Jumat, 31 Agustus 2012

“ ONE MORE TIME “ / SS501 Fanfiction - One Shot (Kim Hyun Joong Shot)



Author : Liana Hui

Starring :
Kim Hyun Joong as Himself
Liana Wijaya ( Author ) as Kim Lee An
Heo Young Saeng as Himself
Kim Kyu Jong as Himself
Park Jung Min as Himself
Kim Hyung Jun as Himself


“ ONE MORE TIME “

KIM LEE AN POV :

          “ HOW COULD YOU ?? I CANT BELIEVE YOU’RE DOING THIS  ……..”

     Aku terbangun dengan ketakutan. Dengan panik melihat ke sekeliling ruangan tempat aku berada sekarang. Apa aku bermimpi ?? Itulah yang selalu aku tanyakan. Mimpi yang terus menghantuiku beberapa bulan ini. TIDAK !!! ITU BUKAN SEKEDAR MIMPI !!! ITU MIMPI BURUK !!! mimpi PALING MENGERIKAN yang pernah kualami seumur hidupku.

      Aku mencoba bangun dari tempat tidur tapi seluruh tubuhku terasa sakit. 
      “ Apa yang terjadi ?”, batinku bingung. Aku menyadari aku ada di RS, aku bisa mencium bau obat dengan sangat jelas, juga warna putih mengelilingi kamar ini. 
      Pertanyaannya adalah “ Kenapa aku disini ?’, aku mendadak linglung. Saat aku berusaha bangun dari tempat tidur ini dan mencari tau apa yang terjadi sebenarnya, tiba-tiba seseorang masuk dari arah pintu dengan membawa sebuah bungkusan kecil dalam gendongannya.

    “ Apa yang kau rasakan ? Apa kau merasa sakit ?’, Tanya orang itu. Aku menarik napas lega saat melihat ibuku muncul dari arah pintu. Awalnya kupikir orang itu, dia datang mencariku kemari dan ingin menyakitiku sekali lagi, aku begitu ketakutan setengah mati, tapi untunglah aku aman disini.

   “ Rasanya sakit sekali “, jawabku lemah. Tapi aku langsung menjerit histeris saat dia menunjukkan sesuatu dalam gendongannya padaku.
   “ TIDAK !!! BAWA MAKHLUK ITU PERGI DARI SINI !!! AKU TIDAK INGIN MELIHATNYA !!! “, teriakku histeris saat aku tau apa yang digendongnya. Dia. Makhluk itu. Sesuatu yang digendong ibuku adalah hasil dari mimpi buruk itu.

    “ Lee An, tenanglah !! Kau baru saja melahirkan dan ini adalah anakmu. Putramu, sayang “, ujar Ibuku lembut seraya memperlihatkan bayi laki-laki mungil dalam gendongannya. Aku menatap tajam kearah Ibuku sekali. Yang benar saja, dia ingin aku kembali mengingatnya ?

    “ AKU TIDAK MENGINGINKANNYA !!! AYAHNYA ADALAH MONSTER !!! SIAPA YANG TAU KELAK MAKHLUK ITU JUGA BERUBAH MENJADI MONSTER SEPERTI AYAHNYA ?? PERGI !!! BAWA DIA PERGI DARI SINI !!”, teriakku histeris.

“ BAWA DIA PERGI !!! AKU MEMBENCI…”, kata-kataku terhenti seketika saat Ibuku menamparku.

PLAKKK...
Terdengar suara tamparan keras dan spontan aku memegang pipiku yang sakit karena tamparannya. Kulihat ibuku menangis sambil menggendong makhluk kecil itu.
      “ Putriku, maaf !! Ibu tidak bermaksud menamparmu sayang. Ibu tau kau masih terluka, tapi Putramu membutuhkanmu. Dia tidak bersalah dan…”, kali ini aku yang menghentikan kata-katanya.

       “ TINGGALKAN AKU SENDIRI !!!”, pintaku dengan airmata mengalir. Aku tau dari tatapan matanya kalau dia sangat shock dengan apa yang ku katakan. Segera setelah dia keluar dari ruangan itu, aku menyandarkan kepalaku pada dinding dan menatap kosong keluar jendela. Airmata terus turun dari pelupuk mataku.

       Ibu benar, makhluk kecil dalam gendongannya itu, yang tidak lain adalah Putraku,  tidak tau apa-apa tentang semua ini. Dia tidak bersalah. Dia makhluk mungil yang tidak berdosa. Dia hanyalah hasil yang tidak diinginkan akibat dari mimpi buruk itu. Well, tapi dia pun tidak bisa menyalahkanku jika aku membencinya karena setiap kali aku melihatnya, membuatku teringat malam itu. Malam yang menghancurkan hidupku selamanya. Bahkan dalam tidurpun, tragedy itu terus menghantuiku. Aku memejamkan mataku dan airmataku mengalir turun sekali lagi saat aku mengingat apa yang terjadi malam itu, awal dari mimpi burukku.

FLASHBACK…
   Aku sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Saat itu tengah malam, aku harus menyelesaikan tugas yang diberikan dosenku di Perpustakaan hingga tidak sadar hari sudah malam. Tanpa kusadari seseorang mengikutiku diam-diam dan saat aku sampai di pintu belakang apartmentku, dia menyergapku, membungkam mulutku dan membawaku ke atap dengan kasar. Aku sangat ketakutan, aku berharap ada seseorang yang menyelamatkan aku saat itu, tapi tidak ada seorangpun disana. Dalam hati aku berdoa agar ada seorang Pangeran yang datang dan menolongku saat itu.. Pangeran yang kuharapkan muncul dan menolongku adalah Dia.. Kim Hyun Joong. Tapi betapa kagetnya aku saat aku mengetahui bahwa Pangeran yang kuharapkan muncul itu adalah orang yang sama yang telah memperkosaku.

EDITED VERSION : Bagi yang belum cukup umur, MIANHE ya… terpotong sampai disini hehe…
     END OF FLASBACK…
    Itu pertama kalinya aku merasakan seluruh tubuhku sakit seperti sekarang. Untuk yang kesekian kalinya aku meneteskan airmata. Katakan padaku, jika kau adalah aku, apakah kau akan menerima anak itu ?
     Aku membuka mataku saat aku melihat ibu kembali membawa makhluk itu. Dia sedang menangis. Makhluk itu menangis. Mendengarnya menangis, hatiku sangat sakit, tapi melihatnya membuat hatiku lebih sakit.
    “ Sayang, Ibu minta maaf sekali lagi. Tapi bisakah kau menyusuinya ? Kasian dia, dia sangat kelaparan “, pinta Ibuku seraya menimang-nimang makhluk mungil itu. Aku membuang wajahku, menolak mengakuinya. “ DIA BUKAN ANAKKU !!! AKU TIDAK MAU MENYUSUINYA !!! BAWA DIA KELUAR !!!”, teriakku sekali lagi, dengan airmata menetes.
     “ Tapi bagaimanapun dia anakmu. Anak yang lahir dari rahimmu. Kau ibunya. Janganlah begitu kejam.. Tidakkah kau kasian melihatnya ?”, pinta ibuku sambil menangis. Aku terdiam sesaat. “Seharusnya dia tidak perlu dilahirkan ke dunia. Seharusnya dia mati saja “, ujarku dingin, terkejut dengan kata-kataku sendri.
    “ Teganya kau bicara seperti itu tentang anakmu ?”, Ibuku berteriak tak percaya. “ Ibulah yang memaksaku melahirkannya. Ibulah yang melarang aku menggugurkannya “, jawabku pahit. “ Karena dia tidak bersalah. Karena bayi ini adalah anugerah Tuhan untukmu. Kau harus menjaganya. Kau tidak berhak mencabut nyawanya begitu saja. Apa kau tau kalau menggugurkannya sama seperti kau melakukan pembunuhan ? Tolong jangan begitu kejam “, pinta Ibuku dengan airmata mengalir. 
“ Tolong bawa dia pergi !! Aku tidak ingin melihatnya lagi “, pintaku, kali ini lebih tenang. Ibuku mengusap airmatanya lalu berkata sekali lagi
“ Ibu juga membesarkanmu seorang diri, ayahmu meninggalkan Ibu dengan wanita lain. Tapi walau begitu, Ibu tidak pernah menyerah terhadapmu. Ibu berjuang membesarkan dan merawatmu, karena bagaimanapun juga kau adalah anak Ibu. Walau kau sangat mirip dengan ayahmu dan selalu membuat ibu terkenang padanya dan segala pengkhianatannya, tapi Ibu berusaha tidak peduli semua itu. Karena Ibu tau kau tidak bersalah, tidak adil rasanya bila kita menyalahkan seorang anak atas perbuatan orang tuanya, perbuatan yang tidak ada hubungannya dengannya “, ujar Ibuku dan kusadari dia benar. Airmataku terus mengalir pelan. Aku terdiam, mencerna semua kata-katanya.
      “ Baiklah jika kau tidak mau anak ini. Ibu akan menyerahkannya ke Panti Asuhan, mungkin disana nanti, dia akan memperoleh keluarga angkat yang akan menyayanginya sepenuh hati. Kau tau Lee An, bahkan ada banyak pasangan didunia ini yang sangat mengharapkan seorang anak tapi mereka tidak bisa memilikinya. Ibu harap kau tidak akan menyesal “, ujar Ibuku lagi, membuatku terkejut dengan kata-katanya.
     Putraku.. Dia anak yang kulahirkan dengan susah payah. 9 bulan bukan waktu yang singkat. Apa aku bisa membuangnya begitu saja ?? Aku sangat bingung. Kupejamkan mataku, tidak mau memandang mereka, tapi akhirnya aku sadar, aku tidak bisa kehilangannya. Tepat pada saat ibu akan membawanya keluar, aku berkata.
      “ Ibu.. BAWA PUTRAKU PADAKU !!!”, teriakku akhirnya seraya mengulurkan tanganku padanya. Ibu tersenyum ditengah tangisnya lalu melangkah mendekatiku dan menyerahkan makhluk mungil itu ke tanganku. “ Putraku.. Darah dagingku. Malaikat Kecilku.. Maafkan Ibu sayang “, bisikku saat dia sudah berada dalam gendonganku. Aku membelainya lembut dan dia tertawa padaku, seraya mengulurkan tangan mungilnya kearahku. Aku meraihnya dan menggenggamnya erat sambil mencium pipi kecilnya. “ Maafkan Ibu sayang… Mulai sekarang Ibu akan menjagamu “, ujarku sambil mencium pipinya. “ Mengapa kau sangat mirip dengannya ?’, batinku sedih saat aku menyadari dia punya mata dan bibir seperti ayahnya.
                                       ********************************************************
5 Tahun Kemudian,  MACAU, SS501 Room …
“ Hyung, kenapa kau tidak bergabung bersama kami ?’, Tanya kyu dari balik pintu kamar hotel. “ Kalian saja Kyu, aku sedang tidak bersemangat “, jawabnya lemah lalu kembali memandang laut yang terhampar di hadapannya
Young Saeng yang bisa menebak apa yang ada dipikiran Leadernya segera menghampirinya. “ Kau masih belum bisa menemukannya ?’, tanyanya lembut seraya menepuk pundak Hyun Joong lembut. Hyun Joong menggeleng pelan. “ Dia bagaikan menghilang ditelan bumi “, jawabnya sedih. “ Aku benar-benar bodoh. Aku sudah melakukan kesalahan yang sangat fatal dan aku yakin dia tidak akan pernah memaafkan aku selamanya “, sahut Hyun Joong dengan ekspresi sedih.
“ Gadis dalam foto itu kan ? Sebenarnya apa yang terjadi ? Kau tidak pernah mau menceritakannya pada kami. Kau hanya berkata bahwa kau mencarinya, tapi kenapa ? Kenapa kau harus mencarinya ? Apa yang terjadi sehingga gadis itu pergi ? Dan apa artinya dia bagimu, Hyung ?”, Tanya Young Saeng bertubi-tubi. Hyun Joong menarik napas. Mungkin sudah waktunya dia membagi kesedihannya dengan seseorang yang bisa dipercaya dan Young Saeng lah orangnya.
“ Dia Kim Lee An, cinta pertamaku. Gadis paling pintar dikampus. Dia juga sangat cantik dan ramah, semua pria menyukainya, banyak sekali yang mengajaknya berkencan “, Hyun Joong mengenang.
“ Apa itu termasuk kau ?’, Tanya Young Saeng menyelidik, seraya berdiri disampingnya. Matanya memandang kearah laut. 
Hyun Joong menggeleng. “ TIDAK !!! Aku terlalu pengecut, aku hanya mengaguminya dari jauh. Tapi seseorang tau perasaanku padanya dan mengatakan bahwa dia sedang berkencan dengan seorang pria. Saat mengetahuinya aku sangat sedih dan terluka, lalu orang itu mengatakan bahwa mereka akan menikah. Hatiku begitu hancur, lalu saat itu dia berkata jika aku mencintainya maka aku harus menjadikannya milikku, tidak membiarkan orang lain merampasnya. Lalu… “, Hyun Joong terhenti sejenak.
“ Aku tidak tau apa yang membutakan mataku, mungkin karena aku terlalu cemburu melihat mereka berpelukan lalu aku… aku… “, Dia terhenti lagi. “ Lalu apa ?”, Young Saeng penasaran.
“ Lalu aku memperkosanya “, jawab Hyun Joong lirih.
Mata Young Saeng melebar. Dia tidak percaya “ MWO ??? Kau sadar yang kau lakukan ?”, sentaknya terkejut. 
“ Yeah… Baru kusadari kemudian tentang kebodohanku. Dia menghilang setelah kejadian itu. Aku bahkan belum sempat meminta maaf. Lalu setelah itu, aku terpilih audisi untuk Grup band baru DSP, kupikir dengan aku menjadi artis dan punya banyak uang, aku bisa membayar detektif untuk mencarinya, tapi ternyata aku salah, sampai sekarang aku masih belum menemukannya “ Hyun Joong menarik napas panjang. 
“ Kesalahanmu sangat fatal Hyung.. walau kau bertemu dengannya, aku tidak yakin dia akan memaafkanmu “, ujar Young Saeng jujur.
“ Aku tau, Saengie-ah..”, jawab Hyun Joong lemah. 
Sementara itu di Pantai..
Kim Kyu Jong, Park Jung Min dan Kim Hyung Jun sedang asyik bermain bola dipantai sambil berlari kesana kemari saat tiba-tiba Kyu Jong tidak sengaja menabrak seorang anak kecil hingga terjatuh. 
“ Auwhhh… Sakit, Paman “, ujar Anak itu setengah merengek. Kyu Jong menoleh spontan dan melihat anak laki-laki berumur sekitar 5 tahun terjatuh dibelakangnya dengan posisi terduduk, buru-buru dia berlutut di depan anak itu dan meminta maaf.
“ Maaf.. Paman tidak sengaja. Kau tidak apa-apa ?”, Tanya Kyu khawatir seraya memeriksa tangan dan kaki anak itu. “ Tidak.. Tapi pantatku sakit “, ujarnya menggemaskan, membuat Jung Min dan Hyung Jun tertawa terkekeh.
   “ YAAA !!! Kyu Hyung, kau menyiksa anak kecil. Bagaimana tidak sakit jika kau menabraknya seperti itu ?”, ujar Maknae lalu membantu anak kecil itu berdiri dan membersihkan bajunya yang kotor kena pasir waktu dia terjatuh tadi. “ Nah, anak kecil.. dimana Ibumu ?’, Tanya Hyung Jun sambil berlutut didepannya.
     “ Aku bukan anak kecil, Paman !! Namaku Kim Lee Hyun“, jawabnya menggemaskan. Lalu dia menoleh pada Kyu Jong seraya mengulurkan tangannya. “ Paman, kau menjatuhkan es krimku, jadi kau harus menggantinya “, ujar anak kecil itu dengan polosnya seraya menunjuk es krimnya yang jatuh ke pasir. 
     Jung Min tertawa terbahak-bahak. “ Bwahahaha.. anak ini sangat pintar. Kyu-ah, dia memintamu bertanggung jawab “, ujar Jung Min terpingkal-pingkal.
     “ Ibu bilang kita harus jadi orang yang bertanggung jawab.. Jika kita berbuat salah, kita harus meminta maaf dan mengganti kesalahan itu “, jawabnya polos. 
     “ Mana Es krimku ?? Paman sudah menabrakku dan membuat es krimku jatuh “, pintanya lagi. 
    Kyu tersenyum geli. “ Kau sangat pintar. Baiklah !!! Ayo kita beli es krim “, ajak Kyu yang disambut senyum senang anak kecil itu.
    Tapi Hyung Jun terdiam, dia tetap memegangi pundak anak kecil itu membuat Kyu tidak bisa mengajaknya pergi. 
   “ Maknae-ah, kami mau beli es krim.. Jangan memeganginya seperti itu “, ujar Kyu bingung karena sedari tadi Hyung Jun terus mencengkeram pundaknya.
  “ Dia mirip Hyun Joong Hyung semasa kecil. Tidakkah kalian lihat ? Matanya, juga bibirnya…”, ujar Hyung Jun sambil terus mengamatinya. 
“ Apa maksudmu Jun-ah ?’, Tanya Jung Min, tapi dia ikut berlutut menatapnya. Anak itu hanya mengedipkan matanya bingung.
“ kau benar. Ini aneh sekali, tapi dia memang mirip Hyun Joong Hyung semasa kecil. Foto itu, Kyu… beberapa waktu yang lalu Manajer pernah meminta kita menyerahkan foto kita waktu kecil kan ? Kau pernah melihat foto Leader kan ?? Dia mirip anak ini “, ujar Jung Min bingung.
Kyu berbalik dan berlutut dihadapan anak itu, sambil mengingat-ingat. “ Kalian benar !! Mirip sekali. Tapi bagaimana bisa ?”, Tanya Kyu heran.
“ Siapa nama Ibumu nak ?’, Tanya Jung Min penasaran.
“ Kim Lee An “, jawabnya polos. “ Lalu nama ayahmu ?”, Hyung Jun ikut bertanya.  
Dia menggeleng sedih. “ Aku tidak punya ayah. Ibu bilang ayah sudah meninggalkan kami bahkan pada saat aku belum lahir “, jawabnya polos, membuat mereka bertiga jadi kasian.
     “ Ayahmu kejam sekali.. Padahal kau anak yang pintar “, ujar Hyung Jun lalu tanpa sadar dia menangis terharu. 
     “ YAAA !!! Jangan menangis didepan anak ini. Itu sangat memalukan “, gerutu Jung Min.  
     “ Tapi anak ini sangat kasihan “, protes Maknae. 
     “ Tapi tetap saja…”, Jung Min menggantung kalimatnya.
   “ ayo kita beli Es krim “, ajak Kyu akhirnya berusaha mencairkan suasana. Mereka berempat pun membeli Es Krim dan bermain bersama. Kyu, Mal & Baby sangat menyukai anak itu walau baru pertama kali bertemu. Mereka berjalan-jalan dan bermain dipantai bersamanya sambil mencari Ibunya. 
   “ Dimana Ibumu ? Kau tidak ingat nomer kamar hotelmu ?' tanya Kyu dan anak itu menggeleng pelan sambil menikmati es krimnya. “ Aku tidak memperhatikannya “, jawabnya sambil asyik memakan es krimnya.
Setelah beberapa jam anak itu tertidur dipelukan Kyu. “ Hyung, kita kembali saja “, ajak Maknae. “ Tapi kita belum menemukan Ibunya “, jawab Kyu. “ Tapi aku lelah.. Begini saja, kita kembali dulu dan istirahat sebentar lalu kembali lagi mencari Ibunya. Ayo Hyung, aku lapar “, rengek maknae.
      “ Benar Kyu.. kita kembali dulu lalu kita cari informasi lagi mengenai anak ini “, usul Jung Min, Akhirnya mereka bertiga pun kembali ke kamar. Sementara Lee An panik mencari anaknya yang hilang dan sibuk bertanya kesana kemari.
Back To SS501 Room …
    “ Hyung, kami kembali “, teriak mereka bertiga, menyapa kedua Hyung-nya. Hyun Joong masih melamun didekat jendela, tidak menoleh saat mereka datang. 
   “ Anak siapa itu ?”, Tanya Young Saeng bingung. Lalu mereka menceritakan apa yang terjadi di pantai. 
    “ Dia sangat mirip Hyun Joong Hyung saat kecil kan ?”, seru Maknae polos. Hyun Joong seolah tersambar petir saat mendengar kalimat itu. Dia menoleh spontan kearah mereka. 
    “ Apa maksudmu, Junnie-ah ?”, Tanya Hyun Joong shock.
     “ Lihat anak ini !! Sangat mirip denganmu kan Hyung ?”, jawab Maknae seraya menunjuk anak laki-laki yang sedang tidur di kamar mereka. Hyun Joong perlahan mendekat. Dia bagaikan melihat hantu saat melihat betapa miripnya anak ini dengan dirinya dimasa kecil.
     “ Dimana kalian menemukannya ?”, Tanya Hyun Joong seraya mengelus pipinya lembut.
     “ Dimana Ibunya ?’, tanyanya lagi sambil perlahan memeluk dan menggendongnya.
   “ Hyung !!”, panggil mereka bingung, Leader memeluk anak itu dengan penuh kasih sayang. 
    “ Dia sangat mirip denganku, benarkan ?”, ujarnya dengan setetes air jatuh dari matanya. Anak itu terbangun dan heran melihat pria asing memeluknya. 
    “ Ibu… Ibu.. Mana Ibu ?’, ujarnya ketakutan. 
    “ Jangan takut sayang. Kami tidak jahat “, ujar Hyun Joong lembut seraya mendekapnya erat. 
    “ Dimana Ibumu ? Siapa namanya ? kami akan membawamu pulang “, Tanya Hyun Joong lembut, berusaha tidak membuatnya takut.
     “ KIM LEE AN… Nama Ibuku KIM LEE AN “, jawabnya polos. Hyun Joong tersentak. Begitu juga dengan Young Saeng. Gelas yang dipegangnya langsung terjatuh dan pecah. Kyu, Jung Min dan Hyung Jun spontan menoleh padanya. 
     “ Young Saeng Hyung, kau mengagetkan kami “, gerutu Jung Min. Tapi Young Saeng tidak menggubris omelan dongsaengnya. 
   “ Hyun Joong Hyung, apa mungkin dia anakmu ?”, Tanya Young Saeng. Hyun Joong terdiam, anak itu hanya mengedipkan matanya bingung. Tapi ketiga member berteriak histeris. 
    “ MWO ???”, seru mereka serempak.
    Hyun Joong belum sempat menjawab, terdengar suara bel dari pintu. 
    “ Aku dengar ada saksi yang mengatakan Putraku bersama kalian. Apa dia disini ?”, Tanya seorang wanita dengan wajah panik. Hyun Joong terasa lemas. Itu Dia. Orang yang selama ini dicarinya. Kim Lee An, cinta pertamanya. Tapi dia membeku, terlalu terkejut untuk bereaksi.
Mendengar suara ibunya, anak itu langsung melepaskan diri dari pelukan Hyun Joong dan berlari kearah Ibunya sambil menangis. “ IBU !!!”, tangisnya seraya memeluk erat Ibunya. 
“ Lee Hyun.. Putraku.. Ibu pikir ibu akan kehilanganmu “, wanita itu menangis terharu melihat Putranya kembali. 
“ IBUUU..”, anak itu masih menangis dalam pelukan ibunya. 
“ Ayo kita pulang, sayang. Lain kali kau tidak boleh pergi sendirian.. Mengerti ?”, ujar Lee An, memarahi Putranya dengan lembut. Lee Hyun mengangguk, lalu mereka segera pamit pulang. 
“ Terima kasih sudah menjaga putraku. Maafkan jika dia sudah merepotkan kalian “, ujar wanita itu. Hyun Joong ingin berlari dan memeluknya tapi tubuhnya membeku. Melihat Leadernya membeku, Young Saeng ingin mengambil inisiatif.
“ TUNGGU !!! JANGAN PERGI !!”, seru seorang pria seraya menahan tangan wanita itu.
To Be Continued …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Native Ads