Still with my
favorite Condor Heroes Couple, Kwee Cheng (Guo Jing) and Oey Yong (Huang Rong).
Well, I HATE YOKO and XIAO LUNG NI because of their SELFISH BEHAVIOR for NOT
DEFENDING XIANG YANG !!! I also HATE THIO BU KIE and THIO BENG because Thio Bu
Kie fall in love with the ENEMY’s PRINCESS !! Just go to hell all of you !!!
Kwee Cheng dan Oey Yong adalah Pahlawan sejati karena mereka gugur dalam
membela kebenaran, melindungi Kota Xiang Yang dari serangan musuh bahkan hingga
akhir hayat mereka, lebih mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan
pribadi atau golongan, inilah yang memang seharusnya dilakukan oleh seorang
Pahlawan. Thats why I Love Kwee Cheng and Oey Yong’s character. They deserved
to be my Favorite...
“LOTCH
1994 : Kencan Pertama Kwee Cheng dan Oey Yong”
Pertama kali
bertemu, Kwee Cheng yang lugu, bodoh dan polos sama sekali tak menyadari jika
Adik Huang-nya yang ditemuinya secara tak sengaja di depan restoran adalah seorang gadis, hal ini
bisa dipahami mengingat saat pertama kali bertemu, Oey Yong sengaja menyamar
sebagai pengemis dekil dan Kwee Cheng yang bodoh tentu tak terbesit sedikitpun
pikiran bahwa orang yang ditemuinya adalah seorang gadis muda yang cantik.
Adegan favoritku, saat pertama kali Kwee Cheng melihat perubahan Oey Yong yang
berubah dari pengemis dekil menjadi seorang gadis cantik adalah adegan yang
paling berkesan, khususnya saat versi 1994, ekspresi Julian Cheung sebagai Kwee
Cheng yang terpesona melihat kecantikan Oey Yong menunjukkan bahwa Julian
memang pantas menjadi aktor papan atas Hongkong saat itu. Great job, Julian =)
Adegan dimulai
saat si bodoh Kwee Cheng datang menemui sahabat barunya, seorang pengemis dekil
yang tak sengaja ditemuinya di depan restoran, yang dipanggilnya dengan nama
“Adik Oey (Huang)”.
Sesampainya di tepi danau, Kwee Cheng (Guo Jing) justru
bertemu 4 hantu Sungai Kuning yang tergantung terbalik di atas pohon, tak jauh
dari tepi danau itu. Setelah berdebat dengan mereka sejenak, Kwee Cheng (Guo
Jing) mendengar suara lembut seorang gadis memanggil namanya.
“Cheng Gege
(Kakak Cheng)” suara lembut tapi riang itu menyapanya. Begitu Kwee Cheng (Guo
Jing) menoleh, dia melihat diatas perahu telah berdiri seorang gadis berbaju
hijau dan putih yang sangat cantik tersenyum manis padanya. Gadis itu sangat
cantik bagaikan Dewi, usianya sekitar 15-16 tahun, rambutnya menjuntai panjang
diatas bahunya dengan pita warna hijau dan kepangan rambut kecil dikepalanya,
kulitnya seputih salju, dia tersenyum seraya memainkan ujung rambutnya.
Kwee
Cheng (Guo Jing) merasa tak pernah melihat seorang gadis secantik ini
sebelumnya, dia terpesona menatap gadis itu, hatinya berdebar tak menentu,
sebuah perasaan aneh yang belum pernah dirasakannya menyusup masuk ke dalam
hatinya, sebuah gelora di dada yang tak pernah dikenalnya kini menghampirinya,
hatinya menjadi hangat hanya dengan melihat senyum manisnya.
Gadis cantik
itu adalah Oey Yong (Huang Rong), si pengemis kotor yang berubah menjadi
seorang gadis cantik yang lincah. Perubahannya membuat Kwee Cheng yang bodoh
menjadi terpesona “Kau..Kau..” dia bahkan tak sanggup berkata-kata. Dengan senyum
manisnya dan dengan sapaan ramah gadis itu berkata “Ini aku. Saudara Oey-mu.
Apa kau tak mengenaliku? Kakak Cheng, naiklah ke perahu.” Ujarnya manis,
mengundang Kwee Cheng (Guo Jing) naik. Walau awalnya ragu, tapi Kwee Cheng (Guo
Jing) yang melihat kemiripan diantara gadis itu dan teman kecilnya, akhirnya naik keatas.
Kwee Cheng
(Guo Jing) menatap gadis itu dengan malu-malu “Kau sangat cantik berdandan
seperti ini. Lain kali jangan mengemis lagi.” Ujarnya polos yang spontan
membuat gadis itu tertawa lucu. Suara tawanya membuat Kwee Cheng (Guo Jing)
serasa melayang ke langit ketujuh, suara gadis itu sangat jernih dan indah,
mengalun lembut bagai sebuah melody yang indah.
“Lain kali
jangan panggil aku “Oey/Huang Xian Di” ( panggilan formal untuk adik laki-laki)
lagi, juga tak boleh memanggilku Oey/Huang Xian Mei (panggilan formal untuk
adik perempuan). Panggil aku Yong Erl, ayahku biasa memanggilku seperti itu.” Ujarnya
lagi sambil tersenyum manis.
Kwee Cheng
(Guo Jing) mengangguk lalu dia teringat sesuatu dan mengeluarkannya dari dalam
kantong bajunya. Sebuah bungkusan yang berisi makanan yang sudah hancur. Ketika
tahu makanan itu sudah hancur, Kwee Cheng (Guo Jing) berkata dengan kecewa “Yaahhh,
tidak bisa dimakan lagi.” Ujarnya seraya berniat melempar makanan itu ke danau,
tapi Oey Yong (Huang Rong) menahannya “Aku akan memakannya pelan-pelan,”
ujarnya seraya memakannya pelan-pelan lalu mengeluarkan saputangan bersih dari
balik bajunya dan menyimpan kembali sisanya.
Sejenak Oey Yong (Huang Rong)
menatap Kwee Cheng (Guo Jing) dengan penuh perasaan haru. Baginya bukan kue itu
yang terpenting melainkan ketulusan hati Kwee Cheng (Guo Jing).
“Kakak Cheng,
mulai sekarang biarkan aku mengikutimu. Kita akan bersama selamanya, bagaimana?”
tanya Oey Yong (Huang Rong) seraya menggenggam tangan Kwee Cheng (Guo Jing).
Kwee Cheng
(Guo Jing) tersenyum dan menjawab mantap “Baik. Sejujurnya, aku juga merasa
bahagia saat bersamamu. Mulai sekarang kita akan bersama selamanya, hingga
kematian memisahkan kita.” Ujarnya sambil tersenyum manis, seraya balik
menggenggam tangan Oey Yong (Huang Rong) lembut.
“Tapi kau
jangan menghinaku.” Pinta Oey Yong (Huang Rong) padanya.
“Takkan
pernah.” Jawab Kwee Cheng (Guo Jing) dengan lembut sambil tetap tersenyum
manis. Dan akhirnya mereka berdua menikmati sejenak pemandangan dari atas
perahu sebelum akhirnya mereka membantu mencari obat penawar untuk Pendeta
Wang.
Note : Kalau
dalam novel, ada adegan Oey Yong (Huang Rong) menyanyikan sebuah lagu yang
merdu untuk Kwee Cheng (Guo Jing), yang walau Kwee Cheng tak tahu artinya tapi
dia menikmati lagu itu karena suara Oey Yong (Huang Rong) yang merdu. Tapi
sayang kalau di versi 1994 tak ada adegan Oey Yong (Huang Rong) bernyanyi.
Saya rasa Kwee
Cheng dan Oey Yong sama-sama jatuh cinta pada pandangan pertama (Love at The
First Sight). Kalau Oey Yong saat pertama kali melihat ketulusan dan kebaikan hati
Kwee Cheng saat menolongnya di depan restoran, sedang Kwee Cheng saat menyadari
bahwa Oey Yong adalah seorang wanita. Pertama kali mereka bertemu, Kwee Cheng
sudah merasa sangat dekat dengannya, tapi karena dia pikir Oey Yong adalah
seorang pria jadi dia menganggapnya sebagai perasaan pada saudara, tapi setelah
mengetahui Oey Yong adalah seorang wanita, untuk pertama kalinya Kwee Cheng
benar-benar memandangnya sebagai “wanita” dan dia merasakan sesuatu yang belum
pernah dia rasakan sebelumnya, bahkan pada Go Chin (Hua Zhen) sekalipun. I think that
must be called “LOVE”, but Kwee Cheng is too naive to understand his feeling.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar