"Fly Me To Polaris" yang rilis tahun 1999 ini adalah sebuah film dengan tema sederhana namun sarat
makna yang dalam, juga romantis dan tragis yang akan membuat siapapun yang
menontonnya pasti akan meneteskan air mata, apalagi saat-saat menjelang
ending. Bagi kalian yang pernah hidup di tahun 1990-an pasti setidaknya pernah
mendengar tentang film yang satu ini. Tapi kalaupun belum, tidak
masalah, berikut adalah sedikit sinopsis tentang “Fly Me To Polaris” yang bisa
memberikan gambaran bagi kalian semua. Let’s check it out!
\
“Hangat dan romantis... Penuh perasaan pedih. Katakan saja 'Aku cinta
padamu' sebelum terlambat...”
Mungkin itulah pesan yang ingin disampaikan oleh film yang satu ini.
Katakan apa yang ingin Anda katakan kepada orang-orang yang Anda sayangi selama
Anda masih memiliki kesempatan untuk mengatakannya, karena kita tidak tahu
kapan kematian akan menjemput kita.
"Akhirnya aku tahu apa arti hujan bintang. Artinya adalah tetesan air mata dari langit..."
Sinopsis :
Apa yang akan kalian inginkan jika di antara 60 miliar orang, kalian boleh
pindah ke Surga? Apakah kalian akan melakukan hal yang sama seperti Onion di mana
saat hidupnya buta dan bisu?
Sungguh merupakan perjalanan yang panjang untuk menemukan kekasih impiannya, Perawat Autumn. Onion menghabiskan harapannya dengan menukar lima hari kehidupan di bumi tanpa seorang pun yang tahu identitas sesungguhnya. Bagaimanapun ternyata Onion menemukan, mampu melihat dan bicara ternyata tidak lebih baik baginya. Saat-saat terakhir ketika Meteor hendak menjemputnya kembali ke Surga adalah saat-saat bagi Onion dan Autumn mengucapkan selamat tinggal...
Sungguh merupakan perjalanan yang panjang untuk menemukan kekasih impiannya, Perawat Autumn. Onion menghabiskan harapannya dengan menukar lima hari kehidupan di bumi tanpa seorang pun yang tahu identitas sesungguhnya. Bagaimanapun ternyata Onion menemukan, mampu melihat dan bicara ternyata tidak lebih baik baginya. Saat-saat terakhir ketika Meteor hendak menjemputnya kembali ke Surga adalah saat-saat bagi Onion dan Autumn mengucapkan selamat tinggal...
Adegan dimulai di sebuah rumah sakit. Autumn Yue (Cecilia Cheung) adalah
seorang perawat yang bukan hanya cantik tapi juga baik hati. Sementara Onion
(Richie Ren) adalah seorang pasien yang mengalami buta dan bisu sejak usia 8
tahun.
Awalnya dikisahkan Onion adalah anak normal tapi entah sejak kapan matanya mulai berair dan memerah, Onion yang hobi menyelam sama sekali tidak mengerti bahaya yang akan terjadi pada matanya kelak, tak lama setelah dia menyelam terjadi iritasi pada matanya sehingga menyebabkan kebutaan.
Onion memiliki kegemaran pada minuman lemon yang dibubuhi oleh banyak garam, di mana orang normal takkan mau meminumnya, tapi Onion justru paling menyukainya. Onion juga jago bermain Saxophone yang baru diketahui dan diakuinya pada saat-saat terakhir.
Awalnya dikisahkan Onion adalah anak normal tapi entah sejak kapan matanya mulai berair dan memerah, Onion yang hobi menyelam sama sekali tidak mengerti bahaya yang akan terjadi pada matanya kelak, tak lama setelah dia menyelam terjadi iritasi pada matanya sehingga menyebabkan kebutaan.
Onion memiliki kegemaran pada minuman lemon yang dibubuhi oleh banyak garam, di mana orang normal takkan mau meminumnya, tapi Onion justru paling menyukainya. Onion juga jago bermain Saxophone yang baru diketahui dan diakuinya pada saat-saat terakhir.
Autumn diam-diam sangat menyukai suara alunan merdu saxophone tersebut
dan berusaha menemukan siapakah orang dibalik suara merdu itu. Awalnya Autumn
sudah mencurigai jika Onionlah orangnya, mengingat dia dan Onion memiliki
hubungan yang sangat dekat. Tapi sayang Onion selalu menyangkal.
Pada suatu malam, saat terjadi Hujan Bintang yang indah, Autumn dan Onion duduk memandang bintang berdua di atas atap Rumah Sakit. Autumn menceritakan betapa indahnya meteor itu dengan kagum, sementara Onion yang tak bisa melihat hanya mampu membayangkan bagaimana indahnya meteor itu dalam benaknya. Mereka berdua saling mengucapkan permohonan.
Saat Onion berkata apa permintaan Autumn, gadis itu menjawab, "Aku memiliki dua permintaan. Yang pertama, aku berharap semua orang buta di dunia bisa melihat," tapi tentang permintaan kedua, Autumn tak mau mengatakannya.
Pada suatu malam, saat terjadi Hujan Bintang yang indah, Autumn dan Onion duduk memandang bintang berdua di atas atap Rumah Sakit. Autumn menceritakan betapa indahnya meteor itu dengan kagum, sementara Onion yang tak bisa melihat hanya mampu membayangkan bagaimana indahnya meteor itu dalam benaknya. Mereka berdua saling mengucapkan permohonan.
Saat Onion berkata apa permintaan Autumn, gadis itu menjawab, "Aku memiliki dua permintaan. Yang pertama, aku berharap semua orang buta di dunia bisa melihat," tapi tentang permintaan kedua, Autumn tak mau mengatakannya.
Setelah menonton Hujan Bintang (Meteor) bersama, Autumn meminta Onion mendorong
kursi roda di mana dia sendiri duduk di atasnya dan menjadi penunjuk jalannya.
Karena sudah hapal dengan jalan-jalan di Rumah Sakit itu, Onion melakukannya
tanpa kesulitan.
Autumn menunjukkan tanda-tanda kalau dia menyukai Onion, dan karena terlalu bahagia, setelah mengantarkan Autumn pulang (Autumn tinggal di salah satu mess di RS), dia pun berlari-lari dengan gembira hingga tersandung batu dan terjatuh ke tengah jalan, ironisnya saat itu ada sebuah mobil yang lewat di depannya dan langsung menabraknya hingga mati.
Autumn menunjukkan tanda-tanda kalau dia menyukai Onion, dan karena terlalu bahagia, setelah mengantarkan Autumn pulang (Autumn tinggal di salah satu mess di RS), dia pun berlari-lari dengan gembira hingga tersandung batu dan terjatuh ke tengah jalan, ironisnya saat itu ada sebuah mobil yang lewat di depannya dan langsung menabraknya hingga mati.
Roh Onion meninggalkan tubuhnya dan tampak berdiri menunggu antrian untuk
masuk ke Surga. Onion awalnya tak mengerti tempat apakah itu, dia juga sangat
bingung karena tiba-tiba saja dia bisa melihat dengan jelas. Lebih bingung lagi
saat ternyata dia bisa bicara.
Saat tiba gilirannya untuk menghadap seorang pria berpakaian putih yang diketahui ternyata adalah Malaikat, Onion mendapat kejutan lain saat ternyata dia adalah orang ke 60 Miliar yang akan terangkat ke Surga, itu sebabnya sebagai orang ke-60 Miliar tersebut, dia mendapatkan hadiah.
Saat tiba gilirannya untuk menghadap seorang pria berpakaian putih yang diketahui ternyata adalah Malaikat, Onion mendapat kejutan lain saat ternyata dia adalah orang ke 60 Miliar yang akan terangkat ke Surga, itu sebabnya sebagai orang ke-60 Miliar tersebut, dia mendapatkan hadiah.
Onion diminta menyebutkan apa permintaannya dan Onion meminta waktu
kembali ke bumi untuk mengucapkan selamat tinggal pada Autumn dan untuk melihat
seperti apa wajah gadis yang selama ini diam-diam dicintainya. Malaikat
menyetujui dan dia pun diberi waktu 5 hari untuk kembali ke bumi, dengan sebuah
syarat yaitu dia tidak boleh mengatakan kepada siapapun tentang siapa dia
sebenarnya.
Setelah kembali ke bumi dengan memakai wajah orang lain, Onion berusaha
menemui perawat Autumn yang sedang berduka dan menangisi kematian Onion. Onion
memandang bagaimana dirinya sendiri dimakamkan dan bagaimana sedihnya Autumn
dengan kematiannya. Dia ingin mengatakan yang sebenarnya tapi dia tidak bisa melakukannya.
Akhirnya Onion memutuskan untuk menarik asuransi kematiannya agar bisa dia
berikan kepada Autumn. Dia pun mengambil semua uang tabungannya selama ini untuk
biaya hidup selama 5 hari ke depan.
Tapi sayang proses penarikan asuransi tidaklah
semudah membalikkan telapak tangan, Onion yang kini berada di tubuh orang lain
(walaupun dari sudut pandang penonton tetap Richie Ren yang main, tapi kalau
diliat dari cermin, yang muncul adalah wajah orang lain) pun akhirnya
memutuskan untuk mencoba mendekati Autumn dengan menyamar menjadi sales
asuransi yang sebelumnya dia ketahui sedang berlibur ke luar negeri. Nama orang
lain tersebut adalah Mr. Cheuk.
Berbagai usaha dilakukan Onion dalam wujud Mr. Cheuk tapi semuanya tidak
membuahkan hasil, walau dia sudah menggunakan alasan pencairan polis asuransi.
Sepertinya Autumn memang tidak tertarik dengan uang asuransi dari Onion karena
yang diinginkannya adalah Onion dan bukan uangnya. Bahkan usahanya pun
digagalkan oleh Dokter Woo (William Su Yung Kang), yang sejak lama menyukai
perawat Autumn.
Onion juga sempat mengunjungi restoran kecil tempat dia dulu sering minum
lemon dengan banyak garam. Karena kebiasaannya yang tidak biasa itulah,
identitas Onion terungkap. Tapi si pemilik restoran berjanji tidak akan
mengatakannya pada siapa pun juga. Onion pun masih mencoba menemui Autumn, kali
ini dengan alasan ingin memberikan buku harian Onion padanya. Tapi anehnya, dia
menolak untuk memberikan buku itu pada Autumn dan memilih untuk membacakan buku
harian itu.
Autumn menangis sedih saat semua kenangannya bersama Onion semasa hidup
diceritakan kembali dengan lengkap, seolah-olah Onion muncul di hadapannya dan
berbicara dengannya langsung. Kata demi kata, kenangan demi kenangan, tak ada
satupun yang salah.
"Cukup! Aku tidak ingin mendengar lagi!" Autumn akhirnya menolak mendengarkan apan yang ada dalam buku harian itu karena sudah terlalu sedih.
"Kenapa? Bukankah kau ingin mengenangnya?" tanya Onion saat itu.
"Kenapa? Bukankah kau ingin mengenangnya?" tanya Onion saat itu.
"Aku tidak mau kenangannya! Apalah gunanya kenangan? Kenangan itu hanya membuatku semakin tersiksa. Aku ingin dia di sini bersamaku, bukan hanya kenangannya!" Autumn menjerit sedih, mengeluarkan semua rasa sakit dalam hatinya, lalu kemudian berlari pergi meninggalkan restoran itu.
Setelah berhari-hari gagal memberitahu kebenarannya pada perawat Autumn,
akhirnya Onion yang pasrah hanya mengikuti Autumn ke mana pun dan diam-diam
membantunya. Tapi justru dengan cara itulah, Autumn mulai merasakan
keberadaannya. Autumn yang mulai curiga lantas mencari tahu di perusahaan
asuransi tempat Mr Cheuk bekerja dan dari sanalah Autumn mendapat informasi
bahwa Mr Cheuk yang asli sedang ada di luar negeri.
Autumn mendapat firasat bahwa Mr Cheuk itu adalah Onion itu sendiri,
walau tak mengerti bagaimana hal tersebut bisa terjadi. Akhirnya kecurigaannya
terbukti saat Autumn melihat buku harian yang tadi siang dibacakan oleh Mr.
Cheuk ternyata kosong. Lalu bagaimana Mr Cheuk bisa mengetahui segala hal
tentang dia dan Onion jika Mr. Cheuk bukanlah Onion? Autumn memutuskan untuk
mencari jawabannya.
Sementara itu, Onion yang merasa tak punya waktu lagi akhirnya menemui
Dokter Woo dan meminta padanya agar dia menjaga Autumn baik-baik, dia juga
meminta Dokter Woo berpura-pura memainkan saxophone dan mengakui jika Dokter
Woo-lah orang yang selama ini memainkan saxophone itu.
Awalnya Autumn memang
mengira bahwa Dokter Woo-lah orang yang selama ini ingin ditemuinya, si pemain
saxophone misterius itu, Tapi akhirnya Dokter Woo mengaku bahwa Onion (yang
saat itu memakai nama Mr. Cheuk untuk menyamar) yang sebenarnya menyuruhnya
mengakui hal itu. Sejujurnya, dia tak bisa main saxophone.
Autumn terpana saat mendengarnya. Kemudian dia pergi mencari Onion yang
saat itu sedang bersembunyi menunggu Hujan Bintang tiba. Dia berlari ke
sekeliling Rumah Sakit tapi tak menemukannya di mana pun. Akhirnya Autumn
memutuskan untuk melompat ke dalam kolam renang, karena dia merasa Onion aka
Mr. Cheuk diam-diam pasti mengamatinya. Dan tebakannya benar, saat Autumn
melompat, Onion yang tahu Autumn tak bisa berenang segera berlari menolongnya.
Mereka bertemu dan akhirnya Autumn mengetahui tentang kebenarannya walau
Onion tidak mengatakan apa-apa. Kedua orang yang saling mencintai itu saling
berpelukan seraya mengutarakan perasaan mereka. Akhirnya setelah mengeringkan
tubuh, mereka berdua duduk di atas atap seperti saat itu. Menunggu Hujan
Bintang untuk yang kedua kalinya dan mengucapkan permohonan.
Onion berkata bahwa dia hanya diberi waktu 5 hari untuk kembali ke bumi dan malam ini adalah malam terakhirnya sebelum dia kembali ke Surga. Autumn
merasa sangat sedih dan terpukul tapi dia tidak berdaya untuk membiarkannya
pergi dari dunia ini.
Lalu Autumn berkata bahwa permintaan keduanya waktu itu
adalah dia sangat mencintai Onion dan berharap mereka bisa bersama selamanya,
dan Onion pun berkata dia juga memohon hal yang sama. Semakin lama Hujan
Bintang semakin turun dengan derasnya dan perlahan sebuah sinar dari langit
menyinari tubuh Onion, membuatnya perlahan-lahan mulai menghilang dan terbang
ke Langit diiringi dengan tangisan sedih Autumn, saat menyaksikan orang yang
dicintainya terbang ke Surga, meninggalkannya untuk selamanya.
Ending dari film ini akhirnya ditutup dengan suara Cecilia Cheung yang
berkata, "Akhirnya aku tahu apa arti Hujan Bintang. Artinya adalah tetesan air mata dari langit."
=====
Review :
Pertama kali menonton film ini adalah 16 tahun yang lalu, saat masih duduk di bangku SMP. Dari segi tema cerita, film ini sangat menyentuh dan akting kedua bintang
utama pun patut diacungi jempol karena sukses membuatku dan seluruh keluarga
menangis tersedu saat menontonnya, khususnya saat adegan Hujan Bintang itu.
Kisah yang sekilas mirip dengan dorama Jepang di tahun 1993 yang berjudul "Anything For You".
Aku tidak mengatakan Fly Me To Polaris meniru,
tapi aku hanya mengatakan jika tema kedua film tersebut sangatlah mirip.
Sama-sama tentang kehidupan setelah mati, tentang kesempatan kedua untuk hidup
kembali di tubuh orang lain agar bisa mengatakan “Aku Mencintaimu” pada orang
yang mereka cintai, sama-sama meninggal karena ditabrak dan juga sama-sama
terangkat ke Surga melalui Hujan Bintang, serta sama-sama bikin nangis.
Mungkin yang membuatnya berbeda hanya setting lokasi dan background pemeran prianya. Karena di Fly Me To Polaris ini, Onion dikisahkan buta dan bisu sejak usia 8 tahun dan dia hidup di Rumah Sakit semenjak itu, sedangkan di Anything For You, pemeran prianya adalah pekerja kantoran yang sehat.
Mungkin yang membuatnya berbeda hanya setting lokasi dan background pemeran prianya. Karena di Fly Me To Polaris ini, Onion dikisahkan buta dan bisu sejak usia 8 tahun dan dia hidup di Rumah Sakit semenjak itu, sedangkan di Anything For You, pemeran prianya adalah pekerja kantoran yang sehat.
Walau dari segi tema cerita memang sangat bagus, namun sayang saya merasa
alurnya masih terkesan lambat, seperti saat adegan di rumah kakaknya Autumn,
entah kenapa aku merasa adegan tersebut tidak begitu perlu.
Lalu selain alur cerita yang terkesan lambat, wajah sang pemeran utama
pria yaitu Richie Ren juga kurang tampan. Maaf buat fansnya Richie
Ren, tapi dengan Cecilia Cheung yang begitu cantik, Richie Ren agak jomplang menjadi lawan mainnya. Soalnya seleraku yang type-type kayak Jimmy Lin,
Alec Shu, Julian Cheung, Nicky Wu, atau Aaron Kwok yang menurutku lebih
sedap dipandang mata.
(Update: kalau di tahun 2024 kalah jauh dengan Chen Zhe Yuan, William Yang Xuwen, Lin Yi, Yang Yang, namun karena ini adalah era jadul, tentu saja bandingannya dengan Jimmy Lin dkk yang berada di era yang sama ^_^)
(Update: kalau di tahun 2024 kalah jauh dengan Chen Zhe Yuan, William Yang Xuwen, Lin Yi, Yang Yang, namun karena ini adalah era jadul, tentu saja bandingannya dengan Jimmy Lin dkk yang berada di era yang sama ^_^)
Nothing Perfect, right? Segala hal pasti ada kurangnya. Kalau di sini, kekurangannya adalah alurnya sedikit lambat dan wajah pemeran utama pria masih kurang ganteng (Maybe I set my standard too high ^_^)
Tapi so far, RECOMENDED BANGET nih film, khususnya bagi mereka yang suka dengan kisah yang mendayu-dayu dan menguras air mata seperti ini. Gpp lah walau Richie Ren kurang cakep, kalau aktingnya keren gak masalah, ya gak? Yang lain bisa agak tertutupi. Ditambah dengan suaranya Richie oke punya dan ostnya pun easy listening, baik itu “Chu Kuang, Sing Yu Sing Yen, ataupun Kei Ni Sing Fu” semuanya enak menurutku. So, tunggu apalagi? Bagi kalian yang penasaran, segera cari film ini dan selamat menikmati ^.^
Original Soundtrack "Fly Me To Polaris" :
1. Xing Yu Xing Yuan (Bintang Harapan/Star Wish), by : Cecillia Cheung.
Tapi so far, RECOMENDED BANGET nih film, khususnya bagi mereka yang suka dengan kisah yang mendayu-dayu dan menguras air mata seperti ini. Gpp lah walau Richie Ren kurang cakep, kalau aktingnya keren gak masalah, ya gak? Yang lain bisa agak tertutupi. Ditambah dengan suaranya Richie oke punya dan ostnya pun easy listening, baik itu “Chu Kuang, Sing Yu Sing Yen, ataupun Kei Ni Sing Fu” semuanya enak menurutku. So, tunggu apalagi? Bagi kalian yang penasaran, segera cari film ini dan selamat menikmati ^.^
Original Soundtrack "Fly Me To Polaris" :
1. Xing Yu Xing Yuan (Bintang Harapan/Star Wish), by : Cecillia Cheung.
2. Chu Kuang (Sinar Lilin), by : Richie Ren.
3. Kei Ni Sing Fu (Memberimu Kebahagiaan/Give You Happiness), by : Richie Ren.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar