Sabtu, 01 Juni 2024

Sinopsis EP 2 Ojakgyo Brothers “Tae Hee – Ja Eun” Moment

Highlight for today episode :
Pertemuan pertama kedua tokoh utama yang tidak disengaja di bandara, saat Hwang Tae Hee dan Baek Ja Eun sama-sama berusaha menghentikan Baek In Ho, namun terlambat. Saat itu, Ja Eun berlari persis di belakang Tae Hee namun mereka masih belum saling mengenal satu sama lain. Siapa yang menyangka jika mereka berdua akan saling mencintai di masa depan? Jalinan benang takdir, sepertinya sudah mulai terjalin sejak episode ini.

Tapi ini bisa dianggap pertemuan pertama gak sih? Kan mereka gak saling ketemu, cuma saling membelakangi aja. Pra pertemuan aja kale, ya? hihihi ^_^ Dan sesuai dengan judul postingannya, karena aku adalah shippernya Hwang Tae Hee dan Baek Ja Eun, jadi sinopsis yang kutulis di sini tentunya hanya scene Tae Hee dan Ja Eun semata, I dont care with other couple ^_^


Episode 2 :
Adegan dimulai saat Baek In Ho yang datang bersama Baek Ja Eun (namun saat itu menunggu dalam mobil karena sebelumnya ketiduran) meminta Hwang Chang Sik untuk segera pindah dan mengosongkan rumah dan pertanian itu dalam waktu satu bulan karena dia berencana untuk menjualnya untuk membayar hutang. Untuk sementara, Baek In Ho akan berusaha mencari pinjaman dari luar negeri, yaitu China.

Dalam perjalanan pulang, Baek In Ho bercerita kalau pertanian tersebut (yang baru saja mereka datangi) adalah miliknya yang dipinjamkan kepada teman sekolahnya, dan Baek In Ho pun mengatakan pada Ja Eun kalau saat Ja Eun masih sekolah dulu, dia pernah datang ke sana bersama sang ayah.

Paginya, semua keluarga Hwang berkumpul untuk sarapan bersama. Hwang Chang Sik tampak ingin mengatakan sesuatu namun tampak ragu-ragu mengatakannya.


Di rumahnya, Ja Eun yang sangat menyayangi ayahnya membuatkan jus jeruk untuk ayahnya yang akan pergi ke China untuk perjalanan bisnis beberapa jam lagi. Namun sebelum ke bandara, Baek In Ho akan lebih dulu singgah di perusahaannya sejenak. Ja Eun ingin mengantarkan sang ayah ke bandara, namun Baek In Ho menolaknya. Ja Eun juga ingin mengajak ibu tirinya ke bandara bersama, namun sayangnya sang ibu tiri hanya mengabaikannya.

Di rumah keluarga Hwang, Tae Hee, Tae Shik dan Tae Bum berangkat kerja bersama, karena lokasi kerja mereka searah, Tae Shik dan Tae Bum menumpang mobil Tae Hee hingga ke stasiun terdekat. Tae Shik protes pada sang ibu agar tak perlu mencarikannya kencan buta lagi. Karena percuma saja jika tak ada satupun dari wanita itu yang bisa membuat hatinya melompat keluar (maksudnya gak bisa membuat hatinya berdebar gitu).


Tae Hee yang tak paham apa pun soal cinta karena selama ini tak pernah jatuh cinta sebelumnya, bertanya dengan penasaran, “Benarkah itu? Bukankah kau akan mati jika hatimu melompat keluar?”

Tae Shik dengan meledek menjawabnya, “Anak nakal sepertimu yang tak pernah jatuh cinta takkan pernah tahu bagaimana rasanya.”

(Kalimat Tae Shik menunjukkan kalau Tae Hee tak pernah jatuh cinta sebelumnya dan Baek Ja Eun akan menjadi cinta pertama, cinta terakhir dan sekaligus satu-satunya wanita yang pernah dia cintai sepanjang hidupnya. Siap-siap bucin tingkat Mahadewa nih pak polisi satu ^_^)


Setelah sampai di kantor polisi, Hwang Tae Hee langsung dimarahi oleh Ketua Timnya karena membocorkan hasil penyelidikan yang baru berjalan setengah dan masih belum dibuktikan kebenarannya. Tae Hee hanya mampu meminta maaf dan tak bisa melakukan apa-apa karena informasinya sudah terlanjur bocor ke masyarakat (karena ulah Hwang Tae Bum semalam). Tak lama kemudian, Pimpinan Department Penyelidikan Kriminal, Lee Khi Chul menelponnya agar segera menghadap ke ruangannya.

Nah, kan? Gara-gara Hwang Tae Bum nih. Kredibilitas Polisi jadi dipertanyakan kalau kayak gini terus. Belum ada bukti kuat, uda langsung nuduh orang. Wartawan (reporter) memang orang-orang yang berbahaya. Demi mengejar rating, mereka seenaknya mencuri hasil penyelidikan Polisi dan mencemarkan nama baik orang lain. Iya kalau bener-bener bersalah, kalah gak bersalah kan kasihan kena fitnah.


Hwang Tae Hee mau tidak mau, datang melapor ke Pimpinan Department mereka untuk dimintai keterangan. Dia memanfaatkan moment ini untuk sekalian melaporkan bahwa kasus yang sedang dia tangani sekarang, yaitu kasus yang melibatkan Profesor Seo yang menjabat sebagai Rektor Korea University sedang diselidiki lebih lanjut dan dia berencana memanggil Baek In Ho sebagai saksi.

Tae Hee juga berkata bahwa di antara Profesor Seo dan Baek In Ho terdapat nama Baek Ja Eun, yang adalah putri Baek In Ho yang kini sedang menempuh kuliah semester terakhir di Korea University. Dan tepat di saat itulah, Baek In Ho datang menemui Lee Khi Chul di kantornya. Tapi untunglah Baek In Ho hanya mengintip dan tidak mengetuk pintu atau menerobos masuk, jadi Tae Hee tidak bisa melihatnya.


Lee Khi Chul memberi tanda pada Baek In Ho untuk segera pergi dari sana secepatnya. Setelah Hwang Tae Hee pergi, Baek In Ho masuk ke ruangan Lee Khi Chul. Lee Khi Chul segera menyuruhnya untuk mengubah jadwal keberangkatannya menjadi lebih cepat dari yang telah direncanakan untuk menghindari penyelidikan polisi.

Lee Khi Chul mengatakan bahwa pembelian jam tangan yang dia beli beberapa tahun lalu dengan menggunakan kartu kredit milik Baek In Ho mengalami beberapa masalah dan kini sedang diselidki. Baek In Ho yang merasa tidak melakukan kesalahan menjadi bingung, dia berkata kalau Lee Khi Chul-lah yang menyuruhnya membeli jam tangan itu, entah untuk apa. Dan dia hanya membantu membayarnya memakai kartu kreditnya karena Lee Khi Chul tidak membawa kartu kreditnya waktu itu.


Di luar kantor polisi, terlihat Hwang Chang Sik yang sudah menunggu Tae Hee. Hwang Chang Sik tampak ingin membicarakan sesuatu yang penting dengan Tae Hee dan segera mengajak Tae Hee keluar untuk berbincang di restoran. Tae Bum yang melihat mereka, memutuskan untuk mengikuti ayah dan adik ketiganya.




Di sanalah akhirnya Hwang Chang Sik menunjukkan surat kontrak pertanian yang menuliskan bahwa Baek In Ho adalah pemilik sebenarnya pertanian itu dan Hwang Chang Sik hanya diijinkan untuk meminjamnya dan menempatinya selama sepuluh tahun dan kini jangka waktu sepuluh tahun sudah berakhir dan mereka harus segera pindah dari sana.



Tae Hee yang melihat dan membaca surat kontrak itu mengatakan bahwa surat kontrak itu memiliki kekuatan hukum yang kuat dan tak ada yang bisa mereka lakukan selain pindah. Apalagi jika pihak lain juga memiliki copy surat kontrak yang sama. Bahkan polisi pun tak bisa melakukan apa-apa karena ada tanda tangan notaris dan pengacara di dalam surat tersebut yang menunjukkan bahwa surat itu adalah sah, ditambah lagi nama Hwang Chang Sik dan Baek In Ho juga tertulis jelas dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.



Saat mereka akan membicarakan hal ini lebih lanjut dan mencari solusi, ponsel Tae Hee berbunyi yang menandakan bahwa ada panggilan tugas yang sangat penting dari rekannya. Dan itu mengenai jadwal keberangkatan Baek In Ho yang dipercepat dari jadwal yang seharusnya.

Hwang Tae Hee dan Seo Dong Min pun bergegas masuk ke dalam bandara untuk menghentikan Baek In Ho dan tanpa Tae Hee sadari, Baek Ja Eun (calon istrinya di masa depan) berlari tepat di belakangnya dengan tujuan yang sama, yaitu menghentikan kepergian Baek In Ho. Tae Hee dengan tujuan ingin menangkap, Ja Eun dengan tujuan ingin memberikan hadiah ulang tahun untuk sang ayah.




Namun sayangnya mereka berdua sama-sama terlambat. Pesawat yang ditumpangi Baek In Ho telah lepas landas. Tae Hee dan Ja Eun, yang saat itu belum saling kenal berdiri saling membelakangi dengan berbagai pikiran dalam otak mereka.



Malam harinya, Tae Hee dan Ja Eun bertemu untuk yang pertama kalinya karena insiden salah tangkap. Saat itu, Ja Eun yang sangat menginginkan sebuah tas limited edition bertekad ingin mendapatkannya apa pun caranya, namun sayang, dia kehabisan dan semua tas telah dipesan.

Putus asa dan tak punya pilihan, Baek Ja Eun meminta pada Ah Ra, salah satu temannya, untuk mengantarnya ke tampat di mana produk versi bajakannya dijual.

Di saat yang bersamaan, Hwang Tae Hee yang sedang dalam misi menangkap komplotan penjual dan pembuat barang-barang palsu yang merugikan produsen aslinya, salah satunya adalah Kim Hyun Doo, pemilik toko barang bajakan yang kini didatangi oleh Ja Eun dan Ah Ra.


Dan seperti telah diduga, Hwang Tae Hee yang saat itu melihat Ja Eun duduk di salah satu kursi sambil mengirim pesan kepada ibu tirinya, salah paham dan mengira Ja Eun adalah Kim Hyun Doo, pembuat dan penjual barang-barang palsu yang harus ditangkapnya. Tae Hee menarik tangan Ja Eun dengan kasar hingga membuatnya berdiri tersentak. Mereka berdua saling bertatapan dengan sengit dan aura permusuhan tampak di sana.


Detik di mana pertama kali mereka bertemu, aku tahu kalau mereka ditakdirkan untuk bersama. Saling tidak menyukai pada awalnya namun pada akhirnya cinta mati.

Bersambung…

Written by : Liana Hwie
Credit Pictures : All Pictures belong to owners (King)

Artikel terkait :
Episode Guide “Ojakgyo Brothers” Tae Hee – Ja Eun Moment
Sinopsis drama Korea “Ojakgyo Brothers”, cinta di tengahperebutan rumah warisan.
Kumpulan Soundtrack Drama Korea "Ojakgyo Brothers" beserta terjemahan Indonesia

---------000000---------

Warning :
Dilarang MENG-COPY PASTE TANPA IJIN TERTULIS DARI PENULIS! Siapa yang berani melakukannya, aku akan menyumpahi kalian SIAL 7 TURUNAN!

Semua artikel dan terjemahan lagu dalam blog ini adalah murni hasil pikiranku sendiri, kalau ada yang berani meng-copy paste tanpa menyertakan credit dan link blog ini sebagai sumber aslinya dan kemudian mempostingnya ulang di mana pun, apalagi di Youtube, kalau aku mengetahuinya, aku gak akan ragu untuk mengajukan "Strike" ke channel kalian. Dan setelah 3 kali Strike, bersiaplah channel kalian menghilang dari dunia Per-Youtube-an!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Native Ads