I have to say that I love the novel’s Revision. Tanggal 14 Februari 2015
lalu, penulis baru saja membeli Novel “Pendekar Pemanah Rajawali” dan
baru saja menyelesaikan membaca ke-4 Jilid Revisi Terbaru dari Novel popular
Karangan Jin Yong ini. Guo Jing versi revisi sangat romantis, dia
terlihat begitu sangat mencintai Huang Rong khususnya saat ke-6 gurunya
menyatakan ketidaksukaannya pada Huang Rong. Guo Jing dalam pelariannya bersama
Huang Rong sempat berpikir bahwa tindakan mereka salah, tapi dia tidak sanggup
bila harus melepaskan gadis dalam pelukannya, yang sangat dicintainya lebih
dari hidupnya sendiri. How so sweet Guo Jing =) Tuh liat, siapa bilang Guo Jing
tidak romantis? Siapa bilang Yang Guo lebih romantis?
Yang suka Yang Guo (Yoko) itu karena yang pertama kali di puter di Indonesia pada jam tayang utama adalah Yoko versi Andy Lau lebih dulu, jadi mana yang lebih dulu diputer, itulah yang meninggalkan kesan lebih dulu di hati pemirsa. Simple. Bukan karena ceritanya bagus. Jujur, justru ROCH itu PALING MEMBOSANKAN menurutku, karakternya Bibi Lung SANGAT MEMBOSANKAN, EGOIS dan selalu bersikap seperti "MANUSIA SETENGAH DEWA" karena di mata mereka, cuma mereka (Yoko dan Xiao Long Ni) manusia paling benar sejagat raya, sementara manusia lain semuanya bersalah pada mereka. Kayak mereka gak pernah salah ma orang lain aja -__-
Sedang karakter Huang Rong kan lebih komplek dan menarik, sehingga membuat karakternya sangat sulit diperankan karena terlalu komplek. Huang Rong remaja sangat nakal, cerewet, manja, banyak akal, cerdas, kadang dia juga sadis dan sulit diatur, namun karena dia bertemu Guo Jing yang baik hati dan polos jadinya dia berubah menjadi sosok wanita yang lebih baik dan lebih “berhati”. tapi justru itu yang membuat karakter Huang Rong menarik dan tidak terkesan membosankan.
Berbeda dengan karakter BIBI LUNG YANG MEMBOSANKAN setengah mati, tiap kali bertemu Yang Guo (Yoko), mereka selalu membicarakan tentang bagaimana semua orang bersalah pada mereka. Iya deh iya, elu berdua jelmaan dewa sih jadinya gak mungkin salah, kan? hahaha ^_^ *ketawa ironis melihat karakter egois seperti ini malah lebih disukai mayoritas orang Indonesia* Orang di luar negeri pada benci semua ma Yang Guo (Yoko), entah kenapa orang indo malah suka. Hadeh *tepok jidat* Forget about that selfish couple, back to my Novel “Pendekar Pemanah Rajawali” aja.
So, here is the BEST QUOTE From Jilid 1 dan Jilid 2 novel Revisi “Pendekar Pemanah Rajawali” Gramedia 2014. Jilid 1 hanya sedikit karena Guo Jing dan Huang Rong baru bertemu di bab 7 jadi masih belum ada adegan romantis. So, belum ada kalimat romantisnya hehehe =)
Yang suka Yang Guo (Yoko) itu karena yang pertama kali di puter di Indonesia pada jam tayang utama adalah Yoko versi Andy Lau lebih dulu, jadi mana yang lebih dulu diputer, itulah yang meninggalkan kesan lebih dulu di hati pemirsa. Simple. Bukan karena ceritanya bagus. Jujur, justru ROCH itu PALING MEMBOSANKAN menurutku, karakternya Bibi Lung SANGAT MEMBOSANKAN, EGOIS dan selalu bersikap seperti "MANUSIA SETENGAH DEWA" karena di mata mereka, cuma mereka (Yoko dan Xiao Long Ni) manusia paling benar sejagat raya, sementara manusia lain semuanya bersalah pada mereka. Kayak mereka gak pernah salah ma orang lain aja -__-
Sedang karakter Huang Rong kan lebih komplek dan menarik, sehingga membuat karakternya sangat sulit diperankan karena terlalu komplek. Huang Rong remaja sangat nakal, cerewet, manja, banyak akal, cerdas, kadang dia juga sadis dan sulit diatur, namun karena dia bertemu Guo Jing yang baik hati dan polos jadinya dia berubah menjadi sosok wanita yang lebih baik dan lebih “berhati”. tapi justru itu yang membuat karakter Huang Rong menarik dan tidak terkesan membosankan.
Berbeda dengan karakter BIBI LUNG YANG MEMBOSANKAN setengah mati, tiap kali bertemu Yang Guo (Yoko), mereka selalu membicarakan tentang bagaimana semua orang bersalah pada mereka. Iya deh iya, elu berdua jelmaan dewa sih jadinya gak mungkin salah, kan? hahaha ^_^ *ketawa ironis melihat karakter egois seperti ini malah lebih disukai mayoritas orang Indonesia* Orang di luar negeri pada benci semua ma Yang Guo (Yoko), entah kenapa orang indo malah suka. Hadeh *tepok jidat* Forget about that selfish couple, back to my Novel “Pendekar Pemanah Rajawali” aja.
So, here is the BEST QUOTE From Jilid 1 dan Jilid 2 novel Revisi “Pendekar Pemanah Rajawali” Gramedia 2014. Jilid 1 hanya sedikit karena Guo Jing dan Huang Rong baru bertemu di bab 7 jadi masih belum ada adegan romantis. So, belum ada kalimat romantisnya hehehe =)
Note : All
Pictures Taken From “Legend Of The Condor Heroes 2017”. Starring by William
Yang Xuwen and Li Yi Tong.
Versi Novel 95% SANGAT MIRIP dengan versi adaptasi terbaru 2017 yang dibintangi oleh William Yang Xuwen dan Li Yi Tong, khususnya di adegan Huang Rong membuka penyamarannya dan untuk pertama kalinya menunjukkan bahwa dia seorang wanita. Ditambah lagi, Guo Jing 2017 (William Yang) juga dibuat sama romantisnya (bahkan lebih romantis) dengan Guo Jing versi revisi TERBARU Gramedia 2014.
Harga Novel ini seharusnya 400 ribu, tapi karena ada promo special Valentine Day jadi diskon 30%. Lumayanlah hehehe =)
Versi 1994 yang dibintangi oleh Julian Cheung dan Athena Chu juga dapat dikatakan mirip dengan novelnya, tapi novel yang belum direvisi alias novel terbitan lama.
Guo Jing sebelum revisi memang kurang romantis, tapi Guo Jing setelah revisi lebih sweet dan romantis. Anda dapat menyaksikan Guo Jing yang lebih romantis dalam versi adaptasi terbaru "Legend Of The Condor Heroes 2017" yang dibintangi oleh William Yang dan Li Yi Tong. Karena versi terbaru tersebut diadaptasi dari NOVEL REVISI TERBARU.
Legend Of The Condor Heroes 2017
Itu sebabnya penulis sangat menikmati menonton adaptasi terbaru 2017
karena alur ceritanya dan penggambaran karakter Guo Jing-nya (yang sweet dan
romantis) SANGAT MIRIP 95% dengan Novel Revisi Terbaru Gramedia 2014, yang
sudah penulis baca lebih dulu bahkan sebelum LOCH 2017 dibuat.
Bagi yang belum membaca novel revisi terbaru Gramedia 2014 tersebut, berikut adalah beberapa Quote yang menurut penulis meninggalkan kesan yang mendalam.
Jadi, inilah kumpulan Best Quote dari Novel Pendekar Pemanah Rajawali.
Jilid
1 hal 323-325, Novel Pendekar Pemanah Rajawali Gramedia Revisi 2014.
1. Guo
Jing menoleh. Suara perahu kecil mengapung keluar dari antara ilalang. Di
buritan, seorang gadis mendayung, Rambutnya panjang tergerai hingga ke bahu,
PAKAIANNYA PUTIH. Di atas rambutnya, terdapat ikat rambut emas, tampak terang
di bawah pantulan cahaya salju putih.
Ketika
Guo Jing melihatnya, gadis ini seperti seorang Dewi. Guo Jing terpana. Perahu
itu pelan-pelan mendekat, tampak gadis itu umurnya tidak lebih dari lima belas
atau enam belas tahun. Kulitnya seputih salju, kecantikannya tidak terhingga,
senyumnya memikat.
Guo Jing terpesona hingga tak berani memandangnya. Ia memalingkan wajahnya, perlahan-lahan mundur beberapa langkah.
Guo Jing terpesona hingga tak berani memandangnya. Ia memalingkan wajahnya, perlahan-lahan mundur beberapa langkah.
Gadis
itu mendayung hingga ke tepian, “Kakak Jing, naiklah!” serunya.
Guo
Jing menoleh dan melihat gadis muda itu tersenyum bagaikan musim semi.
Pakaiannya berkibar ringan tertiup angin. Guo Jing merasa bagaikan mimpi dan
menggosok-gosok mata dengan kedua tangan.
Gadis
itu tersenyum, “Kakak Jing, apa kau tidak mengenaliku?”
Samar-samar
Guo Jing merasa itu seperti suara Huang Rong, tetapi seorang pengemis kotor
berpakaian rombeng, mengapa bisa berubah menjadi seorang Dewi?
“Aku
adik Huang-mu, kau tidak kenal?”
Guo
Jing merasa bagaikan mimpi, Ia menghentakkan kedua kakinya dan melompat ke
dalam perahu.
“Aku
benar-benar bodoh, selalu menganggapmu adik laki-laki. Mulai sekarang aku tidak
boleh memanggilmu adik laki-laki Huang lagi.”
Huang
Rong tertawa, “Kau juga jangan panggil aku Adik Perempuan Huang. Panggil aku
Rong’er. Ayahku selalu memanggilku seperti itu.”
Guo
Jing tersenyum, “Kau demikian cantik, mengapa menyamar menjadi pengemis?”
Huang
Rong memiringkan kepalanya, “Benarkah aku cantik?”
Guo
Jing berkata mantap, wajahnya memerah, “Cantik. Benar-benar mirip Dewi di
puncak gunung salju.”
Blogger
Opinion :
Adegan
di novel ini SAMA PERSIS dengan versi adaptasi TERBARU, “Legend Of The Condor
Heroes 2017”. Huang Rong dalam novel, saat pertama kali membuka identitasnya
sebagai seorang gadis, juga memakai pakaian putih seperti versi 2017 Li Yi
Tong.
Jadi
PAKAIAN PUTIH TIDAK SELALU IDENTIK DENGAN BIBI LUNG !!!!!!! Emang cuma Bibi Lung
doang yang boleh pakai putih ???????????? Fans Xiao Lung Ni gak usah baper dan
sok nge-klaim, ye !!!!!!!!!
Lumayan
agak sebel setiap kali membaca komentar para penggemar wuxia (yang mayoritas
adalah Fans Yoko dan Xiao Long Ni, mengingat orang Indo tahunya emang cuma Yoko
dan Bibi Lung doang. Mainnya kurang jauh mungkin -__-) di salah satu Fanpage FB
yang selalu mengklaim kalau BAJU PUTIH HANYA BOLEH UNTUK XIAO LUNG NI.
Jadi
kalau ada karakter wuxia (wanita) lain yang memakai BAJU PUTIH, selalu
dikomentarin “Baju putih kan harusnya Xiao Lung Ni!” dll yang intinya sama.
Tapi bukan salah mereka juga sih karena selama ini adegan “pembukaan penyamaran
Huang Rong” dalam adaptasi-adaptasi sebelumnya TAK ADA YANG MEMAKAI BAJU PUTIH,
jadi membuat penonton awam yang TIDAK MEMBACA NOVEL JADI SALAH PERSEPSI !!!
Barbara
warna-warni, Athena baju hijau, Ariel Lin baju kuning, semuanya gak ada yang
menggambarkan PERSIS seperti Novel. Versi Ariel Lin malah gak naik perahu tapi
sembunyi di rumput-rumput *hadeh*
HANYA
VERSI 2017 yang penggambarannya SAMA PERSIS dengan NOVELNYA.
Jilid
2 (Bab 11-20) Novel Pendekar Pemanah Rajawali Gramedia Revisi 2014 :
1. Yang Tie Xin berkata pada Guo Jing, “Harap...kau memandang wajah almarhum ayahmu, perlakukanlah anak perempuanku dengan baik.”
Guo Jing :
“Aku...aku tidak...”
Guo Jing sedih dan bingung. Perasaan Rong’er padaku dalam, pikirnya, mana mungkin aku menikahi orang lain? – Hal 31.
Guo Jing sedih dan bingung. Perasaan Rong’er padaku dalam, pikirnya, mana mungkin aku menikahi orang lain? – Hal 31.
2. Guo Jing : “Aku
tidak akan menikahi Nona Mu.”
Qiu Chuji : “Apa?”
Guo Jing : “Aku
tidak akan menikahinya.” Guo Jing mengulangi lagi perkataannya.
Qiu Chuji :
“Kenapa?”
Han Xiao Ying
mewakili muridnya menjawab “Kami sudah mendengar keturunan Tuan Yang laki-laki,
maka perjanjian pernikahan tidak perlu dipegang. Di Mongolia, Jing’er sudah
punya calon istri. Khan Mongolia sudah menunjuknya sebagai Menantu Emas.”
Guo Jing : “Aku
tidak akan menikahi Putri Kojin. Aku tidak menyukainya sebagai istri. Aku hanya
menganggapnya adik, teman baik, tapi tidak ingin ia jadi istriku.”
Qiu Chuji : “Bagus.
Punya pendirian.”
Guo Jing : “Aku
juga tidak akan menikahi Nona Mu.”
Han Xiao Ying :
“Apakah di hatimu sudah ada orang lain?” Wajah Guo Jing memerah, dia mengangguk.
Han Xiao Ying :
“Apa Nona yang berpakaian putih itu?” (Huang Rong memakai pakaian putih) Wajah
Guo Jing memerah lagi, dia mengangguk.
Khe Zhen Er : “Kau ingin menikahi adik seperguruan Mei
Chao Feng?”
Guo Jing mengangguk lagi. – Hal 44, 45
Guo Jing mengangguk lagi. – Hal 44, 45
Guo Jing : “Belum
pernah mengatakannya. Tidak perlu mengatakannya. Aku tidak bisa hidup tanpa
dia, Rong’er juga tak bisa hidup tanpa aku. Dalam hati kami berdua tahu.” – Hal
45.
( So sweet Guo
Jing...Sejak awal dia hanya mencintai Huang Rong seorang dan hanya ingin
menikah dengannya )
4. Han Bao Ju :
“Cepat bersumpah! Katakan mulai hari ini kau tidak akan bertemu siluman wanita
itu lagi.”
Guo Jing merasa
kesulitan, di satu sisi Guru yang berbudi padanya, di sisi lain gadis yang
dicintainya. Jika tidak dapat bertemu lagi dengan Rong’er, pikirnya, seumur
hidup ini mana mungkin aku menjadi manusia?
Guo Jing berlutut,
2 aliran air mata jatuh ke pipinya.
“Guru, jika tidak bertemu Rong’er, tidak sampai 3 hari, aku akan mati.” – Hal 46.
“Guru, jika tidak bertemu Rong’er, tidak sampai 3 hari, aku akan mati.” – Hal 46.
5. Guo Jing : “Guru
Ketiga, ini orangnya. Dia Rong’er. Rong’er gadis yang baik, bukan gadis Iblis.”
Guo Jing membela Huang Rong dan menggenggam tangannya, mencoba meyakinkan
gurunya. – Hal 46.
6. Huang Rong
menarik kekang kuda dengan tangan kiri dan tangan kanannya memegang tangan Guo
Jing. Kedua orang ini belum berpisah setengah hari, tapi tadi yang satu di luar
ruangan dan yang satu di luar jendela, sama-sama takut dan khawatir. Saat ini
mereka merasa berkumpul kembali sesudah bencana.
Guo Jing merasa tidak seharusnya meninggalkan gurunya, tapi teringat dia harus melupakan Huang Rong yang lebih penting dari dirinya sendiri dan tidak dapat bertemu lagi, walau kepalanya dipenggal, dia tidak akan dapat meninggalkan gadis ini. – Hal 47.
7. Guo Jing : “Aku
akan memegang tanganmu dan mengatakan kepada keenam guruku dan Pendeta Ma,
“Rong’er gadis yang baik, bukan gadis iblis...aku...aku tidak dapat hidup tanpa
dia...Budi guru terhadapku bagaikan gunung, aku sulit membalasnya. Tapi, tapi,
Rong’er...Rong’er bukan gadis iblis, ia gadis yang baik...gadis yang baik...”
Dalam hatinya ada banyak kata-kata untuk memuji Huang Rong, tetapi ucapannya
berhenti, sesudah mengatakan “Rong’er gadis yang baik”, ia tidak dapat
mengatakan yang lain. – Hal 48.
( Iya tahu Jing
Gege bego...Gak bisa ngomong, hadeh...yang penting dia punya niat tulus dan
benar-benar cinta deh )
8. Huang Rong :
“Mereka pasti akan terus mencoba memisahkan kita. Kita tidak akan dapat bertemu
lagi.”
Guo Jing : “Matipun
aku tidak ingin berpisah denganmu. Guru, kalian berkata apapun aku akan
menurut, tapi aku selamanya tidak bisa berpisah dengan Rong’er. Kalian pukul
aku sampai matipun boleh, aku tidak akan menghindar, tidak akan membalas, tapi
aku tidak dapat berpisah dengan Rong’er.”
Guo Jing
menggenggam tangan Huang Rong dan berbicara seolah-olah gurunya ada di sana.
Huang Rong sebenarnya merasa sedih tapi mendengar ucapan tulus Guo Jing ini
sudah melebihi ribuan janji, ia merasa dadanya dipenuhi keyakinan. – Hal 48.
9. Huang Rong :
“Kakak Jing, aku akan selalu mendengar kata-katamu. Matipun kita tak akan
berpisah, Ayahpun takkan bisa memisahkan kita.”
Guo Jing : “Betul,
kan? Kataku juga kau baik.” – Hal 48.
10. Guo Jing :
“Rong’er, Nona Mu tidak jelek juga tidak jahat, tapi aku hanya akan menikah
denganmu.”
Huang Rong :
“Bagus. Nona Raja cantik dan jahat, tapi selamanya tidak akan jahat pada Kakak
Jing.” Huang Rong tersenyum manis. - Hal 52.
( Huang Rong gak jahat lah, dia kan cuma
Nakal hahaha ^.^ Sejak awal, Guo Jing hanya ingin menikah dengan Huang Rong. He
love her so much... )
11. Hong Qi Khong :
“Dia istrimu?” tanya Hong Qi Khong pada Guo Jing seraya menunjuk punggung Huang
Rong yang sudah berjalan keluar pintu. Wajah Guo Jing memerah, ia tidak berani
menyangkal atau mengiyakan.
Dalam hatinya dia sudah menganggap Huang Rong sebagai istri, tapi walaupun saling mencintai dengan mendalam, keduanya masih polos dan tidak melakukan hal yang di luar batas. – Hal 59.
Dalam hatinya dia sudah menganggap Huang Rong sebagai istri, tapi walaupun saling mencintai dengan mendalam, keduanya masih polos dan tidak melakukan hal yang di luar batas. – Hal 59.
12. Hong Qi Khong :
“Kalian berdua bukankah suami istri kecil? Kenapa tidak tidur satu kamar?”
Biasanya Huang Rong selalu main-main dan bercanda tapi kali ini pipinya
memerah.
Hong Qi Khong : “Kenapa? Apa kata-kataku salah? Aku bodoh. Jelas-jelas kau berdandan sebagai seorang gadis, bukan Nyonya kecil. Kalian pengantin baru ini sudah membuat perjanjian pribadi sehidup-semati tapi masih belum dapat ijin dari orang tua. Kalian belum punya mak comblang dan belum menyembah langit dan bumi. Jangan khawatir. Aku si tua ini akan jadi mak comblangnya. Jika ayahmu tidak setuju, si tua ini akan bertanding dengannya hingga 7 hari 7 malam. Kalau ia belum setuju juga, aku tak akan berhenti dan akan memaksanya sampai setuju.” (Qi Khong benar-benar guru yang baik ) – Hal 75.
13. Guo Jing menggunakan 18 jurus Penakluk Naga untuk melawan Huang Rong, tetapi karena ia mencintai Huang Rong, ia tidak menggunakan seluruh tenaga. Huang Yao Shi tahu mereka hanya main-main di depannya, dia marah lalu melempar Huang Rong dengan lembut lalu mencoba menyerang Guo Jing.
Huang Rong : “Ayah,
jika kau bunuh dia, aku tidak akan bertemu denganmu lagi.” Ia berdiri dan
melompat ke Danau Tai. – Hal 198.
Huang Rong :
“Mangkuk ini untuk Kakak Jing makan, mangkuk ini untuk Rong’er makan. Ini
masakan Rong’er, enak tidak?”
Guo Jing : “Enak,
enak sekali.”
Huang Rong terkejut dan menoleh. Ia tertawa, memperlihatkan
lesung pipitnya, kemudian merebahkan diri ke dada Guo Jing. Keduanya berpelukan
erat. Mereka baru berpisah beberapa hari tapi serasa berpisah selama beberapa
tahun. Huang Rong tertawa dan berbicara, Guo Jing mendengarkan dengan serius sambil memandang wajah Huang Rong,
merasa terpesona. – Hal 207.
15.
Malam tenang, angin dingin. Huang Rong perlahan-lahan mengantuk. Kata-katanya
semakin tidak jelas. Sesaat kemudian, dia tertidur di pelukan Guo Jing.
Kulitnya yang bagaikan giok terasa sejuk. Napasnya pelan. Guo Jing khawatir
membangunkannya. Ia bersandar pada pohon liu dan tidak bergerak. Sesudah
sebentar, ia pun tertidur.
Keesokan
paginya, Guo Jing membuka mata dan melihat matahari pagi sudah terbit. Huang
Rong belum bangun. Alis mata Huang Rong indah hitam dan wajahnya lembut
kemerahan. Sudut matanya tampak tersenyum tipis seperti ia sedang bermimpi
indah.
“Biarkan
ia tidur sebentar lagi, jangan membangunkannya,” pikir Guo Jing seraya
menghitung bulu mata Huang Rong. - Hal 208
Note
:
Adegan
yang SAMA PERSIS seperti VERSI LOCH 2017, di mana William Yang Xuwen (sebagai
Guo Jing) juga menghitung bulu mata Li Yi Tong (Sebagai Huang Rong). Hanya saja
bedanya, dalam serialnya, Guo Jing menghitung bulu mata Huang Rong ketika malam
hari, bukan pagi hari sebagaimana yang digambarkan dalam novelnya. Gpplah.
Hanya beda timingnya. Versi yang lain, penulis gak merasa pernah melihat adegan
menghitung bulu mata seperti versi 2017 ini. Versi adaptasi sebelumnya sepertinya TIDAK ADA ADEGAN MENGHITUNG BULU MATA. Setidaknya sejauh yang kuingat, LOCH 1994 dan 2008 tidak ada.
16. Guo Jing terpana ketika mendengar Tolui menyebut Kojin. Sejak ia dan Huang Rong saling mencintai, kadang ia teringat gadis itu. Hatinya merasa tidak enak, tetapi tidak tahu bagaimana menyelesaikan masalah ini. – Hal 238.
