Author
: Liana Hui
Starring
:
Princess Of Armian :
Liana Hui (Author) as Princess Lee An
Adriana Wijaya as Princess Ha Na
Istana Langit :
Kim
Hyun Joong as Yoon Ji Hoo
Heo Young Saeng as Himself
Park Jung Min as Himself
Bangsawan Kim :
Kim
Hyun Joong as Himself
Kim
Kyu Jong as Himself
Kim
Hyung Jun as Himself
Haters
/ Slave :
Jung
Yoon Ji
Jung
Min Min
Jung
Hyun Min
NB : PENGEN COBA GENRE BARU.. Dongeng tentang Pangeran
dan Putri, dan Putri kembar yang terpisah.. HOPE YOU LIKE IT !!! Hehehe ^^ Only
2 Shot ...
“Save The Lost
Princess – SS501 Fanfiction”
Kisah dongeng
dimulai..
Di
sebuah kerajaan nan jauh disana, lahirlah sepasang Putri Kembar yang cantik
jelita. Raja dan Permaisuri sangat bahagia dengan kelahiran Sang Putri Kembar,
namun sayang di suatu malam yang berbadai, seorang pembunuh menyusup ke dalam
Istana dan membunuh salah satu dari si kembar. Bayi mungil itu terdiam tak bersuara,
sebuah luka menyayat di punggungnya yang putih bersih akibat sabetan pedang.
Raja dan Permaisuri serta seluruh Kerajaan berduka, Sang Putri Kecil perlahan
menutup matanya dan akhirnya tertidur pulas. Tapi benarkah Sang Putri Kecil
benar-benar telah meninggal ?? Dan siapakah dalang di balik pembunuhan sang
Putri Kembar ??
20 Tahun Kemudian, Istana ARMIAN..
Princess
Kim Ha Na, Putri Kembar yang masih hidup tumbuh di balik tembok Istana dengan
segala kemewahan dan kasih sayang dari orang tuanya. Karena Sang Adik sudah
tewas terbunuh saat masih bayi, Raja dan Permaisuri menganggap Princess Ha Na
adalah satu-satunya harapan mereka, curahan kasih sayang orang tuanya, segala
yang dia minta selalu dikabulkan, namun tak seorang pun pernah melihat wajah
Sang Putri karena wajahnya selalu tertutup cadar, kecuali beberapa
Dayang dan Pengasuh yang paling terpercaya di Istana. Kenapa ?? Karena Raja dan
Permaisuri takut Sang Putri akan menjadi sasaran pembunuhan lagi. Princess Ha
Na yang malang, dia bagaikan burung yang terkurung dalam sangkar emas, dia
sangat ingin merasakan kebebasan yang tak pernah dia rasakan, tapi dia tau dia
tidak bisa melakukannya karena orang yang membunuh adiknya bisa mengincar
nyawanya kapan saja.
Hingga
pada suatu hari, Princess Ha Na yang tidak ingin di jodohkan dengan seseorang
yang tidak dikenal, memutuskan untuk melarikan diri dari istana dan menghilang
selama beberapa saat untuk merasakan udara kebebasan.
“Maafkan
aku, Ayah, ibu.. Aku akan segera kembali. Tidak lama lagi aku akan menikah,
kelak akan sulit bagiku untuk melakukan
semua yang ku inginkan, dan aku akan terkurung selamanya di balik dinginnya
tembok Istana. Untuk beberapa hari saja, tolong ijinkan aku merasakan kebebasan”, ujar
Princess Ha Na sebelum mengemasi barang-barangnya seadanya dan melarikan diri
dengan menyamar menjadi pelayan.
Jauh diluar tembok
Istana, Mansion Bangsawan Kim..
Seorang gadis miskin harus menahan
penyiksaan yang dilakukan oleh saudara-saudara angkatnya.2 orang gadis jahat
dengan kejam mendorong seorang gadis lain ke tanah dan sengaja menumpahkan
seember penuh air pel-pelan kotor ke atas tubuhnya, lalu menertawakannya saat
melihat tubuhnya basah dan kedinginan.
“Hei, kerjakan yang benar !!
Jangan malas !! awas kalau sampai ada yang kotor, kami akan menghajarmu”, seru
salah seorang berpakaian pelayan.
“Unnie, jangan keras-keras !!
Kalau Tuan Muda melihat kita menyiksa pembantu ini, kita bisa celaka”, ujar
gadis yang 1 lagi.
“Pembantu kalian bilang ??
Tolong BERCERMINLAH !!! Jika dia pembantu lalu kalian apa ?? Bukankah kalian
juga pembantu ??”, seru seorang pria muda dengan kesal.
Kedua gadis yang tadinya sedang
asyik menyiksa gadis malang itu terlihat ketakutan.
“Tuan Muda, Maafkan kami !!
Bukan maksud kami seperti itu “,jawab sang Kakak.
“Jung Yoon Ji dan Jung Min Min,
kuperingatkan sekali lagi.. Awas jika kulihat kalian menyiksanya lagi, aku tidak
akan mengampuni kalian”,
bentak pria muda itu.
“Hyung, ada apa ??”, seru seorang pria muda yang
lain.
“Kyu-ah, bawa dia masuk dan
berikan pakaian kering padanya”, perintah sang kakak.
“Ne, Hyung !!”, jawab pemuda
yang dipanggil Kyu lalu berjalan mendekati gadis yang basah kuyup itu dan
memapahnya berdiri.
“Kau tidak apa-apa??”,Tanya Kyu
dengan lembut pada gadis itu setelah mereka tiba di kamar sang gadis.
“Tuan Muda, tolong jangan
terlalu baik pada saya, nanti mereka akan semakin membenci saya”,ujar gadis itu
ketakutan.
“Tapi mereka menyiksamu, Lee An
!! Aku tidak tau kenapa ada saudara yang begitu jahat ??”, Tanya Kyu tidak
percaya.
“Saya hanyalah anak pungut Tuan
Muda.Sudah diasuh dan dibesarkan oleh mereka saja, saya sudah berterima kasih”,
sahut Lee An tulus.
“ Wajahmu memang secantik
hatimu. Tapi sayangnya nasibmu tidak secantik wajahmu”, ujar Kyu Jong membuat
wajah Lee An memerah.
“Tunggu disini. Akan kuambil
pakaian kering untukmu”,ujar Kyu Jong lalu berjalan keluar dari kamar Lee An
dan meninggalkan gadis itu sendirian disana.
Tidak berapa lama kemudian
pintu kamar Lee An terbuka dan seorang pria lain masuk ke dalam. “Bukankah aku
sudah berkali-kali memintamu pergi bersamaku dari sini ?? Andai kau mau pergi
bersamaku, semua ini tidak perlu terjadi, Kau tidak perlu menderita lagi”, ujar
pria muda yang tadi menolongnya.
“Jangan bicara seperti itu Tuan
Muda. Anda punya tanggung jawab terhadap keluarga dan juga Istana sebagai Anak
pertama. Saya hanyalah seorang pelayan, saya tidak pantas menerima cinta Tuan
Muda. Dan tolong jangan bersikap baik pada saya.Semakin Anda baik pada saya,
semakin mereka menyiksa saya”, jawab Lee An sedih.
“Lee An.. Kenapa kau begitu
baik ?? Aku bisa saja melaporkan penyiksaan mereka padamu ke Istana dan
mereka bisa dihukum, tapi kenapa kau selalu melindungi mereka ??”,Tanya pria
muda itu kesal.
“Jika saya membalas kejahatan
dengan kejahatan, lalu apa bedanya saya dengan mereka, Tuan Muda Hyun Joong ??
Saya percaya Tuhan punya mata dan hukum karma itu ada. Tuhan Maha Tahu, hanya
saja DIA MENUNGGU. Hukum Karma itu ada walau datangnya tidak seketika. Saya
tidak ingin saya yang membalas, karena saya tidak punya kekuasaan untuk
membalas”, jawab Lee An jujur.
“Terserah kau saja. Tapi jika
mereka menyakitimu, kau panggillah aku !!”, seru Hyun Joong tulus. “Saya tahu.
Terima kasih banyak. Terima kasih karena sudah memperhatikan pelayan hina
seperti saya”, jawab Lee An terharu.
“Di mataku kau bukan pelayan,
tapi seorang Ratu yang Mulia”, jawab Hyun Joong tulus. Lalu perlahan dia
menundukkan wajahnya, ingin mencium Lee An tapi gadis itu mengelak.
“Jangan Tuan Muda. Anda berhak
mendapatkan yang lebih baik daripada seorang Pelayan seperti saya”, jawab Lee
An lalu berjalan ke arah pintu dan membuka pintunya lebar-lebar, seolah-olah
ingin mengusirnya dengan sopan.
“Aku tidak peduli kau pelayan
atau tidak..Kenapa hidup sangat tidak adil bagimu ?? Andai saja kau bukan
pelayan..”, ujar Hyun Joong frustasi.
“Tapi sayangnya hidup itu
memang kejam kan ?? Selamat Malam, Tuan Muda !!!”,jawab Lee An bersadar diri.
Istana
Langit..
“Lapor Putra Mahkota, saya mendengar
kabar bahwa Princess Ha Na, Putri dari Kerajaan tetangga melarikan diri dari
Istana. Gosipnya karena menolak dijodohkan dengan Anda”, lapor seorang pengawal
pada Pangerannya.
“Baguslah !! Seorang Putri yang tidak
pernah memperlihatkan wajahnya, aku juga tidak mau menikah dengan gadis seperti
itu. Siapa yang tau seperti apa wajahnya,, bagaimana jika seandainya dia buruk
rupa ?? Kenapa Baginda Raja harus menyuruhku menikah dengannya ?? Ini
benar-benar memusingkan”, ujar pria yang dipanggil Putra Mahkota itu.
“Besok aku akan mengadakan Inspeksi
mendadak ke kota dan sekalian menyusup ke Kerajaan Tetangga untuk
melihat-lihat situasinya.
Siapkan semuanya. Kita akan menyamar sebagai rakyat biasa. AKu ingin melihat
dengan mata kepalaku sendiri seperti apa kehidupan rakyatku di luar sana”,
perintah pria itu pada pengawalnya.
“Baik Yang Mulia.. Semuanya akan
segera siap”, ujar pengawal itu lalu pergi meninggalkan ruangan.
Tidak lama kemudian, pintu terbuka dan 2 orang
pemuda masuk kedalam ruangan dengan riang.
“Ji Hoo Hyung..”,panggil salah seorang
pemuda dengan nyaring. Tapi seseorang disampingnya langsung memukul pundaknya
pelan.
“YAAAA MALLL !!! Putra Mahkota..
Panggil dia Putra Mahkota !! Kau harus hormat padanya. Dia calon Raja Negara
ini.. Kau ingin mati ??”, ujar pria berwajah cantik di sebelahnya.
“Ahhh.. Arraseo.. Arraseo.. Aku kan lupa Hyung”, sahut
orang yang dipanggil sambil cengengesan. Putra Mahkota hanya tertawa melihat
kelakuan adik sepupunya.
“Yang Mulia, boleh kami berdua menemani Anda berkeliling
kota ??”, tanya pria berwajah cantik dengan sopan.
“Tentu, Prince Young Saeng, jika kalian tidak keberatan”,
jawab Putra Mahkota.
“Great !! Gomawo Hyung !!”, jawab pria bertubuh tinggi
senang.
“Mal...”, ujar Young Saeng mengingatkan.
“tidak apa-apa !! Panggil aku Hyung bila hanya kita
bertiga”, ujar Ji Hoo mengerti.
“Hyung, kau pasti ingin mencari gadis dalam ramalan itu
kan ?? Berlian yang tertutup lumpur.. Aku tidak mengerti apa maksudnya, apa
hubungannya Belahan Jiwamu dengan berlian dan lumpur ??”, tanya Mal dengan gaya
berpikir.
“Ya.. Sebelum mereka menemukan Princess Ha Na dan
memaksanya menikah denganku, aku harus terlebih dulu menemukan belahan jiwaku.
Aku harap kalian bisa membantuku”, ujar Sang Putra Mahkota.
“Tentu..Your Wish is Our command, Your Majesty !!”, jawab
Saengie dengan formal.
“Gomawo My Brother !!!”, ujar Sang Pangeran sambil
tersenyum tulus.
Mansion Bangsawan
Kim...
Pagi-pagi
buta, bahkan sebelum mentari mulai menyapa, tiga sosok misterius berjalan
mengendap-endap dengan membawa sebilah belati di masing-masing tangan mereka,
berjalan terburu-buru namun tanpa suara kearah sebuah kamar pelayan yang ada di
sudut paling belakang Mansion itu. Perlahan mereka mematahkan kunci kamar itu
dan berjalan masuk dengan mengendap-endap.
“Ikat dia
dan kita buang ke jurang !! Cepat !!”, perintah yang tertua.
Kedua
adiknya mengangguk dan perlahan mengeluarkan tali tambang dari dalam tas kecil
mereka dan berjalan mendekati tempat tidurnya.
Sosok yang
terbaring di tempat tidur itu pun mulai terbangun saat menyadari ada seseorang
yang mengganggu tidurnya, perlahan dia membuka matanya dan melihat ketiga
saudara angkatnya sedang berdiri di hadapannya dengan sebilah belati di tangan
mereka.
“Kalian
mau apa ??”, tanyanya takut.
“Ikuti
perintah kami jika kau ingin selamat. Cepat bangun dan jangan coba-coba
teriak”, ancam saudara kedua seraya mengacungkan belati ke leher Lee An. Mau
tidak mau gadis itupun mengikuti perintah mereka karena sekarang mereka berdua
mengikat tangannya dan salah satunya mengacungkan belati di lehernya.
“Apa
salahku ?? Kenapa kalian begitu membenciku ??”, tanya Lee An dengan suara
gemetar. “Karena kau sangat menyebalkan !! Kau selalu mendapatkan perhatian
dari Tuan Muda. Apa kau tau kalau aku sangat mencintai Kim Hyun Joong ?? Kau
seharusnya tidak pernah muncul dalam keluarga kami. Ayah tidak seharusnya
memungutmu malam itu. Kau memang pembawa sial. Apa kau tau kalau aku sangat
benci melihat wajahmu ?? Dasar Mak Erot !!!”, jawab Kakak tertua dengan sinis,
seraya menyeret Lee An dengan kasar.
“Yoon Ji
Unnie, bukankah kau membencinya karena dia punya wajah yang lebih cantik dari
kita semua, itu sebabnya Tuan Muda sangat menyukainya ?? Karena dia sangat
cantik kan ??”, seru Jung Min Min dengan polosnya.
“DIAM KAU
!!! DASAR BODOH !!!”, Jung Yoon Ji memarahi adiknya.
“Jadi sebenarnya bukan aku Mak Erot
disini kan ?? Kalian membenciku karena aku cantik. Sungguh lucu !! Penampilan
bukanlah yang utama, jika saja kalian
punya hati yang baik, walau wajah kalian biasa saja, kalian pasti terlihat
cantik”, jawab Lee An dengan berani.
“TUTUP MULUTMU, BAJINGAN !!! Dasar
munafik !! Tentu, Tuan Muda menyukaimu bukan karena tanpa alasan kan ?? Jangan
munafik dan mengakulah, kau jual dirimu pada Tuan Muda itu sebabnya dia selalu
membelamu kan ??”, seru Yoon Ji dengan kasar seraya menampar wajah Lee An
keras-keras dan menjambak rambutnya.
“Aku sudah cukup bersabar. Aku benci
setiap kali melihat Tuan Muda membelamu. Aku benci melihat Tuan Muda bicara
lembut padamu. Aku benci, aku benci setiap inci dari dirimu dan aku ingin kau
mati..Jika tidak ada kau, Tuan Muda pasti melirikku. Dasar Pembantu !!!”, ujar
Jung Yoon Ji.
“Jadi seperti ini ?? Kau takut padaku
kan ?? Kau benci padaku karena kau TIDAK BISA MENGALAHKAN AKU !! Cinta ditolak
belati bertindak !! Sungguh lucu !! Kau pikir jika aku mati, Tuan Muda akan
sudi melirikmu ?? Jangan bermimpi terlalu tinggi !! Kau bilang aku pembantu,
bukankah kau juga sama ??”, jawab Lee An dengan berani. Dia sudah bosan
bersabar selama bertahun-tahun ini.
“DIAM KAU GADIS JALANG !! SUMPAL
MULUTNYA !!!”, perintah Yoon Ji pada kedua adiknya yang langsung menuruti
perintahnya dan menyeret Lee An setelah menyumpal mulutnya ke arah jurang.
Setelah berada di ujung jurang, ketiga bersaudara itu terus menyudutkan Lee An.
“LOMPAT !!! SEKARANG !!”, perintah
Yoon Ji dengan kejam seraya mengacungkan belatinya. “Aku tidak mau !! TOLONGGGGG
!!!”, teriak Lee An keras, tapi karena hari masih terlalu pagi, tidak ada
seorang pun yang mendengarnya.
“Kau lompat sendiri atau kami yang
mendorongmu ??”, tanya Jung Hyun Min sambil tersenyum licik. “Rasanya sangat
menyenangkan membayangkan kau akan jatuh kedalam sana lalu wajahmu hancur
total.. Hahahaha ^^ Kita lihat apa Tuan Muda Kim Hyun Joong akan tetap
menyukaimu bila melihat wajahmu hancur”, lanjut Hyun Min lagi dengan jahatnya.
“Aku tidak menyangka kalian begitu
jahat”, ujar Lee An sambil menangis.
“Kupikir kita saudara”, ujarnya lagi.
Tapi bukannya tersentuh mereka bertiga malah tertawa menghina.
“Ohhh... So sweet !! Aku sangat
terharu !! Bagaimana dengan kalian ??”, tanya Jung Yoon Ji sambil tertawa
licik.
“Aku begitu terharu, Unnie !! Saking
terharunya hingga aku ingin mendorongnya ke jurang sekarang juga hahhaha...”,
jawab Jung Min Min dengan kejam, sambil mendekat ke arah Lee An.
“Jung Min Min, kau mau apa ??”, tanya
Lee An ketakutan. Dia sudah berdiri di pinggir jurang tapi gadis itu tetap maju
menyudutkannya.
“Ucapkan selamat tinggal pada dunia..
Kau punya permintaan terakhir ?? Sayang sekali kami tidak berminat
mengabulkannya”, ujar Min Min sebelum akhirnya dia mendorong Lee An ke jurang.
“Aaahhhhhhhhh....”, teriak Lee An
keras saat tubuhnya terjatuh ke dasar jurang. Setelah melihat tubuh Lee An
jatuh ke bawah, mereka bertiga tertawa puas.
“Begitu mudah.. Jika tau begini
mudahnya, harusnya kita lakukan ini sejak dulu saja”, ujar Jung Hyun Min sambil
tertawa senang.
“Well, sekarang tinggal berpura-pura
kita tidak tau apa-apa !!”, ujar Jung Yoon Ji memberi peringatan.
Ditempat lain di dalam Hutan...
“Aaahhhhh....”, suara teriakan seorang
gadis membuat Park Jung Min, Pangeran Narcis dari Istana Langit melompat kaget
secara spontan dan tidak sengaja menabrak Putra Mahkota yang berjalan di
depannya.
“YAAAA !!!”, bentak Ji Hoo. “Hyung,
kau dengar itu ??”, tanya Jung Min dengan takut-takut seraya mengedarkan
pandangannya ke sekeliling hutan.
“Apa ??”, tanya Ji Hoo bingung.
“Aku mendengar suara seorang gadis
berteriak. Rasanya berasal dari sana”, jawab Jung Min seraya menunjuk ke arah
hutan yang ada didepannya.
“YAAA !!! PARK JUNG MIN, JANGAN
MENAKUTIKU !!!”, bentak Ji Hoo was-was.
“Terserah jika tidak percaya. Aku
yakin suaranya berasal dari sana”, jawab Jung Min seraya berjalan mendahului
yang lainnya.
“Apa kita harus ikuti dia??”, tanya
Young Saeng pada Ji Hoo.
“Apa kita punya pilihan ??”, Ji Hoo
balik bertanya pada Young Saeng lalu berjalan mengikuti Jung Min.
Setelah cukup lama berjalan, akhirnya
Jung Min menemukan apa yang dicarinya.
“LIHAT !!! Ada orang terbaring disana
!!”, tunjuk Jung Min sambil berlari mendekati sosok itu. Tanpa takut dia
mendekati sosok itu dan memeriksa tubuhnya.
“Seorang gadis terluka, Hyung. Benarkan
apa yang ku bilang ??”, ujarnya bangga. Perlahan Ji Hoo dan Young Saeng
berjalan mendekat. Ji Hoo berlutut dan menatap wajahnya. Seketika jantungnya
berdetak kencang saat melihat sosok gadis itu, dengan cekatan dia memeriksa
denyut jantung dan nadi gadis itu.
“Dia masih hidup.. Cepat bawa dia ke
Istana !! Ayo !!”, ujar Ji Hoo seraya menggendong gadis itu dalam pelukannya
yang hanya disambut kebengongan oleh 2 sepupunya.
“Membawanya ke Istana ?? Seorang gadis
yang tidak dikenal ?? Tapi bagaimana jika Yang Mulia Baginda Raja tau, Hyung
??”, tanya Young Saeng takut.
“Aku yang akan bertanggung jawab.
Tenang saja !!”, Ji Hoo menjamin dengan dirinya, lalu segera berdiri dan
menggendong gadis itu kembali ke kereta kuda mereka.
“Hyung terpana pada gadis itu ??”,
bisik Saengie pada Jung Min.
“Jeongmal ?? Pada seorang gadis yang
bahkan tidak jelas asal usulnya ?? Ini gila !!! Dia membuang seorang Putri dan
malah membawa pulang gadis yang tidak dikenal ??”, ujar Jung Min tak percaya.
Lalu berjalan mengikuti Sang Putra Mahkota.
Mansion Bangsawan Kim..
Kim Hyun Joong merasa ada yang aneh
saat tidak berhasil menemukan Lee An dimanapun. “Kemana Lee An ?”, tanyanya
pada Kepala Pelayan Keluarga Kim, ayah ketiga gadis jahat itu.
“Entahlah Tuan Muda. Kami juga tidak
melihatnya dari tadi pagi. Biasanya Lee An bangun pagi-pagi sekali untuk
bersih-bersih. Ini aneh !!!”, jawabnya jujur, karena memang dia tidak tau sama
sekali apa yang dilakukan ketiga Putri jahatnya.
“Kyu Jong, Hyung Jun.. cari Lee An
disekitar rumah, aku akan bertanya pada mereka”, perintahnya pada kedua
adiknya.
“Ne, Hyung !!!”, jawab Kyu dan Hyung
Jun bersamaan lalu segera berdiri dan meninggalkan ruang makan.
“Semoga saja ketiga putrimu tidak ada
hubungannya dengan hilangnya Lee An”, ujar Hyun Joong tegas, walau hatinya
merasa tidak tenang.
“Apa maksud Tuan Muda ??”, tanya
Kepala Pelayan itu bingung.
“Jadi kau tidak tau kalau ketiga
Putrimu selama ini selalu menyiksa Lee An ??”, tanya Hyun Joong curiga.
“Maaf Tuan Muda, tapi saya benar-benar
tidak tau apa-apa”, jawabnya bingung. Hyun Joong hanya menghela napas lalu
pergi mencari ketiga gadis jahat itu.
Hyun Joong akhirnya menemukan Jung
Yoon Ji di dapur. Tanpa basa-basi dia berjalan mendekati gadis itu dan bertanya
dengan tegas “Dimana Lee An ??”, tanyanya tanpa basa-basi.
Sedikit terkejut, Yoon Ji menjatuhkan piring
yang dipegangnya, mendadak tangannya menjadi dingin dan wajahnya memucat.
“Sa... saya tidak.. tidak tau.. Tuan Muda”, jawabnya terbata-bata.
Melihat gelagatnya yang aneh, Hyun
Joong membentaknya dengan keras.
“BOHONG !!! KAU PASTI TAU KAN ?? JAWAB
AKU DIMANA LEE AN SEKARANG !!!!”, Hyun Joong sudah benar-benar kehilangan
kesabaran kali ini, suaranya yang keras membuat Yoon Ji terlonjak kaget sekali
lagi. Saat dia ingin menjawab, Hyung Jun berlari mendekat dengan tergesa-gesa
seraya berteriak panik.
“HYUNG... Aku menemukan potongan baju
Lee An di pinggir jurang sana !!!”, teriak Hyung Jun dengan napas
tersengal-sengal seraya menyerahkan potongan baju Lee An, baju yang sama seperti
yang kemarin dipakainya. Seketika tangan Hyun Joong gemetar, dia tidak sanggup
membayangkan apa yang mungkin terjadi pada gadis itu. Jantungnya berdegup
kencang, sementara batinnya mulai menyangkal.
“TIDAK !!! Ini tidak mungkin benar !!!
Jangan katakan padaku kalian sudah mendorong Lee An-ku ke dasar jurang”, seru
Hyun Joong dengan suara tersendat.
“Hyung, sebelum ada bukti sebaiknya
kita tidak menuduh siapa-siapa. Kain ini dtemukan dipinggr jurang, bagaimana
jika kita cari disekitar sana ??”, usul Hyung Jun, seraya menenangkan kakaknya.
Hyun Joong mengangguk lalu menatap Jung Yoon Ji dengan tajam.
“Sebaiknya kau berdoa agar Lee An
selamat.. Karena kalau tidak, aku bersumpah aku akan membuatmu merasakan apa
yang dia rasakan”, ancam Hyun Joong yang membuat wajah Yoon Ji semakin memucat
karena takut.
“Hyung Jun-ah, kau kurung mereka
bertiga di dalam kamar sampai kita menemukan Lee An, aku tidak mau Tersangka
lepas begitu saja. Pak Jung, aku minta maaf harus berbuat seperti ini pada
ketiga putrimu tapi jika mereka benar terbukti bersalah, kau tidak mungkin
tetap melindungi penjahat kan ??”, ujar Hyun Joong sambil menatap tajam Kepala
Pelayannya.
“Ayah, aku tidak bersalah. Lee An
menghilang tidak ada hubungannya dengan kami”, ujar Yoon Ji memelas, berusaha
menyangkal.
“Jika kau tidak bersalah, kau tidak
perlu takut kan ?? Tuan Muda, lakukan saja yang Tuan Muda yakini benar”, jawab
Kepala Pelayan itu bijaksana. Hyun Joong mengangguk lalu menatap ke arah
adiknya.
“Kuserahkan mereka padamu Junnie..
Jangan biarkan mereka lepas”, ujar Hyun Joong tegas.
“Ne, Hyung !!! Arraseo..”, jawab
Junnie lalu segera memanggil orang-orangnya, sementara Hyun Joong segera
bergegas ke pinggir jurang yang diceritakan oleh Hyung Jun.
Istana Langit.
Yoon Ji Hoo memerintahkan Dokter
Istana untuk melakukan segalanya agar gadis itu selamat. Dia terlihat sangat
cemas. Belum pernah dia merasa seperti ini sebelumnya dan kedua sepupunya
menyadari hal ini.
“Ini gawat !!! Ini bisa jadi petaka
besar andai saja semua yang dugaanku benar”, gumam Saengie seraya mengamati
kakak sepupunya.
“Apa maksudnya Hyung ??”,tanya Mal
bingung.
“Kau percaya cinta pada pandangan
pertama ?? Kurasa Putra Mahkota kita sedang mengalami yang namanya Cinta pada
Pandangan Pertama. Lihat dia !! Dia terlihat sangat cemas. Untuk apa dia begitu
cemas memikirkan seorang gadis yang tidak dikenalnya ?? Jika bukan gadis itu
spesial, dia tidak mungkin secemas itu kan ??”, jelas Young Saeng menganalisis.
“Hyung, tidak kusangka kau sangat
hebat dalam menganalisis. Wah, aku tidak menyadari hal itu”, jawab Mal kagum.
“Tentu saja kau tidak menyadarinya,
karena yang ada di otakmu hanya wortel”, jawab Saengie sambil geleng-geleng
kepala.
Disebuah Jalan di sudut kota..
Princess Ha Na yang menyamar sebagai
rakyat biasa sedang berjalan-jalan dengan santainya di sepanjang jalan di
kotanya. Dia gembira karena dia bisa berjalan-jalan dengan bebas tanpa ada
serombongan orang yang selalu mengikutinya.
“Wah, ternyata pakai cadar ada
untungnya juga, tidak ada yang mengenaliku hehehe ^^”, batin Ha Na dengan
senang. Tapi dia salah, dia tidak menyadari jika ada beberapa orang yang sedari
tadi mengikutinya dan menatapnya dengan curiga.
“Bukankah dia...”, seru salah satu
pria berbaju hitam.
“Tapi darimana dia dapat baju yang
begitu bagus ??”, jawab yang satunya.
“Itulah yang membuatku bingung. Tapi
wajahnya sangat mirip. Apa dia barusaja mencuri baju ??”, ujar pria pertama.
“Dasar bodoh !!! Kita mengenalnya sejak kecil, dia bukan gadis yang
seperti itu”, jawab pria kedua.
“Ayo kita bawa pulang. Tuan Muda cemas
mencarinya tapi dia malah sibuk belanja. Dasar bocah tengik”, ujar pria yang
satu lagi.
“Tapi dia terlihat lebih cantik dengan
baju dan gaya rambut seperti itu. Aku sampai sulit mengenalinya”, jawab pria
kedua dengan terpesona.
“Dia memang cantik. Pakai baju pelayan
yang kotor saja sudah terlihat cantik kan, apalagi berdandan. Jika dia tidak
cantik, Tuan Muda tidak mungkin menyukainya. Jangan berpikiran macam-macam, dia
milik Tuan Muda”, seru yang pertama. Sambil berjalan mendekati Ha Na dan
diikuti temannya.
“YAAAAA !!! Gadis tengik !! Tuan Muda
cemas mencarimu tapi kau malah belanja disini. Ayo pulang !!”, seru yang
pertama pada Ha Na. Ha Na memandang sekelilingnya dengan bingung, mencari tau
siapa yang diajaknya bicara, tapi tidak ada seorang pun disekitarnya saat itu.
“Kalian bicara padaku ??”,tanyanya
bingung seraya menunjuk dirinya sendiri.Mereka berdua mengangguk lalu segera
mengamit lengannya.
“Hei, kalian mau apa ??” teriak Ha Na
bingung.
“Membawamu pulang”, jawab pria pertama
seraya membawa Ha Na pergi dengan paksa.”Pulang ?? Aku tidak mau pulang”, seru
Ha Na, mengira dua orang itu adalah orang-orang dari Istana. Dia berusaha
meronta tapi tidak ada gunanya, kedua pria itu terlalu kuat untuknya. Akhirnya
dia pasrah saja saat mereka membawanya “pulang”.
“Belum sehari pergi aku sudah dibawa
pulang lagi. Istana memang hebat, mereka tau saja aku ada dimana”, batin Ha Na
kecewa. Dia benar-benar menyangka jika orang-orang ini adalah orang-orang dari
istana, tanpa tau kejutan besar akan segera menantinya.
Mansion Bangsawan Kim..
Ketiga gadis jahat itu sedang dikurung
di penjara bawah tanah Keluarga Kim hingga mereka menemukan kabar tentang Lee
An.
“Unnie, bagaimana ini ?? Jika mereka
tau Lee An sudah mati, kita bertiga juga mati”, ujar Jung Min Min takut.
“Kenapa harus kita bertiga ?? Kau kan
yang mendorongnya hingga jatuh ke bawah, bukan aku.. Jadi itu salahmu, Kau yang
membunuhnya !!”, jawab Jung Yoon Ji dengan kejam, melemparkan kesalahan pada
adiknya.
“Benar !! Kau yang mendorongnya, Min
Min !!! Bukan kami !! Jika harus ada orang yang dihukum, orang itu adalah kau
!!”, jawab Jung Hyun Min tak kalah kejamnya.
“Kita melakukannya bertiga.. Kenapa
hanya aku yang disalahkan ?? Tidak !! Aku tidak mau mati sendiri. Kalian jahat
!! Teganya kalian menusukku dari belakang. Yoon Ji Unnie, kau yang menyuruhku
mendorongnya. Kau Master Plannya !!”, ujar Min Min sambil menangis.
“Lalu kenapa kau ikuti perintahku ??
Itu salahmu kan ? Kenapa kau mau ??”, Jung Yoon Ji tetap tidak mau disalahkan.
Sementara itu, Kim Hyun Joong menunggu
dengan cemas kabar dari orang-orangnya yang mengatakan bahwa mereka melihat Lee
An sedang berbelanja di kota. Hatinya lega bercampur gembira. Dia bersumpah dia
tidak akan membiarkan gadis itu disakiti lagi. Menit demi menit berlalu dan
akhirnya pintu rumahnya perlahan terbuka dan kedua orang pria itu dan gadis
yang mereka kira Lee An berjalan masuk.
“Ini tempat apa ?? Kupikir kalian akan
membawaku ke Istana ??”,tanya Ha Na bingung. Sementara 2 orang disampingnya
hanya tertawa mendengarnya. Kim Hyun Joong spontan berlari mendekati gadis itu
lalu menciumnya bibirnya lembut. Ha Na yang bingung hanya bisa diam membiarkan
Hyun Joong menciumnya. Sementara kedua orang pengawalnya dan kedua adiknya
hanya bisa tercengang melihat tindakan kakaknya yang mengejutkan.
“Apa kau yang kau lakukan ?? Kenapa
tiba-tiba menciumku ?? Apa kau tidak tau aku ini siapa ??”, Ha Na tersadar lalu
segera mendorong Hyun Joong menjauh. Hyun Joong salah tingkah, dia tau dia
tidak seharusnya mencium gadis itu didepan banyak orang dan dalam suasana
seperti ini, tapi dia tidak sanggup mengendalikan perasaannya lagi. HE LOVE HER
and HE NEED HER !!!
Kim Hyun Joong Love Lee An, tapi
bagaimana jika seandainya gadis yang di ciumnya tadi bukan Lee An tapi saudara
kembarnya, Sang Putri Mahkota Kerajaan Armian. Lalu bagaimana nasib Sang Putri
yang tertukar ?? Bagaimana dengan Kim Lee An yang asli ?? Apakah dia akan
selamat setelah jatuh dari jurang yang sangat tinggi ?? Siapa yang akan dipilih
Lee An nantinya ?? Sang Putra Mahkota, Yoon Ji Hoo atau Putra Perdana Menteri,
Kim Hyun Joong ??
To Be Continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar