" YOON JI HOO After Story - A
Moment To Remember "
Starring :
Kim Hyun
Joong as Yoon Ji Hoo
Jung So Min
as Hong Mo
Nae
Kim Hyun
Joong As Himself ( Double Casting )
Heo Young
Saeng as Himself
Kim Kyu Jong
as Himself ( Kim Hyun Joong’s Brother )
Park Jung Min
as Himself
Kim Hyung Jun
as Himself ( Kim Hyun Joong’s Brother )
Lee Min Ho as
Gu Jun Pyo
Kim Bum as So
Yi Jung
Kim Joon as
Song Woo Bin
Go Hye Sun as
Geum Jan Di
“ CHAPTER 2 : TODAY MY
LIFE BEGIN “
Mobil itu melaju dengan
kencang di tengah malam yang gelap. Mobil sedan hitam yang dikendarai oleh
seorang gadis muda yang sedang melarikan diri dari rumahnya. Begitu cepatnya
mobil itu melaju hingga tidak menyadari ada sebuah kendaraan lain yang melintas
di depannya. Begitu sadar, keadaan sudah bisa dikendalikan. Gadis itu berusaha
membanting setirnya ke tepi jalan, tapi terlambat, dia sudah lebih dulu
menabrak sang pengendara motor itu. Tubuh pria itu terhempas keras, terbang
melintasi mobilnya sendiri dan terjatuh ke jalan dengan suara berdebam keras
dan tubuh berlumuran darah.
Secepat kilat gadis itu,
Hong Mo Nae, beranjak turun dari mobilnya dan memeriksa korban yang sudah
ditabraknya. Dengan tangan gemetar, dia membalikkan tubuh pria itu yang
berlumuran darah dan betapa terkejutnya saat dia melihat siapa pria yang sudah
ditabraknya. “ TIDAK !!! APA YANG SUDAH KU LAKUKAN ??”, teriak Mo Nae histeris,
sambil memeluk tubuh pria itu dan menangis keras. “ Oppa.. Oppa”, dia mengambil
ponselnya dan menelpon seseorang. Beberapa menit kemudian, 3 orang pria muda
sudah sampai disana. “ Mo Nae-ah,, whats wrong ?”, Tanya Hyun Joong saat sampai
disana.
“ Aku membunuhnya. Aku
menabraknya “, isak Mo Nae dengan tubuh gemetar.
Kyu Jong mendekatinya dan
memeriksa tubuhnya. “ dia belum mati. Dia masih bernapas. Tapi lukanya sangat
parah. Kita harus segera membawanya ke RS, Hyung “, seru Kyu. Hyun Joong
mengangguk. “ Junnie-ah, bantu Kyu “, perintahnya pada adiknya yang 1 lagi.
Berdua, Kyu Jong dan Hyung Jun mengangkat dan membawa pria itu, Yoon Ji Hoo,
kedalam mobil mereka, smentara Hyun Joong dan Mo Nae mengikuti dari belakang
dengan mobil Mo Nae.
“ Aku akan mengikuti kalian
dari belakang. Mo Nae tidak boleh menyetir dalam keadaan seperti ini”, ujar
Hyun Joong pada kedua adiknya. “ Ne, Hyung “, jawab mrk berdua.
“ Bagaimana dengan motornya
?’, Tanya Hyung Jun menunjuk pada motor Ji Hoo yang hampir terlempar ke jurang.
“ Biarkan saja. Nyawanya lebih penting “, jawab Hyun Joong lalu bergegas masuk
ke mobil. Yang tidak mereka ketahui, begitu mereka pergi, motor Ji Hoo langsung
meledak dan terbakar.
Sesampai di RS, Ji Hoo
segera di operasi. “ Kami butuh golongan darah B “, seru dokter itu panik.
Mereka berempat saling berpandangan. Tidak ada yang bergolongan darah B
diantara mereka. “ Ambil saja darahku. Golongan darahku O. O adalah Pendonor
Universal kan
?”, Tanya Mo Nae cemas. Dokter itu mengangguk. “ silakan ikut saya “, seru
dokternya.
“ Ambil darahku sebanyak
yang kalian mau. Ambil saja sampai kering, aku tidak peduli. Asal selamatkan
dia. Aku masih berhutang nyawa padanya. Tolong selamatkan dia “, pinta Mo Nae
sambil menangis keras. “ kami akan berusaha “, jawab mereka sambil terus
menyedot darahnya.
