Author :
Liana Hui
Starring :
Kim Hyun
Joong as Himself
Liana Wijaya (
Author ) as Kim Lee An
Heo Young
Saeng as Himself
Kim Kyu Jong
as Himself
Park Jung Min
as Himself
Kim Hyung Jun
as Himself
“ ONE MORE
TIME “
KIM LEE AN
POV :
“ HOW COULD YOU ?? I CANT BELIEVE
YOU’RE DOING THIS ……..”
Aku
terbangun dengan ketakutan. Dengan panik melihat ke sekeliling ruangan tempat
aku berada sekarang. Apa aku bermimpi ?? Itulah yang selalu aku tanyakan. Mimpi
yang terus menghantuiku beberapa bulan ini. TIDAK !!! ITU BUKAN SEKEDAR MIMPI
!!! ITU MIMPI BURUK !!! mimpi PALING MENGERIKAN yang pernah kualami seumur
hidupku.
Aku
mencoba bangun dari tempat tidur tapi seluruh tubuhku terasa sakit.
“ Apa yang
terjadi ?”, batinku bingung. Aku menyadari aku ada di RS, aku bisa mencium bau
obat dengan sangat jelas, juga warna putih mengelilingi kamar ini.
Pertanyaannya adalah “ Kenapa aku disini ?’, aku mendadak linglung. Saat aku
berusaha bangun dari tempat tidur ini dan mencari tau apa yang terjadi
sebenarnya, tiba-tiba seseorang masuk dari arah pintu dengan membawa sebuah
bungkusan kecil dalam gendongannya.
“
Apa yang kau rasakan ? Apa kau merasa sakit ?’, Tanya orang itu. Aku menarik
napas lega saat melihat ibuku muncul dari arah pintu. Awalnya kupikir orang
itu, dia datang mencariku kemari dan ingin menyakitiku sekali lagi, aku begitu
ketakutan setengah mati, tapi untunglah aku aman disini.
“ Rasanya
sakit sekali “, jawabku lemah. Tapi aku langsung menjerit histeris saat dia
menunjukkan sesuatu dalam gendongannya padaku.
“
TIDAK !!! BAWA MAKHLUK ITU PERGI DARI SINI !!! AKU TIDAK INGIN MELIHATNYA !!!
“, teriakku histeris saat aku tau apa yang digendongnya. Dia. Makhluk itu.
Sesuatu yang digendong ibuku adalah hasil dari mimpi buruk itu.
“
Lee An, tenanglah !! Kau baru saja melahirkan dan ini adalah anakmu. Putramu,
sayang “, ujar Ibuku lembut seraya memperlihatkan bayi laki-laki mungil dalam
gendongannya. Aku menatap tajam kearah Ibuku sekali. Yang benar saja, dia ingin
aku kembali mengingatnya ?
“
AKU TIDAK MENGINGINKANNYA !!! AYAHNYA ADALAH MONSTER !!! SIAPA YANG TAU KELAK
MAKHLUK ITU JUGA BERUBAH MENJADI MONSTER SEPERTI AYAHNYA ?? PERGI !!! BAWA DIA PERGI
DARI SINI !!”, teriakku histeris.
“
BAWA DIA PERGI !!! AKU MEMBENCI…”, kata-kataku terhenti seketika saat Ibuku
menamparku.
PLAKKK...
Terdengar suara tamparan
keras dan spontan aku memegang pipiku yang sakit karena tamparannya. Kulihat
ibuku menangis sambil menggendong makhluk kecil itu.
“ Putriku, maaf !! Ibu tidak bermaksud
menamparmu sayang. Ibu tau kau masih terluka, tapi Putramu membutuhkanmu. Dia
tidak bersalah dan…”, kali ini aku yang menghentikan kata-katanya.
“ TINGGALKAN
AKU SENDIRI !!!”, pintaku dengan airmata mengalir. Aku tau dari tatapan matanya
kalau dia sangat shock dengan apa yang ku katakan. Segera setelah dia keluar
dari ruangan itu, aku menyandarkan kepalaku pada dinding dan menatap kosong
keluar jendela. Airmata terus turun dari pelupuk mataku.
Ibu
benar, makhluk kecil dalam gendongannya itu, yang tidak lain adalah
Putraku, tidak tau apa-apa tentang semua
ini. Dia tidak bersalah. Dia makhluk mungil yang tidak berdosa. Dia hanyalah
hasil yang tidak diinginkan akibat dari mimpi buruk itu. Well, tapi dia pun
tidak bisa menyalahkanku jika aku membencinya karena setiap kali aku
melihatnya, membuatku teringat malam itu. Malam yang menghancurkan hidupku
selamanya. Bahkan dalam tidurpun, tragedy itu terus menghantuiku. Aku memejamkan
mataku dan airmataku mengalir turun sekali lagi saat aku mengingat apa yang
terjadi malam itu, awal dari mimpi burukku.
FLASHBACK…
Aku
sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Saat itu tengah malam, aku harus
menyelesaikan tugas yang diberikan dosenku di Perpustakaan hingga tidak sadar
hari sudah malam. Tanpa kusadari seseorang mengikutiku diam-diam dan saat aku
sampai di pintu belakang apartmentku, dia menyergapku, membungkam mulutku dan
membawaku ke atap dengan kasar. Aku sangat ketakutan, aku berharap ada
seseorang yang menyelamatkan aku saat itu, tapi tidak ada seorangpun disana.
Dalam hati aku berdoa agar ada seorang Pangeran yang datang dan menolongku saat
itu.. Pangeran yang kuharapkan muncul dan menolongku adalah Dia.. Kim Hyun
Joong. Tapi betapa kagetnya aku saat aku mengetahui bahwa Pangeran yang
kuharapkan muncul itu adalah orang yang sama yang telah memperkosaku.
EDITED VERSION : Bagi yang belum cukup umur, MIANHE ya…
terpotong sampai disini hehe…
END OF FLASBACK…
Itu pertama kalinya aku
merasakan seluruh tubuhku sakit seperti sekarang. Untuk yang kesekian kalinya
aku meneteskan airmata. Katakan padaku, jika kau adalah aku, apakah kau akan
menerima anak itu ?
Aku membuka mataku saat aku melihat ibu kembali membawa
makhluk itu. Dia sedang menangis. Makhluk itu menangis. Mendengarnya menangis,
hatiku sangat sakit, tapi melihatnya membuat hatiku lebih sakit.
“ Sayang, Ibu minta maaf sekali lagi. Tapi bisakah kau
menyusuinya ? Kasian dia, dia sangat kelaparan “, pinta Ibuku seraya
menimang-nimang makhluk mungil itu. Aku membuang wajahku, menolak mengakuinya.
“ DIA BUKAN ANAKKU !!! AKU TIDAK MAU MENYUSUINYA !!! BAWA DIA KELUAR !!!”,
teriakku sekali lagi, dengan airmata menetes.
“ Tapi bagaimanapun dia anakmu. Anak yang lahir dari
rahimmu. Kau ibunya. Janganlah begitu kejam.. Tidakkah kau kasian melihatnya
?”, pinta ibuku sambil menangis. Aku terdiam sesaat. “Seharusnya dia tidak
perlu dilahirkan ke dunia. Seharusnya dia mati saja “, ujarku dingin, terkejut
dengan kata-kataku sendri.
“ Teganya kau bicara seperti itu tentang anakmu ?”, Ibuku
berteriak tak percaya. “ Ibulah yang memaksaku melahirkannya. Ibulah yang
melarang aku menggugurkannya “, jawabku pahit. “ Karena dia tidak bersalah.
Karena bayi ini adalah anugerah Tuhan untukmu. Kau harus menjaganya. Kau tidak
berhak mencabut nyawanya begitu saja. Apa kau tau kalau menggugurkannya sama
seperti kau melakukan pembunuhan ? Tolong jangan begitu kejam “, pinta Ibuku
dengan airmata mengalir.
“ Tolong bawa dia pergi !! Aku tidak ingin melihatnya lagi
“, pintaku, kali ini lebih tenang. Ibuku mengusap airmatanya lalu berkata
sekali lagi
“ Ibu juga
membesarkanmu seorang diri, ayahmu meninggalkan Ibu dengan wanita lain. Tapi
walau begitu, Ibu tidak pernah menyerah terhadapmu. Ibu berjuang membesarkan
dan merawatmu, karena bagaimanapun juga kau adalah anak Ibu. Walau kau sangat
mirip dengan ayahmu dan selalu membuat ibu terkenang padanya dan segala
pengkhianatannya, tapi Ibu berusaha tidak peduli semua itu. Karena Ibu tau kau
tidak bersalah, tidak adil rasanya bila kita menyalahkan seorang anak atas
perbuatan orang tuanya, perbuatan yang tidak ada hubungannya dengannya “, ujar
Ibuku dan kusadari dia benar. Airmataku terus mengalir pelan. Aku terdiam,
mencerna semua kata-katanya.
“ Baiklah jika kau tidak mau anak ini. Ibu akan menyerahkannya
ke Panti Asuhan, mungkin disana nanti, dia akan memperoleh keluarga angkat yang
akan menyayanginya sepenuh hati. Kau tau Lee An, bahkan ada banyak pasangan
didunia ini yang sangat mengharapkan seorang anak tapi mereka tidak bisa
memilikinya. Ibu harap kau tidak akan menyesal “, ujar Ibuku lagi, membuatku
terkejut dengan kata-katanya.
Putraku.. Dia anak yang kulahirkan dengan susah payah. 9
bulan bukan waktu yang singkat. Apa aku bisa membuangnya begitu saja ?? Aku
sangat bingung. Kupejamkan mataku, tidak mau memandang mereka, tapi akhirnya
aku sadar, aku tidak bisa kehilangannya. Tepat pada saat ibu akan membawanya
keluar, aku berkata.
“ Ibu.. BAWA PUTRAKU PADAKU !!!”, teriakku akhirnya seraya
mengulurkan tanganku padanya. Ibu tersenyum ditengah tangisnya lalu melangkah
mendekatiku dan menyerahkan makhluk mungil itu ke tanganku. “ Putraku.. Darah
dagingku. Malaikat Kecilku.. Maafkan Ibu sayang “, bisikku saat dia sudah
berada dalam gendonganku. Aku membelainya lembut dan dia tertawa padaku, seraya
mengulurkan tangan mungilnya kearahku. Aku meraihnya dan menggenggamnya erat
sambil mencium pipi kecilnya. “ Maafkan Ibu sayang… Mulai sekarang Ibu akan
menjagamu “, ujarku sambil mencium pipinya. “ Mengapa kau sangat mirip
dengannya ?’, batinku sedih saat aku menyadari dia punya mata dan bibir seperti
ayahnya.
********************************************************
5 Tahun Kemudian, MACAU, SS501 Room …
“ Hyung, kenapa kau tidak bergabung bersama kami ?’, Tanya kyu
dari balik pintu kamar hotel. “ Kalian saja Kyu, aku sedang tidak bersemangat
“, jawabnya lemah lalu kembali memandang laut yang terhampar di hadapannya
Young Saeng yang bisa menebak apa yang ada
dipikiran Leadernya segera menghampirinya. “ Kau masih belum bisa menemukannya
?’, tanyanya lembut seraya menepuk pundak Hyun Joong lembut. Hyun Joong
menggeleng pelan. “ Dia bagaikan menghilang ditelan bumi “, jawabnya sedih. “
Aku benar-benar bodoh. Aku sudah melakukan kesalahan yang sangat fatal dan aku
yakin dia tidak akan pernah memaafkan aku selamanya “, sahut Hyun Joong dengan
ekspresi sedih.
“ Gadis dalam
foto itu kan
? Sebenarnya apa yang terjadi ? Kau tidak pernah mau menceritakannya pada kami.
Kau hanya berkata bahwa kau mencarinya, tapi kenapa ? Kenapa kau harus
mencarinya ? Apa yang terjadi sehingga gadis itu pergi ? Dan apa artinya dia
bagimu, Hyung ?”, Tanya Young Saeng bertubi-tubi. Hyun Joong menarik napas.
Mungkin sudah waktunya dia membagi kesedihannya dengan seseorang yang bisa
dipercaya dan Young Saeng lah orangnya.
“ Dia Kim Lee
An, cinta pertamaku. Gadis paling pintar dikampus. Dia juga sangat cantik dan
ramah, semua pria menyukainya, banyak sekali yang mengajaknya berkencan “, Hyun
Joong mengenang.
“ Apa itu
termasuk kau ?’, Tanya Young Saeng menyelidik, seraya berdiri disampingnya.
Matanya memandang kearah laut.
Hyun Joong menggeleng. “ TIDAK !!! Aku terlalu
pengecut, aku hanya mengaguminya dari jauh. Tapi seseorang tau perasaanku
padanya dan mengatakan bahwa dia sedang berkencan dengan seorang pria. Saat
mengetahuinya aku sangat sedih dan terluka, lalu orang itu mengatakan bahwa
mereka akan menikah. Hatiku begitu hancur, lalu saat itu dia berkata jika aku
mencintainya maka aku harus menjadikannya milikku, tidak membiarkan orang lain
merampasnya. Lalu… “, Hyun Joong terhenti sejenak.
“ Aku tidak
tau apa yang membutakan mataku, mungkin karena aku terlalu cemburu melihat
mereka berpelukan lalu aku… aku… “, Dia terhenti lagi. “ Lalu apa ?”, Young
Saeng penasaran.
“ Lalu aku
memperkosanya “, jawab Hyun Joong lirih.
Mata Young
Saeng melebar. Dia tidak percaya “ MWO ??? Kau sadar yang kau lakukan ?”,
sentaknya terkejut.
“ Yeah… Baru kusadari kemudian tentang kebodohanku. Dia
menghilang setelah kejadian itu. Aku bahkan belum sempat meminta maaf. Lalu
setelah itu, aku terpilih audisi untuk Grup band baru DSP, kupikir dengan aku
menjadi artis dan punya banyak uang, aku bisa membayar detektif untuk
mencarinya, tapi ternyata aku salah, sampai sekarang aku masih belum
menemukannya “ Hyun Joong menarik napas panjang.
“ Kesalahanmu sangat fatal
Hyung.. walau kau bertemu dengannya, aku tidak yakin dia akan memaafkanmu “,
ujar Young Saeng jujur.
“ Aku tau,
Saengie-ah..”, jawab Hyun Joong lemah.
Sementara itu di Pantai..
Kim Kyu Jong, Park Jung Min dan Kim Hyung Jun sedang asyik
bermain bola dipantai sambil berlari kesana kemari saat tiba-tiba Kyu Jong
tidak sengaja menabrak seorang anak kecil hingga terjatuh.
“ Auwhhh… Sakit,
Paman “, ujar Anak itu setengah merengek. Kyu Jong menoleh spontan dan melihat anak
laki-laki berumur sekitar 5 tahun terjatuh dibelakangnya dengan posisi terduduk,
buru-buru dia berlutut di depan anak itu dan meminta maaf.
“ Maaf..
Paman tidak sengaja. Kau tidak apa-apa ?”, Tanya Kyu khawatir seraya memeriksa
tangan dan kaki anak itu. “ Tidak.. Tapi pantatku sakit “, ujarnya
menggemaskan, membuat Jung Min dan Hyung Jun tertawa terkekeh.
“ YAAA !!! Kyu Hyung, kau menyiksa anak kecil. Bagaimana
tidak sakit jika kau menabraknya seperti itu ?”, ujar Maknae lalu membantu anak
kecil itu berdiri dan membersihkan bajunya yang kotor kena pasir waktu dia
terjatuh tadi. “ Nah, anak kecil.. dimana Ibumu ?’, Tanya Hyung Jun sambil
berlutut didepannya.
“ Aku bukan anak kecil, Paman !! Namaku Kim Lee Hyun“,
jawabnya menggemaskan. Lalu dia menoleh pada Kyu Jong seraya mengulurkan
tangannya. “ Paman, kau menjatuhkan es krimku, jadi kau harus menggantinya “,
ujar anak kecil itu dengan polosnya seraya menunjuk es krimnya yang jatuh ke
pasir.
Jung Min tertawa terbahak-bahak. “ Bwahahaha.. anak ini sangat pintar.
Kyu-ah, dia memintamu bertanggung jawab “, ujar Jung Min terpingkal-pingkal.
“ Ibu bilang kita harus jadi orang yang bertanggung jawab..
Jika kita berbuat salah, kita harus meminta maaf dan mengganti kesalahan itu “,
jawabnya polos.
“ Mana Es krimku ?? Paman sudah menabrakku dan membuat es
krimku jatuh “, pintanya lagi.
Kyu tersenyum geli. “ Kau sangat pintar. Baiklah
!!! Ayo kita beli es krim “, ajak Kyu yang disambut senyum senang anak kecil
itu.
Tapi Hyung Jun terdiam, dia tetap memegangi pundak anak
kecil itu membuat Kyu tidak bisa mengajaknya pergi.
“ Maknae-ah, kami mau beli
es krim.. Jangan memeganginya seperti itu “, ujar Kyu bingung karena sedari
tadi Hyung Jun terus mencengkeram pundaknya.
“ Dia mirip Hyun Joong Hyung semasa kecil. Tidakkah kalian
lihat ? Matanya, juga bibirnya…”, ujar Hyung Jun sambil terus mengamatinya.
“
Apa maksudmu Jun-ah ?’, Tanya Jung Min, tapi dia ikut berlutut menatapnya. Anak
itu hanya mengedipkan matanya bingung.
“ kau benar. Ini aneh sekali, tapi dia memang mirip Hyun
Joong Hyung semasa kecil. Foto itu, Kyu… beberapa waktu yang lalu Manajer
pernah meminta kita menyerahkan foto kita waktu kecil kan ? Kau pernah melihat foto Leader kan ?? Dia mirip anak
ini “, ujar Jung Min bingung.
Kyu berbalik dan berlutut dihadapan anak itu, sambil
mengingat-ingat. “ Kalian benar !! Mirip sekali. Tapi bagaimana bisa ?”, Tanya
Kyu heran.
“ Siapa nama
Ibumu nak ?’, Tanya Jung Min penasaran.
“ Kim Lee An
“, jawabnya polos. “ Lalu nama ayahmu ?”, Hyung Jun ikut bertanya.
Dia menggeleng
sedih. “ Aku tidak punya ayah. Ibu bilang ayah sudah meninggalkan kami bahkan
pada saat aku belum lahir “, jawabnya polos, membuat mereka bertiga jadi
kasian.
“ Ayahmu kejam sekali.. Padahal kau anak yang pintar “,
ujar Hyung Jun lalu tanpa sadar dia menangis terharu.
“ YAAA !!! Jangan
menangis didepan anak ini. Itu sangat memalukan “, gerutu Jung Min.
“ Tapi anak
ini sangat kasihan “, protes Maknae.
“ Tapi tetap saja…”, Jung Min menggantung
kalimatnya.
“ ayo kita beli Es krim “, ajak Kyu akhirnya berusaha
mencairkan suasana. Mereka berempat pun membeli Es Krim dan bermain bersama.
Kyu, Mal & Baby sangat menyukai anak itu walau baru pertama kali bertemu.
Mereka berjalan-jalan dan bermain dipantai bersamanya sambil mencari Ibunya.
“
Dimana Ibumu ? Kau tidak ingat nomer kamar hotelmu ?' tanya Kyu dan anak itu
menggeleng pelan sambil menikmati es krimnya. “ Aku tidak memperhatikannya “,
jawabnya sambil asyik memakan es krimnya.
Setelah
beberapa jam anak itu tertidur dipelukan Kyu. “ Hyung, kita kembali saja “,
ajak Maknae. “ Tapi kita belum menemukan Ibunya “, jawab Kyu. “ Tapi aku
lelah.. Begini saja, kita kembali dulu dan istirahat sebentar lalu kembali lagi
mencari Ibunya. Ayo Hyung, aku lapar “, rengek maknae.
“ Benar Kyu.. kita kembali dulu lalu kita cari informasi
lagi mengenai anak ini “, usul Jung Min, Akhirnya mereka bertiga pun kembali ke
kamar. Sementara Lee An panik mencari anaknya yang hilang dan sibuk bertanya
kesana kemari.
Back To SS501 Room …
“ Hyung, kami kembali “,
teriak mereka bertiga, menyapa kedua Hyung-nya. Hyun Joong masih melamun
didekat jendela, tidak menoleh saat mereka datang.
