Sabtu, 31 Agustus 2013

Save The Lost Princess – SS501 Fanfiction

Author : Liana Hui

Starring :
Princess Of Armian :
Liana Hui (Author) as Princess Lee An
Adriana Wijaya as Princess Ha Na

Istana Langit :
Kim Hyun Joong as Yoon Ji Hoo
Heo Young Saeng as Himself
Park Jung Min as Himself

Bangsawan Kim :
Kim Hyun Joong as Himself
Kim Kyu Jong as Himself
Kim Hyung Jun as Himself

Haters / Slave :
Jung Yoon Ji
Jung Min Min
Jung Hyun Min


NB : PENGEN COBA GENRE BARU.. Dongeng tentang Pangeran dan Putri, dan Putri kembar yang terpisah.. HOPE YOU LIKE IT !!! Hehehe ^^ Only 2 Shot ...



Save The Lost Princess – SS501 Fanfiction




Kisah dongeng dimulai..
    Di sebuah kerajaan nan jauh disana, lahirlah sepasang Putri Kembar yang cantik jelita. Raja dan Permaisuri sangat bahagia dengan kelahiran Sang Putri Kembar, namun sayang di suatu malam yang berbadai, seorang pembunuh menyusup ke dalam Istana dan membunuh salah satu dari si kembar. Bayi mungil itu terdiam tak bersuara, sebuah luka menyayat di punggungnya yang putih bersih akibat sabetan pedang. Raja dan Permaisuri serta seluruh Kerajaan berduka, Sang Putri Kecil perlahan menutup matanya dan akhirnya tertidur pulas. Tapi benarkah Sang Putri Kecil benar-benar telah meninggal ?? Dan siapakah dalang di balik pembunuhan sang Putri Kembar ??

20 Tahun Kemudian, Istana ARMIAN..
   Princess Kim Ha Na, Putri Kembar yang masih hidup tumbuh di balik tembok Istana dengan segala kemewahan dan kasih sayang dari orang tuanya. Karena Sang Adik sudah tewas terbunuh saat masih bayi, Raja dan Permaisuri menganggap Princess Ha Na adalah satu-satunya harapan mereka, curahan kasih sayang orang tuanya, segala yang dia minta selalu dikabulkan, namun tak seorang pun pernah melihat wajah Sang Putri karena wajahnya selalu tertutup cadar, kecuali beberapa Dayang dan Pengasuh yang paling terpercaya di Istana. Kenapa ?? Karena Raja dan Permaisuri takut Sang Putri akan menjadi sasaran pembunuhan lagi. Princess Ha Na yang malang, dia bagaikan burung yang terkurung dalam sangkar emas, dia sangat ingin merasakan kebebasan yang tak pernah dia rasakan, tapi dia tau dia tidak bisa melakukannya karena orang yang membunuh adiknya bisa mengincar nyawanya kapan saja.

    Hingga pada suatu hari, Princess Ha Na yang tidak ingin di jodohkan dengan seseorang yang tidak dikenal, memutuskan untuk melarikan diri dari istana dan menghilang selama beberapa saat untuk merasakan udara kebebasan.

     “Maafkan aku, Ayah, ibu.. Aku akan segera kembali. Tidak lama lagi aku akan menikah, kelak akan  sulit bagiku untuk melakukan semua yang ku inginkan, dan aku akan terkurung selamanya di balik dinginnya tembok Istana.  Untuk beberapa hari saja,  tolong ijinkan aku merasakan kebebasan”, ujar Princess Ha Na sebelum mengemasi barang-barangnya seadanya dan melarikan diri dengan menyamar menjadi pelayan.

Jauh diluar tembok Istana, Mansion Bangsawan Kim..
Seorang gadis miskin harus menahan penyiksaan yang dilakukan oleh saudara-saudara angkatnya.2 orang gadis jahat dengan kejam mendorong seorang gadis lain ke tanah dan sengaja menumpahkan seember penuh air pel-pelan kotor ke atas tubuhnya, lalu menertawakannya saat melihat tubuhnya basah dan kedinginan.

“Hei, kerjakan yang benar !! Jangan malas !! awas kalau sampai ada yang kotor, kami akan menghajarmu”, seru salah seorang berpakaian pelayan.
“Unnie, jangan keras-keras !! Kalau Tuan Muda melihat kita menyiksa pembantu ini, kita bisa celaka”, ujar gadis yang 1 lagi.
“Pembantu kalian bilang ?? Tolong BERCERMINLAH !!! Jika dia pembantu lalu kalian apa ?? Bukankah kalian juga pembantu ??”, seru seorang pria muda dengan kesal.

