Senin, 09 Desember 2013

When A Man Loves aka Pengorbanan Cinta, Alasan Kenapa Saya Berhenti Menonton Drama Ini



Saya pikir sejarah “THAT WINTER THE WIND BLOWS” yang DUBBERNYA SUKSES MERUSAK MOOD penonton tidak akan terulang di drama Korea lain, tetapi sepertinya saya salah.. Drama Korea terbaru, B-Channel, When A Man Loves aka Pengorbanan Cinta yang di putar sebagai ganti dari Sassy Girl Chun Hyang, justru malah MENGIKUTI JEJAK “THAT WINTER THE WIND BLOWS”... Dan bukan itu saja yang membuat saya akhirnya berhenti menonton drama ini, dubber yang kacau balau adalah salah satu dari beberapa alasan yang membuat saya berhenti menonton drama ini.



“When A Man Loves aka Pengorbanan Cinta, Alasan Kenapa Saya Berhenti Menonton Drama Ini”




1.Dubber Yang Bikin Ilfeel. 
Diakui atau tidak, Dubber alias Pengisi Suara dalam drama SANGAT BERPERAN PENTING dalam menyampaikan pesan atau isi cerita dalam suatu drama. Rasa sedih, marah, bahagia dan kecewa para pemainnya akan bisa tergambar dengan jelas jika DUBBERNYA BISA MENGINTERPRETASIKAN dan MENYAMPAIKAN DENGAN TEPAT apa yang dirasakan para pemainnya dari intonasi suara, tata bahasa dan pelafalan dubbernya.

Tapi sepertinya itu tidak terjadi dalam Dubber drama korea “WHEN A MAN LOVES”.. Sama seperti “THAT WINTER THE WINDS BLOWS”, yang membuat banyak penonton terganggu moodnya karena Dubbernya sangat kaku, tidak ada feel sama sekali dan terlebih lagi menggunakan bahasa gaul masa kini.. “WHEN A MAN LOVES” ternyata juga SAMA SAJA. Dubber yang kaku, tidak ada feel dalam membawakan suasana hati pemain dan tata bahasa yang KACAU BALAU alias MENGGUNAKAN BAHASA GAUL seperti : NGGAK, BANGET, KAMU, LIAT, NGEDAPETIN, NGEJELASIN dan lain-lain, telah SANGAT MENGGANGGU MOOD PENONTON, khususnya saya. Hadoh, ni dubber pernah belajar bahasa Indonesia dengan baik dan benar nggak sih ?? *tepok jidat frustasi*

Berbeda dengan “That Winter The Wind Blows”, yang walau dubbernya “SANGAT MENGECEWAKAN”, tapi saya bisa bertahan menonton drama ini selama 2 minggu karema ceritanya memang bagus, hingga akhirnya Trans TV memotongnya di tengah jalan karena rating yang terus menurun, sapa suruh juga dubbernya parah gtu ckckckck,, Tapi TIDAK DENGAN “When A Man Loves” aka “Pengorbanan Cinta”, selain karena dubbernya sama parahnya, karakter pemain yang menyebalkan dan alur cerita yang BIASA SAJA membuat saya jadi malas menontonnya dan memutuskan untuk berhenti menonton setelah 1 minggu penayangan. Sassy Girl Chun Hyang JELAS LEBIH BAGUS menurut saya..


2.Karakter Tokoh Utama Wanita Yang Menyebalkan. 
Awalnya saya melihat drama ini karena tau kalau Shin Se Kyung yang pernah menjadi Young Princess Cheon Myeong di The Great Queen Seon Deok akan menjadi pemeran utamanya. Saya suka peran Shin Se Kyung sebagai Princess Cheon Myeong muda, itu yang membuat saya penasaran, tapi ternyata semuanya diluar dugaan.




Saya jujur TIDAK MENYUKAI KARAKTER SEO MI DO (played by Shin Se Kyung) yang SOMBONG, JUTEK, SINIS dan TERLALU MENGANGGAP DIRINYA HEBAT. Maaf untuk penggemar Shin Se Kyung dan Seo Mi  Do Fans.. Tapi karena ini pulalah saya BERHENTI MENONTON DRAMA ini setelah seminggu penayangan. Karakter gadis miskin BUKAN HANYA SEO MI DO seorang, tapi entah kenapa baru kali ini saya tidak merasa simpati pada karakter gadis miskin SEO MI DO ini.

Saya merasa karakter gadis miskin Chun Hyang (Sassy Girl Chun Hyang), Lee Soo Jung (Memories Of Bali), San Chai (Meteor Garden), Choi Eun Suh (Endless Love) JAUH LEBIH MENARIK SIMPATI Penonton daripada karakter Seo Mi Do yang menurut saya menyebalkan.

Mi Do bukan orang yang terlalu miskin, setidaknya dia masih memiliki orang tua lengkap, seorang adik dan sebuah toko buku dan sejak awal pun dia sudah dibantu oleh Han Tae Sang (Song Seung Hun), bahkan hingga 7 tahun kemudian mereka bertemu lagi, Mi Do langsung ditawari pekerjaan di Perusahaan Tae Saeng, Golden Tree. Mi Do juga sempat dikirim jalan-jalan keluar negeri, kurang beruntung apa coba ?? Tapi dia masih saja sombong, sinis, jutek dan belagu, sehingga membuat saya pribadi TIDAK MENYUKAI dan SAMA SEKALI TIDAK MERASA SIMPATI PADANYA..


3.Alur Cerita Yang Terlalu Biasa. 
Jalan ceritanya pun terlalu biasa bagi saya, tidak ada yang istimewa. Sama sekali tidak ada sentuhan komedi seperti Sassy Girl Chun Hyang atau Full House, atau kalau memang ingin mengharu biru, saya juga TIDAK MERASA SEDIH atau KASIHAN sama sekali seperti saat saya menonton drama “Winter Sonata, Sorry I Love You, Memories Of Bali, Stairway To Heaven atau Endless Love aka Autumn In My Heart”.. Datar, SANGAT DATAR, sehingga membuat saya bosan dan tidak tertarik untuk melanjutkannya.


4.Terlalu Banyak Adegan Perkelahian. 
Saya tau kalau drama ini bercerita soal kehidupan Gangster tapi jujur, saya suka drama Korea karena tidak ada unsur kekerasannya (umumnya), walau ada pun itu pasti hanya sedikit saja. Tapi ini, adegan perkelahian hampir muncul disetiap episode. Sejak episode pertama, penonton sudah dimanjakan dengan adegan perkelahian dan percobaan pembunuhan terhadap Han Tae Sang. Lalu muncul lagi, lagi dan lagi. Berkelahi mulu dan tokoh utama wanita Seo Mi Do dengan sikapnya yang sombong dan menyebalkan itu selalu sok jadi Pahlawan, dan sama sekali tidak membuat saya simpati. Harusnya Penulis Skenario dan Sutradaranya jangan membuat karakter Seo Mi Do terlalu sombong dan jutek seperti itu, itu menyebalkan sekali.

Lucu nggak, sedih nggak, karakter tokoh utama wanitanya menyebalkan dan sombong banget, dubber yang kacau balau dan alur cerita yang biasa serta banyaknya adegan perkelahian, akhirnya membuat saya bosan dan menyerah menontonnya. Maaf jika saya terkesan menghakimi, tapi saya hanya menyampaikan apa yang saya rasakan saat menonton drama ini. Setiap orang berhak berpendapat kan ?? Saya minta maaf sekali lagi jika ada yang tersinggung dengan postingan ini ^.^ Jujur, saya sebenarnya suka dengan Shin Se Kyung, tapi TIDAK DENGAN KARAKTER SEO MI DO !!! Peace ^.^ Dan mungkin, saya adalah satu-satunya orang yang tidak suka dengan drama ini, tapi beda kepala beda selera kan ??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Native Ads