Author :
LIANA HUI
Starring :
Kim Hyun
Joong as Himself
Uee's After School (Kim Yoo Jin) as Herself ( ANGELIE )
Kim Kyu Jong
as Himself
Park Jung Min
as Himself
Kim Hyung Jun
as Himself
" Diantara jutaan bintang
yang bersinar dengan terang di LANGIT UTARA, hanya ada 1 Bintang yang bersinar
SANGAT TERANG melebihi jutaan bintang lainnya yang bersinar.. Bintang itu
adalah POLARIS, SANG BINTANG UTARA yang melambangkan HARAPAN ".
KIM YOO JIN POV
:
“ Hyun Joong, aku kembali..
Aku bisa melihat bintang itu, bintang Favoritmu.. POLARIS !! Kau benar. POLARIS
bersinar dengan sangat indah. Tapi dimana kau sekarang ?? Bukankah kau berjanji
akan menungguku ?”, ujarku dengan mata sembab karena airmata.
Dan disinilah aku sekarang. Di depan makamku. Menangisi
kematianku sendiri. Kupandangi tulisan di nisan itu. Terukir namaku. Aku
benar-benar tidak percaya. Aku telah mati. Aku juga tidak percaya, kini aku
berdiri di depan makamku sendiri. Kecil. Begitu kecil. Makam itu begitu kecil. Aku
tertawa getir, rasanya aneh memandang makamku sendiri.
“ Tuhan, kenapa Kau tega mengatur semua ini untukku ?
Kenapa hanya 8 tahun ? Aku ingin hidup lebih lama lagi. Aku berharap bisa
melihat matahari terbit dan terbenam. Aku berharap bisa melihat Bintang di
Kutub Utara yang sangat indah, POLARIS. Aku berharap bisa melihat Bunga Mawar Ungu, bunga yang dia
hadiahkan padaku saat ulang tahunku yang ke 7. Aku juga berharap bisa melihat
wajahnya, Pangeran Pelindungku, KIM HYUN
JOONG. Seseorang yang tidak pernah kulihat wajahnya. Kenapa ?? Membuatku
terpisah dari keluargaku dalam kecelakaan dan membuatku buta, tidakkah sudah
cukup kejam ?? Kenapa masih memberikan takdir ini padaku ?? Sebenarnya apa yang
sudah kuperbuat di masa lalu sehingga pantas menerima hukuman ini, TUHAN ???”,
batinku dalam hati, menjerit. Mengeluarkan semua rasa sakit dan menangis
sejadi-jadinya.
“ Hanya 7 hari… Aku hanya punya 7 hari untuk mencari Hyun
Joong dan menyelesaikan semua urusanku didunia, setelah itu aku harus kembali
ke Surga agar aku bisa sepenuhnya menjadi Malaikat “, lanjutku sedih.
Aku tidak ingin jadi Malaikat. Aku hanya ingin kembali ke
Dunia dan bersama Hyun Joong, hanya itu !!! Tapi apa kenyataannya ?? AKU SUDAH
MATI !!! Tuhan bilang aku terlalu baik jadi dia memutuskan untuk mengangkatku
menjadi Malaikat, tapi aku tidak mau sebelum aku menyelesaikan urusanku di
Dunia. Dan disinilah aku sekarang. Mencari seorang pria yang bahkan aku tidak
tau dia ada dimana dan bagaimana wajahnya.
“ Ternyata mampu melihat pun tidak ada gunanya untukku ??”,
ujarku sedih lalu dengan pandangan kosong aku meninggalkan makamku sendiri.
Aku tidak tau harus mulai darimana. Seoul begitu luas dan
mencari seorang Kim Hyun Joong BUKAN HAL YANG MUDAH. Aku mencari di internet
melalui situs jejaring sosial dan aku menemukan banyak sekali orang dengan nama
yang sama. Waktuku hampir habis. Tinggal 2 hari tersisa. Apa yang harus ku
lakukan ??
Selama 5 hari ini aku selalu tidur di taman, karena aku
Malaikat jadi aku tidak terlalu membutuhkan makanan. Bukankah makanan hanya
untuk orang yang masih hidup saja ?? Dan aku hanyalah Roh, Malaikat hanyalah
Roh dan aku tidak butuh semua makanan itu. Aku duduk termenung di salah satu
ayunan di taman.
“ Haruskah aku kembali ke Surga sekarang ?? Mungkin bahkan
Kim Hyun Joong pun sudah melupakan aku. Aku sudah menemui hampir semua orang
yang mengaku bernama kim Hyun Joong di Internet, tapi tidak ada satupun dari
mereka yang mengaku pernah tinggal di Panti Asuhan ataupun pernah kehilangan
seorang teman karena Kebakaran. Lalu aku harus bagaimana lagi sekarang ? “,
batinku sedih sambil berayun-ayun pelan.
BENAR. AKU MENINGGAL DALAM SEBUAH KEBAKARAN tragis yang
merenggut nyawaku. Kejadian itu sudah berlangsung 12 tahun yang lalu.
FLASHBACK ….
Di suatu
malam yang tenang tiba-tiba terjadi ledakan gas yang menyebabkan seluruh Panti
Asuhan terbakar dengan cepat.
Aku buta, aku
hanya bisa merasakan panasnya api itu tapi tidak bisa melihatnya. Aku juga
merasakan semua orang berteriak dengan panik di sekitarku, berusaha
menyelamatkan dirinya sendiri. Sementara aku hanya diam terpaku, aku tidak bisa
melihat, aku tidak tau kemana harus melangkah. Tidak ada seorangpun yang ingat
untuk menyelamatkan aku.
Tapi
tiba-tiba seseorang menarik tanganku, mengagetkan aku.
“ Ayo Pergi, Yoo Jin !!!
Kita Harus keluar dari sini, sebelum kita
mati terbakar !!”, ujarnya. Dia. KIM HYUN JOONG, Satu-satunya orang yang ingat
untuk menyelamatkan aku.
“ Tapi aku
tidak bisa melihat. Hyun Joong, kau dimana ??”, tanyaku takut.
“Aku disini.
Genggam erat tanganku. Jangan takut. Aku akan menyelamatkanmu !!!”, suaranya
terdengar penuh perhatian. Benar.
Karena aku buta, tidak ada seorangpun yang
mau berteman denganku, hanya dia satu-satunya temanku, hanya dialah yang selalu
perhatian padaku. Aku mengangguk dan menggenggam tangannya erat. Tapi ternyata
apinya berkobar semakin besar. Tiang penyangga panti jatuh di tengah-tengah
kami dan membuat Hyun Joong spontan melepaskan tangannya.
“ HYUN JOONG…
HYUN JOONG …”, teriakku smbil menangis dan meraba-raba mencarinya.
“ YOO JIN … YOO JIN… AKU DISINI !!! TENANGLAH !!! AKU AKAN KE TEMPATMU DAN MENOLONGMU !!!”,
teriaknya, aku bisa mendengar suaranya semakin jauh.
“ Hyun Joong,
ayo keluar !! Apa yang kau lakukan ??”, seru salah seorang penjaga Panti yang
menurut dugaanku pasti sedang mnyeretnya pergi.
“ TIDAK !!! LEPASKAN AKU !!! YOO JIN MASIH DISANA !!! AKU INGIN MENOLONGNYA !!! AKU HARUS MENOLONGNYA !! YOO JIN
!!! YOO JIN !!!”, teriaknya sambil menangis dan meronta. Tapi orang itu terlalu
kuat untuk anak kecil berusia 11 tahun.
“ YOO JIN … YOO JIN !!!!”, dia terus berteriak dan berteriak dan aku hanya bisa terdiam disini
sambil meneteskan airmata.
Perlahan aku
mendengar suaranya menghilang. Dia pergi. Orang itu sudah membawnya pergi.
Tinggal aku disini. Panas dan sakit.
“ HYUN JOONG, SELAMAT TINGGAL !! SELAMANYA
AKU TIDAK AKAN MELUPAKANMU !!”, ujarku
dalam hati, saat aku mnyadari dia benar-benar telah pergi.
Airmataku
menetes tiada henti. Saat itulah pertama kalinya aku bersyukur tidak bisa
melihat, karena dengan begitu aku tidak perlu melihat bagaimana tubuhku
terbakar. Aku bisa merasakan panasnya api mulai membakar tubuh mungilku dan aku
hanya bisa menangis sambil memejamkan mataku, dengan tenang menunggu Malaikat
Maut datang menjemputku.
END OF FLASHBACK ….
Perlahan ku hapus airmataku
lalu dengan langkah gontai aku melangkah kearah makamku. Tapi begitu
terkejutnya aku saat tiba-tiba aku melihat Rangkaian Buket bunga berwarna Ungu
ada di atas makamku.
“ MAWAR UNGU … Apa ini BUNGA MAWAR UNGU ???”, batinku kaget
lalu perlahan kupeluk erat bunga itu sambil menangis.
“ HYUN JOONG.. Kau ada disini ??”, batinku sambil menangis
dan melihat ke sekeliling area pemakaman itu, tapi aku tidak melihat sosok pria
manapun.
“ Sudah pergi. Apa dia sudah pergi ??”, batinku panik.Lalu ku letakkan
kembali Rangkaian Bunga Mawar Ungu lalu berjalan mendekati Penjaga Makam dan
bertanya.
“ Apa ada seseorang yang mengunjungi makam gadis kecil yang
ada disana ??”, tanyaku pada Penjaga Makam seraya menunjuk Makamku sendiri.
“ Oh itu.. Tidak ada orang lain lagi yang mengunjungi makam
gadis itu selain seorang pria yang selalu membawa Bunga Mawar Ungu. Dia datang
ke makam itu setiap Minggu pada Hari Sabtu. Dia juga selalu memberiku uang dan
menyuruhku membersihkan makamnya. Memangnya kenapa ??”, Tanya Penjaga Makam
itu.
“ Seperti apa wajahnya ?? Apa barusan dia kesini ?’,
tanyaku lagi.
“ Dia sangat tampan dan terlihat seperti orang kaya. Dia memang
baru saja pergi. Itu… berjalan kearah sana “, ujarnya sambil menunjuk sebuah
jalan setapak.
“ Terima kasih, Pak. Tuhan memberkatimu “, ujarku berterima
kasih lalu berlari mengejarnya. Beberapa meter di depanku aku melihat 2 orang
pemuda berjalan bersama. Aku tidak tau pasti yang mana Hyun Joong jadi aku
putuskan untuk mengikuti mereka berdua masuk ke sebuah Bar. Jangan Tanya aku
dapat uang darimana, aku Malaikat, aku bisa sihir kan ??
Aku duduk di samping mereka dan mencoba mnguping untuk
mencari tau.
“ Sudahlah, hyung !! Dia sudah mati. Percuma kau menangisinya. Dia
tidak akan pernah kembali “, seru pria yang tampak lebih muda.
Pria yang 1nya hanya terdiam sambil meneguk birnya.
“ Apa
dia ke makam itu lagi ?”, Tanya Bartendernya smbil mengambilkan minuman untuk
pelanggannya yang lain.
“ YAAAA !!!! YOU STUPID HORSE !!! Sudah ku bilang jangan
beri kakakku minuman yang keras. Kau ingin membunuhnya ?? “, protes yang 1
lagi.
“ Minnie-ah, berikan yang lebih keras lagi. Kalau bisa beri
minuman yang bisa mencabut nyawaku “, pinta seorang pria muda tampan yang di
panggil HYUNG itu.
“ LIHAT KAN ?? Dia ingin mati “, jawab Bartender itu dengan
santai.
“ kau yang akan mati jika berani memberinya minuman lagi “,
ancam adiknya.
“ hahaha.. bagaimana caranya Kura-kura membunuh Kuda ??
Tidak pernah ada dalam sejarah Kura-kura membunuh Kuda.. DASAR BODOH !!!”, ejek
orang yang dipanggil Minnie itu smbil tertawa.
“ Kalau begitu aku akan membuat
Sejarah berubah “, jawab orang yang di panggil Kura-Kura itu.
Mereka sibuk bertengkar hingga tidak sadar kalau pria yang
1 lagi, yang kemungkinan adalh Hyun Joong sudah berjalan pergi dari tempat
itu. Dia berjalan dengan langkah gontai, sepertinya sudah mulai mabuk. Perlahan
aku mengikutinya.
“ YAAA !!! PARK JUNG MIN, YOU ARE STUPID FREAKING HORSE..
Gara-gara bertengkar denganmu aku kehilangan Hyun Joong Hyung “, aku bisa
mendengar orang itu bicara.
“ HYUN JOONG HYUNG ?? Jadi benar itu adalah Hyun Joong yang
kucari. HYUN JOONG-KU !!”, batinku gembira.
“ YAAAA !!! KIM HYUNG JUN,
Seenaknya saja kau menyalahkan orang. Kau yang mulai lebih dulu “, protes orang
yang bernama Park Jung Min itu.
“ berarti benar. Dia Hyun Joong-ku “, batinku lalu bergegas
mengikutinya keluar dari bar, meninggalkan 2 orang aneh yang sibuk bertengkar
itu.
Aku berjalan mengikutinya diam-diam. Dia didepanku. Aku
ingin sekali memeluknya dan berkata aku sangat mencintainya dan merindukannya,
tapi bagaimana dia akan percaya.
Tidak akan ada seorangpun yang percaya jika kukatakan aku
adalah KIM YOO JIN yang sudah mati 12 tahun yang lalu, dia pasti menganggapku
gila. Aku begitu sibuk dengan pikiranku sendiri hingga tidak sadar Hyun Joong
mulai berjalan kearah tengah jalan.
“ Oh tidak !! apa dia benar-benar ingin
mati ??”, sahutku saat melihat ada sebuah mobil yang bergerak kearahnya dengan
kecepatan tinggi. Aku segera berlari dan menariknya ke tepi.
Dia terjatuh di atasku smbil menatap mataku dalam. Jarak
kami begitu dekat. Jantungku berdebar kencang saat menatap matanya.
“ APA KAU
SUDAH GILA ?? AKU SAJA INGIN HIDUP TAPI KAU MALAH INGIN MATI ?? APA KAU TAU
BETAPA BERHARGANYA KEHIDUPAN ???”, teriakku padanya, marah karena dia tidak
menghargai hidupnya.
Tapi dia hanya tersenyum dan berkata lirih “ YOO JIN …… YOO JIN …. AKU MERINDUKANMU !!!”, bisiknya smbil menatap mataku dengan setetes air
jatuh dari matanya. Lalu sedetik kemudian dia pingsan di atas tubuhku.
“ HYUN JOONG-ah.. “, bisikku lirih saat melihat dia pingsan
sambil menangis. Dia merindukanku. Dia tidak pernah sedetikpun melupakan aku.
Tidak peduli walau aku sudah mati, dia tidak pernah melupakan aku.
“ Hyun
Joong, bagaimana bisa aku meninggalkan Dunia ini jika kau tidak mau melepaskan
aku ?? Aku tidak bisa menjadi Malaikat sepenuhnya dan tidak bisa Reinkarnasi
karena ada seseorang di dunia ini yang belum merelakan aku. Kau kah orang itu
??’, batinku sambil memeluk tubuhnya yang pingsan.
Beberapa saat kemudian seorang pria mendekati kami dengan
napas tersengal-sengal.
“ Nona, apa dia mencoba bunuh diri lagi ?? Maafkan
kakakku… Terima Kasih sudah menolongnya “, ujar Pria muda itu lalu mengangkat
tubuh Hyun Joong yang menindih tubuhku.
Aku tersenyum ramah padanya. “ Tidak apa-apa. Aku hanya
kebetulan lewat. Tapi memangnya kenapa dia seperti ini ?”, tanyaku mencoba
mngorek keterangan.
“ Cinta Pertamanya meninggal dalam kebakaran. Sejak itu
kakakku jadi aneh, dia menutup pintu hatinya untuk orang lain. Dia tampak
normal di luar, tapi sebenarnya dia hancur didalam. Ini bukan pertama kalinya
dia mencoba bunuh diri. Untung ada kau, jika tidak mungkin dia sudah mati “,
jelas adiknya sambil menggendong kakaknya di pundaknya dan membawanya ke mobil
mereka.
Mendadak hatiku sakit. “ Cinta Pertama ?? Aku adalah Cinta
Pertamanya ??”, batinku smbil memandang wajah polos Hyun Joong yang tertidur.
Setetes air jatuh dari mataku, perasaan sedih dan gembira bercampur jadi satu.
Tapi sebelum adiknya melihat airmataku, aku cepat-cepat menghapusnya.
“ Namaku KIM HYUNG JUN.. Ijinkan aku mengantarmu pulang
sebagai tanda terima kasihku, Nona….. “, dia mnggantung kalimatnya.
Aku
terdiam, berpikir. Dia akan mengantarku pulang ?? Nama ?? Jika aku bilang aku KIM YOO JIN, apa dia akan percaya ??
“ Angelie.. But You can Call Me Lie “, jawabku asal. Benar. Bukankah sekarang aku adalah Malaikat ?? Jadi aku tidak berbohong kan ??
“ Nama yang indah.. Angel artinya Malaikat kan ?? kau
cantik dan Baik, persis seperti Malaikat “, ujarnya polos sambil memasukkan
tubuh kakaknya kedalam Mobil.
Aku tersenyum getir. “ Andai saja kau tau aku
memang Malaikat “, batinku pahit.
“ Naiklah !! Akan kuantar kau pulang “, tawarnya. Aku
menggeleng pelan.
“ Rumahku sangat jauh. Mobil tidak akan bisa menjangkaunya “,
jawabku lirih sambil memandang ke Langit dengan sedih.
“ APA ???”, tanyanya bingung. Aku tersadar dan segera
meralat omonganku.
“ Tidak !! Maksudku, aku bisa pulang sendiri. Terima Kasih
“, tolakku lirih.
“ Tidak !!! Kalau begitu, ijinkan aku mengundangmu ke rumah
kami sebentar. Bagaimanapun juga, kau sudah menyelamatkan kakakku hari ini “,
pintanya bersikeras.
Aku berpikir, mungkin ini ide yang bagus. Setidaknya aku
bisa mencari cara untuk mengatakan yang sebenarnya pada Hyun Joong tanpa harus
membuka identitasku. Akhirnya aku mengangguk dan naik ke mobilnya.
Aku duduk di samping Hyung Jun, tapi sepanjang perjalanan
aku terus memandang kearah kursi belakang tempat Hyun Joong tertidur karena
mabuk. Aku terus berpikir dan berpikir, tanpa sadar kami sudah sampai ke tempat
tujuan kami. Sebuah Mansion. Ini sangat menakjubkan. Masuk ke Mansion itu sama
seperti aku masuk ke Istana Cinderella. Beberapa pelayan langsung menyambut
kami dan membukakan pintu.
“ Dimana Kyu Jong Hyung ??”, Tanya Hyung Jun pada salah
seorang Pelayan.
“ Apa Hyung ada dirumah ??”, tanyanya lagi sambil menaiki
tangga dan pelayan itu mengikuti kami dari belakang.
“ Iya Tuan Muda. Beliau
ada di Ruang Keluarga sekarang “, jawab sang Pelayan.
Setelah membaringkan Hyun Joong di kamarnya, akupun ikut
pergi bersamanya. Aku begitu terpana saat kulihat kamarnya penuh dengan foto
kami saat masih kecil, juga semua dekorasi di kamar ini sangat identik dengan
warna Ungu. Setangkai Bunga Mawar Ungu juga terlihat ada di atas meja kecil di
samping tempat tidurnya. Tanpa sadar aku meneteskan airmata, ingin sekali aku
berlari dan memeluknya, mengatakan betapa aku juga mencintainya.
Tapi aku tidak bisa. Dia tidak akan percaya. Dengan cepat
kuhapus airmataku untuk memikirkan cara lain.
“ Dia adalah kakakku yang lain.
Kyu Jong Hyung, gadis ini yang menyelamatkan Hyun Joong Hyung saat dia mencoba
bunuh diri lagi tadi “,serunya pada seorang pria muda yang sedang membaca buku
di ruang keluarga.
Mendengar penjelasan adiknya, dia langsung berdiri dan
tersenyum menyambut kami. “ Benarkah ?? Hyun Joong Hyung mencoba bunuh diri
lagi ??”, Tanya Kyu Jong sambil menatapku.
Aku menggangguk pelan. “ Terima
Kasih, Nona… “, dia menggantungkan kalimatnya.
“ ANGELIE.. Namanya Angelie..
Tapi kau bisa memanggilnya dengan “LIE”. Benarkan ??”, Tanya Hyung Jun seraya
menoleh kearahku.
Aku tersenyum dan mengangguk. “ Baiklah. Silakan duduk Nona
Angelie “, ujarnya mempersilakan aku. Aku tersenyum lalu duduk di salah satu sofa di
ruangan itu.
“ Hyung, apa yang kau baca ??”, Tanya Hyung Jun sambil
menunjuk buku yang ada dipangkuan kyu Jong.
“ Buku Harian. Aku tidak sengaja
menemukan ini di gudang. Ini adalah buku harian Hyun Joong Hyung saat masih
kecil, tapi sayang sudah terbakar hampir setengahnya. Hanya ini yang tersisa “,
jawab Kyu Jong menerangkan.
“ Kenapa kau baca buku hariannya ??”, Tanya Hyung Jun
penasaran.
“ Aku hanya ingin tau seperti apa KIM YOO JIN itu ?? kenapa Hyun
Joong Hyung tidak bisa melupakannya ??”, jawab Kyu Jong menerawang. Mendengar
namaku di sebut, jantungku berdebar kencang.
“ Kau sudah tau alasannya ??”, Tanya Hyung Jun lagi. Kyu
Jong menggeleng. “ Tidak ada. Bagian yang menyebutkan soal Gadis itu sudah
terbakar habis “, jawabnya kecewa. Aku juga kecewa, tapi kemudian aku
mendapatkan ide cemerlang.
“ BUKU HARIAN. Benar… Aku akan menggunakan cara ini “,
batinku.
“ Maaf.. apa kakak kalian pernah tinggal di Panti Asuhan St
Paulo ??”, tanyaku memulai misiku. Mereka mengangguk.
“ Benar. Kakakku pernah
hilang di Pusat Perbelanjaan saat kami masih kecil, beberapa tahun kemudian
kami menemukannya ada di Panti Asuhan St Paulo.. Itu beberapa saat setelah
panti Asuhan itu terbakar “, sahut Kyu Jong.
Aku tersenyum. “ Aku mengenal gadis dalam foto itu, KIM YOO JIN. Aku memiliki Buku Harian miliknya. Jika kalian tidak keberatan, aku ingin
bicara dengan kakak kalian sebentar. Mungkin dengan begitu, aku bisa sedikit
menyembuhkan luka di hatinya “, tawarku pada mereka. Mereka terlihat tertarik.
“ Kau bisa ?? Benarkah ?? Orang tua kami sudah menghubungi
banyak Psikiater di negeri ini tapi tidak ada seorang pun yang bisa menyembuhkan
luka di hatinya “, ujar Hyung Jun bersemangat.
“ Ijinkan aku mencobanya “, pintaku setengah memohon.
“
Hyung, ijinkan dia “, pinta Hyung Jun.
“ Baiklah !! Tolong kami, Nona “, ujar
Kyu Jong padaku.
“ kau bawa Buku Hariannya ??”, Tanya Hyung Jun lagi. Aku
menggeleng pelan.
“ Tidak !! bagaimana jika besok kalian minta kakak kalian
temui aku di Purple Rose Bar jam 10 pagi. Bisakan ??”, tanyaku memastikan.
Mereka mengangguk.
“ Akan kubawa Hyun Joong Hyung kesana. Jangan khawatir.
Tunggu dia disana dan jangan lupa bawa Buku Harian KIM YOO JIN “, ujar Kyu Jong
meyakinkan.
“ Baiklah !! Aku harus pergi. Sampai jumpa besok “, ujarku lalu
pamit pergi.
Aku harus pergi untuk membeli buku harian. Aku menyihir
beberapa lembar Uang untuk membeli Buku Harian, tapi saat aku mulai akan
menulisnya, aku menyadari 1 hal.
“ SIAL !!! Aku kan buta, bagaimana orang buta
bisa menulis sebuah buku ??? DASAR BODOH !!! BAgaimana Ini ??”, batinku panik. Akhirnya
aku memutuskan untuk berpura-pura saja.
“ Aku hanya ingin mengucapkan Selamat
Tinggal padanya. Memintanya untuk merelakan aku dan mengatakan betapa aku juga
mencintainya. Setelah itu aku bisa kembali ke Surga dengan tenang “, batinku
lalu mulai tertidur karena lelah.
ESOKNYA, PURPLE ROSE
BAR …
“
Apa kau Nona Angelie ?? Kyu Jong bilang kau punya Buku Harian KIM YOO JIN.. Apa
itu benar ?? Kenapa dulu aku tidak pernah melihatnya menulis buku harian ?? Dan
aku tidak ingat ada anak di Panti Asuhan yang bernama Angelie. Apa itu hanya
nama samaranmu saja ?”, Tanya Hyun Joong bertubi-tubi saat dia tiba disini.
“ Bisakah kau duduk dulu Hyun Joong ?”, pintaku sabar,
sambil menahan airmataku.
“ Andai saja dia tau kalau aku adalah orang yang
selama ini dia rindukan, dia pasti akan langsung mati karena terkejut “,
batinku pahit.
“ Berikan bukunya.. Aku ingin membacanya sendiri “,
pintanya tanpa basa basi.
“ TIDAK BISA !! Aku yang akan membacakannya untukmu
“, jawabku tegas.
“ Tapi kenapa ??”, protesnya.
“ Karena buku ini ditulis dalam
Huruf BRAILLE, orang biasa tidak akan bisa membacanya “, jawabku bersikeras.
Akhirnya dia menerimanya “ Kau benar. Aku tidak bisa membaca Huruf Braille.
Tapi bagaimana kau bisa ??”, tanyanya curiga.
“ KARENA DULU AKU PERNAH BUTA “,
jawabku pelan dan dalam.
“ MAAF “, ujarnya menyesal.
“ Bisa mulai ku baca sekarang ?’, tanyaku. Dia mengangguk
pelan. Aku mengambil buku itu dan kuletakkan di atas meja, kubuka setengah agar
dia tidak bisa mengintip isinya, lalu kuletakkan tanganku kedalam buku itu
seolah-olah sedang meraba hurufnya dan mulai bercerita.
Satu demi satu, aku mulai menceritakan kisah kami di masa
lalu. Makanan favoritnya, apa yang disukainya dan apa yang dibencinya, tentang
Bintang Favoritnya – POLARIS, tentang apa yang terjadi di malam Natal,
bagaimana kami tersesat di gunung.
Tentang Bunga Mawar Ungu yang dia hadiahkan
padaku saat Ultahku yang ke 7, tentang Hujan bintang yang selalu dia nantikan,
bagaimana kami bertemu pertama kali, bagaimana dia melindungiku dari anak-anak
nakal yang selalu menggangguku.
Bagaimana dia menjagaku saat aku sakit, menghiburku
saat aku sedih, merawatku saat aku terluka, menemaniku saat aku sendirian dan
kesepian dan semua hal yang pernah kami lalui bersama di masa lalu. Semuanya
masih tergambar dengan jelas dalam ingatanku. Kulihat dia mendengarkan sambil
menangis.
Tetes demi tetes airmata jatuh dipipinya, kulihat raut kesedihan
tergambar di matanya. Berulang kali dia menghapus airmatanya. KIM HYUN JOONG
MENANGIS. Dia menangis untukku, akupun perlahan meneteskan airmata, tapi dengan
cepat aku menghapusnya sebelum dia melihatnya.
“ CUKUP !!! JANGAN BACAKAN LAGI !!!”, ujarnya berat sambil
menghapus airmata dipipinya.
“ Kenapa ?? Apa kau tidak ingin lebih mengenangnya
??”, tanyaku bingung.
“ Apalah gunanya kenangan ?? YANG KUINGINKAN ADALAH
DIRINYA, BUKAN KENANGANNYA !!”, jawabnya mantap, mencoba menahan airmatanya.
“
BAGUSLAH KALAU KAU MNGERTI !!! Apalah gunanya kenangan ?? DIA SUDAH MENINGGAL
!! DIA TIDAK AKAN BISA HIDUP LAGI !!! LUPAKAN DIA DAN MULAILAH DARI AWAL !!!”,
seruku emosional.
“ Jadi itu tujuanmu memperlihatkan buku harian itu ?? Untuk
memintaku melupakannya ?? Untuk mengingatkanku kalau YOO JIN sudah meninggal ??
AKU TAU ITU !!! JANGAN KATAKAN LAGI !!! CUKUP !!! HENTIKAN !!! HENTIKAN !!! AKU
TIDAK MAU MENDENGARNYA !!! Kenapa ?? Kenapa Tuhan tega mengambilnya dariku
???”, isaknya menangis. Melihatnya seperti itu, hatiku makin hancur.
“ KIM YOO JIN pasti tidak ingin melihatmu seperti ini.
Bangkitlah Hyun Joong !!! ini sudah 12 tahun. Lupakan dia.. Relakan Dia… Itu
yang terbaik untuk kalian berdua. Kau tau dia juga mencintaimu, tapi ini sudah
terlambat, Waktu tidak akan bisa berputar lagi. Semuanya sudah berakhir !!
JANGAN SIKSA DIRIMU LAGI !!! Aku mohon !!! YOO JIN tidak ingin melihatmu seperti
ini “, pintaku smbil memohon dan menangis.
“ TIDAK !!! SAMPAI KAPANPUN AKU TIDAK AKAN
PERNAH MELEPASKANNYA !!!”, dengan kalimat itu dia berjalan meninggalkan tempat
ini.
“ Bagaimana caranya agar kau mngerti ?? Lepaskan aku !! Dengan begini aku
bisa beristirahat dengan tenang “, batinku lalu melangkah dengan lemas meinggalkan
Restoran.
HARI TERAKHIR … BESOK ADALAH HARI TERAKHIRKU disini. Gagal
meyakinkan Hyun Joong, aku putuskan untuk melakukan apa yang semasa hidupku
dulu tidak bisa kulakukan, yaitu pergi ke Planetarium memandang jutaan bintang.
Aku duduk ditengah-tengah Planetarium, memandang proyeksi bintang di angkasa.
Sungguh Indah. Tapi akan lebih indah bila bisa kulihat ini bersamanya.
“
POLARIS.. FLY ME TO POLARIS !!! POLARIS, SANG BINTANG UTARA.. memang bersinar
paling terang diantara yang lainnya. Hyun Joong, apa sekarang kau juga sedang
memandang bintang ??”, tanyaku dalam hati, menangis.
BACK TO PURPLE ROSE
BAR …
Hyun Joong berdiri dengan
gemetar saat dia menyadari buku Harian itu ternyata kosong. Tidak ada apapun
yang tertulis disana. BENAR-BENAR KOSONG !!
“ Bagaimana dia bisa… Buku Harian
ini kosong.. Bagaimana dia bisa…??”, Hyun Joong tidak sanggup meneruskan
kata-katanya.
” YOO JIN-ah… MY LOVE !!! FINALLY YOU ARE BACK !!!”, ujar Hyun
Joong tertawa ditengah tangisnya, seraya memeluk erat buku harian itu.
YOO JIN tidak sengaja menjatuhkan buku itu saat salah
seorang pelanggan menabraknya dan membuat bukunya terjatuh tidak jauh dari meja
tempat dia duduk tadi, kebetulan Hyun Joong kembali karena ingin meminta buku
itu, tapi betapa kagetnya dia saat menyadari buku itu ternyata kosong. Dengan
langkah cepat dia menyusuri sepanjang jalan sekitar restoran itu tapi tidak
berhasil menemukannya, akhirnya dia putuskan untuk mengunjungi makamnya.
AT FUNERAL …
KIM YOO JIN POV
:
Hari sudah malam, dengan
langkah gontai aku berjalan kearah makamku, berniat mengunjunginya sekali lagi
sebelum besok aku kembali ke Surga. Tapi betapa terkejutnya aku saat melihat
Hyun Joong ada disana.
“ YOO JIN-ah.. Aku merindukanmu. Sangat merindukanmu “,
ujarnya lalu langsung berlari memelukku dengan erat.
“ JANGAN PERGI LAGI !!!
JANGAN TINGGALKAN AKU LAGI !!! KUMOHON !! AKU MENCINTAIMU !!! AKU TIDAK BISA
HIDUP TANPAMU !!!”, bisiknya ditelingaku, aku merasakan Pundakku basah. Aku
yakin dia sedang menangis sekarang. Tanpa sadar airmataku pun menetes.
Dia melepaskan pelukannya sejenak lalu menatap mataku
dalam-dalam.
“ kau tau berapa lama aku menunggu ?? 12 tahun.. Aku percaya suatu
hari nanti kau pasti akan kembali. Dan akhirnya kau kembali. Terima kasih,
sayang “, ujarnya lalu mencium bibirku dengan mesra. Karena terlalu
merindukannya, akupun membiarkannya menciumku, akupun membalas ciuman itu. Tapi
tiba-tiba aku tersadar dan mendorongnya menjauh.
“ Aku tidak mngerti kau bicara apa !!! Aku bukan KIM YOO JIN !! KIM YOO JIN sudah meninggal “, sangkalku sambil memutar tubuhku
membelakanginya.
“ Oh ya ?? LAlu apa ini ??? Buku ini kosong kan ?? Jika kau
bukan KIM YOO JIN, bagaimana kau tau semua kenangan kami ?? Bahkan kenangan
terkecil yang hanya aku dan dia saja yang tau. JAWAB AKU !!!”, teriaknya padaku dengan penuh emosi.
Aku terdiam tak menjawab saat aku melihat buku itu dalam
genggamannya.
“ Tolong jangan menyangkal. Aku tidak tau bagaimana caranya, aku
juga tidak peduli bagaimana caranya..asalkan kau disisiku sekarang, walau ini
terlihat sangat tidak masuk akal, tapi aku sangat bahagia. KUMOHON JANGAN PERGI
LAGI !!! JANGAN TOLAK AKU, YOO JIN “, pintanya sambil memelukku sekali lagi.
“ Waktuku sudah habis. Aku harus segera kembali ke Surga.
Aku tidak ingin melihatmu terluka, Hyun Joong.. tapi inilah yang sebenarnya “,
bisikkku lirih dalam pelukannya. Dia menggeleng pelan.
“ TIDAK !!! KALI INI AKU
TIDAK AKAN MELEPASKANMU !!!”, pintanya bersikeras sambil memelukku erat.
“ Untuk yang terakhir, aku ingin berkencan denganmu. Kau
mau kan ??”, pintaku sambil menangis pelan. Dia mengangguk mantap.
“ Apapun
yang kau inginkan, MY LOVE !!”, ujarnya lirih sambil mngelus rambutku.
“ Malam
ini, tidurlah di rumahku.. Aku ingin memelukmu “, pintanya lalu membawaku
kambali ke rumahnya. Kyu dan Hyung Jun terlihat bingung tapi tidak mngatakan
apapun. Malam itu aku tidur disampingnya, dengan dia memelukku erat.
ESoknya, kami pergi ke Taman Hiburan dan mencoba segala
macam permainan. Kami tertawa dan menciptakan kenangan indah bersama. Kami
makan es krim dan berfoto sebanyak mungkin. Kami juga nonton boskop dan man Ice
Skeating. Hari ini adalah hari terakhirku, setelah ini aku tidak akan kembali
lagi. Aku hanya ingin memberinya kenangan manis untuk yang terakhir kali,
sebelum aku benar-benar perg.
“Hyun Joong, kau tau aku sangat mencintaimu kan ??”,
tanyaku saat kami berdua duduk memandang matahari terbenam dipinggir pantai.
Dia menggangguk mantap.
“ AKU TAU.. Aku juga sangat mencintaimu “, ujarnya
smbil mencium bibirku lembut.
“ Apa kau akn mengabulkan semua keinginanku ??”,
tanyanya ragu.
“ Jika kau ingin aku melupakanmu atau melepaskanmu,,
jawabanku adalah TIDAK !! AKU TIDAK BISA !!!”, jawabnya mantap.
Aku menarik
napas “ HYUN JOONG…”, aku ingin meprotes tapi dia mengalihkan pembicaraan.
“
LIHAT ITU !!! POLARIS muncul !!, ujarnya senang smbil menunjuk ke langit utara.
“ Itu adalah Bintangku. POLARIS. Bintang yang cantik di langit utara. Bintang ini melambangkan
keinginan dan harapan yang kuat untuk mencapai sesuatu. Karena letaknya sangat
dekat dengan Kutub utara Langit, makanya Polaris sering juga disebut bintang
Utara. Polaris merupakan bintang paling terang di rasi Ursa Minor. Apa
kau tau itu ?? “, tanyanya dengan bangga.
“ Aku tau. Kau sudah menceritakannya berulang kali waktu
itu. Bintang yang melambangkan keinginan dan harapan yang kuat untuk mencapai
sesuatu.. Terdengar sangat indah kan ?? Apa itu alasan kau sangat menyukainya
?? Karena POLARIS MELAMBANGKAN HARAPAN
??”, tanyaku sambil mnyandarkan kepalanya di dadanya.
Dia
mengangguk mantap. “ Sekuat harapanku
untuk bertemu denganmu, seterang itulah POLARIS bersinar menyinari LANGIT UTARA
“, ujarku lalu membungkukkan wajahnya dan mencium bibirku sekali lagi.
“ Aku
berharap waktu berhenti berputar agar kita bisa selamanya seperti ini “,
bisiknya setelah menciumku. Aku menangis lagi, tapi dia mengusap airmataku.
"
Jangan menangis, YOO JIN. aku tidak ingin melihat airmatamu “, ujarnya, semakin
menyayat hatiku.
“ Kalau
begitu kau juga harus berjanji untuk tidak menangis untukku. Berjanjilah kau
akan hidup dengan bahagia. Berjanjilah kau tidak akan mencoba bunuh diri lagi.
Aku tidak ingin melihatmu menyakiti dirimu sendiri “, pintaku memohon sambil
membelai pipinya.
Dia terdiam.
“ Tunggulah aku !! akan ada saatnya aku pasti akan ke tempatmu “, jawabnya
lirih, lalu memelukku erat.
“ Hatiku
sakit. Sakit sekali. Betapa inginnya aku terus memelukmu seperti ini. Betapa
aku sangat mencintaimu tapi aku tidak mampu memelukmu. Kenapa Tuhan begitu
kejam padaku ??? Pada kita ??”, ujarnya, sekali lagi meneteskan airmata. Kami masih
berpelukan erat saat tiba-tiba aku mnyadari ada yang aneh dengan pergerakan
bintangnya. Dan dalam sekejap turunlah hujan Bintang.
Aku menangis
semakin sedih. “ SEKARANGLAH SAATNYA !!! AKU HARUS KEMBALI KE SURGA !!!”,
batinku sedih.
“ Hyun Joong, aku mencintaimu.. Hiduplah demi aku.. Kau harus
bahagia demi aku. Foto itu, simpanlah untukmu “, ujarku lalu menciumnya untuk
yang terakhir kali.
Dia menatapku
bingung. “ HUJAN BINTANG !!!! SEKARANGLAH SAATNYA !!”, jawabku sambil menunjuk
langit. Dia memandang ke langit dan melihat bintang-bintang itu berjatuhan.
“ Apa
maksudnya ??”, tanyanya bingung sambil menatapku. Perlahan aku melepaskan diri
dari pelukannya dan bangkit berdiri.
“AKU HARUS PERGI.. SELAMAT TINGGAL, HYUN
JOONG… POLARIS-KU “, bisikku sambil menangis dan berjalan menjauh.
Dia
mendekatiku perlahan. “TIDAK !!! JANGAN LAGI !!! JANGAN TINGGALKAN AKU SENDIRI
!!! YOO JIN-ah.. BAWA AKU BERSAMAMU !!! Bawa aku ke POLARIS bersamamu “, ujarnya
memohon dengan berlinang airmata. Aku menggeleng pelan.
“ Akan ada
saatnya tapi tidak sekarang… GOODBYE, MY LOVE !!! TERIMA KASIH KARENA SUDAH
MENCINTAIKU”, seruku dengan airmata berlinang di pipi, saat aku merasa sebuah
sinar menerpa tubuhku dan perlahan aku merasa tubuhku sangat ringan. Aku pun
mulai terbang sedikit demi sedikit, bersatu dengan kumpulan bintang.
“ TIDAK !!!
AKU MENCINTAIMU, YOO JIN !!! JANGAN PERGI !!”, Hyun Joong berlari mngejarku
dengan bercucuran airmata.
“ AKU JUGA
MENCINTAIMU, KIM HYUN JOONG !!! Berjanjilah untuk hidup dengan bahagia, sampai
saatnya kita akan bertemu lagi “, teriakku lantang sambil melambaikan tangan
padanya dan menangis terisak. Aku pun terbang
menuju POLARIS, BINTANG HARAPAN, semakin lama semakin tinggi hingga aku
tidak bisa mendengar suaranya lagi ataupun melihat sosoknya lagi.
“ SELAMAT
TINGGAl… SELAMAT TINGGAL, CINTAKU “, batinku sedih. Sekarang semuanya
benar-benar sudah berakhir.
KIM HYUN JOONG POV :
“ Dia sudah
pergi.. terbang bersama Bintang di langit, dan aku disini sendiri, meratapi
kesedihanku karena kehilangan orang yang kucintai. YOO JIN, SELAMANYA AKU AKAN
MENCINTAIMU.. TIDAK ADA SEORANG PUN YANG AKAN MENGGANTIKAN POSISIMU DI HATIKU
“, batinku sambil menatap ke Langit.
“ Wo Chung Yi Che Tao Sheng She te LIU SING YI, She
Thien Khung Sang Mien Liu Shia Lai te YEN LEI … Sekarang aku tau apa arti HUJAN
BINTANG, Artinya adalah TETESAN AIRMATA DARI LANGIT “ , bisikku lirih sambil
mengusap airmataku dan berjalan meninggalkan Pantai ini dengan langkah Gontai.
“ YOO JIN,
akan tiba saatnya kita akan bertemu lagi “, ujarku mantap sambil memandang foto YOO JIN dalam genggamanku.
========================== END =================================
NB : AUTHOR PAMER BHS MANDARIN DIKIT GAK APA-APA KAN ???
Hehehe,,