Senin, 12 Januari 2015

Wuxia Character : Guo Jing dari Masa Ke Masa

Masih membahas seputar serial Wuxia populer favorite sang bloger yaitu “Legend Of The Condor Heroes”. Setelah kemarin kita membahas tentang si gadis mungil yang cantik dan cerdas - Huang Rong (Oey Yong), kali ini kita akan membahas tentang kekasihnya dan suaminya kelak, sang tokoh utama dalam seri Trilogi yang pertama ini yaitu Guo Jing (Kwee Cheng). Tapi yang dibahas adalah para pemerannya dari masa ke masa, bukan tentang karakternya yang kita semua pasti sudah tahu Guo Jing (Kwee Cheng) itu seperti apa.

Di antara Trilogy Condor Heroes, penulis PALING SUKA dengan “THE LEGEND OF THE CONDOR HEROES”,  karena Guo Jing (Kwee Cheng) sesuai dengan penggambaran Pahlawan Sejati, yang rela gugur di benteng Xiang Yang dikeroyok oleh pasukan Mongol dalam usahanya melindungi bangsa dan negara serta rakyat yang terjajah. Karakter the real Ying Xiung (PAHLAWAN) seperti ini TIDAK KUTEMUI di semua novel karangan Jin Yong yang lain. Si Yoko berakhir ngumpet dalam kuburan dan gak peduli sama rakyat sementara si Thio Bu Kie jatuh cinta pada Putri Penjajah dan berakhir ngumpet juga sama seperti Yoko. HANYA Guo Jing yang sampai akhir hayatnya berjuang demi negara. That' why I ONLY LOVE HIM and I Hate the Other characters >__< 

Selain itu karakter dalam seri pertama Trilogi Rajawali ini juga lebih kuat dibandingkan seri yang lain. Huang Rong (Oey Yong) yang cerdas, centil, jahil, lincah, periang, nakal,dan manja ini  sangat berbanding terbalik dengan Guo Jing (Kwee Cheng) yang bodoh, lugu, polos dan baik hati. Pasangan yang sebenarnya bagai bumi dan langit, tapi akhirnya mereka bisa saling melengkapi ^_^ And now please welcome, The Legendary Hero, Guo Jing (Kwee Cheng) dalam berbagai versi.





William Yang as Guo Jing 2017

Dimulai dengan si cantik nan cerdas, Huang Rong (Oey Yong), sekarang kita beralih ke pujaan hatinya : si pria bodoh, lugu, polos, jujur, lamban, namun setia dan baik hati , siapa lagi kalau bukan Guo Jing (Kwee Cheng). Dibanding dengan semua karakter tokoh utama serial WUXIA yang lain, penulis PALING SUKA GUO JING (KWEE CHENG).

Why? Simple. Seperti yang kujelaskan di atas, karena HANYA Guo Jing (Kwee Cheng) yang sesuai dengan penggambaran Pahlawan Sejati, yang rela gugur di benteng Xiang Yang dikeroyok oleh pasukan Mongol dalam usahanya melindungi bangsa dan negara serta rakyat yang terjajah. Karakter the real Ying Xiung (PAHLAWAN) seperti ini TIDAK KUTEMUI di semua novel karangan Jin Yong yang lain. 

Si Yoko berakhir NGUMPET dalam kuburan dan tidak peduli dengan rakyat yang terjajah (iya juga sih, selangkangannya Xiao Long Ni lebih nikmat daripada perang >_<) sementara si Thio Bu Kie jatuh cinta pada Putri Penjajah dan berakhir NGUMPET JUGA sama seperti Yoko. HANYA Guo Jing yang sampai akhir hayatnya berjuang demi negara. 

 William Yang Xuwen as Guo Jing (Kwee Cheng) 2017

Selain itu, karena Guo Jing (Kwee Cheng) adalah seorang pria yang tulus, jujur, punya prinsip, baik hati, setia, lugu dan polos, walau memang agak bodoh dan lamban. Tokoh seperti Guo Jing (Kwee Cheng) mungkin hanya ada dalam novel karangan Jin Yong saja, faktanya dalam dunia nyata sama sekali tidak ada pria yang tulus, setia, jujur, punya prinsip dan menjaga teguh norma-norma kebenaran seperti Guo Jing (Kwee Cheng) ini, walau agak bodoh dikit gak papalah hehehe =) yang banyak mah di luar sana kayak Yokang semua ckckck...
 
 
William Yang as Guo Jing 2017 

Dari sejak pertama kali dibuat pada tahun 1976, Legend Of The Condor Heroes telah dibuat 7 kali remake mulai dari tahun 1976, 1983, 1988, 1994, 2003, 2008 dan yang terakhir pada tahun 2017. (Update : Versi 2017 baru ditayangkan Januari 2017 di China sana). Dari 7 adaptasi remake yang pernah dibuat dan sudah ditayangkan secara resmi di stasiun televisi Indonesia (mengingat versi 2017 masih belum pernah ditayangkan di Indonesia), sebenarnya saya hanya menonton 4 di antaranya yaitu :


1. Legend of the Condor Heroes 1983-TVB HK, dengan para pemain :
Felix Wong (Guo Jing/Kwee Cheng), Barbara Yung (Huang Rong/Oey Yong), Michael Miu Kiu Wai (Yang Kang/Yo Kang), Sharon Yeung (Mu Nian Chi/Bok Liam Chu). Ditayangkan di Indonesia oleh stasiun TV RCTI pada tahun 1990 silam pada pukul 22.30 malam ( Sejauh yang kuingat. Makanya Guo Jing kurang populer di Indonesia karena pertama kali tayang di jam tengah malam seperti itu, jadi banyak yang tidak menonton dan hasilnya sampai sekarang dia kalah femes sama Yoko yang kebetulan tayang di jam tayang utama yaitu jam 18.00-19.00 di mana semua orang bisa menontonnya. Karena banyak yang nonton jadi banyak yang tahu. Itulah alasan kenapa Yoko lebih dikenal publik Indonesia >__<)



2. Legend of the Condor Heroes 1994-TVB HK, dengan para pemain : 
Julian Cheung (Guo Jing/Kwee Cheng), Athena Chu (Huang Rong/Oey Yong), Gallen Luo (Yang Kang/Yo Kang), Sherly Kwan (Mu Nian Chi/Bok Liam Chu). Ditayangkan oleh stasiun TV Indosiar pada tahun 1995 silam pada pukul 17.00 WIB (tayang pada jam tayang utama, tapi terlambat, karena Yoko telah lebih dulu tayang dan penonton uda terlanjur mengenang Yoko >__<)




3. Legend of the Condor Heroes 2008-Chinese Entertainment Shanghai (Mainland China), dengan para pemain : 
Hu Ge (Guo Jing/Kwee Cheng), Ariel Lin (Huang Rong/Oey Yong), Yuan Hong (Yang Kang/Yo Kang), Cecilia Liu (Mu Nian Chi/Bok Liam Chu). Ditayangkan oleh stasiun TV Indosiar pada tahun 2011 silam pada pukul 18.00 WIB.



4. Legend of the Condor Heroes 2017 - Chinese Huace Media (Mainland China), dengan para pemain :
William Yang Xuwen (Guo Jing/Kwee Cheng), Li Yi Tong (Huang Rong/Oey Yong), Chen Xing Shu (Yang Kang/Yo Kang), Meng Zhi Yi (Mu Nian Chi/Bok Liam Chu). Versi remake terbaru yang belum pernah ditayangkan di stasiun TV Indonesia dan hanya menonton melalui DVD. 



LOTCH versi 1976, 1988 dan 2003 di mana penulis sama sekali TIDAK BERMINAT MENONTONNYA !!!

1.Legend Of The Condor Heroes 1976, dengan para pemain :
Jason Pai (Guo Jing/Kwee Cheng), Michelle Yim (Huang Rong/Oey Yong), Bruce Leung (Yang Kang/Yo Kang), Mang Chau (Mu Nian Chi/Bok Liam Chu).


Seri yang ini dibuat jauh sebelum aku dilahirkan ke dunia, tepatnya 9 tahun sebelum bloggernya dilahirkan, so rasanya gak asyik kalau terlalu jadul, ditambah lagi belakangan setelah searching para pemainnya di google, lah kok Guo Jing (Kwee Cheng)-nya kayak penjahat gitu? Serius lebih gantengan papaku deh hehehe =) langsung deh ilfil. Jaman dulu apa tidak ada yang GOOD LOOKING dikit? Atau setidaknya “Sedap dipandang mata” lah.. Sekarang aku tahu kenapa versi pertama ini sama sekali tidak populer atau bisa dibilang Gagal Total -_-


2. Legend Of The Condor Heroes 1988, dengan para pemain :
Howie Huang (Guo Jing/Kwee Cheng), Idy Chan (Huang Rong/Oey Yong), Poon Wang Ban (Yang Kang/Yo Kang), Chiu Su Yi (Mu Nian Chi/Bok Liam Chu).


Seperti yang pernah kujelaskan di postingan sebelumnya kalau penulis blog eneg sama IDY CHAN, karena sejak awal emang tidak suka dengan karakter BIBI LUNG yang dia perankan. So, daripada bete tingkat Mahadewa, mending gak usah nonton ^_^ Menurut informasi, “Legend Of The Condor Heroes 1988” versi IDY CHAN ma Howie Huang adalah LEGEND OF THE CONDOR HEROES PALING ANCUR SEPANJANG SEJARAH !!!! Padahal kalau boleh jujur, si Guo Jing (Kwee Cheng) versi 1976 jauh lebih jelek daripada versi 1988 (Maaf, kalau terkesan sarkas).


3. Legend Of The Condor Heroes 2003, dengan para pemain : 
Li Ya Pheng (Guo Jing/Kwee Cheng), Zhou Shun (Huang Rong/Oey Yong), Zhou Jie (Yang Kang/Yo Kang), Shui Ling (Mu Nian Chi/Bok Liam Chu)


Versi LOTCH yang SANGAT-SANGAT ENGGAK BANGET bagiku! Versi yang menghadirkan para pemain yang ketuaan, para om-om dan tante-tante yang DIPAKSA BERAKTING MENJADI REMAJA. Karena aku adalah penonton awam yang mengagumi kecantikan dan ketampanan dari para artis setiap kali saya menonton sebuah film/drama.

Seperti halnya membeli buku, pembaca pasti akan melihat sampulnya dulu sebelum mengambil buku itu dari rak untuk dibaca sinopsisnya. Kalau sampulnyat tidak menarik, TIDAK EYES CATCHING, jangankan membeli dan membaca, melirik aja uda males.

Nah, film juga seperti itu. Sebelum melihat “dalamnya” seperti apa, penonton akan lebih dulu melihat wajah para artisnya. Kalau artisnya GOOD LOOKING semua, nonton pun akan jadi semangat. Soal cerita, akting pemain, setting dll, itu ada di urutan belakang setelah DVD-nya terbeli dan ditonton.Tapi selama DVDnya masih terpajang di rak, bila melihat covernya yang main jelek semua, ya pasti secara insting tuh film akan dilewati, tidak akan diambil untuk dibaca sinopsisnya apalagi dibeli. Benar, kan?

Kalau para artisnya ENGGAK BANGET seperti versi 2003 ini, jangankan duduk manis menonton sepanjang 42 episode, melihat iklannya muncul di TV aja uda eneg. Maaf, maaf sekali lagi buat Fansnya 2003 *bungkuk 180 derajat* Jadi kalau para pemainnya dekil semua, gak good Looking, pesek, dan gak ada “sedap-sedapnya dipandang mata”, Sorry to say, melihat iklan semenit aja uda gak minat -_- (maaf kalau terlalu sarkas)

Maaf ya Fansnya Zhou Shun. Walau settingnya bagus pun, aku tetep ilfil. Melihat iklan aja uda eneg !!! Mending gak usah nonton, kasihan mataku hehehe^_^


Guo Jing (Kwee Cheng) dari masa ke masa :
1. Jason Pai as Kwee Cheng versi 1976.
Dia adalah Guo Jing (Kwee Cheng) yang pertama, tapi sayangnya seri ini bisa dibilang sebagai produk gagal. Jason Pai lahir pada tahun 1946 dan saat memerankan Guo Jing (Kwee Cheng), dia berusia 30 tahun. Pantes aja gak cocok banget.

Dalam Novel, Guo Jing (Kwee Cheng) berusia 18 tahun tapi diperankan oleh aktor yang berumur 30 tahun. Hhhmm...Bisa dipahami kenapa serial ini GAGAL TOTAL? Padahal seharusnya, siapa yang pertama muncul, merekalah yang lebih dulu dikenang fans dan meninggalkan kesan mendalam. Kalau menurutku, faktor yang menyebabkan kegagalan ini adalah karena Guo Jing (Kwee Cheng)-nya yang ENGGAK BANGET !!!
 

Coba lihatlah! Masa Guo Jing (Kwee Cheng) yang digambarin lugu, polos, jujur, setia dan baik hati tapi yang memerankanya, face-nya seperti penjahat gitu? Sama sekali tak ada tampang-tampang polos dan lugu, tidak ada kesan baik hati dan jujur dari wajahnya, Jason Pai malah terlihat seperti orang jahat.

Sepertinya Jason Pai lebih cocok berperan sebagai Ou Yang Feng si Racun Barat, face-nya bukan face protagonis tapi antagonis. Sorry to say, si Jason Pai pastilah penyebab kegagalan itu. Secara Michelle Yim lumayan cantik, tapi yang jadi Guo Jing (Kwee Cheng) kok ancur lebur gitu?


Mana Guo Jing (Kwee Cheng) yang polos? Mana Guo Jing (Kwee Cheng) yang baik hati dan jujur? Kok yang muncul kayak penjahat gitu tampangnya? Masa Guo Jing (Kwee Cheng) yang dalam novel digambarkan berusia 18 tahun munculnya kayak Bapak-bapak? Dia adalah Om-Om ketuaan yang dipaksa berakting jadi remaja. Woi Sutradara, yakin situ gak salah casting? Uuuppzzz, maaf pemirsa kalau terlalu sarkas, habisnya kayak gak ada aktor lain aja ckckck *geleng-geleng kepala heran*


2. Felix Wong as Guo Jing (Kwee Cheng) versi 1983.
Setelah melihat Guo Jing (Kwee Cheng) di tahun 1976 yang “ya gitu deh”, di tahun 1983 Felix Wong memberikan peningkatan. Disebut sebagai Guo Jing (Kwee Cheng) yang paling terkenal dan disukai mayoritas orang (jaman dulu), hal itu tentu sangat dipahami mengingat versi sebelumnya yaitu versi 1976 mengalami kegagalan. Felix yang kelahiran 1961, saat memerankan tokoh Guo Jing (Kwee Cheng) usianya baru 22 tahun




Masih pantas memerankan pemuda berusia 18 tahun. Face-nya Felix yang walau tidak terlalu ganteng (standarlah) tapi masih cocok berperan menjadi Guo Jing (Kwee Cheng) yang lugu, polos, baik hati dan jujur. Dan setidaknya face-nya masih sedap dipandang mata dibandingkan pendahulunya hehehe =)
 

3. Howie Huang as Guo Jing (Kwee Cheng) versi 1988.
Pria kelahiran 1962 ini memerankan Guo Jing (Kwee Cheng) saat usianya 26 tahun. Sudah tidak muda lagi untuk memerankan karakter pemuda berusia 18 tahun. Walau harus diakui jika dibandingkan dengan Jason Pai yang sudah berusia 30 tahun saat dia menjadi Guo Jing (Kwee Cheng), usia Howie masih terbilang muda. 
 

Namun tetap saja masih ada yang kurang pas dari Guo Jing (Kwee Cheng) versi dia. Dari segi face, lagi-lagi dibanding dengan Jason Pai, Howie masih terhitung Good Looking, tapi entah kenapa aku merasa dia tetap kurang pas membawakan karakter Guo Jing (Kwee Cheng) yang lugu, jujur dan baik hati. 
 

Wajahnya kurang menunjukkan keluguan dan kepolosan seorang Guo Jing (Kwee Cheng), entah kenapa tatapan matanya masih terkesan pintar. Bahkan dibanding dengan Idy Chan yang berperan sebagai Huang Rong (Oey Yong) yang seharusnya terlihat pintar, justru malah Howie yang terlihat pintar. Singkat kata, Guo Jing (Kwee Cheng) justru terkesan lebih pintar dari Huang Rong (Oey Yong), itu kesan yang kutangkap saat melihat foto mereka berdua. Salah casting lagi nih kayaknya ckckck...
 

Seperti yang kukatakan di atas, bahwa face IDY CHAN SAMA SEKALI TAK TERLIHAT PINTAR! Jadi bisa dimengerti jika versi yang ini juga GAGAL TOTAL seperti versi 1976! Mendapat predikat sebagai VERSI LOCH yang PALING GAGAL adalah sebuah fakta yang menyakitkan, apalagi sebelumnya Idy Chan dianggap sukses memerankan Xiao Lung Ni (Bibi Lung) dalam Return Of The Condor Heroes 1983 bareng Andy Lau.

Tapi mungkin peran Bibi Lung yang kalem dan sendu mendayu-dayu itulah yang memicu anggapan para penonton bahwa dia tidak pantas berperan sebagai Huang Rong (Oey Yong) yang lincah dan nakal, ditambah dengan Face-nya Idy yang emang terkesan kalem dan membosankan. Sama sekali TIDAK COCOK memerankan gadis nakal yang lincah dan ceria. Matanya yang selalu terlihat sedih dan wajahnya yang berbentuk bulat serta tatapan matanya yang kurang tajam, tidak mengeluarkan aura cerdas dan nakal sama sekali. 

Walau berpose cute pun tetep gak keliatan cute, wajahmu wajah ibu-ibu, gak cocok jadi remaja berusia 16 tahun -_- Udah, jadi BIBI LUNG aja cocoknya -_-

Umumnya orang yang terlihat cerdas adalah mereka yang memiliki bentuk wajah runcing atau lancap istilahnya, lihatlah wajah Barbara yang runcing dan lancap, sangat cocok berperan sebagai gadis  cerdas. Apalagi usia IDY saat memerankan Huang Rong (Oey Yong) adalah 28 tahun, Idy kelahiran 1960, memerankan seorang gadis mungil berusia 16 tahun yang cerdas, lincah dan nakal tentu SAMA SEKALI TIDAK COCOK untuk IDY yang memiliki wajah keibuan.

Idy Chan adalah Huang Rong yang ketuaan, tante-tante yang dipaksa berakting menjadi gadis remaja. Mungkin pemilihan bintang yang tidak pas inilah yang membuat LOCH versi 1988 dianggap yang PALING GAGAL! Guo Jing (Kwee Cheng)-nya uda lumayan, tapi Huang Rong (Oey Yong)-nya yang salah casting -_-


4. Julian Cheung as Guo Jing (Kwee Cheng) versi 1994.
And now, please welcome My Prince Charming, Guo Jing (Kwee Cheng) yang PALING MANIS SEPANJANG SEJARAH “Legend of The Condor Heroes”, here he is : JULIAN CHEUNG CHE LIN. Kalian akui atau tidak, Julian adalah Guo Jing (Kwee Cheng) yang PALING MANIS, PALING GOOD LOOKING, PALING ENAK DIPANDANG MATA dibandingkan versi-versi lainnya yang rata-rata “ancur wajahnya”.

Setelah versi Julian Cheung, barulah 23 tahun kemudian muncullah William Yang sebagai Guo Jing (Kwee Cheng) yang PALING TAMPAN, PALING GOOD LOOKING, PALING ENAK DIPANDANG MATA dan IMUT sepanjang sejarah. Dan membuat Julian Cheung spontan turun ke peringkat 2 sebagai Guo Jing favorite penulis.
 




Julian mampu membawakan karakter Guo Jing (Kwee Cheng) yang polos, lugu, jujur, lamban, baik hati dan setia. Julian Cheung yang kelahiran 1971, saat memerankan Guo Jing (Kwee Cheng) dia masih berusia 23 tahun. Pemeran Guo Jing (Kwee Cheng) termuda kedua setelah Felix Wong.
 
Orang cakep walau rambutnya awut-awutan (berantakan) pun tetep aja cakep hehehe =)


Penulis sangat menyukai Julian Cheung sebagai Guo Jing (Kwee Cheng), selain karena wajahnya yang tampan, aktingnya juga sangat mantap di sini. Polos, lugu, lamban, jujur, baik hati dan setia, adalah tipe cowok yang AKU BANGET tuh. Tapi sayang sekali, cowok seperti Guo Jing (Kwee Cheng) ini hanya ada di novelnya Jin Young aka Louis Cha hahaha =)
 

Credit photos : Kaypang Gallery @ FB


Walau mayoritas penonton (jaman dulu)  lebih menyukai versi Felix Wong, tapi menurutku, Julian Cheung lebih bagus memerankan karakter Guo Jing (Kwee Cheng). Walau mungkin tatapan matanya kadang masih terkesan tajam, tapi karena wajah Julian “lebih enak dipandang” jadi aku lebih suka Guo Jing (Kwee Cheng) versi Julian.

 


Lugunya, polosnya, baik hatinya dan cinta serta kesetiaannya pada Huang Rong (Oey Yong) lebih terlihat dari versi Julian. Bahkan hanya dari tatapan mata Julian (Guo Jing/Kwee Cheng) rasanya dia seperti benar-benar mencintai Athena (Huang Rong/Oey Yong), apalagi ada 3 scene di mana si Guo Jing (Kwee Cheng) ingin mencium Huang Rong (Oey Yong) tapi gagal hehehe =) Wajah polosnya Julian waktu tertangkap basah bikin ngakak. I think Julian Cheung and William Yang (2017) are the BEST GUO JING (KWEE CHENG) Ever for me ^_^

Julian Cheung as Guo Jing (Kwee Cheng) in Mongol Costume : 
 





Oh ya, VERSI 1994 JUGA MIRIP NOVELNYA, bagi kalian yang tidak terlalu familiar dengan film ini, disarankan melihat yang versi 1994 karena ceritanya mirip dengan novel aslinya, ditambah dengan  Julian Cheung yang super duper ganteng dan semanis gula, plus Athena Chu yang cantik, adalah nilai tambahan selain ceritanya yang mirip sama novel. Walaupun settingnya kebanyakan palsu karena keterbasan dana produksi alias Low budget.

Tapi jika kalian ingin melihat versi yang MIRIP dengan NOVEL namun dengan setting yang indah dan pemain yang sedap dipandang mata, aku menyarankan Legend Of The Condor Heroes 2017.
 


5. Li Ya Pheng as Guo Jing (Kwee Cheng) versi 2003.
Dalam novel, Guo Jing (Kwee Cheng) berusia 18 tahun saat dia pertama kali menjejakkan kaki di China Daratan bersama ke-6 gurunya dan bertemu kekasihnya yang kelak menjadi Istrinya, Huang Rong (Oey Yong). Tapi masak sih pemuda berumur 18 tahun diperankan oleh aktor yang sudah berusia 32 tahun? For your information, Li Ya Pheng kelahiran 1971 dan saat memerankan Guo Jing (Kwee Cheng) dia berusia 32 tahun. 
 

Satu lagi om-om yang dipaksa berakting menjadi remaja setelah Jason Pai (1976) -__- Hadeh... pantas saja kalau wajahnya TIDAK SEDAP DIPANDANG MATA, uda tuwir soalnya ckckck... Kupikir Jason Pai adalah aktor yang paling tua dalam memerankan Guo Jing (Kwee Cheng), ternyata Li Ya Pheng lebih tua dari Jason Pai *sigh* Apa tidak ada lagi aktor muda tampan yang berbakat dari Mainland sana yang bisa didapuk menjadi Guo Jing (Kwee Cheng) yang polos dan lugu? 

Walaupun digambarkan dalam novel, Guo Jing bukan pemuda yang tampan tapi setidaknya jangan ancur-ancur banget kayak Li Ya Pheng lah...He is very Lack of Looking, kalau tidak mau dibilang UGLY! Apa tidak bisa mencari aktor muda yang agak sedap dipandang mata seperti Felix Wong atau Hu Ge? Mereka memang tidak setampan Julian Cheung atau William Yang Xuwen, tapi setidaknya, wajah mereka lebih enak dipandang mata, tidak membuat penonton sepet mata, tidak membuat bete yang menontonnya, dan bisa memberikan hiburan bagi penonton awam sepertiku.
 

Setelah Jason Pai, Li Ya Pheng adalah GUO JING (KWEE CHENG) TERPARAH KEDUA dan ENGGAK BANGET menurutku. Wajahnya yang seperti orang ngantuk, hidungnya yang pesek, plus ditambah kostum yang dekil abis, makin memperparah penampilan orang ini.

Duh...wajahnya “SANGAT MENGGANGGU”. Seperti yang kubilang di postingan sebelumnya kalau wajah artis turut menentukan kesan pertama dari sebuah film untuk diminati atau tidak. Kalau yang main ancur semua gini, penonton pasti malas menonton filmnya.


Maaf, bukan ingin menghina fisik seseorang tapi di dunia hiburan yang ketat dengan persaingan, wajah adalah syarat mutlak bagi seorang artis yang tidak bisa dibantah. Aku adalah penonton awam, BUKAN JURI FESTIVAL FILM atau PENGAMAT FILM, so aku menonton film pasti melihat artisnya, kalau artisnya jelek dan tidak enak dipandang mata, untuk apa menghabiskan waktu untuk menontonnya? Bener, kan?
 

VERSI 1994 dan VERSI 2017 JUGA MIRIP NOVELNYA, kalau alasan menonton versi 2003 hanya karena mirip dengan novel aja, kusarankan Anda menonton VERSI 2017 dengan para pemain yang good looking semua dan setting yang memanjakan mata, atau yang versi 1994 juga boleh. Di versi 1994, kita punya Julian Cheung yang super duper ganteng dan semanis gula, plus Athena Chu yang cantik, adalah nilai tambahan selain ceritanya yang mirip sama novel.

Bentuk wajah Li Ya Pheng yang bulat, hidungnya yang pesek, wajahnya yang tampak keriput di sana-sini, semakin membuat saya merasa “TERGANGGU” walau hanya melihatnya dari foto saja *sigh* Dia dan Zhou Shun benar-benar sangat “MENGGANGGU”.

Walau ada yang bilang kalau akting mereka bagus, well aku hanya orang awam, bukan kapasitasku menilai akting seseorang, karena aku menonton film untuk hiburan, jadi jelas, wajah artis pemainnya adalah point utama yang harus dipertimbangkan sebelum aku memutuskan untuk membeli DVDnya atau tidak.
 

Ibarat membeli sebuah buku, tentu sampul buku tersebut akan menjadi daya tarik bagi seorang pembaca untuk memilih membeli buku tersebut atau tidak. Artis ibarat sebuah sampul buku dalam sebuah produksi film. Bila artisnya TIDAK EYES CATCHING, jangan salahkan para penonton yang akhirnya memilih untuk mengganti channel.


6. Hu Ge as Guo Jing (Kwee Cheng) versi 2008.
Setelah melihat Li Ya Pheng yang “ANCUR” di tahun 2003, lumayan happy saat tahu kalau si ganteng Li Xiao Yao dalam Chinese Paladin 1 yaitu Hu Ge yang didapuk memerankan karakter legendaris - Guo Jing (Kwee Cheng). Well, setidaknya dia JAUH LEBIH TAMPAN dari Li Ya PHeng. Saat memerankan karakter Guo Jing (Kwee Cheng), Hu Ge yang kelahiran 1982 berusia 26 tahun.
 

Namun sayang, ternyata style rambut Hu Ge terlihat sangat aneh dan membuatnya terlihat sangat jelek. Hu Ge lebih cocok mengenakan gaya rambut berponi seperti dalam Chinese Paladin 1, Young Warrior Of The Yang Clan 2006, Chinese Paladin 3, atau Ning Chai Cheng di Chinese Ghost Story, bukan ditarik semua ke atas dan terlihat jidatnya seperti dalam foto di bawah ini. 
 
 Rambutnya Hu Ge bikin ilfil -_- Hu Ge lebih cocok memakai poni.

Akting Hu Ge sebagai Guo Jing pun terlihat mengecewakan di mataku. Guo Jing-nya terlihat idiot dan tolol, berbeda dengan Guo Jing-nya Julian Cheung (1994) yang lugu atau Guo Jing-nya William Yang Xuwen (2017) yang polos, lugu dan manis.

Tak salah bila Hu Ge mendapat hujan kritik dan makian seperti : terlihat seperti orang idiot daripada orang polos dan lugu, tidak bisa akting, tidak bisa menunjukkan image kepahlawanan seperti Felix dan Julian, wajahnya terlalu lebar seperti raksasa dan lain sebagainya.




Tapi daripada Li Ya Pheng, Hu Ge tetap lumayan. Wajahnya Li Ya Pheng yang seperti orang ngantuk membuat penonton tidak minat menontonnya. HU GE is BETTER THAN LI YA PHENG! Well, walau Hu Ge pun masih kebanting cakepnya dengan Julian Cheung ataupun William Yang Xuwen ^_^ But, he is better than Li Ya Pheng!


UPDATE 16.09.2016 : 
7. William Yang Xuwen as Guo Jing (Kwee Cheng) versi 2017
Please welcome, New Guo Jing (Kwee Cheng) versi 2017 yang diperankan oleh William Yang Xuwen. Saat memerankan Guo Jing (Kwee Cheng), William Yang masih berusia 22 tahun karena dia lahir pada tahun 1994. Masih muda dan tampan, seleraku banget nih cowok berondong satu, so young and so handsome hehehe =) William Yang adalah Guo Jing (Kwee Cheng) TERMUDA bersama dengan Felix Wong, yang sama-sama berusia 22 tahun saat memerankan karakter Guo Jing (Kwee Cheng).


UPDATE : 23 September 2018
Bagiku, William sukses memerankan sosok Guo Jing yang membuaku berpaling dari Julian Cheung. Selama ini, tak ada satupun aktor pemeran Guo Jing yang mampu menggantikan Julian Cheung sebagai Guo Jing terfavorite, bahkan TIDAK HU GE SEKALIPUN. Namun kini, dengan sangat mudah, William Yang mengambil alih posisi Julian Cheung yang sudah bertahan selama 23 tahun ini.
 

Guo Jing-nya William bukan hanya terlihat sangat imut-imut dan ganteng, namun juga mampu menunjukkan sosok Guo Jing yang lugu, polos, baik hati, jujur, sabar dan berkata apa adanya. Dia juga dengan berani menyebut nama Rong’er sebagai gadis pilihan hatinya. Dia mengakui dia menyukai Rong’er di hadapan keenam gurunya, di hadapan para pendeta Chuan Chen, di depan Huang Yao Shi, di hadapan Hong Chi Khong dan di hadapan Hua Cheng dan Tuo Li. Dia selalu tersenyum manis saat bersama Rong’er dan tampak gembira bisa memeluk gadis itu erat. 
 


William Yang membuktikan bahwa Guo Jing, sang pendekar hebat tak masalah memakai poni. Jujur, yang membuatku menyukai Guo Jing-nya William Yang adalah poni manisnya. Style dan gaya rambut William menggambarkan Guo Jing masa kini, Guo Jing millenium. Guo Jing versi baru yang sepertinya sengaja dibuat untuk menarik perhatian para gadis muda (walau faktanya tante-tante kayak aku juga demen banget liat William hehehe ^_^)
 
  

Walau ada yang berkomentar bahwa Guo Jing dengan rambut ala-ala boyband ini membuatnya tak tampak seperti seorang pendekar, tapi, hei, bukankah saat memakai gaya rambut ini, Guo Jing masih remaja dan memang belum menjadi pendekar? Untuk menampilkan kesan remaja lugu dan polos, aku rasa cocok-cocok aja kok.
 


Faktanya kostum dan gaya rambut wuxia/silat modern memang kebanyakan memakai poni. Sebut saja : Li Xiao Yao (Chinese Paladin 1), Jing Tian (Chinese Paladin 3), Yang Liu Lang (Young Warriors Of The Yang Clan 2006), Ning Chai Chen (Chinese Ghost Story), Yang Guo 2014, dll yang memakai kostum klasik tapi juga memakai poni yang membuat wajah mereka semakin tampan.




Kalau mereka boleh, kenapa tidak dengan Guo Jing? Faktanya, era millenium tidak bisa disamakan dengan era tahun 1980-1990an, kostum dan gaya rambut para pemain tentu mengikuti perubahan jaman dan disesuaikan juga dengan selera anak muda bila ingin meraih rating tinggi. 

Cukup diingat, tak ada yang kekal di dunia ini, semua hal bisa berubah. Apalagi jika kita bicara soal fashion, benar kan? 



Bukankah di 5 episode terakhir, Guo Jing-nya William Yang juga sudah mengubah gaya rambutnya seperti seorang pendekar sejati? Dengan rambut panjang, dikuncir tengah seperti layaknya wuxia klasik, William Yang terlihat keren dan macho seperti seorang Pendekar sejati.

Perubahan ini sangat wajar mengingat saat kembali ke Mongol, Guo Jing diceritakan menjadi seorang Jenderal Perang. Dia bukan lagi seorang remaja belasan tahun, melainkan sudah menginjak usia 20 tahun dan sudah menjadi pria sejati.


Jadi perubahan gaya rambut William Yang ini seolah untuk menunjukkan perubahan jati diri Guo Jing, dari Guo Jing remaja menjadi Guo Jing muda. Guo Jing remaja, yang masih lugu, polos dan tak mengerti apa-apa memang lebih pas berpenampilan layaknya seorang remaja dengan dengan rambut pendek berponi.


Sedang untuk Guo Jing muda yang sudah memiliki pengalaman di dunia persilatan, sudah mengerti arti menjadi pahlawan, melindungi orang-orang yang dia sayang, Guo Jing yang tahu tugas dan tanggung jawabnya, memang lebih pas dengan gaya rambut panjang klasik dikuncir tengah. 


Dari Guo Jing remaja menjadi Guo Jing muda ditunjukkan melalui perubahan rambut dan poni. Jadi apa masalahnya? Bukankah Yang Guo (2014) juga berponi? Jika Yang Guo boleh, kenapa Guo Jing tidak boleh? 

Cukup diingat kalau sekarang adalah era millenium, bukan lagi era silat TVB jaman dulu. Fashion dalam kostum wuxia pun juga mulai berubah mengikuti perkembangan jaman.


Menurutku, style tersebut sudah sangat pas dan cocok untuk wajah William yang aslinya sudah tampan, justru terlihat lebih tampan dengan poni manisnya. William yang memang masih muda memang sangat pas memerankan karakter Pendekar Muda Guo. Dan kedua gaya rambut William sudah sangat pas menurutku, baik yang berponi manis ataupun yang dikuncir tengah ala wuxia klasik. 

Di mataku, keduanya bagus dan cocok untuk wajah gantengnya William Yang. Pas untuk menggambarkan perubahan karakternya dari Guo Jing remaja menjadi Guo Jing muda.

 

Lalu soal chemistry-nya dengan sang lawan main, Li Yi Tong, walau ada yang berkomentar Guo Jing dan Huang Rong terlihat seperti dua orang teman saja dan bahkan seperti kakak adik, tapi tidak bagiku.  (Kebanyakan yang nyinyir sih orang Indonesia. maklum deh kayaknya, apa sih yang gak dinyinyirin oleh Maha Benar netijen Indonesia?)



Di mataku, Guo Jing sudah memperlihatkan cintanya pada Huang Rong. Bukan hanya melalui pelukan, atau kata-kata romantis namun juga dari tatapan mata Guo Jing saat menatap Huang Rong sudah cukup bagus. Seiring dengan perkembangan cerita, akting William Yang juga mengalami peningkatan. 

  

 
Apalagi saat adegan Huang Rong terluka dan Guo Jing rela berlutut semalaman dan diterpa hujan deras demi memohon pada Tuhan agar memberinya jalan untuk menyembuhkan kekasihnya. 


Juga saat adegan Huang Rong memasakkan banyak makanan untuknya saat berpikir mereka akan berpisah, akting menangis William juga sangat bagus dan membuat penonton ikut bersedih (well, setidaknya aku). 


Lalu juga saat adegan Guo Jing salah paham dan mengira bahwa Huang Yao Shi (ayah Huang Rong) yang telah membunuh kelima gurunya, Huang Rong memeluk Guo Jing erat dari arah belakang dan memintanya tidak meninggalkannya. Akting putus asa, depresi dan patah hati William Yang benar-benar membuat orang turut sedih melihat cinta mereka yang seolah tak menemui jalan keluar.


Walau saat itu tak ada tetesan air mata, namun sorot mata William Yang menunjukkan sorot mata yang penuh luka. Dalam hati, dia masih tidak rela mengakhiri hubungannya dengan Huang Rong begitu saja, namun di sisi lain, dia merasa berhutang budi pada kelima gurunya yang telah mendidiknya selama ini.


Guo Jing really love Huang Rong dan itu benar-benar terlihat dari sorot mata William. Walau ada yang berkomentar jika adegan pelukan yang terlalu banyak justru semakin membuat hambar, maka aku justru berpikir sebaliknya. 

Aku justru selalu menantikan adegan mesra lain antara Guo Jing dan Huang Rong mengingat selama ini Guo Jing adalah karakter pria baik-baik dan sopan, yang tidak akan "nyosor sana nyosor sini" seperti Ou Yang Khe, walau kepada kekasihnya sendiri, jadi dia terkesan sama sekali tidak romantis. 


  

Guo Jing adalah karakter yang tidak bisa menyampaikan perasaannya melalui kata-kata, jadi menyampaikannya melalui tindakan adalah sangat tepat. Actions speaks louder than words, right? 

Jadi jujur, karena kecewa terhadap versi 1994 yang kurang adegan romantis antara couple favoriteku, so aku sangat senang melihat versi adaptasi terbaru ini yang lebih terlihat romantisnya Guo Jing.


Seperti saat di episode awal, ketika Ou Yang Khe menggoda Huang Rong dan mengatakan, “Setelah ini, aku akan memimpikanmu siang dan malam,” lalu kemudian tiba-tiba Guo Jing berdiri di depan Huang Rong seraya merentangkan kedua lengannya, berusaha menghalangi Ou Yang Khe mendekati kekasihnya. Guo Jing saat itu berkata, “Mimpi saja sendiri.” Tatapan mata Guo Jing sudah menyiratkan kecemburuan dan kemarahan karena melihat pria lain menggoda gadisnya. 

Akting William sudah sangat bagus menurutku, dia terlihat cemburu dan tidak terima melihat kekasihnya digoda orang dan ekspresi kecemburuan itu sudah tampak dalam aktingnya, membuatku merasa Guo Jing benar-benar mencintai Huang Rong dan tidak rela melihat pria lain merebutnya.



Juga saat Hong Chi Khong berkata, “Andai saja saat masih muda, aku bisa bertemu dengan seorang gadis yang cantik dan pandai memasak seperti Rong’er, maka...” saat itu Guo Jing langsung memotong kalimatnya dengan nada cemburu, “Chi Khong, kau jangan punya maksud tertentu pada Rong’er,” dengan ekspresi cemberut yang imut yang menunjukkan bahwa dia takut Rong’er-nya dicuri orang. 

Menurutku, chemistry mereka sudah tampak. Aktingnya William terlihat seperti dia benar-benar mencintai Rong’er. 


Setelah kuselidiki lebih lanjut (dari profile FB mereka karena aku baca komentarnya di FB juga), mayoritas yang mengatakan William Yang dan Li Yi Tong tidak ada chemistry, lebih mirip kakak adik atau 2 teman baik sebenarnya adalah fans berat Hu Ge dan Ariel Lin, yang sudah suka sama mereka sejak “Fairy From Wonderland”, jadi seolah tidak bisa menerima couple lain sebagai Guo Jing - Huang Rong karena masih terbayang-bayang kisah cinta Hu Ge-Ariel yang gak kesampaian di “Fairy From Wonderland” jadi terbawa hingga ke Guo Jing - Huang Rong. 

Sama sepertiku yang karena lebih suka couple-nya Hu Ge – Yang Mi dan bukan Hu Ge – Ariel jadi emang sejak awal gak ngerasain feel melihat Huang Rong-nya Ariel. Jadi intinya, penilaian mereka sangat subyektif.



Kalau disuruh memilih antara Hu Ge - Ariel dan William - Li Yi Tong sebagai Guo Jing dan Huang Rong, maka aku lebih memilih William Yang – Li Yi Tong. Menurutku, chemistry-nya William Yang dan Li Yi Tong uda dapet. 

Tapi jika Anda tetap tidak menyukai Guo Jing-nya William, ya itu terserah Anda. Itu bukan urusanku karena setiap orang punya selera. Yang pasti di mataku, Guo Jing-nya William adalah Guo Jing terfavorite, bahkan sanggup menggeser Julian Cheung di posisi pertama. 

Jika Guo Jing-nya Julian Cheung terlihat lugu, Guo Jing-nya Hu Ge terlihat tolol, maka William menampilkan sosok Guo Jing yang polos, lugu dan manis.
 

William Yang Xuwen adalah Guo Jing (Kwee Cheng) PALING TAMPAN sepanjang sejarah "Legend Of The Condor Heroes". Jika Julian Cheung adalah Guo Jing yang PALING MANIS maka William adalah Guo Jing yang paling tampan dan imut. Dia sukses menggantikan posisi Julian Cheung di hatiku.

 

===========

Kesimpulan :
My Favorite Guo Jing (Kwee Cheng) ever is : 
1. William Yang as Guo Jing 2017 
Bagiku, William sukses memerankan sosok Guo Jing yang membuatku berpaling dari Julian Cheung. Selama ini, tak ada satupun aktor pemeran Guo Jing yang mampu menggantikan Julian Cheung sebagai Guo Jing terfavorite, bahkan TIDAK HU GE SEKALIPUN. Namun kini, dengan sangat mudah, William Yang mengambil alih posisi Julian Cheung yang sudah bertahan selama 23 tahun ini. 


Guo Jing-nya William bukan hanya terlihat sangat imut-imut dan ganteng, namun juga mampu menunjukkan sosok Guo Jing yang lugu, polos, baik hati, jujur, sabar, berani dan berkata apa adanya. Satu nilai tambahan untuk Guo Jing-nya William adalah Guo Jing versi William Yang adalah Guo Jing yang paling romantis yang pernah ada. 


Mungkin karena versi 2017 ini mengikuti Novel versi revisi TERBARU terbitan Gramedia 2014 yang memang direvisi dengan tujuan membuat karakter Guo Jing makin romantis setelah penulisnya mendapatkan sejumlah protes dari fans Guo Jing yang mengatakan bahwa Guo Jing tidak romantis.


Guo Jing versi William dengan berani menyebut nama Rong’er sebagai gadis pilihan hatinya. Dia mengakui dia menyukai Rong’er di hadapan keenam gurunya, di hadapan para pendeta Chuan Chen, di depan Huang Yao Shi, di hadapan Hong Chi Khong dan di hadapan Hua Cheng dan Tuo Li. Dia selalu tersenyum manis saat bersama Rong’er dan tampak gembira bisa memeluk gadis itu erat. 


2. Julian Cheung as Guo Jing (Kwee Cheng) versi 1994. 
Aku menyukai Julian Cheung sebagai Guo Jing (Kwee Cheng), selain karena wajahnya yang tampan, aktingnya juga sangat mantap di sini. Polos, lugu, jujur, baik hati dan setia, adalah tipe cowokku banget tuh. Walau mayoritas penonton (jaman dulu)  lebih menyukai versi Felix Wong tapi menurutku, Julian Cheung lebih bagus dalam membawakan karakter legendaris Guo Jing (Kwee Cheng), walau mungkin tatapan matanya kadang masih terkesan tajam. 


Dan karena wajah Julian “lebih enak dipandang” jadi aku lebih suka Guo Jing (Kwee Cheng) versi Julian. Chemistry yang dibangun bersama Athena juga tampak sempurna, membuatku sempat berharap mereka bisa cerai dari pasangan masing-masing dan menikah lagi hahaha =) *abaikan saja*
 
  

3. Hu Ge as Guo Jing (Kwee Cheng) versi 2008. 
Bukan Guo Jing (Kwee Cheng) yang terbaik tapi dia masih lebih baik dari pendahulunya dari segi penampakan (baca : versi 2003). Walau saat berdiri di samping Ariel Lin yang mungil, Hu Ge tampak seperti raksasa. Meskipun banyak kritikan pedas diarahkan ke Hu Ge dan aku juga tidak begitu menyukai Guo Jing yang dia bawakan, tapi setidaknya Hu Ge masih lebih baik dibandingkan yang lainnya, karena aku gak terlalu menyukai Felix juga. Ditambah lagi, versi 2008 yang terlalu banyak modifikasi yang kebablasan hingga mengubah alur cerita, jadi membuat seri yang ini kurang nyantol di hati hehehe =) 

Tapi karena harus memilih Top 3 jadilah Hu Ge masuk sebagai pilihan terakhir. Aslinya HANYA WIlliam Yang dan Julian Cheung yang nyantol di hati.
 


My Favorite Guo Jing (Kwee Cheng) is William Yang (2017), Julian Cheung (1994) and Hu Ge (2008). You dont agree with me? Well, its up to you. People have taste, right? Let's respect others opinion, especially the Blogger ^_^

Written By : Liliana Tan
NOTE : DILARANG MENG-COPY PASTE TANPA IJIN TERTULIS DARI PENULIS !!! REPOST WITH FULL CREDITS !!
Credit Photos : As tagged (All photos belongs to the owner) + Weibo ON LOGO
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Native Ads