Minggu, 06 September 2015

Sinopsis & Review : Snow Angel (2004), Kisah tentang cinta, keajaiban dan legenda sang Peri Salju

Kehilangan ketertarikan terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan Korea, baik itu lagunya maupun dramanya membuat saya kembali ke selera awal, yaitu Mandarin aka China. Saat pengaruh Korean Wave, India Wave ataupun Turki Wave belum menyerbu Indonesia seperti sekarang, serial drama dan silat/wuxia Mandarin pernah sempat mendapat tempat di hati penonton tanah air, termasuk saya sendiri. Hampir semua serial drama Mandarin yang pernah ditayangkan di stasiun televisi Nasional Indonesia baik itu SCTV ataupun Indosiar pernah menjadi favorite saya, termasuk yang satu ini : SNOW ANGEL. Kisah tentang sepasang saudara yang terpisah di tengah hujan badai pada suatu malam, lalu takdir kembali mempertemukan mereka dengan cara yang kejam saat kedua kakak beradik itu ternyata mencintai gadis yang sama. Antara cinta terhadap saudara kandung dan cinta terhadap seorang wanita, manakah yang lebih kuat? Serial yang dibintangi oleh TORO Ex Personil Energy, Johnny Yen Ex Personil 183 Club dan Margareth Wang ini pernah sangat berkesan dalam hati setiap orang yang pernah menyaksikannya.

“Sinopsis & Review : Snow Angel (2004), Kisah tentang cinta, keajaiban dan legenda sang Peri Salju”







Title : 雪天使 / Xue Tian Shi
Also Known As : Snow Angel
Genre : Romance
Episode : 23
Broadcast Network : CTS/SETTV
Broadcast Period : 25 January 2004 to 2 May2004 / 31 January 2004 to 8 May 2004
Air time : Sunday 21.40 – 23.10 / Saturday 21.00 – 22.30
Soundtrack :
Opening Song : Pao Fung Yi (Rain Storm)
Performed By : TORO
Ending Song : Wang Le Ai (Forgetting Love)
Performed By : TORO
Drama Slogan : A Story About Love and Miracle
Cast :
TORO as Ji Teng / Ji Gang / Xiao Lei / Reno
Margareth Wang as Chi Xue Tung
Johnny Yen as Chi Xin Feng / Xiao Feng
Cheryl yang as Elaine Liang
Zhang Fu Jian as Chi Jia Shi
Tang Jia Hao as Ji Jie
Zhang Si Ping as Ma Qian
Gou Feng as Ji Da Shan
Xu Qiong Yun as Chilhood Chi Xue Tung
Screenwriter : Nie Bing
Producer : Chen Yu Shan
Director : Yu Qian Qian
Music : Li Ti Sheng


Sinopsis :
Di sebuah jalanan yang sepi dan kosong, lampu jalan masih menerangi poster besar seorang artis idola. Dan dia adalah Ji Teng. Tak jauh dari sana, seorang pemuda dengan perasaan bingung memandang poster besar itu dengan berbagai pertanyaan dalam hatinya. Pemuda itu tak lain adalah Ji Teng sendiri, seseorang yang berubah menjadi seorang artis idola setelah dia kehilangan ingatan masa lalunya. Menatap posternya sendiri, dia terus bertanya siapa dia sebenarnya. Dia hanya merasa bahwa di suatu tempat, di suatu masa ada seseorang yang selalu mencarinya. Siapa orang itu? Dia juga tidak yakin. Satu-satunya yang dia yakini adalah jika dia bisa menemukan Peri Salju maka dia pasti akan mendapatkan jawaban atas semua pertanyaan dalam hatinya. Tapi siapakah atau apakah Peri Salju itu? Dia juga tidak memiliki petunjuk sama sekali. Hanya sebuah lagu yang samar-samar terngiang di telinganya, sebuah lagu dengan sebuah lirik yang berbunyi : “Carilah bintang yang paling terang maka di sanalah Peri Salju (Snow Angel) berada,”



17 tahun yang lalu...
Sepasang kakak beradik, Xiao Feng (11 tahun) dan Xiao Lei (5 tahun) harus mengalami masa kecil yang menyakitkan saat mereka harus menyaksikan ayah kandung mereka yang pemabuk membunuh ibu kandung mereka sendiri. Setelah kematian ibu kandung mereka, ayah kandung yang memang tak pernah menyayangi mereka meninggalkan mereka di sebuah yayasan yang menampung anak-anak terlantar. Yayasan itu bernama Chun Hui Yuan. Namun pemilik yayasan tersebut juga bukan orang yang baik karena dengan menggunakan anak-anak yang polos, Yayasan tersebut selalu meminta sumbangan pada para orang kaya dan perusahaan besar, namun semua uang sumbangan itu tak pernah digunakan untuk mencukupi kehidupan anak-anak yang terlantar tersebut. Sebaliknya, anak-anak yang malang tersebut disiksa dan diperlakukan dengan kasar seperti budak.



Suatu malam, Presiden Direktur dari Perusahaan Yong Chi Enterprise yaitu Presdir Chi Jia Shi berkunjung ke Yayasan tersebut pada saat malam Natal. Dia datang bersama putri semata wayangnya, Chi Xue Tung yang sejak ibunya meninggal berubah menjadi anak yang pemurung dan tidak mau bicara pada siapapun. Dokter menyarankan agar Xue Tung berinteraksi dengan teman-teman sebayanya untuk memulihkan kondisi kejiwaannya yang terguncang akibat kematian ibunya. Mengikuti saran Dokter itu, Presdir Chi pun membawa Xue Tung ke sana dan membawa banyak sekali hadiah untuk anak-anak.



Sementara itu, Xiao Lei yang tidak menyukai keramaian diam-diam meninggalkan pesta Natal itu dan berjalan ke arah hutan. Xiao Lei teringat dengan ucapan ibunya, “Jika kau bisa menemukan Peri Salju di Malam Natal maka semua keinginanmu akan menjadi kenyataan,” Tapi Xiao Lei sendiri tak tahu apakah Peri Salju itu? Apakah dia seorang manusia, peri ataukah sebuah benda? Namun Xiao Lei juga teringat pada ucapan ibunya yang lain, “Carilah bintang yang paling terang, di sanalah Peri Salju (Snow Angel) berada,” Memutuskan untuk menjadikan Bintang di langit sebagai petunjuk jalan, Xiao Lei pun dengan berani masuk ke dalam hutan. Tanpa dia sadari, Xue Tung diam-diam mengikutinya. Akhirnya Xiao Lei mengajak Xue Tung pergi bersama mencari si Peri Salju itu dan menceritakan tentang Legenda Peri Salju yang didengarnya dari sang ibu. Bergandengan tangan, sepasang anak kecil itu masuk ke dalam hutan di tengah hujan salju yang dingin mencekam. Namun sayang, saat mereka hampir saja menemukan si Peri Salju, Presdir Chi menemukan mereka dan membawa mereka pulang. Tak jauh dari sana terdapat sebuah bunga berwarna putih dan terbungkus salju, ternyata itulah si Peri Salju.



Beberapa minggu berlalu, Xiao Feng yang muak dengan perlakuan dan sikap dari Pemilik Yayasan itu yang tidak mempedulikan adiknya yang demam tinggi memutuskan untuk melarikan diri dengan menggendong Xiao Lei di punggungnya. Yang dia pikirkan adalah pergi sejauh mungkin dari tempat itu, tak peduli akan kemana. Di saat yang sama, atas desakan dari Xue Tung, Presdir Chi akhirnya kembali ke Yayasan tersebut dengan maksud untuk menjemput kedua bersaudara itu dan mengadopsi mereka. Tapi karena hujan turun sangat lebat, sopir Presdir Chi tidak melihat saat Xiao Feng dan Xiao Lei lewat di depan mereka dan tanpa sengaja menabraknya. Xiao Feng dan Xiao Lei terjatuh ke sungai berarus deras. Xiao Feng berhasil diselamatkan oleh Presdir Chi tapi sang adik telah hanyut terbawa arus dan menghilang ditelan derasnya arus sungai itu. Selama bertahun-tahun lamanya, Xiao Feng mengira sang adik telah meninggal. Xiao Feng diangkat anak oleh Presdir Chi dan berganti nama menjadi Chi Xing Feng dan menjadi kakak angkat Xue Tung. 



Lalu di manakah Xiao Lei? Benarkah dia sudah meninggal tenggelam di sungai? Tidak. Xiao Lei berhasil diselamatkan oleh seorang Pemilik Peternakan Kuda bernama Ji Da Shan yang memberikan nama baru untuknya yaitu Ji Teng, Walaupun Xiao Lei selamat tapi traumanya terhadap air tidak bisa dihilangkan.



Tahun demi tahun berlalu dengan cepat, baik Chi Xing Feng (Xiao Feng), Ji Teng (Xiao Lei) dan Chi Xue Tung sudah dewasa. Suatu hari Ji Teng bertemu dengan Xue Tung di sebuah pasar malam. Saat itu Xue Tung memakai topeng ultraman dan karena tidak mau menyebutkan namanya jadi Ji Teng memanggilnya dengan sebutan “Nona Ultraman”. Pertemuan mereka tidak berhenti di situ. Selalu saja ada kejadian yang membuat mereka bertemu lagi yang perlahan tapi pasti menumbuhkan cinta di hati mereka. Namun ada saja yang menghalangi cinta mereka.



Chi Xing Feng (Xiao Feng) yang juga mencintai Xue Tung dan tidak mengetahui kebenaran bahwa Ji Teng adalah adik kandungnya mencoba memisahkan mereka dengan segala cara. Bahkan menggunakan kesehatan ayah Xue Tung sebagai alasan agar Xue Tung mau menikah dengannya. Karena terpaksa, Xue Tung pun sempat menyetujui pernikahan tersebut.



Tapi sebelum menikah, Xue Tung ingin lebih dulu menemukan si Peri Salju, percaya bahwa Peri Salju dapat membantunya mengabulkannya untuk bersama Ji Teng. Seorang diri, Xue Tung memutuskan pergi ke Gunung, namun dia meninggalkan sebuah bunga liar kepada Ji Teng sebagai tanda bahwa dia menunggu Ji Teng untuk mencari dan menemukannya di atas gunung itu. Dalam perjalanan menemukan Xue Tung, Ji Teng akhirnya berhasil menemukan si Peri Salju (Snow Angel), bunga legenda yang dicarinya sejak dia masih kecil, bunga yang dipercaya bisa memberinya keajaiban. Ji Teng pun berhasil menemukan Xue Tung di dalam sebuah gua, dan di sanalah Xue Tung menyatakan perasaannya bahwa dalam hatinya hanya ada Ji Teng seorang. Paginya, mereka berniat untuk mengambil Peri Salju tersebut, tapi sayang, saat mereka akan mengambilnya, Chi Xing Feng datang dan menginjak bunga itu hingga rusak.



Para hari pernikahan Xue Tung dan Xing Feng, Ji Teng datang ke gereja untuk membawa lari sang pengantin wanita. Selama beberapa saat, mereka hidup dalam pelarian dan persembunyian, Ji Teng dan Xue Tung bahkan sempat menikah di sebuah gereja kecil di Taiwan. Ji Teng memberi Xue Tung sebuah cincin berbentuk lumba-lumba sebagai tanda cinta mereka. Untuk sesaat, mereka merasakan kebahagiaan pernikahan. Ji Teng juga menceritakan tentang masa kecilnya bersama Xing Feng (Xiao Feng). Xue Tung pun akhirnya tahu jika Ji Teng adalah anak laki-laki yang dulu pergi bersamanya mencari si Peri Salju. Ji Teng pun tahu jika Xue Tung adalah gadis kecil yang bersamanya malam itu, dia juga tahu kalau ternyata Xing Feng yang selama ini dibencinya adalah kakak kandungnya. Ji Teng marah karena Xing Feng (Xiao feng) membiarkannya jatuh  ke sungai dan terbawa arus, lebih marah lagi saat dia tahu bahwa kakaknya memaksa Xue Tung menikah walau tahu Xue Tung tidak pernah mencintai Xing Feng. 





Kebahagiaan mereka tidak bertahan lama, saat sekali lagi Chi Xing Feng berhasil mengetahui keberadaan mereka dan tetap memaksa Xue Tung pulang. Saat Ji Teng dan Xing Feng berkelahi, tangan Xing Feng tak sengaja terkena darah Ji Teng lalu memutuskan untuk melakukan test DNA. Dari sanalah rahasia besar terkuak bahwa Ji Teng adalah adik kandung Xing Feng yang selama ini dikiranya sudah meninggal. Terjebak di antara dilema antara rasa sayang dan penyesalan terhadap adik kandungnya dan cintanya terhadap Xue Tung, akhirnya Xing Feng memilih untuk memperjuangkan cintanya pada Xue Tung. 

Berpikir bahwa gunung adalah tempat yang paling aman untuk bersembunyi adalah salah besar. Karena ke manapun mereka pergi, Xing Feng selalu mengejar dan berhasil menemukan mereka. Terpojok dan tak punya pilihan, Ji Teng dan Xue Tung memutuskan untuk mati bersama dengan melompat ke dalam jurang. Mereka berdua tidak mati, tapi Ji Teng kehilangan ingatannya dan Xue Tung mengalami kebutaan.  



Memanfaatkan keadaan saat Ji Teng mengalami amnesia dan Xue Tung yang mengalami kebutaan. Xing Feng berhasil mengorbitkan Ji Teng menjadi seorang penyanyi papan atas Taiwan dan memberinya nama panggung Reno. Diapun menikahi Xue Tung dengan paksa setelah membohonginya bahwa Ji Teng sudah meninggal. Namun walau begitu, Xue Tung tak pernah mengijinkan Xing Feng menyentuhnya. Dia adalah suami dalam surat namun bukan suami dalam hatinya. Xue Tung bagaikan mayat hidup. Hatinya telah mati bersama Ji Teng. Dan selama hidupnya, dia selalu membenci Xing Feng.


Mereka kembali bertemu melalui telepon saat Ji Teng salah menekan nomor telepon Xue Tung. Merasa memiiki suara yang mirip dengan Ji Teng, Xue Tung dan Ji Teng menjadi akrab. Ji Teng pulalah yang memberinya saran agar Xue Tung menjalani operasi mata agar dia bisa melihat. Walau tak pernah bertemu, mereka merasa seperti pernah saling mengenal sebelumnya. Hingga akhirnya mereka berdua bertemu di dermaga barulah Reno (Ji Teng) mengetahui jika wanita buta yang diajaknya ngobrol selama ini adalah istri kakaknya. Reno pun selama ini tinggal di peternakan dan saat tinggal di sana, dia bagaikan melihat pantulan samar di air keruh kolam yang dalam, dia melihat kilasan kenangan namun tak mampu melihatnya dengan jelas.


Xue Tung akhirnya memutuskan untuk menjalani operasi mata dan berjanji akan menemui Reno saat dia sudah bisa melihat. Tapi sayang saat Xue Tung sudah bisa melihat kembali, Reno justru pergi ke Jepang. Tanpa bisa dicegah oleh Xing Feng, Xue Tung segera mengejar Reno ke bandara. Akhirnya Xue Tung bertemu dengan Reno dan melihat bahwa Reno sangat mirip dengan kekasihnya yang menurut Xing Feng sudah meninggal. Lebih shock lagi saat mengetahui bahwa sponsor Reno adalah Grup Yong Chi, perusahaannya sendiri yang kini dipimpin oleh Xing Feng. Keingintahuannya memaksanya untuk menanyakan kebenarannya pada Xing Feng, hingga akhirnya kebenaran terungkap bahwa Xing Feng telah mengarang kebohongan bahwa Ji Teng telah meninggal.


Dan kenyataan yang paling menyakitkan adalah bahwa Reno (Ji Teng) kini telah melupakannya. Dia mengalami amnesia dan tak ingat lagi pada masa lalunya. Namun Xue Tung tidak menyerah, dia mengajak Reno ke tempat dimana dulu mereka pernah pergi bersama. Di lain pihak, Xing Feng sedang mengalami tekanan berat saat satu per satu pemegang saham mulai menjual sahamnya dan berpaling pada Grup Wei Chi, saingan Grup Yong Chi, yang didalangi oleh Elaine, gadis yang merasa sakit hati karena cintanya pada Xing Feng tak pernah dianggap.

Elaine awalnya seorang gadis yang baik yang selalu mendukung Ji Teng dan Xue Tung, namun karena melihat Xing Feng semakin lama semakin kejam dan selalu melakukan segala cara untuk memisahkan Ji Teng dan Xue Tung, bahkan mengarang kebohongan yang begitu keji, dan tak pernah melihat betapa dia sangat mencintainya, akhirnya memaksa Elaine yang baik hati menjadi wanita yang berhati dingin. Xing Feng dengan cintanya yang egois pada Xue Tung telah menyakiti banyak orang, bukan hanya menyakiti Elaine, gadis yang dengan tulus mencintainya, bahkan menyakiti wanita yang dicintainya dan juga adik kandungnya. Sekarang dalam hati Elaine, yang paling diinginkannya adalah melihat kehancuran Xing Feng semata.


Sementara itu, usaha Xue Tung untuk mengembalikan ingatan Reno pun selalu menemui jalan buntu karena orang-orang di sekitar mereka lebih memilih tutup mulut dan menyarankan Xue Tung agar menerima takdir, karena sekarang dia sudah menikah dengan Xing Feng. Apalagi saat Reno mengakui jika Ma Qian adalah kekasihnya. Xue Tung yang malang, sekarang hanya Elaine satu-satunya tempatnya mengadu. Dan hal itu dimanfaatkan oleh Elaine agar Xue Tung menjual sahamnya pada Grup Wei Chi. Anehnya, setiap kali Xing Feng mengalami kejatuhan, hati Elaine bukannya bahagia tapi justru semakin sakit. Kasian juga nih Elaine benernya -__-


Akhirnya setelah berkali-kali menemui jalan buntu dan gagal mengembalikan ingatan Reno, Xue Tung akhirnya memutuskan untuk menyerahkan buku hariannya, dengan harapan dengan membaca buku harian itu ingatan Reno akan segera pulih. Dapatkah sebuah buku harian mengembalikan ingatan yang selama ini telah terhapus? Akankah mereka bisa bersatu lagi ataukah kisah cinta mereka harus terhenti sampai di sini? Snow Angel memberikan ending yang tidak terduga yang pastinya tidak akan disukai mayoritas orang...

=========

My Review :
Snow Angel memiliki ending yang tidak terduga. Bahkan setelah perjuangan untuk mendapatkan kembali cintanya yang hilang, setelah berbagai rintangan dan halangan yang mencoba memisahkan mereka, setelah Xue Tung akhirnya berhasil memulihkan ingatan Reno dan mereka hampir bisa bersatu selamanya, kematian Chi Xing Feng sekali lagi berhasil memisahkan mereka. Reno (Ji Teng) yang kembali melamar Xue Tung untuk menjadi istrinya sekali lagi, dan Xue Tung yang hampir saja meraih tangan Ji Teng dan menerima lamarannya, mendadak semuanya hancur berantakan ketika sebuah telepon yang mengabarkan tentang kematian Xing Feng sukses merusak segalanya. Ji Teng yang merasa bersalah atas kematian kakaknya, lebih memilih melepaskan Xue Tung dan meninggalkan Xue Tung sekali lagi. Perasaan bersalah pada kakaknya, dan menganggap bahwa semua kebohongan yang dikarang kakaknya selama ini adalah karena cinta kakaknya pada Xue Tung yang terlalu dalam, akhirnya membuat Reno menjadi merasa bersalah dan menganggap bahwa andai dirinya tak pernah hadir di antara mereka, mungkin semua tragedi ini tak perlu terjadi. STUPID RENO !!!! Eeerrrrr....Pingin cakar tembok liat endingnya -__-



Dan Xue Tung pun menerima semua keputusan Reno dengan hati terbuka dan rela, tanpa mencoba untuk menghentikannya. Setelah dia berjuang untuk mengembalikan ingatan Reno (Ji Teng), setelah bertahun-tahun hidup dalam kesedihan dan penderitaan karena mengira Ji Teng telah meninggal, setelah berbagai pelarian dan perjuangan mempertahankan cinta mereka, kenapa Xue Tung menerima begitu saja keputusan Reno untuk meninggalkannya? Stupid Girl !! Kau telah berjuang keras untuk mendapatkan kebahagiaan, kenapa sekarang malah kau lepaskan? *jitak kepala Margareth Wang*



Dan akhirnya tak ada seorangpun yang jadian dalam serial drama yang satu ini. Xue Tung dikisahkan kembali ke panti asuhan tempat dia mendapatkan kedamaian hatinya, tapi dia tetap tersenyum dengan bahagia karena merasa hidupnya begitu bebas. Dan Reno (Ji Teng) diperlihatkan tetap menjalani hidupnya sebagai bintang idola yang dipuja banyak orang, walau begitu hatinya tetap merasa kosong. Episode terakhir ditutup dengan kalimat Ji Teng yang berkata, "Aku percaya cinta abadi itu ada. Aku juga percaya keajaiban. Mungkin saat ini aku dan Xue Tung sedang dalam perjalanan menuju ke sana. Mungkin suatu hari nanti kami akan bisa bersama seperti dulu lagi. Asalkan hati kami tetap bersama selamanya, asalkan dalam hati kami masih saling mencintai, aku percaya keajaiban itu ada. Aku percaya dan menanti keajaiban,"

Lalu untuk apa semua pengorbanan, perjuangan mendapatkan cinta, airmata dan rasa sakit yang mereka alami dari awal hingga akhir, jika akhirnya semua memutuskan untuk melupakan masa lalu dan memulai hidup baru sendiri-sendiri? Gila kan? Gak habis pikir ma penulis skenarionya -__- Give them a happy ending, apa susahnya sih?


Tapi memang Snow Angel memang recomended banget bagi kalian yang menyukai kisah cinta yang romantis namun berakhir tragis, macam Endless Love or Memories Of Bali lah, kan tragis juga tuh...Gak ada yang jadian, mati semua hiks T__T Soundtracknya pun easy listening, apalagi Wang Le Ai (Forgetting Love) yang bila diartikan artinya ngenes abiz. Opening Song - Pao Feng Yu (Rain Storm) juga enak didengar, lalu Tuei Shou (Rival) juga adem di telinga.  


Disamping itu, TORO pun cakep menurut saya dan Margareth Wang juga cantik. Mereka pasangan yang serasi tapi sayang mereka tidak ditakdirkan untuk bersatu (dalam drama). Kalau dalam kehidupan nyata sih, gosipnya mereka pernah tertangkap basah sedang pacaran dan karena itulah TORO akhirnya dibekukan, dicekal dan ditendang keluar dari Agensinya karena dituduh melanggar peraturan tidak boleh pacaran dengan artis dari Agensi yang sama.



Karakter Chi Xing Feng begitu menyebalkan. Demi cinta butanya, dia rela melakukan apa saja, termasuk membuat sebuah kebohongan keji demi agar bisa memiliki Xue Tung. Pada akhirnya, Xing Feng tidak mendapatkan apapun, kecuali kematian. Namun justru karena kematiannya itulah, dia sudah menghancurkan hati dan impian setiap orang.

Dari kiri ke kanan : Ji Teng (TORO), Chi Xue Tung (Margaret Wang) dan Chi Xing Feng (Johnny Yen)

Chi Xing Feng adalah karakter PALING EGOIS, KEJAM dan TAK PUNYA PERASAAN, bahkan rasa sayangnya pada adik kandungnya pun tak bisa membuatnya bersedia mengalah. Xing Feng sekali lagi membuat kesalahan demi kesalahan dan memberikan lebih banyak lagi alasan untuk Xue Tung agar membencinya. Itu Bukan Cinta melainkan OBSESI BUTA !!! Jika kita tulus mencintai seseorang, bukankah seharusnya kita bahagia bila melihat orang yang kita cintai bahagia? Cinta akan menjadi mulia bila tidak mengharapkan apa-apa. Bisa mencintai berarti harus bisa melepaskan. Cinta tak selalu harus memiliki, tapi sepertinya Chi Xing Feng tak mengerti hal ini. Dan karena cinta butanya inilah akhirnya semua orang harus membayar mahal. Dia mah enak, udah mati gak tahu apa-apa. Tapi orang yang ditinggalkan, harus menderita seumur hidup karena tak bisa bersama orang yang mereka cintai karena perasaan bersalah membuat Reno (Ji Teng) akhirnya memilih meninggalkan Xue Tung selamanya. Iihhhh...gedek banget ma Chi Xing Feng. Johnny Yen, loe tuh uda jelek bikin sebel aja huft -__- Dont kill me Fans, faktanya dibanding TORO, Johnny emank jelek dan karakternya nyebelin abiz kan? Try to watch this series, dijamin gak nyesel, walau untuk itu harus siap liat endingnya yang...ya gitu deh -__-

Photos Credit : CREDIT WEIBO ON LOGO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Native Ads