Selasa, 28 Agustus 2012

" YOON JI HOO After Story - A Moment To Remember 2 " / SS501 & JUNG SO MIN FANFICTION



" YOON JI HOO After Story - A Moment To Remember "

Starring :

Kim Hyun Joong as Yoon Ji Hoo
Jung So Min as Hong Mo Nae
Kim Hyun Joong As Himself ( Double Casting )
Heo Young Saeng as Himself
Kim Kyu Jong as Himself ( Kim Hyun Joong’s Brother )
Park Jung Min as Himself
Kim Hyung Jun as Himself ( Kim Hyun Joong’s Brother )
Lee Min Ho as Gu Jun Pyo
Kim Bum as So Yi Jung
Kim Joon as Song Woo Bin
Go Hye Sun as Geum Jan Di




“ CHAPTER 2 : TODAY MY LIFE BEGIN “
         
Mobil itu melaju dengan kencang di tengah malam yang gelap. Mobil sedan hitam yang dikendarai oleh seorang gadis muda yang sedang melarikan diri dari rumahnya. Begitu cepatnya mobil itu melaju hingga tidak menyadari ada sebuah kendaraan lain yang melintas di depannya. Begitu sadar, keadaan sudah bisa dikendalikan. Gadis itu berusaha membanting setirnya ke tepi jalan, tapi terlambat, dia sudah lebih dulu menabrak sang pengendara motor itu. Tubuh pria itu terhempas keras, terbang melintasi mobilnya sendiri dan terjatuh ke jalan dengan suara berdebam keras dan tubuh berlumuran darah.

Secepat kilat gadis itu, Hong Mo Nae, beranjak turun dari mobilnya dan memeriksa korban yang sudah ditabraknya. Dengan tangan gemetar, dia membalikkan tubuh pria itu yang berlumuran darah dan betapa terkejutnya saat dia melihat siapa pria yang sudah ditabraknya. “ TIDAK !!! APA YANG SUDAH KU LAKUKAN ??”, teriak Mo Nae histeris, sambil memeluk tubuh pria itu dan menangis keras. “ Oppa.. Oppa”, dia mengambil ponselnya dan menelpon seseorang. Beberapa menit kemudian, 3 orang pria muda sudah sampai disana. “ Mo Nae-ah,, whats wrong ?”, Tanya Hyun Joong saat sampai disana.

“ Aku membunuhnya. Aku menabraknya “, isak Mo Nae dengan tubuh gemetar.
Kyu Jong mendekatinya dan memeriksa tubuhnya. “ dia belum mati. Dia masih bernapas. Tapi lukanya sangat parah. Kita harus segera membawanya ke RS, Hyung “, seru Kyu. Hyun Joong mengangguk. “ Junnie-ah, bantu Kyu “, perintahnya pada adiknya yang 1 lagi. Berdua, Kyu Jong dan Hyung Jun mengangkat dan membawa pria itu, Yoon Ji Hoo, kedalam mobil mereka, smentara Hyun Joong dan Mo Nae mengikuti dari belakang dengan mobil  Mo Nae.

“ Aku akan mengikuti kalian dari belakang. Mo Nae tidak boleh menyetir dalam keadaan seperti ini”, ujar Hyun Joong pada kedua adiknya. “ Ne, Hyung “, jawab mrk berdua.
“ Bagaimana dengan motornya ?’, Tanya Hyung Jun menunjuk pada motor Ji Hoo yang hampir terlempar ke jurang. “ Biarkan saja. Nyawanya lebih penting “, jawab Hyun Joong lalu bergegas masuk ke mobil. Yang tidak mereka ketahui, begitu mereka pergi, motor Ji Hoo langsung meledak dan terbakar.

Sesampai di RS, Ji Hoo segera di operasi. “ Kami butuh golongan darah B “, seru dokter itu panik. Mereka berempat saling berpandangan. Tidak ada yang bergolongan darah B diantara mereka. “ Ambil saja darahku. Golongan darahku O. O adalah Pendonor Universal kan ?”, Tanya Mo Nae cemas. Dokter itu mengangguk. “ silakan ikut saya “, seru dokternya.

“ Ambil darahku sebanyak yang kalian mau. Ambil saja sampai kering, aku tidak peduli. Asal selamatkan dia. Aku masih berhutang nyawa padanya. Tolong selamatkan dia “, pinta Mo Nae sambil menangis keras. “ kami akan berusaha “, jawab mereka sambil terus menyedot darahnya.

Setelah 2 jam operasi itu selesai. 2 jam yang seperti 2 abad rasanya. Selama 2 jam itu, mereka tidak bisa tenang. Mo Nae terus menangis dalam pelukan Hyun Joong. Kyu Jong dan Hyung Jun juga tidak kalah paniknya. “ Jika dia mati.. ini pembunuhan “, ujar Hyung Jun polos, menambah keruh suasana. “ tutup mulutmu, Jun “, sentak Hyun Joong kesal. “ Aku akan ikut mati bersamanya untuk menebus dosaku “, isak Mo Nae. “ Dia Malaikat Pelindungku, dia pernah menolongku. Tapi aku malah membunuhnya. Aku sangat jahat “, Mo Nae terus menyalahkan dirinya sambil menangis.

“ Itu bukan salahmu, Mo Nae “, hibur Hyun Joong.
“ TIDAK !!! ITU SALAHKU, OPPA !! kalau saja aku tidak lari dari rumah, aku tidak mungkin menabraknya “, isak Mo Nae lagi.
“ Ini semua sudah takdir, Mo Nae-ah “, tambah Kyu.
“ Bicara soal lari dari rumah.. Hyung, Paman Hong menelpon dan bertanya apa kita melihat Mo Nae ?’, ujar Hyung Jun bingung. Hyun Joong menatap Mo Nae yang menggeleng pelan.
“ Tolong aku !! Aku tidak mau menikah. Setidaknya sampai aku menebus kesalahanku padanya “, pinta Mo Nae dengan mata memohon.
“ Tolong katakan kalian tidak melihatku.. Please Oppa “, pintanya lagi.
 “ Sampai berapa lama ?”, Tanya Hyun Joong lirih.

“ Sampai dia sadar. Sampai dia sembuh. Sampai aku tau namanya. Oppa, dialah orang yang kusukai “, ujar Mo Nae dengan polosnya.
“ Sepertinya ini memang takdir. Bukankah kau memang ingin bertemu dengannya ?”, Tanya Hyun Joong dengan ekspresi sedih. Mp Nae mengangguk pelan.
“ Tapi ini takdir yang kejam. Masak mereka dipertemukan oleh kecelakaan ? Bagaimana jika seandainya dia meninggal ?”, ujar Hyung Jun.
“ Junnie,, jangan bicara seperti itu !!!”, bentak Hyun Joong lagi. Tangis Mo Nae semakin pecah. Kyu hanya menggelengkan kepalanya.
“ Kau ini !! Lihat situasi !!”, ujar Kyu memarahi Hyung Jun.
“ MIANHE..”, ujarnya menyesal.

“ Kyu, telp Paman Hong dan katakan bahwa kita tidak tau dimana Mo Nae. Untuk sementara dia akan tinggal di villaku di pinggir kota, itu lebih aman. Dan Kau, Jun.. letakkan mobil Mo Nae di tempat yang tidak jauh dari rumahnya. Jangan sampai keluarga Hong melacak jejak mobil itu “, perintah Hyun Joong pada kedua adiknya.

“ Jun, jangan lupa cuci dulu mobilnya.. Bercak darahnya masih disana. Kau paham maksudku kan ?”, ulang Hyun Joong. Hyung Jun mengangguk mengerti lalu melesat melaksanakan perintah Hyungnya.

“ Mereka terlihat tidak percaya, Hyung “, ujar Kyu. Hyun Joong mengangguk.
“ Mereka pasti akan kerumah kita untuk memeriksa. Kyu, pulanglah sekarang. Dan jika mereka Tanya dimana aku dan Jun berada, karanglah alasan “, pinta Hyun Joong. Kyu mengangguk.

“ Aku tau, Hyung. Kukatakan saja kau lembur dan Jun menginap dirumah temannya, bagaimana ?”, Kyu meminta pendapat.
“ Itu bagus. Tidak apa-apa “, jawab Hyun Joong.
“ baik. Aku pulang sekarang “, pamit Kyu.
“ Mo Nae-ah, kuharap dia selamat “, ujarnya smbil menepuk pundak Mo Nae yang masih menangis.
“ Hyung, aku pulang dulu. Aku akan berusaha menghandel semuanya “, ujar Kyu. Hyun Joong mengangguk.
 “ Gomawo Kyu. Hati-hati “, jawab Hyun Joong.

Setelah mereka pergi, dokter itu keluar. “ Bagaimana Dokter ?’, Tanya Mo Nae ketakutan.
“ Dia selamat, tapi kita masih tau keadaannya jika dia belum sadar”, jawab Dokternya terlihat lega.
“ Tapi yang penting dia selamat kan ? Dia masih hidup kan ? Dia tidak mati kan ? Dia masih bisa bangun kan ? Aku masih bisa meminta maaf kan ?’, Tanya Mo Nae bertubi-tubi. Dokter itu hanya tersenyum.
“ Kau pasti sangat mencintai kekasihmu itu kan ? Tenang saja Nona, kekasihmu baik-baik saja. Dia pria yang kuat. Dia sudah melewati masa kritisnya. Kalian hanya tinggal menunggunya sadar “, jawab Dokter itu menenangkan. Mo Nae menangis lega.
“TERIMA KASIH, DOKTER !!”, ujarnya tanpa sadar memeluk dokter itu karena terlalu bahagia.

“ Tapi…”, dokter itu menggantung kalimatnya. “ tapi apa ??”, Tanya Hyun Joong tidak sabar.
“ Kepalanya mengalami benturan hebat. Kami masih belum bisa mengetahui apa dampak dari benturan di kepalanya itu “, jawab Dokter itu.
“ Apa itu berbahaya ?’, Tanya Mo Nae, mulai menangis lagi.
“ Tergantung. Kita lihat saja nanti. Aku permisi dulu “, jawab Dokter itu kemudian memohon diri.

ESOKNYA, F4  BASECAMP …
Ji Hoo semalam tidak pulang ke rumah. Kakeknya sangat cemas “, ujar Song Woo Bin pada Yi Jung, begitu dia selesai menutup telpnya.
“ Tidak biasanya Ji Hoo seperti itu. Ji Hoo bukan orang yang suka menghabiskan malam diluar rumah “, sahut Yi Jung bingung.
“ Apa mungkin terjadi sesuatu yang buruk padanya ?”, Woo Bin mendadak takut.
 “ Menurutmu begitu ?’, Yi Jung balik bertanya.
 “ Perasaanku tidak enak. Belakangan ini Yoon Ji Hoo sangat aneh “, ujar Woo Bin khawatir.
“ Aku akan minta orangku menyelidikinya “, Woo Bin memutuskan.
“ Baik. Aku akan mengelilingi semua Bar dan café di Korea, walau tidak yakin, kuharap bisa menemukan jejak Ji Hoo disana “, ujar Yi Jung lalu segera melesat pergi.

SEOUL HOSPITAL
Hong Mo Nae berjaga semalaman di samping tempat tidur Ji Hoo. Dia nampak lelah tapi bersikeras menjaganya disana. Hyun Joong pun tertidur di sofa yang ada di depan ranjangnya. Tangan Mo Nae erat menggenggam tangan Ji Hoo, seolah takut pria itu akan meninggalkannya.

Sinar matahari menerobos jendela kamar pasien itu dan perlahan Ji Hoo membuka matanya. Dia mengerjapkan matanya berulang kali, mencoba beradaptasi dengan cahaya. Perlahan dia merasa sekujur tubuhnya sakit, khusunya di bagian kepala. Perlahan dia mengangkat sebelah tangannya yang bebas dan menyentuh keningnya yang diperban. Dia mngernyit sakit. Dia mencoba mngingat tapi tidak ada 1 pun kenangan yang terlintas. Semuanya kosong. Benar-benar kosong.

Lalu dia merasa sebelah tangannya yang lain digenggam dengan erat. Perlahan dia menoleh kesamping ranjangnya dan melhat seorang gadis cantik tertidur disamping ranjangnya sambil menggenggam erat tangannya. Dia memejamkan matanya sekilas lalu bayangan gadis itu muncul dalam kepalanya.

“ Lepaskan aku !!”, suara gadis itu muncul dalam kepalanya. Lalu adegan perkelahian itu muncul juga. Dia menjatuhkan 4 orang pria yang berusaha menyakiti gadis itu. Lalu saat gadis itu memukul kepala salah 1 bajingan itu dengan botol minuman yang dipegangnya. Bagaimana gadis itu menangis dan berkata
“ Aku tidak bisa membiarkannya membunuhmu “, isaknya menangis lalu dia memeluknya.
Kemudian kejadian saat mereka di RS dan perban di kepalanya. Dia ingat semuanya tentang gadis itu. Lalu senyum gadis itu kembali terbayang.

“Namaku HONG MO NAE !!! Aku berharap kita bisa bertemu lagi “, kenangnya pada ucapan gadis itu. Perlahan dia tersenyum.
“ Hong Mo Nae, kita benar-benar bertemu lagi. Terima kasih sudah menjagaku”, batinnya sambil tersenyum.
“ Tapi kenapa aku ada disini ? Apa luka dikepalaku ada masalah sehingga aku harus kembali kesini ??”, Ji Hoo bertanya dalam hati smbil berusaha mengingat. Tapi sekali lagi dia hanya melihat kenangan kosong.

“ Mo Nae.. Mo Nae “, panggilnya lembut seraya membelai rambut gadis itu. Perlahan Mo Nae membuka matanya dan terkejut melihat Ji Hoo tersenyum ke arahnya.
“ kau sudah sadar ? terima kasih Tuhan “, serunya riang seraya memeluk Ji Hoo dengan spontan. Ji Hoo hanya tertawa dan membiarkan gadis itu memeluknya.

“ Hong Mo Nae.. kita benar-benar bertemu lagi “, ujarnya polos, tanpa curiga sedikitpun.
“ Kenapa aku disini ? Apa yang terjadi ?”, tanyanya lagi. Mo Nae tersentak.
“ kau tidak ingat ?”, tanyanya ragu. Hyun Joong perlahan terbangun mendengar percakapan.
“ Ingat apa ?? Saat aku menolongmu di bar ? tentu saja aku ingat “, jawab Ji Hoo polos sambil tersenyum. Mo Nae tercekat. Pertemuan di Bar terjadi sebelum kecelakaan, apa dia tidak ingat kecelakaan itu.
“ Apa kau tidak ingat kalau…”, MO Nae berusaha jujur tapi Ji Hoo memotongnya.
“ Siapa namaku ? Aku mengingatmu tapi aku tidak bisa mengingat namaku sendiri “, ujarnya dengan kikuk.
“ APA ?? kau tidak ingat namamu ?’, ulang Mo Nae terkejut. Hyun Joong yang sedrai tadi sudah terbangun dan mendengar percakapan mereka, menyadari adanya ketidak beresan dan langsung menyeret Mo Nae keluar.

“ Sepertinya dia kehilangan ingatan “, ujar Hyun Joong.
“ Tidak mungkin !! buktinya dia ingat padaku Oppa “, sergah Mo Nae tidak percaya.
“ Aku juga tidak tau, mungkin saja kau istimewa baginya “, jawab Hyun Joong spontan, membuatnya menyesali kata-katanya sendiri.
“ Benarkah aku istimewa ?”, Mo Nae mendadak ceria. Hyun Joong menangkap sinyal bahagia di matanya dan itu membuatnya terluka. “ Kita panggil dokter saja “, usul Hyun Joong.

Setelah Dokter memeriksanya, dokter itu menarik kesimpulan bahwa kecelakaan itu memang membuat ingatannya hilang. Tapi soal bagaimana dia bisa mengingat Mo Nae, itu juga membuat Dokternya bingung.

“ Ada sejenis Amnesia yang disebut Amnesia Partial. Pasien dalam kondisi ini, dibawah alam sadar mereka telah memilih ingatan mana yang akan terus dipertahankan dan ingatan mana yang ingin dibuang. Mereka memilihnya tanpa mereka sadari. Biasanya yang dipilih untuk dipertahankan adalah kenangan yang indah, sedang yang memilih untuk dilupakan adalah kenangan yang bagi Pasien sangat menyakitkan “, terang Dokter pada Mo Nae dan Hyun Joong.

“ Jika dia memilih mengingatmu, itu berarti baginya kau sangat special “, tambah Dokter itu. Ada rasa bahagia dalam diri MO Nae saat mendengarnya, tapi sebagian dari dirinya merasa bersalah karena sudah membuatnya terpisah dari keluarganya.

“ Lalu aku harus bagaimana Dokter ?”, Tanya Mo Nae bingung.
“ Karena dia hanya mengingatmu, kurasa kau harus ada disampingnya, setidaknya sampai ingatannya pulih. Tapi itu hanya saranku saja. Akan lebih baik bagi pasien yang hilang ingatan bila dia tinggal bersama orang yang diingatnya. Itu akan lebih membantu kesembuhannya “ jawab Dokter itu.

“ Begitukah ?”, Tanya Mo Nae lagi. Dokter itu mengangguk. “ Lagipula kulihat kau sangat peduli padanya “, lanjut Dokter itu lagi. Mo Nae mengangguk.
“ Tapi, jika suatu saat ingatannya kembali, apa dia akan ingat kejadian saat dia hilang ingatan ?’, Tanya Mo Nae penasaran.
“ Tergantung keinginan si Pasien itu sendiri. Sekali lagi, alam dibawah sadarnya lah yang menentukan “, jawab Dokter itu. Mo Nae mendadak sedih.
“ Jadi jika ingatannya kembali, dia akan melupakan aku “, bisiknya lirih.
“ Baiklah !! Saya permisi dulu “, ujar dokternya lalu meninggalkan mereka.

“ Bagaimana ini ? aku melarikan diri dari orang tuaku, lalu bagaimana aku akan merawatnya ?”, ujar  Mo Nae sedih. Hyun Joong memandang dengan sedih.
“ Kalian bisa tinggal di villaku sementara waktu, setidaknya sampai ingatannya pulih atau sampai dia sudah sehat kembali “, tawar Hyun Joong.
“ Benarkah Oppa ?’, Mo Nae terlihat bersemangat. Hyun Joong mngangguk.
“ Villaku sangat tersembunyi. Jangankan Keluarga Hong, keluargaku saja tidak tau aku membeli villa itu. Kau aman disana “, jawab Hyun Joong.

“ Tapi.. dia pria dan kau wanita, dan kalian bukan suami istri.. bagaimana jika..”, Hyun Joong menggantung kalimatnya.
“ Tidak akan !! Tidak akn terjadi apa-apa !!”, jawab Mo Nae meyakinkan, sambil menelungkupkan tangannya bersungguh-sungguh.
“ Aku mungkin memang sedikit nakal, tapi aku bukan wanita yang sembarangan mnyerahkan diriku pada pria “, lanjut Mo Nae.

Hyun Joong tersenyum lega. “ Baiklah !! Kalian boleh tinggal disana. Nanti kalau aku ada waktu aku akan berkunjung kesana. Aku juga akan membantumu mencari tau siapa dia “, jawab Hyun Joong tulus.
“ Aku tau aku bisa mengandalkanmu. Gomawo Oppa “, ujar Mo Nae senang.
“ Begitu dokter mengizinkannya pulang, kau bisa bawa dia ke villaku “, lanjut Hyun Joong sambil tersenyum tulus. “ Terima kasih “, ujar Mo Nae sambil kembali memeluknya.

F4 BASECAMP ….
          “ Ini buruk sekali “, ujar Woo Bin dengan khawatir.
“ Ada apa ?”, Tanya Jun Pyo penasaran.
          “ Orang-orangku menemukan motor Ji Hoo meledak dan terbakar di pinggir Jurang “, seru Woo Bin panik.
“ Tidak mungkin !! Orang-orangmu pasti salah kan ?”,  ujar Yi Jung.
          “ SONG WOO BIN, JANGAN BERCANDA !!!”, ujar Jun Pyo tidak percaya.
          “ Polisi sudah mnyelidiki dan memang sepertinya telah terjadi kecelakaan dijalan itu. Ada genangan darah, juga ada bekas ledakan motor. Yang paling membuatku sulit percaya, disana ada jaket berwarna putih yang penuh noda darah dan didalamnya ada saputangan yang bertuliskan inisial nama Ji Hoo “, jawab Woo Bin.
          “ Ji Hoo.. Tidak Mungkin !!!”, Jun Pyo terhuyung ke kursi.
          “ Ji Hoo kecelakaan ?”, Tanya Yi Jung.
          “ Dimana dia ?? Jika ada motor dan jaketnya, lalu dimana dia ?”, Tanya Jun Pyo. Setengah berteriak.
“ Dia tidak ditemukan. Ji Hoo menghilang secara misterius setelah kecelakaan “, jawab Woo Bin. “ TIDAK MUNGKIN !!!”, seru Yi Jung dan Jun Pyo bersamaan.
          “ Ada yang mengatakan mungkin dia jatuh kedalam jurang dan meninggal “, jawab Woo Bin dengan ekspresi sedih.
          “ Ji Hoo Sunbae Meninggal ?? KALIAN BOHONG KAN ??”, teriak Jan Di terkejut.

SEOUL HOSPITAL
“ MAAFKAN AKU.. Karena aku sekarang kau…”, Mo Nae mencoba meminta maaf, tapi Ji Hoo memotongnya.
“ Tidak ada yang perlu dimaafkan. Aku justru harus berterima kasih padamu, karena kalau bukan karena kau, aku tidak mungkin selamat “, jawab Ji Hoo sambil tersenyum tulus.

“ Kudengar dari perawat, kau menyumbangkan setengah liter darahmu untuk menyelamatkan nyawaku, kalau tidak ada kau, aku pasti mati sekarang “, lanjutnya dengan mata berterima kasih.
“ Jangan berterima kasih padaku. Aku orang jahat. Aku yang menabrakmu, apa kau tau ??”, ujar Mo Nae sambil terisak. Ji Hoo terdiam, shock sesaat.

“ Kau yang menabrakku ?”, tanyanya lirih. Mo Nae mengangguk sambil menangis. Tapi bukan marah, Ji Hoo justru tersenyum padanya.
“ Kalau begitu aku harus lebih berterima kasih padamu. Mungkin masa laluku terlalu menyedihkan hingga aku tidak mau mengingatnya. Terima kasih padamu karena berkat kau, aku bisa memulai semuanya dari awal “, jawabnya sambil tersenyum tulus.

“ Apa maksudmu ?”, tnya Mo Nae sesenggukan.
“ Setiap manusia hanya punya 1 kehidupan, tapi berkat kau, sekarang aku punya 2.. Bukankah itu menyenangkan ? coba bayangkan, dari semua masa laluku, kenapa aku hanya mengingatmu ? Itu pasti karena di masa lalu, hanya kau lah satu-satunya orang yang tidak pernah menyakitiku. Kau juga sudah menebus kesalahanmu dengan menyelamatkan nyawaku. Kalau bukan karena darahmu, aku pasti mati sekarang. Jadi kenapa aku harus menyalahkanmu ?”, jawab Ji Hoo dengan tenang.

“ Kau benar tidak marah ? Kau bisa melaporkan aku ke Polisi jika kau mau “, Tanya Mo Nae, masih tidak percaya. Ji Hoo menggeleng.

 “ Sekarang hanya kau yang ku ingat. Bagiku, di dunia ini hanya kau yang kukenal. Saat kubuka mata, orang yang pertama kali kulihat adalah kau. Kau jugalah yang menjagaku. Perasaan seperti ini, seperti saat hampir tenggelam menangkap sepotong kayu.. Jika tidak bersamamu, aku sendirian pergi pun tidak tau harus kemana “, jawabnya tulus sambil menghapus airmata Mo Nae.

“ Kenapa kau begitu baik ? Harusnya kau membenciku.. Harusnya kau memarahiku.. Harusnya kau memakiku.. Harusnya kau melaporkan aku ke polisi.. Harusnya kau memukulku…”, seru MO Nae histeris seraya menarik tangan  Ji Hoo dan meletakkan di kepalanya sendiri.

“ Pukul aku… Karena dengan begitu, aku tidak akan merasa bersalah lagi “, isaknya menangis. Tapi Ji Hoo hanya tersenyum dan berkata
“ Jika aku memukulmu, apa kau akan berhenti menyalahkan dirimu ?’, tanyanya dengan tersenyum nakal. “EH ??”, Mo Nae terkejut dengan pertanyaannya, tapi dia mengangguk pasrah.

“ Baik. Tapi jangan menyesal ya jika sakit “, goda Ji Hoo. Perlahan Ji Hoo mengangkat tangannya lalu memukul kepalanya ringan. Lebih tepat disebut mengelus sebenarnya. Mo Nae terkejut karena dia berharap Ji Hoo memukulnya.
“ Sudah !! Aku sudah memukulmu. Berarti semuanya sudah impas. Jangan lagi merasa bersalah “, ujar Ji Hoo seraya membelai rambutnya.

Wajah Mo Nae memerah karena malu. Hatinya berdebaran. Pria didepannya benar-benar berhati Malaikat. “Ehhmm, sepertinya ada 1 masalah yang terlupakan “, ujar Ji Hoo tiba-tiba.

“ Apa ?”, Tanya Mo Nae was-was. “ Nama “, jawabnya polos. Mo Nae hanya mengedipkan matanya.
“ Aku tidak ingat siapa namaku, lalu bagaimana kau akan memanggilku ?’, tanyanya bingung.
“ Ah.. iya benar. Aku sudah membuatmu melupakan namamu… MAAF “, ujar MO Nae kembali merasa bersalah.
“ Tuh kan kau mulai lagi “, gurau Ji Hoo dan mereka tertawa.

“ Bagaimana kalau…’ Mo Nae terdiam. Ji Hoo menunggu dengan sabar.
“ Seung Jo “, lanjutnya.
“ Kenapa harus Seung Jo ?’, Tanya Ji Hoo.
“ Tidak ada alasan, aku hanya tiba-tiba mengucapkannya spontan “, sahut MO Nae sambil tersenyum malu.

“ Kalau kau tidak suka kita ganti saja dengan…”, Ji Hoo memotong kata-katanya.
“ Tidak.. Aku suka nama yang kau berikan. Seung Jo terdengar manis. Lalu margaku ?’, tnyanya lagi. Mo Nae terlihat berpikir.
“ Bagaimana kalau Baek ?’, tanyanya lagi dengan mata berbinar.
“ Spontan lagi ?’, goda Ji hoo. Mo Nae mengangguk. Ji Hoo tersenyum.

“ Baiklah. Mulai sekarang namaku Baek Seung Jo.. Nona Hong Mo Nae, senang berkenalan dengan Anda “, ujar Ji Hoo aka Seung Jo dengan lagak mengajak berkenalan.
“ Namaku Hong Mo Nae. Senang berkenalan denganmu, Baek Seung Jo “, jawab Mo Nae meraih uluran tangannya dan mereka tertawa lagi.

“ Karena sekarang aku tidak punya kenangan apapun, maukah kau menciptakan kenangan baru bersamaku ?”, Tanya Ji Hoo aka Seung Jo smbil tetap tersenyum. Mo Nae tersenyum dan menjawab
“ Aku akan sangat senang bisa menjadi bagian dari kenanganmu, Baek Seung Jo “

“ Mulai sekarang, kita ciptakan kenangan indah bersama. Buang semua masa lalu dan mulai dari awal. Today My Life Begin. Mulai hari ini aku adalah Baek Seung Jo “, ujar Ji Hoo aka Seung Jo sambil menarik Mo Nae kedalam pelukannya.

“ Mungkin ini terdengar egois, tapi aku tetap bersyukur pada TUhan sudah mempertemukan kita seperti ini “, bisik Mo Nae di telinga Ji Hoo. “ Aku juga “, ujarnya lirih dan mereka berdua tertawa lagi.

F4 Basecamp …
          “ Katakan padaku itu TIDAK BENAR !! Yoon Ji Hoo Sunbae Tidak meninggal kan ?”, Tanya Jan Di histeris.
“ Tenang dulu Jan di.. Kami juga masih menyelidiki masalah ini “, jawab Woo Bin.
      “ Siapa bilang Yoon Ji Hoo sudah meninggal ?? Kalian semua bohong kan ?”, ujar seorang wanita dari arah pintu, yang tidak tau kapan datangnya.
          “ KAU SIAPA ?? Berani sekali kau masuk ke tempat kami tanpa ijin !!”, Tanya Jun Pyo terlihat tidak senang dengan kedatangan orang asing yang tiba-tiba.
“ Maaf, kurasa aku harus memperkenalkan diri dulu “, ujarnya langsung bersikap sopan.
    “ AKU ADALAH TUNANGAN YOON JI HOO …”, ujarnya anggun seraya memperkenalkan diri.
          “ MWO !!!! “, Jun Pyo, Yi Jung, Woo Bin dan Jan Di berteriak bersamaan.

To Be Continued …..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.