Kedua gadis yang tadinya sedang asyik menyiksa gadis malang itu terlihat ketakutan.
“Tuan Muda, Maafkan kami !! Bukan maksud kami seperti itu “,jawab sang Kakak.
Jung Yoon Ji dan Jung Min Min, kuperingatkan sekali lagi.. Awas jika kulihat kalian menyiksanya lagi, aku tidak akan mengampuni kalian”, bentak pria muda itu.

“Hyung, ada apa ??”, seru seorang pria muda yang lain.
“Kyu-ah, bawa dia masuk dan berikan pakaian kering padanya”, perintah sang kakak.
“Ne, Hyung !!”, jawab pemuda yang dipanggil Kyu lalu berjalan mendekati gadis yang basah kuyup itu dan memapahnya berdiri.

“Kau tidak apa-apa??”,Tanya Kyu dengan lembut pada gadis itu setelah mereka tiba di kamar sang gadis.
“Tuan Muda, tolong jangan terlalu baik pada saya, nanti mereka akan semakin membenci saya”,ujar gadis itu ketakutan.
“Tapi mereka menyiksamu, Lee An !! Aku tidak tau kenapa ada saudara yang begitu jahat ??”, Tanya Kyu tidak percaya.

“Saya hanyalah anak pungut Tuan Muda.Sudah diasuh dan dibesarkan oleh mereka saja, saya sudah berterima kasih”, sahut Lee An tulus.
“ Wajahmu memang secantik hatimu. Tapi sayangnya nasibmu tidak secantik wajahmu”, ujar Kyu Jong membuat wajah Lee An memerah.
“Tunggu disini. Akan kuambil pakaian kering untukmu”,ujar Kyu Jong lalu berjalan keluar dari kamar Lee An dan meninggalkan gadis itu sendirian disana.

Tidak berapa lama kemudian pintu kamar Lee An terbuka dan seorang pria lain masuk ke dalam. “Bukankah aku sudah berkali-kali memintamu pergi bersamaku dari sini ?? Andai kau mau pergi bersamaku, semua ini tidak perlu terjadi, Kau tidak perlu menderita lagi”, ujar pria muda yang tadi menolongnya.

“Jangan bicara seperti itu Tuan Muda. Anda punya tanggung jawab terhadap keluarga dan juga Istana sebagai Anak pertama. Saya hanyalah seorang pelayan, saya tidak pantas menerima cinta Tuan Muda. Dan tolong jangan bersikap baik pada saya.Semakin Anda baik pada saya, semakin mereka menyiksa saya”, jawab Lee An sedih.

“Lee An.. Kenapa kau begitu baik ?? Aku bisa saja melaporkan penyiksaan mereka padamu ke Istana dan mereka bisa dihukum, tapi kenapa kau selalu melindungi mereka ??”,Tanya pria muda itu kesal.

“Jika saya membalas kejahatan dengan kejahatan, lalu apa bedanya saya dengan mereka, Tuan Muda Hyun Joong ?? Saya percaya Tuhan punya mata dan hukum karma itu ada. Tuhan Maha Tahu, hanya saja DIA MENUNGGU. Hukum Karma itu ada walau datangnya tidak seketika. Saya tidak ingin saya yang membalas, karena saya tidak punya kekuasaan untuk membalas”, jawab Lee An jujur.

“Terserah kau saja. Tapi jika mereka menyakitimu, kau panggillah aku !!”, seru Hyun Joong tulus. “Saya tahu. Terima kasih banyak. Terima kasih karena sudah memperhatikan pelayan hina seperti saya”, jawab Lee An terharu.

“Di mataku kau bukan pelayan, tapi seorang Ratu yang Mulia”, jawab Hyun Joong tulus. Lalu perlahan dia menundukkan wajahnya, ingin mencium Lee An tapi gadis itu mengelak.

“Jangan Tuan Muda. Anda berhak mendapatkan yang lebih baik daripada seorang Pelayan seperti saya”, jawab Lee An lalu berjalan ke arah pintu dan membuka pintunya lebar-lebar, seolah-olah ingin mengusirnya dengan sopan.

