Minggu, 25 Januari 2015

Legend Of The Condor Heroes 1994 : Bertemu Pengemis Utara

I Love them very much, so eventhough 21 years have passed, I still love them as my Favorite Wuxia Couple ever, Guo Jing (Kwee Cheng) and Huang Rong (Oey Yong), who played by Julian Cheung and Athena Chu, is my Favorite Couple in Wuxia Series ever.

Still with LOTCH 1994, I love this scene, their first meeting with Beggar Clan’s Leader, Ang Cit Khong (Hong Chi Khong). Ehhmm...kalau gak salah adegan ini ada di episode 9 Legend Of The Condor Heroes 1994, tak lama setelah Oey Yong (Huang Rong) mengajari Cheng Gege-nya berenang.


Setelah melarikan diri bersama Oey Yong (Huang Rong) selama beberapa jam karena ke-6 guru Kwee Cheng (Guo Jing) memaksanya untuk menikahi Bok Liam Chu (Mu Nian Chi), Kwee Cheng (Guo Jing) merasa tindakan mereka tidak benar, dengan menggenggam tangan Oey Yong erat dan mengatakan bahwa gadis yang dicintainya adalah Oey Yong dan dia tak ingin menikahi wanita lain.

"Aku ingin menggenggam tanganmu dan mengatakan pada mereka bahwa kau bukan Siluman Kecil, tapi Yong Erl yang sangat baik. Aku tidak akan membiarkan mereka memisahkan kita, kita akan bersama selamanya hingga maut memisahkan kita."



Kwee Cheng mengajak Oey Yong kembali menemui gurunya untuk menjelaskan, tapi ternyata begitu mereka kembali, ke-6 guru Kwee Cheng sudah meninggalkan penginapan itu. Melihat Kwee Cheng yang sedih, Oey Yong menghiburnya dengan berkata “Bukankah 6 bulan lagi kalian berjanji bertemu di Gedung Dewa Mabuk untuk mengadu ilmu? Bagaimana jika sambil menunggu saat itu tiba kita berpetualang dulu di dunia persilatan?”

Mendengar usul Oey Yong, Kwee Cheng terlihat senang dan langsung menyetujuinya. “Baiklah! Kita menjelajahi dunia persilatan,” jawabnya sambil tersenyum senang.

Petualangan pertama mereka dimulai dengan pertemuan tidak sengaja dengan salah satu Tetua Dunia Persilatan yang memiliki ilmu hebat, satu dari 4 Pendekar Hebat di masa itu : Pengemis Utara, Ketua Partai Pengemis – Ang Cit Khong (Hong Chi Khong). 


Pengemis tua yang memiliki ilmu setara dengan : Sesat Timur Oey Yok Shu (Huang Yao Shi) yang adalah Ayah kandung Oey Yong, Racun Barat Ou Yang Feng, Raja Selatan Duan Zhi Xing yang telah menjadi Biksu dan berganti nama menjadi Yi Deng, dan Dewa Pusat Ong Thiong Yang (Wang Chong Yang) yang sayangnya telah meninggal.

Saat itu Oey Yong dan Kwee Cheng berjalan-jalan di tepi laut, Oey Yong yang tumbuh besar di sebuah pulau terpencil, tentu sangat menyukai laut. Dia ingin mengajari kakak Cheng-nya berenang karena tahu bahwa Kwee Cheng (Guo Jing) yang besar di Gurun Pasir pasti tak bisa berenang.

“Yong Erl, kenapa kau terus memaksaku berenang?” ujar Kwee Cheng tak senang.
“Kalau kau tak bisa berenang, lalu bagaimana kau akan ikut aku pulang?” jawab Oey Yong sambil cemberut.
“Bukankah kita akan ke Pulau Persik dengan naik perahu? Bukan dengan berenang, kan?” Kwee Cheng masih berusaha menolak.

“Tentu saja tidak. Tapi Pulau Persik dikelilingi laut, kalau kau bisa berenang, aku bisa mengajakmu menyelam ke dasar laut. Di dalam laut ada banyak sekali ikan-ikan berwarna-warni. Saat kau berenang, ikan-ikan itu akan berenang disekitarmu. Lucu sekali. Aku juga akan mengajakmu menangkap penyu. Kita akan bermain-main di laut sepuasnya,” Oey Yong menjelaskan sambil tersenyum bahagia.

Tapi Kwee Cheng tak bergeming “Aku melihatmu bermain dari tepi kan sama saja.” Jawabnya santai.
“Mana asyik kalau aku bermain sendiri?” jawab Oey Yong cemberut. Lalu akhirnya dia punya ide untuk memaksa Kwee Cheng ke laut. 

Dia memancing Kwee Cheng ke laut dengan mengatakan kalau dia menemukan ikan yang cantik. Kwee Cheng yang penasaran pun datang menghampirinya, dan saat Kwee Cheng mendekat, Oey Yong langsung mendorongnya ke tengah laut. Tapi Kwee Cheng yang tak bisa berenang perlahan-lahan tenggelam. Oey Yong yang panik segera menolongnya. Dia menyeret tubuh Kwee Cheng ke tepi dan menangisi keras.


“Kakak Cheng, aku hanya bercanda. Kau bangunlah! Jangan mati!” isak Oey Yong saat melihat tubuh Kwee Cheng tak bereaksi. Lalu sedetik kemudian Kwee Cheng bangun dan berkata nakal “Yong Erl, Aku juga hanya bercanda,” ujarnya sambil tersenyum.


“Baguslah kalau kau tidak mati, aku akan mengajarimu lagi,” jawab Oey Yong sambil tersenyum manis.
“Haruskah aku belajar?” tanya Kwee Cheng ragu. 
“Tentu saja,” jawab Oey Yong lalu segera menyeret Kwee Cheng berdiri. Dan akhirnya setelah melatih Kwee Cheng berenang selama berjam-jam lamanya, Kwee Cheng pun bisa berenang dengan mahir. 



Mereka segera melepas pakaian mereka yang basah dan menggantinya dengan yang baru. Kemudian mereka duduk berdampingan sambil menyalakan api unggun saat tiba-tiba Oey Yong seperti mendengar suara guntur.


“Apa itu suara guntur? Tapi cuaca begitu cerah?” ujar Oey Yong seraya menatap bingung kearah langit.
“Yong Erl, itu suara perutku,” jawab Kwee Cheng malu-malu. Oey Yong tertawa lucu lalu tak lama kemudian, mereka mendengar suara kokok ayam.
“Cheng Gege, hari ini kau akan makan enak,” ujarnya ceria. Lalu segera menangkap ayam itu dan memasaknya di dalam pasir.


Kwee Cheng merasa bingung kenapa ayamnya dimasukkan ke dalam pasir, tapi Oey Yong menjawab jika ayam pengemis memang dimasak dengan cara seperti itu. Bau harum ayam yang sudah masak tercium hingga jauh dan saat Oey Yong akan memotong ayam itu terdengar suara pria tua yang mengatakan “Potong ayamnya menjadi 3 bagian dan berikan pahanya padaku.” 



Lalu tiba-tiba muncul seorang Pengemis tua di samping Oey Yong. Pakaiannya kotor dan penuh tambalan, dia memegang sebuah tongkat berwarna hijau dan saat Oey Yong melihat jarinya pengemis itu, dia terkejut bukan kepalang. Tapi sebuah ide cemerlang mendadak muncul di kepalanya. Dia segera memberikan ayam itu pada pengemis tua tersebut.


“Tetua, ini untukmu. Makanlah. Tak usah pedulikan kami. Kami tak begitu lapar, benarkan Kakak Cheng?” ujar Oey Yong dengan mulut manisnya. Kwee Cheng ingin memprotes tapi Oey Yong segera menghentikannya dengan memberinya tanda.


“Kakak Cheng, itu hanya ayam pengemis. Nanti aku akan membuatkan yang lebih enak untuk kau makan,” bujuk Oey Yong pada Kwee Cheng yang terlihat cemberut dan hanya bisa menelan ludah karena kelaparan.



Dan berhasil, kalimat tadi berhasil menarik perhatian si Pengemis Tua untuk ikut dengan mereka agar bisa mencicipi masakan Oey Yong yang lain. Sambil menunggu Oey Yong selesai memasak, Kwee Cheng bertanya kenapa jari pengemis itu hanya 9. 


Pengemis itupun menjelaskan tentang kebiasaannya jika ada masakan lezat maka jari telunjuknya akan bergerak-gerak sendiri, hingga suatu saat karena keasyikan makan, dia melupakan sebuah tugas penting. Karena kesal diapun memotong jarinya itu tapi tetap saja sifat rakusnya pada makanan tidak ikut hilang.


Kwee Cheng (Guo Jing) terlihat terkejut mendengarnya tapi tak mengatakan apapun. Tak lama kemudian datanglah Oey Yong (Huang Rong) membawa masakannya. Sambil makan, mereka menanyakan nama pengemis tua itu lalu dia menyuruh mereka memanggilnya Ang Cit Khong (Hong Chi Khong). Pengemis tua itu nampak sangat menyukai makanan itu dan berkali-kali memujinya.


Dia berkata pada Kwee Cheng (Guo Jing) dengan nada iri “Aku iri padamu. Kau terlihat bodoh, tapi kau sangat beruntung memiliki istri yang pandai memasak seperti dia. Aku sangat menyesal, saat muda tak pandai mencari wanita,” tanpa tahu bahwa Kwee Cheng dan Oey Yong sebenarnya belum menikah. Oey Yong terlihat malu-malu tapi sebaliknya, Kwee Cheng terlihat sangat bangga pada kekasihnya dan terus menatapnya dengan penuh cinta. Baik Kwee Cheng ataupun Oey Yong tak ada yang ingin menyangkal ataupun mengiyakan karena dalam hati mereka juga menyukainya.



Dan begitulah, setelah 3 hari Ang Cit Khong (Hong Chi Khong) menikmati masakan lezat Oey Yong, akhirnya dia pun bersedia mengajarkan sebuah ilmu pada Kwee Cheng seperti yang diinginkan oleh Oey Yong. Malam harinya, Ang Cit Khong merasakan ada yang aneh pada hubungan mereka berdua dan memutuskan untuk menginterogasi Oey Yong.


“Tunggu! Ada yang ingin kutanyakan. Yong Erl, kenapa kau tidak tidur 1 kamar dengan Kakak Cheng-mu? Apa kalian belum...?” melihat ekspresi kedua sejoli yang malu-malu kucing, akhirnya Pengemis Tua itu tahu yang sebenarnya.

“Aku tahu. Kalian diam-diam sudah bersumpah untuk sehidup semati tanpa sepengetahuan orang tua kalian dan belum menyembah langit dan bumi. Benarkan?” tanya Cit Khong terus terang, membuat Oey Yong semakin menundukkan wajahnya karena malu.


“Cit Khong...” ujarnya lirih dengan wajah memerah. Pengemis tua itu bisa melihat bahwa kedua anak itu saling menyukai.

“Tidak usah cemas. Aku akan membantu kalian. Jika ayahmu tidak setuju, aku akan memukul pantatnya 7 hari 7 malam, ujar Pengemis tua itu sambil tertawa menggoda mereka. Oey Yong semakin malu tapi Kwee Cheng justru tersenyum senang menatap kekasihnya. Akhirnya Oey Yong pun berlari keluar kamar karena tak tahan digoda “Aku tidak mau,” ujarnya sambil berlari keluar.


Kwee Cheng ingin mengejar Yong Erl-nya tapi pengemis itu menahannya, “Ternyata gadis nakal itu bisa malu-malu juga,” candanya pada Kwee Cheng. 


Lalu sejak itu, dia terus mengajari Kwee Cheng hingga akhirnya Kwee Cheng bisa menguasai “15 Jurus Penakluk Naga”. Awalnya hanya 15 jurus dari 18 jurus, tapi yang 3 jurus akan diajarkan kemudian.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Native Ads