“ Anak siapa itu ?”, Tanya
Young Saeng bingung. Lalu mereka menceritakan apa yang terjadi di pantai.
“ Dia
sangat mirip Hyun Joong Hyung saat kecil kan
?”, seru Maknae polos. Hyun Joong seolah tersambar petir saat mendengar kalimat
itu. Dia menoleh spontan kearah mereka.
“ Apa maksudmu, Junnie-ah ?”, Tanya
Hyun Joong shock.
“ Lihat anak ini !! Sangat mirip denganmu kan Hyung ?”, jawab Maknae seraya menunjuk
anak laki-laki yang sedang tidur di kamar mereka. Hyun Joong perlahan mendekat.
Dia bagaikan melihat hantu saat melihat betapa miripnya anak ini dengan dirinya
dimasa kecil.
“ Dimana kalian menemukannya ?”, Tanya Hyun Joong seraya mengelus
pipinya lembut.
“ Dimana Ibunya ?’, tanyanya lagi sambil perlahan memeluk dan
menggendongnya.
“ Hyung !!”, panggil mereka bingung, Leader memeluk anak itu
dengan penuh kasih sayang.
“ Dia sangat mirip denganku, benarkan ?”, ujarnya
dengan setetes air jatuh dari matanya. Anak itu terbangun dan heran melihat
pria asing memeluknya.
“ Ibu… Ibu.. Mana Ibu ?’, ujarnya ketakutan.
“ Jangan
takut sayang. Kami tidak jahat “, ujar Hyun Joong lembut seraya mendekapnya
erat.
“ Dimana Ibumu ? Siapa namanya ? kami akan membawamu pulang “, Tanya Hyun
Joong lembut, berusaha tidak membuatnya takut.
“ KIM LEE AN… Nama Ibuku KIM LEE AN “, jawabnya polos. Hyun
Joong tersentak. Begitu juga dengan Young Saeng. Gelas yang dipegangnya
langsung terjatuh dan pecah. Kyu, Jung Min dan Hyung Jun spontan menoleh
padanya.
“ Young Saeng Hyung, kau mengagetkan kami “, gerutu Jung Min. Tapi
Young Saeng tidak menggubris omelan dongsaengnya.
“ Hyun Joong Hyung, apa
mungkin dia anakmu ?”, Tanya Young Saeng. Hyun Joong terdiam, anak itu hanya
mengedipkan matanya bingung. Tapi ketiga member berteriak histeris.
“ MWO ???”,
seru mereka serempak.
Hyun Joong belum sempat menjawab, terdengar suara bel dari
pintu.
“ Aku dengar ada saksi yang mengatakan Putraku bersama kalian. Apa dia
disini ?”, Tanya seorang wanita dengan wajah panik. Hyun Joong terasa lemas.
Itu Dia. Orang yang selama ini dicarinya. Kim Lee An, cinta pertamanya. Tapi
dia membeku, terlalu terkejut untuk bereaksi.
Mendengar
suara ibunya, anak itu langsung melepaskan diri dari pelukan Hyun Joong dan
berlari kearah Ibunya sambil menangis. “ IBU !!!”, tangisnya seraya memeluk
erat Ibunya.
“ Lee Hyun.. Putraku.. Ibu pikir ibu akan kehilanganmu “, wanita
itu menangis terharu melihat Putranya kembali.
“ IBUUU..”, anak itu masih
menangis dalam pelukan ibunya.
“ Ayo kita pulang, sayang. Lain kali kau tidak
boleh pergi sendirian.. Mengerti ?”, ujar Lee An, memarahi Putranya dengan
lembut. Lee Hyun mengangguk, lalu mereka segera pamit pulang.
“ Terima kasih
sudah menjaga putraku. Maafkan jika dia sudah merepotkan kalian “, ujar wanita
itu. Hyun Joong ingin berlari dan memeluknya tapi tubuhnya membeku. Melihat
Leadernya membeku, Young Saeng ingin mengambil inisiatif.
“ TUNGGU !!!
JANGAN PERGI !!”, seru seorang pria seraya menahan tangan wanita itu.
To Be Continued …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar