I Love them
very much, so eventhough 21 years have passed, I still love them as my Favorite
Wuxia Couple ever, Guo Jing (Kwee Cheng) and Huang Rong (Oey Yong), who played
by Julian Cheung and Athena Chu, is my Favorite Couple in Wuxia Series ever.
Still with
LOTCH 1994, I love this scene, their first meeting with Beggar Clan’s Leader,
Ang Cit Khong (Hong Chi Khong). Ehhmm...kalau gak salah adegan ini ada di
episode 9 Legend Of The Condor Heroes 1994, tak lama setelah Oey Yong (Huang
Rong) mengajari Cheng Gege-nya berenang.
Setelah
melarikan diri bersama Oey Yong (Huang Rong) selama beberapa jam karena ke-6
guru Kwee Cheng (Guo Jing) memaksanya untuk menikahi Bok Liam Chu (Mu Nian Chi),
Kwee Cheng (Guo Jing) merasa tindakan mereka tidak benar, dengan menggenggam
tangan Oey Yong erat dan mengatakan bahwa gadis yang dicintainya adalah Oey
Yong dan dia tak ingin menikahi wanita lain.
"Aku ingin menggenggam tanganmu dan mengatakan pada mereka bahwa kau bukan Siluman Kecil, tapi Yong Erl yang sangat baik. Aku tidak akan membiarkan mereka memisahkan kita, kita akan bersama selamanya hingga maut memisahkan kita."
Kwee Cheng mengajak Oey Yong kembali menemui gurunya untuk menjelaskan, tapi ternyata begitu mereka kembali, ke-6 guru Kwee Cheng sudah meninggalkan penginapan itu. Melihat Kwee
Cheng yang sedih, Oey Yong menghiburnya dengan berkata “Bukankah 6 bulan lagi
kalian berjanji bertemu di Gedung Dewa Mabuk untuk mengadu ilmu? Bagaimana jika
sambil menunggu saat itu tiba kita berpetualang dulu di dunia persilatan?”
Mendengar usul
Oey Yong, Kwee Cheng terlihat senang dan langsung menyetujuinya. “Baiklah! Kita
menjelajahi dunia persilatan,” jawabnya sambil tersenyum senang.
Petualangan
pertama mereka dimulai dengan pertemuan tidak sengaja dengan salah satu Tetua
Dunia Persilatan yang memiliki ilmu hebat, satu dari 4 Pendekar Hebat di masa
itu : Pengemis Utara, Ketua Partai Pengemis – Ang Cit Khong (Hong Chi Khong).
Pengemis tua yang memiliki ilmu setara dengan : Sesat Timur Oey Yok Shu (Huang
Yao Shi) yang adalah Ayah kandung Oey Yong, Racun Barat Ou Yang Feng, Raja
Selatan Duan Zhi Xing yang telah menjadi Biksu dan berganti nama menjadi Yi
Deng, dan Dewa Pusat Ong Thiong Yang (Wang Chong Yang) yang sayangnya telah
meninggal.
Saat itu Oey
Yong dan Kwee Cheng berjalan-jalan di tepi laut, Oey Yong yang tumbuh besar di
sebuah pulau terpencil, tentu sangat menyukai laut. Dia ingin mengajari kakak
Cheng-nya berenang karena tahu bahwa Kwee Cheng (Guo Jing) yang besar di Gurun
Pasir pasti tak bisa berenang.
“Yong Erl,
kenapa kau terus memaksaku berenang?” ujar Kwee Cheng tak senang.
“Kalau kau tak
bisa berenang, lalu bagaimana kau akan ikut aku pulang?” jawab Oey Yong sambil
cemberut.
“Bukankah kita
akan ke Pulau Persik dengan naik perahu? Bukan dengan berenang, kan?” Kwee Cheng
masih berusaha menolak.
“Tentu saja
tidak. Tapi Pulau Persik dikelilingi laut, kalau kau bisa berenang, aku bisa
mengajakmu menyelam ke dasar laut. Di dalam laut ada banyak sekali ikan-ikan
berwarna-warni. Saat kau berenang, ikan-ikan itu akan berenang disekitarmu.
