Rabu, 26 Agustus 2015

Sinopsis & Review : The Myth (2010), Kisah cinta yang melintasi ruang dan waktu

Satu lagi serial sukses yang dibintangi oleh Hu Ge. Setelah sukses membintangi sederetan serial sukses yang meraih rating tinggi dimulai dari Chinese Paladin series, Young Warriors Of The Yang Clan 2006, LOTCH 2008, Xuan Yuan Sword dan Fairy From Wonderland, kini aktor Hongkong papan atas yaitu Jackie Chan secara khusus mengundang Hu Ge, yang sudah sering mondar-mandir membintangi serial wuxia populer untuk turut serta menjadi aktor utama dalam serial wuxia bertema Time Travelling yang diadaptasi dari sebuah film layar lebar berjudul sama yaitu The Myth yang pernah dibintangi sendiri oleh Jackie Chan dan Kim Hee Sun di tahun 2005 silam. 

Karena serial The Myth inilah, Hu Ge sang aktor utama sukses menyabet 2 penghargaan sebagai Aktor Terbaik dalam Genre Legend (Kuno) dan aktor terpopuler pilihan pemirsa. Congrat Hu Ge ^.^ You deserve the title. Bagi yang belum nonton serial ini, saya akan berikan sedikit sinopsisnya untuk kalian...






Title : 神话 (Shen Hua) aka The Myth
Genre : Adventure, Martial arts, Romance, Time Travel
Episodes : 50
Cast:
  • Hu Ge as Yi Xiao Chuan / General Meng Yi
  • Bai Bing as Princess Yu Shu
  • Zhang Shi as Gao Yao / Zhao Gao
  • Zhang Meng as Gao Lan / Xiao Yue
  • Tan Kai as Xiang Yu
  • Jin Sha as Lu Shu
  • Zhang Wei as Gao Jian Li
  • Chen Zi Han as Lu Zhi
  • Yi Zhen as General Jin
  • Ding Zi Jun as Meng Tian
  • Li Yi Siang as Liu Bang
Screenwriter : Li Hai Su
Producer : Jackie Chan
Director : Jeffrey Chiang
Broadcast : CCTV
Airing Time : 2 – 18 January 2010
Country Of Origin : China
Original Soundtrack :
Opening Song : Chan Yue, performed by : Zhang Meng and Wang Hai Xiang
Ending Song : Mei Li Te Shen Hua (Beautiful Myth), performed by : Hu Ge and Michelle Bai Bing.


Diadaptasi dari film layar lebar berjudul sama yaitu The Myth 2005 yang dibintangi oleh Jackie Chan dan Kim Hee Sun, namun kali ini Jackie Chan hanya bertindak sebagai Produsernya. 

The Myth 2010 juga berkisah mengenai penemuan sebuah artefak kuno yang berusia 2000 tahun yang membuat Yi Xiao Chuan (Hu Ge), seorang fotografer freelance dan Gao Yao, yang adalah kakak dari pacarnya tak sengaja terdampar ke masa lalu, yaitu tepatnya ke jaman Dinasty Chin.



Diawali oleh Yi Xiao Chuan yang tak sengaja menemukan sebuah pendant/kalung yang berbentuk macan di mana kalung tersebut langsung meninggalkan luka di dadanya begitu dia mengenakannya. Sementara itu, kakak Xiao Chuan yaitu Yi Da Chuan, juga tak sengaja menemukan sebuah kotak kuno berusia 2000 tahun. 

Xiao Chuan menggunakan kalung macan miliknya untuk membuka kotak tersebut. Dia sama sekali tak mengetahui bahwa kotak tersebut adalah sebuah gerbang waktu yang tanpa sengaja mengirimnya kembali ke masa lalu, yaitu ke jaman Dinasty Chin. Xiao Chuan dan Gao Yao, terjatuh di tempat yang berbeda.



Kembali ke tahun 2010, keluarga mereka, yaitu Yi Da Chuan dan Gao Lan (kekasih Yi Xiao Chuan), mencoba mencari petunjuk tentang hilangnya mereka melalui pecahan artefak kuno agar bisa membantu membawa mereka kembali. Di sisi lain, ada orang-orang bertopeng hitam yang juga menginginkan kotak kuno tersebut.

Di masa lalu, Yi Xiao Chuan tak sengaja bertemu dengan versi kuno dari Xiang Yu dan Liu Bang dan mengikat persaudaraan dengan mereka. Dia juga bertemu seorang gadis baik hati bernama Lu Shu (Jin Sha) yang mencintainya dengan tulus dan rela mati demi menyelamatkan nyawanya. 


Saat Yi Xiao Chuan terkena penyakit mematikan dan nyawanya diambang maut, Lu Shu dengan tulus memberikan satu-satunya obat penyembuh yang ada untuk Xiao Chuan, padahal dia sendiri pun tertular penyakit yang sama. Tabib berkata jika obatnya dibagi 2, mereka akan memiliki waktu ½ tahun untuk bertahan hidup, tapi Lu Shu menolak. 

Dia membujuk dan memohon pada tabib tersebut untuk memberikan obat itu pada Yi Xiao Chuan. Cinta Lu Shu pada Xiao Chuan sangat tulus walau dia tahu dengan jelas bahwa Yi Xiao Chuan tidak mencintainya. (NB : Inget Lu Shu jadi inget Lin Yue Ru di CP1 dan Xi Yao di CP3 hiks T___T Saat cinta berarti harus berkorban untuk orang yang mereka cintai) Setelah memberikan obat tersebut pada Xiao Chuan, Lu Shu pun pergi untuk selamanya.


Yi Xiao Chuan terbangun dan harus menerima kenyataan pahit bahwa sahabat yang disayanginya, yang sekaligus wanita yang tulus mencintainya yaitu Lu Shu telah pergi jauh meninggalkannya. Lu Shu rela mati untuknya dengan membiarkannya memakan satu-satunya obat yang bisa menyembuhkan penyakitnya. Tubuh Lu Shu akhirnya dikremasi agar penyakitnya tidak menyebar. Tapi akhirnya pengorbanan Lu Shu menjadi inspirasi untuk Xiao Chuan agar selalu menolong orang lain sama seperti Lu Shu menolongnya.

Saat Xiao Chuan menjadi budak untuk dikirim ke Kerajaan tetangga, dan saat harus melewati daerah yang gersang, dia melihat ada seorang budak lain yang hampir pingsan karena kelelahan dan kehausan. Pemimpin prajurit mengatakan agar mereka meninggalkannya di sini saja karena toh tak lama lagi, dia juga akan mati kehausan. Tapi Yi Xiao Chuan yang teringat pada pengorbanan Lu Shu untuknya dengan berani mengatakan bahwa dia akan memberikan persediaan airnya dan dia juga yang akan menggendong budak tersebut hingga sampai ke tempat tujuan.


Pemimpin prajurit itu berkata, “Apa kau tahu peraturan bila sedang berada di padang gurun? Bila ada yang mati kehausan atau kelelahan, maka kau harus membiarkannya. Jika kau menolongnya, maka mungkin berikutnya kaulah yang akan menjadi korban.”

Tapi Yi Xiao Chuan berkata, “Aku sudah pernah merasakan kesakitan yang sangat parah. Bahkan aku hampir saja mati jika saat itu tak ada seseorang yang dengan tulus menolongku, dan bahkan mengorbankan nyawanya untukku. Dia adalah seorang wanita.”

Lalu pemimpin prajurit itu bertanya lagi, “Bagaimana jika seandainya keadaannya dibalik? Kau yang hampir mati kehausan dan kelelahan dan budak itu yang ada di posisimu, apakah kau pikir dia juga akan menolongmu?”

Sekali lagi Xiao Chuan berkata dengan tegas, “Kalaupun dia tidak mau menolongku, aku akan tetap menolongnya,”

Dengan keras kepala, Yi Xiao Chuan tetap memberikan air minum pada budak tersebut dan menggendongnya di punggungnya. Pemimpin prajurit yang marah pun mencambuk Xiao Chuan, tapi Xiao Chuan tidak peduli dan tetap menggendong budak itu di punggungnya. 

Lalu kemudian, Pemimpin prajurit mengikatkan besi di kedua kaki mereka sambil berkata, “Lihatlah bagaimana dia akan menyusahkanmu sepanjang perjalanan,” Yi Xiao Chuan tak mengatakan apa pun dan tetap melanjutkan perjalanan walau dengan susah payah. Tapi diam-diam, pemimpin prajurit tersebut tersenyum dan kagum akan keberanian dan ketulusan Xiao Chuan.


Di satu sisi, Gao Yao yang terdampar di tempat yang berbeda juga mengalami penderitaan. Dia dijual sebagai budak di istana. Sedikit kesalahan saja, dia langsung mendapatkan hukuman yang berat. Hingga akhirnya ada seorang pejabat yang mencari koki untuk Pangeran Kecil. 

Gao Yao yang memang ahli memasak dan karena tak ada seorangpun koki yang bersedia memasak karena takut akan dihukum oleh Pangeran Kecil bila masakan mereka tak sesuai selera Pangeran Kecil, akhirnya diperintahkan untuk menjadi koki Pangeran Kecil. Akhirnya karena bakatnya dalam memasak, Gao Yao pun naik pangkat, penyiksaan yang dialami Gao Yao berakhir. 

Dan dari sinilah, Gao Yao mulai haus akan kekuasaan. Penderitaan yang dialaminya sejak dia terdampar ke masa lalu, ditambah dengan sifatnya yang ambisius membuatnya ingin meraih posisi yang lebih tinggi dan membuatnya lupa akan kebaikan.

Kembali pada Yi Xiao Chuan, rombongan budak itupun akhirnya tiba di sebuah daerah yang ditumbuhi banyak tanaman, menandakan adanya kehidupan. Namun naas, perjalanan mereka dihadang oleh pasukan negara tetangga yang menginginkan para budak tersebut menjadi budak mereka. 

Pemimpin Prajurit akhirnya melepaskan rantai besi yang mengikat pada budak dan menyuruh mereka pergi sejauh mungkin. Kecuali Yi Xiao Chuan yang menolak untuk pergi dan dengan berani menyelamatkan Pemimpin Prajurit tersebut saat ada seorang prajurit yang hampir menikamnya dari belakang. 

Mereka berdua melarikan diri, tapi tak peduli sejauh apa pun mereka berlari, para prajurit negara tetangga yang jumlahnya lebih banyak, tetap bisa menangkap kembali mereka. Dan bukan hanya mereka melainkan budak-budak yang tidak sempat melarikan diri juga ikut ditangkap.


Di sinilah Yi Xiao Chuan bertemu dengan Putri Yu Shu (Michelle Bai Bing), yang adalah calon selir untuk Kerajaan Tetangga yang dijadikan selir sebagai pertukaran perdamaian kedua kerajaan agar tidak berperang. Ternyata para budak tersebut termasuk Yi Xiao Chuan, akan dijadikan pertunjukan untuk melawan Singa. (Kayak jaman Romawi dulu, di mana manusia harus melawan hewan buas hanya untuk dijadikan hiburan oleh penguasa). 

Keberanian Yi Xiao Chuan yang bisa mengalahkan Singa akhirnya membuatnya dan para budak tersebut lepas dari kematian. Di dalam penjara, Yi Xiao Chuan dan para budak tersebut mulai merencanakan pelarian. 

Tapi niat tersebut diketahui oleh Jenderal Chin yang melaporkan hal tersebut pada Putri Yu Shu. Putri Yu Shu yang baik hati mengatakan bahwa dialah yang membiarkan para budak itu pergi. Jenderal Chin tidak percaya begitu saja, akhirnya Putri Yu Shu mengusulkan sebuah pertandingan melawan Jenderal Chin, jika para budak itu menang melawan Jenderal Chin maka Jenderal Chin harus membiarkan para budak tersebut pergi. Seperti sudah diduga, Yi Xiao Chuan-lah yang ditunjuk mewakili para budak tersebut.


Babak pertama dan kedua hasilnya seri, tapi babak ketiga ternyata sudah dirancang oleh Jenderal Chin agar dia bisa menang. Putri Yu Shu yang baik hati datang ke penjara dan memerintahkan Yi Xiao Chuan untuk pergi sekarang juga agar tidak ketahuan oleh Jenderal Chin. Yi Xiao Chuan pun akhirnya pergi tapi Jenderal Chin dan pasukannya sudah menunggu di tepi bukit lengkap dengan senjata. Tapi ternyata Yi Xiao Chuan justru pergi mengambil bunga untuk Putri Yu Shu. 

Putri Yu Shu yang terkejut memarahinya, kenapa dia tidak pergi tapi malah kembali lagi ke sana? Lalu Yi Xiao Chuan berkata, “Para budak itu sudah mempertaruhkan nyawa mereka di tanganku, jika aku pergi, bukankah aku akan mengecewakan mereka? Tak peduli menang atau kalah, aku akan berjuang sampai akhir dan melakukan yang terbaik, Aku takkan melarikan diri seperti pengecut.” 

Jawaban Yi Xiao Chuan membuat sang putri tersenyum bangga. Lalu kemudian Jenderal Chin muncul dan berkata bahwa Xiao Chuan telah menang karena ujian babak ketiga sebenarnya adalah menguji kepribadian Yi Xiao Chuan.


Karena Yi Xiao Chuan menang maka para budak dibebaskan. Pemimpin prajurit pulang ke negaranya dan budak-budak memohon pada Putri Yu Shu agar lahan kosong di daerah perbukitan dikelola dengan baik untuk dijadikan tempat tinggal. Putri Yu Shu mengangguk setuju. 

Lama kelamaan desa itu menjadi indah. Yi Xiao Chuan ditawari posisi yang bagus di Kerajaan tapi menolak karena lebih menyukai menjadi rakyat biasa. Akhirnya Jenderal Chin pun semakin akrab dengan Yi Xiao Chuan dan Putri Yu Shu pun diam-diam jatuh cinta pada Xiao Chuan demikian juga sebaliknya. Tapi ternyata masalah lain kembali datang saat ada lamaran dari Kerajaan tetangga agar Putri Yu Shu dijadikan selir Raja sebagai syarat pertukaran perdamaian kedua Kerajaan.


Putri Yu Shu tak bisa menolak karena itu adalah tugasnya sebagai seorang Putri yaitu melindungi rakyatnya. Yi Xiao Chuan dan Jenderal Chin tidak setuju sang Putri akan menikahi Raja yang sudah tua akhirnya memutuskan untuk menculik Putri Yu Shu. 

Penculikan mengalami kesulitan karena yang mengawal Putri Yu Shu adalah Jenderal Meng Tian yang hebat dengan pasukannya yang terkenal tak terkalahkan. Yi Xiao Chuan dan Jenderal Meng Tian berduel mati-matian. Hingga akhirnya kereta Putri Yu Shu hampir jatuh ke tebing. Refleks, kedua pemuda itu bergerak melindungi Putri. Untunglah di bawah tebing curam itu ada sebuah sungai. 

Putri selamat karena dilindungi kedua pemuda itu. Tapi baik Xiao Chuan ataupun Jenderal Meng Tian terluka parah akibat pertarungan mereka sebelumnya dan karena terkena benturan keras saat jatuh dari atas. 

Putri Yu Shu pun berusaha sekuat tenaga menyelamatlkan kedua pemuda itu. Dia menjalani hidup layaknya rakyat biasa dengan menangkap ikan, membuat kayu bakar, mencari rumput obat, dan membuat rumah tempat tinggal untuk mereka. Saat mereka berdua sadar, mereka terkesan dengan kegigihan dan kerja keras Putri Yu Shu.


Dalam perjalanan ke negara tetangga di mana Putri Yu Shu akan menjadi selir, banyak hal manis dilalui oleh Yi Xiao Chuan dan Putri Yu Shu, mulai dari menangkap kelinci, bermain air di sungai, dan menikmati pemandangan indah bersama, membuat perasaan mereka semakin dalam. Tapi takdir tidak mengizinkan mereka untuk bersama, saat terakhir sebelum mereka tiba di Istana keesokan harinya, baik Yi Xiao Chuan maupun Putri Yu Shu saling mengutarakan perasaan.

Jenderal Meng Tian pun salah mengira Yi Xiao Chuan sebagai adiknya yang hilang yaitu Meng Yi, karena melihat kalung macan yang tergantung di lehernya, karena kalung tersebut hanya bisa dimiliki oleh Anggota keluarga Meng. Lalu Yi Xiao Chuan juga diangkat menjadi Jenderal Meng Yi. Selain itu, Xiao Chuan juga bertemu dengan Xiao Yue yang sangat mirip dengan kekasihnya di masa depan (2010), yaitu Gao Lan. 


Kisah berlanjut saat akhirnya dia dan Yu Shu, yang sudah merasa cinta mereka tak mungkin bersatu di kehidupan ini, meminum sebuah ramuan ajaib yang disebut sebagai obat awet muda (kayak semacam Elixir Life gitu kale, ya?).

Dengan meminum ramuan tersebut, mereka tidak akan mati dan tubuh mereka tidak akan rusak. Saat tiba-tiba saja gerbang waktu terbuka dan memaksa Yi Xiao Chuan kembali ke jaman di mana seharusnya dia berada. 



2000 tahun kemudian (di tahun 2010) mereka bertemu kembali saat Xiao Chuan menemukan deretan patung dari Dinasty Chin yang salah satunya tiba-tiba berubah menjadi Putri Yu Shu untuk sesaat. Namun setelah pertemuan yang singkat itu, Putri Yu Shu pun akhirnya menghilang untuk selamanya. Karena kenyataannya, di masa depan memang tak ada Putri Yu Shu. Saat cinta tak mesti harus bersama.

------000000------

Review :
Melalui berbagai modifikasi yang tentunya membuat serial ini jauh lebih menarik dari versi aslinya, dan diramu dengan bumbu komedi romantis seperti halnya Chinese Paladin 3, The Myth 2010 tentu memberikan penyegaran tersendiri di mata penonton yang sudah bisa menebak bagaimana akhir kisahnya. 

Karena diadaptasi dari sebuah film layar lebar, tentu inti cerita dari versi serialnya juga tak jauh beda. Hanya saja bila versi filmnya, penonton hanya disuguhi adegan pertarungan Jackie Chan dan endingnya yang menguras air mata, dalam versi serialnya dibuat lebih lucu dan romantis, dengan sederetan humor segar yang mengocok perut, Hu Ge yang sebelumnya sukses berakting lucu sebagai Jing Tian di Chinese Paladin 3, tentu takkan kesulitan membawakannya.


The Myth 2010 bukan hanya menyajikan kisah tentang Time Travelling, cinta yang melintasi ruang dan waktu, tapi juga tentang persahabatan, pengorbanan, dan tentang sebuah kesetiaan. Walau endingnya sudah bisa diduga, tapi cara sutradara dan penulis skenario meramu serial ini menjadi bernuansa komedi romantis memang layak diapresiasi.

Saat cinta tak mesti harus bersama. Dan Hu Ge pun untuk yang ke sekian kalinya harus menerima ending yang ngenes hiks T___T Kayaknya nih cowok satu emank specialis sad ending hehehe =) tapi overall, serial ini memang layak untuk dinikmati dan pantas berada di urutan pertama Tangga Perolehan rating di China sana. 

Walau ada beberapa kontroversi tentang karakter Yi Xiao Chuan yang di mana ada yang menyebutkan kalau dia adalah karakter yang egois bila menyangkut cinta karena tidak peduli pada kekasihnya yang asli di masa depan. 


Tapi justru adanya kontroversi ini membuktikan bahwa penonton di China sana menaruh perhatian yang besar pada serial yang satu ini. Ditambah lagi fakta bahwa Hu Ge berhasil membawa pulang 2 penghargaan bergengsi yaitu : Best Actor in Legend Genre dan Popular Actor choose by Netizen pada tahun 2010 silam dan juga dengan nangkringnya The Myth 2010 di Posisi Nomor 1 di tangga perolehan Rating, sudah membuktikan bahwa The Myth layak disebut sebagai serial terbaik di tahun 2010.

NB : Perasaan hampir semua serial wuxianya Hu Ge selalu nangkring di Nomor 1 deh...Mulai dari Chinese Paladin 1, Fairy From Wonderland/Seven Of The Sky, Young Warriors Of The Yang Clan 2006, The Eagle Shooting Heroes aka Legend Of The Condor Heroes 2008, Chinese Paladin 3, The Myth 2010, hingga Xuan Yuan Sword – Scar Of The Sky 2012, semuanya nangkring di Nomor 1. Hal ini membuktikan ketenaran dan popularitas seorang Hu Ge yang tak bisa dipandang remeh.

Photos Credit : CREDIT WEIBO ON LOGO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Native Ads