17. Guo Jing berlari
lagi beberapa putaran, akhirnya dia sampai di depan sebuah makam. Ini pasti
makam Ibu Rong’er, pikirnya, Sejak kecil Rong’er sudah kehilangan ibunya,
kasihan dia. Guo Jing berlutut di depan makam, menyembah dan membenturkan
kepalanya dengan tulus. Karena mencintai Huang Rong demikian dalam, Guo Jing
berlutut dengan tulus. - Hal 253.
(Wah, menantu yang baik, belum jadi menantu aja uda
mendoakan dengan tulus hehehe ^.^)
18. Huang Rong
menulis di suratnya “Kakak Jing, si Racun Barat datang pada Ayah untuk
melamarku untuk keponakannya. Ayah sudah se...” suratnya terputus membuat Guo
Jing bingung.
Guo Jing : “Tidak
bisa, Rong’er sendiri ingin menikah denganku, ia pasti khawatir.”
Bocah Tua
Nakal mencoba melarangnya, membuat Guo Jing semakin gusar.
Guo Jing : “Aku
akan menikahinya atau tidak, itu urusan nanti. Kucari dulu cara untuk
menolongnya.” Guo Jing pergi ke hutan lalu duduk di tanah dan
terbengong-bengong. Walaupun aku akan mati tersesat di Pulau Persik, pikirnya,
aku akan tetap mencari Rong’er. – Hal 302.
19. Guo Jing
memandang hampa ke tanah, mengeluarkan golok emas dan pada tabung mengukir
kata-kata, “HIDUP BERSAMA, MATI BERSAMA”. Ia menaruhnya di kaki rajawali agar
Rajawali itu menyampaikan perasaannya pada Huang Rong. - Hal 303.
20. Rong’er sepenuh
hati cinta padaku, pikir Guo Jing, tak akan berpindah hati, ia pasti tidak akan
menerima hadiahmu. - Hal 307.
(Saat itu Guo Jing melihat Ou Yang Khe datang meminang Huang
Rong dan berniat memberikan sesuatu pada Huang Rong sebagai mas kawinnya)
“Kakak Jing, akhirnya kau datang...” ekspresinya gembira juga sedih. Ketika kata-katanya belum selesai, airmatanya sudah mengalir. Kemudian dia masuk ke dekapan Guo Jing, Guo Jing mengulurkan tangan memeluknya dengan lembut. - Hal 315.
22. Bocah ini
sifatnya tulus, pikir Huang Yao Shi, ia tergila-gila pada Rong’er. Aku tidak
dapat menikahkan Rong’er padanya, tapi aku harus memberinya hadiah. - Hal 329.
Note : Huang Yao Shi sejak awal tidak suka pada Guo Jing yang bodoh, tapi dia bisa melihat Guo Jing tulus mencintai Huang Rong. Dia rela menjadi tameng demi melindungi Huang Rong agar tidak terkena pukulan Ou Yang Feng. Adegan melindungi Huang Rong dari pukulan Ou Yang Feng ini juga HANYA ADA di versi terbaru 2017 ini. Versi adaptasi sebelumnya juga sepertinya TIDAK ADA.
23. Huang Rong
menenangkan pikiran. Aku akan pergi menolong Kakak Jing, pikirnya, jika tidak
dapat menolongnya, aku akan menemaninya mati. - Hal 375.
(Ini adegan saat Guo Jing diusir
dari Pulau Persik karena Huang Yao Shi berpikir Guo Jing sengaja mencuri kitab
9 bulan, padahal itu semua omong kosong Chiu Phek Thong. Huang Rong yang tahu
bahwa Guo Jing, Hong Chi Khong dan Chiu Phek Thong naek kapal yang sengaja
dipersiapkan Huang Yao Shi untuk bunuh diri dan kapal itu akan segera tenggelam, memutuskan untuk mengejar Guo Jing dan mati bersamanya. How so sweet...Hidup
dan mati bersama, sesuai janji Guo Jing padanya)
To Be Continued :
Berikutnya :
* Jilid 3
* Jilid 3
Written by : Liliana Tan
Credit Picts : WEIBO ON LOGO
WARNING : DILARANG MENG-COPY PASTE TANPA IJIN DARI PENULIS !!! REPOST WITH FULL CREDIT !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar