I Love Li Xiao Yao more cause Hu Ge looks so cute and Handsome when He played Li Xiao Yao.




Tapi dari segi karakter dan kisah cinta, I choose Jing Tian moreKisah cinta Jing Tian dan Xue Jian lebih menarik dan gak boring, mereka pasangan yang lucu dan karakternya terlihat lebih “hidup”. Gak mati rasa kayak Li Xiao Yao dan Ling Er -___- BORING ABIS!

Kisah cinta Jing Tian dan Xue Jian lebih menarik dan gak boring :





Dari segi karakter, Li Xiao Yao terkesan lebih suka pamer dan sok jadi jagoan, dia terlalu sering show off dan selalu ingin membuktikan bahwa dialah yang paling hebat. Well, Li Xiao Yao memang hebat, dia jago kungfu dan ilmu pedang tapi kalau dikit-dikit pakai kungfu untuk pamer kok kayaknya terkesan ‘sombong’ gitu ya? 

Tapi untunglah itu hanya terjadi di bagian awal, semakin ke belakang, Li Xiao Yao semakin dewasa dan berubah menjadi pria yang lebih baik. Selain itu, yang disayangkan dari Li Xiao Yao yaitu dia tak pernah terlihat berkorban untuk temannya, tapi temannya yang selalu berkorban untuknya, contoh : Lin Yue Ru yang rela mati demi melindunginya, sebagai bukti ketulusan cinta Yue Ru pada Xiao Yao. That's why I Love Yue Ru more than Ling Er.



Sedang Jing Tian, dia lebih suka berdiplomasi dan memakai otak dan akal untuk menang. Jing Tian juga memiliki Pedang Iblis (The Demonic Sword) yang bisa bergerak sendiri melindungi tuannya bila tuannya dalam bahaya, tapi dia sebisa mungkin tidak menggunakannya untuk bertarung dan lebih suka memakai akal. 


Bahkan Raja Iblis - Chong Lou pun yang dulu adalah musuhnya, berubah menjadi kawannya di saat-saat terakhir dan bahkan membantunya, ini membuktikan bahwa Jing Tian dengan kelucuannya bisa mengubah lawan menjadi kawan. 



Jing Tian pun terlihat lebih setia kawan, seperti saat dia rela menerobos neraka demi menolong Zi Xuan (baca : Chi Suan), Nuwa Descendant yang adalah kekasih Xu Chang Ching (Wallace Huo), Jing Tian juga yang mati-matian membawa Xu Chang Ching yang terluka parah kembali ke Gunung Shu walaupun dia harus mendaki gunung yang begitu tinggi dan bahkan sempat terjatuh ke dalam jurang, untunglah ada Pedang Iblis (The Demonic Sword) yang setia melindungi Tuannya. So, dari segi karakter I love Jing Tian more tapi dari segi wajah dan penampilan, I Love Li Xiao Yao more. Intinya, Li Xiao Yao cuma menang di penampilan doang ^_^

Credit : All pictures belong to owners.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Native Ads