“Aku tidak peduli kau pelayan atau tidak..Kenapa hidup sangat tidak adil bagimu ?? Andai saja kau bukan pelayan..”, ujar Hyun Joong frustasi.
“Tapi sayangnya hidup itu memang kejam kan ?? Selamat Malam, Tuan Muda !!!”,jawab Lee An bersadar diri.

Istana Langit..
      “Lapor Putra Mahkota, saya mendengar kabar bahwa Princess Ha Na, Putri dari Kerajaan tetangga melarikan diri dari Istana. Gosipnya karena menolak dijodohkan dengan Anda”, lapor seorang pengawal pada Pangerannya.

       “Baguslah !! Seorang Putri yang tidak pernah memperlihatkan wajahnya, aku juga tidak mau menikah dengan gadis seperti itu. Siapa yang tau seperti apa wajahnya,, bagaimana jika seandainya dia buruk rupa ?? Kenapa Baginda Raja harus menyuruhku menikah dengannya ?? Ini benar-benar memusingkan”, ujar pria yang dipanggil Putra Mahkota itu.

       “Besok aku akan mengadakan Inspeksi mendadak ke kota dan sekalian menyusup ke Kerajaan Tetangga untuk melihat-lihat situasinya. Siapkan semuanya. Kita akan menyamar sebagai rakyat biasa. AKu ingin melihat dengan mata kepalaku sendiri seperti apa kehidupan rakyatku di luar sana”, perintah pria itu pada pengawalnya.

    “Baik Yang Mulia.. Semuanya akan segera siap”, ujar pengawal itu lalu pergi meninggalkan ruangan.
      Tidak lama kemudian, pintu terbuka dan 2 orang pemuda masuk kedalam ruangan dengan riang.
     “Ji Hoo Hyung..”,panggil salah seorang pemuda dengan nyaring. Tapi seseorang disampingnya langsung memukul pundaknya pelan.

       “YAAAA MALLL !!! Putra Mahkota.. Panggil dia Putra Mahkota !! Kau harus hormat padanya. Dia calon Raja Negara ini.. Kau ingin mati ??”, ujar pria berwajah cantik di sebelahnya.

“Ahhh.. Arraseo.. Arraseo.. Aku kan lupa Hyung”, sahut orang yang dipanggil sambil cengengesan. Putra Mahkota hanya tertawa melihat kelakuan adik sepupunya.
“Yang Mulia, boleh kami berdua menemani Anda berkeliling kota ??”, tanya pria berwajah cantik dengan sopan.

“Tentu, Prince Young Saeng, jika kalian tidak keberatan”, jawab Putra Mahkota.
“Great !! Gomawo Hyung !!”, jawab pria bertubuh tinggi senang.
“Mal...”, ujar Young Saeng mengingatkan.
“tidak apa-apa !! Panggil aku Hyung bila hanya kita bertiga”, ujar Ji Hoo mengerti.

“Hyung, kau pasti ingin mencari gadis dalam ramalan itu kan ?? Berlian yang tertutup lumpur.. Aku tidak mengerti apa maksudnya, apa hubungannya Belahan Jiwamu dengan berlian dan lumpur ??”, tanya Mal dengan gaya berpikir.

“Ya.. Sebelum mereka menemukan Princess Ha Na dan memaksanya menikah denganku, aku harus terlebih dulu menemukan belahan jiwaku. Aku harap kalian bisa membantuku”, ujar Sang Putra Mahkota.

“Tentu..Your Wish is Our command, Your Majesty !!”, jawab Saengie dengan formal.
“Gomawo My Brother !!!”, ujar Sang Pangeran sambil tersenyum tulus.

Mansion Bangsawan Kim...
    Pagi-pagi buta, bahkan sebelum mentari mulai menyapa, tiga sosok misterius berjalan mengendap-endap dengan membawa sebilah belati di masing-masing tangan mereka, berjalan terburu-buru namun tanpa suara kearah sebuah kamar pelayan yang ada di sudut paling belakang Mansion itu. Perlahan mereka mematahkan kunci kamar itu dan berjalan masuk dengan mengendap-endap.

    “Ikat dia dan kita buang ke jurang !! Cepat !!”, perintah yang tertua.
    Kedua adiknya mengangguk dan perlahan mengeluarkan tali tambang dari dalam tas kecil mereka dan berjalan mendekati tempat tidurnya.

  Sosok yang terbaring di tempat tidur itu pun mulai terbangun saat menyadari ada seseorang yang mengganggu tidurnya, perlahan dia membuka matanya dan melihat ketiga saudara angkatnya sedang berdiri di hadapannya dengan sebilah belati di tangan mereka.
    “Kalian mau apa ??”, tanyanya takut.
     
    “Ikuti perintah kami jika kau ingin selamat. Cepat bangun dan jangan coba-coba teriak”, ancam saudara kedua seraya mengacungkan belati ke leher Lee An. Mau tidak mau gadis itupun mengikuti perintah mereka karena sekarang mereka berdua mengikat tangannya dan salah satunya mengacungkan belati di lehernya.

    “Apa salahku ?? Kenapa kalian begitu membenciku ??”, tanya Lee An dengan suara gemetar. “Karena kau sangat menyebalkan !! Kau selalu mendapatkan perhatian dari Tuan Muda. Apa kau tau kalau aku sangat mencintai Kim Hyun Joong ?? Kau seharusnya tidak pernah muncul dalam keluarga kami. Ayah tidak seharusnya memungutmu malam itu. Kau memang pembawa sial. Apa kau tau kalau aku sangat benci melihat wajahmu ?? Dasar Mak Erot !!!”, jawab Kakak tertua dengan sinis, seraya menyeret Lee An dengan kasar.

       “Yoon Ji Unnie, bukankah kau membencinya karena dia punya wajah yang lebih cantik dari kita semua, itu sebabnya Tuan Muda sangat menyukainya ?? Karena dia sangat cantik kan ??”, seru Jung Min Min dengan polosnya.

        “DIAM KAU !!! DASAR BODOH !!!”, Jung Yoon Ji memarahi adiknya.
     “Jadi sebenarnya bukan aku Mak Erot disini kan ?? Kalian membenciku karena aku cantik. Sungguh lucu !! Penampilan bukanlah yang utama, jika saja kalian punya hati yang baik, walau wajah kalian biasa saja, kalian pasti terlihat cantik, jawab Lee An dengan berani.

      “TUTUP MULUTMU, BAJINGAN !!! Dasar munafik !! Tentu, Tuan Muda menyukaimu bukan karena tanpa alasan kan ?? Jangan munafik dan mengakulah, kau jual dirimu pada Tuan Muda itu sebabnya dia selalu membelamu kan ??”, seru Yoon Ji dengan kasar seraya menampar wajah Lee An keras-keras dan menjambak rambutnya.

      “Aku sudah cukup bersabar. Aku benci setiap kali melihat Tuan Muda membelamu. Aku benci melihat Tuan Muda bicara lembut padamu. Aku benci, aku benci setiap inci dari dirimu dan aku ingin kau mati..Jika tidak ada kau, Tuan Muda pasti melirikku. Dasar Pembantu !!!”, ujar Jung Yoon Ji.
                              
     “Jadi seperti ini ?? Kau takut padaku kan ?? Kau benci padaku karena kau TIDAK BISA MENGALAHKAN AKU !! Cinta ditolak belati bertindak !! Sungguh lucu !! Kau pikir jika aku mati, Tuan Muda akan sudi melirikmu ?? Jangan bermimpi terlalu tinggi !! Kau bilang aku pembantu, bukankah kau juga sama ??”, jawab Lee An dengan berani. Dia sudah bosan bersabar selama bertahun-tahun ini.

     “DIAM KAU GADIS JALANG !! SUMPAL MULUTNYA !!!”, perintah Yoon Ji pada kedua adiknya yang langsung menuruti perintahnya dan menyeret Lee An setelah menyumpal mulutnya ke arah jurang. Setelah berada di ujung jurang, ketiga bersaudara itu terus menyudutkan Lee An.

     “LOMPAT !!! SEKARANG !!”, perintah Yoon Ji dengan kejam seraya mengacungkan belatinya. “Aku tidak mau !! TOLONGGGGG !!!”, teriak Lee An keras, tapi karena hari masih terlalu pagi, tidak ada seorang pun yang mendengarnya.

      “Kau lompat sendiri atau kami yang mendorongmu ??”, tanya Jung Hyun Min sambil tersenyum licik. “Rasanya sangat menyenangkan membayangkan kau akan jatuh kedalam sana lalu wajahmu hancur total.. Hahahaha ^^ Kita lihat apa Tuan Muda Kim Hyun Joong akan tetap menyukaimu bila melihat wajahmu hancur”, lanjut Hyun Min lagi dengan jahatnya.

        “Aku tidak menyangka kalian begitu jahat”, ujar Lee An sambil menangis.
      “Kupikir kita saudara”, ujarnya lagi. Tapi bukannya tersentuh mereka bertiga malah tertawa menghina.
      “Ohhh... So sweet !! Aku sangat terharu !! Bagaimana dengan kalian ??”, tanya Jung Yoon Ji sambil tertawa licik.
     “Aku begitu terharu, Unnie !! Saking terharunya hingga aku ingin mendorongnya ke jurang sekarang juga hahhaha...”, jawab Jung Min Min dengan kejam, sambil mendekat ke arah Lee An.

      “Jung Min Min, kau mau apa ??”, tanya Lee An ketakutan. Dia sudah berdiri di pinggir jurang tapi gadis itu tetap maju menyudutkannya.
      “Ucapkan selamat tinggal pada dunia.. Kau punya permintaan terakhir ?? Sayang sekali kami tidak berminat mengabulkannya”, ujar Min Min sebelum akhirnya dia mendorong Lee An ke jurang.

    “Aaahhhhhhhhh....”, teriak Lee An keras saat tubuhnya terjatuh ke dasar jurang. Setelah melihat tubuh Lee An jatuh ke bawah, mereka bertiga tertawa puas.
      “Begitu mudah.. Jika tau begini mudahnya, harusnya kita lakukan ini sejak dulu saja”, ujar Jung Hyun Min sambil tertawa senang.
    “Well, sekarang tinggal berpura-pura kita tidak tau apa-apa !!”, ujar Jung Yoon Ji memberi peringatan.

Ditempat lain di dalam Hutan...
      “Aaahhhhh....”, suara teriakan seorang gadis membuat Park Jung Min, Pangeran Narcis dari Istana Langit melompat kaget secara spontan dan tidak sengaja menabrak Putra Mahkota yang berjalan di depannya.
      “YAAAA !!!”, bentak Ji Hoo. “Hyung, kau dengar itu ??”, tanya Jung Min dengan takut-takut seraya mengedarkan pandangannya ke sekeliling hutan.

       “Apa ??”, tanya Ji Hoo bingung.
       “Aku mendengar suara seorang gadis berteriak. Rasanya berasal dari sana”, jawab Jung Min seraya menunjuk ke arah hutan yang ada didepannya.

       “YAAA !!! PARK JUNG MIN, JANGAN MENAKUTIKU !!!”, bentak Ji Hoo was-was.
     “Terserah jika tidak percaya. Aku yakin suaranya berasal dari sana”, jawab Jung Min seraya berjalan mendahului yang lainnya.
       “Apa kita harus ikuti dia??”, tanya Young Saeng pada Ji Hoo.
    “Apa kita punya pilihan ??”, Ji Hoo balik bertanya pada Young Saeng lalu berjalan mengikuti Jung Min.

        Setelah cukup lama berjalan, akhirnya Jung Min menemukan apa yang dicarinya.
      “LIHAT !!! Ada orang terbaring disana !!”, tunjuk Jung Min sambil berlari mendekati sosok itu. Tanpa takut dia mendekati sosok itu dan memeriksa tubuhnya.

    “Seorang gadis terluka, Hyung. Benarkan apa yang ku bilang ??”, ujarnya bangga. Perlahan Ji Hoo dan Young Saeng berjalan mendekat. Ji Hoo berlutut dan menatap wajahnya. Seketika jantungnya berdetak kencang saat melihat sosok gadis itu, dengan cekatan dia memeriksa denyut jantung dan nadi gadis itu.

    “Dia masih hidup.. Cepat bawa dia ke Istana !! Ayo !!”, ujar Ji Hoo seraya menggendong gadis itu dalam pelukannya yang hanya disambut kebengongan oleh 2 sepupunya.

    “Membawanya ke Istana ?? Seorang gadis yang tidak dikenal ?? Tapi bagaimana jika Yang Mulia Baginda Raja tau, Hyung ??”, tanya Young Saeng takut.
    “Aku yang akan bertanggung jawab. Tenang saja !!”, Ji Hoo menjamin dengan dirinya, lalu segera berdiri dan menggendong gadis itu kembali ke kereta kuda mereka.
         
     “Hyung terpana pada gadis itu ??”, bisik Saengie pada Jung Min.
    “Jeongmal ?? Pada seorang gadis yang bahkan tidak jelas asal usulnya ?? Ini gila !!! Dia membuang seorang Putri dan malah membawa pulang gadis yang tidak dikenal ??”, ujar Jung Min tak percaya. Lalu berjalan mengikuti Sang Putra Mahkota.

Mansion Bangsawan Kim..
    Kim Hyun Joong merasa ada yang aneh saat tidak berhasil menemukan Lee An dimanapun. “Kemana Lee An ?”, tanyanya pada Kepala Pelayan Keluarga Kim, ayah ketiga gadis jahat itu.

     “Entahlah Tuan Muda. Kami juga tidak melihatnya dari tadi pagi. Biasanya Lee An bangun pagi-pagi sekali untuk bersih-bersih. Ini aneh !!!”, jawabnya jujur, karena memang dia tidak tau sama sekali apa yang dilakukan ketiga Putri jahatnya.

       “Kyu Jong, Hyung Jun.. cari Lee An disekitar rumah, aku akan bertanya pada mereka”, perintahnya pada kedua adiknya.
   “Ne, Hyung !!!”, jawab Kyu dan Hyung Jun bersamaan lalu segera berdiri dan meninggalkan ruang makan.

     “Semoga saja ketiga putrimu tidak ada hubungannya dengan hilangnya Lee An”, ujar Hyun Joong tegas, walau hatinya merasa tidak tenang.
       “Apa maksud Tuan Muda ??”, tanya Kepala Pelayan itu bingung.

      “Jadi kau tidak tau kalau ketiga Putrimu selama ini selalu menyiksa Lee An ??”, tanya Hyun Joong curiga.
      “Maaf Tuan Muda, tapi saya benar-benar tidak tau apa-apa”, jawabnya bingung. Hyun Joong hanya menghela napas lalu pergi mencari ketiga gadis jahat itu.

      Hyun Joong akhirnya menemukan Jung Yoon Ji di dapur. Tanpa basa-basi dia berjalan mendekati gadis itu dan bertanya dengan tegas “Dimana Lee An ??”, tanyanya tanpa basa-basi.
      Sedikit terkejut, Yoon Ji menjatuhkan piring yang dipegangnya, mendadak tangannya menjadi dingin dan wajahnya memucat. “Sa... saya tidak.. tidak tau.. Tuan Muda”, jawabnya terbata-bata.

       Melihat gelagatnya yang aneh, Hyun Joong membentaknya dengan keras.
      “BOHONG !!! KAU PASTI TAU KAN ?? JAWAB AKU DIMANA LEE AN SEKARANG !!!!”, Hyun Joong sudah benar-benar kehilangan kesabaran kali ini, suaranya yang keras membuat Yoon Ji terlonjak kaget sekali lagi. Saat dia ingin menjawab, Hyung Jun berlari mendekat dengan tergesa-gesa seraya berteriak panik.

    “HYUNG... Aku menemukan potongan baju Lee An di pinggir jurang sana !!!”, teriak Hyung Jun dengan napas tersengal-sengal seraya menyerahkan potongan baju Lee An, baju yang sama seperti yang kemarin dipakainya. Seketika tangan Hyun Joong gemetar, dia tidak sanggup membayangkan apa yang mungkin terjadi pada gadis itu. Jantungnya berdegup kencang, sementara batinnya mulai menyangkal.

    “TIDAK !!! Ini tidak mungkin benar !!! Jangan katakan padaku kalian sudah mendorong Lee An-ku ke dasar jurang”, seru Hyun Joong dengan suara tersendat.
     
     “Hyung, sebelum ada bukti sebaiknya kita tidak menuduh siapa-siapa. Kain ini dtemukan dipinggr jurang, bagaimana jika kita cari disekitar sana ??”, usul Hyung Jun, seraya menenangkan kakaknya. Hyun Joong mengangguk lalu menatap Jung Yoon Ji dengan tajam.

    “Sebaiknya kau berdoa agar Lee An selamat.. Karena kalau tidak, aku bersumpah aku akan membuatmu merasakan apa yang dia rasakan”, ancam Hyun Joong yang membuat wajah Yoon Ji semakin memucat karena takut.

      “Hyung Jun-ah, kau kurung mereka bertiga di dalam kamar sampai kita menemukan Lee An, aku tidak mau Tersangka lepas begitu saja. Pak Jung, aku minta maaf harus berbuat seperti ini pada ketiga putrimu tapi jika mereka benar terbukti bersalah, kau tidak mungkin tetap melindungi penjahat kan ??”, ujar Hyun Joong sambil menatap tajam Kepala Pelayannya.

      “Ayah, aku tidak bersalah. Lee An menghilang tidak ada hubungannya dengan kami”, ujar Yoon Ji memelas, berusaha menyangkal.
      “Jika kau tidak bersalah, kau tidak perlu takut kan ?? Tuan Muda, lakukan saja yang Tuan Muda yakini benar”, jawab Kepala Pelayan itu bijaksana. Hyun Joong mengangguk lalu menatap ke arah adiknya.
       “Kuserahkan mereka padamu Junnie.. Jangan biarkan mereka lepas”, ujar Hyun Joong tegas.
    “Ne, Hyung !!! Arraseo..”, jawab Junnie lalu segera memanggil orang-orangnya, sementara Hyun Joong segera bergegas ke pinggir jurang yang diceritakan oleh Hyung Jun.

Istana Langit.
   Yoon Ji Hoo memerintahkan Dokter Istana untuk melakukan segalanya agar gadis itu selamat. Dia terlihat sangat cemas. Belum pernah dia merasa seperti ini sebelumnya dan kedua sepupunya menyadari hal ini.
     “Ini gawat !!! Ini bisa jadi petaka besar andai saja semua yang dugaanku benar”, gumam Saengie seraya mengamati kakak sepupunya.

     “Apa maksudnya Hyung ??”,tanya Mal bingung.
   “Kau percaya cinta pada pandangan pertama ?? Kurasa Putra Mahkota kita sedang mengalami yang namanya Cinta pada Pandangan Pertama. Lihat dia !! Dia terlihat sangat cemas. Untuk apa dia begitu cemas memikirkan seorang gadis yang tidak dikenalnya ?? Jika bukan gadis itu spesial, dia tidak mungkin secemas itu kan ??”, jelas Young Saeng menganalisis.

     “Hyung, tidak kusangka kau sangat hebat dalam menganalisis. Wah, aku tidak menyadari hal itu”, jawab Mal kagum.
    “Tentu saja kau tidak menyadarinya, karena yang ada di otakmu hanya wortel”, jawab Saengie sambil geleng-geleng kepala.

Disebuah Jalan di sudut kota..
    Princess Ha Na yang menyamar sebagai rakyat biasa sedang berjalan-jalan dengan santainya di sepanjang jalan di kotanya. Dia gembira karena dia bisa berjalan-jalan dengan bebas tanpa ada serombongan orang yang selalu mengikutinya.

      “Wah, ternyata pakai cadar ada untungnya juga, tidak ada yang mengenaliku hehehe ^^”, batin Ha Na dengan senang. Tapi dia salah, dia tidak menyadari jika ada beberapa orang yang sedari tadi mengikutinya dan menatapnya dengan curiga.

          “Bukankah dia...”, seru salah satu pria berbaju hitam.
          “Tapi darimana dia dapat baju yang begitu bagus ??”, jawab yang satunya.
      “Itulah yang membuatku bingung. Tapi wajahnya sangat mirip. Apa dia barusaja mencuri baju ??”, ujar pria pertama.
        “Dasar bodoh !!! Kita  mengenalnya sejak kecil, dia bukan gadis yang seperti itu”, jawab pria kedua.

     “Ayo kita bawa pulang. Tuan Muda cemas mencarinya tapi dia malah sibuk belanja. Dasar bocah tengik”, ujar pria yang satu lagi.
     “Tapi dia terlihat lebih cantik dengan baju dan gaya rambut seperti itu. Aku sampai sulit mengenalinya”, jawab pria kedua dengan terpesona.

    “Dia memang cantik. Pakai baju pelayan yang kotor saja sudah terlihat cantik kan, apalagi berdandan. Jika dia tidak cantik, Tuan Muda tidak mungkin menyukainya. Jangan berpikiran macam-macam, dia milik Tuan Muda”, seru yang pertama. Sambil berjalan mendekati Ha Na dan diikuti temannya.

      “YAAAAA !!! Gadis tengik !! Tuan Muda cemas mencarimu tapi kau malah belanja disini. Ayo pulang !!”, seru yang pertama pada Ha Na. Ha Na memandang sekelilingnya dengan bingung, mencari tau siapa yang diajaknya bicara, tapi tidak ada seorang pun disekitarnya saat itu.

    “Kalian bicara padaku ??”,tanyanya bingung seraya menunjuk dirinya sendiri.Mereka berdua mengangguk lalu segera mengamit lengannya.
      “Hei, kalian mau apa ??” teriak Ha Na bingung.

   “Membawamu pulang”, jawab pria pertama seraya membawa Ha Na pergi dengan paksa.”Pulang ?? Aku tidak mau pulang”, seru Ha Na, mengira dua orang itu adalah orang-orang dari Istana. Dia berusaha meronta tapi tidak ada gunanya, kedua pria itu terlalu kuat untuknya. Akhirnya dia pasrah saja saat mereka membawanya “pulang”.

    “Belum sehari pergi aku sudah dibawa pulang lagi. Istana memang hebat, mereka tau saja aku ada dimana”, batin Ha Na kecewa. Dia benar-benar menyangka jika orang-orang ini adalah orang-orang dari istana, tanpa tau kejutan besar akan segera menantinya.

Mansion Bangsawan Kim..
   Ketiga gadis jahat itu sedang dikurung di penjara bawah tanah Keluarga Kim hingga mereka menemukan kabar tentang Lee An.
   “Unnie, bagaimana ini ?? Jika mereka tau Lee An sudah mati, kita bertiga juga mati”, ujar Jung Min Min takut.

    “Kenapa harus kita bertiga ?? Kau kan yang mendorongnya hingga jatuh ke bawah, bukan aku.. Jadi itu salahmu, Kau yang membunuhnya !!”, jawab Jung Yoon Ji dengan kejam, melemparkan kesalahan pada adiknya.

     “Benar !! Kau yang mendorongnya, Min Min !!! Bukan kami !! Jika harus ada orang yang dihukum, orang itu adalah kau !!”, jawab Jung Hyun Min tak kalah kejamnya.

    “Kita melakukannya bertiga.. Kenapa hanya aku yang disalahkan ?? Tidak !! Aku tidak mau mati sendiri. Kalian jahat !! Teganya kalian menusukku dari belakang. Yoon Ji Unnie, kau yang menyuruhku mendorongnya. Kau Master Plannya !!”, ujar Min Min sambil menangis.
     “Lalu kenapa kau ikuti perintahku ?? Itu salahmu kan ? Kenapa kau mau ??”, Jung Yoon Ji tetap tidak mau disalahkan.

    Sementara itu, Kim Hyun Joong menunggu dengan cemas kabar dari orang-orangnya yang mengatakan bahwa mereka melihat Lee An sedang berbelanja di kota. Hatinya lega bercampur gembira. Dia bersumpah dia tidak akan membiarkan gadis itu disakiti lagi. Menit demi menit berlalu dan akhirnya pintu rumahnya perlahan terbuka dan kedua orang pria itu dan gadis yang mereka kira Lee An berjalan masuk.

    “Ini tempat apa ?? Kupikir kalian akan membawaku ke Istana ??”,tanya Ha Na bingung. Sementara 2 orang disampingnya hanya tertawa mendengarnya. Kim Hyun Joong spontan berlari mendekati gadis itu lalu menciumnya bibirnya lembut. Ha Na yang bingung hanya bisa diam membiarkan Hyun Joong menciumnya. Sementara kedua orang pengawalnya dan kedua adiknya hanya bisa tercengang melihat tindakan kakaknya yang mengejutkan.

     “Apa kau yang kau lakukan ?? Kenapa tiba-tiba menciumku ?? Apa kau tidak tau aku ini siapa ??”, Ha Na tersadar lalu segera mendorong Hyun Joong menjauh. Hyun Joong salah tingkah, dia tau dia tidak seharusnya mencium gadis itu didepan banyak orang dan dalam suasana seperti ini, tapi dia tidak sanggup mengendalikan perasaannya lagi. HE LOVE HER and HE NEED HER !!!

     Kim Hyun Joong Love Lee An, tapi bagaimana jika seandainya gadis yang di ciumnya tadi bukan Lee An tapi saudara kembarnya, Sang Putri Mahkota Kerajaan Armian. Lalu bagaimana nasib Sang Putri yang tertukar ?? Bagaimana dengan Kim Lee An yang asli ?? Apakah dia akan selamat setelah jatuh dari jurang yang sangat tinggi ?? Siapa yang akan dipilih Lee An nantinya ?? Sang Putra Mahkota, Yoon Ji Hoo atau Putra Perdana Menteri, Kim Hyun Joong ??

To Be Continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Native Ads