Setelah 2 jam operasi itu
selesai. 2 jam yang seperti 2 abad rasanya. Selama 2 jam itu, mereka tidak bisa
tenang. Mo Nae terus menangis dalam pelukan Hyun Joong. Kyu Jong dan Hyung Jun
juga tidak kalah paniknya. “ Jika dia mati.. ini pembunuhan “, ujar Hyung Jun
polos, menambah keruh suasana. “ tutup mulutmu, Jun “, sentak Hyun Joong kesal.
“ Aku akan ikut mati bersamanya untuk menebus dosaku “, isak Mo Nae. “ Dia
Malaikat Pelindungku, dia pernah menolongku. Tapi aku malah membunuhnya. Aku
sangat jahat “, Mo Nae terus menyalahkan dirinya sambil menangis.
“ Itu bukan salahmu, Mo Nae
“, hibur Hyun Joong.
“ TIDAK !!! ITU SALAHKU,
OPPA !! kalau saja aku tidak lari dari rumah, aku tidak mungkin menabraknya “,
isak Mo Nae lagi.
“ Ini semua sudah takdir,
Mo Nae-ah “, tambah Kyu.
“ Bicara soal lari dari
rumah.. Hyung, Paman Hong menelpon dan bertanya apa kita melihat Mo Nae ?’,
ujar Hyung Jun bingung. Hyun Joong menatap Mo Nae yang menggeleng pelan.
“ Tolong aku !! Aku tidak
mau menikah. Setidaknya sampai aku menebus kesalahanku padanya “, pinta Mo Nae
dengan mata memohon.
“ Tolong katakan kalian
tidak melihatku.. Please Oppa “, pintanya lagi.
“ Sampai berapa lama ?”, Tanya Hyun Joong
lirih.
“ Sampai dia sadar. Sampai
dia sembuh. Sampai aku tau namanya. Oppa, dialah orang yang kusukai “, ujar Mo
Nae dengan polosnya.
“ Sepertinya ini memang
takdir. Bukankah kau memang ingin bertemu dengannya ?”, Tanya Hyun Joong dengan
ekspresi sedih. Mp Nae mengangguk pelan.
“ Tapi ini takdir yang
kejam. Masak mereka dipertemukan oleh kecelakaan ? Bagaimana jika seandainya
dia meninggal ?”, ujar Hyung Jun.
“ Junnie,, jangan bicara
seperti itu !!!”, bentak Hyun Joong lagi. Tangis Mo Nae semakin pecah. Kyu
hanya menggelengkan kepalanya.
“ Kau ini !! Lihat situasi
!!”, ujar Kyu memarahi Hyung Jun.
“ MIANHE..”, ujarnya
menyesal.
“ Kyu, telp Paman Hong dan
katakan bahwa kita tidak tau dimana Mo Nae. Untuk sementara dia akan tinggal di
villaku di pinggir kota,
itu lebih aman. Dan Kau, Jun.. letakkan mobil Mo Nae di tempat yang tidak jauh
dari rumahnya. Jangan sampai keluarga Hong melacak jejak mobil itu “, perintah
Hyun Joong pada kedua adiknya.
“ Jun, jangan lupa cuci
dulu mobilnya.. Bercak darahnya masih disana. Kau paham maksudku kan ?”, ulang Hyun
Joong. Hyung Jun mengangguk mengerti lalu melesat melaksanakan perintah
Hyungnya.
“ Mereka terlihat tidak
percaya, Hyung “, ujar Kyu. Hyun Joong mengangguk.
“ Mereka pasti akan kerumah
kita untuk memeriksa. Kyu, pulanglah sekarang. Dan jika mereka Tanya dimana aku
dan Jun berada, karanglah alasan “, pinta Hyun Joong. Kyu mengangguk.
“ Aku tau, Hyung. Kukatakan
saja kau lembur dan Jun menginap dirumah temannya, bagaimana ?”, Kyu meminta
pendapat.
“ Itu bagus. Tidak apa-apa
“, jawab Hyun Joong.
“ baik. Aku pulang sekarang
“, pamit Kyu.
“ Mo Nae-ah, kuharap dia
selamat “, ujarnya smbil menepuk pundak Mo Nae yang masih menangis.
“ Hyung, aku pulang dulu.
Aku akan berusaha menghandel semuanya “, ujar Kyu. Hyun Joong mengangguk.
“ Gomawo Kyu. Hati-hati “, jawab Hyun Joong.
Setelah mereka pergi,
dokter itu keluar. “ Bagaimana Dokter ?’, Tanya Mo Nae ketakutan.
“ Dia selamat, tapi kita
masih tau keadaannya jika dia belum sadar”, jawab Dokternya terlihat lega.
“ Tapi yang penting dia
selamat kan ?
Dia masih hidup kan
? Dia tidak mati kan
? Dia masih bisa bangun kan
? Aku masih bisa meminta maaf kan
?’, Tanya Mo Nae bertubi-tubi. Dokter itu hanya tersenyum.
“ Kau pasti sangat
mencintai kekasihmu itu kan
? Tenang saja Nona, kekasihmu baik-baik saja. Dia pria yang kuat. Dia sudah
melewati masa kritisnya. Kalian hanya tinggal menunggunya sadar “, jawab Dokter
itu menenangkan. Mo Nae menangis lega.
“TERIMA KASIH, DOKTER !!”,
ujarnya tanpa sadar memeluk dokter itu karena terlalu bahagia.
“ Tapi…”, dokter itu
menggantung kalimatnya. “ tapi apa ??”, Tanya Hyun Joong tidak sabar.
“ Kepalanya mengalami
benturan hebat. Kami masih belum bisa mengetahui apa dampak dari benturan di
kepalanya itu “, jawab Dokter itu.
“ Apa itu berbahaya ?’,
Tanya Mo Nae, mulai menangis lagi.
“ Tergantung. Kita lihat
saja nanti. Aku permisi dulu “, jawab Dokter itu kemudian memohon diri.
ESOKNYA, F4 BASECAMP …
“ Ji
Hoo semalam tidak pulang ke rumah. Kakeknya sangat cemas “, ujar Song Woo Bin
pada Yi Jung, begitu dia selesai menutup telpnya.
“ Tidak biasanya Ji Hoo
seperti itu. Ji Hoo bukan orang yang suka menghabiskan malam diluar rumah “,
sahut Yi Jung bingung.
“ Apa mungkin terjadi
sesuatu yang buruk padanya ?”, Woo Bin mendadak takut.
“ Menurutmu begitu ?’, Yi Jung balik bertanya.
“ Perasaanku tidak enak. Belakangan ini Yoon
Ji Hoo sangat aneh “, ujar Woo Bin khawatir.
“ Aku akan minta orangku
menyelidikinya “, Woo Bin memutuskan.
“ Baik. Aku akan
mengelilingi semua Bar dan café di Korea, walau tidak yakin, kuharap
bisa menemukan jejak Ji Hoo disana “, ujar Yi Jung lalu segera melesat pergi.
SEOUL HOSPITAL …
Hong Mo Nae berjaga
semalaman di samping tempat tidur Ji Hoo. Dia nampak lelah tapi bersikeras
menjaganya disana. Hyun Joong pun tertidur di sofa yang ada di depan
ranjangnya. Tangan Mo Nae erat menggenggam tangan Ji Hoo, seolah takut pria itu
akan meninggalkannya.
Sinar matahari menerobos
jendela kamar pasien itu dan perlahan Ji Hoo membuka matanya. Dia mengerjapkan
matanya berulang kali, mencoba beradaptasi dengan cahaya. Perlahan dia merasa
sekujur tubuhnya sakit, khusunya di bagian kepala. Perlahan dia mengangkat
sebelah tangannya yang bebas dan menyentuh keningnya yang diperban. Dia
mngernyit sakit. Dia mencoba mngingat tapi tidak ada 1 pun kenangan yang
terlintas. Semuanya kosong. Benar-benar kosong.
Lalu dia merasa sebelah
tangannya yang lain digenggam dengan erat. Perlahan dia menoleh kesamping
ranjangnya dan melhat seorang gadis cantik tertidur disamping ranjangnya sambil
menggenggam erat tangannya. Dia memejamkan matanya sekilas lalu bayangan gadis
itu muncul dalam kepalanya.
“ Lepaskan aku !!”, suara
gadis itu muncul dalam kepalanya. Lalu adegan perkelahian itu muncul juga. Dia
menjatuhkan 4 orang pria yang berusaha menyakiti gadis itu. Lalu saat gadis itu
memukul kepala salah 1 bajingan itu dengan botol minuman yang dipegangnya. Bagaimana
gadis itu menangis dan berkata
“ Aku tidak bisa
membiarkannya membunuhmu “, isaknya menangis lalu dia memeluknya.
