Seperti yang kita ketahui bahwa mayoritas penduduk Korea
Selatan adalah beragama Kristen dan Katolik, dan inilah yang membuat perayaan
Natal di Negeri Ginseng itu lebih terasa hidup daripada di Indonesia.. Well,
itulah salah satu alasan kenapa saya pingin banget yang namanya imigrasi ke
Korea Selatan.. Why ?? Karena saya ingin merasakan bagaimana sih serunya
keceriaan dan kemeriahan Natal seperti yang terlihat di TV-TV dan tidak pernah
terjadi di Indonesia tercinta ini.. Semoga suatu saat nanti Tuhan akan
mengabulkan keinginan saya ini, amin 501 kali...
“Tradisi
Perayaan Natal di Korea Selatan”
Sebagian
besar penduduk Korea Selatan yang beragama Kristen dan Katolik serta diserap
budaya kekristenan budaya barat maka hari besar perayaan Natal di Korea Selatan
cukup mirip dengan yang kita temukan di Eropa dan Amerika Serikat.
Saat
Natal tiba mereka biasanya mengikuti kebaktian di Gereja, saling bertukar kartu
ucapan Natal, tukar kado, makan malam bersama keluarga, dan caroling.
Caroling
di Korea Selatan biasanya dilakukan oleh sekelompok pemuda syang dimulai dari
gereja, kemudian mereka akan mengunjungi rumah-rumah anggota gereja tua untuk
menyanyikan lagu-lagu Natal . Ini adalah tradisi klasik yang tak lain untuk
mengundang seluruh pemuda agar bersama-sama meminum minuman panas sambil
menyanyikan lagu-lagu Natal.
Tukang pos yang berpakaian Santa Claus berkeliling kota untuk mengirimkan kartu Natal
Anak-anak
di Korea mempunyai tradisi sendiri dalam merayakan Natal, yaitu dengan saling
memberi kartu Natal. Tidak peduli berapa banyak teman sekolah atau teman
bermain, mereka akan mengirim dan membalas semua kartu yang mereka terima,
meski dengan demikian anak-anak di Korea harus melewatkan jam tidur malamnya
hanya untuk membalas kartu-kartu Natal tersebut. Uniknya, setiap kartu memiliki
isi yang berbeda.Ini menunjukkan bagaimana mereka mengekspresikan perasaan
mereka pada setiap orang yang mereka kenal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar