Selasa, 04 Agustus 2015

Chinese Paladin 3 : Lei Yun Ting, The Lonely Thunder Boy

Biasanya karakter yang cuma muncul bentar alias numpang lewat atau nama kerennya “Guest Star” atau “Bintang Tamu” jarang mendapat perhatian, tapi hal ini tidak berlaku untuk Yuan Hong, setidaknya khusus untuk Yuan Hong hal tersebut tidak berlaku hehehe =) Because I’m only doing this little character because he is YUAN HONG xixixi =) Mungkin kalau yang main bukan Yuan Hong, gue gak bakal peduli kale ya hahaha =)Yup, because Le Yun Ting’s character played by Yuan Hong so I make this posting... Pertama kalinya dapet peran orang baik, eh sayangnya cuma sekedar numpang lewat ckckck...Gpp deh, numpang lewat dalam SERIAL SUKSES LEBIH BAIK daripada jadi aktor utama di SERIAL GAGAL, ya gak? So, who is Lei Yun Ting, let’s check it out !!!


“Chinese Paladin 3 : Lei Yun Ting, The Lonely Thunder Boy”








Bagi yang nonton Chinese Paladin 3 pasti tahu siapa itu Lei Yun Ting. Yup, dia adalah pemegang Mutiara Petir dan Gubernur di propinsi Lei Zhou, serta RIVAL CINTA JING TIAN. Karakter Lei Yun Ting muncul dalam episode 20 – 23 sebagai bintang tamu. Dia adalah seorang pria yang kebetulan menyelamatkan Xue Jian dari si hidung belang Zhou Wu Yan saat Zhou Wu Yan hampir saja memperkosa Xue Jian. Beruntung Yun Ting datang dan menyelamatkannya serta membunuh si hidung belang Zhou Wu Yan tersebut. Selanjutnya, Xue Jian yang ngambek pada Jing Tian karena Jing Tian hampir saja menikahi Fire Phantom Queen alias Ratu Siluman dan menamparnya saat di dalam neraka, memutuskan untuk tinggal beberapa saat di rumah Lei Yun Ting. Tanpa tahu bahwa Mutiara Petir ada pada Yun Ting, Xue Jian berteman baik dengannya.




Sebagai pemegang Mutiara Petir yang selama ini bersemayam dalam tubuhnya, Lei Yun Ting tidak bisa bersentuhan dengan orang lain. Setiap orang yang bersentuhan dengannya pasti akan mati tersambar petir. Hal ini juga terjadi pada mendiang istri Yun Ting, yang dikisahkan meninggal pada saat malam pertama mereka. Walau memiliki segalanya : Kekayaan, kekuasaan, kekuatan, dan ketampanan, tapi hidup Yun Ting sebenarnya dikelilingi oleh kesepian karena selama Mutiara Petir itu masih ada dalam dirinya maka dia tidak akan bisa menikah seumur hidupnya.




Hingga pada akhirnya Xue Jian muncul dalam hidupnya. Hanya Xue Jian satu-satunya orang yang tidak mati tersambar petir saat bersentuhan dengannya. Mengira bahwa mereka ditakdirkan untuk bersama, Lei Yun Ting menerima tawaran Xue Jian untuk menikah. Tanpa tahu bahwa Xue Jian melakukan semua ini karena Jing Tian menyuruhnya. Jing Tian pun menyuruh Xue Jian menikah dengan Yun Ting karena dia merasa kesal dan cemburu melihat kedekatan mereka. Jadi kalimat “Aku ingin kau menikahi Yun Ting” diucapkan oleh Jing Tian pada Xue Jian karena dia merasa marah dan cemburu, BUKAN BENAR-BENAR dari LUBUK HATINYA yang paling dalam. Hanya sekedar untuk melampiaskan kecemburuan dan kemarahannya. Emosi sesaat, mungkin itu lebih tepatnya.




Tapi akhirnya Jing Tian menyadari kesalahannya saat Xue Jian benar-benar akan menikahi Yun Ting. Saat itu pulalah Jing Tian menyadari bahwa dia telah jatuh cinta pada Xue Jian dan tidak bisa kehilangannya. Tapi keputusan sudah terlanjur dibuat. Jadi dengan berat hati, Jing Tian berusaha melepaskan wanita yang dicintainya. Hingga saat tak sengaja mereka bertemu kembali di jalan, Jing Tian yang ingin menghabiskan waktu lebih lama bersama Xue Jian, menawarkan diri untuk mencuci rambutnya.




Saat itulah Jing Tian melihat giok jodoh milik Xue Jian yang sangat mirip dengan miliknya. Xue Jian bertanya dengan terkejut apakah Jing Tian juga memiliki giok yang sama, lalu Jing Tian balik bertanya apakah ada kisah dibalik giok itu? Apakah pemilik giok itu ditakdirkan untuk bersama? Tapi Xue Jian menyangkal dan mengatakan, “toh milikmu sudah hilang. Berarti bukan kau jodohku!”

Tapi Jing Tian berkata, “Yang mencuri giokku juga bukan Yun Ting, berarti dia juga bukan jodohmu,”
Tapi Xue Jian membantah, “pasti dia jodohku!” dengan sangat yakinnya.
“Atas dasar apa kau berkata seperti itu?” Jing Tian terlihat cemburu mendengarnya.
Lalu Xue Jian berkata, “Pendekar Chang Ching pernah berkata bahwa jodohku adalah pria yang sangat spesial.Saat aku mengangkat kepala dan melihat ke atas, aku bisa melihatnya dengan jelas,”




“Apa yang bisa kau lihat dengan jelas?” tanya Jing Tian kesal.
“Awan...Awan...Tentu saja Yun Ting,” jawab Xue Jian seraya berjalam keluar dan menunjuk ke arah langit.
“Bagaimana jika cuaca panas? Kau takkan bisa melihat awan kan?” Jing Tian terus menyangkalnya.

Lalu menambahkan, “Sebenarnya bukan awan yang bisa kau lihat setiap saat ketika kau mengangkat kepalamu dan melihat ke atas. Saat kau mengangkat kepala dan melihat ke atas, yang bisa kau lihat setiap saat adalah LANGIT...” kata Langit menunjuk pada dirinya, karena Tian dari nama Jing Tian adalah Langit.

Walau awalnya Xue Jian menyangkal, tapi akhirnya cinta tidak bisa berbohong. Malamnya, Jing Tian mengungkapkan perasaanya bahwa dia mencintai Xue Jian, sangat mencintainya. Kalau bukan karena Yun Ting, Jing Tian mungkin selamanya tidak akan menyadari perasaannya sendiri.

Mungkin benar apa kata pepatah, “Sesuatu itu akan terlihar sangat berharga bila sudah direbut orang,”

Dan akhirnya, setelah Jing Tian mengakui perasaannya dan memberitahu Xue Jian tentang Mutiara Petir yang dimilki oleh Lei Yun Ting, Xue Jian sepakat akan pura-pura menikah dengannya agar bisa mencuri Mutiara Petir itu. I felt bad for Yun Ting because he was going to marry a girl who didn’t even like him. Cinta Xue Jian sejak awal adalah milik Jing Tian, dan Xue Jian menikahi Yun Ting hanya demi Mutiara Petir. Tapi untunglah semuanya berhasil dengan baik karena Yun Ting bersedia memberikan Mutiara Petir itu dengan sukarela setelah mendengar apa yang dikatakan Xue Jian padanya.

“A True Hero is not someone who always win, but someone who always try his best to win even if he didnt have the capacity to win,” kalimat yang menunjuk pada Jing Tian.




Xue Jian mengaku pada Lei Yun Ting jika awalnya dia berusaha menikah dengannya karena berpikir Jing Tian tidak mencintainya, tapi ternyata dia salah. Sekarang begitu tahu mereka saling mencintai satu sama lain, Xue Jian memutuskan tidak peduli apapun yang terjadi, dia akan tetap berada di sisi Jing Tian dan membantunya. Tersentuh mendengar kalimat Xue Jian, akhirnya Yun Ting membiarkan Xue Jian mengambil Mutiara Petir itu dengan sukarela, apalagi setelah Xue Jian mengatakan jika Mutiara Petir itu akan digunakan untuk menyelamatkan dunia yang di ambang kehancuran.




Akhir cerita, Lei Yun Ting pun menceraikan Xue Jian dan dia dengan bahagia memeluk semua pelayan setianya untuk menunjukkan bahwa akhirnya dia bisa menjadi manusia normal kembali, dan dia akhirnya bisa menikah lagi tanpa perlu takut membunuh istrinya seperti dulu. Yun Ting pun sempat menceritakan apa yang dikatakan Xue Jian padanya saat di dalam kamar pengantin pada Jing Tian, kalimat yang membuat hati Jing Tian berbunga-bunga bahagia, tanpa tahu bahwa musibah yang lebih besar akan segera datang...

====


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.