Kemudian kejadian saat
mereka di RS dan perban di kepalanya. Dia ingat semuanya tentang gadis itu.
Lalu senyum gadis itu kembali terbayang.
“Namaku HONG MO NAE !!! Aku
berharap kita bisa bertemu lagi “, kenangnya pada ucapan gadis itu. Perlahan
dia tersenyum.
“ Hong Mo Nae, kita
benar-benar bertemu lagi. Terima kasih sudah menjagaku”, batinnya sambil tersenyum.
“ Tapi kenapa aku ada
disini ? Apa luka dikepalaku ada masalah sehingga aku harus kembali kesini ??”,
Ji Hoo bertanya dalam hati smbil berusaha mengingat. Tapi sekali lagi dia hanya
melihat kenangan kosong.
“ Mo Nae.. Mo Nae “,
panggilnya lembut seraya membelai rambut gadis itu. Perlahan Mo Nae membuka
matanya dan terkejut melihat Ji Hoo tersenyum ke arahnya.
“ kau sudah sadar ? terima
kasih Tuhan “, serunya riang seraya memeluk Ji Hoo dengan spontan. Ji Hoo hanya
tertawa dan membiarkan gadis itu memeluknya.
“ Hong Mo
Nae.. kita benar-benar bertemu lagi “, ujarnya polos, tanpa curiga sedikitpun.
“ Kenapa aku disini ? Apa
yang terjadi ?”, tanyanya lagi. Mo Nae tersentak.
“ kau tidak ingat ?”,
tanyanya ragu. Hyun Joong perlahan terbangun mendengar percakapan.
“ Ingat apa ?? Saat aku
menolongmu di bar ? tentu saja aku ingat “, jawab Ji Hoo polos sambil
tersenyum. Mo Nae tercekat. Pertemuan di Bar terjadi sebelum kecelakaan, apa
dia tidak ingat kecelakaan itu.
“ Apa kau tidak ingat
kalau…”, MO Nae berusaha jujur tapi Ji Hoo memotongnya.
“ Siapa namaku ? Aku
mengingatmu tapi aku tidak bisa mengingat namaku sendiri “, ujarnya dengan
kikuk.
“ APA ?? kau tidak ingat
namamu ?’, ulang Mo Nae terkejut. Hyun Joong yang sedrai tadi sudah terbangun
dan mendengar percakapan mereka, menyadari adanya ketidak beresan dan langsung
menyeret Mo Nae keluar.
“ Sepertinya dia kehilangan
ingatan “, ujar Hyun Joong.
“ Tidak mungkin !! buktinya
dia ingat padaku Oppa “, sergah Mo Nae tidak percaya.
“ Aku juga tidak tau, mungkin
saja kau istimewa baginya “, jawab Hyun Joong spontan, membuatnya menyesali
kata-katanya sendiri.
“ Benarkah aku istimewa ?”,
Mo Nae mendadak ceria. Hyun Joong menangkap sinyal bahagia di matanya dan itu
membuatnya terluka. “ Kita panggil dokter saja “, usul Hyun Joong.
Setelah Dokter
memeriksanya, dokter itu menarik kesimpulan bahwa kecelakaan itu memang membuat
ingatannya hilang. Tapi soal bagaimana dia bisa mengingat Mo Nae, itu juga
membuat Dokternya bingung.
“ Ada sejenis Amnesia yang disebut Amnesia
Partial. Pasien dalam kondisi ini, dibawah alam sadar mereka telah memilih
ingatan mana yang akan terus dipertahankan dan ingatan mana yang ingin dibuang.
Mereka memilihnya tanpa mereka sadari. Biasanya yang dipilih untuk
dipertahankan adalah kenangan yang indah, sedang yang memilih untuk dilupakan
adalah kenangan yang bagi Pasien sangat menyakitkan “, terang Dokter pada Mo Nae
dan Hyun Joong.
“ Jika dia memilih
mengingatmu, itu berarti baginya kau sangat special “, tambah Dokter itu. Ada rasa bahagia dalam
diri MO Nae saat mendengarnya, tapi sebagian dari dirinya merasa bersalah
karena sudah membuatnya terpisah dari keluarganya.
“ Lalu aku harus bagaimana
Dokter ?”, Tanya Mo Nae bingung.
“ Karena dia hanya
mengingatmu, kurasa kau harus ada disampingnya, setidaknya sampai ingatannya
pulih. Tapi itu hanya saranku saja. Akan lebih baik bagi pasien yang hilang
ingatan bila dia tinggal bersama orang yang diingatnya. Itu akan lebih membantu
kesembuhannya “ jawab Dokter itu.
“ Begitukah ?”, Tanya Mo
Nae lagi. Dokter itu mengangguk. “ Lagipula kulihat kau sangat peduli padanya
“, lanjut Dokter itu lagi. Mo Nae mengangguk.
“ Tapi, jika suatu saat
ingatannya kembali, apa dia akan ingat kejadian saat dia hilang ingatan ?’,
Tanya Mo Nae penasaran.
“ Tergantung keinginan si
Pasien itu sendiri. Sekali lagi, alam dibawah sadarnya lah yang menentukan “,
jawab Dokter itu. Mo Nae mendadak sedih.
“ Jadi jika ingatannya
kembali, dia akan melupakan aku “, bisiknya lirih.
“ Baiklah !! Saya permisi
dulu “, ujar dokternya lalu meninggalkan mereka.
“ Bagaimana ini ? aku
melarikan diri dari orang tuaku, lalu bagaimana aku akan merawatnya ?”,
ujar Mo Nae sedih. Hyun Joong memandang
dengan sedih.
“ Kalian bisa tinggal di
villaku sementara waktu, setidaknya sampai ingatannya pulih atau sampai dia
sudah sehat kembali “, tawar Hyun Joong.
“ Benarkah Oppa ?’, Mo Nae
terlihat bersemangat. Hyun Joong mngangguk.
“ Villaku sangat
tersembunyi. Jangankan Keluarga Hong, keluargaku saja tidak tau aku membeli
villa itu. Kau aman disana “, jawab Hyun Joong.
“ Tapi.. dia pria dan kau
wanita, dan kalian bukan suami istri.. bagaimana jika..”, Hyun Joong
menggantung kalimatnya.
“ Tidak akan !! Tidak akn
terjadi apa-apa !!”, jawab Mo Nae meyakinkan, sambil menelungkupkan tangannya
bersungguh-sungguh.
“ Aku mungkin memang
sedikit nakal, tapi aku bukan wanita yang sembarangan mnyerahkan diriku pada
pria “, lanjut Mo Nae.
Hyun Joong tersenyum lega.
“ Baiklah !! Kalian boleh tinggal disana. Nanti kalau aku ada waktu aku akan
berkunjung kesana. Aku juga akan membantumu mencari tau siapa dia “, jawab Hyun
Joong tulus.
“ Aku tau aku bisa
mengandalkanmu. Gomawo Oppa “, ujar Mo Nae senang.
“ Begitu dokter
mengizinkannya pulang, kau bisa bawa dia ke villaku “, lanjut Hyun Joong sambil
tersenyum tulus. “ Terima kasih “, ujar Mo Nae sambil kembali memeluknya.
F4 BASECAMP
….
“
Ini buruk sekali “, ujar Woo Bin dengan khawatir.
“ Ada apa ?”, Tanya Jun Pyo penasaran.
“
Orang-orangku menemukan motor Ji Hoo meledak dan terbakar di pinggir Jurang “,
seru Woo Bin panik.
“ Tidak mungkin !!
Orang-orangmu pasti salah kan
?”, ujar Yi Jung.
“
SONG WOO BIN, JANGAN BERCANDA !!!”, ujar Jun Pyo tidak percaya.
“
Polisi sudah mnyelidiki dan memang sepertinya telah terjadi kecelakaan dijalan
itu. Ada
genangan darah, juga ada bekas ledakan motor. Yang paling membuatku sulit
percaya, disana ada jaket berwarna putih yang penuh noda darah dan didalamnya
ada saputangan yang bertuliskan inisial nama Ji Hoo “, jawab Woo Bin.
“ Ji
Hoo.. Tidak Mungkin !!!”, Jun Pyo terhuyung ke kursi.
“ Ji
Hoo kecelakaan ?”, Tanya Yi Jung.
“
Dimana dia ?? Jika ada motor dan jaketnya, lalu dimana dia ?”, Tanya Jun Pyo.
Setengah berteriak.
“ Dia tidak ditemukan. Ji
Hoo menghilang secara misterius setelah kecelakaan “, jawab Woo Bin. “ TIDAK MUNGKIN
!!!”, seru Yi Jung dan Jun Pyo bersamaan.
“ Ada yang mengatakan
mungkin dia jatuh kedalam jurang dan meninggal “, jawab Woo Bin dengan ekspresi
sedih.
“ Ji
Hoo Sunbae Meninggal ?? KALIAN BOHONG KAN
??”, teriak Jan Di terkejut.
SEOUL HOSPITAL …
“ MAAFKAN AKU.. Karena aku
sekarang kau…”, Mo Nae mencoba meminta maaf, tapi Ji Hoo memotongnya.
“ Tidak ada yang perlu
dimaafkan. Aku justru harus berterima kasih padamu, karena kalau bukan karena
kau, aku tidak mungkin selamat “, jawab Ji Hoo sambil tersenyum tulus.
“ Kudengar dari perawat,
kau menyumbangkan setengah liter darahmu untuk menyelamatkan nyawaku, kalau
tidak ada kau, aku pasti mati sekarang “, lanjutnya dengan mata berterima
kasih.
“ Jangan berterima kasih
padaku. Aku orang jahat. Aku yang menabrakmu, apa kau tau ??”, ujar Mo Nae
sambil terisak. Ji Hoo terdiam, shock sesaat.
“ Kau yang menabrakku ?”,
tanyanya lirih. Mo Nae mengangguk sambil menangis. Tapi bukan marah, Ji Hoo
justru tersenyum padanya.
“ Kalau begitu aku harus
lebih berterima kasih padamu. Mungkin masa laluku terlalu menyedihkan hingga
aku tidak mau mengingatnya. Terima kasih padamu karena berkat kau, aku bisa
memulai semuanya dari awal “, jawabnya sambil tersenyum tulus.
“ Apa maksudmu ?”, tnya Mo
Nae sesenggukan.
“ Setiap manusia hanya
punya 1 kehidupan, tapi berkat kau, sekarang aku punya 2.. Bukankah itu
menyenangkan ? coba bayangkan, dari semua masa laluku, kenapa aku hanya
mengingatmu ? Itu pasti karena di masa lalu, hanya kau lah satu-satunya orang
yang tidak pernah menyakitiku. Kau juga sudah menebus kesalahanmu dengan
menyelamatkan nyawaku. Kalau bukan karena darahmu, aku pasti mati sekarang.
Jadi kenapa aku harus menyalahkanmu ?”, jawab Ji Hoo dengan tenang.
“ Kau benar tidak marah ? Kau
bisa melaporkan aku ke Polisi jika kau mau “, Tanya Mo Nae, masih tidak
percaya. Ji Hoo menggeleng.
“ Sekarang hanya kau yang ku ingat. Bagiku, di
dunia ini hanya kau yang kukenal. Saat kubuka mata, orang yang pertama kali
kulihat adalah kau. Kau jugalah yang menjagaku. Perasaan seperti ini, seperti
saat hampir tenggelam menangkap sepotong kayu.. Jika tidak bersamamu, aku sendirian pergi pun
tidak tau harus kemana “, jawabnya tulus sambil menghapus airmata Mo Nae.
“ Kenapa kau begitu baik ?
Harusnya kau membenciku.. Harusnya kau memarahiku.. Harusnya kau memakiku..
Harusnya kau melaporkan aku ke polisi.. Harusnya kau memukulku…”, seru MO Nae
histeris seraya menarik tangan Ji Hoo
dan meletakkan di kepalanya sendiri.
“ Pukul aku… Karena dengan
begitu, aku tidak akan merasa bersalah lagi “, isaknya menangis. Tapi Ji Hoo
hanya tersenyum dan berkata
“ Jika aku memukulmu, apa
kau akan berhenti menyalahkan dirimu ?’, tanyanya dengan tersenyum nakal. “EH
??”, Mo Nae terkejut dengan pertanyaannya, tapi dia mengangguk pasrah.
“ Baik. Tapi jangan
menyesal ya jika sakit “, goda Ji Hoo. Perlahan Ji Hoo mengangkat tangannya
lalu memukul kepalanya ringan. Lebih tepat disebut mengelus sebenarnya. Mo Nae
terkejut karena dia berharap Ji Hoo memukulnya.
“ Sudah !! Aku sudah
memukulmu. Berarti semuanya sudah impas. Jangan lagi merasa bersalah “, ujar Ji
Hoo seraya membelai rambutnya.
Wajah Mo Nae memerah karena
malu. Hatinya berdebaran. Pria didepannya benar-benar berhati Malaikat. “Ehhmm,
sepertinya ada 1 masalah yang terlupakan “, ujar Ji Hoo tiba-tiba.
“ Apa ?”, Tanya Mo Nae
was-was. “ Nama “, jawabnya polos. Mo Nae hanya mengedipkan matanya.
“ Aku tidak ingat siapa
namaku, lalu bagaimana kau akan memanggilku ?’, tanyanya bingung.
“ Ah.. iya benar. Aku sudah
membuatmu melupakan namamu… MAAF “, ujar MO Nae kembali merasa bersalah.
“ Tuh kan kau mulai lagi “, gurau Ji Hoo dan
mereka tertawa.
“ Bagaimana kalau…’ Mo Nae
terdiam. Ji Hoo menunggu dengan sabar.
“ Seung Jo “, lanjutnya.
“ Kenapa harus Seung Jo ?’,
Tanya Ji Hoo.
“ Tidak ada alasan, aku
hanya tiba-tiba mengucapkannya spontan “, sahut MO Nae sambil tersenyum malu.
“ Kalau kau tidak suka kita
ganti saja dengan…”, Ji Hoo memotong kata-katanya.
“ Tidak.. Aku suka nama
yang kau berikan. Seung Jo terdengar manis. Lalu margaku ?’, tnyanya lagi. Mo
Nae terlihat berpikir.
“ Bagaimana kalau Baek ?’,
tanyanya lagi dengan mata berbinar.
“ Spontan lagi ?’, goda Ji
hoo. Mo Nae mengangguk. Ji Hoo tersenyum.
“ Baiklah. Mulai sekarang
namaku Baek Seung Jo.. Nona Hong Mo Nae, senang berkenalan dengan Anda “, ujar
Ji Hoo aka Seung Jo dengan lagak mengajak berkenalan.
“ Namaku Hong Mo Nae. Senang
berkenalan denganmu, Baek Seung Jo “, jawab Mo Nae meraih uluran tangannya dan
mereka tertawa lagi.
“ Karena sekarang aku tidak
punya kenangan apapun, maukah kau menciptakan kenangan baru bersamaku ?”, Tanya
Ji Hoo aka Seung Jo smbil tetap tersenyum. Mo Nae tersenyum dan menjawab
“ Aku akan sangat senang
bisa menjadi bagian dari kenanganmu, Baek Seung Jo “
“ Mulai sekarang, kita
ciptakan kenangan indah bersama. Buang semua masa lalu dan mulai dari awal. Today My Life Begin. Mulai hari ini aku
adalah Baek Seung Jo “, ujar Ji Hoo aka Seung Jo sambil menarik Mo Nae kedalam
pelukannya.
“ Mungkin ini terdengar
egois, tapi aku tetap bersyukur pada TUhan sudah mempertemukan kita seperti ini
“, bisik Mo Nae di telinga Ji Hoo. “ Aku juga “, ujarnya lirih dan mereka
berdua tertawa lagi.
F4 Basecamp …
“ Katakan padaku itu TIDAK BENAR !! Yoon Ji
Hoo Sunbae Tidak meninggal kan
?”, Tanya Jan Di histeris.
“ Tenang dulu Jan di.. Kami
juga masih menyelidiki masalah ini “, jawab Woo Bin.
“
Siapa bilang Yoon Ji Hoo sudah meninggal ?? Kalian semua bohong kan ?”, ujar seorang
wanita dari arah pintu, yang tidak tau kapan datangnya.
“
KAU SIAPA ?? Berani sekali kau masuk ke tempat kami tanpa ijin !!”, Tanya Jun
Pyo terlihat tidak senang dengan kedatangan orang asing yang tiba-tiba.
“ Maaf, kurasa aku harus
memperkenalkan diri dulu “, ujarnya langsung bersikap sopan.
“ AKU ADALAH TUNANGAN YOON JI HOO …”,
ujarnya anggun seraya memperkenalkan diri.
“
MWO !!!! “, Jun Pyo, Yi Jung, Woo Bin dan Jan Di berteriak bersamaan.
To Be
Continued …..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar