Rabu, 15 Januari 2014

Sinopsis Ojakgyo Brothers Episode 37

Ojakgyo Brothers episode 37 ini adalah salah satu episode favorite saya karena di episode ini Tae Hee - Ja Eun resmi pacaran. tapi lucu waktu liat mereka sama-sama malu kucing setelah ciuman hahaha =) Tae Hee yang baru pertama kali jatuh cinta malah membayangkan hal yang tidak-tidak saat melihat Ja Eun mengolesi bibirnya dengan Lipbalm, benar-benar bikin ngakak. Jo Won-ah, easy boy =) Thank you for KUTUDRAMA for your wonderful recaps. Bolehkan saya merepost-nya ulang di blog saya ?? Link hidup tetap saya cantumkan dalam creditnya..

 

"Sinopsis Ojakgyo Brothers Episode 37"

 


 
Sinopsis Ojakkyo Brothers kali ini hanya menceritakan satu episode saja. Episode 37. Kenapa?
Karena banyaakkk… sekali adegan penting yang sayang untuk dilewatkan.



Apa yang terjadi setelah mereka berciuman? Di dalam mobil, Tae Hee dan Ja Eun hanya diam-diaman.



 
Canggung. Semuanya serba salah. Mau mendengarkan radio, yang terdengar malah alunan lagu ,”Kiss me, kiss me..” 
 


 
Ganti stasiun radio lain, malah mendengar ucapan selamat dari penyiarnya karena salah satu pendengarnya mendapat ciuman pertama.


 
Melihat ke luar mobil, malah melihat sepasang kekasih yang berciuman. Sama-sama menunduk dan mengalihkan pandangan, malah tak melihat lampu lalu lintas sudah hijau dan mobil Tae Hee diklakson berkali-kali.


 
Canggung.
Untung perut Ja Eun berbunyi dan menyelamatkan mereka dari kecanggungan yang lebih lama.
 


 
Di restoran, Ja Eun memberikan jimat keberuntungan lagi pada Tae Hee berupa gantungan kunci bebek yang hampir sama dengan yang diberikannya pada Tae Hee dulu. Namun sekarang bebek itu mirip dirinya.
Ja Eun menjelaskan kalau bebek yang dulu adalah karakter Tae Hee, sementara bebek yang ia berikan sekarang adalah karakter .. mmhh.. dirinya. Ia menyesal karena telah membuang bebek Tae Hee.
 


 
Dengan santai, Tae Hee mengeluarkan bebek dirinya dan mengatakan kalau dulu gantungan itu tak hilang, karena ia memungutnya kembali. Ja Eun senang sekali dan meminta bebek Tae Hee untuk ia simpan.

 
Mereka saling menukar gantungan kunci itu, dan Tae Hee mengamati bebek Ja Eun. Ja Eun jadi ingin tahu, apakah Tae Hee menyukainya?

 “Aku akan mencoba untuk membiasakannya.”
 
Tiba-tiba handphone Tae Hee berdering, dan ia keluar restoran untuk menerima telpon yang ternyata dari kantor. Ia menggeletakkan gantungan kunci itu ke meja, membuat Ja Eun bertanya-tanya, apa arti kata-kata Tae Hee tadi. Sebenarnya Tae hee suka atau tidak dengan gantungan kunci ini?


 
Ia mengambil bebek dirinya dan memujinya,

“Ini kan cantik, lebih indah dan lebih mudah disayang. Kan ini mirip aku?”
 
Hihihi.. narsisnya Ja Eun kumat lagi.


 
Ia kemudian mengangkat kedua bebek itu dan membuatnya berciuman, dan setelah itu malah malu-malu sendiri. 


 
Ia hendak membuat mereka berciuman lagi, namun terhenti karena ada suara di dekatnya,
 Tae Hee: “Apa yang sedang kau lakukan?” 
 
Ja Eun kaget, spontan meletakkan kedua bebek itu dan mengambil gelas yang tanpa dilihat langsung diminumnya.

 Tae Hee: “Itu gelas milikku.” 
 
Ja Eun terbelalak menatap gelas itu, semakin terbelalak mendengar kata-kata lanjutan Tae Hee, “Bibirmu meminum tepat di pinggir gelas yang kuminum.”
LOL. Ja Eun hampir tersedak mendengarnya. 
 


 
Dengan kalem Tae Hee berkata, “Jangan khawatir, aku bukan anak-anak lagi. Nggak pa-pa, kok.”

Double LOL.
 


 
Namun Tae Hee tak dapat kalem lagi, karena Ja Eun menanyakan ini, “Ngomong-ngomong, apa yang kemarin Paman lakukan di mobil Direktur Kim (Jae Ha)?”


 
Tae Hee pun mengalihkan pembicaraan dan menyuruh bibi pemilik restoran cepat mengantarkan pesanan mereka.


 
Makanan pun datang, dan Tae Hee pun segera sibuk menuangkan nasi ke dalam mangkuk sup. Tapi Ja Eun menghentikannya. Sambil memasukkan daun bawang, bubuk cabai dan bumbu, Ja Eun mengatakan kalau sebaiknya bumbu-bumbu itu dimasukkan lebih dulu.


 
Tae Hee tersenyum melihat Ja Eun mempersiapkan makanannya. Setelah Ja Eun merasakan supnya, dan mengatakan OK, mereka pun makan bersama.


 
Tae Bum mengikuti orang tua Soo Young ke rumah untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, dan ia tak memiliki hubungan lagi dengan Hye Ryeong. Tapi ibu tak percaya. Ayah juga, masih shock dengan kenyataan kalau ia dan Soo Young menyembunyikan pernikahan mereka. Tae Bum mengatakan kalau itu adalah keinginan Soo Young yang menunggu mengumumkannya setelah penilaian kinerja team leader.


 
Ibu marah dan mengkritik karakter Tae Bum yang tak baik, tapi karena Soo Young, ia menahan diri dan mencoba menyayangi Tae Bum sebagai menantu. Tapi apa Tae Bum juga memperlakukan mereka seperti itu? Dan bukankah sekarang Tae Bum sedang mengkhianati Soo Young dengan menemui Hye Ryeong diam-diam?


 
Ayah dan Ibu kaget mendengar penjelasan Tae Bum kalau Soo Young sudah mengetahui kalau Hye Ryeong adalah mantan pacarnya dulu. 


 
Ibu hanya bisa menangis pedih karena mengetahui kalau Soo Young membiarkan hal itu terjadi. Anak yang ia banggakan sekarang seperti tak memiliki harga diri, membiarkan hal ini terjadi.


 
Jadi saat Soo Young tergopoh-gopoh pulang ke rumah karena mendengar kabar ini, ibu langsung menyuruhnya untuk bercerai dari Tae Bum. Ia akan membesarkan anak Soo Young, jadi Soo Young tak perlu khawatir lagi.


 
Soo Young tak mau bercerai, karena Tae Bum bukan hanya ayah dari anak yang ia kandung, tapi juga pria yang ia cintai.


 
Dan ibu pun memberi pertanyaan penting, “Apakah Tae Bum juga mencintaimu? Apakah ia menganggap pernikahan ini sama pentingnya sepertimu? Tanyakan hal itu padanya.”


 
Sesampainya di rumah, Tae Hee mendapat telepon dari Dong Min. Ia mulai mendengar laporan penyelidikan kasus mereka. Tapi saat tak sengaja menoleh ke Ja Eun, ia jadi tak bisa konsentrasi.



 
Ja Eun yang merasa bibirnya kering, memulas bibirnya dengan lipbalm. Tae Hee yang melihatnya hanya terpaku diam. Apalagi saat Ja Eun mendecakkan bibirnya. Handphone Tae Hee langsung terlepas.


 
Dan semuanya ini terjadi.
 


 
Whoaa…


 
Hanya saja, kejadian ini hanya berputar di kepalanya saja. Imajinasinya tak dapat ia kendalikan, namun hilang saat Ja Eun menatapnya heran. Ia melihat Tae Hee menatap bibirnya dan lipbalm yang ia pegang. Maka ia perlahan bertanya,

“Apa bibir Paman juga kering? Apa Paman mau meminjam lipbalmku?”
 
LOL. Tae Hee hanya menggeleng pelan, mencoba mengenyahkan fantasinya.


 
Mereka keluar mobil bersama-sama, membuat Tae Pil yang baru saja pulang curiga. Tapi kecurigaan itu ia simpan hingga Ja Eun masuk ke rumah. 


 
Ia mengatakan kecurigaan itu pada Tae Hee, 

“Sepertinya kau melakukannya terlalu berlebihan. Bibirmu kelihatannya bengkak. Kau sudah menciumnya, ya?”
 
Tae Hee berteriak kesal, “Hei! Aku kan sudah bilang, jangan mengada-ada!”
 


 
Tae Pil hanya tertawa karena kecurigaannya benar. Ia menggandeng lengan Tae Hee dan menyelamatinya, membuat Tae Hee bertambah kesal.


 
Di kamar masing-masing, Ja Eun dan Tae Hee tak bisa tidur karena memikirkan kejadian tadi siang. Akhirnya Ja Eun mengirim SMS “Paman, tidur yang nyenyak ya” dan ditambah tanda cinta 3 buah, dan dibalas singkat oleh Tae Hee, “Kau juga”


 
Ja Eun mengirim SMS lagi, memintanya membalas dengan kata yang lebih dari 3 kata. Maka ia pun menerima jawaban dari Tae Hee, “Kau juga aaaa “


 
Aww.. cute ahjussi.


 
Subuh-subuh, Tae Shik bangun dan bergegas pergi. Ibu yang juga sudah terbangun menanyakan hendak kemana Tae Shik pergi secepat ini? Tae Shik mengatakan kalau ia harus ke rumah sakit lebih cepat karena siang hari akan mengantarkan Gook Soo ke sekolah.


 
Padahal Tae Shik pergi untuk antri bekerja serabutan. Tapi antrian sangat panjang hingga ia tak kebagian giliran. 


 
Saat sarapan, ibu meminta ayah untuk memberi dukungan moral pada Tae Shik, mungkin dengan cara mengajak makan minum bersama di luar. Saat ini Tae Shik membutuhkan hal tersebut, terutama dari ayahnya sendiri. 


 
Tapi ayah yang masih marah pada Tae Shik mengatakan kalau ia akan melakukannya jika ia memang menginginkannya. Gook Soo yang mendengar hal ini hanya terdiam. 


 
Tae Hee yang melihat Gook Soo yang terdiam berkata untuk membesarkan hatinya, 

 “Tak ada masalah. Orang dewasa hanya sedang bergurau. Makanlah.” 

 
Ja Eun tersenyum melihat betapa perhatiannya Tae Hee pada Gook Soo. Dan hal ini tak luput dari mata Tae Pil. Ia pun berkata, 

“Ja Eun-ssi, bibirmu sepertinya bengkak. Apakah kau kelelahan?”
 
Senyum Ja Eun pun hilang dan ia langsung mengatupkan bibirnya, namun Tae Pil mencegahnya karena akan menjadi lebih bengkak. 


 
Ia kemudian melihat ke korban kejahilan berikutnya dan berkata, “Hyung, bibirmu juga bengkak, ya? Kau pasti juga kecapaian.”
 


 
Sekarang ayah, ibu dan nenek menjadi lebih memperhatikan bibir Ja Eun dan Tae Hee, membuat mereka jengah. Mereka membenarkan kata-kata Tae Pil dan mulai mengkhawatirkan mereka. Apa mereka terlalu lelah bekerja?


 
Ja Eun membantahnya. Ia buru-buru mengalihkan pembicaraan kalau hari ini adalah hari uji rasa bebek. Untung saja anggota keluarga yang lain langsung membicarakan acara besar mereka hari ini.


 
Tapi tidak dengan Tae Pil. Dengan enggan Tae Hee, detektif polisi, memberikan kartu kreditnya untuk menutup mulut Tae Pil. Ia mengingatkan Tae Pil untuk tak menggunakannya kartu itu lebih dari dua kali.


 
Tae Pil memenuhi janjinya, tak menggunakan kartu itu lebih dari 2 kali. Tapi nominalnya itu loh.. Total 2 kali gesek kartu lebih dari 1 juta won, membuat Tae Hee mencak-mencak.
 


 
Sebenarnya Tae Pil belanja apa sih?
 


 
Ia membeli setelan jas lengkap dan menyewa mobil sedan 2 pintu untuk berpura-pura menjadi pacar Yoo Eul. Ia menawarkan diri karena melihat Yoo Eul yang senang dan telah berdandan cantik untuk reuni SMA-nya langsung lesu saat temannya menanyakan tentang dirinya yang single lagi setelah bercerai.


 
Soo Young yang merasa sedih setelah dimarahi ayah ibunya, sedang tak ingin bertemu dengan Tae Bum. Kata-kata ibunya tentang perasaan cinta yang Tae Bum miliki selalu terngiang-ngiang di telinganya. 
 


 
Maka ia mengacuhkan SMS Tae Bum yang menanyakan jadwal periksanya di rumah sakit.  Tae Bum yang juga selalu teringat pada kata-kata mertuanya yang bertanya apakah Tae Bum pernah mengantar istrinya ke rumah sakit. Maka hari ini ia ingin menemani Soo Young. 


 
Walaupun Soo Young sudah mendahuluinya ke rumah sakit dan tak mau ditemani masuk ke ruang dokter.


 
Tae Bum yang terpaksa duduk di ruang tunggu, akhirnya melihat dan membayangkan bagaimana kesepiannya Soo Young jika ia pergi ke rumah sakit untuk cek kehamilan. Duduk sendirian di antara para pasangan suami istri.


 
Untuk menunjukkan rasa terima kasih pada Mi Seok, Tae Shik memutuskan untuk membelikan sarung tangan untuk Mi Seok dan bando untuk Hana. Namun Mi Seok salah sangka dan mengira kalau kedua barang itu adalah untuk dirinya. Ia sangat senang menerimanya, walaupun merasa bando itu agak kekecilan.


 
Tae Shik mengatakan kalau bando itu kekecilan, Mi Seok dapat memberikannya pada Hana. 



 
Namun Mi Seok tak mau. Ini adalah hadiah dari Tae Shik maka tak pantas kalau ia memberikannya pada orang lain.


 
Kedatangan Yoo Eul yang datang bersama seorang pacar yang jauh lebih muda membuat teman-temannya iri sekaligus sirik. Apalagi Tae Pil memperlakukan Yoo Eul dengan sangat manis.
Mereka lantas mengatakan kecurigaan mereka kalau Yoo Eul menyewa laki-laki untuk menjadi pacarnya. Bukankah sebelumnya Yoo Eul mengatakan dia tak punya pacar setelah bercerai. Mengapa tiba-tiba Yoo Eul membawa laki-laki dan mengaku sebagai pacarnya? Yoo Eul hanya terdiam mendengar tuduhan itu, dan malah meninggalkan teman-temannya pergi.

Tae Pil yang melihat Yoo Eul tak membela diri menjadi gemas sendiri. Ia menghentikan Yoo Eul dengan nada yang berbeda dari yang biasa ia gunakan.

Ia berkata dengan bahasa yang biasa ia pakai berbicara dengan teman wanitanya, “Apakah kau tak marah mereka menuduh kita berpura-pura pacaran? Aku marah sekali.”



 
Ia pun menghampiri Yoo Eul dan menciumnya.


 
Karena hari ini adalah hari pengujian rasa bebek, ibu memanggil para tetangga untuk merasakan daging bebek yang akan mereka jual. Bahkan tetangga yang dulu pernah mereka intip resep pakannya juga datang. 


 
Dan semuanya sepakat. Bebek yang akan dijual oleh Ja Eun, tak enak. Mendengar hal ini, Ibu dan Ja Eun merasa sangat kecewa.
 


 
Jae Ha yang juga datang dan ikut mencicipi bebek itu juga kecewa. Ia mempertaruhkan posisinya dan melawan perintah ayahnya dan hasilnya seperti ini? Saking kesalnya, ia menyindir Ja Eun kalau hasil yang Ja Eun dapatkan karena Ja Eun sibuk pacaran.


 
Kepala bagian penyiaran tiba-tiba mengajak Tae Bum, Soo Young, Manager Gong dan Hye Ryeong untuk outing bersama. Sebenarnya tujuan Pak Kepala Bagian baik, untuk mendekatkan grup Start Together agar lebih kompak. Tapi tujuan itu tak tercapai.


 
Soo Young masih cemburu malah mencecar Hye Ryeong menanyakan mengapa ia bercerai?


 
Hye Ryeong mengatakan kalau ia bercerai karena suaminya berselingkuh. Tapi ia tak menyalahkan suaminya, karena ia yang tak pernah bisa membuka hatinya pada suaminya. Walaupun ia menikah, tapi ia tetap mencintai pacarnya yang ia tinggalkan. Dan sekarang ia menyesal telah meninggalkannya. Namun ia telah kembali walaupun mendapatkan kabar kalau pria itu telah menikah.


 
Akhirnya Tae Bum dan Manager Gong meninggalkan meja karena tak tahan dengan aroma darah yang terpancar dari kedua wanita yang sedang ‘bertukar pendapat’.


 
Soo Young mengatakan kalau Hye Ryeong sangat egois dengan masuk ke kehidupan mantan pacar yang sudah menikah. Apa Hye Ryeong pikir pria itu akan menunggunya sampai sekarang? Seharusnya Hye Ryeong tak kembali. Dengan kembalinya Hye Ryeong, ia malah mengguncang kehidupan pernikahan pria itu.

Hye Ryeong membela diri dan mengatakan pernikahan itu dapat terguncang dengan sesuatu yang sepele seperti kembalinya mantan pacar, berarti pernikahan itu tak memiliki landasan cinta yang kuat. Dan mengapa Soo Young mengurusi hal ini? Apakah Soo Young tahu siapa mantan pacarnya?


 
Soo Young tak tahu, dan Hye Ryeong pun mengatakan kalau Soo Young tak usah ikut campur karena ia tak tahu bagaimana cinta yang mereka rasakan dulu.
 
Sinopsis ini saya REPOST dari KUTUDRAMA.. Thank you so much for your wonderful recaps.. Kunjungi KUTUDRAMA untuk info lebih lanjut..
 
Credit : KUTUDRAMA
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Native Ads