Lucu sekali. Aku juga akan mengajakmu menangkap penyu. Kita akan bermain-main
di laut sepuasnya,” Oey Yong menjelaskan sambil tersenyum bahagia.
Tapi Kwee
Cheng tak bergeming “Aku melihatmu bermain dari tepi kan sama saja.” Jawabnya santai.
“Mana asyik
kalau aku bermain sendiri?” jawab Oey Yong cemberut. Lalu akhirnya dia punya
ide untuk memaksa Kwee Cheng ke laut.
Dia memancing Kwee Cheng ke laut dengan
mengatakan kalau dia menemukan ikan yang cantik. Kwee Cheng yang penasaran pun
datang menghampirinya, dan saat Kwee Cheng mendekat, Oey Yong langsung
mendorongnya ke tengah laut. Tapi Kwee Cheng yang tak bisa berenang
perlahan-lahan tenggelam. Oey Yong yang panik segera menolongnya. Dia menyeret
tubuh Kwee Cheng ke tepi dan menangisi keras.
“Kakak Cheng,
aku hanya bercanda. Kau bangunlah! Jangan mati!” isak Oey Yong saat melihat
tubuh Kwee Cheng tak bereaksi. Lalu sedetik kemudian Kwee Cheng bangun dan
berkata nakal “Yong Erl, Aku juga hanya bercanda,” ujarnya sambil tersenyum.
“Baguslah
kalau kau tidak mati, aku akan mengajarimu lagi,” jawab Oey Yong sambil
tersenyum manis.
“Haruskah aku
belajar?” tanya Kwee Cheng ragu.
“Tentu saja,” jawab Oey Yong lalu segera
menyeret Kwee Cheng berdiri. Dan akhirnya setelah melatih Kwee Cheng berenang
selama berjam-jam lamanya, Kwee Cheng pun bisa berenang dengan mahir.
Mereka
segera melepas pakaian mereka yang basah dan menggantinya dengan yang baru.
Kemudian mereka duduk berdampingan sambil menyalakan api unggun saat tiba-tiba
Oey Yong seperti mendengar suara guntur.
“Apa itu suara
guntur? Tapi cuaca begitu cerah?” ujar Oey Yong seraya menatap bingung kearah
langit.
“Yong Erl, itu
suara perutku,” jawab Kwee Cheng malu-malu. Oey Yong tertawa lucu lalu tak lama
kemudian, mereka mendengar suara kokok ayam.
“Cheng Gege,
hari ini kau akan makan enak,” ujarnya ceria. Lalu segera menangkap ayam itu
dan memasaknya di dalam pasir.
Kwee Cheng
merasa bingung kenapa ayamnya dimasukkan ke dalam pasir, tapi Oey Yong menjawab
jika ayam pengemis memang dimasak dengan cara seperti itu. Bau harum ayam yang
sudah masak tercium hingga jauh dan saat Oey Yong akan memotong ayam itu
terdengar suara pria tua yang mengatakan “Potong ayamnya menjadi 3 bagian dan
berikan pahanya padaku.”
Lalu tiba-tiba muncul seorang Pengemis tua di samping
Oey Yong. Pakaiannya kotor dan penuh tambalan, dia memegang sebuah tongkat
berwarna hijau dan saat Oey Yong melihat jarinya pengemis itu, dia terkejut
bukan kepalang. Tapi sebuah ide cemerlang mendadak muncul di kepalanya. Dia
segera memberikan ayam itu pada pengemis tua tersebut.
“Tetua, ini
untukmu. Makanlah. Tak usah pedulikan kami. Kami tak begitu lapar, benarkan
Kakak Cheng?” ujar Oey Yong dengan mulut manisnya. Kwee Cheng ingin memprotes
tapi Oey Yong segera menghentikannya dengan memberinya tanda.
“Kakak Cheng,
itu hanya ayam pengemis. Nanti aku akan membuatkan yang lebih enak untuk kau
makan,” bujuk Oey Yong pada Kwee Cheng yang terlihat cemberut dan hanya bisa
menelan ludah karena kelaparan.
Dan berhasil,
kalimat tadi berhasil menarik perhatian si Pengemis Tua untuk ikut dengan
mereka agar bisa mencicipi masakan Oey Yong yang lain. Sambil menunggu Oey Yong
selesai memasak, Kwee Cheng bertanya kenapa jari pengemis itu hanya 9.
Pengemis
itupun menjelaskan tentang kebiasaannya jika ada masakan lezat maka jari
telunjuknya akan bergerak-gerak sendiri, hingga suatu saat karena keasyikan
makan, dia melupakan sebuah tugas penting. Karena kesal diapun memotong jarinya
itu tapi tetap saja sifat rakusnya pada makanan tidak ikut hilang.
Kwee Cheng (Guo
Jing) terlihat terkejut mendengarnya tapi tak mengatakan apapun. Tak lama
kemudian datanglah Oey Yong (Huang Rong) membawa masakannya. Sambil makan, mereka
menanyakan nama pengemis tua itu lalu dia menyuruh mereka memanggilnya Ang Cit
Khong (Hong Chi Khong). Pengemis tua itu nampak sangat menyukai makanan itu dan
berkali-kali memujinya.
Dia berkata
pada Kwee Cheng (Guo Jing) dengan nada iri “Aku iri padamu. Kau terlihat bodoh, tapi kau sangat
beruntung memiliki istri yang pandai memasak seperti dia. Aku sangat menyesal,
saat muda tak pandai mencari wanita,” tanpa tahu bahwa Kwee Cheng dan Oey Yong
sebenarnya belum menikah. Oey Yong terlihat malu-malu tapi sebaliknya, Kwee
Cheng terlihat sangat bangga pada kekasihnya dan terus menatapnya dengan penuh
cinta. Baik Kwee Cheng ataupun Oey Yong tak ada yang ingin menyangkal ataupun mengiyakan karena dalam hati mereka juga menyukainya.
Dan begitulah,
setelah 3 hari Ang Cit Khong (Hong Chi Khong) menikmati masakan lezat Oey Yong,
akhirnya dia pun bersedia mengajarkan sebuah ilmu pada Kwee Cheng seperti yang
diinginkan oleh Oey Yong. Malam harinya, Ang Cit Khong merasakan ada yang aneh
pada hubungan mereka berdua dan memutuskan untuk menginterogasi Oey Yong.
“Tunggu! Ada
yang ingin kutanyakan. Yong Erl, kenapa kau tidak tidur 1 kamar dengan Kakak
Cheng-mu? Apa kalian belum...?” melihat ekspresi kedua sejoli yang malu-malu
kucing, akhirnya Pengemis Tua itu tahu yang sebenarnya.
“Aku tahu.
Kalian diam-diam sudah bersumpah untuk sehidup semati tanpa sepengetahuan orang
tua kalian dan belum menyembah langit dan bumi. Benarkan?” tanya Cit Khong
terus terang, membuat Oey Yong semakin menundukkan wajahnya karena malu.
“Cit Khong...”
ujarnya lirih dengan wajah memerah. Pengemis tua itu bisa melihat bahwa kedua
anak itu saling menyukai.
“Tidak usah
cemas. Aku akan membantu kalian. Jika ayahmu tidak setuju, aku akan memukul
pantatnya 7 hari 7 malam,” ujar Pengemis tua itu sambil tertawa menggoda
mereka. Oey Yong semakin malu tapi Kwee Cheng justru tersenyum senang menatap
kekasihnya. Akhirnya Oey Yong pun berlari keluar kamar karena tak tahan digoda “Aku
tidak mau,” ujarnya sambil berlari keluar.
Kwee Cheng
ingin mengejar Yong Erl-nya tapi pengemis itu menahannya, “Ternyata gadis nakal
itu bisa malu-malu juga,” candanya pada Kwee Cheng.
Lalu sejak itu, dia terus
mengajari Kwee Cheng hingga akhirnya Kwee Cheng bisa menguasai “15 Jurus
Penakluk Naga”. Awalnya hanya 15 jurus dari 18 jurus, tapi yang 3 jurus akan
diajarkan kemudian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar