Jumat, 09 Januari 2015

LOTCH 1994 : No One Can Tear Us Apart

Yang paling gue suka dari karakter Kwee Cheng adalah dia orang yang setia, tulus dan baik hati. Cowok jaman sekarang mah jangankan waktu ceweknya hampir mati, ceweknya masih hidup dan segar bugar aja, mereka masih bisa selingkuh sana sini. Hadeh...Kayaknya mereka harus liat Kwee Cheng agar bisa meniru sifatnya Kwee Cheng yang setia ma tulus kayak gini. Sayangnya cowok kayak Kwee Cheng gini hanya ada dalam novelnya Louis Cha alias Jin Young aja *sigh* Seneng banget waktu adegan Oey Yung terluka parah karena kedekatan mereka makin banyak, digendong ma Kwee Cheng sepanjang perjalanan, dipeluk, disandarin di dadanya. Waaahh,,so sweet hehehe =) Walau adegan romantisnya masih standar gitu, tapi akting mereka emank keren abis, bikin gue merasa Kwee Cheng benar-benar gak mau liat pacarnya mati, dan dia akan lakukan apapun untuk menyembuhkan Oey Yong kembali. Two tumbs up deh buat Julian dan Athena... Gak bosen-bosennya liat mereka berdua hehehe =)

So, here some screenshot I’ve got from “The Legend Of The Condor Heroes 1994”....


“LOTCH 1994 : No One Can Tear Us Apart”




Adegan ini setelah Kwee Cheng dan Oey Yong menemukan petunjuk dimana kitab perang Bubok atau Wu Mu Yi Shu disimpan. Oey Yong yang tak menduga bahwa Ketua Partai Tapak Besi, Chiu Qian Ren ternyata memiliki saudara kembar, menyangka bahwa yang ada didepannya saat itu adalah kakak kembar Qian Ren yang seorang penipu.  Dia dengan percaya diri menantang Chiu Qian Ren asli, yang bisa diduga berakibat sangat fatal bagi nyawanya. Oey Yong terluka karena pukulan Tapak Besi Chiu Qian Ren. Kwee Cheng yang tidak ingin melihat adik Yong-nya mati begitu saja, berusaha keras menyelamatkan Oey Yong. Dia dengan pantang menyerah menggendong Oey Yong kesana kemari, berusaha menghindar dari kejaran orang-orang Partai Tapak Besi hingga akhirnya bertemu dengan Wanita Berambut Putih, Ying Khu yang dulunya adalah Permaisuri Raja Selatan, Raja Thuan. 

Oey Yong saat membantu Ying Khu menyelesaikan soal matematika


Dengan bantuan Ying Khu, walau sebenarnya dia membantu karena memiliki motif sendiri, Kwee Cheng dan Oey Yong mengetahui bahwa di dunia ini hanya ada 1 orang yang bisa menyembuhkan Oey Yong yaitu Raja Thuan sendiri, yang sekarang telah menjadi seorang Biksu bernama Ying De. Perjalanan Kwee Cheng dan Oey Yong dalam mencari Biksu Thuan menunjukkan betapa besar cinta Kwee Cheng pada Oey Yong dan dia tidak ingin melihat kekasihnya mati begitu saja. Dia tanpa lelah menggendong Oey Yong di punggungnya, merawatnya, menjaganya dan menghiburnya.






“Kita sudah berjanji akan hidup dan mati bersama, aku takkan biarkan kau mati begitu saja. Kau tak boleh tinggalkan aku. Kita akan selamanya bersama”.

-Kwee Cheng to Oey Yong-



















When Kwee Cheng Hurt :






Sebelum Oey Yong terluka, Kwee Cheng sudah pernah terluka lebih dulu karena tusukan pisau Yo Kang saat akan mempertahankan kitab Perang Bubok (atau yang mereka kira Kitab Bubok, karena ternyata kitabnya bukan disitu hehehe ^.^) Oey Yong menangis sedih karena mengira kekasihnya akan mati, tapi untunglah di dalam kitab 9 bulan ada cara menyembuhkan luka dengan tenaga dalam, tapi mereka tidak boleh berpisah selama 7 hari 7 malam. So jadilah mereka berdua sembunyi di dalam ruang rahasia dalam rangka mengobati luka Kwee Cheng.







Di dalam ruang rahasia inilah, Kwee Cheng pernah 2 kali ingin mencium Oey Yong. Pertama saat dia melihat Oey Yong yang sedang menutup matanya terlihat sangat cantik, Perlahan dia mendekatkan wajahnya ke wajah kekasihnya, ingin menciumnya, tapi tidak berhasil karena tiba-tiba Oey Yong membuka matanya dan bertanya dengan nada penasaran "Kakak Cheng, kau mau apa?" 




Kwee Cheng yang tertangkap basah hanya menjawab dengan gugup "Tak apa. Tidak lagi."
Tapi bukan Oey Yong namanya kalau menyerah gitu aja kan? So, dia kembali bertanya "Tadi ingin tapi sekarang tidak lagi? Memangnya tadi kau mau apa?" desak Oey Yong. Dan setelah didesak, baru deh si lugu nan imut, Kwee Cheng menjawab dengan malu-malu "Aku ingin menciummu." wkwkwkwk,, langsung to the point men bilangnya. Sayang gak dikasih adegan ciuman beneran ma sutradara, padahal penontonnya aja pengen liat hehehe =)




Kwee Cheng bertanya "Apa kau marah?" dan Oey Yong menjawab "Mana mungkin? Kau adalah Kakak Cheng-ku yang baik. Kau tidak seperti si brengsek Ou Yang Khe itu." Tapi saat Oey Yong akan membahas mengenai ciuman itu lagi, Yo Kang dan orang-orangnya tiba disana.. Batal dah ciumannya hiks T___T

Kedua, saat Kwee Cheng melihat anak Tetua Lu berciuman dengan istrinya, Nona Chen (Lupa Chen siapa) dan tiba-tiba Kwee Cheng jadi kayak kerasukan. Pengen kale ya si Kwee Cheng. Dia mencoba mencium Oey Yong dengan paksa sambil berkata "Aku tak tahan lagi, Yong Erl." Gak tahu gak tahan apa, gak tahan pengen nyium kale ya? Penonton mulai mesum wkwkwk ^.^ Walau gak jadi cium setidaknya adegan itu menunjukkan kalau walaupun polos dan lugu si Kwee Cheng tetap pria normal, yang ada rasa dan pengen nyium pacarnya andai ada kesempatan, bagaimanapun mereka saling cinta kan? Ini menunjukkan cinta Kwee Cheng pada Oey Yong, yang kadang-kadang pengen melakukan sesuatu yang lebih dari pelukan, tapi karena dia bodoh dan menghormati Oey Yong jadi dia tampak sangat bersalah saat keinginannya itu ketahuan oleh Oey Yong sendiri, apalagi mereka cuma berdua aja di ruang rahasia. Mungkin inilah yang dinamakan gairah anak muda hehehe =)

Credit : From DVD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.