Saya pikir sejarah “THAT WINTER THE WIND BLOWS” yang
DUBBERNYA SUKSES MERUSAK MOOD penonton tidak akan terulang di drama Korea lain,
tetapi sepertinya saya salah.. Drama Korea terbaru, B-Channel, When A Man Loves
aka Pengorbanan Cinta yang di putar sebagai ganti dari Sassy Girl Chun Hyang,
justru malah MENGIKUTI JEJAK “THAT WINTER THE WIND BLOWS”... Dan bukan itu saja
yang membuat saya akhirnya berhenti menonton drama ini, dubber yang kacau balau
adalah salah satu dari beberapa alasan yang membuat saya berhenti menonton
drama ini.
“When A Man
Loves aka Pengorbanan Cinta, Alasan Kenapa Saya Berhenti Menonton Drama Ini”
1.Dubber Yang Bikin Ilfeel.
Diakui atau tidak, Dubber alias Pengisi Suara dalam drama
SANGAT BERPERAN PENTING dalam menyampaikan pesan atau isi cerita dalam suatu
drama. Rasa sedih, marah, bahagia dan kecewa para pemainnya akan bisa tergambar
dengan jelas jika DUBBERNYA BISA MENGINTERPRETASIKAN dan MENYAMPAIKAN DENGAN
TEPAT apa yang dirasakan para pemainnya dari intonasi suara, tata bahasa dan pelafalan dubbernya.
Tapi sepertinya itu tidak terjadi dalam Dubber drama korea “WHEN A MAN
LOVES”.. Sama seperti “THAT WINTER THE WINDS BLOWS”, yang membuat banyak
penonton terganggu moodnya karena Dubbernya sangat kaku, tidak ada feel sama
sekali dan terlebih lagi menggunakan bahasa gaul masa kini.. “WHEN A MAN LOVES”
ternyata juga SAMA SAJA. Dubber yang kaku, tidak ada feel dalam membawakan
suasana hati pemain dan tata bahasa yang KACAU BALAU alias MENGGUNAKAN BAHASA
GAUL seperti : NGGAK, BANGET, KAMU, LIAT, NGEDAPETIN, NGEJELASIN dan lain-lain, telah
SANGAT MENGGANGGU MOOD PENONTON, khususnya saya. Hadoh, ni dubber pernah belajar bahasa Indonesia dengan baik dan benar nggak sih ?? *tepok jidat frustasi*
Berbeda dengan “That Winter The Wind Blows”, yang walau dubbernya “SANGAT
MENGECEWAKAN”, tapi saya bisa bertahan menonton drama ini selama 2 minggu
karema ceritanya memang bagus, hingga akhirnya Trans TV memotongnya di tengah jalan karena rating yang terus
menurun, sapa suruh juga dubbernya parah gtu ckckckck,, Tapi TIDAK DENGAN “When
A Man Loves” aka “Pengorbanan Cinta”, selain karena dubbernya sama parahnya,
karakter pemain yang menyebalkan dan alur cerita yang BIASA SAJA membuat saya
jadi malas menontonnya dan memutuskan untuk berhenti menonton setelah 1 minggu
penayangan. Sassy Girl Chun Hyang JELAS LEBIH BAGUS menurut saya..
2.Karakter Tokoh Utama Wanita Yang Menyebalkan.
Awalnya saya melihat drama ini karena tau kalau Shin Se Kyung yang pernah
menjadi Young Princess Cheon Myeong di The Great Queen Seon Deok akan menjadi
pemeran utamanya. Saya suka peran Shin Se Kyung sebagai Princess Cheon Myeong
muda, itu yang membuat saya penasaran, tapi ternyata semuanya diluar dugaan.
Saya jujur TIDAK MENYUKAI KARAKTER SEO MI DO (played by Shin Se Kyung) yang
SOMBONG, JUTEK, SINIS dan TERLALU MENGANGGAP DIRINYA HEBAT. Maaf untuk
penggemar Shin Se Kyung dan Seo Mi Do
Fans.. Tapi karena ini pulalah saya BERHENTI MENONTON DRAMA ini setelah
seminggu penayangan. Karakter gadis miskin BUKAN HANYA SEO MI DO seorang, tapi
entah kenapa baru kali ini saya tidak merasa simpati pada karakter gadis miskin
SEO MI DO ini.
Saya merasa karakter gadis miskin Chun Hyang (Sassy Girl Chun Hyang), Lee
Soo Jung (Memories Of Bali), San Chai (Meteor Garden), Choi Eun Suh (Endless
Love) JAUH LEBIH MENARIK SIMPATI Penonton daripada karakter Seo Mi Do yang
menurut saya menyebalkan.
Mi Do bukan orang yang terlalu miskin, setidaknya dia masih memiliki orang
tua lengkap, seorang adik dan sebuah toko buku dan sejak awal pun dia sudah
dibantu oleh Han Tae Sang (Song Seung Hun), bahkan hingga 7 tahun kemudian
mereka bertemu lagi, Mi Do langsung ditawari pekerjaan di Perusahaan Tae Saeng,
Golden Tree. Mi Do juga sempat dikirim jalan-jalan keluar negeri, kurang
beruntung apa coba ?? Tapi dia masih saja sombong, sinis, jutek dan belagu,
sehingga membuat saya pribadi TIDAK MENYUKAI dan SAMA SEKALI TIDAK MERASA
SIMPATI PADANYA..
3.Alur Cerita Yang Terlalu Biasa.
Jalan ceritanya pun terlalu biasa bagi saya, tidak ada yang istimewa. Sama
sekali tidak ada sentuhan komedi seperti Sassy Girl Chun Hyang atau Full House,
atau kalau memang ingin mengharu biru, saya juga TIDAK MERASA SEDIH atau
KASIHAN sama sekali seperti saat saya menonton drama “Winter Sonata, Sorry I
Love You, Memories Of Bali, Stairway To Heaven atau Endless Love aka Autumn In
My Heart”.. Datar, SANGAT DATAR, sehingga membuat saya bosan dan tidak tertarik
untuk melanjutkannya.
4.Terlalu Banyak Adegan Perkelahian.
Saya tau kalau drama ini bercerita soal kehidupan Gangster tapi jujur, saya suka drama Korea karena tidak ada unsur
kekerasannya (umumnya), walau ada pun itu pasti hanya sedikit saja. Tapi ini,
adegan perkelahian hampir muncul disetiap episode. Sejak episode pertama,
penonton sudah dimanjakan dengan adegan perkelahian dan percobaan pembunuhan
terhadap Han Tae Sang. Lalu muncul lagi, lagi dan lagi. Berkelahi mulu dan tokoh
utama wanita Seo Mi Do dengan sikapnya yang sombong dan menyebalkan itu selalu
sok jadi Pahlawan, dan sama sekali tidak membuat saya simpati. Harusnya Penulis
Skenario dan Sutradaranya jangan membuat karakter Seo Mi Do terlalu sombong dan
jutek seperti itu, itu menyebalkan sekali.
Lucu nggak, sedih nggak, karakter tokoh utama wanitanya menyebalkan dan
sombong banget, dubber yang kacau balau dan alur cerita yang biasa serta banyaknya
adegan perkelahian, akhirnya membuat saya bosan dan menyerah menontonnya. Maaf
jika saya terkesan menghakimi, tapi saya hanya menyampaikan apa yang saya
rasakan saat menonton drama ini. Setiap orang berhak berpendapat kan ?? Saya
minta maaf sekali lagi jika ada yang tersinggung dengan postingan ini ^.^
Jujur, saya sebenarnya suka dengan Shin Se Kyung, tapi TIDAK DENGAN KARAKTER
SEO MI DO !!! Peace ^.^ Dan mungkin, saya adalah satu-satunya orang yang tidak suka dengan drama ini, tapi beda kepala beda selera kan ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar